• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Bisnis Minimarket Pada Toko Ratna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Bisnis Minimarket Pada Toko Ratna"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

TOKO RATNA

Oleh

HARISA ABDILLAH

H24096012

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

HARISA ABDILLAH. H24096021.Analisis Kelayakan Bisnis Padaminimarket

Toko Ratna. Di bawah bimbinganFARIDA RATNA DEWI.

Perkembanganminimarketsebagai salah satu bentuk usaha eceran atau retail di Indonesia kini semakin marak. Menjamurnya perkembangan bisnis retail di Indonesia sepertiminimarket, supermarket, dan hypermarket, khususnya di kota-kota besar telah membawa persaingan yang semakin ketat diantara mereka dalam menarik calon pembeli atau pelanggan untuk berbelanja di tokonya. Minimarket sebagai salah satu jenis industri eceran atau retail menghadapi persaingan yang ketat dalam memperoleh pangsa pasar, karena jumlah minimarket di Indonesia, khususnya di Bogor dewasa ini semakin banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisa kelayakan bisnis usaha Toko Ratna dari segi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspekfinansial. (2) Memberikan langkah-langkah atau masukan-masukan yang dapat digunakan untuk memajukan usaha

minimarket Toko Ratna tersebut.

Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan usaha jasaminimarket dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen. Metode analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha ini dari aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal

Rate of Return(IRR),Net B/C,Payback Period(PBP).

(3)

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS MINIMARKET PADA

TOKO RATNA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

HARISA ABDILLAH

H24096021

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN ALIH JENIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul Skripsi :Analisis Kelayakan Bisnis Minimarket Pada Toko Ratna

Nama : Harisa Abdillah

NIM : H24096021

Menyetujui

Pembimbing

Farida Ratna Dewi, SE, MM

NIP 19710301.200501.2.001

Mengetahui

Ketua Departemen

Dr. Mukhamad Najib, STP, MM

NIP 19760623.200604.1.001

(5)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 28 April 1986 di Bogor. Penulis adalah

anak ke empat dari empat bersaudara dari pasangan (Alm) H. Eli Kusaeri dan

(Alhm) Eva Farianingsih.

Pada tahun 1998 penulis lulus dari sekolah dasar SDN Pengadilan III

Bogor, tahun 2001 penulis lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

di SLTP PGRI 3 Bogor dan pada tahun 2004 penulis berhasil menyelesaikan

Sekolah Lanjutan Tingkat Awal di Sekolah Menengah Umum Bina Insani Bogor.

Pada tahun itu pula penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Diploma

Administrasi Keuangan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjadjaran

Bandung dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan

studinya di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen,

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

pemiliksemesta alam dan penguasa atas segalanya yang telah memberikan rahmat

danhidayah-NYA dan junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi berjudul Analisis Kelayakan Bisnis Pada Minimarket

Toko Ratna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Penulis sangat berharap laporan ini

dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pihak-pihak yang memerlukannya.

Terutama bagiminimarket Toko Ratna

Bogor, April 2014

(7)

v

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan dorongan dari semua pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Kedua orang tua yang telah berpulang, serta kakak-kakak dan

keponakan-keponakan yang aku sayang, yang selalu memberikan do a dan motivasi.

2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM. selaku dosen pembimbing atas dukungan,

masukan, motivasi dan bimbingannya dalam penyelesaian skripsi.

3. Bapak Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM selaku Ketua Departemen

Manajemen.

4. Veto, Arimansyah dan Rakeyan terimakasih atas motivasinya.

5. Danny Achmad Subary dan Achmad Budi Prasetya sebagai teman berdiskusi.

6. Pegawai dan staf sekretariat Program Sarjana Alih Jenis Manajemen yang

selalu menjembatani setiap kegiatan perkuliahan dan pada masa bimbingan.

7. Teman-teman yang tak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

1. PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

2. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Definisi Minimarket... 7

2.2. Sejarah Minimarket... 7

2.3. Studi Kelayakan Bisnis ... 8

2.3.1 Aspek Aspek Studi Kelayakan Bisnis... 9

a. Aspek Pasar... 9

b. Aspek Teknis ... 10

c. Aspek Manajemen ... 10

d. Aspek Finansial... 11

2.4. Penelitian Terdahulu ... 12

3. METODE PENELITIAN... 14

3.1. Kerangka Penelitian ... 14

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

3.3. Metode Pengumpulan Data... 15

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 16

3.4.1. Aspek Pasar ... 16

3.4.2. Aspek Teknis ..17

3.4.3. Aspek Manajemen ... 17

3.4.4. Aspek Keuangan ...17

a. Net Present Value... 17

b. Internal Rate of Return... 18

c. NetB/C... 19

d. Payback Period... 20

(9)

vii

4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 21

4.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Toko Ratna... 21

4.2. Studi Kelayakan Aspek Pasar ... 21

4.2.1. Produk... 22

4.2.2 Harga ... 22

4.2.3. Distribusi ... 22

4.2.4. Promosi... 22

4.2.5. Orang ... 23

4.2.6. Bukti Fisik ... 23

4.2.7. Proses... 24

4.3. Studi Kelayakan Aspek Teknis ... 25

4.3.1. Lokasi... 25

4.3.2. Peralatan dan Fasilitas ... 25

4.3.3. Proses Produksi... 25

4.4 Studi Kelayakan Aspek Manajemen ... 26

4.5 Aspek Finansial ... 26

4.5.1. Net Present Value... 29

4.5.2. Internal Rate of Return... 29

4.5.3. Net B/C ... 29

4.5.4. Payback Period... 29

4.5.5. Break Event Point... 29

KESIMPULAN DAN SARAN... 30

1. Kesimpulan ... 30

2. Saran... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

(10)

viii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Jumlah minimarket di Indonesia ... 2

2. Jumlah minimarket di Kota Bogor ... 3

3. Grafik presentase jumlah minimarket per Kecamatan di Kota Bogor ... 4

4. Kerangka penelitian ...15

5. Gambar took Ratna tampak depan ...24

6. Gambar toko Ratna tampak dalam ...24

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Perhitungan rencana kebutuhan fisik pendirian usaha... 35

2. Daftar indeks harga barang ... 36

3. Perhitungan rencana anggaran biaya ... 37

4. Perhitungan biaya penyusutan asset... 38

5. Cash Flow ... 39

6. IRR dan Net B/C ... 40

7. Perhitungan BEP ... 40

(13)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembanganminimarket sebagai salah satu bentuk usaha eceran

atauretail di Indonesia kini semakin marak. Menjamurnya perkembangan

bisnis retail di Indonesia seperti minimarket, supermarket, dan

hypermarket, khususnya di kota-kota besar telah membawa persaingan

yang semakin ketat diantara mereka dalam menarik calon pembeli atau

pelanggan untuk berbelanja di tokonya. Perbedaan istilah minimarket,

supermarket dan hypermarket adalah di luas bangunan dan fasilitas yang

diberikan, untuk minimarket sebesar 100m2-999m2, supermarket

1.000m2-4.999m2,hypermarket5.000m2 ke atas. Sebenarnya minimarket

adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual segala macam

barang dan makanan, perbedaannya disini biasanya minimarket

menerapkan sebuah sistem mesin kasir point of sale untuk penjualannya,

sedangkan supermarket semua barang ada, mulai dari kelontong, sepeda,

TV dan kamera, furnitur, baju, ikan dan daging, buah-buahan, dan

hypermarket adalah supermarket yang berukuran sangat besar termasuk

lahan parkirnya. Bisnis minimarket melalui jejaring waralaba alias

franchise berkembang sampai pelosok kota kecamatan kecil. Minimarket

telah menyebar ke berbagai daerah seiring dengan perubahan orientasi

konsumen dalam pola berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Sebelum

minimarket berkembang seperti sekarang ini konsumen hanya mengejar

harga murah, sekarang tidak hanya itu saja tetapi tuntutan kebutuhan akan

tempat berbelanja dengan ragam produk yang lengkap, suasana belanja

yang nyaman, dan kemudahan dalam menemukan produk yang dibutuhkan

pun menjadi daya tarik tersendiri.

Sebagai sebuahretailer, tiap minimarket harus melakukan strategi

yang tepat agar dapat bertahan dalam persaingan dan tidak kalah bersaing

dengan minimarket lainnya dalam menarik dan mempertahankan

(14)

positioning, sebuah retailer harus merancang strategi untuk mendukung

positioning yang telah dibuat tersebut.

Survey Nielsen Retail Etablishment (2012) menyebutkan, jumlah

minimarket di Indonesia terus bertambah karena konsumen merasa lebih

nyaman berbelanja di pasar modern tersebut. Survey yang mengambil

sampel 300 ribu toko itu menyimpulkan bahwa promosi harga

besar-besaran yang dilakukan toko modern melalui media cetak dan elektronik

memikat masyarakat untuk berbelanja. Survey Nielsen menunjukkan,

jumlah minimarket 2012 mencapai 22.379 tumbuh 15% dibanding pada

2011 sebanyak 19.460 gerai. Data selengkapnya dapat dilihat dalam

Gambar 1 berikut :

Gambar 1. Jumlahminimarketdi Indonesia (AC Nielsen, 2012).

Pada Gambar 1 dapat dilihat peningkatan jumlah minimarket di

Indonesia dari tahun ketahun sangatlah pesat terlihat dari jumlah pendirian

minimarket yang terus meningkat tiap tahunnya. Dengan banyaknya

jumlah gerai-gerai minimarket di pemukiman-pemukiman penduduk,

tentunya hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif. Dampak negatif

dari semakin menjamurnya minimarket akan mematikan

pedagang-pedagang kecil atau setidaknya dapat menurunkan pendapatan pedagang-pedagang

kecil terutama untuk pedagang yang bertempat dekat dengan minimarket

tersebut. Namun selain dampak negatif tersebut, dengan semakin

banyaknya gerai-gerai minimarket maka akan besar pula penyerapan

tenaga kerja, namun hal ini dapat juga menciptakan kecemburuan sosial

dari para pedagang-pedagang kecil yang terancam usahanya. Menurut

5.604 6.465 7.356

8.889 10.289 11.927

16.922 19.46

22.379

0 5 10 15 20 25

(15)

pengamat franchise (Budhisetiawan, 2012), mengatakan bahwa jumlah

penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa membutuhkan lebih dari

dua juta titik gerai untuk melayani mereka. Idealnya, satu gerai melayani

1000 orang .

Minimarket sebagai salah satu jenis industri eceran atau retail

menghadapi persaingan yang ketat dalam memperoleh pangsa pasar,

karena jumlah minimarket di Indonesia, khususnya di Bogor dewasa ini

semakin banyak. Sebagai contoh di Bogor sudah ada banyak minimarket,

seperti Alfamart, Indomart, Yomart, Circle K, dll. Dengan banyaknya

minimarket yang ada, konsumen memiliki banyak pilihan dalam

menentukanminimarket dimana konsumen akan memenuhi kebutuhannya.

Dalam usaha untuk menarik konsumen, pengelola minimarket harus

menyadari pentingnya peranan konsumen dan mengerti akan kebutuhan

konsumen.

Di kota Bogor terdapat 115 gerai minimarket. Minimarket ini

tersebar di 6 kecamatan dan 68 kelurahan Kota Bogor. Ini berarti di setiap

kecamatan rata-rata terdapat sekitar 20 minimarket. Pada Gambar 2 dapat

kita lihat pertumbuhanminimarket dari tahun ke tahun.

Gambar 2. Jumlahminimarketdi Kota Bogor (DISPERIDAGKOP, 2012).

Untuk tahun 2011 dan 2012 jumlah minimarket di Kota Bogor

masih berjumlah 115 gerai hal itu dikarenakan perizinan untuk pendirian

minimarket sangat sulit dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang

masih relativ mudah untuk memperoleh izin pendirian gerai-gerai

59 66

87 94

112 115 115

0 20 40 60 80 100 120 140

(16)

minimarketbaru. Berdasarkan hasil olah data dari Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kota Bogor dari 115 gerai minimarket yang tersebar di 6

Kecamatan maka dapat digambarkan sebagi berikut :

Gambar 3.Grafik presentase jumlahminimarketper Kecamatan di Kota Bogor (DISPERINDAGKOP, 2012)

Minimarket Toko Ratna merupakan salah satu bisnis yang

dimiliki oleh bapak H. Umin Arumin dan ibu Hj. Ulan Ratna Wulan yang

berdiri sejak tahun 2008 dan bergerak dibidang jasa retail. Sebagai salah

satu gerai minimarket yang berada di Kota Bogor tepatnya di Kecamatan

Bogor Utara yang merupakan daerah terbanyak gerai minimarket dengan

jumlah 28 gerai. Tentunya dengan banyaknya gerai yang berada di

wilayah tersebut membuat persaingan antar gerai semakin meningkat,

maka alasan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana Toko

Ratna sebagai salah satu pelaku dari usaha minimarket, mampu bertahan

dan beroprasi ditengah-tengah gencarnya usahaminimarket yang semakin

hari semakin pesat perkembangannya. Oleh karena itu penulis mengambil

penelitian dengan judul Studi Kelayakan Bisnis Minimarket Pada Toko

Ratna yang terletak di jalan Kedung Halang no.15, Kecamatan Bogor

Utara, Kota Bogor.

Bogor Utara 28 24%

Bogor Selatan 20 18% Bogor Timur

13 11% Bogor Tengah

10 9% Bogor Barat

24 21%

(17)

1.2. Perumusan Masalah

Minimarket Toko Ratna merupakan salah satu gerai minimarket

yang berada di Kota Bogor yang berdiri sejak tahun 2008. Seperti yang

diketahui pada Gambar 3 di atas, menyatakan bahwa Kecamatan Bogor

Utara merupakan wilayah dengan jumlah minimarket terbanyak di Kota

Bogor dengan jumlah 28 gerai minimarket atau sekitar 24% dari

keseluruhanminimarketyang berada di Kota Bogor, artinya di wilayah ini

akan lebih banyak persaingan antar gerai minimarket. Namun minimarket

Toko Ratna memiliki potensi yang sangat besar dalam mencari pasar

karena sepanjang jalan raya kedung Halang hanya ada satu minimarket

yaituminimarket Toko Ratna .

Ditengah arus persaingan antara minimarket yang satu dengan yang

lain, baik dari segi harga, pemasaran seperti discount, iklan dan yang

lainnya. Selain persaingan dengan bisnis sejenis, minimarket Toko

Ratna juga memiliki masalah pada jumblah dan jenis barang yang dijual.

Oleh karena itu penulis mencoba melakukan studi kelayakan pada Toko

Ratna yang memang belum pernah melakukan studi kelayakan tersebut.

Adapun perumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah kelayakan bisnis Toko Ratna jika dilihat dari aspek non

finansial,seperti aspek pasar, aspek teknis dan aspek manajemen ?

2. Bagaimanakah kelayakan bisnis Toko Ratna jika dilihat dari aspek

finansial ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Menganalisa kelayakan bisnis usaha Toko Ratna dari segi aspek non

finasial, seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen.

(18)

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Toko Ratna

sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan usaha tersebut.

Sedangkan bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

untuk menambah informasi mengenai studi kelayakan bisnis di dalam

(19)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Minimarket

Dalam dunia perdagangan saat ini, toko barang kebutuhan

sehari-hari dengan ruangan yang tidak terlalu luas (minimarket) bukan lagi

merupakan istilah asing bagi masyarakat umum, terutama bagi orang yang

tinggal di kota-kota besar. Minimarket merupakan perantara antara

produsen dan konsumen akhir dimana aktivitasnya adalah melaksanakan

penjualan eceran. Menurut Ma ruf (2005) pengertian minimarket adalah :

Toko yang mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat

modern yang dekat dengan pemukiman penduduk sehingga dapat

menggungguli toko atau warung.

Sebagai minimarket yang menyediakan barang kebutuhan

sehari-hari, suasana dan keseluruhan minimarket perlu penanganan yang

professional dan khusus agar dapat menciptakan daya tarik pada

minimarket. Tata letak pada minimarket dapat mempengaruhi sirkulasi

kembali untuk berbelanja. Terkadang suasana yang nyaman, bersih dan

segar lebih diutamakan dari pada sekedar harga rendah yang belum tentu

dapat menjamin kelangsungan hidup dariminimarkettersebut.

2.2. Sejarah Minimarket

Sekitar 17 tahun yang lalu (Di jaman Orde Baru), Kementrian

Koperasi/Departemen Koperasi Pusat menggandeng sebuah Yayasan

Pendidikan yaitu Yayasan Prasetya Mulya (Bag CSR-nya) dan supermarket

terdepan pada waktu itu yaitu supermarket Hero (Bag CSR-nya)

mengadakan pelatihan ke minimarket an untuk koperasi, dan UKM.

Pelatihan pada waktu itu mendorong koperasi-koperasi peserta pelatihan

untuk mendirikan minimarket dan yayasan serta supermarketbesar tersebut

memberikan pendampingan dimana Supermarket Hero berperan sebagai

(20)

Pada sistem pendampingan, minimarket koperasi harus mencari

pasokan barang dan petapan harga sendiri sehingga harga sesuai pasaran.

Supermarkethanya sebagai konsultan tentang cara dan strategi pengelolaan

dan pemasaran saja, sehingga minimarket koperasi ini tidak mematikan

warung-warung kecil, salah satu koperasi yang berhasil adalah KUD

Soliamitra yang berada di Kecamatan Limo Depok. Adapun nama

minimarketnya adalah Minimarket Soliamitra (MM Soliamitra). MM

Soliamitra, mampu berkembang dengan baik, (sekarang memiliki dua

minimarket), bahkan juga mampu memberikan pendampingan (bukan

Franchise) kepada Koperasi, atau UKM yang ingin mendirikanminimarket.

Adapun yang sudah berhasil mendirikan minimarket dengan sistim

pendampingan oleh MM Soliamitraa dalah minimarket Indocement

Cibinong (milik perusahaan semen, PT Indocement Cibinong) dan

minimarket Al Hilal (milik perseorangan) di Pancoran Jakarta. MM

Soliamitra, tidak menjadi ancaman bagi warung/toko kecil, karena tidak ada

persaingan harga yang tajam. Penetapan harga di minimarket Soliamitra,

tidak berdasarkan penetapan oleh pihak pendamping pada waktu itu

(supermarket Hero ), tetapi dibiarkan mengikuti pasaran bebas.

Jadi harga di MM Soliamitra lebih mahal sedikit dari

warung-warung kecil, tapi masih lebih murah dari supermarket. Jadi semua segmen

masyarakat bisa terlayani. Tidak seperti minimarket franchise sekarang ini,

yang pasang harga jauh lebih murah dari warung kecil, sehingga menyedot

konsumennya warung kecil.

2.3. Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis ini merupakan suatu penelitian terhadap satu

rencana usaha yang tidak hanya menganalisa layak atau tidak layak

usaha/bisnis tersebut yang akan atau sudah berjalan, akan tetapi juga saat

usaha tersebut berjalan dan dioperasionalkan secara rutin dalam rangka

pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan

(21)

Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis adalah suatu

kegiatan untuk menilai akan sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh

dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Sedangkan menurut

Kadariah (1999), kelayakan bisnis adalah proyek sebagai suatu keseluruhan

aktivitas yang menggunakan beragam sumber untuk mendapatkan

kemanfaatan(benefit)atau suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang dengan

harapan untuk mendapatakan hasil (return) di waktu yang akan datang dan

dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Layaknya

suatu gagasan usaha dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan

layak dalam arti financial benefit, tergantung dari segi penilaian yang

dilakukan (Ibrahim, 2003).

Menurut Gray dan Larson (2007) tujuan dilakukannya analisis bisnis

adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui

investasi dalam proyek.

2. Menghindari pemborosan sumber-sumber daya, yaitu

menghindari pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan.

3. Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada

sehingga kita dapat memilih alternatif kegiatan yang paling

menguntungkan.

4. Menentukan prioritas.

2.3.1 Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Umar (2003), belum ada keseragaman mengenai

aspek bisnis apa yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan

bisnis. Beberapa aspek yang diteliti adalah :

a. Aspek Pasar

Analisis aspek pasar bertujuan untuk memahami berapa

besar potensi pasar yang tersedia, berapa bagian yang dapat diraih

oleh perusahaan atau usaha yang diusulkan, serta strategi

pemasaran yang direncanakan untuk memperebutkan konsumen

(Husnan dan Muhammad, 2000). Pada dasarnya, analisis aspek

(22)

pertumbuhan permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan,

kondisi persaingan antara produsen dan siklus hidup produk.

b. Aspek Teknis

Aspek teknis ini mengungkapkan kebutuhan apakah yang

diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan

dilaksanakan. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan adalah

mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin,

lokasi dan tata letak usaha yang paling mempengaruhi besar

kecilnya pendapatan. Hal lain aspek bertujuan untuk meyakini

apakah secara teknis dan pilihan teknologi perencanaan yang telah

dilakukan dapat dilakukan secara layak atau tidak layak (Husnan

dan Muhammad, 2000).

Aspek teknis ini berfungsi untuk meyakini secara teknis

dan pilihan teknologi perencanaan yang telah dilakukan dapat

dilakukan secara layak atau tidak (Husnan dan Muhammad,2000).

Studi teknis akan mengungkapkan kebutuhan apakah yang

diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan

dilaksanakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya

mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin,

lokasi serta tata letak usaha yang paling menguntungkan.

c. Aspek Manajemen

Studi aspek manajemen meliputi penyusunan rencana

yang terlibat, bagaimana mengkoordinasi dan mengawasi

pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan

pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan. Aspek manajemen

juga perlu mengkaji mengenai legalitas atau aspek yuridis dari

suatu perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakini apakah

secara yuridis perencanaan usaha yang telah dibuat dinyatakan

layak atau tidak layak dihadapan pihak yang berwajib dan

masyarakat (Umar, 2003)

Aspek manajemen meliputi penyusunan rencana kerja,siapa

(23)

pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan

pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan

d. Aspek Finansial (Keuangan)

Dari sisi keuangan, suatu usaha akan dibilang sehat jika

dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi

kewajiban keuangan. Kegiatan pada aspek keuangan ini, antara

lain penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk

keperluan modal kerja awal dan pengadaan harta tetap.

Analisis finansial adalah suatu analisis yang

membandingkan suatu proyek menguntungkan selama umur

proyek (Husnan dan Muhammad,2000). Analisis finansial

berkaitan dengan sumber dana (investasi) yang akan diperoleh dan

proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber

dana yang bersangkutan. Analisis finansial meliputi :

1. Net Present Value(NPV)

NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang

diterima proyek selama umur proyek pada tingkat suatu

bunga tertentu. Menurut Keown dkk (2001) Nilai bersih

sekarang sebuah proposal investasi sama dengan nilai

bersih sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi

dengan pengeluaran awal investasi. Kriteria kelayakan

investasi berdasarkan NPV yaitu :

1) NPV > 0, artinya proyek sudah dinyatakan

menguntungkan dan dapat dilaksanakan.

2) NPV < 0, artinya proyek tidak menghasilkan nilai

biaya yang dipergunakan. Dengan arti lain proyek

tersebut merugi dan sebaiknya tidak dijalankan.

3) NPV = 0, artinya proyek mampu mengembalikan

persis sebesar modal sosial opportunity cost faktor

produksi normal dengan kata lain proyek tersebut tidak

untung dan tidak rugi.

(24)

IRR adalah suatu tingkat bunga yang menyamakan

present value (PV) kas keluar yang diharapkan dengan PV

kas masuk yang diharapkan atau dapat diartikan sebagai

tingkat bunga yang menyebabkan NPV = 0. Gittinger

(1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rataan

keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang

melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen.

Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal

yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang

digunakan. Suatu investasi dikatakan layak, apabila IRR

memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang

berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari

tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tersebut

dapat dikatakan tidak layak.

3. Payback Period(PP)

PP atau tingkat pengembalian investasi adalah suatu

metodedalam menilai kelayakan usaha yang digunakan

untuk mengukur periodewaktu pengembalianmodal yang

digunakan. Semakin cepat modal kembali, maka semakin

baik suatu proyektersebut untuk diusahakan karena modal

yang digunakan akan cepat kembali dan digunakan untuk

membiayai kegiatan lain (Husnan dan Muhammad, 2000)

2.4. Penelitian Terdahulu

Subary (2012), menganalisa Analisis Kelayakan Bisnis Warung

Internet (Warnet) dan Game Center Pada Firdaus Net. Ciomas, Bogor.

Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis

secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan usaha jasa

warung internet dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan

teknologis, aspek manajemen dan operasional. Metode analisis data secara

kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha ini dari aspek

finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of

(25)

Analisis finansial menghasilkan nilai NPV yang positif yaitu sebesar Rp.

401.302,000 nilai IRR 35 persen dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku

bunga pinjaman yang digunakan (18 persen), Net B/C 2,10, dan PP 3,0

tahun sedangkan nilai BEP 54.101 jam/tahun. Dan hasil analisis sensitivitas

dengan skenario kenaikan tingkat inflasi 8 persen dan 14 persen yang

menunjukan bahwa usaha ini dapat dikatakan masih layak untuk dijalankan.

Heidyningsih (2009) Analisis Kelayakan Usaha Death By

Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor ,hasil dari penelitian

inimenunjukkan bahwa restaurant tersebut jika dilihat dari analisis

kelayakanusaha maka usaha ini layak untuk dilanjutkan, dan dapat

terusdikembangkan dengan menaikkan tingkat penjualan agar mencapai

target penjualan perusahaan. Dilihat dari aspek finansial usaha Death By

Chocolate & Spaghetti Restaurant layak untuk dijalankan, hal iinidibuktikan

dengan hasil perhitungan analisis kelyakan finansial padatingkat diskonto

tujuh persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 632,62 juta, Net B/C sebesar

3; IRR sebesar 27 persendan payback period selama enam tahun tujuh bulan.

Dari analisis switching value ini diketahui perusahaan ini tidak sensitive

terhdap penurunan jumlah output hingga tujuh persen menjadikan nilai IRR

sebesar 18 persen, sedangkan nilai Net B/C sebesar 2,15 kemudian payback

period Sembilan tahun tiga bulan menjadikan usaha ini masih layak untuk

(26)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian

Toko Ratna berdiri sejak 2008 adalah salah satu gerai

minimarketdi Kota Bogor yang mencoba menawarkan kenyamanan, dan

kebersihan dalam berbelanja kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Pendirian usaha minimarket ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangga dari warga sekitar toko yang membutuhkan tempat

berbelanja yang nyaman, bersih dan harga yang terjangkau oleh

masyarakat, seiring dengan adanya kebutuhan masyarakat akan tempat

berbelanja yang nyaman dan terjangkau, memunculkan persaingan yang

ketat, yang dapat mengancam kelangsungan usaha ini, dan selama

minimarketberdiri ini belum pernah dilakukan analisis terhadap kelayakan

dari setiap aspek dalam usahanya. Studi Kelayakan Bisnis membahas

mengenai kelayakan dari berbagai segi kelayakan bisnis seperti aspek

finansial, aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen.

Sedangkan aspek finansial dilakukan dengan cara menganalisis

mengenai NPV, Net B/C, IRR, PP, BEP dari usaha minimarket ini. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman bagi Toko Ratna

untuk meningkatkan omset usahanya dan menambah jenis-jenis kebutuhan

rumah tangga. Apabila penelitian ini menunjukkan hasil yang menyatakan

bahwa usaha minimarket ini layak dilakukan, maka minimarket Toko

Ratna memang layak untuk melanjutkan usahanya. Sebaliknya dilihat dari

hasil penelitian ini pada kelayakan finansialnya tidak layak maka akan

menjadi pedoman bahan evaluasi. Dilihat dari uraian di atas maka

gambaran kerangka pemikiran usaha minimarket Toko Ratna dapat

(27)

Gambar 4.Kerangka penelitian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diminimarket Toko Ratna yang berlokasi di

jalan Kedung Halang No.15 Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2013 sampai Oktober 2013.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data dan informasi dibutuhkan untuk memberikan gambaran dan

berbagai keterangan yang dapat berguna dalam penelitian. Pengumpulan

data terbagi dua tahap yaitu pengumpulan data primer dan data skunder.

UsahaminimarketToko Ratna

Adanya persaingan dengan usaha sejenis

Studi Kelayakan Bisnis

Aspek Non Finansial : 1. Aspek Pasar

2. Aspek Teknis 3. Aspek Manajemen

Aspek Finansial :

1. NPV 4. IRR

2. Payback Periode 5. BEP 3. Net B/C

Layak Tidak Layak

Rekomendasi

(28)

Data primer dan data sekunder yang digunakan adalah data kualitatif dan

data kuantitatif. Data primer merupakan data yang diambil atau diperoleh

secara langsung melalui hasil dari pengamatan di lapangan, dan

wawancara dengan pihak minimarket Toko Ratna . Sedangkan data

sekunder merupakan dokumen-dokumen yang diperoleh dari minimarket

Toko Ratna .

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usahaminimarket

Toko Ratna dilihat dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek manajemen.

Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung Net

Present Value(NPV), Internal Rate of Return(IRR),Net Benefit/Cost(Net

B/C), Break even Point(BEP),payback Periode(PP).

3.4.1 Aspek Pasar

Pada aspek pemasaran, pengkajian dilakukan dengan

menganalisis permintaan, penawaran, harga, peluang pasar,

program pemasaran dan juga kebijakan bauran pemasaran, serta

pesaing dan prediksi penjualan yang akan dilakukan. Menurut

Umar (2003), kriteria yang harus dipenuhi dalam aspek pasar

pemasaran adalah :

1) Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi

produsen maupun dari sisi konsumen.

2) Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan

permintaan konsumen akan produk yang akan dijual.

3) Mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar (market

share) produk tersebut.

4) Mampu menetapkan bagaimana segmen, target dan posisi produk

yang akan dijual.

5) Mampu menentukan strategis bersaing dan program pemasaran

melalui bauran pemasaran.

(29)

7) Mampu memperkirakan market share yang bisa dikuasai

perusahaan.

3.4.2 Aspek Teknis

Aspek teknis dinilai dengan cara menganalisis segi

pembangunan dan segi implementasinya, yaitu dengan mengetahui

rancangan biaya investasi awal dari usaha ini. Hal-hal yang

dianalisis seperti berikut :

a. Lokasi berdirinya usaha

b. Peralatan dan fasilitas produksi

c. Proses produksi

3.4.3 Aspek Manajemen

Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah

pembangunan dan implementasi usaha dapat direncanakan,

dilaksanakan, dan dikendalikan. Hal yang dianalisis pada aspek

manajemen adalah manajemen dalam operasi seperti bentuk

organisasi, kebutuhan sumber daya manusia atau tenaga kerja,

sistempeng gajian, rekruitmen, sanksi-sanksi sampai dengan

pemecatan tenaga kerja (PHK).

3.4.4 Aspek Keuangan

Analisa aliran kas atau cash flow mencakup criteria

kelayakan usaha yang terdiri dari analisis Net Present Value

(NPV), Internal Rate of Return(IRR), Net Benefit/Cost (Net B/C),

Break EvenPoint(BEP),Payback Periode(PP).

a. Net Present Value(NPV)

Net present value (NPV) adalah manfaat bersih yang

diterima perusahaan selama umur proyek. NPV dapat diartikan

sebagai nilai selisih present value antara nilai investasi dengan

penerimaan arus kas bersih pada masa yang akan datang

(Kadariah,2001). Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV

adalah:

= Bt ( 1 + i)−

Ct

(30)

Keterangan :

Bt : Penerimaan (benefit) bruto pada tahun ke-t (Rp)

Ct : Biaya (cost) bruto (Rp)

t : Tahun

n : Umur ekonomis proyek (tahun)

i : Tingkat suku bunga ataudiscount rateyang berlaku (%)

Penilaian kelayakan investasi bedasarkan nilai NPV

adalahsebagai berikut :

1. NPV > 0, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan

untuk dilaksanakan

2. NPV = 0, maka usaha tersebut tidak memperoleh

keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik

impas)

3. NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak

menguntungkan untuk dilaksanakan.

b. Internal Rate of Return (IRR)

IRR ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang

menyamakan nilai sekarang dari arus kas diharapkan dimasa

datang, atau arus penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi

awal (Umar, 2003). Menurut Gittinger (1986), IRR dapat pula

dianggap sebagai tingkat keuntungan atau investasi bersih dari

suatu usaha maksimal yang dapat dibayarkan oleh proyek untuk

sumber daya yang digunakan. IRR biasanya dinyatakan dalam

persen. Rumus yang digunakan untuk menghitung IRR seperti

berikut :

= +

− ( − ) ………( 2)

Keterangan :

1 : Tingkatdiscount rate yang menghasilkan NPV positif

2 : Tingkatdiscount rate yang menghasilkan NPV negatif

1 : NPV yang bernilai positif

(31)

Kriteria kelayakan investasi berdasarkan metode IRR

adalah sebagai berikut :

1. Jika IRR > i, maka usaha tersebut layak atau

menguntungkan untuk dilaksanakan

2. Jika IRR = i, maka usaha tersebut tidak memperoleh

keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik

impas)

3. Jika IRR < i, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak

menguntungkan untuk dilaksanakan

c. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C)

Net benefit cost ratio menunjukkan tingkat besarnya

tambahan manfaat tambahan biaya sebesar satus atuan. Angka ini

merupakan perbandingan antara jumlah NPV positif dengan NPV

negatif (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk

menghitung Net B/C adalah :

Net B/ C = ( )

( ) !

... (3)

Keterangan :

Bt : Penerimaan (benefit) social bruto pada tahun ke t (Rp)

Ct : Biaya (cost) bruto (Rp)

t : Tahun

n : Umur ekonomis proyek (tahun)

i : Tingkat suku bunga ataudiscount rateyang berlaku (%).

Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilaiNet B/C

adalah sebagai berikut :

a. Net B/C Ratio> 1, maka usaha tersebut layak atau

menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan

modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih besar.

b. Net B/C Ratio = 1, maka usaha tersebut tidak memperoleh

keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas)

Untuk (Bt-Ct) > 0

(32)

karena tiap satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih

yang sama besar.

c. Net B/C< 1, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak

menunguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan

modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih kecil.

d. Payback Period(PP)

PP juga digunakan untuk menghitung manfaat sekarang dari

suatu nilai yang akan datang pada akhir periode yang diperlukan

untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan

menggunakan aliran kas (Gittinger, 1986). Rumus yang digunakan

untuk menghitungPayback Periodadalah :

= V

I/ ( 1 + i ) ………. ( 4)

Keterangan :

PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal

investasi

V = Jumlah modal investasi

I = Manfaat hasil bersih rata rata per tahun periode

Nilai PP berbanding terbalik dengan nilai NPV. Jika nilai

NPV semakin besar, maka menunjukkan waktu pengembalian

semakin cepat. Suatu proyek dikatakan layak jika PP lebih kecil

dari umur proyek ( PP n).

e. Break Event Point(BEP)

BEP atau titik impas adalah suatu keadaan dimana tingkat

produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya

pengeluaran pada suatu proyek. Pada keadaan ini usaha tidak

(33)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah BerdirinyaMinimarketToko Ratna

Minimarket ini didirikan oleh bapak H. Umin Arumin dan ibu Hj.

Ulan Ratna Wulan pada tanggal 11 Agustus 2008, dimana pada awalnya

pendirian minimarket ini adalah hanya untuk memanfaatkan lahan dan

bangunan yang memang dimiliki untuk dapat diberdayakan. Namun pada

akhirnya pemilik usaha ini melihat peluang usaha yang sangat baik dari

minimarkettersebut, dikarenakan pendirian minimarket tersebut berada di

lokasi yang memang sangat strategis, sehingga dapat menciptakan

lapangan pekerjaan dan juga pendapatan.

Jika dilihat dari segi lokasi berdirinya, minimarket tersebut berada

di pinggir jalan raya dan juga berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Dimana lokasi tersebut sering dijadikan tempat berhentinya angkutan

umum baik itu angkot dan bus antar wilayah. Sehingga banyak orang yang

melewati di sekitar minimarket tersebut, sehingga minimarket tersebut

sering disinggahi orang-orang yang lewatdi daerah tersebut, untuk

membeli makanan atau minuman ringan sambil menunggu angkutan

umum yang ditunggunya datang. Belum lagi tepat di sebelah minimarket

tersebut terdapat warnet yang mempunyai pelanggan tetap, sehingga

pengguna jasa warnet tersebut bisa membeli makanan dan minuman ringan

dariminimarkettersebut.

4.2. Studi Kelayakan Aspek Pasar

Usaha minimarket ini termasuk pada pasar persaingan sempurna.

Dimana jenis usaha ini memiliki jumlah produsen yang tidak terbatas

karena usaha ini dijalankan oleh berbagai pihak yang memiliki

kemampuan pada bidangnya. Sedangkan pada konsumen yang dipilih

adalah termasuk dalam pasar langsung atau direct selling, hal ini

didasarkan karena sudah memiliki tempat usaha yang sudah tetap dan

(34)

4.2.1 Produk (Product)

Produk yang ditawarkan oleh minimarket Toko Ratna

adalah jasa ritel, dimana minimarket menyediakan barang-barang

yang menjadi kebutuhan rumah tangga diantaranya : Rokok, mie

instan, minyak goreng, barang-barang toiletries, alat

kecantikan/cosmetic, susu bubuk dan kental manis, aneka biskuit

dan roti basah, minuman ringan bersoda atau tidak dengan

kemasan yang beraneka (kotak, kaleng, botol), perlengkapan

rumah tangga, pembasmi serangga, obat-obatan bebas, alat listrik,

alat tulis, perlengkapan bayi dan juga bisa di tambah dengan

mainan anak-anak.

4.2.2 Harga (Price)

Harga yang diterapkan di minimarket Toko Ratna ini

mengikuti harga pasar dan harga yang di tetapkanpun dapat

bersaing denganminimarketlainnya.Minimarket Toko Ratna ini

termasuk ke dalam pasar persaingan sempurna.

4.2.3 Distribusi (Place)

Lokasi usaha ini sangat strategis karena berada di jalan

utama, sehingga banyak sekali di lewati oleh banyak orang, baik

itu yang pejalan kaki maupun yang berkendara menggunakan

kendaraan roda empat atau roda dua dan Toko Ratna tersebut

berada tepat didepan perumahan Graha Indah sehingga menjadikan

Toko Ratna sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah

tangga sehari-hari. Letak usahaminimarkettersebut berada di jalan

raya Kedung Halang no. 15 Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

4.2.4 Promosi (Promotion)

Bentuk promosi yang dilakukan oleh pihak minimarket

Toko Ratna adalah dengan cara memberikan potongan harga

untuk produk tertentu seperti sembako, memberikan program

hadiah langsung maupun program undian dan menyebarkan atau

(35)

jual. Sehingga hal tersebut semakin dapat menaikan daya tarik

pembeli untuk berbelanja diminimarket Toko Ratna .

4.2.5 Orang (People)

Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor utama atau

kunci dari pada pemasaran. Yang dimaksud orang yang disini

adalah pegawai pada minimarket tersebut, dimana minimarket

tersebut memperkerjakan satu orang pegawai saja yang sudah

diberi pelatihan untuk menguasai program INCA yang merupakan

sebuah sistem untuk melakukan transaksi pada komputer kasir

dimana seluruh kegiatan transaksi pembayaran dilakukan oleh

penjaga kasir tersebut yang sesuai dengan standar operasional yang

diberlakukan di Toko Ratna . Di setiap usaha maupun organisasi

jasa harus tahu apa yang diharapkan oleh karyawan dalam

interaksinya dengan pelanggan. Pelayanan yang baik, ramah,

cekatan tentu akan menarik minat pelanggan untuk kembali datang

berbelanja, sehingga hal itu dapat menaikan pamor minimarket

diantara para pesaing.

4.2.6 Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bangunan merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik

yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen

dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap

interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan

tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat

mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat

menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga

memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan

nilai tambah bagi pengunjung. Bangunan minimarket Toko

(36)
[image:36.595.173.414.76.439.2]

Gambar 5. Toko Ratna tampak depan

Gambar 6. Toko Ratna tampak dalam

4.2.7 Proses (Process)

Yang dimaksud proses dalam point ini adalah bagaimana

kelangsungan pelayanan yang dilakukan oleh pegawai dalam

menyikapi pelanggan yang datang untuk berbelanja diminimarket

tersebut. Dengan pelayanan yang baik kepada pelanggan tentu

akan memberikan nilai tambah untuk minimarket tersebut,

sehingga pelanggan tersebut akan kembali lagi untuk berbelanja.

Dengan meningkatkan kualitas pelayanan maka dengan

sendirinya pelanggan akan semakin datang berbelanja dan dapat

meningkatkan pemasukan yang cukup signifikan. Salah satu cara

meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah dengan cara

mengucapkan kata sambutan kepada pelanggan yang datang

(37)

pelanggan sudah selesai berbelanja maka ada baiknya

mengucapkan terima kasih, datang kembali .

4.3. Studi Kelayakan Aspek Teknis

Aspek ini sangat diperlukan untuk melihat dari segi pembangunan

dan implementasi secara teknis. Berdasarkan analisa ini dapat diketahui

penaksiran biaya investasi awal dari usaha ini.

4.3.1 Lokasi

Aspek yang tidak kalah penting adalah aspek lokasi tempat

usaha. Minimarket Toko Ratna ini terletak di jalan Kedung

Halang No. 15 Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

4.3.2 Peralatan dan Fasilitas

Peralatan dan fasilitas yang digunakan oleh minimarket

Toko Ratna adalah sebagai berikut :

a. Bangunan satu lantai

b. 2 komputer

c. 1 meja kasir

d. 1 meja server

e. 1air conditioner( AC )

f. 1 lemari es

g. 1 sensor harga

h. 20 etalase

i. 10 lampu

j. 1 printer

4.3.3 Proses Produksi

Pada proses ini minimarket Toko Ratna memulai

aktivitasnya dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 23.00

WIB. Toko Ratna ini beroprasi setiap hari terkecuali

tanggal-tanggal tertentu yang tidak memungkinkan untuk beroprasi

(38)

4.4. Studi Kelayakan Aspek Manajemen

Suatu bentuk usaha atau bisnis akan diakui oleh hukum jika telah

memiliki legalitas atau badan hukum perusahaannya tersebut, sehingga

jika terjadi sesuatu maka akan mendapat perlindungan dari hukum

pemerintah. Minimarket Toko Ratna adalah salah satu usaha yang

dimiliki oleh ibu Hj. Ulan Ratna Wulan dan masih terbilang baru di

bidangnya tersebut, jika dibandingkan dengan minimarket lainnya.

Struktur organisasi minimarket Toko Ratna sangatlah sederhana tidak

seperti perusahaan besar atau tidak seperti minimarket minimarket

lainnya. Dan minimarket Toko Ratna hanya memperkerjakan satu

pegawai saja yang merangkap berbagai pekerjaan, mulai dari kasir dan

menjaga kebersihan minimarket tersebut. Sedangkan untuk masalah

keuangan baik itu pendapatan dan pengeluaran Toko Ratna diserahkan

kepada anaknya untuk membantu segala keperluan toko tersebut.

Struktur organisasi minimarket Toko Ratna dapat dilihat pada

Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7.Struktur organisasi minimarket Toko Ratna

4.5. Aspek Finansial

Analisis aspek finansial ini bertujuan untuk menetukan atau

memperkirakan besar kecilnya biaya yang diperlukan untuk mendirikan

minimarket Toko Ratna . Analisis ini mencakup kebutuhan dana aktiva

tetap maupun sumber daya yang digunakan sebagai modal.

Ketentuan-ketentuan asumsi yang harus diperhatikan dalam

menentukan kriteria kelayakan sebagai berikut : Hj. Ulan Ratna Wulan

( Pemilik )

Manajer Operasional

(39)

1. Usaha yang dilakukan adalah usaha mandiri.

2. Periode analisis usaha ini diproyeksikan dalam jangka 10 tahun.

3. Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada tahun analisis, yaitu harga tahun 2013.

4. Harga dikelompokan pada jenis dan pemakaian barang.

5. Tingkat inflasi yang terjadi adalah 0.55 persen (BPS, Desember 2013) dan dianggap konstan setiap tahunnya.

6. Biaya untuk setiap gaji karyawan tetap, perlengkapan dan

penjualan diasumsikan akan meningkat 0.55 persen pada tahun

kedua dan seterusnya, dari nilai tahun sebelumnya.

7.

Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 7,50 persen, yaitu

tingkat suku bunga deposito yang berlaku pada bulan November

2013 (BI Rate, 2013).

8. Asumsi jumlah tenaga kerja ada satu orang dengan gaji

karyawan tetap per bulan Rp. 1.000.000/orang

9. Usaha dimulai pada bulan Agustus tahun 2008

10. Berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 Pasal 17 tentang pajak

usaha dan perseroan yang berbunyi : Apabila pendapatan di

bawah dari Rp. 50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10 persen .

Aspek finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha yang

dijalankan layak secara finansial. Pada penelitian ini yang termasuk arus

biaya adalah biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Kebutuhan

investasi merupakan modal yang dikeluarkan pada awal periode usaha.

Usaha ini dilakukan tanpa ada pinjaman modal kepada bank

manapun, modal usaha ini murni dari uang pribadi bapak H. Umin Arumin

dan ibu Hj. Ulan Ratna Wulan. Yang dimaksud pada biaya investasi ini

adalah dimana biaya investasi dilakukan untuk membeli peralatan guna

menunjang sarana dan prasarana dari minimarket tersebut hingga secara

ekonomis tidak dapat digunakan kembali. Biaya investasi ini digunakan

untuk membeli aset-aset operasional seperti komputer untuk kasir dan

server, AC ( air conditioner ), lemari es, etalase dan barang-barang lain.

(40)

keseluruhan lampu yang berada di toko tersebut, dengan harga lampu yang

flatdalam artian harga lampu tersebut tidak naik atau pun turun.

Selain biaya investasi ada biaya lain yang harus dikeluarkan oleh

minimarket Toko Ratna yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya

variabel adalah biaya yang berubah rubah sesuai dengan tingkat

kebutuhan, sehingga per tahunnya pun berubah-rubah. Biaya yang

termasuk biaya variabel adalah pembelian kertas struk, pita printer, plastik

dan alat kebersihan. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak

berubah dengan tingkat penjualan. Biaya tetap ini mencakup biaya tenaga

kerja, listrik dan telepon. Selain biaya variabel dan biaya tetap ada

beberapa biaya lain diantaranya biaya penyusutan, biaya nilai sisa, biaya

penerimaan dan biaya pengeluaran. Biaya penyusutan yang telah

dikeluarkan oleh minimarket Toko Ratna sesuai dengan perhitungan

yang bedasarkan umur ekonomis semua peralatan selama produksi sekitar

Rp.4.162.000,- per tahun. Sedangkan nilai sisa ini diperoleh dari nilai

umur ekonomis pada jangka waktu analisis kelayakan finansial sekitar Rp.

5.572.000,-.

Ada beberapa kriteria kelayakan usaha pada analisis arus kas ini,

diantaranya NPV, Net B/C, IRR, dan PP.. Hasil perhitungan ini dapat

dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha

No Kriteria Kelayakan Satuan Jumlah

1. NPV > 0 Rp 40.339.000

2. IRR > DR Persen 16

3. Net B/C - 1.70

(41)

4.5.1 Net Present Value(NPV)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai NPV untuk

Toko Ratna adalah Rp 40.339.000,-. Nilai tersebut merupakan

penerimaan kas bersih yang diterima usaha minimarket Toko

Ratna selama lima tahun periode analisis.

4.5.2 Internal Rate of Return(IRR)

IRR ini didapat dengan nilai 16 persen. Nilai ini lebih besar

dari tingkat Discount rate 7.5 persen. Usaha ini layak untuk

dijalankan. Karena nilai IRR lebih besar dibandingkan dengan nilai

Discount rate.

4.5.3 Net B/C

Net B/C ini atau Rasio keuntungan/Biaya sama dengan

Profitability Index (PI) menunjukkan kemampuan menghasilkan

laba per satuan nilai investasi. Hasil analisis ini menunjukkan nilai

Net B/C adalah 1,70 nilai ini berarti perbandingan penerimaan dari

usaha lebih besar daripada jumlah biaya yang dikeluarkan untuk

memperolehnya, atau dengan kata lain usaha minimarket Toko

Ratna ini layak untuk dijalankan.

4.5.4 Payback Period(PP)

PP (Payback Period) adalah jangka waktu yang diperlukan

untuk mengembalikan modal suatu investasi yang dihitung dari

arus kas bersih. Dari perhitungan didapat nilai PP adalah 4,6 tahun.

Hal ini berarti usaha minimarket Toko Ratna dapat

mengembalikan modal usaha lebih cepat dari jangka waktu analisis

yang direncanakan yaitu 10 tahun, sehingga usaha minimarket

Toko Ratna layak untuk dijalankan dan menguntungkan.

4.5.5 Break Event Point(BEP)

Berdasarkan hasil perhitungan, usaha minimarket Toko

Ratna mencapai BEP atau titik impas pada Rp 43.467.000,-.

Artinya pendapatan Toko Ratna harus melebihi nilai tersebut

(42)

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dariminimarket Toko Ratna mengenai

aspek pasar, aspek teknis dan aspek manajemen dapat ditrarik kesimpulan

sebagai berikut :

a. Pada aspek pasar yaitu :

1. Product : Produk yang ditawarkan oleh minimarket Toko Ratna

adalah menyediakan barang-barang kebutuhan rumah tangga.

2. Price : Harga yang diterapkan di minimarket Toko Ratna ini dapat

bersaing denganminimarketlainnya.

3. Place : Lokasi usaha minimarket Toko Ratna ini sangat strategis

karena berada di jalan utama, sehingga di lewati oleh banyak orang dan

tepat di depan komplek perumahan sehingga Toko Ratna menjadi

lebih unggul dariminimarketdisekitarnya.

4. Promotion : Promosi yang dilakukan oleh pihak minimarket Toko

Ratna adalah dengan cara memberikan potongan harga untuk produk

tertentu dan memberikan program hadiah langsung maupun program

undian.

5. People : Pegawai minimarket tersebut sudah diberi pelatihan untuk

menguasai program INCA yang merupakan sebuah sistem untuk

melakukan transaksi pada komputer kasir dimana seluruh kegiatan

transaksi pembayaran dilakukan oleh penjaga kasir tersebut yang sesuai

dengan standar operasional yang diberlakukan di Toko Ratna.

6. Physical Evidence :Layoutyang berada di Toko Ratna memudahkan

pengunjung untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan, sehingga

faktor interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan

tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat

(43)

7. Process: Kelangsungan pelayanan yang dilakukan oleh pegawai dalam

menyikapi pelanggan yang datang untuk berbelanja di minimarket

tersebut.

b. Pada aspek teknis : Aspek teknis yang berkaitan dengan lokasi, peralatan

dan fasilitas dan juga proses produksi dapat ditarik kesimpulan bahwa

Toko Ratna telah memenuhi persyaratan untuk menjadiminimarket.

c. Pada aspek manajemen : Minimarket Toko Ratna telah diakui oleh

hukum sehingga dapat menjalankan bisnisminimarkettersebut.

d. Pada aspek finansial : Berdasarkan hasil analisis aspek finansial maka

usaha ini layak untuk dijalankan. Dimana nilai NPV positif Rp.

40.339.000. Nilai IRR 16 persen dimana nilai ini lebih besar dari suku

bunga pinjaman yang digunakan (7.5 persen). Pada nilai NET B/C 1,70,

nilai PP 4,6 tahun yang berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya

investasi awal.

2. Saran

Langkah atau masukan yang dapat digunakan untuk memajukan usaha

dan meningkatkan keuntungan minimarket ini antara lain, memberikan

rekomendasi yang dapat digunakan untuk memajukan bisnis minimarket

Toko Ratna . Dan juga dapat ditinjau dari segi internal dan bauran

pemasaran. Dari segi internal menambah jumlah karyawan agar pelayanan

terhadap konsumen menjadi meningkat, selain hal tersebut penambahan

jumlah varian produk yang dijual baik itu makanan ringan, minuman ringan

dan produk pelengkap lainnya yang berguna menarik animo konsumen untuk

berbelanja. Sedangkan dari segi bauran pemasaran minmarket Toko Ratna

(44)

DAFTAR PUSTAKA

AC Nielsen. 2012. Jumlah Minimarket di Indonesia [Internet]. Jakarta (ID). AC

Nielsen. [diunduh 2013 Agustus 14]. Tersedia pada:

www.indonesiafinancetoday.com/read/4689/Nielsen-Jumlah-Minimarket-Tumbuh-42-Pada-2012.

BPS. 2013. BI Rate dan Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok Bank 2002-2013 [Internet]. Jakarta (ID). BPS. [diunduh 2013 Agustus 14]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1& daftar=1&id_subyek=13&notab=23.

DISPERINDAGKOP. 2012. Jumlah Minimarket di Kota Bogor. Bogor (ID).

Gittinger, J P. 1986. Analisis Eknomi Proyek Proyek Pertanian (Terjemahan). Jakarta (ID): Universitas Indonesia-Press.

Gray, C dan E. Larson. 2007. Manajemen Proyek Proyek Manajerial

(Terjemahan). Yogyakarta (ID): Andi.

Heidyningsih, NA. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Husnan, S. Dan S. Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta (ID): Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Ibrahim. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Kadariah, L. Kahlien dan G. Clive. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta (ID): FEM UI.

Keown. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Terjemahan). Jakarta (ID): Salemba Empat.

Kristiyanto, Anggi. 2007. Minimarket dan Pasar [Internet]. Jakarta (ID). Scribd. [diunduh 2013 Agustus 14]. Tersedia pada: http://www.scribd.com/doc/10 8563090/bab-ii-mimimarket-dan-pasar.

Majalah Franchise. 2013. Minimarket Bisnis Tahan Banting [Internet]. Jakarta (ID). Majalah Franchise. [diunduh 2013 Agustus 14]. Tersedia pada: http://www.majalahfranchise.com/v2/newsflash/467-minimarket-bisnis-tahan-banting.html.

(45)

Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang Pajak Usaha dan Perseroan. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.

Soliamitra. 2012. Sejarah Minimarket [Internet]. Jakarta (ID). Soliamitra. [diunduh 2014 Januari 7]. Tersedia pada: http://soliamitra.blogspot.com/20 12/12/sejarah-mini-market-soliamitra.html.

Subary, 2012. Analisis Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) dan Game Center Pada Firdaus Net. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(46)
(47)

Lampiran 1. Ren-fisik

JUM

-STN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LAH

A.

1 m2 100 100

B. PERALATAN & PERLENGKAPAN : 1

a. Komputer Kasir Unit 1 1 1 3

b. Komputer Server Unit 1 1 1 3

c. Printer Unit 1 1 1 1 4

d. Meja Kasir Bh 1 1

e. Meja Server Bh 1 1

f. Air Conditioner Unit 1 1 1 3

g. Lemari Es Unit 1 1 1 3

h. Sensor Harga Bh 1 1 1 3

i. Etalase Unit 20 20 20 60

j. Lampu Bh 10 10 10 10 40

2

a. Kertas Struk Pack 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 b. Plastik HD S Pack 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 c. Plastik HD M Pack 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 d. Plastik HD L Pack 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

e. Pita Printer Bh 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

f. Alat Kebersihan Set 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

C.

a. Makanan Ringan Pcs 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 b. Minuman Ringan Pcs 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 c. Sembako Pcs 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 d. Kosmetik Pcs 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 e. Obat Stripe 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 f. Perlengkapan Kamar Mandi Pcs 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 g. Rokok Slope 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 h. Perlengkapan Bayi Pcs 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 i. Alat Listrik Bh 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 j. Alat Tulis Set 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 k. Mainan Anak Bh 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 D.

1Karyawan Tetap Org 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

RENCANA KEBUTUHAN FISIK PENG

EM

BANG

AN USAHA M

INIM

ARKET

I T E M

NO

BELANJA TOKO PERALATAN :

PERLENGKAPAN :

TAHUN ANALISA PROYEK

TENAGA KERJA : BANGUNAN :

(48)

Lampiran 2. Indeks harga

STN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A.

Lantai 1 m2 400

B. 1

a. Komputer Kasir Unit 2,500 2,500 2,500

b. Komputer Server Unit 2,500 2,500 2,500

c. Printer Unit 800 800 800 800

d. Meja Kasri Bh 750

e. Meja Server Bh 120

f. Air Conditioner Unit 2,000 2,000 2,000

g. Lemari Es Unit 3,000 3,000 3,000

h. Sensor Harga Bh 750 750 750

i. Etalase Unit 150 150 150

j. Lampu Bh 30 30 30 30

2

a. Kertas Struk Pack 20 21 22 23 25 26 28 29 31 32

b Plastik HD S Pack 25 26 28 29 31 33 34 36 38 40

c. Plastik HD M Pack 25 26 28 29 31 33 34 36 38 40

d. Plastik HD L Pack 25 26 28 29 31 33 34 36 38 40

e. Pita Printer Bh 10 11 11 12 12 13 14 15 15 16

f. Alat Kebersihan Set 50 53 56 59 62 65 69 73 77 81

C.

a. Makanan Ringan Pcs 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

b Minuman Ringan Pcs 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

c. Sembako Pcs 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

d. Kosmetik Pcs 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

e. Obat Stripe 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

f. Perlengkapan Kamar Mandi Pcs 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

g. Rokok Slope 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

h. Perlengkapan Bayi Pcs 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

i Alat Listrik Bh 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

j. Alat Tulis Set 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

k. Mainan Anak Bh 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D.

1Karyawan Tetap Org 12,000 12,660 13,356 14,091 14,866 15,684 16,546 17,456 18,416 19,429

BELANJA TOKO

TENAGA KERJA NO

BANGUNAN :

DAFTAR INDEKS HARGA ITEM UNTUK PROYEK PENDIRIAN USAHA MINIMARKET, ('000 Rp/STN )

I T E M

PERALATAN & PERLENGKAPAN :

PERLENGKAPAN : PERALATAN :

(49)

Lampiran 3. RAB

JUM-0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 LAH

A.

40,000 40,000

B. 1

a. 2,500 2,500 2,500 7,500

b. 2,500 2,500 2,500 7,500

c. 800 800 800 800 3,200

d. 750 750

e. 120 120

f. 2,000 2,000 2,000 6,000

g. 3,000 3,000 3,000 9,000

h. 750 750 750 2,250

i. 3,000 3,000 3,000 9,000

j. 300 300 300 300 1,200

2

a. 2,400 2,532 2,671 2,818 2,973 3,137 3,309 3,491 3,683 3,886 30,901 b 3,000 3,165 3,339 3,523 3,716 3,921 4,137 4,364 4,604 4,857 38,626 c. 3,000 3,165 3,339 3,523 3,716 3,921 4,137 4,364 4,604 4,857 38,626 d. 3,000 3,165 3,339 3,523 3,716 3,921 4,137 4,364 4,604 4,857 38,626

e. 60 63 67 70 74 78 83 87 92 97 773

f. 50 53 56 59 62 65 69 73 77 81 644

C.

a. 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 300,000 b 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 21,600 216,000 c. 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 12,600 126,000 d. 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 60,000 e. 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 1,440 14,400 f. 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000 60,000 g. 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 5,760 57,600 h. 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 36,000 i 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000 30,000 j. 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 36,000 k 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 3,600 36,000 55,720 108,710 109,343 111,111 110,716 125,209 113,343 113,070 113,943 115,964 129,586 1,206,715

Gambar

Gambar 1 berikut :
Gambar 2. Jumlah minimarket di Kota Bogor (DISPERIDAGKOP, 2012).
Gambar 3. Grafik presentase jumlah minimarket per Kecamatan di Kota
Gambar 4. Kerangka penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian tersebut berdasarkan hasil analisis kelayakan non finansial yaitu analisis aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, dan sosial ekonomi dan lingkungan,

Untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi yang dirancang baik dari aspek pasar, aspek hukum, aspek sosial budaya, aspek manajemen, aspek finansial maupun

Selain itu, dari penelitian terdahulu mengenai analisis kelayakan non finansial yang ingin dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek

Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek

Hubungan aspek pasar, aspek teknik dan aspek finansial nantinya akan menghasilkan kesimpulan mengenai kelayakan investasi secara umum dilihat dari segi finansial, setelahnya

Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis

Perancangan sistem franchise Distro Sandwich berdasarkan pendekatan analisis kelayakan bisnis diantaranya meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasi,

Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah analisa kelayakan bisnis yang mencakup beberapa aspek yaitu aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan, aspek keuangan, dan