SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
MELLA RISNA EFFENDI
10510705
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK……….. i
ABSTRACT………... ii
KATA PENGANTAR………. iii
DAFTAR ISI……… v
DAFTAR GAMBAR………... x
DAFTAR TABEL……… xii DAFTAR SIMBOL……….. xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... .1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 4
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5
1.5 Batasan Masalah ... 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pakar ... 7
2.1.1 Pengertian Sistem Pakar ... 7
2.1.2 Struktur Sistem Pakar……….………7
2.1.3 Manfaat dan Kemampuan Sistem Pakar……….8
2.1.4 Keterbatasan Sistem Pakar………..…………8
2.1.5 Basis Pengetahuan……….………..9
2.1.6 Representasi Pengetahuan ... 10
2.1.7 Pemdekatan Metode Inferensi……….…………..11
2.1.8 Metode Penelusuran Sistem Pakar ... 13
2.1.9 Strategi Penyelesaian Konflik ... 14
2.2 Penyakit Ayam Ras Petelur ... 15
2.2.1 Bakteri ... 15
2.2.2 Virus ... 19
2.3 Perangkat Lunak Pendukung ... 27
2.3.1 JDK ... 27
2.3.2 Eclipse ... 27
2.3.3 Android ... 29
2.3.4 Android SDK ... 32
2.3.5 Notepad++ ... 32
2.3.6 PHP ... 32
2.3.8 PhpMyAdmin ... 34
2.3.9 MySql ... 34
2.3.10 WebService………..………...36
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 39
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 39
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 40
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan………...40
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 41
3.2 Metode Penelitian ... 45
3.2.1 Desain Penelitian ... 45
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 45
3.2.3 Metode Pendekatan Sistem dan Pengembangan Sistem ... 47
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem……….47
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem………47
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan……….……49 3.2.4 Pengujian Software………...…..…………..51
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan………....………….………..50
4.1.1 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan……….51
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan………….…..………..…………52
4.2 Analisis Data Penyakit dan Gejala.………....52
4.3 Kaidah Produksi………...55
4.4 Perancangan Sistem………59
4.4.1 Tujuan Perancangan Sistem…….…………...………….……….59
4.4.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan………...60
4.4.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan………....60
4.4.3.1 Use Case Diagram………...60
4.4.3.2 Activity Diagram……….………...64
4.4.3.3 Sequence Diagram………..………65
4.4.3.4 Class Diagram……….………67
4.4.3.5 Component Diagram………...68
4.4.3.6 Deployment Diagram……….68
4.4.4 Perancangan Antar Muka………...….…….…69
BAB VIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 74
5.1.1 Batasan Implementasi ... 74
5.1.2 Implementasi Perangkat Keras dan Lunak ... 74
5.1.3 Implementasi Antar Muka ... 76
5.1.4 Implementasi Instalasi Program ... 80
5.1.5 Penggunaan Program ... 83
5.2.1 Rencana Pengujian ... 87
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian.. ... 88
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian……….…………...90
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan……….………91
6.2 Saran………...91
DAFTAR PUSTAKA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini dibuat
untuk memenuhi syarat ujian akhir program S1 Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini
diberi judul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam”.
Dalam kesempatan ini juga, izinkanlah penulis untuk menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan kemurahan atas segala kehendaknya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie,Ir.,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Unversitas Komputer Indonesia.
4. R. Fenny Syafariani, S.Si., M.Stat, selaku Ketua Panitia TA/Skripsi
2012/2013 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
5. Syahrul Mauluddin, S.Kom.,M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem
6. Wahyuni,S.Si.,MT, selaku Dosen Wali Konversi.
7. Wahyudi, S.Pt., selaku Pakar yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan informasi kepada penulis.
8. Ketua dan seluruh staff KSU Jati Mekar yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian dan kemudahan atas penelitian yang penulis
lakukan.
9. Seluruh Dosen dan Staff Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
10. Kedua Orang Tua, Papa Jajang Effendi dan Mama Komalasari Ekayani,
Adik, serta keluarga besar tercinta yang telah memberikan semangat dan
dorongan beserta doa kepada penulis.
11. Teman-teman Prodi Sistem Informasi dan semua pihak yang telah
membantu dalam Skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung , Juli 2013
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU
Merlina, Nita, M.Kom., & Rahmat Hidayat, S.Kom. 2012. Perancangan Sistem
Pakar. Ghalia Indonesia. Yogyakarta.
Kusrini,. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Andi. Yogyakarta.
Nazaruddin Safaat H. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone
dan Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung.
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta.
SUMBER INTERNET
http://id.wikipedia.org/wiki/jdk/ 25 Maret 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Eclipse/ 25 Maret 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Android/ 25 Maret 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Android sdk/ 25 Maret 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/xampp/ 25 Maret 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/phpmyadmin/ 25 Maret 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dari masa ke masa semakin pesat dengan
maraknya penggunaan teknologi disegala aspek kehidupan. Teknologi, tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ditunjukan dengan
banyaknya pekerjaan manusia yang didukung oleh perangkat teknologi
informasi salah satunya seperti pada bidang koperasi serba usaha. Salah satu
bidang dari teknologi informasi yang mengalami perkembangan secara
signifikan adalah sistem pakar.
Sistem pakar adalah sebuah program komputer yang
mempresentasikan dan menalarkan pengetahuan dari seorang pakar dalam
suatu subjek dengan tujuan memecahkan masalah atau memberikan saran.
Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar dalam
berbagai bidang sesuai dengan bidang kepakaran seseorang, misalnya
bidang medis untuk peternakan.
Usaha peternakan cukup diminati oleh masyarakat yaitu peternakan
ayam, karena ayam merupakan jenis unggas yang menjadi sumber ekonomi
yang menjanjikan. Sehingga perawatan dan pemeliharaan yang intensif pada
Koperasi Serba Usaha (KSU) Jati Mekar yang berada di wilayah
Desa Caracas Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang merupakan salah satu
badan usaha yang memiliki jenis usaha peternakan ayam. Peternakan
tersebut dikelola oleh peternak yang bertugas mengurus ternak baik itu
dalam hal pemberian makanan, air minum, kebersihan kandang, serta
penanganan terhadap ayam dalam kondisi buruk. Berdasarkan hasil
observasi pada peternakan ayam di KSU Jati Mekar, serta wawancara
dengan pakar ayam yang menangani penyakit ayam pada peternakan di
KSU jati Mekar, penulis menemukan permasalahan yaitu umumnya para
peternak memiliki pengetahuan yang minim mengenai teknis penanganan
penyakit ayam. Keadaan ini mengakibatkan peternak memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap pakar ternak ayam atau dokter hewan
yang ahli dalam menangani penyakit ayam. Akan tetapi, jumlah pakar
ternak ayam atau dokter hewan terbatas, terutama di pedesaan. Sehingga
untuk mendatangkannya diperlukan biaya yang cukup mahal serta jarak
lokasi pakar dengan peternakan yang cukup jauh membutuhkan waktu
tempuh yang cukup lama. Penanganan ayam dalam kondisi buruk pun harus
secepat mungkin ditangani sehingga kemungkinan ayam mati akibat hal
tersebut dapat diminimalisir.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka penulis tertarik
untuk menjadikan ini sebagai bahan informasi dan data untuk menyusun
penulisan skripsi dengan judul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peternak maupun masyarakat
secara luas yang memiliki ayam dalam proses penanganan penyakit ayam.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi
permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Masih minimnya pengetahuan peternak ayam mengenai teknis
penanganan penyakit ayam.
2. Masih banyaknya peternak yang memiliki ketergantungan yang tinggi
terhadap pakar ternak ayam atau dokter hewan yang ahli dalam
menangani penyakit ayam.
3. Jumlah pakar ternak ayam atau dokter hewan yang terbatas, terutama di
pedesaan. Sehingga untuk mendatangkannya diperlukan biaya yang
cukup mahal serta jarak lokasi pakar dengan peternakan yang cukup jauh
membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama.
Adapun perumusan masalah berdasarkan identifikasi
permasalahan diatas, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada proses diagnosa
penyakit ayam di peternakan KSU Jati Mekar.
2. Bagaimana perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit
Ayam.
3. Bagaimana pengujian Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit
4. Bagaimana implementasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit
Ayam yang diusulkan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu membangun aplikasi Sistem Pakar
Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses diagnosa penyakit ayam yang sedang berjalan
di peternakan ayam KSU Jati Mekar.
2. Untuk merancang Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam.
3. Untuk memastikan Sistem Pakar yang diusulkan bebas dari
kesalahan-kesalahan dalam segala kondisi.
4. Untuk mengimplementasi Sistem Pakar yang telah dibuat secara
keseluruhan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berikut penulis uraikan kegunaan penelitian bagi akademis dan
praktis.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini, diharapkan dengan
adanya sistem yang dibahas pada penulisan skripsi ini dapat menjadi
kemudahan dalam melakukan kinerja dalam mendiagnosa,
pengobatan, dan pencegahan awal penyakit yang menyerang ternak
1.4.2 Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
1. Pengembangan Ilmu, dapat menjadi perbandingan antara sistem
pakar yang lainnya sehingga dapat dilakukan pengembangan lagi
sehingga sistem pakar menjadi lebih baik.
2. Peneliti Lain, dapat dijadikan referensi atau bahan acuan untuk
dilakukan penelitian yang lebih lanjut di bidang yang sama.
3. Penulis, dapat membandingkan antara ilmu yang dipelajari di
perkuliahan dengan ilmu yang didapat dari hasil penelitian di
lapangan dan juga dapat menambah wawasan, pengalaman serta
pengetahuan baru terutama mengenai Sistem Pakar.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi berbasis mobile android dengan teknologi web service.
2. Hanya mendiagnosa 11 penyakit dengan 41 gejala fisik pada ayam ras
petelur yang disebabkan oleh bakteri dan virus.
3. Input berupa gejala-gejala fisik yang dialami oleh ayam ras petelur.
Output yang dihasilkan hanya penyakit ayam ras petelur beserta solusi
awal pengobatan dan pencegahannya.
4. Interaksi antara program dan user menggunakan daftar semua gejala yang
dapat dipilih oleh user.
5. Pengetahuan atau basis data sistem pakar direpresentasikan berbasis
6. Menggunakan metode inferensi Forward Chaining dengan metode
penelusuran Best First Search.
7. Aplikasi ini hanya untuk penanganan awal dan bukan untuk
menggantikan posisi pakar atau dokter bila penyakit yang diderita oleh
ayam memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
8. Sumber pengetahuan bersumber dari pemikiran seorang pakar ternak
ayam ras petelur.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Koperasi Unit Desa (KSU) Jati
Mekar yang beralamat di Ds. Caracas Kec. Kalijati Subang. Berikut adalah
tabel 1.1 jadwal penelitian.
No. Nama Kegiatan Tahun 2013
Maret April Mei Juni Juli
1. Identifikasi kebutuhan
2. Membuat Prototipe
3. Menguji Prototipe
4. Memperbaiki Prototipe
5. Pembuatan Laporan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pakar
2.1.1 Pengertian Sistem Pakar
Menurut Nita Merlina dan Rahmat Hidayat dalam bukunya
Perancangan Sistem Pakar (2012:1), beberapa definisi sistem pakar
menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut.
1. Menurut Durkin : Sistem pakar adalah suatu program komputer
yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian
masalah yang dilakukan seorang pakar.
2. Menurut Ignizo : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur
yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat
keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
3. Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem
komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang
pakar.
2.1.2 Struktur Sistem Pakar
Menurut Nita Merlina dan Rahmat Hidayat dalam bukunya
Perancangan Sistem Pakar (2012:3), Sistem pakar terdiri atas dua
bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan (development
1. Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan
sistem pakar, baik dari segi pembangunan komponen maupun
basis pengetahuan.
2. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli
untuk berkonsultasi.
2.1.3 Manfaat dan Kemampuan Sistem Pakar
Menurut Nita Merlina dan Rahmat Hidayat dalam bukunya
Perancangan Sistem Pakar (2012:4), Berikut ini adalah manfaat dan
kemampuan sistem pakar :
1. Meningkatkan output dan produktivitas.
2. Menurunkan waktu pengambilan keputusan.
3. Meningkatkan kualitas proses dan produk.
4. Menyerap keahlian langka.
5. Fleksibilitas.
6. Operasi peralatan yang lebih mudah.
7. Eliminasi kebutuhan peralatan yang mahal.
8. Transfer pengetahuan ke lokasi terpencil.
2.1.4 Keterbatasan Sistem Pakar
Menurut Nita Merlina dan Rahmat Hidayat dalam bukunya
Perancangan Sistem Pakar (2012:4), Sistem pakar juga memiliki
kelemahan diantaranya yaitu :
1. Pengetahuan tidak selalu siap tersedia.
3. Pendekatan tiap pakar pada suatu penilaian situasi mungkin
berbeda, tetapi benar.
4. Sulit, bahkan bagi pakar berkemampuan tinggi untuk
mengikhtisarkan penilaian situasi yang baik pada saat berada
dalam tekanan waktu.
5. Sistem pakar berhak menjawab tidak tahu apabila terdapat konflik
yang terjadi di luar rule.
2.1.5 Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Menurut Nita Merlina dan Rahmat Hidayat dalam bukunya
Perancangan Sistem Pakar (2012:3), Basis pengetahuan berisi
pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, ada dua
bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan,
yaitu sebagai berikut.
1. Penalaran Berbasis Aturan (Rule-Based Reasoning)
Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan
dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini
digunakann apabila memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada
suatu permasalahan tertentu.
2. Penalaran Berbasis Kasus (Case-Based Reasoning)
Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan berisi
solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan
Bentuk ini dugunakan apabila user menginginkan untuk tahu
lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip).
2.1.6 Representasi Pengetahuan
Menurut Nita Merlina dan Rahmat Hidayat dalam bukunya
Perancangan Sistem Pakar (2012:19), Pengetahuan merupakan
kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan
objek dengan tepat dan merepresentasikannya dalam aksi yang
dilakukan terhadap suatu objek.
Representasi pengetahuan merupakan metode yang
digunakan untuk mengodekan pengetahuan dalam sebuah sistem
pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian dimaksudkan
untuk menangkap sifat-sifat penting problem dan membuat informasi
itu dapat diakses oleh prosedur pemecah problema.
Salah satu representasi pengetahuan yang terdapat dalam
sistem pakar yaitu adalah Kaidah Produksi (Production Rule). Pada
pengetahuan ini disajikan dalam aturan-aturan yang berbentuk
pasangan keadaan-aksi (condition-action) : “IF keadaan terpenuhi
atau terjadi THEN suatu aksi akan terjadi”. Sistem pakar yang basis
pengetahuannya disajikan dalam bentuk aturan produk disebut
dengan sistem berbasis-aturan (rule-based system). Kondisi dapat
terdiri atas banyak bagian, demikian pula dengan aksi. Urutan
Contoh :
Gejala hama walang sangit
Kaidah 1 : IF Daun busuk AND Bulir padi hampa (kosong)
THEN Terserang hama walang sangit
Kaidah 2 : IF Bulir padi hampa (kosong)
THEN Terserang kai khama walang sangit
Kaidah 3 : IF Bulir padi hampa (kosong) AND Daun busuk
THEN Terserang hama walang sangit
ELSE Tidak terserang hama walang sangit
2.1.7 Pendekatan Metode Inferensi
Metode inferensi dalam sistem pakar adalah bagian yang
menyediakan mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran
sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Metode ini akan
menganalisis masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban
atau kesimpulan yang terbaik serta akan memulai pelacakannya
dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan
fakta-fakta yang ada dalam basis data.
Pendekatan metode inferensi dalam buku Perancangan Sistem Pakar
karya Nita Merlina (2012:21) ada dua yaitu :
1. Backward Chaining
Backward chaining adalah pendekatan goal-driven yang dimulai
dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis) dan kemudian
mencari bukti yang mendukung (atau berlawanan) dengan
hipotesis sementara (subhipotesis). Berikut adalah gambar dari
cara kerja mesin inferensi backward chaining.
Gambar 2.1 Cara Kerja Mesin Inferensi Backward Chaining.
2. Forward Chaining
Forward chaining adalah pendekatan data-driven yang dimulai
dari informasi yang tersedia atau dari ide dasar, kemudian
mencoba menarik kesimpulan. Berikut adalah gambar dari cara
kerja mesin inferensi forward chaining.
2.1.8 Metode Penelusuran Sistem Pakar
1. Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara
mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam
yang berurutan. Gambar 2.3 menunjukan proses penelusuran
Depth-first search.
2. Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada
pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya
Gambar 2.4 menunjukan proses penelusuran Breath-first search.
1
Gambar 2.4 Breadth-first search
3. Best-first search, Metode Pencarian Terbaik Pertama (Best First
Search) Adalah teknik penelusuran yang menggunakan
pencarian ke arah node tempat dimana solusi berada. Pencarian
jenis ini dikenal juga sebagai heuristic. Pendekatan yang dilakukan
adalah mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus di mulai dari
mana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencari
solusi. Keuntungan jenis pencarian ini adalah mengurangi beban
komputasi karena hanya solusi yang memberikan harapan saja yang
diuji dan akan berhenti apabila solusi sudah mendekati yang
terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia
mengambil solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak
benar. Berikut adalah gambar 2.5 best first search.
Gambar 2.5 Best-first search
2.1.9 Strategi Penyelesaian Konflik
Menurut buku Kecerdasan Buatan karya T. Sutojo, Edy
Mulyanto, dan Vincent, apabila ada suatu fakta yang dapat memicu
lebih dari satu rule maka ada kemungkinan akan terjadi konflik
sistem pakar. Sistem pakar tidak bisa memilih semua rule sekaligus.
Ia harus memutuskan untuk memilih satu rule. Dalam melakukan
pemilihan, sistem pakar menggunakan cara-cara yaitu memilih
rule-rule yang akan diterapkan apabila terdapat lebih dari satu rule-rule yang
sama dengan fakta yang terdapat pada memori kerja, diantaranya
adalah :
1. No duplication, Tidak boleh memicu sebuah rule dua kali
menggunakan fakta yang sama agar tidak ada fakta yang
ditambahkan ke memori kerja lebih dari satu kali.
2. Recency, Fakta yang baru dalam memori kerja harus digunakan
dalam menentukan rule.
3. Specificity, Fakta yang lebih spesifik (khusus) harus digunakan
dalam memicu rule.
2.2 Penyakit Ayam Ras Petelur
Menurut Pakar Ayam Bapak Wahyudi, layaknya makhluk hidup
lainnya, pakar ternak ayam ras petelur. Ayam ras petelur juga dapat
terserang oleh beberapa penyakit ringan bahkan yang mematikan, penyakit
ayam ras petelur dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
2.2.1 Bakteri
1. Berak Kapur (Pullorum Disease)
Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak
Gejala :
a) Nafsu makan berkurang
b) Badan kurus
c) Nafas sesak
d) Bulu kusam dan berkerut
e) Mencret keputih-putihan
f) Produksi telur menurun
g) Kedinginan
h) Kaki bengkak
i) Terdapat kotoran putih menempel di sekitar anus
Pengobatan :
Berak Kapur dapat diberikan Hipralona Nor-S dengan 0,25-0,5
ml/liter pemberian pada air minum, ekuivalen dengan 5-10 mg
enfofloxacin/kg BB/hari selama 3-4 hari.
Pencegahan :
Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus
memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan
desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang
terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya,
sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.
2. Kolera Ayam (Fowl Cholera)
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau
Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12
minggu. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis.
Gejala :
a) Jengger bengkak memerah
b) Nafas sesak
c) Bulu kusam dan berkerut
d) Nafsu makan berkurang
e) Produksi telur menurun
f) Mencret kehijau-hijauan
g) Banyak minum
h) Diare
i) Kaki lumpuh
j) Pial bengkak
k) Kotoran berlendir
Pengobatan :
Kolera dapat diberikan Hipralona Enro-S dengan 0,5ml/liter
pemberian pada air minum,ekuivalen dengan 10mg
enfofloxacin/kg BB/hari selama 3-5 hari.
Pencegahan :
Penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga agar litter tetap
kering, mengurangi kepadatan kandang, menjaga kebersihan
peralatan kandang dan memberikan vitamin dan pakan yang
cukup agar stamina ayam tetap terjaga.
3. Salesma Ayam (Infectious Coryza)
Disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit ini
biasanya menyerang ayam akibat adanya perubahan musim.
banyak ditemukan di daerah tropis. Penyakit ini menyerang
hampir semua umur ayam.
Gejala :
a) Bersin-bersin
b) Nafsu makan berkurang
c) Produksi telur menurun
d) Kelopak mata kemerahan
e) Pembengkakan dari sinus dan mata
Pengobatan :
Dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan streptomycim
berdosis 0,2 cc / suntikkan / hari. Proses penyuntikkan
berlangsung selama 5 hari dengan bagian tubuh ayam yang
disuntik adalah leher bagian belakang.
4. Pernafasan Ayam Menahun (Chronic Respiratory Disease (CRD)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum.
menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penuluaran melalui
kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum,
manusia, telur tetas atau atau DOC yang terinfeksi.
Gejala :
a) Nafsu makan berkurang
b) Bulu kusam dan berkerut
c) Nafas ngorok
d) Produksi telur menurun
Pengobatan :
Pengobatan CRD dapat diberikan Hipralona Nor-S dengan
0,25-0,5 ml/liter pemberian pada air minum,ekuivalen dengan 5-10mg
enfofloxacin/kg BB/hari selama 3-4 hari.
Pencegahan :
Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, mulai dari cara yang paling sederhana yaitu tidak
membeli DOC dari produsen yang tidak diketahui dan
melakukan sanitasi kandang.
2.2.2 Virus
1. Flu Ayam (Avian Influenza)
Penyakit Avian Influenza, disebut juga penyakit Fowl Plaque.
Pertama kali terjadi di Italia sekitar tahun 1800. Selanjutnya
menyebar luas sampai tahun 1930, setelah itu menjadi sporadis
dan terlokalisasi terutama di timur tengah.
Gejala :
a) Nafsu makan berkurang
b) Nafas sesak
c) Mati secara mendadak
d) Produksi telur menurun
e) Bersin-bersin
f) Nampak membiru
g) Keluar cairan berbusa dari mata
Pengobatan :
Berikan vaksin inaktif Bronipa-ND/IBD dengan dosis.
0,5ml/ekor. Injeksi subkutan dan intramuscular.
Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara melaksanakan vaksinasi,
mengisolasi farm, atau peternakan yang terkena, memusnahkan
semua ayam yang terinfeksi, melarang keluar masuk peralatan,
orang dan kendaraan ke daerah peternakan yang terserang AI,
melakukan sanitasi (biosecurity) ketat, serta mengistirahatkan
farm yang terinfeksi.
2. Tetelo (Newcastle Disease)
ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada
saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan
terinfeksi.
Gejala :
a) Produksi telur menurun
b) Nafas sesak
c) Kepala terputar
d) Mencret kehijau-hijauan
e) Bersin-bersin
f) Tampak lesu
g) Sempoyongan
h) Sayap terkulai
Pengobatan :
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit
Newcastle disease. Untuk mengurangi kematian, bagi seluruh
ayam yang belum menunjukkan adanya gangguan, diberikan
penerangan tambahan, perbaiki keadaan alas lantai sehingga alas
lantai kering. Lakukan revaksinasi dengan vaksin Delvax ND
Clone LZ 58 dengan cara spray, tetes mata atau suntikan. Berikan
Bita Stress dalam air minum.
Pencegahan :
Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara vaksinasi ND
secara teratur sesuai dengan petunjuk pembuat vaksin, melakukan
sanitasi kandang dan lingkungan termasuk mencegah banyak
tamu dan hewan liar masuk kandang, usaha peternakan dikelola
dengan baik sehingga memungkinkan suasana nyaman bagi ayam,
antara lain jumlah ayam pada suatu luasan kandang tidak terlalu
padat, serta ventilasi kandang yang cukup.
3. Batuk Ayam Menahun (Infectious Bronchitis)
Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang
sistem pernafasan. Penularan dapat terjadi melalui udara,
peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika
tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati
Gejala :
a) Nafsu makan berkurang
b) Batuk
c) Produksi telur menurun
d) Kedinginan
e) Bersin-bersin
f) Nampak membiru
g) Tampak lesu
h) Kelihatan ngantuk dengan bulu berdiri
Pengobatan :
Pengobatan diberikan vaksin aktif Brohipra-1, dengan 1
dosis/ekor pemberian pada tetes mata,tetes hidung,air minum dan
spray.
Pencegahan :
Pencegahan yang sangat umum dilakukan adalah dengan
memberikan vaksinasi secara teratur.
4. Cacar Ayam (Avian Pox)
Penyakit Avian Pox atau cacar ayam pertama kali ditemukan di
indonesia oleh Huber FI pada tahun 1926. Sejak saat itu penyakit
cacar ayam menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Penyebab
penyakit ini adalah virus yang tergolong dalam subgroup pox
virus. Virus ini sangat tahan terhadap kekeringan, akan tetapi
dalam bahan-bahan kimia seperti ethyl alcohol, sodium
hidroksida, dan liquor saponatus dalam konsentrasi dipergunakan
Gejala :
a) Pembengkakan dari sinus dan mata
b) Bintil-bintil pada permukaan kulit, muka, dan pial
Pengobatan :
Pengobatan dengan cara pemberian vaksinasi dilakukan dengan
penusukan pada sayap dengan jarum khusus.
Pencegahan :
Pencegahan penyakit dilakukan dengan cara vaksinasi fowl pox
secara teratur sesuai dengan petunjuk pembuat vaksin, vaksinasi
cacar dianjurkan untuk dilakukan setelah ayam berumur 10
minggu, vaksinasi pada umur kurang dari 10 minggu, kekebalan
yang timbul tidak cukup lama sehingga harus diulang pada umur
sama dengan atau lebih dari 10 minggu, vaksinasi dilakukan
dengan metode follikuler atau metode wing web. Metode
follikuler dilakukan dengan cara mencabut ± 20 bulu di daerah
paha. Dengan bantuan kapas bergagang (cotton swab), vaksin
diusapkan pada follikel kantung bulu tersebut. Pencabutan bulu
dilakukan hati-hati sehingga tidak menimbulkan luka. Vaksinasi
metode wing web dilakukan dengan cara menusukkan jarum
bermata dua pada daerah sayap yang tidak banyak pembuluh
darahnya, setelah jarum dicelupkan ke dalam vaksin, serta
5. Mareks (Mareks Disease)
Penyakit Marek menyerang organ dalam tubuh ayam.
Penyebabnya adalah virus Marek. Ayam muda mati secara cepat
dan angka kasusnya tinggi. Berbagai catatan lapangan
menunjukkan ayam bisa terserang pada umur 4 minggu atau
lebih. Paling banyak pada umur 12-14 minggu. Ayam yang
terserang organ dalamnya secara akut (mendadak) sebagian besar
depresi sebelum mati.
Gejala :
a) Badan kurus
b) Depresi
c) Nafsu makan berkurang
d) Sempoyongan
e) Muka pucat
f) Nafas cepat
g) Kaki pincang
h) Sayap menggantung
Pengobatan :
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya. Ayam sakit tidak
produktif untuk dipelihara.
Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memilih anak ayam
petelur dari breeder yang telah melakukan vaksinasi marek pada
DOC (anak ayamnya). Vaksin Delvax Marek THV dapat
otot paha pada DOC sebelum dikeluarkan dari breeder. Serta
memberantas kumbang pemindah penyakit.
6. Gumboro (Gumboro Disease)
Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian
fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan
tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut
tidak terbentuk.
Gejala :
a) Nafsu makan berkurang
b) Bulu kusam dan berkerut
c) Duduk dengan sikap membungkuk
d) Tampak lesu
e) Tidur paruh diletakkan di lantai
f) Gemetaran
Pengobatan :
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit gumboro.
Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengusahakan supaya
kondisi badan cepat membaik, nafsu makan dirangsang dengan
memberikan Vita Stress dan infeksi sekunder dicegah dengan
Tetra-Chlor atau Therapy. Berikan penerangan tambahan pada
kandang.
Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksinasi penyakit
melakukan sanitasi kandang dan lingkungan termasuk mencegah
banyak tamu dan hewan liar masuk kandang, usaha peternakan
dikelola dengan baik sehingga memungkinkan suasana bagi
ayam, yaitu jumlah ayam pada suatu luasan kandang tidak terlalu
padat. Serta ventilasi kandang yang cukup.
7. Egg Drop Syndrome „76‟ (EDS ‘76’)
Penyakit Egg Drop Syndrome adalah penyakit ayam yang
dilaporkan van Eck di Netherland pada tahun 1976. Di kalangan
pakar penyakit tersebut dikenal dengan sebutan Egg Drop
Syndrome „76‟. Penyebab penyakit ini adalah virus adenovirus
yang hidup dalam sel-sel tubuh ayam. Dalam telur berembrio
ayam, virus ini sanggup tumbuh dengan titer yang sangat tinggi.
Meskipun virus ini dapat hidup dalam telur ayam berembrio,
tetapi jumlahnya rendah, sehingga tidak sampai mematikan
embrio tersebut.
Gejala :
a) Produksi telur menurun
b) Kualitas telur jelek
c) Mencret kehijau-hijauan
Pengobatan :
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit EDS – 76.
usaha yang dapat dilakukan adalah menjaga kondisi badan tetap
baik dan meningkatkan nafsu makan dengan memberikan Vita
atau Doxyvet. Dapat pula diberikan pemanasan tambahan pada
kandang.
Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksinasi EDS – 76
secara teratur sesuai dengan petunjuk pembuat vaksin, melakukan
sanitasi kandang dan lingkungan termasuk mencegah banyak
tamu dan hewan liar masuk kandang, serta ventilasi kandang yang
cukup.
2.3 Perangkat Lunak Pendukung
2.3.1 JDK
Java Development Kit (JDK) adalah lingkungan
pemrograman untuk menulis program-program aplikasi
dan applet java, JDK terdiri dari lingkungan eksekusi program yang
berada diatas Operating System, sebagaimana dibutuhkan oleh para
programmer untuk meng-compile, membenahi bug(s) yang ada, dan
menjalankan tambahan-tambahan dari program intinya (applets)
yang ditulis dengan menggunakan Bahasa pemrograman Java.
2.3.2 Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development
Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat
dijalankan di semua platform (platform-independent).
a. Multi-platform : Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft
Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
b. Mulit-language : Eclipse dikembangkan dengan bahasa
pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung
pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya,
seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.
c. Multi-role : Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi,
Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus
pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test
perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.
Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit
dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh
melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan
dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk
dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang
dinamakan plug-in.
Eclipse adalah IDE (Integrated Development
Environment) yang direkomendasikan oleh Google untuk pengerjaan
2.3.3 Android
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk
telepon seluler seperti telepon pintar dan computer tablet. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh
bermacam peranti bergerak.
Berikut merupakan beberapa versi android :
1. Android versi 1.1
Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada
aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman
pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
2. Android versi 1.5 (Cupcake)
Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan
beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan
merekam dan menonton video dengan modus kamera,
mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung
dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung
secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan
keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
3. Android versi 1.6 (Donut)
Menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding
sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet
untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan
galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN,
Gestures, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial kontak,
teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua
ponsel, pengadaan resolusi VWGA.
4. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,
peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser
baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan
flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
5. Android versi 2.3 (Gingerbread)
Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini
antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming),
peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User
Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan
WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone
virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near
Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera
yang lebih dari satu.
6. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android
versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User
untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan
juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.
7. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
Fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur
baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah,
jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu
kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari
email secara offline, dan berbagi informasi dengan
menggunakan NFC.
8. Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O
lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan
baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur
pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search
yang lebih cepat. Tak ketinggalan Google Now juga menjadi
bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi
yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu
kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca,
lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga.
9. Android versi 4.2 (Jelly Bean)
Fitur photo sphere untuk panaroma, daydream sebagai
screensaver, power control, lock screen widget, menjalankan
2.3.4 Android SDK
Android SDK adalah tools API (Application Programming
Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi
pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java.
Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang
meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di
release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat
bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform
Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform
aplikasi – netral, Android memberikan kesempatan untuk membuat
aplikasi yang kita butuhkan yang bukan merupakan aplikasi bawaan
Handphone / Smartphone.
2.3.5 Notepad++
Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting
kode sumber yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++
menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan
menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa
pemrograman.
2.3.6 PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu
dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud
diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan
pada dokumen HTML .
PHP merupakan script untuk pemrograman script web server
side, script yang membuat dokumen HTML secara on the Fly,
dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen
HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor
HTML. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs
web menjadi lebih mudah. Proses Update data dapat dilakukan
dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan
script PHP.
2.3.7 Xampp
Xampp adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung
banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.
Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost),
yang terdiri atas program Apache HTTP server, MySQL database,
dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman
PHP san Perl.
Nama Xampp merupakan singkatan dari X(empat sistem
operasi apapun), Apache, MySQL,PHP dan Per. Program ini tersedia
dalam GNU General Public License dan bebas, merupaka web server
yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web
2.3.8 PhpMyAdmin
Saat ini banyak sekali perangkat lunak yang dapat
dimanfaatkan untuk mengelola basis data dalam MySQL, salah
satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin, seseorang
dapat membuat database, membuat tabel, mengisi data dan lain-lain
dengan mudah, tanpa harus menghafal baris perintahnya.
phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basisdata MySQL
yang ada di komputer. Untuk membukanya, buka browser lalu
ketikan alamat http://localhost/phpmyadmin, maka akan muncul
halaman phpMyAdmin. Dengan demikian seseorang bisa membuat
(create) basisdata baru dan mengelolanya.
2.3.9 MySql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen
basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau
DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi
di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk
kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan
GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana
perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta
untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing,
Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hamper atas
semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang
Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark,
Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
Terdapat beberapa API (Application Programming Interface)
tersedia yang memungkinkan aplikasi-aplikasi komputer yang ditulis
dalam berbagai bahasa pemrograman untuk dapat mengakses basis
data MySQL antara lain: bahasa pemrograman C, C++, C#, bahasa
pemrograman Eiffel, bahasa pemrograman Smalltalk, bahasa
pemrograman Java, bahasa pemrograman Lisp, Perl, PHP, bahasa
pemrograman Python, Ruby, REALbasic dan Tcl. Sebuah antarmuka
ODBC memanggil MyODBC yang memungkinkan setiap bahasa
pemrograman yang mendukung ODBC untuk berkomunikasi dengan
basis data MySQL. Kebanyakan kode sumber MySQL dalam ANSI
C. MySQL sangat cepat dan kuat dalam menangani basis data.
MySQL adalah sebuah server basis data yang dapat menangani
banyak pengguna dan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan.
MySQL ini menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language)
2.3.10 Web Service
Web service adalah aplikasi berbasis web yang menggunakan
sistem terbuka, berbasis XML standar dan transport protocols untuk
pertukaran data dengan klien. Web service digunakan sebagai suatu
fasilitas yang disediakan oleh suatu web site untuk menyediakan
layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga
sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui
layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang
menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi
dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain
walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa
compiler.
Web service bertujuan untuk memungkinkan sebuah fungsi di dalam
Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu
mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya.
Beberapa alasan mengapa digunakannya web service adalah sebagai
berikut :
1. Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau
beberapa bisnis logic atau class dan objek yang terpisah dalam
satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan
dapat ditangani dengan baik.
2. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya,
operasi. Web service cukup di-upload ke web server dan siap
diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.
3. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar
HTTP, dengan demikian web service tidak memerlukan
konfigurasi khusus di sisi firewall.
2.3.10.1 XML
XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa
markup untuk keperluan umum yang disarankan oleh W3C
untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data
antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan
kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang
merupakan bahasa standar untuk melacak Internet. XML
didesain untuk mempu menyimpan data secara ringkas dan
mudah diatur. Kata kunci utama XML adalah data (jamak
dari datum) yang jika diolah bisa memberikan informasi.
XML menyediakan suatu cara terstandarisasi namun
bisa dimodifikasi untuk menggambarkan isi dari dokumen.
Dengan sendirinya, XML dapat digunakan untuk
menggambarkan sembarang view database, tetapi dengan
2.3.10.2 JSON
Singkatan dari JavaScript Object Notation (Notasi
Objek JavaScript), adalah suatu format ringkas pertukaran
data komputer. Formatnya berbasis teks dan
terbaca-manusia serta digunakan untuk merepresentasikan struktur
data sederhana dan larik asosiatif (disebut objek). Format
JSON sering digunakan untuk mentransmisikan data
terstruktur melalui suatu koneksi jaringan pada suatu proses
yang disebut serialisasi. Aplikasi utamanya adalah pada
pemrograman aplikasi web AJAX dengan berperan sebagai
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang dibangun pada Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem pakar ini dapat menambah informasi user tentang pengetahuan dan pemahaman mengenai penyakit ayam.
2. Sistem telah mampu meminimalisir ketergantungan peternak terhadap pakar atau dokter hewan dalam hal diagnosa dan solusi awal pengobatan serta pencegahan penyakit ayam.
3. Sistem pakar ini telah memudahkan pakar dalam hal meminimalisir permasalahan akan keterbatasan jumlah pakar ayam ras petelur di daerah. 6.2 Saran
Saran-saran yang penulis kemukakan diharapkan dapat
meningkatkan hasil yang lebih memuaskan dan bermanfaat bagi masyarakat
khususnya peternak untuk mendiagnosa jenis penyakit pada ayam sejak
dini. Berikut saran yang dapat disampaikan :
1. User terhubung dalam koneksi internet yang stabil agar aplikasi dapat berjalan dengan baik.
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
MELLA RISNA EFFENDI
1.05.10.705
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
Poultry is one of most desirable livestock. It can be like that because chicken becomes a
necessity for modern society’s food, beside that it becomes a great economic resource too, especially if the farmer does an intensive care and maintenance, it’ll produce more profit. KSU Jati Mekar is one entity that has several businesses, one of which is a chicken farm. However, poultry breeders generally have minimal knowledge of the technical maintenance of the chicken like a chicken disease management. This situation resulted in the farmers have a high dependence on poultry experts or veterinarians who are experts in diagnosing diseases of chicken. However, the number of poultry experts or veterinarians are limited, especially in rural areas. Hence, the need for an expert application that is able ti diagnose and provide initial solutions chicken disease management.
Knowledge representation is built based on the information of disease and symptoms that associated with diseases of chicken, then formed to a production rules (if-then rules). This expert
system uses a “forward chaining” method as reasoning and the “best first search” method as its search technique. There are also “Prototyping Model” which is used by the writer in designing this
system.
The result to be achieved is an expert system application based on android which can analyze
and give a first solution about treatment and prevention of chickens’ diseases based on symptoms. So the farmers don’t need android-based expert system application that is able to diagnose and provide initial solutions regarding the treatment and prevention of chickens’ diseases based on symptoms. So
the dependence on experts and veterinarians’ statistic can be minimized by Expert System in Diagnosing Chickens’ Disease.
ini ditunjukan dengan banyaknya pekerjaan manusia yang didukung oleh perangkat teknologi informasi salah satunya seperti pada bidang koperasi serba usaha. Salah satu bidang dari teknologi informasi yang mengalami perkembangan secara signifikan adalah sistem pakar.
Sistem pakar adalah sebuah program komputer yang mempresentasikan dan menalarkan pengetahuan dari seorang pakar dalam suatu subjek dengan tujuan memecahkan masalah atau memberikan saran. Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar dalam berbagai bidang sesuai dengan bidang kepakaran seseorang, misalnya bidang medis untuk peternakan. Usaha peternakan cukup diminati oleh masyarakat yaitu peternakan ayam, karena ayam merupakan jenis unggas yang menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan. Sehingga perawatan dan pemeliharaan yang intensif pada ayam akan menghasilkan keuntungan yang berlipat.
Koperasi Serba Usaha (KSU) Jati Mekar yang berada di wilayah Desa Caracas Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang merupakan salah satu badan usaha yang memiliki jenis usaha peternakan ayam. Berdasarkan hasil observasi pada peternakan ayam di KSU Jati Mekar, serta wawancara dengan pakar ayam yang menangani penyakit ayam pada peternakan di KSU jati Mekar, penulis menemukan permasalahan yaitu umumnya para peternak memiliki pengetahuan yang minim mengenai teknis penanganan penyakit ayam. Keadaan ini mengakibatkan peternak memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pakar ternak ayam atau dokter hewan yang ahli dalam menangani penyakit ayam. Akan tetapi, jumlah pakar ternak ayam atau dokter hewan terbatas, terutama di pedesaan. Sehingga untuk mendatangkannya diperlukan biaya yang cukup mahal serta jarak lokasi pakar dengan peternakan yang cukup jauh membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama. Penanganan ayam dalam kondisi buruk pun harus secepat mungkin ditangani sehingga kemungkinan ayam mati akibat hal tersebut dapat diminimalisir.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk menjadikan ini sebagai bahan informasi dan data untuk menyusun penulisan skripsi dengan judul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam”. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peternak.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Masih minimnya pengetahuan peternak ayam mengenai teknis penanganan penyakit ayam. 2. Masih banyaknya peternak yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pakar ternak
ayam atau dokter hewan yang ahli dalam menangani penyakit ayam.
3. Jumlah pakar ternak ayam atau dokter hewan yang terbatas, terutama di pedesaan. Sehingga untuk mendatangkannya diperlukan biaya yang cukup mahal serta jarak lokasi pakar dengan peternakan yang cukup jauh membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama.
Adapun perumusan masalah berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada proses diagnosa penyakit ayam di peternakan KSU Jati Mekar.
2. Bagaimana perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam.
3. Bagaimana pengujian Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam yang diusulkan. 4. Bagaimana implementasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam yang diusulkan. 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu membangun aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses diagnosa penyakit ayam yang sedang berjalan di peternakan ayam KSU Jati Mekar.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini, diharapkan dengan adanya sistem yang dibahas pada penulisan skripsi ini dapat menjadi kemudahan dalam melakukan kinerja dalam mendiagnosa, pengobatan, dan pencegahan awal penyakit yang menyerang ternak ayam.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
1. Pengembangan Ilmu, dapat menjadi perbandingan antara sistem pakar yang lainnya sehingga dapat dilakukan pengembangan lagi sehingga sistem pakar menjadi lebih baik.
2. Peneliti Lain, dapat dijadikan referensi atau bahan acuan untuk dilakukan penelitian yang lebih lanjut di bidang yang sama.
3. Penulis, dapat membandingkan antara ilmu yang dipelajari di perkuliahan dengan ilmu yang didapat dari hasil penelitian di lapangan dan juga dapat menambah wawasan, pengalaman serta pengetahuan baru terutama mengenai Sistem Pakar.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi berbasis mobile android dengan teknologi web service.
2. Hanya mendiagnosa 11 penyakit dengan 41 gejala fisik pada ayam ras petelur yang disebabkan oleh bakteri dan virus.
3. Input berupa gejala-gejala fisik yang dialami oleh ayam ras petelur. Output yang dihasilkan hanya penyakit ayam ras petelur beserta solusi awal pengobatan dan pencegahannya.
4. Interaksi antara program dan user menggunakan daftar semua gejala yang dapat dipilih oleh user. 5. Pengetahuan atau basis data sistem pakar direpresentasikan berbasis aturan (rule).
6. Menggunakan metode inferensi Forward Chaining dengan metode penelusuran Best First Search.
7. Aplikasi ini hanya untuk penanganan awal dan bukan untuk menggantikan posisi pakar atau dokter bila penyakit yang diderita oleh ayam memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2.2 Struktur Siatem Pakar
Sistem pakar terdiri atas dua bagian pokok, (Nita dan Rahmat : 2012) yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment).
1. Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar, baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan.
2. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi. 2.3 Kemampuan Sistem Pakar
Berikut ini adalah manfaat dan kemampuan sistem pakar (Nita dan Rahmat : 2012) : 1. Meningkatkan output dan produktivitas.
2. Menurunkan waktu pengambilan keputusan. 3. Meningkatkan kualitas proses dan produk. 4. Menyerap keahlian langka.
5. Fleksibilitas.
6. Operasi peralatan yang lebih mudah. 7. Eliminasi kebutuhan peralatan yang mahal. 8. Transfer pengetahuan ke lokasi terpencil. 2.4 Kelemahan Sistem Pakar
Sistem pakar juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu (Nita dan Rahmat : 2012) : 1. Pengetahuan tidak selalu siap tersedia.
2. Akan sulit mengekstrak keahlian dari manusia.
3. Pendekatan tiap pakar pada suatu penilaian situasi mungkin berbeda, tetapi benar.
4. Sulit, bahkan bagi pakar berkemampuan tinggi untuk mengikhtisarkan penilaian situasi yang baik pada saat berada dalam tekanan waktu.
5. Sistem pakar berhak menjawab tidak tahu apabila terdapat konflik yang terjadi di luar rule. 2.5 Basis Pengetahuan Sistem Pakar
Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu sebagai berikut. (Nita dan Rahmat : 2012)
1. Penalaran Berbasis Aturan (Rule-Based Reasoning)
Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakann apabila memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu.
2. Penalaran Berbasis Kasus (Case-Based Reasoning)
Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini dugunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip).
2.6 Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting problem dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecah problema.
Salah satu representasi pengetahuan yang terdapat dalam sistem pakar yaitu adalah Kaidah Produksi (Production Rule). Pada pengetahuan ini disajikan dalam aturan-aturan yang berbentuk pasangan keadaan-aksi (condition-action) : “IF keadaan terpenuhi atau terjadi THEN suatu aksi akan
Metode inferensi dalam sistem pakar adalah bagian yang menyediakan mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Metode ini akan menganalisis masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik serta akan memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.
Pendekatan metode inferensi (Nita dan Rahhmat : 2012) ada dua yaitu : 1. Backward Chaining
Backward chaining adalah pendekatan goal-driven yang dimulai dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis) dan kemudian mencari bukti yang mendukung (atau berlawanan) dengan harapan. Sering, hal ini memerlukan perumusan dan pengujian hipotesis sementara (subhipotesis). Gambar metode pendekatan backward chaining dapat dilihat pada lampiran 1.
2. Forward Chaining
Forward chaining adalah pendekatan data-driven yang dimulai dari informasi yang tersedia atau dari ide dasar, kemudian mencoba menarik kesimpulan. Gambar metode pendekatan forward chaining dapat dilihat pada lampiran 1.
2.8 Metode Penelusuran Sistem Pakar
1. Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Gambar metode penelusuran Depth-First Search
dapat dilihat pada lampiran 2.
2. Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya. Gambar metode penelusuran Breadth-First Search dapat dilihat pada lampiran 2.
3. Best-first search, Metode Pencarian Terbaik Pertama (Best First Search) Adalah teknik penelusuran yang menggunakan pengetahuan akan suatu masalah untuk melakukan panduan pencarian ke arah node tempat dimana solusi berada. Pencarian jenis ini dikenal juga sebagai heuristic. Pendekatan yang dilakukan adalah mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus di mulai dari mana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencari solusi. Keuntungan jenis pencarian ini adalah mengurangi beban komputasi karena hanya solusi yang memberikan harapan saja yang diuji dan akan berhenti apabila solusi sudah mendekati yang terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia mengambil solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak benar. Gambar metode penelusuran Best-First Search dapat dilihat pada lampiran 2.
2.9 Penyakit Ayam
Menurut Pakar Ayam Bapak Wahyudi, layaknya makhluk hidup lainnya, pakar ternak ayam ras petelur. Ayam ras petelur juga dapat terserang oleh beberapa penyakit ringan bahkan yang mematikan, penyakit ayam ras petelur dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
1. Bakteri
a. Berak Kapur (Pullorum Disease)
Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari.
b. Kolera Ayam (Fowl Cholera)
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan.
c. Salesma Ayam (Infectious Coryza)