• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Lapangan

Pada era globalisasi kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat tentunya akan terus berhubungan dengan komputer, terutama pada teknologi informasi. Saat ini masyarakat dituntut untuk bergerak dengan cepat, begitu pula tuntutan masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi yang akurat. Untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat salah satunya adalah penggunaan komputer

Pada instansi pemerintah, komputer sudah menjadi alat yang sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan. Terutama bagi Dishubkominfo yang bertugas untuk menyebarkan informasi secara elektronik. Akan tetapi penggunaan komputer masih sangat kurang optimal. Terutama dalam pengarsipan surat masuk dan surat keluar masih dilakukan secara manual, sehingga sering terjadi mengakibatkan terlambatnya informasi yang dihasilkan dan mengahmbat kegiatan yang ada di DIHUBKOMINFO, juga sering terjadi kesalahan dalam penataan dokumen surat masuk dan surat keluar dalam laporan tiap bulannya, selain itu juga tanpa adanya komputerisasi dalam instansi tersebut membutuhkan tempat penyimpanan dokumen surat masuk dan surat keluar membutuhkan tempat yang sangat besar, serta terjadi pemborosan kertas yang digunakan dalam pencatatan surat masuk dan surat keluar.

▸ Baca selengkapnya: surat keluar osis

(2)

Oleh karena itu komputer sangat diperlukan untuk mengatasi masalah dalam hal pencatatan surat masuk dan surat keluar, proses pencatatan surat masuk dan surat keluar yang sudah terkomputerisasi dapat menekan kesalahan atau kekeliruan yang terjadi, sehingga tidak terjadi penumpukan data dan pencarian data yang diperlukan akan sangat mudah ditemukan apabila sudah terkomputerisasi.

Penerapan pengembangan system ini bertujuan untuk mempermudah dalam penataan surat masuk dan surat keluar, karena pada saat pencatatan data-data surat masuk maupun surat keluar dapat disimpan ke dalam computer sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan dalam penataan surat masuk dan surat keluar.

Untuk itu penulis menyusun sebuah sistem informasi untuk surat masuk dan surat keluar sebagai hasil kerja praktek pada Dishubkominfo Kota Cirebon, Maka penulis menetapkan judul Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Dinas, Perhubungan, Komunikasi,dan Informatika”.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang menjadi sorotan utama dalam kegiatan pencatatan surat masuk dan keluar disebuah instansi pemerintah, yaitu:

a. Kegiatan yang dilakukan masih secara manual mulai dari pencatatan surat masuk sampai dengan surat keluar. Sehingga menghambat kegiatan yang ada di instansi Dishubinfokom.

▸ Baca selengkapnya: contoh buku mutasi siswa masuk dan keluar

(3)

c. Tempat penyimpanan dokumen surat masuk dan surat keluar yang membutuhkan tempat yang besar.

d. Pemborosan kertas yang digunakan dalam pencatatan surat masuk dan surat keluar.

Berdasarkan permasalahan yang sudah diidentifikasi, maka penulis dapat merumuskan masalah-masalah yang ada di Dishubkominfo sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang berjalan di Diskominfo

2. Bagaimana perancangan sistem yang diusulkan untuk penyimpanan data surat masuk dan keluar pada Dishubkominfo.

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Maksud dari Kerja Praktek ini adalah :

1. Untuk menyerap ilmu sekaligus mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi dinas guna memperoleh pengalaman kerja dan memahami permasalahannya.

2. Untuk mengamati langsung sistem informasi yang sedang berjalan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika.

3. Meningkatkan dan menetapkan proses penerapan teknologi baru dari dunia kampus ke lapangan dan sebaliknya.

(4)

Sedangkan tujuan dilaksanakan kerja praktek ini adalah : 1. Mengetahui sistem surat masuk dan keluar yang berjalan.

2. Untuk membuat atau merancang sistem informasi surat masuk dan surat keluar pada Dishubkominfo.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi permasalahan pada:

1. Pembuatan sistem informasi surat masuk dan keluar

2. Pembuatan laporan harian dan bulanan. Hal ini mempermudah dalam pengarsipan.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

(5)

Berikut rincian kerja praktek pada tabel di bawah ini :

No Aktivitas I II III IV

1 Orientasi

2 Wawancara dan Pengumpulan data 3 Pemahaman Cara

Kerja Sistem Yang Ada

4 Analisis

5 Pembuatan Laporan Hasil Analisis

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dasar teori yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan di bahas ke dalam semua kegiatan yang berhubungan

dengan sistem informasi yang akan dibuat.

1.1 Pengertian System

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan

teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang

membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan

yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem menurut amsyah

sebagai berikut :

“Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu

kesatuan atau organisasi”. (Amsyah (2000:4)).

Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto (2005:1)).

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem

merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam

(7)

1.1.1 Elemen System

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :

tujuan,masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan

umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen

yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin

banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.

Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja,

tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam

sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa

hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh

yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan)

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi

dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya

berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak

berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,

proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa

(8)

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem

informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan

sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi,

ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola

mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.

Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan,

gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah

sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku

sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan

dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan

balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.

Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan

bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau

(9)

harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan

operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,

karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

1.1.2 Karakteristik System

Suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu,diantaranya :

1. Komponen-komponen (Components)

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem,

misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras,

perangkat lunak dan manusia.

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem.

Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub

sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat

keras adalah sistem komputer.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem

(10)

3. Lingkungan luar sistem (Environtment)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui

penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu

subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi

input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang

lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance

input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat

beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

(11)

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem

itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa

bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang

jadi.

8. Sasaran atau tujuan informasi (Object)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya.

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan

(12)

1.1.3 Klasifikasi System

Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang

terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa

sudut pandang, yaitu:

1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang

berupapemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

2. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem

komputer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.

3. Sistem Alamiah (natural sistem) adalah sistem yang terjadi melalui

proses alam, misalnya: perputaran bumi.

4. Sistem Buatan Manusia (human made sistem) adalah sistem yang

dirancang manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia

dengan mesin disebut human-machine sistem/man-machine system,

misalnya: sistem informasi.

5. Sistem Tertentu (deterministic sistem) adalah sistem yang beroperasi

dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misal: sistem

computer.

6. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisinya masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem Tertutup (closed sistem) merupakan sistem yang tidak

berhubungan dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan

(13)

8. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi ibaratnya darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi.

Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan

akhirnya berakhir. Informasi (information) dapat didefinisikan menurut jogiyanto

sebagai berikut :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.(Jogiyanto (2005:8)).

Adapun pegertian Informasi menurut Susanto :

“Informasi adalah data yang telah diolahyamg mempunyai nilai guna atau

manfaat bagi sipemakai dalam proses pengambilan keputusan atau informasi

atau output dari proses transformasi dimana data tersebut berfungsi sebagai

input”.(Susanto (2004:40)).

Dari pengertian dua diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi

merupakan suatu hasil (output) dari suatu dari yang diolah dengan cara tertentu

terlebih dahulu

a. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal pokok yaitu :

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak

menyesatkan,dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan

(14)

2. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat . Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi

merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana

bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk

organisasi.

3. Relevan (Relevance)

Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana

relevansi informasi untuk tiap–tiap individu berbeda tergantung pada

yang menerima dan yang membutuhkan.

b. Nilai Informasi

Nilai Informasi (Value Of Information) ditentukan oleh dua hal yaitu

manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya

lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

c. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum begitu berguna,

sehingga diperlukan proses yang lebih lanjut. Data diolah melalui suatu

model untuk dihasilkan informasi

d. Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

(15)

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti misalnya

bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri , kesalahan-kesalahan, ketidak

(16)

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal tersebut dapat dicegah dan

dapat langsung cepat diatasi.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input)

kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi

akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnyasehunnga membentuk

siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai system

khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi

didefinisikan menurut Jogiyanto.

“Suatu system dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial

dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihakluar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan”. (Jogiyanto (2005:11)).

Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan

data untuk proses

2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses

untuk mengsilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Save, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

4. Output, yaitu kegiatan untuk mengsilkan laporandari suatu proses

informasi.

5. Check, yaitu suatu aktifitasuntuk menjamin bahwa system

(17)

Sedangkan komponen system informasi terdiri dari :

1. Perangakat keras (hardware) terdiri dari : komputer, printer,

jaringan.

2. Perangkat lunak (software).

3. Data : merupakan komponen dasar informasi.

4. Manusia (user).

2.4Metode pendekatan System

Metode pendekatan sistem merupakan suatu bentuk pemodelan yang

membawa kepada suatu spesifikasi lengkap dari persyaratan dan representasi

desain yang komperehensif bagi perangkat lunak yang akan di bangun. Bentuk

pemodelan ini sebenarnya merupakan serangkaian model yang

mengrepresentasikan sistem secara teknis untuk yang pertama.

Sampai saat ini ada dua pendekatan pemodelan sistem atau analisis sistem

yang banyak dipakai,yaitu analisis terstruktur (berorientasi data),dan analisis

berorientasi objek. Dalam bahasan ini pendekatan yang berorientasi terhadap data

/analisis terstrukur yang digunakan karena dengan pendekatan yang berorientasi

data diharapkan terciptanya model-model yang menggambarkan aliran informasi

yang jelas.

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem Terstruktur

Metode pendekatan Sistem terstruktur pada umumnya mengacu

pada strategi yang dapat menghasilkan sistem informasi yang baik. Untuk

(18)

menjabarkan sistem yang sedang berjalan . diantaranya prosedur sistem

(flowmap),diagram kontek,diagram alir data,kamus data.

2.4.2 Alat Bantu Analisis

1) Flow Map

Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus

dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

Beberapa simbol yang digunakan dibagian alir dokumen antara

lain :

a. Dokumen

Simbol ini menunjukan dokumen input dan output baik

untuk proses manual, mekanik atau komputer.

b. Kegiatan manual

Simbol ini menunjukan pekerjaan manual yang dikerjakan

oleh orang.

c. Simpanan offline

Simbol ini menunjukan file non – komputer yang

diarsipkan

d. Proses

Simbol ini menunjukan kegiatan proses dari operasi

program komputer.

e. Simpanan data

(19)

f. Penghubung

Simbol ini menunjukan penghubung kehalaman yang masih

sama atau kehalaman lain.

2) Diagram Kontek

Suatu perancangan proses dalam pembuatan sistem informasi

meliputi beberapa kegiatan diantaranya pembuatan Diagram Konteks.

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan

struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau

secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini dapat kita ketahui

sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang

dihasilkan dari sistem informasi yang dibuat.(Ladajamudin

(2005:64)).

Diagram konteks meliputi beberapa system antara lain :

1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain.

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan.

3. Data dihasilkan oleh sistem.

4. Penyimpanan data.

5. Batasan antara sistem yang dirancang denagan lingkungan

3) Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir.

(20)

sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup popular saat

ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam system dengan

terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi sistem yang

baik. Simbol yang digunakan DFD (Pohan (2000:11-21)).

a. Kesatuan Luar

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan dilingkungan

luar system yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya

yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem,

disimbolkan dengan suatu kotak.

b. Arus Data

Arus data (data flow) diberi simbol suatu panah. Arus data ini

mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan

kesatuan luar (externalentity). Arus data ini menunjukan arus data

yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses

sistem.

c. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh

orang,mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk

kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari

proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol empat persegi

panjang bersudut-sudut tumpul atau sebuah lingkaran.

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi:

(21)

1. Identifikasi proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang

menunjukkann nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian

atas simbol.

2. Nama proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses

tersebut.

d. Simpanan Data

Merupakan simpanan dari data.

Langkah-langkah penyusunan DFD :

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang

terlibat di sistem.

2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan

kesatuan luar.

3. Gambarkan terlebih dahulu suatu diagram context.

4. Gambarkan bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di

system terlebih dahulu.

5. Gambarkan sketsa DFD untuk overview diagram (level 0)

berdasarkan proses di bagan berjenjang.

6. Gambarkan DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level satu

dan seterusnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai

(22)

7. Setelah semua level DFD digambar, berikutnya adalah

menggambar DFD untuk pelaporan manajemen yang digambar

terpisah. Setelah semua level DFD dan DFD untuk pelaporan

manajemen digambar, maka semua DFD ini dapat digabungkan

dalam satu diagram

4) Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan

menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data

yang mengalir di system dengan lengkap. Kamus data dibuat pada

tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun

pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat

digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem denagn

pemakai sistem tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai

system. Pada tahap perancangan system kamus data digunakan untuk

merancang input, merancang laporan-laporan dan database.(Jogiyanto

(2005:725)).

5) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem

yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui

tahapan berikut:

a) Normalisasi

Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam

(23)

basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan

model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria

standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.(Pohan

(2000:48-56)).

Adapun langkah-langkah untuk menghasilkan struktur tabel

yang normal, diantaranya yaitu :

1. Bentuk Normal Pertama / 1 NF ( First Normal Form)

Bentuk Normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak

memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih

dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

2. Bentuk Normal Kedua / 2 NF ( Second Normal Form)

Bentuk Normal Kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel semua

atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki

ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh.

3. Bentuk Normal Ketiga / 3 NF (Third Normal Form)

Bentuk Normal Ketiga terpenuhi jika dan hanya jika semua atribut

bukan kunci memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

b) Tabel Relasi

Pengertian Table Relasi menurut (Fathansyah, 2001,p23)

adalah “Data yang menggambarkan hubungan antara table yang

satu dengan table yang lainnya”.

Model basis data relational sering pula disebut sebagai

(24)

Data ini ditemukan atau diperkenalkan pertama kalinya oleh

E.F Codd. Model basis data menunjukan suatu cara atau

mekanisme yang digunakan untuk mengelola atau

mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang

berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokan dan

membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang

sedang ditinjau.

2.5. Pengertian Surat

Surat adalah lembaran kertas yang memuat suatu informasi yang hendak

disampaikan oleh seseorang pada orang lain baik dinas maupun pribadi. Informasi

tersebut dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, laporan peringatan dll. Surat

kerap kali menghendaki tanggapan / balasandengan demikian terjadilah hubungan

surat menyurat / korespondensi.

Sebagai alat komunikasi , surat juga berfungsi sebagai :

a. Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian,keputusan dsb.

b. Alat pengingat , misalnya surat yang telah di arsipkan

c. Dokumen histories misalnya surat dalam arsip lama yang digunakan

kembali untuk penyelidikan mengenai keadaan masa lalu.

(25)

2.5.1 Pengertian Surat Masuk

Surat masuk adalah surat yang diterima oleh suatu instansi pemerintahan

organisasi,perusahaan maupun pihak lain yang berasal dari pihak intern

maupun extern. Misalnya surat ijin,permohonan naik gaji,cuti.

Pengertian surat masuk Dinas perhubungan komunikasi dan informatika

adalah surat yang datang dari pihak luar yang kemudian diterima,di olah dan

di catat oleh bagian umum ke dalam buku agenda kendali surat masuk untuk

selanjutnya diberikan ke sub dinas pengawasan sebagai bukti bahwa surat

tersebut telah diterima.

2.5.2 Pengertian Surat Keluar

Surat keluar yang di keluarkan/dikirim oleh suatu instansi

pemerintah,organisasi,perusahaan maupun pihak lai yang berasal dari intern

maupun extern. Contoh surat peringatan , penggajian, pemberitahuan.

Pengertian surat keluar Dinas perhubungan komunikasi dan informatika

adalah surat yang diberikan kepada pihak yang besangkutan baik sebuah

peusahaan,organisasi atau pihak lain yang bersangkutan dengan surat masuk

yang dikirimkan.

2.5.3 Bentuk Surat

Yang di maksud dengan bentuk surat adalah tata letak atau posisi

bagian-bagian surat. Setiap bentuk surat mempunyai kelebihan dan kekurangan .

penggunaan bentuk surat oleh setiap organisasi atau kantor dewasa ini

(26)

 Full block style (bentuk lurus penuh)

 Block style (bentuk lurus)

 Semi block style(bentuk lurus sebagian)

 Idented style (bentuk lekuk)

 Hanging paragraph (bentuk alinea menggantung

 Dinas pemerintah

2.5.4 Syarat – syarat surat yang baik

 singkat

 Sistematis susunan isi surat

 Jelas kepada siapa,dari mana,tentang apa

 Lengkap isinya

 Sopan bahasanya

 Menarik wujud fisiknya.

2.5.5 Pengolahan Data Surat Masuk

Pengolahan data surat masuk yang sedang berjalan di Dishub masih

dilakukan secara manual,oleh sebab itu penulis akan membahas tentang

pengolahan data surat masuk dan surat keluar yang sedang berjalan di Dishub

(27)

Tahapan mengelola surat masuk :

 Surat masuk pertama kali diterima di bagian pegawai lalu diberikan ke

bagian umum.

 Bagian umum mengisi kartu surat masuk dan kartu disposisi yang

masing-masing dua rangkap unuk diberikan ke bagian admin untuk

diperiksa serta diberikan instruksi / informasi pada kartu penerus untuk

mengetahui di bagian mana surat tersebut harus di proses.

 Kartu surat masuk dan disposisi yang telah diperiksa dan di

tandatangani disimpan masing-masing satu lembar dan sisanya

diberikan ke bagian umum untuk di catat sebagai bahan untuk

pembuatan laporan.

 Surat masuk ke pegawai sesuai dengan instruksi yang terdapat pada

kartu penerus/disposisi

 Bagian umum membuat laporan dari agenda surat masuk untuk

diberikan kepada kepala bagian pengarsipan.

Tahapan mengelola surat keluar :

 Bagian umum surat keluar sesuai dengan data yang di terima dari

pegawai.

 Surat yang telah dibuat lalu di cap dan di tandatangani oleh pegawai

yang bersangkutan.

 Bagian umum mencatat data surat keluar dalam suatu agenda sebagai

(28)

 Pembuatan laporan untuk diberikan kepada kepala bagian

(29)

BAB III

PORFIL PERUSAHAAN

1.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Penyelenggaraan perhubungan yang semula sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor : 22 tahun 1990 hanya diserahkan sebagian urusan

pemerintah dibidang lalu lintas dan angkutan jalan kepada Kabupaten / Kota,

maka dengan ditetapkannya Undang – Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang

Pemerintah Daerah, sebagai kewenangan perhubungan yang merupakan

kewenangan pemerintahan pusat diserahkan kepada Kabupaten/ Kota secara

luas, nyata dan bertanggung jawab, termasuk kewenangan pada sub

Perhubungan Laut, Perhubungan Udara, Pos dan Telekomunikasi.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang –

Undang Nomor 22 tahun 1999, maka Pemerintah Kota Cirebon untuk

melaksanakan kewenangan perhubungan secara nyata dan bertanggung jawab

telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 05 tahun 2001

tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 04

Tahun 2000 tentang Rincian Kewenangan Yang Dilaksanakan Pemerintah

Kota Cirebon.

Selanjutnya di dalam penyelenggaraan kewenangan tersebut dibentuk

organisasi perangkat daerah pada pemerintah Kota Cirebon sesuai dengan

Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 06 Tahun 2001 tentang Perubahan

Pertama Atas Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 05 Tahun 2000. Untuk

(30)

organisasi tata kerja Perhubungan Kota Cirebon yang ditetapkan dengan

Keputusan Walikota Cirebon Nomor 36 Tahun 2001.

Pergeseran sistem masyarakat akibat adanya reformasi yang menuntut

demikrasi, supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia untuk seluruh

penyelenggaraan pemerintahan, maka dituntut pula penyelenggaraan

pemerintahan yang bersih ( good governance) dan memberikan pelayanan

yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Sejalan dengan itu tentunya

penyelenggaraan perhubungan harus memberikan pelayanan prima kepada

masyarakat.

Untuk mencapai hal tersebut dan memberikan gambaran kinerja Dinas

Perhubungan Kota Cirebon, tentunya perlu disusun suatu buku profil Dinas

Perhubungan Kota Cirebon, sebagai gambaran tentang pedoman umum dan

arahan dalam penyelenggaraan perhubungan, pengelolaan pembangunan

perhubungan, serta pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.

Selama kurun waktu tiga puluh dua tahun pelaksanaan pembangunan di

bidang perhubungan bertumpu pada kebijaksanaan yang kurang memberikan

peluang bagi daerah untuk berkembangnya inisiatif dan tanggung jawab

masyarakat terhadap pembangunan perhubungan. Hal ini ditunjukkan dalam

menetapkan kebijaksanaan pusat lebih tertumpu pada pembangunan

perhubungan yang sentralistik, sehingga memyebabkan ketergantungan

masyarakat daerah terhadap pusat dalam memprakarsai pembangunan

(31)

Reorientasi pembangunan masa reformasi perlu dilakukan dalam

menyiasati tuntutan perubahan yang harus memposisikan potensi diluar

instansi Dinas Perhubungan sebagai pelaku dan penentu kebijakan

pembangunan perhubungan di kota Cirebon. Untuk itu berbagai unjuk kerja

yang menyangkut beberapa bidang pembangunan yang tidak menggembirakan

perlu dijadikan cermin dan bahan kajian penataan kembali kebijaksanaan

pembangunan daerah di Kota Cirebon.

Nilai yang menjadi panutan Dinas Perhubungan Kota Cirebon dalam

melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan adalah manganut pada nilai

masyarakat kota Cirebon yang dikenal sebagai masyarakat religius dan

perilaku sosial yang berlandaskan nilai peninggalan Wali Songo “Ingsun Titip

Tajug Ian Fakir Miskin”. Ini menunjukkan bahwa nilai masyarakat Cirebon

dalam pembangunan lebih mengedepankan kepada peningkatan kesejahteraan

masyarakat Cirebon yang berlandaskan pada falsafah religious yang dianut

masyarakat Cirebon.

Nilai-nilai Dinas Perhubungan Kota Cirebon dalam bekerja lebih

mengedepankan pula pada profesionalisme, taat hukum, rasional, inovatif,

integritas tinggi, moralitas, peningkatan kinerja, kerjasama, disiplin kelima,

pelayanan prima, menjunjung tinggi etika administrasi public dengan

landasan pada Lima Citra Manusia Perhubungan.

Bertitik tolak dare kondisi yang ada dan nilai-nilai yang dianut oleh

masyarakat kota Cirebon dan menjadi acuan nilai Dinas Perhubungan kota

(32)

pihak terkait (stakeholder) dan aparatur di Dinas Perhubungan Kota Cirebon

dalam beberapa diskusi, maka diformulasikan visi dan misi Dinas

Perhubungan Kota Cirebon.

Pembentukan Dinas Perhubungan Kota Cirebon merupakan konsekuensi

dare pemberlakuan Undang-Undang Nomor : 22 tahun 1999 dan Peraturan

Pemerintah No: 25 Tahun 2000, yang sebelumnya adalah Dinas Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan Kota Cirebon sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor : 22 tahun 1990.

Dinas Perhubungan Kota Cirebon adalah unsur pelaksana pemerintah Kota

Cirebon di bidang Perhubungan yang di pimpin oleh Kepala Dinas yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris

Daerah.

Dinas Perhubungan Kota Cirebon mempunyai tugas pokok melaksanakan

kewenangan ekonomi daerah kota dalam rangka pelaksanaan tugas

desentralisasi bidang perhubungan di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon,

berdasarkan kebijakan Walikota dan atau Sekretaris Daerah serta peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan tugas pembantu yang ditugaskan

Pemerintah kepada Pemerintah Kota.

Visi

Terwujudnya pelayanan perhubungan informatika & komunikasi yang handal

(33)

Misi :

 Meningkatkan ketertiban berlalu lintas

 Meningkatkan penyebarluasan informasi pembangunan.

 Meningkatkan pemenuhan kebutuhan sarana pendukung perkantoran.

Tujuan misi 1 :

 Meningkatnya kondisi prasarana lalu lintas angkatan jalan dalam

rangka menurunkan jumlah pelanggaran & kecelakaan lalu lintas.

 Meningkatnya keselamatan pelayaran bagi nelayan <GT7

Tujuan misi 2 :

 Meningkatkan kesadaran & peran serta masyarakat / stakeholder

dalam penyelenggaraan bidang perhubungan,informatika dan

komunikasi.

Tujuan misi 3 :

 Terwujudnya restrukturisasi (peraturan perundang-undangan /

regulatory reform ) di bidang perhubungan,informatika dan

komunikasi.

(34)

1.2 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi pada dinas perhubungan,

[image:34.595.116.510.210.589.2]

komunikasi, dan informatika kota Cirebon :

Gambar 3.2 struktur organisasi

SEKSI MANAJEMEN DAN REKAYASA LALULINTAS DARAT SEKSI ANGKUTAN DARAT SEKSI PERHUBUNGAN UDARA SEKSI TEKNIK INFORMATIKA SEKSI PENGEMBA NGAN DAN PENGENDA LIAN MULTIMEDI A SEKSI BIMBINGAN KESELAMATAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL SEKSI SARANA DAN PRASARANA DARAT SEKSI PERHUBUNGAN LAUT SEKSI MANAJEMEN

INFORMATIKA SEKSI DISERMINASI INFORMASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONA L

BIDANG ANGKUTAN DAN TEKNIK SARANA PRASARANA DARAT BIDANG LALU LINTAS DARAT BIDANG PERHUBUNGAN UDARA DAN LAUT

(35)

1.3 Deskripsi Kerja

Adapun fungsi – fungsi jabatan dari struktur organisasi

DISHUBKOMINFO adalah sebagai berikut :

1. Kepala DISHUBKOMINFO

a. Kepala dinas mempunyai tugas pokok mengoordinasikan,

merumuskan sasaran,mengarahkan, membina, mengendalikan,

mengevaluasi penyelenggaraan urusan otonomi daerah dalam

rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang perhubungan,

informatika dan komunikasi di lingkungan pemerintah kota,

berdasarkan kebijakan Walikota dan atau Sekretaris Daerah serta

tugas pembantuan yang ditugaskan Pemerintah kepada Pemerintah

Kota.

b. Sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala dinas mempunyai

fungsi :

 Perumusan kebijakan umum program kerja Dinas;

 Pelaksanaan memimpin penyelenggaraan teknis operasional

dan fungsional tugas-tugas Dinas;

 Pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan

urusan otonomi daerah dibidang perhubungan, informatika,

dan komunikasi;

 Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Dinas dan unit kerja

lain dibidang tugasnya;

(36)

 Perumusan kebijakan teknis operasional dan fungsional di

bidang perhubungan, informatika, dan komunikasi;

 Penyediaan bwahan dalam lingkup bidang tugasnya;

 Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas Dinas;

 Pelaporan pelaksanaan tugas Dinas; dan

 pelaksanaan tugas lain berdasarkan kebijakan Walikota dan

atau sekretaris Daerah serta peraturan perundang –

undangan.

2. Sekretariat

a. Sekretariat sebagai unsur staf atau administrasi mempunyai tugas

pokok merencanakan, mambagi tugas, memberi petunjuk,

mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan urusan

keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian,

perlengkapan, program dan pelaporan, serta keuangan dalam

rangka mendukung mekanisme kerja dinas.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), sekretariat mempunyai fungsi :

 Perencanaan operasional sekretariat dinas

 Pembagian tugas penyelenggaraan sekretariat meliputi

urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum

dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan,

(37)

 Pemberian petunjuk penyelenggaraan skretariat meliputi

urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan dan

kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan,

urusan keuangan, dan penyusunan program dinas

 Pengaturan penyelenggaraan sekretariat meliputi urusan

keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan dan kehumasan,

urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan

keuangan, dan penyusunan program dinas

 Pemfasilitasian penyelenggaraan tugas dinas

 Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas

sekretariat.

 Pelaporan pelaksanaan tugas sekretariat dan dinas dan

pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan

atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

3. Sub Bagian Umum

a. Sub bagian umum sebagai pembantu unsur staf atau administrasi

mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas,

membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan

merencanakan kegiatan pengelolaan urusan keorganisasian,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, umum,

kerumahtanggaan dan administrasi kepegawaian.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

(38)

 Perencanaan kegiatan kerja sub bagian umum meliputi

pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan,

kehumasan, umum, administrasi kepegawaian dan rumah

tangga.

 Pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian dan

ketatalaksanaan, kehumasan, umum, administrasi

kepegawaian dan rumah tangga.

 Pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian dan

ketatalaksanaan, kehumasan, umum, administrasi

kepegawaian dan rumah tangga.

 Pembimbing pelaksanaan tugas sub bagian umum.

 Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan urusan

keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, umum,

administrasi kepegawaian dan rumah tangga.

 Pengoreksian pelaksanaan tugas sub bagian umum.

 Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya.

 Pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian umum.

 Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan

(39)

4. Sub bagian keuangan

a. Sub bagian keuangan sebagai pembantu unsur staf atau

administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk,membagi

tugas,mengawasi,membimbing,memeriksa,mengoreksi,merencana

kan urusan pengelolaan keuangan dan perlengkapan dinas.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Sub bagian keuangan mempunyai fungsi :

 Perancanaan kegiatan sub bagian keuangan

 Pemberian petunjuk urusan pengelolaan keuangan dan

perlengkapan dians

 Pembagian tugas pengelolaan keuangan dan perlengkapan

dinas

 Pembagian tugas pengelolaan keuangan dan perlengkapan

dinas

 Pembimbingan pelaksaan tugas sub bagian keuangan

 Pemeriksaan dan pengawasan urusan pengelolaan keuangan

dan perlengkapan dinas

 Pengoreksian pelaksanaan tugas sub bagian keuangan

 Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya

 Pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian keuangan dan

 Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan atasan

(40)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem ini memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang

berjalan dan bertujuan mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem

tersebut selain untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan digunakan juga

untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan,kesempatan, hambatan

yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

suatu perbaikan. Analisis yang dilakukan sistem pengelolaan surat masuk dan

surat keluar didapatkan data seperti dibawah ini.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen terdiri dari fungsi, sumber, rangkap, distribusi, data

periode dan isi. Adapun analisis dokumen yang ada pada absensi pegawai :

A. Form Kendali surat masuk

Fungsi : Untuk mencatat surat masuk

Sumber : Pengirim

Rangkap : 1 (Satu)

Distribusi : Sub bagian Umum

Periode : Setiap surat masuk diterima

Isi :Indeks,kode,no_urut,perihal,isi

ringkas,dari,tgl_surat,no_surat,lampiran,tgl_diteruskan,tanda

(41)

B. Form kartu disposisi

Fungsi : Sebagai perintah atau instruksi

Sumber : Sub bagian umum

Rangkap : 1 (Satu)

Distribusi : Sekdis,kadin,kasubag umum

Periode : Setiap surat masuk diterima

Isi :

indeks,tgl_penyelesaian,dari,perihal,tgl_surat,no_surat,instruksi,

diteruskan kepada.

C. Form surat keluar

Fungsi : Permohonan pembuatan surat keluar

Sumber : Subag umum

Rangkap : 1 (Satu)

Distribusi : Sekretaris,Sekdis,Kadin,Kasubag umum

Periode : Setiap pembuatan surat keluar

Isi :

Indeks,kode,no_urut,perihal,isi_ringkas,kepada,pengolah,tgl_sur

at,lampiran,catatan.

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur sistem yang sedang berjalan adalah penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

(42)

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikan.

1.1.2.1FlowMap

Surat masuk

[image:42.595.132.493.170.738.2]

Pengirim Bagian umum Sekretaris Pegawai Bag arsip

Gambar 4.1.2.1 flowmap surat masuk yang berjalan

SM SM

(43)

Surat keluar

Pegawai Bagian

umum

Sekretaris Kepala dinas Kasubag

umum

penerim a

T

Y

T

(44)

1.1.2.2Diagram Konteks

Pengolahan data surat

pegawai

pengirim Bagian umum

penerima

Bagian kearsipan Data surat masuk

Data surat masuk

Data surat masuk Data surat keluar

Data surat keluar

Laporan surat masuk

1.1.2.3Data Flow Diagram

4.1.2.3.1 DFD level 0

Pengolahan surat masuk

Pengirim Bagian umum

Pegawai Bag

pengarsipan

Penerima Pengolahan

surat keluar

Data surat masuk Data surat masuk

Data surat masuk

Data surat keluar Data surat keluar

(45)

4.1.2.3.2 DFD Level 1 Proses 1

4.1.2.3.3 DFD Level 1 Proses 2

2.1 Membuat Surat

Keluar Pegawai

2.2 Memeriksa surat keluar untuk acc

2.4 Mencatat data

SK

2.5 Membuat laporan Surat

keluar

Bagian umum Data surat keluar

Data surat masuk

Laporan surat keluar Data surat keluar

2.3 Memeriksa surat keluar untuk acc

Data surat keluar

(46)

1.1.3 Evaluasi sistem yang sedang berjalan

Sistem yang sedang berjalan pada pengolahan surat masuk dan surat

keluar belum terkoordinasi dengan baik karena pelaksanaannya dan peralatan

yang digunakan masih manual sehingga terdapat arsip yang sulit ditemukan

dan belum terdapatnya laporan yang menyeluruh. Kelemahan –kelemahan

yang ada pada sistem yang sedang berjalan yaitu :

 Dalam proses pencatatan surat masuk dan surat keluar supaya tidak

terjadi keterlambatan dalam pencatatannya dan dalam membuat

laporan surat masuk dan keluar.

 Dalam proses pencarian data arsip yang diperlukan supaya tidak

memerlukan waktu yang lama.

 Pendistribusian surat dilaksanakan secara manual sehingga

memperlambat kerja pencatatan.

1.2 Usulan Perancangan Sistem

Pembuatan sebuah rancangan sistem yang digunakan untuk memperbaiki

atau membuat sistem baru sehingga dapat menutupi atau mengurangi

permasalahan yang ada pada sistem yang sedang dirancang berdasrkan analisis

(47)

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menganalisis perancangan

sistem surat masuk dan surat keluar di sub bagian umum DISHUBKOMINFO

kota Cirebon. Perancangan ini diusulkan merupakan langkah untuk lebih

mengefektifitaskan dan mengefisienkan waktu pengelolaan surat masuk dan

surat keluar.

1.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Pada tahapan perancangan prosedur ini bertujuan untuk menghasilkan

perancangan sistem informasi surat masuk dan surat keluar yang

berbasis komputer. Perancangan proses yang dibuat tidak mengalami

banyak perubahan dari sistem informasi surat masuk dan surat keluar

yang masih manual menjadi sistem informasi yang berbasis komputer.

Adapun perancangan proses ini mencakup flowmap,diagram

kontek,data flow diagram,kamus data yang dapat menjelaskan aliran

data yang diproses hingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

(48)

1.2.2.1Flowmap Surat masuk yang d usulkan

Pengirim Bagian umum Sekretaris Pegawai Bag

arsip

Data SM

Cetak kartu SM & Input data

surat masuk

(49)

Flowmap Surat keluar yang diusulkan

Pegawai Bagian

umum

Sekretaris Kepala dinas Kasubag

umum penerim a Y T Y dibuatkan laporannya Input data SK

Data SK Data SK

Membu at SK

SK SK

Memriksa SK utk di ACC

ACC

SK

(50)

1.2.2.2Diagram Konteks

1.2.2.3Data Flow Diagram

(51)

4.2.2.3.2 DFD Level 1 Proses 1

4.2.2.3.3 DFD level 1 proses 2

2.1 Membuat Surat

Keluar Pegawai

[image:51.595.113.437.139.355.2]

2.2 Input data

2.5 Membuat laporan Surat

keluar

Bagian umum Data surat keluar

Laporan surat keluar Data surat keluar

Data surat keluar penerima

Data surat keluar

(52)

4.2.2.4 Kamus Data

1. Nama Arus Data : Data surat masuk

Aliran data : Pengirim-proses 1.2

Proses 1.2-pegawai

Proses 1.1 - tabel surat masuk

Proses 1.1 – proses 1.2

Atribut : kode , no_urut, perihal, isi_ringkasan, dari,

tgl_masuk, no_surat masuk, lampiran, pengolah, tgl_diteruskan.

2. Nama Arus Data : Data surat keluar

Aliran data : Pegawai - proses 2.1

Proses 2.1 – proses 2.2

Proses 2.2 - tabel surat keluar

Atribut : kode , no_urut, perihal, isi_ringkasan,

penerima, tgl_kirim, no_surat keluar, lampiran.

3. Nama Arus Data : laporan surat masuk

Aliran data : Pengirim – tabel surat masuk

Tabel surat masuk – proses 1.2

Proses 1.2 – kepala bagian arsip

(53)

4. Nama Arus Data : laporan surat keluar

Aliran data : Pegawai – tabel surat keluar

Tabel surat keluar – proses 2.3

Proses 2.3 – bagian umum

Atribut :kode ,perihal, penerima, tgl_kirim,

no_surat keluar

4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan

Setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan, maka terdapat bahan

untuk dievaluasi pada sistem informasi pengelolaan surat masuk dan keluar .

Evaluasi ini menitik beratkan dengan mengubah data tertulis menjadi data

elektronik. Dengan begitu dapat mempermudah petugas untuk melakukan

pembuatan laporan surat masuk dan surat keluar perbedaan sistem yang lama

dan yang di usulkan sebagai berikut :

a. Dilihat dari segi keamanan data pada sistem lama diarsipkan dalam

bentuk kertas , sehingga akan mudah hilang dan rusak. Sedangkan

pada sistem yang di usulkan data yang disimpan dalam data base

yang ada di memory kemungkinan data yang hilang atu rusak dapat

di minimalisi.

b. Dari segi waktu sistem sistem yang di usulkan akan lebih cepat baik

dalam dalam pencarian data sekaligus pencetkan data di bandingkan

sistem yang lama. Adanya rancangan sistem yang terkomputerisasi

keamanan data akan lebih terjamin dan dapat meningkatkan

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat menyimpulkan

1. System pengolahan surat masuk dan surat keluar yang sedang berjalan

adalah sebagai berikut

a. masih bersifat manual dan membutuhkan waktu yang lama serta sering

terjadi kesalahan dalam penataan dokumen.

b. pemborosan kertas serta kebutuhan tempat penyimpanan dokumen

surat masuk dan surat keuluar yang membutuhkan tempat yang besar.

2. System pengolahan surat masuk dan surat keluar yag diusulkan adalah

sebagai berikut :

a. Dengan menggunakan sistem yang sedang diusulkan maka proses

pencarian data surat masuk dan surat keluar akan secara cepat karena

data-data tersimpan dengan aman dan terstruktur serta tidak terjadi lagi

keterlambatan dalam pencarian data.

b. Dengan adanya analisis system surat masuk dan surat keluar yang

berbasiskan komputerisasi sehingga dapat meningkatkan produktifitas

kerja khususnya dari segi proses pencatatan surat masuk dan surat

(55)

5.2 Saran

(56)

SISTEM INFORMASI SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA

KOTA CIREBON

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program studi strata satu Sistem Informasi

Oleh :

Lilis Septiyani 10507307

Ahmad Fauzi 10507090

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(57)

i DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR SIMBOL viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 2

1.3Maksud dan Tujuan Kerja Praktek 3

1.4Batasan Masalah 4

1.5Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem 6

2.1.1 Elemen Sistem 7

2.1.2 Karakteristik Sistem 9

2.1.3 Klasifikasi Sistem 12

2.2 Pengertian Informasi 13

2.3 Pengertian Sistem Informasi 16

2.4 Metode Pendekatan Sistem 17

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem Terstruktur 17

2.4.2 Alat Bantu Analisis 18

2.4.2.1 Flow Map 18

2.4.2.2 Diagram Kontek 19

2.4.2.3 Data Flow Diagram 19

2.4.2.4 Kamus Data 22

2.4.2.5 Perancangan Basis Data 22

2.4.2.5.1 Normalisasi 22

2.4.2.5.2 Tabel Relasi 23

2.5 Pengertian Surat 24

2.5.1 Pengertian Surat Masuk 25

2.5.2 Pengertian Surat Keluar 25

2.5.3 Bentuk Surat 25

2.5.4 Syarat-syarat Surat Yang Baik 26

2.5.5 Pengolahan Data Surat Masuk 26

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 28

3.2 Struktur Organisasi 33

(58)

ii

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan 39

4.1.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan 39

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan 40

4.1.2.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan 41

4.1.2.2 Diagram Kontek 43

4.1.2.3 Data Flow Diagram 43

4.1.2.3.1 DFD level 0 44

4.1.2.3.2 DFD level 1 Proses 1 44

4.1.2.3.3 DFD level 2 Proses 2 44

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan 45

4.2 Usulan Perancangan Sistem 45

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem 46

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan 46

4.2.2.1 Flow Map Sistem Yang Diusulkan 47

4.2.2.2. Diagram Kontek 49

4.2.2.3 Data Flow Diagram 49

4.2.2.3.1 DFD Level 0 49

4.2.2.3.2 DFD level 1 Proses 1 50

4.2.2.3.3 DFD level 1 Proses 2 50

4.2.2.4 Kamus Data 51

4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran 54

DAFTAR PUSTAKA 55

(59)

iii

DAFTAR TABEL

(60)

iv

[image:60.595.116.504.146.330.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 struktur organisasi 33

Gambar 4.1.2.1 Flowmap surat masuk yang berjalan 41

Gambar 4.1.2.1Flowmap surat keluar yang berjalan 42

Gambar 4.1.2.2 Diagram konteks 43

Gambar 4.1.2.3.1 DFD Level 0 43

Gambar 4.1.2.3.2 DFD Level 1 Proses 1 44

Gambar 4.1.2.3.2 DFD Level 1 Proses 2 44

Gambar 4.2.2.1 Flowmap surat masuk yang diusulkan 47

Gambar 4.2.2.1 Flowmap surat keluar yang diusulkan 48

Gambar 4.2.2.2 Diagram konteks 49

Gambar 4.1.2.3.1 DFD Level 0 49

Gambar 4.2.2.3.1 DFD Level 1 Proses 1 50

(61)

v

DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Sistem FlowMap (Bagan Alir Dokumen)

Simbol Keterangan

Multi Dokumen

Aliran / Arus

Proses Manual

Arsip

Proses Komputer

Input Data Menggunakan Keyboard

DataBase / HardDisk

Daftar Simbol Diagram Konteks dan Data Flow Diagram

( Diagram Alir Data)

Simbol Keterangan

Entitas luar

Proses / Entitas dalam

Arus data

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto Hartono.1999.Pengenalan Komputer.Andi.Yogyakarta.

Jogiyanto hartono.2005.Analisis dan desain sistem informasi : pendekatan

terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis.Andi.Yogyakarta.

(63)

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta memberikan karunia-Nya kepada kita semua

untuk menghirup kesegaran dan kesejukan alam raya ini, sehingga laporan Kerja

Praktek ini dapat selesai disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah

Kerja Praktek di Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM).

Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan yang perlu diperhatikan dan diperbaiki mengingat keterbatasan

pengetahuan yang kami miliki maupun segala factor keterbatasan yang terjadi

dilapangan. Dalam penulisan laporan ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak baik berupa saran, bimbingan maupun dorongan moril dan materil. untuk

itu kami tidak lupa mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Eddy Soeryanto Soegoto,M.sc selaku rector universitas

computer Indonesia bandung.

2. Bapak Dadang Munandar, S.E.,M.Si selaku ketua jurusan prodi

Manajemen Informatika dan selaku Dosen Wali Mi-07, yang telah

memberikan masukan dan saran serta bimbingannya kepada kami dalam

(64)

3. Bapak Tono Hartono selaku Dosen Wali Mi-02, yang telah memberikan

masukan dan saran serta bimbingannya kepada kami dalam menyelesaikan

laporan kerja praktek ini.

4. Ibu Novrini Hasti,S.Si.,M.T selaku kordinator kerja praktek.

5. Seluruh staf dosen pengajar program studi Manajemen Informatika, yang

telah memberikan ilmunya kepada kami selama ini.

6. Kedua orang tua kami yang tiada henti-hentinya selalu memberikan

dorongan moril, spiritual serta materil yang sungguh memberikan

kekuatan dan energy lebih bagi kami dalam setiap langkah hidup yang

kami jalani.

7. Kepala Dishubkominfo yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan

kerja praktek dilingkungan kerjanya.

8. Ibu Yuliasih selaku kepala bagian umum, yang telah memberikan

pengarahan untuk melaksankan kerja praktek.

9. Bapak Sanuri dan seluruh pegawai staf bagian umum, yang telah

memberikan bantuan dan sarannya untuk melakukan kerja praktek.

10.Bapak Sutarjo selaku kepala bagian informatika yang telah berkenan

memberikan tempat pelaksanaan kerja praktek.

11.Bapak Indra dan bapak Iid yang berkenan menjadi pembimbing lapangan

kerja praktek.

12.Seluruh teman-teman yang telah memberikan semangat,dan dukungan

(65)

Akhirnya, semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis, Jurusan Manajemen Informatika dan umumnya bagi semua pihak

yang memerlukan.

Wassalam.

Bandung, Oktober 2010

(66)
(67)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI :

Nama : Lilis Septiyani

Tempat/ Tanggal Lahir : Cirebon / 23 September 1989

Agama : Islam

Alamat : Jl. BTN ABRI No.C25 RT 04 RW 04

Cirebon 45156

No. Tlp : +6285720092600

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN :

Pendidikan : 1995 – 2001 SD Negeri 3 Klangenan

2001 – 2004 SMP Negeri 1 Palimanan

2004 – 2007 SMA Negeri 6 Cirebon

Gambar

Tabel 1.5 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.2 struktur organisasi
Gambar 4.1.2.1 flowmap surat masuk yang berjalan
Input data2.2 Tabel SK
+2

Referensi

Dokumen terkait

Lumindang Purba: Prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar, 2007 USU e-Repository © 2008... Lumindang Purba: Prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar, 2007

Nurhasanah Pohan: Sistem Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar pada Badan Investasi dan Promosi Provinsi..., 2005... Nurhasanah Pohan: Sistem Penanganan Surat Masuk dan Surat

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan judul “Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar pada Sub Bidang SDM,8. Kelembagaan dan

Hasil dari analisis ini adalah pembuatan program Sistem Informasi Surat Masuk Dan Keluar RSUD Kudus, dan dapat disimpulkan bahwa dalam perancangan aplikasi

Formulir yang dirancang pada sistem pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada KPP XYZ Palembang yaitu formulir login, formulir seksi, formulir Pengguna,

Hasil dari analisis ini adalah pembuatan program Sistem Informasi Surat Masuk Dan Keluar RSUD Kudus, dan dapat disimpulkan bahwa dalam perancangan aplikasi

Proses pencatatan dan pengagendaan surat keluar masuk pada SKPD Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten dikerjakan secara dokumen manual, sudah barang tentu sangat

Maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu perancangan sistem informasi pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada bagian administrasi pada Kantor