• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESENSI BUKU FIKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RESENSI BUKU FIKSI"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

RESENSI BUKU FIKSI

Budi Santoso Tanuwibowo lahir di Tegal, Jawa Tengah pada tanggal 31 Maret. Ia menamatkan pendidikannya sampai SMA di kota kelahirannya. Kemudian ia kuliah di jurusan Mekanisme Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 1984. Tahun 1993, Budi melanjutkan kuliahnya di program Magister Manajemen, jurusan Manajemen Internasional di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 1995. Setelah semua perjalanan pendidikannya sekarang Budi aktif berkecimpung di berbagai organisasi kemasyarakatan, salah satunya adalah sebagai Sekretasis Jendral “Perhimpunan Indonesia – Tionghoa” (INTI), 2006 – Sekarang.

Selain kesibukannya sebagai seorang penulis dan juga menjadi pembicara di berbagai kesempatan, Budi juga menjadi pemimpin usaha/kelompok/konstributor di “Ensiklopedia Nasional Indonesia” ENI, 18 Jilid.

Bertambah Bijak Setiap Hari : 8 x 3 = 23!

Buku ini adalah buku yang berisikan kisah – kisah yang menceritakan kejadian – kejadian nyata, falsafah hidup, serta nilai – nilai luhur yang dikemas dengan bahasa yang mudah dicerna, jadi cocok untuk berbagai usia.

Buku ini juga mengisahkan kebijaksanaan tokoh – tokoh penting konghucu yang patut di teladani. Kata – kata bijak juga menghiasi barisan cerita atau kisah dalam buku ini, yang dapat di jadikan motivasi diri untuk selalu berkata jujur, berbuat kebajikan, dan selalu bijak dan adil dalam mengambil suatu keputusan entah itu kecil maupun besar.

Sebagai contoh saja di dalam buku ini terdapat judul kisah “8 x 3 = 23” menceritakan tentang dua anak yang sedang berdebat untuk saling mempertahankan pendapatnya. Suatu perdebatan yang aneh karena mereka hanya memperdebatkan tentang berapa hasil dari 8 x 3 yang sebenarnya, panggil saja kedua anak itu dengan panggilan Si Putih dan Si Hitam. Si Putih adalah murid paling pandai di perguruannya sedangkat Si Hitam adalah salah satu murid paling bodoh di perguruannya. Kedua anak itu saling mempertahankan jawabannya masing – masing, Si Putih beranggapan bahwa 8 x 3 jawabannya adalah 24, sedangkan Si Hitam beranggapan bahwa 8 x 3 adalah 23. Lalu mereka bertaruh kepada gurunya, jika jawaban Si Hitam benar maka Si Putih harus dihukum dengan hukuman menjatuhkan topi putihnya itu, sedangkan jika Si Putihlah yang benar maka Si Hitam rela untuk memotong lehernya dengan pedang. Begitulah pertaruhan mereka akan tetapi Si Putih beranggapan bahwa mereka tak harus bertaruh sampai seperti ini tetapi Si Hitam tetap bersikukuh untuk tetap melanjutkan pertaruhan ini lalu mereka berdua langsung menemui sang guru untuk mengetahui kebenaran sebenarnya.

Tak lama kemudian mereka menemui sang guru yang sedang duduk bersandar dengan ditemani segelas teh hijau di depan teras rumah. Mereka berdua pun langsung menanyakan kebenaran sebenarnya kepada sang guru, “Guru, berapakah hasil dari 8 x 3?”

Judul : “Bertambah Bijak Setiap hari : 8 X 3 = 23!” Penulis : Budi S. Tanuwibowo

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Cetakan : Agustus 2009

(2)

tanya Si Hitam, guru pun menjawab “Haha tentu saja 23 nak!” Mendengar jawaban sang guru Si Putih pun langsung kecewa dengan jawaban yang diberikan sang guru. Si Putih beranggapan guru yang selama ini di hormatinya ternyata adalah seorang pembohong, spontan saja Si Putih melempar topi putihnya ke lantai dan pergi meninggalkan Si Hitam dan sang guru dengan mengomel tak jelas.

Ternyata Si Putih berencana pergi pulang ke kampung halamannya yang

dianggapnya adalah tempat terbaik. Sang guru pun tak mencegah dan hanya diam sambil tersenyum dan memberikan satu nasihat “Jika kalanya terjadi hujan lebat di tengah jalan janganlah berlindung di bawah pohon besar karena pohon itu akan tumbang dan

mengenaimu”. Si Putih pun hanya pergi begitu saja dengan mengomel tak jelas. Tak jauh kemudian terjadi hujan lebat di perjalanan dan ada pohon besar, spontan saja Si Putih lari menghindar dan berlindung di bangunan tua. Tak beberapa lama pohon itu pun tumbang dan menimpa orang yang berteduh di bawahnya. Hati Si Putih pun teringat akan nasehat sang guru dan kembali ke perguruan.

Ternyata sang guru sudah menanti Si Putih di depan gerbang dan berkata “Ingatlah muridku, hidup ini penuh warna. Setiap warna mempunyai arti tersendiri. Namun, tidak semua bisa dibaca dengan mata biasa. Harus dibaca dengan kejernihan mata hati, kebesaran jiwa, kelapangan dada. Kalau hanya soal hitam putih, pasti semua orang bisa membedakannya. Kalau sudah beraneka warna, sungguh sulit dan rumit untuk mengatakan mana yang lebih indah, mana yang kurang baik. Demikian pula soal kebenaran. Dengan mudah, jelas, ia akan mudah dibedakan dengan kejahatan. Namun, acapkali persoalannya menjadi kabur kala kebenaran versi satu berhadapan dengan versi lainnya. Di sinilah mata hati yang harus menentukan. Renungkanlah muridku.”

Si Putih pun merenung, belajar dan belajar. Pada akhirnya, jadilah murid terbaik dari semua murid Sang Guru Bijak.

Referensi

Dokumen terkait

Buku ini dapat dikatakan buku yang luar biasa hasil karya Andrea Hirata seorang penulis buku ternama. Hal yang luar biasa bisa kita lihat dari penyampaian alur cerita dan juga

Buku ini dapat dikatakan buku yang luar biasa hasil karya Andrea Hirata seorang penulis buku ternama. Hal yang luar biasa bisa kita lihat dari penyampaian alur cerita dan juga gaya

Buku ini berisikan interpretasi visual karya-karya prosa singkat dari komunitas fiksimini Surabaya yang terkait dengan isu-isu transgender dan dikemas dalam bentuk buku

Buku merupakan media pembelajaran umum yang digunakan dalam menceritakan kisah Nabi, namun media seperti buku memiliki beberapa kekurangan seperti fisik yang

Tahapan cerita yang ada dalam karya fiksi disebut juga alur yang dihasilkan dari daya imajinasi.. (Sudjiman, 1984:17) Novel, roman, drama, puisi, adalah hasil kreatif

Setelah Ananda memberikan penilaian secara berkelompok terhadap nilai moral dan nilai sosial dalam buku yang dibaca, pada Kegiatan Belajar 4 ini Ananda akan memberikan

Nantinya buku ini akan menjadi informasi yang berisikan mengenai Barong Ket, yang menceritakan nilai-nilai yang terkandung didalam kesenian Barong Ket, baik dari

Pengertian Resensi Meresensi buku merupakan kegiatan menelaah suatu karya yang berbentuk sebuah isi cerita yang dituangkan ke dalam buku, novel, cerita pendek ataupun sebuah buku