• Tidak ada hasil yang ditemukan

Problematika kedewasaan bertindak di dalam hukum...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Problematika kedewasaan bertindak di dalam hukum..."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROBLEMATIKA KEDEWASAAN BERTINDAK DI DALAM HUKUM

(STUDI PADA PRAKTEK NOTARIS DI KOTA MEDAN)

TESIS

OLEH

Bertrand A. Hasibuan

047011005 / M.Kn.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2006

Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006

(2)

Problematika Kedewasaan Bertindak Di Dalam Hukum

(Studi Pada Praktek Notaris Di Kota Medan)

Tesis

Perdebatan mengenai masalah kedewasaan hingga saat ini masih sering terjadi diantara berbagai pihak. Hal ini antara lain disebabkan oleh belum adanya suatu ketentuan yang secara tegas mengatur tentang batas usia minimal dan ukuran-ukuran untuk mengatakan seseorang itu dewasa. Banyak faktor yang menyebabkan sulitnya merumuskan secara tegas ukuran-ukuran seseorang itu dinyatakan dewasa antara lain pertama, karena adanya bermacam-macam sistem hukum di Indonesia yang berlaku pada bermacam-macam golongan dalam masyarakat, kedua, pengertian kedewasaan itu sendiri dalam kenyataan selalu dikaitkan dengan jenis perbuatan hukum yang akan dilakukan oleh seseorang.adanya perbedaan batas usia minimal seseorang dikatakan dewasa atau cakap dalam melakukan perbuatan hukum dapat menimbulkan problematika bagi praktisi hukum khususnya Notaris dalam bertindak jika aktanya dihadapkan kepada instansi/lembaga Pemerintahan yang berpedoman kepada peraturan yang berbeda tentang kedewasaan seseorang.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan kedewasaan bertindak dalam hukum di dalam peraturan perundang-undangan nasional, mengetahui pandangan praktis mengenai masalah kedewasaan bertindak dihadapan hukum, mengetahui peran praktisi hukum dalam mengakomodir masalah kedewasaan bertindak di hadapan hukum. Penelitian ini bersifat deskriptif dan analitis dengan pendekatan Yuridis Normatif yang dikuatkan dengan pendekatan Yuridis Empiris. Lokasi Penelitian di kota Medan, populasi dalam penelitian ini sebanyak 238, untuk sample diambil 25 orang Notaris sebagai responden dengan teknik Non Probability Sampling dengan bentuk Purposive Sampling dan data yang diambil adalah data primer melalui kuisoner yang dibantu dengan wawancara dan data sekunder melalui studi kepustakaan .

Berdasarkan hasil penelitian diketahui dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris ( Selanjutnya disebut UUJN ) maka dalam hal kedewasaan Notaris wajib berpedoman kepada UUJN, tetapi di dalam praktek ternyata sebagian Notaris dalam hal kedewasaan masih ada yang berpedoman kepada peraturan lain terutama dalam hal yang berkaitan dengan Instansi/lembaga

*

Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana USU Medan, Program Studi Magister Kenotariatan.

**

Dosen Sekolah Pasca Sarjana USU Medan, Program Studi Magister Kenotariatan.

Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006

(3)

pemerintahan yang berpedoman kepada peraturan yang berbeda dalam mengukur kedewasaan seseorang. Akibat akta yang dibuat Notaris dihadapan penghadap yang belum dewasa mengakibatkan akta tersebut mempunyai kekuatan pembuktian menjadi akta di bawah tangan. Kewenangan untuk menegaskan kedewasaan seseorang ditetapkan dalam peraturan-peraturan tetapi jika peraturan-peraturan tersebut tidak dapat memecahkan masalah kedewasaan maka hakim dapat menegaskan hal kedewasaan seseorang.

Kata Kunci : Problema Kedewasaan Bertindak Di Dalam Hukum

Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006

(4)

The Problem Of Maturity On Action In Law

(Study At Practitioner Notary In Medan City)

Thesis

The debate regarding maturity frequently occurs among some parties up to the present time. It is caused by having no strict rule governing maximum age limit and determination stating that someone has been adult. There are many factors causing the difficulty in formulating strictly regarding how can be said that someone has been adult. Firstly, there are numerous systems in Indonesia and it prevails on some tribes and community. Secondly, the definition of maturity is closely related to the type of law action performed by someone on the existence of minimum age limit to be called as adult man or the capability in performing law action. It may cause the problem for law practitioners, particularly the notary to do the action whenever the document is related to the institution of government reffering to different rule about the maturity of someone.

The objective of research is to know the regulation of maturity on action in national rules, to know pratical view regarding the maturation on action in law, to know the role of practitioners law in accomodating the problem of maturity on action in law. It is descriptive and analytical with Yuridicative Normative approach. It is supported also with Yuridical Empirical. The location of research is Medan city with population for 238. The sample is taken from 25 notaries as the respondent with non probability sampling technique in the form of Purposive Sampling. The primary data is taken from questionnairy and interview. Secondary data is taken through library research.

*

Student of School Post Graduate Studies, Notariate Magister Study Program.. Universitv of North Sumatera Medan.

**

Lecturer of School Post Graduate Studies, Notariate Magister Study Program,. University of North Sumatera Medan.

Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006

(5)

Based on the result of research it shows that the prevailed of Act No 30 of 2004 regarding the position of notary (further, it is called UUJN), then notary is obliged referred to UUJN regarding the maturity. However, in practice, some notaries, in the case of maturation, refer to other rules, particularly related to the institution of government referring to different rules in measuring the maturation of someone. The effect of mating document by notary before those underage leading into having proving power of outstanding document. The authority in the emphasizing of someone maturity is determined on rules. However, as long as the rules can not overcome the problem of maturity on action, then lawyer may emphasize the maturity of someone.

Keywords : The Problem of Maturity on Action in Law.

Bertrand A. Hasibuan : Problematika Kedewasaan Bertindak di dalam Hukum..., 2006

Referensi

Dokumen terkait

Adanya industri tersebut baik perusahaan besar maupun kecil (rumahan) khususnya industri penyamakan kulit yang membuat berbagai produk di Kelurahan Cimuncang,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto – Jakarta 10270 RANCANGAN JADWAL ACARA RAPAT DPR RI MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014-2015 Berlaku

(ii) Diagram Diagram 9.1 9.1 shows shows the the apparatus apparatus set-up set-up used used to to determine determine the the empirical empirical formula formula of

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini adalah menerapkan metode AHP kedalam sistem pendukung keputusan untuk pemilihan calon

II  Diterima tanpa tes. Berdasarkan hasil Ujian Try Out tersebut maka siswa Bapak/lbu kami undang untuk kuliah di STKIP PGRI Sumatera Barat dengan rincian sebagai berikut: Kami

Keterlibatan secara fisik orang yang turut serta dalam kegiatan usaha permainan judi tanpa izin, yang dimaksudkan pada bentuk pertama, terdiri dari perbuatan menawarkan kesempatan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik angkutan barang serta mengetahui hubungan antara durasi parkir dengan karakteristik operasional angkutan

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik dengan penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas VIII A 4