PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE
SEKOLAH MENENGAH ATAS
MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
Oleh Sutono (57.101.11.040)
TESIS
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Komputer
FAKULTAS PASCASARJANA
PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE
SEKOLAH MENENGAH ATAS
MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
Oleh Sutono (57.101.11.040)
TESIS
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Sistem Informasi
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal seperti tertera di bawah ini Bandung, Maret 2014
Pembimbing I
Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc.
Pembimbing II
Irawan Afrianto, S.T., M.T. NIP. 4127.70.06.009
Ketua Jurusan
iii
Saya, yang bertanda tangan dibawah ini:
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang diserahkan kepada Program
Studi Magister Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia, merupakan
gagasan, rumusan dan penelitian sendiri yang tidak dibuat melanggar ketentuan
duplikasi, plagiarisme dan otoplagiarisme. Saya memahami tentang adanya
larangan tersebut dan dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran
dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar yang telah diperoleh serta sanksi lainnya yang berlaku di
Universitas Komputer Indonesia.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
! " #
iv
ABSTRAK TESIS
1. Judul Tesis Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Menengah
Atas Menggunakan Enterprise Architecture Planning
2. Subjek 1. Arsitektur
2. Proses Bisnis
3. Enterprise Architectur Planning
4. Perbaikan Proses Bisnis
5. SMA Swadaya Bandung
3. Nama Sutono
4. Nomor Pokok
Mahasiswa
57.101.11.040
5. Program Studi Magister Sistem Informasi
6. Bidang Kajian
Utama
Enterprise Information System
7. Pembimbing 1. Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc.
2. Irawan Afrianto, S.T., M.T.
8. Tahun Kelulusan 2014
9. Abstrak Indonesia
SMA Swadaya Bandung sebagai lembaga penyedia informasi bagi
penggunanya, sudah tentu ingin memberikan pelayanan yang maksimal.
Pengolahan dan penyajian sumber informasi tersebut belum dilakukan secara
maksimal oleh SMA Swadaya Bandung dikarenakan tidak sepenuhnya
mengaplikasikan teknologi informasi pada setiap proses bisnis yang dijalankan.
Tidak adanya dokumen pengembangan dan perencanaan sistem informasi yang
digunakan sekarang, tentu ini akan menyulitkan dalam proses pengembangan.
Untuk itu sangat perlu adanya pendefinisian dan perencanaan ulang proses
bisnis yang ada di SMA Swadaya Bandung.
Kerangka EAP digunakan dalam perencanaan proses bisnis di SMA
v
yaitu tahapan inisialisasi perencanaan, identifikasi objek, perencanaan
arsitektur, dan perencanaan implementasi dan migrasi.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah arsitektur proses bisnis
sebagai pedoman desain dan implementasi untuk peningkatan pelayanan yang
efisien, cepat, mudah dan terintegrasi. Perbaikan proses dilakukan pada
aktifitas yang masih dilakukan secara manual, penambahan proses baru pada
proses penerimaan siswa baru, pengelolaan akademik dan pelepasan akademik
yang merupakan bagian dari proses utama yang ada di SMA Swadaya
Bandung. Penggunaan TI belum sepenuhnya dilakukan di SMA Swadaya
Bandung, sehingga diusulkan untuk mengupgrade fasilitas TI. Pemahaman TI
di SMA Swadaya Bandung dibutuhkan pelatihan di bidang TI dan pelatihan
bersertifikasi untuk staf dan guru di SMA Swadaya Bandung.
Pendokumentasian ulang sistem dan merancang proses bisnis yang akan datang
sehingga untuk memudahkan pengembangan sistem berikutnya.
10. Abstract (Bahasa Inggris)
Governmental SMA Bandung as information providers for its users, is
certainly want to give maximum service. Processing and presentation of
resources is not done optimally by the Bandung High School Organization due
to not fully apply information technology in every business process run. The
absence of documents the development and planning of information systems
used today , this will certainly complicate the development process. Therefore,
it is necessary to re- defining and planning of business processes that exist in
the Bandung High School Organization.
EAP framework used in the business planning process in Bandung High
School Organization . There are four stages are carried out in this study, the
initial stages of planning, object identification, planning, architecture, and
implementation and migration planning.
The results achieved from this research is the architecture of business processes
as a guideline for the design and implementation of service improvement that is
vi
on still done manually, the addition of new processes on new admissions
process , academic management and academic release that are part of the main
processes that exist in Bandung High School Organization. The use of IT has
not been fully performed in SMA Governmental London, so it is proposed to
upgrade the IT facilities. Understanding of IT in London needed Governmental
high school training in IT and certified training for the staff and teachers at the
high school Bandung Organization . Documenting the system and re-designing
business processes to come so as to facilitate the development of the next
vii
SURAT PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
Pembimbing
1.Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc.
Tanda Tangan
2.Irawan Afrianto, S.T., M.T.
Judul Naskah
Artikel
Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Menengah Atas
Menggunakan Enterprise Architecture Planning
Menyatakan bahwa naskah artikel dengan judul seperti tersebut diatas telah
diperiksa, dikoreksi dan disetujui oleh komisi pembimbing untuk dimuat dalam
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah S.W.T. terhadap karunia, taufik.
Hidayat, nikmat sehat dan kesempatan serta kekuatan, sehingga tesis ini dapat
diselesaikan sesuai dengan harapan.
Pada kesempatan ini, secara khusus mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc. dan Bapak
Irawan Afrianto, S.T., M.T. yang selalu memberikan bimbingan serta arahan
selama pembuatan tesis ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik, semoga
Allah S.W.T. membalasnya dengan yang lebih baik. Amin.
Ucapan terima kasih yang setulusnya, disampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini, antara lain:
1. Bapak Drs. Iswanto. Kepala Sekolah SMA Swadaya bandung yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian, memberikan
kemudahan-kemudahan dan bantuan selama proses pengerjaan tesis ini.
2. Ibu Dra. Iis Nurlela. Kepala UPT Laboratorium Komputer SMA Swadaya
Bandung yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
3. Seluruh Staf dan Karyawan SMA Swadaya Bandung yang senantiasa
membantu dalam penulisan tesis ini.
4. Seluruh Staf Pengajar SMA Swadaya Bandung yang senantiasa membantu
dalam penyusunan tesis ini.
5. Rekan-rekan seperjuangan program Pasca Sarjana (S2) angkatan ke III,
Bapak Agung, Bapak Heri, Bapak Bella, Bapak Julian, Bapak Rajab, Bapak
Saink, Bapak Rauf, Bapak Andreas, Ibu Rahmah, Ibu Ritawarni, Ibu Sufaatin,
Ibu Annisa.
Ucapan terima kasih, disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat
disebutkan namanya satu-persatu, yang telah banyak memberikan dukungan,
semoga Allah S.W.T. memberikan rahmat, hidayah-Nya serta menggantinya
ix
“Manusia merupakan tempat khilaf dan lupa”, demikian juga dengan tesis
ini, masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kritik serta saran yang
sifatnya membangun, sangat diharapkan. Terima kasih.
Bandung, Februari 2014
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan Draft Tesis ii
Pernyataan iii
Abstrak iv
Kata Pengantar viii
Daftar Tabel xiii
Daftar Gambar xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian 1
1.2.Identifikasi Masalah 2
1.3.Tujuan Penelitian 3
1.4.Manfaat Penelitian 3
1.5.Batasan Masalah 3
1.6.Sistematika Penulisan 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Enterprise 5
2.2.Arsitektur (Architecture) 6
2.3.Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture) 6
2.4.Framework dan Metodologi Enterprise Architecture 7
2.5.Zachman Framework 9
2.6.Perencanaan Enterprise Architecture Planning (EAP) 10
2.7.Value Chain Michael E. Porter 17
2.8.Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP) 18
2.9.Entity Relationship Diagram (ER-Diagram) 19
2.10. Portfolio Application 20
BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Profil SMA Swadaya Bandung 22
3.1.1.Organisasi dan Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung 23
xi
3.2.Metodologi Penelitian 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Inisialisasi Perencanaan 32
4.1.1.Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan EAP 32
4.1.2.Pendefinisian Visi 33
4.1.3.Pemilihan Metodologi Perencanaan 34
4.2.Pemodelan Bisnis 34
4.2.1.Struktur Organisasi 34
4.2.2.Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis SMA Swadaya
Bandung
35
4.2.2.1.Identifikasi Area-Area Fungsional Utama 35
4.2.2.2.Dekomposisi Area-Area Fungsional 36
4.2.2.3.Bagan Hirarki Fungsi Bisnis SMA Swadaya
Bandung
38
4.2.2.4.Relasi Antara Fungsi-Fungsi Bisnis dengan
Unit-Unit Organisasi
41
4.3.Arsitektur Sistem dan Teknologi yang Sedang Berjalan 46
4.3.1.Koleksi Data IRC (Information Resource Catalog) 46
4.3.2.Platform Teknologi 49
4.3.3.Relasi Aplikasi dengan Fungsi-Fungsi Bisnis 50
4.3.4.Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi 57
4.3.5.Hasil Analisis Kondisi SMA Swadaya Bandung Saat Ini 59
4.4.Perencanaan Arsitektur 60
4.4.1.Arsitektur Data 61
4.4.1.1.Kandidat Entitas Data 63
4.4.1.2.Definisi Entitas, Atribut dan Relasi 64
4.4.1.3.Relasi Entitas dengan Fungsi Bisnis 66
4.4.2.Arsitektur Aplikasi 68
4.4.2.1.Kandidat Aplikasi 69
4.4.2.2.Definisi Aplikasi 70
xii
4.4.2.4.Relasi Aplikasi dengan Entitas 73
4.4.2.5.Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis 73
4.4.3.Arsitektur teknologi 75
4.4.3.1.Identifikasi Platform dan Prinsip Teknologi 75
4.4.3.2.Definisi Platform Teknologi 78
4.4.3.3.Relasi Platform Teknologi dengan Aplikasi 80
4.4.4.Rencana Implementasi 81
4.4.4.1.Urutan Implementasi Aplikasi 82
4.4.4.2.Faktor Sukses Penerapan 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan 87
5.2.Saran 87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL xvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP xvii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tahapan dan hasil dari EAP 16
Tabel 2.2. Portfolio Application Matrix 21
Tabel 4.1. Four Stage Life Cycles 37
Tabel 4.2. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Penerimaan Siswa Baru dengan
Unit Organisasi yang terlibat
42
Tabel 4.3. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Pengelolaan Kegiatan akademik
dengan Unit Organisasi yang terlibat
43
Tabel 4.4. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Pelepasan Akademik dan
Pengelolaan Keuangan dengan Unit Organisasi yang terlibat
44
Tabel 4.5. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Pengelolaan SDM dan Sarana
Prasarana dengan Unit Organisasi yang terlibat
45
Tabel 4.6. Matriks Relasi Fungsi Bisnis Pelayanan Teknis dengan Unit
Organisasi yang terlibat
46
Tabel 4.7. Information Resource catalog (IRC) Sistem Informasi saat ini 48
Tabel 4.8. Platform Teknologi 50
Tabel 4.9. Matriks Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis Penerimaan
Siswa Baru
51
Tabel 4.10. Matriks Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis Pengelolaan
Kegiatan Akademik
52
Tabel 4.11. Matriks Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis Pelepasan
Akademik dan Pengelolaan Keuangan
53
Tabel 4.12. Matriks Relasi aplikasi dengan Fungsi Bisnis Pengelolaan
SDM dan Sarana Prasarana
54
Tabel 4.13. Matriks Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis Pelayanan
Teknis
55
Tabel 4.14. Fungsi Bisnis yang didukung Aplikasi 56
Tabel 4.15. Fungsi Bisnis yang belum didukung oleh Aplikasi 57
Tabel 4.16. Matriks Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi yang
digunakan
xiv
Tabel 4.17. Kandidat Entitas Data 64
Tabel 4.18. Relasi Entitas dengan Fungsi Bisnis 68
Tabel 4.19. Daftar Kandidat Aplikasi 70
Tabel 4.20. Deskripsi Aplikasi 70
Tabel 4.21. Application Portfolio SMA Swadaya Bandung 72
Tabel 4.22. Relasi Entitas dengan Aplikasi 73
Tabel 4.23. Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis 74
Tabel 4.24. Prinsip-Prinsip Teknologi 76
Tabel 4.25. Matriks Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi 81
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Survey Penggunaan Enterprise Architecture Framework
(IFEAD, 2003)
7
Gambar 2.2. Penggunaan Enterprise Architecture Framework pada
industri non-keuangan/asuransi (IFEAD, 2003)
8
Gambar 2.3. Timeline Enterprise Architecture (Minoli, Daniel, 2008) 8
Gambar 2.4. Kerangka Kerja Zachman 10
Gambar 2.5. EAP dalam kerangka kerja Zachman (Krisdanto, 2009) 11
Gambar 2.6. Lapisan EAP (Spewak, 1992) 13
Gambar 2.7. Value Added Chain Michael E. Porter 17
Gambar 2.8. Four Stage Life Cycle (BSP: Information System Planning
Guide, 1981)
19
Gambar 2.9. Contoh Penggunaan ER-Diagram 20
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung 24
Gambar 3.2. Tahapan Penelitian 27
Gambar 3.3. Langkah-Langkah Penelitian Berdasarkan EAP 31
Gambar 4.1. Rantai Nilai SMA Swadaya Bandung 36
Gambar 4.2. Aplikasi tidak dapat saling berbagi pakai data dan
informasi
60
Gambar 4.3. ERD SMA Swadaya Bandung 65
Gambar 4.4. Arsitektur Teknologi yang diusulkan 79
Gambar 4.5. Urutan Prioritas Rencana Implementasi 83
xvi
SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL
Saya, yang bertanda tangan dibawah ini:
& & ' (
) * " * + , '
-) . /''' 0 1 02 3 1 *
, * 4 + *
3
5 6# 7 4
, 7 ) , ) , , 7
7 ) ,
Mengajukan permohonan pemuatan Artikel Ilmiah dengan judul seperti
tersebut diatas dan bersedia memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
oleh dewan redaksi Majalah Ilmiah Universitas Komputer Indonesia.
7
xvii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama : Sutono
Tempat dan Tanggal lahir : Jakarta, 28 September 1967
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Terusan Pasir Koja, Babakan
Irigasi Gg. AMD VIII RT. 006 RW.
003 No. 607 Kel. Babakan
Tarogong, Kec. Bojongloa Kaler
Bandung 40232
2. Riwayat pendidikan
SDN Serdang 13 Pagi Jakarta
Pusat
: Tahun 1982
SMP Negeri 119 Jakarta Pusat : Tahun 1985
SMA Negeri 41 Jakarta Pusat : Tahun 1988
STMIK Gunadarma (Teknik
Komputer/S1)
: Tahun 1992
3. Pendidikan Non-Formal
Kursus Administrasi Perkantoran
(Wordstar, Lotus 123 dan Dbase
III+), LPK KSM
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Alter, Steven. The Information Systems: The Foundation of E-Business. 4th
Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. 2002.
Bin Ladjamudin, Al-Bahra. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005
Choldun, Muh. Ibnu, R. Sistem Informasi dan Kekuasaan. Konferensi Nasional Sistem Informasi. Informatika. Bandung. 2006
Fathansyah. Basis Data. Informatika. Bandung. 1999
Godinez, Mario; Hechler, Eberhard; Koenig, Klaus; Lockwood, Steve; Oberhofer,
Martin; Micaheal. The Art of Enterprise Architecture “A Systems-Based
Approach for Unlocking Business Insight”. IBM Press. 2010.
IBM. Business System Planning (Information System Planning Guide).
International Busniness Machine Corporation. 1981.
Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Infomasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta. 2005.
Kendall, Kenneth E. & Kendall, Julie E. System and Design. Pearson Education
Asia Pte. Ltd. 2003.
Koontz, Harold. The Management Theory Jungle Revisited. Academy of
Management Review,Vol. 5 No. 2. 1980: 175-187.
Kurniawan, Bobi. Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi pada
Perguruan Tinggi Swasta dengan Zachman Framework. Majalah Ilmiah
UNIKOM, Vol.9, No. 1.
Kurniawan, Wiharsono. Computer Starter Guide: Jaringan Komputer. Andi
Yogyakarta. 2007.
Lidya, Leony: Sukrisno M., M; Supriana, Iping, S.; Sudirman, Imam. Business
System Planning untuk Merencanakan Sistem Manajemen Pengetahuan.
Konferensi Nasional Sistem Informasi. Bandung. 2006.
Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Penerbit Informatika. Bandung. 2005.
Setiawan, Erwin Budi. Pemilihan EA Framework. SNATI. Yogyakarta. 2009.
Simarmata, Bonnie & Pinontoan, Marion. Designing Information System:
Concepts & Cases with Visio. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2008.
Sofana, Iwan. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2008.
Spewak, Steven H. Enterprise Architecture Planning: Developing a Blueprint for
Data, Application and Technology. John Wiley & Sons, Inc. New York.
1992.
Surendro, Krisdanto. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk
Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal Informatika Universitas Kristen Petra Vol. 8 No. 1. Surabaya. 2007: 1-9.
Surendro, Krisdanto. Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi. Informatika. Bandung. 2009.
Whitten, Jeffery L.; Bentley, Lonnie D.; Dittman, kevin C.; System Analysis and
xix
Yunizal, Edri. Evolusi Framework Arsitektur Enterprise. Seminar Nasional
Pascasarjana X ITS. Surabaya. 2010.
Zachman, John A. Enterprise Architecture: The Issue of The Century. Zachman
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan Draft Tesis ii
Pernyataan iii
Abstrak iv
Kata Pengantar viii
Daftar Tabel xiii
Daftar Gambar xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian 1
1.2.Identifikasi Masalah 2
1.3.Tujuan Penelitian 3
1.4.Manfaat Penelitian 3
1.5.Batasan Masalah 3
1.6.Sistematika Penulisan 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Enterprise 5
2.2.Arsitektur (Architecture) 6
2.3.Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture) 6
2.4.Framework dan Metodologi Enterprise Architecture 7
2.5.Zachman Framework 9
2.6.Perencanaan Enterprise Architecture Planning (EAP) 10
2.7.Value Chain Michael E. Porter 17
2.8.Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP) 18
2.9.Entity Relationship Diagram (ER-Diagram) 19
2.10. Portfolio Application 20
BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Profil SMA Swadaya Bandung 22
3.1.1.Organisasi dan Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung 23
3.2.Metodologi Penelitian 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Inisialisasi Perencanaan 32
4.1.1.Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan EAP 32
4.1.2.Pendefinisian Visi 33
4.1.3.Pemilihan Metodologi Perencanaan 34
4.2.Pemodelan Bisnis 34
4.2.1.Struktur Organisasi 34
4.2.2.Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis SMA Swadaya
Bandung
35
4.2.2.1.Identifikasi Area-Area Fungsional Utama 35
4.2.2.2.Dekomposisi Area-Area Fungsional 36
4.2.2.3.Bagan Hirarki Fungsi Bisnis SMA Swadaya
Bandung
38
4.2.2.4.Relasi Antara Fungsi-Fungsi Bisnis dengan
Unit-Unit Organisasi
41
4.3.Arsitektur Sistem dan Teknologi yang Sedang Berjalan 46
4.3.1.Koleksi Data IRC (Information Resource Catalog) 46
4.3.2.Platform Teknologi 49
4.3.3.Relasi Aplikasi dengan Fungsi-Fungsi Bisnis 50
4.3.4.Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi 57
4.3.5.Hasil Analisis Kondisi SMA Swadaya Bandung Saat Ini 59
4.4.Perencanaan Arsitektur 60
4.4.1.Arsitektur Data 61
4.4.1.1.Kandidat Entitas Data 63
4.4.1.2.Definisi Entitas, Atribut dan Relasi 64
4.4.1.3.Relasi Entitas dengan Fungsi Bisnis 66
4.4.2.Arsitektur Aplikasi 68
4.4.2.1.Kandidat Aplikasi 69
4.4.2.2.Definisi Aplikasi 70
4.4.2.4.Relasi Aplikasi dengan Entitas 73
4.4.2.5.Relasi Aplikasi dengan Fungsi Bisnis 73
4.4.3.Arsitektur teknologi 75
4.4.3.1.Identifikasi Platform dan Prinsip Teknologi 75
4.4.3.2.Definisi Platform Teknologi 78
4.4.3.3.Relasi Platform Teknologi dengan Aplikasi 80
4.4.4.Rencana Implementasi 81
4.4.4.1.Urutan Implementasi Aplikasi 82
4.4.4.2.Faktor Sukses Penerapan 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan 87
5.2.Saran 87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL xvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP xvii
DAFTAR PUSTAKA
Alter, Steven. The Information Systems: The Foundation of E-Business. 4th
Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. 2002.
Bin Ladjamudin, Al-Bahra. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005
Choldun, Muh. Ibnu, R. Sistem Informasi dan Kekuasaan. Konferensi Nasional Sistem Informasi. Informatika. Bandung. 2006
Fathansyah. Basis Data. Informatika. Bandung. 1999
Godinez, Mario; Hechler, Eberhard; Koenig, Klaus; Lockwood, Steve; Oberhofer,
Martin; Micaheal. The Art of Enterprise Architecture “A Systems-Based
Approach for Unlocking Business Insight”. IBM Press. 2010.
IBM. Business System Planning (Information System Planning Guide).
International Busniness Machine Corporation. 1981.
Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Infomasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta. 2005.
Kendall, Kenneth E. & Kendall, Julie E. System and Design. Pearson Education
Asia Pte. Ltd. 2003.
Koontz, Harold. The Management Theory Jungle Revisited. Academy of
Management Review,Vol. 5 No. 2. 1980: 175-187.
Kurniawan, Bobi. Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi pada
Perguruan Tinggi Swasta dengan Zachman Framework. Majalah Ilmiah
UNIKOM, Vol.9, No. 1.
Kurniawan, Wiharsono. Computer Starter Guide: Jaringan Komputer. Andi
Yogyakarta. 2007.
Lidya, Leony: Sukrisno M., M; Supriana, Iping, S.; Sudirman, Imam. Business
System Planning untuk Merencanakan Sistem Manajemen Pengetahuan.
Konferensi Nasional Sistem Informasi. Bandung. 2006.
Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Penerbit Informatika. Bandung. 2005.
Setiawan, Erwin Budi. Pemilihan EA Framework. SNATI. Yogyakarta. 2009.
Simarmata, Bonnie & Pinontoan, Marion. Designing Information System:
Concepts & Cases with Visio. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2008.
Sofana, Iwan. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2008.
Spewak, Steven H. Enterprise Architecture Planning: Developing a Blueprint for
Data, Application and Technology. John Wiley & Sons, Inc. New York.
1992.
Surendro, Krisdanto. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk
Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal Informatika Universitas Kristen Petra Vol. 8 No. 1. Surabaya. 2007: 1-9.
Surendro, Krisdanto. Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi. Informatika. Bandung. 2009.
Whitten, Jeffery L.; Bentley, Lonnie D.; Dittman, kevin C.; System Analysis and
Yunizal, Edri. Evolusi Framework Arsitektur Enterprise. Seminar Nasional Pascasarjana X ITS. Surabaya. 2010.
Zachman, John A. Enterprise Architecture: The Issue of The Century. Zachman
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama : Sutono
Tempat dan Tanggal lahir : Jakarta, 28 September 1967
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Terusan Pasir Koja, Babakan
Irigasi Gg. AMD VIII RT. 006 RW.
003 No. 607 Kel. Babakan
Tarogong, Kec. Bojongloa Kaler
Bandung 40232
2. Riwayat pendidikan
SDN Serdang 13 Pagi Jakarta
Pusat
: Tahun 1982
SMP Negeri 119 Jakarta Pusat : Tahun 1985
SMA Negeri 41 Jakarta Pusat : Tahun 1988
STMIK Gunadarma (Teknik
Komputer/S1)
: Tahun 1992
3. Pendidikan Non-Formal
Kursus Administrasi Perkantoran
(Wordstar, Lotus 123 dan Dbase
III+), LPK KSM
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah S.W.T. terhadap karunia, taufik.
Hidayat, nikmat sehat dan kesempatan serta kekuatan, sehingga tesis ini dapat
diselesaikan sesuai dengan harapan.
Pada kesempatan ini, secara khusus mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Janivita Joto Sudirham, S.T., M.Sc. dan Bapak
Irawan Afrianto, S.T., M.T. yang selalu memberikan bimbingan serta arahan
selama pembuatan tesis ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik, semoga
Allah S.W.T. membalasnya dengan yang lebih baik. Amin.
Ucapan terima kasih yang setulusnya, disampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini, antara lain:
1. Bapak Drs. Iswanto. Kepala Sekolah SMA Swadaya bandung yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian, memberikan
kemudahan-kemudahan dan bantuan selama proses pengerjaan tesis ini.
2. Ibu Dra. Iis Nurlela. Kepala UPT Laboratorium Komputer SMA Swadaya
Bandung yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
3. Seluruh Staf dan Karyawan SMA Swadaya Bandung yang senantiasa
membantu dalam penulisan tesis ini.
4. Seluruh Staf Pengajar SMA Swadaya Bandung yang senantiasa membantu
dalam penyusunan tesis ini.
5. Rekan-rekan seperjuangan program Pasca Sarjana (S2) angkatan ke III,
Bapak Agung, Bapak Heri, Bapak Bella, Bapak Julian, Bapak Rajab, Bapak
Saink, Bapak Rauf, Bapak Andreas, Ibu Rahmah, Ibu Ritawarni, Ibu Sufaatin,
Ibu Annisa.
Ucapan terima kasih, disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat
disebutkan namanya satu-persatu, yang telah banyak memberikan dukungan,
semoga Allah S.W.T. memberikan rahmat, hidayah-Nya serta menggantinya
“Manusia merupakan tempat khilaf dan lupa”, demikian juga dengan tesis
ini, masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kritik serta saran yang
sifatnya membangun, sangat diharapkan. Terima kasih.
Bandung, Februari 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Perkembangan sistem informasi (SI) yang berkembang pesat akan sangat
berdampak pada strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi (enterprise) baik
yang berorientasi pada laba (profit oriented) ataupun lembaga yang selain profit
oriented juga mempunyai misi sosial (public services). Pemanfaatan SI yang tepat
dan selaras dengan tujuan organisasi akan memberikan dampak yang sangat
penting dalam memenangkan persaingan yang semakin kompetitif baik di dunia
usaha maupun dunia pendidikan.
Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama
bagi akademik yang dikelola oleh masyarakat (swasta), menuntut pihak pengelola
untuk mengembangkan atau membangun SI dalam membantu aktivitas bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi dan sebagai layanan bagi stakeholder terutama
yang berhubungan dengan data, informasi, teknologi dan aplikasi. Pengolahan
terhadap data dan informasi yang baik akan memberikan akses yang luas terhadap
jaringan data yang terhubung secara global.
Pembangunan dan pengembangan SI ini harus selaras dan sesuai dengan
arah strategis organisasi, banyak kasus pengolahan SI mengalami kegagalan
dalam mencapai sasaran (objective) organisasi karena pemanfaatan ini berjalan
tidak sesuai dengan arah dan tujuan serta kebutuhan Akademik (Organisasi).
Banyak metodologi yang dapat dipakai dalam membangun arsitektur
organisasi, salah satunya adalah Enterprise Architecture Planning (EAP). EAP
merupakan suatu metodologi untuk merencanakan arsitektur enterprise yang
memfokuskan pada arsitektur data, arsitektur aplikasi serta arsitektur teknologi
yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi
arsitektur yang dibuat sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi.
SMA Swadaya Bandung, sebagai salah satu lembaga penyelenggaraan
pendidikan tingkat atas. Sejak tahun 1978 dikelola oleh Yayasan Pendidikan
kepada para siswanya guna menambah pengetahuan terhadap disiplin ilmu yang
digeluti dan juga sebagai bentuk layanan kepada orang tua siswa dan stakeholder.
Pemanfaatan SI saat ini dirasakan belum optimal dalam mendukung bisnis
organisasi, hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya dan hanya berdasarkan
kebutuhan sesaat.
SMA Swadaya Bandung memiliki komitmen yang jelas dalam
pemanfaatan SI dalam mendukung bisnis organisasi. SI dipandang dapat
membantu mempermudah aktivitas bisnis sehari-hari, oleh karena itu SMA
Swadaya Bandung perlu mendefinisikan kebutuhan bisnis dan arsitektur
informasinya dalam mendukung tujuan organisasi tersebut.
Organisasi akan mengalami kesulitan dalam membangun SI karena sistem
yang dibangun atau dikembangkan berdasarkan kebutuhan pada suatu unit
tertentu. Oleh karena itu, perlu dibangun arsitektur data, arsitektur aplikasi dan
arsitektur teknologi tersebut sebagai pedoman dalam membangun atau
mengembangkan SI yang terintegrasi dan sesuai dengan tujuan organisasi.
1.2.Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian tentang perancangan
Enterprise Architecture untuk penerapan Sistem Informasi Manajemen Akademik
(SIMAK) dengan kerangka kerja Enterprise Architecture Planning (EAP) ini
adalah sebagai berikut:
1. Belum adanya gambaran yang jelas tentang Sistem Informasi Manajemen
Akademik yang mampu mengintegrasikan data, aplikasi dan teknologi dari
setiap fungsi bisnis yang ada di SMA Swadaya Bandung.
2. Belum adanya rancangan Enterprise Architectur yang menyediakan layanan
terhadap data dan aplikasi sehingga memudahkan pengembangan Sistem
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam Pemodelan Arsitektur Enterprise yang
mendukung implementasi Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) ini
adalah sebagai berikut:
1. Memiliki model Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) yang
sesuai untuk diterapkan di lingkunan SMA Swadaya Bandung.
2. Memiliki model Enterprise Architecture yang didukung oleh layanan-layanan
(service) untuk penerapan Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK)
di SMA Swadaya Bandung.
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tentang Pemodelan
Arsitektur Enterprise ini adalah sebagai berikut:
1. SMA Swadaya Bandung memiliki model arsitektur yang dapat dijadikan
pendukung dalam mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Akademik
(SIMAK).
2. Memudahkan lingkungan eksternal seperti industri dan masyarakat dalam
mengakses dan memanfaatkan produk Sistem Informasi Manajemen
Akademik (SIMAK) yang ada di SMA Swadaya Bandung.
1.5.Batasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan yang ada dalam penelitian Pemodelan
Arsitektur Enterprise ini adalah sebagai berikut:
1. Perancangan Enterprise Architectur untuk Pemodelan Arsitektur Enterprise
ini menggunakan kerangka kerja Enterprise Architecture Planning (EAP).
2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data yang
1.6.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi mengenai teori-teori yang digunakan
dalam menganalisis dan merancang model konseptual arsitektur organisasi.
BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN, pada bab ini
dijelaskan obyek dan metodologi yang akan dilakukan dalam penelitian ini.
Meliputi penjelasan tempat penelitian dan ruang lingkup organisasi, tugas dan
wewenang, proses yang terjadi pada obyek yang sedang diteliti. Pada metodologi
menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi uraian kondisi
enterprise saat ini dari sudut proses bisnis, sistem teknologi serta menentukan
kebutuhan arsitektur data, aplikasi dan teknologi yang ideal guna implementasi di
masa mendatang. Pada pembahasan berisi mengenai perencanaan arsitektur dan
roadmap implementasi dari Enterprise Architecture Planning yang telah dibuat
selama dalam penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, pada bab ini memuat tentang
kesimpulan dari penelitian dan pengajuan saran yang dapat bermanfaat untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembangunan dan pengembangan sistem informasi (SI) sudah selayaknya
direncanakan secara baik serta disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
organisasi. Perencanaan yang baik akan memberikan manfaat yang besar bagi
pembangunan atau pengembangan SI, baik dari sisi sumber daya manusia,
anggaran dan kesiapan organisasi dalam melaksanakan rencana tersebut.
Beberapa teori atau definisi yang berhubungan dengan tesis ini akan
diuraikan pada bab ini sesuai dengan metoda dan tools (framework) yang
digunakan.
2.1.Enterprise
Enterprise umumnya sering disamakan dengan pengertian organisasi atau
perusahaan. Beberapa definisi tentang enterprise antara lain dinyatakan sebagai
berikut:
1. Setiap aktivitas yang memiliki suatu tujuan tertentu (Software Engineering
Institute, www.sei.org).
2. Tiap kumpulan organisasi yang memiliki beberapa tujuan/prinsip umum
dan/atau suatu garis dasar. Dalam pengertian ini enterprise dapat berupa
korporasi, divisi dari suatu korporasi, organisasi pemerintah, departemen
tunggal atau suatu jaringan organisasi dengan geografis yang berbeda yang
dikaitkan dengan tujuan tertentu (www.zifa.com).
3. Organisasi atau badan lintas organisasi yang mendukung lingkup bisnis dan
misi yang telah ditetapkan (Spewak, 1992).
Dapat disimpulkan bahwa enterprise bukan hanya perusahaan (company)
yang berorientasi kepada profit saja, tetapi juga berupa organisasi
non-profit/nirlaba seperti pemerintah, institusi pendidikan ataupun organisasi amal
2.2.Arsitektur (Architecture)
Beberapa definisi arsitektur menyatakan sebagai berikut:
1. Arsitektur (Architecture) merupakan komponen-komponen sebuah sistem
yang terdiri dari jaringan, perangkat keras dan lunak yang distrukturkan.
(Electronic Industry Association, 2008)
2. Rancangan keseluruhan jenis konstruksi baik fisik maupun konteks, nyata
atau maya. (ICH Architecture Resource Center, 2008).
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa arsitektur pada
dasarnya menggambarkan bentuk konstruksi sistem yang diwujudkan dalam
sebuah model (cetak biru) yang dilihat dari beberapa sudut pandang.
2.3.Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture)
Arsitektur Enterprise, yang merupakan salah satu disiplin dalam SI
memiliki definisi sebagai berikut:
1. Pendekatan logis, komprehensif dan holistik untuk merancang dan
mengimplementasikan sistem dan komponen sistem yang bersama (Parizeu,
2002).
2. Cetak biru pemetaan hubungan antar komponen dan semua orang yang
bekerja di dalam perusahaan secara konsisten untuk meningkatkan
kerjasama/kolaborasi, serta koordinasi diantaranya (Ward, John and
Pepppard, Joe, 2002).
3. Enterprise Architecture adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di
dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan
parameter kinerja. Enterprise Architecture menggambarkan rencana untuk
mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem (Osvalds, 2001).
Dengan memahami definisi arsitektur, definisi enterprise dan definisi
Enterprise Architecture tersebut di atas, dapat dinyatakan definisi Enterprise
Architecture adalah sebagai berikut: Arsitektur Enterprise adalah sekumpulan
prinsip, metoda dan model yang bersifat masuk akal yang digunakan untuk
mendesain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis,
2.4.Framework Dan Metodologi Enterprise Architecture
Begaimana implementasi dari Enterprise Architecture bisa digunakan oleh
organisasi, sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah metoda atau framework yang
bisa digunakan dalam melakukan pengembangan Enterprise Architecture tersebut.
Sehingga dengan adanya metoda enterprise architecture diharapkan dapat
mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan teknologi
informasi (TI) yang akan di investasikan (Kourdi, 2007).
Penggunaan Enterprise Architecture framework akan mempercepat dan
menyederhanakan pengembangan arsitektur, memastikan cakupan komplit dari
solusi desain dan memastikan arsitektur yang terpilih akan memungkinkan
pengembangan di masa depan sebagai respon terhadap kebutuhan bisnis. Diantara
framework tersebut menurut survey yang dilakukan oleh Institute for Enterprise
Architecture Development (IFEAD) tahun 2003 (gambar 2.1) yang paling banyak
digunakan dalam dunia industri maupun pemerintahan adalah Zachman, TOGAP,
IAF dan FEAF.
Gambar 2.1. Survey penggunaan Enterprise Architecture framework (IFEAD,
2003)
Dari survey yang sama (gambar 2.2) menunjukan khususnya industri di
luar keuangan dan asuransi framework yang banyak digunakan selain framework
Gambar 2.2. Penggunaan Enterprise Architecture framework pada industri non-
keuangan/asuransi (IFEAD, 2003)
Dalam mengembangkan Enterprise Architecture, perlu diadopsi atau
dikembangkan sendiri suatu Enterprise Architecture framework untuk Enterprise
Architecture. Terdapat berbagai macam framework yang dapat dimanfaatkan
untuk pengembangan Enterprise Architecture, seperti: Zachman Framework,
Federal Enterrpise Architecture Framework (FEAF), DoD Architecture
Framework (DoDAF), Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF), The
Open Group Architectural Framework (TOGAF) dan lain-lain.
Perkembangan Enterprise Architecture framework ini dapat dilihat pada
gambar 2.3 sejak John Zachman memperkenalkan konsep Enterprise
Architecture-nya pada tahun 1978 hingga tahun 2005.
Dalam pengembangan atau pengelolaan produk Enterprise Architecture
terdapat berbagai proses/metodologi yang dapat diadopsi. Contoh Enterprise
Architecture proses misalnya: DODAF Six Step Process, Enterprise Architecture
Planning (EAP) oleh Steven Spewak yang berbasis pada Zachman Dramework,
Building Enterprise Information Architecture: Reengineering Information System
oleh Melissa A. Cook yang juga berbasis pada Zachman framework, Practical
Guide to the Federal Enterprise Architecture yang berbasis pada Federal
Enterprise Architecture Framework (FEAF) dan TOGAF Architecture
Development Method (ADM).
Dalam pembahasan pada bab ini, Enterprise Architecture Framework yang
digunakan adalah Zachman Framework, sedangkan Enterprise Architecture
prosesnya adalah Enterprise Architecture Planning (EAP).
2.5.Zachman Framework
Salah satu framework untuk pengembangan enterprise architecture adalah
framework yang diperkenalkan oleh Zachman atau disebut dengan Framework
Zachman. Merupakan suatu alat bantu yang dikembangkan untuk memotret
arsitektur organisasi dari berbagai sudut pandang dan aspek, sehingga didapatkan
gambaran organisasi secara utuh.
Framework Zachman untuk Enterprise Architecture dapat diilustrasikan
seperti pada gambar 2.4. Keenam baris pada gambar 2.4 menyajikan enam
pandangan (perspektif), sebagaimana yang dipandang oleh perencana, pemilik,
perancang, pembangun dan functioning enterprise. Penjelasannya adalah sebagai
berikut:
1. Planner (Perencana), yang menetapkan objek dalam pembahasan, latar
belakang, lingkup dan tujuan enterprise.
2. Owner (Pemilik), penerima atau pemakai produk/jasa akhir dari enterprise.
3. Designer (Perancang), perantara antara apa yang diinginkan (pemilik) dan
apa yang dapat dicapai secara teknis dan fisik.
4. Builder (Pembangun), pengawas/pengatur dalam menghasilkan produk/jasa
5. Subkontraktor, bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian
dari produk/jasa akhir.
6. Functioning Enterprise, wujud nyata dari produk/jasa akhir.
Gambar 2.4. Kerangka Kerja zachman
Karakteristik kerangka kerja zachman:
1. Mengkategorikan deliverables dari Enterprise Architecture.
2. Kegunaan Enterprise Architecture yang terbatas.
3. Banyak diadopsi di seluruh dunia.
4. Perspective view yang kurang menyeluruh.
5. Merupakan tool untuk perencanaan.
2.6.Perencanaan Enterprise Architecture Planning (EAP)
EAP merupakan metoda yang digunakan untuk membangun arsitektur
informasi. Menurut Steven H Spewak, EAP merupakan pendefinisian bisnis dan
arsitektur, bukan perancangan bisnis dan arsitekturnya.
Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) merupakan proses
mendefinisikan arsitektur-arsitektur untuk penggunaan informasi yang
mendukung bisnis dan juga mencakup rencana untuk mengimplementasikan
Beberapa hal yang menjadi penekanan dalam pengertian EAP (Kridanto,
2009) adalah:
1. Arsitektur-Arsitektur, bersifat jamak karena terdapat tiga jenis arsitektur
perencanaannya, yaitu arsitektur data, aplikasi dan teknologi. Arsitektur
dalam konteks ini serupa dengan blueprint, gambar atau model. Dalam EAP
arsitektur yang didefinisikan dan digambarkan diperlukan untuk mendukung
bisnis.
2. Mendefinisikan, EAP mendefinisikan bisnis dan mendefinisikan
arsitekturnya, bukan mendesain, sehingga dalam pelaksanaannya tidak
dilakukan kegiatan merancang sistem, basis data atau jaringan. Pekerjaan
merancang dan implementasi sistem dilakukan sesudah proses pendefinisian
EAP telah selesai.
3. Rencana, arsitektur mendefinisikan apa yang dibutuhkan dan rencana
pendukung mendefinisikan kapan arsitektur akan diimplementasikan.
EAP merupakan kegiatan merencanakan, sehingga aktivitas yang
dicakupnya yang terkait kerangka kerja Zachman adalah mendefinisikan data,
aplikasi dan teknologi dari dua perspektif pertama, yaitu perspektif perencana dan
perspektif pemilik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.5.
Perbedaan EAP dengan arsitektur enterprise lainnya (Kridanto, 2009):
1. Arsitektur dapat ditemukan dalam suatu medel bisnis fungsional. Kegiatan
EAP dimulai dengan mendefinisikan bisnis organisasi, bukan mendefinisikan
sistem yang diperlukan oleh organisasi. Dengan demikian, dapat diakatakan
bahwa EAP merupakan perencanaan yang bersifat business driven.
2. EAP mendefinisikan data sebelum aplikasi. Sehingga langkah pertama yang
dilakukan dalam kegiatan ini adalah mendefinisikan data apa saja yang
dibutuhkan untuk mendukung bisnis dan kemudian mendefinisikan
aplikasi-aplikasi apa saja yang diperlukan untuk mengelola data tersebut.
3. EAP mempertimbangkan kegiatan operasional jangka pendek dan berfokus
pada startegi jangka panjang organisasi dalam penggunaan data dan teknologi
untuk mendukung bisnis.
4. EAP menjadikan kerangka kerja Zachman lebih praktis digunakan. Kerangka
kerja Zachman merupakan kerangka kerja yang paling banyak digunakan
pada pengembangan arsitektur enterprise.
Beberapa manfaat penerapan EAP dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Fokus pada penggunaan strategi teknologi untuk mengelola data sebagai aset.
2. Standarisasi kosakata (nama data, nama sistem dan sebagainya) merupakan
fasilitas untuk berkomunikasi dan mengurangi inkosistensi dan redudansi
data.
3. Adanya dokumentasi meningkatkan pemahaman terhadap bisnis.
4. Kebijaka pengambilan keputusan dapat ditinjau ulang.
5. Memperhatikan integrasi sistem baru dengan sistem aplikasi yang sudah ada.
6. Solusi jangka panjang yang bersifat efektif terhadap biaya (cost effective).
7. Mempermudah dalam menilai manfaat dan dampak pemanfaatan teknologi
informasi bagi bisnis.
EAP melibatkan 6 sel pada kerangka kerja Zachman, yang masing-masing
dibangun melalui 4 tahap yaitu: tahap memulai, tahap memahami kondisi saat ini,
tahap pendefinisian visi masa depan dan yang terakhir adalah tahap rencana
Gambar 2.6. Lapisan EAP (Spewak, 1992)
1. Lapisan 1, Inisialisasi Perencanaan (Planning Initiation), tahapan awal
yang harus dilakukan adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan harapan
proses pembangunan model arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik.
Tahapan ini sebagai landasan untuk tahapan pengerjaan berikutnya. Tahapan
awal ini menjadi penting, terutama karena pada tahap inilah ruang lingkup
dan perencanaan kegiatan atau rencana kerja didefinisikan, menentukan
metodologi yang akan digunakan, sumber daya yang terlibat dan menetapkan
perangkat (tools) yang akan digunakan.
2. Lapisan 2, Pemodelan Bisnis (Business Modeling), menyusun suatu dasar
pengetahuan tentang bisnis dan informasi yang digunakan dalam melakukan
fasilitas bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis ini adalah untuk menyediakan
dasar pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya. Ada 3 tahapan untuk
memodelkan bisnis, yaitu sebagai berikut:
1) Dokumentasi struktur organisasi.
2) Identifikasi dan definisi fungsi bisnis.
3) Dokumentasi model bisnis utama, distribusi dan presentasi kepada
semua komunitas bisnis untuk mendengarkan komentarnya.
Sistem Dan Teknilogi Saat Ini (Current System and Technology), bertujuan
dan sistem yang digunakan oleh enterprise saat ini serta menyediakan suatu
acuan untuk migrasi dalam jangka panjang. Sedangkan yang harus dihasilkan
pada fase ini disebut dengan Information Resource Catalog (IRC) yang juga
disebut ensiklopedia sistem atau inventory system.
Tahapan untuk membuat IRC, antara lain sebagai berikut:
1) Menentukan ruang lingkup, sasaran dan kerangka kerja IRC.
2) Persiapan untuk koleksi data.
3) Pengumpulan data IRC.
4) Masukan Data.
5) Validasi dan meninjau ulang draf IRC.
6) Menggambar skema.
7) Mendistribusikan IRC.
8) Administrasi dan perawatan IRC.
Dokumentasi IRC dibuat dengan menggunakan bantuan hubungan matriks
antara proses bisnis dengan teknologi yang digunakan, sedangkan untuk
penggambaran menggunakan ER-Diagram.
3. Lapisan 3, Arsitektur Data (Data Architecture), mendefinisikan jenis data
utama yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas bisnis. Arsitektur data
terdiri dari entitas data, dimana setiap data memiliki atribut dan relasi
terhadap data yang lain. Pedoman dalam mendefinisikan arsitektur data yaitu:
1) Daftarkan calon entitas data dengan meninjau model bisnis dan
deskripsi sistem dan teknologi yang dipakai.
2) Tetapkan entitas yang akan dipakai.
3) Definisikan setiap entitas tersebut dan mendokumentasikannya (
ER-Diagram).
4) Hubungkan entitas data dengan fungsi bisnis detil.
Arsitektur Aplikasi (Application Architecture), mendefinisikan jenis
aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi
bisnis. Aplikasi yang dimaksud adalah proses pendefinisian aplikasi apa saja
manajemen terhadap fungsi bisnisnya. Lima tahap untuk membuat arsitektur
aplikasi sebagai berikut:
1) Daftarkan kandidat aplikasi.
2) Definisikan aplikasi.
3) Relasikan aplikasi terhadap fungsi.
4) Analisis dampak dari aplikasi yang ada.
5) Distribusikan arsitektur aplikasi.
Arsitektur Teknologi (Technology Architecture), mendefinisikan platform
teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan untuk aplikasi
yang akan mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Empat tahap untuk
membuat arsitektur teknologi, antara lain:
1) Identifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform.
2) Definisikan platform dan distribusi.
3) Relasikan platform teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis.
4) Distribusikan arsitektur teknologi.
4. Lapisan 4, Rencana Implementasi (Implementation/Migration Plants),
mendefinisikan tahapan untuk penerapan aplikasi, penjadualan implementasi,
analisa biaya/keuntungan dan menentukan jalur yang jelas untuk berpindah
dari posisi saat ini ke posisi yang diinginkan di masa depan, organisasi SI
baru dan penetapan standar atau prosedur. Adapun tahapan-tahapan
perencanaan implementasi, antara lain:
1) Menentukan urutan-urutan aplikasi yang akan dibangun.
2) Merancang jadual tahapan implementasi.
3) Menentukan faktor-faktor kesuksesan dan menghasilkan
rekomendasi-rekomendasi yang tepat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan dan apa yang
Tabel 2.1. Tahapan dan hasil dari EAP
Lapisan Tahapan Hasil
1 Inisialisasi
Perencanaan
Ruang lingkup, sasaran, visi, penentuan
metodologi dan alat-alat yang akan
digunakan, perencanaan tim, presentasi,
rencana kerja.
2
Pemodelan Bisnis Struktur organisasi, model fungsi bisnis awal.
Survei Perusahaan Perlengkapan model bisnis fungsional.
Sistem dan Teknologi
Saat Ini
Katalog sumber daya informasi (IRC), skema
sistem.
3
Arsitektur Data
Pendefinisian entitas, ER-Diagram, matriks
entitas terhadap fungsi, dokumen arsitektur
data.
Arsitektur Aplikasi Pendefinisian aplikasi-aplikasi, matriks
aplikasi, dokumen arsitektur aplikasi.
Arsitektur Teknologi Distribusi data/aplikasi, dokumen arsitektur
aplikasi.
4
Rencana Implementasi Urutan aplikasi/roadmap, rencana migrasi,
faktor-faktor sukses dan rekomendasi.
Kesimpulan
Perencanaan Dokumen akhir, presentasi.
Transisi terhadap
Implementasi
Peningkatan organisasi, kebijakan-kebijakan,
standar, prosedur-prosedur, rencana
2.7.Value Chain Michael E. Porter
Fungsi dari value added chain, menurut Michael E. Porter yaitu untuk
mendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai rantai aktivitas yang mengubah input
menjadi output sehingga memiliki nilai bagi pelanggan (Porter, E. Michael, 1985).
Gambar 2.7. Value added chain Michael E. Porter
Value chain membagi dalam dua kategori, yaitu:
1. Primary Activities, (line functions) merupakan aktivitas utama dari organisasi
yang melibatkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1) Inbound Logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian input menjadi produk.
2) Operations, semua aktivitas yang terkait dengan pengubahan input
menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan,
pemaketan, perawatan peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas,
proteksi terhadap lingkungan.
3) Outbond Logistics, aktivitas yang terkait dengan pengumpulan,
penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.
4) Marketing And Sales, aktivitas yang terkait dengan pembelian produk
dan layanan oleh pengguna dan mendorong untuk dapat membeli
produk yang dibuat. Memiliki rantai nilai khusus, antara lain:
(1). Marketing management
(3). Sales force administration
(4). Sales force operations
(5). Technical literature
(6). Promotion
5) Service, aktivitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk
meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi,
perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan
teknis.
2. Secondary Activities, (staff atau fungsi overhead) merupakan aktivitas
pendukung yang membantu aktivitas utama, secondary Activities melibatkan
beberapa bagian/fungsi, antara lain:
1) Firm Infrastructure, merupakan aktivitas, biaya dan aset yang
berhubungan dengan manajemen umum, accounting, keuangan,
keamanan dan keselamatan SI, serta fungsi lainnya.
2) Human Resources Management, terdiri dari aktivitas yang terlibat
seperti penerimaan, dengar pendapat, pelatihan, pengembangan dan
kompensasi untuk semua tipe personil dan mengembangkan tingkat
keahlian pekerja.
3) Research, Technology And System Development, aktivitas yang terkait
dengan biaya yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses,
perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer,
sistem telekomunikasi, kapasitas basis data baru dan pengembangan
dukungan sistem berbantuan komputer.
4) Procurement, terkait dengan fungsi pembelian input yang digunakan
dalam value chain organisasi.
2.8.Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP)
Tool yang digunakan untuk menentukan turunan dari fungsi bisnis yang
terkait dengan produk/layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis (ICH
Architecture Resource Center, 2008). Ada empat siklus yang digunakan, yaitu
Gambar 2.8. Four Stage Life Cycle (BSP: Information System Planning Guide,
1981)
1. Tahap I, Requirements, Planning, Measurements And Control, merupakan
tahap untuk menentukan berapa banyak produk/layanan yang dibutuhkan,
rencana untuk mendapatkannya dan pengukuran serta kontrol yang
digunakan.
2. Tahap II, Acquisition, merupakan tahap untuk mengembangkan
produk/layanan atau untuk mendapatkan sumber daya yang akan
dipergunakan untuk kegiatan pengembangan.
3. Tahap III, Stewardships, merupakan tahap untuk membentuk, mempertajam,
memodifikasi atau merawat dukungan sumber daya dan untuk menyimpan
atau menelusuri produk atau layanan.
4. Tahap IV, Retirement, merupakan tahap keputusan akhir dari tanggung
jawab organisasi untuk suatu produk atau layanan atau sinyal yang
menyatakan akhir dari penggunaan suatu sumber (resource).
2.9.Entity Relationship Diagram (ER-Diagram)
Model ER-Diagram adalah model diagram yang didasarkan pada sebuah
persepsi dunia nyata yang terdiri dari obyek dasar yang disebut entitas (entities)
dan hubungannya (relationship) diantara entitas tersebut. ER-Diagram ini
dikembangkan untuk menjembatani kegiatan perancangan basis data dengan
menggunakan skema enterprise, yang mempresentasikan seluruh struktur logic
ER-Diagram sangat berguna untuk memetakan maksud dan interaksi dunia
nyata dari enterprise ke dalam skema konseptual. Ada tiga konsep dasar dari
penggunaan ER-Diagram yaitu:
1. Entity Sets.
2. Relationships Sets.
3. Attributes.
Gambar 2.9. Contoh Penggunaan ER-Diagram
2.10. Portofolio Application
Tidak seperti pada model konsep traditional portfolio yang hanya
mempertemukan hubungan antara sistem aplikasi yang satu dengan yang lainnya,
serta bagaimana tugas dan ruang lingkup antar sistem didefinisikan, application
portfolio merupakan sebuah model perkiraan kebutuhan sistem aplikasi yang
didasarkan pada kebutuhan bisnis disertai dengan definisi apa dan bagaimana
sistem aplikasi tersebut memberikan kontribusinya terhadap usaha-usaha
pencapaian tujuan bisnis organisasi.
Tabel 2.2 merupakan matriks application portfolio yang terdiri dari empat
kuadran, yaitu strategic application, key operational application, support
Tabel 2.2. Portfolio Application Matrix
Strategic Application High Potential Application
Aplikasi-aplikasi kritis untuk menunjang perkembangan strategi bisnis organisasi dimasa yang akan datang.
Aplikasi-aplikasi yang mungkin dibutuhkan oleh organisasi untuk keberhasilan dimasa yang akan datang, namun belum dibuktikan.
Aplikasi-aplikasi masa kini yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat menjalankan roda bisnisnya.
Aplikasi-aplikasi yang bersifat valuable
tetapi tidak kritis.
Key Operational Application Support Application
1. Strategic Application, berisi aplikasi-aplikasi yang secara kritis dibutuhkan
untuk keberhasilan bisnis pada masa yang akan datang. Aplikasi ini dibuat
untuk mendukung perubahan dan perkembangan organisasi dan bisnisnya.
2. Key Operational Application, berisi aplikasi-aplikasi operasional yang ada
saat ini dan dibutuhkan untuk mendukung opersional orgnisasi dan lebih
bersifat sangat penting agar roda bisnis organisasi dapat berjalan.
3. Support Applications, berisi aplikasi yang dapat mendukung dan
meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas operasional.
4. High Potential Application, berisi aplikasi-aplikasi yang bersifat inovatif
yang mungkin dapat memperbesar peluang peningkatan keuntungan dimasa
BAB III
OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini difokuskan pada pembahasan obyek penelitian, berisi profil, visi
dan misi, tujuan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi pelaku organisasi di
SMA Swadaya Bandung. Pada akhir bab dibahas pula tentang metodologi
perencanaan arsitektur enterprise yang digunakan pada penelitian.
3.1.Profil SMA Swadaya Bandung
SMA Swadaya Bandung didirikan oleh Yayasan Pendidikan Nasional
Swadaya tahun 1978 (087/I.02/Kep/E/1978). Saat ini SMA Swadaya Bandung
menyelenggarakan tiga jurusan, yang terdiri dari Jurusan IPA dan Jurusan IPS.
Untuk menunjang proses belajar mengajar, SMA Swadaya Bandung
menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dianggap relatif memadai untuk
penyelenggaraan pendidikan. Selain prasarana tanah dan gedung sekolah milik
sendiri, SMA Swadaya Bandung dilengkapi berbagai sarana berupa ruang belajar,
ruang administrasi dan tata usaha, ruang guru/kantor, ruang kegiatan kesiswaan,
perpustakaan, laboratorium komputer, aula, sarana olah raga dan sarana ibadah.
Selain itu, SMA Swadaya bandung melakukan kerjasama dengan institusi lain,
baik swasta maupun pemerintah, guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Visi:
SMA Swadaya Bandung memiliki visi “Terwujudnya pelayanan, disiplin
prima dan prestasi yang berbasis IMTAQ, IPTEK dan budaya bangsa.
Misi:
Menjadikan SMA Swadaya Bandung sebagai Centre of Excelence dalam
menyiapkan sumberdaya manusia berkualitas yang menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi dan informasi serta memiliki moral dan akhlak mulia. Misi ini
dijabarkan ke dalam misi yang lebih terperinci sebagai berikut:
2. Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik.
3. Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan.
4. Meningkatkan proses pembelajaran dan administrasi sekolah yang berbasis
ICT.
5. Menanamkan nilai-nilai IMTAQ dan budi pekerti serta mengembangkan
kegiatan ekstrakurikuler, keterampilan, olahraga, seni dan budaya.
6.Meningkatkan pelayanan dan hubungan harmonis dengan masyarakat.
Tujuan:
1. Peningkatan kehadiran guru, karyawan dan siswa menjadi 98%.
2. Peningkatan kehadiran guru, karyawan dan siswa pada pelaksanaan upacara
menjadi 90%.
3. Peningkatan nilai ujian nasional rata-rata minimal 71,00.
4. Peningkatan lulusan yang diterima di PTN sampai dengan 20%.
5. Penetapan KKM menjadi rata-rata 70,00.
6. Peningkatan prestasi paskibra menjadi juara 1 provinsi Jawa Barat.
7. Peningkatan majalah dinding menjadi juara 1 provinsi Jawa Barat.
8. Peningkatan kemampuan guru, karyawan dalam mengoperasikan komputer
dan internet sampai 85%.
9. Peningkatan sarana dan prasarana sekolah sampai 80%.
10. Peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan lancar nagi
warga sekolah sampai 100% dan pemahaman Al-Kitab dengan baik dan
benar bagi warga sekolah yang beragama Kristen.
11. Peningkatan kegiatan Kerohanian.
12. Peningkatan fungsi dan isi perpustakaan sampai 80%.
13. Peningkatan kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar sampai 100%.
3.1.1. Organisasi Dan Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung
Organisasi merupakan kerangka atau wadah segenap kegiatan kelompok
atau perorangan dalam mencapai suatu tujuan atau merupakan proses kegiatan
untuk menetapkan dan membagi pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan
wewenang, tugas dan tanggung jawab serta hubungan antar unit-unit lain dalam
merupakan gambaran tanggung jawab dan wewenang dari para pelaku organisasi.
Struktur organisasi SMA Swadaya Bandung digambarkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Swadaya Bandung
3.1.2. Tugas Pokok Dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi personil dalam struktur organisasi SMA Swadaya
Bandung adalah sebagai berikut:
1. Ketua/Kepala Sekolah
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengabdian kepada
masyarakat, membina tenaga kependidikan, siswa, tenaga administrasi
dan akademik.
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta