HUKUM
PERDATA
ISTILAH PERDATA
Istilah perdata pertama kali dikemukakan oleh Prof. Djoyo diguno, beliau mengambil dari
bahasa Jawa yaitu kata PERDOTO yang artinya perselisihan atau pertengkaran.
Perdata terjemahan burgerlijkrecht pada masa kependudukan Jepang
PENGERTIAN HUKUM PERDATA
Menurut Sudikno Mertokusumo, hukum perdata
adalah hukum antar perorangan yang mengatur hak dan kewajiban perorangan yang satu terhadap yang lain dalam hubungan keluarga dan pergaulan
masyarakat.
Hukum dalam hubungan keluarga hukum tentang
orang hukum keluarga
Hukum dalam pergaulan masyarakat hukum
benda hukum perikatan
HUKUM PERDATA MATERIIL DAN FORMIL
Apeldoorn Inleiding tot de studie van het
Nederlandse recht, “hukum perdata
materiil” “hukum perdata formil”
Hukum perdata materiil = yang mengatur
kepentingan-kepentingan perdata (hukum perdata)
Hukum perdata formil = yang mengatur hukum
mengenai pertikaian-pertikaian perdata atau dengan kata lain: cara mempertahankan
Hukum perdata di Indonesia
hukum tertulis hukum tidak tertulis
• peraturan perundang-undangan • Traktat
• Yurisprudensi • doktrin.
Peraturan perundang-undangan =
o Algemen Bepalingen van Wetgeving (AB) Stb. 1847 Nomor 23,
tertanggal 30 April 1847.
o KUHPerdata (BW) 1848 kokordansi o KUHD Stb. 1847 Nomor 23
o Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Agraria mencabut
ketentuan dalam buku II KUHPerdata mengenai hak atas tanah kecuali hipotek.
o Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
ketentuan-ketentuan Pokok Perkawinan ketentuan buku I KUHPerdata mengenai perkawinan tidak berlaku secara penuh.
o Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
tas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan tanah.
o Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Fidusia.
CONTOH KASUS PERDATA
Aldi merupakan mahasiswa FH UII yang berasal dari Bengkulu.
Selama berkuliah di FH UII ia menyewa sebuah rumah di daerah Tamsis yang dekat dengan kampus.
Pak Yusron ingin membuka usaha percetakanan karena ia tidak
mempunyai modal, ia datang ke rumah Pak Yono untuk
membuka usaha percetakan bersama dengan nama Firma Yono Yusron, dengan masing-masing memasukan modal RP.
35.000.000,00.
Tuan Amir dan Nyonya Antin sedah menikah selama 15 tahun
dan telah dikarunia 1 orang putra yaitu Anggi. Karena sudah merasa tidak cocok lagi Tuan Amir dan Nyonya Antin
SEJARAH BW
(
BURGERLIJK
SEJARAH BW DI EROPA
kurang lebih abad 5 SM, Prancis ditaklukan Julius Caesar
Kaisar Justinianus Corpus Iuris Civilis (524-565)
Revolusi Prancis oleh Napoleon
Bonaparte
• 1807 Code Napoleon
(kodifikasi hukum perdata Prancis) • 1808 Code De
Commerce (hukum dagang)
1 Maret 1811 Code De Commerce dan
Code Napoleon
diberlakukan di Belanda
1838 BW (Burgerlijk Wetboek) dan WVK
(Wetboek van
koophandle) dinyatakan berlaku.di Belanda
SEJARAH BW DI INDONESIA
SEBELUM MERDEKA
1 Mei 1848, Belanda memberlakukan BW di
Indonesia
(concordantie principle / concordantie beginsel) , asas konkordansi adalah ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku
di negeri Belanda diberlakukan pula terhadap penduduk Eropa yang tinggal di
Hindia Belanda.
Pasal 163 IS (Indische Staatsregelin) Pasal 131 IS
PENGGOLONGAN PENDUDUK HINDIA
BELANDA
Golongan Eropa, meliputi :
orang Belanda
orang yang berasal dari Eropa orang Jepang
tidak trmasuk orang Belanda atau Eropa lainnnya, tetapi taat pada hukum yang
asasnya sama dengan asas BW
anak-anak orang-orang Belanda, Eropa dan Jepang baik yang sah maupun yang
disyahkan oleh undang-undang berlaku asas konkordansi
Golongan Timur Asing (vreemde oosterlingen) :
golongan Tionghoa dikenakan hampir seluruh ketentuan BW (Staatsblad
1917-129, 1 Maret 1917)
golongan bukan Tionghoa (Arab, India, Pakistan, dsb) berlaku BW untuk harta
kekayaan (vermogensrecht), hukum orang dan keluarag (personen en
familierecht) dan hukum waris (erfrecht) tetap tunduk pda hukum negara sendiri (Staatsblad 1924-556, 1 Maret 1925)
Golongan Bumiputera : orang Indonesia yang tidak beragama kristen berlaku
PENUNDUKAN DIRI
Penundukan diri sepenuhnya pada hukum perdata
Penundukan diri sebagian pada hukum perdata barat yang
diberlakukan terhadap orang Timura Asing bukan Tionghoa
Penundukan diri untuk perbuatan tertentu pada hukum perdata
barat, yang berlaku hanya ketentuan yang mengatur dan yang berhubungan dengan perbuatan tersebut.
