• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan sistem informasi manajemen naskah bahan ajar non cetak pada pusat produksi bahan ajar non cetak (PPBANC) Universitas Terbuka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan sistem informasi manajemen naskah bahan ajar non cetak pada pusat produksi bahan ajar non cetak (PPBANC) Universitas Terbuka"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS TERBUKA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

DIAN BERLIANI 104093002929

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

UNIVERSITAS TERBUKA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

DIAN BERLIANI 104093002929

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2011

(6)

ABSTRAK

DIAN BERLIANI (104093002929), Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak Pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka. Di bawah bimbingan DITDIT NUGERAHA UTAMAdan NUR AENI HIDAYAH.

Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) merupakan sebuah lembaga di Lingkungan Universitas Terbuka yang mengubah naskah media cetak ke dalam bentuk media non cetak/digital, yang diharapkan mampu mengisi kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca, masalah jarak dan waktu. sehingga dihasilkan beberapa produk suplemen dari dalam bentuk audio kaset, program radio, program televisi, web suplement, dan video interaktif. Selama ini sistem informasi yang ada pada PPBANC masih menggunakan cara manual yaitu dicatat dalam lembaran-lembaran kertas dan buku besar. Banyaknya naskah media cetak yang masuk dan proses transaksi pengolahan naskah yang banyak menyebabkan kesulitan dalam pengontrolan dokumentasi produksi. Selain itu pengolahan data juga membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah membuat program untuk memecahkan permasalahan tersebut. Agar terbentuknya suatu informasi yang komunikatif di setiap bagiannya, dan menghindari terjadinya human error dalam pelaksanaannya dengan menggunakan perancangan SDLC serta dibuatkan pemrograman menggunakan XAMPP versi 1.7.2 2 dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses penginstalan karena di dalamnya sudah terdapat bahasa pemrograman PHP versi 5.3.0, database MySQL versi 5.1.37 dan web server Apacheversi 2.2.12 (Win32). Dan macromedia Dreamweaver CS3sebagai software editor. Hasil yang didapat dari implemantasi aplikasi Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak berbasis web ini terlihat pada cara pengolahan data yang efektif dan pengguna dapat mengaksesnya dengan mudah sehingga tidak lagi mencatat pada lembaran-lembaran kertas maupun buku besar.

Kata kunci: Pengembangan, Sistem Informasi Manajemen, Naskah Bahan Ajar Non Cetak.

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan

hidayah-Nya, rahmat dan maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada

Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat

menyejukkan hati ini dalam menyelesaikan laporan ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena

tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi.

3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com. selaku dosen pembimbing I. Ibu Nur

Aeni Hidayah, MMSI selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan tenaganya, penuh kesabaran memberikan nasihat dan saran-saran

berharga secara bijak serta membantu membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Sri Kurniati, M.Si. sebagai Kepala PPBANC Universitas Terbuka

sebelum.

(8)

6. Pak Aang Subiyakto dan seluruh Dosen, staf karyawan Fakultas Sains dan

Teknologi, khususnya Program Studi Sistem Informasi, seluruh staf karyawan

yang ada di PPBANC UT, yang telah membimbing penulis selama menuntut

ilmu, berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Ayah dan Ibuku tercinta, Uda Intan, Uni Mutiara, Kak Ismaya. Meski dalam

kondisi yang sering sakit-sakitan, akhirnya penulis tidak menyerah dan

membuktikan bisa menyelesaikan skripsi ini. Tanpa cinta, semangat, dan doa

dari kalian, penulis tidak akan memiliki semangat yang besar untuk

menjalankan kehidupan ini. Insya Allah, penulis tidak akan mengecewakan

kalian dan dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi Islam, Indonesia dan

kehidupan ini.

8. Saudara-saudaraku di Sistem Informasi A, B, dan C04, Rusdi & fam, Nunik, Wuri & fam, Mutiara & fam, Bunda Nurhamida & fam, Keluarga Besar

KB-TK Hamzah, Kak Yati, Kak Dwi, Yuni, Uti, Titi, Ulfa, Yeni, Latif, Yoben,

Richi, Yudi, Wardi, Nicki, Iqbal yang sudah menemani penulis, membantu

dan menyemangati terimakasih.

Tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, demikian pula dengan skripsi

ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari penikmat skripsi

ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Agustus 2011

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... HALAMAN PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR SIMBOL...

BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang...

1.2 Perumusan Masalah...

1.3 Batasan Masalah...

1.4 Tujuan dan Manfaat...

1.5 Metodologi Penelitian...

1.5.1 Metode Pengumpulan data...

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem...

1.6 Sistematika Penulisan... ii

iii

iv

v

vi

viii

xiii

xvi

xviii

1

1

3

4

5

6

6

7

(10)

BAB II LANDASAN TEORI... 2.1 Konsep Pengembangan Sistem Informasi...

2.1.1 Pengertian Sistem...

2.1.1.1 Karakteristik Sistem...

2.1.1.2 Klasifikasi Sistem...

2.1.2 Konsep Dasar Informasi...

2.1.2.1 Data dan Informasi...

2.1.2.2 Siklus Informasi...

2.1.2.3 Kualitas Informasi...

2.1.2.4 Nilai Informasi...

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi...

2.2.1 Definisi Sistem Informasi...

2.2.2. Komponen Sistem Informasi...

2.3 Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen...

2.4 Definisi Dasar SIM ( Sistem Informasi Manajemen)...

2.5 Peranan SIM Dalam Kegiatan Manajemen...

2.6 Definisi Naskah...

2.7 Bahan Ajar Non Cetak...

2.8 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar

Non Cetak...

2.9 Dalil Terkait...

2.10 Konsep Dasar System Development Life Cycle (SDLC)... 2.11 Basis Data (database) dan DBMS (Database Management System)

(11)

2.11.1 Basis data (database)... 2.11.2 DBMS(Database Management System)... 2.12 ToolsPengembangan Sistem... 2.12.1 Bagan alir (flowchart)...... 2.12.2 DFD (Data Flow Diagram)... 2.12.3 ERD (Entity Relationship Diagram)... 2.12.4 Normalisasi... 2.12.5 Kamus Data (Data Dictionary)... 2.13 ToolsPengembangan Aplikasi... 2.13.1 PHP... 2.13.2 MySQL... 2.13.3 Structure Query Language(SQL)... 2.13.4 phpMyAdmin... 2.13.5 XAMPP... 2.13.6 Macromedia Dreamwaver... 2.14 Metode Pengumpulan data ...

2.14.1 Metode Observasi...

2.14.2 Metode Wawancara...

2.14.3 Studi Pustaka dan Literatur...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 3.1 Metode Pengumpulan Data...

3.2 Metode Pengembangan Sistem ...

3.3 Kerangka Berpikir...

(12)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 4.1 Gambaran Umum Profil PPBANC ...

4.2 Analisa...

4.2.1 Identifikasi Masalah...

4.2.2 Peluang...

4.2.3 Tujuan...

4.3 Menentukan Syarat – Syarat Informasi...

4.4 Menganalisis Kebutuhan Sistem...

4.4.1 Analisis Sistem Berjalan...

4.4.2 Analisis Sistem Usulan...

4.5 Perancangan /Desain...

4.5.1 Perancangan Proses...

4.5.2 Perancangan Input danOutput .....

4.5.3 Perancangan Database……….

4.5.4 Transformasi ERD ke LRS...

4.5.5 User Interface……….….…………...

4.6 Implementasi...

4.6.1 Mengembangkan dan MendokumentasikanPerangkat

Lunak...

4.6.2 Pengujian Sistem... 54

54

58

58

58

58

59

61

61

65

68

68

75

75

89

89

99

99

(13)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 5.1 Simpulan... 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN

104

104

104

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 16

Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi ... 17

Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi... 19

Gambar 2.4 Tujuh Tahap SDLC... 28

Gambar 2.5 Diagram ER One to One ... 35

Gambar 2.6 Diagram ER One to Many... 35

Gambar 2.7 Diagram ER Many to Many ... 36

Gambar 2.8 Langkah – langkah Normalisasi ... 37

Gambar 2.9 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004... 45

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ... 53

Gambar 4.1 Struktur Organisasi UT ... 55

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PPBANC ... 57

Gambar 4.3 Sistem Berjalan... 62

Gambar 4.4 Sistem Usulan ... 65

(15)

Gambar 4.6 Diagram Overview (DFD Level 1) Sistem Usulan ... 70

Gambar 4.7 Diagram level 1 Proses ke-1.0... 71

Gambar 4.8 Diagram level 1 Proses ke-2.0... 72

Gambar 4.9 Diagram level 1 Proses ke-3.0... 73

Gambar 4.10 Diagram level 1 Proses ke-4.0... 74

Gambar 4.11 Diagram level 1 Proses ke-5.0... 75

Gambar 4.12 Perancangan ERD... 76

Gambar 4.13 Unnormalized Form (UNF)... 77

Gambar 4.14 1 st Normal Form (1NF)... 78

Gambar 4.15 2 nd Normal Form (2NF)... 79

Gambar 4.16 Transformasi ERD ke LRS ... 89

Gambar 4.17 Rancangan Halaman Menu Login ... 90

Gambar 4.18 Rancangan Halaman Menu Utama ... 91

Gambar 4.19 Rancangan Halaman Menu Manajemen Petugas ... 92

Gambar 4.20 Rancangan Halaman Menu Manajemen Modul ... 93

Gambar 4.21 Rancangan Halaman Menu Manajemen Naskah... 94

(16)

Gambar 4.23 Rancangan Halaman Menu Laporan Produksi ... 96

Gambar 4.24 Rancangan Halaman Grafik Produksi... 97

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Literatur ... 47

Tabel 4.1 Tabel Naskah ... 80

Tabel 4.2 Tabel Ebook ... 81

Tabel 4.3 Tabel Fakultas ... 81

Tabel 4.4 Tabel Media ... 82

Tabel 4.5 Tabel Type Naskah... 82

Tabel 4.6 Tabel Jabatan ... 82

Tabel 4.7 Tabel Pegawai ... 83

Tabel 4.8 Tabel Petugas ... 83

Tabel 4.9 Tabel User Level... 84

Tabel 4.10 Tabel Master Produksi... 84

Tabel 4.11 Tabel Produksi ... 85

Tabel 4.12 Tabel Status Produk... 86

(18)

Tabel 4.14 Tabel Type Pendukung ... 87

Tabel 4.15 Tabel Pendukung... 87

Tabel 4.16 Tabel Modul... 88

(19)

DAFTAR SIMBOL

Simbol Flowchart(Jogiyanto, 2005)

Simbol Garis Alir

Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses

Simbol Penghubung

Digunakan untuk menunjukkan penghubung ke

halaman yang masih sama atau ke halaman lain

Simbol Kegiatan Manual

Digunakan untuk menunjukkan pekerjaan manual

Simbol Titik Terminal

Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari

suatu proses

Simbol Proses

Digunakan untuk menunjukkan kegiatan proses dari

operasi program komputer

(20)

Digunakan untuk menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard

Simbol Input/Output

Digunakan untuk mewakili data input/ouput

Simbol Disk Storage

Digunakan untuk menunjukkan input/output menggunakandiskette

Simbol Dokumen

Digunakan untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Simbol Display

Digunakan untuk menunjukkan output yang

(21)

Simbol DFD (Ladjamudin, 2005)

1 Arus data

2 Proses

3 Penyimpanan data

4 Entity

Simbol ERD (Ladjamuddin, 2005)

Entitas (Entity)

Menyatakan himpunan entitas

(22)

Atribut (Attribute)

Menyatakan atribut (atribut yang berfungsi

sebagai key digarisbawahi)

Penghubung (Link)

Sebagai penghubung antara himpunan relasi

dengan himpunan entitas dan himpunan entitas

dengan atributnya

Notasi Kardinalitas Versi Chen (Ladjamuddin, 2005)

1 1 Relasi satu-ke-satu (one-to-one)

1 M Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)

(23)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan

untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Semua itu merupakan

informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini

menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk

menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan

kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan

diakses secara global (Wardiana, 2002).

Dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi informasi dapat

membantu melakukan banyak kegiatan. Teknologi informasi akan memberikan

nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini terkait dengan semakin tingginya

kebutuhan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya

diperoleh dalam lingkungan sekolah.

Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu lembaga pendidikan di

bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional yang melakukan sistem

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada

(24)

UT memiliki 35 Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) yang tersebar di

seluruh wilayah Indonesia, Dalam proses pembelajarannya menerapkan sistem

belajar "jarak jauh" dan "terbuka". Istilah "jarak jauh" berarti pembelajaran bukan

dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak

(modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Makna "terbuka" adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa

belajar, waktu registrasi, berapa kali mahasiswa dapat mengikuti ujian, dan

sebagainya. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah

menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMU) atau yang sederajat

(Wahyono, 2004).

Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) merupakan sebuah

lembaga di Lingkungan Universitas Terbuka yang mengubah naskah media cetak

ke dalam bentuk media non cetak/digital, yang diharapkan mampu mengisi

kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca, masalah jarak dan

waktu. sehingga dihasilkan beberapa produk suplemen dari dalam bentuk audio kaset, program radio, program televisi, web suplement, dan video interaktif. Dalam proses pengolahan produk-produk tersebut, hubungan komunikasi kerja

sama tim di setiap bagian pengelolaannya sangat dibutuhkan, agar terciptanya

produk-produk yang berkualitas, dan dapat di konsumsi oleh mahasiswa maupun

umum.

Selama ini sistem informasi data naskah yang ada pada PPBANC masih

menggunakan cara manual. Banyaknya naskah cetak yang masuk dan proses

(25)

produksi. Selain itu pengolahan data juga membutuhkan waktu yang lama. Tujuan

penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu untuk

memecahkan permasalahan yang terjadi. Agar terbentuknya suatu informasi yang

komunikatif di setiap bagiannya, dan menghindari terjadinya human error dalam pelaksanaannya seperti: kesalahpahaman informasi yang diterima akibat

kurangnya hubungan korelasi komunikasi antar sub-sub bagian, berkas naskah

yang berbentuk lembaran yang dapat hilang. Berdasarkan latar belakang tersebut

maka penulisan skripsi ini mengambil tema “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak Pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka” sebagai wadah yang menampung, dan membantu dalam menyebarkan informasi-informasi yang

dibutuhkan.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi mengenai sistem manajemen naskah bahan

ajar non cetak ini adalah:

a. Masih adanya penginputan berkas data yang berulang-ulang, sehingga terjadi

pemborosan data, waktu, dan tenaga.

b. Sistem penyimpanan informasi pendataan yang masih manual dapat

memungkinkan terjadinya human error seperti kertas bukti dan naskah yang masih berbentuk lembaran kertas, maka akan sangat riskan jika terjadi

(26)

c. Banyaknya naskah yang masuk menyebabkan proses penyeleksian tidak

terkoordinir dengan baik.

Dari beberapa permaslahan yang ada, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana mengembangkan sistem informasi yang dapat membantu dalam

penginputan dan pemrosesan data naskah bahan ajar non cetak pada Pusat

Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)?

b. Bagaimana sistem ini dapat memberikan informasi laporan yang baik

mengenai laporan pengolahan naskah bahan ajar non cetak yang ada pada

Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC)?

1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, khususnya pada Pusat Produksi

Bahan Ajar Non Cetak, permasalahan dibatasi sebagai berikut:

a. Pengelolaan aplikasi dengan nama SIPRO pada Manajemen Naskah Bahan

Ajar Non Cetak hanya terfokus di lingkungan PPBANC saja. Yang dapat

digunakan oleh admin, koordinator naskah, koordinator produksi, dan

pimpinan.

b. Secara garis besar sistem yang dikembangkan terdiri dari pendataan naskah

beserta identitas naskah, ebook, fakultas, media, petugas, modul, level,

produk, komentar terhadap produk yang dibuat, dan pemrosesan laporan

data-data naskah yang diolah menjadi produk dalam bentuk rincian tabel dan

(27)

c. Sistem informasi manajemen yang dikembangkan hanya pada pengarsipan

data naskah bahan ajar noncetak saja, tidak membahas pada proses pada

pendistribusian, penyimpanan produk-produk master, dan keuangan.

d. menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan yang terdiri dari analisa, perancangan, dan implementasi yang hanya

sampai pada proses testing. Tidak termasuk data konversi, pelatihan dan perawatan.

e. Sistem ini dijalankan pada web browser dengan menggunakan XAMPP versi 1.7.2, bahasa pemrograman PHP versi 5.3.0, database MySQL versi 5.1.37 dan web server Apache versi 2.2.12 (Win32). OS (operating system) yang digunakan adalah Windows.

f. Sistem ini tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait

dengan sistem secara terinci.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian yang dilakukan dalam menunjang penulisan skripsi ini

adalah untuk:

a. Mengembangkan sistem informasi yang sudah ada kemudian

mengintegrasikan dengan database manajemen naskah yang dapat memberikan informasi data proses olah naskah yang siap diolah atau yang

sedang diolah ke dalam suatu aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan

(28)

b. Menganalisa sistem informasi pendataan olah naskah menjadi suatu produk

pada PPBANC Universitas Terbuka. Dimulai dari penerimaan naskah yang

masih dalam bentuk sekumpulan lembaran kertas (cetak), kemudian naskah

tersebut ditelaah setelah itu dilakukan proses pengolahan yang pada akhirnya

terbentuklah suatu produk master non cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi).

Adapun manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Mempermudah dalam proses pendataan naskah yang diterima oleh PPBANC

Universitas Terbuka.

b. Dapat memahami konsep Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Naskah pada PPBANC Universitas Terbuka secara menyeluruh.

c. Sebagai sumber informasi referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan

skripsi ini antara lain:

a. Observasi

Pengamatan langsung pada objek yang ada pada instansi terkait. Dalam hal ini

pada Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak (PPBANC) Universitas Terbuka

(29)

sampai dengan 2 Agustus 2010 untuk mendapatkan data-data yang diperlukan

terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan, pengenalan data yang ada

sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung

kebenaran.

b. Wawancara

Mengumpulkan data secara tatap muka langsung berdiskusi dengan ketua PPBANC dan para pekerja di PPBANC yang bisa memberikan informasi mengenai pengembangan sistem ini.

c. Studi Pustaka dan Literatur

Dalam hal ini di lakukan studi perpustakaan dengan cara membaca buku,

jurnal, informasi di internet, dokumen organisasi yang menjadi obyek

penelitian dan bahan-bahan lain yang terkait dengan topik penelitian. Dalam

penelitian, menggunakan literatur sebagai pembanding dan acuan metode ini

untuk mendapatkan “peta” tentang domain penelitian yang akan dilaksanakan.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi yang digunakan di penelitian ini adalah metode terstruktur

dengan tahapan menggunakan pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisa dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan

siklus kegiatan penganalisa dan pemakai secara spesifik. Meliputi analisa,

(30)

analisa sistem, perancangan (desain) sistem, mengembangkan dan

mendokumentasikan perangkat lunak, pengujian sistem, serta

mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem. (Kendall, 2003)

1.7 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan ini dibagi menjadi 5 bab. Adapun isi dari

masing-masing bab adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat dan metodologi penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang mendasari penulisan skripsi ini, dari

teori yang bersifat umum, khusus sampai teori perangkat lunak yang

mendukung perancangan sistem informasi pendataan produk naskah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi definisi permasalahan dan usulan pemecahan masalah,

serta uraian tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam

(31)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil pembahasan dari sistem pendataan olah

naskah yang dikembangkan dan pengujian terhadap sistem pendataan

produksi naskah tersebut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan simpulan seluruh pembahasan hasil penelitian serta

saran yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan adalah proses, cara atau perbuatan mengembangkan.

Mengembangkan sendiri mengandung pengertian menjadikan maju (baik,

sempurna dan sebagainya) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994).

Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan

sistem (System Development Process). Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2005).

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu komponen kelompok yang saling berhubungan dan

bekerjasama untuk mencapai tujuan umum dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisasi (Turban, 2005). Jogiyanto menjabarkan bahwa terdapat dua kelompok pendekatan di dalam

mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih

(33)

menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai

berikut: “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2005), atau “Sistem adalah

sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan” (Whitten, et al, 2004). Pada dasarnya, sistem adalah

“sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk

mencapai suatu tujuan” (Kadir, 2003).

2.1.1.1 Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-saifat yang tertentu yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundry), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). (Jogiyanto, 2005).

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batasan Sistem (boundary)

(34)

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan

menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna.

7. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran.

8. Sasaran Sistem (objectives)

(35)

sistem sangat berpengaruh dalam menentukan masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2005):

1. Sistem abstrak (Abstract System) dan sistem fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada

secara fisik.

2. Sistem alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,

tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang

dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (Deterministic System) dan sistem tak tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

(36)

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

Suatu informasi tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, karena

akan sangat menentukan terhadap aktivitas yang akan dilakukan. Data dan

informasi merupakan dua hal yang saling melengkapi, dengan demikian di

butuhkan pemahaman akan definisi dari data dan informasi.

2.1.2.1 Data dan Informasi

Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan

kesatuan nyata (Ladjamudin, 2005). Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Menurut Eriyatno data adalah fakta dan angka

yang tidak langsung digunakan dalam proses keputusan dan biasanya berbentuk

catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil

kembali guna pengambilan keputusan (Eriyatno, 2003). Sedangkan Informasi

terdiri dari data yang telah diambil kembali dan diolah yang digunakan untuk

tujuan penjelasan, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai unsur dasar untuk

perkiraan atau pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang sudah diolah

(37)

organisasi, informasi dapat dijadikan sebagai sumber daya yang berharga, tidak

ubahnya dengan sumber daya yang lainnya seperti alam, manusia, dan teknologi

(Eriyatno, 2003). Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa Informasi dapat

didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. (Jogiyanto, 2005).

Menurut (Jogiyanto, 2005) kualitas dari suatu informasi tergantung dari

tiga hal, yaitu:

1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan.

2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya.

2.1.2.2 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses

(38)

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)

2.1.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) pada gambar 2.2 tergantung dari tiga hal, yaitu (Jogiyanto, 2005):

1. Informasi harus akurat (accurate)

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,

(39)

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk

organisasi.

3. Relevan (relevance)

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu dengan yang lainnya berbeda.

Gambar 2.2Pilar kualitas informasi (Jogiyanto, 2005)

2.1.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih

lanjut sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan

satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat

menggunakan analisacost effectivenessatau cost benefit (Jogiyanto, 2005).

Kualitas Informasi

A

k

u

ra

t

T

ep

at

W

ak

tu

R

el

ev

(40)

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Untuk mendapatkan suatu informasi dibutuhkan sistem informasi yang

dapat menunjang dan memenuhi kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan.

2.2.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Jeffery (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang,

data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Sedangkan Ladjamudin

menjelasakan suatu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut

(Ladjamudin, 2005):

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen

dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk

mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.2 Komponen Sistem Informasi

kita dapat mengilustrasikan 5 (lima) komponen dalam sistem informasi

(41)

Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005)

Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar

terjadi suatu proses pengolahan data.

2.3 Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen

Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan yang akan dilakukannya. Sumber informasi untuk pengambilan

keputusan manajemen bisa didapatkan dari informasi eksternal dan informasi internal. Informasi internal dapat di peroleh dari sistem informasi berupa informasi yang dihasilkan dari operasi PDE (Pengelolaan Data Elektronik) dan

informasi data non PDE (Jogiyanto, 2005). Hardware

(Perangkat Keras)

Software (Perangkat

Lunak)

People (Manusia) Procedures

(Prosedur)

DATA

(42)

Sistem informasi mempunyai peranan yang penting di dalam menyediakan

informasi bagi manajemen semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkan

oleh sistem informasi akan dapat mengena dan berguna sesuai dengan yang

dibutuhkan manajemen (Jogiyanto, 2005).

Menurut Manullang (1996), manajemen merupakan suatu seni dan ilmu

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan

sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengelolaan informasi

karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan.

Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat diketahui dari masing-masing

kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan manajemen untuk masing-masing

tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a) Perencanaan strategi (strategic planning), merupakan kegiatan manajemen tingkat atas.

b) Pengendalian manajemen (management control), merupakan managemen tingkat menengah.

c) Pengendalian operasi (operational control), merupakan kegiatan managemen tingkat bawah.

2.4 Definisi Dasar SIM (Sistem Informasi Manajemen)

SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefinisikan sebagai

sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan

(43)

satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi

pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengelolanya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai

nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa

mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi,

dengan memanfaatkan sebagai sumberdaya yang ada dan tersedia bagi fungsi

tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).

2.5 Peranan SIM Dalam Kegiatan Manajemen

Suatu SIM yang baik harus mampu memberikan dukungan pada

proses-proses berikut (Sutanta, 2003):

1. Proses perencanaan.

2. Proses pengendalian.

3. Proses pengambilan keputusan.

2.6 Definisi Naskah

Naskah diartikan sebagai suatu peninggalan dari masa lampau dalam

bentuk tertulis (Ikhram,1993). Berkenaan dengan itu tidak heran jika naskah

sering disebut dengan manuskrip, yang dalam bahasa Belanda ’manu’ berarti tangan dan ’schrift’berarti tulisan (Galba dan Wahyuningsih,1997).

Berdasarkan Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi (1992) Naskah

(44)

karangan sastra dalam bentuk tulisan tangan atau ketikan, yang dalam bentuk itu

belum diperbanyak dalam jumlah besar, biasanya disebut manuskrip. Naskah adalah bahan-bahan berita yang siap untuk di set (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

1994).

2.7 Bahan Ajar Non Cetak

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan

yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training, 2009). Pengembangan Bahan Ajar Non-Cetak menjadi hal yang sangat penting berkaitan dengan upaya membantu peserta didik

meraih kompetensinya dengan lebih cepat.

1. Bahan ajar disusun dengan tujuan(Bintek KTSP, 2009)

a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai

dengan karakteristik dan settingatau lingkungan sosial peserta didik.

b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping

buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Manfaat Bahan Ajar

(45)

a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik.

b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.

c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.

d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan

ajar.

e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan

peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.

f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Ada beberapa manfaat bahan ajar bagi peserta didik (Bintek KTSP, 2009) yaitu:

a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

b. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan

terhadap kehadiran guru.

c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus

dikuasainya.

3. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Prinsip-prinsip yang dipergunakan dalam pengembangan bahan ajar (Bintek KTSP, 2009)yaitu:

a. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkrit untuk

memahami yang abstrak.

(46)

c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman

peserta didik.

d. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

belajar.

e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan

mencapai ketinggian tertentu.

f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus

mencapai tujuan.

4. Jenis Bahan Ajar

Jenis bahan ajar yang terdiri dari bahan ajar visual, bahan ajar audio, bahan ajar audiovisual, dan bahan ajar multimedia interaktif (Bintek KTSP, 2009). Berikut penjabarannya:

a. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.

b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.

c. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) seperti video compact disk, film. d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI

(47)

Dalam pembahasan skripsi ini penjabaran bahan ajar non cetak, mencakup

dari bahan ajar audio, bahan ajar audio visual, dan bahan ajar multimedia interaktif.

2.8 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak

Setelah memahami konsep sistem informasi manajemen, naskah, dan

bahan ajar non cetak, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi manajemen

naskah bahan ajar non cetak adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan

pelaporan berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi dari suatu organisasi.

Sistem ini bisa dikatakan sebagai buku induk olah yang memuat daftar nama serta

jati diri naskah, yakni lembaran-lembaran kertas acuan untuk kerabat kerja dalam

memproduksi suatu program (BANC). Naskah yang diterima dari tiap-tiap

fakultas UT sudah layak untuk diproduksi dengan memanfaatkan teknologi IT

menjadi bentuk “e” yang lebih bervariasi dan komunikatif (dalam bentuk VCD,

Kaset, Program Televisi, Radio, dan Web Suplemen).

2.9 Dalil Terkait

Dari HR. Tirmidzi dari Abu Barzah ra bersabda: “Dua telapak kaki

manusia akan selalu tegak (dihadapan Allah), hingga ia ditanya tentang umurnya

untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan, tentang hartanya

dari mana ia peroleh dan untuk apa ia pergunakan, dan tentang tubuhnya untuk

(48)

Hadits di atas memberikan gambaran bahwa setiap manusia akan diminta

pertanggung jawaban terhadap empat perkara yakni tentang umurnya, ilmunya,

hartanya, dan tubuhnya. Tentang umur, ilmu dan tubuhnya setiap orang hanya

ditanya dengan masing-masing satu pertanyaan sedangkan berkaitan dengan harta

maka setiap orang akan ditanya dengan dua pertanyaan, yakni dari mana hartanya

dia peroleh dan untuk apa hartanya dia pergunakan. Hal ini memberikan suatu

gambaran bahwa Islam mengatur dan memberi perhatian yang besar terhadap

aktivitas manusia yang berhubungan dengan harta. Dengan kata lain Islam

memberikan perhatian yang besar pada bidang ekonomi. Namun pengaturan

Islam dalam bidang ekonomi tidaklah mencakup seluruh kegiatan ekonomi.

Untuk kegiatan ekonomi yang termasuk dalam pengadaan dan produksi barang

dan jasa dari sisi produktivitas barang dan jasa, Islam tidak mengaturnya bahkan

menyerahkannya kepada manusia.

Kutipan ayat berikut ini menjelaskan tentang pertanggung jawaban

manusia terhadap apa yang telah dilakukan selama ini















    









 

Artinya: 13. Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa

yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang

(49)

2.10 Konsep DasarSystem Development Life Cycle(SDLC)

Dalam pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Naskah

Bahan Ajar Non Cetak ini, menggunakan model pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisa dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui

penggunaan siklus kegiatan penganalisa dan pemakai secara spesifik.

Ada tujuh tahap SDLC(Kendall & Kendall, 2005 : 10-13), yaitu : 1) Mengidentifikasi Masalah, Peluang, dan Tujuan

Di tahap pertama dari siklus SDLC ini, penganalisa fokus pada identifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

2) Menentukan Syarat-Syarat Informasi

Dalam tahap berikutnya, penganalisa memasukkan apa saja yang menentukan

syarat-syarat informasi untuk para user yang terlibat. Penganalisa berusaha untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan user agar bisa ditampilkan dalam pekerjaan mereka.

3) Menganalisa Kebutuhan Sistem

Untuk tahap berikutnya ialah menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem.

Dalam tahap ini perangkat-perangkat dan teknik-teknik tertentu akan

membantu penganalisa menentukan kebutuhan. Pada tahap ini penulis

menggunakan flowchart system.

4) Merancang Sistem yang Direkomendasikan

(50)

1. Mengidentifikasi

masalah, peluang, dan tujuan

2. Menentukan syarat-syarat informasi

3. Menganalisa kebutuhan sistem

4. Merancang sistem yang direkomendasikan

5. Mengembangkan dan merekomendasikan perangkat lunak 6. Menguji dan

mempertahankan sistem 7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem

sistem informasi yang logik.

5) Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak

Pada tahap ini penganalisa bekerjasama dengan programmer untuk mengembangkan software yang diperlukan. Kemudian penganalisa juga

bekerjasama dengan usermengembangkan dokumentasi softwareyang efektif. 6) Menguji dan Mempertahankan Sistem

Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian

terlebih dahulu. Beberapa pengujian dilakukan oleh programmer sendiri.

Sebagian lagi dilakukan oleh sistem analis bekerjasama dengan programmer. 7) Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem

Pada tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisa membantu dalam

mengimplementasikan sistem informasi.

Gambar 2.4 Tujuh Tahap SDLC (Kendall, 2005)

[image:50.612.118.539.51.615.2]
(51)

2.11.1 Basis Data (Database)

Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi, database tidak hanya kumpulan file. Recorddi dalam tiap fileharus dapat dihubungkan dengan record di dalam filelain (Whitten, et al, 2004). Penjelasan lain dari database yaitu tidak hanya merupakan kumpulan file. Lebih dari itu, Database adalah pusat sumber data yang caranya dipakai oleh banyak pemakai untuk berbagai aplikasi. Inti dari Databaseadalah Database Management System (DBMS), yang memperbolehkan pembuatan, modifikasi, dan pembaharuan database, mendapatkan kembali data, dan membangkitkan laporan. Orang yang memastikan bahwa database memenuhi tujuannya disebut administrator Database (Kendall, 2005). Menurut Kadir (2003), basis data adalah suatu pengorganisasian kumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan

aktifitas untuk memperoleh informasi.

2.11.2 DBMS(Database Management System)

DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Program-program tersebut menyediakan berbagai fasilitas operasi untuk

memasukkan, melacak, dan memodifikasi data ke dalam database,

mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang

dibutuhkan (Ladjamudin, 2005). Pendapat lain menyatakan DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,

mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien

(52)

database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database (Jogiyanto, 2005).

2.12 ToolsPengembangan Sistem

Model pengembangan sistem berikut ini adalah metode-metode yang

digunakan dalam pengembangan dari sistem yang dibuat.

2.12.1 Bagan Alir (Flowchart)

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan

terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi (Jogiyanto, 2005).

Ada lima macam bagan alir (flowchart), yaitu sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a. Bagan alir sistem (system flowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari

sistem, menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam

sistem, dan menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

b. Bagan alir dokumen (document flowchart)

Disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir

termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan

simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.

(53)

Bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan

prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain

menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga menggunakan

gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Fungsi penggunaan

gambar tersebut adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang

kurang mengerti dengan simbol-simbol bagan alir.

d. Bagan alir program (porgram flowchart)

Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses

program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu:

1. Bagan alir logika program (program logic flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam program komputer secara

logika. Bagan alir ini disiapkan oleh analis sistem.

2. Bagan alir komputer terinci (detailed computer program flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan intruksi-intruksi program komputer

secara terinci. Bagan alir ini disiapkan oleh pemprogram.

e. Bagan alir proses (process flowchart)

Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi

analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Juga dapat

menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang

diperlukan oleh suatu kegiatan. Bagan alir proses menggunakan lima buah

[image:53.612.129.534.126.513.2]
(54)

2.12.2 DFD(Data Flow Diagram)

DFD(Data Flow Diagram) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

(misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data

tersebut akan disimpan (misalnya filekartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design) (Jogiyanto, 2005)

Ladjamudin (2005) menjelaskan dalam bukunya, tingkat atau level DFD terdiri dari:

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan

diagram yang tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang

keseluruhan sistem.

2. Diagram Nol

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dan dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai

sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses

(55)

3. Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam

diagram zero atau diagram level diatasnya.

2.12.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Whitten, et al, (2004), ERD adalah model yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan

yang di deskripsikan oleh data tersebut. Komponen-komponen pokoknya antara

lain:

a. Entitas

Digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukkan

sekumpulan orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita

perlukan untuk mengambil dan menyimpan data. Mcleod (2004) menjelaskan Jenis entitas (entity type) dapat berupa: Elemen lingkungan, sumber daya, dan Transaksi, yang penting bagi organisasi sehingga perlu di dokumentasikan

dengan data. Contoh jenis-jenis entitas adalah pelanggan, pegawai, dan kartu

absesnsi. Jenis entitas di dokumentasikan dalam ERD dengan segi empat, setiap segi empat diberi label nama dari jenis entitas (Whitten, et al, 2004).

b. Hubungan atau Relasi

Digambarkan dengan kotak berbentuk diamond dengan garis yang

(56)

belah ketupat. Tiap belah ketupat diberi label kata kerja. Seperti seorang

pegawai mengisi kartu absensi, atau dapat juga di baca mundur: kartu absensi

diisi oleh pegawai (Whitten, et al, 2004).

c. Atribut

Menunjukkan karakteristik dari entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas

atau hubungan. Dari setiap atribut–atribut entitas terdapat satu atribut yang

dijadikan sebagai kunci ( key). Ada beberapa jenis keyyaitu:

a. Primary key, atribut yang tidak hanya mengindentifikasi secara unik kemunculan pada sebuah entitas (candidate key).

b. Candidate key, sebuah atribut yang dapat mengindentifikasi secara unik sebuah kemunculan sebuah entitas yang spesifik.

c. Composite key, candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih. d. Foreign key, atribut pada satu relasi yang cocok pada candidate key dari

beberapa relasi.

d. Kardinalitas

Menurut Whitten, et al (2004), Kardinalitas mendefinisikan jumlah

kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas yang dapat

dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain. Karena semua

hubungan bersifat dua arah, maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap

(57)

a. Satu ke satu (one to oneatau 1:1)

Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas

pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada

entitas kedua. Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang

kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada

[image:57.612.145.527.55.449.2]

entitas yang pertama.

Gambar 2.5Diagram ER One to One (McLeod, 2004) b. Satu ke banyak (one to many atau1 : M)

Tingkat hubungan satu ke banyak (1: M) adalah sama dengan banyak ke

satu (M : 1), tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk

satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak

hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu

kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan

dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Gambar 2.6Diagram ER One to Many (McLeod, 2004) c. Banyak ke banyak (Many to many atauM : N )

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah

(58)

lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi

entitas yang kedua.

Gambar 2.7Diagram ER Many to Many (McLeod, 2004)

2.12.4 Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel

atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga

terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi (Ladjamudin,

2005).

Menurut Ladjamudin (2005) Ada beragam tingkat bentuk normal,

diantaranya:

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

2. Bentuk normal pertama (1NF)

3. Bentuk normal kedua (2NF)

4. Bentuk normal ketiga (3NF)

(59)

Gambar 2.8Langkah-Langkah Normalisasi (Ladjamudin, 2005) 2.12.5 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan system data dictionaryadalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem

(60)

pada tahap analisa sistem dan digunakan baik pada tahap analisa maupun pada

tahap perancangan sistem. Pada tahap analisa, KD dapat digunakan sebagai alat

komunikasi antara analisa sistem dengan pemakai sistem tentang data yang

mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi

yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD

digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD. Arus data di DAD sifatnya adalah

global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang

struktur dari suatu arus data di DAD secara lebih terinci dapat dilihat di KD

(Jogiyanto, 2005).

2.13 ToolsPengembangan Aplikasi

2.13.1 PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan

(61)

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi

yang meningkatkan kemampuan PHP/FIsecara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHPmenjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis itu menjadi PHP3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHPbaru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP4.0. PHP4.0 adalah versi PHPyang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk

membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan

stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zendmerilis PHP5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru

untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah pemrograman

berorientasi objek (Zend, 2004).

PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang akan dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.

Secara khusus, PHPdirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, Anda

(62)

mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Sold Fusion, JSP ataupunPerl.

Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai piranti pemrograman web, terutama dilingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 95/98 pun tersedia.

Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web serverseperti PWS(Personal Web Server), IIS(Internet Informationn Server), dan Xitami.

Adapun pertimbangan penulis menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman adalah:

1. PHP bersifat open source, dimana semua orang bisa menggunakannya secara bebas (bebas mengkopi, bebas memakai, bebas mengeksekusi, bebas merubah

sourcebahkan gratis).

2. PHP termasuk bahasa parsing yang tidak memerlukan binari terkompilasi, sehingga proses dilakukan dengan cepat.

3. Sintaks PHP hampir sama dengan sintaks bahasa C, dimana penulis cukup familiar dengan sintaks tersebut.

2.13.2 MySQL

(63)

pengembangan MySQLberada di bawah naungan perusahaan MySQL AB.Adapun software dapat diunduh di situs www.mysql.com(Kadir, 2003).

Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan di bawh ini:

a. Multiplatform

MySQLtersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix). b. Andal, cepat, dan mudah digunakan

MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan. Berbagai toolpendukung juga tersedia (walaupun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui, MySQL dapat menangani

sebuah tabel yang berukuran dalam terabyte (1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran yang sesungguhnya sangat bergantung pada batasan sistem

operasi. Sebagai contoh, pada sistem Solaris9/10, batasan ukuran file sebesar 16 terabyte.

c. Jaminan keamanan akses

MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji pegawai),

(64)

program yang dibuat dengan Visual Basic. MySQL juga mendukung program klien yang berbasis Java untuk berkomunikasi dengan database MySQL melalui JDBC (Java Database Connectivity). MySQL juga bisa diakses melalui aplikasi berbasis web, misalnya dengan menggunakan PHP.

d. Dukungan SQL

Seperti tersirat dalam namanya, MySQLmendukung perintah SQL(Structured Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam pengaksesan database relasional. Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapa pun untuk menggunakan MySQL.

2.13.3 Structured Query Language (SQL)

SQL adalah kependekan dari Structured Query Language. Dalam bahasa Inggris, SQL biasa dibaca sebagai SEQUEL atau ES-KYU–EL. Bahasa ini merupakan standar yang digunakan untuk mengakses database relasional (Kadir, 2008).

Standar SQL mula-mula didefinisikn oleh ISO (Internationl Standards Organization) dan ANSI (the American National Standards Institute), yang dikenal dengan sebutan SQL86. Seiring dengan perjalanan waktu, sejumlah standar baru telah ditetapkan.

Saat ini banyak perangkat lunak database yang menggunakan SQLsebagai perintah untuk mengakses data. Beberapa diantaranya:

(65)

4. ORACLE

5. Microsoft Access 6. MySQL

7. PostgreSQL 8. Rdb

9. Sybase

2.13.4 phpMyAdmin

phpMyAdmin adalah alat perangkat lunak bebas yang ditulis dalam PHP dimaksudkan untuk menangani administrasi MySQL melalui World Wide Web. phpMyAdmin mendukung berbagai operasi dengan MySQL. Operasi yang paling sering digunakan adalah didukung olehuser interface (mengelola database, tabel, ladang, hubungan, indeks, pengguna, perizinan, dll), sementara anda masih

memiliki kemampuan untuk langsung mengeksekusi pernyataan SQL.

phpMyAdmindilengkapi dengan berbagai dokumentasi dan pengguna dipersilakan untuk memperbarui halaman wiki kami untuk berbagi ide dan HOWTO untuk berbagai op

Gambar

Gambar 2.4  Tujuh Tahap SDLC (Kendall, 2005)
gambar tersebut adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang
Gambar 2.5 Diagram ER One to One  (McLeod, 2004)
Gambar 2.9 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004 (Prihatna, 2005).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk bahan ajar cetak pelengkap pembelajaran berbasis komunikasi visual bermuatan

Oleh karena itu diperlukan sistem informasi pengelolaan yaitu Sistem Manajemen Pengelolaan Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya berbasis web ini dibangun menggunakan

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web SMP N 2 Watumalang menggunakan program php mysql, karena program ini dapat membangun sebuah

Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi pembelajaran berbasis online untuk manajemen pengetahuan bahan ajar di Pesantren Roudlatul Qur’an (PPRQ) metro

Puji dan syukur tiada henti terucap kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Bahan Ajar Berbasis Modul Cetak

Telah dihasilkan bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya yang

Dari penelitian yang dilakukan maka dapat dinyatakan bahwa bahan ajar tematik terpadu berbasis problem based learning menggunakan aplikasi lectora valid, praktis, dan efektif untuk

Uji Ahli/Validasi Materi Berdasarkan hasil penilaian ahli materi terhadap Bahan ajar menulis naskah drama yang berbasis cerita rakyat Musirawas Utara di SMA Negeri Karang Jaya