g p p 5!
g x p g
3z : :
' Q s s
" " 3 I
3 5 . 5 , Q
5
Q Q s ' Q s s ms " r s r )
2
E Q g f j
Q Xrz g Q% 3 s g c l $ 2 z U 2 . =
C S Q S QS.XrS Q 5 g a a S
i g g g : . 3 m z , z
= % 5 = a $ 2 0 3 r ' T Q c
Q s s
5 9
s ' Q n X r ?
U Q I D Q C
gg
2
( D S Q " Qa 0
g c i
Q J'
s.
€ 2-.
Q 8.- 3.
;
2 CD- 3
2
gg!%
.
.
g X
*
E ? i
g,
a #
Xrg g
4
s g
*
8 2
C
3 Q -.:
5
2.
Q
2;
B
.is
W E
P
3 5
3
$J
r
Q 2 E
=
s 3Q ED-
;
3 :
KALIBRASI ALAT PENGUKUR KADAR AIR DIGITAL
UNTUK PRODUK BIJI-BIJIAN
OLEH :
AGIE SATIA UTAMA
F14102103
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KALIBRASI ALAT PENGUKUR KADAR AIR DIGITAL UNTUK PRODUK BUI-BIJIAN
SKRIP,SI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Sarjana Teknologi Pert anian
Pada Departemen Teknii Prtanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
Agie Satia Utama
F14102103
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RIWAYAT HTDUP
Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, lahir di Tasikmalaya,
April 29 - 1983 kemudian masuk TK pada tahun 1989 kemudian masuk Sekolah
Dasar Negeri Sukasari 2 TasikrnaIaya pada tahun 1990, dm masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri ! Tasikmapaya pada tahun 1996 dan masuk Sekolah Lanjutan
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAMAN
KALIBRASI ALAT PENGUKUR KADAR AIR DIGITAL UNTUK PRODUK BIJX-BIJIAN
S r n P S I
Sebagai salah salu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknik Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Xnstitut Pertanian Bogor
Oleh :
AGIE SATIA UTAMA F14102103
Dilahirkan pada tanggal 29 April 1983 di Tasikmalaya
Tanggal Zulus :
Menyetujui
,
Bogor, September 2006Prof. Dr.
Pertanian
Dr. Ir. 9awan Hermawan, MS
Mulato. MS.
Agie Satia Utama. F14102 103. Kalibrasi AIat Pengukur Kadar Air Digital Untuk Produk Biji-Bijian. Dibawah bimbhgan Prof. Dr. Ir. Hadi
K
Purwadaria, Msc. 2006.RINGKASAN
Effisiensi pengolahan kon~oditas pertanian adaIah sangat perlu dan penting sekali dalarn mencari terobosan-terobosan baru atau inovasi dalam setiap t d ~ a p pengolahan komoditas pertanian. PengendaIian mutu merupakan suatau tindakan berencana agar segala pelaksanaan proses produksi dapat mencapai tingkatan mutu yang sudah ditetapkan dengan biaya seekonomis mungkin (Hasan, 1976). Selain terobosan-terobsan inovasi pengolaban, peralatan-peralatan pengolahan harus dipelihara dengan baik agar alat-alat ukur yang digunakan dapat dipercaya kebenaran d m ketepatan hasil pengukuramya (Soedja'l : 1980 ; Pusat Pengujian Mutu Barmg, 1982).
Salah satu kornponen mutu yang amat penting pada komoditas pertanian adalah kadar air. Kadaf air komoditas pertanian tidak saja berarti penting dalain ha1 ekonomis tetapi juga dalarn ha1 stabilitas dan mutu (marten and Hlynka cit. Pomeranz and Meloan, 1971). Kadar air adalah kunci keselamatan bagi komoditas pertanian terutma biji-bijsn selama penyimpanan, karena aMivitas biologi terjadi jika tersedia air.
Banyak sekali rnetode yang dapat digunakan dalam menentukan nilai kadar air misalnya pengukuran nilai kadar air menggunakan metode oven, destilasi dengan toluene, pemanasan secara langsung dengm IR tester, dan
menggunakan alat pengukur kadar air digital. Metode pengukuran kadar air digital ini merupakan metode pengdman kadar air yang sangat mudah, cepat, praktis disbanding metode yang lainnya. AXat pengukur kadar air tipe digital ini harus dikalibrasi terlebih dahulu ketepatan pengukuramya dengan hasil pengukwan rnetode oven.
Pada penentuan nilai kadar air produk pertanian rnenggunakan metode oven inemiliki perlakuan yang berbeda untuk setiap rnacam produk pertaniannya misalnya untuk biji kopi dan kakao pemanasan pada suhu 104
"C
selam 16 jam, untuk biji kedelai pada suhu 130"C
selam 1.5 jam sedangkan untuk biji jagung pada suhu 130 "C selam 4 jam.Persamaan yang diinputkan pada alat untuk kedelai adalah Y = 0.0019 X +
68.995 dengan nilai
R
'
= 0.9896, Untuk persamaan bij i jagung adatah-
3E-07x2
+
0.0467 X - 682.7 dengan nilaiIt2
= 0.8965, persamaan untuk biji kakao fermentasi adalah Y = -54.929Ln(x)+
578.72 dengan nilai R' = 0.9018, persamaan untuk biji kakao nonfermentasi adalah-
3E-08x2
+
0.0005 X+
23.463 dengan nilaiR
'
= 0.9628, untuk biji kopi adalah Y = 0.0016 X-
30.468 dengan nilai R = 0.9802KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allall SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan
hidayah Nya kepada penulis, selzingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul Kalibrasi Alat Pengukur Kadar Air Digital Untuk Produk
Biji-bijian. Laporan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat
mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Prof.Dr.Ir Hadi K Purwadaria,
Msc sebagai ketua komisi pembimbing, dan Dr. Ir. Sri Mulato, MS yang telah
memberikan bantuan dana dan tempat penelitian, serta bertindak pula sebagai
Dosen Pembirnbing.
DAFTAR IS1
...
RINGKASAN i
. .
...
KATA PENGANTAR 11
...
...
DAFTAR IS1 111
...
DAFTAR TABEL iv
...
I
.
P E N D W L U A N I...
A. Latar Belakang 1
.
...
B Tujuan 2
...
.
I1 TINJAUAN PUSTAKA 4
...
...
.
A Kada. Air
..
...
4...
.
B Metode - Metode Pengukwan Kadar
A
i
r
4...
.
1 Pengukuran Kadar
A
i
r
Metode Oven 4...
.
2 Metode Destilasi Dengan toluene 5
...
.
3 Pemanasan langsung dengan
IR Moistur Tester
6...
.
4 Alat pengukur kadar air digital 6
...
.
C Kdibrasi Alat Ukur 8
. . . ...
.
D Produk Brji
-
Bljian 8...
.
1 Kakao 8
.
...*...*...
2 Kopi 8
...
3
.
Jagung 9...
.
4 Kedelai 11
...
.
111 METODE PENELITIAN 13
...*...
...*.*...
.
A Waktu Dan Tempat
.
.
.
13...
.
B Bahan Dan Alat 13
.
...
C Metode 14
...
.
IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
15...
V . KESIMPULAN DAN SARAN 25
...
DAFTAR TABEL
...
Tabef 1. Data primer hasil pengukuran biji kedelaiTabel 2. Data primer hasil pengukuran biji jagung
...
Tabel 3. Data primer hasil pengukuran biji kakao nonfermentasi...
Gambar
Gambar
Gambar
Garnbar
s.
2
GambarQ
s P,
' 0 3
-.
-
Gambar-.
-.
E
Garnbar'C1 Gambar
=
3z
CC5
DAPTAR GAMBAR...
I. Alat pengukur kadar air digital...
2. Skema alat pengukur kadar air digital
...
3. Grafik inputisasi persamaan biji kedelai
...
4. Grafik hubungan kadar air digital dan oven biji kedelai...
5. Grafik inputisasi persamaan biji jagung...
6.
Grafk
hubungan kadar air digital dan oven biji jagung...
7. Grafik inputisasi persamaan biji kakao nonfermentasi8. Grafik hubungan. kadar air digital dan oven biji kakao nonfermentasi
..
...
9. Grdik inputisasi persamaan biji kakao fermentasi10. Grafik hubungan kadar air digital dan oven biji kakao fermentasi
...
...
11. Grafik hubungan kadar air digital dan oven biji kopiI. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalarn rangka meningkatkan produksi dan daya saing mutu komoditas
pertanian di dunk, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
efisiensi pengolahan dan pengawasan atau pengendalian mutu komoditas
pertanian.
Efisiensi pengolahan komoditas pertanian adalah sangat perlu dan
penting sekali dalam mencari terobosan-terobosan baru atau inovasi dalam
setiap tahap pengolahan komoditas pertanian sehingga dengan ditemukamya inovasi baru dalam pengolahan komoditas pertanian akan merhgkatkan daya
saing komoditas pertanian tersebut di pasaran global.
Pengendalian mutu adalah suatu tindakan krencana agar segala
pelaksanaan proses produksi dapat mencapai tingkatan mutu yang sudah
ditetapkan dengm biaya seekonomis mungkin (Hasan, 1976). Sehin terobosan-terobosan inovasi pengolahan, peralatan-peralatan pengolahan hams
dipelihara dengan
baik
agar alat-alat h yang digunakan dapat dipercayalcebnaran dm ketepatan hasil pengukurannya (Soedja'I : 1980 ; Pusat
Pengujian Mutu Barang, 1982). Untuk itu peralatan pengolahan
harus
dikalibrasi secara berkala. Kalibrasi adalah standar untuk memastikan
hubungan antara harga-harga yang ditunjukkan oleh smtu alat
ukur
denganharga yang sebenarnya dari besaran yang diukur.
Salah satu komponen mutu yang
amat
penting pada komoditas pertanian adalah kadar air. Kadar air komoditas pertanian tidak saja berarti pentingdalam ha1 ekonomis tetapi juga penting dalam ha1 stabilitas dm mutu (Marten and H1ynka cit- Pomeranz
and
Meloan, 1971). Kadar air adalah kuncikeselamatan bagi komoditas pertanian terutama biji-bijian selaxria penyimpanan, karena aktivitas biologi terjadi jika tersedia air. Pengawasan
kadar air juga diperlukan untuk mengetahui saat yang tepat untuk
menghentikan operasi pengeringan. Hal ini penting karena pengeringan yang
meningkatkan biaya pengolahan karena pemakaian bahan bakar yang
berlebihan (Sivetz and Desrosier, 1 979).
