• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia)"

Copied!
217
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF SUSTAINABILITY REPORTING, LEVERAGE and COMPANY SIZE TO CORPORATE PROFITABILITY

(Empirical Study in Go Public Companies Listed at Indonesia Stock Exchange)

Oleh Aris Arfianto

20110420318

FAKULTAS EKONOMI

(2)

THE INFLUENCE OF SUSTAINABILITY REPORTING, LEVERAGE and COMPANY SIZE TO CORPORATE PROFITABILITY

(Empirical Study in Go Public Companies Listed at Indonesia Stock Exchange) SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

ARIS ARFIANTO 20110420318

FAKULTAS EKONOMI

(3)
(4)

هلاَاْناد ْشا

ل اَا

ا اد ْثا

ادا حم

لؤسر

ل

“SUKSES ADALAH HAK SAYA”

“semua orang akan mati.

Pertanyaannya adalah dengan

cara bagaimana”

Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kamu

dan juga orang-orang yang dikaruniai ilmu pengetahuan

hingga beberapa derajat”

(5)

Skripsi ini saya persembahkan kepada

ibu saya yaitu:

Ibu Sarini

Serta

Keluarga tercinta saya

(6)

Ya Allah Engkaulah Dzat yang telah menciptakanku, memberikan karunia nikmat yang tak terhingga, melindungiku dan mengajariku dalam kehidupanku, Serta Wahai

Engkau ya Rasulullah ya Habiballah yang telah memberikanku pengetahuan akan ajaran Tuhanku dan membawaku dari jurang kejahilan menuju kehidupan yang

terang benderang.

Ibu Tercinta

Yang telah berjuang dengan penuh keikhlasan, yang telah menorehkan segala kasih dan sayangnya dengan penuh rasa ketulusan yang tak kenal lelah dan batas waktu.

Terimakasih kepada Ibu Sarini

Keluarga Besarku Terkasih

Saudara-saudara terkasih yang selalu memberikan semangat dan doa kepada ku. Terimakasih telah menjadi keluarga terbaikku.

Dosen Pembimbingku

Terimakasih kepada Ibu Dra. Arum Indrasari, M.Si., AK., CA atas segala kesabaran dan ilmu yang telah diberikan selama membimbingku untuk menyelesaikan skripsi

ini.

Sahabat Terkasihku

Terimakasih buat Syefira Octyola yang selalu ada waktu untuk menemani kesana kemari menemani dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu menyemangati serta

mendukung ku.

(7)

Teman-temanku

Buat semua pihak dan teman-teman yang telah senantiasa membantuku dalam pembuatan skripsi ini, maaf tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih buat

(8)

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 9

C.Rumusan Masalah Penelitian ... 9

D.Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

(9)

4. Karakteristik Perusahaan…... 17

B. Hasil Penelitian Terdahulu…... 30

C.Hipotesis…... 32

D.Metode Penelitian…... 38

BAB III METODE PENELITIAN... 39

A.Jenis Penelitian... 39

B. Objek Penelitian…... 39

C.Jenis Data…... 39

D.Teknik Pengambilan Sampel…... 40

E. Teknik Perolehan Data…... 40

F. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya…... 41

G.Metode Analisis Data…... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 50

A.Gambaran Umum Objek Penelitian…... 50

B. Uji Kualitas Data…... 51

C.Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) …... 58

D.Uji Simultan (Uji Nilai F) …... 62

E. Pembahasan (Interprestasi) .…... 63

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN... 73

(10)

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu ... 30

TABEL 4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 51

TABEL 4.2 Hasil Statistik Deskriptif ... 52

TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 54

TABEL 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 55

TABEL 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 56

TABEL 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 57

TABEL 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 58

TABEL 4.8 Hasil Uji Nilai t ... 59

TABEL 4.9 Hasil Uji Nilai F ... 62

(11)
(12)
(13)

Listed in Indonesia Stock Exchange).

The population in this study are all Go Public company listed on the Indonesia Stock Exchange period 2012 to 2014. While the data of this research is determined by purposive sampling method to obtain 14 companies. The analytical method used is multiple regression analysis. The independent variable were the performance disclosure of economic, enviromental, social, leverage, and size of the companies. The independent variables were measured by using the disclosure indeks. Sustainability report guide came from the Global Reporting Initiative (GRI) was used as the basis for calculating the value of indeks. The dependent variable was corporate profitability. The type of data used is secondary data obtained from www.idx.co.id.

Based on the results of multiple regression analysis with significant level of 5%, then the results of this study concluded: (1) The economic performance had no positive significant effect on the corporate profitability, (2) Environment performance had no significant effect positively on the of corporate profitability, (3 ) Social performance positive significant effect on the of corporate profitability, (4) Leverage had no significant impact positively on the profitability corporate, (5) Size of the company positive significant effect on the corporate profitability.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia bisnis saat ini mempunyai berbagai macam kegiatan untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan perusahaan menimbulkan bermacam-macam masalah baik disengaja maupun tidak sengaja. Untuk itu perusahaan dituntut supaya memperhatikan dampak yang terjadi bila melakukan kegiatan. Perusahaan seharusnya membuat sistem kerja yang memperhatikan pelestarian lingkungan tempatnya melakukan kegiatan, dan bertanggung jawab akan masalah kesejahteraan dan kesehatan masyarakat di sekitar perusahaan. Untuk itu dengan penerapan sistem kerja dan perencanaan perusahaan yang baik, kemudian perusahaan melakukan sustainability reporting maka reputasi perusahaan akan terjaga.

(15)

Menurut Munawwarah dkk. (2013), prinsip dasar yang diterima secara luas oleh perusahaan adalah business is businnes. Berpegang pada prinsip ini, perusahaan bisa menghalalkan segala cara untuk bisa meraih keuntungan sebanyak-banyak sehingga sering terjadi bentrokan kepentingan baik di dalam internal perusahaan maupun antara perushaan dengan pihak eksternal. Oleh karena itu, peran perusahaan dalam menjaga eksistensinya selain memperoleh keuntungan perlu adanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat sekitar karena merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan sebagai faktor pendukung yang saling memberi dan membutuhkan.

Perusahaan di Indonesia telah mulai berkembang dan kebanyakan perusahaan masih berfokus pada pencarian keuntungan belaka. Perusahaan menganggap sumbangannya kepada masyarakat hanya berasal dari penyediaan lapangan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan melalui produknya, dan pembayaran pajak kepada negara sudahlah cukup (Anke, 2009).

(16)

laba yang maksimal. Oleh karena itu, masyarakat menuntut agar perusahaan memperhatikan dampak-dampak sosial yang ditimbulkan dan berupaya mengatasinya (Rakhimah, 2009).

