• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Untuk Menentukan Kerusakan Pada Telepon Selular

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Aplikasi Untuk Menentukan Kerusakan Pada Telepon Selular"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA TELEPON SELULAR

TUGAS AKHIR

AMUDI HALOMOAN BUTARBUTAR 072406119

PROGRAM STUDI DIII ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

APLIKASI UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA TELEPON SELULAR

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madia

AMUDI HALOMOAN BUTARBUTAR 072406119

PROGRAM STUDI DIII ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERNYATAAN

APLIKASI UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA TELEPON SELULAR

TUGAS AKHIR

Saya mengaku bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

(4)

PENGHARGAAN

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat dan berkat-Nya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini dengan judul “Alikasi untuk Menentukan Kerusakan pada Telepon Selular”. Penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan bagi setiap Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer Program Studi DIII di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA-USU).

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat masukan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. James P. Marbun, M. Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan dan membimbing penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Drs. Hormat Parningotan selaku Kepala Sekolah SMK Immanuel Medan.

3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Pelaksana Program Studi D-3 Ilmu Komputer FMIPA USU.

4. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M. Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

(5)

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang memberikan bantuan, baik saran maupun kritik sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itulah penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul

Lembar Persetujuan

Halaman persetujuan

Penghargaan

Daftar Isi

Daftar Gambar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Metode Pengerjaan

1.5 Tujuan Penulisan

1.6 Manfaat

1.7 Tahapan Perancangan

1.8 Sistematika

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Aplikasi

2.2 Perangkat Lunak

2.2.1 Proses Perangkat Lunak

(7)

2.2.3 Komponen Perangkat Lunak

2.3 Microsoft Visual Basic

2.3.1 Mengenal Integreted Development Environment (IDE) Visual Basic 6.0

2.3.2 Konsep Dasar Pemrograman Visual Basic 6.0

2.3.3 Koneksi Visual Basic dengan Database

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Ponsel tidak dapat dihidupkaan atau sulit dihidupkan

3.1.1 Ponsel mati total

3.1.2 Ponsel terkena cairan

3.1.3 Integreted Circuit Power Supply (IC PS) rusak

3.1.4 Integreted Circuit Power Amplifier (IC PA) rusak

3.1.5 IC RF rusak

3.1.6 Terkena Benturan (Contact Service)

3.1.7 Baterai mengalami penurunan Arus (drop)

3.2 Ponsel dapat dihidupkan

3.2.1 Ponsel Tidak ada suara (No Voice)

3.2.2 Tidak ada sinyal (No signal)

3.2.3 Kerusakan layar ponsel (Liquid colour display atau LCD)

(8)

3.2.5 Hang

3.2.6 Hang Total

3.3 Diagram aplikasi untuk menentukan kerusakan pada Telepon selular

BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Form utama

4.2 Form penelusuran

4.3 Form kerusakan ponsel kondisi mati

4.4 Form kerusakan ponsel kondisi hidup

4.5 Form penelusuran pemecahan permasalahan ponsel kondisi mati

4.6 Form penelusuran pemecahan permasalahan ponsel kondisi hidup

4.7 Form solusi kerusakan kondisi mati

4.8 Form solusi kerusakan kondisi hidup

4.9 Form pemeriksaan

4.10 Form catatan

4.11 Form pencegahan

4.12 Form kerusakan kondisi mati

4.13 Form kerusakan kondisi hidup

4.14 Form penyebab dan akibat dari kerusakan kondisi mati

4.15 Form penyebab dan akibat dari kerusakan kondisi hidup

4.16 Form aturan kondisi mati

(9)

4.18 Form penjelasan system

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAPTAR PUSTAKA LAMPIRAN :

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak Gambar 2.2 Daur Hidup Perangkat lunak

Gambar 2.3 Tampilan Utama Visual Basic 6.0 Gambar 3.1 Diagram Aplikasi

Gambar 4.1 Tampilan Form Utama Gambar 4.2 Tampilan Form Penelusuran

Gambar 4.3 Tampilan Form kerusakan Ponsel Kondisi Mati Gambar 4.4 Tampilan Form Kerusakan Ponsel Kondisi Hidup

Gambar 4.5 Tampilan Penelusuran pemecahan permasalahan Ponsel Kondisi Mati Gambar 4.6 Tampilan Penelusuran Permasalahan Ponsel Kondisi Hidup

Gambar 4.7 Tampilan Form Solusi Kerusakan Kondisi Mati Gambar 4.8 Tampilan Form Solusi Kerusakan Kondisi Hidup Gambar 4.9 Tampilan Form Pemeriksaan

Gambar 4.10 Tampilan Form Catatan Gambar 4.11 Tampilan Form Pencegahan

Gambar 4.12 Tampilan Form Kerusakan Kondisi mati Gambar 4.13 Tampilan Form kerusakan Kondisi Hidup

Gambar 4.14 Tampilan Form Penyebab dan akibat Kerusakan kondisi mati Gambar 4.15 Tampilan Form Penyebab dan akibat Kerusakan kondisi hidup Gambar 4.16 Tampilan Form aturan kondisi Mati

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perancangan

Dewasa ini, telepon selular atau yang sering disingkat dengan ponsel merupakan suatu alat komunikasi yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam beraktivitas, di antaranya dalam transaksi bisnis, penjualan, pembelian, kebutuhan akan informasi dan lain sebagainya.

Melihat fungsi di atas, maka ponsel akan bermanfaat bila dapat melakukan komunikasi sebagaimana mestinya. Kerusakan atau gangguan yang terjadi pada ponsel, seperti: tiba-tiba mati (hang), tidak ada sinyal (no signal), atau terus-menerus mencari sinyal (searching signal) karena tidak dapat menangkap dan mengunci jaringan, maka dapat mengakibatkan ponsel tersebut tidak bermanfaat serta tidak berfungsi, padahal ponsel tersebut belum lama dibeli. Tetapi jika ponsel tersebut masih bergaransi, tentunya hal ini tidak menjadi masalah. Bagaimana jika sudah lewat masa garansi. Berarti sudah tidak mendapat jaminan kerusakan. Oleh sebab itu untuk mengatasinya, harus mengetahui jenis kerusakan yang terjadi serta cara memperbaiki atau mengatasinya.

(12)

akan mengunjungi counter ponsel terdekat. Padahal tidak semua counter-counter ponsel tersebut dapat memperbaikinya. Sebaliknya counter-counter tersebut akan

memberikan barang tersebut pada counter yang memang khusus hanya menerima perbaikan ponsel.

Counter ponsel khusus yang hanya menerima perbaikan sangat jarang

ditemui. Counter ponsel biasanya hanya melakukan transaksi jual-beli. Jika ada costumer datang membawa ponsel yang rusak untuk diperbaiki, counter tersebut

tentunya dengan senang hati akan menerimanya, Counter tersebut tidak langsung menangani kerusakan ponsel tersebut. Counter tersebut akan mengirim ponsel tersebut ke counter ponsel yang memang menangani masalah tersebut dan tentunya bersifat pribadi, maksudnya hanya orang-orang counter tertentu saja yang mengetahui tempat memperbaikinya, Melihat fakta tersebut, tidak ada salahnya sebagai pengguna ponsel mengetahui cara mencari dan memperbaiki kerusakan ponsel. Risiko memang selalu ada. Namun, bila berhati-hati dengan cermat, risiko tersebut sedikit banyaknya bisa ditekan atau bahkan dihilangkan. Maka untuk menjadi seorang ahli dalam perbaikan ponsel, dibutuhkan waktu pendidikan yang cukup lama serta memerlukan biaya dan pengalaman yang cukup banyak.

(13)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, timbul masalah yang berhubungan dengan tugas akhir ini. Oleh karena itu perumusan masalah adalah: “Bagaimana merancang pembuatan aplikasi untuk menentukan kerusakan pada telepon selular”.

1.3 Batasan Masalah

Perancangan Aplikasi Untuk Menelusuri kerusakan pada Ponsel mengambil jenis Nokia 3210, disebabkan ponsel ini masih memiliki data yang mudah diperoleh dari

segi gambar komponen, rangkaian, maupun perawatan, dimana gangguan yang terjadi mencakup kerusakan pada kondisi ponsel tidak dapat dihidupkan dan kondisi dapat dihidupkan, pada kondisi ponsel tidak dapat dihidupkan atau sulit dihidupkan kerusakannya meliputi: ponsel mati total, ponsel terkena cairan, IC Power Supply rusak, IC Power Amplifier (IC PA) rusak, kerusakan pada IC RF, terkena benturan (Contact Service), baterai mengalami penurunan arus (ngedrop), sedangkan pada kondisi ponsel dapat dinyalakan kerusakannya meliputi: ponsel No Voice (tidak ada suara), no signal ( tidak ada sinyal), kerusakan layar ponsel (Liguid Colour Display atau LCD), suara ringtone rusak, dan tiba-tiba mati (hang).

1.4 Metode Pengerjaan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengerjaan perangkat lunak ini yaitu:

(14)

2. Melakukan konsultasi dengan para pakar dalam bidang perbaikan ponsel . 3. Melakukan analisis dan perancangan sistem dengan menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic 6.0.

4. Membuat database dimana basis pengetahuan disimpan yang dibutuhkan dalam menghasilkan kesimpulan akhir.

1.5 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengenalkan kepada para pembaca mengenai aplikasi untuk menentukan kerusakan pada telepon selular.

2. Mengenalkan cara-cara mengetahui kerusakan pada telepon selular .

1.6 Manfaat

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mempercepat menentukan kerusakan pada handpone agar dapat mencari solusi yang tepat.

2. Secara keseluruhan dapat digunakan sebagai alat bantu pelatihan bagi para calon teknisi pada counter-counter ponsel yang ada.

1.7 Tahapan Perancangan

(15)

1. Rencana kebutuhan

Penulis mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan perangkat lunak, seperti: Microsoft Visual Basic serta artikel yang ada hubungannya dengan tugas akhir ini.

2. Proses Desain

Penulis melakukan pembuatan desain untuk menampilkannya.

3. Implementasi

Penulis melakukan implementasi dari hasil desain yang dibuat.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisasn tugas akhir ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yaitu sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, metode pengerjaan, tujuan, manfaat, tahapan perancangan, sistematika penulisan tugas akhir.

BAB 2 Landasan Teori

Bab ini mengungkapkan tentang konsep dasar dan teori yang mendukung pembahasan untuk tema penulisan ini.

BAB 3 Perancangan Sistem

(16)

BAB 4 Implementasi Sistem

Bab ini akan mambahas analisa hasil dan pembahasan aplikasi untuk mengetahui kerusakan pada telepon selular yang dirancang, pembuatan program yang diusulkan, tampilan interface program dan pengujian aplikasi.

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Kebutuhan Aplikasi

Analisis kebutuhan merupakan lanngkah awal untuk menentukan perankat lunak yang dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat tergantung kepada keberhasilan dalam melakukan analisis kebutuhan. Jika terjadi analisis dalam kebutuhan, maka perangkat luanak yang dibuat menjadi tak berguna .

Analisis kebutuhan yang baik belum tentu menghasilkan perangkat lunak yang baik.Tetapi analisis kebutuhan yang tidak tepat sudah pasti menghasilkan perangkat lunak yang tidak berguna. Kesalahan analisis kebutuhan yang diketahui ketika sudah memasuki penulisan kode atau pengujian, bahkan hampir tahap penyelesaian adalah malapetaka yang besar bagi sebuah kelompok pembuat perangkat lunak.biaya dan waktu yang diperlukan menjadi banyak yang tersia-sia.

Faktor utama yang mesti dipenuhi dalam membuat analisis kebutuhan: 1. Komunikasi yang baik

(18)

2. Mengetahui “Apa”

Perlu diketahui adalah tentang apa yang dikerjakannya, data apa yang menjadi masukan, apa yang dihasilkan. Jangan terburu-buru menyatakan tentang cara pengerjaannya.

3. Gunakan Istilah yang Sederhana

Berkomunikasi dengan pengguna, ketika dalam proses analisis kebutuhan, jangan melakukan istilah yang sulit dimengerti. Kebiasaan menggunakan istilah yang sulit atau sangat spesifik dalam bidang komputer mungkin akan menjadikan orang bangga dengan penulis, tapi ini bisa menjadi sebuah bencana.

4. Terbuka dengan Langkah yang Dilakukan

Bersikap terbuka tentang apa saja yang dilakukan selama proses pembuatan perangkat lunak merupakan tindakan yang cukup membantu. Untuk sebuah pemilihan yang diminta oleh pengguna. Jika ada berbagai pilihan maka akan membantu kedua balah pihak dalam memperoleh sebuah keputusan.

2.2 Perangkat Lunak

Software adalah perintah (Program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informaswi secara proporsional dan dokumen yang menggambarkan informasi dan kegunaan program.

(19)

Software merupakan transformer informasi yang memproduksi, mengatur, memperoleh, memodifikasi, menampilkan, atau memancarkan informasi, ini dapat sesederhana suatu bit tunggal atau sekompleks sebuah simulasi multimedia. Sedangkan peran sebagai pengontol yang dipakai untuk mengantarkan produk, software berlaku sebagai dasar untuk kontrol komputer (sistem operasi), komunikasi informasi (jaringan), dan penciptaan serta kontrol dari program-program lain.

2.2.1 Proses Perangkat Lunak

(20)

(Pengembangan perangkat lunak Model Air Terjun. Roger S Pressman,1994. “Software Engineering A Practitioner’s Approach, McGraw-Hiil”)

Gambar 2.1 Model Pengembangan Perankat Lunak

2.2.2 Karakteristik Perangkat Lunak

Perangkat unak memiliki karakteristik yaitu:

1. Perangkat lunak dikembangkan atau direkayasa tidak dalam pengertian klasik

Adapun kemiripan antara pengertian perangkat lunak dan pembuatan perangkat keras, namun secara fundamental berbeda. Fase pembuatan perangkat keras membuat masalah kualitas yang tidak ada pada perangkat lunak.

Definisi dan Analisis Kebutuhan

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Implementasi dan Unit Testing

(21)

2. Perangkat lunak tidak dapat rusak (wear out)

Jika sebuah komponen perangkat keras rusak, maka dapat diganti dengan suatu spare part, sedangkan perangkat lunak tidak memiliki spare part. Perangkat lunak tidak rentan terhadap ganguan lingkungan yang menyebabkan menjadi rusak. Pemeliharaan perangkat lunak memiliki kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan perawatan perangkat keras.

3. Sebahagian besar perangkat lunak dibuat berdasarkan pesanan, dirakit/dipasang dengan komponen-komponen yang ada.

Perangkat keras memiliki katalog komponen digital, sedangkan perangkat lunak tidak memiliki katalog komponen. Ini memungkinkan untuk memesan perangkat lunak yang off-the-shelf, tetapi hanya sebagian unit yang complete, bukan sebagai komponen yang dapat dipasang kembali ke dalam

program yang baru.

2.2.3 Komponen Perangkat Lunak

(22)

Komponen utama rekayasa perangkat lunak yaitu:

1. Teknologi 2. Manajemen 3. Manusia

Gambar 2.2 Daur Hidup Perangkat Lunak Definisi dan Analisis

Kebutuhan

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Implementasi dan Unit Testing

Operasi dan Perawatan Integrasi dan Sistem

(23)

2.3 Microsoft Visual Basic

Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).

2.3.1 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) Visual Basic 6.0

Integrated Development Environment atau Interface antar muka Visual Basic 6

menggunakan model Multiple Document Interface (MDI). Berikut ini merupakan tampilan IDE Visual Basic 6.0 :

Menu Toolbar Jendela Properties

Project Explorer

Toolbox Jendela Form Jendela Code

(24)

Visual Basic 6.0 membagi tampilan utamanya menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Menu Bar 2. Toolbar

3. Jendela Project 4. Jendela Form 5. Toolbox

Secara garis besar fungsi dari masing-masing komponen toolbox tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pointer b. PictureBox c. Label d. Frame e. TextBox

f. CommandButton g. CheckBox h. OptionButton i. ListBox j. ComboBox

k. HScrollBar dan VScrollBar l. Timer

m. Shape dan Line n. Image

(25)

p. OLE 6. Jendela Code 7. Jendela Properties

2.3.2 Konsep Dasar Pemrograman Visual Basic 6.0

Konsep dasar pada pemrograman Visual Basic 6.0 adalah pembuatan form dengan mengikuti aturan pemrograman Property, Metode dan Event.

1. Property

Property adalah karakteristik yang melekat pada sebuah objek yang menunjukkan cirri /karakteristik suatu objek. Misalnya BackColor menunjukkan warna latar belakang, Font menunjukkan jenis dan ukuran font yang digunakan, dan sebagainya. Pengaturan properti suatu objek dapat diatur dengan 2 cara. Cara pertama adalah dengan mengatur komponen melalui Property Window. Cara kedua adalah dengan memberi baris program pada

Code.

2. Metode

Adalah prosedur yang dikerjakan pada satu objek. Metode merupakan suatu tindakan di mana objek dapat di bentuk.

3. Event

(26)

2.2.3 Koneksi Visual Basic dengan Database Access

Koneksi Visual BASIC dengan database Access dapat dilakukan dengan menggunakan komponen ADO Data Control (ADODC). Komponen ini dapat dihubungkan dengan beberapa komponen yang digunakan untuk mengakses data seperti textbox, datagrid. Untuk dapat menggunakan ADODC, ada beberapa properti yang harus kita lakukan pengaturan antara lain:

1. Connection String

Connection String berfungsi untuk mendefinisikan database yang akan

digunakan Adodc.

2. RecordSource

RecordSource berfungsi untuk mendefinisikan tabel/query yang akan

digunakan Adodc.

3. CommandType

CommandType berfungsi untuk mendefinisikan perintah yang digunakan

(27)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

Dalam perancangan aplikasi untuk menentukan kerusakan pada telepon selular dapat diklasifikasikan kedalam dua kondisi utama, yaitu:

1. Ponsel tidak dapat dihidupkan atau sulit dihidupkan. 2. Ponsel dapat dihidupkan

3.1 Ponsel tidak dapat dihidupkan atau sulit dihidupkan.

Kerusakan yang terjadi pada ponsel pada kondisi tidak dapat dihidupkan atau sulit dihidupkan disebabkan oleh beberapa gangguan, yaitu:

3.1.1 Ponsel mati total

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab yang terjadi yaitu; Penyebab:

1. ponsel sering terjatuh atau terkena cairan. Ponsel yang terjatuh berisiko

mengalami kerusakan hardware, khususnya Central Proccessing Unit (CPU). Jika CPU rusak, akan sangat sulit di perbaiki. Pasalnya CPU merupakan tempat pemrosesan dan penyimpan data ke memori.

(28)

1. Jika ponsel terkena cairan, cepat lepaskan baterai agar tidak terjadi arus pendek (korsleting) menyeluruh.

2. Cek, apakah ada arus atau tidak. Jika tidak ada, lakukan pengecekan pada bagian komponen hardware lainnya.

3. Gunakan multitester. Jika pada ponsel ada arus, coba lakukan pengecekan.

3.1.2 Ponsel terkena cairan

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab kerusakan yang terjadi adalah: Penyebab:

1. Terkena cairan apa pun kecuali cairan pembersih karat (cairan IPA) yang biasa digunakan untuk membersihkan komponen ponsel.

Solusi:

1. Jika ponsel kemasukan cairan, segera lepaskan baterai agar tidak terjadi arus pendek (korsleting) menyeluruh

2. Buka baut dengan menggunakan obeng khusus ponsel, lepaskan layar ponsel. Pada ponsel jenis tertentu, seperti Motorola dan Samsung, layar ponsel (Liquid Colour Display atau LCD ) dan papan sikuit pada ponsel (Print Circuit Board atau PCB) dibuat menempel sehingga membutuhkan solder untuk membukanya. Selesai penyolderan, bersihkan sisa timah dengan cairan pembersih.

3. Keringkan dengan menggunakan bot air cukup dengan mamanfaatkan udara hangatnya saja. Jika tidak ada, keringkan dengan cara menganginkan

dalam suhu kamar hingga papan sikuit ponsel kembali kering.

(29)

3.1.3 Integrated Circuit Power Supply (IC PS) rusak

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab kerusakan yang terjadi adalah: Penyebab :

1. Ponsel terlalu panas, 2. terkena cairan, atau 3. mengalami benturan keras Solusi:

1. Ganti IC Power Supply (IC PS) dengan yang baru. 3.1.4 Integrated Circuit Power Amplifier (IC PA) rusak

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab kerusakan yang terjadi adalah: Penyebab :

1. Ponsel terlalu panas 2. Terkena benturan, atau 3. Mengalami benturan Solusi:

1. Ganti komponen Integrated Circuit Power Amplifier (IC PA) dengan yang baru

3.1.5 IC RF rusak

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab kerusakan yang terjadi adalah: Penyebab :

1. Hp terlalu panas 2. Terkena benturan, atau 3. Mengalami benturan 4. Konsleting

5. Integrated Circuit Power Amplifier (IC PA) sudah lemah. Pemeriksaan:

(30)

tidak dapat mengunci panggilan. Jika demikian kondisinya, kemungkinan besar IC RF/IF rusak.

Solusi:

1. Jika IC RF memang benar-benar rusak, ganti dengan yang baru.

3.1.6 Terkena benturan (Contact Service)

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab kerusakan yang terjadi adalah Penyebab:

1. Ponsel terjatuh dan mengalami benturan yang keras atau

2. Kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada komponen hardware dan software.

Pemeriksaan:

1. Cek bagian konektor atau langsung ke papan sikuit ponsel (Print Circuit Board atau PCB). Jika ada arus, tes dengan cara pengecekan. Jika tidak

ada arus, cek komponen IC power, IC IF, dan IC RF. Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem penerimaan dan pemancar sinyal ponsel masih berjalan dengan baik.

2. Perhatikan kondisi papan sikuit ponsel (Print Circuit Board atau PCB), apakah masih lurus, retak, atau sudah patah. PCB yang retak atau tidak lurus lagi dapat mengakibatkan jalur-jalur yang berhubungan dengan IC putus, sehingga mengakibatkan putusnya hubungan arus dari satu komponen ke komponen lain.

Solusi:

Kerusakan pada Software. Untuk memperbaiki kerusakan pada bagian Software tentu tidak begitu rumit, karena kita tidak perlu membuka bagian dalam

ponsel tersebut. Proses perbaikan dilakukan dengan cara me-reflash (flashing ulang) menggunakan bantuan komputer. Proses ini dilakukan untuk memasukkan kembali data baru ke dalam program ponsel.

(31)

Agar lebih aman, pengecekan hendaknya dilakukan oleh service center resmi atau ahli servis ponsel. Jika kita ingin mencoba melakukan pengecekan sendiri, hendaknya di pandu oleh orang yang memang ahli dan telah berpengalaman melakukan proses ini. Pasalnya proses ini sangat berisiko. Berikut hal-hal yang harus dilakukan.

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan sesuai dengan ponsel yang akan di-up grade.

2. Koneksikan kabel ke PC dan ke ponsel, ingat ponsel harus dalam keadaan mati, sim card, dan baterai harus di cabut.

3. Buka program pengecekan untuk seri ponsel tertentu pada komputer. 4. Pilih versi firmware yang diinginkan.

5. Lakukan proses pengecekan. Yang terpenting dilakukan saat melakukan pengecekan adalah komputer tidak membuka atau menjalankan program aplikasi lain sehingga proses pengecekan tidak terganggu. Setelah selesai, akan muncul pesan pada PC Anda, kemudian lepas kabel koneksi.

6. Pasang kembali baterai dan sim card. 7. Hidupkan kembali (restate) ponsel Anda.

Kerusakan pada hardware. Biasanya terjadi pada komponen IC audio dan IC power supply. Kemungkinan paling besar terjadi pada komponen IC audio. Tapi komponen ini akan bekerja jika mendapat tegangan dari Integrated Circuit Power Supply (IC PS). Jika komponen IC PS rusak, komponen lain termasuk IC audio juga

tidak akan berfungsi. Seperti diketahui, komponen IC audio berfungsi memperbesar gelombang suara agar dapat terdengarr dengan jelas.

IC audio juga berfungsi sebagai pengubah getaran dari digital ke analog atau sebaliknya. Kerusakan pada komponen ini menyebabkan suara menjadi kecil dan contact service.

(32)

Langkah ini dilakukan untuk mengecek apakah kaki-kaki pada IC menempel dengan baik. Jika masih baik tentunya kita tidak perlu mengganti komponen ini dengan yang baru.

Jika komponen telah diganti tetapi ponsel tetap tidak kembali normal, lanjutkan kembali dengan mengganti komponen pada Integrated Circuit Power Supply (IC PS). Fungsi komponen Integrated Circuit Power Supply (IC PS) adalah

sebagai pengatur tegangan dari baterai ke seluruh rangkaian komponen.

3.1.7 Baterai mengalami penurunan arus (drop)

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab, maupun solusinya adalah sebagai berikut ; Penyebab:

1. Proses pengisian baterai (charge) yang tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan baterai cepat menjadi penurunan arus (drop).

2. Penggunaan charger yang tidak asli (original). Agar tidak mudah drop, beterai harus di-charger secara teratur dengan menggunakan charger yang asli atau sesuai dengan tipe ponsel tersebut.

3. Proses pengisian (charge) yang terlalu berlebihan akan meyebabkan kondisi fisik baterai cepat mengalami penurunan arus (drop). Sebaliknya baterai di charge 2-3 jam. Pengisian (Charge) yang berlebihan juga dapat menyebabkan baterai mengembung dan rusak sehingga tidak baik untuk digunakan lagi.

4. Baterai mengalami korosi akibat terkena cairan. Solusi

1. Gunakan multitester untuk mengecek arus baterai. Arus baterai ada di titik 0 menandakan arus baterai kosong, sehingga tidak dapat menghidupkan ponsel. Arus baterai pada multitester harus menunjuk angka 4,3 volt sebagai pertanda adanya arus.

2. Bila arus baterai dalam keadaan kosong, kita dapat mengankat arus tersebut dengan menggunakan desktop multi atau power supply.

(33)

Catatan:

Cara paling mudah mengatasi baterai mengalami penurunan arus (drop) adalah menggantinya dengan membeli baterai baru. Alternatif lain yang dapat dil akukan untuk mengatasi baterai drop adalah “suntik baterai” dengan menggunakan desktop multi. Jika menyuntik baterai dilakukan dengan menggunakan power supply, lakukan langkah-langkah berikut.

1. Siapkan power supply (adaptor sebagai sumber tegangan sekaligus untuk mengetahui besar arus pada baterai.

2. Perhatikan jarum indicator, terdapat huruf A dan V. Huruf A menunjukan besarnya arus, huruf V menunjukan besarnya tegangan.

3. Kalibrasikan sebesar 3,6 volt. Caranya, putar panel kearah kanan sehingga jarum indikator pada boks V bergerak kearah 3,6 volt. Setelah mencapai kalibrasi, matikan kembali power.

4. Hubungan baterai ke power supply. Perlu diperhatikan ketika menghubungkan kutub positif (kabel merah) pada plat positif baterai dan kutup negative (kabel hitam), power supply harus dalam keadaan mati untuk menghindari terjadinya kejutan tegangan.

5. Setelah terselubung, kita masuki tahapan penyuntikan. 6. Hidupkan power supply (lampu indicator warna kuning).

7. Kalibrasikan kembali besarnya arus baterai (putar panel di power supply) hingga lampu berubah menjadi warna merah,. Lampu merah merupakan batas kemampuan baterai tersebut. Caranya, putar panel tersebut ke arah kanan, namun jangan sampai lampu indikator berubah menjadi merah. Bila telah dicapai pengkalibrasian, proses penyuntikan telah berlangsung. Proses ini memakan waktu 1-2 jam.

3.2 Ponsel dapat dihidupkan.

(34)

3.2.1 Ponsel Tidak Ada Suara (No Voice)

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab yang terjadi yaitu; 1. Kerusakan pada mikrofon

Penyebab :

1. Jalur atau rangkain mikrofon atau speaker rusak, bisa akibat benturan, jatuh, atau cairan

Pemeriksaan:

1. Tes dengan cara menelepon ke beberapa orang. Jika semuanya ternyata tidak dapat mendengar suara dari ponsel milik kita, kemungkinan besar terjadi kerusakan pada jalur mikrofon (no voice).

2. Perlu diketahui, pengecekan kerusakan pada mikrofon tidak dapat di lakukan dengan menggunakan multitester. Selain tidak terdeteksi, penggunaan multitester menambah akan memperburuk kondisi bagian tersebut.

Solusi:

1. Ganti bagian mic-nya

2. Jika mic sudah diganti tetapi ponsel masih dalam keadaan semula, coba cek beberapa komponen dan jalur-jalurnya.

3. Periksa jalur mikrofon, jalur ini menghubungkan komponen resistor, transmit, dan IC audio. Untuk mengetahui apakah jalur ini bermasalah gunakan multitester. Jika jarum multitester bergerak, berarti jalur tersebut masih berfungsi. Sebaliknya, jika jalur tersebut telah putus, perbaiki dengan men-jumper agar jalur tersambung kembali.

4. Jika jalur sudah dalam kondisi baik tetapi ponsel tetap seperti kondisi semula, cobalah cek IC audio. Jika IC audio rusak, segera ganti dengan yang baru.

1. Kerusakan speaker Penyebab:

1. Jalur audio terputus. Bisa akibat benturan, jatuh, atau terkena cairan. Pemeriksaan

(35)

2. Jika kondisi speaker masih dalam keadaan baik, jarum multitester akan bergerak dan akan terdengar, lakukan tes jalur audio dengan multitester. Solusi

1. Bila jarum multitester bergerak bisa di pastikan kondisi jalur masih bagus. 2. Jika tidak bergerak, kemungkinan jalur terputus. Untuk mengatasinya

lakukan penyambungan jalur (jumper).

3. Bila jalur dalam kondisi baik tetapi ponsel masih belum berfungsi, Gantilah IC audionya. Kerusakan kasus ini terjadi karena putusnya kaki IC atau terjadi hubungan singkat pada kaki IC. Untuk mengatasinya, lakukan penyolderan ulang. Namun langkah ini berisiko sangat besar karena akan mengakibatkan ponsel mati.

3.2.2 Tidak ada sinyal (No Signal)

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab yang terjadi yaitu; Penyebab:

1. Switch antena rusak, bisa karena ponsel sering berganti cashing dan ceroboh saat memasangnya, sehingga posisi cashing kurang tepat dan merusak komponen switch antena. Kerusakan pada switch antena akan menyebabkan ponsel “searching terus-menerus dan menyebabkan gangguan sinyal pada ponsel.

2. Swicth antena yang rusak menyebabkan ponsel tidak dapat menerima dan mentransmisikan sinyal ke Base Transciever Station (BTS) sehingga tidak dapat mesuk ke dalam jaringan oprator. Kerusakan ini berhubungan dengan Integrated Circuit Power Amplifier (IC PA), RF Filter (RF IF), RF Processor (IF IC), dan switch antena. Pasalnya, keempat IC ini terkait langsung dalam proses penerimaan dan pemancaran sinyal.

Solusi:

1. Cek komponen Power Amplifier (PA), RF, IF, IF IC dan switch antena. 2. Panaskan solderan timah pada komponen tersebut menggunakan bot air,

(36)

cairan pendingin (cairan songka) agar komponen tidak pecah. Lakukan langkah ini selama 1-2 menit.

3. Bersihkan komponen yang telah dipanaskan dan terkena cairan pendingin (cairan singko) dengan menggunakan cairan pembersih komponen ponsel dari karat ( Cairan IPA).

4. Uji ulang, apakah operasional sinyal sudah normal kembali. Caranya, hidupkan ponsel, perhatikan apakah indicator sinyal sudah muncul kembali.

5. Ganti dengan komponen bari jika sinyal masih belum muncul saat diuji ulang.

3.2.3 Kerusakan layer ponsel (Liguid Colour Display atau LCD)

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab yang terjadi yaitu;

1. Liquid Colour Display (LCD ) blank

Penyebab:

1. layar ponsel (Liquid Colour Display LCD) blank disebabkan oleh data yang berasal dari CPU tidak dapat ditampilkan (ter-display) pada layar ponsel. Ini dapat disebabkan oleh korosi (karat), sehingga jalur arus data dari CPU ke layar ponsel (Liquid Colour Display atau LCD) terputus. Korosi biasanya disebabkan adanya cairan yang masuk kedalam komponen ponsel. Meskipun LCD blank, bukan berarti LCD rusak atau mati total. Ini di sebabkan masih terdapatnya tegangan arus yang mengalir.

2. Kemungkinan lain yang juga dapat terjadi adalah kabel fleksibel putus, konektor patah, rubber sobek, atau ketiganya kotor.

Solusi

(37)

2. Bila yang terjadi adalah kebel fleksibel putus, konektor patah, atau rubber sobek, komponen-komponen tersebut harus diganti.

3. Periksa blok layar ponsel (Liquid Colour Display atau LCD) dengan menggunakan multitester, apakah ada tegangan atau tidak, jika tegangan mencapai 4,8 volt berarti layar ponsel (Liquid Colour Display atau LCD) masih dalam keadaan baik.

1. Liquid Colour Display (LCD ) Pecah

Penyebab:

1. Biasanya akibat ponsel terjatuh atau mengalami benturan cukup keras sehingga menyebabkan layar ponsel (Liquid Colour Display LCD) pecah dan cairan di dalamnya keluar. Bila ini terjadi, tidak ada cara lain yang dapat dilakukan selain harus mengganti dengan yang baru.

Solusi:

1. Copot layar ponsel (Liquid Colour Display atau LCD) yang pecah. Ganti dengan yang baru.

3.2.4 Suara ringtone rusak

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab yang terjadi yaitu; Penyebab :

1. Korosi pada komponen penghasil suara (buzzer) di sebabkan oleh kontaminasi cairan, sehingga arus yang masuk menjadi terhambat dan komponen penghasil suara (buzzer) menjadi terhambat. Pada Ponsel Nokia, kerusakan ringtone diakibatkan oleh rusaknya IC COBBA, yakni IC audio khusus Nokia dengan nama COBBA. IC audio ini mengantar arus masuk pada komponen penghasil suara (buzzer).

(38)

Pemeriksaan :

1. Dilakukan cukup dengan mendengarkannya. Solusi :

1. Perbaikan dil akukan dengan cara pengecekan sesuai dengan data dan versi yang sama

2. Pengecekan dilakukan akibat ponsel hang karena men-download nada ringtone melebihi kapasitas memori yang tersedia. Pengecekan dilakukan untuk membuang sebagian file download yang masuk pada memori ponsel.

Catatan :

Apabila ponsel menerima panggilan tetapi tidak terdengar nada dering padahal ponsel dalam setingan yang benar, berarti komponen penghasil suara melodi atau musik (buzzer) bermasalah. Kondisi ini disebut “buzzer no active”.

Untuk itu dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Cek dengan multitester

2. Jika komponen penghasil suara melodi atau musik (buzzer) hidup ditandai dengan bunyi, sedangkan bila tidak berbunyi berarti buzzer rusak dan harus diganti.

3. Periksa jalurnya jika komponen suara melodi atau musik (buzzer) hidup tetapi ringtone tidak bunyi.

4. Bila komponen penghasil suara melodi atau musik (buzzer) tidak rusak dan jalurnya bagus, coba lakukan reset ke setingan awal.

3.2.5 Hang

Pada kondisi ini, penyebab-penyebab yang terjadi yaitu; Hang pada keypad

Penyebab:

1. Putusnya jalur hubungan antara keypad dengan CPU akibat adanya gangguan. Gangguan ini bisa disebabkan oleh masuknya partikel-partikel asing seperti debu atau air sehingga menghambat jalur dan putus.

(39)

solderan lepas. Menempelkan potongan timah pada jalur (CPU-keypad) dapat mengakibatkan arus pendek (korsleting). Jika dibiarkan, jalur akan terganggu sehingga aliran data menjadi kacau dan ponsel benar-benar mengalami hang bukan pada keypadnya saja melainkan keseluruhan. Pencegahan:

1. Perawatan dan perhatian khusus pada ponsel dapat mencegah keypad hang. Perawatan yang dimaksud antara lain rajin membersihkan ponsel,

baik pada bagian dalam maupun bagian luar agar terbebas dari risiko masuknya debu, air, atau partikel-partikel lain yang dapat merusak

2. Penambahan pengamanan dengan memasangkan sarung khusus ponsel. 3. Meletakkan ponsel pada suhu kamar (tidak terlalu panas atau dingin). Solusi

1. Keypad yang hang masih bisa dimatikan dengan menekan tombol power on/of.

2. Jalur yang putus dapat disambung kembali dengan cara men-jumper-nya, yakni menyambung arus yang terputus dari satu kaki komponen ke kaki komponen lain. Men-jumper tidak mudah, karena kita harus tahu terlebih dahulu arah jalur dan jalur mana yang putus.

3. Untuk mencegah terjadinya arus pendek (korsleting) akibat timah menempel pada jalur, bersihkan papan sirkuit pada ponsel (PCB) dengan menggunakan cairan pembersih karat.

3.2.6 Hang Total

Penyebab

1. Salah memasukkan data pada ponsel sehingga tidak sesuai dengan versi dan memori yang tersedia.

2. Kesalahan dalam mengaplikasikan hardware dan software juga menjadi hang pada ponsel. Masalah yang berhubungan dengan hardware di

(40)

3. Pemakaian memori ponsel yang berlebih atau tidak sesuai dengan kapasitas sehingga memori ponsel tidak mempunyai ruang untuk melaksanakan perintah dari si pengguna (user).

Solusi:

1. Lakukan pengecekan dan kembalikan data pada versi semula.

2. Pada saat ponsel hang, cukup copot baterainya saja kemudian pasang kembali.

3. Jika masih hang. Coba lakukan setingan ulang pada ponsel, tetapi untuk melakukannya kita harus mengetahui security code-nya terlebih dahulu. Jika tidak tahu atau lupa, tanyakan saja ke tempat kita membeli ponsel atau pada service center ponsel tersebut. Sebagai contoh, security code pada jenis ponsel Nokia adalah (1234) dan pada ponsel jenis Sony Ericsson adalah (0000).

4. Solusi lain, lakukan up grade pada ponsel. Jika Anda tidak dapat melakukannya sendiri, cobalah bawa ke service center atau tukang servis ponsel.

Tip Menghindari Hang

1. Hindari ponsel dari benturan keras.

2. Usahakan memencet keypad tidak terlalu keras atau cepat,

3. Usahakan memencet keypad tidak terlalu keras atau cepat, khususnya ketika mengetikkan pesan pendek (SMS). Ini untuk memudahkan memori hp mengirim perintah ke CPU. Memencet keypad secara proposional juga akan memudahkan CPU merespon perintah yang diberikan.

4. Sesuaikan pemakaian memori pada ponsel Anda dengan kapasitas yang tersedia.

3.3 Diagram Aplikasi untuk Menentukan Kerusakan pada Telepon Selular

(41)

Setelah data kerusakan masuk ke dalam sistem, secara otomatis sistem merekam data kerusakan tersebut,mendiagnosa semua data tersebut, setelah itu sistem akan mengeluarkan solusi.

Di bawah ini, gambar yang akan menjelaskan diagram aplikasi

Salah

Benar

Benar Salah

BAB 4 Informasi

Cek Dalam Rule Base

Cek Aturan yang Sesuai

Cari Aturan Berikutnya

Simpan Aturan Pemilihan Dalam

Rule Base

(42)

BAB 4

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun perancangan dan implementasi dari sistem pakar untuk menelusuri kerusakan pada telepon seluler (ponsel) adalah sebagai berikut:

4.1Form Utama

Form Utama adalah merupakan form yang pertama kali muncul pada saat

menjalankan aplikasi. Terdapat menu-menu yang mempunyai fungsi untuk memanggil form-form atau aplikasi berikutnya maupun fasilitas yang mendukung aplikasi. Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti Gambar 3.1.

(43)

1. Form Penelusuran

Form penelusuran adalah merupakan form yang digunakan untuk melakukan

penelusuran terhadap kerusakan pada telepon seluler (ponsel), dimana form ini membagi kerusakan menjadi dua kondisi yang dihadapi, pertama kondisi ponsel tidak dapat dihidupkan, dan kondisi kedua ponsel dapat dihidupkan Tools yang digunakan adalah option button untuk pemilihan kondisi kerusakan, frame, label dan command button pada proses. Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti

gambar 3.2.

Gambar 3.2. Tampilan Form Penelusuran

2. Form Kerusakan Ponsel Kondisi Mati

Form Ponsel Kondisi Mati adalah merupakan form yang digunakan untuk memilih

(44)

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.3.

Gambar 3.3. Tampilan Form Kerusakan Ponsel Kondisi Mati

3. Form Kerusakan Ponsel Kondisi Hidup

Form Ponsel Kondisi Hidup adalah merupakan form yang digunakan untuk memilih

jenis kerusakan ponsel pada kondisi kedua yakni kondisi hidup. Tools yang digunakan adalah combo box untuk pemilihan kondisi kerusakan, dan command button pada perintah back untuk kembali dan next untuk lanjut ke form berikutnya.

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.4.

(45)

4. Form Penelusuran pemecahan Permasalahan Ponsel Kondisi Mati

Form Penelusuran pemecahan Permasalahan Ponsel Kondisi Mati adalah merupakan

form yang digunakan untuk memilih macam kerusakan ponsel pada kondisi mati.

Dan form tersebut secara otomatis akan memberikan beberapa penyebab dan akibat dari kerusakan tersebut. Tools yang digunakan adalah text box, list box dan command button pada perintah back untuk kembali dan next untuk lanjut ke form berikutnya.

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.5.

Gambar 3.5. Tampilan Penelusuran pemecahan permasalahan

Ponsel Kondisi Mati.

5. Form Penelusuran pemecahan Permasalahan Ponsel Kondisi Hidup

Form Penelusuran pemecahan permasalahan ponsel kondisi hidup adalah merupakan

form yang digunakan untuk memilih macam kerusakan ponsel pada kondisi mati.

(46)

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.6.

Gambar 3.6. Tampilan Penelusuran Permasalahan Ponsel Kondisi

(47)

6. Form Solusi Kerusakan Kondisi Mati

Form solusi kerusakan kondisi mati adalah merupakan form yang digunakan untuk

untuk melihat hasil solusi dari jenis kerusakan yang dipilih pada kerusakan ponsel kondisi mati. Tools yang digunakan adalah text box, list box dan command button pada perintah back untuk kembali dan next untuk lanjut ke form berikutnya. Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.7

Gambar 3.7. Tampilan Form Solusi Kerusakan Kondisi Mati

7. Form Solusi Kerusakan Kondisi Hidup

Form solusi kerusakan kondisi hidup adalah merupakan form yang digunakan untuk

(48)

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.8

Gambar 3.8. Tampilan Form Solusi Kerusakan Kondisi Hidup

8. Form Pemeriksaan

Form pemeriksaan adalah merupakan form yang digunakan untuk mngetahui hasil

pemeriksan dari jenis kerusakan pada semua kondisi, karena ada sebagian komponen yang tidak dapat dideteksi kerusakannya apabila dilihat bentuk fisiknya saja, sebelum dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu Tools yang digunakan adalah text box, list box dan command button pada perintah back untuk kembali dan exit untuk keluar

(49)

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.9.

Gambar 3.9. Tampilan Form Pemeriksaan

9. Form Catatan

Form catatan adalah merupakan form yang digunakan untuk mengetahui beberapa

catatan yang harus dibaca maupun yang harus dilakukan. Tools yang digunakan adalah list box dan command button pada perintah back untuk kembali dan exit untuk keluar dari form. Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.10.

(50)

10. Form Pencegahan

Form pencegahan adalah merupakan form yang digunakan untuk mengetahui

beberapa cara pencegahan terhadap kerusakan pada ponsel di semua kondisi. Tools yang digunakan adalah list box dan command button pada perintah back untuk kembali dan exit untuk keluar dari form. Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.11.

Gambar 3.11. Tampilan Form Pencegahan

11. Form Kerusakan kondisi mati

Form Kerusakan kondisi mati adalah merupakan form fasilitas untuk pakar dalam

(51)

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.12.

Gambar 3.12. Tampilan Form Kerusakan kondisi mati

12. Form Kerusakan kondisi hidup

Form Kerusakan kondisi hidup adalah merupakan form fasilitas untuk pakar dalam

jenis kerusakaan pada kondisi hidup yang ada, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi ponsel. Tools yang digunakan adalah list box, text box dan command button .

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.13.

(52)

13. Form Penyebab dan akibat dari Kerusakan kondisi mati

Form Penyebab dan akibat dari Kerusakan kondisi mati adalah merupakan form

fasilitas untuk pakar dalam penyebab dan akibat dari jenis kerusakan pada kondisi mati. Tools yang digunakan adalah list box, text box, mshflexgrid, adodc dan command button.

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.14.

Gambar 3.14. Tampilan Form PenyebabDan Akibat dari

Kerusakan kondisi mati

14. Form Penyebab dan akibat dari Kerusakan kondisi hidup

Form Penyebab dan akibat dari Kerusakan kondisi hidup adalah merupakan form

(53)

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.15.

Gambar 3.15. Tampilan Form Penyebab Dan akibat dari

Kerusakan kondisi hidup.

15. Form Aturan Kondisi Mati

Form aturan kondisi mati adalah merupakan form fasilitas pakar untuk memasukkan

(54)

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.16.

Gambar 3.16. Tampilan Form Aturan Kondisi Mati

16. Form Aturan Kondisi Hidup

Form aturan kondisi hidup adalah merupakan form fasilitas pakar untuk mamasukan

(55)

Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.17.

Gambar 3.17. Tampilan Form Aturan Kondisi Hidup

17. Form Penjelasan Sistem

Form penjelasan sistem adalah merupakan form fasilitas untuk melihat penjelasan

untuk aplikasi tersebut. Tools yang digunakan adalah rich text box, dan command button. Bentuk tampilan dari aplikasi ini adalah seperti gambar 3.18.

(56)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penulisan tugs akhir ini dengan adanya program aplikasi untuk menentukan kerusakan pada telepon selular dapat disimpulkan bahwa:

1. Dalam menyelesaikan pembuatan program aplikasi untuk menentukan kerusakan pada telepon selular ini, usaha yang dilakukan adalah menumpulkan, mengkaji buku-buku, menyajikan data, pembuatan desain untuk proses user interface program, melakukan implementasi yang digunakan sebagai dasar penyusunan pembuatan program.

(57)

3. Program aplikasi untuk menentukan kerusakan pada telepon selular ini sangat user friendly, oleh karena itu sangat mudah dioperasikan di komputer mana

saja sekalipun oleh orang awam.

4. User dapat melihat dengan jelas setiap segmen yang akan ditelusuri, dan

memilih jenis kerusakan atau kasus permasalahan yang terjadi pada handphone yang kemudian diproses untuk mendapatkan hasil diagnosa, hasil diagnosa ini disebut dengan solusi akhir. Pada solusi akhir disediakan informasi dalam pananganan seputar handphone; memperbaiki kerusakan, menemukan kerusakan, perawatan untuk pencegahan kerusakan.

5.2. SARAN

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Kurniati, Andi .2000. PemogramanVisual Basic 6.0 Jakarta: PT. Elex media Komputindo.

Leong, Marlong 2006. Dari Pemograman untuk Programmer Visual Basic. Yogyakarta: Andi Offset.

Pressman, Roger S. 1997. Software Engineering, A Pratitioner’s Approach,McGraw-Hill.Terjemahan LN Harnaningrum.Yogyakarta: Andi.

Sommervile, Ian.1992. Software Engineering,Fourt Edition,adduison Weslwy. Kristianto, Andri. Kecerdasan Buatan, Graha ilmu, Jakarta, 2004.

Madcom. 2006. Panduan Pemograman Visual Basic 6.0 Yogyakarta: Andi offset Http://www.google.com.

(59)

LISTING PROGRAM Form Utama

Option Explicit

Private Sub MDIForm_Load()

Me.imgIkon.ListImages.Remove "Pengetahuan" Me.imgIkon.ListImages.Remove "Penelusuran" Me.imgIkon.ListImages.Remove "Penjelasan" Me.imgIkon.ListImages.Clear

Me.imgIkon.ListImages.Add , "Pengetahuan", LoadPicture(App.Path & "\FOLDER05.ico") Me.imgIkon.ListImages.Add , "Penelusuran", LoadPicture(App.Path & "\CRDFLE13.ico") Me.imgIkon.ListImages.Add , "Penjelasan", LoadPicture(App.Path & "\CRDFLE04.ico")

Me.Picture = LoadPicture(App.Path & "\pakar.jpg") App.HelpFile = App.Path & "\Help.hlp"

End Sub

Private Sub MDIForm_Unload(Cancel As Integer) 'tutup FrmCiriKerusakan

'Private Sub mnuAturan_Click() 'Load FrmAturan

'FrmAturan.SetFocus 'End Sub

Private Sub mnuaturanhidup_Click() Load FrmAturankondisihidup

FrmAturankondisihidup.Show End Sub

Private Sub mnuaturanmati_Click() Load FrmAturankondisimati

(60)

End Sub

Private Sub mnujenisihidup_Click() 'Tampilkan FrmJenisKerusakan

'Load FrmJenisKerusakan

Load FrmJenisKerusakanKondisiHidup FrmJenisKerusakanKondisiHidup.Show End Sub

Private Sub mnuJenismati_Click() 'Tampilkan FrmCiriKerusakan

Load FrmJenisKerusakanKondisiMati FrmJenisKerusakanKondisiMati.Show End Sub

Private Sub mnuKeluar_Click() 'tutup MDIUtama

Unload MDIUtama End Sub

Private Sub mnuKeterangan_Click() 'Tampilkan FrmKeterangan

Load FrmKeterangan FrmKeterangan.SetFocus End Sub

Private Sub mnuMacamhidup_Click() 'Tampilkan FrmMacamKerusakan

Load FrmMacamkerusakankondisihidup FrmMacamkerusakankondisihidup.Show End Sub

Private Sub mnumacammati_Click() 'Tampilkan FrmMacamKerusakan

Load FrmMacamKerusakankondisimati FrmMacamKerusakankondisimati.Show End Sub

Private Sub mnuManual_Click()

Me.cdlHelp.HelpFile = App.Path & "\Help.hlp" Me.cdlHelp.HelpCommand = cdlHelpContext

Me.cdlHelp.ShowHelp End Sub

Private Sub mnuPenelusuran_Click()

(61)

'Tampilkan FrmPenelusuran Load FrmPenelusuran

'tanda pilihan pada semua opsi FrmPenelusuran For i = 0 To 1

FrmPenelusuran.optTidak.Value = True Next i

FrmPenelusuran.Enabled = True FrmPenelusuran.Show

End Sub

Private Sub mnuPenjelasan_Click() Load FrmPenjelasan

FrmPenjelasan.cmdSimpan.Visible = True FrmPenjelasan.SetFocus

End Sub

Private Sub mnuPenjelasan2_Click() Load FrmPenjelasan

FrmPenjelasan.cmdSimpan.Visible = False FrmPenjelasan.SetFocus

End Sub

Private Sub mnuSelesai_Click() Call mnuKeluar_Click

End Sub

'Private Sub mnutbhaturan_Click() 'FrmTambahAturan.Show

'End Sub

Private Sub Toolbar1_ButtonClick(ByVal Button As MSComctlLib.Button)

Select Case Button.Key Case "Penelusuran"

'Private Sub Toolbar1_ButtonMenuClick(ByVal ButtonMenu As MSComctlLib.ButtonMenu)

'Select Case ButtonMenu.Key ' Case "Macam"

' Call mnuMacam_Click ' Case "Jenis"

(62)

' Case "Ciri"

' Call mnuCiri_Click 'End Select

'End Sub

Private Sub Toolbar1_ButtonMenuClick(ByVal ButtonMenu As MSComctlLib.ButtonMenu)

Select Case ButtonMenu.Key Case "Macam1"

Private Sub cmdProses_Click() If optDapat.Value = True Then FrmPenelusuranMacamhidup.Show ElseIf optTidak.Value = True Then FrmPenelusuranMacammati.Show End If

End Sub

Private Sub Form_Activate() optDapat.Value = False

optTidak.Value = False cmdProses.Enabled = False End Sub

Private Sub optDapat_Click() If optDapat.Value = True Then aksi = "hidup"

Else

aksi = "mati" End If

cmdProses.Enabled = True lblAksi.Caption = aksi End Sub

Private Sub optTidak_Click() If optTidak.Value = True Then aksi = "mati"

Else

(63)

lblAksi.Caption = aksi cmdProses.Enabled = True End Sub

Form Kerusakan Proses Kondisi Mati

Option Explicit

Dim rsCari As Recordset Dim dbs As Database Dim ws As Workspace

Private Sub cmdEdit_Click() Dim EditData As String

Dim i As Integer

Dim Kodenya As String Dim Datanya As String

Kodenya = Mid(Me.lstMacammati.Text, 1, 4) Datanya = Mid(Me.lstMacammati.Text, 8, Len(Me.lstMacammati.Text))

If Datanya <> "" Then

EditData = InputBox("Masukkan data yang baru dari data :", "Konfirmasi", Datanya)

If EditData <> "" Then

Private Sub cmdHapus_Click() Dim Hapus As String

Dim i As Integer

'mengambil kode macam kerusakan

Hapus = Mid(Me.lstMacammati.Text, 1, 4) If Hapus <> "" Then

(64)

'menentukan indeks

Private Sub cmdTambah_Click()

'mendeklarasikan variabel Jawab dengan tipe Integer Dim Jawab As Integer

Dim Ambil As String

If Me.txtMacammati.Text <> "" Then

'mengambil data terakhir pada lstMacam dan disimpan dalam Ambil

Ambil =

Me.lstMacammati.List(Me.lstMacammati.ListCount - 1) 'mengambil empat digit karakter terdepan dari variabel Ambil

Ambil = Mid(Ambil, 1, 4)

'mengambil 3 digit karakter terakhir dari variabel ambil

Ambil = Right(Ambil, 3)

'melakukan penjumlahan dengan angka 1001 untuk mendapatkan nomor baru

Ambil = Val(Ambil) + 1001

'mengkonversikan hasil penjumlahan menjadi bentuk string

Ambil = Str(Ambil)

'mengambil 3 digit terakhir dari variabel Ambil Ambil = Right(Ambil, 3)

'menambahkan bariabel Ambil dengan kode M Ambil = "M" & Ambil

tblMacam!macam = Me.txtMacammati.Text tblMacam.Update

Me.lstMacammati.AddItem Me.txtMacammati.Text Me.txtMacammati.Text = ""

(65)

Jawab = MsgBox("Anda belum menginputkan macam

kerusakan !" & vbNewLine & "Silahkan menginputkan macam kerusakan terlebih dahulu !", vbOKOnly + vbCritical, "Konfirmasi")

Private Sub cmdTutup_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Form_Load()

Set ws = DBEngine.Workspaces(0)

Set dbs = ws.OpenDatabase("C:\Expert System Application\DBPONSEL.MDB")

Set rsCari = dbs.OpenRecordset("Select * from tblMacam where NoMacam < 'M009'", dbOpenDynaset)

Me.lstMacammati.Clear

Do While Not rsCari.EOF = True

Me.lstMacammati.AddItem rsCari!noMacam & " " & rsCari!macam

rsCari.MoveNext If rsCari.EOF = True Then Exit Do

'If tblMacam.RecordCount <> 0 Then ' For i = 1 To tblMacam.RecordCount

' Me.lstMacammati.AddItem tblMacam!nomacam & " " & tblMacam!macam

' tblMacam.MoveNext ' Next i

'End If End Sub

Form Kerusakan Proses Kondisi Hidup

Option Explicit

Dim rsCari As Recordset Dim dbs As Database Dim ws As Workspace

(66)

Dim EditData As String Dim i As Integer

Dim Kodenya As String Dim Datanya As String

Kodenya = Mid(Me.lstMacamhidup.Text, 1, 4) Datanya = Mid(Me.lstMacamhidup.Text, 8, Len(Me.lstMacamhidup.Text))

If Datanya <> "" Then

EditData = InputBox("Masukkan data yang baru dari data :", "Konfirmasi", Datanya)

If EditData <> "" Then

Private Sub cmdHapus_Click() Dim Hapus As String

Dim i As Integer

'mengambil kode macam kerusakan

Hapus = Mid(Me.lstMacamhidup.Text, 1, 4) If Hapus <> "" Then

If MsgBox("Apakah yakin akan menghapus data " & Hapus & " ?", vbYesNo + vbQuestion, "Konfirmasi") = vbYes Then 'menentukan indeks

Private Sub cmdTambah_Click()

'mendeklarasikan variabel Jawab dengan tipe Integer Dim Jawab As Integer

(67)

If Me.txtMacamhidup.Text <> "" Then

'mengambil data terakhir pada lstMacam dan disimpan dalam Ambil

Ambil =

Me.lstMacamhidup.List(Me.lstMacamhidup.ListCount - 1) 'mengambil empat digit karakter terdepan dari variabel Ambil

Ambil = Mid(Ambil, 1, 4)

'mengambil 3 digit karakter terakhir dari variabel ambil

Ambil = Right(Ambil, 3)

'melakukan penjumlahan dengan angka 1001 untuk mendapatkan nomor baru

Ambil = Val(Ambil) + 1001

'mengkonversikan hasil penjumlahan menjadi bentuk string

Ambil = Str(Ambil)

'mengambil 3 digit terakhir dari variabel Ambil Ambil = Right(Ambil, 3)

'menambahkan bariabel Ambil dengan kode M Ambil = "M" & Ambil

tblMacam!macam = Me.txtMacamhidup.Text tblMacam.Update

Me.lstMacamhidup.AddItem Me.txtMacamhidup.Text Me.txtMacamhidup.Text = ""

Me.txtMacamhidup.SetFocus Else

Jawab = MsgBox("Anda belum menginputkan macam

kerusakan !" & vbNewLine & "Silahkan menginputkan macam kerusakan terlebih dahulu !", vbOKOnly + vbCritical, "Konfirmasi")

Private Sub cmdTutup_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Form_Load()

(68)

Set dbs = ws.OpenDatabase("C:\Expert System Application\DBPONSEL.MDB")

Set rsCari = dbs.OpenRecordset("Select * from tblMacam where NoMacam > 'M008'", dbOpenDynaset)

Me.lstMacamhidup.Clear Do Until rsCari.EOF = True

Me.lstMacamhidup.AddItem rsCari!noMacam & " " & rsCari!macam

'txtMacamhidup.AddItem rsCari.Fields("NoMacam") & " " & rsCari.Fields("Macam")

rsCari.MoveNext Loop

'Dim i As Integer

'tblMacam.MoveFirst

'If tblMacam.RecordCount <> 0 Then ' For i = 1 To tblMacam.RecordCount ' tblMacam.MoveNext

' Next i 'End If End Sub

Form Penelusuran Permasalahan Ponsel Kondisi Mati

Option Explicit

Dim rsCari As Recordset Dim dbs As Database Dim ws As Workspace

Private Sub cmdLanjutkan_Click() FrmPenelusuranJenismati.Show

FrmPenelusuranJenismati.txtMacam.Text = cmbPenelusuranMacammati.Text

'FrmPenelusuranJenismati.SetFocus End Sub

Private Sub Command1_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Form_Load()

Set ws = DBEngine.Workspaces(0)

Set dbs = ws.OpenDatabase("C:\VB\Tugas Akhir AMUDI\dbponsel.mdb")

Set rsCari = dbs.OpenRecordset("Select * from tblMacam where NoMacam < 'M009'", dbOpenDynaset)

Do Until rsCari.EOF = True

cmbPenelusuranMacammati.AddItem rsCari.Fields("NoMacam") & " " & rsCari.Fields("Macam")

(69)

Loop Buka End Sub

Form Penelusuran Permasalahan Ponsel Kondisi Hidup

Option Explicit

Dim rsCari As Recordset Dim dbs As Database Dim ws As Workspace

Private Sub cmdLanjutkan_Click() FrmPenelusuranJenishidup.Show

FrmPenelusuranJenishidup.txtMacam.Text = cmbPenelusuranMacamhidup.Text

'FrmPenelusuranJenismati.SetFocus End Sub

Private Sub Command1_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Form_Load()

Set ws = DBEngine.Workspaces(0)

Set dbs = ws.OpenDatabase("C:\VB\Tugas Akhir AMUDI\dbponsel.mdb")

Set rsCari = dbs.OpenRecordset("Select * from tblMacam where NoMacam > 'M008'", dbOpenDynaset)

Do Until rsCari.EOF = True

cmbPenelusuranMacamhidup.AddItem rsCari.Fields("NoMacam") & " " & rsCari.Fields("Macam")

rsCari.MoveNext Loop

Buka End Sub

Solusi Kerusakan Kondisi Mati

Option Explicit

Dim rsJenis As Recordset Sub Tampil_Grid()

Dim i As Integer

Adodc2.Refresh grdmati.Refresh

(70)

grdmati.ColWidth(1) = 680 grdmati.ColWidth(2) = 4030 grdmati.ColWidth(3) = 10000

End Sub

Private Sub cmdAtas_Click() rsJenis.MoveFirst

Call Me.TampilData End Sub

Private Sub cmdBawah_Click() rsJenis.MoveLast

Call Me.TampilData End Sub

Private Sub cmdEdit_Click() Me.txtjenis.Locked = False Me.txtakibat.Locked = False rsJenis.edit

