PADA PANTI ASUHAN KH. MAS MANSHUR (YAPPA)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana Pada Jurusan Teknik Informatika STMIK BANDUNG BALI
Program Pendidikan Strata – 1 (S1)
Disusun Oleh :
RACHMAT BASHIRUN (1210006)
JURUSAN TEKNIK INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANDUNG BALI
Dengan ini menyatakan bahwa kerja praktek dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA” merupakan hasil karya sediri dan pemikiran saya sendiri yang sebelumnya belum pernah dipublikasikan, semua rujukan yang menjadi sumber
dalam kerja praktek ini telah saya cantumkan sesuai dengan kaidah akademik
yang berlaku umum, termasuk pihak yang memberikan kontribusi pemikiran
kecuali menyangkut ekspresi tulisan dan format penulisan.
Demikian pernyataan ini saya nyatakan dengan penuh tanggung jawab dan
integritas.
Denpasar, 17 Oktober 2013
Penulis.
Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada
Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA
Disusun Oleh
RACHMAT BASHIRUN (1210006)
TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN SEBAGAI KERJA PRAKTEK TANGGAL...
Pembimbing
I Nym. Eddy Indrayana, S.Kom, M.T.
Ketua Jurusan
I Pt. Gd. Sukanada Andisana, S.Kom
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi Rabbil‘alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya yang dilimpahkan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja peraktek ini.
Laporan kerja praktek yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data
Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA”, ini disusun dan
diajukan guna memenuhi persyaratan pengambilan kerja praktek di STMIK
Bandung Bali jurusan Teknik Informatika (TI).
Dalam penyusunan kerja praktek ini penulis banyak sekali mendapat
dukungan dan bantuan dari teman, saudara. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan kerja praktek ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula penulis
ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak I Nyoman Eddy Indrayana, S. Kom, M.T. selaku dosen
pembimbing yang telah banyak membantu dan menuntun penulis
dengan sabar hingga penulisan laporan ini selesai.
2. Bapak I Putu Gede Sukenada Andisana, S.kom. selaku ketua jurusan
Teknik Informatika.
3. Bapak H. Agus Urip Rahman selaku Kepala Gudang P.A KH. Mas
Manshur (YAPPA).
4. Seluruh pengurus PA. KH. Mas Manshur (YAPPA) yang banyak
membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
6. Untuk semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan semoga
mendapat balasan yang setimpal dikemudian hari, dan semoga penulis dapat
mengamalkan ilmu yang telah diperoleh serta berguna bagi Agama, Bangsa dan
Negara.
Denpasar, 17 Oktober 2013
Penulis.
Judul Halaman
2.3 Kontribusi Sistem Informasi Manajemen Perusahaan...9
2.4 Analisa Perancangan Sistem...9
2.5 Sistem Flowchart (Diagram Alir)...9
2.6 Data Flow Diagram (DFD)...11
2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)...13
2.9.1 Perangkat Keras (Hardware)...15
2.13 Mengenal Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET...20
2.14 Custom Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET...21
2.15 Database SQL Server...22
2.16 Crystal Reports...23
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...24
3.1 Sejarah Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)...24
3.2 Visi dan Misi Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)...24
3.4.6 Gudang...27
4.2.1 Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan...32
Aktifitas pencatatan data barang masuk usulan meliputi :...32
Gambar 4.3 : Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan...33
4.2.2 Proses Pencatatan Data Barang Keluar Usulan...34
4.3 Data Flow Diagram...36
4.3.1 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan...37
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, kebutuhan
akan pelayanan informasi pun akan semakin meningkat. Berbagai sarana telah
disiapkan untuk memberikan informasi-informasi yang akurat tentang suatu
masalah atau kondisi yang sedang berlangsung.
Peranan teknologi informasi tidak hanya sebatas dalam memberikan
informasi yang akurat tetapi juga berperan dalam mempercepat dan
mengefisienkan waktu dan tenaga manusia dalam melakukan sebuah pekerjaan
sehingga peranan teknologi informasi sangat diperlukan di berbagai bidang atau
instansi-instansi perusahaan baik yang kecil ataupun yang besar.
Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) adalah Yayasan yang bergerak
dibidang sosial yang meliputi Penyantunan, Pendidikan dan menyalurkan dana
bantuan yang didapat dari masyarakat ataupun pemerintah kepada yang
membutuhkan. Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) berusaha melakukan
pengelolaan data sumbangan yang diperoleh dengan baik untuk mengefisienkan
pekerjaan, karena dengan pekerjaan yang efisien, data sumbangan yang didapat
dengan mudah dilaporkan pada pihak-pihak yang memerlukan. Seperti hasil
laporan akan diberikan kepada para pengurus Yayasan, Dinas Sosial dan para
dermawan yang telah memberikan sumbangannya.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut di atas, dengan mengganti sistem
manual dengan yang terkomputerisasi maka akan memberi berbagai keuntungan
dalam sistem manajemen Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) serta
pembuatan laporan terkait yang dibutuhkan sewaktu-waktu dengan membangun
”Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dapat di rumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara merubah sistem pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur
(YAPPA) yang semula manual menjadi terkomputerisasi. 2. Bagaimana melakukan pengelolaan data sumbangan. 3. Bagaimana membuat pelaporan lebih mudah dan efisien.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka perlu adanya sistem yang
mampu mengatasi masalah–masalah tersebut. Pada sistem ini mencakup batasan
masalah diantaranya :
1. Mencatat data sumbangan barang yang masuk. 2. Mencatat data sumbangan barang yang keluar.
3. Mengelola data sumbangan barang dan juga pelaporan kepada pihak yang
memerlukan.
Berkaitan dengan judul diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk merubah system manual pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur
(YAPPA) menjadi terkomputerisasi.
2. Untuk mempermudah pengelolaan data sumbangan barang.
3. Untuk mempermudah membuat pelaporan kepada pihak yang
memerlukan.
1.5 Tinjauan Pustaka
Sistem informasi (SI) dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang
saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk
mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan
informasi. Dengan kata lain, SI merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling
berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk
aliran informasi yang mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol
terhadap jalannya suatu perusahaan.
Sebuah aplikasi sistem selalu didukung oleh bahasa pemrograman yang
relevan. Programmer merancang sistem tersebut dengan baik sehingga bisa
dimengerti oleh orang yang bahkan mungkin masih awam tentang bahasa
pemrograman. Contoh bahasa pemrograman yang sering digunakan adalah Visual
Basic.Net, C#, PHP, Java, dan sebagainya.
Sistem aplikasi ini memberikan segala kemudahan yang tidak bisa
didapatkan jika masih menggunakan sistem yang masih manual, antara lain bisa
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat, menghemat
media penyimpanan, pembuatan laporan menjadi lebih mudah, dan lain
1.6 Metodelogi Penelitian
Metode yang dapat digunakan dalam penyusunan Sistem Informasi
Koperasi Simpan Pinjam Pondok Pesantren YAPPA ini adalah:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh hal–hal yang
dapat menunjang pengembangan sistem yang akan dibangun, adapun secara rinci
dari metode-metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Observasi.
Dengan cara mengamati secara langsung ke objek penelitian untuk
mendapatkan penjelasan dan memperoleh data yang diperlukan dalam
perancangan sistem informasi.
2. Wawancara.
Melakukan tatap muka dengan pihak–pihak yang terkait dengan penelitian
yang diadakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan obyek penelitian.
Metode pengumpulan data dari buku-buku, sumber data lainnya dan
dilengkapi dengan pendapat para ahli yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas.
1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang umum digunakan dalam pembangunan sistem informasi ini
adalah metode Waterfall. Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis,
yang sering juga disebut Classic Life Cycle. Metode ini membutuhkan pendekatan
yang sistematis, dimulai dari rekayasa sistem (system/information engineering)
kemudian melalui tahap analisis (analysis), perancangan (design), pengkodean
(coding), pengujian (testing) dan pemeliharaan (maintenance).
Gambar 1.1: Siklus Metode Waterfall Sumber: rpl07.wordpress.com
1. Analisa (Analys).
Pada tahap ini proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan
difokuskan, khususnya pada software. Untuk memahami sifat program
yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku,
maupun software yang didokumentasikan dan dilihat lagi dengan
pelanggan.
2. Disain (Design).
Proses desain menerjermahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah
representasi software yang dapat diperkirakan sebelum dimulai proses
pengkodean. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan
menjadi bagian dari konfigurasi software.
3. Pengkodean (Coding).
Dalam coding, desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang bisa
dibaca mesin. Bila desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan
kode dapat diselesaikan secara mekanis.
4. Pengujian (Testing).
Proses pengujian berfokus pada logika internal software untuk memastikan
bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional untuk
mengarahkan pengujian sehingga dapat menemukan kesalahan-kesalahan
dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual
yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
5. Pemeliharaan (Maintenance).
Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada
pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah embedded software).
Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditemukan, karena
dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan
perkembangan fungsional atau peningkatan kinerja. Pemeliharaan
software mengaplikasikan lagi setiap fase sebelumnya pada suatu program
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi.
Menurut Gelnas, oram, dan Winggins (1990), ”Sistem informasi adalah
suatu sistem buatan manusia yang secara umum dapat terjadi atas sekumpulan
komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun,
menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi output (keluaran)
kepada pemakai”. Menurut Alter (1992), ”Sistem Informasi adalah kombinasi
antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”. Sedangkan
menurut Hall (2001), ”Sistem Informasi adalah rangkaian prosedur formal dimana
data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada
nyata”. Jadi, dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem atau mesin yang terpadu untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi-fungsi manajemen dalam suatu
organisasi.
2.3 Kontribusi Sistem Informasi Manajemen Perusahaan.
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari
bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Analisis sistem
dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan keutuhan-keutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting,
karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap
selanjutnya. Setelah tahap analisis sistem ini selesai dilakukan, maka analisis
sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba
waktunya sekarang bagi analisis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk
sistem tersebut dan tahapan ini disebut dengan perancangan sistem.
2.4 Analisa Perancangan Sistem.
Merupakan proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang
menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan
bisnis dan operasi organisasi.
2.5 Sistem Flowchart (Diagram Alir).
Sistem flow merupakan tahap paling awal dalam pembuatan desain suatu
sistem dengan cara manual yang digambarkan dengan simbol-simbol. Dengan
flowchart dapat dilihat secara jelas tentang aliran data baik data input maupun
Pada waktu akan menggambar suatu flowchart, analisa sistemnya dapat
mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut:
Bagan alir sebaiknya di gambar dari atas kebawah dan mulai dari bagian kiri suatu
halaman.
1. Kegiatan di dalam bagan alir harus di tunjukkan dengan jelas.
2. Harus ditunjukkan darimana kegiatan akan di mulai dan di mana akan
berakhirnya.
3. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang
semestinya.
4. Kegiatan yang terpotong dan akan di sambung di tempat lain harus
ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
2.6 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran arus data didalam suatu
sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran
data antara komponen-komponen tersebut serta asal, tujuan serta penyimpanan
data. DFD terdiri dari tiga tipe yaitu:
1. Contex Diagram adalah diagram tingkat atas, yaitu diagram yang paling
tidak detil dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran- aliran
data kedalam dan keluar entitas-entitas yang terletak diluar sistem yang
2. Data Flow Diagram Fisik adalah gambaran dari sebuah sistem yang
menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut,
aliran-aliran data kedalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. DFD fisik
menunjukkan dimana, bagaimana dan oleh siapa proses-proses dalam sistem
dilakukan.
3. Data Flow Diagram Logis adalah gambaran dari sebuah sistem yang
menunjukkan proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data kedalam
dan keluar dari proses-proses tersebut. DFD Logis dapat mewakili logika
sistem tersebut, yaitu apa yang dilakukan sistem tersebut tanpa perlu
menspesifikasikan dimana, bagaimana dan oleh siapa proses-proses dalam
sistem tersebut dilakukan.
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:
1. Simbol Proses yaitu menggambarkan transformasi input menjadi output.
Penamaan proses disesuaikan dengan proses atau kegiatan yang dilakukan.
2. Entity dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya dilingkungan
luar Yang dapat mempengaruhi operasi sistem.
3. Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data diberi
Nama dengan kata benda bersifat jamak.
4. Aliran data yaitu suatu aliran yang mengalir diantara proses, arus ini harus
diberi nama.
2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Pada model Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan
direlasikan dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing
file. Untuk dapat menghubungkan satu file dengan file yang lain, dilakukan
dengan menghubungkan antara satu record di file lain.
Hubungan antar record disebut dengan cardinal cardinalitas, yang terdiri
lima jenis yaitu One to One, One to Many, Many to Many, Mandotory,
Optionality. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan satu persatu hubungan
tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. One to One,merupakan hubungan yang hanya melibatkan satu record
disatu file dan satu record saja di file lain.
2. One to Many, hubungan terjadi bila satu record yang ada di tabel kiri
berhubungan dengan beberapa record yang ada di tabel kanan.
3. Many to Many, adalah hubungan antara dua tabel yang memungkinkan
data di tabel sebelah kiri berhubungan dengan beberapa tabel
dikanan,demikian pula sebaliknya.
4. Mandotori, Sebuah simbol yang menunjukan kondisi mandatory atau
kedua entitas harus ada dan saling melengkapi.
5. Optionality, Sebuah simbol yang menunjukan kondisi obtonality atau
berarti kedua entitas tidak harus saling melengkapi, boleh hanya satu
entitas saja yang melengkapi.
2.8 Sistem Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis diartikan sebagai
kumpulan/gudang. Sedangkan data adalah informasi yang merupakan masukan
1. Himpunan sekelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa tanpa pengulangan.
Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang
kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam
pengaksesan data, dan mudah memanipulasi data. Dalam merancang database,
kita dapat melakukannya dengan menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel
yang telah diketahui atau dengan langsung membuat model Entity-Relationship.
Perancangan basis data sering kali disosialisasikan dengan pembuatan model
Entity-Relationship (model E-R), dimana kelompok-kelompok data dan relasi
antar kelompok data tersebut diwujudkan dalam bentuk diagram. Normalisasi
sendiri merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data
relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan
menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur
tabel yang normal.
2.9 Komponen Sistem Basis Data
Dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat
2.9.1 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang biasanya ada dalam sistem basis data adalah:
1. Komputer (satu untuk sistem stand-alone dan lebih dari satu untuk semua
jaringan)
2. Memori sekunder yang on-online(Harddisk)
3. Memori sekunder yang off-line (tape atau removable disk) untuk keperluan
backup data
4. Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
2.9.2 Sistem Operasi (Operating System)
Secara sederhana, sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan
dan memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya
(resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer
(operasi I/O, pengelolaan file dan lain-lain).
2.9.3 Basis Data
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis
data berisi atau memiliki sejumlah objek basis data (seperti file atau table, indeks
dan lain-lain) disamping berisi atau menyimpan data, setiap basis data juga
mengandung atau menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun
objek-objeknya secara detail).
2.9.4 Database Management System (DBMS)
Sistem Pengelolaan Basis Data (Database Management System (DBMS))
secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh
disebut DBMS yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan,
diubah, dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi dan
sebagainya.
2.9.5 Pemakai (User)
Ada beberapa jenis atau tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data
yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem.
1. Programmer Aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui data manipulation
language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk seperti C, Pascal, Cobol dan lain-lain.
2. User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.
Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang
telah disediakan DBMS.
3. User Umum (End User / Naive User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan
suatu program aplikasi permanen (excecutable program) yang telah
disediakan atau ditulis sebelumnya.
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensial, tetapi untuk
keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI (Artificial
Intelegence). Sistem Pakar (Expert System), pengelolaan citra, dan lain-lain,
yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang
bersangkutan.
5. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System)
Aplikasi (perangkat lunak) lain ini bersifat opsional, artinya ada tidaknya
tergantung pada kebutuhan. DBMS yang digunakan lebih berperan dalam
pengorganisasian data dalam basis data (khususnya yang menjadi end user)
dapat dibuatkan atau disediakan program khusus atau lain untuk melakukan
pengisian, pengubahan, dan pengambilan data.
2.10 Normalisasi Data
Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang
kompak dan efisien dalam penggunaaan ruang penyimpanan, cepat dalam
pengksesan data dan mudah dalam memanipulasi data. Dalam merancang
database, kita dapat melakukannya dalam menerapkan normalisasi dalam struktur
tabel yang telah diketahui atau langsung membuat model Entity-Relationship.
Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model entity
relationship (model E-R), dimana kelompok-kelompok data dan relasi antar
merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logic basis data
relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan
menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menhasilkan struktur tabel
yang normal.
Dalam pendekatan normalisasi, perancangan basis data bertitik dari situasi
yang nyata. Ia telah memiliki item-item data yang siap ditempatkan dalam baris
dan kolom pada tabel-tabel relasional. Sementara pendekatan kedua, dengan
langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah diketahui baru
prinsip-prinsip sistem secara keseluruhan. Cukup sering terjadi kedua pendekatan
ini dilakukan bersama-sama secara berganti-ganti. Dari fakta yang telah kita
miliki, kita lakukan normalisasi.
Dalam uraian tentang normalisasi basis data kita akan banyak
menggunakan istilah-istilah baru seperti atribut, key, domain dan ketergantungan
fungsional. Karena itu, sebelum masuk lebih jauh istilah-istilah tersebut akan
dijelaskan satu-persatu.
2.10.1 Atribut tabel
Normalisasi seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, lebih difokuskan
pada tinjauan komprehensif terhadap setiap kelompok data (tabel) secara
individual. Lebih jauh lagi, tinjauan tersebut dititik beratkan pada data
masing-masing kolom pembentuktabel. Kita menggunakan istilah baru yaitu atribut.
Pada dasarnya key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Ada tiga macam key
1. Superkey, yaitu satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris
data dalam sebuah tabel secara unik.
2. Candidate-Key, yaitu kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan
setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
3. Primary-Key, yaitu salah satu candidate-key yang dapat dijadikan sebagai
primary-key. Pemilihan primer-key dari sejumlah candidate-key umumnya
didasari oleh key tersebut ringkas, jaminan keunikan key tersebut lebih baik.
2.11 Domain dan Tipe Data
Penetapan tipe data ini akan berimplikasi pada adanya batasan-batasan
nilai yang mungkin disimpan atau diisikan kesetiap atribut (kolom tersebut). Jika
kita menetapkan bahwa tipe data untuk sebuah atribut (kolom) adalah integer,
maka kita hanya mungkin untuk menyimpan data angka yang bulat diantara
-32,768 hingga 32,767. Kita tidak mungkin untuk memasukkan data diluar batas
nilai tersebut data pecahan apalagi data yang brupa string (huruf).
Pada saat pekerjaan perancangan basis data tengah dilakukan, yang perlu
kita lihat dan pertimbangkan hanyalah domain nilai dari setiap atribut. Penetapan
tipe data bagi suatu atribut baru akan relevan dan penting untuk diperhitungkan
pada saat implementasi basis data.
2.12 Pengenalan Microsoft Visual Basic.NET
Micorsoft Visual Studio.NET merupakan perangkat lunak yang
terintegrasi, didalamnya terdapat beberapa perangkat lunak untuk pengembang
Studio 2008 merupakan perangkat lunak yang pada platfom. Net Framework. Net
Framework merupakan teknologi yang diandalkan oleh perusahaan ternama
Microsoft Inc.
2.13 Mengenal Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET
Lingkungan terpadu Visual Basic 2008 terdiri atas beberapa komponen
sebagai berikut :
1. Judul Project
Judul Project merupakan nama file project yang aktif. Setiap project yang
kita buka (aktif), nama projectnya akan muncul pada Judul Project ini.
2. Menu utama
Menu utama merupakan kumpulan perintah keseluruhan yang ada pada
visual basic 2008
3. ToolBar
Toolbar merupakan ikon yang mewakili perintah yang sering digunakan
sehingga kita dapat memilih dengan cepat.
4. ToolBox
ToolBox merupakan jendela yang berisi objek-objek untuk membuat
tampilan program.
5. Solution Explorer
Solution Explorer merupakan navigator seluruh objek atau kondisi pada
6. Kotak Propertis
Kotak Properties merupakan informasi properties dari suatu objek. Kotak ini
juga tempat untuk memodifikasi atau mengatur properti.
7. Form Designer
Form Designer merupakan tempat untuk kita membuat tampilan program
atau tempat untuk meletakkan objek-objek dari ToolBox.
2.14 Custom Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET
1. Reset Window Layout
Reset Window Layout digunakan untuk mengembalikan tampilan window
ke kondisi asal (semula).
2. Pemindahan Komponen
Untuk memindahkan jendela properties, jendela solution explorer, dan
lainnya dapat dilakukan dengan mend-drag dan drop tampilan.
3. Auto Hide All
Secara default komponen-komponen di Visual Basic 2008 merupakan auto
Hide. Fasilitas ini dapat diatur dengna memmilih menu Window > Auto
Hide All
4. New Tab Group
Digunakan untuk mengerjakan dua tampilan form sekaligus
5. Menuju ke Tab Group
Digunakan untuk menuju ketab group tertentu dengan menggunakan
Window > Move to Previous Tab Group.
Untuk menutup semua document, dengan menggunakan perintah Window
> Close All Documents.
2.15 Database SQL Server
SQL Server adalah sebuah database relasional yang dirancang untuk
mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server. Database pada SQL server
terletak pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi yang digunakan
bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer
lokalnya disebut dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan integritas
data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama.
Arsitektur client/server sangat mengurangi lalulintas network, karena ia hanya
memberikan data yang diminta oleh user saja. Hal ini membantu tugas-tugas
pemeliharaan, seperti misalnya mem-backup dan merestore data, menjadi lebih
mudah dilakukan karena data terletak hanya pada satu tempat.
Database SQL Server dibagi kedalam beberapa komponen logikal, seperti
misalnya tabel, view, dan elemen-elemen lain yang terlihat oleh user.
Elemen-elemen ini secara fisik disimpan di dalam dua atau lebih file di dalam disk.
Format file atau lokasi dimana elemen-elemen logik ini ditulis, tidak diketahui
oleh user sistem.
Server bisa mengandung beberapa database yang digunakan oleh beberapa
user. Sebuah perusahaan bisa memiliki satu database yang digunakan oleh banyak
user pada beberapa departemen, atau perusahaan tersebut bisa memiliki beberapa
database yang hanya digunakan khusus oleh beberapa user tertentu dalam
2.16 Crystal Reports
Crystal Report merupakan salah satu produk dari Seagate Software yang
menangani perkembangan teknologi penyajian laporan. Crystal report merupakan
program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft
Visual Basic 2008 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Mencetak
dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah karena pada Crystal
Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.
Menggunakan Crystal Report pada vb memang banyak cara, bisa gunakan data
environment untuk Connection ke databasenya atau bisa juga menggunakan
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3
3.1 Sejarah Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA).
Panti Asuhan KH. Manshur (YAPPA) adalah tempat penampungan untuk
anak yang tidak memiliki orang tua atau kurang mampu. Selain sebagai tempat
tinggal, panti asuhan juga mengkususkan diri untuk mengurus setiap anak –anak
yang ada dibawah naungannya. Tentu saja didalam panti, anak –anak tidak hidup
sendirian karena ada orang dewasa yang ikut membimbing dan menjaga mereka.
Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) berdiri sejak tahun 1975,
perhatian utama dari Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) Kota Denpasar
terhadap anak-anak ialah masalah pendidikan, yang meliputi pendidikan umum
dan pendidikan agama. Selain itu Panti ini juga menanggung semua biaya hidup
dan kebutuhan anak-anak selama menjadi anak asuh di Panti Asuhan. Selain
pendidikan umum dan agama, anak-anak asuh juga diberi pelatihan-pelatihan
keterampilan seperti : Kursus Komputer, Mengemudi, Bahasa Inggris dan Bahasa
Arab. Yang nantinya diharapkan dapat menjadi bekal kelak jika anak asuh sudah
lulus dari pendidikan di Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA).
3.2 Visi dan Misi Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA). 3.2.1 Visi
Menjadi organisasi yang professional serta membentuk
Yatim dan Dhuafa menjadi generasi Madani.
3.2.2 Misi
Berperan secara aktif sebagai agent of change dan memberikan
pengasuhan serta pembinaan terbaik kepada anak-anak yatim dan dhuafa.
Ikut berperan serta dalam pembangunan negara di bidang
sosial dengan mengedepankan pelayanan, amanah, profesional, ekonomis dan
tepat waktu serta menjunjung etika social.
3.3 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 : Struktu Organisasi Yayasan YAPPA
3.4 Uraian Kerja
Merupakan penjelasan pembagian kerja (Job deskription) dari
masing-masing bagian, sehingga tidak terjadi tumpang tindih tanggung jawab antar bagian
dan memudahkan untuk berkoordinasi dan berkomunikasi, berikut uraian kerja
3.4.1 Badan Pembina.
Badan Pembina merupakan perwakilan dari pendiri Yayasan yang
ditugaskan melakukan pengawasan terhadap kebijakan yayasan dalam melakukan
kegiatan keorganisasian sesuai dengan visi misi yang telah disetujui para pendiri
yayasan sehingga kegiatan keorganisasian dapat tetap berjalan sesuai dengan
tujuan utamanya.
3.4.2 Ketua Yayasan.
Ketua Yayasan bertanggung jawab secara administratif kegiatan
kepengurusan yayasan.
1. Melakukan kajian atas draft program dari dewan pengurus.
2. Memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh pengurus.
3. Memberikan pembinaan atas perilaku pengurus yang menyimpang.
3.4.3 Sekretaris.
Tugas Sekretaris berkaitan dengan surat menyurat. Membuat undangan
untuk pertemuan atau keperluan lain. Melakukan agenda dan penataan persuratan.
Mengatur jalannya rapat dan sebagai mediasi pertemuan. Melakukan dokumentasi
setiap kegiatan dan kearsipan. Sekretaris bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Yayasan.
Tugas Bendahara mengatur keluar masuknya dana yayasan. Menerima
uang dari donatur atau sumber lain yang halal. Melaporkan jumlah keuangan
secara periodik. Bendahara bertanggung jawab langsung kepada Ketua Yayasan.
3.4.5 Pembantu Umum.
Pembantu Umum bertugas setiap bagian yang membutuhkan bantuan
seperti, Sekretaris, Bendahara, Gudang, dan lain-lain. Pembantu Umum
bertanggung jawab langsung kepada setiap bagian yang dibantu.
3.4.6 Gudang.
Bagian Gudang bertugas mengelola setiap sumbangan berupa barang.
Bagian gudang juga melayani setiap permintaan barang baik dari Panti Putra atau
Panti Putri dan bertanggung jawab langsung kepada Bendahara.
3.4.7 Ketua Panti Putra.
Ketua Panti Putra bertugas mengelola segala kegiatan akademis dan
nonakademis didalam panti dan bertanggung langsung kepada Ketua Yayasan.
3.4.8 Ketua Panti Putri.
Ketua Panti Putra bertugas mengelola segala kegiatan akademis dan
ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1 Analisis Sistem.
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
4.1.1 Pencatatan Data Barang Masuk.
Aktifitas pencatatan data barang masuk meliputi :
1. Tamu menyumbang barang.
2. Pegawai mencatat data barang yang disumbang.
3. Pegawai membuat tanda terima dan diberikan kembali kepada tamu
sebagai ucapan terimakasih.
4. Pegawai menyerahkan barang sumbangan ke bagian gudang.
5. Bagian gudang memilah barang sesuai dengan jenis barang, kemudian
mencatat setiap data barang, yang selanjutnya melakukan penyimpanan
barang.
6. Bagian gudang membuat laporan data barang masuk rangkap tiga,
kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua
kepada Bendahara, yang terakhir disimpan sebagai arsip gudang.
Berikut gambar proses pencatatan data barang masuk yang sedang berjalan.
4.1.2 Pencatatan Data Barang Keluar.
Aktifitas pencatatan data barang masuk meliputi :
1. Ketua masing-masing Panti mengajukan permohonan kebutuhan barang
untuk keperluan masing-masing Panti.
2. Bagian Gudang melakukan pengecekan barang sesuai dengan permohonan
dari masing-masing Panti, jika barang tersedia maka bagian gudang
mempersiapkan barang dan mencatat data barang keluar, jika tidak tersedia
maka akan ditunda, bagian gudang membuat pengajuan pengadaan barang
kepada Bendahara.
3. Buat tanda terima tiga rangkap, rangkap pertama diberikan kepada Ketua
Panti sebagai tanda terima, rangkap dua diberikan kepada Bendahara dan
rangkap tiga disimpan sebagai arsip Gudang.
4. Bagian gudang membuat laporan data barang keluar rangkap tiga,
kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua
Berikut gambar pencatatan data barang keluar yang sedang berjalan.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya.
4.2.1 Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan Aktifitas pencatatan data barang masuk usulan meliputi :
1. Tamu menyumbang barang.
2. Pegawai mencatat data barang yang disumbang.
3. Pegawai membuat tanda terima dan diberikan kepada tamu sebagai ucapan
terimakasih.
4. Pegawai menyerahkan barang sumbangan ke bagian gudang.
5. Bagian gudang memilah barang sesuai dengan jenis barang dan menginput
data barang yang diterima.
6. Bagian gudang mencetak laporan data barang masuk rangkap tiga,
kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua
Berikut gambar proses pencatatan data barang masuk.
4.2.2 Proses Pencatatan Data Barang Keluar Usulan Aktifitas pencatatan data barang keluar usulan meliputi :
1. Ketua masing-masing Panti mengajukan permohonan kebutuhan barang
untuk keperluan masing-masing Panti.
2. Bagian Gudang melakukan pengecekan barang sesuai dengan permohonan
dari masing-masing Panti, jika barang tersedia maka bagian gudang
mempersiapkan barang dan mencatat data barang keluar, jika tidak tersedia
maka akan ditunda, bagian gudang membuat pengajuan pengadaan barang
kepada Bendahara.
3. Bagian Gudang cetak tanda terima tiga rangkap, rangkap pertama
diberikan kepada Ketua Panti sebagai tanda terima, rangkap dua diberikan
kepada Bendahara dan rangkap tiga disimpan sebagai arsip Gudang.
4. Bagian gudang cetak laporan data barang keluar rangkap tiga, kemudian
rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua kepada
Berikut gambar proses pencatatan data barang keluar usulan.
4.3 Data Flow Diagram.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan penggambaran aliran data
diantara proses-proses yang terdapat pada sistem dan interaksi antar proses. Alir
data ini menujukkan alir data yang berupa masukan sistem atau hasil dari sebuah
proses dari sistem.
Gambar 4.5 : Diagram Konteks
Dari diagram konteks ini terdapat tiga entitas yaitu tamu, ketua yayasan
dan ketua panti. Tamu memberikan data tamu dan data sumbangan kemudian
menerima tanda terima. Ketua Panti menyerahkan daftar kebutuhan barang dan
menerima tanda terima. Ketua Yayasan mendapatkan laporan barang masuk,
4.3.1 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan.
DFD level 0 terdiri dari 3 proses yaitu proses barang masuk, barang
keluar dan proses pencetakan laporan. Entitas yang terdapat pada DFD level 0 ini
adalah tamu dan ketua panti dimana hasil yang didapat masing-masing entitas
adalah tanda terima. Ketua Yayasan menerima laporan dari setiap kegiatan.
Dari gambar 4.6 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tamu memberikan data tamu dan data sumbangan kedalam proses barang
masuk, data tamu disimpan di table tamu, data barang disimpan pada table
barang. Dari proses barang masuk dihasilkan tanda terima yang diberikan
pada tamu.
2. Ketua Panti memberikan daftar kebutuhan barang ke proses barang keluar,
proses akan mengecek apakah barang tersedia atau tidak, jika tersedia
maka daftar kebutuhan barang dicatat ke table barang keluar.
3. Proses cetak laporan mengambil data dari tabel barang dan tabel barang
keluar, yang menghasilkan laporan barang keluar, laporan barang masuk
4.4 Entity Relationship Diagram (ERD).
Aplikasi pengolahan data sumbangan pada Panti Asuhan KH. Mas
Manshur YAPPA ini menggunakan SqlServer untuk melakukan penyimpanan
data. Rancangan database disusun oleh beberapa entitas yang terlibat dalam sistem
yang akan dihubungkan melalui relasi, sehingga data tersebut menjadi benar tanpa
redudansi data.
4.4.1 Rancangan Struktur File.
Struktur file merupakan deskripsi tabel yang berisi nama tabel dan
deskripsinya, nama field dan deskripsinya, tipe data dan panjangnya. Struktur file
digunakan untuk menjelaskan kedudukannya sebagai tempat penyimpanan semua
data.
4.4.1.1Tabel Penyimpanan Data Tamu Nama Tabel : tbTamu
Field Kunci : IdTamu
Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data tamu
Tabel 4.1 Struktur Data Tamu
No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi
1 IdTamu Varchar 6 ID Tamu
2 Nama Varchar 100 Nama Tamu
3 Alamat Teks Alamat Tamu
4 NoTelpon Varchar 15 Nomer telpon atau HP
4.4.1.2Tabel Penyimpanan Data Barang Nama Tabel : tbBarang
Field Kunci : IdBarang
Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data barang
Tabel 4.2 Struktur Data Barang
No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi
1 IdBarang Varchar 6 ID Barang
2 Nama Varchar 100 Nama barang
3 Jumlah Integer Jumlah barang
4 Jenis Varchar 50 Jenis barang
5 TanggalMasuk DateTime Tanggal masuk barang
6 Kadaluarsa DateTime Tanggal kadaluarsa
barang
Nama Tabel : tbPegawai
Field Kunci : IdPegawai
Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data pegawai
Tabel 4.3 Struktur Data Pegawai
No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi
1 IdPegawai Varchar 6 ID Pegawai
2 Nama Varchar 100 Nama Pegawai
6 Normalisasi Data Pada Tabel Sumbangan
Berikut adalah proses normalisasi data pada tabel Sumbangan.
Field Kunci : idPegawai
Bentuk normal kedua (2NF)
Nama Tabel : tbSumbangan
Field Kunci : idSumbangan
Nama Tabel : tbSumbangan
Field Kunci : idSumbangan
Nama Tabel : tbSumbanganDetail
Field Kunci : idSumbanganD
Berikut adalah proses normalisasi data pada tabel Permohonan dimana pada ER
Diagram relasi atau hubungan yang dituliskan adalah memesan. Untuk selanjutnya
penulis mengganti menjadi permohonan.
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Nama Tabel : tbPermohonan
Field Kunci : idPermohonan
Nama Tabel : tbPegawai
Field Kunci : idPegawai
Nama Tabel : tbBarang
Field Kunci : idBarang
Field Kunci : idPanti
Bentuk Normal kedua (2NF)
Nama Tabel : tbPermohonan
Field Kunci : idPermohonan
Nama Tabel : tbPermohonan
Field Kunci : idPermohonan
Nama Tabel : tbPermohonanDetail
Field Kunci : idPermohonanD
Gambar 4.8 : Relasi Tabel
Rancangan antarmuka merupakan pendefinisian antarmuka sistem yang
akan digunakan oleh user dalam mengolah data input system.
Gambar 4.9 : Form Input Tamu
Gambar 4.10 : Form Daftar Tamu
Gambar 4.12 Form Daftar Barang
Gambar 4.13 : Form Input Pegawai
Gambar 4.15 : Form Transaksi Barang Masuk
Gambar 4.16 : Form Transaksi Barang Keluar
7.3 Rancangan Format Keluaran.
Rancangan antarmuka keluaran merupakan berupa tampilan data yang
dirancang sebagai bentuk laporan. Rancangan format keluaran aplikasi
BAB V
PENUTUP
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi (Diakses tanggal 21 September
2012 09:22)
Fatta, Hanif Al, , 2007, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi
Yogyakarta, Yogyakarta.
HM, Jogiyanto, 2005 Analisis & Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi
Yogyakarta, Yogyakarta.
http://a114403201005480.blogspot.com/2012/04/entity-relationship-diagram-dengan.html
http://hanungnindito.files.wordpress.com/2008/02/basis-data-8-perancangan-erd2.pdf
http://jewyner.wordpress.com/category/pengertian-normalisasi-data-base-dan-contohnya/
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/03/16/sistem-basis-data-entity-relationship-diagram-erd/