Menurut Gunawan dan Mayangsari (2015), perusahaan melakukan eksploitasi sumber daya alam dan masyarakat secara tak terkendali dalam rangka memenuhi permintaan pemilik modal. Hal ini karena orientasi perusahaan hanya berpihak kepada pemilik modal sehingga dapat menimbulkan suatu dampak tidak adanya tanggung jawab dari pihak perusahaan.

Salah satu contoh fenomena menurut Sari dalam Natalia dan Tarigan (2014), adanya peristiwa sosial dan lingkungan yang dialami oleh beberapa perusahaan saat ini juga menjadi salah satu pemicu dari tuntutan para stakeholder seperti kasus terkait dengan lingkungan yaitu PT. Newmont Minahasa Raya yang merusak keadaan ekosistem di Teluk Buyat Sulawesi Utara. Hal seperti itu dapat memicu munculnya isu-isu dunia mengenai kerusakan alam, pemanasan global, krisis sosial hingga krisis ekonomi di seluruh dunia.

(17)

menyatakan bahwa perusahaan konservasi lingkungan merupakan tugas individu, pemerintah dan perusahaan. Sebagai bagian dari tatanan sosial, perusahaan seharusnya melaporkan pengelolaan lingkungan perusahaannya dalam annual report. Permasalahannya saat ini, pelaoran dan annual report disebagian besar masih bersifat sukarela, termasuk sebagian besar yang berada di Indonesia.

Elkington dalam Wibowo dan Faradiza (2014), mengatakan bahwa sustainability reporting tidak hanya memuat informasi mengenai kinerja keuangan saja, tetapi juga informasi non keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang memungkinkan perusahaan bisa tumbuh secara berkesinambungan. Sustainability (keberlanjutan) adalah keseimbangan antara people-planet-profit, yang dikenal dengan konsep Triple Bottom Line. Triple Bottom Line merupakan pertemuan antara tiga aspek yaitu people-sosial, planet-lingkungan, dan profit-ekonomi. Maka perusahan harus bertanggung jawab atas dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

(18)

informasi tersebut yang mencerminkan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial memperlihatkan keberlanjutan perkembangan perusahaan tersebut. Sustainability reporting ini disusun berdasarkan pedoman dari Global Reporting Initiative yang telah dikembangkan sejak tahun 1990 dan disusun tersendiri terpisah dari laporan keuangan atau laporan tahunan (Putri, 2013). Global Reporting Initiative adalah sebuah lembaga organisasi non-profit yang membuat pedoman mengenai sustainability reporting sehingga dapat mempromosikan keberlanjutan ekonomi perusahaannya.

Pasal 66 ayat 2 undang-undang no.40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas menyatakan bahwa perusahaan yang telah Go Public memiliki kewajiban membuat laporan-laporan berkelanjutan (Sustainability Reporting). Kemudian bapepam-LK juga telah mengeluarkan aturan yang mengharuskan perusahaan publik untuk mengungkapkan pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) didalam laporan tahunannya. Perusahaan yang telah Go Publik tidak hanya mementingkan kepentingan pemegang saham tetapi perusahaan diwajibkan untuk melaporkan sustainability reporting.

Menurut Sejati (2014), di Indonesia sendiri telah dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 paragraf ke sembilan, yaitu “Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai

(19)

yang memegang peranan penting”. Sehingga pelaporan sustainability reporting ini

masih bersifat sukarela (voluntary) bagi perusahaan yang ingin menerbitkan laporan.

Laporan keberlanjutan (Sustainability Reporting) kian menjadi tren dan kebutuhan bagi perusahaan progresif untuk menginformasikan perihal kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan menurut Chariri dalam Adhima (2013). Perusahaan saat ini diwajibkan untuk memperhatikan, tidak hanya untuk manajer dan investor sebagai pengambilan keputusan tetapi juga harus memikirkan dampak kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dan individu yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan seperti karyawan yang membuat barang yang akan diperjual belikan, konsumen yang mengonsumsi barang yang dibuat oleh karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan yang terkena imbas dari kegiatan perusahaan serta lingkungan yang terkena efek dalam kegiatan produksi.

(20)

digunakan suatu perusahaan. Profitabilitas yang tinggi dapat dijadikan perusahaan sebagai pengungkapan informasi yang lebih luas untuk menyakinkan pihak ekternal bahwa pada suatu saat itu perusahan dalam keadaan baik. Profitablitas ini diukur dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA).

Perusahaan harus memaksimalkan atas pengembalian aset agar perusahaan mendapatkan laba yang diinginkan. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba secara maksimal. Dengan memaksimalkan pendapatan laba diharapkan dapat menaikkan nilai dari suatu perusahaan dan dapat memakmurkan bagi pihak intern seperti pemilik perusahaan, manajer, dan karyawan serta pada pihak eksternal seperti pemegang saham.

Kebijakan keuangan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan adalah masalah efisiensi modal kerja. Manajemen pada modal sangat peting karena modal bisa mempengaruhi kegiatan suatu perusahaan, dimana pada kegiatan perusahaan memerlukan biaya untuk kelangsungan perusahaan. Perusahaan bila tidak melaksanakan manajemen pada modal maka perusahaan akan berhenti aktivitas produksinya. Sehingga, adanya analisis atas modal kerja perusahaan sangat penting untuk dilakukan karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah aset lancar dan bagaimana menggunakan aset yang telah tersedia.

(21)

reporting berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Faradiza (2014), juga menyatakan bahwa sustainability report berpengaruh positif terhadap kinerja pasar perusahaan tidak dapat didukung. Sedangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Suratno et al (2006), Rakhiemah (2009), dan Sudaryanto (2011), telah menguji kinerja lingkungan terhadap corporate sosial responsbility, menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja lingkungan dengan corporate sosial responsbility. Hal ini kosisten dengan model discretionary disclosure dengan CSR disclosure menurut Verrechia dalam Suratno et al (2006), dimana pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa mengungkapkan kinerja mereka menggambarkan good news bagi pelaku pasar.

(22)

memperpanjang periode pengamatan yaitu dari periode 2012-2014, sampel penelitian yang digunakan yaitu perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena perusahaan go publik memiliki jumlah sampel yang banyak dari sehingga dapat memperbanyak sampel pada periode penelitian selama pengamatan.

B.Batasan Masalah Penelitian

Pada penelitian ini suatu karakteristik perusahaan diproksikan dengan menggunakan variabel yang diduga berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan, yaitu antara lain: kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, kinerja sosial, leverage, ukuran perusahaan. Peneliti menggunakan variabel tersebut karena pada penelitian terdahulu menunjukkan pengaruh yang positif terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kinerja ekonomi perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan?

