KESETIMBANGAN FISIKA
BENDA DIKATAKAN MENCAPAI
KESETIMBANGAN
JIKA
BENDA TERSEBUT DALAM KEADAAN
DIAM/STATIS
ATAU
DALAM KEADAAN BERGERAK
BERATURAN/DINAMIS(GLB)
KESETIMBANGAN ADALAH KEADAAN TAK BERGERAK ATAU KEADAAN BERGERAK LURUS BERATURAN
KESEIMBANGAN BENDA
TEGAR
“Benda tegar dikatakan
berada dalam kesetimbangan
statik jika jumlah gaya yang
bekerja pada benda itu sama
dengan nol dan jumlah torsi
terhadap sembarang titik
pada benda tegar itu sama
Benda tegar yaitu benda yang jika
dikenai gaya dan kemudian
gayanya dihilangkan bentuk dan
ukurannya tidak berubah. Tentu
saja gaya yang bekerja pada benda
tersebut besarnya dalam batas
kewajaran sehingga pengaruh gaya
tersebut tidak mengakibatkan
kerusakan pada benda yang
dikenainya, dan perlu untuk
diingat bahwa benda itu sendiri
tersusun atas partikel-partikel
Partikel yaitu ukuran atau
bentuk kecil dari benda,
misalkan saja partikel itu kita
gambarkan berupa benda titik.
Partikel dikatakan setimbang
jika jumlah gaya yang bekerja
pada partikel sama dengan nol,
dan jika ditulis dalam bentuk
persamaan akan didapat seperti
di bawah.
( Hkm I Newton )
0
Jika jumlah gaya yang bekerja
pada partikel sama dengan nol
maka partikel itu kemungkinan
yaitu :
1. Benda dalam keadaan diam.
2. Benda bergerak lurus
Dua syarat yang diperlukan agar benda tegar
setimbang stabil adalah
1.
Gaya eksternal neto yang bekerja pada benda
harus nol
2.
Torsi eksternal neto terhadap titik mana pun
harus nol :
0
F
�
Cth :
Kedua benda disamping dalam
kesetimbangan karena gaya yg bekerja sama dengan nol walaupun jumlah
gayanya berbeda-beda
(30 N berbeda dengan 75 N)
Benda tegar memiliki peluang
bergerak translasi maupun rotasi
maka keseimbangan benda tegar
terdiri atas translasi dan rotasi
Maka berlaku dua prinsip tadi
0
F
KESEIMBANGAN ROTASI
Keseimbangan rotasi berkaitan dengan benda
yang menerima gaya yang menimbulkan torsi
atau momen gaya
Torsi terjadi ketika gaya yang bekerja pada
benda tidak melewati pusat massanya
Maka kesetimbangan rotasi terjadi jika
∑ = 0
τ
KESEIMBANGAN ROTASI
Torsi merupakan hasil kali gaya dengan jarak
terhadap pusat rotasi
Satuan torsi ialah N.m
∑ = ∑F x r
τ
∑ = 0
τ
- Momen gaya searah putaran jam ditandai
positif
REFRESH
REFRESH
KESEIMBANGAN
TRANSLASI
∑ F = 0
Keseimbangan translasi dipengaruhi oleh gaya
maka berkaitan erat dengan hukum Newton
Maka pada keseimbangan translasi berlaku
hukum Newton I
∑ Fy = 0
∑ Fx = 0
(a = 0) v = 0 (statis)
v = konstan (dinamis
REFRESH
REFRESH
BERAPA BESAR TEGANGAN MASING-MASING TALI JIKA SISTEM DALAM KEADAAN SETIMBANG
REFRESH
BERAPA BESAR TEGANGAN MASING-MASING TALI JIKA SISTEM DALAM KEADAAN SETIMBANG
JENIS KESEIMBANGAN
Macam – macam kesetimbangan :
1. KESETIMBANGAN STABIL
Kesetimbangan stabil adalah kesetimbangan benda yang
mantap. Pada kesetimbangan stabil jika suatu benda diberi gangguan lalu gangguan tersebut dihilangkan maka benda akan kembali ke posisi semula.kesetimbangan stabil ditandai dengan naiknya titik suatu benda diganggu. . Contoh benda yang
memiliki ketimbangan stabil itu adalah kursi malas.
2. KESETIMBANGA LABIL
Kesetimbangan labil adalah kesetimbanagan benda yang jika gangguan dihilangkan, benda tidak kembali ke kedudukan semula, tetapi mengalami perubahan kedudukan.
Kesetimbangan labil ditandai dengan turunnya titik berat suatu benda diganggu. Contoh benda yang memiliki ketimbangan labil adalah sebuah batang kayu yang berdiri tegak.
3. KESEIMBANGAN INDENFERENSI ( NETRAL )
Kesetimbangan indenferensi adalah kesetimbangan benda yang jika pada benda dilakukan gangguan, maka titik berat benda selalu terdapat dalam satu garis lurus. Kesetimbangan netral ditandai dengan tidak berubahnya ketinggian titik benda
SOAL LATIHAN
5 m
1 2 k g
SOAL LATIHAN
5 m
1 2 k g
Berapa koefisien geseknya
Contoh Soal
1. Tentukan tegangan tali pengikat beban di
bawah
30
060
0T
2T
18 kg
Jawab.
Nilai tegangan tali T1 = ? Nilai tegangan tali T2 = ?
1
c
o
s
s
i
n
(
)
W
T
18
.1
0
c
o
s
3
0
s
i
n
(
3
0 6
0
)
T
11
80.
3
2
1
T
1
40 3
T
N
21
80.
2
1
T
2cos
sin (
)
W
T
28
0c
o
s
6
0
s
in
(
3
0 6
0
)
T
2
40
2.
Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang300
600
Perhatikan uraian vektor pada sistem itu.
Y
T1 300
600 T 2
F 60 kg
Jawab.
T1 T1y
T 2 = W T2y T2 = m. g
= 600 N 300 600
Sumbu x Sumbu y.
T2 x – T1x = 0 T1 y + T2 y – F = 0
T2 sin 60 = T1 sin 30 T1 cos 30 + T2 cos 60 = F
T2 . ½ = T1 ½ ½ T1 + ½ T 2 = F
T1 = 600 N …..1 F = ½ T1 + ½ T 2
T1 = T2 F = . 600 + 600
F = 3. 600 + 600
F = 2400 N
3
3
3
0
F x
�
�
F y
0
3
3
SOAL latihan
Thank you
Thank you
Thank you
Thank you
Thank you
Thank you
Thank you
Thank you
Thank you
Thank you