Produk pertanian yang seringkali diukur untuk diketahui kadar airnya
adalah biji-bijian. Secara u r n m biji mengandung unsur-unsur yang sama,
yaitu embrio dan cadangan makanan serta kulit biji yang menyelubunginya.
Biji-bijian banyak digunakan sebagai bahan makanan, oleh karena itu bijian-
bijian hams bisa dishpan dalam jangka waktu lama. Penyimpanan yang baik
dilakukan pada saat biji-bij ian mencapai kadar air kesetimbangan.
Pengukwari kadar air dapat dilakukan mengunakan alat
ukur
danpengukuran dengan metode oven. Ketelitian
dm
ketepatan penentuan nilaikadar air rnenggunakan metode oven sudah menjadi acuan Standar NasionaJ Indonesia, namun demikian penentuan kadar air menggunakan metode oven
ini relatif agak rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Alat ukur kadar air
merupakan perangkat
ukur
yang mudah dan cepat untuk mengetahui nilaikadar air. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia merancang alat
ukur
kadar air menggunakan perangkat analog dan sedang dilakukan penyempurnaan menggunakan sistem digital. Teknologi digital lebh cepat
dm lebih mudah dalam ha1 pengoperasian dibandkgkan perangkat analog. Oleh karena itu penelitian Kalibrasi Alat Pengukur Kadar
Air
Digital untukFroduk Biji-Bijian merupakan upaya untuk mendukung pengembangan tester
ini yang diharapkan menjadi terobosan baru atau inovasi dalam melakukan
pengukuran kadar air untuk pengawasan mutu kornoditas pertanian khususnya produk biji-bij ian.
B.
TujuanTujuan dari penelitian ini adalah melakukan kalibrasi alat pengukur kadar air biji-bijian multi komoditi tipe digital buatan Pusat Penelitian Kopi
dm Kakao Indonesia, Jember. Tujuan yang lebih khusus adalah :
1. MeIakukan kalibrasi alat pengukur
kadar
digital untuk produk biji-2. Menentukan ketepatan dan kebenaran hasil pengukurm alat pengukur
kadar air biji-bijian tipe digital yang sesuai dengan Standar Nasional
XI.
TXNJAUAN PUSTAKAA. Kadar Air
Komoditas-komoditas pertanian seperti kopi, kakao, kedelai, jagung
dan lain-lain, setelah panen untuk diolah menjadi produk sekundernya
mernerlukan penentuan kadar air terutama dalam rnenentukan kondisi optimal
penyimpanan komoditas pertanian setelah mengalami proses pengeringan,
baik pengeringan dengan sinar matahari (sun dving) atau dengan pengeringan
buatan (arfz$cial drying).
Menurut Wall (1970) kadar air adalah kunci penentu keawetan
komoditas pertanian selama penyimpanan, karena aktivitas biologi
akan
terjadi jika tersedia air. Penentuan kadar air terhadap komoditas pertanian
hams dilakukan dengan tepat, untuk mengetahui waktu yang tepat untuk
menghentikan proses pengeringan. Pengeringari terlalu lama selain
pemborosan. bahan bakar juga
akan
merusak mutu komoditas pertanian itu sendiri. Homogenitas dan banyaknya contoh yang diambil juga adalah dua ha1 yang penting dalam penentuan kadar air komoditas pcrtanian (Gomez dmGomez, 1984).
Kadar air biji-bjian akan selalu berubah mengikuti perubahan
kelembaban udara sekitarnya untuk mencapai kadar air kesetimbangan pada tingkat kelembaban tersebut. Pada kadar air kesetimbangan, maka air dalam biji-bijian tidak akan menguap ke Ijmgkungan dan juga tidak akan menyerap
air dari Iingkungan pada tit& kadar air dm FGI tertentu misalnya kadar air kesetimbangan biji kakao adahh 6-7 % pada kelembaban relatif udara 70 %,
dan mtuk kopi kadar air 12 %jagung 12-1 3 dan kedelai 12-14 %:
B. Metode-Metode Pengukuran Kadar Air 1. Pengukuran Kadar Air Metode Oven
Pengukuran kadar
air
metode oven adalah pengukuran kadar air denganmemakai prinsip menguapkm air yang terkandung dalam bahan dengan cara
dipakai berdasarkan jenis komoditas. Metode Oven adalah penentuan nilai
kadar air dalam persentase ditulis dengan rumus :
(KA) = (BK-I3 W) / (B W-BN) x 100 %
KA = Nilai Kadar Air
BK = Berat b h n awal dan cawan sebelum pengeringan
BW = Berat bahan a k h i dan cawan setelah pengeringan
BN = Berat cawan
Pengukuran kadar air dengm metode Oven t e r m u k metode
pengukuran yang mernilii kebenaran dan ketelitim hasil pengukuraxl yang
tinggi sehingga dijadikan Standar Nasional Indonesia. fengukuran kadar air
metode oven ini selain merniliki kebenaran dan ketepatan pengukuran yang baik juga tidak terlaIu membutuhkan biaya besar, namun metode Oven ini
memiliki kelemahan dalarn ha1 kemudahan d m waktu.
