TOKO RATNA
Oleh
HARISA ABDILLAH
H24096012
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
HARISA ABDILLAH. H24096021.Analisis Kelayakan Bisnis Padaminimarket
Toko Ratna. Di bawah bimbinganFARIDA RATNA DEWI.
Perkembanganminimarketsebagai salah satu bentuk usaha eceran atau retail di Indonesia kini semakin marak. Menjamurnya perkembangan bisnis retail di Indonesia sepertiminimarket, supermarket, dan hypermarket, khususnya di kota-kota besar telah membawa persaingan yang semakin ketat diantara mereka dalam menarik calon pembeli atau pelanggan untuk berbelanja di tokonya. Minimarket sebagai salah satu jenis industri eceran atau retail menghadapi persaingan yang ketat dalam memperoleh pangsa pasar, karena jumlah minimarket di Indonesia, khususnya di Bogor dewasa ini semakin banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisa kelayakan bisnis usaha Toko Ratna dari segi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspekfinansial. (2) Memberikan langkah-langkah atau masukan-masukan yang dapat digunakan untuk memajukan usaha
minimarket Toko Ratna tersebut.
Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan usaha jasaminimarket dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen. Metode analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha ini dari aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return(IRR),Net B/C,Payback Period(PBP).
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS MINIMARKET PADA
TOKO RATNA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
HARISA ABDILLAH
H24096021
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN ALIH JENIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Skripsi :Analisis Kelayakan Bisnis Minimarket Pada Toko Ratna
Nama : Harisa Abdillah
NIM : H24096021
Menyetujui
Pembimbing
Farida Ratna Dewi, SE, MM
NIP 19710301.200501.2.001
Mengetahui
Ketua Departemen
Dr. Mukhamad Najib, STP, MM
NIP 19760623.200604.1.001
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 28 April 1986 di Bogor. Penulis adalah
anak ke empat dari empat bersaudara dari pasangan (Alm) H. Eli Kusaeri dan
(Alhm) Eva Farianingsih.
Pada tahun 1998 penulis lulus dari sekolah dasar SDN Pengadilan III
Bogor, tahun 2001 penulis lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
di SLTP PGRI 3 Bogor dan pada tahun 2004 penulis berhasil menyelesaikan
Sekolah Lanjutan Tingkat Awal di Sekolah Menengah Umum Bina Insani Bogor.
Pada tahun itu pula penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Diploma
Administrasi Keuangan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjadjaran
Bandung dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan
studinya di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen,
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
pemiliksemesta alam dan penguasa atas segalanya yang telah memberikan rahmat
danhidayah-NYA dan junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi berjudul Analisis Kelayakan Bisnis Pada Minimarket
Toko Ratna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Penulis sangat berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pihak-pihak yang memerlukannya.
Terutama bagiminimarket Toko Ratna
Bogor, April 2014
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan dorongan dari semua pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Kedua orang tua yang telah berpulang, serta kakak-kakak dan
keponakan-keponakan yang aku sayang, yang selalu memberikan do a dan motivasi.
2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM. selaku dosen pembimbing atas dukungan,
masukan, motivasi dan bimbingannya dalam penyelesaian skripsi.
3. Bapak Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM selaku Ketua Departemen
Manajemen.
4. Veto, Arimansyah dan Rakeyan terimakasih atas motivasinya.
5. Danny Achmad Subary dan Achmad Budi Prasetya sebagai teman berdiskusi.
6. Pegawai dan staf sekretariat Program Sarjana Alih Jenis Manajemen yang
selalu menjembatani setiap kegiatan perkuliahan dan pada masa bimbingan.
7. Teman-teman yang tak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas
vi
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
1. PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
2. TINJAUAN PUSTAKA... 7
2.1. Definisi Minimarket... 7
2.2. Sejarah Minimarket... 7
2.3. Studi Kelayakan Bisnis ... 8
2.3.1 Aspek Aspek Studi Kelayakan Bisnis... 9
a. Aspek Pasar... 9
b. Aspek Teknis ... 10
c. Aspek Manajemen ... 10
d. Aspek Finansial... 11
2.4. Penelitian Terdahulu ... 12
3. METODE PENELITIAN... 14
3.1. Kerangka Penelitian ... 14
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15
3.3. Metode Pengumpulan Data... 15
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 16
3.4.1. Aspek Pasar ... 16
3.4.2. Aspek Teknis ..17
3.4.3. Aspek Manajemen ... 17
3.4.4. Aspek Keuangan ...17
a. Net Present Value... 17
b. Internal Rate of Return... 18
c. NetB/C... 19
d. Payback Period... 20
vii
4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 21
4.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Toko Ratna... 21
4.2. Studi Kelayakan Aspek Pasar ... 21
4.2.1. Produk... 22
4.2.2 Harga ... 22
4.2.3. Distribusi ... 22
4.2.4. Promosi... 22
4.2.5. Orang ... 23
4.2.6. Bukti Fisik ... 23
4.2.7. Proses... 24
4.3. Studi Kelayakan Aspek Teknis ... 25
4.3.1. Lokasi... 25
4.3.2. Peralatan dan Fasilitas ... 25
4.3.3. Proses Produksi... 25
4.4 Studi Kelayakan Aspek Manajemen ... 26
4.5 Aspek Finansial ... 26
4.5.1. Net Present Value... 29
4.5.2. Internal Rate of Return... 29
4.5.3. Net B/C ... 29
4.5.4. Payback Period... 29
4.5.5. Break Event Point... 29
KESIMPULAN DAN SARAN... 30
1. Kesimpulan ... 30
2. Saran... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 32
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Jumlah minimarket di Indonesia ... 2
2. Jumlah minimarket di Kota Bogor ... 3
3. Grafik presentase jumlah minimarket per Kecamatan di Kota Bogor ... 4
4. Kerangka penelitian ...15
5. Gambar took Ratna tampak depan ...24
6. Gambar toko Ratna tampak dalam ...24
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Perhitungan rencana kebutuhan fisik pendirian usaha... 35
2. Daftar indeks harga barang ... 36
3. Perhitungan rencana anggaran biaya ... 37
4. Perhitungan biaya penyusutan asset... 38
5. Cash Flow ... 39
6. IRR dan Net B/C ... 40
7. Perhitungan BEP ... 40
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembanganminimarket sebagai salah satu bentuk usaha eceran
atauretail di Indonesia kini semakin marak. Menjamurnya perkembangan
bisnis retail di Indonesia seperti minimarket, supermarket, dan
hypermarket, khususnya di kota-kota besar telah membawa persaingan
yang semakin ketat diantara mereka dalam menarik calon pembeli atau
pelanggan untuk berbelanja di tokonya. Perbedaan istilah minimarket,
supermarket dan hypermarket adalah di luas bangunan dan fasilitas yang
diberikan, untuk minimarket sebesar 100m2-999m2, supermarket
1.000m2-4.999m2,hypermarket5.000m2 ke atas. Sebenarnya minimarket
adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual segala macam
barang dan makanan, perbedaannya disini biasanya minimarket
menerapkan sebuah sistem mesin kasir point of sale untuk penjualannya,
sedangkan supermarket semua barang ada, mulai dari kelontong, sepeda,
TV dan kamera, furnitur, baju, ikan dan daging, buah-buahan, dan
hypermarket adalah supermarket yang berukuran sangat besar termasuk
lahan parkirnya. Bisnis minimarket melalui jejaring waralaba alias
franchise berkembang sampai pelosok kota kecamatan kecil. Minimarket
telah menyebar ke berbagai daerah seiring dengan perubahan orientasi
konsumen dalam pola berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Sebelum
minimarket berkembang seperti sekarang ini konsumen hanya mengejar
harga murah, sekarang tidak hanya itu saja tetapi tuntutan kebutuhan akan
tempat berbelanja dengan ragam produk yang lengkap, suasana belanja
yang nyaman, dan kemudahan dalam menemukan produk yang dibutuhkan
pun menjadi daya tarik tersendiri.
Sebagai sebuahretailer, tiap minimarket harus melakukan strategi
yang tepat agar dapat bertahan dalam persaingan dan tidak kalah bersaing
dengan minimarket lainnya dalam menarik dan mempertahankan
positioning, sebuah retailer harus merancang strategi untuk mendukung
positioning yang telah dibuat tersebut.
Survey Nielsen Retail Etablishment (2012) menyebutkan, jumlah
minimarket di Indonesia terus bertambah karena konsumen merasa lebih
nyaman berbelanja di pasar modern tersebut. Survey yang mengambil
sampel 300 ribu toko itu menyimpulkan bahwa promosi harga
besar-besaran yang dilakukan toko modern melalui media cetak dan elektronik
memikat masyarakat untuk berbelanja. Survey Nielsen menunjukkan,
jumlah minimarket 2012 mencapai 22.379 tumbuh 15% dibanding pada
2011 sebanyak 19.460 gerai. Data selengkapnya dapat dilihat dalam
Gambar 1 berikut :
Gambar 1. Jumlahminimarketdi Indonesia (AC Nielsen, 2012).
Pada Gambar 1 dapat dilihat peningkatan jumlah minimarket di
Indonesia dari tahun ketahun sangatlah pesat terlihat dari jumlah pendirian
minimarket yang terus meningkat tiap tahunnya. Dengan banyaknya
jumlah gerai-gerai minimarket di pemukiman-pemukiman penduduk,
tentunya hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif. Dampak negatif
dari semakin menjamurnya minimarket akan mematikan
pedagang-pedagang kecil atau setidaknya dapat menurunkan pendapatan pedagang-pedagang
kecil terutama untuk pedagang yang bertempat dekat dengan minimarket
tersebut. Namun selain dampak negatif tersebut, dengan semakin
banyaknya gerai-gerai minimarket maka akan besar pula penyerapan
tenaga kerja, namun hal ini dapat juga menciptakan kecemburuan sosial
dari para pedagang-pedagang kecil yang terancam usahanya. Menurut
5.604 6.465 7.356
8.889 10.289 11.927
16.922 19.46
22.379
0 5 10 15 20 25
pengamat franchise (Budhisetiawan, 2012), mengatakan bahwa jumlah
penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa membutuhkan lebih dari
dua juta titik gerai untuk melayani mereka. Idealnya, satu gerai melayani
1000 orang .
Minimarket sebagai salah satu jenis industri eceran atau retail
menghadapi persaingan yang ketat dalam memperoleh pangsa pasar,
karena jumlah minimarket di Indonesia, khususnya di Bogor dewasa ini
semakin banyak. Sebagai contoh di Bogor sudah ada banyak minimarket,
seperti Alfamart, Indomart, Yomart, Circle K, dll. Dengan banyaknya
minimarket yang ada, konsumen memiliki banyak pilihan dalam
menentukanminimarket dimana konsumen akan memenuhi kebutuhannya.
Dalam usaha untuk menarik konsumen, pengelola minimarket harus
menyadari pentingnya peranan konsumen dan mengerti akan kebutuhan
konsumen.
Di kota Bogor terdapat 115 gerai minimarket. Minimarket ini
tersebar di 6 kecamatan dan 68 kelurahan Kota Bogor. Ini berarti di setiap
kecamatan rata-rata terdapat sekitar 20 minimarket. Pada Gambar 2 dapat
kita lihat pertumbuhanminimarket dari tahun ke tahun.
Gambar 2. Jumlahminimarketdi Kota Bogor (DISPERIDAGKOP, 2012).
Untuk tahun 2011 dan 2012 jumlah minimarket di Kota Bogor
masih berjumlah 115 gerai hal itu dikarenakan perizinan untuk pendirian
minimarket sangat sulit dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang
masih relativ mudah untuk memperoleh izin pendirian gerai-gerai
59 66
87 94
112 115 115
0 20 40 60 80 100 120 140
minimarketbaru. Berdasarkan hasil olah data dari Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kota Bogor dari 115 gerai minimarket yang tersebar di 6
Kecamatan maka dapat digambarkan sebagi berikut :
Gambar 3.Grafik presentase jumlahminimarketper Kecamatan di Kota Bogor (DISPERINDAGKOP, 2012)
Minimarket Toko Ratna merupakan salah satu bisnis yang
dimiliki oleh bapak H. Umin Arumin dan ibu Hj. Ulan Ratna Wulan yang
berdiri sejak tahun 2008 dan bergerak dibidang jasa retail. Sebagai salah
satu gerai minimarket yang berada di Kota Bogor tepatnya di Kecamatan
Bogor Utara yang merupakan daerah terbanyak gerai minimarket dengan
jumlah 28 gerai. Tentunya dengan banyaknya gerai yang berada di
wilayah tersebut membuat persaingan antar gerai semakin meningkat,
maka alasan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana Toko
Ratna sebagai salah satu pelaku dari usaha minimarket, mampu bertahan
dan beroprasi ditengah-tengah gencarnya usahaminimarket yang semakin
hari semakin pesat perkembangannya. Oleh karena itu penulis mengambil
penelitian dengan judul Studi Kelayakan Bisnis Minimarket Pada Toko
Ratna yang terletak di jalan Kedung Halang no.15, Kecamatan Bogor
Utara, Kota Bogor.
Bogor Utara 28 24%
Bogor Selatan 20 18% Bogor Timur
13 11% Bogor Tengah
10 9% Bogor Barat
24 21%
1.2. Perumusan Masalah
Minimarket Toko Ratna merupakan salah satu gerai minimarket
yang berada di Kota Bogor yang berdiri sejak tahun 2008. Seperti yang
diketahui pada Gambar 3 di atas, menyatakan bahwa Kecamatan Bogor
Utara merupakan wilayah dengan jumlah minimarket terbanyak di Kota
Bogor dengan jumlah 28 gerai minimarket atau sekitar 24% dari
keseluruhanminimarketyang berada di Kota Bogor, artinya di wilayah ini
akan lebih banyak persaingan antar gerai minimarket. Namun minimarket
Toko Ratna memiliki potensi yang sangat besar dalam mencari pasar
karena sepanjang jalan raya kedung Halang hanya ada satu minimarket
yaituminimarket Toko Ratna .
Ditengah arus persaingan antara minimarket yang satu dengan yang
lain, baik dari segi harga, pemasaran seperti discount, iklan dan yang
lainnya. Selain persaingan dengan bisnis sejenis, minimarket Toko
Ratna juga memiliki masalah pada jumblah dan jenis barang yang dijual.
Oleh karena itu penulis mencoba melakukan studi kelayakan pada Toko
Ratna yang memang belum pernah melakukan studi kelayakan tersebut.
Adapun perumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah kelayakan bisnis Toko Ratna jika dilihat dari aspek non
finansial,seperti aspek pasar, aspek teknis dan aspek manajemen ?
2. Bagaimanakah kelayakan bisnis Toko Ratna jika dilihat dari aspek
finansial ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Menganalisa kelayakan bisnis usaha Toko Ratna dari segi aspek non
finasial, seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Toko Ratna
sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan usaha tersebut.
Sedangkan bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
untuk menambah informasi mengenai studi kelayakan bisnis di dalam
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Minimarket
Dalam dunia perdagangan saat ini, toko barang kebutuhan
sehari-hari dengan ruangan yang tidak terlalu luas (minimarket) bukan lagi
merupakan istilah asing bagi masyarakat umum, terutama bagi orang yang
tinggal di kota-kota besar. Minimarket merupakan perantara antara
produsen dan konsumen akhir dimana aktivitasnya adalah melaksanakan
penjualan eceran. Menurut Ma ruf (2005) pengertian minimarket adalah :
Toko yang mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat
modern yang dekat dengan pemukiman penduduk sehingga dapat
menggungguli toko atau warung.
Sebagai minimarket yang menyediakan barang kebutuhan
sehari-hari, suasana dan keseluruhan minimarket perlu penanganan yang
professional dan khusus agar dapat menciptakan daya tarik pada
minimarket. Tata letak pada minimarket dapat mempengaruhi sirkulasi
kembali untuk berbelanja. Terkadang suasana yang nyaman, bersih dan
segar lebih diutamakan dari pada sekedar harga rendah yang belum tentu
dapat menjamin kelangsungan hidup dariminimarkettersebut.
2.2. Sejarah Minimarket
Sekitar 17 tahun yang lalu (Di jaman Orde Baru), Kementrian
Koperasi/Departemen Koperasi Pusat menggandeng sebuah Yayasan
Pendidikan yaitu Yayasan Prasetya Mulya (Bag CSR-nya) dan supermarket
terdepan pada waktu itu yaitu supermarket Hero (Bag CSR-nya)
mengadakan pelatihan ke minimarket an untuk koperasi, dan UKM.
Pelatihan pada waktu itu mendorong koperasi-koperasi peserta pelatihan
untuk mendirikan minimarket dan yayasan serta supermarketbesar tersebut
memberikan pendampingan dimana Supermarket Hero berperan sebagai
Pada sistem pendampingan, minimarket koperasi harus mencari
pasokan barang dan petapan harga sendiri sehingga harga sesuai pasaran.
Supermarkethanya sebagai konsultan tentang cara dan strategi pengelolaan
dan pemasaran saja, sehingga minimarket koperasi ini tidak mematikan
warung-warung kecil, salah satu koperasi yang berhasil adalah KUD
Soliamitra yang berada di Kecamatan Limo Depok. Adapun nama
minimarketnya adalah Minimarket Soliamitra (MM Soliamitra). MM
Soliamitra, mampu berkembang dengan baik, (sekarang memiliki dua
minimarket), bahkan juga mampu memberikan pendampingan (bukan
Franchise) kepada Koperasi, atau UKM yang ingin mendirikanminimarket.
Adapun yang sudah berhasil mendirikan minimarket dengan sistim
pendampingan oleh MM Soliamitraa dalah minimarket Indocement
Cibinong (milik perusahaan semen, PT Indocement Cibinong) dan
minimarket Al Hilal (milik perseorangan) di Pancoran Jakarta. MM
Soliamitra, tidak menjadi ancaman bagi warung/toko kecil, karena tidak ada
persaingan harga yang tajam. Penetapan harga di minimarket Soliamitra,
tidak berdasarkan penetapan oleh pihak pendamping pada waktu itu
(supermarket Hero ), tetapi dibiarkan mengikuti pasaran bebas.
Jadi harga di MM Soliamitra lebih mahal sedikit dari
warung-warung kecil, tapi masih lebih murah dari supermarket. Jadi semua segmen
masyarakat bisa terlayani. Tidak seperti minimarket franchise sekarang ini,
yang pasang harga jauh lebih murah dari warung kecil, sehingga menyedot
konsumennya warung kecil.
2.3. Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis ini merupakan suatu penelitian terhadap satu
rencana usaha yang tidak hanya menganalisa layak atau tidak layak
usaha/bisnis tersebut yang akan atau sudah berjalan, akan tetapi juga saat
usaha tersebut berjalan dan dioperasionalkan secara rutin dalam rangka
pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan
Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis adalah suatu
kegiatan untuk menilai akan sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh
dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Sedangkan menurut
Kadariah (1999), kelayakan bisnis adalah proyek sebagai suatu keseluruhan
aktivitas yang menggunakan beragam sumber untuk mendapatkan
kemanfaatan(benefit)atau suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang dengan
harapan untuk mendapatakan hasil (return) di waktu yang akan datang dan
dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Layaknya
suatu gagasan usaha dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan
layak dalam arti financial benefit, tergantung dari segi penilaian yang
dilakukan (Ibrahim, 2003).
Menurut Gray dan Larson (2007) tujuan dilakukannya analisis bisnis
adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui
investasi dalam proyek.
2. Menghindari pemborosan sumber-sumber daya, yaitu
menghindari pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan.
3. Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada
sehingga kita dapat memilih alternatif kegiatan yang paling
menguntungkan.
4. Menentukan prioritas.
2.3.1 Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Umar (2003), belum ada keseragaman mengenai
aspek bisnis apa yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan
bisnis. Beberapa aspek yang diteliti adalah :
a. Aspek Pasar
Analisis aspek pasar bertujuan untuk memahami berapa
besar potensi pasar yang tersedia, berapa bagian yang dapat diraih
oleh perusahaan atau usaha yang diusulkan, serta strategi
pemasaran yang direncanakan untuk memperebutkan konsumen
(Husnan dan Muhammad, 2000). Pada dasarnya, analisis aspek
pertumbuhan permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan,
kondisi persaingan antara produsen dan siklus hidup produk.
b. Aspek Teknis
Aspek teknis ini mengungkapkan kebutuhan apakah yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan
dilaksanakan. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan adalah
mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin,
lokasi dan tata letak usaha yang paling mempengaruhi besar
kecilnya pendapatan. Hal lain aspek bertujuan untuk meyakini
apakah secara teknis dan pilihan teknologi perencanaan yang telah
dilakukan dapat dilakukan secara layak atau tidak layak (Husnan
dan Muhammad, 2000).
Aspek teknis ini berfungsi untuk meyakini secara teknis
dan pilihan teknologi perencanaan yang telah dilakukan dapat
dilakukan secara layak atau tidak (Husnan dan Muhammad,2000).
Studi teknis akan mengungkapkan kebutuhan apakah yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan
dilaksanakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya
mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin,
lokasi serta tata letak usaha yang paling menguntungkan.
c. Aspek Manajemen
Studi aspek manajemen meliputi penyusunan rencana
yang terlibat, bagaimana mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan
pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan. Aspek manajemen
juga perlu mengkaji mengenai legalitas atau aspek yuridis dari
suatu perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakini apakah
secara yuridis perencanaan usaha yang telah dibuat dinyatakan
layak atau tidak layak dihadapan pihak yang berwajib dan
masyarakat (Umar, 2003)
Aspek manajemen meliputi penyusunan rencana kerja,siapa
pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan
pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan
d. Aspek Finansial (Keuangan)
Dari sisi keuangan, suatu usaha akan dibilang sehat jika
dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi
kewajiban keuangan. Kegiatan pada aspek keuangan ini, antara
lain penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk
keperluan modal kerja awal dan pengadaan harta tetap.
Analisis finansial adalah suatu analisis yang
membandingkan suatu proyek menguntungkan selama umur
proyek (Husnan dan Muhammad,2000). Analisis finansial
berkaitan dengan sumber dana (investasi) yang akan diperoleh dan
proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber
dana yang bersangkutan. Analisis finansial meliputi :
1. Net Present Value(NPV)
NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang
diterima proyek selama umur proyek pada tingkat suatu
bunga tertentu. Menurut Keown dkk (2001) Nilai bersih
sekarang sebuah proposal investasi sama dengan nilai
bersih sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi
dengan pengeluaran awal investasi. Kriteria kelayakan
investasi berdasarkan NPV yaitu :
1) NPV > 0, artinya proyek sudah dinyatakan
menguntungkan dan dapat dilaksanakan.
2) NPV < 0, artinya proyek tidak menghasilkan nilai
biaya yang dipergunakan. Dengan arti lain proyek
tersebut merugi dan sebaiknya tidak dijalankan.
3) NPV = 0, artinya proyek mampu mengembalikan
persis sebesar modal sosial opportunity cost faktor
produksi normal dengan kata lain proyek tersebut tidak
untung dan tidak rugi.
IRR adalah suatu tingkat bunga yang menyamakan
present value (PV) kas keluar yang diharapkan dengan PV
kas masuk yang diharapkan atau dapat diartikan sebagai
tingkat bunga yang menyebabkan NPV = 0. Gittinger
(1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rataan
keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang
melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen.
Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal
yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang
digunakan. Suatu investasi dikatakan layak, apabila IRR
memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang
berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari
tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tersebut
dapat dikatakan tidak layak.
3. Payback Period(PP)
PP atau tingkat pengembalian investasi adalah suatu
metodedalam menilai kelayakan usaha yang digunakan
untuk mengukur periodewaktu pengembalianmodal yang
digunakan. Semakin cepat modal kembali, maka semakin
baik suatu proyektersebut untuk diusahakan karena modal
yang digunakan akan cepat kembali dan digunakan untuk
membiayai kegiatan lain (Husnan dan Muhammad, 2000)
2.4. Penelitian Terdahulu
Subary (2012), menganalisa Analisis Kelayakan Bisnis Warung
Internet (Warnet) dan Game Center Pada Firdaus Net. Ciomas, Bogor.
Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis
secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan usaha jasa
warung internet dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologis, aspek manajemen dan operasional. Metode analisis data secara
kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha ini dari aspek
finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Analisis finansial menghasilkan nilai NPV yang positif yaitu sebesar Rp.
401.302,000 nilai IRR 35 persen dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku
bunga pinjaman yang digunakan (18 persen), Net B/C 2,10, dan PP 3,0
tahun sedangkan nilai BEP 54.101 jam/tahun. Dan hasil analisis sensitivitas
dengan skenario kenaikan tingkat inflasi 8 persen dan 14 persen yang
menunjukan bahwa usaha ini dapat dikatakan masih layak untuk dijalankan.
Heidyningsih (2009) Analisis Kelayakan Usaha Death By
Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor ,hasil dari penelitian
inimenunjukkan bahwa restaurant tersebut jika dilihat dari analisis
kelayakanusaha maka usaha ini layak untuk dilanjutkan, dan dapat
terusdikembangkan dengan menaikkan tingkat penjualan agar mencapai
target penjualan perusahaan. Dilihat dari aspek finansial usaha Death By
Chocolate & Spaghetti Restaurant layak untuk dijalankan, hal iinidibuktikan
dengan hasil perhitungan analisis kelyakan finansial padatingkat diskonto
tujuh persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 632,62 juta, Net B/C sebesar
3; IRR sebesar 27 persendan payback period selama enam tahun tujuh bulan.
Dari analisis switching value ini diketahui perusahaan ini tidak sensitive
terhdap penurunan jumlah output hingga tujuh persen menjadikan nilai IRR
sebesar 18 persen, sedangkan nilai Net B/C sebesar 2,15 kemudian payback
period Sembilan tahun tiga bulan menjadikan usaha ini masih layak untuk
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Penelitian
Toko Ratna berdiri sejak 2008 adalah salah satu gerai
minimarketdi Kota Bogor yang mencoba menawarkan kenyamanan, dan
kebersihan dalam berbelanja kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Pendirian usaha minimarket ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga dari warga sekitar toko yang membutuhkan tempat
berbelanja yang nyaman, bersih dan harga yang terjangkau oleh
masyarakat, seiring dengan adanya kebutuhan masyarakat akan tempat
berbelanja yang nyaman dan terjangkau, memunculkan persaingan yang
ketat, yang dapat mengancam kelangsungan usaha ini, dan selama
minimarketberdiri ini belum pernah dilakukan analisis terhadap kelayakan
dari setiap aspek dalam usahanya. Studi Kelayakan Bisnis membahas
mengenai kelayakan dari berbagai segi kelayakan bisnis seperti aspek
finansial, aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen.
Sedangkan aspek finansial dilakukan dengan cara menganalisis
mengenai NPV, Net B/C, IRR, PP, BEP dari usaha minimarket ini. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman bagi Toko Ratna
untuk meningkatkan omset usahanya dan menambah jenis-jenis kebutuhan
rumah tangga. Apabila penelitian ini menunjukkan hasil yang menyatakan
bahwa usaha minimarket ini layak dilakukan, maka minimarket Toko
Ratna memang layak untuk melanjutkan usahanya. Sebaliknya dilihat dari
hasil penelitian ini pada kelayakan finansialnya tidak layak maka akan
menjadi pedoman bahan evaluasi. Dilihat dari uraian di atas maka
gambaran kerangka pemikiran usaha minimarket Toko Ratna dapat
Gambar 4.Kerangka penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan diminimarket Toko Ratna yang berlokasi di
jalan Kedung Halang No.15 Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2013 sampai Oktober 2013.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data dan informasi dibutuhkan untuk memberikan gambaran dan
berbagai keterangan yang dapat berguna dalam penelitian. Pengumpulan
data terbagi dua tahap yaitu pengumpulan data primer dan data skunder.
UsahaminimarketToko Ratna
Adanya persaingan dengan usaha sejenis
Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Non Finansial : 1. Aspek Pasar
2. Aspek Teknis 3. Aspek Manajemen
Aspek Finansial :
1. NPV 4. IRR
2. Payback Periode 5. BEP 3. Net B/C
Layak Tidak Layak
Rekomendasi
Data primer dan data sekunder yang digunakan adalah data kualitatif dan
data kuantitatif. Data primer merupakan data yang diambil atau diperoleh
secara langsung melalui hasil dari pengamatan di lapangan, dan
wawancara dengan pihak minimarket Toko Ratna . Sedangkan data
sekunder merupakan dokumen-dokumen yang diperoleh dari minimarket
Toko Ratna .
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usahaminimarket
Toko Ratna dilihat dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek manajemen.
Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung Net
Present Value(NPV), Internal Rate of Return(IRR),Net Benefit/Cost(Net
B/C), Break even Point(BEP),payback Periode(PP).
3.4.1 Aspek Pasar
Pada aspek pemasaran, pengkajian dilakukan dengan
menganalisis permintaan, penawaran, harga, peluang pasar,
program pemasaran dan juga kebijakan bauran pemasaran, serta
pesaing dan prediksi penjualan yang akan dilakukan. Menurut
Umar (2003), kriteria yang harus dipenuhi dalam aspek pasar
pemasaran adalah :
1) Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi
produsen maupun dari sisi konsumen.
2) Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan
permintaan konsumen akan produk yang akan dijual.
3) Mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar (market
share) produk tersebut.
4) Mampu menetapkan bagaimana segmen, target dan posisi produk
yang akan dijual.
5) Mampu menentukan strategis bersaing dan program pemasaran
melalui bauran pemasaran.
7) Mampu memperkirakan market share yang bisa dikuasai
perusahaan.
3.4.2 Aspek Teknis
Aspek teknis dinilai dengan cara menganalisis segi
pembangunan dan segi implementasinya, yaitu dengan mengetahui
rancangan biaya investasi awal dari usaha ini. Hal-hal yang
dianalisis seperti berikut :
a. Lokasi berdirinya usaha
b. Peralatan dan fasilitas produksi
c. Proses produksi
3.4.3 Aspek Manajemen
Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah
pembangunan dan implementasi usaha dapat direncanakan,
dilaksanakan, dan dikendalikan. Hal yang dianalisis pada aspek
manajemen adalah manajemen dalam operasi seperti bentuk
organisasi, kebutuhan sumber daya manusia atau tenaga kerja,
sistempeng gajian, rekruitmen, sanksi-sanksi sampai dengan
pemecatan tenaga kerja (PHK).
3.4.4 Aspek Keuangan
Analisa aliran kas atau cash flow mencakup criteria
kelayakan usaha yang terdiri dari analisis Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return(IRR), Net Benefit/Cost (Net B/C),
Break EvenPoint(BEP),Payback Periode(PP).
a. Net Present Value(NPV)
Net present value (NPV) adalah manfaat bersih yang
diterima perusahaan selama umur proyek. NPV dapat diartikan
sebagai nilai selisih present value antara nilai investasi dengan
penerimaan arus kas bersih pada masa yang akan datang
(Kadariah,2001). Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV
adalah:
= Bt ( 1 + i)−
Ct
Keterangan :
Bt : Penerimaan (benefit) bruto pada tahun ke-t (Rp)
Ct : Biaya (cost) bruto (Rp)
t : Tahun
n : Umur ekonomis proyek (tahun)
i : Tingkat suku bunga ataudiscount rateyang berlaku (%)
Penilaian kelayakan investasi bedasarkan nilai NPV
adalahsebagai berikut :
1. NPV > 0, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan
untuk dilaksanakan
2. NPV = 0, maka usaha tersebut tidak memperoleh
keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik
impas)
3. NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak
menguntungkan untuk dilaksanakan.
b. Internal Rate of Return (IRR)
IRR ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas diharapkan dimasa
datang, atau arus penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi
awal (Umar, 2003). Menurut Gittinger (1986), IRR dapat pula
dianggap sebagai tingkat keuntungan atau investasi bersih dari
suatu usaha maksimal yang dapat dibayarkan oleh proyek untuk
sumber daya yang digunakan. IRR biasanya dinyatakan dalam
persen. Rumus yang digunakan untuk menghitung IRR seperti
berikut :
= +
− ( − ) ………( 2)
Keterangan :
1 : Tingkatdiscount rate yang menghasilkan NPV positif
2 : Tingkatdiscount rate yang menghasilkan NPV negatif
1 : NPV yang bernilai positif
Kriteria kelayakan investasi berdasarkan metode IRR
adalah sebagai berikut :
1. Jika IRR > i, maka usaha tersebut layak atau
menguntungkan untuk dilaksanakan
2. Jika IRR = i, maka usaha tersebut tidak memperoleh
keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik
impas)
3. Jika IRR < i, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak
menguntungkan untuk dilaksanakan
c. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C)
Net benefit cost ratio menunjukkan tingkat besarnya
tambahan manfaat tambahan biaya sebesar satus atuan. Angka ini
merupakan perbandingan antara jumlah NPV positif dengan NPV
negatif (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk
menghitung Net B/C adalah :
Net B/ C = ( )
( ) !
... (3)
Keterangan :
Bt : Penerimaan (benefit) social bruto pada tahun ke t (Rp)
Ct : Biaya (cost) bruto (Rp)
t : Tahun
n : Umur ekonomis proyek (tahun)
i : Tingkat suku bunga ataudiscount rateyang berlaku (%).
Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilaiNet B/C
adalah sebagai berikut :
a. Net B/C Ratio> 1, maka usaha tersebut layak atau
menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan
modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih besar.
b. Net B/C Ratio = 1, maka usaha tersebut tidak memperoleh
keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas)
Untuk (Bt-Ct) > 0
karena tiap satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih
yang sama besar.
c. Net B/C< 1, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak
menunguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan
modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih kecil.
d. Payback Period(PP)
PP juga digunakan untuk menghitung manfaat sekarang dari
suatu nilai yang akan datang pada akhir periode yang diperlukan
untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan aliran kas (Gittinger, 1986). Rumus yang digunakan
untuk menghitungPayback Periodadalah :
= V
I/ ( 1 + i ) ………. ( 4)
Keterangan :
PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal
investasi
V = Jumlah modal investasi
I = Manfaat hasil bersih rata rata per tahun periode
Nilai PP berbanding terbalik dengan nilai NPV. Jika nilai
NPV semakin besar, maka menunjukkan waktu pengembalian
semakin cepat. Suatu proyek dikatakan layak jika PP lebih kecil
dari umur proyek ( PP n).
e. Break Event Point(BEP)
BEP atau titik impas adalah suatu keadaan dimana tingkat
produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran pada suatu proyek. Pada keadaan ini usaha tidak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah BerdirinyaMinimarketToko Ratna
Minimarket ini didirikan oleh bapak H. Umin Arumin dan ibu Hj.
Ulan Ratna Wulan pada tanggal 11 Agustus 2008, dimana pada awalnya
pendirian minimarket ini adalah hanya untuk memanfaatkan lahan dan
bangunan yang memang dimiliki untuk dapat diberdayakan. Namun pada
akhirnya pemilik usaha ini melihat peluang usaha yang sangat baik dari
minimarkettersebut, dikarenakan pendirian minimarket tersebut berada di
lokasi yang memang sangat strategis, sehingga dapat menciptakan
lapangan pekerjaan dan juga pendapatan.
Jika dilihat dari segi lokasi berdirinya, minimarket tersebut berada
di pinggir jalan raya dan juga berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Dimana lokasi tersebut sering dijadikan tempat berhentinya angkutan
umum baik itu angkot dan bus antar wilayah. Sehingga banyak orang yang
melewati di sekitar minimarket tersebut, sehingga minimarket tersebut
sering disinggahi orang-orang yang lewatdi daerah tersebut, untuk
membeli makanan atau minuman ringan sambil menunggu angkutan
umum yang ditunggunya datang. Belum lagi tepat di sebelah minimarket
tersebut terdapat warnet yang mempunyai pelanggan tetap, sehingga
pengguna jasa warnet tersebut bisa membeli makanan dan minuman ringan
dariminimarkettersebut.
4.2. Studi Kelayakan Aspek Pasar
Usaha minimarket ini termasuk pada pasar persaingan sempurna.
Dimana jenis usaha ini memiliki jumlah produsen yang tidak terbatas
karena usaha ini dijalankan oleh berbagai pihak yang memiliki
kemampuan pada bidangnya. Sedangkan pada konsumen yang dipilih
adalah termasuk dalam pasar langsung atau direct selling, hal ini
didasarkan karena sudah memiliki tempat usaha yang sudah tetap dan
4.2.1 Produk (Product)
Produk yang ditawarkan oleh minimarket Toko Ratna
adalah jasa ritel, dimana minimarket menyediakan barang-barang
yang menjadi kebutuhan rumah tangga diantaranya : Rokok, mie
instan, minyak goreng, barang-barang toiletries, alat
kecantikan/cosmetic, susu bubuk dan kental manis, aneka biskuit
dan roti basah, minuman ringan bersoda atau tidak dengan
kemasan yang beraneka (kotak, kaleng, botol), perlengkapan
rumah tangga, pembasmi serangga, obat-obatan bebas, alat listrik,
alat tulis, perlengkapan bayi dan juga bisa di tambah dengan
mainan anak-anak.
4.2.2 Harga (Price)
Harga yang diterapkan di minimarket Toko Ratna ini
mengikuti harga pasar dan harga yang di tetapkanpun dapat
bersaing denganminimarketlainnya.Minimarket Toko Ratna ini
termasuk ke dalam pasar persaingan sempurna.
4.2.3 Distribusi (Place)
Lokasi usaha ini sangat strategis karena berada di jalan
utama, sehingga banyak sekali di lewati oleh banyak orang, baik
itu yang pejalan kaki maupun yang berkendara menggunakan
kendaraan roda empat atau roda dua dan Toko Ratna tersebut
berada tepat didepan perumahan Graha Indah sehingga menjadikan
Toko Ratna sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga sehari-hari. Letak usahaminimarkettersebut berada di jalan
raya Kedung Halang no. 15 Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
4.2.4 Promosi (Promotion)
Bentuk promosi yang dilakukan oleh pihak minimarket
Toko Ratna adalah dengan cara memberikan potongan harga
untuk produk tertentu seperti sembako, memberikan program
hadiah langsung maupun program undian dan menyebarkan atau
jual. Sehingga hal tersebut semakin dapat menaikan daya tarik
pembeli untuk berbelanja diminimarket Toko Ratna .
4.2.5 Orang (People)
Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor utama atau
kunci dari pada pemasaran. Yang dimaksud orang yang disini
adalah pegawai pada minimarket tersebut, dimana minimarket
tersebut memperkerjakan satu orang pegawai saja yang sudah
diberi pelatihan untuk menguasai program INCA yang merupakan
sebuah sistem untuk melakukan transaksi pada komputer kasir
dimana seluruh kegiatan transaksi pembayaran dilakukan oleh
penjaga kasir tersebut yang sesuai dengan standar operasional yang
diberlakukan di Toko Ratna . Di setiap usaha maupun organisasi
jasa harus tahu apa yang diharapkan oleh karyawan dalam
interaksinya dengan pelanggan. Pelayanan yang baik, ramah,
cekatan tentu akan menarik minat pelanggan untuk kembali datang
berbelanja, sehingga hal itu dapat menaikan pamor minimarket
diantara para pesaing.
4.2.6 Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bangunan merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik
yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen
dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap
interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan
tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat
menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga
memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan
nilai tambah bagi pengunjung. Bangunan minimarket Toko
Gambar 5. Toko Ratna tampak depan
Gambar 6. Toko Ratna tampak dalam
4.2.7 Proses (Process)
Yang dimaksud proses dalam point ini adalah bagaimana
kelangsungan pelayanan yang dilakukan oleh pegawai dalam
menyikapi pelanggan yang datang untuk berbelanja diminimarket
tersebut. Dengan pelayanan yang baik kepada pelanggan tentu
akan memberikan nilai tambah untuk minimarket tersebut,
sehingga pelanggan tersebut akan kembali lagi untuk berbelanja.
Dengan meningkatkan kualitas pelayanan maka dengan
sendirinya pelanggan akan semakin datang berbelanja dan dapat
meningkatkan pemasukan yang cukup signifikan. Salah satu cara
meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah dengan cara
mengucapkan kata sambutan kepada pelanggan yang datang
pelanggan sudah selesai berbelanja maka ada baiknya
mengucapkan terima kasih, datang kembali .
4.3. Studi Kelayakan Aspek Teknis
Aspek ini sangat diperlukan untuk melihat dari segi pembangunan
dan implementasi secara teknis. Berdasarkan analisa ini dapat diketahui
penaksiran biaya investasi awal dari usaha ini.
4.3.1 Lokasi
Aspek yang tidak kalah penting adalah aspek lokasi tempat
usaha. Minimarket Toko Ratna ini terletak di jalan Kedung
Halang No. 15 Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
4.3.2 Peralatan dan Fasilitas
Peralatan dan fasilitas yang digunakan oleh minimarket
Toko Ratna adalah sebagai berikut :
a. Bangunan satu lantai
b. 2 komputer
c. 1 meja kasir
d. 1 meja server
e. 1air conditioner( AC )
f. 1 lemari es
g. 1 sensor harga
h. 20 etalase
i. 10 lampu
j. 1 printer
4.3.3 Proses Produksi
Pada proses ini minimarket Toko Ratna memulai
aktivitasnya dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 23.00
WIB. Toko Ratna ini beroprasi setiap hari terkecuali
tanggal-tanggal tertentu yang tidak memungkinkan untuk beroprasi
4.4. Studi Kelayakan Aspek Manajemen
Suatu bentuk usaha atau bisnis akan diakui oleh hukum jika telah
memiliki legalitas atau badan hukum perusahaannya tersebut, sehingga
jika terjadi sesuatu maka akan mendapat perlindungan dari hukum
pemerintah. Minimarket Toko Ratna adalah salah satu usaha yang
dimiliki oleh ibu Hj. Ulan Ratna Wulan dan masih terbilang baru di
bidangnya tersebut, jika dibandingkan dengan minimarket lainnya.
Struktur organisasi minimarket Toko Ratna sangatlah sederhana tidak
seperti perusahaan besar atau tidak seperti minimarket minimarket
lainnya. Dan minimarket Toko Ratna hanya memperkerjakan satu
pegawai saja yang merangkap berbagai pekerjaan, mulai dari kasir dan
menjaga kebersihan minimarket tersebut. Sedangkan untuk masalah
keuangan baik itu pendapatan dan pengeluaran Toko Ratna diserahkan
kepada anaknya untuk membantu segala keperluan toko tersebut.
Struktur organisasi minimarket Toko Ratna dapat dilihat pada
Gambar 7 di bawah ini.
Gambar 7.Struktur organisasi minimarket Toko Ratna
4.5. Aspek Finansial
Analisis aspek finansial ini bertujuan untuk menetukan atau
memperkirakan besar kecilnya biaya yang diperlukan untuk mendirikan
minimarket Toko Ratna . Analisis ini mencakup kebutuhan dana aktiva
tetap maupun sumber daya yang digunakan sebagai modal.
Ketentuan-ketentuan asumsi yang harus diperhatikan dalam
menentukan kriteria kelayakan sebagai berikut : Hj. Ulan Ratna Wulan
( Pemilik )
Manajer Operasional
1. Usaha yang dilakukan adalah usaha mandiri.
2. Periode analisis usaha ini diproyeksikan dalam jangka 10 tahun.
3. Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada tahun analisis, yaitu harga tahun 2013.
4. Harga dikelompokan pada jenis dan pemakaian barang.
5. Tingkat inflasi yang terjadi adalah 0.55 persen (BPS, Desember 2013) dan dianggap konstan setiap tahunnya.
6. Biaya untuk setiap gaji karyawan tetap, perlengkapan dan
penjualan diasumsikan akan meningkat 0.55 persen pada tahun
kedua dan seterusnya, dari nilai tahun sebelumnya.
7.
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 7,50 persen, yaitutingkat suku bunga deposito yang berlaku pada bulan November
2013 (BI Rate, 2013).
8. Asumsi jumlah tenaga kerja ada satu orang dengan gaji
karyawan tetap per bulan Rp. 1.000.000/orang
9. Usaha dimulai pada bulan Agustus tahun 2008
10. Berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 Pasal 17 tentang pajak
usaha dan perseroan yang berbunyi : Apabila pendapatan di
bawah dari Rp. 50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10 persen .
Aspek finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha yang
dijalankan layak secara finansial. Pada penelitian ini yang termasuk arus
biaya adalah biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Kebutuhan
investasi merupakan modal yang dikeluarkan pada awal periode usaha.
Usaha ini dilakukan tanpa ada pinjaman modal kepada bank
manapun, modal usaha ini murni dari uang pribadi bapak H. Umin Arumin
dan ibu Hj. Ulan Ratna Wulan. Yang dimaksud pada biaya investasi ini
adalah dimana biaya investasi dilakukan untuk membeli peralatan guna
menunjang sarana dan prasarana dari minimarket tersebut hingga secara
ekonomis tidak dapat digunakan kembali. Biaya investasi ini digunakan
untuk membeli aset-aset operasional seperti komputer untuk kasir dan
server, AC ( air conditioner ), lemari es, etalase dan barang-barang lain.
keseluruhan lampu yang berada di toko tersebut, dengan harga lampu yang
flatdalam artian harga lampu tersebut tidak naik atau pun turun.
Selain biaya investasi ada biaya lain yang harus dikeluarkan oleh
minimarket Toko Ratna yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya
variabel adalah biaya yang berubah rubah sesuai dengan tingkat
kebutuhan, sehingga per tahunnya pun berubah-rubah. Biaya yang
termasuk biaya variabel adalah pembelian kertas struk, pita printer, plastik
dan alat kebersihan. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak
berubah dengan tingkat penjualan. Biaya tetap ini mencakup biaya tenaga
kerja, listrik dan telepon. Selain biaya variabel dan biaya tetap ada
beberapa biaya lain diantaranya biaya penyusutan, biaya nilai sisa, biaya
penerimaan dan biaya pengeluaran. Biaya penyusutan yang telah
dikeluarkan oleh minimarket Toko Ratna sesuai dengan perhitungan
yang bedasarkan umur ekonomis semua peralatan selama produksi sekitar
Rp.4.162.000,- per tahun. Sedangkan nilai sisa ini diperoleh dari nilai
umur ekonomis pada jangka waktu analisis kelayakan finansial sekitar Rp.
5.572.000,-.
Ada beberapa kriteria kelayakan usaha pada analisis arus kas ini,
diantaranya NPV, Net B/C, IRR, dan PP.. Hasil perhitungan ini dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha
No Kriteria Kelayakan Satuan Jumlah
1. NPV > 0 Rp 40.339.000
2. IRR > DR Persen 16
3. Net B/C - 1.70
4.5.1 Net Present Value(NPV)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai NPV untuk
Toko Ratna adalah Rp 40.339.000,-. Nilai tersebut merupakan
penerimaan kas bersih yang diterima usaha minimarket Toko
Ratna selama lima tahun periode analisis.
4.5.2 Internal Rate of Return(IRR)
IRR ini didapat dengan nilai 16 persen. Nilai ini lebih besar
dari tingkat Discount rate 7.5 persen. Usaha ini layak untuk
dijalankan. Karena nilai IRR lebih besar dibandingkan dengan nilai
Discount rate.
4.5.3 Net B/C
Net B/C ini atau Rasio keuntungan/Biaya sama dengan
Profitability Index (PI) menunjukkan kemampuan menghasilkan
laba per satuan nilai investasi. Hasil analisis ini menunjukkan nilai
Net B/C adalah 1,70 nilai ini berarti perbandingan penerimaan dari
usaha lebih besar daripada jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memperolehnya, atau dengan kata lain usaha minimarket Toko
Ratna ini layak untuk dijalankan.
4.5.4 Payback Period(PP)
PP (Payback Period) adalah jangka waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan modal suatu investasi yang dihitung dari
arus kas bersih. Dari perhitungan didapat nilai PP adalah 4,6 tahun.
Hal ini berarti usaha minimarket Toko Ratna dapat
mengembalikan modal usaha lebih cepat dari jangka waktu analisis
yang direncanakan yaitu 10 tahun, sehingga usaha minimarket
Toko Ratna layak untuk dijalankan dan menguntungkan.
4.5.5 Break Event Point(BEP)
Berdasarkan hasil perhitungan, usaha minimarket Toko
Ratna mencapai BEP atau titik impas pada Rp 43.467.000,-.
Artinya pendapatan Toko Ratna harus melebihi nilai tersebut
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dariminimarket Toko Ratna mengenai
aspek pasar, aspek teknis dan aspek manajemen dapat ditrarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Pada aspek pasar yaitu :
1. Product : Produk yang ditawarkan oleh minimarket Toko Ratna
adalah menyediakan barang-barang kebutuhan rumah tangga.
2. Price : Harga yang diterapkan di minimarket Toko Ratna ini dapat
bersaing denganminimarketlainnya.
3. Place : Lokasi usaha minimarket Toko Ratna ini sangat strategis
karena berada di jalan utama, sehingga di lewati oleh banyak orang dan
tepat di depan komplek perumahan sehingga Toko Ratna menjadi
lebih unggul dariminimarketdisekitarnya.
4. Promotion : Promosi yang dilakukan oleh pihak minimarket Toko
Ratna adalah dengan cara memberikan potongan harga untuk produk
tertentu dan memberikan program hadiah langsung maupun program
undian.
5. People : Pegawai minimarket tersebut sudah diberi pelatihan untuk
menguasai program INCA yang merupakan sebuah sistem untuk
melakukan transaksi pada komputer kasir dimana seluruh kegiatan
transaksi pembayaran dilakukan oleh penjaga kasir tersebut yang sesuai
dengan standar operasional yang diberlakukan di Toko Ratna.
6. Physical Evidence :Layoutyang berada di Toko Ratna memudahkan
pengunjung untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan, sehingga
faktor interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan
tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
7. Process: Kelangsungan pelayanan yang dilakukan oleh pegawai dalam
menyikapi pelanggan yang datang untuk berbelanja di minimarket
tersebut.
b. Pada aspek teknis : Aspek teknis yang berkaitan dengan lokasi, peralatan
dan fasilitas dan juga proses produksi dapat ditarik kesimpulan bahwa
Toko Ratna telah memenuhi persyaratan untuk menjadiminimarket.
c. Pada aspek manajemen : Minimarket Toko Ratna telah diakui oleh
hukum sehingga dapat menjalankan bisnisminimarkettersebut.
d. Pada aspek finansial : Berdasarkan hasil analisis aspek finansial maka
usaha ini layak untuk dijalankan. Dimana nilai NPV positif Rp.
40.339.000. Nilai IRR 16 persen dimana nilai ini lebih besar dari suku
bunga pinjaman yang digunakan (7.5 persen). Pada nilai NET B/C 1,70,
nilai PP 4,6 tahun yang berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya
investasi awal.
2. Saran
Langkah atau masukan yang dapat digunakan untuk memajukan usaha
dan meningkatkan keuntungan minimarket ini antara lain, memberikan
rekomendasi yang dapat digunakan untuk memajukan bisnis minimarket
Toko Ratna . Dan juga dapat ditinjau dari segi internal dan bauran
pemasaran. Dari segi internal menambah jumlah karyawan agar pelayanan
terhadap konsumen menjadi meningkat, selain hal tersebut penambahan
jumlah varian produk yang dijual baik itu makanan ringan, minuman ringan
dan produk pelengkap lainnya yang berguna menarik animo konsumen untuk
berbelanja. Sedangkan dari segi bauran pemasaran minmarket Toko Ratna
DAFTAR PUSTAKA
AC Nielsen. 2012. Jumlah Minimarket di Indonesia [Internet]. Jakarta (ID). AC
Nielsen. [diunduh 2013 Agustus 14]. Tersedia pada:
www.indonesiafinancetoday.com/read/4689/Nielsen-Jumlah-Minimarket-Tumbuh-42-Pada-2012.
BPS. 2013. BI Rate dan Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok Bank 2002-2013 [Internet]. Jakarta (ID). BPS. [diunduh 2013 Agustus 14]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1& daftar=1&id_subyek=13¬ab=23.
DISPERINDAGKOP. 2012. Jumlah Minimarket di Kota Bogor. Bogor (ID).
Gittinger, J P. 1986. Analisis Eknomi Proyek Proyek Pertanian (Terjemahan). Jakarta (ID): Universitas Indonesia-Press.
Gray, C dan E. Larson. 2007. Manajemen Proyek Proyek Manajerial
(Terjemahan). Yogyakarta (ID): Andi.
Heidyningsih, NA. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Husnan, S. Dan S. Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta (ID): Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Ibrahim. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Kadariah, L. Kahlien dan G. Clive. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta (ID): FEM UI.
Keown. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Terjemahan). Jakarta (ID): Salemba Empat.
Kristiyanto, Anggi. 2007. Minimarket dan Pasar [Internet]. Jakarta (ID). Scribd. [diunduh 2013 Agustus 14]. Tersedia pada: http://www.scribd.com/doc/10 8563090/bab-ii-mimimarket-dan-pasar.
Majalah Franchise. 2013. Minimarket Bisnis Tahan Banting [Internet]. Jakarta (ID). Majalah Franchise. [diunduh 2013 Agustus 14]. Tersedia pada: http://www.majalahfranchise.com/v2/newsflash/467-minimarket-bisnis-tahan-banting.html.
Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang Pajak Usaha dan Perseroan. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.
Soliamitra. 2012. Sejarah Minimarket [Internet]. Jakarta (ID). Soliamitra. [diunduh 2014 Januari 7]. Tersedia pada: http://soliamitra.blogspot.com/20 12/12/sejarah-mini-market-soliamitra.html.
Subary, 2012. Analisis Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) dan Game Center Pada Firdaus Net. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lampiran 1. Ren-fisik
JUM
-STN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LAH
A.
1 m2 100 100
B. PERALATAN & PERLENGKAPAN : 1
a. Komputer Kasir Unit 1 1 1 3
b. Komputer Server Unit 1 1 1 3
c. Printer Unit 1 1 1 1 4
d. Meja Kasir Bh 1 1
e. Meja Server Bh 1 1
f. Air Conditioner Unit 1 1 1 3
g. Lemari Es Unit 1 1 1 3
h. Sensor Harga Bh 1 1 1 3
i. Etalase Unit 20 20 20 60
j. Lampu Bh 10 10 10 10 40
2
a. Kertas Struk Pack 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 b. Plastik HD S Pack 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 c. Plastik HD M Pack 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 d. Plastik HD L Pack 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
e. Pita Printer Bh 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
f. Alat Kebersihan Set 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
C.
a. Makanan Ringan Pcs 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 b. Minuman Ringan Pcs 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 c. Sembako Pcs 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 d. Kosmetik Pcs 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 e. Obat Stripe 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 f. Perlengkapan Kamar Mandi Pcs 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 g. Rokok Slope 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 h. Perlengkapan Bayi Pcs 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 i. Alat Listrik Bh 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 j. Alat Tulis Set 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 k. Mainan Anak Bh 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 D.
1Karyawan Tetap Org 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
RENCANA KEBUTUHAN FISIK PENG
EM
BANG
AN USAHA M
INIM
ARKET
I T E MNO
BELANJA TOKO PERALATAN :
PERLENGKAPAN :
TAHUN ANALISA PROYEK
TENAGA KERJA : BANGUNAN :
Lampiran 2. Indeks harga
STN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A.
Lantai 1 m2 400
B. 1
a. Komputer Kasir Unit 2,500 2,500 2,500
b. Komputer Server Unit 2,500 2,500 2,500
c. Printer Unit 800 800 800 800
d. Meja Kasri Bh 750
e. Meja Server Bh 120
f. Air Conditioner Unit 2,000 2,000 2,000
g. Lemari Es Unit 3,000 3,000 3,000
h. Sensor Harga Bh 750 750 750
i. Etalase Unit 150 150 150
j. Lampu Bh 30 30 30 30
2
a. Kertas Struk Pack 20 21 22 23 25 26 28 29 31 32
b Plastik HD S Pack 25 26 28 29 31 33 34 36 38 40
c. Plastik HD M Pack 25 26 28 29 31 33 34 36 38 40
d. Plastik HD L Pack 25 26 28 29 31 33 34 36 38 40
e. Pita Printer Bh 10 11 11 12 12 13 14 15 15 16
f. Alat Kebersihan Set 50 53 56 59 62 65 69 73 77 81
C.
a. Makanan Ringan Pcs 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
b Minuman Ringan Pcs 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
c. Sembako Pcs 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
d. Kosmetik Pcs 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
e. Obat Stripe 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
f. Perlengkapan Kamar Mandi Pcs 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
g. Rokok Slope 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
h. Perlengkapan Bayi Pcs 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
i Alat Listrik Bh 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
j. Alat Tulis Set 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
k. Mainan Anak Bh 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
D.
1Karyawan Tetap Org 12,000 12,660 13,356 14,091 14,866 15,684 16,546 17,456 18,416 19,429
BELANJA TOKO
TENAGA KERJA NO
BANGUNAN :
DAFTAR INDEKS HARGA ITEM UNTUK PROYEK PENDIRIAN USAHA MINIMARKET, ('000 Rp/STN )
I T E M
PERALATAN & PERLENGKAPAN :
PERLENGKAPAN : PERALATAN :
Lampiran 3. RAB
JUM-0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LAH
A.
40,000 40,000
B. 1
a. 2,500 2,500 2,500 7,500
b. 2,500 2,500 2,500 7,500
c. 800 800 800 800 3,200
d. 750 750
e. 120 120
f. 2,000 2,000 2,000 6,000
g. 3,000 3,000 3,000 9,000
h. 750 750 750 2,250
i. 3,000 3,000 3,000 9,000
j. 300 300 300 300 1,200
2
a. 2,400 2,532 2,671 2,818 2,973 3,137 3,309 3,491 3,683 3,886 30,901 b 3,000 3,165 3,339 3,523 3,716 3,921 4,137 4,364 4,604 4,857 38,626 c. 3,000 3,165 3,339 3,523 3,716 3,921 4,137 4,364 4,604 4,857 38,626 d. 3,000 3,165 3,339 3,523 3,716 3,921 4,137 4,364 4,604 4,857 38,626
e. 60 63 67 70 74 78 83 87 92 97 773
f. 50 53 56 59 62 65 69 73 77 81 644
C.
a. 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 300,000 b 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 216,000 c. 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 126,000 d. 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 60,000 e. 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 14,400 f. 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 60,000 g. 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 57,600 h. 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 36,000 i 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 30,000 j. 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 36,000 k 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 36,000 55,720 108,710 109,343 111,111 110,716 125,209 113,343 113,070 113,943 115,964 129,586 1,206,715