2. Apakah kinerja sosial berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan? 3. Apakah kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap profitabilitas

(23)

4. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan? 5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas

perusahaan?

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji apakah kinerja ekonomi perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan?

2. Untuk menguji apakah kinerja sosial berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan?

3. Untuk menguji apakah kinerja lingkungan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan?

4. Untuk menguji apakah leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan?

(24)

E.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini secara akademis diharapkan dapat memberikan perkembangan tentang ilmu yang bermanfaat dalam bidang akuntansi berkaitan dengan sustainability reporting dan karakteristik perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan kaji dalam menambah ilmu pengetahuan berkaitan tentang profitabilitas pada perusahaan Go Publik yang telah melaporkan sustainability reporting. c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tentang tambahan

referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat dijadikan masukan serta acuan bagi pihak perusahaan dalam melaporkan sustainability reporting terhadap kinerja keuangan dan profitabilitas perusahaan.

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Teori

Landasan teori yang dapat mendukung berkaitan masalah yang sedang diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Teori Stakeholder

Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu (Freeman dalam Lesmana dan Tarigan, 2014). Teori stakeholder ini mengasumsikan bahwa suatu eksistensi perusahaan ditentukan oleh para stakeholder-nya, artinya semakin banyak pemangku kepentingan suatu perusahaan maka perusahaan tersebut semakin baik dimata para pemangku kepentingan. Teori ini menjelaskan kepada pihak mana saja suatu perusahaan bertanggungjawab. Sehingga dengan adanya teori ini maka arah dan tujuan perusahaan bukan lagi sebatas bagaimana suatu perusahaan menghimpun kekayaan namun juga kepada pencapaian pembangunan yang berkelanjutan (sustainability development) yang dilaporkan pada sebuah laporan berkelanjutan (sustainability report).

(26)

Dengan pengungkapan ini, diharapkan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan serta dapat mengelola stakeholder agar mendapatkan dukungan oleh para stakeholder yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan.

Menurut Gray, dkk dalam Chariri (2008), mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholder-nya.

Pengungkapan sustainability reporting diharapkan dapat memenuhi keinginan dari stakeholder sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya sehingga perusahaan dapat mencapai keberlanjutan atau kelestarian perusahaannya (sustainability).

2. Teori Legitimasi

(27)

organisasi tersebut sesuai dengan batasan dan norma-norma masyarakat di sekitar organisasi itu berada (Amalia, 2013). Dalam teori ini perusahaan melakukan kegiatan juga sesuai dengan aturan yang berlaku, jadi perusahaan menggunakan laporan tahunan mereka untuk menggambarkan kesan tanggung jawab terhadap lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat sekitar perusahaan berada.

Menurut Moir dalam Widianto (2011), berpendapat bahwa organisasi dapat menggunakan empat strategi legitimasi ketika organisasi menemui ancaman legitimasi, yaitu dengan:

a. Mendidik dan menginformasikan para stakeholder tentang tujuan atau maksud organisasi untuk meningkatkan kinerjanya;

b. Mengubah persepsi organisasi, tanpa mengubah kinerja aktual organisasi; c. Mengalihkan atau memanipulasi perhatian dari isu-isu penting ke isu-isu

lain yang berhubungan; atau

d. Mengubah ekspektasi eksternal tentang kinerja organisasi.

Perusahaan perlu mengevaluasi nilai sosialnya dan menyesuaikannya dengan nilai-nilai sosial yang ada atau persepsi terhadap perusahaan sebagai taktik legitimasi.

(28)

ekonomi, lingkungan, dan sosial seperti sustainability reporting merupakan salah satu media yang efektif yang diperoleh dari masyarakat.

Menurut Deegan dalam Anggraini (2011), dalam usaha memperoleh legitimasi, perusahaan melakukan kegiatan sosial dan lingkungan yang memiliki implikasi akuntansi pada pelaporan dan pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan melalui pelaporan sosial dan lingkungan yang dipublikasikan. Teori legitimasi menegaskan bahwa untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat atas kegiatan yang dilakukan, maka perusahaan harus menjalankan kegiatannya sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan sekitar.

3. Profitabilitas Perusahaan

Profitabilitas merupakan kemampuan mendapatkan laba pada periode tertentu. Setiap perusahaan yang didirikan tujuan utamanya yaitu menghasilkan laba dan menyejahterakan bagi pemilik perusahaan. Laba akan menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan. Penilaian profitabilitas dapat dilihat dari laporan laba rugi dan neraca pada suatu periode. Dengan kedua laporan keuangan tersebut dapat dianalisis suatu pengembalian atas aset yang telah digunakan. Sehingga manajemen atau investor dapat melihat keadaan pada suatu perusahaan pada periode tertentu.

(29)

dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa danya keuntungan (profit) maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar.

Menurut Petronila dan Muklasin (2002) dalam Wahidawati (2003) dalam Kusumadilaga (2010), profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam seperti laba operasi, laba besih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Kemudian Wahidawati dalam Kusumadilaga (2010), juga mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas atau rasio realibitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar devidennya. Para manajer tidak hanya mendapatan dividen, tetapi juga akan memperoleh power yang lebih besar dalam menentukan kebijakan perusahaan. Dengan demikian semakin besar (dividend payment) akan semakin menghemat biaya modal, di sisi lain para manajer (insider) menjadi meningkat powernya bahkan bisa meningkatkan kepemilikannya akibat penerimaan deviden sebagai keuntungan yang tinggi. Jadi, profitabilitas menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasinya.

(30)

terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebar.

Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA). ROA menunjukan perbandingan antara keuntungan dengan jumlah aset pada suatu keuntungan. ROA dapat menunjukan tingkat pengembalian dari manfaat sejumlah aset yang dimiliki perusahaan dengan penghasilan mencapai keuntungan periode tertentu. Pengukuran profitabilitas merupakan aktivitas yang membuat manajemen menjadi lebih bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial perusahaan kepada pemegang saham menurut Rosmasita dalam Widianto (2011). Dalam menentukan kegiatan perusahaan manajemen harus melihat beberapa aspek yang mana perusahaan mendapatkan keuntungan maupun kerugian pada suatu kegiatan perusahaan dimasa akan datang. Manajemen harus menyakinkan para pemegang saham tetap berinvestasi pada perusahaan, karena pada profitabilitas para pemegang saham melihat keutungan yang diterima dalam bentuk deviden.

4. Karakteristik Perusahaan

(31)

sangat banyak, sehingga dalam karakteristik perusahaan diproksikan kedalam variabel-variabel, yaitu antara lain : sustainability reporting, leverage, ukuran perusahaan, kinerja keuangan, kinerja sosial, dan kinerja lingkungan.

