• Tidak ada hasil yang ditemukan

Obsevasi perilaku berdasarkan umur pada lebah pekerja apis cerana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Obsevasi perilaku berdasarkan umur pada lebah pekerja apis cerana"

Copied!
221
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN UMUR

PADA LEBAH PEKERJA

Apis cerana

EMILIA DARMAYANTI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis “Observasi Perilaku Berdasarkan

Umur pada Lebah Pekerja Apis cerana” adalah karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2008

Emilia Darmayanti

(3)

ABSTRACT

EMILIA DARMAYANTI. Behavior Observation of Apis cerana Based on the

Age of Bee Workers. Supervised by RIKA RAFFIUDIN and MOCH.

CHANDRA WIDJAJA

Honey bee division of labor is characterized by temporal age polyethism, in which young workers remain in the hive and perform task there, whereas old

workers perform outside task. Behavior in the western honey bee (Apis mellifera)

has been extensively studied. However, not complete data was found inA. cerana,

the eastern honey bee. Hence, the aims of this study were (i) to explore age

polyethism and other behavior types and (ii) variations behavior of A. cerana

within 25 days. Two colonies of A. cerana were used in this study. The first

colony observed was carried out on July 19 - August 13, 2007 and the second was observed on May 17 - June 10, 2008. Newly emerged bees from the two colonies were labeled on the bee thorax using different colors and numbers. Observation of honey bee behavior was performed from 06.00 am-06.00 pm within interval of two hours for 25 days. The age of the bees that performed a certain behavior as

well as the behavior duration was analyzed. The result showed that young A.

cerana worker performed ten indoor age polyethism i.e. cell cleaning , nursing brood, nursing queen, receiving nectar from incoming forager, orientation flight, building comb, brood capped, honey capped, food storer and removing debris behavior within 1-10, 3-9, 6-13, 3-14, 4-16, 6-18, 7-13, 5-12, 10-22, 12-23 days,

respectively. A. cerana outdoor tasks were ventilating, guarding, and foraging

within 8-19, 14-23, and 18-25 ages, respectively. Age bee variations and overlap behavior were observed in the cell cleaning, nursing queen, and brood capped, honey capped, food storer, removing debris, ventilating, and guarding behaviors. Orientation flight behavior showed specific pattern having peak time between 14.00-16.00. Two others specific pattern behaviors also shown in guarding and foraging behavior having peak time between 06.00-08.00 and 16.00-18.00. Other

A. cerana activities observed were chewing cap while the bee emerge, walking, resting, cell inspection, grooming (autogrooming and allogrooming), clustering, and fanning on honey cell.

(4)

RINGKASAN

EMILIA DARMAYANTI. Observasi Perilaku Berdasarkan Umur pada Lebah

Pekerja Apis cerana. Dibimbing oleh RIKA RAFFIUDIN dan MOCH.

CHANDRA WIDJAJA.

Lebah A. cerana merupakan serangga sosial dicirikan dengan adanya

perawatan keturunan bersama-sama dan pertemuan antar generasi. A. cerana

hidup dalam suatu kelompok yang disebut koloni, terdiri dari satu lebah ratu, ribuan pekerja, dan puluhan lebah jantan. Lebah pekerja melakukan banyak tugas

dalam koloninya tergantung pada umur lebah yang disebutage polyethism. Tujuan

penelitian ini adalah (i) mengeksplorasi jenis perilaku lebah pekerja A. cerana

umur 1 sampai dengan 25 hari, dan (ii) mempelajari adanya variasi perilaku yang terjadi pada lebah pekerja

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Juli – 13 Agustus 2007 dan 17 Mei – 10 Juni 2008 di Perhutani Gunung Arca Sukabumi. Analisis data dilakukan di Bagian Fungsi dan Perilaku Hewan, Departemen Biologi, FMIPA, IPB. Objek

penelitian adalah dua koloni lebah maduA. cerana. Setiap koloni terdiri dari satu

sisir sarang yang dimasukkan ke dalam sarang kaca (observation hive) berukuran

35 x 25 x 3 cm. Satu sisir sarang lengkap memiliki lebah ratu, lebah jantan, lebah pekerja, dan sel pupa pekerja. Penelitian diawali dengan pembuatan peta lokasi sel pupa yang bertujuan untuk mengetahui jumlah lebah yang keluar dari sisiran sarang dalam satu hari. Lebah yang keluar dari sel pupa pada hari pertama disebut kohort 1 dan lebah yang keluar pada hari kedua disebut kohort 2. Setiap kohort diamati lima lebah pekerja. Lebah yang keluar dari sel pupa diberi label berupa stiker bernomor dengan warna yang berbeda yang dilekatkan pada torak lebah. Pengamatan perilaku lebah dilakukan selama 25 hari dari pukul 06.00-18.00, dengan interval waktu dua jam dan diselang waktu istirahat 30 menit. Perilaku

yang diamati adalah perilaku dari tiap individu lebah pekerja A. cerana mulai

umur 1 - 25 hari. Data video hasil rekaman perilaku A. cerana dianalisis

menggunakan Cyberlink Power DVD dan Windows Media Player untuk mempelajari umur dan durasi perilaku. Rataan dan standar deviasi untuk suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya pada saat pengamatan perilaku dianalisis dengan korelasi Pearson (Program Systat 10).

Perilaku lebah pekerja A. cerana yang diamati terbagi dalam dua kategori,

yaitu perilaku yang berdasarkan umur (age polyethism) dan aktivitas lain. Age

polyethismterdiri dari perilaku di dalam sarang dan di luar sarang.Age polyethism

di dalam sarang antara lain membersihkan sel, merawat larva, menerima nektar, menutup sel madu dan sel larva, belajar terbang, merawat ratu, membangun

sarang, memadatkan polen, dan membuang sampah.Age polyethismdi luar sarang

terdiri dari perilaku mengatur suhu udara, menjaga koloni, dan mencari pakan.

Perilaku membersihkan sel dilakukan lebahA. ceranapada umur 1-10 hari

(5)

Lebah penerima nektar pada umur 3-14 hari di dalam sarang menerima nektar dengan jalan menjulurkan probosisnya ke lebah pencari pakan. Nektar yang diterima setelah melalui proses enzimatis di dalam lambung madu lebah penerima nektar disimpan ke dalam sel kosong yang terdapat di bagian atas, kiri dan kanan sisir sarang. Lebah menutup sel madu pada umur 5-12 hari dengan lapisan lilin yang diekskresikan melalui probosisnya. Sel madu yang ditutup adalah sel yang sudah terisi penuh dengan madu. Aktivitas menutup sel madu berlangsung 1-5 menit, lalu ditinggalkan, kemudian individu lain secara bergantian akan melanjutkan penutupan sel tersebut hingga selesai. Hal yang sama terjadi pada

perilaku menutup sel larva yang terjadi pada umur 7-13 hari. Sel larva A. cerana

yang ditutup adalah sel yang berisi larva tahap instar akhir dan tidak membutuhkan makanan lagi.

Apis cerana belajar terbang pada umur 4-16 hari. Belajar terbang berlangsung pada pukul 11.00-13.00, 14.00-16.00, dan 16.30-18.00. Lebah yang belajar terbang tampak berjalan cepat berkeliling sarang selama 4-6 menit. Kemudian bersama dengan beberapa lebah lain terbang selama 1-7 menit dengan jarak kurang dari satu meter di sekitar sarang, kemudian terbang kembali ke sarang.

AktivitasA. cerana merawat lebah ratu dilakukan oleh lebah yang berumur

6-13 hari. Aktivitas lebah merawat ratu dilakukan dengan cara lebah pekerja mengelilingi lebah ratu membentuk lingkaran bersama 8-9 lebah lain sambil mendekatkan antena atau menjulurkan probosis ke tubuh lebah ratu. Aktivitas ini bertujuan untuk mentrasfer feromon lebah ratu ke lebah lain dalam koloni.

Lebah A. cerana membangun sarang pada umur 6-23 hari. Aktivitas ini

dicirikan dengan lebah berkumpul bersama dengan lebah lain membentuk barisan rapat di bagian sarang yang masih kosong belum terbentuk sel sarang.

LebahA. cerana memadatkan polen yang dibawa oleh lebah pencari pakan

pada umur 10-22 hari. Polen akan disimpan di dalam sel oleh lebah pencari pakan. Kemudian lebah pekerja memasukkan kepalanya ke dalam sel berisi polen, mendorong polen untuk dipadatkan. Polen yang dipadatkan akan dilapisi madu untuk menjaga kelembabannya agar tidak terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.

Lebah melakukan aktivitas membuang sampah pada umur 12-23 hari, dengan cara membawa serpihan sel, kotoran, dan lebah mati keluar dari sarang. Lebah yang mati di dalam sarang dibuang dengan membawanya terbang menjauh dari sarang (sekitar kurang lebih 5 meter) lalu dijatuhkannya.

Lebah A. cerana mengatur suhu di dalam sarang pada umur 8-19 hari.

Aktivitas lebah mengatur suhu dilakukan bila suhu di dalam sarang meningkat

(30-320C) atau menurun di bawah 230C. Bila suhu di dalam sarang meningkat

lebah berkelompok di bagian atas sarang, kemudian mengepakkan sayap dengan

kecepatan tinggi (fanning)untuk menurunkan suhu. Cara lain untuk menurunkan

suhu di dalam sarang dilakukan dengan cara lebah berada di lubang sarang, abdomen diangkat kebelakang dengan posisi mengarah ke lubang sarang dan

melakukan fanning. Bila suhu di dalam sarang turun dibawah 230C lebah

(6)

lebah yang berada di bagian bawah sisir sarang. Lebah tampak bereaksi siaga (antena tegak dan tungkai depan menekuk) bila ada lebah yang melewatinya. Penjagaan koloni di luar sarang dilakukan dengan berdiam di lubang sarang dengan posisi berdiri dengan empat tungkai (tungkai tengah dan belakang), tungkai depan menekuk, dan antena tegak lurus.

LebahA. cerana mencari pakan pada umur 18-25 hari. Lebah pencari pakan

dicirikan sebagai lebah yang keluar dari sarang, terbang dan kembali dalam waktu 5-7 menit dengan membawa polen di tungkai belakangnya. Ciri lain lebah pencari pakan adalah lebah yang kembali ke sarang dalam waktu 2-3 menit dengan abdomen yang membesar, lebah tersebut membawa nektar atau air.

Setiap individuA. cerana memperlihatkan variasi kisaran umur di sebagian

besar aktivitas tersebut. Hal itu terlihat pada aktivitas A. ceranadi dalam sarang,

yaitu membersihkan sel, menutup sel madu, menutup sel larva, merawat ratu,

memadatkan polen, dan membuang sampah. Pada perilaku A. cerana di luar

sarang, variasi tersebut terlihat pada perilaku mengatur suhu dan menjaga koloni.

Diantara perilaku age polyethism A. cerana terdapat tiga perilaku yang

memperlihatkan pola yang tetap terjadi setiap hari, misalnya perilaku belajar terbang hanya terjadi pada 11.00-16.00, dengan frekuensi tertinggi pada pukul

14.00-16.00. Perilaku A. ceranalain yang memperlihatkan pola yang tetap setiap

hari adalah perilaku mencari makan dan menjaga koloni. Kedua perilaku tersebut memiliki aktivitas tertinggi pada 06.00-08.00 dan 16.00-18.00.

Beberapa aktivitas age polyethism A. cerana dilakukan secara bersamaan

pada umur yang sama. Hal tersebut terjadi pada perilaku membersihkan sel, merawat larva, menerima nektar, menutup sel madu, menutup sel larva, merawat ratu, dan membangun sarang.

Selain age polyethism, A. cerana melakukan aktivitas lain yang tidak

dipengaruhi oleh umur. Aktivitas tersebut meliputi menggigiti lapisan lilin penutup sel untuk keluar dari sel pupa, membersihkan diri, berjalan, aktivitas di

tempat,cluster,grooming, inspeksi sel dan menguapkan madu.

(7)

©Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencamtumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan , penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

(8)

OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN UMUR PADA

LEBAH PEKERJA

Apis cerana

EMILIA DARMAYANTI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Biologi

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(9)

Judul Penelitian : Obsevasi Perilaku Berdasarkan Umur pada Lebah

PekerjaApis cerana

Nama : Emilia Darmayanti

NRP : G 351060211

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Rika Raffiudin, M.Si. Drs. Moch. Chandra Widjaja, MM.

Ketua Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi Biologi Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Dedy Duryadi S. DEA Prof.Dr.Ir.Khairil A. Notodiputro,MS.

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga tesis yang berjudul: ”Observasi Perilaku Berdasarkan

Umur pada Lebah PekerjaApis cerana” ini dapat selesai.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Rika Raffiudin, M.Si. dan Drs. Moch. Chandra Widjaja, M.M. sebagai komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan, ilmu, kritikan, dan saran yang sangat berguna. Kepada Dr. Ir. Damayanti Buchori, M.Sc. sebagai penguji luar komisi ujian tesis, atas kritikan dan saran terhadap tesis ini. Kepada Dr. Ir. Dedy Duryadi S, DEA sebagai Ketua Program Studi Biologi, seluruh Staf Pengajar di Departemen Biologi khususnya Bagian Zoologi atas ilmu dan dukungan yang telah diberikan.

Ucapan terimakasih disampaikan juga kepada Departemen Agama RI untuk pemberian beasiswa studi S2, Drs. H. Muhammadin AR, MM, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 8 Jakarta atas kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk mengikuti studi S2, Bapak Subhan dari Pusat Perlebahan Nasional (Pusbahnas) Gunung Arca Sukabumi, dan Benny Waberdi, S.Si yang telah membantu penulis selama di lapangan. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada suami tercinta, ibu serta seluruh keluarga, dan teman-teman atas kesabaran, dukungan, bantuan, doa dan kasih sayangnya.

Akhir kata penulis memohon kepada Allah SWT, semoga senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan. Semoga tesis ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2008

(11)

OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN UMUR

PADA LEBAH PEKERJA

Apis cerana

EMILIA DARMAYANTI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis “Observasi Perilaku Berdasarkan

Umur pada Lebah Pekerja Apis cerana” adalah karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2008

Emilia Darmayanti

(13)

ABSTRACT

EMILIA DARMAYANTI. Behavior Observation of Apis cerana Based on the

Age of Bee Workers. Supervised by RIKA RAFFIUDIN and MOCH.

CHANDRA WIDJAJA

Honey bee division of labor is characterized by temporal age polyethism, in which young workers remain in the hive and perform task there, whereas old

workers perform outside task. Behavior in the western honey bee (Apis mellifera)

has been extensively studied. However, not complete data was found inA. cerana,

the eastern honey bee. Hence, the aims of this study were (i) to explore age

polyethism and other behavior types and (ii) variations behavior of A. cerana

within 25 days. Two colonies of A. cerana were used in this study. The first

colony observed was carried out on July 19 - August 13, 2007 and the second was observed on May 17 - June 10, 2008. Newly emerged bees from the two colonies were labeled on the bee thorax using different colors and numbers. Observation of honey bee behavior was performed from 06.00 am-06.00 pm within interval of two hours for 25 days. The age of the bees that performed a certain behavior as

well as the behavior duration was analyzed. The result showed that young A.

cerana worker performed ten indoor age polyethism i.e. cell cleaning , nursing brood, nursing queen, receiving nectar from incoming forager, orientation flight, building comb, brood capped, honey capped, food storer and removing debris behavior within 1-10, 3-9, 6-13, 3-14, 4-16, 6-18, 7-13, 5-12, 10-22, 12-23 days,

respectively. A. cerana outdoor tasks were ventilating, guarding, and foraging

within 8-19, 14-23, and 18-25 ages, respectively. Age bee variations and overlap behavior were observed in the cell cleaning, nursing queen, and brood capped, honey capped, food storer, removing debris, ventilating, and guarding behaviors. Orientation flight behavior showed specific pattern having peak time between 14.00-16.00. Two others specific pattern behaviors also shown in guarding and foraging behavior having peak time between 06.00-08.00 and 16.00-18.00. Other

A. cerana activities observed were chewing cap while the bee emerge, walking, resting, cell inspection, grooming (autogrooming and allogrooming), clustering, and fanning on honey cell.

(14)

RINGKASAN

EMILIA DARMAYANTI. Observasi Perilaku Berdasarkan Umur pada Lebah

Pekerja Apis cerana. Dibimbing oleh RIKA RAFFIUDIN dan MOCH.

CHANDRA WIDJAJA.

Lebah A. cerana merupakan serangga sosial dicirikan dengan adanya

perawatan keturunan bersama-sama dan pertemuan antar generasi. A. cerana

hidup dalam suatu kelompok yang disebut koloni, terdiri dari satu lebah ratu, ribuan pekerja, dan puluhan lebah jantan. Lebah pekerja melakukan banyak tugas

dalam koloninya tergantung pada umur lebah yang disebutage polyethism. Tujuan

penelitian ini adalah (i) mengeksplorasi jenis perilaku lebah pekerja A. cerana

umur 1 sampai dengan 25 hari, dan (ii) mempelajari adanya variasi perilaku yang terjadi pada lebah pekerja

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Juli – 13 Agustus 2007 dan 17 Mei – 10 Juni 2008 di Perhutani Gunung Arca Sukabumi. Analisis data dilakukan di Bagian Fungsi dan Perilaku Hewan, Departemen Biologi, FMIPA, IPB. Objek

penelitian adalah dua koloni lebah maduA. cerana. Setiap koloni terdiri dari satu

sisir sarang yang dimasukkan ke dalam sarang kaca (observation hive) berukuran

35 x 25 x 3 cm. Satu sisir sarang lengkap memiliki lebah ratu, lebah jantan, lebah pekerja, dan sel pupa pekerja. Penelitian diawali dengan pembuatan peta lokasi sel pupa yang bertujuan untuk mengetahui jumlah lebah yang keluar dari sisiran sarang dalam satu hari. Lebah yang keluar dari sel pupa pada hari pertama disebut kohort 1 dan lebah yang keluar pada hari kedua disebut kohort 2. Setiap kohort diamati lima lebah pekerja. Lebah yang keluar dari sel pupa diberi label berupa stiker bernomor dengan warna yang berbeda yang dilekatkan pada torak lebah. Pengamatan perilaku lebah dilakukan selama 25 hari dari pukul 06.00-18.00, dengan interval waktu dua jam dan diselang waktu istirahat 30 menit. Perilaku

yang diamati adalah perilaku dari tiap individu lebah pekerja A. cerana mulai

umur 1 - 25 hari. Data video hasil rekaman perilaku A. cerana dianalisis

menggunakan Cyberlink Power DVD dan Windows Media Player untuk mempelajari umur dan durasi perilaku. Rataan dan standar deviasi untuk suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya pada saat pengamatan perilaku dianalisis dengan korelasi Pearson (Program Systat 10).

Perilaku lebah pekerja A. cerana yang diamati terbagi dalam dua kategori,

yaitu perilaku yang berdasarkan umur (age polyethism) dan aktivitas lain. Age

polyethismterdiri dari perilaku di dalam sarang dan di luar sarang.Age polyethism

di dalam sarang antara lain membersihkan sel, merawat larva, menerima nektar, menutup sel madu dan sel larva, belajar terbang, merawat ratu, membangun

sarang, memadatkan polen, dan membuang sampah.Age polyethismdi luar sarang

terdiri dari perilaku mengatur suhu udara, menjaga koloni, dan mencari pakan.

Perilaku membersihkan sel dilakukan lebahA. ceranapada umur 1-10 hari

(15)

Lebah penerima nektar pada umur 3-14 hari di dalam sarang menerima nektar dengan jalan menjulurkan probosisnya ke lebah pencari pakan. Nektar yang diterima setelah melalui proses enzimatis di dalam lambung madu lebah penerima nektar disimpan ke dalam sel kosong yang terdapat di bagian atas, kiri dan kanan sisir sarang. Lebah menutup sel madu pada umur 5-12 hari dengan lapisan lilin yang diekskresikan melalui probosisnya. Sel madu yang ditutup adalah sel yang sudah terisi penuh dengan madu. Aktivitas menutup sel madu berlangsung 1-5 menit, lalu ditinggalkan, kemudian individu lain secara bergantian akan melanjutkan penutupan sel tersebut hingga selesai. Hal yang sama terjadi pada

perilaku menutup sel larva yang terjadi pada umur 7-13 hari. Sel larva A. cerana

yang ditutup adalah sel yang berisi larva tahap instar akhir dan tidak membutuhkan makanan lagi.

Apis cerana belajar terbang pada umur 4-16 hari. Belajar terbang berlangsung pada pukul 11.00-13.00, 14.00-16.00, dan 16.30-18.00. Lebah yang belajar terbang tampak berjalan cepat berkeliling sarang selama 4-6 menit. Kemudian bersama dengan beberapa lebah lain terbang selama 1-7 menit dengan jarak kurang dari satu meter di sekitar sarang, kemudian terbang kembali ke sarang.

AktivitasA. cerana merawat lebah ratu dilakukan oleh lebah yang berumur

6-13 hari. Aktivitas lebah merawat ratu dilakukan dengan cara lebah pekerja mengelilingi lebah ratu membentuk lingkaran bersama 8-9 lebah lain sambil mendekatkan antena atau menjulurkan probosis ke tubuh lebah ratu. Aktivitas ini bertujuan untuk mentrasfer feromon lebah ratu ke lebah lain dalam koloni.

Lebah A. cerana membangun sarang pada umur 6-23 hari. Aktivitas ini

dicirikan dengan lebah berkumpul bersama dengan lebah lain membentuk barisan rapat di bagian sarang yang masih kosong belum terbentuk sel sarang.

LebahA. cerana memadatkan polen yang dibawa oleh lebah pencari pakan

pada umur 10-22 hari. Polen akan disimpan di dalam sel oleh lebah pencari pakan. Kemudian lebah pekerja memasukkan kepalanya ke dalam sel berisi polen, mendorong polen untuk dipadatkan. Polen yang dipadatkan akan dilapisi madu untuk menjaga kelembabannya agar tidak terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.

Lebah melakukan aktivitas membuang sampah pada umur 12-23 hari, dengan cara membawa serpihan sel, kotoran, dan lebah mati keluar dari sarang. Lebah yang mati di dalam sarang dibuang dengan membawanya terbang menjauh dari sarang (sekitar kurang lebih 5 meter) lalu dijatuhkannya.

Lebah A. cerana mengatur suhu di dalam sarang pada umur 8-19 hari.

Aktivitas lebah mengatur suhu dilakukan bila suhu di dalam sarang meningkat

(30-320C) atau menurun di bawah 230C. Bila suhu di dalam sarang meningkat

lebah berkelompok di bagian atas sarang, kemudian mengepakkan sayap dengan

kecepatan tinggi (fanning)untuk menurunkan suhu. Cara lain untuk menurunkan

suhu di dalam sarang dilakukan dengan cara lebah berada di lubang sarang, abdomen diangkat kebelakang dengan posisi mengarah ke lubang sarang dan

melakukan fanning. Bila suhu di dalam sarang turun dibawah 230C lebah

(16)

lebah yang berada di bagian bawah sisir sarang. Lebah tampak bereaksi siaga (antena tegak dan tungkai depan menekuk) bila ada lebah yang melewatinya. Penjagaan koloni di luar sarang dilakukan dengan berdiam di lubang sarang dengan posisi berdiri dengan empat tungkai (tungkai tengah dan belakang), tungkai depan menekuk, dan antena tegak lurus.

LebahA. cerana mencari pakan pada umur 18-25 hari. Lebah pencari pakan

dicirikan sebagai lebah yang keluar dari sarang, terbang dan kembali dalam waktu 5-7 menit dengan membawa polen di tungkai belakangnya. Ciri lain lebah pencari pakan adalah lebah yang kembali ke sarang dalam waktu 2-3 menit dengan abdomen yang membesar, lebah tersebut membawa nektar atau air.

Setiap individuA. cerana memperlihatkan variasi kisaran umur di sebagian

besar aktivitas tersebut. Hal itu terlihat pada aktivitas A. ceranadi dalam sarang,

yaitu membersihkan sel, menutup sel madu, menutup sel larva, merawat ratu,

memadatkan polen, dan membuang sampah. Pada perilaku A. cerana di luar

sarang, variasi tersebut terlihat pada perilaku mengatur suhu dan menjaga koloni.

Diantara perilaku age polyethism A. cerana terdapat tiga perilaku yang

memperlihatkan pola yang tetap terjadi setiap hari, misalnya perilaku belajar terbang hanya terjadi pada 11.00-16.00, dengan frekuensi tertinggi pada pukul

14.00-16.00. Perilaku A. ceranalain yang memperlihatkan pola yang tetap setiap

hari adalah perilaku mencari makan dan menjaga koloni. Kedua perilaku tersebut memiliki aktivitas tertinggi pada 06.00-08.00 dan 16.00-18.00.

Beberapa aktivitas age polyethism A. cerana dilakukan secara bersamaan

pada umur yang sama. Hal tersebut terjadi pada perilaku membersihkan sel, merawat larva, menerima nektar, menutup sel madu, menutup sel larva, merawat ratu, dan membangun sarang.

Selain age polyethism, A. cerana melakukan aktivitas lain yang tidak

dipengaruhi oleh umur. Aktivitas tersebut meliputi menggigiti lapisan lilin penutup sel untuk keluar dari sel pupa, membersihkan diri, berjalan, aktivitas di

tempat,cluster,grooming, inspeksi sel dan menguapkan madu.

(17)

©Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencamtumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan , penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

(18)

OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN UMUR PADA

LEBAH PEKERJA

Apis cerana

EMILIA DARMAYANTI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Biologi

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(19)

Judul Penelitian : Obsevasi Perilaku Berdasarkan Umur pada Lebah

PekerjaApis cerana

Nama : Emilia Darmayanti

NRP : G 351060211

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Rika Raffiudin, M.Si. Drs. Moch. Chandra Widjaja, MM.

Ketua Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi Biologi Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Dedy Duryadi S. DEA Prof.Dr.Ir.Khairil A. Notodiputro,MS.

(20)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga tesis yang berjudul: ”Observasi Perilaku Berdasarkan

Umur pada Lebah PekerjaApis cerana” ini dapat selesai.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Rika Raffiudin, M.Si. dan Drs. Moch. Chandra Widjaja, M.M. sebagai komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan, ilmu, kritikan, dan saran yang sangat berguna. Kepada Dr. Ir. Damayanti Buchori, M.Sc. sebagai penguji luar komisi ujian tesis, atas kritikan dan saran terhadap tesis ini. Kepada Dr. Ir. Dedy Duryadi S, DEA sebagai Ketua Program Studi Biologi, seluruh Staf Pengajar di Departemen Biologi khususnya Bagian Zoologi atas ilmu dan dukungan yang telah diberikan.

Ucapan terimakasih disampaikan juga kepada Departemen Agama RI untuk pemberian beasiswa studi S2, Drs. H. Muhammadin AR, MM, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 8 Jakarta atas kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk mengikuti studi S2, Bapak Subhan dari Pusat Perlebahan Nasional (Pusbahnas) Gunung Arca Sukabumi, dan Benny Waberdi, S.Si yang telah membantu penulis selama di lapangan. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada suami tercinta, ibu serta seluruh keluarga, dan teman-teman atas kesabaran, dukungan, bantuan, doa dan kasih sayangnya.

Akhir kata penulis memohon kepada Allah SWT, semoga senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan. Semoga tesis ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2008

(21)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 9 September 1966 dari ayah bernama H. Mukandar (Alm.) dan ibu Hj. Atikah. Penulis merupakan putri ke enam dari enam bersaudara.

Penulis lulus dari SMA Negeri 8 Jakarta pada tahun 1985, dan tahun 1989 lulus dari Jurusan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Perguruan Tinggi IKIP Jakarta. Penulis masuk ke Program Studi Biologi, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006 dengan mendapat Beasiswa Utusan Daerah Departemen Agama Republik Indonesia.

(22)
(23)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

TINJAUAN PUSTAKA ... 4

Taksonomi dan DistribusiA. ceranadi Asia... 4

Biologi Lebah MaduA. cerana... 5

Pembagian Kasta Lebah MaduA. cerana... 6

Pembagian Tugas Berdasarkan Umur (Age polyethism) pada

Lebah PekerjaA. mellifera... 8

Hormon Juvenil (JH) ... 9

Age Polyethismdi Dalam Sarang ... 10

Age Polyethismdi Luar Sarang... 11

BAHAN DAN METODE ... 13

Waktu dan Tempat Penelitian... 13

Alat dan Bahan ... 13

Pembuatan Peta Lokasi Sel Pupa Lebah PekerjaA. cerana... 13

Pemberian Label pada Torak Lebah PekerjaA. cerana ... 14

Pengamatan Perilaku Lebah PekerjaA. cerana... 14

Analisis Data... 15

HASIL ... 17

Jumlah Imago Lebah PekerjaA. cerana ... 17

Jenis Perilaku Lebah PekerjaA. cerana... 17

DeskrispsiAge PolyethismLebah PekerjaA. cerana... 31

Age polyethismdi dalam sarang... 31

Age polyethismdi luar sarang ... 33

Aktivitas Lain Lebah PekerjaA. cerana ... 38

Aktivitas Perilaku Age Polyethism yang Berpola

padaA. cerana... 41

(24)

Perilaku Membersihkan padaA. cerana... 50

Perilaku Merawat Larva dan Lebah Ratu padaA. cerana... 51

Perkembangan Kelenjar Lilin padaA. cerana... 52

Perilaku Menyimpan Makanan padaA. cerana... 53

Perilaku Terbang padaA. cerana... 54

Perilaku Mengatur Suhu Sarang padaA. cerana ... 55

Perilaku Mempertahankan Koloni padaA. cerana... 56

PerilakuAge Polyethismyang Berpola padaA. cerana ... 57

PerbandinganAge Polyethism A. ceranadanA. mellifera... 58

SIMPULAN DAN SARAN ... 60

Simpulan ... 60

Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(25)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Perilaku lebah pekerjaA. ceranayang diamati ………... 15

2 Jumlah imagoA. ceranayang keluar dari sel pupa ... 17

3 Perilaku imago lebah pekerjaA. cerana... 18

4 Data perilaku age polyethism perindividu lebah

A. cerana………. 20

5 Waktu dan durasi belajar terbang lebah A. cerana... 35

6 Waktu dan durasi menjaga koloni (patrolling) lebah

A. cerana………. 38

7 Rata-rata durasi imagoA. ceranakeluar dari sel pupa ……… 39

8 Korelasi antara aktivitas belajar terbangA. cerana

dengan faktor lingkungan ………. 44

9 Korelasi antara aktivitas menjaga koloni A. cerana

dengan faktor lingkungan ………. 45

10 Korelasi antara aktivitas mencari pakan A. cerana

(26)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Lokasi kelenjar-kelenjar yang memproduksi feromon... 6

2 Kasta pada koloniA. cerana...

8

3 Sarang kaca (observation hive) dengan satu sisir lebahA. cerana.... 16

4 Label nomor berwarna untuk tanda pada torakA. cerana... 16

5 Kaca penutup sisi sarang yang sedang diangkat ... 16

6 Lebah pekerjaA. ceranayang sudah diberi label nomor berwarna,

misalnya warna putih koloni 1 kohort 2, warna merah koloni 2

kohort 1... 16

7 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebahA. cerananomor 7 (koloni II, kohort 1) ... 26

8 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebahA. cerananomor 10 (koloni II, kohort 1) ... 27

9 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebahA. cerananomor 12 (koloni II, kohort 1) ... 28

10 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebahA. cerananomor 13 (koloni II, kohort 1) ... 29

11 Tumpang tindih (overlapping) perilaku age poyethism dengan

umur pada lebahA. cerananomor 10 (koloni II, kohort 1) ... 30

12 Perilaku lebah pekerjaA. ceranapada tiga hari pertama... 34

13 Perilaku lebah pekerjaA. ceranano.8 (koloni1, kohort2)

sedang menerima madu dari lebah pencari pakan... 34

14 Perilaku lebah pekerjaA. ceranano.9 (koloni 1, kohort 2)

sedang merawat lebah ratu ... 34

15 Perilaku lebah pekerjaA. cerana no. 20 (koloni 1, kohort 2)

sedang membangun sarang ... 37

(27)

sarang... 37

17 Perilaku lebah pekerjaA. ceranamenjaga koloni ... 37

18 Perilaku lebah pencari pakanA. ceranakembali ke sarang

membawa polen... 40

19 Imago lebah pekerja ... 40

20 Perilaku lebah pekerjaA. cerana no. 6 (koloni 1, kohort2)

melakukan inspeksi sel ... 40

21 Perilaku lebah pekerjaA. ceranamembentuk cluster ... 42

22 Perilaku lebah pekerjaA. ceranano. 18 (koloni 1, kohort 2)

grooming lebah pekerja lain ... 42

23 Perilaku lebah pekerjaA. ceranano. 8 (koloni1, kohort2)

sedangfanningmenguapkan madu ... 42

24 Aktivitas belajar terbang lebahA. cerana... 43

25 Aktivitas menjaga koloni lebahA. cerana... 43

26 Aktivitas mencari pakan lebahA. cerana... 44

(28)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Data durasi perilaku age polyethism per individu lebah

PekerjaA. cerana... 67

2 Data suhu (0C) di luar sarangA. cerana koloni I ... 82

3 Data suhu (0C) di dalam sarangA. ceranakoloni II ... 83

4 Data suhu (0C) di luar sarang A. cerana koloni II ... 84

5 Data kelembaban (%) di sekitar sarangA. cerana koloni I... 85

6 Data kelembaban (%) di sekitar sarangA. cerana koloni II ... 86

(29)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia memiliki kondisi iklim tropis dan keanekaragaman jenis flora dan

fauna. Salah satu keanekaragaman fauna yang dimiliki adalah lebah madu.

Terdapat beberapa macam spesies lebah madu di Indonesia, yaitu Apis cerana,

A. dorsata (Ruttner 1988), A. koschevnikovi (Tingek et al. 1988), A. nigrocincta

(Hadisoesiloet al. 1995), dan A. andreniformis(Wu & Kuang 1987).

LebahA. cerana merupakan serangga sosial yang hidup dalam satu koloni.

Satu koloni lebah madu terdiri dari satu lebah ratu (queen), ratusan lebah jantan

(drone), dan ribuan lebah pekerja (worker). Setiap anggota koloni memiliki spesialisasi tugas dalam tingkatan sosial lebah madu. Lebah ratu dan jantan adalah

anggota koloni yang melakukan aktivitas reproduksi. Lebah pekerja melakukan

aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan koloni seperti mencari pakan, membuat

sarang bahkan mempertahankan koloni.

Sebagian besar anggota koloni lebah adalah lebah pekerja yang bertugas

sebagai pencari pakan berupa nektar dan tepung sari (pollen) (Michener 1974).

Lebah pekerja melakukan banyak tugas dalam koloni yang berhubungan dengan

umur disebut age polyethism. Dengan kata lain, bahwa lebah pekerja memiliki

perilaku yang berbeda tergantung pada umur lebah (age related division of

labour). Perilaku ini bersifat temporal (Winston 1987).

Menurut Winston (1987) dan Robinson (1992) lebah pekerja A. mellifera

umur 1-20 hari bertugas di dalam sarang, sedangkan lebah dewasa umur 15-30

hari bertugas di luar sarang. Perilaku lebah pekerjaA. mellifera yang dilakukan di

dalam sarang antara lain membersihkan sel sarang (1-9 hari), memberi makan

larva (3-10 hari), merawat ratu (4-15 hari), dan menerima madu (9-17 hari).

Perilaku lebah pekerjaA. melliferalainnya adalah membuang sampah (9-21 hari),

menyimpan polen (9-20 hari), membangun sarang (12-21 hari), dan mengatur

suhu udara (14-21 hari). Perilaku lebah pekerja A. mellifera di luar sarang

meliputi menjaga koloni (15-28 hari) dan mencari pakan (19-29 hari).

(30)

yang mengontrol age polyethism pada lebah madu. Selain itu perkembangan

beberapa kelenjar juga mendukung adanya age polyethism ini. Lebah madu

dengan komposisi JH rendah berhubungan dengan tingkah laku di dalam sarang

seperti merawat larva. Komposisi JH akan meningkat setelah lebah mencapai

umur 3 minggu. Pada kondisi seperti ini lebah sudah dapat bertugas di luar sarang

untuk mencari pakan (Robinson 1992).

Penelitian tentang perilaku yang berhubungan dengan age polyethism pada

lebah pekerja A. mellifera telah banyak dilakukan. Sedangkan pada A. cerana

belum ada data lengkap mengenai perilaku yang berhubungan dengan age

polyethism.

Lebah A. cerana merupakan lebah jenis kedua yang banyak diternakkan

setelahA. mellifera. LebahA. ceranamerupakan lebah lokal Asia danA. mellifera

merupakan lebah asal Eropa. Lebah A. mellifera banyak diternakan masyarakat

karena sifat adaptasinya yang tinggi terhadap berbagai keadaan iklim, banyak

menghasilkan madu dan tidak terlalu agresif (Gojmerac 1983). Walaupun daya

adaptasinya tinggi tetapi ketahanan terhadap tungau parasit sangat rendah. Hal ini

berlawanan dengan A. cerana yang memiliki ketahanan terhadap seragan tungau

Varrhoa(Morse 1997).

Lebah A. cerana memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di

Indonesia yang beriklim tropis. Hingga saat ini masyarakat pedesaan dan kawasan

sekitar hutan sudah banyak yang melakukan pengembangan budidaya A. cerana.

Selain sebagai mata rantai dalam penunjang perekonomian masyarakat, A. cerana

dapat berpotensi juga sebagai polinator tanaman hutan sehingga membantu dalam

optimalisasi produk hasil hutan.

Mengingat besarnya potensi lebah A. cerana yang ada di Indonesia,

khususnya yang mengarah pada optimalisasi sistem pertanian, kehutanan bahkan

perekonomian masyarakat maka perlu penelaahan lebih mendalam mengenai

lebah A. cerana. Penelaahan mengenai A. cerana lebih awal dapat dilakukan

dengan mempelajari perilaku khususnya perilaku lebah pekerja dan biologi lebah

tersebut. Informasi yang diperoleh dapat diteruskan untuk pengembangan lebah

madu di Indonesia dan sekaligus dapat menjadi data dasar bagi peneliti dalam

(31)

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengeksplorasi jenis perilaku lebah pekerjaA. ceranaumur 1 sampai

dengan 25 hari.

2. Mempelajari adanya variasi perilaku yang terjadi pada lebah pekerja

A. ceranaberdasarkan kepada pola dan durasi perilaku.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi tentang jenis perilaku

lebah pekerja A. ceranaumur 1 sampai dengan 25 hari. Perilaku lebah pekerja A.

cerana diharapkan dapat melengkapi data dasar mengenai age polyethism lebah madu yang sudah ada, terutama lebah madu lokal. Selain itu dapat menjadi

pijakan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti perilaku spesifik lain yang

menarik dari lebah A. cerana. Selain itu diharapkan informasi dari penelitian ini

(32)

TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi dan DistribusiA. ceranadi Asia

Lebah madu termasuk dalam Klas Insecta, Ordo Hymenoptera, Subordo

Apocrita, Superfamili Apoidea, Famili Apidae, Subfamili Apinae, dan genusApis

(Borror et al. 1982; Goulet & Huber 1993). Terdapat beberapa macam spesies

lebah madu di Indonesia, yaitu Apis cerana, A. dorsata (Ruttner 1988), A.

koschevnikovi (Tingek et al. 1988), A. nigrocincta(Hadisoesilo et al. 1995), dan

A. andreniformis (Wu & Kuang 1987). Berdasarkan morfologi, A. cerana

diklasifikasikan kedalam empat subspesies: A. c. cerana, A. c. indica, A. c.

himalaya, danA. c. japonica(Ruttner 1988; Damus & Otis 1997).

Distribusi lebahA. c. cerana di Afganistan, Pakistan, India utara, Cina, dan

Vietnam utara. A. cerana indica–Fabricius tersebar di India selatan, Srilangka,

Bangladesh, Birma, Malaysia, Indonesia dan Philipina. A. cerana himalaya di

daerah pegunungan Himalaya. Lebah A. cerana japonica Fabricius tersebar di

Jepang.

Di Indonesia distribusi A. cerana sangat luas, yaitu di daerah pedesaan dan

kawasan hutan (Damus & Otis, 1997). Di IndonesiaA. cerana banyak diternakan

oleh masyarakat pedesaan kedua setelah A. mellifera. Lebah A. cerana banyak

diternakkan masyarakat karena mudah diternakan dengan cara yang sederhana,

tahan terhadap tungau parasit, agresif, dan daya adaptasi tinggi terhadap iklim

tropis (Morse 1967). Berbeda dengan A. mellifera yang rentan terhadap serangan

tungau parasit dan tidak begitu agresif (Gojmerac 1983). Selain itu A. mellifera

kurang suka berpindah tempat (Pavord 1975) seperti yang sering terjadi pada A.

cerana. Jumlah individu dalam satu koloni A. ceranatidak sebanyakA. mellifera,

dengan demikian produksi madu yang dihasilkan dalam satu koloni A. cerana

tidak sebanyakA. mellifera(Gojmerac 1983).

Biologi Lebah MaduA. cerana

Lebah madu A. cerana adalah serangga sosial yang dicirikan dengan

(33)

antar generasi (Wilson 1973). Dengan demikian, lebah A. cerana hidup bersama membentuk keluarga yang dinamakan koloni.

Tubuh lebah madu terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kepala, torak, dan

abdomen. Kepala lebah madu dilihat dari depan berbentuk segitiga. Pada kepala

lebah madu terdapat sepasang mata majemuk, mata tunggal (tiga buah membentuk

segitiga), antena, dan mulut. Mulut terdiri dari mandibula sebagai alat pengunyah

dan probosis untuk menghisap air dan nektar. Sepasang antena yang terdapat di

kepala berfungsi sebagai alat peraba yang responsif terhadap rangsangan mekanis

dan kimiawi (Snodgrass & Erickson 1992).

Torak lebah madu terdiri dari tiga segmen, yaitu protoraks, mesotoraks dan

metatoraks, masing-masing segmen dilengkapi dengan sepasang tungkai. Pada

torak segmen kedua (mesotoraks) dan ketiga (metatoraks) masing-masing

dilengkapi dengan sepasang sayap. Sayap belakang lebih pendek dari sayap

depan. Lebah madu memiliki tungkai yang terdiri dari enam segmen yang

dihubungkan oleh penghubung fleksibel. Segmen pertama adalah koksa yang

menempel pada torak, diikuti berturut-turut trokanter, femur, tibia, tarsus, dan

pretarsus. Pada tungkai belakang lebah pekerja terdapat struktur khusus untuk

menyimpan polen disebut korbikulum. (Winston 1987).

Pada fase larva lebah madu memiliki abdomen yang terdiri dari sepuluh

segmen. Pada fase pupa segmen pertama pindah menjadi bagian torak

(propodeum). Pada lebah madu dewasa abdomen terdiri dari sembilan segmen.

Tetapi abdomen lebah ratu dan lebah pekerja hanya enam segmen yang jelas

terlihat, tiga segmen lainnya mengalami degenerasi dan perubahan bentuk

sehingga tidak dapat dibedakan. Abdomen lebah jantan terlihat tujuh segmen.

Setiap segmen abdomen lebah terdiri dari bagian atas (tergum) dan bawah

(sternum). Tergum lebih besar dari sternum. Setiap bagian tepi segmen abdomen

saling menutupi satu sama lain dan dihubungkan dengan membran tipis yang

melipat sehingga dapat memanjang dan memendek (Snodgrass & Ericsson 1992).

Berdasarkan morfologi ukuran tubuh A. cerana hampir sama dengan A.

(34)

sebagian besar berwarna kuning atau coklat, sedangkan A. mellifera berwarna hitam. Perbedaan pada venasi sayap dapat dilihat pada ukuran indeks kubital,

yaitu indeks kubital A. cerana adalah 4.40 dan A. mellifera 2.30 mm (Ruttner

1988).

Terdapat beberapa perkembangan kelenjar pada lebah madu yang

mendukung aktivitas lebah di dalam dan di luar sarang. Kelenjar-kelenjar tersebut

berkembang berdasarkan tingkatan usia dan memproduksi hormon tertentu di

dalam tubuh (Gambar 1). Kelenjar makanan atau kelenjar hipofaringeal

(hypopharingeal gland) diproduksi di bagian sisi kepala. Kelenjar mandibular (mandibular gland) diproduksi di bagian mulut. Kelenjar lilin (wax gland) diproduksi di bagian abdomen sebelah ventral, segmen III, IV, dan V. Kelenjar

bau (Nosonov gland) diproduksi pada abdomen sebelah dorsal segmen VII.

Kelenjar sengat (sting gland) diproduksi pada bagian ujung abdomen (Snodgrass

& Erickson 1992).

Pembagian Kasta Lebah MaduA. cerana

Berdasarkan kepada kemampuan bereproduksi dalam satu koloni lebah madu

terdiri dari kasta reproduktif dan kasta non reproduktif. Kasta reproduktif adalah

lebah ratu dan lebah jantan. Lebah ratu bersifat diploid dan lebah jantan bersifat

haploid. Satu koloni lebah madu terdiri dari satu lebah ratu, ratusan lebah jantan

dan ribuan lebah pekerja. Kasta berbeda memiliki peranan yang berbeda di dalam

koloni.

Gambar 1 Lokasi kelenjar-kelenjar yang memproduksi feromon padaApis

(35)

Dalam satu siklus hidup, lebah ratu hanya kawin satu kali dan selanjutnya

bertelur hingga akhir hidupnya. Perkawinan lebah ratu terjadi di angkasa pada

siang hari saat udara cerah di lokasi yang disebut Drone Congregation Area

(DCA), merupakan tempat berkumpulnya lebah jantan (Akratanakul 1990). Lebah

ratu A. cerana kawin pada umur 6-8 hari setelah dewasa lebih awal dari A. mellifera, yaitu pada umur 8-9 hari (Wongsiri 1995). Lebah ratu yang sudah kawin dan kantung spermatekanya penuh akan bertelur setelah dua hari

perkawinan. Lebah ratuA. melliferadapat menghasilkan 1500–2000 telur tiap hari

(Akratanakul 1990). Lebah ratu mampu bertelur terus menerus sampai umur 2-3

tahun atau sampai simpanan sperma yang ada habis (Free 1982). Telur-telur yang

dibuahi lebah ratu berkembang menjadi lebah jantan dan telur yang tidak dibuahi

menjadi lebah pekerja (steril). Semua kasta lebah madu berkembang dengan

tahapan yang sama,yaitu tahap telur, larva, pupa, dan dewasa (Winston 1987).

Lebah ratu A. mellifera memiliki ujung abdomen yang runcing dan

berkembang menjadi ovipositor yang berwarna kelabu sampai hitam. Torak

berwarna hitam dan skutelum hitam kecoklat-coklatan. Ovarium lebah ratu

berkembang sangat baik sehingga abdomen membesar. Lebah ratu tidak memiliki

beberapa perilaku penting seperti merawat keturunan (telur, larva, pupa),

menghasilkan lilin, membangun sarang, dan mencari makan (nektar dan polen)

(Free 1982).

Lebah jantan berasal dari telur yang tidak dibuahi jumlahnya berkisar dari

beberapa puluh sampai beberapa ratus dalam satu koloni (Winton 1987). Lebah

jantan hanya berfungsi untuk mengawini lebah ratu dan diberi makan oleh lebah

pekerja karena tidak mampu mencerna makanan (Akratanakul 1990; Hrassnigget

al. 2005). Ukuran tubuh lebah jantan lebih besar daripada lebah pekerja tetapi

lebih kecil dari lebah ratu (Gambar 2). Lebah jantan melakukan terbang dalam

waktu yang singkat untuk tiga tujuan, yaitu membersihkan diri, mencari lokasi

perkawinan (DCA) dan berkerumun untuk pindah dari sarang (swarm). Organ

genitalia jantan akan menempel pada vagina lebah ratu setelah perkawinan selesai.

Hal ini menyebabkan jantan akan mati dalam waktu kurang dari satu jam setelah

(36)

Lebah jantan memiliki torak berwarna hitam, skutelum dan seluruh segmen

pada abdomennya berwarna hitam kecoklatan. Lebah jantan tidak mempunyai

sengat, tidak mempunyai organ untuk mengumpulkan tepung sari (pollen basket),

probosis lebih pendek dari lebah pekerja dan mata sangat besar. Lebah jantan

mengkonsumsi pakan yang berlebih di dalam sarang. Sehingga pada musim

paceklik banyak lebah jantan yang dimatikan oleh lebah pekerja dengan tujuan

untuk kestabilan koloni karena pakan yang tersedia terbatas (Free 1982).

Lebah pekerja (worker) adalah kasta nonreproduktif bersifat diploid. Lebah

pekerja (worker) merupakan kelompok yang jumlahnya paling besar dalam koloni

(30.000-60.000 ekor) pada A. mellifera. Lebah pekerja merupakan lebah betina

dengan ovarium yang kecil dan pada kondisi yang normal tidak dapat

menghasilkan telur (Gojmerac 1983). Lebah pekerja mempunyai sengat yang

berfungsi untuk mempertahankan koloni terhadap serangan predator. Lebah

pekerja yang telah menyengat musuh, akan mati karena sengatnya tertinggal pada

tubuh organisme yang disengat (Winston 1987).

Pembagian Tugas Berdasarkan Umur (Age polyethism) pada Lebah Pekerja A. mellifera

Apis mellifera melakukan tugas di dalam koloni berdasarkan umur dan kondisi fisiologis (Free 1982). Tugas lebah pekerja terbagi menjadi tugas di dalam

a b

c

Gambar 2 Kasta pada koloni lebahA. cerana: (a) lebah ratu, (b) lebah jantan,

dan (c) lebah pekerja.

(37)

sarang dan di luar sarang. Tugas di dalam sarang dilakukan oleh lebah muda umur

1-21 hari. Sedangkan tugas di luar sarang dilakukan oleh lebah yang lebih dewasa,

umur 15-30 hari. Lebah pekerja yang bekerja di dalam sarang kelenjar sengatnya

masih berkembang dan belum berfungsi dengan baik. Lebah pekerja yang bekerja

di luar sarang sengatnya sudah berfungsi dengan baik (Winston 1987).

Berdasarkan pembagian tugas di dalam dan di luar sarang, terdapat keuntungan

efektifitas kerja pada lebah. Lebah pekerja muda dapat melakukan tugas yang

aman di dalam sarang sehingga terhindar dari musuh (Tofilski 2002).

Pembagian tugas berdasarkan umur pada lebah pekerja dipengaruhi oleh

perkembangan kelenjar seperti kelenjar mandibular, kelenjar hipofaringeal dan

kelenjar lilin. Perkembangan kelenjar hipofaringeal dipengaruhi oleh hormon

juvenil (Juvenile Hormone) (Huanget al.1994).

Hormon Juvenil (JH)

Hormon juvenil (JH) adalah hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh

organ corpora allata (CA), pasangan kelenjar endokrin yang diregulasi oleh sel

neurosekretori pada otak. Fungsi hormon ini adalah mengontrol sifat fisik pada

tahap embrionik akhir dan perkembangan tingkah laku serangga. Selain itu, JH

juga berperan dalam mengontrolage polyethismpada lebah madu. Konsentrasi JH

pada A. mellifera akan meningkat sejalan dengan perkembangan usia lebah

pekerja (Robinson 1987, 1992). Huang et al. (1994) menyatakan bahwa A.

mellifera pada usia muda memiliki biosintesis JH rendah dan lebah pekerja dewasa memiliki biosintesis JH tinggi. Pernyataan yang sama didapatkan dari

hasil penelitian Huang (2001) pada lebah pekerja A. cerana. Apis cerana yang

baru keluar dari sel pupa memiliki konsentrasi JH yang rendah, lebah perawat

memiliki JH sedang, dan lebah pencari pakan memiliki JH yang tinggi.

Berdasarkan perubahan konsentrasi JH terhadap perkembangan usia lebah

pekerja, maka dapat dinyatakan bahwa ukuran kelenjar hipofaringeal akan

berbanding terbalik dengan umur lebah pekerja dan biosintesis JH. Di samping itu

lebah penjaga memiliki kelenjar hipofaringeal lebih besar dibanding lebah pencari

(38)

Age Polyethismdi Dalam Sarang

Tugas lebah madu A. mellifera di dalam sarang meliputi; membersihkan

sarang, merawat larva, merawat ratu, dan membangun sarang (Winston 1987).

Apis mellifera melakukan tugas membersihkan sel pada umur 1-9 hari. Tujuan membersihkan sel adalah untuk mempersiapkan sebagai tempat ratu meletakkan

telurnya.

Apis mellifera muda melakukan tugas merawat larva. Lebah pekerja A. cerana mulai memberi makan larva pada umur 3 hari (Koeniger 1995). Larva diberi makan oleh lebah pekerja yang bertugas memberi makan. Lebah pekerja

memberi makanan yang diproduksi oleh kelenjar hipofaringeal dan kelenjar

mandibular. Makanan larva mengandung komponen jernih dari sekresi kelenjar

hipofaringeal yang dicampur dengan madu dan enzim pencernaan. Pada A.

mellifera perkembangan kelenjar hipofaringeal mulai terjadi pada umur 2-4 hari (Winston 1987).

Selain merawat larva, lebah pekerja A. mellifera juga merawat lebah ratu,

yaitu memberi makan, membersihkan tubuh ratu (menelisik), menyentuhkan

antena, dan menjulurkan probosis lebah pekerja ke tubuh lebah ratu. Tujuan

menyentuhkan antena dan menjulurkan probosis lebah pekerja ke tubuh ratu untuk

mentransfer feromon ratu untuk dikenalkan kepada lebah pekerja lain sebagai

anggota koloni yang sama. Feromon adalah senyawa kimia yang disekresikan oleh

kelenjar eksokrin berfungsi untuk menimbulkan perilaku atau respon fisiologis

hewan lain dari spesies yang sama dan sebagai sinyal kimia. Feromon

disekresikan sebagai cairan dan ditransmisikan dalam bentuk gas. Feromon ratu

kemudian oleh lebah pekerja ditransfer saat memberi makan kepada lebah pekerja

lainnya dalam satu koloni. Transfer feromon melalui kontak antena tidak hanya

sebagai sinyal kimia keberadaan ratu di dalam sarang tetapi juga mendeteksi

keberadaan ratu di luar sarang. Bila ratu pindah dari sarang maka dengan mudah

lebah pekerja dapat menemukan keberadaan ratu dengan mendeteksi sinyal kimia

feromon lewat udara (Free 1987).

Lebah pekerjaA. ceranamulai membangun sarang pada umur 7 atau 8 hari.

(39)

maksimum pada hari ke 12 dan 13, setelah hari ke 22 mulai mengalami degenerasi

(Koeniger 1995).

Age Polyethismdi Luar Sarang

Tugas A. mellifera di luar sarang meliputi mengatur suhu udara, menjaga

koloni (guarding) dan mencari pakan (foraging) (Winston 1987). Tugas di luar

sarang terjadi pada saat kelenjar venom sudah disekskresikan, yaitu pada hari

ke-15 pada lebahA. m. scutellata(Whiffleret al. 1988)

Pada A. melliferatugas menjaga koloni mulai terjadi pada umur 12 dan 25 hari (Winston 1987). Aktivitas menjaga koloni umumnya dilakukan lebah dalam

upaya mempertahankan koloni. Menurut Breed (1991) lebah yang menjaga koloni

adalah lebah pekerja dengan usia rata-rata 15 hari. Lebah penjaga koloni

melakukan tugas di pintu sarang, mengenali anggota koloni yang baru masuk

sarang, dan mengenali musuh yang akan masuk atau mengganggu.

Mempertahankan koloni didukung juga dengan keberadaan lebah penyengat

(stinger). Lebah penyengat memiliki usia rata-rata 19 hari. Lebah ini akan

memberikan respon terhadap adanya gangguan dari luar (Breed et al. 2004).

Sebagian lebah penyengat akan terbang keluar sarang dan menyengat predator

yang menganggu. Feromon tanda bahaya (alarm pheromone) adalah sinyal

kimiawi isopentyl acetate yang dilepaskan oleh lebah pekerja sebagai peringatan

tanda bahaya (Free 1987).

Lebah pencari pakan (forager) disebut juga dengan ”lebah lapangan”

(Koeniger 1995). Lebah pencari pakan mengumpulkan polen sebagai sumber

protein, nektar sebagai sumber karbohidrat, air untuk mendinginkan sarang, dan

mencairkan madu sebagai makanan larva. Suksesnya aktivitas mencari pakan

tergantung kepada kemampuan lebah pencari pakan dalam mengajak anggota lain

dalam koloni untuk menemukan sumber pakan. Lebah pencari pakan biasanya

memberikan informasi keberadaan sumber pakan melalui komunikasi dalam

bentuk gerakan. Gerakan berputar (round dance) adalah jenis perilaku untuk

memberikan informasi letak sumber pakan pada jarak kurang dari 50-100 m.

(40)

pakan dari sarang berdasarkan arah matahari. Waggle dance memberikan

(41)

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Juli – 13 Agustus 2007 (koloni I)

dan tanggal 17 Mei – 10 Juni 2008 (koloni II) di Pusat Perlebahan Nasional

Perhutani Unit III Jawa Barat di Gunung Arca Sukabumi Jawa Barat. Analisis

data dilakukan di Bagian Fungsi dan Perilaku Hewan, Departemen Biologi,

FMIPA, IPB.

Alat dan Bahan

Objek penelitian yang digunakan adalah dua koloni lebah madu A. cerana

yang berasal dari Gunung Arca Sukabumi Jawa Barat. Setiap koloni terdiri dari

satu sisir sarang yang memiliki barisan sel-sel di bagian sisi kiri dan kanan. Satu

sisir sarang lengkap memiliki lebah ratu, lebah pekerja, lebah jantan, dan sel pupa

pekerja. Sisir sarang yang digunakan berukuran 35 x 25 x 3 cm yang dimasukkan

ke dalam sarang kaca (observation hive) (Winston 1987) (Gambar 3). Sarang kaca

diletakkan di area pinggir hutan Gunung Arca Sukabumi. Koloni A. cerana yang

diamati merupakan koloni yang beraktivitas normal yang ditandai dengan adanya

sel yang berisi nektar, polen, telur, dan larva. Perilaku lebah pekerja diamati

menggunakanHandycam. Penandaan pada torak menggunakan label stiker nomor

berwarna buatan Jerman Opalithplattchen mit Nr. 1-99 (Gambar 4), pinset, lup,

dan jarum pentul. Plastik transparansi, spidol, dan asap digunakan untuk

pembuatan peta lokasi sel pupa. Data lingkungan berupa suhu, intensitas cahaya

dan kelembaban udara diukur berturut-turut menggunakan termometer, RH meter,

dan luxmeter. Air gula digunakan sebagai bahan makanan tambahan pengganti

nektar.

Pembuatan Peta Lokasi Sel Pupa Lebah PekerjaA. cerana

Pembuatan peta lokasi sel pupa bertujuan untuk mengetahui jumlah pupa

yang akan keluar menjadi imago lebah. Lebah yang keluar dari sel pupa pada hari

(42)

diamati lima lebah pekerja. Jumlah imago lebah dihitung dari imago lebah yang

keluar pada kedua sisi sisiran sarang (kiri dan kanan).

Dalam pembuatan peta lokasi sel pupa lebah pekerja, terlebih dahulu kaca

penutup pada kedua sisi sarang diangkat dari sarang kaca (Gambar 5). Lebah yang

berada pada kedua sisi disingkirkan perlahan menggunakan jari dan diberi asap.

Hal ini bertujuan untuk memutuskan jalur komunikasi berupa sinyal kimiawi yang

dilepaskan oleh lebah pekerja dalam bentuk tanda bahaya (alarm feromon)

(Visscher et al 1995). Selanjutnya plastik transparansi diletakkan di atas sel

sarang lalu sel pupa digambar secara manual.

Pemberian Label Bernomor Pada Torak Lebah PekerjaA. cerana

Imago lebah pekerja yang keluar dari sel pupa dilekatkan label bernomor

pada torak dengan warna yang berbeda untuk imago yang keluar pada hari yang

berbeda (Gambar 6). Pemberian label dilakukan dengan cara memegang bagian

abdomen lebah pekerja. Kemudian label dilekatkan pada torak dengan bantuan

lem, pinset, jarum pentul, dan lup. Lebah pekerja yang sudah diberi label

diletakkan kembali ke sisiran sarang untuk diamati perilakunya. Pemberian label

pada torak dilakukan dari pukul 6.00-10.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut

dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan seperti suhu, intensitas cahaya

dan kelembaban yang dapat mempengaruhi kestabilan koloni. Hal ini

dimaksudkan untuk menjaga kondisi koloni agar tetap stabil pada saat terganggu

dengan pemberian label. Karena pada saat pemberian label penutup kaca diangkat

sehingga koloni lebah akan terpapar oleh cahaya dan panas secara langsung dari

lingkungan. Dikhawatirkan bila terlalu lama (lebih dari 4 jam) dalam kondisi

terpapar cahaya dan panas secara langsung dapat mengganggu kestabilan koloni

dan akan menyulitkan pemberian label dan pengamatan selanjutnya.

Pengamatan Perilaku Lebah PekerjaA. cerana

Pengamatan perilaku lebah pekerja dilakukan dengan menggunakan

Handycam Panasonic SDR-H20. Metode yang digunakan dalam pengamatan

adalah metode focal animal sampling (Martin & Bateson 1993). Pengamatan

(43)

waktu 2 jam dan diselang waktu istirahat 30 menit. Perilaku yang diamati adalah

jenis perilaku dari tiap individu lebah pekerja A. cerana mulai umur 1 - 25 hari

(Tabel 1). Selain itu dilakukan pengamatan durasi lamanya aktivitas perilaku,

variasi dari setiap perilaku tersebut, dan perilaku yang berpola seperti belajar

terbang, menjaga koloni, dan mencari pakan dari setap individu lebah. Selama

pengamatan dilakukan pencatatan terhadap lebah yang mati.

Tabel 1 Perilaku lebah pekerjaA. ceranayang diamati

No. Perilaku

1 Menggigiti tutup sel untuk keluar dari sel pupa

2 Membersihkan diri

3 Berjalan

4 Aktivitas di tempat

5 Inspeksi sel

6 Membentuk barisan rapat

7 Menelisik

8 Menguapkan madu

9 Membersihkan sel

10 Merawat larva

11 Menerima nektar

12 Menutup sel madu

13 Menutup sel larva

14 Belajar terbang

15 Merawat ratu

16 Membangun sarang

17 Memadatkan polen

18 Membuang sampah

19 Mengatur suhu udara

20 Menjaga koloni

21 Mencari pakan

Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menganalisis video hasil rekaman

menggunakan Cyberlink Power DVD dan Windows Media Player. Analisis

dilakukan untuk mempelajari kisaran umur dan durasi dari setiap perilaku yang

teramati (Tabel 1). Selanjutnya kisaran umur dan durasi setiap perilaku dianalisis

(44)

Gambar 3 Sarang kaca (Observation hive) lebahA. ceranadengan satu sisir lebah.

Gambar 4 Label nomor berwarna untuk tanda pada torakA. cerana.

Gambar 5 Kaca penutup sisi sarang yang sedang diangkat.

Gambar 6 Lebah pekerjaA. ceranayang sudah diberi label nomor berwarna,

misalnya warna putih koloni I kohort 2, warna merah koloni II kohort 1.

sisi kanan sisiran sarang

lubang masuk ke sarang

(45)

HASIL

Jumlah Imago Lebah PekerjaA. cerana

Berdasarkan hasil pembuatan peta lokasi sel pupa, dapat dihitung jumlah

imago lebah pekerja yang keluar dari sel pupa. Jumlah imago lebah pekerja A.

cerana (yang selanjutnya disebut dengan lebah) berbeda pada hari pertama dan kedua (Tabel 1). Pada koloni I, kohort 1 lebah yang keluar total 41 lebah dan

kohort 2 total 45 lebah. Lebah yang mati pada kohort 1 dan kohort 2 berturut-turut

7 dan 6 lebah. Pada koloni II, kohort 1 lebah yang keluar total 37 lebah dan kohort

2, 33 lebah. Lebah yang mati pada kohort 1 dan kohort 2 berturut-turut 5 dan 7

lebah. Dari setiap kohort masing-masing diamati 5 lebah, jumlah total lebah yang

diamati adalah 20 lebah. Lebah yang keluar dari sel pupa pada hari pertama sudah

terhitung berumur satu hari. Pengamatan lebah mulai dari umur 1- 25 hari.

Tabel 2 Jumlah imago lebah pekerjaA. ceranayang keluar dari sel pupa

No. Hari ke- Koloni I Koloni II

(= kohort) Warna Σ mati Warna Σ Mati

1 1 Hijau 41 7 Merah 37 5

2 2 Putih 45 6 Biru 33 7

Jenis Perilaku Lebah Pekerja A. cerana

Jenis perilaku lebah pekerja yang diamati terbagi dalam dua kategori, yaitu

perilaku sebagai aktivitas yang berdasarkan umur (age polyethism) dan aktivitas

lain. Age polyethism terdiri dari aktivitas di dalam sarang dan aktivitas di luar

sarang (Tabel 3).

Dari hasil pengamatan secara umum terlihat bahwa perilakuage polyethism

individu lebah pekerja A. cerana bervariasi tergantung kepada umur

(46)

Tabel 3 Perilaku imago lebahA. cerana

No Perilaku lebah Umur Rataan & Koloni I Koloni II

Lebah SD Kohort 1 Kohort 2 Kohort 1 Kohort 2

(hari) (hari)

Age polyethism A Di Dalam Sarang

1 Membersihkan 1 - 10 7.8 ± 1.3 √ √ √ √

B Di Luar Sarang

1 Mengatur suhu 8 - 19 2.2 ± 2.9 - √ - √

(47)

perilaku tersebut. Dalam pengamatan ini variasi perilaku dapat terlihat pada

individu lebah koloni II kohort 1 berturut-turut nomor 7, 10, 12, 13, dan 15 (Tabel

4). Pemilihan individu lebah koloni II kohort 1 sebagai perwakilan data adanya

variasi perilaku, karena memperlihatkan perilaku yang lengkap mulai dari umur

1-25 hari. Dengan kata lain seluruh aktivitas di dalam sarang mulai dari merawat

larva hingga mencapai aktivitas akhir di luar sarang, yaitu mencari pakan sudah

terwakili oleh individu-individu lebah tersebut. Sehingga data untuk seluruh

rangkaian aktivitas yang dilakukan lebah di dalam sarang dan di luar sarang sudah

dapat dijelaskan oleh individu-individu lebah tersebut.

Beberapa perilaku yang bervariasi ini meliputi perilaku membersihkan sel

memiliki kisaran umur 1-10 hari dengan rataan 8 ± 2 hari (Tabel 4). Hal ini berarti

bahwa rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas membersihkan sel adalah 8

hari. Perilaku merawat larva pada kisaran umur 3-9 hari dengan rataan 5.6 ± 1.3

hari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata lebah A. cerana

melakukan aktivitas merawat larva adalah 6 hari. Perilaku menerima nektar

memiliki kisaran umur 3-14 hari dengan rataan 9.4 ± 2.4 hari. Jadi rata-rata lebah

A. cerana melakukan aktivitas menerima nektar adalah 9 hari. Perilaku menutup sel madu pada kisaran umur 5-12 hari dengan rataan 4.8 ± 3 hari. Rata-rata lebah

A. cerana melakukan aktivitas menutup sel madu adalah 4 hari. Perilaku menutup sel larva pada kisaran umur 7-13 hari dengan rataan 3.2 ± 1.7 hari. Rata-rata lebah

A. ceranamelakukan aktivitas menutup sel larva adalah 3 hari.

Perilaku belajar terbang memiliki kisaran umur 4-16 hari dengan rataan 1.6

± 1.3 hari. Hal ini berarti bahwa rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas

belajar terbang adalah 1 hari. Perilaku merawat ratu pada kisaran umur 6-13 hari

dengan rataan 1.6 ± 1.3 hari. Jadi rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas

merawat ratu adalah 3 hari. Perilaku membangun sarang memiliki kisaran umur

6-18 hari dengan rataan 7.8 ± 2.4 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan

aktivitas membangun sarang adalah 8 hari. Perilaku memadatkan polen pada

kisaran umur 10-22 hari dengan rataan 2 ± 0.5 hari. Rata-rata lebah A. cerana

(48)

20

Tabel 4 Data perilakuage polyethismper individu lebahA. cerana

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

& SD

1 Membersihkan 8±2

sel

(49)

21

Tabel 4 (Lanjutan)

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

(50)

22

Tabel 4 (Lanjutan)

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

(51)

23

Tabel 4 (Lanjutan)

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

(52)

24

Tabel 4 (Lanjutan)

No. Perilaku Hari

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

& SD

13 Mencari pakan

3.4±

1.1

Lebah nomor 7 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ • •

Lebah nomor 10 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ • • • •

Lebah nomor 12 • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √ √ √ √

Lebah nomor 13 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √ √ √

Lebah nomor 15 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • √ √ √

(53)

demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas membuang sampah adalah 4 hari

Perilaku mengatur suhu udara memiliki kisaran umur 8-19 hari dengan

rataan 6.8 ± 3.4 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas mengatur

suhu udara adalah 7 hari. Perilaku menjaga koloni pada kisaran umur 14-23 hari

dengan rataan 5.4 ± 2.7 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas

menjaga koloni adalah 5 hari. Perilaku mencari pakan pada kisaran umur 18-25

hari dengan rataan 3.4 ± 1.1 hari. Rata-rata lebah A. cerana melakukan aktivitas

mencari pakan adalah 3 hari.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada individu nomor 7 terlihat

adanya tumpang tindih (overlap) antara umur dan beberapa perilaku (Gambar 7).

Tumpang tindih terlihat pada aktivitas membersihkan sel, merawat larva, dan

menerima nektar. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku bukan merupakan suatu

keadaan yang secara kaku dilakukan oleh individu-individu lebah pada umur yang

berbeda. Lebah pada umur yang sama dapat melakukan beberapa perilaku. Selain

itu tumpang tindih juga terjadi pada aktivitas menutup sel madu, menutup sel

larva, belajar terbang, merawat ratu, membangun sarang, memadatkan polen,

membuang sampah, mengatur suhu, dan menjaga koloni.

Dari hasil pengamatan individu lebah nomor 10 (Gambar 8) terlihat adanya

kesamaan tumpang tindih dengan individu lebah nomor 7. Demikian pula halnya

dengan individu lebah nomor 12 (Gambar 9) ada kesamaan tumpang tindih

dengan individu nomor 7. Tetapi pada individu lebah nomor 10 terlihat ada

berbedaan dengan individu lebah lainnya, yaitu pada aktivitas membangun sarang.

Individu lebah nomor 10 melakukan aktivitas membangun sarang umur 7-18 hari.

Individu lebah nomor 13 (Gambar 10) dalam pengamatan terlihat menunjukan

perilaku dan pola tumpang tindih yang sama dengan individu lebah nomor 7 dan

12. Namun berbeda dengan pola tumpang tindih yang terjadi pada perilaku

individu lebah nomor 15. Secara umum perilaku yang terlihat pada individu lebah

nomor 15 sama dengan yang teramati pada perilaku individu lebah lainnya,

perbedaan terlihat hanya pada perilaku memadatkan polen dan membuang

Gambar

Gambar 5 Kaca penutup sisi sarang yang sedang diangkat.
Tabel 4 Data perilaku age polyethism per individu lebah A. cerana
Tabel 4 (Lanjutan)
Tabel 4 (Lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perlu dilakukan studi lebih lanjut tentang faktor lain yang mempengaruhi kristalinitas sintesis ZSM-5 secara langsung dari kaolin tanpa templat organik ini,

Information systems play an important role helping companies optimize their business processes to achieve corporate objectives and increase competitive advantage in the face

PT. Santosa Agrindo adalah anak perusahaan dari PT. Japfacomfeed Indonesia yang bergerak di agribisnis peternakan sapi potong, penggemukan sapi potong dan pengolahan

Upaya pemanfaatan limbah jamur tiram sebagai bahan perekat kayu laminasi merupakan suatu proses yang sangat efisien dengan prinsip nir limbah semua

Penelitian tentang telepon seluler pernah dilakukan oleh Ari Wijayanti (2008) dengan judul Strategi Meningkatkan Loyalitas Melalui Kepuasan Pelanggan (Studi

Tanaman jagung merupakan tanaman yang tahan terhadap cekaman air. Di Kecamatan Kemusu tanaman jagung ditanam pada sawah tadah hujan yang hanya mengandalkan air hujan untuk

Menurut Peraturan Bank Indonesia 5/8/2003, mengenai ruang lingkup manajemen risiko, terdapat 8 macam risiko, salah satunya yang berperngaruh dengan

Hasil uji aktivitas antiinflamasi menunjukkan bahwa ekstrak bawang dayak yang memiliki aktivitas antiinflamasi paling tinggi adalah pada ekstrak konsentrasi 0,08% yaitu