BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Penggunaan bahasa dapat dikatakan tepat apabila sesuai dengan situasi dan kondisi penuturan. Wujud bahasa yang dipergunakan biasanya dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang disebut sebagai faktor penentu, misalnya faktor siapa yang berbicara dan siapa lawan bicara, apa tujuan pembicaraan, masalah apa yang dibicarakan, serta situasi pembicara pada saat berbicara. Penggunaan bahasa yang dipengaruhi oleh segala faktor tersebut disebut dengan istilah pragmatik.
Pragmatik banyak digunakan dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Percakapan secara lisan dapat dideskripsikan secara pragmatik dengan adanya situasi penutur dan lawan tutur, sedangkan pada tulisan dapat pula dilihat melalui deskripsi dari penulis. Pendeskripsian tersebut ditunjukan melalui ucapan pada tuturan yang mampu menggambarkan situasi dalam berkomunikasi yang terdapat dalam tulisan tersebut. Hal ini banyak dijumpai pada karya fiksi seperti novel dan karya lainnya yang menggunakan media tulis. Rincian unsur pragmatik dalam sebuah karya fiksi dapat ditemukan dengan cara menganalisis karya tersebut melalui pragmatik (Sari, 2016: 1-2).
Levinson (dalam Asrul 1996: 23) mengatakan Pragmatics is the study of deictic (at least in part), implicature, presupposition, speech act, and aspect of
discourse structure ‘pragmatik adalah penelitian tentang bidang deiksis,
Dalam berkomunikasi terdapat banyak kata yang memiliki rujukan pada hal tertentu, baik benda, tempat, ataupun waktu yang rujukannya bisa berubah-ubah atau berpindah-pindah. Kata yang memiliki rujukan yang tidak pasti ini disebut dengan deiksis.Deiksis termasuk salah satu fenomena bahasa yang universal karena ekspresi-ekspresi deiksis dapat ditemukan pada semua bahasa manusia. Tentang mengapa demikian halnya dapat diperoleh jawabannya, misalnya dari Huang (dalam Hasibuan 2011:38), yang memberi penjelasan bahwa melakukan komunikasi melalui wahana bahasa di antara sesama penggunanya tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien tanpa kehadiran deiksis di dalamnya.
Deiksis sebagai salah satu bidang kajian pragmatik menjadi topik dalam penelitian ini, tetapi hanya memfokuskan pada deiksis sosial. Deiksis sosial adalah rujukan yang dinyatakan berdasarkan perbedaan kemasyarakatan yang memengaruhi peran pembicara dan pendengar. Perbedaan itu dapat ditunjukkan dalam pemilihan kata. Dalam beberapa bahasa, perbedaan tingkat sosial antara pembicara dengan pendengar yang diwujudkan dalam seleksi kata atau sistem morfologi kata-kata tertentu (Nababan, 1987:42).
Dalam penelitian ini, peneliti membahas deiksis sosial yang terdapat dalam novel Supernova Episode Gelombang karya Dee Lestari. Novel Supernova
Episode Gelombang adalah novel fiksi ilmiah karangan Dee Lestari yang
diterbitkan pada tanggal 17 Oktober 2014. Novel ini merupakan bagian kelima dari novel Supernova. Sebelum novel Gelombang terdapat novel Kesatria Putri
dan Bintang Jatuh yang merupakan serial Supernova episode pertama yang
diterbitkan tahun 2001. Disusul episode berikutnya, Akar (2002), Petir (2004),
Partikel (2012), dan dilanjutkan dengan episode Intelegensi Embun Pagi (2016).
Serial Supernova konsisten menjadi bestseller nasional dan membawa banyak kontribusi positif dalam dunia perbukuan Indonesia. Kiprah Dee Lestari dalam dunia kepenulisan juga telah membawanya ke berbagai ajang nasional dan internasional.
ingin mengubah nasib dan status. Lahirnya sebuah novel tidak terlepas dari penggunaan deiksis sosial, sebab sebuah novel pada umumnya diangkat dari kehidupan manusia sehari-hari dan juga mencerminkan wujud dari interaksi sosial dalam masyarakat, yang disampaikan dengan cara yang berbeda oleh setiap pengarang. Salah satunya adalah novel Supernova Episode Gelombang karya Dee Lestari. Peneliti ingin membahas tentang pemakaian deiksis sosial dalam novel
Supernova Episode Gelombang karena keberagaman bahasa yang terdapat dalam
novel tersebut. Tokoh-tokoh dalam novel tersebut menggunakan beragam bahasa saat berkomunikasi, yaitu bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Spanyol, bahasa Korea, bahasa Tibet serta dialek Batak Toba.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji adalah mengenai penggunaan deiksis sosial yang terdapat dalam novel Supernova
Episode Gelombang karya Dee Lestari. Adapun perumusan masalahnya, sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah bentukekspresi deiksis sosial yang terdapat dalam novel Supernova Episode Gelombang?
2. Bagaimanakah fungsi penggunaan ekspresi deiksis sosial yang terdapat dalam novel Supernova Episode Gelombang?
1.3Batasan Masalah
Suatu penelitian haruslah memunyai batasan masalah. Dengan pembatasan masalah yang ada, penelitian yang dikaji dapat terarah dan tidak terjadi kesimpangsiuran masalah yang hendak diteliti, sehingga tujuan yang dimaksudkan peneliti dapat tercapai. Penelitian mengenai deiksis ini dibatasi deiksis sosial yang terdapat dalam novel Supernova Episode Gelombang.
1.4Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk ekspresi deiksis yang terdapat dalam novel Supernova Episode Gelombang.
1.5Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoretis
Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah seperti berikut.
1. Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan tentang kajian linguistik terapan, khususnya ilmu pragmatik dalam novel.
2. Menambah kajian analisis pragmatik khususnya penggunaan deiksis sosial dengan objek kajian novel.
1.5.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan yang berarti dalam pemahaman novel, terutama dalam hal memahami jenis deiksis dalam kategori sosial di kalangan mahasiswa, terutama kepada para peminat ilmu pragmatik. 2. Memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu bahasa, khususnya kajian