• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN PESISIR BARAT MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN PESISIR BARAT MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS ANDROID"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM AT TOURISM OBJECT IN PESISIR BARAT DISTRICT BY USING

GOOGLE MAPS ON MOBILE DEVICE BASED ON ANDROID

By

EFRIANSYAH

Pesisir Barat District has enough extensively areas that has very big potensial to

marine tourism field because largely of extensive area of Pesisir Barat district has

coastal areas and has many attractions. All of the tourism object must be guided

by infrastructure from related government and local community e.g., marine

tourism object, surfing, spot snorkling, jungle, bat cave, diving, dan lodging. The

condition is easier to seen and known if it illustrated on a maps so that as to know

and seek a location can use it. With SIG usage that expected to give information

to the visitor about tourism object in Pesisir Barat district. So that if wants to

know the tourism object information in Pesisir Barat district only open the system

through internet.

(2)

iii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN PESISIR BARAT MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS

PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS ANDROID

Oleh

EFRIANSYAH

Kabupaten Pesisir Barat memiliki lahan cukup luas yang mempunyai potensi

sangat besar untuk bidang pariwisata laut karena sebagian besar luas wilayah

kabupaten pesisir barat daerah pantai dan mempunyai banyak objek wisata.

Semua objek wisata itu harus ditunjang oleh infrastruktur dari pemerintah terkait

dan masyarakat setempat misalnya, objek wisata laut, surfing, spot snorkling,

jungle, bat cave, diving, dan penginapan. Kondisi itu lebih mudah dilihat dan

diketahui jika tergambar dalam sebuah peta sehingga untuk mengetahui dan

mencari sebuah lokasi dapat memanfaatkannya. Dengan adanya SIG tersebut

diharapkan dapat memberi informasi kepada pengunjung mengenai objek wisata

yang ada di Kabupaten Pesisir Barat. Sehingga apabila ingin mengetahui

informasi objek wisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat hanya tinggal

membuka sistem tersebut melalui internet.

(3)
(4)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN PESISIR BARAT MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS

PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS ANDROID

(Skripsi)

Oleh

EFRIANSYAH

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Siklus Pengolahan Data...

2.2 Arsitektur Android...

2.3 Android Lifecyle Activity......

2.4 Logo Android Cupcake...

3.1 Diagram Metode Waterfall....

4.1 Use Case Diagram...

4.2 Diagram Aktivitas Menu Info Wisata ...

4.3 Diagram Aktivitas Menu Info Hotel...

4.4 Diagram Aktivitas Menu Info Transportasi...

4.5 Diagram Aktivitas Menu Bantuan...

4.6 Diagram Menu Tentang...

4.7 Diagram Kelas Aplikasi Informasi Pariwisata Pesisir Barat ...

(6)
(7)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(8)

2.6 Google Maps...

3.1Waktu dan Tempat Penelitian...

3.2Alat dan Bahan...

3.2.1 Perangkat Keras (Hardware)...

3.2.2 Perangkat Lunak (Software)...

3.3Metodologi Pengembangan...…....……….

(9)

3.3.1.1 Studi Literatur...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan...

4.4.2 Analis Hasil Pengujian Aplikasi...

4.5 Pemeliharaan...

4.6 Penyebaran...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Pengujian Sistem...

4.2 Data Koresponden Uji Coba Aplikasi...

4.3 Hasil Kuisioner Aplikasi Informasi Pariwisata Pesisir Barat ... 69

72

(11)
(12)
(13)

ix

MOTTO

Setetes Keringat Orang Tua ku Selangkah Aku

Harus Lebih Maju

(Efriansyah)

Dan Bahwasanya Seorang Manusia Tidak

Memperoleh Selain Apa Yang Telah Diusahakannya

(AN-NAJM Ayat 39)

Harta Yang Paling Berharga Adalah Sehat dan

Bahagia, Bukanlah Harta K

ekayaan”

(14)
(15)

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT

dengan ketulusan serta kerendahan hati kupersembahkan

karya sederhana ini sebagai tanda baktiku untuk:

Teristimewa kedua orang tuaku, bak dan mak tercinta yang selalu memberikan do’a dalam

setiap sujudmu dan harapan di setiap tetes keringatmu demi tercapainya kesuksesanku.

Yang sangat aku sayangi dan aku hormati yang selalu menanti keberhasilanku.

Kedua kakakku Ngah Novi, Ngah Nili dan adikku Helda Yeti serta nakanku Vivi Zuriyah tersayang yang selalu mendukung dan mendo’akanku.

(16)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa La’ay Kecamatan Karya

Penggawa Kabupaten Pesisir Barat pada tanggal 08 Juni

1990. Penulis adalah anak ke Tiga dari Empat bersaudara

pasangan Bapak Ali Rohman dan Ibu Nurlaila.

Pendidikan formal yang pernah penulis tempuh Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri

La’ay Krui, Pesisir Barat diselesaikan pada tahun 2003. Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) di MTs NU Krui Pesisir Barat diselesaikan pada tahun 2006.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di MAN Negeri 1 Krui Pesisir Barat diselesaikan

pada tahun 2009.

Kemudian pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Ilmu Komputer Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademi dan

Bakat (PKAB).

Pada bulan Juli sampai dengan Agustus tahun 2012, penulis melakukan kuliah

kerja nyata di desa Tegal Ombo Kecamatan Way Bungur Lampung Timur dan

pada bulan januari sampai dengan febuari tahun 2013, penulis melakukan kuliah

(17)

xi

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT,

karena atas rahmat dan hidayah–Nya, Penulis dapat menyelesaikan penelitian

serta dapat menuliskannya dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di

Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung. Judul dari skripsi ini adalah ”Pengembangan Sistem

Informasi Geografis Objek Wisata Di Kabupaten Pesisir Barat Menggunakan

Google Maps Pada Perangkat Mobile Berbasis Android”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan. Namun

berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Suharso, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.S.Sc. sebagai Pembimbing Utama yang telah

membimbing Penulis dan memberikan semangat sehingga penulisan skripsi

ini dapat diselesaikan.

3. Ibu Ossy Dwi Endah Wulansari, M.T., sebagai Pembimbing Kedua yang telah

(18)

xii

skripsi ini.

4. Bapak Ir. Machudor Yusman M, M.Kom., sebagai Pembahas dan selaku

Ketua Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung yang telah memberikan

masukan-masukan yang bermanfaat dalam perbaikan skripsi ini.

5. Bapak Dwi Sakethi, S.Si., M.Kom. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komputer

Universitas Lampung.

6. Bapak Dr. Eng. Admi Syarif, selaku pembimbing akademik selama penulis

menjadi mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu dosen beserta Staff Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung khususnya jurusan Ilmu Komputer.

8. Bapak Drs. Guntur Panjaitan, selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di Dinas

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pesisir Barat.

9. Seluruh staff dan karyawan di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pesisir

Barat yang penulis tidak dapat sebut satu persatu terima kasih atas kerja sama

nya.

10.Teristimewa kedua orang tuaku, bak dan mak tercinta, yang selalu

memberikan do’a dalam setiap sujudmu dan harapan di setiap tetes

keringatmu demi tercapainya kesuksesanku. Yang sangat aku sayangi dan aku

hormati yang selalu menanti keberhasilanku.

11.Kakakku Ngah Novi Susanti, Ngah Nili Sartika, adikku Helda Yeti dan

Nakanku Vivi Zuriyah tersayang yang selalu mendukung dan mendo’akanku.

12.Mega Elvhia yang selalu memberi motivasi, pengorbanan, kesabaran dan

(19)

xiii

13.Keluarga di Nyunyai abang Din dan ngah Ili serta nakan-nakanku Resti,Ari

dan Sahrul, keluarga di Bay pass raya mak aji Kemala, wo Rita, mong Nizom

dan mong Fariz, keluarga di Kemiling abang Taman dan ngah Nur serta

nakan-nakanku Meta dan Rian yang telah banyak membantuku baik secara

moril maupun materil

14.Keluarga Besarku dari Krui

15.Teman-teman seperjuanganku angkatan 2009 ilmu komputer yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu (Badar, Resti, Ade, Andikha, Agata, Arif, Andrian,

Dexter, Ervan, Dako, Karina, Triwid, Erlan). Terima kasih atas kebersamaan

yang indah selama ini.

16.Kelompok Liqo Ust. Dwi Sakethi, Akh Taufik, Akh. Apkuan Arrasyid, Akh.

Tanto, Akh. Andreas, Akh Deby terimakasih untuk persaudaraan yang luar

biasa, Semoga Silaturahmi dan Ukhwah kita selalu terjaga sampai kita

dikumpulkan kembali di taman Firdaus nya. Amiin

17.Kakak Rudhi Hartono S.Kom yang selalu membantu, memberi motivasi,

semangat di saat lemah, mengingatkan di saat lupa, menjaga di saat lalai, dan

doa yang selalu mengiringi disaat perjalanan panjang nan melelahkan.

18.Saudaraku seperjuangan meraih sarjana, kak Rudiansyah, kak Insan, kak

Topik, kak Robi, kak Agus, Alpiyan Zaki, Revi, Angger, Ferdi, Andika,

Amin, Dimas, Irul, Agus, Gilang, Taqim, Dani, atas kebersamaan dan

semangat di tengah hambatan dan rintangan yang kita lalui bersama. Sukses

selalu untuk kita semua. Aamiin..

19.Kakak-kakak angkatan 2005, 2006, 2007 dan 2008 Adik-adik angkatan 2010,

(20)

xiv

20.Penghuni Wisma Pelangi, (warna – warni kehidupan telah kita jalani bersama,

senang sedih haru biru seperti pelangi yang mewarnai hidup menjadi lebih

bermakna). Terimakasih telah menjadi keluarga baru dan pengalaman yang

luar biasa disini

21.Keluarga besar bang Fendi dan ngeh Hengky yang tidak bisa disebutkan satu

persatu atas dukungan dan bantuan.

22.Staff dan karyawan Kelurahan Kampung Baru (Pak Lurah, Abah Fasni, kang

Toing, kak Hadi RT 03 yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas dukungan.

23.Rekan-rekan nongkrong rental ps jombler, warung bang alik, rombongan anak

vespa dan anak-anak muda kampung baru khusus nya rt 03 atas dukungan dan

kebersamaannya selama ini.

24.Semua pihak yang telah membantu penyelesaian penlisan skripsi ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih bisa dikembangkan lebih

lanjut, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 16 Januari 2015 Penulis

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kabupaten Pesisir Barat memiliki lahan cukup luas yang mempunyai potensi

sangat besar untuk bidang pariwisata laut karena sebagian besar luas wilayah

kabupaten pesisir barat daerah pantai dan mempunyai banyak objek wisata.

Semua objek wisata itu harus di tunjang infrastruktur dari pemerintah terkait dan

masyarakat setempat misalnya, objek wisata laut, surfing, spot snorkling, jungle,

bat cave, diving, dan penginapan. Kondisi itu lebih mudah dilihat dan diketahui

jika tergambar dalam sebuah peta sehingga untuk mengetahui dan mencari sebuah

lokasi dapat memanfaatkannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, peta geografis suatu

wilayah dapat menggunakan sistem informasi. Selama ini, peta geografis yang

dimiliki kabupaten pesisir barat masih berupa peta konversional (menggunakan

media kertas) sehingga sulit untuk melihat lokasi objek wisata, calon pengunjung

objek wisata harus memiliki peta yang berisi info objek pariwisata. Akibatnya,

banyak pengunjung dan para turis mancanegara kesulitan mencari lokasi wisata di

Kabupaten Pesisir Barat. Selain itu, karena minimnya informasi mengenai objek

(22)

2

Dengan pemanfaatan teknologi yang ada khususnya google map dalam mencari

lokasi diperangkat mobile, dapat menjadi jawaban permasalahan tersebut. Saat ini

informasi dari data geografis suatu tempat dapat dengan mudah diakses melalui

Sistem Informasi Geografis (SIG). Dengan menggunakan SIG bukan hanya

memudahkan mengakses informasi geografis melainkan juga memudahkan dalam

manajemen data.

Alasan memanfaatkan google map karena dalam peta lampung digital belum

lengkap, belum ada info tentang objek wisata di Kabupaten Pesisir Barat dalam

hal ini perlu ada nya SIG untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di

Kabupaten Pesisir Barat dalam segi wisata lautnya yang telah dikenal turis lokal

maupun turis mancanegara.

Dengan adanya SIG tersebut diharapkan dapat memberi informasi kepada

pengunjung mengenai objek wisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.

Sehingga apabila ingin mengetahui informasi objek wisata yang ada di Kabupaten

Pesisir Barat hanya tinggal membuka sistem tersebut melalui internet.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang yang telah disebutkan, rumusan permasalahan yang

dikaji dalam proposal penelitian ini, adalah :

1. Bagaimana mengembangkan sistem informasi geografis menggunakan Google

(23)

3

2. Bagaimana menampilkan informasi objek wisata serta fasilitas akomodasi

yang ada di Kabupaten Pesisir Barat pada SIG berbasis android?

3. Bagaimana menginplementasikan sistem informasi geografis objek wisata di

Kabupaten Pesisir Barat menggunakan google maps pada perangkat mobile

berbasis android

1.3Batasan Masalah

Untuk lebih terfokus oleh permasalahan yang ada, maka perlu ditentukan

beberapa batasan masalah yang diteliti, batasan tersebut yaitu :

1. Aplikasi SIG yang dikembangkan berbasis android.

2. Informasi yang ditampilkan hanya berupa objek wisata beserta data

fasilitasnya, data akomodasi dan transportasi.

3. Aplikasi ini dapat dijalankan pada sistem operasi Android.

1.4 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Mengembangkan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web

menggunakan Google Maps.

2. Menerapkan aplikasi sistem informasi geografis objek wisata di Kabupaten

Pesisir Barat menggunakan google maps pada perangkat mobile berbasis

(24)

4

3. Membantu menyediakan basis data atau sistem yang dapat dikembangkan

lebih lanjut guna pengelolaan Objek Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat.

4. Memberikan kemudahan kepada para wisatawan lokal dan wisatawan

mancanegara dalam memperoleh informasi keberadaan objek wisata dan

penginapan yang ada di Kabupaten Pesisir Barat secara online.

1.5 Manfaat

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan manfaat nyata dalam hal berikut ini, :

1. Sebagai langkah awal untuk pengembangan SIG berbasis web di Kabupaten

Pesisir Barat.

2. Dengan adanya SIG ini dapat menjadi alat bantu bagi pengunjung dan turis

mancanegara untuk mengakses informasi geografis, keberadaan objek wisata

dan transportasi dengan mudah.

3. Keberadaan SIG dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan

objek wisata laut kepada pengunjung baik lokal maupun nasional dan turis

(25)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Peta

Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan

digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan

menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial

di permukaan bumi. Menurut Prihandito (1988), peta merupakan penyajian grafis

dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang

diwakili. Peta mengandung arti komunikasi, artinya peta merupakan suatu alat

penyampaian sinyal atau saluran informasi antara si pengirim pesan (pembuat

peta) dan si penerima pesan (pemakai peta).

2.2.Data

Data adalah fakta mentah (dapat berupa angka, huruf, karakter khusus) yang

menyampaikan sedikit arti. Agar data-data terkumpul menjadi berarti dan member

manfaat, maka data-data tersebut harus diproses lebih lanjut (Synanski. 1995).

Menurut Jogiyanto (2001), data adalah sumber dari informasi. Data merupakan

bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan

(26)

Kejadian-6

kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan

nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan

orang yang betul-betul ada dan terjadi. Agar menjadi informasi yang berguna, data

perlu diolah melalui sebuah siklus. Siklus ini disebut siklus pengolahan data (data

processing life cycle) yang ditunjukkan pada gambar 2.1.

Data Diolah Informasi

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data (Jogiyanto. 2001).

2.3.Sistem

Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung

dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen (Lucas. 1992).

Terdapat dua kelompok pendekatan, yaitu menekankan pada prosedur dan

komponen atau elemennya. Pendekatan system yang lebih menekankan pada

prosedur mendefinisikan system adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkelompok dan bekerjasama untuk

melakukan kegiatan pencapaian sasaran tertentu. Makna dari prosedur sendiri,

yaitu urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa

(what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when)

dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. Sedangkan pendekatan yang

menekankan pada komponen mendefinisikan “sistem” adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

(Jogiyanto. 2001).

(27)

7

2.4.Informasi

Informasi adalah pemrosesan data yang tampak dalam konteks untuk

menyampaikan arti kepada orang lain (Synanski dan Pulschen. 1995).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto. 2001).

2.5.Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah system informasi khusus yang

mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). SIG

merupakan sebuah sistem berbasiskan computer yang digunakan untuk

menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang

untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena

dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk

dianalisis. Sedangkan menurut Riyanto dkk (2009), SIG merupakan himpunan

terpadu dari hardware, software, data dan liveware (orang-orang yang

bertanggung jawab dalam mendesain, mengimplementasikan, dan menggunakan

SIG).

ESRI (Environmental System Research Institute) mendefinisikan SIG adalah

kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer, perangkat lunak, data

geografis dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,

menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua

(28)

8

Sistem informasi geografis (SIG) adalah suatu sistem yang meng-capture,

mengecek, dan mengitegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan

data yang secara spatial (keruangan) mereferensikan kepada kondisi bumi.

Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query

dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang

dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem

informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna untuk berbagai kalangan

untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang

akan terjadi (Daniel. 2008).

2.6.Google Maps

Google Maps adalah penyedia peta satellite seluruh dunia, dan Google Map dapat

menampilkan peta dinamis pada web dengan JavaScript (Gusmao dkk. 2013).

2.7.Android

Pada awal peluncurannya, Google meyakini bahwa platform perangkat mobile

Android memiliki kesempatan yang sangat besar dalam pengembangan aplikasi.

Google mengumumkan Open Handset Alliance (OHA) dan platform Android

pada November 2007, dan meluncurkan Android Software Development Kit

(SDK) pertama yang masih dalam versi beta di waktu yang sama. Dalam waktu

yang tidak lama, lebih dari satu juta orang mengunduh Android SDK dari website

Google. Di Amerika Serikat, T-Mobile mengumumkan perangkat mobile Android

(29)

9

terjual pada akhir tahun yang sama. Android memiliki potensi yang besar untuk

menghilangkan batasan dan kendala yang selama ini muncul dalam

mengembangkan suatu perangkat lunak versi mobile phone. Dan Android berhasil

mengembangkan pasar aplikasi perangkat mobile, serta memberikan kesempatan

besar untuk para pengembang perangkat lunak untuk mengambil keuntungan dari

aplikasi yang dibuatnya (Roger dkk. 2009).

2.7.1. Sejarah Android

Android adalah sebuah sistem operasi yang sengaja diciptakan untuk perangkat

mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi.

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi mereka. Awalnya Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan

pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk perangkat ponsel pintar/

smartphone. Kemudian untuk mngembangkan Android, dibentuklah Open

Handset Alliance (OHA), sebuah konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras,

peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola,

Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia (Safaat. 2012).

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama OHA

menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di

lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah

lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler. Di dunia ini terdapat

dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan

(30)

10

yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau

dikenal dengan Open Handset Distribution (OHD) (Safaat. 2012).

Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang

berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc.

bekerjasama pada Google, diantaranya Andy Rubin, Nick Sears, dan Chris White.

Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai

perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google

hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang

dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang

didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan bahwa Google sedang bersiap

menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.

Sekitar September 2007, sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak

paten aplikasi telepon seluler. Akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah

satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem

operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di

pasaran pada 5 Januari 2010. Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru

yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holding, Atheros

Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank,

Sony Ericsson, Toshiba Corp., dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan

OHA (Open Handset Alliance), OHA mengumumkan produk perdananya,

Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi dari kernel Linux 2.6.

Sejak Android dirilis, telah dilakukan pembaruan berupa pembaruan bug dan

penambahan fitur baru. Pada penghujung tahun 2009, diperkirakan terdapat 18

(31)

11

2.7.2. Arsitektur Android

Secara garis besar, Arsitektur Android dapat dijelaskan dan ditunjukkan pada

Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Arsitektur Android (Safaat. 2012).

2.7.2.1 Applications dan Widgets

Applications dan Widgets ini adalah layer yang membatasi penggunanya hanya

untuk berhubungan dengan aplikasi saja, seperti halnya saat pengguna mengunduh

aplikasi kemudian melakukan instalasi dan menjalankan aplikasi tersebut. Pada

(32)

12

browser atau kontak. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman

Java.

2.7.2.2 Applications Frameworks

Android adalah “Open Development Platform”, yaitu Android menawarkan

kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk

membangun aplikasi yang baik dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses

perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service background,

mengatur alarm, dan menambahkan status notifications, serta lain sebagainya.

Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang

dilakukan oleh aplikasi yang berkategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya

pengguna dapat dengan mudah menggunakan kembali kompunen yang sudah

digunakan (reuse).

Sehingga dapat dikatakan bahwa Applications Framework ini merupakan layer

yang dapat digunakan pembuat aplikasi melakukan pengembangan/ pembuatan

aplikasi yang dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah

aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-provider yang berupa SMS

dan panggilan telepon.

Komponen yang termasuk di dalam Applications Frameworks adalah sebagai

berikut:

a) Views

b) Content Provider

c) Resource Manager

d) Notifications Manager

(33)

13

(Safaat. 2012).

2.7.2.3 Libraries

Libraries adalah layer yang merupakan tempat fitur-fitur Andorid berada, Para

pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di

atas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libe dan SSL,

serta:

a) libraries media untuk pemutaran media audio dan video.

b) libraries untuk manajemen tampilan.

c) librariesgraphics mencakup SGL dan OpenSGL untuk grafis 2D dan 3D.

d) libraries SQLite untuk dukungan database.

e) libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security.

f) libraries LiveWebcote mencakup modern web browser dengan engine

embedded web view.

g) libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s

(Safaat. 2012).

2.7.2.4Android Run Time

Android Run Time merupakan layer yang membuat aplikasi Android dapat

dijalankan yang dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik

Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka

aplikasi Android. Android Run Time dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a) Core Libraries, yaitu aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java,

sementara Dalvik sebagai virtual mesinnnya bukan Virtual Machine Java,

(34)

14

bahasa Java/ C yang ditangani oleh CoreLibraries.

b) Dalvik Virtual Machine, yaitu mesin virtual berbasis register yang

dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dan merupakan

pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan

threading dan manajemen tingkat rendah (Safaat. 2012).

2.7.2.5Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer inti dari sistem operasi Android itu berada. Berisi

file-file system yang mengatur system processing, memory, resource, drivers, dan

sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux kernel yang digunakan Android

adalah Linux Kernel release 2.6 (Safaat. 2012).

2.7.3. Komponen Aplikasi Android

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java. Kode Java dikompilasi

bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi, prosesnya

di-package oleh tools yang dinamakan “apt tools” kedalam paket Android sehingga

menghasilkan file dengan ekstensi .apk (dot apk). File apk ini yang disebut

dengan aplikasi, dan kemudian dapat di-install di perangkat Android

(Safaat. 2012).

Terdapat empat jenis komponen pada aplikasi Android, yaitu:

2.7.3.1Activities

(35)

15

pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi Android mungkin hanya

terdapat satu activity, tetapi umumnya aplikasi memiliki banyak activity

tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari aplikasi tersebut. Satu activity

biasanya dipakai untuk menampilkan aplikasi atau yang bertindak sebagai user

interface (UI) saat aplikasi diperlihatkan oleh pengguna. Untuk pindah dari satu

activity ke activity yang lainnya, dapat dilakukan dengan satu even, misalnya click

tombol, memilih opsi atau menggunakan trigger tertentu. Secara hirarki sebuah

windows activity dinyatakan dengan method Activity.setContentView().

ContentView adalah objek yang berada pada root hirarki (Safaat. 2012).

2.7.3.2 Service

Service tidak memiliki Graphic User Interface (GUI), tetapi service berjalan

secara background, sebagai contoh dalam memainkan musik, service mungkin

memainkan musik atau mengambil data dari jaringan, tetapi setiap service harus

berada dalam kelas induknya. Misalnya media player sedang memutar lagu dari

list yang ada, aplikasi ini memiliki dua atau lebih activity yang memungkinkan

pengguna untuk memilih lagu, atau menulis SMS sambil player tetap berjalan.

Untuk menjaga musik tetap dijalankan, activity player dapat menjalankan service.

Service dijalankan pada thread utama dari proses aplikasi (Safaat, 2012).

2.7.3.3Broadcast Receiver

Broadcast Provider berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan

(36)

16

baterai low, gambar telah selesai diambil oleh kamera, atau pengubahan referensi

bahasa yang digunakan. Aplikasi juga dapat menginisiasi broadcast misalnya

memberikan informasi pada aplikasi lain bahwa ada data yang telah diunduh ke

perangkat dan siap untuk digunakan.

Broadcast receiver tidak memiliki user interface (UI), tetapi memiliki sebuah

activity untuk merespon informasi yang diterima, atau mungkin menggunakan

Notification Manager untuk memberitahu kepada pengguna, seperti lampu latar

atau getaran perangkat (Safaat. 2012).

2.7.3.4 Content Provider

Content Provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga bisa

digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file system seperti database

SQLite. Content Provider menyediakan cara untuk mengakses data yang

dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya ketika menggunakan aplikasi yang

membutuhkan peta (Map), atau aplikasi yang membutuhkan untuk mengakses

data kontak dan navigasi, maka inilah fungsi Content Provider untuk

menyediakan data yang diperlukan oleh aplikasi (Safaat. 2012).

2.7.4. Android Lifecycle

Menurut Rick Roger dkk (2009), Android didesain sesuai dengan kebutuhan

aplikasi mobile. Dan pada kenyataannya, Android mengetahui bahwa sumber daya

perangkat mobile seperti memory atau baterai sangat terbatas pada sebagian besar

(37)

17

tahan sumberdaya perangkat tersebut. Mekanisme tersebut disebut dengan Siklus

Hidup Android (Android Lifecycle Activity), yang mendefinisikan perintah pada

sebuah aktivitas untuk terus berjalan saat aplikasi tersebut dimulai sampai

berhenti berjalan. Mekanisme siklus hidup Android ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Android Lifecyle Activity (Roger dkk. 2009).

Sebuah activity me-monitor dan bereaksi terhadap perintah dengan cara

mengesampingkan activity class dari tiap event yang lain. Class-class activity

pada Android adalah sebagai berikut:

1. onCreate(), yaitu event ketika activity dibentuk atau dibuat pertamakalinya.

2. onStart(), yaitu event ketika activity terlihat oleh pengguna.

3. onResume(), yaitu event pada saat activity melakukan interaksi dengan

pengguna Android.

4. onPause(), yaitu event ketika activity yang pada saat ini aktif dihentikan untuk

(38)

18

5. onStop(), yaitu event ketika activity tidak lagi terlihat oleh pengguna.

6. onDestroy(), yaitu event ketika activity dihapus baik secara manual maupun

dari sistem untuk penghematan memori.

7. onRestart(), yaitu event ketika activity telah dihentikan dalam waktu kemudian

dijalankan kembali (Murya. 2013).

2.7.5. Distribusi Android

Perangkat mobile yang pertama menggunakan sistem operasi Android untuk

menjalankan perangkatnya adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober

2008. dan saat ini, 900 juta orang di seluruh dunia telah menggunakan perangkat

mobile berbasis Android, baik itu smartphone maupun tablet PC (Lam, 2013).

Android menggunakan penamaan yang cukup unik dan menarik bagi setiap

versinya, yaitu menggunakan nama-nama makanan penutup (desert) yang bercita

rasa manis.

Berikut versi-versi Android yang sudah dirilis sampai dengan saat ini:

1) Android versi 1.1

Disebut juga dengan Android “Petit Four”, versi ini dirilis pada 9 Februari 2009

dan merupakan pemutakhiran dari versi sebelumnya. Nama Petit Four tidak

digunakan secara resmi oleh Google pada sistem operasi besutannya tersebut.

Beberapa fitur tambahan dari versi ini adalah sebagai berikut:

a) Rincian dan tinjauan tersedia saat pengguna mencari lokasi bisnis pada Peta.

b) Kemampuan untuk menampilkan atau menyembunyikan tombol panggilan.

c) Kemampuan untuk menyimpan lampiran pada pesan.

(39)

19

2) Android versi 1.5 (Cupcake)

Android versi Cupcake dirilis pada 27 April 2009 dengan berdasarkan kernel

Linux 2.6.27 dan merupakan pengembangan dari versi sebelumnya. Logo Android

Cupcake seperti tampak pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Logo Android Cupcake (Safaat. 2012).

Spesifikasi Cupcake adalah sebagai berikut:

a) Mempunyai kemampuan merekam dan menonton video melalui camcorder.

b) Kemampuan upload video ke YouTube dan upload gambar ke Picasa.

c) Menampilkan aplikasi baru soft-keyboard dengan fungsi text prediction.

d) Kemampuan Bluetooth yang mendukung A2DP dan AVRCP.

e) Mempunyai kemampuan otomatis terhubung ke perangkat Bluetooth lain

dengan jarak tertentu.

f) Widget baru dan folder dapat dikumpulkan di layar home.

g) Perpindahan layar secara otomatis.

3) Android versi 1.6 (Donut)

Android Donut dirilis pada 15 September 2009 berdasarkan kernel Linux 2.6.29.

(40)

20

Gambar 2.5 Logo Android Donut (Safaat. 2012).

Donut memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Peningkatan pada Android Market.

b) Kemampuan integrasi kamera, perekam video, dan tampilan galeri.

c) Aplikasi galeri yang baru memungkinkan pengguna memilih banyak foto

untuk dihapus. Aplikasi voice search yang diperbarui menjadi lebih cepat

merespon dan integrasi dengan aplikasi yang lain termasuk kemampuan

mencari kontak.

d) Peningkatan aplikasi search untuk dapat mencari bookmarks, history, kontak,

dan web dari layar home.

e) Peningkatan dukungan teknologi untuk CDMA/EVDO.802.1x, VPNs, dan

mesin text to speech.

f) Mendukung resolusi layar WVGA.

g) Peningkatan kecepatan pada fitur pencarian dan aplikasi kamera.

4) Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Tidak berselang lama setelah Donut, Android kembali merilis Android Eclair

yang berbasis kernel Linux 2.6.29. Versi Eclair muncul sampai tiga kali perilisan,

yang pertama 2.0 pada 26 Oktober 2009, Eclair 2.0.1 pada 3 Desember 2009 dan

(41)

21

Gambar 2.6 Logo Android Eclair (Safaat. 2012).

Eclair memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Optimalisasi kecepatan hardware.

b) Mendukung lebih banyak ukuran dan resolusi layar.

c) Perubahan UI serta UI baru pada browser dengan dukungan HTML 5.

d) Daftar kontak baru, dengan rasio hitam dan putih yang lebih baik untuk

background.

e) Peningkatan aplikasi Google Maps 3.1.2.

f) Dukungan untuk Microsoft Exchange.

g) Mendukung Flash untuk kamera serta kemampuan Digital Zoom.

h) Peningkatan aplikasi virtual keyboard, Bluetooth 2.1 dan Live Wallpaper.

5) Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

Sebagai kelanjutan program Android, Google merilis Android Froyo pada 20 Mei

2010. Logo Froyo seperti pada Gambar 2.7.

(42)

22

Froyo memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Optimalisasi kecepatan dan performa sistem operasi.

b) Integrasi Chrome v8 javaScript kedalam aplikasi browser.

c) Peningkatan dukungan Microsoft Exchange.

d) Peningkatan aplikasi launcher dengan shortcuts menuju aplikasi phone dan

browser.

e) Fungsi USB tethering dan WiFi hotspot.

f) Penambahan pilihan untuk menonaktifkan akses data jaringan mobile.

g) Aplikasi Android Market yang telah diperbarui dengan fitur update otomatis.

h) Peningkatan kemampuan pertukaran antara keyboard multi-bahasa dan

kamusnya dengan lebih cepat.

i) Voice dialling dan berbagi kontak melalui Bluetooth.

j) Mendukung file upload di aplikasi browser.

k) Dukungan terhadap aplikasi Adobe Flash 10.1.

6) Android versi 2.3 (Gingerbread)

Android Gingerbread dirilis pada 6 Desember 2010 berbasis kernel Linux 2.6.35.

Logo Gingerbread tampak seperti pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Logo Android Gingerbread (Safaat. 2012).

(43)

23

a) Penambahan aplikasi Near-Field Communication (NFC).

b) Dukungan pada kamera Depan.

c) Penambahan kemampuan telepon via internet atau disebut Voice over IP

(VoIP).

d) Perbaikan tampilan antarmuka yang lebih rapih dan mudah dipelajari.

e) Penambahan aplikasi yang bernama Manage Applications yang berfungsi

untuk mengelola aplikasi lain.

f) Kemampuan memperbaiki kesalahan mengetik melalui kamus pada library.

g) Penambahan kemampuan select, copy, dan paste.

7) Android versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirilis pada 22 Februari 2011 berdasarkan kernel Linux

2.6.36. Logo Honeycomb seperti pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Logo Android Honeycomb (Safaat. 2012).

Beberapa keunggulan dari Android “Lebah Biru” adalah sebagai berikut:

a) Didesain khusus untuk tablet dengan mendesain ulang dengan

memperhitungkan ukuran layar yang lebih besar.

b) Terdapat efek grafik 3D yang dapat berkerja dengan mulus walaupun untuk

aplikasi dengan kebutuhan grafis tinggi.

c) Penambahan fitur peluncur aplikasi yang baru dijalankan (recent apps) yang

terdapat di system bar.

d) Papan ketik virtual yang bersahabat dan mudah digunakan.

(44)

24

web hingga pencarian lokal.

f) Peningkatan koneksi termasuk WiFi dan Bluetoothtethering.

g) Penjelajahan Web anonim, browser berubah dari multi window menjadi multi

tabulasi serta sinkronisasi bookmark dengan akun Google yang lain.

h) Aplikasi tetap dapat berjalan baik, walaupun kebanyakan aplikasi di market

ditujukan untuk perangkat berlayar kecil.

i) Pengorganisasian email lebih mudah dengan tampilan dua bagian layar.

j) Widget yang lebih interaktir dengan fungsi yang beragam dan tidak pasif.

8) Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

ICS dirilis pada 19 Oktober 2011 dengan menggunakan kernel Linux 3.0.1. Logo

ICS seperti pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Logo Android ICS (Safaat. 2012).

Kelebihan yang dimiliki Android “Manis” ini seperti dijelaskan sebagai berikut:

a) Pada home screen, widget dapat dirubah sesuai keinginan pengguna, ikon

aplikasi dapat disatukan dalam satu folder, serta tampilan yang lebih nyaman.

b) Perbaikan pada kemampuan inline pemeriksaan ejaan, namun belum

mendukung bahasa Indonesia.

c) Penambahan kemampuan share hasil screenshot dengan animasi Polaroid

kecil untuk menyorot tindakan.

(45)

25

e) Perubahan pada tampilan tabulasi browser yang berbentuk vertikal dan

bertumpuk.

f) Pembaruan kemampuan aplikasi email.

g) Pembaruan pada pengontrolan mobile data usage, pengguna dapat

mengetahui aplikasi yang sering menghabiskan kuota internet, dan dapat

membatasi kuota untuk aplikasi bersangkutan.

h) Penambahan kemampuan pada media foto dengan kemampuan zero shutter

lag serta kemampuan mengedit foto secara langsung dan video yang

mendukung sampai 1080p.

i) Tampilan yang lebih elegan dan interaktif.

j) Penambahan fitur baru terkait keamanan sistem, yaitu Face Unlock.

k) Penambahan fitur Google+.

l) Dapat memberikan perintah suara dan langsung memunculkan teks sembari

pengguna tetap berbicara.

m) Pembaruan fitur NFC, hanya dengan men-tap, maka kontak, webpage,

ataupun musik dapat ditransfer seperti halnya menggunakan Bluetooth.

9) Android versi 4.1/4.2/4.3 (Jelly Bean)

Google menyebut Jelly Bean sebagai generasi terbaru dari Android karena

memiliki sejumlah fitur yang telah disempurnakan dari generasi sebelumnya. Jelly

Bean pertama kali dirilis pada acara Google I/O pada 27 Juni 2012 dengan

berdasar pada kernel Linux 3.0.31. Perangkat mobile pertama yang menggunakan

sistem operasi ini adalah tablet Nexus 7. Logo Jelly Bean seperti pada Gambar

(46)

26

Gambar 2.11 Logo Jelly Bean (Safaat. 2012).

Pembaruan Beberapa keunggulan Jelly Bean dijelaskan sebagai berikut:

a) Pergerakan aplikasi yang semakin lembut, dan penggunaan Project Butter

untuk mengoptimalkan System on Chip (SoC) pada tiap ponsel.

b) Penerapan aplikasi Google Now, yang merupakan aplikasi berbasis lokasi.

c) Peningkatan kemampuan notifikasi bar.

d) Peningkatan kemampuan pencarian dengan suara yang menjadi lebih pintar

dengan kemampuan menjawab.

e) Ukuran widget yang dapat menyesuaikan dengan space yang tersisa di layar.

f) Pembaruan galeri foto dan kemampuan membuat foto panorama.

10)Android versi 4.4 (KitKat)

Generasi terakhir Google sampai saat ini adalah Android KitKat, Google

memberikan nama Android versi ini dengan nama KitKat setelah diberikan izin

oleh Nestle dan Hershey. KitKat dirilis pada tanggal 31 Oktober 2013. Logo

(47)

27

Gambar 2.12 Logo Android KitKat (http://developer.android.com/about/

versions/kitkat.)

Beberapa keunggulan KitKat adalah sebagai berikut:

a) Pembaruan antar muka dengan status bar dan navigasi transparan pada layar

depan.

b) Optimasi kinerja pada perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah.

c) NFC Host Card Emulation sebagai emulator kartu pintar.

d) WebViews berbasis Chromium.

e) Perluasan fungsionalitas bagi layanan pendengar notifikasi.

f) API umum untuk mengembangkan dan mengelola klien pesan teks,

kemampuan untuk menentukan aplikasi SMS standar.

g) Kerangka kerja baru untuk transisi UI dan akses penyimpanan untuk

mengambil konten dan dokumen dari sumber lain.

h) Sensor batching, step detector, dan counter API.

i) Peningkatan tampilan mode layar penuh, tombol perangkat lunak dan status

bar bisa diakses dari tepi dengan cara menggesek.

j) Penyeimbang audio dan peningkatan kualitas suara.

k) Penambahan perangkat inframerah.

l) Peningakatan aksesibilitas API.

m) Dukungan Bluetooth Message Access Profile (MAP).

(48)

28

2.8. Android Development Tools

Dalam proses merancang dan membangun aplikasi Android, diperlukan beberapa

tools sebagai berikut:

2.8.1. Android Software Development Kit (SDK)

Android SDK merupakan tools API (Application Programming Interface) yang

diperlukan untuk mengembangkan aplikasi Android dengan menggunakan bahasa

Pemrograman Java (Meier. 2009).

2.8.2. Android Development Tools (ADT)

Android Development Tools merupakan suatu plugin yang dirancang untuk IDE

Eclipse agar mempermudah dalam membangun dan mengembangkan suatu

aplikasi Android pada IDE Eclipse. Dengan ADT, pengembang dapat

mem-package source menjadi satu file installer Android, yaitu file dengan .apk (dot

apk). Semakin tinggi platform atau versi Android yang digunakan, maka semakin

tinggi pula ADT yang diperlukan (Meier. 2009).

2.8.3. Eclipse

Eclipse merupakan komunitas open source yang bertujuan menghasilkan platform

pemrograman terbuka. Eclipse terdiri dari framework yang dapat dikembangkan

lebih lanjut, perlatan bantu untuk membuat dan me-manage software sejak awal

hingga diluncurkan. Platform Eclipse didukung oleh ekosistem besar yang terdiri

(49)

29

research. Banyak orang mengenal Eclipse sebagai IDE (Integrated Development

Environment) untuk bahasa pemrograman Java, tetapi Eclipse lebih dari sekedar

IDE untuk Java (http://www.eclipse.org/org/.).

Secara umum, Eclipse digunakan untuk membangun software inovatif berstandar

industri, dan alat bantu beserta framework-nya mebantu pekerjaan menjadi lebih

mudah. Komunitas Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek open source.

Proyek-proyek tersebur secara konsep terbagi menjadi 7 kategori, yaitu:

1) Enterprise Development.

2) Embedded and Device Development.

3) Rich Client Platform.

4) Rich Internet Applications.

5) Application Frameworks.

6) Application Lifecycle Management (ALM).

7) Service Oriented Architecture (SOA).

Eclipse menggunakan EPL (Eclipse Public License), yaitu lisensi yang

memungkinkan organisasi untuk menjadikan Eclipse sebagai produk

komersialnya, dan saat yang sama meminta orang yang melakukan perubahan

untuk mengkontribusikan hasilnya kembali kepada komunitas

(http://www.eclipse.org/org/.).

2.8.4. Text Editor

Text Editor adalah sebuah software aplikasi atau program komputer yang

memungkinkan penggunanya membuat, mengubah, atau meng-editfile teks (plain

text). Text editor dapat digunakan untuk membuat program komputer, meng-edit

(50)

30

design.

Hanya teks biasa alias plain text saja yang dapat dimasukkan pada sebuah aplikasi

text editor, berkebalikan dengan aplikasi word processor (pengolah kata) atau

aplikasi rich text editor yang dapat digunakan untuk mengelola formatted text.

Program-program tersebut dapat menghadirkan fungsi-fungsi khusus seperti bold,

italic, dan ubahan ukuran font dan juga jenis font. Aplikasi text editor, di sisi lain,

hanya menampilkan semua karakter yang terlihat di dalam file, alias tidak

memiliki kemampuan untuk mem-format teks dan juga tidak dapat menambahkan

gambar atau konten lainnya (Gicara. 2011).

Mayoritas sistem operasi saat ini telah dilengkapi dengan aplikasi text editor,

biasanya berupa aplikasi text editor standar. Sebagai contoh, sistem operasi

MacOS hadir dengan aplikasi text editor bernama Xcode. Pada dasarnya Xcode

dirancang untuk mengembangkan aplikasi pada sistem operasi Apple, yaitu iOS

dan OS X. Namun, selain fungsinya tersebut, Xcode juga dapat dijadikan sebagai

text editor bagi semua bahasa pemrograman. Xcode dibuat untuk dapat lebih

mudah dalam menganalisis kode program, memonitor performa aplikasi, dan

mencoba langsung aplikasi yang sedang dibuat (Developer. 2014).

2.8.5. PhoneGap

PhoneGap adalah sebuah kerangka kerja/ open source framework yang dipakai

untuk membuat aplikasi cross-platform mobile dengan HTML, CSS, dan

JavaScript (http://phonegap.com/about).

PhoneGap menjadi suatu solusi yang ideal untuk seorang web developer yang

(51)

31

solusi ideal bagi yang tertarik untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat berjalan

pada beberapa perangkat smartphone dengan basis kode yang sama. Artinya,

cukup hanya dengan satu kali koding saja, bisa membuat aplikasi untuk

smartphone iPhone, Android, Blackberry, Symbian dan Palm. Dengan

menggunakan PhoneGap, pengembang bisa menghemat waktu dalam membuat

aplikasi untuk beberapa smartphone sekaligus.

2.8.6. Blackbox Testing

Metode pengujian blackbox adalah pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi

fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dilakukan untuk

mengetahui fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai

degan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian ini dilakukan dengan membuat

kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan cara menggunakan

perangkat lunak yang dibuat, kemudian melihat apakah sesuai dengan spesifikasi

yang dibutuhkan pengembang.

Menurut Roger dkk (2009), Blackbox testing juga disebut pengujian tingkah laku,

memusat pada kebutuhan fungsional perangkat lunak. Teknik pengujian black box

memungkinkan memperoleh serangkaian kondisi masukan yang sepenuhnya

menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Beberapa jenis

kesalahan yang dapat diidentifikasi adalah fungsi tidak benar atau hilang,

kesalahan antar muka, kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data),

kesalahan performasi, kesalahan inisialisasi dan akhir program.

Menurut Nidhra dkk (2012), Pengujian Blackbox merupakan pengujian yang

(52)

32

pemrograman. Pengujian ini murni dilakukan dengan sudut pandang penguji yaitu

end user. Pengujian blackbox memainkan peran penting dalam pengujian

perangkat lunak dalam membantu proses validasi seluruh fungsi dari sistem yang

dibangun. Pengujian ini dianggap selesai apabila semua kebutuhan user atau

pengguna telah dipenuhi. Walaupun jika nantinya ada kebutuhan user yang belum

lengkap atau muncul kebutuhan yang tak terduga, maka hal tersebut dapat

didefinisikan ulang kemudian. Pengujian ini hanya berdasar pada perspektif user.

Hal yang paling penting dalam pengujian blackbox ini adalah pengujian ini

menangani input yang valid maupun tidak sesuai perspektif user.

Metode pengujian Blackbox memfokuskan pada pengujian pada fungsional

aplikasi. Metode ini memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat

himpunan kondisi input yang akan melatih syarat-syarat fungsional suatu aplikasi.

Pengujian dengan blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam

beberapa kategori, diantaranya:

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan performa aplikasi.

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Pengujian Blackbox tidak dilakukan pada awal proses perancangan dan

pembuatan suatu aplikasi, melainkan dilakukan pada tahapan-tahapan berikutnya.

Karena pengujian ini dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol. sehingga

perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Dengan mengaplikasikan

ujicoba blackbox, diharapkan dapat menghasilkan sekumpulan kasus uji yang

(53)

33

1. Kasus uji yang berkurang. Jika jumlahnya lebih dari satu, maka jumlah dari uji

kasus tambahan harus didesain untuk mencapai uji coba yang cukuop

beralasan.

2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya

suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu

ujicoba yang spesifik (Ayuliana. 2009).

Menurut Khan Mohd dkk (2012), Pengujian Blackbox memperlakukan perangkat

lunak yang akan diuji sebagai sebuah “Kotak Hitam”, tanpa diketahui tentang

struktur kerja internal dan pengujian ini hanya memeriksa aspek fundamental dari

sebuah sistem. Saat melakukan pengujian blackbox, penguji harus mengetahui

arsitektur sistem namun tidak harus memiliki akses untuk memperhatikan source

code sistem.

Beberapa keunggulan dan kerugian menggunakan pengujian blackbox adalah:

A. Keuntungan

1. Sangat efisien bagi aplikasi yang memiliki source code yang banyak.

2. Persepsi penguji sangat sederhana.

3. Perbedaan perspektif pengguna dan pengembang sangat mudah dilihat

(penguji dan pengembang tidak saling berhubungan).

4. Uji coba pengembangan menjadi lebih cepat.

B. Kerugian

1. Hanya sebagian dari skenario tes yang dapat dijalankan, selebihnya hanya

dapat mengulas sistem secara terbatas.

2. Sulit untuk menggambarkan proses uji coba tanpa melihat spesifikasi yang

jelas.

(54)

34

Beberapa istilah serupa dengan Pengujian Blackbox yaitu Pengujian Buram,

Pengujian Fungsional, Pengujian Closebox dan Pengujian Perilaku.

Pengujian blackbox terdiri dari beberapa tipe, yaitu:

1. Equivalence Partitioning.

2. Boundary Value Analysis.

3. Fuzzing.

4. Cause Effect Graph.

5. Orthogonal Array Testing.

6. App Pair Testing.

7. State Transtition Testing.

2.9. Model Waterfall

Metode rekayasa peranti lunak yang digunakan peneliti adalah Metode waterfall.

Menurut Pressman (2010, p.39) waterfall adalah model klasik yang bersifat

sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini ada dua gambaran

dari waterfall model.

Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman yang ditunjukkan

gambar 2.13.

Gambar 2.13 Waterfall Pressman (SNATI. 2010).

(55)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Dinas Pemuda dan Pariwisata

Kabupaten Pesisir Barat. Waktu penelitian dilakukan selama semester genap

tahun ajaran 2013-2014.

3.2.Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini, yaitu :

3.2.1. Perangkat Keras (Hardware) A. Notebook dengan spesifikasi:

1. Toshiba seri Satellite L745 dengan prosesor Intel Core i5 2.50 GHz.

2. Memory 4GB (2,74 GB usable) DDR3 RAM.

3. Kapasitas penyimpanan 640 GB HDD.

B. Perangkat Mobile Android dengan spesifikasi:

1. Samsung Galaxy Ace 3 GT-S7270.

2. Android OS 4.2.2 Jelly Bean.

3. Memory 1GB RAM.

(56)

36

3.2.2. Perangkat Lunak (Software)

A. Eclipse IDE + Android Plugin for Eclipse (ADT plugin v.23 dan Android

SDK).

B. Notepead++

C. Pengolah gambar (Corel Draw X6)

D. Sistem Operasi Windows 7

E. Pemrogman Java

F. Adobe Photoshop cs3

G. Jquery Mobile

3.3 Metodologi Pengembangan

Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode waterfall.

