• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. Menghaadapi tahun sektor pertanian masih dihadapkan pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. Menghaadapi tahun sektor pertanian masih dihadapkan pada"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menghaadapi tahun 2015–2019 sektor pertanian masih dihadapkan pada berbagai kendala, antara lain berupa: jumlah penduduk yang terus meningkat, kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, terbatasnya infrastruktur (jaringan irigasi, jalan usahatani, jalan produksi, pelabuhan yang dilengkapi dengan pergudangan), belum cukup tersedianya benih/bibit unggul bermutu, pupuk, pakan, pestisida/obat-obatan, alat dan mesin pertanian hingga ke tingkat usahatani, konversi lahan pertanian produktif ke penggunaan non-pertanian yang tidak terkendali, ketergantungan konsumsi beras, kompetisi pemanfaatan air dan status kepemilikan lahan. Disamping sejumlah kendala tersebut, pertanian kita ke depan juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi, antara lain: (1) Masyarakat Ekonomi ASEAN; (2) Otonomi Daerah; (3) Perubahan Pola Konsumsi; dan (4) Dinamika Pasar Pangan.

Dalam menghadapi kendala dan tantangan yang ada, Kabinet Kerja telah menetapkan Pencapaian Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta Swasembada Kedelai yang harus dicapai dalam waktu 3 (tiga) tahun. Adapun target produksi yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah produksi padi sebesar 73,40 juta ton dengan pertumbuhan 2,21%; jagung sebesar 20,33 juta ton dengan pertumbuhan 5,57%; dan kedelai sebesar 1,27 juta ton dengan pertumbuhan 26,47%.

Untuk mencapai swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai, Kementerian Pertanian melakukan upaya khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai. Guna mensukseskan UPSUS tersebut, penyuluh dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) merupakan salah satu unsur penting dalam menggerakkan para petani (pelaku utama) untuk dapat menerapkan teknologi.

(2)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 2 Penyuluh dan Babinsa dapat berperan aktif sebagai komunikator, fasilitator, advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator dalam rangka terlaksananya kegiatan UPSUS peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai untuk mencapai swasembada berkelanjutan.

Guna mencapai swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai, maka melalui APBN-P Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Tahun Anggaran 2015 telah dilaksanakan kegiatan “Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT tahun 2015”.

1.2. Tujuan

Tujuan dari Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Membahas kegiatan pengawalan dan pendampingan terpadu Penyuluh dalam rangka Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015;

2. Membahas pelaksanaan dan pengelolaan anggaran APBN-P dalam rangka UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015;

3. Terpadunya pelaksanaan kegiatan dan anggaran pemantapan sistem penyuluhan pertanian yang bersumber dari APBN maupun APBD bersama-sama dengan Dinas teknis lingkup pertanian tingkat Provinsi, Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh)/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT.

1.3. Sasaran

Sasaran dari Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan Kelembagaan teknis Pertanian di Provinsi dan Kabupaten/Kota

(3)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 3 3. Pimpinan Bapeluh/Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di Provinsi dan

Kabupaten serta Pejabat Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten/Kota.

1.4. Output

1. Percepatan pelaksanaan kegiatan pendampingan terpadu Penyuluh dan Babinsa dalam rangka Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015 ;

2. Tertatanya mekanisme penggunaan anggaran APBN-P Tahun 2015 dalam rangka mendukung Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai;

3. Terciptanya sinkronisasi kegiatan dan anggaran pemantapan sistem penyuluhan pertanian yang bersumber dari APBN maupun APBD bersama-sama dengan Dinas teknis lingkup pertanian tingkat provinsi, Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh)/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT.

(4)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 4

II. METODELOGI

2.1. Waktu dan Tempat

Rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian dalam rangka UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015 telah dilaksanakan pada tanggal 29-30 April 2015 bertempat di Hotel Sasando, Jalan RA. Kartini-Kupang.

