• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Mukti Takhir

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Rejosari dan guru mata pelajaran IPS.

Penelitian dilaksanakan 2 siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan Obsesrvasi dan tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa aktivitas belajar siswa kelas V SDN 1 Rejosari pada siklus I mencapai (56%) dan siklus II mencapai (78%), maka terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar (22%). Hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 1 Rejosari pada siklus I mencapai (71%) dan siklus II mencapai (77%), maka terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar (6%).

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, karena dalam proses pembelajarannya siswa terlibat aktif dan kreatif.

(2)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

1. Grafik, Rekapitulasi persentase aktivitas per-siklus ... 60

2. Grafik, Rekapitulasi persentase kinerja guru per-siklus ... 62

3. Grafik, Rata-rata hasil belajar siswa ... 63

4. Grafik, Persentase ketuntasan belajar siswa per-siklus ... 65

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Rumusan Masalah ... 5

1.4Tujuan Penelitian ... 5

1.5Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Belajar ... 8

2.2.Aktivitas Belajar... 9

2.3.Hasil Belajar ... 11

2.4.Metode Inkuiri ... 11

2.4.1 Pengertian Metode Inkuiri... 11

2.4.2 Langkah – langkah Inkuiri ... 13

2.4.3 Keunggulan Pembelajaran Inkuiri... 15

2.4.4 Kelemahan Pembelajaran Inkuiri ... 16

2.5.Hipotesis Tindakan ... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian ... 17

Siklus 1 ... 17

Siklus 2 ... 24

3.2.Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.3.Alat pengumpulan Data ... 30

3.4.Teknik Analisis Data ... 30

3.4.1.Teknik analisis data kinerja guru ... 30

3.4.2.Teknik analisis data belajar siswa ... 31

3.5.Prosedur Tindakan Pembelajaran ... 32

(4)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian ... 33

Siklus 1 ... 33

Siklus 2 ... 46

4.2.Pembahasan ... 59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 68

5.2.Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 71

1. Surat Izin Penelitian ... 71

2. Surat Keterangan Penelitian ... 72

3. Silabus Pembelajaran ... 73

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 75

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini dengan judul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Menggunakan

Model pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini, baik berupa moril maupun materiil diantaranya :

1. Dr.H. Bujang Rahman, M.Si., sebagai Dekan FKIP Unila yang telah memfasilitasi serta kemudahan selama penelitian.

2. Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan Unila yang telah memberikan arahan berbagai urusan dalam penyusunan penelitian ini.

3. Dra. Loliyana, M.Pd., selaku pembimbing dalam penelitian ini, yang telah membimbing, mengarahkan, membantu dan memberikan petunjuk kearah kesempurnaan penelitian ini.

4. Drs. Arwin Achmad, M.Si. selaku Dosen Penguji/Pembahas penelitian ini yang telah banyak memberikan masukan berarti pada penulis.

(6)

Penulis berharap penelitian ini ada manfaatnya bagi kemajuan pendidikan, khususnya bagi Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Atas partisipasi yang telah diberikan, Penulis mengucapkan terima kasih, semoga hasil ini dapat berguna bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Lampung Selatan, 2015 Peneliti,

(7)
(8)
(9)
(10)

MOTO

“ Yakinlah pada diri sendiri, terus berdo’a dan berusaha

(11)

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan skripsi ini kepada :

 Ayah dan Ibu tercinta, yang selalu mendo’akanku sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Mukti Takhir yang dilahirkan di Natar pada tanggal 13 Juli 1989, dari seorang ayah yang bernama Sanusi dan ibu yang bernama Ela Wati. Jenjang pendidikan Formal yang dialami penulis dimulai dari Sekolah Dasar pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 2001.

Masuk ke Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2001 dan Lulus pada tahun 2004 lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas dan lulus pada Tahun 2007.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dengan demikian, Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua. Manusia mengalami proses pendidikan yang didapatnya dari orang tua, masyarakat, maupun lingkungannya.

(14)

2

warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Masa yang akan datang peserta didik akan

menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS

dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Menurut Winataputra (2005:93)

mengemukakan mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan menguasai IPS anak akan mampu berfikir secara logis, Rasional, Kritis, bersosialisasi, cermat, jujur, efektif, dan efisien.

Tujuan pendidikan IPS di SD / MI menurut Permendiknas no.22 Tahun 2006 adalah :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, Inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai dan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.

(15)

3

Tabel 1. Nilai ulangan harian IPS

Nilai Jumlah Siswa Persentase

60 – 70 50 – 60 40 – 50

5 10

7

25,25% 42,50% 32,25% *Sumber: Nilai ulangan harian IPS kelas V SDN 1 Rejosari Kecamatan Natar

Rendahnya hasil belajar tersebut merupakan dampak dari berbagai masalah yang muncul dalam pembelajaran. Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran tersebut diantaranya materinya terlalu banyak, susah untuk dihafal dan dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan. Rendahnya hasil belajar siswa ini juga disebabkan kurangnya aktivitas dan perhatian siswa pada mata pelajaran tersebut. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang terlibat atau cenderung pasif. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran selama ini masih menggunakan model ceramah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas maka perlu ada suatu tindakan pembelajaran yang tepat yang dapat memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu tindakan yang dapat digunakan untuk memperbaiki hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri diharapkan memperbaiki pelajaran IPS yang selama ini dianggap pelajaran yang membosankan. Menurut

(16)

4

1. Model pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.

2. Model pembelajaran Inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

3. Model pembelajaran Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

4. Model pembelajaran Inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan baik tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah didalam belajar.

Dengan demikian, diharapkan melalui model pembelajaran Inkuiri siswa akan belajar lebih aktif dan kreatif sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

1.2.Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka teridentifikasi dalam penelitian ini, yaitu :

1. Aktivitas dan hasil belajar pelajaran IPS masih rendah.

(17)

5

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2. Apakah penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

1.4.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Meningkatkan aktivitas belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2. Meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

1.5.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1) Bagi siswa

(18)

6

b) Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri.

2) Bagi guru

a) Model pembelajaran Inkuiri dapat mengembangkan kreativitas dan strategi yang tepat dalam kegiatan pembelajaran serta meningkatkan profesionalisme guru.

b) Model pembelajaran Inkuiri dapat memecahkan salah satu masalah dalam pembelajaran IPS sehingga terjadi perbaikan dan peningkatan aktivitas serta hasil belajar siswa dikelas.

3) Bagi Sekolah

a) Penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif bagi sekolah untuk mengadakan pembaharuan, memajukan program sekolah pada umumnya kearah yang lebih baik demi tercapainya tujuan pembelajaran disekolah.

b) Meningkatkan kualitas kegiatan Pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran IPS dan semua mata pelajaran pada umumnya dengan model pembelajaran Inkuiri.

Penelitian mengandung dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan juga manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis dari penggunaan Inkuiri

(19)

7

itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan.

2. Manfaat praktis

a) Merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah, peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang di lakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. oleh karena itu guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, model maupun gaya pembelajaran sehingga dapat menghasilkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas.

Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tatanan praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui model

(20)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.Pengertian Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut Surya, (2005:58) Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Sardiman (2004:101) juga berpendapat bahwa belajar adalah sebagai salah satu usaha penguasaan materi Ilmu Pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Beliau juga

berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi fakta konsep ataupun teori.

(21)

9

melalui pengalaman dan latihan dalam mengerjakan soal-soal pada bahasan yang disampaikan oleh guru.

Slameto (1991:36) juga berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dan interaksi dengan lingkungan.

Berdasarkan uraian pendapat tersebut di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar merupakan berbuat atau melakukan, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Pada hakikatnya, belajar adalah perubahan yang terjadi setelah melakukan aktivitas.

2.2.Aktivitas Belajar

Dalam kegiatan belajar, siswa melakukan aktivitas. Tanpa aktivitas, belajar tidak mungkin berjalan dengan baik. Aktivitas memegang peranan penting dalam proses belajar karena dengan aktivitas belajar akan menghasilkan perubahan. Menurut Sardiman (2004:102) aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan juga pendapat Winkel (1989:88) yang menyatakan bahwa aktivitas belajar atau kegiatan belajar adalah “segala bentuk kegiatan belajar siswa

(22)

10

Soemanto (2002:25) juga berpendapat bahwa aktivitas belajar dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya banyak yang tampak maupun yang tidak tampak diamati. Hal tersebut diperkuat oleh pandangan tentang aktivitas dikemukakan Rohani (2004:7) bahwa anak berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat anak tidak berfikir, agar berfikir sendiri, ia harus diberikan kesempatan untuk berbuat sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan siswa dalam belajar baik fisik atau phisikis untuk mencapai hasil belajar.

Membaca /memahami buku /LKS /masalah, mengerjakan LKS secara mandiri, mengerjakan /mendiskusikan masalah/LKS dengan kelompoknya, mengajukan pertanyaan /ide, menanggapi pertanyaan /pendapat kelompok lain, sharing dalam kelas, berdiskusi antar siswa dengan guru, dan menarik kesimpulan.

(23)

11

2.3.Hasil Belajar

Menurut pendapat Dimyati dan Moedjiono (2002:50) bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar. Menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar menunjukan kepada prestasi belajar yang didapat dari proses belajar.

Keberhasilan siswa setelah mengikuti satuan pembelajaran tertentu kita sebut dengan keberhasilan hasil belajar. Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru dapat mengetahui, apakah siswa telah memahami konsep tertentu, apakah siswa kita dapat melakukan sesuatu, apakah siswa kita memiliki keterampilan atau kemahiran tertentu. Keberhasilan-keberhasilan siswa sebagaimana disebutkan di atas merupakan keberhasilan hasil belajar.

Dari pendapat-pendapat penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Prestasi belajar tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai angka maupun huruf yang ditulis dalam buku laporan nilai atau raport yang

diberikan setelah selesai mengikuti tes.

2.4.Model Inkuiri

2.4.1.Pengertian Model Inkuiri

(24)

12

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Model pembelajaran inkuiri adalah model yang sangat mirip dengan model penemuan, yang berbeda adalah pada model pembelajaran inkuiri sesuatu yang baru dari hasil penemuan siswa bisa juga merupakan hal yang baru bagi guru. Selain itu pada model pembelajaran inkuiri selain menjadi pembimbing, guru juga sebagai sumber informasi data yang diperlukan dalam membuat hipotesis. Faturohman dan Sutikno (2007:32)

menyatakan, inkuiri dilatar belakangi oleh anggapan seorang

pendidik bahwa siswa merupakan subjek dan objek yang telah memiliki ilmu pengetahuan. Dalam pendekatan ini guru berfungsi sebagai

supervisor, fasilisator, mediator, dan komentator. Menurut Siroj

(2006:15), model pembelajaran dengan inkuiri terdiri dari empat tahap, yaitu :

1. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, teka-teki, dan lain-lain.

2. Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa

menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukannya untuk memecahkan pertanyaan atau masalah, Siswa bekerja sendiri-sendiri atau berkelompok.

3. Siswa menghayati tentang pengetahuan yang diperolehnya dengan inkuiri yang baru dilaksanakan.

4. Siswa menganalisis model pembelajaran inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan model umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.

(25)

13

1. Simulation, Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan, atau menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat permasalahan.

2. Problem statement, Anak didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan. Sebagian besar memilihnya yang dipandang paling menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pertanyaan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.

3. Data processing, Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semua diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan carater tentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

4. Generalization, Berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan. Namun model pembelajaran inkuiri memiliki kelemahan, yaitu memakan waktu yang cukup banyak, dan kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauan atas materi yang dipelajari.