Metode waterfall adalah sebuah metode yang dalam setiap tahapannya

menghasilkan dokumentasi dari hasil pekerjaan. Metode ini cocok digunakan

(57)

37

Metode Waterfall seperti tampak pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram Metode Waterfall

Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level

kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, dan testing.

Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu

selesainya tahap sebelumnya dan berjalan.

Berikut ini adalah tahapan metode waterfall :

3.3.1 Analisis kebutuhan

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem untuk

diaplikasikan ke dalam bentuk software. Tahap ini sering disebut dengan Project

Definition.

Dalam penelitian ini, dicari kebutuhan yang diperlukan sistem baik perangkat

lunak, perangkat keras maupun cara pengumpulan data yang diperlukan dan

digunakan.

Requirements Definition

System and Software Design

Implementation and unit testing

Integration and system testing

(58)

38

3.3.1.1. Studi Literatur

Dalam metode ini dikumpulkan berbagai data dan informasi yang berkaitan

dengan penelitian melalui buku, jurnal, internet, dan situr – situs internet.

3.3.1.2. Wawancara

Dalam metode wawancara ini dibutuhkan secara langsung mewawancarai staf

Dinas Pemuda Dan Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat mengajukan beberapa

pertanyaan tentang letak dari potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Pesisir

Barat.

3.3.1.3. Survey Lokasi

Pada metode ini dilakukan survey lokasi langsung terkait dalam pengambilan data

di tiap-tiap objek wisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.

3.3.2 Desain sistem

Proses selanjutnya setelah analisis kebutuhan adalah desain sistem. Desain harus

mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.

Desain merupakan proses perancangan dari awal mulai, proses pengerjaan, hingga

pada hasil akhir yang diperoleh.

Membuat konsep rancangan berupa diagram-diagram UML:

3.3.2.1. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram yang mendeskripsikan interaksi antara

(59)

39

3.3.2.2Activity Diagram

Proses yang terjadi dalam setiap use case dari aktivitas dimulai sampai aktivitas

berhenti dapat digambarkan dengan menggunakan activity diagram. Activity

diagram pada Gambar 3.3 menjelaskan proses login yang dilakukan oleh

administrator dengan memasukkan username dan password maka sistem akan

memeriksa apakah username dan password yang diinputkan benar atau salah, jika

benar maka user bisa masuk ke sistem dan jika salah maka sistem memberikan

pemberitahuan dan kembali ke proses awal.

3.3.2.3 User Interface

Halaman ini adalah halaman utama dari sistem informasi kondisi jalan

Bandarlampung.

3.3.3 Kode program

Proses selanjutnya setelah analisis kebutuhan dan desain sistem yaitu coding

program. Pembuatan coding program sesuai dengan desain yang telah dibuat

menggunakan bahasa pemrograman Java.

3.3.4 Pengujian Program

Hasil program harus diujicobakan ada 2 cara dalam pengujian program demo

program dan mengisi beberapa quisioner yang telah disiapkan oleh penulis guna

mengkoreksi apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan. Demikian juga

dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software

bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang

(60)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pada Aplikasi Informasi Pariwisata

Pesisir Barat pada Mobile Smartphone berbasis Android, maka didapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi Informasi Pariwisata Pesisir Barat ini memberikan informasi

tentang objek wisata dan akomodasi di Kabupaten Pesisir Barat.

2. Aplikasi dapat berjalan dengan baik pada perangkat smartphone Android

yang menggunakan Sistem Operasi Android Minimal versi 2.3.

3. Aplikasi ini sangat berguna bagi wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara yang mau berkunjung di Kabupaten Pesisir Barat.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai

berikut:.

1. Aplikasi ini dapat dikembangkan pada Platform lain selain OS Android.

2. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi berbasis Web.

(61)

78

4. Aplikasi ini dapat dikembangkan lagi dengan lokasi hotel yang diukur lagi

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Android Kitkat.2013. url;http://developer.android.com/about/ versions/kitkat.html Diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 20.36 WIB

Ayuliana. 2009. Testing dan Implementasi. url;http://rifiana.staff.gunadarma.ac.id/

Downloads/files/26083/Teknik+Pengujian+perangkat+Lunak+-+Black+Box.pdf Diakses tanggal 24 Maret 2014 pukul 09.42 WIB

Daniel. 2008. url;http://ilmukomputer.org/2008/11/25/sistem-informasi-geografis-sig-untuk-tata-guna-lahan/ diakses tanggal 25 Februari 2014 17.00

Eclipse.url;http://www.eclipse.org/org/

.Ganzha.2008.url;http://internet-web.infogue.com/pengertian_web diakses tanggal 27 Februari 2014 13.00

Gicara. 2011. Apa yang dimaksud dengan Text Editor. url;http://gicara.com/2011/06/29/apa-yang-dimaksud-dengan-text-editor/ diakses pada tanggal 25 Maret 2014 pukul 01.49 WIB.

Gusmao Antonio, Pramono Hadi Sholeh, Sunaryo. 2013. Sistem Informasi Geografis Pariwisata Berbasis Web Dan Pencarian Jalur Terpendek Dengan Algoritma Dijkstra. Jurnal EECCIS Vol. 7, No. 2, Desember 2013

Jogiyanto H.M. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset

Khan, Mohd. Ehmer dan Farmeena Khan. 2012. A Comparative Study of White Box, Black Box and Grey Box Testing Techniques. IJACSA.

Kristo, Fino Yurio, 2013. Posisi Indonesia di Percaturan Teknologi Dunia. url;http://inet.detik.com/read/2013/08/21/112207/2336008/398/2/posisi-indonesia-di-percaturan-teknologi-dunia. Diakses pada 3 Maret 2014 pukul 10.34 WIB.

Gambar

Gambar
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data (Jogiyanto. 2001).
Gambar 2.2.
Gambar 2.3 Android Lifecyle Activity (Roger dkk. 2009).
+7

Referensi

Dokumen terkait

ini berarti bahwa secara serentak Struktur Kepemilikan, Discretionary Current Accrual (DCA) dan Disclosure berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan

Penemuan-penemuan Sprague yang lain tentang listrik sangat bermanfaat terhadap perbaikan jaringan distribusi listrik kita sekarang ini (yang lebih dahulu dilakukan oleh Edison),

Deiksis sosial dapat ditemukan dalam berbagai ungkapan atau percakapan dalam sebuah novel, sebab penulisan karya sastra tidak lepas dari pemakaian deiksis sosial yang digunakan

Observasi dilakukan selama berlangsungnya kegiatan tindakan supervisi kelompok.Berdasarkan hasil-hasil analisis dokumen perencanaan dan simulasi praktek tindakan pada tabel di

biasanya digunakan untuk hal yang berkaitan dengan peristiwa gempa bumi.. Sedangkan seismograf memiliki cara kerja yang lebih

MANFAAT DAUN LAMTORO ( Leucaena leucocephala DALAM PAKAN AYAM PEDAGING DIUKUR DARI PENAMPILAN PRODUKSI.. Jet .S Mandey* ,

“ Analisis Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Dalam Implementasi ASEAN Economic Community..

Donat Kentang Enak Dan Lembut w... Donat Kentang