End Sub

Private Sub cmdHapus_Click()

If MsgBox("Apakah yakin akan menghapus data " & Me.txtjenis.Text & " ?", vbYesNo + vbQuestion, "Konfirmasi") = vbYes Then

rsJenis.Delete

Call cmdSebelum_Click Call Me.Tampil_Grid End If

End Sub

Private Sub cmdSebelum_Click() rsJenis.MovePrevious

If rsJenis.BOF Then rsJenis.MoveFirst End If

Call Me.TampilData End Sub

Private Sub cmdSesudah_Click() rsJenis.MoveNext

If rsJenis.EOF Then rsJenis.MoveLast End If

Call Me.TampilData End Sub

(71)

On Error Resume Next

rsJenis!noJenis = Me.txtNomor.Text rsJenis!penyebab = Me.txtjenis.Text rsJenis!akibat = Me.txtakibat.Text rsJenis.Update

Me.txtjenis.Locked = True Me.txtakibat.Locked = True Call Me.Tampil_Grid

End Sub

Private Sub cmdTambah_Click() Dim Ambil As String

If rsJenis.RecordCount <> 0 Then rsJenis.MoveLast Me.txtjenis.SetFocus

End If

rsJenis.AddNew End Sub

Private Sub cmdTutup_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Form_Activate() Call Me.Tampil_Grid

End Sub

Sub TampilData()

Me.txtNomor.Text = rsJenis!noJenis Me.txtjenis.Text = rsJenis!penyebab Me.txtakibat.Text = rsJenis!akibat End Sub

Private Sub Form_Load() Buka

Set ws = DBEngine.Workspaces(0)

(72)

Set rsJenis = dbs.OpenRecordset("Select * from tblJenis where NoJenis <= 'J016'", dbOpenDynaset)

Call cmdAtas_Click End Sub

Private Sub txtakibat_Change()

End Sub

Solusi Kerusakan Kondisi Hidup

Option Explicit

Dim rsJenis As Recordset Dim rsHapus As Recordset Dim tambah As Boolean Dim edit As Boolean

Private Sub cmdAtas_Click() rsJenis.MoveFirst

If rsJenis.BOF = True Then rsJenis.MoveNext

End If

Call Me.TampilData End Sub

Private Sub cmdBawah_Click() rsJenis.MoveLast

Call Me.TampilData End Sub

'Private Sub cmdEdit_Click() 'tambah = False

'edit = True

'cmdTambah.Enabled = False 'cmdEdit.Enabled = False 'cmdHapus.Enabled = False 'cmdSimpan.Enabled = False 'Me.Txtjenis.Locked = False 'Me.Txtakibat.Locked = False 'rsJenis.edit

'segar 'End Sub

Private Sub cmdHapus_Click()

(73)

Set rsHapus = dbs.OpenRecordset("Select noJenis from tblJenis where NoJenis ='" & txtNomor.Text & "'", dbOpenDynaset)

If Not rsHapus.EOF = True Then rsHapus.Delete

Set rsJenis = dbs.OpenRecordset("Select * from tblJenis where NoJenis >'J016' order by nojenis asc", dbOpenDynaset)

Adodc1.Refresh grdhidup.Refresh

End Sub

Private Sub cmdSebelum_Click() rsJenis.MovePrevious

If rsJenis.BOF Then rsJenis.MoveNext End If

Call Me.TampilData End Sub

Private Sub cmdSesudah_Click() rsJenis.MoveNext

If rsJenis.EOF Then

rsJenis.MovePrevious End If

Call Me.TampilData End Sub

'Private Sub cmdSimpan_Click() 'cmdTambah.Enabled = False 'cmdEdit.Enabled = False 'cmdHapus.Enabled = False 'cmdSimpan.Enabled = False

'rsJenis!noJenis = txtNomor.Text 'rsJenis!penyebab = Txtjenis.Text 'rsJenis!akibat = Txtakibat.Text 'rsJenis.Update

'MsgBox "Data sudah di simpan" 'segar

'Me.Txtjenis.Locked = True 'Me.Txtakibat.Locked = True 'Call Me.Tampil_Grid

(74)

'cmdEdit.Enabled = True 'cmdHapus.Enabled = True 'End Sub

'Private Sub cmdTambah_Click() 'tambah = True

'edit = False

'Dim Ambil As String

'cmdTambah.Enabled = False 'cmdEdit.Enabled = False 'cmdHapus.Enabled = False 'cmdSimpan.Enabled = False

'If rsJenis.RecordCount <> 0 Then 'rsJenis.MoveLast 'Me.Txtjenis.SetFocus

'End If

'rsJenis.AddNew 'End Sub

Private Sub cmdTutup_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Form_Activate() Call Me.Tampil_Grid

End Sub

Sub TampilData()

txtNomor.Text = rsJenis!noJenis Txtjenis.Text = rsJenis!penyebab Txtakibat.Text = rsJenis!akibat End Sub

Sub Tampil_Grid() Dim i As Integer Adodc1.Refresh grdhidup.Refresh

grdhidup.TextMatrix(0, 0) = "" grdhidup.ColWidth(0) = 0

(75)

grdhidup.ColWidth(3) = 10000

End Sub

Private Sub Form_Load()

Set ws = DBEngine.Workspaces(0)

Set dbs = ws.OpenDatabase("C:\Expert System Application\dbponsel.mdb")

Set rsJenis = dbs.OpenRecordset("Select * from tblJenis where NoJenis >'J016' order by nojenis asc",

dbOpenDynaset)

If Not rsJenis.EOF = True Then cmdAtas_Click

End If End Sub

Form Pemeriksaan Option Explicit

Dim rsCari As Recordset Dim dbs As Database Dim ws As Workspace

Dim noMacam As String * 4

Private Sub Command1_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Command2_Click() Unload Me

Private Sub Form_Load()

Set ws = DBEngine.Workspaces(0)

Set dbs = ws.OpenDatabase("C:\Expert System Application\dbponsel.mdb")

aksi = FrmPenelusuran.lblAksi.Caption If aksi = "mati" Then

noMacam = Left(FrmPenelusuranCirimati.Txtjenis.Text, 4)

ElseIf aksi = "hidup" Then

noMacam = Left(FrmPenelusuranCirihidup.Txtjenis.Text, 4)

End If

lstPeriksa.Clear

(76)

Set rsCari = dbs.OpenRecordset("Select * from tblPeriksa where NoMacam ='" & noMacam & "'", dbOpenDynaset)

Do While Not rsCari.EOF = True lstPeriksa.AddItem rsCari!Periksa rsCari.MoveNext

Dim rsCari As Recordset Dim dbs As Database Dim ws As Workspace

Dim noMacam As String * 4

Private Sub cmdSelesai_Click() Unload Me

Private Sub Command1_Click() Unload Me

End Sub

Private Sub Form_Load()

Set ws = DBEngine.Workspaces(0)

Set dbs = ws.OpenDatabase("C:\Expert System Application\dbponsel.mdb")

aksi = FrmPenelusuran.lblAksi.Caption If aksi = "mati" Then

noMacam = Left(FrmPenelusuranCirimati.Txtjenis.Text, 4)

ElseIf aksi = "hidup" Then

noMacam = Left(FrmPenelusuranCirihidup.Txtjenis.Text, 4)

End If

lstcatat.Clear

'Me.Caption = noMacam

Gambar

Gambar 2.2 Daur Hidup Perangkat Lunak
Gambar 2.3 Tampilan utama Visual Basic 6.0
Gambar 3.1. Tampilan Form Utama
gambar 3.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

a) Mendapatkan pengalaman bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) “PT.Telkom Akses” dan dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat di bangku kuliah, serta

Hasil penelitian terhadap pengalaman 7 orang informan menunjukkan 2 tema untuk pengalaman praktek klinik, yaitu: (1) perasaan senang perawat baru dalam praktek klinik,

Ungkapan terimakasih yang tak ternilai penulis ucapkan kepada keluarga yang kusayangi, kepada kedua orangtuaku Ibundaku Siti Khadijah Semel yang sudah memberikan banyak doa,

Meningkatnya keterampilan dan kemauan masyarakat dalam memproduksi pangan secara mandiri karena berfungsinya kembali kelompok KRPL. karena anggota kelompok KRPL bersedia

Dan kebijakan landreform pada masa orde laina maupun reformasi tentu merupakan suatu cara untuk menciptakan kebijakan yang responsive yang dapat inengakomodir

Stadium prodromal ditandai dengan demam tinggi yang mendadak (39,5˚C sampai 40,6˚C) dan biasanya sakit kepala. Bisa juga didapatkan gejala nyeri perut, mialgia, batuk

Pemanfaatannya secara umum adalah sebagai pemberi cita rasa pada masakan, seperti urab (kluban) dan pecel, sedangkan batangnya dipakai sebagai pemberi cita rasa

Hasil penelitian ini berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan bahwa implementasi kebijakan yang dilakukan oleh badan penanggulangan bencana dan