• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan Lembaga Gadai Syariah (Ar-Rahn) Dalam Sistim Perekonomian Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kedudukan Lembaga Gadai Syariah (Ar-Rahn) Dalam Sistim Perekonomian Islam"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Kedudukan Lembaga Gadai Syariah (Ar-Rahn)

Dalam Sistim Perekonomian Islam

(Studi Di Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan Dan BNI Unit Syariah Cabang Medan )

Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang terpenting dan sebagai suatu sistim yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput juga negara Indonesia yang mayorisatas mislim. Di dalam syariah islam aturan yang berhubungan aktivitas dan sistim ekonomi islam dan khususnya sistim perbankan, juga ada aturan baik secara eksplisist maupun yang membutuhkan itjihad para mutjahid. Dan aturan dalam Al-Quran dan umat tersebut sebagai umat muslim sudah menjadi kewajiban untuk dijadikan acuan dan iman dalam sistim perbankan. Institusi keuangan yang mempunyai peranan penting terhadap perkembangan ekonomi sebuah negara modern khususnya perbankan.

Institusi perbankan juga merupakan elemen penting dari sistim pembayaran. Karena sistim perbankan yang baik, kehidupan modern tidak mungkin akan tercipta. Dalam konteks sistim perkonomian islam yang masih tetap merujuk kepada ketentuan yang ada dalam sistim konvensional dan belum ada aturan yang tegas dalam mengakomodasikan untuk menerapakan sistim perekonomian Islam, sebagaimana dalam menerapkan prinsip Ar-Rahn ini hanya berlaku dalam lembaga penggadaian, apabila dibandingkan penerapannya dengan konvensional. Hanya saja Rahn sama-sama dipergunakan untuk menebus terhadap utangnya. Karena di dalam Rahn, jaminan tersebut berbeda dengan hak tanggungan, hipotik atau fiducia, dalam sistim lembaga jaminan yang ada dalam bank konvensional.

Permasalahan yang dibahas dalam penulisan tesis saya ini adalah: bagaimanakah bentuk Rahn yang dapat dijadikan jaminan pada Bank Muamalat Indonesia cabang Medan dan bank BNI unit Syariah Cabang Medan? bahgaimanakah pelaksanaan gadai syariah yang diberlakukan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan dan BNI Unit Syariah Cabang Medan? bagaimanakah kedudukan gadai syariah dalam hukum penggadaian di Indonesia? Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui bentuk Rahn yang dapat dijadikan jaminan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan dan BNI Unit Syariah Cabang Medan. Metode pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan Yuridis empiris, yaitu penelitian dilakukan dengan cara terlebih dahulu meneliti bahan-bahan kepustakaan.

Sebagaimana di BNI Cabang yang memberlakukan jaminan dalan melakukan suatu kerjasama dengan prinsip musyarakah misalnya yaitu dalam suatu proyek yang mana jaminannya dengan menggadaikan atau Ar-Rahn Surat Tanda mendapatkan proyek yang bersangkutan, hanya saja didalam keuntungan yang akan diperoleh sudah diprediksi lebih dahulu keuntungan yang akan diperolehnya tersebut dan jangka waktu kerjasama atau dana yang disalurkan dengan jangka pendek yaitu dalam dua bulan sampai satu tahun. Bahwa kerjasama antara Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan perum penggadaian tersebut adalah untuk menempung kedua akad, sebagai perbankan tentunya akad AR-Rahn merupakan sebagai akad pelengkap yang dalam perbankan konvensional disebut dengan accesoir, dan Unit Layanan Gadai Syariahnya adalah AR-Rahn adalah merupakan produk tersendiri yang mengikuti lembaga keuangan yang berbebentuk khusus penggadaian, dengan menggunakan metode Fee Based Income (FBI), yang mana penerima gadai akan mendapatkan Surat Bukti Rahn (gadai),

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

(2)

berikut dengan akad pinjam meminjam yang disebut akad gadai Syariah dan akad sewa tempat (ijarah), dalam akad gadai syariah (Ar-Rahn) disebut bila jangka waktu akad tidak diperpanjang maka penggadaian menyetujui agunan miliknya dijual oleh pemberi gadai (marhun) guna melunasi pinjaman. Untuk itu penerapan gadai Syariah (Ar-Rahn) yang ada di BNI Unit Syariah Cabang Medan adalah bentuk gadai syariah untuk pelengkap terhadap akad pokok yaitu akad musyarakat, akan tetepi belum terealisasinya gadai syariah sebagai produksi tersendiri, sebagaimana telah diterapkan pada BNI Unit Syariah Pusat yaitu berupa gadi emas Syariah dan gadai dinar.

Adapun bentuk gadai syariah (Ar-Rahn) yang dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Medan, belum terlaksana, akan tetapi pada Bank Muamalat Indonesia Pusat telah melakukan gadai syariah (Ar-Rahn) dengan dua bentuk yaitu: sebagai produk pelengkap, yakni sebagai akad tmbahan (jaminan) bagi produk lain misalnya pembiayaan Murabahah. Ar-Rahn yang diterapkan sebagai produk pelengkap ini adalah sebagai mekanismenya adalah sebagaimana mekanismenya dalam memperoleh pembiayaan dalam perbankan syariah seperti akad Mudharabah, dan akad Murabahah sebagai produk tersendiri, sebagaimana pada BNI Unit Syariah Pusat dan Unit Layanan Gadai Syariah yang dibentuk atas kerjasama antara Bank Muamalat Indonesia dengan perum penggadaian yang menjadikan gadai syariah (Ar-Rahn) sebagai perjanjian ikutan atau akad ikutan (Accesoir), yang mana perjarjanjian pokoknya dapat berupa akad Mudharabah, akad murabahah, dan akad Qard Hasan. Sehingga praktek penggadaian tersebut dapat dilakukan dalam praktek perbankan dan ada sebagai produk tersendiri, sebagaimana pada BNI Unit Syatiah yang telah diterapkan pada tingkat pusat, dan Bank Muamalat Indonesia dengan bentuk unit tersendiri, dalam bentuk kerjasama dengan perum penggadaian, yang mana bukan dilaksanakan dalam sistim transaksi perbankan yang biasa dikenal, akan tetapi gadi syariah (Ar-Rahn) tersebut merupakan perjanjian pokoknya yang menjadi objek perjanjian. Kedudukan gadai syariah (Ar-Rahn) dalam sistim hukum penggadaian di Indonesia sepenuhnya belum diakui keberadaanya, sedangkan potensi yang cukup kuat terutama di daerah yang religius yang mayoritas muslim khususnya dan Indonesia yang mayoritas muslim, hanya saja karena prinsip Ar-Rahn bagian dari prinsip perbankan syariah, maka secara tidak langsung, akad gadai syariah dapat dilakukan oleh perbankan syariah.

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Tingkat Kadar Asam Urat Pada Lansia di Posyandu Lansia Werdha Pratama Kalirandu Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta, ditunjukkan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan mutu yang dilakukan pada bahan baku yaitu memastikan ulat sutera sebagai bahan baku produk benang sutera memiliki mutu yang

1) Static Models :dalam model ini hanya memiliki satu situasi dalam kurun waktu tertentu. 2) Dynamic Models : dalam model ini perlu dibuat snapshot dari waktu ke waktu,

Skripsi ini membahas EM 1000 Multibeam Senar/cEchosounder Systems buatan perusahaan SIMRAD Norwegia, dengan kajian : sistem sonar dan akustik bawah air sebagai landasan teoritik

Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon baik secara langsung maupun dengan bantuan transformasi matematika, menghasilkan suatu hubungan yang

Kata yang mengandung arti yang sama atau mirip disebut sinonim, seperti yang dikemukakan oleh J.W.M Verhaar (2001:394) “sinonim adalah kata-kata yang memiliki

Dalam rangka turut serta mendukung peningkatan investasi dalam negeri, Indonesian Diaspora Network (IDN) Global berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) tanggal

Namun begitu, Henkel Corporation dan sekutunya ("Henkel") tidak bertanggungjawab ke atas sebarang hasil yang diperoleh oleh orang yang kaedahnya disebutkan di dalam ini