• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK MATA KULIAH FISIKA MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN KOMPLEKS DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK MATA KULIAH FISIKA MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN KOMPLEKS DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia 30662

jipf@fkip.unsri.ac.id

1 http://fkip.unsri.ac.id/index.php/menu/104

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK MATA KULIAH FISIKA

MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN KOMPLEKS DI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Tri Nanda Amilia1),Nely Andriani 2),Zulherman2)

1Alumni Pendidikan Fisika FKIP Universita Sriwijaya 2Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya

trinandaamilia@ymail.com

Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya. Penelitian ini merupakan penelitian peengembangan yang menggunakan model pengembangan Rowntree, yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi, menggunakan teknik evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari 5 tahap, yaitu self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation, dan

field test. Pada pengembangan ini, tahap evaluasi hanya sampai pada tahap small group evaluation. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi ahli dan angket

tanggapan mahasiswa. Berdasarkan hasil expert review diperoleh rata-rata hasil nilai validitas sebesar 83,26% dengan kategori sangat valid. Pada tahap one-to-one

evaluation didapatkan rata-rata hasil penilaian angket tanggapan mahasiswa terhadap

penggunaan bahan ajar ini, sebesar 89,52% dengan kategori yaitu sangat praktis. Pada tahap uji coba small group evaluation, rata-rata hasil penilaian angket tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan bahan ajar ini sebesar 85,87% dengan kategori sangat praktis. Hasil data tersebut menunjukkan bahan ajar yang dikembangkan sudah tergolong valid dan praktis, sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar tambahan pada mata kuliah fisika matematika di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya.

Kata kunci: Bahan ajar fisika matematika, Bilangan kompleks, Kevalidan dan kepraktisan

PENDAHULUAN

Fisika merupakan cabang ilmu sains yang mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik dan magnet. Semua gejala tersebut berbentuk energi, sehingga dapat disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari materi dan energi (Kanginan, 2007: 2). Sebagai cabang dari ilmu sains, dibutuhkan data-data melalui kegiatan ilmiah. Data-data tersebut dirumuskan secara matematis untuk menyimpulkan suatu fenomena dari gejala alam. Hal ini sejalan dengan pemikiran Eka (2009: 5) yang menyatakan bahwa fisika merupakan bagian dari sains yang tersaji secara kuantitatif sehingga harus dinyatakan dengan angka. Dengan kata lain, untuk mempelajari ilmu fisika

diperlukan penguasaan konsep matematis yang baik.

Fisika matematika merupakan mata kuliah wajib yang menuntut mahasiswa untuk dapat menganalisis berbagai persoalan fisika dengan penguasaan konsep matematis (Fatmaryanti, 2014). Mata kuliah ini bertujuan memberikan dasar konsep-konsep matematis yang akan diterapkan pada berbagai persoalan fisika sederhana hingga fisika tingkat lanjut, sehingga perkuliahan fisika matematika seharusnya dapat memberikan bekal kepada mahasiswa sebelum mempelajari fisika modern, pendahuluan fisika kuantum, fisika statistik, pendahuluan fisika inti, hingga pendahuluan fisika zat padat. Mata kuliah ini termasuk salah satu kategori mata kuliah keahlian berkarya (MKB) dengan bobot 3

(2)

2 fisika matematika I pada semester 3 dan fisika

matematika II pada semester 4 di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya (FKIP UNSRI, 2012: 72).

Konsep bilangan kompleks sebagai salah satu pokok bahasan pada mata kuliah fisika matematika I, merupakan materi yang memiliki banyak penerapan dalam ilmu fisika, diantaranya tentang mekanika kuantum, rangkaian listrik, optik, gelombang dan sebagainya. Dalam mekanika kuantum, konsep

bilangan kompleks digunakan untuk

menentukan kaedah komutasi antara operator koordinat dan momentum. Pada pembahasan optik, penjumlahan sejumlah gelombang cahaya dapat dengan mudah dilakukan dengan menyatakan fungsi sinus sebagai bagian imajiner dari suatu bilangan kompleks. Konsep bilangan kompleks juga digunakan untuk menelaah kasus kelistrikan yaitu untuk menentukan impedansi pada persamaan arus bolak balik.

Berdasarkan analisis dari silabus dan garis-garis besar program pembelajaran (GBPP) mata kuliah fisika matematika I, materi bilangan kompleks terdiri dari beberapa sub pokok bahasan yang meliputi: (1) pengenalan bilangan kompleks; (2) bilangan rill dan imajiner; (3) bidang kompleks; (4) terminologi dan notasi; (5) aljabar kompleks; (6) fungsi elementer bilangan kompleks; (7) rumus euler untuk bilangan kompleks; (8) pangkat dan akar bilangan kompleks; (9) fungsi eksponensial dan trigonometri; (10) fungsi hiperbolik; (11) fungsi logaritma; (12) akar dan pangkat bilangan kompleks; (13) fungsi inverse trigonometri; serta (14) aplikasi bilangan kompleks. Ditinjau dari sub-sub pokok bahasan tersebut, materi bilangan kompleks tidak bisa disampaikan hanya dalam tiga pertemuan mengingat banyaknya sub-sub materi yang harus disampaikan. Selain itu, pokok bahasan bilangan kompleks merupakan salah satu materi yang memiliki peranan penting dalam ilmu fisika sehingga perlu ditekankan pada penyelesaian persoalan aplikasi fisika yang beragam.

Bahan ajar merupakan bagian penting yang mendukung proses pembelajaran. Melalui bahan ajar mahasiswa dapat lebih mudah dan terarah dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ajar merupakan sekumpulan materi yang disusun secara sistematis, sehingga perlu dirancang dan ditelaah terlebih dahulu dengan

proses pembelajaran, serta berfungsi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar secara mandiri.

Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah fisika matematika I di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya, menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami konsep yang disampaikan pada mata kuliah tersebut. Hal ini disebabkan, mata kuliah fisika matematika terutama pada pokok bahasan bilangan kompleks membutuhkan penalaran konsep matematis sekaligus kemampuan dalam menerapkan konsep dan operasi matematis pada permasalahan fisika, sedangkan buku referensi yang digunakan selama ini tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan fisika.

Buku referensi yang digunakan ialah buku Mary L. Boas yang berjudul Mathematical

Methods in Physical Sciences, buku matematika

untuk teknik, dan beberapa buku referensi lain. Sebagian besar buku referensi yang digunakan pada mata kuliah fisika matematika, bukan merupakan buku yang ditujukan khusus untuk mahasiswa pendidikan fisika, sehingga masih bersifat umum yang dapat digunakan baik oleh mahasiswa fakultas FKIP, MIPA, maupun Teknik. Salah satu keterbatasan buku referensi yang bersifat umum seperti dijelaskan tersebut, ialah buku referensi tersebut hanya menjelaskan konsep dan operasi matematis dengan penerapan aplikasi pada persoalan fisika yang sangat terbatas. Padahal mahasiswa pendidikan fisika dituntut bukan hanya untuk memahami konsep dan operasi matematis saja, tetapi juga mampu menerapkannya pada ilmu fisika. Tambahan pula, buku referensi yang digunakan umumnya menggunakan bahasa pengantar bahasa asing, sehingga semakin menyulitkan mahasiswa dalam memahami konsep yang disampaikan.

Berdasarkan uraian di atas, mengingat pentingnya ketersedian bahan ajar dalam proses pembelajaran pada mata kuliah fisika matematika, namun ketersedian bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, yaitu bahan ajar yang tidak hanya menjelaskan tentang konsep matematis saja, tetapi juga

menyediakan contoh-contoh mengenai

penerapan bilangan kompleks yang beragam pada persoalan fisika. Maka, diperlukan pengembangan bahan ajar dengan penjelasan

(3)

Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia 30662

jipf@fkip.unsri.ac.id

3 http://fkip.unsri.ac.id/index.php/menu/104

uraian materi menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami serta dilengkapi dengan soal-soal aplikasi fisika yang beragam, sehingga

dapat meningkatkan pemahaman serta

mendorong mahasiswa untuk dapat belajar secara mandiri, khususnya pada pokok bahasan bilangan kompleks. Bahan ajar yang akan dikembangkan merupakan jenis bahan ajar cetak. Pengembangan bahan ajar yang akan dilakukan diharapkan dapat memecahkan masalah ataupun kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa pada pembelajaran fisika matematika selama ini.

Penelitian pengembangan bahan ajar telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya adalah penelitian pengembangan bahan ajar berdasarkan analisis kompetensi pada mata kuliah Laboratorium Fisika Sekolah oleh Murniati & Yusup (2015). Dari hasil penelitiannya, bahan ajar yang dikembangkan sudah teruji valid dan efektif. Penelitian pengembangan bahan ajar juga telah dilakukan

oleh Triana (2015) yang berjudul,

“Pengembangan Bahan Ajar Berbasis

Argumentasi pada Mata Kuliah Fisika Zat Padat”. Hasil penelitiannya menunjukan bahan ajar yang dikembangkan teruji sangat valid dengan rata-rata hasil expert review content (isi), desain, dan kebahasan sebesar 4,00 atau sebesar 80%. Pada mata kuliah fisika matematika, penelitian sebelumnya dilakukan oleh Ellianawati & Wahyuni (2012) dengan judul, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Self

Regulated Learning Sebagai Upaya Peningkatan

Kemampuan Belajar Mandiri”.

Berdasarkan permasalahan di atas, perlunya dikembangkan suatu bahan ajar yang disusun berdasarkan kebutuhan mahasiswa pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks, maka peneliti akan melakukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Cetak Mata Kuliah Fisika Matematika Pokok Bahasan Bilangan Kompleks di Program

Studi Pendidikan Fisika Universitas

Sriwijaya”.

Rumusan masalah dalam masalah dalam penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar cetak mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks yang valid dan

praktis di program studi pendidikan fisika FKIP Universitas Sriwijaya?

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menghasilkan bahan ajar cetak mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks. Peneliti menggunakan model pengembangan Rowntree. Model Rowntree merupakan model yang berorientasi pada produk khususnya untuk memproduksi suatu bahan ajar. Model initerdiridari: (1) tahap perencanaan, yakni analisis kebutuhan dan perumusan tujuan pembelajaran; (2) tahap pengembangan, yakni pengembangan topik, penyusunan draf, produksi prototype dari bahan ajar cetak yang akan dikembangkan; dan (3) tahap evaluasi atau penilaian, menggunakan teknik evaluasi formatif Tessmer, yang terdiri dari self evaluation (evaluasi diri), expert review (evaluasi ahli),

one-to-one evaluation (evaluasi satu-satu), small group evaluation (evaluasi kelompok

kecil) dan field test (uji coba lapangan). Namun penelitian ini hanya dibatasi sampai padat tahap evaluasi kelompok kecil atau small group

evaluation. Subjek penelitian ini adalah bahan

ajar cetak mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya.

Tahap perencanaan dan pengembangan dilakukan pada bulan Februari-April 2016. Tahap evaluasi dilakukan pada bulan April-Mei 2016 di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya.

Prosedur penelitian ini

mengkombinasikan prosedur pada

pengembangan rowntree dan tahap evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari empat tahap yaitu: (1) self evaluation; (2) expert review; (3)

one-to-one evaluation; (4) small groupevaluation. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Walkthrough

Walkthrough adalah validasi data yang

melibatkan beberapa ahli untuk mengevaluasi produk sebagai dasar untuk merevisi produk awal (prototipe 1). Alat pengumpul data yang digunakan berupa lembar validasi yang diberikan kepada ahli. Lembar validasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa

(4)

4

untuk melakukan revisi produk

awal/prototipe. Dalam bahan ajar ini, validasi ahli mencakup validasi isi (content), desain, dan bahasa bahan ajar.

2) Angket

Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap kepraktisan penggunaan bahan ajar.

Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Data Walktrough

Hasil walkthrough dengan ahli dianalisis secara deskriptif sebagai masukan untuk merevisi bahan ajar. Masukan tersebut dituliskan pada lembar validasi. Lembar validasi yang diberikan kepada ahli dalam bentuk skala likert. Skala Likert yang digunakan dibuat dalam bentuk checklist dengan lima kategori jawaban yaitu sangat baik baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik

Skala Likert yang digunakan dibuat dalam bentuk checklist dengan lima kategori jawaban yaitu sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik.

2. Analisis Data Angket

Hasil angket pada waktu one-to-one

evaluation dan small group evaluation

digunakan untuk menguji kepraktisan dari prototipe yang dikembangkan. Data yang diperoleh melalui angket dianalisis dengan menggunakan skala Likert untuk mengukur pendapat mahasiswa pada penggunaan bahan ajar.

Data hasil angket disajikan dalam bentuk tabel. Data hasil nilai praktikalitas tersebut dikelompokkan sesuai kategori yang dimodifikasi dari Riduwan (2014: 88) seperti pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8 Kategori Hasil Nilai Praktikalitas NilaiPraktikalitas (%) KriteriaPraktikalitas 0 - 20 TidakPraktis 21-40 KurangPraktis 41-60 CukupPraktis 61-80 Praktis 81-100 SangatPraktis (Riduwan, 2014: 88)

HASIL DAN PEMBAHASAN

HasilPenelitian

Penelitian pengembangan bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika

dengan mengadaptasi model pengembangan produk oleh Rowntree yang terdiri dari tiga tahap yaitu perencanaan, pengembangan, dan evaluasi. Pada tahap evaluasi, peneliti menggunakan tahap evaluasi Tessmer yang terdiri dari empat tahap, yaitu self evaluation,

expert review, one-to-one evaluation, dan small group evaluation.

Tahap I (Perencanaan)

Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan analisis kebutuhan dan perumusan tujuan pembelajaran.

Tahap II (Pengembangan)

Pada tahap pengembangan, langkah-langkah pengembangan yang peneliti lakukan yaitu pengembangan topik, penyusunan draf dan produksi prototipe.

Tahap III (Evaluasi)

Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dalam penelitian pengembangan bahan ajar fisika matematika. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui produk yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan atau belum. Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi formatif. Berikut tahapan-tahapan evaluasi formatif :

1. Self Evaluation

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan sendiri terhadap prototipe bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks, dengan cara melakukan pengecekan mengenai isi (content) materi, desain, dan kebahasaan untuk menentukan ketepatan dan kebenaran bahan ajar yang dikembangkan.

2. Expert review

Prototipe 1 bahan ajar yang sudah dikembangkan atas dasar self evaluation serta

dikonsultasikan dengan pembimbing,

selanjutnya dievaluasi dan divalidasi oleh ahli pada tahap expert review yang terdiri dari aspek kebahasaan, validasi isi (content), dan desain. 3. One-to-one evaluation

Tahap one-to-one evaluation dilakukan pada awal Mei 2016. Tahap ini bertujuan untuk melihat tingkat kepraktisan prototipe 1 yang telah dibuat oleh peneliti. Pada tahap ini, prototipe 1 bahan ajar diujicobakan kepada 3 orang mahasiswa yang telah mempelajari matakuliah fisika matematika.

4. Small Group

Prototipe yang telah direvisi berdasarkan penilaian para ahli dan tanggapan mahasiswa,selanjutnya diujicobakan kembali

(5)

Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia 30662

jipf@fkip.unsri.ac.id

5 http://fkip.unsri.ac.id/index.php/menu/104

pada tahap small group evaluation. Pada tahap ini, prototipe 2 bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks diujicobakan kepada 9 orang mahasiswa yang dibagi menjadi 3 kelompok.

Pembahasan

Tujuan penelitian ini ialah menghasilkan bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks yang valid dan praktis. Penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi model pengembangan Rowntree, yang terdiri dari tahap perencanaan, pengembangan, dan evaluasi. Tahap evaluasi yang digunakan adalah modifikasi teknik evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari self evaluation, expert review,

one-to-one evaluation, small group evaluation,

dan field test. Namun penelitian ini hanya dibatasi sampai tahap small group evaluation, karena tujuan penelitian hanya untuk mendapatkan bahan ajar yang valid dan praktis belum untuk menelaah efek potensial dari penggunaan bahan ajar terhadap hasil belajar mahasiswa

Tahap evaluasi pada penelitian ini dimulai dengan tahap self evaluation. Prototipe 1 yang sudah dikembangkan atas dasar self

evaluation kemudian dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing, sehingga didapatkan beberapa saran perbaikan Setelah prototipe 1 bahan ajar dan perangkat evaluasi dinyatakan baik dan disetujui oleh pembimbing, selanjutnya peneliti melakukan tahap expert review.

Pada tahap expert review dan

one-to-one. prototipe 1 dievaluasi dan divalidasi oleh

ahli yang terdiri dari validasi isi (content), desain, dan kebahasaan. Para ahli yang akan

mengevaluasi ditentukan berdasarkan

rekomendasi dari dosen pembimbing. Secara keseluruhan diperoleh rata-rata nilai validasi dariketiga aspek adalah sebesar 83,26% dengan kriteria validitas yaitu sangat praktis.

Setelah tahap expert review, peneliti melakukan tahap one-to-one dengan melibatkan 3 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya angkatan 2014 yang telah mengikuti mata kuliah fisika matematika I. Tahap ini bertujuan melihat kepraktisan prototipe 1 dari sudut pandang pengguna melalui pengisian angket tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan prototipe 1. Secara keseluruhan ketiga mahasiswa

memberikan tanggapan yang positif dengan rata-rata nilai sebesar 89,52% dengan kriteria sangat praktis sesuai pada Tabel 3.7. Komentar dan saran hasil one-to-one evaluation selanjutnya diperbaiki untuk mendapatkan prototipe 2 bahan ajar.

Prototipe 2 kemudian diujicoba pada tahap small group evaluation dengan melibatkan 9 orang mahasiswa yang dibagi menjadi 3 kelompok untuk mengikuti proses pembelajaran

menggunakan prototipe 2. Di akhir

pembelajaran mahasiswa diminta untuk mengisi lembaran tanggapan terhadap prototipe 2 yang sudah digunakan. Diperoleh rata-rata nilai tanggapan mahasiswa adalah 85,87% dengan kriteria sangat praktis sesuai pada Tabel 3.7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prototipe 2 sudah praktis. Selanjutnya dilakukan sedikit

perbaikan pada prototipe 2 dengan

mempertimbangkan saran yang diberikan mahasiswa sehingga dihasilkan bahan fisika matematika yang merupakan produk akhir penelitian.

Berdasarkan nilai tanggapan mahasiswa pada tahap one-to-one evaluation, yaitu sebesar 89,52% dan tahap small group evaluation sebesar 85,87% menunjukan adanya penurunan nilai praktikalitas bahan ajar sebesar 3,95%. Hal ini tampak berbeda dengan penelitian pengembangan bahan ajar sebelumnya yang mengalami peningkatan nilai praktikalitas. Pada penelitian yang dilakukan oleh Triana (2015) yang berjudul, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Argumentasi pada Mata Kuliah Fisika Zat Padat”, nilai praktikalitas mengalami peningkatan dari tahap one-one evaluation ke tahap small group evaluation sebesar 1,77% serta peningkatan nilai praktikalitas sebesar 4,9% pada penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Addinni (2015) yang berjudul “Pengembangan LKM Interaktif Berbasis Web pada Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti Di Program Studi Pendidikan Fisika Fkip Universitas Sriwijaya”. Namun, beberapa

penelitian pengembangan bahan ajar

sebelumnya juga mengalami penurunan nilai praktikalitas, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2015) yang berjudul “Pengembangan Panduan Praktikum Air Track pada Mata Kuliah Laboratorium Fisika Sekolah”.

(6)

6 yaitu sebesar 3,95% pada ujicoba penggunaan

bahan ajar cetak fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks yang dikembangkan, menunjukan bahwa bahan ajar yang peneliti kembangkan lebih cocok digunakan secara

mandiri daripada digunakan secara

berkelompok. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya yaitu untuk menghasilkan suatu bahan ajar yang dapat mendorong mahasiswa belajar secara mandiri sesuai dengan kebutuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengembangan bahan ajar cetak fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Telah dihasilkan bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya yang valid. Untuk menghasilkan bahan ajar yang valid dilakukan uji validitas bahan ajar oleh para ahli yang terdiri dari ahli bahasa, ahli materi, dan ahli desain pada tahap expert review, sehingga diperoleh rata-rata hasil expert review sebesar 83,26% dengan kriteria sangat valid. Setelah bahan ajar direvisi sesuai komentar dan saran ahli, bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks yang dikembangkan dapat dinyatakan valid, sehingga bahan ajar ini layak digunakan dalam pembelajaran mata kuliah fisika matematika.

2. Telah dihasilkan bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya yang praktis. Untuk menghasilkan bahan ajar yang praktis dilakukan uji coba pada tahap one-to-one

evaluation dan small group evaluation. Hasil

tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan bahan ajar pada tahap one-to-one evaluation yaitu sebesar 89,52% dengan kriteria sangat praktis. Selanjutnya, rata-rata hasil tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan bahan ajar mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya pada tahap

small group evaluation sebesar 85,87%. Berdasarkan hasil one-to-one evaluation dan

small group evaluation dapat dinyatakan bahwa

bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika

di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya yang dikembangkan telah teruji kepraktisannya.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengembangan bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan terhadap bahan ajar mata fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks ini pada tahap field test untuk mengukur hasil belajar mahasiswa atau keefektifitasan dari bahan ajar tersebut.

2. Perlu dikembangkan bahan ajar mata kuliah fisika matematika pokok bahasan lainnya sehingga dapat menambah referensi belajar. DAFTAR PUSTAKA

Addini, N. R., 2015. Pengembangan LKM Interkatif Berbasis Web pada Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti Di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya.Skripsi. Palembang: FKIP Fisika Universitas Sriwijaya.

Arifin, Z., 2014. Penelitian Pendidikan Metode

dan Paradigma Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Boas, M. L., 1983. Mathematical Methods in the

Physical Sciences. New York: John

Willey & Sons Inc.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008.

Panduan Pengembangan Bahan Ajar.

Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Ellianawati & Wahyuni, S., 2012. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Matematika Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Peningkatan kemampuan Belajar Mandiri.Jurnal

Pendidikan Fisika Indonesia, (8): 33-40.

Fatmaryanti, S.D., 2014. Peningkatan Aktivitas Belajar Fisika Matematika I dengan Metode Brainstorming dan Tutor Teman Sebaya. JRKPF UAD .1 (1).

(7)

Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia 30662

jipf@fkip.unsri.ac.id

7 http://fkip.unsri.ac.id/index.php/menu/104

Gustafson, K. L., dan Robert, M.B. 2002. Survey

of Instruction Development Models.

New York: ERIC.

Haloho, F., 2015. Pengembangan Buku Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Materi Optika Geometri Kelas X SMA. Skripsi. Palembang: FKIP Fisika Universitas Sriwijaya.

Jati, M. E., dan Prayambodo, T. K., 2010.

Fisika Dasar. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kanginan, M., 2007. Fisika Dasar Untuk SMA. Bandung: Erlangga.

Lestari, I., 2013. Pengembangan Bahan Ajar

Berbasis Kompetensi. Padang: Akamedia

Permata.

Majid, A., 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Monasari. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Fisika Modern Pokok Bahasan Partikel Elementer di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya.Skripsi. Palembang: FKIP Fisika Universitas Sriwijaya.

Murniati dan Yusup. M., 2015. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Laboratorium Fisika Sekolah Berdasarkan Analisis Kompetensi.Prosiding. Pendidikan Fisika UNSRI Palembang. ISBN 978-602-71715-1-0.

Muslich, M., 2009. KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan): Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Nasution, I. B., 2015. Pengembangan Panduan Praktikum Air Track pada Mata Kuliah Laboratorium Fisika Sekolah.Skripsi. Palembang: FKIP Fisika Universitas Sriwijaya.

Prastowo, A., 2011. Panduan Kreatif Membuat

Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva

Press.

Prawiradilaga, D. S., 2008. Prinsip Disain

Pembelajaran (Instructional Design Principles). Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Prasetyo, Wahyu., 2012. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan Pendekatan PMR pada Materi Lingkaran di Kelas XII SMPN 2 Kepohbaru Bojonegoro.Jurnal

MATHEdunesa. 1 (1).

Pribadi, B. A., 2009. Model Desain Sistem

Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Riduwan. 2014. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,

Referensi

Dokumen terkait

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P Formulasi Diversi ( Rehabilitasi dan Resosialisasi ) sebagai

25 Danah Zohar, Ian Marsh, SQ Kecerdasan Spiritual, (Bandung: PT Mizan Pustaka, Cet.. Ciri lain dari kecerdasan spiritual anak adalah selalu berfikir terlebih dahulu dalam

Perhitungan data dari hasil pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan material Baja Struktur pada alat uji impak jatuh bebas dengan variasi beban dan ketinggian,

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Kalau Mbah Sadiman, orang di pelosok Jawa yang sederhana mampu melakukan hal luar biasa, Anda dan saya yang tinggal di kota besar dengan pendidikan dan segala fasilitas yang

Untuk memperkirakan umur trafo tenaga dapat dilakukan dengan meng- evaluasi proses penuaan dari bahan- bahan yang digunakan dalam pembuatan trafo, seperti bahan

Yang perlu digarisbawahi disini bahwa arsip (archieve) atau seringkali dikatakan sebagai arsip statis adalah merupakan sumber informasi akurat, nyata dan jujur sehingga

Dalam era digital yang serba terhubung seperti sekarang Consina paham sekali bagaimana cara melakukan kegiatan promosi pemasaran karena konsumen dalam era ini konsumen