2. Metoda Destihsi dengan toluen; AOAC, 1980
Metode penentuan kadar ah dibawah ini digunakan untuk beberapa
jenis bahan pangan termasuk hasil perikanan seperti &an, udang, rumput Iaut serta hasil olahannya. Dalarn ha1 h i penentuan kadar air didasarkan volume
air sebagai destilat per satuan berat smpel dan diiatakan dalam pusen.
Peralatan yang digunakamya adalah destiiator dengan penampung destilat
khusus (Bidwell-Sterling). Adapun prosedur pelksanaannya adaXah
I. Bahan (daging ikan ) ditumbuk halus kemudian timbang secukupnya
sehingga lebih kurang air yang akan didestilasi sekitar 2 sampai 5 ml.
2. Masukkan cuplikan tersebut ke dab labu destilasi dan tarnbahkan 75 ml
toluene.
3. Selanjutnya pasanglah alat destifasi dan atur suhunya sefiingga toluene
yang rnenetes dari kondensor (pendingin) adalah 2 tetes setiap detik. Destilasi
dilakukan sampai 1 jam atau sampai volume air dalam Biidwell-Sterling tidak
bertarnbah Iagi volumenya.
Radar air bahan ditentukan dari volume air per bexat bahan dalam satuan
3. (Pemanasan Langsung dengan IR Moisture Tester)
Metode penentuan kadar air dibawah ini digunakan untuk kberapa jenis
bahan pangan termasuk hasil perikanan seperti ikan, udang, rumput laut serta
hasil olahannya. Dasar penentuan dalarn ha1 ini penentuan kadar ar
didasarkan rasio berat air bebas yang diuapkan dengan. energi cahaya Infia
.merah dengan berat sample
dm
dinyatakan dalarn persen. Peralatan khususyang digunakan adalah
.
Unit Infjra Red Moisture Tester (KETT) dan gunting. Prosedur pelaksanaan rnetode h i adalah1. Panaskan cawan sampel dengan menyalakan lampu infka merah
0
sampai suhu di atas permukaan cawan sekitar 100 sampai 105 C.
2. Dalam keadaan kosong, aturlah keseimbangan' alat dengan indikator
keseimbangan menunjukkan tanda setimbang.
3. Haluskan daging &an kemudian masukkan ke dalarn cawan sampel
seberat 5 g pada I d a Red Moisture Meter. Kemudian aturlah keseimbangan
alat dengan memberi anak timbangan seberat 5 g pada cawm yang lain
(tempat anak timbangan).
4. Aturlah sedemikian rupa Iampu infia merah sehingga suhu udara di
0
atas permukaan daging sekita daging sekitar 70 C untuk bebrapa saat,
kemudian sedikit demi sediiit turunkan posisi l a m p sehingga suhu di atas
0
permukaan ikan sekitar 100 sarnpai 105 C.
5. Pemanasan dilakukan sarnpai tidak lagi terjadi penurunan berat
sampel. Penentuan kadar air didasarkan pada jumlah kehilangan berat &an,
d i i setiap g penunman berat sampel setara dengan 20 persen kadar air
(krdasarkan wet basis).
4. Alat Pengukur Kadar Air Digital
Alat pengukur kadar air digital adaIah alat untuk menentukan kadar air dari multi komoditas pertanian yang dirancang secara digital. Tolok
ukur
yang digunakan daIarn pengukuran menggunakan alat pengdcw kadar air
digital ini adalah nilai konduktansi atau kapasitansi yang berbeda-beda yang
mengetahui kadar air dari suatu bahan yaitu dengan mengukur nilai
konduktansi atau kapasitansinya. Keunggulan alat pengukur kadar air digital
ini adalah lebih mudah dalam pengoperasiannya, lebih praktis penggunaannya
karena &pat di bawa kemana pun @ortable) d m juga Iebih cepat dalam
pengoperasiannya. Namun demikian bukan berarti bahwa alat pengukur kadar
air digital h i tidak memiliki kelemahan, akan tetapi memiliki pula beberapa kelernahan yaitu harganya lebih rnahal, penunjukan nilai kadar air alat
ini
tidak menyatakan kadar air sebenarnya dari komoditas pertanian yang diukur
oleh karenanya hams dilakukan kalibrasi terhadap hasil pengukwan menggunakan metode oven yang telah diakui kebenaran dan ketepatan
pengukurannya nilai kadar a h y a oleh Standar Nasional Indonesia, d m yang terakhir adalah alat-alat
ukur
digital hi menggunakan komponen-komponenymg sensitif sehingga pemilihan komponen alat Xlanrs baik, pemakaian alat pengukur kadar air
harus
benar atau sesuai prosedur penggunaan alat dm pengelolaan alat diIakukan secara baik agar tld& mudah rusak.Digital berasal dari kata digit yang berarti angka. Semua yang berhubungan dengan digital sefaiu berhubungan dengan angka, yaitu 1 dm 0.
Rangkaian digital berbeda dengan rangkaian biasa (analog). D a b rangkaian digital, ada yang dinamakan gate atau gerbang. Jika melalui rangkaian didapat hasil, maka bukan besar tegangannya yang &an dihitung atau dinilai oleh rangkaian digital, narnun ada atau tidaknya tegangan yang dihasilkan.
OIeh
sebab itu, dalam rangkaian digital hanya adadua
kondisi saja yaitu on atau off. On d i w a k i dengan angka 1, sedangkan off diwakilkan dengan angka 0. Gate sendiri ada beberapa jenisnya d m setiap jenis gate memilikiC. Kalibrasi Alat Ukur
Pengendalian mutu kornoditas pertanian selain ditentukan oleh bahan
baku komoditas pertanian dan efisiensi pengolahan, juga ditentukan oleh
peralatan-peralatan yang digunakan terutama alat ukur. Alat-alat ukw yang
digunakan agar hasif pengukuran alat tersebut kebenaran dan ketepatannya
baik hams dikalibrasi terlebih dsthutu sebefum digunakan bahkan bila perlu
dilakukan secara teratur dan berkala (Soedja'i, 1980). Pentingnya alat-alat
ukur yang sudah terkaIibrasi terhadap mutu adalah dalam menentukan standar mutu produk dan tetap bisa dipertahankannya (Hadiwibowo, 1976).
D.
Produk Biji-Bijian1. Kakao
Buah kakao terdiri atas tiga komponen utama, yaitu kulIit buah, plasenta
d m biji.Kulit buah merupakan komponen terbesar dari buah kakao yaitu lebih
dari 70 % buah masak.Prosentase biji kakao didalam buah hanya sekitar 27-
29%, sedang sisanya adalah plasenta yang merupakan pengikat dari 30
-
40 biji (Mulato, 2004).. Permukaan biji diselimuti oleh lapism pulpa atau pulpabenvarna putih.Biji kakao yang berasal dari buah yang matang mempunyai
pulpa yang manis dan lunak. Pulpa diketahui mengandung senyawa gula yang sangat penting sebagai pernbiakan bakteri selama proses fermentmi (Biehl ef
a]., 1989). Sebaliknya, buah muda mempunyai biji kakao dengan pulpa yang
mas& keras, mas* terikat kuat pada permukaan bijinya dan senyawa gula k l u m terbentuk secara optimal akibatnya biji kakao muda tidak dapat
difermentasi secara baik. Biji kakao memiliki kadar air kesetimbangan pada nilai kadar air 6-7 % kelembaban udara relatif70%.
2. Kopi
Bagian - bagian penting yang mernbentuk b d kopi adalah kulit buah,
daging buah, kufit tanduk, kulit ari, biji dan tangkai. Kulit buah terdiri satu
lapisan yang tipis krwarna tua saat buah masih muda, kunhg mat setengah
terlarnpaui (over ripe). Daging buah yang telah masak berlendir dan
mengandung senyawa gula sehingga rasanya manis. Lapisan lendir rnenempel kuat di permukaan kulit tanduk. Kandungan lendir pada buah muda sangat
sedikit, sedang pada buah yang terlalu masak kandungan lendir berkurang karena sudah terurai secara alami.
Buah kopi umumnya terdiri atas sepasang biji kopi yang saliig melekat. Biji tersebut dilapisi okh h l i t tanduk yang keras d m kulit ari yang tipis
menempel langsung dipermukaan biji kopi. Komponen penting dalarn biji
kopi adalah kaffein dan kaffeol. Kaffein rnempunyai sifat sebagai perangsang syaraf dan merupakan senyawa yang sangat penting &lam bidang farmasi
d m kedokteran, sedang kaffeol merupakan komponen penambah cita-rasa
dm aroma. Biji kopi memiliki kadar air kesetimbangan pada nilai kadar air 12
% dengan kelembaban udara relatif 70%.
3. Jagung
Berdasarkan tipe endospermnya, jagung (Zeu mays
L.)
dibedakan atasjagung mutiara (Z mays indurata, Sturt) bentuk biji seperti mutiara, jagung
gigi kuda (Z. mays identata, Start) bentuk biji berlekuk di bagian tengah dari
bag sebelah atasnya, jagung manis (Z. mays sacharata, Sturt) kandungan
gulanya tinggi maka dinamakan sweet corn, jagung brondong (2. mays avertiu, Sturt) berbiji agak runcing, kecil dan keras dikenal dengan sebutan
pop corn, jagung pod (2. mays tunicata, Sturt), jagung ketan (2. mays
cerutina, Kelesh) berbentuk mellyerupai lilin, dan jaguag tepung (2. mays
amylases, S turt).
Dari bekrapa jenis jagung di atas yang biasanya terdapat di Indonesia
adalah jagung mutiara, manis, dan berondong sebagai makanan pokok selain jagung gigi kuda dan mutiara. Jagmg juga dapat dibedakm atas dasar wamanya, dikenal jagung kuning (pakan) d m jagung putih (bahan pangan). Biji jagung terdjri atas bag kulit l w 2%, hjit ari 5%, lembaga 12%, d m
endosperm sekitar 82%.
Bag endosperm jagung terdiri atas bagian yang keras (horny
dari biji, terletak pada bagian dasar sebelah bawah dan berhubungan erat
dengan endosperm. Selain karbohidrat, jagung mengandung protein dan
lemak yang jumlahnya tergantung dari urnur dan varietas jagung tersebut.
Randungan protein dan lemak relatif lebih tinggi pada jagung yang berumur
lebih tua. Jenis karbohidrat yang terbanyak adalah .pati atau arnilum (85%)
dan pati ini sebagian besar terdapat dalarn endospermnya. Sebagian besar lemak terdapat pada lembaga, asam lemak penyusunnya adalah asam palmitat
dm stearat (lemak jenuh) dan asam oleat dm linoleat (lemak tdk jenuh). Karena ha1 in1 maka dari jagung dapat diperoleh minyak jagung. Selain
trigliserida, komponen lain penyusun jagung adalah fosfolipid dan glikolipid.
Jagung merupakan tanaman sernusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertarna dari siklus merupakan tahap
perturnbuhan vegetatif d m p m h kedua untuk tahap perturnbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung
umumnya berketinggian antara Im sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi
6m
Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanahhingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan adcan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki
kemampuan ini. Akar jagung tergolong a k a serabut yang dapat mencapai
kedalaman 8
rn
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-bukubatmg bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang
jagung tegak
dm
mudah terlihat, sebagaimana sorgum d m tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesats e k g g a tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus
pelepah dam yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun
tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya mernanjang. Antara pelepah dan [helai daun]] terdapat ligula.
Tulang dam sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin
dm ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dirniliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk
defisit air pada sel-sel daun. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina
yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga
merniliki st&ur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi ofeh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga
(inzrescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga
betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang
dan pelepah dam. Pada u m m y a , satu tanaman hanya dapat rnenghasilkan
satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga ktina. Beberapa
varieths unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, d m
disebut sebagai varietas prolifk. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri). Kadar
air kesetimbangan jagung adalah pada kadar air 12- 13 %.
3. Kedelai
Kacang-kacanganan yang telah lama diikenal di Indonesia adalah kacang kedelai, kacang tanah, kecipir dm kacimg merah serta jenis kacang-kacangan lainnya. Kacang-kacangan ini merupakan sumber energi dan sumber protein
(nabati) yang sangat penting. Umumnya protein hasil pertanian ini
rnengandung asam amino metionin yang rendah, akan tetapi asam amino lisinnya 1ebi.h lanjut jadi tempe, tahu, oncom, tauco, susu, kecap, tepung, dsb.
Tepung atau pati yang dipeoleh secara umum bersifat higroskopik dan
komponen mutunya antara lain derajat putih, u k m pertikel, keseragaman atau uniformitas, dan sZat alirannya. Karena tepung bersifat higroskopk dan
peka terhadap perubahan lingkungan penyimpanan (suhu dan kelembaban),
maka mengakibatkan perubahan sZat fisik dan sifat fungsional serta aliannya
dm
selanjutnya berpengaruh pada mutu produk olahan berikutnyaDi antara jenis kacang-kacanganan yang ada, kacang kedelai merupakan sumber protein (35-42%) yang paling baik. Sefain ity kedelai dapat sebagai
sumber lemak (terrnasuk lemak esensial), vitamin, mineral serta. Kacang
kedelai terdiri atas 3 bag: kotiledan 90%, kulit biji 8% dan lembaga 2%. Protein kedelai sebagian besar (85-95%) adalah globulin. Kedelai juga
lernak tak jenuh bebas kolesterol. Lemak kedelai mengandung fosfolipid yang
penting yaitu lesitin, sepalin dan lipositol. Gol karbohidrat yang terdapat
dalam kedelai adalah go1 oligosakarida (sukrosa, stakhiosa, rafmosa) dan
polisakarida (arabinogalaktan dan selulosa).
Antinutrisi yang terkadung dalam kedelai adalah asam Mat yang dapat
mengganggu penyerapan mineral atau logam seperti kalsium
dan
Zn dalamtubuh rnanusia. Selain itu kedelai juga mempunyai senyawa antigizi yaitu
senyawa penghambambat tripsin (tripsin inhibitor). Senyawa antigizi
merupakan suatu senyawa yang apabila diberikan pada organisme hidup
dalam jurnlah yang cukup dapat mengakibatkan suatu zat gizi jadi tidak tersedia bagi tubuh bak langsung maupun tidak langsung. Penghambat tripsin
merupakan kelompok penghambat enzim atau dapat ddikatakan substansi yang
dapat mengurangi aktivitas enzim.
Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan Timur Jauh seperti kecap, tahu
dan
tempe. Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiiri dari paling tidakdua spesies: Glycine man: (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna
kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji
hitam). G. max merupakan tanaman asli daerab Asii subtropik seperti
Tiongkok d m Jepang selatan, sementara G. soju merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara. Kadar air kesetimbangan kedelai adaXah pada
g p p 5!
g x p g
3z : :
' Q s s
" " 3 I 3 5 . 5 , Q
2
Q Q s ' Q s s ms " r s r )
2
E Q g g
Q Xrz g Q% 3 s g c l $ 2 z U 2 . =
C S Q S
QS.XrS Q 5 g a a S
i g g g g .
3 m z m z= % 5 = a
$ S O 3
r ' T Q c
Q s s
5 9
s ' Q n X r ? U Q m Q C
!+:
2
m s Q - Q a 0
g c i
Q J'
s.
€ *s-.
Q 8.- 3.
;
2 CD- 3
2
gg!%
.
.
g X
*
E .s
i
g,
a #
Xrg g
4
s g
*
8 2
C
G!Q -.:
5
2.
Q
2;
B
.is
W E
P
3 5
3
$J
r
Q 2 E
=
s 3Q ED-
z
- ?s
2
g
-3X
-.
% sg.
=
c
3
?J
g
rr
Xr
111. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian hi akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan
Juni, 2006 di Laboratorium Pasca Panen dan Labratorium Tanah dan
Agroklimat, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember, Jawa Tirnur.
B.
Bahan dan AlatBahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kakao bulk dan
kopi robusta, kedelai ,dm jagung. Biji kopi dan biji kakao diperoleh dari
Kebun Percobaan Kaliwinig, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember, Jawa Timur. Biji kedelai dm jagung diperoleh dari Kaliwhing.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan, gunting
penjepit, plastik, tjmbangan digital merk kern tipe 770, oven merk Heureus
tipe TISO, eksikator dm perangkat alat ukur kadar air digital buatan Puslit
[image:22.595.232.422.438.558.2]Kopi d m Kakao Indonesia, Jember.
Gambar 1. Alat pen& kadar air digital.
Metode yang digunakan dalam penelitian kalibrasi alat pengukur kadar air
digital untuk prod& biji-bijian ini adalah metode penentuan kadar air dengan metode oven yang mana metode penentuan kadar air metode tersebut telah
diakui ketepatannya oieh Standar Nasional Indonesia. Pengukuran kadar air
kornoditas biji kakao adalah pemanasan pada suhu 104 "C selama 16 jam,
untuk biji kopi pemanasan pada suhu 104 "C selama 16 jam, untuk biji kedeZai
adalah pemanasan pada suhu 130 "C seiama 1.5 jam dan untuk biji jagung
adaIah pernanasan pada suhu 130 O C selarna 4 jam. Pengukuran untuk yang
pertama kali diIakuItan adalah pengukuran niiai fiekuensi beserta kadar air
oven bahan untuk rnendapatkan nilai persarnaan yang akan diinputkm ke alat sebagai faktor pengkonversi. Kemudian setelah nilai persamaan tersebut
[image:23.595.136.520.294.425.2]dikalibrasi dilaldcan pengecekan atau pengukuran ulang uduk m e l i i ketepatan dari hasil pengukuran alat digital dengan metode oven.
Gambar 2. Skema kerja alat pengukur kadar air digital
Sensor ADC (Analog to
Digital Ko~lverter)
LCD
Mikrokol~troll er
K Y P ~ ~
IV. BASIL
DAN
PEMBAHASANA. Data hasiI pengukuran bahan biji kedeIai
Data primer hasii pengukuran biji kedeiai dengan alat pengering (oven)
untuk mencari persamaan yang &an dimasukkan kedalam memori alat pengukur
kadar air dirinci dalam Tabel 1.
ZDari data tersebut dilakukan analisis regresi sehizlgga menghasilkan persamaan
liar
Y
= -0.0019X
+
68.995
dengan R'= 0.9896 (Gambar 3).Persamaan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam memori alat pengukur
digital untuk digunakan dalam pengukuran sample. Pada tahap selanjutnya, hasil
pengukuran sample untuk kadar air oven d m digital merupakan persamaan polynomial Y = 0.41 $0
X
+
1.0813 dengan R' = 0.9308 (Gambar4).
biji kedelai
frekuensi
32316
321 16 7.30
1 KEDELAI
frekuensi, hertz
1
[image:25.595.117.497.78.285.2]Gambm 3. Grafik persmaan biji kedelai untuk input pengukur kadar air digital
Grafik hubungan kadar air digital
dan oven
biji kedelai14,OO
rn
s
,-
12,oo10.00 $ 8,OO
0
L 6,00
a-
t~ 4,00
k
s
::;:
0,OO 5,OO 10,OO 15,OO 20,OO 25,OO 30,OO Kadar air digital, % bb
[image:25.595.113.500.100.445.2]I I
B. Data hasil pengukuran bahan biji jagung
Data primer hasil pengukuran biji jagung dengan alat pengering (oven)
untuk mencari persamaan yang &an dimasukkan kedalarn memori alat pengukur
kadar air dirinci dalam TabeX 2.
Dari data tersebut dilakukan analisis regresi sehingga merighasilkan
persamaan polynomial Y = -8E-08
x2
+
0.0467X
+
682.7 dengan Ft2 = 0.8965(Gambar 5).
Persamaan tersebut kemudian dimasukkan kedalarn memori alat pengukur
alat untuk dilakukan pengukuran sample. Pada tahap selanjutnya, hasil
pengukuran sample untuk kadar air oven d m digital merupakan persamaan Y =
-
0.092
x2
+
3.3289X
-
21.007 dengan R~ = 0.9663 (Gambar 6).Gambar 5. Grafik persamaan biji jagung untuk input pengukur kadar air digital
r
JAGUNG
[image:27.595.107.502.93.486.2]1 5 -
Grafik hubungan kadar air digital dan oven
10,oo n
P
a
s
8.00f
6,00>
0
a=. 4,OO
Q
$
2.000,oo I
0,OO 5,OO 10,OQ 15,OO 20,OO
Kadar air digital, % bb
9
10
P
s-
IV
ti
5
w
Gambar 6 . Grafik hubungan nilai kadar air digital dan oven biji jagung
A
-
....
- - -
07 2n
n467 687 7 , ""R
'
=
0.89652
0 1 I i I 130000 30500 31 000 31 500 32000
C. Data hasil pengukuran bahan biji kakao nonferrnentasi
Data primer hasil pengukuran biji kakao nonfermentasi dengan alat
pengering (oven) untuk rnencari persarnaan yang akan dimasukkan kedalam
memori alat pengukur kadar air dkinci dalam Tabel 3.