Adapun penjabaran dari proksi variabel-variabel yang diduga mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan adalah sebagai berikut : a. Sustainability Reporting

Sustainability reporting adalah praktik pengukuran, pengungkapan, dan akuntabilitas kepada stakeholder baik internal maupun eksternal mengenai kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) (Gunawan dan Mayangsari, 2015). Sustainability reporting ini berkaitan erat dengan hubungan tanggungjawab sosial perusahaan yang sifatnya masih sukarela di Indonesia. Perusahaan tidak berfokus pada kesejahteraan manajemen dan pemilik modal lagi, namun perusahaan dituntut juga untuk lebih menyejahterakan karyawan, masyarakat setempat, serta lingkungan disekitar perusahaan. Sehingga laporan berkelanjutan ini muncul sebagai aksi untuk perusahaan melaporkan kegiatannya dalam perusahaan dan dijadikan sebagai salah satu usaha untuk menarik para investor.

(32)

penghargaan bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) dan telah mengungkapkannya dengan benar dan transparan pada sustainability reporting perusahaan.

Pengungkapan sustainability reporting harus menerapkan prinsip sesuai standar GRI-G4. Prinsip menurut GRI-G4 Guidelines terdiri dari: 1) Keseimbangan

Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukan asesmen yang beralasan atas dasar kinerja organisasi secara keseluruhan. Keseluruhan penyajian konten harus memberikan gambaran objektif tentang kinerja oerganisasi. Laporan harus menghindari format pemilihan, penghilangan, atau penyajian yang terlalu berlebihan atau tidak tepat dalam mempengaruhi keputusan atau asesmen dari pembaca laporan. 2) Komparabilitas

(33)

sosial terhadap kinerja organisasi di masa lalu, terhadap tujuan organisasi, dan pada tingkat yang memungkinkan, terhadap kinerja organisasi lain.

3) Akurasi

Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi. Respon atas DMA dan Indikator ekonomi, lingkungan, dan sosial dapat disampaikan melalui berbagai cara, mulai dari tanggapan kualitatif sampai pengukuran kuantitatif yang detail. Karakteristik yang menentukan keakuratan bervariasi sesuai dengan sifat informasi dan pengguna informasi.

4) Ketepatan Waktu

(34)

5) Kejelasan

Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan. Informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan yang memiliki pemahaman yang wajar mengenai organisasi dan aktivitasnya.

6) Keandalan

Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi. Para pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk dapat menetapkan kebenaran isinya dan sejauh mana Prinsip-prinsip Pelaporan telah diterapkan dengan benar.

(35)

b. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan menjadi yang utama, secara mayoritas para stakeholder tentu ingin tahu betul mengenai hal tersebut sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Sari, 2013). Menurut Ross (2003), kinerja keuangan perusahaan tercermin dalam laporan keuangan yang mana dapat dilihat hasilnya dalam tahun tertentu ataupun dijadikan perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga dapat dilihat perkembangannya atau penurunan yang terjadi dari tahun ke tahun serta berapa selisihnya untuk mengetahui konsisten tidaknya perusahaan tersebut. Adanya pengukuran melalui rasio-rasio keuangan adalah untuk menghindari permasalahan dalam membandingkan perusahaan-perusahaan yang berbeda dari sisi ukuran. Rasio keuangan juga berguna untuk menunjukkan perbandingan dan investigasi di dalam informasi keuangan.

Menurut Mulyadi (2001), bahwa “Penilaian kinerja adalah

penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”. Cara untuk menilai kondisi keuangan dan

(36)

perusahaan dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio.

Kinerja keuangan yang baik dapat dijadikan salah satu pedoman bagi investor sebagai dasar analisis investasinya. Melalui analisis rasio profitabilitas yang dapat menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan investasi oleh perusahaan dan kemampuannya dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas yaitu rasio-rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu (Hanafi, 2005).

c. Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan merupakan kinerja suatu perusahaan yang peduli terhadap lingkungan sekitar (Rakhmawati, 2012). Sedangkan Suratno dkk (2006), berpendapat bahwa kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik. Kinerja lingkungan diukur dari prestasi perusahaan mengikuti Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan hidup (PROPER). Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan hidup.

Menurut Ja’far dan Arifah (2006), menjelaskan ada beberapa faktor

(37)

1) Regulatory demand, tanggungjawab terhadap lingkungan muncul sejak 30 tahun terakhir. Setelah masyarakat meningkatkan tekanannya kepada pemerintah untuk menetapkan peraturan sebagai dampak meluasnya polusi. Sistem pengawasan manajemen lingkungan menjadi dasar untuk skor lingkungan, seperti program-progam kesehatan dan keamanan lingkungan.

2) Cost factory, adanya komplain-komplain terhadap produk-produk perusahaan akan membawa konsekuensi munculnya biaya pengawasan kualitas yang tinggi, karena semua aktivitas yang terlibat dalam proses produksi perlu dipersiapkan dengan baik. Konsekuensi perusahaan untuk mengurangi polusi juga berdampak pada munculnya berbagai biaya seperti biaya pengelolaan limbah, penggunaan mesin yang clean technology, dan biaya kebersihan.

3) Competitive requirement, semakin berkembangnya pasar global dan munculnya berbagai kesepakatan perdagangan sangat berpengaruh pada munculnya gerakan standarisasi manajemen kualitas lingkungan. Persaingan internasional maupun nasional telah menuntut perusahaan untuk mendapatkan jaminan di bidang kualitas.

d. Kinerja Sosial

(38)

menginterpretasikan keadaan perusahaan. Manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna meningkatkan nilai saham perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui ungkapan informasi akutansi. Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ungkapan wajib (mandatory disclosure) dan ungkapan sukarela (voluntary disclosure). Ungkapan laporan keuangan bermanfaat memberi guide, fasilitas untuk para investor dan pengguna dalam membuat keputusan ekonomi supaya terarah sehingga dapat memperoleh keuntungan dari investasi yang dilakukannya. Meskipun semua perusahaan publik diwajibkan untuk memenuhi ungkapan minimum, mereka berbeda secara substansial dalam jumlah tambahan informasi yang mereka ungkap kepada pasar modal (Siti dalam Yulfaida, 2012).

(39)

1) Tata Kelola Organisasi

Yang dapat didefinisikan tata kelola organisasi adalah sistem yang dibuat dan dijelaskan oleh sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya.

2) Hak-hak Asasi Manusia

Hak asasi itu berarti bersifat inherent, inalienable (tidak dapat dicabut), universal, indivisible (tidak dapat dibagi-bagi), interdependent (keterkaitan).