2.2. Peserta

Peserta rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015 berjumlah 76 orang yang terdiri dari :

1. Pimpinan Badan Ketahanan Pangan yang menangani Kelembagaan Penyuluhan sebanyak 22 Kab/Kota;

2. Pimpinan Dinas Pertanian dan Perkebunan Tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 22 Kabupaten/Kota;

3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker pada 22 Kabupaten/Kota; 4. Korem 161 Wirasakti Kupang;

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTT; 6. Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT;

7. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT; 8. Balai Pengkajian dan Teknologi pertanian;

9. Balai Pelatihan Peternakan Swadaya Kupang;

10. Komisi Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan; 11. Penyuluh Pertanian Tingkat Provinsi NTT

Daftar peserta terlampir. 2.3. Materi

Materi yang diberikan pada rapat koordinasi ini antara lain :

1. Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi NTT dalam Mendukung UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai

2. Pemaparan Kegiatan Dukungan Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015

(5)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 5 3. Mekanisme dan tata Hubungan kerja antar kelembagaan lingkup Pertanian

dalam mendukung Peningkatan Produksi pangan Strategis Nasional

4. Kebijakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dalam mendukung Program Upsus Padi, jagung dan kedelai

5. Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi NTT dalam Mendukung UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai

6. Upaya Peningkatan Produktivitas dan Peran Babinsa

7. Rambu-rambu penyusunan anggaran Kementerian Pertanian RI

8. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh dalam Pelaksanaan GP.PTT Padi, Jagung dan Kedelai di NTT Satker Distanbun

9. Kegiatan Produksi Tanaman pangan mendukung UPSUS Peningkatan Produksi Pajale di NTT.

Materi Terlampir 2.4. Narasumber

Narasumber pada rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi Tahun 2015 berasal dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI, Korem 161 Wirasakti Kupang dan dinas terkait yakni Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT dengan rincian sebagai berikut :

1. Drs. Hadji Husen : Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Prov. NTT

2. Ir. Yohanes Tay Ruba, MM : Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT

3. Lazarus Kanisius Ladja : Fungsional Penyuluhan pada BPPSDMP Kementan

4. Rini Saptorini, STP, Msi : Kasubag Program dan Kerjasama pada BPPSDMP Kementan

5. Ridwan Santoso, ST, Msi : Kasubag Anggaran pada BPPSDMP Kementan

6. Yuli Tiksanto : Korem 161 Wirasakti Kupang

7. Yohanes Buang, SH : Kabid Kelembagaan pada BKPP Provinsi NTT

8. Ir. Robert Onggo, MM : Kabid Produksi Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT

(6)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 6 2.5. Metode

Pelaksanaan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT TA. 2015 ini dilakukan dengan menggunakan metode Pembelajaran Orang Dewasa yaitu ceramah, diikuti dengan dengar pendapat, diskusi, rumusan hasil serta rencana tindak lanjut .

(7)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 7

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

(8)
(9)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 9 Diskusi

Dari hasil pengamatan dan diskusi selama kegiatan saat penyampaian materi respon peserta terhadap semua materi yang disampaikan baik yang teknis maupun yang non teknis cukup baik.

(10)
(11)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 11 Rumusan Hasil

Berdasarkan arahan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT, para Narasumber dan hasil diskusi peserta telah menghasilkan rumusan sebagai rekomendasi dari hasil Rapat Koordinasi ini adalah :

1. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi NTT (Gubernur) untuk melakukan Pertemuan Khusus Tingkat Provinsi dengan melibatkan pimpinan daerah (Bupati/Walikota, Sekda dan DPR untuk membahas Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai). 2. Badan Ketahanan pangan dan Penyuluhan atau lembaga yang menangani

penyuluhan pertanian Provinsi/kab/kota se NTT agar dapat menggerakan seluruh Penyuluh Pertanian di masing masing unit sampai ke tingkat lapangan untuk membangun kerja sama dalam mendukung percepatan pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai tahun 2015-2017;

3. Kunci keberhasilan UPSUS terletak antara lain pada kinerja para penyuluh dan babinsa dalam menjabarkan dan memproyeksikan target produksi dan produktivitas padi, jagung dan kedelai sampai ke tingkat desa dalam bentuk data luas areal sawah, luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas. Selain itu, ditentukan pula oleh penyediaan teknologi dari jajaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, desiminasi teknologi dan implementasinya di lapangan.

4. Dalam rangka mendukung UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai terdapat kegiatan penyuluhan yang harus segera dilaksanakan berkenaan dengan APBN-P 2015, yaitu pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra produksi padi, jagung dan kedelai pada 49 lokasi BP3K yang di tersebar di 22 kabupaten/kota yang meliputi Peningkatan Kapasitas Balai Penyuluhan Kecamatan (BP3K) sebagai POSKO Pelaksana Pembangunan Pertanian, Pengembangan Penyuluh Swadaya, Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten, Administrasi dan Monitoring serta evaluasi kegiatan UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai.

5. BP3K sebagai pusat data dan informasi ditingkat kecamatan perlu didukung alokasi anggaran untuk memfasilitasi khususnya alokasi dana Dekon Pusluh dan APBN-P Tahun 2016 untuk BP3K di NTT yang berjumlah 306.

(12)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 12 6. Untuk mencapai target peningkatan produksi pajale maka ketersediaan

sarana produksi pajale menjadi syarat mutlak, untuk itu perlu didukung data CPCL yang akurat.

7. Masing masing Tim Pelaksana harus konsisten terhadap tugas dan tanggung jawab keberhasilan pelaksanaan kegiatan UPSUS Pajale di tingkat wilayah masing masing

8. Pemberian rangsangan atau reward and punishment bagi penyuluh guna peningkatan kinerja antara lain melalui menaikan honor bagi THL-TBPP, insentif Penyuluh Swadaya dan BOP Penyuluh PNS .

9. Aspek pendampingan, pengawalan dan pelaporan UPSUS Pajale harus mengikuti petunjuk yang sudah ditetapkan.

Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebagai berikut :

1. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT segera menyampaikan naskah JUKLAK Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh PNS, THL-TBPP dan dukungan kelembagaan.

2. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi NTT (Gubernur) untuk melakukan Pertemuan Khusus Tingkat Provinsi dengan melibatkan pimpinan daerah (Bupati/Walikota, Sekda dan DPR untuk membahas Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai.

3. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi bersama dengan Bapeluh Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten/ Kota agar berperan aktif dalam pengawalan dan pendampingan kegiatan UPSUS Pajale berkaitan data luas areal, luas tanam, luas panen, luas produksi dan produktifitas.

4. Bapeluh Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota untuk segera membentuk Tim Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan.

5. Untuk Anggaran Tahun 2016, diharapkan Bakorluh, Bapeluh dapat mengajukan usulan anggaran Diklat Pendidikan dan Pelatihan Penyuluh, dan perlu dukungan sarana dan prasarana agar dapat memberikan penghargaan bagi penyuluh berprestasi serta memfasilitasi penambahan honor THL-TBPP.

(13)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 13 6. Tiga Kunci keberhasilan pelaksanaan UPSUS terletak pada :

a. Membangun hubungan yang harmonis dengan stakeholder dilandasi dengan sinergisitas dan koordinasi.

b. Kerja keras sesuai pedoman pelaksanaan kegiatan (Permentan nomor 131 tahun 2015, Permentan 03 tahun 2015 tentang UPSUS, Permentan 1243 tahun 2015 tentang pembagian tugas dan tanggung jawab dari Pusat sampai Kabupaten, Permentan nomor 14 tahun 2015 tentang Pengawalan dan pendampingan (tugas-tugas penyuluh dan babinsa). c. Dalam rangka pencapaian Swasembada Pangan Nasional hendaknya kita

berpikir untuk mencapai peningkatan produksi, ekonomi untuk kesejahteraan petani didaerah kita sendiri.

(14)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 14

IV. PENYELENGGARA

Pelaksana kegiatan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT TA. 2015 adalah berdasarkan SK Kepala Badan Ketahanan dan Penyuluhan Provinsi NTT Tahun 2015 Nomor : BKPP. 188.86/165 /IV/2015, tanggal 21 April 2015 tentang Pembentukan Panitia, Narasumber dan Moderator dalam rangka Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut :

Pelindung : Drs. Hadji Husen

(Kepala BKPP Provinsi NTT.) Penanggungjawab : Yohanes Buang, SH

(Kabid. Kelembagaan Penyuluhan P2K) Ketua : Selfiana Malada, SP

(Kasubid. Pengembangan Kelembagaan) Sekretaris : Martina Sara, SP

(Staf Bidang Kelembagaan P3K) Anggota : 1. Henderika Bhiju

2. Jumiaty Nge, SP 3. Marselina Jello 4. Sevrinus Bisilissin

(15)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 15

V. PEMBIAYAAN

Pembiayaan kegiatan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat provinsi NTT TA. 2015 bersumber dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran Satuan Kerja 249165 Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Nomor SP DIPA-018.08.4.249165/2015 tanggal 06 Maret 2015.

(16)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 16

VI. PENUTUP

Demikian laporan pelaksanaan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi TA. 2015 ini dibuat sebagai hasil dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pada Bidang Kelembagaan P3K.

(17)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 17

Lampiran 1 : Jadwal Tentatif Rapat.

Waktu Materi Narasumber Moderator Ket

Rabu, 29 April 2015

12.00 – 15.00 Registrasi Panitia

15.00 – 16.00 Pembukaan Panitia

16.00-16.30 Snack Sore Panitia

16.30-18.45 Kebijakan Pembangunan

Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan

Provinsi NTT dalam

Mendukung UPSUS

Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai

Drs. Hadji Husen Kaban BKPP Provinsi NTT Kabid Kelembagaan P3K - Notulen - Tim Perumus 18.45-20.00 Upaya Peningkatan

Produktivitas dan Peran babinsa Yuli Tiksanto Korem 161 Wirasakti Kupang Kabid Ketengaan P3K -

20.00-selesai ISHOMA Panitia

Kamis, 30 April 2015

07.30 – 09.00 Pemaparan Kegiatan

Dukungan Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015 Lazarus Kanisius LadjaFungsional Penyuluhan pada BPPSDMP Kementan Sekretaris Bakorluh - Notulen - Tim Perumus

09.00-09.30 Snack Pagi Panitia

09.30- 10.15 Mekanisme dan tata

Hubungan kerja antar kelembagaan lingkup Pertanian dalam

mendukung Peningkatan Produksi pangan Strategis Nasional Rini Saptorini, STP, Msi Kasubag Program dan Kerjasama pada BPPSDMP Kementan Sekretaris Bakorluh 10.15- 12.45 Kebijakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dalam

mendukung Program Upsus Padi, jagung , kedelai

Rini Saptorini, STP, Msi Kasubag Program dan Kerjasama pada BPPSDMP Kementan Sekretaris Bakorluh 12.45-13.30 ISHOMA Panitia

13.30-15.45 Rambu rambu Penyusun

anggaran Kementerian Pertanian RI Ridwan Santoso, ST, Msi Kasubag Anggaran pada BPPSDMP Kementan Kabid Penyelengaraan P3K

(18)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 18

16.15-17.45 Kebijakan Pembangunan

Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan

Provinsi NTT dalam

Mendukung UPSUS

Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai

Ir. Yohanes Tay Ruba, MM Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Kabid Kelembagaan P3K

17.45-19.15 Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh dalam

Pelaksanaan GP.PTT Padi, Jagung dan Kedelai di NTT

Yohanes Buang, SH Kabid Kelembagaan pada BKPP Provinsi NTT Kasubid Pengembangan Kerjasama Penyuluhan 19.15-20.45 Kegiatan Produksi Tanaman

pangan mendukung UPSUS Peningkatan Produksi Pajale di NTT. Kabid Produksi Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Kasubid Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan 20.45-21.30 ISHOMA Panitia 21-30- selesai Penutupan Panitia

(19)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 19

KATA PENGANTAR

Dalam mewujudkan Pencapaian swasembada komoditas pangan stretegis nasional (padi, jagung dan kedelai) dilakukan upaya khusus (UPSUS) melalui kegiatan (1) pembangunan/perbaikan jaringan irigasi tersier (PJIT), (2) optimasi lahan dan air, (3) Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), (4) penyaluran pupuk dan benih bersubsidi, (5) pengadaan alat dan mesin pertanian pra/pasca panen (alsintan) dan (6) pengawalan dan pendampingan terpadu oleh penyuluh dan Bintara Pembina Desa (Babinsa). Tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan peran serta penyuluh pendamping, maka kegiatan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah peranan kelembagaan penyuluhan, kelembagaan teknis dan kelembagaan penelitian serta kelembagaan yang menangani distribusi pupuk dan benih dalam bersinergi dan berkoordinasi dalam upaya pencapaian target tersebut.