Penundukan anggapan atau penundukan diri diam-diam pada
hukum perdata barat. Seorang bumi putera yang melakukan perbuatan hukum yang tidak dikenal dalam hukum adat
SAAT INI
Tidak ada penggolongan penduduk Undang-undang Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
BW SETELAH KEMERDEKAAN RI
Berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan UUD
1945 yang menentukan semua peraturan yang ada hingga saat Indonesia merdeka masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut
Undang-undang ini.
Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1945 tanggal
10 Oktober 1945 yang berbunyi segala badan
negara dan peraturan-peraturan yang ada sampai berdirinya Negara republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, selama belum diadakan yang baru menurut UUD masih berlaku asal tidak
BW SETELAH KEMERDEKAAN RI
Tidak diterima karena merupakan produk Belanda yang tidak sesuai dengan jiwa dan
kepribadian penduduk Indonesia
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1963 tertanggal 5
ALASAN BW MASIH BERLAKU
• Ketentuan-ketentuan itu tidak dianggap tidak berlaku
oleh MA
• Ketentuan itu masih merupakan hukum yang hidup
dalam masyarakat
• Ketentuan itu tidak bertentangan dengan keadilan, jiwa
dan dasar kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia
• Belum ada UU atau ketentuan lain yang menyebut • Die normatieve krazt des faktischen perilaku yang
diulang-ulang lama-lama menjadi norma atau aturan
• Res judicator pro veretate habitur setiap putusan
BW YANG BERSIFAT MEMAKSA
DAN PELENGKAP
Hukum yang bersifat memaksa (dwingend recht) adalah
peraturan-peraturan hukum yang tidak boleh
dikesampingkan atau disimpangi oleh orang-orang yang berkepentingan, terhadap peraturan-peraturan hukum
mana orang-orang yang berkepentingan harus tunduk dan mentaatinya.
Hukum yang bersifat memaksa (dwingend recht) adalah
peraturan-peraturan hukum yang tidak boleh
dikesampingkan atau disimpangi oleh orang-orang yang berkepentingan, terhadap peraturan-peraturan hukum
SISTEMATIKA BW
Bagian I Hukum Perorangan (personenrecht)
Berisikan peraturan yang mengatur
kedudukan orang dalam hukum, hak dan kewajiban serta akibat hukumnya.
Bagian II Hukum Keluarga (familierecht)
Berisikan peraturan yang mengatur hubungan antara orang tua dengan anaknya, hubungan suami istri serta hak dan kewajiban masing-masing.
Bagian III Hukum Harta Kekayaan (vermogensrecht)
Berisikan peraturan yang mengatur kedudukan benda dalam hukum, yaitu berbagai hak-hak kebendaan.
Bagian IV Hukum Waris(erfrecht)
Berisikan peraturan yang mengatur benda-benda yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia
Buku I Tentang Orang (personen an familie recht atau van personen)
Berisikan hukum perorangan dan hukum keluarga
Buku II Tentang Benda ( zakenrecht atau van zaken)
Berisikan hukum harta kekayaan dan hukum waris
Buku III Tentang Perikatan (verbintenissenrecht atau van verbintenissen)
Berisikan hukum perikatan yang lahir dari UNDANG-UNDANG dan dari persetujuan dan perjanjian
Buku IV Tentang Pembuktian dan
Daluwarsa (bewijsrecht en verjaring atau van bewijs en verjaring)
Berisikan peraturan tentang alat bukti dan kedudukan benda akibat
lampau waktu.
HUKUM ORANG
Hukum orang personenrecht (Belanda), personal law
(Inggris)
Peraturan tentang manusia sebagai subjek dalam hukum,
peraturan-peraturan perihal kecakapan untuk memiliki hak dan
kewajiban untuk bertindak sendiri, melaksanakan hak-haknya
itu serta hal-hal yang mempengaruhi kecakapan itu Subekti
Keseluruhan peraturan hukum mengenai keadaan
(hoedanigheden) dan wewenang (bevoegheden) kamus
SUBJEK HUKUM
Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat
memperoleh hak dan kewajiban dari hukum
MANUSIA SEBAGAI SUBJEK
HUKUM
Manusia sebagai subyek hukum dimulai sejak lahir dan baru berakhir apabila mati atau meninggal dunia.
