• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek 003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Kerja Praktek 003"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PANTI ASUHAN KH. MAS MANSHUR (YAPPA)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana Pada Jurusan Teknik Informatika STMIK BANDUNG BALI

Program Pendidikan Strata – 1 (S1)

Disusun Oleh :

RACHMAT BASHIRUN (1210006)

JURUSAN TEKNIK INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANDUNG BALI

(2)

Dengan ini menyatakan bahwa kerja praktek dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA” merupakan hasil karya sediri dan pemikiran saya sendiri yang sebelumnya belum pernah dipublikasikan, semua rujukan yang menjadi sumber

dalam kerja praktek ini telah saya cantumkan sesuai dengan kaidah akademik

yang berlaku umum, termasuk pihak yang memberikan kontribusi pemikiran

kecuali menyangkut ekspresi tulisan dan format penulisan.

Demikian pernyataan ini saya nyatakan dengan penuh tanggung jawab dan

integritas.

Denpasar, 17 Oktober 2013

Penulis.

(3)

Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada

Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA

Disusun Oleh

RACHMAT BASHIRUN (1210006)

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN SEBAGAI KERJA PRAKTEK TANGGAL...

Pembimbing

I Nym. Eddy Indrayana, S.Kom, M.T.

Ketua Jurusan

I Pt. Gd. Sukanada Andisana, S.Kom

(4)

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Rabbil‘alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke

hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya yang dilimpahkan

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja peraktek ini.

Laporan kerja praktek yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data

Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA”, ini disusun dan

diajukan guna memenuhi persyaratan pengambilan kerja praktek di STMIK

Bandung Bali jurusan Teknik Informatika (TI).

Dalam penyusunan kerja praktek ini penulis banyak sekali mendapat

dukungan dan bantuan dari teman, saudara. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan kerja praktek ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula penulis

ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak I Nyoman Eddy Indrayana, S. Kom, M.T. selaku dosen

pembimbing yang telah banyak membantu dan menuntun penulis

dengan sabar hingga penulisan laporan ini selesai.

2. Bapak I Putu Gede Sukenada Andisana, S.kom. selaku ketua jurusan

Teknik Informatika.

3. Bapak H. Agus Urip Rahman selaku Kepala Gudang P.A KH. Mas

Manshur (YAPPA).

4. Seluruh pengurus PA. KH. Mas Manshur (YAPPA) yang banyak

membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.

(5)

6. Untuk semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan semoga

mendapat balasan yang setimpal dikemudian hari, dan semoga penulis dapat

mengamalkan ilmu yang telah diperoleh serta berguna bagi Agama, Bangsa dan

Negara.

Denpasar, 17 Oktober 2013

Penulis.

(6)

Judul Halaman

2.3 Kontribusi Sistem Informasi Manajemen Perusahaan...9

2.4 Analisa Perancangan Sistem...9

2.5 Sistem Flowchart (Diagram Alir)...9

2.6 Data Flow Diagram (DFD)...11

2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)...13

(7)

2.9.1 Perangkat Keras (Hardware)...15

2.13 Mengenal Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET...20

2.14 Custom Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET...21

2.15 Database SQL Server...22

2.16 Crystal Reports...23

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...24

3.1 Sejarah Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)...24

3.2 Visi dan Misi Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)...24

(8)

3.4.6 Gudang...27

4.2.1 Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan...32

Aktifitas pencatatan data barang masuk usulan meliputi :...32

Gambar 4.3 : Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan...33

4.2.2 Proses Pencatatan Data Barang Keluar Usulan...34

4.3 Data Flow Diagram...36

4.3.1 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan...37

(9)

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, kebutuhan

akan pelayanan informasi pun akan semakin meningkat. Berbagai sarana telah

disiapkan untuk memberikan informasi-informasi yang akurat tentang suatu

masalah atau kondisi yang sedang berlangsung.

Peranan teknologi informasi tidak hanya sebatas dalam memberikan

informasi yang akurat tetapi juga berperan dalam mempercepat dan

mengefisienkan waktu dan tenaga manusia dalam melakukan sebuah pekerjaan

sehingga peranan teknologi informasi sangat diperlukan di berbagai bidang atau

instansi-instansi perusahaan baik yang kecil ataupun yang besar.

Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) adalah Yayasan yang bergerak

dibidang sosial yang meliputi Penyantunan, Pendidikan dan menyalurkan dana

bantuan yang didapat dari masyarakat ataupun pemerintah kepada yang

membutuhkan. Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) berusaha melakukan

pengelolaan data sumbangan yang diperoleh dengan baik untuk mengefisienkan

pekerjaan, karena dengan pekerjaan yang efisien, data sumbangan yang didapat

dengan mudah dilaporkan pada pihak-pihak yang memerlukan. Seperti hasil

laporan akan diberikan kepada para pengurus Yayasan, Dinas Sosial dan para

dermawan yang telah memberikan sumbangannya.

(10)

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut di atas, dengan mengganti sistem

manual dengan yang terkomputerisasi maka akan memberi berbagai keuntungan

dalam sistem manajemen Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) serta

pembuatan laporan terkait yang dibutuhkan sewaktu-waktu dengan membangun

”Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dapat di rumuskan sebagai

berikut :

1. Bagaimana cara merubah sistem pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur

(YAPPA) yang semula manual menjadi terkomputerisasi. 2. Bagaimana melakukan pengelolaan data sumbangan. 3. Bagaimana membuat pelaporan lebih mudah dan efisien.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka perlu adanya sistem yang

mampu mengatasi masalah–masalah tersebut. Pada sistem ini mencakup batasan

masalah diantaranya :

1. Mencatat data sumbangan barang yang masuk. 2. Mencatat data sumbangan barang yang keluar.

3. Mengelola data sumbangan barang dan juga pelaporan kepada pihak yang

memerlukan.

(11)

Berkaitan dengan judul diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk merubah system manual pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur

(YAPPA) menjadi terkomputerisasi.

2. Untuk mempermudah pengelolaan data sumbangan barang.

3. Untuk mempermudah membuat pelaporan kepada pihak yang

memerlukan.

1.5 Tinjauan Pustaka

Sistem informasi (SI) dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang

saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk

mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan

informasi. Dengan kata lain, SI merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling

berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk

aliran informasi yang mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol

terhadap jalannya suatu perusahaan.

Sebuah aplikasi sistem selalu didukung oleh bahasa pemrograman yang

relevan. Programmer merancang sistem tersebut dengan baik sehingga bisa

dimengerti oleh orang yang bahkan mungkin masih awam tentang bahasa

pemrograman. Contoh bahasa pemrograman yang sering digunakan adalah Visual

Basic.Net, C#, PHP, Java, dan sebagainya.

Sistem aplikasi ini memberikan segala kemudahan yang tidak bisa

didapatkan jika masih menggunakan sistem yang masih manual, antara lain bisa

mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat, menghemat

media penyimpanan, pembuatan laporan menjadi lebih mudah, dan lain

(12)

1.6 Metodelogi Penelitian

Metode yang dapat digunakan dalam penyusunan Sistem Informasi

Koperasi Simpan Pinjam Pondok Pesantren YAPPA ini adalah:

1. Observasi

2. Wawancara

3. Studi Pustaka

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh hal–hal yang

dapat menunjang pengembangan sistem yang akan dibangun, adapun secara rinci

dari metode-metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Observasi.

Dengan cara mengamati secara langsung ke objek penelitian untuk

mendapatkan penjelasan dan memperoleh data yang diperlukan dalam

perancangan sistem informasi.

2. Wawancara.

Melakukan tatap muka dengan pihak–pihak yang terkait dengan penelitian

yang diadakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan obyek penelitian.

(13)

Metode pengumpulan data dari buku-buku, sumber data lainnya dan

dilengkapi dengan pendapat para ahli yang berhubungan dengan

permasalahan yang akan dibahas.

1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode yang umum digunakan dalam pembangunan sistem informasi ini

adalah metode Waterfall. Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis,

yang sering juga disebut Classic Life Cycle. Metode ini membutuhkan pendekatan

yang sistematis, dimulai dari rekayasa sistem (system/information engineering)

kemudian melalui tahap analisis (analysis), perancangan (design), pengkodean

(coding), pengujian (testing) dan pemeliharaan (maintenance).

Gambar 1.1: Siklus Metode Waterfall Sumber: rpl07.wordpress.com

1. Analisa (Analys).

Pada tahap ini proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan

difokuskan, khususnya pada software. Untuk memahami sifat program

yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku,

(14)

maupun software yang didokumentasikan dan dilihat lagi dengan

pelanggan.

2. Disain (Design).

Proses desain menerjermahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah

representasi software yang dapat diperkirakan sebelum dimulai proses

pengkodean. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan

menjadi bagian dari konfigurasi software.

3. Pengkodean (Coding).

Dalam coding, desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang bisa

dibaca mesin. Bila desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan

kode dapat diselesaikan secara mekanis.

4. Pengujian (Testing).

Proses pengujian berfokus pada logika internal software untuk memastikan

bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional untuk

mengarahkan pengujian sehingga dapat menemukan kesalahan-kesalahan

dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual

yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

5. Pemeliharaan (Maintenance).

Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada

pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah embedded software).

Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditemukan, karena

(15)

dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan

perkembangan fungsional atau peningkatan kinerja. Pemeliharaan

software mengaplikasikan lagi setiap fase sebelumnya pada suatu program

(16)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi.

Menurut Gelnas, oram, dan Winggins (1990), ”Sistem informasi adalah

suatu sistem buatan manusia yang secara umum dapat terjadi atas sekumpulan

komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun,

menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi output (keluaran)

kepada pemakai”. Menurut Alter (1992), ”Sistem Informasi adalah kombinasi

antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”. Sedangkan

menurut Hall (2001), ”Sistem Informasi adalah rangkaian prosedur formal dimana

data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada

nyata”. Jadi, dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem atau mesin yang terpadu untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi-fungsi manajemen dalam suatu

organisasi.

2.3 Kontribusi Sistem Informasi Manajemen Perusahaan.

(17)

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari

bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Analisis sistem

dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan keutuhan-keutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikan.

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting,

karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap

selanjutnya. Setelah tahap analisis sistem ini selesai dilakukan, maka analisis

sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba

waktunya sekarang bagi analisis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk

sistem tersebut dan tahapan ini disebut dengan perancangan sistem.

2.4 Analisa Perancangan Sistem.

Merupakan proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang

menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan

bisnis dan operasi organisasi.

2.5 Sistem Flowchart (Diagram Alir).

Sistem flow merupakan tahap paling awal dalam pembuatan desain suatu

sistem dengan cara manual yang digambarkan dengan simbol-simbol. Dengan

flowchart dapat dilihat secara jelas tentang aliran data baik data input maupun

(18)

Pada waktu akan menggambar suatu flowchart, analisa sistemnya dapat

mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut:

Bagan alir sebaiknya di gambar dari atas kebawah dan mulai dari bagian kiri suatu

halaman.

1. Kegiatan di dalam bagan alir harus di tunjukkan dengan jelas.

2. Harus ditunjukkan darimana kegiatan akan di mulai dan di mana akan

berakhirnya.

3. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang

semestinya.

4. Kegiatan yang terpotong dan akan di sambung di tempat lain harus

ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

(19)

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran arus data didalam suatu

sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran

data antara komponen-komponen tersebut serta asal, tujuan serta penyimpanan

data. DFD terdiri dari tiga tipe yaitu:

1. Contex Diagram adalah diagram tingkat atas, yaitu diagram yang paling

tidak detil dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran- aliran

data kedalam dan keluar entitas-entitas yang terletak diluar sistem yang

(20)

2. Data Flow Diagram Fisik adalah gambaran dari sebuah sistem yang

menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut,

aliran-aliran data kedalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. DFD fisik

menunjukkan dimana, bagaimana dan oleh siapa proses-proses dalam sistem

dilakukan.

3. Data Flow Diagram Logis adalah gambaran dari sebuah sistem yang

menunjukkan proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data kedalam

dan keluar dari proses-proses tersebut. DFD Logis dapat mewakili logika

sistem tersebut, yaitu apa yang dilakukan sistem tersebut tanpa perlu

menspesifikasikan dimana, bagaimana dan oleh siapa proses-proses dalam

sistem tersebut dilakukan.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:

1. Simbol Proses yaitu menggambarkan transformasi input menjadi output.

Penamaan proses disesuaikan dengan proses atau kegiatan yang dilakukan.

2. Entity dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya dilingkungan

luar Yang dapat mempengaruhi operasi sistem.

3. Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data diberi

Nama dengan kata benda bersifat jamak.

4. Aliran data yaitu suatu aliran yang mengalir diantara proses, arus ini harus

diberi nama.

2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

Pada model Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan

(21)

direlasikan dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing

file. Untuk dapat menghubungkan satu file dengan file yang lain, dilakukan

dengan menghubungkan antara satu record di file lain.

Hubungan antar record disebut dengan cardinal cardinalitas, yang terdiri

lima jenis yaitu One to One, One to Many, Many to Many, Mandotory,

Optionality. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan satu persatu hubungan

tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. One to One,merupakan hubungan yang hanya melibatkan satu record

disatu file dan satu record saja di file lain.

2. One to Many, hubungan terjadi bila satu record yang ada di tabel kiri

berhubungan dengan beberapa record yang ada di tabel kanan.

3. Many to Many, adalah hubungan antara dua tabel yang memungkinkan

data di tabel sebelah kiri berhubungan dengan beberapa tabel

dikanan,demikian pula sebaliknya.

4. Mandotori, Sebuah simbol yang menunjukan kondisi mandatory atau

kedua entitas harus ada dan saling melengkapi.

5. Optionality, Sebuah simbol yang menunjukan kondisi obtonality atau

berarti kedua entitas tidak harus saling melengkapi, boleh hanya satu

entitas saja yang melengkapi.

2.8 Sistem Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis diartikan sebagai

kumpulan/gudang. Sedangkan data adalah informasi yang merupakan masukan

(22)

1. Himpunan sekelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa tanpa pengulangan.

Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang

kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam

pengaksesan data, dan mudah memanipulasi data. Dalam merancang database,

kita dapat melakukannya dengan menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel

yang telah diketahui atau dengan langsung membuat model Entity-Relationship.

Perancangan basis data sering kali disosialisasikan dengan pembuatan model

Entity-Relationship (model E-R), dimana kelompok-kelompok data dan relasi

antar kelompok data tersebut diwujudkan dalam bentuk diagram. Normalisasi

sendiri merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data

relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan

menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur

tabel yang normal.

2.9 Komponen Sistem Basis Data

Dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat

(23)

2.9.1 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang biasanya ada dalam sistem basis data adalah:

1. Komputer (satu untuk sistem stand-alone dan lebih dari satu untuk semua

jaringan)

2. Memori sekunder yang on-online(Harddisk)

3. Memori sekunder yang off-line (tape atau removable disk) untuk keperluan

backup data

4. Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)

2.9.2 Sistem Operasi (Operating System)

Secara sederhana, sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan

dan memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya

(resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer

(operasi I/O, pengelolaan file dan lain-lain).

2.9.3 Basis Data

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis

data berisi atau memiliki sejumlah objek basis data (seperti file atau table, indeks

dan lain-lain) disamping berisi atau menyimpan data, setiap basis data juga

mengandung atau menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun

objek-objeknya secara detail).

2.9.4 Database Management System (DBMS)

Sistem Pengelolaan Basis Data (Database Management System (DBMS))

secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh

(24)

disebut DBMS yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan,

diubah, dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data,

pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi dan

sebagainya.

2.9.5 Pemakai (User)

Ada beberapa jenis atau tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data

yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem.

1. Programmer Aplikasi

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui data manipulation

language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa

pemrograman induk seperti C, Pascal, Cobol dan lain-lain.

2. User Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.

Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang

telah disediakan DBMS.

3. User Umum (End User / Naive User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan

suatu program aplikasi permanen (excecutable program) yang telah

disediakan atau ditulis sebelumnya.

(25)

Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensial, tetapi untuk

keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI (Artificial

Intelegence). Sistem Pakar (Expert System), pengelolaan citra, dan lain-lain,

yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang

bersangkutan.

5. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System)

Aplikasi (perangkat lunak) lain ini bersifat opsional, artinya ada tidaknya

tergantung pada kebutuhan. DBMS yang digunakan lebih berperan dalam

pengorganisasian data dalam basis data (khususnya yang menjadi end user)

dapat dibuatkan atau disediakan program khusus atau lain untuk melakukan

pengisian, pengubahan, dan pengambilan data.

2.10 Normalisasi Data

Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang

kompak dan efisien dalam penggunaaan ruang penyimpanan, cepat dalam

pengksesan data dan mudah dalam memanipulasi data. Dalam merancang

database, kita dapat melakukannya dalam menerapkan normalisasi dalam struktur

tabel yang telah diketahui atau langsung membuat model Entity-Relationship.

Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model entity

relationship (model E-R), dimana kelompok-kelompok data dan relasi antar

(26)

merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logic basis data

relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan

menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menhasilkan struktur tabel

yang normal.

Dalam pendekatan normalisasi, perancangan basis data bertitik dari situasi

yang nyata. Ia telah memiliki item-item data yang siap ditempatkan dalam baris

dan kolom pada tabel-tabel relasional. Sementara pendekatan kedua, dengan

langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah diketahui baru

prinsip-prinsip sistem secara keseluruhan. Cukup sering terjadi kedua pendekatan

ini dilakukan bersama-sama secara berganti-ganti. Dari fakta yang telah kita

miliki, kita lakukan normalisasi.

Dalam uraian tentang normalisasi basis data kita akan banyak

menggunakan istilah-istilah baru seperti atribut, key, domain dan ketergantungan

fungsional. Karena itu, sebelum masuk lebih jauh istilah-istilah tersebut akan

dijelaskan satu-persatu.

2.10.1 Atribut tabel

Normalisasi seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, lebih difokuskan

pada tinjauan komprehensif terhadap setiap kelompok data (tabel) secara

individual. Lebih jauh lagi, tinjauan tersebut dititik beratkan pada data

masing-masing kolom pembentuktabel. Kita menggunakan istilah baru yaitu atribut.

Pada dasarnya key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat

membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Ada tiga macam key

(27)

1. Superkey, yaitu satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris

data dalam sebuah tabel secara unik.

2. Candidate-Key, yaitu kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan

setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

3. Primary-Key, yaitu salah satu candidate-key yang dapat dijadikan sebagai

primary-key. Pemilihan primer-key dari sejumlah candidate-key umumnya

didasari oleh key tersebut ringkas, jaminan keunikan key tersebut lebih baik.

2.11 Domain dan Tipe Data

Penetapan tipe data ini akan berimplikasi pada adanya batasan-batasan

nilai yang mungkin disimpan atau diisikan kesetiap atribut (kolom tersebut). Jika

kita menetapkan bahwa tipe data untuk sebuah atribut (kolom) adalah integer,

maka kita hanya mungkin untuk menyimpan data angka yang bulat diantara

-32,768 hingga 32,767. Kita tidak mungkin untuk memasukkan data diluar batas

nilai tersebut data pecahan apalagi data yang brupa string (huruf).

Pada saat pekerjaan perancangan basis data tengah dilakukan, yang perlu

kita lihat dan pertimbangkan hanyalah domain nilai dari setiap atribut. Penetapan

tipe data bagi suatu atribut baru akan relevan dan penting untuk diperhitungkan

pada saat implementasi basis data.

2.12 Pengenalan Microsoft Visual Basic.NET

Micorsoft Visual Studio.NET merupakan perangkat lunak yang

terintegrasi, didalamnya terdapat beberapa perangkat lunak untuk pengembang

(28)

Studio 2008 merupakan perangkat lunak yang pada platfom. Net Framework. Net

Framework merupakan teknologi yang diandalkan oleh perusahaan ternama

Microsoft Inc.

2.13 Mengenal Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET

Lingkungan terpadu Visual Basic 2008 terdiri atas beberapa komponen

sebagai berikut :

1. Judul Project

Judul Project merupakan nama file project yang aktif. Setiap project yang

kita buka (aktif), nama projectnya akan muncul pada Judul Project ini.

2. Menu utama

Menu utama merupakan kumpulan perintah keseluruhan yang ada pada

visual basic 2008

3. ToolBar

Toolbar merupakan ikon yang mewakili perintah yang sering digunakan

sehingga kita dapat memilih dengan cepat.

4. ToolBox

ToolBox merupakan jendela yang berisi objek-objek untuk membuat

tampilan program.

5. Solution Explorer

Solution Explorer merupakan navigator seluruh objek atau kondisi pada

(29)

6. Kotak Propertis

Kotak Properties merupakan informasi properties dari suatu objek. Kotak ini

juga tempat untuk memodifikasi atau mengatur properti.

7. Form Designer

Form Designer merupakan tempat untuk kita membuat tampilan program

atau tempat untuk meletakkan objek-objek dari ToolBox.

2.14 Custom Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET

1. Reset Window Layout

Reset Window Layout digunakan untuk mengembalikan tampilan window

ke kondisi asal (semula).

2. Pemindahan Komponen

Untuk memindahkan jendela properties, jendela solution explorer, dan

lainnya dapat dilakukan dengan mend-drag dan drop tampilan.

3. Auto Hide All

Secara default komponen-komponen di Visual Basic 2008 merupakan auto

Hide. Fasilitas ini dapat diatur dengna memmilih menu Window > Auto

Hide All

4. New Tab Group

Digunakan untuk mengerjakan dua tampilan form sekaligus

5. Menuju ke Tab Group

Digunakan untuk menuju ketab group tertentu dengan menggunakan

Window > Move to Previous Tab Group.

(30)

Untuk menutup semua document, dengan menggunakan perintah Window

> Close All Documents.

2.15 Database SQL Server

SQL Server adalah sebuah database relasional yang dirancang untuk

mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server. Database pada SQL server

terletak pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi yang digunakan

bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer

lokalnya disebut dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan integritas

data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama.

Arsitektur client/server sangat mengurangi lalulintas network, karena ia hanya

memberikan data yang diminta oleh user saja. Hal ini membantu tugas-tugas

pemeliharaan, seperti misalnya mem-backup dan merestore data, menjadi lebih

mudah dilakukan karena data terletak hanya pada satu tempat.

Database SQL Server dibagi kedalam beberapa komponen logikal, seperti

misalnya tabel, view, dan elemen-elemen lain yang terlihat oleh user.

Elemen-elemen ini secara fisik disimpan di dalam dua atau lebih file di dalam disk.

Format file atau lokasi dimana elemen-elemen logik ini ditulis, tidak diketahui

oleh user sistem.

Server bisa mengandung beberapa database yang digunakan oleh beberapa

user. Sebuah perusahaan bisa memiliki satu database yang digunakan oleh banyak

user pada beberapa departemen, atau perusahaan tersebut bisa memiliki beberapa

database yang hanya digunakan khusus oleh beberapa user tertentu dalam

(31)

2.16 Crystal Reports

Crystal Report merupakan salah satu produk dari Seagate Software yang

menangani perkembangan teknologi penyajian laporan. Crystal report merupakan

program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft

Visual Basic 2008 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Mencetak

dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah karena pada Crystal

Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.

Menggunakan Crystal Report pada vb memang banyak cara, bisa gunakan data

environment untuk Connection ke databasenya atau bisa juga menggunakan

(32)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3

3.1 Sejarah Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA).

Panti Asuhan KH. Manshur (YAPPA) adalah tempat penampungan untuk

anak yang tidak memiliki orang tua atau kurang mampu. Selain sebagai tempat

tinggal, panti asuhan juga mengkususkan diri untuk mengurus setiap anak –anak

yang ada dibawah naungannya. Tentu saja didalam panti, anak –anak tidak hidup

sendirian karena ada orang dewasa yang ikut membimbing dan menjaga mereka.

Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) berdiri sejak tahun 1975,

perhatian utama dari Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) Kota Denpasar

terhadap anak-anak ialah masalah pendidikan, yang meliputi pendidikan umum

dan pendidikan agama. Selain itu Panti ini juga menanggung semua biaya hidup

dan kebutuhan anak-anak selama menjadi anak asuh di Panti Asuhan. Selain

pendidikan umum dan agama, anak-anak asuh juga diberi pelatihan-pelatihan

keterampilan seperti : Kursus Komputer, Mengemudi, Bahasa Inggris dan Bahasa

Arab. Yang nantinya diharapkan dapat menjadi bekal kelak jika anak asuh sudah

lulus dari pendidikan di Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA).

3.2 Visi dan Misi Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA). 3.2.1 Visi

Menjadi organisasi yang professional serta membentuk

Yatim dan Dhuafa menjadi generasi Madani.

(33)

3.2.2 Misi

Berperan secara aktif sebagai agent of change dan memberikan

pengasuhan serta pembinaan terbaik kepada anak-anak yatim dan dhuafa.

Ikut berperan serta dalam pembangunan negara di bidang

sosial dengan mengedepankan pelayanan, amanah, profesional, ekonomis dan

tepat waktu serta menjunjung etika social.

3.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 : Struktu Organisasi Yayasan YAPPA

3.4 Uraian Kerja

Merupakan penjelasan pembagian kerja (Job deskription) dari

masing-masing bagian, sehingga tidak terjadi tumpang tindih tanggung jawab antar bagian

dan memudahkan untuk berkoordinasi dan berkomunikasi, berikut uraian kerja

(34)

3.4.1 Badan Pembina.

Badan Pembina merupakan perwakilan dari pendiri Yayasan yang

ditugaskan melakukan pengawasan terhadap kebijakan yayasan dalam melakukan

kegiatan keorganisasian sesuai dengan visi misi yang telah disetujui para pendiri

yayasan sehingga kegiatan keorganisasian dapat tetap berjalan sesuai dengan

tujuan utamanya.

3.4.2 Ketua Yayasan.

Ketua Yayasan bertanggung jawab secara administratif kegiatan

kepengurusan yayasan.

1. Melakukan kajian atas draft program dari dewan pengurus.

2. Memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh pengurus.

3. Memberikan pembinaan atas perilaku pengurus yang menyimpang.

3.4.3 Sekretaris.

Tugas Sekretaris berkaitan dengan surat menyurat. Membuat undangan

untuk pertemuan atau keperluan lain. Melakukan agenda dan penataan persuratan.

Mengatur jalannya rapat dan sebagai mediasi pertemuan. Melakukan dokumentasi

setiap kegiatan dan kearsipan. Sekretaris bertanggung jawab langsung kepada

Ketua Yayasan.

(35)

Tugas Bendahara mengatur keluar masuknya dana yayasan. Menerima

uang dari donatur atau sumber lain yang halal. Melaporkan jumlah keuangan

secara periodik. Bendahara bertanggung jawab langsung kepada Ketua Yayasan.

3.4.5 Pembantu Umum.

Pembantu Umum bertugas setiap bagian yang membutuhkan bantuan

seperti, Sekretaris, Bendahara, Gudang, dan lain-lain. Pembantu Umum

bertanggung jawab langsung kepada setiap bagian yang dibantu.

3.4.6 Gudang.

Bagian Gudang bertugas mengelola setiap sumbangan berupa barang.

Bagian gudang juga melayani setiap permintaan barang baik dari Panti Putra atau

Panti Putri dan bertanggung jawab langsung kepada Bendahara.

3.4.7 Ketua Panti Putra.

Ketua Panti Putra bertugas mengelola segala kegiatan akademis dan

nonakademis didalam panti dan bertanggung langsung kepada Ketua Yayasan.

3.4.8 Ketua Panti Putri.

Ketua Panti Putra bertugas mengelola segala kegiatan akademis dan

(36)

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisis Sistem.

Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

4.1.1 Pencatatan Data Barang Masuk.

Aktifitas pencatatan data barang masuk meliputi :

1. Tamu menyumbang barang.

2. Pegawai mencatat data barang yang disumbang.

3. Pegawai membuat tanda terima dan diberikan kembali kepada tamu

sebagai ucapan terimakasih.

4. Pegawai menyerahkan barang sumbangan ke bagian gudang.

5. Bagian gudang memilah barang sesuai dengan jenis barang, kemudian

mencatat setiap data barang, yang selanjutnya melakukan penyimpanan

barang.

6. Bagian gudang membuat laporan data barang masuk rangkap tiga,

kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua

kepada Bendahara, yang terakhir disimpan sebagai arsip gudang.

(37)

Berikut gambar proses pencatatan data barang masuk yang sedang berjalan.

(38)

4.1.2 Pencatatan Data Barang Keluar.

Aktifitas pencatatan data barang masuk meliputi :

1. Ketua masing-masing Panti mengajukan permohonan kebutuhan barang

untuk keperluan masing-masing Panti.

2. Bagian Gudang melakukan pengecekan barang sesuai dengan permohonan

dari masing-masing Panti, jika barang tersedia maka bagian gudang

mempersiapkan barang dan mencatat data barang keluar, jika tidak tersedia

maka akan ditunda, bagian gudang membuat pengajuan pengadaan barang

kepada Bendahara.

3. Buat tanda terima tiga rangkap, rangkap pertama diberikan kepada Ketua

Panti sebagai tanda terima, rangkap dua diberikan kepada Bendahara dan

rangkap tiga disimpan sebagai arsip Gudang.

4. Bagian gudang membuat laporan data barang keluar rangkap tiga,

kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua

(39)

Berikut gambar pencatatan data barang keluar yang sedang berjalan.

(40)

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang

terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikannya.

4.2.1 Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan Aktifitas pencatatan data barang masuk usulan meliputi :

1. Tamu menyumbang barang.

2. Pegawai mencatat data barang yang disumbang.

3. Pegawai membuat tanda terima dan diberikan kepada tamu sebagai ucapan

terimakasih.

4. Pegawai menyerahkan barang sumbangan ke bagian gudang.

5. Bagian gudang memilah barang sesuai dengan jenis barang dan menginput

data barang yang diterima.

6. Bagian gudang mencetak laporan data barang masuk rangkap tiga,

kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua

(41)

Berikut gambar proses pencatatan data barang masuk.

(42)

4.2.2 Proses Pencatatan Data Barang Keluar Usulan Aktifitas pencatatan data barang keluar usulan meliputi :

1. Ketua masing-masing Panti mengajukan permohonan kebutuhan barang

untuk keperluan masing-masing Panti.

2. Bagian Gudang melakukan pengecekan barang sesuai dengan permohonan

dari masing-masing Panti, jika barang tersedia maka bagian gudang

mempersiapkan barang dan mencatat data barang keluar, jika tidak tersedia

maka akan ditunda, bagian gudang membuat pengajuan pengadaan barang

kepada Bendahara.

3. Bagian Gudang cetak tanda terima tiga rangkap, rangkap pertama

diberikan kepada Ketua Panti sebagai tanda terima, rangkap dua diberikan

kepada Bendahara dan rangkap tiga disimpan sebagai arsip Gudang.

4. Bagian gudang cetak laporan data barang keluar rangkap tiga, kemudian

rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua kepada

(43)

Berikut gambar proses pencatatan data barang keluar usulan.

(44)

4.3 Data Flow Diagram.

Data Flow Diagram (DFD) merupakan penggambaran aliran data

diantara proses-proses yang terdapat pada sistem dan interaksi antar proses. Alir

data ini menujukkan alir data yang berupa masukan sistem atau hasil dari sebuah

proses dari sistem.

Gambar 4.5 : Diagram Konteks

Dari diagram konteks ini terdapat tiga entitas yaitu tamu, ketua yayasan

dan ketua panti. Tamu memberikan data tamu dan data sumbangan kemudian

menerima tanda terima. Ketua Panti menyerahkan daftar kebutuhan barang dan

menerima tanda terima. Ketua Yayasan mendapatkan laporan barang masuk,

(45)

4.3.1 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan.

DFD level 0 terdiri dari 3 proses yaitu proses barang masuk, barang

keluar dan proses pencetakan laporan. Entitas yang terdapat pada DFD level 0 ini

adalah tamu dan ketua panti dimana hasil yang didapat masing-masing entitas

adalah tanda terima. Ketua Yayasan menerima laporan dari setiap kegiatan.

(46)

Dari gambar 4.6 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tamu memberikan data tamu dan data sumbangan kedalam proses barang

masuk, data tamu disimpan di table tamu, data barang disimpan pada table

barang. Dari proses barang masuk dihasilkan tanda terima yang diberikan

pada tamu.

2. Ketua Panti memberikan daftar kebutuhan barang ke proses barang keluar,

proses akan mengecek apakah barang tersedia atau tidak, jika tersedia

maka daftar kebutuhan barang dicatat ke table barang keluar.

3. Proses cetak laporan mengambil data dari tabel barang dan tabel barang

keluar, yang menghasilkan laporan barang keluar, laporan barang masuk

(47)

4.4 Entity Relationship Diagram (ERD).

Aplikasi pengolahan data sumbangan pada Panti Asuhan KH. Mas

Manshur YAPPA ini menggunakan SqlServer untuk melakukan penyimpanan

data. Rancangan database disusun oleh beberapa entitas yang terlibat dalam sistem

yang akan dihubungkan melalui relasi, sehingga data tersebut menjadi benar tanpa

redudansi data.

(48)

4.4.1 Rancangan Struktur File.

Struktur file merupakan deskripsi tabel yang berisi nama tabel dan

deskripsinya, nama field dan deskripsinya, tipe data dan panjangnya. Struktur file

digunakan untuk menjelaskan kedudukannya sebagai tempat penyimpanan semua

data.

4.4.1.1Tabel Penyimpanan Data Tamu Nama Tabel : tbTamu

Field Kunci : IdTamu

Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data tamu

Tabel 4.1 Struktur Data Tamu

No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi

1 IdTamu Varchar 6 ID Tamu

2 Nama Varchar 100 Nama Tamu

3 Alamat Teks Alamat Tamu

4 NoTelpon Varchar 15 Nomer telpon atau HP

4.4.1.2Tabel Penyimpanan Data Barang Nama Tabel : tbBarang

Field Kunci : IdBarang

Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data barang

Tabel 4.2 Struktur Data Barang

No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi

1 IdBarang Varchar 6 ID Barang

2 Nama Varchar 100 Nama barang

3 Jumlah Integer Jumlah barang

4 Jenis Varchar 50 Jenis barang

5 TanggalMasuk DateTime Tanggal masuk barang

6 Kadaluarsa DateTime Tanggal kadaluarsa

barang

(49)

Nama Tabel : tbPegawai

Field Kunci : IdPegawai

Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data pegawai

Tabel 4.3 Struktur Data Pegawai

No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi

1 IdPegawai Varchar 6 ID Pegawai

2 Nama Varchar 100 Nama Pegawai

6 Normalisasi Data Pada Tabel Sumbangan

Berikut adalah proses normalisasi data pada tabel Sumbangan.

(50)

Field Kunci : idPegawai

Bentuk normal kedua (2NF)

Nama Tabel : tbSumbangan

Field Kunci : idSumbangan

Nama Tabel : tbSumbangan

Field Kunci : idSumbangan

Nama Tabel : tbSumbanganDetail

Field Kunci : idSumbanganD

(51)

Berikut adalah proses normalisasi data pada tabel Permohonan dimana pada ER

Diagram relasi atau hubungan yang dituliskan adalah memesan. Untuk selanjutnya

penulis mengganti menjadi permohonan.

Bentuk Normal Pertama (1NF)

Nama Tabel : tbPermohonan

Field Kunci : idPermohonan

Nama Tabel : tbPegawai

Field Kunci : idPegawai

Nama Tabel : tbBarang

Field Kunci : idBarang

(52)

Field Kunci : idPanti

Bentuk Normal kedua (2NF)

Nama Tabel : tbPermohonan

Field Kunci : idPermohonan

Nama Tabel : tbPermohonan

Field Kunci : idPermohonan

Nama Tabel : tbPermohonanDetail

Field Kunci : idPermohonanD

(53)

Gambar 4.8 : Relasi Tabel

(54)

Rancangan antarmuka merupakan pendefinisian antarmuka sistem yang

akan digunakan oleh user dalam mengolah data input system.

Gambar 4.9 : Form Input Tamu

Gambar 4.10 : Form Daftar Tamu

(55)

Gambar 4.12 Form Daftar Barang

Gambar 4.13 : Form Input Pegawai

(56)

Gambar 4.15 : Form Transaksi Barang Masuk

Gambar 4.16 : Form Transaksi Barang Keluar

(57)

7.3 Rancangan Format Keluaran.

Rancangan antarmuka keluaran merupakan berupa tampilan data yang

dirancang sebagai bentuk laporan. Rancangan format keluaran aplikasi

(58)
(59)

BAB V

(60)

PENUTUP

(61)

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi (Diakses tanggal 21 September

2012 09:22)

Fatta, Hanif Al, , 2007, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi

Yogyakarta, Yogyakarta.

HM, Jogiyanto, 2005 Analisis & Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi

Yogyakarta, Yogyakarta.

http://a114403201005480.blogspot.com/2012/04/entity-relationship-diagram-dengan.html

http://hanungnindito.files.wordpress.com/2008/02/basis-data-8-perancangan-erd2.pdf

http://jewyner.wordpress.com/category/pengertian-normalisasi-data-base-dan-contohnya/

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/03/16/sistem-basis-data-entity-relationship-diagram-erd/

Gambar

Gambar 1.1: Siklus Metode Waterfall
Gambar 3.1 : Struktu Organisasi Yayasan YAPPA
Gambar 4.1 : Pencatatan data barang masuk yang sedang berjalan.
Gambar 4.2 : Pencatatan data barang keluar yang sedang berjalan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pendidikan multikultural dalam ekstrakurikuler pramuka untuk memperkuat wawasan kebangsaan pada siswa kelas VII di SMP Negeri

Penggunaan molases ini bertujuan untuk meningkatkan palatabilitas dan mengimbangi kandungan Nitrogen Non Protein (NPN) pada urea. Pemberian jerami amoniasi sebagai

[r]

Alasan memilih lokasi penelitian ini adalah karena Kecamatan Tanjungkarang Pusat merupakan pusat perekonomian di Kota Bandar Lampung dan masih kerap dijumpai fenomena eksploitasi

Hasil Kerja : Menyusun rencana kerja penyuluhan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut kelompok anak usia > 15 tahun / masyarakat. Menyusun materi penyuluhan

Jika sikap Iran tetap keras seperti itu bukan tidak mungkin negara barat dan sekutunya akan menjatuhkan sanksi yang lebih berat lagi dari pada sanksi ekonomi terhadap Iran,

59 Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif Data kualitatif didapat dari data hasil wawancara dan studi

Based on the statement of the problem above, the objective of the study is to know the effectiveness of the use of Directed Reading Thinking Activity to improve the students‟