1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Kerja Praktek
Komponen penerimaan pajak sebagai unsur penerimaan Negara dalam
APBN mengalami peninngkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari
relisasi penerimaan pajak dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Pada tahun anggaran 1991/1992,relisasi penerimaan pajak mencapai Rp.
20,1 triliun. Sengkan pada tahun anggaran 2001 jumlah tersebut telah mencapai
Rp. 158,5 tiliun atau meningkat lebih dari 600% dalam kurun 10 tahun. Besarnya
kebutuhan penerimaan pajak dalam APBN menuntut administrasi pajak di
Indonesia untuk dapat bekerja secara efisien dan efektif (Wahyu Santoso,2008).
Perubahan sistem administrasi pajak dalam hal pengelolaan sangat penting
dan konstruktif untuk memenuhi tuntutan berbagai pihak sebagai pemangku
kepentingan terhadap pajak. Modernisasi perpajakan secara komprehensif sebagai
satu kesatuan dilakukan terhadap 3 bidang pokok yang secara langsung
menyentuh pilar perpajakan yaitu bidang administrasi, bidang peraturan dan
bidang pengawasan ( Siti Kurnia Rahayu ,2010 ).
Modernisasi sistem perpajakan dilingkungan DJP bertujuan untuk
menerapkan Good Governance dan pelayanan prima kepada masyarakat. Good
Governance,merupakan penerapan sistem administrasi perpajakan yang transparan dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi teknologi yang
sekaligus pengawasan intensif pada para wajib pajak. Selain itu untuk mencapai
tingkat kepatuhan pajak yang tinggi, meningkatkan kepercayaan administrasi
perpajakan dan mencapai tingkat produktifitas pegawai pajak yang tinggi.
Pengelolaan pajak mengalami perubahan besar yang terus dikembangkan ke arah
modernisasi. Dengan demikian optimalisasi penerimaan pajak dapat terlaksana
dengan baik, efektif dan efisien ( Siti Kurnia Rahayu ,2010 ).
Reformasi birokrasi di Direktorat Jenderal Pajak atau yang lebih dikenal
dengan istilah penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern telah
melahirkan jabatan baru di kantor pajak yaitu Account Representative, dimana
Account Representative ini merupakan mitra penghubung antara DJP dengan Wajib Pajak. Setiap Account Representative mempunyai beberapa Wajib Pajak yang harus ditanganinya, dimana terhadap Wajib Pajak tersebut Account
Representative berkewajiban untuk memberikan bimbingan/konsultasi dan melakukan pengawasan terhadap kepatuhan kewajiban perpajakan. Jika sebelum
sistem administrasi perpajakan modern seorang Wajib Pajak harus menghubungi
banyak bagian di kantor pajak untuk menyelesaikan urusan perpajakannya, maka
saat ini cukup menghubungi Account Representative yang telah diberi tugas
menangani Wajib Pajak tersebut.(sumber: kompas.com)
Fenomena yang terjadi pada KPP Tegallega adalah terjaadinya penurunan
3
Tabel 1.1 Kinerja Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Bandung
Tegallega Periode 2007-2009
Sumber : KPP Pratama Bandung Tegallega
Dari Tabel 1.1 diatas , dapat dijelaskan bahwa realisasi penerimaan pajak
yang dicapai KPP Pratama Bandung Tegallega untuk periode 2007-2009
efektivitas penerimaannya sudah mencapi 100% akan tetapi terjadinya penurunan
efektivitas penerimaan pajak. Pada tahun 2008 turun sebesar 75,73% dan tahun
2009 turun 5,16%
Menurut Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) pada KPP
Pratama Tegallega Bandung saat penulis melakukan wawancara dan observasi
lapangan , mengemukankan bahwa masalah penurunan kinerja pencapain
penerimaan pajak dapat disebabkan karena ketidakpatuhan wajib pajak atau kedua
adalah kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung yang perlu
ditingkatkan khususnya pegawai Acount Representative dalam memenuhi rencana penerimaan pajak dalam wilayah kinerjanya. Masalah tidak tercapainya
penerimaan pajak bisa disebabkan karena penyuluhan dan pelayanan yang
dilakukan Accoun Representative belum optimal sehingga kesadaran WP masih
rendah, penggalian potensi dan juga melakukan konseling serta himabauan agar
WP melunasi utang pajaknya yang belum maksimal.
KPP Pratama Bandung Tegallega
Tahun Target Realisasi Efektivitas
2007 Rp 171.373.000.000 Rp 327.539.830.730 191,13 2008 Rp 170.513.000.000 Rp 196.768.434.934 115,4 2009 Rp 295.559.007.000 Rp 325.822.892.985 110,29
[image:3.595.146.482.183.276.2]Selain itu, ketika penulis yang di tempatkan dibagian Waskon melihat saat
ada wajib pajak yang akan melakukan konseling atau bimbingan sulitnya
menemui Account Representative pada saat jam kerja. Berdasarkan hal tersebut,
maka rendahnya kinerja pegawai Account Repsentative pada KPP Tegallega
Bandung.
Dari fenomena di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat
masalah tersebut maka Laporan Kerja Praktek ini diberi judul :
“ Tinjauan atas Peran AccountRepresentative pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bandung Tegallega”
1.2Maksud & Tujuan Laporan Kerja Praktek
1.2.1 Maksud Laporan Kerja Praktek
Melakukan peninjauan kembali terhadap peran Account Representative
pada Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tegallega
1.2.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek
1. Untuk mengetahui tugas Account Representative (AR).
2. Untuk mengetahui tanggung jawab Account Representative (AR)
3. Untuk mengetahui posedur pemberian bimbingan kepada wajib pajak oleh
Account Representative (AR).
1.3Kegunaan Kerja Praktek
Data serta informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktek yang
5
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan yang
lebih luas tentang Peran AccountRepresentative. 2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi
dalam membantu pemecahan masalah yang berkaitan dengan Peran
Account Representative (AR).
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan,
umumnya mengenai Peran Account Representative (AR)., serta sebagai bahan referensi untuk penelitian dalam bidang yang sama.
1.4Metode Kerja Praktek
Metode kuliah Kerja Praktek yang penulis laksanakan menggunakan Blok
Release Method, yaitu pelaksanaan kerja praktek dalam satu periode kuliah Kerja Praktek tertentu, yaitu selama 24 hari kerja pada setiap hari kerja. Adapun
pelaksanaannya dimulai tanggal 18 Juli - 18 agustus 2010. Selain itu, untuk
melengkapi data-data yang diperlukan, penulis melakukan studi kepustakaan
dimana bermanfaat untuk membandingkan data dan informasi yang diperoleh
dengan landasan teori yang didapat dari literatur-literatur dan bahan-bahan
perkuliahan.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penyusunan
1. Studi lapangan (Field Study)
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dilokasi
untuk memperoleh data yang diperlukan.
b. Wawancara atau Interview
Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang
dibahas.Penulis mengadakan hubungan langsung dengan pihak-pihak
yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan. Dalam teknik wawancara ini, penulis mengadakan tanya
jawab kepada sumber yang dapat memberikan data atau informasi.
c. Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen
yang terdapat pada perusahaan. Mulai dari literatur, dan buku-buku
yang ada.
2. Penelitian Pustaka (Library Research)
Yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari serta
mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan pembahsan ini, tujuan dari
penelitian kepustakaanmelalui jurnal penelitian dan artikel adalah
menelaah penelitian-penelitian yang berkaitan dengan topik yang diteliti
yang digunakn sebagai studi awal, sebagai pembanding maupun sebagai
7
1.5Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Dalam menyusun laporan ini, penulis mengumpulkan data yang diperlukan
baik informasi secara lisan maupun tulisan dengan cara melakukan Kerja Praktek
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega Praktek dilaksanakan
mulai tanggal 18 Juli sampai dengan 18 Agustus 2010 yang berlokasi di Jl
Tabel 1.2
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
NO KEGIATAN
BULAN
JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengajukan Permohonan KP
2 Mencari Tempat KKP
3 Pelaksanaan KKP
4 Mengajukan judul
5 Mencari Data Laporan KP
6 Pengelolaan Data Laporan KP
7 Membuat Laporan KP
8 Bimbingan Laporan KP
a. Judul
b. BAB I
c. BAB II
d. BAB III
[image:8.595.49.573.141.399.2]9
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah KPP Pratama Bandung Tegallega
Sejarah pajak mula-mula berasal dari Negara Perancis pada zaman
pemerintahan Napoleon Bonaparte, yang pada zamannya beliau terkenal dengan
nama “Cope Napoleon”. Pada masa itu Negara Belanda dijajah oleh Negara
Perancis. Sistem pajak yang diterapkan Perancis kepada Belanda diterapkan pula
oleh Belanda kepada Indonesia pada saat Belanda menjajah Indonesia, yang ada
saat itu dikenal dengan “Oor Logs-Overgangs Blasting” (Pajak Penghasilan).
Konsep pajak itu kemudian dibuat pada tahun 1942 di Australia saat Indonesia
masih diduduki tentara Jepang.
Maksud dari peralihan mengenai pajak ini merupakan suatu peraturan
yang dibuat untuk mempersiapkan bilamana dikemudian hari penjajah Jepang
ditarik kembali dari Indonesia.
Pemungutan pajak ini oleh pemerintah Belanda dilaksanakan oleh suatu
badan yaitu “ Deinspetie van Vinancian”, yang kemudian diganti nama menjadi
“Zeinenbu” oleh pemerintah Jepang pada tanggal 15 Maret 1942. Lima bulan
kemudian, 15 Agustus 1942, nama tersbut diganti menjadi “Kantor Inspeksi
Keuangan” dan berkantor di Gedung Concordia (sekarang Gedung Merdeka) di
Jalan Asia Afrika.
Pada tanggal 21 Agustus 1947 bersamaan dengan Agresi Militer Berlanda
Kabupaten Soreang, bersama-sama dengan Tentara Keamanan Rakyat
berevakuasi. Setelah Agresi Militer Belanda II menyerang lagi pada tanggal 19
Desember 1948, Kantor Inspeksi Keuangan Bandung dipindahkan ke
Tasikmalaya. Bersamaan dengan kejadian tersebut, kekkuasaan Republik
Indonesia terpecah menjadi dua, yaitu :
1. Kelompok yang bekerja dengan Belanda dan menolak pindah ke
Tasikmalaya. Kelompok ini disebut menganut sistem “cooperative” (inspeksi
Keuangan Bandung).
2. Kelompok yang menganut non-cooperative, yang mana kelompok ini pindah
ke Tasikmalaya dan tidak bekerjasama dengan Belanda.
Setelah berakhirnya Agresi Militer Belanda II, Kantor Inspeksi Keuangan
Bandung yang berada di Tasikmalaya dibubarkan dan kedudukannya
dikembalikan di Bandung pada tanggal 17 Desember 1947. Kantor Inspeksi
Keungan Bandung pada saat itu diserah terimakan oleh Menteri yang pertama,
Mr. Safrudin Prawiwanegara, dan kemudian menteri Negara ini menunjuk Bapak
Sahid Koesoemosarminto sebagai Kepala Kantor Inspeksi Keuangan Bandung
yang pertama, periode 1957-1950, berkantor di km “0” (Groofpostweg), saat ini di
Jalan Asia Afrika Nomor 114, Bandung
Sejak tahun 1968, Kantor Inspeksi Keuangan Bandung berganti nama menjadi
Kantor Inspeksi Pajak Bandung. Pada tanggal 1 Agustus 1980, Kantor Inspeksi
Pajak Bandung dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Inspeksi Pajak Bandung Barat yang meliputi : Kota Praja Bandung sebelah
11
Bandung, dan Kota Administatif Cimahi dan berkantor di Jl.Soekarno
Hatta.
2. Inspeksi Pajak Timur, meliputi : Bandung sebelah Timur yang terbelah
oleh Jl.Moch.Toha, Jl.Otto Iskandardinata, Jl. Cicendo, Jl. Cihampelas
bagian Selatan, Jl.Pasteur bagian Timur, Jl. Cipaganti, dan Jl. Setiabudi
yang berkantor di Jl. Asia Afrika No. 114 Bandung (termasuk Kabupaten
Sumedang).
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
Kep-148/KMK.01/1988 tanggal 19 Januari 1988 dibentuklah kantor baru yang diberi
nama Kantor Inspeksi Bandung Tengah beralamatkan Jalan Purnawarman No. 21
Bandung dengan Drs. Untung Rivai sebagai kepala kantornya. Sejak berlakunya
Keputusan Menteri Keuangan tersebut maka di Bandung dibagi atas tiga Kantor
Inspeksi Pajak, yaitu :
Kantor Inspeksi Bandung Timur, Kantor Inspeksi Bandung Tengah, dan Kantor
Inspeksi Bandung Barat.
Dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
443/KMK.0112001 tanggal 23 Juli 2001, terhitung mulai tanggal 1 Februari 2002
KPP Bandung dibagi menjadi:
1. KPP Cimahi yang beralamatkan di Ji. Raya Barat Cimahi
2. KPP Bandung Tegallega yang beralamatkan di 11. Soekamo Hatta No.2
16 Bandung
3. KPP Bandung Cibeunying yang beralamatkan di Ji. Purnawarman No.3 72
4. KPP Bandung Karees yang beralamatkan di Ji. Kiaracondong No.372
Bandung
5. KPP Bandung Cicadas yang beralamatkan di Ji. Soekarno Hatta No.718
Bandung
6. KPP Bandung Bojonegara yang beralamatkan di 31. Asia Afrika No.114
Bandung
2.2 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Tegallega
Struktur organisasi merupakan suatu bagian dan uraian tugas yang
menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap karyawan
yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka
seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang
telah ditetapkan oleh KPP Pratama Tegallega Bandung.
Stuktur Organisasi yang ada dalam KPP Pratama Bandung Tegallega
berbentuk organisasi fungsi karena disusun atas dasar kegiatan dari tiap-tiap
fungsi sesuai dengan kepentingan Kantor Pelayanan Pajak, dimana tiap-tiap
fungsi atau kegiatan seolah-olah terpisah berdasarkan atas bidang keahliaanya.
Sekalipun demikan tiap-tiap fungsi atau kegiatan tidak dapat berdiri sendiri,
karena antara satu fungsi dengan fungsi yang lainnya saling ketergantungan.
Bentuk organisasi di KPP Pratama Bandung Tegallega yaitu berbentuk
organisasi lini atau garis, dimana otoritas mengalir dari puncak organisasi
13
pekerjaan dari pertanggung jawaban juga mengalir dari bawah hingga ke tingkat
yang paling tinggi secara bertahap berdasarkan hirarki.
Setiap aktivitas organisasi yang memiliki tujuan dan sasaran pasti
menhghasilkan output, berupa keberhasilan penerimaan pajak yang melebihi
target yang diinginkan. Output yang diberikan oleh KPP Pratma Tegallega yaitu
berupa pelayanan kepada wajib pajak. Keberhasilan organisasi mencapai tujuan
dan sasaran-sasarannya bergantung dari dan ditentukan oleh kemampuan
manajemennya dan dalam hal ini kemampuan para kepala kantor untuk
mendayagunakan sumber daya manusia dan materil. Setiap organisasinya sedang
berlangsung selalu membutuhkan adanya prodesur dan tata kerja organisasi.
Prosedur kerja yang dijalankan oleh KPP Pratama Bandung Tegallega yaitu sesuai
dengan SOP yang ada dan sesuai dengan kewengan yang mengalir dari atas
hingga ke tinggkat yang paling bawah dan pertanggungjawabannya juga mengalir
dari bawah hingga ketingkat yang paling atas.
Dilihat dari bentuk organisasi, maka wewenang tertinggi dalam KPP Pratama
Bandung Tegallega berada pada Kepala Kantor merupakan pimpinan utama yang
dibantu oleh para Kepala Seksi dan bagian-bagiannya
KPP Pratama Bandung Tegallega dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, dan
Kepala kantor melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa Kepala Seksi ,yaitu :
1. Kepala Sub Bagian Umum
2. Kepala Seksi Pengolahan Data & Informasi
3. Kepala Seksi Pelayanan
5. Kepala Seksi Pemeriksaan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
7. Kepala Seksi Ekstentisifikasi
8. Kepala Seksi Pengawasan Dan Konsultasi
Adapun Struktur organisasi yang ada pada KPP Pratama Bandung Tegallega
dapat dilihat pada lampiran
2.3Uraian Tugas KPP Pratama Bandung Tegallega
Sesuai dengan Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor
431KMK.Ol/2001, Uraian jabatan instansi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bandung Tegallega adalah sebagai berikut:
1. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melakukan penyuluhan (membina karyawan yang ada di wilayah
wewenang kekuasaannya);
b. Melakukan peningkatan pelayanan;
c. Melakukan pengawasan (pemeriksaan dan penagihan), termasuk
mengawasi jalannya kegiatan oprasional perpajakannya yaitu:
Pajak Penghasilan (PPh);
Pajak Pertambahan Nilai (PPN);
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM);
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); dan
15
Menerima laporan kerja dan setiap seksi dan membuat kegiatan
oprasional Kantor Pelayanan Pajak Jawa Barat
2. Sub Bag Umum
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Kepala Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian, mempunyai tugas
melakukan tata usaha, kepegawaian dan laporan,
b. Kepala Urusan Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan urusan
keuangan;
c. Kepala Urusan Rumah Tangga, mempunyai tugas melaksanakan
urusan rumah tangga dan perlengkapan.
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Subseksi PDI I, mempunyai tugas melakukan urusan pengolahan data
dan penyajian informasi dan pembuatan monografi pajak;
b. Subseksi PDI II, mempunyai tugas melakukan pemberian dukungan
teknis computer;
c. Subseksi PDI III, mempunyai tugas melakukan urusan penggalian
potensi perpajakan dan ekstensifikasi Wajib Pajak.
4. Seksi Pelayanan
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Subseksi Pelayanan Terpadu, mempunyai tugas melaksanakan urusan
melakukan penatausahaan pendaftaran, pemindahan, dan pencabutan
identitas Wajib Pajak;
b. Subseksi Surat Pemberitahuan Pajak (SPT), mempunyai tugas
melaksanakan urusan penelitian SPT Tahunan PPh dan penyeleseian
penundaan penyampaian SPT Tahunan PPh;
c. Subseksi Ketetapan dan Arsip Wajib Pajak, mempunyai tugas
melaksanakan urusan tata usaha penerbitan ketetapan pajak dan
kearsipan berkas Wajib Pajak.
5. Seksi Penagihan
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Subseksi Tata Usaha Piutang Pajak (TUPP), mempunyai tugas
melaksanakan urusan piñata usahaan piutang pajak, usul penghapusan
piutang pajak, penundaan dan angsuran;
b. Subseksi Penagihan Aktif, mempunyai tugas melaksanakan urusan
Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan,
usulan lelang dan dukungan penagihan lainnya.
6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, IV
Memiliki tugas dan tanggunga jawab sebagai berikut:
a. Melakukan pengawasan keputusan perpajakan wajib pajak, melalui
pemanfaatan data dan Sistem Aministrasi Perpajakan Terpadu (SAPT)
atau Sistem Informasi DJP (SIDJP);
b. Bimbingan atau himbauan kepada wajib pajak;
17
d. Analisis kerja wajib pajak;
e. Rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka intensifikasi;
f. Memonitor penyeleseian pemeriksaan pajak dan proses keberatan;
g. Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku;
h. Membantu wajib pajak dalam memperoleh penegasan dan konfirmasi
masalah perpajakan;
i. Melakukan pemutakhiran data wajib pajak dan membuat company
profile;
j. Menginformasikan ketentuan perpajakan terbaru kepada wajib pajak;
k. Melakukan pemutakhiran data wajib pajak dalam membuat company
profile; dan
l. Menyeleseikan permohonan surat keterangan yang diperlukan wajib
pajak.
7. Seksi Pemeriksaan
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana pemeriksaan,
b. Pengawasan antara pelaksanaan emeriksaan,
c. Penerbitan dan penyaluran SP3 (Surat Perintah Pelaksanaan
Pemeriksaan Pajak), dan
d. Administrasi perpajakan lainnya.
8. Seksi Ekstensifikasi
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
b. Pendataan objek dan subjek pajak,
c. Penilaian objek pajak, dan
d. Kegiatan ekstensifikasi perpajakan.
9. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari:
1. Pejabat Fungsional pemeriksa, mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan berkoordinasi dengan seksi
pemeriksaan.
2. Pejabat fungsional penilai, mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan berkoordinasi dengan seksi
ekstensifikasi.
2.4 Kegiatan KPP Pratama Bandung Tegallega
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega memberikan
pelayanan publik dengan baik kepada wajib pajak dengan memenuhi semua
kebutuhan wajib pajak dalam melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya.
Untuk mencapai tujuan itu diperlukan prosedur dan tata kerja organisasi pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegallega Bandung, juga aspek kegiatan yang
tidak dapat dilupakan yaitu antara lain terdiri dari:
Pelayanan terhadap wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban
19
Melaksanakan kegiatan oprasional perpajakan dibidang pengolahan data
dan informasi, tata usaha perpajakan, pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai dan pajak tidak langsung lainnya serta penagihan pajak.
Kegiatan dan pegawasan dan pemeriksaan atas PPh dan PPN serta
penerapan sanksi administrasi perpajakan dengan mencari,
mengumpulkan, mengolah data maupun keterangan lain dalam rangka
pengawasan pemenuhan kewajiban perpajakan. Juga melakukan kegiatan
penata usahaan surat pemberitahuannya dan lampirannya termasuk
penelitian kebenaran penulisan dan perhitungan yang bersifat formal,
pemantauan dan penyusunan laporan pembayaran masa PPh dan PPN.
Mengadakan kegiatan penyuluhan pajak kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan
pemenuhan kewajiban perpajakan serta melakukan kegiatan yang bersifat
meningkatkan jumlah wajib pajak.
Secara berkala, Kepala Kantor Pelayanan Pajak melaporkan hasil kegitan
oprasional kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak
i
SWT atas segala karunia dan ridhoNya, shalawat serta salam selalu kami
panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dengan baik.
Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang berjudul “Tinjauan
Atas Peran Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bandung Tegallega”, ini disusun sebagai salah satu syarat matakuliah dan kelulusan.
Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan,
kemampuan, serta pengalaman penulis. Namun penulis mengharapkan semoga
Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat memberi manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.
Atas segala petunjuk dan bimbingan yang telah penulis dapatkan maka
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto,M.Sc, Selaku Rektor Universitas Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra.,S.E.,M.Si, Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, S.E,.M.Si, Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Surtikanti, S.E., M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis
sehingga laporan ini dapat selesai.
5. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si Selaku Dosen Wali kelas Ak 4.
6. Kemal Djunaedi Selaku Pelaksana Pengawasan dan Konsultasi II pada KPP Pratama Bandung Tegallega yang telah memberikan pengarahan,bimbingan
ii
7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara
moril maupun materil serta cinta kasih yang tiada henti yang diberikan kepada
penulis untuk keberhasilan penulis.
8. Sahabat-sahabatku Nindi, Chania, Fitri, Nona terimakasih atas bantuan,
dukungan, serta memberikan semangat dalam penulisan laporan ini, serta
teman-teman Akuntansi Angkatan 2008 khususnya kelas AK-4, terima
kasih atas kebersamaannya.
9. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan
KKP ini.
10.Dengan segala keterbatasan, penulis memohon maaf apabila tulisan kurang
berkenan. Semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang
membaca.
11.Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amien.
Bandung, Desember 2011
Penulis
Elin Fatmawati
30
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega tentang Tinjauan Atas Peran
Account Representative, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Tugas Account Representative (AR) di Kantor Pelayanan Pajak Bandung
Tegallega,melaksanakan pengawasan kepatuhan formal Wajib Pajak,
melakukan bimbingan/himbauan mengenai ketentuan perpajakan kepada
Wajib Pajak.
2. Tanggung Jawab Account Representative (AR) di Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tegallega , melakukan pengawasan terhadap kewajiban dan
pemenuhan terhadap kewajiban perpajakan wajib pajak, melakukan
monitoring terhadap data profil wajib pajak, melakukan usulan perubahan
terhadap data profil wajib pajak, dan memberikan jawaban atas setiap
pertanyaan yang diajukan Wajib Pajak..
3. Dalam melakukan bimbingan kepada wajib pajak oleh Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tegallega sesuai dengan Prosedur yang
31
4.2Saran
Beradasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran untuk
peningkatan serta pelancaran dalam pelayanan Account Representative (AR) kepada wajib pajak yang akan dilaksanakan, antara lain :
1. Dalam melaksanakan tugasnya didalam memberikan bimbingan
/himbauan mengenai ketentuan perpajakan kepada Wajib Pajak Account Representative sulit untuk ditemui di lingkungan kantor, hal ini
menyebabkan kurang keefektifan dalam menjalankan tugasnya sebagai
Account Representative. Sehingga perlu ditingkatkan lagi tentang kedisiplinan dalam kehadiran dan memberikan penghargaan kepada
Account Representative yang memiliki kinerja lebih dari Account Representative lainnya.
2. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya Account Representative harus
bisa memahami segala ruang lingkup usaha , pekerjaan wajib pajak,
peraturan terbaru perpajakan sehingga diperlukannya pendidikan dan
pelatihan perpajakan untuk Account Representative.
3. Didalam prosedur pemberian bimbingan kepada wajib pajak oleh Account Representative sebaiknya surat tugas juga bukan hanya untuk pegawai
fiksus tetapi juga untuk wajib pajak sehingga wajib pajak mempunyai
bukti bahwa Account Representative telah memberikan bimbingan kepada
Laporan Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Studi Akuntansi Jenjang Strata-S1
Disusun Oleh :
ELIN FATMAWATI
21108166
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
32
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Susanto, 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Gramedia
Inggriani Liem, 2003. Catatan Kuliah Algoritma dan Pemrograman. Departemen Teknik Informatika.Institut Teknologi Bandung.
Richard Burton dan Wirawan B.Ilyas. Hukum Pajak. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat: 2004
Siti Kurnia Rahayu, 2010. Perpajakan Indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu
Waluyo Santoso, 2008. Analisis Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak Sebagai Dasar Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak. Vol. 5, No.1, Oktober 2008 ,
hal 85-137
Account Representative, Terbit 27 Februari 2008. Diakses pada 2 Desember 2011 pukul 19.00 . Dari situs : www.kanwilpajakwpbesar.go.id
45
Nama : Elin Fatmawati
Tempat dan tanggal lahir : Serang , 31 Oktober 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal sekarang : JL. Raya Barat Cimahi No. 647
Email : bowlienholic@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
TAHUN PENDIDIKAN TEMPAT
1994 – 1996 TK. Arta Kencana Serang
1996 – 2002 SD Negeri 3 Serang-Banten Serang
2002 – 2005 SLTP Negeri 4 Serang Serang
2005 – 2008 SMA NEGERI 3 SERANG Serang
2008– Sekarang Universitas Komputer
Indonesia