Langkah-langkah dalam proses inkuiri : 1. Pemberian masalah kepada siswa. 2. Hipotesis (spesifikasi permasalahan). 3. Pengumpulan data.

4. Pengolahan data untuk menjawab hipotesis yang dibuat. 5. Pembuatan kesimpulan.

Jadi model pembelajaran Inkuiri adalah pelaksanaan pembelajaran dengan cara siswa mencari dan menemukan konsep dengan atau bantuan dari guru.

2.4.2.Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sanjaya (2008:201), Secara umum langkah-langkah proses pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut :

1. Orientasi, yaitu mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran.

(26)

14

3. Merumuskan hipotesis, yaitu jawaban sementara dan suatu permasalahan yang sedang dikaji dengan berlandaskan pada berfikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan bersifat rasional dan logis.

4. Mengumpulkan data, yaitu aktivitas penjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

5. Menguji hipotesis, yaitu proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

6. Merumuskan kesimpulan, yaitu proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil penguji hipotesis.

Menurut Roestiyah (2008:75), inkuiri merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar didalam kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas.

2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.

3. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya didalam kelompok.

4. Kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.

Menurut Piaget Inkuiri sebagai teknik pengajaran mengandung arti bahwa dalam proses pembelajaran berlangsung pengajar harus dapat mendorong dan member kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam belajar. Adapun Langkah-langkah pembelajarannya :

1. Membina suasana yang responsive diantara siswa.

2. Mengemukakan permasalahan untuk di Inkuiri ( Ditemukan ) melalui cerita, film, gambar, dan sebagainya. Kemudian mengajukan pertanyaan kearah mencari, merumuskan dan memperjelas permasalahan dari cerita dan gambar.

3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, pertanyaan yang diajukan bersifat mencari atau mengajukan informasi atas data tentang masalah tersebut.

4. Merumuskan Hipotesis / Perkiraan yang merupakan jawaban dari pernyataan tersebut. Perkiraan jawaban ini akan terlihat tidaknya setelah pengumpulan data dan pembuktian atas data. Siswa mencoba

merumuskan hipotesis permasalahan tersebut. Guru membantu dengan pertanyaan-pertanyaan pancingan.

(27)

15

Dari beberapa teori, Penulis memilih langkah-langkah teori menurut Roestiyah, langkah yang digunakan dalam model pembelajaran inkuiri dimulai dengan mengajarkan beberapa pertanyaan dengan memberikan beberapa informasi secara singkat, diluruskan agar tidak tersesat.

Berdasarkan bahan yang ada siswa didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum. Seberapa jauh guru dalam membimbing siswa tergantung pada kemampuan siswa dan materi yang dipelajari. model pembelajaran inkuiri memberi kesempatan siswa menyelidiki dan menarik kesimpulan.

2.4.3.Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sanjaya (2008:208), keunggulan strategi pembelajaran Inkuiri adalah :

1. Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

2. Memberikan peluang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

3. Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang

menganggap belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

4. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

Menurut Roestiyah (2008:76), keunggulan dari model pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut :

1. Dapat membentuk dan mengembangkan ”self-consepi” pada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik.

2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang lebih baik.

3. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja secara inisiatif sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka.

4. Mendorong siswa untuk berfikir inkuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.

5. Memberi kepuasan yang bersifat intistik.

(28)

16

7. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. 8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. 9. Siswa dapat menghindari belajar secara tradisional.

2.4.4.Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sumantri M. dan Johar Permana (2000:142), kelemahan strategi pembelajaran Inkuiri adalah :

1. Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.

2. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa adanya.

3. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.

4. Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.

5. Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.

6. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.

7. Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.

8. Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika

pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung. 9. Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak menguasai kelas.

2.5. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Lampung Selatan.

2. Pemanfaatan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 22 orang yang terdiri dari 12 perempuan dan 10 laki-laki.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Rejosari Kabupaten Lampung Selatan, Sekolah ini merupakan tempat tugas peneliti.

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015.

Siklus 1

1. Perencanaan

Tahap perencanaan dimulai dengan hal-hal sebagai berikut:

(30)

18

b. Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, dan alat evaluasi.

c. Menentukan materi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

A. Identitas Sekolah

Sekolah : SD Negeri 1 Rejosari Mata pelajaran : IPS

Kelas / semester : V / Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit B. Standar kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

C. Kompetensi Dasar

1. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya.

D. Indikator

- Menunjukkan peta persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah di Indonesia.

- Menuliskan contoh-contoh flora dan fauna di wilayah Indonesia. E. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat menunjukkan peta persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah di Indonesia.

- Siswa dapat menuliskan contoh-contoh flora dan fauna di wilayah Indonesia. F. Materi Pokok

- Flora dan fauna di wilayah Indonesia G. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Model Pembelajaran Inkuiri

(31)

19

H. Langkah – Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama

Tahap Model Pembelajaran Inkuiri Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan Orientasi

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Apersepsi, Guru

menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan

3. Memotivasi siswa untuk mengikuti

3. Mendengarkan penjelasan guru.

5’

Kegiatan Inti

1. Merumuskan masalah a. Menyebutkan

jenis-jenis flora dan fauna diindonesia.

b. Menjelaskan

persebaran flora dan fauna di Indonesia.

a. Masuk ke dalam

2. Merumuskan Hipotesis a. Membimbing siswa

untuk mengajukan hipotesis dengan cara mengajukan pertayaan, yaitu : Menyebutkan jenis flora dan fauna di Indonesia

b Menceritakan persebaran flora dan fauna di Indonesia

a. mengajukan

3. Mengumpulkan data meminta siswa membuat simpulan sendiri tentang jenis jenis flora

(32)

20

4. Menguji Hipotesis Membimbing siswa menganalisis data yang telah dihasilkan.

Melakukan diskusi dalam kelompok untuk menganalisis data hasil praktek. 5. Merumuskan simpulan

Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kelas.

Merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil analisis terhadap data. Penutup 1. Bersama-sama dengan

siswa menyimpulkan keseluruhan materi. 2. Menugaskan siswa

untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya.

1. Membuat simpulan dan mencatat. 2. Mendengarkan

perintah guru.

5’

Pertemuan Kedua

Tahap Model Pembelajaran Inkuiri Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan Orientasi

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Apersepsi, Guru

menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan

1. Merumuskan masalah a. Mengulas untuk

menyebutkan jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia.

(33)

21

2. Merumuskan Hipotesis a. Membimbing siswa

untuk mengajukan hipotesis dengan cara mengajukan pertayaan, yaitu; Menyebutkan jenis flora dan fauna di Indonesia

b. Menceritakan persebaran flora dan fauna di Indonesia

a. Mengajukan

3. Mengumpulkan Data Meminta siswa membuat simpulan sendiri tentang jenis jenis flora

Membuat simpulan tentang jenis flora dan fauna

4. Menguji Hipotesis Membimbing siswa menganalisis data yang telah dihasilkan.

Melakukan diskusi dalam kelompok untuk menganalisis data hasil praktek. 5. Merumuskan simpulan

Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kelas.

Merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil analisis terhadap data.

Penutup 1. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan keseluruhan materi. 2. Menugaskan siswa

untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya.

1. Membuat simpulan dan mencatat. 2. Mendengarkan

perintah guru.

5’

Sumber Belajar

Buku IPS SD Relevan kelas V.

Rejosari, Oktober 2014 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A.MUFAHIR RS S.Pd.I MUKTI TAKHIR

(34)

22

2. Pelaksanaan Tindakan (Pembelajaran)

Ada tiga kegiatan utama dalam kegiatan ini, yaitu;

1) Pendahuluan,

Pada kegiatan pendahuluan langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

b. Apersepsi , Guru menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan

c. Motivasi , Guru memberikan semangat belajar dan pentingnya menjaga kelestarian fauna dan flora di Indonesia.

d. Guru mengawali pelajaran dengan memberikan penjelasan secara umum tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada oleh siswa.

e. Apersepsi dan memotivasi siswa supaya mencoba menggunakan model pembelajaran inkuiri.