3) Praktik Ketenagakerjaan

Ada kalanya hubungan pengusaha dengan pekerja dipandang tidak seimbang. Kadang pengusaha terlalu mendominasi dunia, manakala pencari kerja lebih tinggi jumlahnya dibanding dengan lowongan kerja yang tersedia. Di samping itu, upah yang disediakan pun tergolong rendah. Dalam masalah ini, seharusnya pemerintah ikut berperan untuk menyelesaikan permasalahan itu. Untuk itu disediakan 5 indikator, antara lain :

a) Kerja dan hubungan ketenagakerjaan b) Kondisi kerja dan jaminan sosial c) Dialog ketenagakerjaan

(40)

e) Pengembangan sumber daya manusia dan pelatihan 4) Lingkungan

Selain dari segi sosial, lingkungan juga mempunyai dampak yang lumayan parah. Pada subjek ini, perusahaan berusaha untuk mengekplorasi lingkungan sebanyak-banyaknya tanpa memperdulikan dampak yang ada. Oleh karena itu subjek ini menyediakan 4 indikator, antara lain :

a) Pencegahan polusi

b) Penggunaan sumber daya yang berkelanjutan c) Mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim

d) Proteksi lingkungan dan keragaman hayati dan restorasi habitat 5) Praktik Operasi yang Adil

Praktik operasi yang adil pada dasarnya menunjuk pada etika organisasi dalam berhubungan dengan organisasi lainnya. Selain itu, ketaatan, promosi, dan dorongan dari berbagai pihak juga mendasari keseluruhan praktik operasi yang adil.

6) Isu-isu Konsumen

(41)

termasuk pada mengedukasi dan memberi informasi yang tepat, akurat dan transparan.

7) Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat

Menempatkan diri adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari suatu komunitas. Tujuannya untuk mengetahui dan menghormati hak-hak komunitas, mengetahui karakteristik, dan sejarah dalam berkomunikasi dengan organisasi, serta untuk mengetahui “nilai kerja”

di dalam kemitraan, dukungan dan pertukaran pengalaman, sumber daya, dan usaha bersama.

e. Leverage

(42)

Semakin tinggi rasio utang, semakin besar risiko keuangannya. Dengan terjadinya peningkatan risiko adalah kemungkinan terjadinya default karena perusahaan terlalu banyak melakukan pendanaan aktiva dari hutang. Dengan adanya risiko gagal bayar, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini semakin besar. f. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan biasanya dilihat dari jumlah aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pengukuran perusahaan digunakan untuk menentukan perusahaan besar atau perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan maka semakin banyak mempunyai jumlah aset. Bertambah banyak total aset yang dimiliki suatu perusahaan maka nilai perusahaan akan mengikuti naik. Adanya peningkatan jumlah aset dan peningkatan pada laba perusahaan menambah kepercayaan dari pihak eksternal. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak eksternal terhadap perusahaan, memungkinkan pihak kreditur tertarik menanamkan dananya ke perusahaan.

Menurut Hadri Kusuma dalam Nugroho (2011), ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, antara lain:

(43)

ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.

2) Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi, didalamnya terdapat teori critical resources.

3) Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan.

B.Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut ini akan dikemukakan penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini :

TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti dan Judul

Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Susanto dan Tarigan

Kinerja ekonomi, lingkungan, hak asasi manusia, praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan

(44)

asasi manusia, praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak, sosial, dan tanggung jawab produk.

positif terhadap profitabilitas perusahaan. berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

Likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

Perputaran modal kerja berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

Wibowo dan Wartini (2012)

Efisiensi Modal kerja, Likuiditas, Leverage

Variabel Dependen : Profitabilitas

Perusahaan

(45)

Terhadap Profitabilitas

Likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Publik dari sisi Profitabilitas Ratio

Kinerja ekonomi berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

Kinerja sosial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

Kinerja lingkungan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan

C.Penurunan Hipotesis

a. Kinerja Keuangan dan Profitabilitas perusahaan

(46)

lewat nilai perusahaan yang akan juga semakin meningkat diikuti juga dengan meningkatnya profitabilitas.

Hal ini didukung oleh Cahyandito (2009) yang mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi dalam sustainability report perusahaan akan meningkatkan transparansi perusahaan yang akan meningkatkan pula kepercayaan stakeholder dan investor sehingga akan meningkatkan pula nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menegaskan kembali hasil penelitian.

H1: Pengungkapan kinerja ekonomi berpengaruh positif terhadap

profitabilitas perusahaan

b. Kinerja Lingkungan dan Profitabilitas Perusahaan

(47)

perusahaan yang peduli akan lingkungan dan dapat memberikan respon positif dengan memberikan pendanaan bagi perusahaan yang akan digunakan untuk meningkatkan produksi dan penjualan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Nurdin dan Cahyandito (2006) juga menunjukkan adanya hubungan antara laporan kinerja lingkungan terhadap harga saham dan return saham. Hal ini memberikan penjelasan bahwa kinerja lingkungan perusahaan memberikan akibat pada kinerja finansial perusahaan yang tercermin pada tingkat return tahunan perusahaan yang meningkat yang dibandingkan dengan return industri yang tentunya akan berdampak pada image perusahaan yang tercermin melalui nilai perusahaan dimana dapat berpengaruh juga terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menegaskan kembali hasil penelitian tersebut.

H2: Pengungkapan kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap

profitabilitas perusahaan

c. Kinerja Sosial dan Profitabilitas Perusahaan

(48)

manusia, masyarakat, tanggungjawab produk dan tenaga kerja dan pekerjaan layak.

Menurut penelitian Guthrie dan Parker (1989, dalam Chariri, 2008) menyatakan bahwa dengan melakukan praktik pengungkapan kinerja sosial adalah untuk tujuan memperoleh legitimasi sebagai respon atas tekanan publik. Dengan adanya penerimaan dari masyarakat (legitimasi) maka diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan dan mempengaruhi penjualan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan (Soelistyoningrum, 2011).

H3: Pengungkapan kinerja sosial berpengaruh positif terhadap

profitabilitas perusahaan. d. Leverage dan Profitabilitas Perusahaan

(49)

pengorbanan yang diambil sehingga penggunaan hutang bisa meningkatkan nilai perusahaan dan akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Leverage berperan dalam pendanaan perusahaan dapat meringankan perusahaan mendapatkan modal tambahan. Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan kegiatan perusahaan bisa dari modal pemilik atau dari utang dari pihak luar perusahaan. Dengan adanya utang dapat meningkatkan dari sisi aset dengan didukung oleh pendanaan utang. Penelitian ini sesuai dengan trade off theory yang menyatakan bahwa tingginya proporsi utang akan meningkatkan profitabilitas dan harga saham, namun pada titik tertentu menunjukkan bahwa semakin besar biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang dimilikinya.