Pasal 2 BW, yang menentukan sebagai berikut:
Anak yang ada dalam kandungan seorang
perempuan, dianggap sebagai telah dilahirkan, bilamana juga kepentingan si anak
menghendakinya.
Mati sewaktu dilahirkan, dianggaplah ia tak pernah
KEWENANGAN BERHAK SUBJEK
HUKUM
Kewarganegaraan
Tempat tinggal
Kedududkan atau jabatan
DOMISILI
Domisili adalah tempat, di mana hukum
menganggap seseorang setiap waktu
DOMISILI
Domisili yang sebenarnya (
de eigenlijke
of algemene woonplaats
) :
Domisili bebas atau sukarela atau berdiri
sendiri.
Domisili yang terikat atau wajib atau lanjutan
Domisili yang ditentukan atau dipilih
CACATAN SIPIL
Cacatan sipil adalah suatu lembaga
yang bertujuan mengadakan pendaftaran, pencatatan serta
pembukuan yang selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya serta member
kepastian hukum yang
sebesar-besarnya atas peristiwa kelahiran,
KECAKAPAN BERTINDAK
Pasal 1329 BW setiap orang adalah
cakap untuk melakukan perbuatan
hukum (membuat perikatan-perikatan), kecuali jika ia oleh undang-undang
ORANG YANG TIDAK CAKAP BERTINDAK
(
Pasal 1330 KUHPerdata)
• anak yang belum dewasa
• orang yang ditaruh di bawah pengampuan • perempuan yang telah kawin dalam hal-hal
yang ditentukan undang-undang dan pada umumnya semua orang yang oleh undang-undang dilarang untuk membuat
persetujuan tertentu
• Orang yang dilarang oleh undang-undang
PENDEWASAAN
Pendewasaan (hanslichting) yaitu suatu
tindakan hukum yang menjadikan seseoang yang belum dewasa
(minderjarigheid) boleh dinyatakan
dewasa atau diberikan kepadanya hak kedewasaan tertentu, agar dapat
PENDEWASAAN
Pendewasaan penuh (sempurna) diperuntukan
bagi anak yang belum genap berusia 20 tahun dan mempunyai kedudukan hukum penuh
sama dengan orang dewasa namun dalam setiap perbuatan hukum harus mendapat persetujuan dari orang tua atau walinya.
Pendewasaan terbatas diperuntukan bagi
anak yang belum genap berusia 18 tahun
PENGAMPUAN
Pengampuan ialah keadaan seseorang
(curandus) karena pribadinya dianggap
tidak cakap atau di dalam segala hal tidak cakap untuk bertindak sendiri (pribadi) di dalam lalu lintas hukum
Orang yang di taruh di bawah
PERMOHONAN PENGAMPUAN
Keluarga sedarah
Keluarga semenda dalam garis
menyimpang sampai derajat keempat
Suami terhadap istri dan sebaliknya
Diri sendiri
PERWALIAN
Perwalian oleh suami atau istri yang
hidup terlama
Perwalian yang ditunjuk oleh ayah atau
ibu dengan suatu testamen atau akte khusus
BADAN USAHA
Badan Usaha Perorangan
Badan Usaha yang Berbentuk Persekutuan
○ Persekutuan Perdata (Burgerlijk Maatschap, Partnership) ○ Persekutuan dengan Firma (Firm)
○ Persekutuan Komanditer (Limited Partnership) / CV
Badan Usaha Berbadan Hukum (Korporasi)
○ Perseroan Terbatas (PT), termasuk Perusahaan
Perseroan (Persero)
○ Koperasi
○ Perusahaan Umum (Perum); dan ○ Perusahaan Daerah
BADAN HUKUM
Badan hukum adalah rekayasa manusia
untuk membentuk suatu badan hukum yang memiliki status, kedudukan,
BADAN HUKUM DENGAN MANUSIA
Badan hukum = manusia
Mempunyai harta kekayaan
Dapat melakukan perbuatan hukum
Dapat digugat dan menggugat dalam
pengadilan
Badan hukum manusia
CIRI SUBTANTIF BADAN
HUKUM
Terbatasnya Tanggung Jawab
Perpetual Succession
Memiliki Kekayaan Sendiri
Memiliki Kewenangan Kontraktual serta
TEORI BADAN HUKUM
Teori Fictie dari Friedrich Carl von Savigny berpendapat
bahwa hanya manusia yang mempunyai kehendak dan badan hukum semata-mata buatan negara saja. Badan
hukum hanyalah fiksi, sesuatu yang sesungguhnya tidak ada atau tidak riil tetapi orang menghidup-kannya dalam
bayangan.
Teori Organ dari Otto van Gierke sama halnya manusia
menjadi penjelmaan yang benar-benar dalam pergaulan
hukum, suatu badan yang membentuk kehendaknya dengan perantaraan alat-alat atau organ-organ badan tersebut.
Leer van het ambtelijk vermogen yang dipelopori oleh Holder
dan Binder, mengajarkan tentang harta kekayaan yang
TEORI BADAN HUKUM
Teori kekayaan bersama, dikemukan oleh Rudolf van Jering
menganggap badan hukum sebagi kumpulan manusia.
Badan hukum adalah konstruksi yurudis dan bersifat abstrak.
Teori Harta Kekayaan Bertujuan dikemukan oleh A. Brinz dan
Van der Heijden, hanya manusia saja yang dapat menjadi subyek hukum. karena itu, hak-hak yang diberi kepada suatu badan hukum pada hakikatnya hak-hak dengan tiada subjek hukum.
Teori Kenyataan Yuridis (juridishe Realiteitsleere) diajarkan
SYARAT BADAN HUKUM
Syarat materiil :
Memiliki kekayaan yang terpisah;
Mempunyai tujuan bersama yang bersifat stabil;
Mempunyai kepentingan sendiri
Mempunyai organisasi yang teratur (adanya pengurus dari
badan itu).
Syarat Formil : Adanya pengesahan dari Pemerintah
didirikan dengan akta notaries
didaftarkan di kantor panitera pengadilan negeri setempat
dimintakan pengesahan anggaran dasar ( AD ) kepada
menteri kehakiman dan HAM
BADAN HUKUM MENURUT
MACAMNYA
Badan hukum orisinil (asli) yaitu Negara
Badan hukum yang tidak orisinil (tidak murni) yaitu
badan hukum yang berwujud perkumpulan berdasar ketentuan Pasal 1653 KUHPerdata :
○ Badan usaha yang didirika oleh kekuasaan umum (zadelijk
lichaam op openbaar gezag ingesteld). Contoh: provinsi, bank yang didirikan oleh Negara
○ Badan hukum yang diakui oleh kekuasaan umum (zadelijk
lichaam op openbaar gezag erkend). Contoh : perseroan (venootschap)
○ Badan hukum yang diperkenankan atau diperbolehkan
karena diizinkan (zadelijk lichaam als geoorloofd toegelsten)
○ Badan hukum untuk dimaksud atau tujuan tertentu (zadelijk
BADAN HUKUM MENURUT
JENISNYA
Badan hukum pubik. Badan hukum
public dibedakan menjadi : badan
hukum public yang mempunyai teretorial yaitu Negara dan badan hukum publik yang tidak mempunyai teretoril yaitu Bank Indonesia.
Badan hukum privat/perdata : perseroan
BADAN HUKUM MENURUT
SIFATNYA
Korporasi (corporatie) adalah gabungan (kumpulan
orang-orang yang dalam pergaulan hukum bertindak bersama-samasebagai suatu subyek hukum tersendiri. Karena itu, korporasiini merupakan badan hukum yang beranggota, tetapimempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sendiri yangterpisah dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban paraanggotanya. Misalnya: PT, koperasi dan sebagainya.
Yayasan (stichting) adalah harta kekayaan
yangditersendirikan untuk tujuan tertentu yaitu
PERBUATAN HUKUM BADAN
HUKUM
Badan hukum tidak berjiwa melakukan
perbuatan hukum melalui organnya
( manusia merupakan wakil badan hukum yang bertindak untuk dan atas nama badan hukum bukan untuk kepentingan diri sendiri)
Organ yayasan : pengurus, pengawas, pembina
Organ Perseroan Terbatas : direksi, komisaris,
RUPS
Organ Koperasi : Pengurus, pengawas, Rapat
PERBUATAN HUKUM BADAN
HUKUM
Pasal 1655 KUHPerdata menyebutkan bahwa para pengurus badan hukum, bila tidak ditentukan lain dalam akta
pendiriannya, dalam surat perjanjian atau dalam reglemen berkuasa untuk bertindak demi dan atas nama badan hukum itu, untuk mengikatkan badan hukum itu kepada pihak ketiga atau sebaliknya, dan untuk bertindak dalam sidang Pengadilan baik sebagai
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR
TENTANG BADAN HUKUM
Stb. 1870 No. 64 tentangpengakuan badan hukum Stb. 1927 No. 156tentang Gereja dan
Organisasi-organisasi Agama
Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang
UsahaPerasuransian
Undang-undang No. 25Tahun 1992 tentang Perkoperasian Undang-undang No. 12 Tahun 1998tentang Perbankan
dan Undang-undang No. 16Tahun 2001 tentang Yayasan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang
PerseroanTerbatas
YAYASAN
Yayasan adalah badan hukum yang
terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai
tujuan tertentu di bidang sosial,
PENGATURAN TENTANG YAYASAN
kata yayasan Pasal 365, 899, 900, 1680 KUHPerdata dan Rv
Pasal 6 ayat 3, dan pasal 236, namun dalam pasal-pasal tersebut tidak terdapat definisi ataupun aturan yang jelas tentang yayasan.
Sementara Belanda sudah mempunyai Wet Op
Stichtingen sejak tahun 1956, yayasan di Indonesia selama ini hanya merujuk pada Yurisprudensi
putusan Hoogerechtshof tahun 1884 dan Putusan Mahkamah Agung tanggal 27 Juni 1973 No. 124/Sip/1973.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
SYARAT MENDIRIKAN YAYASAN
Syarat materiil pembentukan yayasan adalah :
Penunjukan suatu tujuan tertentu Penunjukan suatu organisasi
Harus terdapat pemisahan hart kekayaan.
Syarat formil yang harus dipenuhi pendiri yayasan
adalah :
Didirikan oleh satu orang atau lebih. Dapat juga
berdasarkan surat wasiat.
Didirikan dengan akta notaries dengan bahasa Indonesia.
Penandantanganan akta pendirian di hadapan notaries.
KEWENANGAN PEMBINA
Pembina adalah Organ Yayasan yang mempunyai
kewenangan yang tidak diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas :
1) keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
2) pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas;
3) penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan;
4) pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan; dan
KEWENANGAN PEMBINA
Anggota Pembina tidak boleh mer
dan/atau anggota Pengawas. Pembina mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun untuk
melakukan evaluasi tentang kekayaan, hak dan kewajiban Yayasan tahun yang lampau sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan
KEWENANGAN PENGURUS
Pengurus adalah Organ Yayasan yang
melaksanakan kepengurusan Yayasan
Pengurus Yayasan bertanggung jawab penuh
atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan dan tujuan Yayasan serta berhak mewakili
Yayasan baik di dalam maupun di luar Pengadilan
Pengurus menempati kedudukan sentral dalam
mengendalikan Yayasan dan hal ini memberikan tanggung jawab yang besar, baik kedalam
KEWENANGAN PENGAWAS
Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas
melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
Yayasan memiliki Pengawas sekurang-kurangnya 1
WAKAF
Kata wakaf berasal dari bahasa Arab waqfa (fiil madi)-yaqilu (fiil mudari) waqfan (isim
Masdar) yang berarti berhenti atau berdiri. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk
memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan
selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna
PENGATURAN WAKAF
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004
tentang Wakaf,
KHI dan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun
UNSUR-UNSUR WAKAF
Wakif
Nazhir
Harta Benda Wakaf
Ikrar Wakaf
Peruntukan harta benda wakaf
WAKIF
Wakif pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.
Wakif meliputi: perseorangan, organisasi dan badan hukum
Wakif perseorangan hanya dapat melakukan wakaf apabila
memenuhi persyaratan: a. dewasa
b. berakal sehat
c. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum dan d. pemilik sah harta benda wakaf
Wakif organisasi dapat melakukan wakaf apabila memenuhi
ketentuan organisasi untuk mewakafkan harta benda wakaf milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar organisasi yang
bersangkutan
Wakif badan hukum dapat melakukan wakaf apabila memenuhi
NAZIR
pihak yang menerima harta benda
wakaf dari Wakif untukdikelola dan dikembangkan sesuai dengan
peruntukannya.
Nazir meliputi :
a. Perorangan b. Organisasi
SYARAT NAZIR
perorangan
a. warga Negara Indonesia b. beragama Islam
c. dewasa d. amanah
e. mampu secara jasmani dan rohani
f. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum
Syarat tambahan : Nazhir harus bertempat tinggal di kecamatan tempat letak benda yang diwakafkan , Nazhir harus didaftarkkan pada Kantor Urusan
SYARAT NAZIR ORAGNISASI dan
NAZIR BADAN HUKUM
Pengurus oraganisasi yang
bersangkutan memenuhi
persyaratan nazir perorangan
Organisassi yang bergerak di
bidang sosial, pendidikan,
TUGAS NAZIR
a. melakukan pengadministrasian harta benda wakaf
b. mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan,
fungsi
dan peruntukkannya
c. mengawasi dan melindungi harta benda wakaf
HARTA BENDA WAKAF
harta benda yang memiliki daya
tahan lama dan/atau manfaat
jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah
HARTA BENDA WAKAF
Adapun harta benda wakaf meliputi:
a. benda tidak bergerak b. benda bergerak
benda yang tidak bergerak:
a. hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar.
b. bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah
c. tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah d. hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku e. benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan
HARTA BENDA WAKAF
Benda bergerak harta benda yang tidak
bisa habis karena dikonsumsi : a. uang;
b. logam mulia; c. surat berharga; d. kendaraan;
e. hak atas kekayaan intelektual; f. hak sewa; dan
g. benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan
IKRAR WAKAF
pernyataan kehendak dari wakif untuk
mewakafkan benda miliknya.
Ikrar wakaf dinyatakan secara lisan dan/atau
tulisan oleh Wakif kepada Nadzir dengan
PERUNTUKAN HARTA BENDA WAKAF
a. sarana dan kegiatan ibadah;
b. sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan;
c. bantuan kepada fakir miskin anak terlantar, yatim piatu, bea siswa;
d. kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau e. kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan
JANGKA WAKTU WAKAF
Jangka waktu wakaf dalam UU tersebut
dirumuskan berbeda dengan ketentuan
HUKUM
PLURALISME HUKUM PERKAWINAN
orang Indonesia asli menganut hukum adat.
Orang Indonesia asli yang beragama Islam menggunkan
hukum agama Islam yang telah diterima oleh hukum adat.
orang Indonesia Asli yang beragama Kristen menggunakan
Huwelijks Ordonnantie Christen Indonesia tinggalan jaman Hindia Belanda Staatsblad 1933 Nomor 74.
orang Eropa dan Warganegara Indonesia keturunan Eropa
dan yang disamakan dengan mereka dan orang Timur Asing Cina dan warganegara Indonesia keturunan Cina
menggunakan BW
orang-orang Timur Asing lain-lainnya dan keturunan Timur
Asing lainnya menggunakan hukum Adat mereka.
Untuk Perkawinan Campuran berlaku Regelment op de
PENGATURAN HUKUM PERKAWINAN
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan
PP Nomor 9 Tahun 1975
Kompilasi Hukum Islam dengan Inpres
Nomor 1 Tahun 1991
Undang-Undang 23 Tahun 2006 tentang
PERKAWINAN dan PERJANJIAN
Persamaan : adanya kesepakatan
Perbedaan :
perkawinan tunduk pada ketentuan UU (bersifat
memaksa)
perjanjian, sepakat membuat perjanjian bebas
PENGERTIAN PERKAWIAN
ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga atau rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
ASAS PERKAWINAN
tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang
bahagia dan kekal merupakan tujuan dari perkawinan.
Untuk mencapai tujuan tersebut suami dan istri perlu untuk saling membantu dan melengkapi satu sama lain baik
secara materiil ataupun secara spiritual.
Sahnya perkawinan, menentukan bahwa perkawinan harus
dilaksanakan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, dan harus dilakukan pencatatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
azas monogamy, ketentuan ini dapat disimpangi karena
ada pngecualian apabila agama atau kepercayaan yang dianut mengizinkannya dan suami diijinkan oleh istri.
ASAS PERKAWINAN
prinsip perkawinan. Setiap orang yang telah menikah harus mempunyau
kematangan jiwa dan raganya. Kematangan tersebut dalam UUP diindikasikan dengan batasan umur. Mereka yang dianggap telah matang untuk melangsungkan perkawinan adalah 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi lak-laki
Keseimbangan hak dan kedudukan suami istri. Suami istri mempunyai
kedudukan dan keseimbangan dalam sebuah perkawinan dan pergaulan masyarakat. Setiap persoalan harus dimusyawarahkan karena tidak ada yang mempunyai posisi yang lebih tinggi di salah satu pihak.
Mempersukar terjadinya perceraian. Perceraian yang ingin dilakukan
oleh suami istri harus berdasarkan alasan dan tata cara yang telah ditentukan undang-undang serta harus dilakukan di depan Pengadilan.
Jaminan kepastian hukum. perkawinan yang dilangsungkan sebelum
SYARAT SYAH
PERKAWINAN
Perkawinan di dasarkan persetujuan kedua mempelai.
Adanya izin kedua orang tua atau wali bagi calon mempelai yang
belum berusia 21 tahun.
pria berumur 19 tahun dan wanita 16 tahun
tidak terkena larangan perkawinan.
tidak terikat perkawinan dgn orang lain, apabila terikat, harus
mendapat izin dari istri pertama dan diizinkan pengadilan untuk kawin lagi.
bagi suami istri yang telah bercerai lalu kawin lagi satu sama lain
dan bercerai lagi untuk kedua kalinya, agama dan kepercayaan mereka melarang mereka kawin kembali untuk ketiga kalinya.
Tidak berada dalam waktu tunggu bagi calon mempelai wanita yang
janda
tidak melanggar tata cara pelaksanaan perkawinan yang diatur
LARANGAN PERKAWINAN
berhubungan darah dalan garis keturunan lurus ke bawah atau ke
atas;
berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu
antara saudara, antara seorang dengan seorang saudara orang tua dan antara seorang dengan saudara neneknya;
berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu dan
ibu/bapak tiri;
berhubungan susuan, anak susuan, saudara dan bibi/paman
susuan;
berhubungan saudara dengan isteri atau sebagai bibi atau
kemenakan dari isteri, dalam hal seorang suami beristeri lebih dari seorang;
yang mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau praturan lain
PENCEGAHAN
PERKAWINAN
Pihak yang dapat mencegah perkawinan :
keluarga dalam garis lurus keatas dan
kebawah
saudara
Wali
wali nikah
pengampu dari salah satu calon mempelai
pihak-pihak yang berkepentingan
ALASAN PENCEGAHAN PERKAWINAN
Tidak terpenuhinya syarat-syarat perkawinan
salah seorang dari calon mempelai berada di bawah
pengampuan, sehingga dengan perkawinan tersebut nyata-nyata mengakibatkan kesengsaraan bagi calon mempelai yang lain
Salah satu calon memepelai masih mempunyai ikatan
perkawinan dengan pihak lain.
Calon mempelai sudah pernah bercerai sebanyak tiga kali
dan calon mempelai wanita belum melakukan perkawinan dengan pria lain.
Perkawinan yang akan dilangsungkan tidak sesuai dengan
PERJANJIAN KAWIN
Perjanjian kawin (huweslijkse
voorwaarden) adalah perjanjian tertulis
yang dibuat pada waktu atau sebelum kedua belah pihak (suami istri)
melangsungkan pernikahan, atas
persetujuan bersama yang disahkan oleh pegawai pencatat perkawinan,
SYARAT PERJANJIAN
KAWIN
Dibuat dan diajukan oleh kedua belah pihak sebelum
perkawinan dilangsungkan
Diajukan secara tertulis, yang kemudian disahkan oleh
pencatat perkawinan yang dimuat dalam akta perkawinan
Tidak dapat disahkan bilamana melanggar batas-batas hukum,
agama dan kesusilaan
Perjanjian tersebut dimulai berlaku sejak perkawinan
dilangsungkan
Sedangkan untuk pihak ketiga baru berlaku mulai hari
pendaftannya di Pengadilan Negeri
Selama perkawinan dilangsung perjanjian tersebut tidak dapat
LARANGAN DARI PERJANJIAN KAWIN
Mengurangi hak suami baik sebagai suami maupun sebagai
kepala (persatuan) rumah tangga.
Menyimpang dari hak-hak yang timbul dari kekuasaan sebagai
orang tua
Mengurangi hak-hak yang diperlukan UU kepada yang hidup
terlama
Melepaskan haknya sebagai ahliwaris menurut hukum dalam
warisan anak-anaknya atau keturunannya
Menetapkan bahwa salah satu pihak menanggung hutang lebih
banyak dari pada bagiannya dalam keuntungan. apabila hal ini dilanggar maka apa yang diperjanjikan itu dianggap sebagai tidak tertulis, sehingga masing-masing akan menerima ½
MACAM PERJANJIAN
KAWIN
Perjanjian percampuran laba rugi (gemeenscap van winst
en verlies), yaitu selruh pendapat yang diterima suami istri yang didapatkan secara cuma-cuma (hibah atau warisan) dan penghasilan yang mereka terima akan menjadi milik bersama begitu pula semua kerugian atau pengeluaran menjadi tanggungan bersama.
Perjanjian pencampuran penghasilan (gemeenschap van
vruchten en inkomsten), yaitu yang terjadi dalam perjanjian ini hanya persatuan penghasilan saja. Penghasilan yang diterima oleh masing-masing pihak menjadi harta bersama tetapi untuk pengeluaran atau kerugian yang diperoleh
TAKLIK TALAK
perjanjian yang diucapkan calon
ISI TAKLIK TALAK
Taklik talak berisi ketentuan bahwa jika sewaktu-waktu suami istri :
meninggalkan istri dua tahun berturut-turut
tidak memberi nafkah wajib kepada istri tiga bulan lamanya menyakiti badan/jasmani istri
membiarkan (tidak mempedulikan) istri enam bulan
lamanya maka jika istri, sebagai istri tidak ridla (ikhlas) dan mengadukannya ke Pengadilan Agama atau petugas yang diberi hak mengurus pengaduan, dan pengaduannya
PERJANJIAN PERKAWINAN DAN
TAKLIK TALAK
PERAJANJIAN PERKAWINAN
perjanjian kawin bisa dirubah
sesuai dengan kehendak kedua belah
isi perjanjian kawin dapat
meliputi hal apa saja asal tidak bertentangan dengan hukum dan kesusilaan dan tidak merupakan syarat
putusnya talak/cerai
dibuat atas kesepakatan
kedua belah pihak (calon suami dan isteri).