2) Kegiatan Inti

1. Guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas. 2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing

kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.

3. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya didalam kelompok.

(35)

23

3) Penutup

a. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikannya dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

b. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi hasil belajar.

Berdasarkan kajian hasil tes hasil belajar tersebut guru bersama observer merumuskan kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada siklus I sebagai koreksi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

3. Observasi dan Evaluasi

Observasi dilakukan oleh guru teman sejawat yang bertindak sebagai observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran baik terhadap kinerja guru, aktivitas belajar siswa maupun terhadap hasil pembelajaran.

4. Refleksi

Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan Kegiatan demikian itu kemudian direvisi kembali pada siklus II dan

(36)

24

Siklus II

a. Persiapan

Persiapan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini adalah mendata seberapa banyak anak yang kesulitan belajar IPS berdasarkan hasil Refleksi pada siklus 1. Kemudian bersama observer merumuskan perencanaan pembelajaran untuk siklus II, yaitu :

1) Menyiapkan silabus, RPP, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan ajar yang sudah direvisi.

2) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, dan alat evaluasi.

3) Menentukan materi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

A.Identitas Sekolah

Sekolah : SD Negeri 1 Rejosari Mata pelajaran : IPS

Kelas / semester : V / Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit B.Standar kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

C.Kompetensi Dasar

1. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya.

D.Indikator

- Menunjukkan peta persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah di Indonesia.

(37)

25

E.Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat menunjukkan peta persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah di Indonesia.

- Siswa dapat menuliskan contoh-contoh flora dan fauna di wilayah Indonesia. F. Materi Pokok

- Flora dan fauna di wilayah Indonesia G. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Model Pembelajaran Inkuiri

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi kelompok, dan penugasan H. Langkah – Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Tahap Model Pembelajaran Inkuiri Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan Orientasi

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Apersepsi, Guru

menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan

3. Memotivasi siswa untuk mengikuti

1. Merumuskan masalah a. Menyebutkan

jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia.

b. Menjelaskan

persebaran flora dan fauna di Indonesia.

(38)

26

2. Merumuskan Hipotesis

a. Membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis dengan cara mengajukan pertayaan, yaitu; Menyebutkan jenis flora dan fauna di Indonesia

b Menceritakan persebaran flora dan fauna di Indonesia.

a.Mengajukan

3. Mengumpulkan Data Meminta siswa membuat simpulan sendiri tentang jenis jenis flora

Membuat simpulan tentang jenis flora dan fauna

4. Menguji Hipotesis Membimbing siswa

menganalisis data yang telah dihasilkan.

Melakukan diskusi dalam kelompok untuk menganalisis data hasil praktek. 5. Merumuskan simpulan

Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kelas.

Merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil analisis terhadap data.

Penutup 1. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan keseluruhan materi. 2. Menugaskan siswa

untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya.

1. Membuat simpulan dan mencatat. 2. Mendengarkan

perintah guru.

5’

Pertemuan Kedua

Tahap Model Pembelajaran Inkuiri Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan Orientasi

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1.Mendengarkan penjelasan guru.

(39)

27

2. Apersepsi, Guru menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan

3. Memotivasi siswa untuk mengikuti

1. Merumuskan masalah a. Mengidentifikasi

persebaran flora dan fauna diindonesia. b. Menjelaskan

persebaran flora dan fauna diindonesia.

a. Masuk ke dalam kelompok. b. Memperhatikan

demonstrasi guru. c. Menanggapi

demonstrasi guru.

2 x 35 Menit

2. Merumuskan Hipotesis a. Membimbing siswa

untuk mengajukan hipotesis dengan cara mengajukan pertayaan, yaitu; Menyebutkan jenis flora dan fauna di Indonesia.

b. Menceritakan

persebaran flora dan fauna diindonesia.

3. Mengumpulkan data meminta siswa membuat simpulan sendiri tentang jenis jenis flora

Membuat simpulan tentang jenis flora dan fauna

4. Menguji Hipotesis membimbing siswa

menganalisis data yang telah dihasilkan.

Melakukan diskusi dalam kelompok untuk menganalisis data hasil praktek. 5. Merumuskan simpulan

Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kelas.

(40)

28

Penutup 1. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan keseluruhan materi. 2. Menugaskan siswa

untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya.

1. Membuat simpulan dan mencatat. 2. Mendengarkan

perintah guru.

5’

Sumber Belajar

Buku IPS SD Relevan kelas V.

Rejosari, Oktober 2014 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A.MUFAHIR RS S.Pd.I MUKTI TAKHIR

NIP 19580808 198203 1 023 NPM 1013079239

2. Pelaksanaan Siklus II

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :

a) Pengumpulan data diri anak yang hasil belajar IPS rendah berdasarkan hasil belajar pada siklus 1.

b) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa pada siklus 1 dan memecahkannya.

c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat yakni Pembelajaran dengan Model inkuiri.

2) Tahapan Pelaksanaan Tindakan

a) Guru menerapkan model pembelajaran inkuiri.

(41)

29

c) Memantau perkembangan prestasi belajar yang terjadi pada anak.

3) Tahapan Observasi

Tindakan guru atau Observer mengamati dan membantu siswa jika menemui kesulitan selama pelajaran IPS dengan model pembelajaran inkuiri.

4) Tahapan Refleksi

Guru Mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dan hasilnya siswa telah mencapai indikator yang telah ditentukan sehingga penelitian ini dihentikan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian data ini teknik yang akan digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru serta pencatatan suatu objek yang difokuskan pada perilaku tertentu. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Pada lembar tersebut observer memberikan skor dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom skor yang tersedia pada masing- masing aspek yang diamati.

2. Tes hasil belajar, yaitu untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri.

(42)

30

3.3 Alat Pengumpulan Data

1. Lembar observasi, digunakan untuk mengamati kinerja guru maupun aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dilaksanakan oleh pengamat (observer).

2. Soal-soal tes berupa tes tertulis, digunakan untuk memperoleh data nilai- nilai hasil belajar siswa.

3.4 Teknik Analisis Data

3.4.1 Teknik analisis data kinerja guru

Teknik analisis data kinerja guru dalam menggunakan model

pembelajaran Inkuiri dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, karena data yang diperoleh berbentuk kategori/kualitatif. Teknik analisis data kinerja guru pada setiap siklus dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan 1 dan kemudian skornya dijumlahkan. Jumlah skor kemudian dipersentase dengan rumusan sebagai berikut : Ketercapaian aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses

pembelajaran dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata yang dihitung dengan menggunakan rumus :

Jumlah skor penilaian

Tingkat Keberhasilan = X 100 % Jumlah skor maksimal

(43)

31

Tabel 3.1 Persentase Kinerja Guru

Rentang Nilai Aktivitas Kriteria

85% - 100% Baik Sekali

75% - 85% Baik

65% - 74% Cukup

45% - 64% Kurang

≤ 44% Kurang Sekali

Modifikasi : Arikunto,(2007 : 44 )

Tabel 3.2 Persentase Aktivitas Siswa

Rentang Nilai Aktivitas Kriteria

85% - 100% Baik Sekali

75% - 85% Baik

65% - 74% Cukup

45% - 64% Kurang

≤ 44% Kurang Sekali

Modifikasi : Arikunto ( 2007 : 44 )

3.4.2 Teknik analisis data aktivitas belajar siswa

(44)

32

3.5 Prosedur Tindakan Pembelajaran

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung dua siklus. Model

penelitian ini mengacu pada modifikasi spiral mengacu pada Arikunto (2002 : 74 ). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap,yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi.

Kegiatan pertama penelitian didahului dengan menemukan masalah dan upaya mencari solusi yang berupa perencanaan perbaikan, dilanjutkan dengan observasi kemudian refleksi melalui diskusi antara guru dengan observer sehingga mendapat rencana perbaikan untuk tindak lanjutnya.

3.6 Indikator Keberhasilan

Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil apabila :

1. Aktivitas belajar siswa mencapai 75% dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,

(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Aktivitas belajar siswa di kelas V SDN 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, pada mata pelajaran IPS meningkat melalui penggunaan model pembelajaran inkuiri. Sehingga hasilnya, aktivitas belajar meningkat dari siklus I sebesar 56% menjadi 78% pada siklus II. Terjadi peningkatan aktivitas sebesar 22%.

2) Hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Rejosari pada pelajaran IPS meningkat melalui penggunaan model pembelajaran inkuiri. Sehingga diperoleh hasil, yaitu rata-rata nilai pada siklus 1 sebesar 71% meningkat menjadi 77% pada siklus 2, peningkatan nilai mencapai 6%. Dan ketuntasan belajar juga meningkat yaitu pada siklus I sebesar 70% menjadi 86% pada siklus II. Peningkatan ketuntasan belajar sebesar 16%.

B.SARAN

(46)

69

perjuangan pahlawan, seperti pada materi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. model pembelajaran inkuiri ini merupakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2) Bagi Peneliti, untuk para peneliti berikutnya, tentunya dapat menjadikan tambahan referensi bacaan dan dapat untuk dikembangkan pada model-model yang lain.

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2007. Penilaian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta

Dimyati dan Moedjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Faturohman, S. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama. Jakarta Hamalik, O, 2001, Proses belajar mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Gelly, W. 1984, Metode – metode Pembelajaran. Tiga Serangkai. Jakarta Rohani, A. 2004. Teori Belajar, Airlangga. Jakarta

Roestiyah NK. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana Prenada Media. Jakarta

Sardiman 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan. Bumi Aksara, Jakarta.

... 2004. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Siroj 2006. Metode – Metode pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta

Slameto 1991. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Soekirman, dkk. 2008. Teori Belajar. Gramedia. Jakarta

Soemanto, W. 2002. Dasar dasar penulisan karya ilmiah. Balai Pustaka. Jakarta Sumantri, M. 2000. Kurikulum dan Pengajaran. P2LPTK. Jakarta

Sumaatmadja, N. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bentang Pustaka. Malang Surya, M. 2005. Guru dan Pendidikan. Balai Pustaka. Jakarta

Gambar

Tabel 1. Nilai ulangan harian IPS
Tabel 3.1 Persentase Kinerja Guru

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar prosa fiksi bagi siswa SMP kelas VII merupakan salahsatu bagian dari inovasi pendidikan yang

[r]

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran kompleksitas perusahaan, reputasi Kantor Akuntan Publik, pendapat auditor, dan risiko audit terhadap praktik

Wakaf yang telah sah -baik dengan cara perbuatan atau perkataan- harus dijalankan dan tidak boleh dibatalkan (dengan kata lain: orang yang mewakafkan tidak boleh rujuk/kembali

berbantuan foklor dalam pembentukan karakter Ke-Indonesiaan siswa memberikan sebuah pembelajaran yang dapat terasa dengan jelas kebermaknaannya dimana siswa dapat menentukan

Batasan pada penelitian ini terletak pada penelitian pengaruh kualitas layanan dan kemudahan penggunaan terhadap kepuasan pelanggan dan informasi lisan pada

Artinya adalah jika secara keseluruhan variabel bebas dalam penelitian ini bernilai sama dengan nol, maka besarnya nilai variabel terikat dalam hal ini Niat Beli