SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI YUPPENTEK
PERTEMUAN 3
Metode Kuantitatif
Transportasi Program Linier
Aplikasi metode transportasi digunakan untuk menentukan
pola distribusi yang terbaik dari lokasi pabrik ke daerah
pemasaran tertentu. Keputusan yang dipilih didasarkan pada
lokasi yang memberikan total biaya terkecil.
Dalam menyelesaikan masalah transportasi ada beberapa
cara/metode yang dapat digunakan
yaitu : cara/metode
Contoh persoalan pemakaian metode transportasi
untuk memilih lokasi yang baik.
Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota
Semarang dan Bandung yang mensuplai produk ke
empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo,
Purwokerto dan Magelang.
Berkaitan dengan permintaan produk yang terus
meningkat perusahaan merencanakan untuk
Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya atau kota Malang
Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data
kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerah seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas
Malang 58 55 62 60 tak terbatas
Demand (ton/mgg)
Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di kota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan ke setiap daerah
pemasaran dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik yang ada.
Alternatif lokasi Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 1 8 20 25 1 5 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 400
Demand (ton/mgg)
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 1 8
200
20 25 1 5
450 650 Bandung 40 200 45 100 30 300 42 600
Surabaya 55 50
400
60 55
400
Demand
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBY
Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby. 18 40 45 18 40 45 30 55 50 60
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 100 20 100 25 15 450 650 Bandung 40 300
4 5 30
300
30
600
Surabaya 5 0 50
400
6 0 55
400
Demand
Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBY
Alternatif lokasi Malang
18 40 58
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang
18 20 25 15
650
Bandung
40 45 30 42
600
Malang
58 55 62 60
400
Demand
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang 18 40 45 58 Lokasi
Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 200
20 25 15
450 650 Bandung 40 200 45 100 30 300 42 600
Malang 58 55
400
62 60
400
Demand
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg.
Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
Lokasi
Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 100 20 100 25 15 450 650 Bandung 40 300 45 30 300 42 600
Malang 58 55
400
62 60
400
Demand
Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi Mlg
Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangun pabrik
di lokasi Surabaya biaya transportasinya sebesar
Rp
51.550,-
dan jika dibangun pabrik di lokasi Malang
biaya transportasinya sebesar
Rp 53.550-,
dengan
demikian pendirian pabrik yang lebih
Lokasi
Daerah Pemasaran
Kapasitas (Ton/minggu
) Surabaya Magelang Yogja Bandung
Tangerang 22 24 29 19 750
Semarang 50 45 55 50 Tak terbatas
Solo 53 50 57 55 Tak terbatas
Demand
(Ton/minggu) 300 350 250 300 1200
TUGAS DIKUMPULKAN UTS:
Pabrik
Kapasitas produksi tiap bulan
W
90 ton
H
60 ton
P
50 ton
Jumlah
200 ton
Gudang
Kebutuhan tiap bulan
A
50 ton
B
110 ton
C
40 ton
Dari
Biaya tiap ton (dalam ribuan Rp)
Ke gudang A Ke gudang B Ke gudang C
Pabrik W
20
5
8
Pabrik
H
15
20
10
Pabrik
P
25
10
19
TUGAS DIKUMPULKAN UTS: