• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI 3 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

Oleh

Dona Prayogo

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA materi siklus daur air yang rendah pada siswa kelas V SD Negeri 3 Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menggunakan media kartu bergambar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental designs dengan bentuk penelitian one group pretest posttest design. Subjek penelitian sebanyak 33 siswa adalah kelas VB. Instrumen utama yang digunakan adalah tes. Data dianalisis dengan menggunakan Paired T Test pada taraf signifikansi 5% (sig = 0,05). Hasil perhitungan menunjukkan nilai hitung (t) negatif sebesar -25,157, dengan demikian berati nilai pre-test lebih rendah daripada nilai post-test dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan media kartu bergambar berpengaruh terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015.

(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE USING OF MEDIA CARD ILLUSTRATION ON STUDENT LEARNING OUTCOMES IPA CLASS V SD NEGERI 3

LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG 2014/2015 ACADEMIC YEAR

By

Dona Prayogo

Problems in this study is the result of learning science materials recycling water cycle that is low on fifth grade students of SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandar Lampung 2013/2014 Academic Year. This study aims to determine the effect of using a media card with a picture of learning on learning outcomes of the IPA on fifth grade students of SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung 2014/2015 Academic Year. This research is a form of pre-experimental research designs with one group pretest posttest design. Research subjects are as many as 33 students in class VB. The main instruments used are tests. Data were analyzed using Paired T Test at the 5% significance level (sig = 0.05). The calculations show the calculated value (t) is negative amounting to -25.157, thus means the pre-test value is lower than the value of the post-test with a significance level of less than 0.05 is 0.000. Based on these results it can be concluded that learning to use a picture card media influence on science learning outcomes in the fifth grade students of SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung 2014/2015 Academic Year.

(3)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 3 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh Dona Prayogo

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Rukti Harjo, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada tanggal 21 Maret 1992. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Warsito dan Ibu Waryati. Penulis telah menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-Kanak Pertiwi Seputih Raman pada tahun 1998, Pendidikan Dasar di SD Negeri 2 Rukti Harjo pada tahun 2004, Pendidikan Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Seputih Mataram pada tahun 2007, Pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 1 Kotagajah pada tahun 2010. Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

(8)
(9)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah swt yang telah menciptakan akal bagi manusia

sehingga manusia dapat meneliti dan mentafakuri ciptaan-Nya yang menghantarkan pada

keimanan yang sempurna. Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan

lembaran-lembaran sederhana ini kepada:

Ibuku tercinta (Waryati)

Yang telah membesarkan aku hingga saat ini dengan penuh kesabaran, membimbingku dengan

penuh kasih sayang, selalu memberikan yang terbaik untuku sehingga aku menjadi yang

terbaik, dan selalu memberiku semangat sehingga memberi kekuatan terbesar dalam hidupku

Bapakku tercinta (Warsito)

Yang menjadi sosok yang terhebat memberiku contoh baik dalam menjalani kehidupan ini,

yang selalu berjuang tak kenal lelah, dan memberikanku motivasi terbaik untuk

keberhasilanku, selalu mengingatkanku untuk terus berjuang mencapai keberhasilanku

Adikku tercinta Noni Nurmala

(10)

Sahabat-sahabat terbaik, terimakasih untuk setiap waktu yang terlewati penuh pengalaman

terbaik, menjadi tempat berbagi dalam suka dan duka, saling memberikan semangat untuk

mencapai keberhasilan kita bersama, memberi arti persahabatan dan kekeluargaan yang tak

akan terlupakan.

Para pendidik yang telah memberikan ilmu yang terbaik

serta

Almamater Tercinta Universitas Lampung yang telah memberikan berbagai pengalaman

(11)

MOTO

"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka

berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari

rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)

dibangkitkan"

(QS. 67:15)

"Salah satu kunci kebahagiaan adalah menggunakan uangmu untuk

pengalaman bukan untuk keinginan."

(Bacharuddin Jusuf Habibie)

“Don’t stop when you tired,

Stop when you done.”

(12)

i SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim...

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih tulus ikhlas kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(13)

ii 4. Ibu Dr. Een Y. Haenilah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I sekaligus sebagai Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan perhatian, motivasi dan semangat kepada penulis. 5. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan motivasi dan semangat kepada penulis

6. Ibu Dra. Cut Rohani, M.Pd., selaku Dosen Pembahas yang telah memberikan bimbingan, sumbangan pemikiran, kritik, dan saran selama penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Ibu Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Fakultas Keguruan Universitas Lampung yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Ibu Farida Aryani, M.Pd,. selaku Kepala SD Negeri 3 Labuhan Ratu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

9. Ibu Husna Dewi, S. Pd., selaku guru kelas V di SD Negeri 3 Labuhan Ratu dan guru mitra yang telah memberikan bantuan dan kerjasama dalam penyusunan skripsi ini.

10. Kedua orang tuaku tercinta (Waryati dan Warsito) yang menjadi sosok orang tua terhebat yang tak henti menyayangiku, mendoakanku, memberikan semangat, motivasi serta menantikan keberhasilanku.

11. Adikku Noni Nurmala yang selalu memberikan dukungan, sumber semangat, dan keceriaan dalam setiap langkahku.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2011 di Program Studi Pendidikan

(14)

iii selalu menghadirkan keceriaan, kebersamaan, kekeluargaan dalam menuntut ilmu dan menggapai impian. Untuk Diyah dan Citra yang selalu berbagi tugas dari semester 1 sampai skripsi saat ini telah memberikan pengalaman yang terbaik dikelas. Buat genggers Yeti, Alip, Isyar, Mona, Indah, Tata, Cumai, Ira, buat Uma, Niluh, Rna (terimakasih atas segala jarkom kuliahnya) Elin, Iin, Vrisca, Fisca, Laili, Yevi, Devi, Dara, Nora, Wayas (pulsa terbaik sepanjang kuliah terahir), Risa (sukses rishopnya), Nur Indah, Lina (incim), Ayu, Friesya, Meli, Snel, Chelsea, Okta, Isna, Selvira, Nita Sari, Renny Parapat dan mungkin salah satu yang belum disebutkan. Teman-teman seperjuangan PGSD laki-laki bersatu yang paling ganteng di PGSD 2011 Imam, Surya, Mbek Barkah, Lukman, Firman, oh ya ketua angkatan paling gaul yang ikut geng cewe Muharom anak natar terimakasih kalian yang buat ngisi hari hari dikampus menjadi berwarna. Terimakasih atas semua kenangan dan pengalaman terbaik selama 4 tahun berjuang. Kelak kita akan bertemu lagi dalam keadaan sukses dan sehat (bawa mobil masing masing). 13. ZOOMers : senior ukm ZOOM, kak Arfan, kak Haris, kak Tegar, Bangkit,

(15)

iv anak anak 16 dan 17 yang lagi berjuang demi nama ZOOM yang terbaik. Buat Elmira, Irna, Bari, dan Bilas yang udah bahagia. Dan seluruh keluarga besar UKM Fotografi ZOOM UNILA. Sebagian besar hidup jadi mahasiswa terisi di ZOOM yang penuh arti terimakasih atas pengalaman yang terbaik dalam hidup ini.

14. Teman- teman kosan Adi Che, Raju, Topo, Riki, Mudin, Yuda, Eko dan Dwi terimakasih atas segala komen-komen kalian selama berada dalam kosan yang terbaik di kampung baru ini.

15. Teman-teman KKN dan PPL Pekon Teba Bunuk (Rahmat yang rajin mandi kali dan cuci baju, Bondan yang sering ngopi dipagi hari, Isna, Isyar, Tata, Yuyun, yang sering masakin enak (pecel lele), Selvira, Chelsea, Suci).

16. Teman sekampung yang berjuang di perusahaan “Artnivora” Dimas dan

Bowo setelah ini bakal nyusul skil kalian. Teman seperjuangan SMA N 1 KOTAGAJAH, Feri yang bantuin ngerjain dan bantu motivasi, Habibi, Seta, Afrizal, Inu, Hafid. Vivi Meriana yang selalu sabar selalu memberikan motivasi, telah menjadi teman terbaik semoga kita sukses dalam bidang kita masing-masing.

17. Seseorang yang bakal menjadi pendamping hidupku kelak. Dan semua teman yang pernah bertemu atau bermain bersama.

18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih.

(16)

v Bandarlampung, 13 Agustus 2015

Penulis,

(17)

v A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C.Batasan Masalah ... 7

D.Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian. ... 8

G.Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka ... 10

1. Teori Belajar ... 10

2. Pembelajaran ... 11

3. Media Kartu Bergambar ... 12

4. Pembelajaran IPA ... 17

5. Hasil Belajar... 18

B. Hasil Penelitian yang Relevan. ... 21

C.Kerangka Pikir ... 22

D.Hipotesis Penelitian ... 25

III. METODE PENELITIAN A.Metode Penelitan ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 27

C.Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

(18)

vi

E. Prosedur Penelitian ... 29

F. Variabel Penelitian... 30

G.Definisi Konseptual dan Definisi Variabel ... 31

1. Definisi Konseptual ... 31

2. Definisi Operasional ... 31

H.Jenis dan teknik Pengambilan Data ... 32

I. Instrumen Penelitian ... 34

1. Jenis Instrumen ... 35

2. Uji Instrumen ... 36

1) Uji Validitas ... 36

2) Uji Reliabilitas... 38

3) Daya Pembeda Soal ... 39

4) Taraf Kesukaran Soal ... 40

J. Teknik Analisis Data. ... 40

1) Uji Normalitas ... 40

2) Uji Homogenitas ... 40

K.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 41

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 42

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 42

a. Pembelajaran dengan Menggunakan Media Kartu Bergambar .... 42

2. Deskripsi Data Hasil Belajar IPA Siswa ... 45

3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 47

a. Uji Normalitas ... 47

b. Uji Homogenitas ... 48

4. Pengujian Hipotesis ... 49

(19)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Hasil Ulangan Harian Materi Daur air Va dan Vb SD Negeri 3 Labuhan

Ratu Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015. ... 3

3.1. Desain Penelitian. ... 29

3.2. Tabel Klasifikasi Reliabilitas. ... 37

3.3. Tabel Klasifikasi Daya Pembeda Soal ... 38

3.4. Tabel Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal ... 39

4.1. Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 41

4.2. Uji Normalitas Data Hasil Belajar IPA Siswa ... 48

4.3. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar IPA Siswa ... 49

(20)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 59

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 61

3. Lembar Kerja Siswa ... 71

4. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ... 79

5. Kisi-Kisi Soal ... 83

6. Instrumen Tes ... 85

7. Kunci Jawaban ... 88

8. Kisi-kisi Intrumen Penelitian. ... 89

9. Pedoman Observasi. ... 91

10. Lembar Orbservasi. ... 93

11. Foto Penelitian. ... 96

12. Contoh Kartu Bergambar ... 100

13. Hasil Uji Coba Instrumen Tes. ... 103

14. Hasil Pengolahan Data Penelitian. ... 111

15. Surat Penelitian Pendahuluan... 112

16. Surat Izin Penelitian.. ... 123

17. Surat keterangan Melaksanakan Penelitian... 124

(21)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(22)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap warga negara Republik Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang di dalamnya. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia maka pemerintah Indonesia melalui UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan,

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Adanya Undang-Undang tersebut maka pendidikan harus menjadi prioritas utama bagi komponen bangsa.

(23)

2

untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan, dengan cara mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran yang berlangsung di sekolah masih menghadapi berbagai masalah, di antaranya adalah kurangnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Keberhasilan belajar ditentukan dan dipengaruhi oleh beberapa aspek di antaranya kemampuan dasar siswa, motivasi belajar siswa, dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dikelas.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran wajib di SD. IPA adalah mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Pelajaran IPA di SD memuat materi tentang pengetahuan-pengetahuan alam yang dekat dengan kehidupan siswa SD. Siswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan-pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. IPA berguna bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari, bagian kebudayaan bangsa, melatih anak berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi dapat membentuk pribadi anak secara keseluruhan.

(24)

3

memiliki hasil belajar IPA yang rendah karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap Guru Kelas V tentang pembelajaran IPA kelas VA dan VB SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung. Hasil belajar IPA yang didapatkan masih rendah, hal ini ditunjukkan pada nilai ulangan harian yang sebagian siswanya masih belum mencapai Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebagai ilustrasi disajikan data hasil ulangan harian materi daur air semester ganjil 2013/2014 sebagai berikut:

Tabel 1.1. Hasil Ulangan Harian Materi Daur Air VA dan VB SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015

Kelas Nilai Jumlah Siswa Keterangan <70 ≥70

(25)

4

belajar IPA rendah, kondisi lingkungan yang kurang mendukung siswa dalam belajar, dan kurangnya penggunaan media pembelajaran, data tersebut didapat ketika wawancara dengan guru kelas VA pada penelitian pendahuluan.

Guru tersebut menggungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran IPA berlangsung kurang dimaanfaatkan dengan baik. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran IPA berlangsung kurang menarik atau kurang bervariasi. Pembelajaran yang berlangsung secara monoton akan membuat siswa merasa bosan dan kurang memperhatikan pelajaran yang sedang disampaikan.

Sebagian siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa terlihat kurang memperhatikan penjelasan dari guru saat pembelajaran berlangsung. Ada yang bermain dan berbicara dengan teman, beraktivitas sendiri, dan kurang konsentrasi dengan penjelasan guru. Selama proses pembelajaran IPA berlangsung, sumber belajar yang digunakan adalah buku pelajaran IPA saja. Pemanfaatan dan penggunaan media dalam proses pembelajaran berlangsung sangatlah kurang. Sehingga kegiatan siswa hanya menulis, membaca, dan mendengarkan ceramah dari guru.

(26)

5

Masalah yang timbul adalah siswa merasa kesulitan dalam menerima materi pelajaran IPA yang dilakukan secara konvensional tanpa memanfaatkan media kartu bergambar dengan baik. Siswa tidak dapat mengerti dan memahami konsep-konsep IPA yang disampaikan secara konvensional. Siswa sulit untuk membayangkan materi pelajaran IPA yang disampaikan, kesulitan dalam belajar tersebut membuat siswa tidak dapat mengerjakan soal-soal tes yang diberikan guru sehingga hasil belajar yang didapat rendah.

Dari uraian masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang telah berlangsung kurang berjalan dengan baik. Masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran di atas merupakan suatu kendala yang menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Masalah-masalah tersebut yang menyebabkan hasil belajar IPA yang dicapai rendah atau masih dibawah KKM.

Permasalahan tersebut perlu segera diatasi. Salah satu caranya adalah memperbaiki pembelajaran yaitu dengan memberikan tindakan pemanfaatan media pembelajaran yang dapat mendekatkan siswa dengan kenyataan dalam kehidupannya sehari–hari serta mampu membuat siswa memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan (joyfull learning). Media yang diduga tepat untuk dapat menciptakan hal tersebut salah satunya adalah media gambar.

(27)

6

bergambar. Sedangkan Herniza (2011: 8) media kartu atau flash card diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelpia, Pennsylvania. Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi oleh kata-kata.

Media kartu bergambar adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang yang memuat gambar tunggal yang menyajikan ilustrasi yang hampir sama dengan kenyataan dari suatu objek dan situasi. Pembelajaran melalui media kartu bergambar digunakan untuk mengembangkan berbagai potensi kebermaknaan siswa dan membantu siswa dalam menuangkan ide, gagasan, dan daya imajinasi dalam pembelajaran IPA pada proses daur air.

(28)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Guru kelas V di SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung belum menggunakan pembelajaran yang menarik atau bervariasi.

2. Kurangnya pemanfaatan media kartu bergambar dalam proses pembelajaran. 3. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 3 Labuhan Ratu yang

masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

4. Kurangnya antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA. 5. Pembelajaran yang dilakukan masih bersifat verbal dan visual simbol.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi dan dititikberatkan pada pengaruh penggunaan media kartu bergambar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah

(29)

8

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu bergambar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diperuntukan: 1. Siswa

Memberikan pengalaman belajar menggunakan media kartu bergambar dalam kegiatan pembelajaran dan diharapkan dapat membantu untuk lebih menumbuhkan semangat belajar siswa dalam meningkatkan hasil belajar. 2. Guru

Memberikan pengalaman baru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media sehingga meningkatkan profesionalisme guru.

3. Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran sehingga dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dan menunjang peningkatan mutu pendidikan.

4. Lembaga Sekolah

(30)

9

5. Peneliti Lain

Memberikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang penggunaan media kartu bergambar agar melakukan inovasi-inovasi baru sehingga perkembangan ilmu pengetahuan selalu berkembang dari masa ke masa.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup kajian dalam penelitian ini adalah : 1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang mencakup ranah kognitif IPA siswa kelas V menggunakan media kartu bergambar.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. 4. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung.

5. Materi Penelitian

(31)

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Pustaka

1. Teori Belajar

Pakar pendidikan mengemukakan pengertian belajar yang berbeda antara satu dengan yang lainya, namun demikian selalu mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, dari yang tidak bisa menjadi bisa.

(32)

11

Lebih Lanjut, Sunaryo dalam Komalasari (2011: 2), belajar merupakan suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Dari tiga pendapat tersebut, dapat dibuat kesimpulan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku setelah mengikuti proses belajar, suatu proses untuk, memperoleh penguasaan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku yang dapat didisain melalui kurikulum sekolah.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses terjadinya belajar, peserta didik mengalami proses belajar mencapai kemampuan tertentu (kompetensi). Pembelajaran dikelola oleh pengelola belajar (guru atau lembaga belajar) yang tujuan utamanya adalah terbentuknya proses belajar.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 : 5), pembelajaran adalah kegiatan mengajar guru yang merupakan proses penyampaian informasi yang terjadi dari guru kepada siswa.

(33)

12

belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu melakukan sesuatu itu, anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Berdasarkan uraian beberapa pendapat tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa pada prinsipnya belajar merupakan berbuat atau melakukan, berbuat untuk mengubah tingkah laku, melakukan kegitaan untuk suatu tujuan tertentu yang disebut sebagai hasil dari belajar.

Pada hakekatnya, belajar adalah perubahan yang terjadi setelah melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah pembelajaran, yang ditandai dengan peningkatan kemampuan siswa. Pengukuran terhadap kemampuan siswa sebagai hasil belajar antara lain dilakukan melalui evaluasi hasil belajar siswa, dengan demikian salah satu indikator dari hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes atau evaluasi.

3. Media Kartu Bergambar

(34)

13

Menurut Hairudin, dkk. (2008: 7), kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber kepada penerima. Sedang, Sadiman, dkk (2008: 7) media berfungsi untuk menanamkan konsep yang benar, konkrit dan realistis.

Dengan demikian, media dalam proses pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa.

(35)

14

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman E. Dale (Arsyad Azhar, 2007)

Inti dari teori tersebut adalah pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan menggunakan kata verbal. Siswa akan memahami pengetahuan dalam bentuk kata, tanpa mengetahui apa yang terkandung dalam pengetahuan tersebut. Sebaliknya, semakin ke bawah dalam gambar di atas, siswa akan semakin konkret dan tidak salah persepsi. Jadi, agar siswa memiliki pengalaman yang konkret salah satu caranya adalah penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

(36)

15

menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Sedang, Rossi dan Breidle dalam Sanjaya, (2009: 204) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.

Lebih lanjut, Sanjaya (2009: 211) mengklasifikasikan berbagai macam bentuk media pembelajaran. Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

1. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

2. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.

3. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama.

(37)

16

bergambar ini terbuat dari kertas tebal atau karton berukuran 17×22 cm yang tengahnya terdapat gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan. Contoh pada lampiran

Sudjana dan Rivai (2010: 21) menguraikan beberapa kriteria pemilihan kartu bergambar untuk pembelajaran yaitu: mendukung tujuan pencapaian pembelajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang memadai, validitas dan menarik. Kartu bergambar benar-benar melukiskan konsep atau isi pelajaran yang ingin disampaikan sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan. Kartu bergambar disesuaikan dengan tingkat usia siswa, sederhana atau tidak rumit sehingga siswa tidak salah dalam menafsirkan pesan dalam kartu tersebut.

Kelebihan dan kelemahan media bergambar menurut Sadiman, dkk (2008: 29-31) adalah:

Kelebihan:

1. Sifatnya konkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu dapat siswa dibawa ke objek atau peristiwa tersebut.

3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalahpahaman.

5. Harganya murah, mudah diperoleh dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Kelemahan:

1. Hanya menekankan persepsi indera mata.

(38)

17

3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Jadi, dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu bentuk peralatan, media, atau teknik yang digunakan menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar. Dalam hal ini penerima pesan adalah siswa. Jadi sebaiknya dalam pembelajaran membaca permulaan tidak lepas dari penggunaan media.

4. Pembelajaran IPA

Secara mendasar pembelajaran IPA berkenaan dengan objek nyata yaitu kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPA pada penerapanya dilakukan dalam ruang lingkup lingkungan sekitar dan kondisi alam. Konsidi alam sekitar yang tanpa kita sadari mengalami siklus pergantian yang berulang ulang. Menurut Trianto (2010: 137), pembelajaran IPA dilaksanakan dengan cara pendekatan ilmiah (scientific approach) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir kreatif, produktif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Sebagai aspek penting kecakapan hidup.

(39)

18

pendekatan IPA untuk memelihara keingintahuan siswa tersebut, kemudian memotivasinya sehingga mendorong siswa untuk mengetahui apa, mengapa, dan bagaimanaa objek serta peristiwa di alam.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan tujuan membekali siswa untuk dapat mengetahui kejadian alam dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai siklus dan selalu berulang- ulang. Pembelajaran yang didalamnya terdapat materi yang berhubungan pengertahuan alam dan lingkungan sekitar.

5. Hasil Belajar

Dalam proses belajar mengajar hasil belajar merupakan tolok ukur dari proses belajar agar guru, siswa, dan orang tua siswa dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran yang dilakukan.

(40)

19

atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut, yang mencakup tiga proses kognitif: menguraikan (differentiating), mengorganisir (organizing), dan menemukan pesan tersirat (attributing), (5) mengevaluasi (evaluate), yaitu membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada, yang mencakup dua proses kognitif: memeriksa (checking) dan mengkritik (critiquing), dan (6) membuat (create), yaitu menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan, yang mencakup tiga proses kognitif: membuat (generating), merencanakan (planning), dan memproduksi (producing).

Sedang Djamarah (2006: 119) menyatakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan Sudjana (2011: 32) menyatakan bahwa aspek psikomotor ditunjukkan melalui mencatat pelajaran dengan baik dan pendapat serta menyampaikan ide, mencari tahu dalam menemukan jawaban atas soal yang diberikan, dan melakukakan komunikasi antara siswa dan guru.

Kemendikbud (2013: 33) tentang Kompetensi Inti (KI) di SD mengemukan bahwa:

a. Ranah kognitif yaitu memahami faktual dengan cara mengamati dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

b. Ranah afektif yaitu memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.

1) Jujur adalah perilaku untuk menjadikan seseorang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

2) Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap peraturan.

3) Tanggung jawab adalah sikap seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai makhluk sosial, individu dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

4) Santun adalah sikap baik dalam pergaulan dari segi bahasa maupun perilaku.

(41)

20

6) Percaya diri adalah kondisi mental seseorang yang memberikan keyakinan kuat untuk berbuat atau bertindak

c. Ranah psikomotor siswa menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Dalam hal ini, indikator dalam penelitiannya yaitu sangat terampil, terampil, cukup terampil, kurang terampil dan tidak terampil dalam pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Lebih lanjut Sudjana (2011: 23-28) ranah kognitif yaitu tipe hasil belajar menurut kemampuan pengetahuan, pemahaman, aplikasi,analisis, sintesis, dan evaluasi.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan kemampuan yang diperoleh siswa baik kognitif, afektif, dan psikomotor setelah melalui proses pembelajaran. Pengukuran hasil belajar pada ranah kognitif dengan indikator hasil belajar siswa dalam menjawab soal yang diberikan guru. Ranah afektif merupakah tipe hasil belajar yang bersifat kualitatif karena menguunakan nilai-nilai dalam menunjukan hasil dari proses pembelajaran, setelah itu dapat dilakukan evaluasi dalam tahap akhir.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian penulis antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Amalia pada tahun 2013yang berjudul “Pengaruh penerapan model pembelajaran TGT dengan media kartu

(42)

21

Penelitian ini menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata aktivitas belajar yaitu 80,16% dengan berkriteria tinggi. Dengan demikian, model pembelajaran TGT dengan media kartu bergambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Lampung: Universitas Lampung.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Tri Aprilia pada tahun 2015 yang

berjudul “Pengaruh permainan kartu kata bergambar terhadap kemampuan

membaca permulaan anak usia dini” hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara permainan kartu kata bergambar terhadap kemampuan membaca permulaan anak usia dini sebesar 0,744. Oleh sebab itu hendaknya permainan kartu kata bergambar dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran di PAUD. Lampung: Universitas Lampung.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Arsiyati pada tahun 2012 yang berjudul “Penggunaan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Deskripsi” hasil penelitian pembelajaran mengalami

(43)

22

dapat meningkatkan hasil belajar menulis deskripsi siswa kelas II SDN Margorejo IV Surabaya. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

C.Kerangka Pikir

Media sangat penting karena berguna bagi pendidik dalam membantu tugas kependidikannya. Secara umum, media berfungsi mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar. Tentunya hasil pembelajaran yang menggunakan media dan tidak menggunakan media akan berbeda hasilnya.

Media kartu kata bergambar adalah media yang berbentuk kartu dan di dalamnya terdapat gambar serta kata-kata yang sesuai dengan gambar tersebut. Kartu kata yang terdapat gambarnya ini akan mempermudah dalam belajar membaca permulaan. Penggunaan media ini diharapkan efektif digunakan pada pembelajaran IPA materi Daur air.

Hasil belajar ditentukan oleh proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas, dalam pelaksanaanya masih banyak pembelajaran yang belum memaanfaatkan secara optimal, hanya memberikan materi yang disampaikan, murid hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat mengakibatkan informasi yang didapat siswa hanya sedikit ini membuat siswa tidak dapat berfikir kreatif, membuat siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran.

(44)

23

di dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Sehingga menyebabkan siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi yang bersifat sukar yang diberikan oleh guru. Kecenderungan pembelajaran yang kurang menarik ini merupakan hal yang wajar dialami oleh guru.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran. Penggunaan kartu bergambar adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia. Media pembelajaran ini berfungsi agar materi yang diajarkan siswa bisa diterima siswa dengan baik. Dengan adanya media maka kita akan semakin mudah untuk menerapkan cara pengajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Sebelumnya siswa melakukan pre-test untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum perlakuan dalam pembelajaran. Selanjutnya dilakuan perlakuan dalam pembelajaran, dalam pembelajaran ini siswa dibagi beberapa kelompok dan saling berdiskusi untuk memahami suatu materi pembelajaran.

(45)

24

kelas eksperimen maka dilakukan post-test untuk mengukur hasil belajar dari kelas eksperimen, selajutnya dibandingkan guna melihat pengaruh penggunaan media kartu bergambar terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas langkah-langkah dalam penelitian ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Gambar 2.2. Langkah-langkah penelitian

Penggambaran variabel dari kerangka pikir ini adalah:

Gambar 2.3. Variabel Kerangka Pikir

Pembelajaran IPA

Kelas Eksperimen dengan Penggunaan Media Kartu Bergambar

Hasil Belajar siswa Pre-test

Post-test

Variabel X Penggunaan Media

Kartu Bergambar

Variabel Y Hasil Belajar

(46)

25

Melalui penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan media tersebut, maka dapat diambil suatu prediksi bahwa media kartu bergambar berpengaruh terhadap hasil belajar IPA kelas V SD 3 Labuhan Ratu.

D.Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka di atas, dirumuskan hipotesis yaitu:

H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media kartu bergambar terhadap hasil belajar IPA pada materi siklus daur air kelas V SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015.

(47)

26

III. METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi variabel dan desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Pelaksanaan penelitian pada dasarnya adalah ingin memperoleh informasi atau data guna memecahkan masalah yang diteliti. informasi yang diharapkan hendaklah melalui prosedur yang sistematis serta terarah dan bersifat ilmiah. Penggunaan metode yang tepat akan menghasilkan jawaban terhadap masalah yang diteliti. Jadi metode penelitian berarti cara-cara yang digunakan untuk tujuan operasional suatu penelitian

(48)

27

sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Contoh khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan tertentu. Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya percobaan atau trial. Percobaan ini berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variabel. Dari perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2010: 117) mengungkapkan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD

Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 66, masing-masing kelas VA 33 siswa dan VB 33 siswa.

2. Sampel

(49)

28

C.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung.

D.Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pre experimental designs dengan bentuk penelitian one group pretest posttest design. Menurut Sugiyono (2013: 109) dalam penelitian pre experimental design, tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Sampel penelitian dalam pre experimental designs, terlebih dahulu diberikan tes awal (pre-test) untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment). Setelah diberikan tes awal (pre-test) selanjutnya sampel tersebut diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan mediia kartu bergambar. Setelah selesai pembelajaran IPA dengan menggunakan media kartu bergambar selanjutnya sampel diberikan tes akhir (post-test) untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pembelajaran IPA dengan menggunakan media kartu bergambar terhadap hasil belajar yang telah dilaksanakan.

(50)

29

kontrol, sedangkan data yang dikumpulkan setelah adanya perlakuan digolongkan sebagai data dari kelompok eksperimen.

Secara sederhana, desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Desain penelitian one group pretest-posttest design Pre-test Treatment Post-test

O1 X O2

Sumber: Sugiyono (2013: 111) Keterangan:

O1 = test awal (pre-test) sebelum perlakuan diberikan O2 = test akhir (post-test) setelah perlakuan diberikan

X = perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media kartu bergambar

.

E.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdapat prapenelitian, Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Membuat Proposal penelitian

2. Membuat surat izin penelitian ke Fakultas dan menyampaikannya ke sekolah 3. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan sekolah dan kelas yang diteliti 4. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen

5. Menentukan sampel penelitian

(51)

30

7. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk setiap pertemuan, untuk kelas Eksperimen dengan menggunakan media kartu bergambar untuk kelas control dengan menggunakan metode ceramah.

8. Menyiapkan instrument penelitian

9. Melakukan validasi instrumen dan perbaikan instrument 10.Melakukan uji coba instrument penelitian

11.Memberikan tes pada kelas (pre-test) 12.Melaksanakan penelitian

13.Memberikan tes pada kelas (post-test) 14.Menganalisis hasil penelitian

15.Menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan

F. Variabel Penelitian

Hal yang diteliti dalam penelitian dengan variabel penelitian. Variabel penelitian merupakan hal yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2012:60) “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya”.

(52)

31

timbulnya variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel

bebas”. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pembelajaran

menggunakan media kartu bergambar, sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA.

G.Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual

a. Media kartu bergambar adalah pembelajaran yang menggunakan media yang disebut kartu bergambar, kartu bergambar adalah kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar, Kartu kata bergambar ini akan menjadi media yang nantinya saat pembelajaran, siswa akan menemukan macam-macam kartu yang berbeda tulisan serta gambarnya. Dan dalam penggunaannya bisa divariasikan dengan kartu kalimat dan kartu huruf. b. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai hasil

dari proses pembelajaran dan untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukanlah evaluasi setelah proses pembelajaran.

2. Definisi Operasional

(53)

32

siswa dan dikerjakan bersama-sama dan satu kelompok harus memegang kartu bergambar, dan wajib memahami dan dapat menjelaskan apa arti dan makna dari kartu bergambr tersebut. Setelah itu, guru memanggil setiap siswa untuk menjelaskan kartu bergambar yang dipegang serta menyampaikan hasil dari lembar kerja siswa.

b. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari proses belajar. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil dari proses belajar. Hasil belajar yang dicapai dapat dilihat dari nilai atau skor yang didapat siswa setelah mengerjakan tes. Tes yang diberikan merupakan tes formatif dalam bentuk tes objektif pilihan ganda sebanyak 20 item. Skor masing-masing soal adalah 5. Jadi apabila siswa berhasil menjawab semua soal yang benar maka siswa akan memperoleh skor 100. Siswa dikatakan berhasil apabila telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.

H.Jenis dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

1. Jenis data

Jenis data pada penelitan ini adalah data kuantitatif dan kualitatif

a. Data Kuantitatif berupa data pemahaman materi siswa pada materi kelas V Semester II tentang daur air dan penghematan air yang diperoleh dari nilai pre-test dan post-test.

(54)

33

memperoleh masalah selanjutnya observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Tes

Data pengasaan materi siswa diperoleh dari pre-test dan post-test. Nilai pre-test diambil pada pertemuan awal sebelum pembelajaran dan nilai post-test diambil pada akhir pertemuan pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Bentuk soal berupa soal pilihan ganda yang mengandung 4 kategori yaitu mengingat, memahami, menerapkan, dan menganalisis. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa untuk kemudian diteliti guna melihat pengaruh dari perlakuan yang telah dilakukan.

2. Observasi

(55)

34

3. Dokumentasi

Teknik pengambilan data lain yang digunakan adalah dokumentasi. Menurut Arikunto (2010:201) dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitan catatan, seperti arsip sekolah, perencanaan pembelajaran, dan data guru 4. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden). Menurut Arikunto (2010:198) bahwa “Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara”. Disini peneliti melaksanakan wawancara dengan cara “face-to-face” yaitu peneliti berhadapan langsung dengan responden untuk menanyakan secara lisan hal-hal yang diinginkan dan jawaban responden dicatat oleh peneliti.

I. Instrument Penelitian 1. Jenis instrumen

(56)

35

jawaban yang benar atau paling tepat. Dilihat dari strukturnya bentuk soal pilihan ganda terdiri atas:

1. Stem : suatu pertanyaan-pertanyaan yang berisi permasalahan yang adakan menanyakan.

2. Option : sejumlah pilihan jawaban. 3. Kunci : jawaban yang paling tepat.

4. Pengecoh : jawaban-jawaban lain selain kunci. 2. Uji Instrumen

Untuk memperoleh hasil pengukuran data yang akurat maka suatu alat ukur diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. 1) Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2010:211) adalah “suatu ukuran yang menunjukan

tingkat-tingkat kevalidan atau keabsahaan suatu instrument”. Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu test atau instrument pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan ukurnya atau memberikan hasil ukur benar, dan yang menghasilkan data yang tidak respon dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai test yang memiliki validitas rendah.

(57)

36

Macam-macam validitas adalah sebagai berikut:

a. Validitas isi (content validity). Sebuah test dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.

b. Validitas konstruksi (construct validity). Sebuah test dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir soal yang membangun test tersebut mengukur setiap aspek berpikir yang menjadi tujuan intruksional.

c. Validitas empiris (empirical validity). Sebuah test dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman.

d. Validitas prediksi/ ramalan (predictive validity). Sebuah test dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi kemudian.

Dalam penelitian ini jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Validitas ini menunjukkan sejauh mana instumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki, yaitu validitas yang didasarkan pada butir-butir item test yang sesuai dengan kurikulum. Menurut Arikunto (2010:211) menyatakan bahwa “instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan”.

2) Uji Reliabilitas

(58)

37

terlebih dahulu test diujicobakan kepada populasi di luar sampel, kemudian dihitung reliabiltas test untuk mengetahui tingkat keajegan test tersebut.

Untuk menguji alat ukur yang digunakan peneliti menggunakan rumus Alpha menurut Arikunto (2010:239) :

Keterangan :

: Koeffisien reliabilitas

n : Banyaknya butir soal : Jumlah varians butir

: Varians total

Proses pengolahan data reabilitas soal menggunakan MicroCat Iteman Versi

3.50A. dengan klasifikasi

Tabel 3.2. Tabel Klasifikasi Reliabilitas

Nilai Reabilitas Kategori 0,00 – 0,20 Sangat rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Sedang

0,61 – 0,80 Tinggi

0,81 – 1,00 Sangat tinggi Sumber : Arikunto (2008: 110)

Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen tes diperoleh reliabilitas tes

sebesar 0.433. Hal ini berarti bahwa reliabilitas tes masuk pada kategori

sedang, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dinyatakan

reliabel. Berdasarkan kriteria kualitas butir soal, soal tersebut dinyatakan

(59)

38

3) Daya Pembeda Soal

Teknik yang digunakan dalam menghitung daya pembeda adalah dengan

mengurangi rata-rata kelompok atas yang menjawab benar. Rumus yang

digunakan untuk menghitung daya pembeda menurut Arikunto (2008:213)

adalah:

Keterangan:

J : jumlah peserta tes

JA : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya peserta kelompok bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

P : indeks kesukaran

PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Proses pengolahan data pembeda soal menggunakan MicroCat Iteman Versi

3.50A. dengan klasifikasi

Tabel 3.3. Tabel Klasifikasi Daya Pembeda Soal

(60)

39

Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen tes diperoleh daya pembeda

soal sebesar 0.374. Hal ini berarti bahwa daya pembeda soal masuk pada

kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut dinyatakan

dapat digunakan sebagai instrumen penelitian karena memiliki klasifikasi

cukup.

4) Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesuksesan soal adalah proporsi peserta tes yang menjawab benar

terhadap butir soal tersebut. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes

digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar

JS : jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Proses pengolahan data Taraf Kesukaran Soal menggunakan MicroCat

Iteman Versi 3.50A. dengan klasifikasi:

Tabel 3.4. Tabel Taraf Kesukaran Soal

Besar TKi interpretasi 0,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Cukup (sedang) 0,70 – 0,10 Mudah

Sumber : Arikunto (2008 : 210)

Berdasarkan hasil uji instrumen tes yang dilakukan pada 26 siswa, didapatkan

(61)

40

demikian, soal dapat digunakan sebagai instrumen karena memiliki kriteria

taraf soal cukup.

Pada uji instrumen tes diketahui bahwa soal yang akan dijadikan instrumen

penelitian telah memenuhi kriteria intrumen penelitian yang baik sehingga 20

soal yang diuji cobakan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

J. Teknik Analisis Data

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov berdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai signifikasi.. Data dikatakan memenuhi asumsi normalitas atau terdistribusi normal jika pada Kolmogorov-Smirnov nilai sig. > 0,05 sebaliknya data yang tidak terdistribusi normal memiliki nilai sig.< 0,05. Proses input dan pengolahan data menggunakan program statistik SPSS 21.0 For Windows.

2) Uji Homogenitas

(62)

41

K. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini sebelum sampel diberi perlakuan dengan pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar dilakukan pre-test dan setelah diberi perlakuan media kakrtu bergambar dilakukan pos-test pada akhir pembelajaran, maka data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui besarnya hasil belajar siswa. Teknik analisis data untuk melihat pengaruh penggunaan media kartu bergambar dalam proses pembelajaran menggunakan Paired T Test. Paired T Test digunakan sebagai uji komparatif atau perbedaan apabila skala data kedua variabel adalah kuantitatif (Interval atau Rasio). Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh penggunaan media kartu bergambar (variabel independent) terhadap hasil belajar siswa (variabel dependent).

(63)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

(64)

54

B.Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat dikemukakan adalah:

1. Bagi siswa

Memberikan pengalaman belajar menggunakan media kartu bergambar yang menarik dan pembelajaran lain serta meningkatkan minat belajar sehingga hasil belajar dapat meningkat.

2. Bagi guru

Pembelajaran menggunakan media kartu bergambar dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi siklus daur air serta guru sebaiknya meningkatkan perhatian terhadap perkembangan keaktifan siswa dikelas. hal ini dilaksanakan guru pada saat kegiatan pembelajaran didalam kelas. 3. Bagi peneliti lain

(65)

55

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Ayu. 2013. Pengaruh penerapan model pembelajaran TGT dengan media kartu bergambar terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa. Lampung: Universitas Lampung.

Aprilia, Wahyu. 2015. Pengaruh permainan kartu kata bergambar terhadap kemampuan membaca permulaan anak usia dini. Lampung: Universitas Lampung

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Arsiyati , Umi. 2012. Penggunaan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Deskripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful B. dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Faizi, Mastur. 2012. Ragam Metode Mengajarkan Eksakta pada Murid. Yogyakarta : Diva Press.

Hadjar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuaantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hairudin, dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Herniza, L. 2011. Pengaruh Media Audio -Visual Melalui Model NHT Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pernapasan. Lampung: Universitas Lampung.

(66)

56

Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2013 Badan Standar Nasional Pendidikan.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Konstektual (konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

M Djauhar Sidiq, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Prapita, E. D. 2009. Efektivitas Media Kartu Bergambar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Ekosistem (Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahadi , A. 2003 . Media Pendidikan . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Dalam Jurnal Ilmu Kependidikan Volume 5, nomor 2 September 2008, hal 173-187.

Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Reneka Cipta.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

. 2011. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah. Sudjana, N dan Rivai, A. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

(67)

57

Trianto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Gambar

Tabel 1.1. Hasil Ulangan Harian Materi Daur Air VA dan VB SD Negeri 3 Labuhan Ratu Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015
Gambar Rekaman dan video,
gambar dibawah ini:
Tabel 3.1. Desain penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

PEMBUATAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GAME BERBASIS METODE DISCOVERY PADA MATERI KONSEP DASAR INSTALASI SISTEM OPERASI DI SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kajian tentang beban dinamis yang ditranformasikan melalui mekanisme kerja suspensi pada roda kendaraan terhadap jalan adalah (1) bertujuan untuk mengetahui

Hasil ini menunjukkan bahwa premiks hormon dapat menginduksi kematangan gonad, pakan indigofera dapat menggantikan pakan komersial sebagai pakan induk, dan

Sebanyak 53.33% (30% diantaranya adalah pria) dari 30 objek penelitian mengalami peningkatan performansi dengan rata-rata selisih waktu penyelesaian sebesar 1.732 detik

[r]

d) perorangan/klub dalam atau luar negeri untuk kategori umum.. Himpunan Mahasiswa Mesin IST AKPRIND Jl. b) Selama kegiatan berlangsung, setiap anggota kontingen

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Kompetensi Dasar Pengolahan Dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian Di. SMKN 1

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SUNDA DALAM PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI PENGUAT KARAKTER SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu