• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.P. 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER ISMP NEGERI 3 PERCUT

SEI TUAN T.P 2013/2014

Oleh:

Irdes Hidayana Siregar NIM 409321030

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.

Nama Mahasiswa : Irdes Hidayana Siregar

NIM : 409321030

Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Fisika

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Rita Juliani,S.Si., M.Si NIP. 19690715199702 2 001

Mengetahui :

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai

tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P. 2013/2014”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ibu Rita Juliani, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd dan bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Drs. Marabangun Hrp, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ibu Dr.Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Fachruddin selaku kepala sekolah

SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan, dan Ibu Melin, S.Pd selaku guru bidang studi IPA yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

(4)

senior yang ada di MAPALA UNIMED yang selalu mengingatkan penulis untuk tetap optimis dan senantiasa memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi hingga selesainya skripsi ini. Dan rekan seperjuangan Fisika Ekstensi 2009 (lia, dewi dan lainnya) serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, 24 Januari 2014

Penulis,

(5)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.P 2013/2014

Irdes Hidayan Siregar (NIM 409321030) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa di kelas VII Semester I pada materi pokok Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P. 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan disain penelitian two group pre– test dan post–test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 6 kelas yaitu kelas VII-4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-6 sebagai kelas kontrol yang diambil secara cluster random sampling dan masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Instrumen digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 4 option yang telah divalidasi. Uji Hipotesis menggunakan uji t dua pihak dan uji t satu pihak.

Dari data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 31 dengan standar deviasi 7,25 dan kelas kontrol adalah 29,57 dengan standar deviasi 7,00. Pada uji normalitas kelas eksperimen untuk pretes diperoleh Lhitung < Ltabel = 0,1075 < 0,1498,

sedangkan kelas kontrol Lhitung < Ltabel = 0,1348 < 0,1498 maka data kedua kelas berdistribusi

normal. Pada uji homogenitas data pretes untuk kedua sampel diperoleh diperoleh Fhitung <

Ftabel = 1,074 < 1,77 maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Untuk hasil

analisis data dari uji beda diperoleh thitung = 0,89 < ttabel = 1,99 maka H0 diterima, berarti

bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 76,43 dengan standar deviasi 8,79 dan rata-rata kelas kontrol 64,28 dengan standar deviasi 8,92. Pada uji normalitas kelas eksperimen untuk postes diperoleh Lhitung < Ltabel = 0,1374< 0,1498 maka

kels berdistribusi normal. Pada uji homogenitas data postes kedua sampel diperoleh Fhitung <

Ftabel = 1,029< 1,77 maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t

diperoleh thitung > ttabel = 6,16 > 1,6687, sehingga Ha diterima. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan oleh observer diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan ke I sebesar 71,15, pertemuan ke II = 73,59 pertemuan ke III = 81,63. Dari nilai rata – rata aktivitas siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 3,4% pada pertemuan ke I dengan ke II dan 10,9% pada pertemuan ke II dengan ke III. Dari hasil uji t ada pengaruh, dengan demikian diperoleh ada pengaruh model pembelajaran Quantum Teachig terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 percut sei tuan T.P. 2013/2014.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 . Latar Belakang Masalah 1

1.2 . Identifikasi Masalah 5

1.3 . Pembatasan Masalah 6

1.4 . Rumusan Masalah 6

1.5 . Tujuan Penelitian 7

1.6 . Manfaat Penelitian 7

1.7 . Defenisi Operasional 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1 . Kerangka

Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Aktifitas Belajar 10

2.1.3. Hasil Belajar 12

2.1.4. Model Pembelajaran 14

2.1.5. Model Pembelajaran Quantum Teaching 15 2.1.5.1. Pengertian Quantum Teaching 15

2.1.5.2. Asas Quantum Teaching 15

2.1.5.3. Kategori Model Pembelajaran Quantum Teaching 16 2.1.5.4. Prinsip – prinsip Pembelajaran Quantum Teaching 17 2.1.5.5. Delapan Kunci Keunggulan 18 2.1.5.6. Langkah – langkah Pembelajaran Quantum Teaching 19

1. Tumbuhkan 19

2. Alami 20

3. Namai /Beri Makna 20

4. Demonstrasikan 20

5. Ulangi 21

6. Rayakan 21

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 21

2.1.6.1. Metode Ceramah 21

2.1.6.2. Metode Demonstrasi 22

2.1.6.3. Metode Tugas 22

2.1.7. Materi Zat dan Wujudnya 22 2.1.8. Penelitian yang Relevan 29

2.2. Kerangka Konseptual 33

(7)

BAB III. METODE PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.2.1. Populasi Penelitian 34

3.2.2. Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel Penelitian 34

3.3.1. Variabel Bebas 35

3.3.2. Variabel Terikat 35

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 35

3.5. Instrumen Penelitian 36

3.5.1. Tes Hasil Belajar 36

3.5.2. Lembar Observasi Aktivitas 37

3.5.3. Validitas Tes 37

3.6. Prosedur Penelitian 38

3.7. Teknik Analisis Data 41

3.7.1. Menentukan Nilai Rata – rata dan Simpangan Baku 41

3.7.2. Uji Normalitas 41

3.7.3. Uji Homogenitas Data 42

3.7.4. Uji Hipotesis Penelitian 43

3.7.4.1.Uji Kemampuan Awal / Pretes Siswa (Uji j dua pihak) 43 3.7.4.2.Uji Kemampuan Postes (Uji t satu pihak) 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Pelaksanaan Pretes 46

4.1.1.1.Uji Normalitas Data 47

4.1.1.2.Uji Homogenitas Data 47

4.1.1.3.Uji Hipotesis untuk Pretes 48

4.1.2. Perlakuan 49

4.1.3. Pelaksanaan Postes 50

4.1.3.1.Uji Normalitas Data 50

4.1.3.2.Uji Homogenitas Data 51

4.1.3.3.Uji Hipotesis untuk Postes 51

4.2. Pembahasan 52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56

5.2. Saran 57

DAFTAR PUSTAKA 58

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 2.1. Sifat – sifat Zat padat, Cair, dan Gas 24 Tabel 2.2. Massa Jenis Menunjukkan Kerapatan Suatu Zat 29 Tabel 2.3. Penelitian yang Relevab 30 Table 3.1. The Pretest-Posttest Control Group Design 35 Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Materi Pokok Zat dan Wujudnya 36

Tabel 3.3. Penilaian dengan Persen 37

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skema Perubahan Wujud Zat 25

(10)

` 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara. Shabri (2013) menyatakan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah, dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index) Indonesia meliputi peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala berada di urutan 124 dari 183 negara yang ada di dunia. Kedua, Kementrian Pendidikan Nasional melaporkan bahwa dari 146.052 SD di Indonesia, hanya 8 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Programme dan dari 20.918 SMP, hanya 8 sekolah yang mendapat

pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Programme serta dari 8.036 SMA, hanya 7 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Programme. Ketiga, dibandingkan dengan negara Asia lain, menurut

survei Political and Economic Risk Consultant, kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara. Keempat, The World Economic Forum Swedia Report menyatakan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang rendah,

yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei.

Mahmun (2012) mengatakan bahwa rendahnya mutu pendidikan di

Indonesia dapat dilihat dari buruknya hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) guru di Sumatera Utara dengan peringkat ke-25 dari 33 provinsi. Hasil pelaksanaan UKA

(11)

` 2

dan Banten (41,1). Hasil UKA guru menunjukkan bahwa kualitas pendidikan masih rendah. Jika kompetensi guru masih rendah bagaimana kualitas pendidikan bisa lebih baik.

Rendahnya mutu pendidikan terlihat pada saat pelaksanaan PPLT 2012 di SMP Negeri 1 Pegajahan. Berdasarkan pengamatan penulis siswa tidak tertarik belajar fisika. Siswa berpendapat fisika penuh dengan rumus-rumus yang

membingungkan. Guru fisika masih menggunakan proses pembelajaran yang berorientasi pada teacher centered karena guru jarang melibatkan siswa dalam pembelajaran dan hanya menekankan siswa untuk menghafal rumus-rumus tanpa menekankan konsep dan penerapan fisika. Rendahnya mutu pendidikan dapat juga dilihat pada saat penulis melaksanakan observasi di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan.

Hasil angket yang dibagikan kepada 36 siswa di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan pada tanggal 30 Agustus 2013, 26.1% menyatakan fisika adalah pelajaran yang sulit, kurang menarik dan banyak rumus. Hasil angket menjelaskan yaitu sekitar 58.3% menyatakan bahwa cara mengajar guru cenderung menjelaskan materi dan mengerjakan soal. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang, siswa masih takut untuk bertanya pada guru jika ada materi yang tidak dipahami, sekitar 51.3% siswa menyatakan bahwa sumber pelajaran fisika selalu berasal dari guru sehingga siswa tidak berusaha mencari tahu sendiri tentang pelajaran fisika. Hasil wawancara dengan Ibu Sanikem,S.Pd mengatakan bahwa pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif di kelas sebelumnya tetapi hasilnya belum memuaskan karena tidak maksimal dalam menggunakan model pembelajaran. Guru sesekali menggunakan metode

demonstrasi jika alat yang digunakan mudah dicari dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa mendapatkan hasil belajar kurang memuaskan (nilai rata-rata 52)

(12)

` 3

Rohim, dkk (2012:2) menyatakan bahwa pembelajaran fisika di sekolah hendaknya menyiapkan anak didik untuk : (1) mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan konsep-konsep sains yang telah dipelajari, (2) mampu mengambil keputusan yang tepat dengan menggunakan konsep-konsep ilmiah, dan (3) mempunyai sikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dapat berpikir dan bertindak secara

ilmiah. Untuk memecahkan permasalahan pembelajaran perlu dilakukan upaya antara lain memilih model yang tepat agar tujuan pendidikan tercapai. Trianto (2010:22) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran serta para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Quantum Teaching adalah model pembelajaran yang menyenangkan dimana interaksi antar guru dan siswa terjalin dengan baik. Model pembelajaran QuantumTeaching membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien dengan cara memanfaatkan unsur-unsur yang ada pada siswa, seperti rasa ingin tahu siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi-interaksi yang terjadi didalam kelas. Quantum Teaching mempunyai model pembelajaran berupa TANDUR

(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi dan Rayakan). Ada beberapa alasan penelitian menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching antara lain:1). Sebagai variasi dalam belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk belajar. 2).“Quantum Teaching memberi siswa kesempatan untuk berlatih dan menunjukkan apa yang mereka ketahui serta menerjemahkan

(13)

` 4

proses pembelajaran dan menekankan pada terciptanya suasana yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan mempunyai kemauan untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar”. Deporter (2010:31-32).

Peneliti memilih model pembelajaran Quantum Teaching dengan menggunakan materi pokok Zat dan Wujudnya. Peneliti memilih materi pokok Zat dan Wujudnya karena materi tersebut sering di alami di dalam kehidupan sehari –

hari. Dengan pengalaman tersebut siswa dapat memahami konsep dan dapat menceritakan pengalamanya. Ketika siswa menceritakan pengalamannya maka siswa akan aktif dan termotivasi dalam proses belajar. Dari pernyataan di atas bahwa model pembelajaran Quantum Teaching tidak dapat digunakan pada semua materi dan model pembelajaran Quantum Teaching harus disesuaikan dengan materi yang akan di gunakan.

Model pembelajaran Quantum Teaching telah diterapkan oleh beberapa peneliti seperti : Legayanty. R. (2011:17) bahwa adanya pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar

siswa yaitu 76,68 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar dengan menggunakan model konvensional 60,48 peningkatan hasil belajar mencapai 16,2. Peneliti menggunakan empat komunikasi ampuh dalam melaksanakan proses pembelajaran agar dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar yakni munculkan kesan, arahkan fokus, inklusif (bersifat mengajak), dan spesifik (bersifat tepat sasaran).Yang menjadi kelemahan penelitian ini adalah saat eksperimen alat yang tersedia sangat terbatas , adanya siswa yang tidak serius dalam setiap kelompok praktikum.

Triskofa. V. (2011:20) menyatakan dari hasil penelitnnya bahwa adanya

pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 6,61 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar

(14)

` 5

kelas konvensional kelemahannnya adalah siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru.

Hasil penelitian Marlinawati, S. (2010:18) bahwa adanya pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil siswa yaitu 81,00 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar dengan menggunakan model konvensional 70,57 besarnya peningkatan hasil

belajar mencapai 13,88 % peneliti menggunakan peta konsep untuk menyampaikan materi pelajaran yang disajikan didalam sebuah media karton.Yang menjadi kelemahan penelitian adalah siswa kurang mampu untuk menceritakan pengalamannya sendiri (Alami) sehingga hasil yang diharapkan kurang optimal, dan kurangnya alokasi waktu dalam pelaksanaan penelitian.

Dilihat dari kelemahan – kelemahan penelitian terdahulu, peneliti membuat perbaikan untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal. Peneliti lebih memperhatikan alat – alat yang digunakan untuk melakukan eksperimen dan mempersiapkan berapa jumlah alat yang akan digunakan untuk melakukan eksperimen agar siswa lebih kondusif dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Peneliti membuat lembar kerja siswa yang lebih operasional untuk menuntun siswa dalam belajar Fisika. Peneliti juga menggunakan lembar aktivitas untuk mengetahui aktivitas siswa dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :”Pengaruh Model Pembelajaran

Quantum Teaching terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan

Wujudnya di Kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, beberapa masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Siswa menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit, kurang menarik dan banyak rumus.

(15)

` 6

3. Guru mengajar hanya dengan cara menjelaskan materi dan mengerjakan soal. 4. Hasil belajar fisika kurang memuaskan.

5. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. 6. Sarana dan prasarana laboratorium kurang lengkap.

1.3. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan pada semester I T.P 2013/2014.

2. Materi pokok yang diajarkan adalah Zat dan Wujudnya.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Quantum Teaching.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Quantum Teaching dan pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan

wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014?

2. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil

(16)

` 7

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dan pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.

2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitiaan

Manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi bagi guru-guru fisika tentang keefektifan model

pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.

2. Sebagai bahan informasi pemilihan model pembelajaran.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan

aktivitas mengajar (Nurulwati dalam Trianto, 2011:5)

(17)

` 8

belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi mengubah kemampuan dan bakat siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Quantum Teaching mencakup petunjuk yang spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyimpulkan isi dan mempermudah proses

belajar.

(18)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian didasarkan dari data-data hasil penelitian. Sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang

telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran

Quantum Teaching pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester

I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 dengan rata-rata pretes sebesar 31 dan rata-rata postes siswa sebesar 76,42. Hasil belajar siswa kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 dengan rata-rata pretes sebesar 29,57 dan rata-rata postes siswa sebesar 64,28.

2. Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan model Quantum Teaching pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 diperoleh untuk pertemuan I rata-rata aktivitas siswa sebesar 71,15 yaitu 2 siswa dikategorikan sangat baik, 17 siswa dikategorikan baik, 10 siswa dikategorikan cukup baik dan 6 orang dikategorikan kurang sekali. Pertemuan II diperoleh peningkatan aktivitas siswa dengan nilai rata-rata 73,59 yaitu 2 siswa dikategorikan sangat baik, 15 siswa dikategorikan baik, 17 siswa dikategorikan cukup dan 1 orang dikategorikan kurang. Pertemuan III

diperoleh peningkatan aktivitas siswa dengan nilai rata-rata 81,63 yaitu 3 siswa dikategorikan sangat baik, 30 siswa dikategorikan baik dan 2 siswa

dikategorikan cukup.

3. Ada pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 dengan thitung > ttabel = 5,96 > 1,67 13

(19)

57

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian disarankan hal sebagai berikut :

1. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Quantum Teaching agar lebih memperhatikan langkah mendemonstrasikan, agar semua anggota kelompok dapat aktif melakukan percobaan dan semua anggota kelompok

(20)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Aksara, Jakarta.

Deporter,Bobbi., (2010), QuantumTeaching Mempraktekan Quantum Leraning di Ruang-ruang Kelas, Kaifa, Bandung.

Djamarah, S. B., (2006), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta.

Eggen, P., dan Don K., (2012), Strategi dan Model Pembelajaran : Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir, Edisi 6, Indeks, Jakarta.

Joice, B., dkk., (2009), Models Of Teaching; Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Legayanty, R, (2011), Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Pokok Gerak Lurus di SMA Negeri 3 Kisaran T.A. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Mahmun, Z., (2012), Kualitas Guru Rendah-Hasil UKA, Sumut Hanya di Peringkat 25 dari 33 Provinsi, http://mahmun.wordpress.com, diakses pada tanggal 28 Februari 2013.

Marlinawati, S, (2010) , Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di SMP Negeri 3 Binjai T.A. 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Rohim, dkk., (2012), Penerapan Model Discovery Terbimbing Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, Unnes Physics Education Journal : 2.

Rias, E . 2007. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Metode Discovery Melalui Media Gambaran, Skripsi . Surakarta : UMN (tidak diterbitkan)

Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Rajagrafindo Persada,Jakarta.

Shabri., (2013), http://aceh.tribunnews.com/2013/01/03/potret-buram-pendidikan-kita diakses pada tanggal 06 Februari 2013

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

(21)

59

Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

Triskova, V, (2007) , Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di SMA Negeri 1 Sibolangit T.A. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan judul “Pengaruh Price-Earning Ratio, Volume Penjualan dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham Perusahaan yang bergerak di Bidang Finansial di Bursa

MEKANIS STAINLESS CASTING SCS 14 JIS G 5121 ” telah disetujui untuk diajukan kepada dewan penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mejawab permasalahan mengenai mengenai Apakah ketentuan abortus provokatus di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas nikmat yang telah Allah berikan, penulis mempersembahkan karya yang sederhana ini untuk:..  Bapak dan ibuk, engakualah

Dari analisis dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model active learning tipe Think-Pair-Share pada mata

penurunan residu pestisida profenofos pada cabai merah dengan perlakuan dicuci. air, air panas dan deterjen pencuci buah (Sembiring, 2011), penurunan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan konsumen dalam