• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Perusahaan Tambang Berbasis Web Pada PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Perusahaan Tambang Berbasis Web Pada PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu yang diperoleh mahasiswa dibangku perkuliahan pada suatu lapangan pekerjaan. Yang bertujuan untuk melatih mahasiswa agar mengenal situasi dunia kerja sekaligus untuk meningkatkan kualitas mahasiswa itu sendiri. Dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan ini penyusun mengambil tema : ” Sistem Informasi Perusahaan Tambang Berbasis Web Pada PT. Indo Tambangraya Megah

Tbk.”

Hal ini merupakan kondisi yang sedang berjalan di tempat penyusun melaksanakan peraktek kerja lapangan, dimana dalam mengikuti perkembangan jaman sekarang ini kami penyusun tertarik untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang pembuatan aplikasi atau sistem informasi yang berbasis web khususnya mengenai keadaan suatu perusahaan tambang yang dimana hingga kini perusahaan tambang seakan menjamur dan berkembang pesat di Indonesia khususnya di Kalimantan.

(2)

yang tergabung di dalamnya bisa dengan mudah berkomunikasi sekaligus mencari berbagai informasi yang dibutuhkan.

Kemajuan teknologi informasi berbasis internet telah memberikan inspirasi yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan. Walaupun pada awalnya internet hanya digunakan sebatas pada bidang akademik, militer dan pertukaran informasi saja, namun pada akhirnya berkembang menjadi lahan komersial yang sangat menguntungkan.

Karena kepopulerannya tersebut wajarlah jika internet dapat dengan cepat menyebarkan informasi sehingga menjadi sebuah trend yang berkembang pesat. Dalam beberapa tahun saja, internet menjadi idola bagi seluruh lapisan masyarakat yang ingin tahu dan haus akan informasi yang cepat dan selalu up to date.

Dengan kebutuhan data siap saji dan cepat dengan kondisi sekarang ini sudah menjadi trend dalam kemajuan teknologi sehingga dapat membantu kinerja perusahaan, instansi bahkan industri-industri mulai kelas bawah hingga kelas atas dalam memajukan dan meningkatkan kualitas produksi juga sebagai sumber informasi.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

(3)

Suatu masalah perlu dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan menjadi jelas dan tidak menimbulkan pengertian yang berbeda-beda.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, penyusun mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang ada maka akan ditampilkan dalam web ini adalah :

1. Pengembangan potensi yang dimiliki perusahaan tambang belum terlaksana dengan baik.

2. Keterbatasan Informasi yang kurang up to date membuat ketertinggalan informasi mengenai kondisi perusahaan tambang yang ada di Indonesia. 3. Penyimpanan data baru mengenai perkembangan perusahaan tambang

masih menggunakan system off line.

4. Keamanan dalam penyimpanan data masih belum begitu optimal.

b. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah disebutkan diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut ini :

1. Merancangan sebuah program aplikasi berbasis web memungkinkan pengembangan potensi yang dimiliki oleh perusahaan bisa lebih cepat dan meningkat.

2. Informasi dapat setiap saat up to date dengan menggunakan aplikasi berbasis web.

(4)

4. Keamanan data bisa lebih terjaga dan lebih optimal.

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Pelaksanaan kerja praktek ini mempunyai banyak tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk melatih segala kemampuan penyusun yang telah diperoleh pada waktu kuliah. Selain itu, kerja praktek juga dimaksudkan agar penyusun memperoleh pengalaman mengenai dunia kerja yang akan dihadapi setelah lulus kuliah. Sehingga hal itu bisa melatih penyusun untuk siap terjun ke dunia kerja dengan rasa percaya diri yang kuat.

1.4 Metode Pengembangan

Perancangan Sistem Informasi Perusahaan Tambang Berbasis Web Pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. ini dibangun dengan menggunakan menggunakan Model Waterfall.

1.5 Batasan masalah

Membatasi perancangan dan penggunaan sistem agar lebih sederhana berdasarkan solusi dari permasalahan, maka digunakan batasan-batasan sebagai berikut ini :

1. Web ini bisa diakses dan digunakan sebagai informasi oleh user.

(5)

3. Penambahan data (data perusahaan, berita, dan buku tamu) hanya bisa dilakukan oleh admin dan user (user yang telah mendapat hak akses). Batasan masalah juga meliputi mekanisme aturan-aturan yang ditetapkan oleh aplikasi yang mempengaruhi layanan terhadap user, juga pengelolaan halaman web agar mudah digunakan dan dimengerti oleh user.

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Adapun lokasi Kerja Praktek yaitu di kantor PT.Citra Bumi Madani yang beralamat di kantor cabang Jalan Tubagus Ismail Dalam No. 51A Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaan Kerja Prakteknya yaitu selama bulan Juli 2010 .

1.6.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas Waktu (Minggu)

I II III IV 1 Pengenalan Perusahaan

2 Koordinasi dan konsultasi data 3 Desain, Pengkodean program 4 Penyusunan Laporan

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Secara umum, sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu :

1. Merupakan suatu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen definisi yang menekankan pada komponen atau elemennya. Definisi yang menekankan pada komponennya menerangkan bahwa sistem adalah komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.

(7)

Charter dan Agtrisati dalam bukunya yang berjudul Desain dan Aplikasi GIS Geographics Information System (2003 : 2), menggambarkan sistem dan lingkungannya secara umum, gambarnya seperti berikut ini :

Gambar 2.1 Sistem dan Lingkungannya

(Sumber : Charter dan Agtrisari, 2003 : 2)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Memiliki komponen

(8)

sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut suprasistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

2. Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environment)

(9)

dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output)

(10)

Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 7. Pengolah sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem Sasaran atau tujuan (goal) akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan-laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran sistem

(11)

Input Pengolah Output

lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

Gambar dibawah ini adalah gambar dari karakteristik sistem.

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto HM, 2005 : 6)

2.1.2 Pelaku Sistem

Pelaku sistem yaitu orang atau individu yang terlibat dalam suatu sistem. Para pelaku sistem tersebut yaitu :

1. Pemakai

(12)

2. Manajemen

Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang.

3. Pemeriksa

Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem

Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

a. Arkeolog : yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.

(13)

c. Mediator : yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.

d. Pimpinan proyek : Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.

5. Pendesain sistem

Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer

Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.

7. Personel pengoperasian

(14)

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN BALIK

berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data

(Sumber : Andri Kristanto, 2008 : 10)

(15)

balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya alur pengolahan data.

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu suatu informasi itu harus :

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi tersebut.

2. Tetap pada waktunya

Tepat pada waktunya berarti sebuah informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

(16)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.

Menurut Charter dan Agtrisari (2003 : 4). Robert A. Leith dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut : Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

(17)

Gambar 2.4 Blok Sistem Informasi Yang Berinteraksi

(Sumber : Charter dan Agtrisari, 2003 : 5)

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi serta untuk pengembangan sistem informasi tersebut.

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

(18)

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Perancangan Sistem Informasi Perusahaan Tambang Berbasis Web Pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. ini dibangun dengan menggunakan menggunakan Model Waterfall. Metode Waterfall ini membutuhkan pendekatan yang sistematis dan sekuensial. Dalam pengembangan aplikasinya dimulai dari tingkat awal sistem hingga perawatan melalui tahap System/Information Engineering and Modeling, tahap Software Requirements Analysis, tahap Design, tahap Coding, tahap Testing/Verification dan tahap Maintenance.

Gambar 2.5 Metode Waterfall

(19)

Roger S. Pressman memecah model Waterfall menjadi enam tahapan. Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Roger S. Pressman :

a. System / Information Engineering and Modeling

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan tahap Project Definition.

b. Software Requirements Analysis

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari aktivitas pencarian kebutuhan sistem dan software tersebut harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

c. Design

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk rancangan software sebelum

(20)

sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

d. Coding

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design

yang secara teknis nantinya akan dikerjakan oleh programmer. e. Testing / Verification

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari kesalahan, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan pemakai system yang sudah didefinisikan sebelumnya.

f. Maintenance

(21)

2.4.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam perancangan suatu sistem informasi, diperlukan beberapa alat bant untuk menganalisa dan perancangan. Alat bantu ini merupakan representasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah secara logika. Alat Bantu yang digunakan diantaranya Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data.

1) Flow Map (Bagan Alir)

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart atau flowmap

merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.

2) Diagram Konteks

(22)

akan menjadi bagian atau apa yang tidak akan menjadi bagian dari sistem informasi tersebut.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan representasi dari suatu sistem yang manggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh hubungan diantara bagian-bagian yang ada. DFD memproses sistem tersebut dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung antar komponen.

4) Kamus Data

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:70), Kamus Data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD, bersifat global dan hanya menunjukan nama arus datanya saja. Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Nama arus data

(23)

b. Alias

Alias atau nama lain dari data, untuk menyatakan nama lain dari dari suatu data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan data elemen atau data store yang telah ada.

c. Bentuk data

Bentuk data dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju.

e. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

5) Perancangan Basis Data

Perancangan Basisdata bertujuan untuk membantu dalam perancangan database sistem yang akan dibuat. Dengan analisis perancangan basisdata ini, database yang dirancang akan sesuai dengan kebutuhan sistem yang telah diidentifikasi sebelumnya. Perancangan Basisdata ini menggunakan dua tahap yaitu Normalisasi dan Tabel Relasi.

a. Normalisasi

(24)

yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi. Bila ada kesulitan pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi, dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Dalam Perspektif normalisasi sebuah database dikatakan baik jika setiap tabel yang membentuk basis data sudah berada dalam keadaan normal. Tahap normalisasi dimulai dari tahap paling ringan yaitu dari bentuk tidak normal, (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF, karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.

b. Tabel Relasi

Menurut Al-bahra binlajamudin (2005:142). Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan yang lainnya, berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi tiga macam hubungan yaitu:

i. One-To-One

Mempunyai pengertian setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.

ii. One-To-Many

(25)

iii. Many-To-Many

Mempunyai pengertian satu baris atau lebih data pada tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel kedua.

2.5 Pengujian Software

Secara umum, pengertian pengujian software adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut beserta kemampuan peranngkat lunak. Pengujian software dilakukan untuk mengetahui kinerja perangkat lunak yang telah dibuat tersebut. Selain itu, pengujian software ini dilakukan untuk mencari kesalahan atau kekurangan dari proses-proses dalam peranbkag lunak, sehingga jika terjadi kesalahan pada proses dari perangkat lunak tersebut dapat segera diperbaiki lagi. Untuk mendeteksi kesalahan atau error pada suatu perangkat lunak, dapat dilakukan hal sebagai berikut ini :

1. Menguji struktur dan desain 2. Menguji fungsi antarmuka 3. Menguji Objective Design

4. Menguji kebutuhan user

Faktor-faktor pengujian yang dilakukan atas sebuah perangkat lunak meliputi berikut ini :

1) Kebutuhan yang berkaitan dengan penanganan keluhan pelanggan.

(26)
(27)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Berdirinya PT Citra Bumi Madani ini berkaitan erat dengan pesatnya roda pembangunan di Indonesia saat ini, dengan semakin meningkatnya kuantitas maupun kualitas dari program pada proyek pembangunan yang dicanangkan pemerintah, hal ini membawa konsekuensi dibutuhkannya penanganan yang lebih profesional dari semua pihak.

Untuk itu, peran serta pihak swasta dalam membantu mengantisipasi dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pembangunan ini sangat besar artinya.

Guna mewujudkan tuntutan tersebut di atas, maka beberapa personal dari berbagai disiplin ilmu menggabungkan diri dan membentuk suatu wadah yang lebih mapan dan selanjutnya diberi nama PT Citra Bumi Madani, sehingga dengan kiprah dan peran sertanya dalam membantu penanganan pembangunan melalui jasa konsultan teknis akan lebih konkrit dan lebih professional.

Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman profesi dari masing-masing personil, fasilitas yang dimiliki perusahaan serta landasan kerja dengan wawasan profesionalisme, besar harapan akan dicapai mutu kerja yang optimal dan berhasil untuk tujuan yang lebih baik.

(28)

kesempatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan guna tercapai dan berkembangnya gagasan tersebut diatas.

1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Citra Bumi Madani Direktur Utama Ir. Didik Suryadi

(29)

3.3 Deskripsi Kerja

Sejak berdiri, PT Citra Bumi Madani ini mempunyai ruang lingkup kegiatan usaha yang ditangani secara profesional, menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan umum baik eksport maupun import, bertindak seebagai grossier, supplier, leveransier dan commission house, distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan, perdagangan eceran kecuali mobil dan motor.

a. Perdagang computer, peralatan mekanikal, elektrikal, telekominikasi dan navigasi serta kegiatan usaha yang berkaitan.

b. Menjalankan usaha di bidang jasa yang meliputi jasa kecuali bidang hukum dan pajak.

c. Jasa pemotretan udara, pemetaan, fotogrammetris, termasuk penafsiran foto, computer mapping/automated mapping, survey, land survey, quantity survey, forest survey, hidro survey hidro survey, property survey, feasibility study, reconnaissance, perencanaan teknis dan design, computer service, hardware, software, tailormade dan design.

d. Jasa teknologi informasi termasuk internet content provider, multimedia, distributor yang berhubungan dengan piranti lunak, konferenci jarak jauh (Tele conference), word processing, database serta kegiatan usaha terkait.

3.4 Hasil Produk atau Jasa

(30)
(31)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1.1 Usulan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan analisis dari siklus pengembangan analisis sistem. Untuk memahami alur informasi di dalam sistem, diperlukan rancangan proses yang akan mempermudah tahap pengembangan sistem. Untuk itu, digunakan alat bantu pemodelan proses seperti Folw Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan Kamus Data.

1.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem merupakan implementasi dari hasil analisis permasalahan sehingga dapat membantu kinerja perusahaan dalam mengembangkan potensinya. Maka dirancang sebuah sistem baru untuk memudahkan para user untuk mendapatkan informasi lebih cepat.

1.1.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

(32)

halaman web agar lebih menarik minat pengunjung atau user untuk mengaksesnya.

1.1.2.1 Flow Map

Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

(33)

1.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram tingkat atas dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem atau ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal yang terletak di luar sistem.

Dari analisis sistem pada program aplikasi WEB ini, maka jika aliran-aliran datanya digambarkan ke dalam sebuah diagram konteks, adalah seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 4.2 Diagram Konteks/DFD Level 0

1.1.2.3 Data Flow Diagram

(34)

Dari diagram konteks mengenai program aplikasi diatas, maka jika akan dibuat data flow diagram level I dan level II adalah seperti berikut ini :

Rek_

Data

B

e

ri

ta

Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level I

(35)

1.1.2.4 Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

a. Data Perusahaan = Nama_perusahaan+License+Status+Island+ Province+Reserves+Mineable+ Resource+ Measured+ Indicated+ Inferred+ Speculative+ rsrv&rsrc(mn tons)+ Prod08(mnton)+ Plan09(mnton)+ Prod_data_source

b. Data Berita = Judul+Penulis+Isi_berita c. Data Buku Tamu = Nama+Email+Komentar

1.1.3 Evaluasi terhadap sistem yang di Usulkan/dirancang

Pada tahap ini, evaluasi sistem akan menggunakan metode Black Box Testing, dimana metode ini lebih fokus pada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak tersebut, sehingga sangat memungkinkan perancang program aplikasi dapat memperoleh kondisi-kondisi input yang secara penuh akan menguji semua kebutuhan fungsional dari suatu program aplikasi. Beberapa kategori kesalahan yang terdeteksi menggunakan metode BlackBox ini diantaranya adalah sebagai berikut ini :

- Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar - Kesalahan interface

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penyusun akan mengemukakan beberapa kesimpulan beserta saran-saran yang dapat diambil dari seluruh proses yang terjadi selama melakukan penyusunan laporan kerja praktek serta pembuatan aplikasi web ini, baik untuk pemakai atau user pada umumnya maupun untuk penyusun pada khususnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil perancangan aplikasi Sistem Informasi Perusahaan Tambang berbasis web pada PT. Indo Tambangraya Megah. Tbk. ini, penyusun dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Keuntungan yang dapat diperoleh para pengguna dari aplikasi web SI ini adalah lebih fleksibel serta memberikan kemudahan dalam mengakses data. 2. Aplikasi web SI ini mampu memberikan kemudahan bagi user untuk

mendapatkan informasi mengenai data perusahaan tambang dan data berita mengenai perkembangan seputar perusahaan tambang.

(37)

5.2 Saran

Dari aplikasi web SI yang telah dibuat, tentunya masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perbaikan dan pengembangan lebih baik lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Saran-saran untuk aplikasi web SI ini adalah sebagai berikut ini :

1. Aplikasi web SI ini selanjutnya dapat diperbanyak lagi datanya supaya informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat menjadi lebih jelas. Sehingga masyarakat akan memperoleh banyak informasi.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

• Hartono, Jogianto., 1999. Pengenalan Komputer, Yogyakarta.

• Hariyanto, Bambang, Ir.,MT. 2004. Rekayasa Sistem Beorientasi Objek,

Informatika, Bandung.

• Imelda. 2008. Modul Kosep Sistem Informasi, Unikom, Bandung

• http://www.poltektegal.ac.id/files/download/rekayasa sistem informasi/

(39)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika

Oleh :

Lalan Suherlan NIM. 10908131 Sandy Yuda Putra NIM. 10908129 Yana Mulyana NIM. 10908153

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(40)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR GAMBAR………... vi

DAFTAR TABEL……… vii

LAMPIRAN………. viii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan……….. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan……….. 4

1.4 Metode Pengembangan Sistem ……… 4

1.5 Batasan masalah……… 4

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan……….. 5

BAB II LANDASAN TEORI... 6

2.1 Pengertian Sistem ………. 6

2.1.1 Karakteristik Sistem……… 7

2.1.2 Pelaku Sistem……….. 11

2.2 Pengertian Informasi………. 14

2.3 Pengertian Sistem Informasi……….. 16

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem …………. 17

(41)

v

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem ………..…… 18

2.4.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ……… 21

2.5 Pengujian Software……….. 25

BAB III PROFIL PERUSAHAAN……… 27

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ……….…….… 27

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ……….… 28

3.3 Deskripsi Kerja ………...… 29

3.4 Hasil Produk atau Jasa……… 29

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN... 31

4.1 Usulan Perancangan Sistem... 31

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem... 31

4.1.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan... 31

4.1.2.1 Flow Map ………...…… 32

4.1.2.2 Diagram Kontek ……… 33

4.1.2.3 Data Flow Diagram …………...……… 33

4.1.2.4 Kamus Data ……… 35

4.1.3 Evaluasi Terhadap Sistam Yang Diusulkan... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 36

5.1 Kesimpulan………. 36

5.2 Saran……… 37

(42)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem dan Lingkungannya ……….. 7

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem ………. 11

Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data ……… 14

Gambar 2.4 Blok Sistem Informasi Yang Berinteraksi ………... 17

Gambar 2.5 Metode Waterfall……….. 18

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Citra Bumi Madani……….. 28

Gambar 4.1 Flowmap Diagram ……… 32

Gambar 4.2 Diagram Konteks/DFD Level 0……… 33

Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level I ……… 34

(43)

vii

DAFTAR TABEL

(44)

viii

LAMPIRAN

¾ Lampiran I Tampilan-Tampilan Sistem Informasi Perusahaan Tambang Berbasis Web Pada PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.

(45)
(46)

ii

2. Ir. Didik Suryadi, Selaku Direktur PT. Citra Bumi Madani.

3. Mahfud Abdul Ghoni, S.Kom, Selaku pembimbing lapangan PT. Citra Bumi Madani, yang telah memberikan bimbingannya sehingga laporan kerja praktek bisa terselesaikan tepat sesuai waktunya.

4. Dadidurahman ST, Selaku staf administrasi PT. Citra Bumi Madani. 5. Karyawan-karyawan PT. Citra Bumi Madani.

6. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

7. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

8. Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

9. Lusi Melian, S.si,MT selaku Dosen Wali Penyusun, terima kasih atas bimbingan serta nasehatnya selama masa perkuliahan.

10.Rekan-rekan Manajemen Informatika 20, yang telah memberikan arti persahabatan, motivasi, semangat dan suasana kegembiraan kepada penyusun selama masa perkuliahan.

11.Semua pihak yang tidak dapat Peyusun sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penyusun dalam menyelesaikan Laporan Dokumen Teknis ini.

(47)

iii

terbatas, sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki lagi. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang telah membaca laporan ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan bagi semua pihak yang telah membantu kami. Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi para pembaca semuanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bandung, 7 Oktober 2010

(48)

Nama : Lalan Suherlan

Jenis Kelamin : Pria

Umur : Tahun

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 16 November 1985

Alamat : Jl. Kaum I No. 34 RT 03/04 Cicaheum Bandung

40282

E-mail : cool.thebest99@yahoo.com

No.Hp : 085230048235

PENDIDIKAN FORMAL

1994-1999 SDN II Cicaheum Bandung

1999-2001 MTsN 2 Antapani Bandung

2002-2004 SMKN 5 Bandung

PENGALAMAN ORGANISASI

(49)
(50)

Nama : Sandy Yuda Putra

Jenis Kelamin : Pria

Umur : 20 Tahun

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 8 Juli 1990

Alamat : Jl.Palem 2 No.30 RT 02 / RW 13 Sadang Serang

Bandung

E-mail : mondz_lunatic@yahoo.com

No.Hp : 08562009380

PENDIDIKAN FORMAL

1996-2002 SD Negeri Ciujung 3 Bandung

2002-2005 SMP PGII 1 Bandung

2005-2008 SMA PGII 1 Bandung

PENGALAMAN ORGANISASI

(51)

Nama : Yana Mulyana

Jenis Kelamin : Pria

Umur : 20 Tahun

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 Desember 1990

Alamat : Jl.Setiabudhi km09 No.42

E-mail : y.mulyana@yahoo.co.id

No.Hp : 085721590652

PENDIDIKAN FORMAL

1996-2002 SDN Setiabudhi Bandung

2002-2005 SMPN 3 Lembang

2002-2008 SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung

PENGALAMAN ORGANISASI

1.Anggota Pramuka SDN Setiabudhi 1996-2002

2.Anggota PMR SMPN 3 Lembang Periode 2002-2003

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 2.1 Sistem dan Lingkungannya
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem
Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diagram Konteks merupakan bagian dari Data Flow Diagram yang berada pada level paling tinggi dan berfungsi untuk menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar

Diagram konteks adalah suatu diagram yang menggambarkan hubungan sistem dengan sejumlah komponen menjadi bagian penting dalam mendukung keberadaan sistem tersebut,

Diagram konteks adalah suatu diagram yang menggambarkan hubungan sistem dengan sejumlah komponen menjadi bagian penting dalam mendukung keberadaan sistem tersebut,

flow diagram tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan dan masukan keluaran sebuah Sistem yang tujuannya adalah untuk menggambarkan Sistem yang sedang

Diagram Konteks adalah Data Flow Diagram(DFD) tingkat atas, yaitu diagram yang paling tidak detail dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran

Perancangan sistem yang dibuat dalam penelitian ini yaitu data flow diagram (DFD) yang menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya di dalam sistem, flowchart

Diagram konteks berfungsi untuk melihat suatu rancangan sebuah sistem secara keseluruhan dan digambarkan dari input, proses, sampai output, sehinga dapat terlihat

Sedangkan, menurut Indrajani 2015:27 “Data Flow Diagram adalah sebuah alat yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai, dan kerja atau proses dilakukan dalam sistem