Rasio leverage (utang) menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang. Berdasarkan Pecking Order Theory , semakin besar rasio ini, menunjukkan bahwa semakin besar biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang dimilikinya. Hal ini dapat menurunkan profitabilitas yang dimiliki perusahaan.

Dalam hasil penelitian terdahulu penelitiannya yang dilakukan oleh Falope dan Ajilore (2009), yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Berdasarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini, dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut:

(50)

e. Ukuran perusahaan dan Profitabilitas Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghadapai ketidakpastian. Perusahaan dengan ukuran besar relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil dan perusahaan dengan ukuran kecil umumnya mempunyai tingkat efisiensi yang rendah dan leverage finansial yang lebih tinggi . Investor yang bersikap hati-hati (risk adverse) cenderung melakukan investasi saham pada perusahaan besar karena mempunyai tingkat risiko lebih kecil dibandingkan risiko pada perusahaan kecil.

Perusahaan yang berkembang akan mendapatkan laba yang baik. Suatu perusahaan dengan ukuran besar dapat menghasilkan produk dengan tingkat biaya rendah. Suatu perusahaan bisa menekan biaya hingga rendah merupakan salah satu unsur untuk dapat mencapai laba yang diinginkan. Perusahaan yang ukurannya besar biasanya kondisi keuangannya juga sudah stabil. Suatu perusahan yang besar memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan sumber pendanaan, sehingga untuk mendapatkan pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan yang berukuran besar mempunyai probabilitas yang lebih besar untuk bersaingan atau bertahan dalam industri.

(51)

Didukung oleh Ambarwati dkk. (2015), menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

H5: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas

perusahaan

3. Metode Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.1 Metode Penelitian Kinerja Ekonomi

Kinerja Lingkungan

Kinerja Sosial

Profitabilitas

Perusahaan

Leverage

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu kausalitas karena bertujuan untuk menguji variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pengungkapan kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, kinerja sosial, leverage, ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan.

B.Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012-2014.

C.Jenis Data

(53)

D.Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sempel pada penelitian ini yaitu menggunakan purposive sampling method yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut ini:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan sustainability reporting pada periode 2012-2014 serta dapat diakses melalui website perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang terdapat dalam sustainability reporting dapat diakses oleh publik.

2. Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi

periode 2012-2014), baik data yang diperlukan untuk mengukur tingkat sustainability reporting, profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, kinerja keuangan, kinerja sosial, dan kinerja lingkungan.

E.Teknik Perolehan Data

(54)

F. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya 1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (profit) pada periode tertentu (Nurkhin, 2009). Pengukuran pada variabel ini menggunakan return on assets ratio (ROA) karena dapat melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan netto.

ROA = L e

T e

2. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu karakteristik perusahaan yang diproksikan kedalam variabel sebagai berikut :

a. Sustainability reporting

(55)

memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Formula untuk perhitungan SRDI adalah:

SRDI =

SRDI = Sustainability Reporting Disclosure Index perusahaan k = jumlah item yang diungkapkan perusahaan

n = jumlah item yang diharapkan 1) Kinerja Ekonomi

Kinerja ekonomi meruapakan dasar pemahaman sebuah perusahaan dan keberlanjutannya. Namun, biasanya informasi ini sudah dilaporkan dalam laporan keuangan. Akan tetapi, yang dilaporkan tidak lengkap dan diinginkan oleh pengguna laporan berkelanjutan untuk mengetahui kontribusi perusahaan dalam keberlanjutan suatu sistem ekonomi yang lebih besar (GRI, 2011). Pengukuran kinerja ekonomi dalam penelitian ini sesuai dengan SRDI khusus untuk aspek ekonomi. Rumus perhitungan Economic Disclosure Index (EcDI) adalah :

EcDI =

EcDI = Economic Disclosure Index

k = jumlah item yang diungkapkan perusahaan n = jumlah item yang diharapkan

2) Kinerja Lingkungan

(56)

ekosistem, tanah, udara, dan air. Indikator lingkungan meliputi kinerja perusahaan yang bersangkutan dengan input (misal : material, energy, air) dan output (misal : emisi, limbah cair maupun padat). Selain itu, indikator ini juga mencakup bagaimana kinerja perusahaan yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati, kepatuhan lingkungan dan informasi relevan yang lainnya seperti biaya lingkungan hidup dan dampak produk dan jasa (GRI, 2011). Pengukuran kinerja lingkungan dalam penelitian ini sesuai dengan SRDI khusus aspek lingkungan. Rumus perhitungan Enviromental Disclosure Index (EnDI) adalah :

EnDI =

EnDI = Enviromental Disclosure Index

k = jumlah item yang diungkapkan perusahaan n = jumlah item yang diharapkan

3) Kinerja Sosial

(57)

SoDi =

SoDI = Social Disclosure Index

k = jumlah item yang diungkapkan perusahaan n = jumlah item yang diharapkan

b. Leverage

Leverage menggambarkan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap utang dalam membiayai kegiatan operasinya. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan mengukur tingkat leverage adalah rasio utang. Adapun pengukurannya dengan menggunakan rumus:

Rasio Utang = T ew

T e

c. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. Sehingga total aset merupakan indikator besar kecilnya perusahaan, semakin besar total aset maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Untuk memberikan kriteria yang pasti mengenai ukuran suatu perusahaan, digunakan rumus:

(58)

G.Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Pengujian ini meliputi cara-cara menghimpun, mengolah serta menganalisis dan menyajikan data untuk memberikan gambaran kondisi berupa rata-rata (mean), nilai maksimal, nilai minimal, dan standar deviasi yang terjadi di dalam perusahaan yang menjadi objek pengamatan penelitian. 2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk memastikan data yang digunakan tidak mengalami gangguan sehingga layak untuk diuji. Uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam menguji menggunakan metode uji Kolmogorov-Smirnov (KS) yang akan menunjukkan bahwa variabel akan terdistribusi secara normal

ataupun tidak normal. Jika terdapat variabel yang tidak berdistribusi

normal maka perlu dilakukan penghilangan data yang membuat

variabel berdistribusi tidak normal. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikan

sebesar α=5%. Apabila sig hitung > α, maka data terdistribusi normal.

(59)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menunjukkan ada ataupun

tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas diantara

variabel independen dalam penelitian ini. Uji multikoliniearitas

dilakukan dengan cara melihat nilai variance inflation factor (VIF).

Apabila nilai VIF kurang dari 10 atau nilai tolerance > 10% maka

model regresi berganda tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah didalam penelitian terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu salah satunya dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi varibel dependen yaitu ZPRED dengan residual SRESID Gozali dalam purnasiwi (2011). Atau dengan cara mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat diketahui dengan menggunakan metode uji Glejser dengan melihat tingkat signifikansinya terhadap =5%.

d. Uji Autokolerasi

(60)

adanya autokorelasi dalam model regresi yang digunakan bisa dilakukan dengan melihat nilai W (Durbin Waston) dari output SPSS. Nilai D-W dari model regresi berganda terpenuhi jika du < d hitung < 4-du. 3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Untuk menguji hipotesis yang diajukan maka akan dilakukan dengan menggunakan uji koefisien determinasi, uji pengaruh simultan (F test) dan uji parsial (uji t). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat SPSS.

Persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = α +β1X1 +β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5+ e Keterangan :

Y : Indeks Skor Pengungkapan Tingkat Profitabilitas Perusahaan

α : Konstanta

β1- β5 : Koefisien regresi pada tiap variabel

X1 : Kinerja ekonomi

X2 : kinerja lingkungan

X3 : Kinerja sosial

X4 : Leverage

X5 : Ukuran perusahan

(61)

a. Uji parsial (uji t)

Uji T independen ini untuk menguji tingkat signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah. Kriteria T independen yaitu:

1) Jika sig < 0,05 dan koefisien beta tidak searah dengan hipotesis maka hipotesis ditolak yang berarti variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika sig > 0,05 dan koefisien beta searah dengan hipotesis maka hipotesis diterima yang berarti variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen

b. Uji simultan (uji F)

Uji simultan dilakukan dengan koefisien regresi secara bersama-sama untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara serentak variabel independen terhadap variabel dependen. Jika F hitung > F tabel maka dinyatakan bahwa secara keseluruhan variabel independen berpengaruh secara signifikan. Bila sig < 0,05 berarti variabel independen secara serentak tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

c. Koefisien determinasi

(62)
(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh sebanyak 42 dari 14 perusahaan go publik sesuai dengan kriteria selama tiga tahun pengamatan pada tahun 2012 sampai 2014. Data yang mengimplementasikan sustainability reporting meliputi kinerja keuangan, kinerja lingkungan, kinerja sosial, leverage, ukuran perusahan, dan ROA diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan 2014 berturut-turut.

(64)

TABEL 4.1

Proses Pemilihan Sampel

No Uraian Jumlah

1 Perusahaan yang mempublikasikan Sustainability Reporting tahun 2012-2014

33

2 Perusahaan yang tidak menerbitkan Sustainability Reporting selama tiga tahun berturut-turut

(18)

3 Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 14 Total data penelitian periode 2012-2014 42

B.Uji Kualitas Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

(65)

TABEL 4.2

Sumber : Data Sekunder yang diolah 2016

(66)

(mean) sebesar 18,14646; dan nilai standar deviasi sebesar 1,60655928. Variabel profitabilitas perusahaan memiliki nilai minimum sebesar -0,03517; nilai maksimum sebesar 0,23400; nilai rata-rata (mean) sebesar 0,0927517; dan nilai standar deviasi sebesar 0,07209370.

2. Analisis Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan data yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami gangguan sehingga layak untuk diujikan. Uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi. Adapun hasil dari uji asumsi klasik sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

(67)

TABEL 4.3 Most Extreme Differences Absolute Positive

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data sekunder yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan hasil bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,973 > 0,05 (alpha 5%). Jika hasil one simple Kolmogorov-Smirnov diatas menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan pada penelitian ini memiliki pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

(68)

TABEL 4.4

a. Dependent Variable : Profitabilitas Perusahaan Sumber : Data Sekunder yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel < 10. Variabel kinerja ekonomi memiliki nilai VIF sebesar 3,553; variabel kinerja lingkungan memiliki nilai VIF sebesar 3,339; variabel kinerja sosail memiliki nilai VIF sebesar 2,751; variabel leverage memiliki nilai VIF sebesar 1,182; dan variabel ukuran perusahan memiliki nilai VIF sebsar 1,306. Maka dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

(69)

uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini akan ditunjukkan dalam

a. Dependent Variable : ABS_Resid

Sumber : Data Sekunder yang diolah 2016

(70)

d. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi pada penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel saling mempengaruhi dalam model regresi ini. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan uji Durbin Watson yang hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation). Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini akan ditunjukkan dalam tabel 4.6.

TABEL 4.6 Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-watson

1 ,544a ,296 ,198 ,05477572 1,784

a. Predictors : (Constant), Ukuran Perusahaan, Leverage, Kinerja Ekonomi, Kinerja Lingkungan, Kinerja Sosial

b. Dependent variable : Profitabilitas Perusahaan Sumber : Data Sekunder yang diolah 2016

(71)

C.Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk menguji kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini akan ditunjukkan dalam tabel 4.7.

TABEL 4.7

Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,544a ,296 ,198 ,05477572 1,784

a. Predictors : (Constant), Ukuran Perusahaan, Kinerja Ekonomi, Kinerja Lingkungan, Kinerja Sosial, Leverage

b. Dependent Variable : Profitabilitas Perusahaan Sumber : Data yang diolah 2016

(72)

2. Uji Regresi Parsial (Uji Nilai t)

Uji regresi parsial (uji nilai t) bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dalam model penelitian ini. Hasil uji regresi parsial (uji nilai t) dallam penelitian ini akan ditunjukkan dalam tabel 4.8.

TABEL 4.8

Uji Regresi Parsial (Uji Nilai t) Coefficientsa

a. Dependent Variable : Profitabilitas Perusahaan Sumber : Data Sekunder yang diolah 2016

Berdasarkan pengujian pada tabel 4.8 didapatkan rumus persamaan model regresi sebagai berikut :

Y = -0,068 + 0,006 X1 - 0,053 X2 + 0,102 X3 – 0,106 X4 + 0,014 X5 +

(73)

Maka tabel 4.8 merupakan hasil pengujian hipotesis-hipotesis yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Hasil uji regresi parsial pada penelitian ini menunjukkan variabel kinerja ekonomi perusahaan mempunyai nilai t sebesar 0,102 dan sig 0,919 > 0,05 dan arah koefisien regresi positif 0,006 yang berarti variabel kinerja ekonomi perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan profitabilitas perusahaan. Maka dengan demikian hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa variabel kinerja

ekonomi perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dinyatakan ditolak.

b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Hasil uji regresi pada penelitian ini menunjukkan variabel kinerja lingkungan perusahaan memiliki nilai t sebesar – 1,161 dan sig 0,253 > 0,05 dan arah koefisien negatif 0,053 yang berarti variabel kinerja lingkungan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Maka dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang

(74)

c. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Hasil uji regresi pada penelitian ini menunjukkan variabel kinerja sosial perusahaan memiliki nilai t 2,196 dan sig 0,035 < 0,05 dan arah koefisien positif 0,102 yang berarti variabel kinerja sosial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Maka dengan demikian hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa variabel kinerja

sosial perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dinyatakan diterima.

d. Pengujian Hipotesis Keempat (H4)

Hasil uji regesi parsial pada penelitian ini menunjukkan variabel leverage perusahaan mempunyai nilai t sebesar -1,763 dan sig 0,086 > 0,05 dan arah koefisien regresi negatif 0,106 yang berarti variabel leverage perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan profitabilitas perusahaan. Maka dengan demikian hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa leverage perusahaan

berperngaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dinyatakan ditolak.

e. Pengujian Hipotesis Kelima (H5)

(75)

pengungkapan profitabilitas perusahaan. Maka dengan demikian hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan dalam profitabilitas perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dinyatakan diterima.

D.Uji Simultan (Uji Nilai F)

Uji simultan (uji nilai F) bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama atau simultan. Hasil uji simultan (uji nilai F) akan ditunjukkan pada tabel 4.9.

TABEL 4.9

Uji Simultan (Uji Nilai F) ANOVAb

a. Predictors : (Constant), kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, kinerja sosial, leverage, ukuran perusahaan

b. Dependent Variable : Profitabilitas Perusahaan Sumber : Data Sekunder yang diolah 2016

(76)

E.Pembahasan (Interpretasi)

Pembahasan dalam penelitian ini menguraikan atau menggambarkan implikasi penelitian dari hasil pengujian hipotesis mengenai karakteristik perusahaan (kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, kinerja sosial, leverage, dan ukuran perusahaan) terhadap profitabilitas perusahaan. Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini, hasil pengujian yang menunjukkan hipotesis yang diterima pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia adalah kinerja sosial dan ukuran perusahaan. Adapun penjelasan yang lebih rinci terkait hasil pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Kinerja Ekonomi Perusahaan terhadap Profitabilitas Perusahaan Berdasarkan hasil uji regresi parsial dalam penelitian ini ditemukan bahwa sustainability reporting dalam aspek kinerja ekonomi perusahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang berarti hasil penelitian ini menolak hipotesis pertama (H1). Hasil

(77)

Suatu perusahaan yang memiliki profit besar atau semakin besar profitabilitas perusahaan maka memicu perusahaan untuk melaporkan sustainability reporting dalam laporan tahunan perusahaan. Menurut Rofelawaty (2011), Sustainabilty Reporting merupakan pelaporan yang dilakukan perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan, serta memperlihatkan adanya upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) internal maupun eksternal untuk tujuan kinerja perusahaan menuju pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar perusahaan tersebut maka semakin besar pula tanggung jawabnya dalam kemampuan melaporkan pendapatan laba perusahaan. Dengan perusahaan melakukan sustainability reporting maka pihak eksternal perusahaan memiliki kepercayaan terhadap perusahaan sehingga meningkatkan reputasi perusahaan. Dalam penelitian ini hubungan kinerja ekonomi tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena bukan hanya aspek kinerja ekonomi saja yang menjadi pertimbangan para investor dalam menginvestasikan dana pada suatu perushaaan.

2. Pengaruh Kinerja Lingkungan Perusahaan terhadap Profitabilitas Perusahaan

(78)

terhadap profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kusumadilaga (2010), dan Sarumpaet (2005), yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan karena produk dan jasa ramah lingkungan tidak membawa efek terhadap keuntungan perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Al-Tuwajiri (2003), Natalia dan Tarigan (2014), yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Variabel kinerja lingkungan pada perusahaan tidak sejalan dengan prediksi secara teoritis. Pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan dalam perundang-undangan tidak menjamin bahwa kinerja keuangan akan meningkat. Variabel kinerja lingkungan ternyata bukanlah faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan seperti meningkatkan kinerja sosial, tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan, dan lain sebagainya. Serta masih banyak investor yang belum memperhatikan masalah kinerja lingkungan tetapi hanya melihat kinerja keuangan suatu perusahaan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

(79)

prediksi laba dimasa yang akan datang. Tanpa profit, perusahaan tidak mampu menarik sumber dana eksternal untuk menginvestasikan dananya dalam perusahaan. Investor akan tertarik untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi, karena investor tidak semata-mata hanya melihat usaha sosial dan lingkungan saja, tujuan investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan atau hasil investasi, dan hasil investasi akan diperoleh jika perusahaan memiliki profitabilitas yang baik. Hubungan kinerja lingkungan terhadap profitabilitas pada penelitian ini adalah berpengaruh negatif signifikan yang artinya kinerja lingkungan tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan karena profitabilitas perusahaan tergantung dengan hasil produksi perusahaan.

3. Pengaruh Kinerja Sosial Perusahaan terhadap Profitabilitas Perusahaan Berdasarkan hasil uji regresi parsial dalam penelitian ini ditemukan bahwa kinerja sosial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang berarti penelitian ini menerima hipotesis ketiga (H3). Hal

Gambar

TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1
TABEL 4.1 Proses Pemilihan Sampel
TABEL 4.2 Statistik Deskriptif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi setiap ayat, anda tidak boleh menyenaraikan lebih daripada satu kesalahan penggunaan kata atau istilah dan satu kesalahan tatabahasa. Anda tidak perlu

Peyebaran sedimen di muara sungai jeneberang memperlihatkan bahwa pasir halus berada di bagian hulu muara, yang selanjutnya akan terbawa menuju ke laut dan

Barang Bukti lainnya telah disita dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa penyerahan hadiah atau sesuatu kepada Pemeriksa Pajak pada KPP Bandung

$NKLU \DQJ EHUMXGXO µ%DWXDQ Agate Sebagai Inspirasi Pada Perhiasan Keramik Menggunakann Kombinasi Material Logam Dengan Menggunakan Teknik Agateware ¶ .HUDJDPDQ PRWLI Agate akan

Untuk melihat hubungan antara umur beranak pertama terhadap produksi susu laktasi pertama dan produksi susu laktasi kedua masing-masing kelompok yang telah diurutkan berdasarkan

Kenaikan konduktivitas pada komposit (Ag 2 S) x (-Al 2 O 3 ) 1-x, seiring dengan kenikan suhu pemanasan dimungkinkan karena perlakuan panas pada bahan komposit

Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi,

TAUHIDIN, S.PKP 19640423 198708 1 001 Kasubid Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan IV.a BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL.