ANALISIS EKUITAS MEREK DARI KOPIKO 78ºC
BERDASARKAN DIMENSI-DIMENSI EKUITAS MEREK
DAN USAHA-USAHA PEMASARAN
AGUNG AJI WIBOWO
STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Ekuitas Merek dari Kopiko 78ºC Berdasarkan Dimensi-dimensi Ekuitas Merek dan Usaha-usaha Pemasaran adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
ABSTRAK
AGUNG AJI WIBOWO. Analisis Ekuitas Merek dari Kopiko 78ºC Berdasarkan Dimensi-dimensi Ekuitas Merek dan Usaha-usaha Pemasaran. Dibimbing oleh AAM ALAMUDI dan HARI WIJAYANTO.
Semakin bertambah jumlah merek minuman kopi yang beredar di pasaran mengakibatkan persaingan antar merek minuman kopi semakin ketat. Untuk mempertahankan pasar dapat dilakukan dengan membangun ekuitas merek yang kuat. Oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap ekuitas merek. Ekuitas merek dipengaruhi oleh dimensi-dimensi ekuitas merek dan usaha-usaha pemasaran. Dimensi-dimensi ekuitas merek meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, loyalitas merek, dan kesan kualitas. Dimensi-dimensi ekuitas merek dan usaha-usaha pemasaran merupakan peubah yang tidak dapat diukur secara langsung, sehingga analisis statistika yang dapat digunakan adalah model persamaan struktural. Penelitian ini menggunakan data hasil survei terhadap mahasiswa aktif S1 IPB tahun 2015 yang pernah membeli dan mengkonsumsi Kopiko 78ºC. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah loyalitas merek dan kesan kualitas berpengaruh positif terhadap ekuitas merek. Sedangkan kesadaran dan asosiasi merek berpengaruh negatif terhadap ekuitas merek. Usaha-usaha pemasaran yang paling berpengaruh terhadap loyalitas merek adalah usaha-usaha pemasaran yang dipersepsikan dalam bentuk intensitas distribusi. Usaha-usaha pemasaran yang paling berpengaruh terhadap kesan kualitas adalah usaha-usaha pemasaran yang dipersepsikan dalam bentuk harga. Usaha-usaha pemasaran yang paling berpengaruh terhadap ekuitas merek adalah usaha-usaha pemasaran yang dipersepsikan dalam bentuk harga.
ABSTRACT
AGUNG AJI WIBOWO. Brand Equity Analysis of Kopiko 78ºC Based on Brand Equity Dimensions and Marketing Efforts. Supervised by AAM ALAMUDI and
HARI WIJAYANTO.
The Increasing number of coffee beverage on the market make the competition between coffee brands has been increasing. To maintain market needs some research to evaluate brand equity. Brand equity to be influenced by the dimensions of brand equity and marketing efforts. Dimensions of brand equity include brand awareness, brand association, brand loyalty, and perceived quality. Dimensions of brand equity and marketing efforts are variables that can not be measured directly, it is named latent variables. Statistical analysis that can be used to analyze in this case is structural equation modeling (SEM). This research used data from survey of active student S1 IPB 2015 who had purchase and consume Kopiko 78ºC. The results showed that brand loyalty and perceived quality had positive influence on brand equity. While awareness and brand association had negative influence on brand equity. The most influential marketing effort on brand loyalty is intensity of distribution. The most influential marketing effort on perceived quality is price. The most influential marketing effort on brand equity is price.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika
Departemen Statistika
ANALISIS EKUITAS MEREK DARI KOPIKO 78ºC
BERDASARKAN DIMENSI-DIMENSI EKUITAS MEREK
DAN USAHA-USAHA PEMASARAN
AGUNG AJI WIBOWO
STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2014 ini ialah ekuitas merek, dengan judul Analisis Ekuitas Merek Dari Kopiko 78ºC Berdasarkan Dimensi-dimensi Ekuitas Merek dan Usaha-usaha Pemasaran. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, antara lain:
1. Bapak Ir Aam Alamudi, MSi dan Bapak Dr Ir Hari Wijayanto, MSi Atas bimbingan, masukan, dan kesabarannya selama penulis menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Dosen pengajar Departemen Statistika atas ilmu yang telah diberikan. 3. Staf Tata Usaha Departemen Statistika atas bantuannya dalam
kelancaran administrasi.
4. Departemen Survey and Research Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta 2015 atas bantuannya dalam melakukan survei penelitian.
5. Keluarga di rumah, terutama Ayah, Ibu, dan adik-adik atas dukungan dan doanya.
6. Sami Lumekti, mahasiswa Ekonomi Studi Pembangunan 2011 atas motivasi dan dukungannya sampai menyelesaikan studi di IPB.
7. Dewi Cahyani, Rahmanu Ganesya, Fauzi, Jumadi, Senior saya Ruslan Abdul Nasser, Ryan Pasca Aulia dan Miko Novi Amandra atas masukan-masukannya pada penelitian ini.
8. Teman-teman sebimbingan atas bantuannya selama penelitian.
9. Teman-teman Statistika 48, 49, dan 50 atas dukungan dan bantuannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritikan yang membangun dari berbagai pihak agar dapat meningkatkan pengetahuan penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN x
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
Ekuitas Merek 2
Pemodelan Persamaan Struktural 3
METODE 4
Data dan Metode Penarikan Contoh 4
Metode Pengumpulan Data 4
Metode Analisis 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 9
Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 9
Karakteristik Responden 10
Deteksi Multikolinieritas 11
Identifikasi Model 11
Pendugaan Parameter Model Persamaan Struktural 11
SIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 19
RIWAYAT HIDUP 31
DAFTAR TABEL
Variabel laten dan indikator 4
Nilai reliabilitas cronbach alpha peubah laten 9
Evaluasi kebaikan model tahap pertama setelah sebelum dan sesudah
modifikasi 12
Nilai reliabilitas konstruk dan variance extracted peubah laten 13 Evaluasi kelayakan model pada model tahap kedua 14 Koefisien lintas (Βeta) dan nilai-t dalam hubungan ekuitas merek
dengan dimensi-dimensi ekuitas merek 15
Koefisien lintas (Gamma) dan nilai-t dalam hubungan dimensi-dimensi
ekuitas merek dengan usaha-usaha pemasaran 16
Hasil pengujian hipotesis pengaruh tidak langsung 17
DAFTAR GAMBAR
Kerangka konseptual ekuitas merek menurut Yoo et al. (2000) 3 Diagram jalur model persamaan struktural (model dimodifikasi
dari Yoo et al. (2000)) 6
Uang saku responden per bulan 10
Jumlah responden berdasarkan fakultas 10
Jumlah responden berdasarkan departemen 11
Diagram jalur model tahap kedua 14
DAFTAR LAMPIRAN
Nilai uji validitas setiap pernyataan dalam kuesioner 19
Model pengukuran dan model struktural 20
Pemodelan persamaan pengukuran dan model persamaan struktural
dalam bentuk matriks 21
Diagram jalur model pengukuran sebelum (a) modifikasi dan seudah
modifikasi (b) 22
Nilai bobot faktor terstandarisasi sebelum dan sesudah modifikasi
pada model tahap pertama 23
Matriks korelasi untuk seluruh peubah 24
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk mempengaruhi perilaku pembelian. Merek diyakini mempunyai kekuatan yang besar untuk memikat orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya.
Perkembangan produk minuman kopi saat ini semakin meningkat ditandai dengan semakin banyak merek dan jenis produk minuman kopi yang bermunculan, Hal ini membuat semakin banyak alternatif pilihan bagi konsumen. Untuk tetap bertahan dan menjadi pilihan produk utama, dibutuhkan adanya strategi yang baik dan tepat. Salah satu kunci sukses perusahaan memenangkan persaingan pasar terletak pada proses penciptaan merek. Merek sulit untuk ditiru karena tidak mudah menciptakan persepsi yang konsisten atas nilai suatu merek. Sehingga merek bisa menjadi sumber daya saing.
Merek yang kuat adalah merek yang mempunyai ekuitas merek yang tinggi. Menurut Aaker (1991) dalam Sumarwan et al. (2013), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama, dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.
Menurut Yoo et al. (2000), ekuitas merek selain dibentuk oleh dimensi-dimensi ekuitas seperti kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek juga dibentuk oleh usaha-usaha pemasaran atau yang dikenal dengan antecendents dari ekuitas merek seperti harga, citra toko, intensitas distribusi, pengeluaran iklan, dan potongan harga. Usaha-usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan atau bahkan mengurangi ekuitas merek. Oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap ekuitas merek.
2
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh model persamaan struktural yang dapat menggambarkan hubungan antara peubah laten harga, intensitas iklan dan promosi, intensitas distribusi, kesadaran dan asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek terhadap ekuitas merek.
TINJAUAN PUSTAKA
Ekuitas Merek
Merek adalah nama, istilah, simbol, desain, grafis, dan bunyi yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (Sumarwan et al. 2012). Menurut Aaker (1991) dalam Sumarwan et al. (2013), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama, dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Ekuitas merek selain dibentuk oleh dimensi-dimensi ekuitas seperti kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek juga dibentuk oleh usaha-usaha pemasaran seperti harga, citra toko, intensitas distribusi, pengeluaran iklan, dan potongan harga. Usaha-usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan atau bahkan mengurangi ekuitas merek (Yoo et al. 2000). Menurut Aaker (1995) dalam Sumarwan et al. (2013), dimensi-dimensi utama pembentuk ekuitas merek, yaitu:
1. Kesadaran Merek
Ukuran kekuatan eksistensi merek dibenak pelanggan. Kesadaran merek mencakup brand recognition (merek yang pernah diketahui pelanggan), brand recall (merek yang pernah diingat pelanggan untuk suatu kategori tertentu), top of mind (merek pertama yang disebut pelanggan untuk suatu kategori tertentu), hingga dominant brand (satu-satunya merek yang diingat pelanggan).
2. Asosiasi Merek
Asosiasi merek mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis atau asosiasi apapun yang berkaitan dengan produk tertentu.
3. Persepsi Kualitas
Persepsi kualitas mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
4. Loyalitas Merek
3
Gambar 1 Kerangka konseptual ekuitas merek menurut Yoo et al. (2000)
Pemodelan Persamaan Struktural
Pemodelan persamaan struktural adalah teknik multivariat yang mengkombinasikan aspek-aspek regresi berganda dan analisis faktor. Pemodelan struktural digunakan untuk mendapatkan model struktural yang dapat digunakan untuk keperluan prediksi dan juga dapat digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak-bebas, menentukan variabel dominan, dan jalur-jalur keterkaitan antar variabel (Mattjik dan Sumertajaya 2011).
Komponen-komponen pemodelan persamaan struktural terdiri dari variabel, model, dan kesalahan. Terdapat 2 jenis variabel, yaitu variabel laten dan variabel indikator. Variabel laten terbagi menjadi dua jenis, yaitu variabel laten eksogen sebagai variabel bebas dan dinotasikan dengan ξ dan variabel laten endogen merupakan variabel terikat pada model dan dinotasikan dengan . Terdapat 2 model, yaitu variabel struktural dan model pengukuran. Secara umum pemodelan persamaan struktural sebagai berikut
= + + dengan,
: vektor peubah laten endogen berukuran mxl
Γ : matriks koefisien eksogen terhadap endogen berukuran mxn B : matriks koefisien endogen terhadap endogen berukuran mxm ξ : vektor peubah laten eksogen berukuran nx1
: vektor sisaan acak hubungan antara peubah laten endogen dan eksogen/endogen berukuran mxl,
m : jumlah peubah laten endogen n : jumlah peubah laten eksogen.
Persamaan model pengukuran secara umum dinyatakan sebagai berikut = + ɛ dan = +
dengan,
y : vektor peubah indikator bagi peubah laten endogen berukuran pxl x : vektor peubah indikator bagi peubah laten eksogen berukuran qxl Λy : matriks koefisien y terhadap endogen berukuran pxm
4
q : jumlah peubah indikator bagi peubah laten eksogen.
Terdapat 2 jenis kesalahan, yaitu kesalahan struktural dan kesalahan pengukuran. Kesalahan struktural dinotasikan dengan . Kesalahan pengukuran berkaitan dengan variabel x dinotasikan dengan , sedangkan yang berkaitan dengan variabel y dinotasikan dengan .
METODE
Data dan Metode Penarikan Contoh
Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan memilih mahasiswa aktif S1 IPB pada tahun 2015 yang menjadi konsumen Kopiko 78ºC. Metode ini digunakan karena peneliti tidak mengetahui populasi mahasiswa yang menjadi konsumen Kopiko 78ºC. Alur mendapatkan responden dimulai dengan mencari informasi mahasiswa yang memiliki pengalaman membeli dan mengkonsumsi Kopiko 78ºC di tiap fakultas, kemudian mahasiswa yang sesuai dengan kriteria dijadikan sebagai responden.
Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan persamaan struktural adalah minimum berjumlah 100 atau 5-10 kali dari jumlah peubah indikatornya (Mattjik dan Sumertajaya 2011). Pada penelitian ini banyaknya indikator yang digunakan untuk membangun diagram jalur PPS adalah 29 indikator sehingga ukuran contoh minimal adalah 100-145. Jumlah responden yang diambil pada penelitian ini sebanyak 300. Survei dilakukan terhadap mahasiswa aktif S1 IPB pada tahun 2015 dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner.
.
Metode Pengumpulan Data 1. Pembuatan kuesioner.
Pembuatan kuesioner sesuai dengan peubah-peubah yang akan diteliti dimodifikasi dari kuesioner penelitian Fitrahdini et al. (2010). Kuesioner terdiri dari 29 indikator menggunakan skala Likert dengan 5 kategori respon, yaitu sangat tidak setuju untuk nilai 1 hingga sangat setuju untuk nilai 5. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 7.
Tabel 1 Variabel laten dan indikator
X1 Harga Kopiko 78ºC sesuai dengan kemampuan yang saya miliki
X2 Harga Kopiko 78ºC lebih murah dibandingkan pesaingnya
X3 Harga Kopiko 78ºC sesuai dengan kualitas yang dirasakan konsumen
Intensitas iklan dan promosi
X4 Iklan Kopiko 78ºC relatif lebih banyak dibandingkan dengan produk lain yang serupa
5 Tabel 1 Indikator dan variabel laten (lanjutan)
Usaha-usaha pemasaran (laten eksogen)
Variabel laten Notasi
Indikator Indikator
Intensitas iklan dan promosi
X6 Iklan Kopiko 78ºC sering muncul di media cetak X7 Iklan Kopiko 78ºC sering muncul di radio
X8 Produsen melakukan kegiatan pemasaran Kopiko 78ºC selain iklan secara gencar
X9 Produsen memberi sampel Kopiko 78ºC gratis
X10 Produsen sering melakukan promosi Kopiko 78ºC dengan menjadi sponsor kegiatan tertentu
X11 Produsen Kopiko 78ºC sering mengadakan event/kegiatan yang menarik
Intensitas
Distribusi X12
Kopiko 78ºC dijual pada banyak
toko/warung/supermarket/asongan dan lain-lain
X13 Kopiko 78ºC selalu tersedia di setiap toko/warung/supermarket
Ekuitas merek (laten endogen)
Kesadaran dan asosiasi merek
Y1 Kopiko 78ºC memiliki kesan yang positif Y2 Kopiko 78ºC tidak asing
Y3 Tidak sulit untuk membayangkan Kopiko 78ºC
Y4 Kopiko 78ºC dapat dibedakan dengan produk lain yang sejenis
Y5 Simbol atau logo dari Kopiko 78ºC mudah diingat
Y6 Karakteristik lain dari Kopiko 78ºC (selain logo) dapat dengan dibayangkan
Kesan kualitas
Y7 Kopiko 78ºC berkualitas tinggi
Y8 Kopiko 78ºC disukai oleh banyak orang Y9 Rasa Kopiko 78ºC sangat saya sukai
Loyalitas merek
Y10 Kemauan untuk menjadi konsumen setia Kopiko 78ºC
Y11 Kemauan untuk tetap mengkonsumsi Kopiko 78ºC di masa mendatang
Y12 Kemauan untuk menjadikan Kopiko 78ºC pilihan utama
Y13 Kemauan untuk merekomendasikan Kopiko 78ºC
Ekuitas merek secara
keseluruhan
Y14 Kemauan untuk membeli Kopiko 78ºC mesikipun ada merek lain yang kualitasnya sama
Y15 Kemauan untuk membeli Kopiko 78ºC meskipun ada merek lain yang karakteristiknya hampir sama
Y16
Kemauan untuk tetap memilih Kopiko 78ºC meskipun ada merek lain yang memiliki harga lebih murah
2. Survei pendahuluan.
Survei pendahuluan dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner yang dibuat. Data yang diambil berjumlah 30 responden, kemudian diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas sebagai berikut.
= kk
- [
-∑ki iβ t
6
Gambar 2 Diagram jalur model persamaan struktural (model dimodifikasi dari Yoo et al. (2000))
dengan:
A : koefisien relabilitas
k : banyaknya pertanyaan pada suatu kelompok tertentu : ragam skor total
:ragam skor pertanyaan ke-i
rx = n∑ (∑ ∑
√n∑ -(∑ β n∑ -(∑ β
dengan:
rx : koefisien korelasi
n : jumlah responden yang diteliti x : nilai dari setiap butir pertanyaan
y : nilai dari jumlah semua butir pertanyaan
Butir disebut valid jika nilai korelasi lebih besar dari nilai di tabel atau (r-hitung > r-tabel) pada taraf signifikansi 5%. Nilai cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0.6 menunjukkan bahwa instrumen reliabel (Kusnendi 2008). 3. Penyebaran kuesioner kepada mahasiswa aktif S1 IPB yang pernah membeli
dan mengkonsumsi Kopiko 78ºC.
Metode Analisis Tahapan penelitian ini adalah :
1. Membuat deskripsi responden.
2. Spesifikasi model persamaan struktural berdasarkan teori.
Ekuitas merek dibangun oleh dimensi-dimensinya, yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas dan loyalitas merek. Ekuitas merek juga dipengaruhi oleh usaha-usaha pemasaran melalui dimensi-dimensinya (Yoo et al. 2000).
3. Penyusunan diagram jalur model struktural dan model pengukuran.
7 4. Mengkonversi diagram jalur ke dalam persamaan pengukuran dan struktural. Hasil konversi diagram jalur ke dalam bentuk persamaan dan pemodelan struktural dalam bentuk matriks dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. 5. Deteksi multikolinieritas.
6. Identifikasi model dengan t-rule. Persamaan t-rule adalah: t β(p+q)(p+q+1)
dengan (p+q) adalah jumlah peubah indikator dan t adalah jumlah parameter yang diduga (Bollen 1989).
7. Pemilihan Matriks Input .
Matriks input yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks koragam, karena data yang digunakan mempunyai skala peubah yang sama.
8. Melakukan pendugaan parameter.
Metode yang digunakan adalah unweighted least square. Fungsi pengepasan metode ULS sebagai berikut:
δ = β tr( - β) asumsi dari sebaran peubah amatan menyebar normal atau tidak normal, atau menggunakan matrik koragam atau matrik korelasi, sifat penduga pada metode ULS konsisten dan tidak memerlukan asumsi dari sebaran peubah pengamatan (Bollen 1989).
9. Evaluasi kelayakan model.
Evaluasi kelayakan model secara keseluruhan dengan menggunakan uji khi kuadrat, RMSEA, CFI, GFI, AGFI dan, TLI
a. Khi Kuadrat (χβ
Statistik khi-kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis : H0 :
H1 :
ji χβ dilakukan untuk mengetahui seberapa dekat kecocokan antara matriks koragam dari data ( ) dengan matriks koragam model . Matriks koragam dari model telah cocok dengan matriks koragam dari populasi jika statistik khi-kuadrat yang sangat kecil atau nilai-p > 0.10 (Hair et al. 2009). b. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA).
RMSEA dapat dinyatakan sebagai berikut:
√
dengan,
: nilai khi kuadrat model n : adalah ukuran contoh db : adalah derajat bebas model.
8
c. Comparative Fit Index (CFI).
CFI merupakan ukuran kecocokan komparatif dengan membandingkan model yang diusulkan terhadap model dasar (Kline 2011). CFI dinyatakan sebagai berikut: besaran ini besarnya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel (Mattjik dan Sumertajaya 2011).
d. Goodness of Fit Index (GFI).
GFI dapat dinyatakan sebagai berikut:
tr( )
β
tr[ β
Model dengan nilai GFI lebih besar dari 0.90 mengindikasikan bahwa model tersebut baik dalam hal kecocokan antara matriks koragam/korelasi hasil dugaan model struktural dengan matriks koragam/korelasi dari data (Hair et al. 2009).
e. Adjusted Godness of Fit Index (AGFI).
Nilai AGFI merupakan modifikasi dari GFI dengan mengakomodasikan derajat bebas model dengan model lain yang dibandingkan. AGFI model tersebut baik dalam hal kecocokan antara matriks koragam atau korelasi (Hair et al. 2009).
f. Root Mean Square Residual (RMSR).
Nilai RMSR menunjukkan rata-rata sisaan koragam atau korelasi (Bollen, 1989). RSMR dapat dinyatakan sebagai berikut:
9 s : unsur matriks
: unsur matriks
10.Validitas serta reliabilitas peubah indikator
Validitas dan reliabilitas menggunakan uji t, nilai bobot faktor terstandarisasi, reliabilitas konstruk, dan variance extracted.
a. Indikator yang memiliki nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel pada taraf nyata 5% dengan nilai t-tabel sebesar 1.96, dan memiliki bobot faktor terstandarisasi dengan peubah laten yang ingin diukur tidak kurang dari 0.4 atau 0.5 maka indikator dikatakan valid (kusnendi 2008).
b. Reliabilitas konstruk (RK) dan Variance Extracted (VE)
RK dan VE menggambarkan kemampuan peubah i ndikator secara bersama–sama mengukur peubah laten. Nilai reliabilitas konstruk yang disarankan adalah lebih besar dari 0.70 . Sedangkan nilai VE yang disarankan adalah lebih besar dari 0.50 (Hair et al. 2009).
11.Interpretasi model dilakukan terhadap koefisien lintas, bobot faktor terstandarisasi, validitas peubah indikator, dan reliabilitas peubah indikator.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan melalui survei pendahuluan dengan jumlah responden 30. Pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam kuesioner ini dikembangkan berdasarkan teori yang diperoleh dari studi literatur. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan kuesioner dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara nilai masing-masing pernyataan dengan jumlah dari nilai-nilai pernyataan yang ingin diukur pada setiap peubah laten. Berdasarkan Lampiran 1 semua pernyataan dalam kuesioner valid pada taraf nyata 5% yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.349.
Tabel 2 Nilai reliabilitas cronbach alpha peubah laten
Peubah Laten Koefisien Reliabilitas Keterangan
Harga 0.805 Reliabel
Intensitas Iklan dan Promosi 0.745 Reliabel
Intensitas Distribusi 0.631 Reliabel
Kesadaran dan Asosiasi Merek 0.838 Reliabel
Kesan Kualitas 0.724 Reliabel
Loyalitas Merek 0.796 Reliabel
Asosiasi Merek Keseluruhan 0.777 Reliabel
10
Gambar 3 Uang saku responden per bulan
Gambar 4 Jumlah responden berdasarkan fakultas
laten dalam kuesioner adalah reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang reliabel.
Karakteristik Responden
11
Deteksi Multikolinieritas
Deteksi multikolinieritas dapat dilihat dari matrik koragam data sampel, jika terdapat multikolinieritas maka matriks koragam yang dihasilkan data sampel adalah matriks non definit positif (Kusnendi 2008). Apabila determinan matriks koragam bernilai nol atau sangat kecil mendekati nol mengindikasikan terdapat multikolinieritas (Mattjik dan Sumertajaya 2011). Matriks koragam data sampel pada penelitian ini adalah matriks definit positif, sehingga memiliki determinan matriks tidak nol. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada multikolinieritas.
Identifikasi Model
Identifikasi model dilakukan berkaitan untuk melihat adanya solusi dari parameter yang diduga. Identifikasi model dilakukan dengan menggunakan t-rule. Jumlah parameter yang akan diduga sebanyak 70 parameter yang terdiri dari 29 koefisien bobot faktor terstandarisasi pada model pengukuran, 29 koefisien kesalahan pada model pengukuran, dan 12 koefisien jalur yang ada pada model structural. Jumlah peubah indikator endogen adalah 13 peubah dan jumlah peubah indikator eksogen adalah 16 peubah sehingga jumlah seluruh parameter yang ada pada model adalah (13+16)(13+16+1)/2 yaitu sebanyak 870 parameter. Jumlah parameter yang akan diduga lebih sedikit dari jumlah keseluruhan parameter yang ada pada model. Jadi dapat disimpulkan bahwa parameter yang akan diduga mempunyai solusi.
Pendugaan Parameter Model Persamaan Struktural
Pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan pendugaan unweighted least square. Pendugaan parameter model persamaan struktural pada penelitian ini dilakukan dua tahap analisis. Tahap pertama yaitu melakukan confirmatory factor analysis (CFA) terhadap model persamaan pengukuran terlebih dahulu hingga memiliki model yang fit. Jika tidak, maka dilakukan
12
modifikasi terhadap model pengukuran. Tahap kedua setelah model pengukuran fit adalah analisis terhadap model persamaan struktural dengan analisis lintas.
Tabel 3 Evaluasi kebaikan model tahap pertama setelah sebelum dan sesudah modifikasi
Khi kuadrat Nilai yang kecil 1639.86 680.42
p-value > 0.05 0.000 0.0000
13 dikeluarkan karena memiliki korelasi yang rendah diantara peubah indikator lain yang mengukur kesadaran dan asosisai merek. Bobot faktor terstandarisasi tahap pertama sebelum modifikasi dapat dilihat pada Lampiran 5.
Setelah dilakukan modifikasi pada model maka dilakukan estimasi kembali dan didapatkan nilai khi kuadrat sebesar 680.42, p-value uji khi kuadrat, dan RMSR menunjukkan model belum fit, sedangkan nilai RMSEA, CFI, GFI, dan AGFI sudah menunjukkan model fit. Berdasarkan evaluasi kelayakan model secara keseluruhan menunjukkan bahwa model sudah cukup baik karena matriks koragam model hampir sama dengan matriks koragam dari data. Walaupun masih terdapat evaluasi kebaikan model yang belum fit, model tersebut adalah model yang paling optimal. Hasil evaluasi kebaikan model sebelum dan setelah modifikasi dapat dilihat pada Tabel 3.
Hasil uji kebermaknaan menunjukkan semua statistik bobot faktor memiliki nilai t-hitung > 1.96 dan memiliki bobot faktor terstandarisasi dengan peubah laten yang ingin diukur tidak kurang dari 0.4 seperti pada Lampiran 5, sehingga indikator dikatakan sah dan handal mengukur peubah latennya. Model tahap pertama setelah modifikasi ini menjadi model awal pada analisis tahap kedua. Diagram jalur model tahap pertama sebelum dan sesudah modifikasi dapat dilihat pada Lampiran 4.
Tabel 4 Nilai reliabilitas konstruk dan variance extracted peubah laten Peubah laten
Harga 0.4745* 0.3464** Tidak Reliabel
Intensitas iklan dan promosi 0.7963 0.5408 Reliabel
Intensitas distribusi 0.7202 0.77125 Reliabel
Kesadaran dan asosiasi
merek 0.8234 0.6169 Reliabel
Kesan kualitas 0.8776 0.6643 Reliabel
Loyalitas merek 0.9024 0.6439 Reliabel
Ekuitas merek keseluruhan 0.8558 0.6652 Reliabel * Nilai RK < 0.7,tidak reliabel ** Nilai VE < 0.5, tidak reliabel
Berdasarkan nilai VE dan RK pada Tabel 4, variabel laten harga tidak reliabel dengan ketentuan nilai reliabilitas konstruk yang disarankan adalah lebih besar dari 0.70 dan nilai VE yang disarankan adalah lebih dari 0.50 (Hair et al. 2009). Artinya peubah indikator dari peubah laten harga kurang andal dalam mengukur secara bersama-sama peubah latennya.
14
Tabel 5 Evaluasi kelayakan model pada model tahap kedua
Evaluasi kebaikan model Cut off value Hasil uji
Khi kuadrat Nilai yang kecil 927.63
p-value > 0.05 0.0000
RMSEA 0. 0.098
CFI ≥ 0.9ε 1.00
GFI > 0.90 0.95
AGFI >0.90 0.94
RMSR 0.0ε 0.11
Gambar 6 Diagram jalur model tahap kedua
15 kesadaran dan asosiasi merek cukup tinggi dengan mayoritas memberi nilai 4, sedangkan penilaian responden terhadap ekuitas merek secara keseluruhan cenderung netral atau biasa saja dengan mayoritas memberi nilai 3. Hasil penelitian Wibowo (2007) mengenai analisis ekuitas merek produk hand sanitizer ANTIS di wilayah DKI Jakarta, menunjukkan kesadaran merek berpengaruh negatif terhadap ekuitas merek. Hubungan negatif tersebut menunjukkan bahwa kesadaran merek merupakan aset yang diperlukan tetapi tidak cukup kuat untuk membangun ekuitas merek yang kuat (Wibowo 2007).Koefisien lintas dan nilai t dari masing-masing dimensi ekuitas merek dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Koefisien lintas (Βeta) dan nilai-t dalam hubungan ekuitas merek dengan dimensi-dimensi ekuitas merek
Dimensi ekuitas merek
Hubungan antara dimensi-dimensi ekuitas merek dengan usaha-usaha pemasaran ditunjukkan dengan nilai koefisien lintas (gamma). Hasil koefisien lintas (gamma) dan nilai-t dalam hubungan dimensi-dimensi ekuitas merek dengan usaha-usaha pemasaran dapat dilihat pada Tabel 7.
Berdasarkan nilai koefisien lintas pada Tabel 7, nilai koefisien lintas tertinggi yang mempengaruhi kesadaran dan asosiasi merek adalah usaha-usaha pemasaran yang dipersepsikan dalam bentuk intensitas distribusi, dengan nilai sebesar 0.78. Diikuti oleh intensitas iklan dan promosi sebesar 0.14. Bobot faktor tertinggi dalam membentuk peubah laten intensitas distribusi adalah Ketersediaan Kopiko 78ºC pada banyak toko atau warung atau supermarket atau asongan (X12), dengan nilai sebesar 0.95. Hal ini menunjukkan bahwa pendistribusian yang dilakukan oleh produsen baik. Ketersediaan Kopiko 78ºC pada banyak toko atau warung atau supermarket atau asongan memberikan kontribusi paling besar dalam menggambarkan intensitas distribusi mempengaruhi kesadaran dan asosiasi merek. Semakin tinggi intensitas pendistribusian Kopiko 78ºC yang dilakukan oleh produsen akan menyebabkan kesadaran dan asosiasi merek semakin tinggi.
16
konsumen, sedangkan intensitas distribusi untuk mempermudah konsumen mendapatkan produk. Kesan kualitas di benak konsumen lebih dipengaruhi oleh harga dan evaluasi konsumen terhadap produk setelah membeli dan mengkonsumsi produk.
Berdasarkan nilai koefisien lintas pada Tabel 7, nilai koefisien lintas tertinggi yang mempengaruhi loyalitas merek adalah usaha-usaha pemasaran yang dipersepsikan dalam bentuk intensitas distribusi, dengan nilai sebesar 0.28. Diikuti intensitas iklan dan promosi, dengan nilai sebesar 0.16. Bobot faktor tertinggi dalam membentuk peubah laten intensitas distribusi adalah Kopiko 78ºC dijual pada banyak toko atau warung atau supermarket atau asongan (X12), dengan nilai sebesar 0.95. Hal ini menunjukkan bahwa pendistribusian Kopiko 78ºC yang dilakukan oleh produsen baik. Ketersediaan Kopiko 78ºC pada banyak toko atau warung atau supermarket atau asongan memberikan kontribusi paling besar dalam menggambarkan intensitas distribusi mempengaruhi loyalitas merek. Semakin tinggi pendistribusian yang dilakukan oleh produsen akan menyebabkan konsumen mudah dalam mendapatkan produk, sehingga konsumen yang loyal tidak berpindah ke merek lain dan dapat mengakuisisi konsumen yang tidak loyal menjadi loyal.
Tabel 7 Koefisien lintas (Gamma) dan nilai-t dalam hubungan dimensi-dimensi ekuitas merek dengan usaha-usaha pemasaran
Dimensi ekuitas
Loyalitas merek Intensitas iklan 0.16 8.79 0.000 Intensitas
distribusi 0.28 18.53 0.000
*Tidak berpengaruh nyata pada taraf nyata 5%
17 meningkatkan ekuitas merek dari Kopiko 78ºC. Pengaruh tidak langsung usaha-usaha pemasaran terhadap ekuitas merek secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil pengujian hipotesis pengaruh tidak langsung Hubungan Kausalitas (pengaruh tidak
langsung)
Koefisien
lintas T-hitung P-value
Harga -> Ekuitas merek 0.26 3.17 0.001682
Intensitas iklan dan promosi -> Ekuitas merek 0.09 3.86 0.000138 Intensitas distribusi -> Ekuitas merek 0.23 3.49 0.000555
SIMPULAN
Hasil pemodelan persamaan struktural pada penelitian ini menunjukkan loyalitas merek mempunyai pengaruh paling besar terhadap ekuitas merek dari Kopiko 78ºC, dengan nilai koefisien lintas sebesar 0.70. Usaha-usaha pemasaran yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap loyalitas merek adalah intensitas distribusi, dengan koefisien lintas sebesar 0.28. Selanjutnya, kesan kualitas mempunyai pengaruh positif terhadap ekuitas merek dari Kopiko 78ºC, dengan, koefisien lintas sebesar 0.42. Usaha-usaha pemasaran yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kesan kualitas adalah harga, dengan koefisien lintas sebesar 0.61. Selanjutnya, kesadaran dan asosiasi merek mempunyai pengaruh negatif terhadap ekuitas merek dari Kopiko 78ºC, dengan koefisien lintas sebesar -0.11. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan asosiasi merek merupakan aset yang diperlukan tetapi tidak cukup kuat untuk membangun ekuitas merek yang kuat. Usaha-usaha pemasaran yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kesadaran dan asosiasi merek adalah intensitas distribusi, dengan koefisien lintas sebesar 0.78. Harga memilki pengaruh tidak langsung paling besar terhadap ekuitas merek, dengan nilai koefisien lintas sebesar 0.26, diikuti oleh intensitas distribusi, dengan nilai koefisien lintas sebesar 0.23, kemudian pengaruh tidak langsung terkecil adalah intensitas iklan dan promosi, dengan nilai koefisien lintas sebesar 0.09.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bollen KA. 1989. Structural Equation With Latent Variables. New York (US): John Wiley and Sons.
Fitrahdini, Sumarwan U, Nurmalina R. 2010. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Ekuitas Merek Produk Es Krim. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. 3(1):74-81
Hair JF, Anderson RF, Tatham RL, Black WC. 2009. Multivariate Data Analysis 7th ed. New Jersey (US): Prentice Hall, Inc.
Kline, Rex B. 2011. Principles and Practice of Structural Equation Modeling 3rd ed. New York (US): The Guilford Press.
Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel dengan Lisrel. Bandung (ID): ALFABETA, cv.
Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2011. Sidik Peubah Ganda Menggunakan SAS. Bogor (ID): IPB Press.
Sumarwan U, Prihartono AG, Sumarlin AW, Mamahit DA, Purnomohadi E, Hasan J, Ahmady M, Wulandari R, Haryono T. 2012. Riset Pemasaran dan Konsumen. Seri ke-2. Bogor (ID): IPB Press.
Sumarwan U, Puspitawati H, Hariadi A, Ali MM, Gazali M, Hartono S, Fariana T. 2013. Riset Pemasaran dan Konsumen. Seri ke-3. Bogor (ID): IPB Press.
Wibowo DA. 2007. Analisis Ekuitas Merek Produk Hand Sanitizer ANTIS Di Wilayah DKI Jakarta [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
19
LAMPIRAN
Lampiran 1 Nilai uji validitas setiap pernyataan dalam kuesioner
Peubah laten
Intensitas Iklan dan Promosi (X2)
X4 0.656
Intensitas Distribusi (X3) X12 0.874
X13 0.836
Kesadaran dan Asosiasi Merek (Y1)
20
Lampiran 2 Model pengukuran dan model struktural
Peubah laten Model pengukuran Model struktural Harga (ξ1)
Intensitas iklan dan promosi (ξ2)
Intesitas distribusi (ξ3)
Kesadaran dan asosiasi merek
( 1)
Kesan kualitas( 2)
Loyalitas merek( 3)
21 Lampiran 3 Pemodelan persamaan pengukuran dan model persamaan struktural
22
Lampiran 4 Diagram jalur model pengukuran sebelum (a) modifikasi dan seudah modifikasi (b)
23 Lampiran 5 Nilai bobot faktor terstandarisasi sebelum dan sesudah modifikasi
24
Lampiran 6 Matriks korelasi untuk seluruh peubah
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10
x1 1.000 0.461 0.286 0.218 0.196 0.152 0.063 0.028 -0.012 0.166
x2 0.461 1.000 0.170 0.032 0.107 0.214 0.202 0.135 0.079 0.079
x3 0.286 0.170 1.000 0.226 0.247 -0.038 -0.059 0.127 0.101 0.217
x4 0.218 0.032 0.226 1.000 0.576 0.246 0.087 0.252 0.117 0.200
x5 0.196 0.107 0.247 0.576 1.000 0.305 0.074 0.282 0.189 0.327
x6 0.152 0.214 -0.038 0.246 0.305 1.000 0.513 0.312 0.314 0.229
x7 0.063 0.202 -0.059 0.087 0.074 0.513 1.000 0.330 0.225 0.086
x8 0.028 0.135 0.127 0.252 0.282 0.312 0.330 1.000 0.416 0.386
x9 -0.012 0.079 0.101 0.117 0.189 0.314 0.225 0.416 1.000 0.566
x10 0.166 0.079 0.217 0.200 0.327 0.229 0.086 0.386 0.566 1.000
x11 0.090 0.134 0.182 0.163 0.247 0.278 0.135 0.393 0.539 0.686
x12 0.195 0.007 0.349 0.288 0.284 -0.018 -0.177 0.031 0.036 0.292
x13 0.191 0.025 0.267 0.204 0.257 0.027 -0.148 0.022 -0.028 0.199
y1 0.307 0.150 0.358 0.267 0.295 0.099 -0.053 0.126 0.062 0.258
y2 0.282 0.154 0.328 0.251 0.261 0.084 -0.109 0.109 0.060 0.341
y3 0.262 0.154 0.360 0.216 0.256 0.014 -0.134 0.065 -0.029 0.243
y4 0.242 0.105 0.284 0.169 0.268 0.019 -0.048 0.095 0.008 0.191
y5 0.212 0.077 0.227 0.221 0.255 0.013 -0.097 0.126 0.115 0.323
y6 0.224 0.128 0.192 0.167 0.250 0.045 0.016 0.070 0.042 0.203
y7 0.267 0.101 0.441 0.206 0.258 0.047 -0.114 0.125 0.038 0.232
y8 0.198 0.137 0.376 0.212 0.225 0.064 -0.005 0.196 0.042 0.206
y9 0.239 0.064 0.433 0.236 0.242 0.053 -0.012 0.088 -0.063 0.166
y10 0.151 0.118 0.245 0.167 0.137 0.192 0.181 0.123 0.084 0.088
y11 0.189 0.146 0.168 0.221 0.212 0.199 0.157 0.131 0.029 0.121
y12 0.127 0.177 0.226 0.147 0.132 0.248 0.196 0.098 0.014 0.079
y13 0.128 0.129 0.246 0.086 0.156 0.136 0.116 0.115 0.021 0.119
y14 0.190 0.221 0.311 0.165 0.189 0.111 0.141 0.202 0.099 0.150
y15 0.225 0.134 0.284 0.134 0.242 0.130 0.119 0.142 0.052 0.216
25 Lampiran 6 Matriks korelasi untuk semua peubah (lanjutan)
x11 x12 x13 y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7
x1 0.090 0.195 0.191 0.307 0.282 0.262 0.242 0.212 0.224 0.267
x2 0.134 0.007 0.025 0.150 0.154 0.154 0.105 0.077 0.128 0.101
x3 0.182 0.349 0.267 0.358 0.328 0.360 0.284 0.227 0.192 0.441
x4 0.163 0.288 0.204 0.267 0.251 0.216 0.169 0.221 0.167 0.206
x5 0.247 0.284 0.257 0.295 0.261 0.256 0.268 0.255 0.250 0.258
x6 0.278 -0.018 0.027 0.099 0.084 0.014 0.019 0.013 0.045 0.047
x7 0.135 -0.177 -0.148 -0.053 -0.109 -0.134 -0.048 -0.097 0.016 -0.114
x8 0.393 0.031 0.022 0.126 0.109 0.065 0.095 0.126 0.070 0.125
x9 0.539 0.036 -0.028 0.062 0.060 -0.029 0.008 0.115 0.042 0.038
x10 0.686 0.292 0.199 0.258 0.341 0.243 0.191 0.323 0.203 0.232
x11 1.000 0.225 0.164 0.232 0.294 0.184 0.158 0.255 0.163 0.234
x12 0.225 1.000 0.666 0.396 0.515 0.423 0.376 0.435 0.293 0.349
x13 0.164 0.666 1.000 0.421 0.405 0.342 0.308 0.333 0.250 0.373
y1 0.232 0.396 0.421 1.000 0.527 0.468 0.429 0.343 0.294 0.501
y2 0.294 0.515 0.405 0.527 1.000 0.673 0.563 0.503 0.422 0.461
y3 0.184 0.423 0.342 0.468 0.673 1.000 0.645 0.556 0.519 0.401
y4 0.158 0.376 0.308 0.429 0.563 0.645 1.000 0.512 0.501 0.383
y5 0.255 0.435 0.333 0.343 0.503 0.556 0.512 1.000 0.586 0.271
y6 0.163 0.293 0.250 0.294 0.422 0.519 0.501 0.586 1.000 0.307
y7 0.234 0.349 0.373 0.501 0.461 0.401 0.383 0.271 0.307 1.000
y8 0.222 0.301 0.326 0.466 0.357 0.316 0.302 0.238 0.288 0.559
y9 0.156 0.372 0.410 0.493 0.477 0.409 0.447 0.275 0.379 0.584
y10 0.112 0.081 0.050 0.234 0.167 0.098 0.077 0.060 0.189 0.329
y11 0.165 0.123 0.075 0.318 0.279 0.188 0.286 0.138 0.268 0.317
y12 0.142 0.019 -0.033 0.171 0.109 0.022 0.028 0.003 0.072 0.234
y13 0.168 0.123 0.140 0.288 0.186 0.161 0.213 0.097 0.213 0.338
y14 0.205 0.128 0.072 0.278 0.208 0.128 0.177 0.119 0.224 0.374
y15 0.213 0.215 0.165 0.382 0.341 0.316 0.327 0.271 0.392 0.397
26
Lampiran 6 Matriks korelasi untuk semua peubah (lanjutan)
y7 y8 y9 y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16
x1 0.267 0.198 0.239 0.151 0.189 0.127 0.128 0.190 0.225 0.259
x2 0.101 0.137 0.064 0.118 0.146 0.177 0.129 0.221 0.134 0.272 x3 0.441 0.376 0.433 0.245 0.168 0.226 0.246 0.311 0.284 0.161
x4 0.206 0.212 0.236 0.167 0.221 0.147 0.086 0.165 0.134 0.185 x5 0.258 0.225 0.242 0.137 0.212 0.132 0.156 0.189 0.242 0.185
x6 0.047 0.064 0.053 0.192 0.199 0.248 0.136 0.111 0.130 0.144 x7 -0.114 -0.005 -0.012 0.181 0.157 0.196 0.116 0.141 0.119 0.168
x8 0.125 0.196 0.088 0.123 0.131 0.098 0.115 0.202 0.142 0.136 x9 0.038 0.042 -0.063 0.084 0.029 0.014 0.021 0.099 0.052 0.038
x10 0.232 0.206 0.166 0.088 0.121 0.079 0.119 0.150 0.216 0.113 x11 0.234 0.222 0.156 0.112 0.165 0.142 0.168 0.205 0.213 0.118
x12 0.349 0.301 0.372 0.081 0.123 0.019 0.123 0.128 0.215 0.099 x13 0.373 0.326 0.410 0.050 0.075 -0.033 0.140 0.072 0.165 0.126
y1 0.501 0.466 0.493 0.234 0.318 0.171 0.288 0.278 0.382 0.214 y2 0.461 0.357 0.477 0.167 0.279 0.109 0.186 0.208 0.341 0.170
y3 0.401 0.316 0.409 0.098 0.188 0.022 0.161 0.128 0.316 0.138 y4 0.383 0.302 0.447 0.077 0.286 0.028 0.213 0.177 0.327 0.151
y5 0.271 0.238 0.275 0.060 0.138 0.003 0.097 0.119 0.271 0.076 y6 0.307 0.288 0.379 0.189 0.268 0.072 0.213 0.224 0.392 0.200
y7 1.000 0.559 0.584 0.329 0.317 0.234 0.338 0.374 0.397 0.305 y8 0.559 1.000 0.609 0.354 0.354 0.278 0.430 0.351 0.423 0.298
y9 0.584 0.609 1.000 0.418 0.448 0.281 0.427 0.333 0.443 0.346 y10 0.329 0.354 0.418 1.000 0.584 0.560 0.536 0.475 0.435 0.367
y11 0.317 0.354 0.448 0.584 1.000 0.524 0.524 0.469 0.494 0.399 y12 0.234 0.278 0.281 0.560 0.524 1.000 0.565 0.458 0.489 0.430
y13 0.338 0.430 0.427 0.536 0.524 0.565 1.000 0.482 0.507 0.464 y14 0.374 0.351 0.333 0.475 0.469 0.458 0.482 1.000 0.654 0.530
27 Lampiran 7 Kuesioner penelitian
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN STATISTIKA
Jl. Meranti Wing 22, Level 4 Kampus IPB Dramaga-Bogor 16680
Kuesioner Penelitian
Terima kasih atas partisipasi Anda menjadi salah satu responden dalam penelitian saya Agung Aji Wibowo (G14110028), mahasiswa Departemen tatistika PB, dengan judul penelitian “ nalisis Persepsi Konsumen Terhadap Ekuitas Merek Dari Kopiko 78ºC Menggunakan Pemodelan Persamaan truktural”. a a sangat menghargai kejujuran nda dalam mengisi kuesioner ini. Identitas Anda akan dijamin kerahasiaannya dan hasil survey ini semata-mata hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian, bukan komersial.
Hari,tanggal: No. Kuesioner:
SCREENING
1. Apakah Anda pernah membeli dan mengkonsumsi Kopiko 78ºC?
a. Ya b. Tidak
(Jika menjawab ‘b’, STOP)
2. Berapa kali Anda membeli dan mengkonsumsi Kopiko 78ºC? a. > 1 kali b. 1 kali
Jika menjawab ‘b’, STOP
IDENTITAS RESPONDEN 1. Departemen :
2. Fakultas :
3. Usia :
4. Jenis Kelamin : 5. No. Telepon :
6. Uang Saku per bulan : (a) < Rp 500.000
28
Beri tanda (x) untuk setiap skor penilaian sesuai penilaiana Anda terhadap pernyataan-pernyataan berikut
*keterangan
1 = Sangat Tidak Setuju
5 = Sangat Setuju A.Harga
No Pernyataan Skor penilaian
1 Harga Kopiko 78ºC sesuai dengan kemampuan
yang saya miliki 1-2-3-4-5
2 Harga Kopiko 78ºC lebih murah dibandingkan pesaingnya 1-2-3-4-5
3
Harga Kopiko 78ºC sesuai dengan kualitas yang
saya rasakan 1-2-3-4-5
B.Intensitas Iklan dan Promosi
No Pernyataan Skor penilaian
1 Iklan Kopiko 78ºC relatif lebih banyak
dibandingkan dengan produk lain yang serupa 1-2-3-4-5 2 Saya sering melihat iklan Kopiko 78ºC di
televisi 1-2-3-4-5
3 Saya sering melihat iklan Kopiko 78ºC di media
cetak 1-2-3-4-5
4 Saya sering mendengar iklan Kopiko 78ºC di
radio 1-2-3-4-5
5 Produsen melakukan kegiatan pemasaran
Kopiko 78ºC selain iklan secara gencar 1-2-3-4-5 6 Produsen memberi sampel Kopiko 78ºC gratis 1-2-3-4-5 7 Produsen sering melakukan promosi Kopiko
78ºC dengan menjadi sponsor kegiatan tertentu 1-2-3-4-5 8 Kopiko 78ºC sering mengadakan event/kegiatan
yang menarik 1-2-3-4-5
C.Intensitas Distribusi
No Pernyataan Skor
penilaian 1 Kopiko 78ºC dijual pada banyak
toko/warung/supermarket/asongan dan lain-lain 1-2-3-4-5 2 Kopiko 78ºC selalu tersedia di setiap
29 D.Kesadaran dan Asosiasi Merek
No Pernyataan Skor
penilaian 1 Kopiko 78ºC memiliki kesan yang positif 1-2-3-4-5 2 Saya merasa tidak asing dengan Kopiko 78ºC 1-2-3-4-5 3 Saya tidak kesulitan untuk membayangkan Kopiko
78ºC dalam ingatan saya 1-2-3-4-5
4 Saya dapat membedakan Kopiko 78ºC dengan
produk lain yang sejenis 1-2-3-4-5
5 Saya dapat dengan cepat membayangkan simbol atau
logo dari Kopiko 78ºC 1-2-3-4-5
6
Karakteristik lain dari Kopiko 78ºC (selain logo) dapat dengan cepat saya bayangkan dalam ingatan saya
1-2-3-4-5
E.Kesan Kualitas
No Pernyataan Skor
penilaian
1 Kopiko 78ºC berkualitas tinggi 1-2-3-4-5
2 Saya yakin Kopiko 78ºC disukai oleh
keluarga/teman saya 1-2-3-4-5
3 Rasa Kopiko 78ºC sangat saya sukai 1-2-3-4-5 F. Loyalitas Merek
No Pernyataan Skor
penilaian 1 Saya sedang memikirkan untuk menjadi konsumen
setia Kopiko 78ºC 1-2-3-4-5
2 Saya akan tetap mengkonsumsi Kopiko 78ºC di
masa mendatang 1-2-3-4-5
3
Saya tidak akan membeli merek lain jika Kopiko 78ºC tersedia di toko/warung/supermarket yang saya kunjungi
1-2-3-4-5
4 Saya akan merekomendasikan kawan/saudara untuk
30
G.Ekuitas Merek Keseluruhan
No Pernyataan Skor
penilaian 1
Jika ada merek kopi siap minum lain yang memiliki kualitas Kopiko 78ºC, saya lebih memilih membeli Kopiko 78ºC
1-2-3-4-5
2
Jika ada merek kopi siap minum lain yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Kopiko 78ºC, saya lebih memilih untuk membeli Kopiko 78ºC
1-2-3-4-5
3
Jika ada merek kopi siap minum yang menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan Kopiko 78ºC, saya lebih memilih untuk Kopiko 78ºC
31
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 21 Februari 1994 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Jarot Bayu Aji dan Ibu Lestari Rahayu. Tahun 2008 penulis lulus dari Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Albinaa Islamic Boarding School di Bekasi. Tahun 2011 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Karawang dan pada tahun yang sama penulis diterima di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) undangan .