UNIVERSITAS TERBUKA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
DIAN BERLIANI 104093002929
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
UNIVERSITAS TERBUKA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
DIAN BERLIANI 104093002929
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2011
ABSTRAK
DIAN BERLIANI (104093002929), Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak Pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka. Di bawah bimbingan DITDIT NUGERAHA UTAMAdan NUR AENI HIDAYAH.
Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) merupakan sebuah lembaga di Lingkungan Universitas Terbuka yang mengubah naskah media cetak ke dalam bentuk media non cetak/digital, yang diharapkan mampu mengisi kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca, masalah jarak dan waktu. sehingga dihasilkan beberapa produk suplemen dari dalam bentuk audio kaset, program radio, program televisi, web suplement, dan video interaktif. Selama ini sistem informasi yang ada pada PPBANC masih menggunakan cara manual yaitu dicatat dalam lembaran-lembaran kertas dan buku besar. Banyaknya naskah media cetak yang masuk dan proses transaksi pengolahan naskah yang banyak menyebabkan kesulitan dalam pengontrolan dokumentasi produksi. Selain itu pengolahan data juga membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah membuat program untuk memecahkan permasalahan tersebut. Agar terbentuknya suatu informasi yang komunikatif di setiap bagiannya, dan menghindari terjadinya human error dalam pelaksanaannya dengan menggunakan perancangan SDLC serta dibuatkan pemrograman menggunakan XAMPP versi 1.7.2 2 dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses penginstalan karena di dalamnya sudah terdapat bahasa pemrograman PHP versi 5.3.0, database MySQL versi 5.1.37 dan web server Apacheversi 2.2.12 (Win32). Dan macromedia Dreamweaver CS3sebagai software editor. Hasil yang didapat dari implemantasi aplikasi Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak berbasis web ini terlihat pada cara pengolahan data yang efektif dan pengguna dapat mengaksesnya dengan mudah sehingga tidak lagi mencatat pada lembaran-lembaran kertas maupun buku besar.
Kata kunci: Pengembangan, Sistem Informasi Manajemen, Naskah Bahan Ajar Non Cetak.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan
hidayah-Nya, rahmat dan maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada
Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat
menyejukkan hati ini dalam menyelesaikan laporan ini.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena
tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi.
3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com. selaku dosen pembimbing I. Ibu Nur
Aeni Hidayah, MMSI selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya, penuh kesabaran memberikan nasihat dan saran-saran
berharga secara bijak serta membantu membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Sri Kurniati, M.Si. sebagai Kepala PPBANC Universitas Terbuka
sebelum.
6. Pak Aang Subiyakto dan seluruh Dosen, staf karyawan Fakultas Sains dan
Teknologi, khususnya Program Studi Sistem Informasi, seluruh staf karyawan
yang ada di PPBANC UT, yang telah membimbing penulis selama menuntut
ilmu, berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ayah dan Ibuku tercinta, Uda Intan, Uni Mutiara, Kak Ismaya. Meski dalam
kondisi yang sering sakit-sakitan, akhirnya penulis tidak menyerah dan
membuktikan bisa menyelesaikan skripsi ini. Tanpa cinta, semangat, dan doa
dari kalian, penulis tidak akan memiliki semangat yang besar untuk
menjalankan kehidupan ini. Insya Allah, penulis tidak akan mengecewakan
kalian dan dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi Islam, Indonesia dan
kehidupan ini.
8. Saudara-saudaraku di Sistem Informasi A, B, dan C’04, Rusdi & fam, Nunik, Wuri & fam, Mutiara & fam, Bunda Nurhamida & fam, Keluarga Besar
KB-TK Hamzah, Kak Yati, Kak Dwi, Yuni, Uti, Titi, Ulfa, Yeni, Latif, Yoben,
Richi, Yudi, Wardi, Nicki, Iqbal yang sudah menemani penulis, membantu
dan menyemangati terimakasih.
Tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, demikian pula dengan skripsi
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari penikmat skripsi
ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Agustus 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... HALAMAN PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR SIMBOL...
BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang...
1.2 Perumusan Masalah...
1.3 Batasan Masalah...
1.4 Tujuan dan Manfaat...
1.5 Metodologi Penelitian...
1.5.1 Metode Pengumpulan data...
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem...
1.6 Sistematika Penulisan... ii
iii
iv
v
vi
viii
xiii
xvi
xviii
1
1
3
4
5
6
6
7
BAB II LANDASAN TEORI... 2.1 Konsep Pengembangan Sistem Informasi...
2.1.1 Pengertian Sistem...
2.1.1.1 Karakteristik Sistem...
2.1.1.2 Klasifikasi Sistem...
2.1.2 Konsep Dasar Informasi...
2.1.2.1 Data dan Informasi...
2.1.2.2 Siklus Informasi...
2.1.2.3 Kualitas Informasi...
2.1.2.4 Nilai Informasi...
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi...
2.2.1 Definisi Sistem Informasi...
2.2.2. Komponen Sistem Informasi...
2.3 Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen...
2.4 Definisi Dasar SIM ( Sistem Informasi Manajemen)...
2.5 Peranan SIM Dalam Kegiatan Manajemen...
2.6 Definisi Naskah...
2.7 Bahan Ajar Non Cetak...
2.8 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar
Non Cetak...
2.9 Dalil Terkait...
2.10 Konsep Dasar System Development Life Cycle (SDLC)... 2.11 Basis Data (database) dan DBMS (Database Management System)
2.11.1 Basis data (database)... 2.11.2 DBMS(Database Management System)... 2.12 ToolsPengembangan Sistem... 2.12.1 Bagan alir (flowchart)...... 2.12.2 DFD (Data Flow Diagram)... 2.12.3 ERD (Entity Relationship Diagram)... 2.12.4 Normalisasi... 2.12.5 Kamus Data (Data Dictionary)... 2.13 ToolsPengembangan Aplikasi... 2.13.1 PHP... 2.13.2 MySQL... 2.13.3 Structure Query Language(SQL)... 2.13.4 phpMyAdmin... 2.13.5 XAMPP... 2.13.6 Macromedia Dreamwaver... 2.14 Metode Pengumpulan data ...
2.14.1 Metode Observasi...
2.14.2 Metode Wawancara...
2.14.3 Studi Pustaka dan Literatur...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 3.1 Metode Pengumpulan Data...
3.2 Metode Pengembangan Sistem ...
3.3 Kerangka Berpikir...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 4.1 Gambaran Umum Profil PPBANC ...
4.2 Analisa...
4.2.1 Identifikasi Masalah...
4.2.2 Peluang...
4.2.3 Tujuan...
4.3 Menentukan Syarat – Syarat Informasi...
4.4 Menganalisis Kebutuhan Sistem...
4.4.1 Analisis Sistem Berjalan...
4.4.2 Analisis Sistem Usulan...
4.5 Perancangan /Desain...
4.5.1 Perancangan Proses...
4.5.2 Perancangan Input danOutput .....
4.5.3 Perancangan Database……….
4.5.4 Transformasi ERD ke LRS...
4.5.5 User Interface……….….…………...
4.6 Implementasi...
4.6.1 Mengembangkan dan MendokumentasikanPerangkat
Lunak...
4.6.2 Pengujian Sistem... 54
54
58
58
58
58
59
61
61
65
68
68
75
75
89
89
99
99
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 5.1 Simpulan... 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN
104
104
104
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 16
Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi ... 17
Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi... 19
Gambar 2.4 Tujuh Tahap SDLC... 28
Gambar 2.5 Diagram ER One to One ... 35
Gambar 2.6 Diagram ER One to Many... 35
Gambar 2.7 Diagram ER Many to Many ... 36
Gambar 2.8 Langkah – langkah Normalisasi ... 37
Gambar 2.9 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004... 45
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ... 53
Gambar 4.1 Struktur Organisasi UT ... 55
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PPBANC ... 57
Gambar 4.3 Sistem Berjalan... 62
Gambar 4.4 Sistem Usulan ... 65
Gambar 4.6 Diagram Overview (DFD Level 1) Sistem Usulan ... 70
Gambar 4.7 Diagram level 1 Proses ke-1.0... 71
Gambar 4.8 Diagram level 1 Proses ke-2.0... 72
Gambar 4.9 Diagram level 1 Proses ke-3.0... 73
Gambar 4.10 Diagram level 1 Proses ke-4.0... 74
Gambar 4.11 Diagram level 1 Proses ke-5.0... 75
Gambar 4.12 Perancangan ERD... 76
Gambar 4.13 Unnormalized Form (UNF)... 77
Gambar 4.14 1 st Normal Form (1NF)... 78
Gambar 4.15 2 nd Normal Form (2NF)... 79
Gambar 4.16 Transformasi ERD ke LRS ... 89
Gambar 4.17 Rancangan Halaman Menu Login ... 90
Gambar 4.18 Rancangan Halaman Menu Utama ... 91
Gambar 4.19 Rancangan Halaman Menu Manajemen Petugas ... 92
Gambar 4.20 Rancangan Halaman Menu Manajemen Modul ... 93
Gambar 4.21 Rancangan Halaman Menu Manajemen Naskah... 94
Gambar 4.23 Rancangan Halaman Menu Laporan Produksi ... 96
Gambar 4.24 Rancangan Halaman Grafik Produksi... 97
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Studi Literatur ... 47
Tabel 4.1 Tabel Naskah ... 80
Tabel 4.2 Tabel Ebook ... 81
Tabel 4.3 Tabel Fakultas ... 81
Tabel 4.4 Tabel Media ... 82
Tabel 4.5 Tabel Type Naskah... 82
Tabel 4.6 Tabel Jabatan ... 82
Tabel 4.7 Tabel Pegawai ... 83
Tabel 4.8 Tabel Petugas ... 83
Tabel 4.9 Tabel User Level... 84
Tabel 4.10 Tabel Master Produksi... 84
Tabel 4.11 Tabel Produksi ... 85
Tabel 4.12 Tabel Status Produk... 86
Tabel 4.14 Tabel Type Pendukung ... 87
Tabel 4.15 Tabel Pendukung... 87
Tabel 4.16 Tabel Modul... 88
DAFTAR SIMBOL
Simbol Flowchart(Jogiyanto, 2005)
Simbol Garis Alir
Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses
Simbol Penghubung
Digunakan untuk menunjukkan penghubung ke
halaman yang masih sama atau ke halaman lain
Simbol Kegiatan Manual
Digunakan untuk menunjukkan pekerjaan manual
Simbol Titik Terminal
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari
suatu proses
Simbol Proses
Digunakan untuk menunjukkan kegiatan proses dari
operasi program komputer
Digunakan untuk menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard
Simbol Input/Output
Digunakan untuk mewakili data input/ouput
Simbol Disk Storage
Digunakan untuk menunjukkan input/output menggunakandiskette
Simbol Dokumen
Digunakan untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer
Simbol Display
Digunakan untuk menunjukkan output yang
Simbol DFD (Ladjamudin, 2005)
1 Arus data
2 Proses
3 Penyimpanan data
4 Entity
Simbol ERD (Ladjamuddin, 2005)
Entitas (Entity)
Menyatakan himpunan entitas
Atribut (Attribute)
Menyatakan atribut (atribut yang berfungsi
sebagai key digarisbawahi)
Penghubung (Link)
Sebagai penghubung antara himpunan relasi
dengan himpunan entitas dan himpunan entitas
dengan atributnya
Notasi Kardinalitas Versi Chen (Ladjamuddin, 2005)
1 1 Relasi satu-ke-satu (one-to-one)
1 M Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Semua itu merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini
menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk
menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan
kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan
diakses secara global (Wardiana, 2002).
Dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi informasi dapat
membantu melakukan banyak kegiatan. Teknologi informasi akan memberikan
nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini terkait dengan semakin tingginya
kebutuhan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya
diperoleh dalam lingkungan sekolah.
Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu lembaga pendidikan di
bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional yang melakukan sistem
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
UT memiliki 35 Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia, Dalam proses pembelajarannya menerapkan sistem
belajar "jarak jauh" dan "terbuka". Istilah "jarak jauh" berarti pembelajaran bukan
dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak
(modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Makna "terbuka" adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa
belajar, waktu registrasi, berapa kali mahasiswa dapat mengikuti ujian, dan
sebagainya. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah
menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMU) atau yang sederajat
(Wahyono, 2004).
Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) merupakan sebuah
lembaga di Lingkungan Universitas Terbuka yang mengubah naskah media cetak
ke dalam bentuk media non cetak/digital, yang diharapkan mampu mengisi
kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca, masalah jarak dan
waktu. sehingga dihasilkan beberapa produk suplemen dari dalam bentuk audio kaset, program radio, program televisi, web suplement, dan video interaktif. Dalam proses pengolahan produk-produk tersebut, hubungan komunikasi kerja
sama tim di setiap bagian pengelolaannya sangat dibutuhkan, agar terciptanya
produk-produk yang berkualitas, dan dapat di konsumsi oleh mahasiswa maupun
umum.
Selama ini sistem informasi data naskah yang ada pada PPBANC masih
menggunakan cara manual. Banyaknya naskah cetak yang masuk dan proses
produksi. Selain itu pengolahan data juga membutuhkan waktu yang lama. Tujuan
penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu untuk
memecahkan permasalahan yang terjadi. Agar terbentuknya suatu informasi yang
komunikatif di setiap bagiannya, dan menghindari terjadinya human error dalam pelaksanaannya seperti: kesalahpahaman informasi yang diterima akibat
kurangnya hubungan korelasi komunikasi antar sub-sub bagian, berkas naskah
yang berbentuk lembaran yang dapat hilang. Berdasarkan latar belakang tersebut
maka penulisan skripsi ini mengambil tema “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak Pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka” sebagai wadah yang menampung, dan membantu dalam menyebarkan informasi-informasi yang
dibutuhkan.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dihadapi mengenai sistem manajemen naskah bahan
ajar non cetak ini adalah:
a. Masih adanya penginputan berkas data yang berulang-ulang, sehingga terjadi
pemborosan data, waktu, dan tenaga.
b. Sistem penyimpanan informasi pendataan yang masih manual dapat
memungkinkan terjadinya human error seperti kertas bukti dan naskah yang masih berbentuk lembaran kertas, maka akan sangat riskan jika terjadi
c. Banyaknya naskah yang masuk menyebabkan proses penyeleksian tidak
terkoordinir dengan baik.
Dari beberapa permaslahan yang ada, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana mengembangkan sistem informasi yang dapat membantu dalam
penginputan dan pemrosesan data naskah bahan ajar non cetak pada Pusat
Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)?
b. Bagaimana sistem ini dapat memberikan informasi laporan yang baik
mengenai laporan pengolahan naskah bahan ajar non cetak yang ada pada
Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)?
1.3 Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, khususnya pada Pusat Produksi
Bahan Ajar Non Cetak, permasalahan dibatasi sebagai berikut:
a. Pengelolaan aplikasi dengan nama SIPRO pada Manajemen Naskah Bahan
Ajar Non Cetak hanya terfokus di lingkungan PPBANC saja. Yang dapat
digunakan oleh admin, koordinator naskah, koordinator produksi, dan
pimpinan.
b. Secara garis besar sistem yang dikembangkan terdiri dari pendataan naskah
beserta identitas naskah, ebook, fakultas, media, petugas, modul, level,
produk, komentar terhadap produk yang dibuat, dan pemrosesan laporan
data-data naskah yang diolah menjadi produk dalam bentuk rincian tabel dan
c. Sistem informasi manajemen yang dikembangkan hanya pada pengarsipan
data naskah bahan ajar noncetak saja, tidak membahas pada proses pada
pendistribusian, penyimpanan produk-produk master, dan keuangan.
d. menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan yang terdiri dari analisa, perancangan, dan implementasi yang hanya
sampai pada proses testing. Tidak termasuk data konversi, pelatihan dan perawatan.
e. Sistem ini dijalankan pada web browser dengan menggunakan XAMPP versi 1.7.2, bahasa pemrograman PHP versi 5.3.0, database MySQL versi 5.1.37 dan web server Apache versi 2.2.12 (Win32). OS (operating system) yang digunakan adalah Windows.
f. Sistem ini tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait
dengan sistem secara terinci.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian yang dilakukan dalam menunjang penulisan skripsi ini
adalah untuk:
a. Mengembangkan sistem informasi yang sudah ada kemudian
mengintegrasikan dengan database manajemen naskah yang dapat memberikan informasi data proses olah naskah yang siap diolah atau yang
sedang diolah ke dalam suatu aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan
b. Menganalisa sistem informasi pendataan olah naskah menjadi suatu produk
pada PPBANC Universitas Terbuka. Dimulai dari penerimaan naskah yang
masih dalam bentuk sekumpulan lembaran kertas (cetak), kemudian naskah
tersebut ditelaah setelah itu dilakukan proses pengolahan yang pada akhirnya
terbentuklah suatu produk master non cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi).
Adapun manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah:
a. Mempermudah dalam proses pendataan naskah yang diterima oleh PPBANC
Universitas Terbuka.
b. Dapat memahami konsep Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Naskah pada PPBANC Universitas Terbuka secara menyeluruh.
c. Sebagai sumber informasi referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini antara lain:
a. Observasi
Pengamatan langsung pada objek yang ada pada instansi terkait. Dalam hal ini
pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka
sampai dengan 2 Agustus 2010 untuk mendapatkan data-data yang diperlukan
terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan, pengenalan data yang ada
sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung
kebenaran.
b. Wawancara
Mengumpulkan data secara tatap muka langsung berdiskusi dengan ketua PPBANC dan para pekerja di PPBANC yang bisa memberikan informasi mengenai pengembangan sistem ini.
c. Studi Pustaka dan Literatur
Dalam hal ini di lakukan studi perpustakaan dengan cara membaca buku,
jurnal, informasi di internet, dokumen organisasi yang menjadi obyek
penelitian dan bahan-bahan lain yang terkait dengan topik penelitian. Dalam
penelitian, menggunakan literatur sebagai pembanding dan acuan metode ini
untuk mendapatkan “peta” tentang domain penelitian yang akan dilaksanakan.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metodologi yang digunakan di penelitian ini adalah metode terstruktur
dengan tahapan menggunakan pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisa dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan
siklus kegiatan penganalisa dan pemakai secara spesifik. Meliputi analisa,
analisa sistem, perancangan (desain) sistem, mengembangkan dan
mendokumentasikan perangkat lunak, pengujian sistem, serta
mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem. (Kendall, 2003)
1.7 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, penulisan ini dibagi menjadi 5 bab. Adapun isi dari
masing-masing bab adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat dan metodologi penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang mendasari penulisan skripsi ini, dari
teori yang bersifat umum, khusus sampai teori perangkat lunak yang
mendukung perancangan sistem informasi pendataan produk naskah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi definisi permasalahan dan usulan pemecahan masalah,
serta uraian tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil pembahasan dari sistem pendataan olah
naskah yang dikembangkan dan pengujian terhadap sistem pendataan
produksi naskah tersebut.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan simpulan seluruh pembahasan hasil penelitian serta
saran yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan adalah proses, cara atau perbuatan mengembangkan.
Mengembangkan sendiri mengandung pengertian menjadikan maju (baik,
sempurna dan sebagainya) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994).
Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan
sistem (System Development Process). Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2005).
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu komponen kelompok yang saling berhubungan dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan umum dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisasi (Turban, 2005). Jogiyanto menjabarkan bahwa terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai
berikut: “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2005), atau “Sistem adalah
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan” (Whitten, et al, 2004). Pada dasarnya, sistem adalah
“sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk
mencapai suatu tujuan” (Kadir, 2003).
2.1.1.1 Karakterisitik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-saifat yang tertentu yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundry), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). (Jogiyanto, 2005).
1. Komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batasan Sistem (boundary)
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna.
7. Pengolahan Sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
8. Sasaran Sistem (objectives)
sistem sangat berpengaruh dalam menentukan masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2005):
1. Sistem abstrak (Abstract System) dan sistem fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada
secara fisik.
2. Sistem alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (Deterministic System) dan sistem tak tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.1.2 Konsep Dasar Informasi
Suatu informasi tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, karena
akan sangat menentukan terhadap aktivitas yang akan dilakukan. Data dan
informasi merupakan dua hal yang saling melengkapi, dengan demikian di
butuhkan pemahaman akan definisi dari data dan informasi.
2.1.2.1 Data dan Informasi
Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata (Ladjamudin, 2005). Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Menurut Eriyatno data adalah fakta dan angka
yang tidak langsung digunakan dalam proses keputusan dan biasanya berbentuk
catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil
kembali guna pengambilan keputusan (Eriyatno, 2003). Sedangkan Informasi
terdiri dari data yang telah diambil kembali dan diolah yang digunakan untuk
tujuan penjelasan, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai unsur dasar untuk
perkiraan atau pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang sudah diolah
organisasi, informasi dapat dijadikan sebagai sumber daya yang berharga, tidak
ubahnya dengan sumber daya yang lainnya seperti alam, manusia, dan teknologi
(Eriyatno, 2003). Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa Informasi dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. (Jogiyanto, 2005).
Menurut (Jogiyanto, 2005) kualitas dari suatu informasi tergantung dari
tiga hal, yaitu:
1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan.
2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
2.1.2.2 Siklus Informasi
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)
2.1.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) pada gambar 2.2 tergantung dari tiga hal, yaitu (Jogiyanto, 2005):
1. Informasi harus akurat (accurate)
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
3. Relevan (relevance)
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu dengan yang lainnya berbeda.
Gambar 2.2Pilar kualitas informasi (Jogiyanto, 2005)
2.1.2.4 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih
lanjut sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan
satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat
menggunakan analisacost effectivenessatau cost benefit (Jogiyanto, 2005).
Kualitas Informasi
A
k
u
ra
t
T
ep
at
W
ak
tu
R
el
ev
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Untuk mendapatkan suatu informasi dibutuhkan sistem informasi yang
dapat menunjang dan memenuhi kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan.
2.2.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Jeffery (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang,
data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Sedangkan Ladjamudin
menjelasakan suatu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut
(Ladjamudin, 2005):
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
2.2.2 Komponen Sistem Informasi
kita dapat mengilustrasikan 5 (lima) komponen dalam sistem informasi
Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005)
Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang berfungsi sebagai mesin.
2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar
terjadi suatu proses pengolahan data.
2.3 Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen
Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan yang akan dilakukannya. Sumber informasi untuk pengambilan
keputusan manajemen bisa didapatkan dari informasi eksternal dan informasi internal. Informasi internal dapat di peroleh dari sistem informasi berupa informasi yang dihasilkan dari operasi PDE (Pengelolaan Data Elektronik) dan
informasi data non PDE (Jogiyanto, 2005). Hardware
(Perangkat Keras)
Software (Perangkat
Lunak)
People (Manusia) Procedures
(Prosedur)
DATA
Sistem informasi mempunyai peranan yang penting di dalam menyediakan
informasi bagi manajemen semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi akan dapat mengena dan berguna sesuai dengan yang
dibutuhkan manajemen (Jogiyanto, 2005).
Menurut Manullang (1996), manajemen merupakan suatu seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengelolaan informasi
karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan.
Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat diketahui dari masing-masing
kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan manajemen untuk masing-masing
tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):
a) Perencanaan strategi (strategic planning), merupakan kegiatan manajemen tingkat atas.
b) Pengendalian manajemen (management control), merupakan managemen tingkat menengah.
c) Pengendalian operasi (operational control), merupakan kegiatan managemen tingkat bawah.
2.4 Definisi Dasar SIM (Sistem Informasi Manajemen)
SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan
satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi
pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengelolanya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai
nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa
mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi,
dengan memanfaatkan sebagai sumberdaya yang ada dan tersedia bagi fungsi
tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).
2.5 Peranan SIM Dalam Kegiatan Manajemen
Suatu SIM yang baik harus mampu memberikan dukungan pada
proses-proses berikut (Sutanta, 2003):
1. Proses perencanaan.
2. Proses pengendalian.
3. Proses pengambilan keputusan.
2.6 Definisi Naskah
Naskah diartikan sebagai suatu peninggalan dari masa lampau dalam
bentuk tertulis (Ikhram,1993). Berkenaan dengan itu tidak heran jika naskah
sering disebut dengan manuskrip, yang dalam bahasa Belanda ’manu’ berarti tangan dan ’schrift’berarti tulisan (Galba dan Wahyuningsih,1997).
Berdasarkan Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi (1992) Naskah
karangan sastra dalam bentuk tulisan tangan atau ketikan, yang dalam bentuk itu
belum diperbanyak dalam jumlah besar, biasanya disebut manuskrip. Naskah adalah bahan-bahan berita yang siap untuk di set (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1994).
2.7 Bahan Ajar Non Cetak
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training, 2009). Pengembangan Bahan Ajar Non-Cetak menjadi hal yang sangat penting berkaitan dengan upaya membantu peserta didik
meraih kompetensinya dengan lebih cepat.
1. Bahan ajar disusun dengan tujuan(Bintek KTSP, 2009)
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai
dengan karakteristik dan settingatau lingkungan sosial peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping
buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
2. Manfaat Bahan Ajar
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik.
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan
ajar.
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Ada beberapa manfaat bahan ajar bagi peserta didik (Bintek KTSP, 2009) yaitu:
a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
b. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap kehadiran guru.
c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya.
3. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
Prinsip-prinsip yang dipergunakan dalam pengembangan bahan ajar (Bintek KTSP, 2009)yaitu:
a. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkrit untuk
memahami yang abstrak.
c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman
peserta didik.
d. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
belajar.
e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu.
f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus
mencapai tujuan.
4. Jenis Bahan Ajar
Jenis bahan ajar yang terdiri dari bahan ajar visual, bahan ajar audio, bahan ajar audiovisual, dan bahan ajar multimedia interaktif (Bintek KTSP, 2009). Berikut penjabarannya:
a. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) seperti video compact disk, film. d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
Dalam pembahasan skripsi ini penjabaran bahan ajar non cetak, mencakup
dari bahan ajar audio, bahan ajar audio visual, dan bahan ajar multimedia interaktif.
2.8 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak
Setelah memahami konsep sistem informasi manajemen, naskah, dan
bahan ajar non cetak, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi manajemen
naskah bahan ajar non cetak adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan
pelaporan berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi dari suatu organisasi.
Sistem ini bisa dikatakan sebagai buku induk olah yang memuat daftar nama serta
jati diri naskah, yakni lembaran-lembaran kertas acuan untuk kerabat kerja dalam
memproduksi suatu program (BANC). Naskah yang diterima dari tiap-tiap
fakultas UT sudah layak untuk diproduksi dengan memanfaatkan teknologi IT
menjadi bentuk “e” yang lebih bervariasi dan komunikatif (dalam bentuk VCD,
Kaset, Program Televisi, Radio, dan Web Suplemen).
2.9 Dalil Terkait
Dari HR. Tirmidzi dari Abu Barzah ra bersabda: “Dua telapak kaki
manusia akan selalu tegak (dihadapan Allah), hingga ia ditanya tentang umurnya
untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan, tentang hartanya
dari mana ia peroleh dan untuk apa ia pergunakan, dan tentang tubuhnya untuk
Hadits di atas memberikan gambaran bahwa setiap manusia akan diminta
pertanggung jawaban terhadap empat perkara yakni tentang umurnya, ilmunya,
hartanya, dan tubuhnya. Tentang umur, ilmu dan tubuhnya setiap orang hanya
ditanya dengan masing-masing satu pertanyaan sedangkan berkaitan dengan harta
maka setiap orang akan ditanya dengan dua pertanyaan, yakni dari mana hartanya
dia peroleh dan untuk apa hartanya dia pergunakan. Hal ini memberikan suatu
gambaran bahwa Islam mengatur dan memberi perhatian yang besar terhadap
aktivitas manusia yang berhubungan dengan harta. Dengan kata lain Islam
memberikan perhatian yang besar pada bidang ekonomi. Namun pengaturan
Islam dalam bidang ekonomi tidaklah mencakup seluruh kegiatan ekonomi.
Untuk kegiatan ekonomi yang termasuk dalam pengadaan dan produksi barang
dan jasa dari sisi produktivitas barang dan jasa, Islam tidak mengaturnya bahkan
menyerahkannya kepada manusia.
Kutipan ayat berikut ini menjelaskan tentang pertanggung jawaban
manusia terhadap apa yang telah dilakukan selama ini
    
 
Artinya: 13. Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa
yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
2.10 Konsep DasarSystem Development Life Cycle(SDLC)
Dalam pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Naskah
Bahan Ajar Non Cetak ini, menggunakan model pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisa dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui
penggunaan siklus kegiatan penganalisa dan pemakai secara spesifik.
Ada tujuh tahap SDLC(Kendall & Kendall, 2005 : 10-13), yaitu : 1) Mengidentifikasi Masalah, Peluang, dan Tujuan
Di tahap pertama dari siklus SDLC ini, penganalisa fokus pada identifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
2) Menentukan Syarat-Syarat Informasi
Dalam tahap berikutnya, penganalisa memasukkan apa saja yang menentukan
syarat-syarat informasi untuk para user yang terlibat. Penganalisa berusaha untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan user agar bisa ditampilkan dalam pekerjaan mereka.
3) Menganalisa Kebutuhan Sistem
Untuk tahap berikutnya ialah menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem.
Dalam tahap ini perangkat-perangkat dan teknik-teknik tertentu akan
membantu penganalisa menentukan kebutuhan. Pada tahap ini penulis
menggunakan flowchart system.
4) Merancang Sistem yang Direkomendasikan
1. Mengidentifikasi
masalah, peluang, dan tujuan
2. Menentukan syarat-syarat informasi
3. Menganalisa kebutuhan sistem
4. Merancang sistem yang direkomendasikan
5. Mengembangkan dan merekomendasikan perangkat lunak 6. Menguji dan
mempertahankan sistem 7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem
sistem informasi yang logik.
5) Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak
Pada tahap ini penganalisa bekerjasama dengan programmer untuk mengembangkan software yang diperlukan. Kemudian penganalisa juga
bekerjasama dengan usermengembangkan dokumentasi softwareyang efektif. 6) Menguji dan Mempertahankan Sistem
Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian
terlebih dahulu. Beberapa pengujian dilakukan oleh programmer sendiri.
Sebagian lagi dilakukan oleh sistem analis bekerjasama dengan programmer. 7) Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem
Pada tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisa membantu dalam
mengimplementasikan sistem informasi.
Gambar 2.4 Tujuh Tahap SDLC (Kendall, 2005)
[image:50.612.118.539.51.615.2]2.11.1 Basis Data (Database)
Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi, database tidak hanya kumpulan file. Recorddi dalam tiap fileharus dapat dihubungkan dengan record di dalam filelain (Whitten, et al, 2004). Penjelasan lain dari database yaitu tidak hanya merupakan kumpulan file. Lebih dari itu, Database adalah pusat sumber data yang caranya dipakai oleh banyak pemakai untuk berbagai aplikasi. Inti dari Databaseadalah Database Management System (DBMS), yang memperbolehkan pembuatan, modifikasi, dan pembaharuan database, mendapatkan kembali data, dan membangkitkan laporan. Orang yang memastikan bahwa database memenuhi tujuannya disebut administrator Database (Kendall, 2005). Menurut Kadir (2003), basis data adalah suatu pengorganisasian kumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan
aktifitas untuk memperoleh informasi.
2.11.2 DBMS(Database Management System)
DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Program-program tersebut menyediakan berbagai fasilitas operasi untuk
memasukkan, melacak, dan memodifikasi data ke dalam database,
mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang
dibutuhkan (Ladjamudin, 2005). Pendapat lain menyatakan DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien
database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database (Jogiyanto, 2005).
2.12 ToolsPengembangan Sistem
Model pengembangan sistem berikut ini adalah metode-metode yang
digunakan dalam pengembangan dari sistem yang dibuat.
2.12.1 Bagan Alir (Flowchart)
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan
terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi (Jogiyanto, 2005).
Ada lima macam bagan alir (flowchart), yaitu sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):
a. Bagan alir sistem (system flowchart)
Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari
sistem, menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam
sistem, dan menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
b. Bagan alir dokumen (document flowchart)
Disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir
termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan
simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
Bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan
prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain
menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga menggunakan
gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Fungsi penggunaan
gambar tersebut adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang
kurang mengerti dengan simbol-simbol bagan alir.
d. Bagan alir program (porgram flowchart)
Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses
program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Bagan alir logika program (program logic flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam program komputer secara
logika. Bagan alir ini disiapkan oleh analis sistem.
2. Bagan alir komputer terinci (detailed computer program flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan intruksi-intruksi program komputer
secara terinci. Bagan alir ini disiapkan oleh pemprogram.
e. Bagan alir proses (process flowchart)
Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi
analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Juga dapat
menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang
diperlukan oleh suatu kegiatan. Bagan alir proses menggunakan lima buah
[image:53.612.129.534.126.513.2]2.12.2 DFD(Data Flow Diagram)
DFD(Data Flow Diagram) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika
tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir
(misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data
tersebut akan disimpan (misalnya filekartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design) (Jogiyanto, 2005)
Ladjamudin (2005) menjelaskan dalam bukunya, tingkat atau level DFD terdiri dari:
1. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan
diagram yang tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang
keseluruhan sistem.
2. Diagram Nol
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dan dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai
sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses
3. Diagram Rinci (Level Diagram)
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam
diagram zero atau diagram level diatasnya.
2.12.3 ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Whitten, et al, (2004), ERD adalah model yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan
yang di deskripsikan oleh data tersebut. Komponen-komponen pokoknya antara
lain:
a. Entitas
Digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukkan
sekumpulan orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita
perlukan untuk mengambil dan menyimpan data. Mcleod (2004) menjelaskan Jenis entitas (entity type) dapat berupa: Elemen lingkungan, sumber daya, dan Transaksi, yang penting bagi organisasi sehingga perlu di dokumentasikan
dengan data. Contoh jenis-jenis entitas adalah pelanggan, pegawai, dan kartu
absesnsi. Jenis entitas di dokumentasikan dalam ERD dengan segi empat, setiap segi empat diberi label nama dari jenis entitas (Whitten, et al, 2004).
b. Hubungan atau Relasi
Digambarkan dengan kotak berbentuk diamond dengan garis yang
belah ketupat. Tiap belah ketupat diberi label kata kerja. Seperti seorang
pegawai mengisi kartu absensi, atau dapat juga di baca mundur: kartu absensi
diisi oleh pegawai (Whitten, et al, 2004).
c. Atribut
Menunjukkan karakteristik dari entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas
atau hubungan. Dari setiap atribut–atribut entitas terdapat satu atribut yang
dijadikan sebagai kunci ( key). Ada beberapa jenis keyyaitu:
a. Primary key, atribut yang tidak hanya mengindentifikasi secara unik kemunculan pada sebuah entitas (candidate key).
b. Candidate key, sebuah atribut yang dapat mengindentifikasi secara unik sebuah kemunculan sebuah entitas yang spesifik.
c. Composite key, candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih. d. Foreign key, atribut pada satu relasi yang cocok pada candidate key dari
beberapa relasi.
d. Kardinalitas
Menurut Whitten, et al (2004), Kardinalitas mendefinisikan jumlah
kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas yang dapat
dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain. Karena semua
hubungan bersifat dua arah, maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap
a. Satu ke satu (one to oneatau 1:1)
Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas
pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada
entitas kedua. Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang
kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada
[image:57.612.145.527.55.449.2]entitas yang pertama.
Gambar 2.5Diagram ER One to One (McLeod, 2004) b. Satu ke banyak (one to many atau1 : M)
Tingkat hubungan satu ke banyak (1: M) adalah sama dengan banyak ke
satu (M : 1), tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk
satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak
hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu
kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan
dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
Gambar 2.6Diagram ER One to Many (McLeod, 2004) c. Banyak ke banyak (Many to many atauM : N )
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah
lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi
entitas yang kedua.
Gambar 2.7Diagram ER Many to Many (McLeod, 2004)
2.12.4 Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel
atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga
terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi (Ladjamudin,
2005).
Menurut Ladjamudin (2005) Ada beragam tingkat bentuk normal,
diantaranya:
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
2. Bentuk normal pertama (1NF)
3. Bentuk normal kedua (2NF)
4. Bentuk normal ketiga (3NF)
Gambar 2.8Langkah-Langkah Normalisasi (Ladjamudin, 2005) 2.12.5 Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan system data dictionaryadalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem
pada tahap analisa sistem dan digunakan baik pada tahap analisa maupun pada
tahap perancangan sistem. Pada tahap analisa, KD dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara analisa sistem dengan pemakai sistem tentang data yang
mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi
yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD
digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD. Arus data di DAD sifatnya adalah
global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang
struktur dari suatu arus data di DAD secara lebih terinci dapat dilihat di KD
(Jogiyanto, 2005).
2.13 ToolsPengembangan Aplikasi
2.13.1 PHP
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi
yang meningkatkan kemampuan PHP/FIsecara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHPmenjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis itu menjadi PHP3.0.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHPbaru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP4.0. PHP4.0 adalah versi PHPyang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk
membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan
stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zendmerilis PHP5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru
untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah pemrograman
berorientasi objek (Zend, 2004).
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang akan dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.
Secara khusus, PHPdirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, Anda
mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Sold Fusion, JSP ataupunPerl.
Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai piranti pemrograman web, terutama dilingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 95/98 pun tersedia.
Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web serverseperti PWS(Personal Web Server), IIS(Internet Informationn Server), dan Xitami.
Adapun pertimbangan penulis menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman adalah:
1. PHP bersifat open source, dimana semua orang bisa menggunakannya secara bebas (bebas mengkopi, bebas memakai, bebas mengeksekusi, bebas merubah
sourcebahkan gratis).
2. PHP termasuk bahasa parsing yang tidak memerlukan binari terkompilasi, sehingga proses dilakukan dengan cepat.
3. Sintaks PHP hampir sama dengan sintaks bahasa C, dimana penulis cukup familiar dengan sintaks tersebut.
2.13.2 MySQL
pengembangan MySQLberada di bawah naungan perusahaan MySQL AB.Adapun software dapat diunduh di situs www.mysql.com(Kadir, 2003).
Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan di bawh ini:
a. Multiplatform
MySQLtersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix). b. Andal, cepat, dan mudah digunakan
MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan. Berbagai toolpendukung juga tersedia (walaupun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui, MySQL dapat menangani
sebuah tabel yang berukuran dalam terabyte (1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran yang sesungguhnya sangat bergantung pada batasan sistem
operasi. Sebagai contoh, pada sistem Solaris9/10, batasan ukuran file sebesar 16 terabyte.
c. Jaminan keamanan akses
MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji pegawai),
program yang dibuat dengan Visual Basic. MySQL juga mendukung program klien yang berbasis Java untuk berkomunikasi dengan database MySQL melalui JDBC (Java Database Connectivity). MySQL juga bisa diakses melalui aplikasi berbasis web, misalnya dengan menggunakan PHP.
d. Dukungan SQL
Seperti tersirat dalam namanya, MySQLmendukung perintah SQL(Structured Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam pengaksesan database relasional. Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapa pun untuk menggunakan MySQL.
2.13.3 Structured Query Language (SQL)
SQL adalah kependekan dari Structured Query Language. Dalam bahasa Inggris, SQL biasa dibaca sebagai SEQUEL atau ES-KYU–EL. Bahasa ini merupakan standar yang digunakan untuk mengakses database relasional (Kadir, 2008).
Standar SQL mula-mula didefinisikn oleh ISO (Internationl Standards Organization) dan ANSI (the American National Standards Institute), yang dikenal dengan sebutan SQL86. Seiring dengan perjalanan waktu, sejumlah standar baru telah ditetapkan.
Saat ini banyak perangkat lunak database yang menggunakan SQLsebagai perintah untuk mengakses data. Beberapa diantaranya:
4. ORACLE
5. Microsoft Access 6. MySQL
7. PostgreSQL 8. Rdb
9. Sybase
2.13.4 phpMyAdmin
phpMyAdmin adalah alat perangkat lunak bebas yang ditulis dalam PHP dimaksudkan untuk menangani administrasi MySQL melalui World Wide Web. phpMyAdmin mendukung berbagai operasi dengan MySQL. Operasi yang paling sering digunakan adalah didukung olehuser interface (mengelola database, tabel, ladang, hubungan, indeks, pengguna, perizinan, dll), sementara anda masih
memiliki kemampuan untuk langsung mengeksekusi pernyataan SQL.
phpMyAdmindilengkapi dengan berbagai dokumentasi dan pengguna dipersilakan untuk memperbarui halaman wiki kami untuk berbagi ide dan HOWTO untuk berbagai op