TAKLIK TALAK
perjanjian taklik talak tidak
dapat dicabut kembali dan diubah
berisi hal-hal tertentu, juga
merupakan syarat jatuhnya talak jika perjanjian
tersebut sudah diucapkan tetapi kemudian tidak
dilaksanakan
isinya telah ditetapkan
HARTA BERSAMA DALAM
PERKAWINAN (UUP)
Harta yang diperoleh setelah
pernikahan
HARTA BERSAMA
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
Suami-isteri memikul kewajiban untuk menegakkan rumah tangga yang
menjadi sendi dasar susunan masyarakat.
Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan
suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.
Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. Suami adalah Kepala Keluarga dan isteri ibu rumah tangga.
Suami-isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap yang
ditentukan oleh suami-isteri bersama.
Suami isteri wajib saling saling cinta mencintai, hormat menghormati,
setia dan memberi bantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.
Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu
keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.
Isteri wajib mengatur urusan rumah-tangga sebaik-baiknya.
Jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat
HAK DAN KEWAJIBAN ORANG
TUA DAN ANAK
Tentang kewajiban timbal balik antara orang
tua dan keluarga sedarah dengan anak.
Kekuasaan atas diri anak
Kekuasaan terhadap perbuatan hukum. anak
yang belum cakap berbuat hukum dalam
melakukan perbuatan hukum diwakilkan oleh orang tuanya.
Kekuasaan orang tua terhadap harta benda
BERAKHIRNYA KEKUASAAN O
TERHADAP ANAK
Meninggalnya orang tua tersebut
Putusnya perkawinan kedua orang
tua
Di pecat kekuasaan orang tua
Dilepaskannya orang tua dan
kekuasaan orang tua
Sampai anak berusia dewasa
PUTUSNYA
PERKAWINAN
Kematian
Perceraian
PERCERAIAN
Cerai talak adalah perceraian yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada istrinya yang
perkawinannya dilaksanakan menurut agama islam
Cerai gugat adalah perceraian yang dilakukan oleh seorang istri yang melakukan perkawinan menurut agama islam dan oleh seorang suami atau seorang istri yang melangsungkan
ALASAN PERCERAIAN
Salah satu pihak berbuat zina atau pemabuk, pemadat dan lain
sebagainya yang sukar disembuhkan
Salah satu pihak meninggalkan pihak yang lain dan tanpa alasan yang
sah atau karena hal lain diluar kemauannya
Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun atau hukuman
yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung
Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiyaan berat yang
membahayakan pihak lain
Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang
menyebabkan tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami isteri
Antara suami isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran
dan tidak ad harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.
suami melanggar taklik talak
peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidak
AKIBAT PERCERAIAN
Akibat perceraian pada anak dan istri . Bapak dan
ibu tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya semata-mata berdasarkan
kepentingan anak
Akibat perceraian terhadap harta kekayaan. Harta
bawaan masing-masing tetap dikuasai dan menjadi hak masing-masing. Harta bersama apabila terjadi perceraian diatur menurut hukumnya masing-masing
Akibat perceraian terhadap status para pihak. Kedua
PEMBATALAN
PERKAWINAN
Pembatalan perkawinan dilakukan karena
ALASAN PEMBATALAN
PERKAWINAN
Pembatalan perkawinan dapat diajukan
apabila salah satu pihak masih terikat perkawinan dengan orang lain dan
apabila perkawinan tersebut
PIHAK YANG DAPAT
MEMBATALKAN PERKAWINAN
keluarga dalam garis lurus keatas
masing-masing pihak
suami atau istri
pejabat yang berwenang selama
perkawinan belum diputuskan
Pejabat yang ditunjuk pasal 16 ayat 2
UUP dan orang yang berkepentingan hukum secara langsung terhadap
SYARAT PEMBATALAN
PERKAWINAN
Masih adanya ikatan perkawinan dengan seseorang
Perkawinan yang dilangsungkan dimuka pegawai pencatat
perkawinan yang tidakberwenang, wali nikah yang tidak sah, atauyang dilangsungkan tanpa dihadiri oleh duaorang saksi, namun hal ini gugur apabila mereka telah hidup
bersama sebagai suamiistri yang dapat memperlihatkan akta perkawinan yang dibuat pegawai pencatatyang tidak berwenang dan perkawinan ituharus diperbarui agar sah
Perkawinan dilangsungkan di bawah ancaman yang
melanggar hukum
Pada waktu berlangsungnya perkawinan terjadi salah
AKIBAT PEMBATALAN
PERKAWINAN
Anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan
tersebut tetap merupakan anak yang sah.
Suami atau istri yang bertindak dengan itikad
baik, kecuali terhadap harta bersama bila pembatalan perkawinan didasarkan atas adanya perkawinan lain yang lebih dahulu.
Orang-orang ketiga lainnya tidak termasuk
dalam point 1 +2 sepanjang mereka