Kegiatan pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra lokasi padi, jagung dan kedelai merupakan kegiatan untuk mendukung upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai yang dilaksanakan di 49 BP3K yang difasilitasi di 22 Kabupaten/Kota dari Dana APBN-P Ditjen Prasarana dan Sarana Satker Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT tahun 2015.

Laporan ini menguraikan hasil pelaksanaan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian dalam rangka UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT TA. 2015. Mudah-mudahan kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat/petani. Apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan lapaoran ini, kami menerima saran dan kritik guna penyempurnaan lebih lanjut.

Kupang, Mei 2015

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan/ Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhahan

Provisi Nusa Tenggara Timur,

Drs. Hadji Husen Pembina Utama Muda NIP. 19590911 198602 1 003

(20)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 20

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ...

ii

DAFTAR LAMPIRAN...

iii

I. PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang ...

1

1.2 Tujuan ...

2

1.3 Sasaran ………...

2

1.4 Keluaran...

3

II. METODELOGI ...

4

2.1 Waktu dan Tempat ...

4

2.2 Peserta ...

4

2.3 Materi ...

4

2.4 Narasumber ...

5

2.5 Metode ...

6

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN...

7

-

Pemaparan Materi...

7

-

Diskusi...

9

-

Rumusan Hasil ...

11

-

Rencana Tindak Lanjut...

12

IV. PENYELENGGARA...

14

V. PEMBIAYAAN...

15

(21)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 21

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rumusan dan RTL ...

Lampiran 2. Jadwal Kegiatan ...

Lampiran 3. SK Pelaksana ...

Lampiran 4. Materi ...

Lampiran 5. Daftar Hadir peserta ...

17

19

23

25

70

(22)

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 22

LAPORAN PELAKSANAAN

RAPAT KOORDINASI

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

UPAYA KHUSUS (UPSUS)

PADI, JAGUNG DAN KEDELAI

TINGKAT PROVINSI NTT

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya masyarakat akan makan bersama dengan diselingi saling komunikasi ringan untuk menciptakan keakraban, bahkan diselingi dengan seni pantun (megenjek) untuk menambah

Dengan demikian jumlah investasi, tingkat upah, inflasi, dan output berpengaruh signifikan terhadap kesempatan kerja di Provinsi Sumatera Barat.. Hal ini terlihat dari hasil

Konsep Kota Sehat adalah konsep lama sekaligus baru; lama dalam arti telah lama manusia berusaha untuk membuat kota lebih sehat sejak awal daripada peradaban perkotaan

Meskipun pencapaian yang terjadi masih menjadi yang paling rendah di Sumatera Utara, namun Nias berhasil meningkatkan nilai indeks ekonomi yang pada tahun sebelum otonomi daerah

Atau dapat dikatakan bahwa indeks individual merupakan suatu nilai yang mempuyai fungsi untuk mengukur kinerja suatu saham tertentu terhadap harga dasarnya.. 2.1.3 Return

Soalan Kertas 2 yang sama diberikan kepada semua pelajar tetapi mereka perlu menjawab soalan tersebut serentak mengikut aras berdasarkan target yang telah

Tujuan khusus ketiga yaitu keluarga mampu memberikan stimulasi bagi anak dengan kriteria evaluasi keluarga mampu mempraktekkan cara memberikan stimulasi bagi

Hasil berbeda terlihat pada hubungan antara faktor eksternal pola kerja terhadap tingkat kelelahan dimana diketahui bahwa pengemudi dump truck yang bekerja dalam pola