Dari data tersebut dilakukan analisis regresi sehingga menghasilkan
persamaan polynomial Y = -0.0154
x2+
0.5072X
+
8.1 148 dengan R~ = 0.9954(Gambar 4).
Persamaan tersebut kemudian dirnasukkan kedalam memori alat pengukur
alat untuk dilakukan pengukuran sample. Pada tahap selanjutnya, hasil
pengukuran sample untuk kadar air oven dan digital merupakan persarnaan Y =
0.01 19x2
+
0.04108-
6.6024R'
= 0.9793 (Gambar 5).Tabel 3. Data hasil pengukuran bahan biji kakao nonfermentasi
Nilai Frekuensi
3081 0 30756 25870 2381 3 18023 19002 19675
Kadar Air 13.33 13.62 17.98 19.46 22.40 23.03
KAKAO NONFERMENTASI
30,UO
n 25,OO
a
. 20,oo
s
L
--1 15,OO
L
g
10,oo2
5,m 0,000 A0000 20000 30000 40000
[image:29.595.87.528.38.807.2]Frctkuensi, Herk
[image:29.595.112.528.92.475.2]Gambar 4. Grafik persamaan biji kakao nonfermentasi untuk input pengukur kadar air digital
Grafik hubungan kadarair
digital
dan oven bijikakao
nonfermenlasi30,00 .n
S 25,OO
Ec 20,oo
B
lS.00-2
10,ooL
5,00
3
,
o,,
0,00 5 0 0 10,OO 15,OO 20,OO 2500 30,OO 35,00 40,OO
Kadar air digital, % bb
D. Data hasil pengukuran bahan biji kakao fermentasi
Data primer hasil pengukuran biji kakao fermentasi dengan alat pengerhg
(oven) untuk mencari persamaan yang akan dimasukkan kedalam memori alat
pengukur kadar air dirinci dalam Tabel 4.
Dari data tersebut dilakukan analisis regresi sehingga menghasikan
persamaan logarithm Y = -54.929Ln(X) + 578.72 dengan R~ = 0.901 8 (Gambar
4).
Persmaan tersebut kemudian dimasukkan kedalam memori alat pengukur
alat untuk dilakukan pengukuran sample. Pada tabap selanjutnya, hasil
pengukuran sample untuk kadar air oven dan digital menrpakan persamaan
Y
=0.0002 X?- 0.0201
x3
+
0.5884x2
-
4.7467
X
+
18.855It2
= 0.9463 (Gambar 5).KAKAO FERMEMTASI
I
I [image:31.595.85.538.24.801.2]Frekuensi, hertz
I
Gambar 4. Grafrk persarnaan biji kakao ferrnentasi untuk input pengkur kadar air
digital
Grafik hubungan kadar air oven dan digital kakao fermentasi
.n 30
n
$ 25
5 20
Q
15.ii
105
3
00 10 20 30 40 50
Kadar air digital, % bb
[image:31.595.124.539.78.285.2]D. Data hasil pengukuran bahan biji kopi
Data primer hasil pengukuran biji kopi dengan alat pengering (oven) untuk
mencari persamaan yang akan dimasukkan kedalam memori atat pengukur kadar air dirinci dalam Tabel 5. ,.
Dari data tersebut dilakukan analisis regresi sehjngga menghasilkan
persamaan logarithm Y = 0.0016 X - 30.468 dengan R' = 0.9802 (Gambar 5).
Persamaan tersebut kemudian dimasukkan kedalarn memori alat pengukur
alat untuk dilakukan pengukuran sample. Pada tahap selanjutnya, hasil
pengukuran sample untuk kadar
air
oven dan digital merupakan persamaan Y =-
0.0746
x2
f 2.3338X -+ 2.0746 dengan
R~ = 0.8569 (Gambar 6).Tabel 5. Data hasil pengukuran b hbiji kopi
Frekuensi 21 157
Gambar 5. Grafk persamaan biji kopi untuk input pengukur kadar air digital
Grafik hubungan kadar air digital dan oven biji
kopi
20,oo
..
- -a 15,OO
i
9
0 10,oo
L
*-
m
5,OO
9
,,0,QO 2,00 4,00 6,00 8,00 10,OU 12,00 14,OO
Kadar air digital, % bb
a
Hak cipta milik IPB (Institut Pertanian Bogor)Boaor AaricuIturaI Universitv
a. ~ e n i u t i ~ a n hdnya uituk kepentingan peididikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.
DAFTAR PUSTAKA
Ismayadi, C. dan Soenaryo. 1988. Pengujian Kako tester prototipalat ukur kadar
air elektronik rancangan Balai Penelitian Jember. Pelita Perkebunan 4 (2) :
65-72
Mutiarawati, F.2006. Digital di sekelilmg kita. www.pcrnedia.co.id / detail. 7 juni
2006
Mulato, S., S. Widyotorno, Misnawi, Sahaii, dan Suharyanto. 2004. Petunjuk
Teknis Pengolahan Produk Primer dan Sekunder Kakao. Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao Indonesia, Jernber, Jatim, Indonesia.
Sulistyowati. 1986. Peranan kalibrasi alat pengukur kadar air biji kopi dalam
menunjang pengendalian dan pengawasan mutu kopi. PeIita Perkebunan
l(4) : 119-126.
Wahyudi,,
T.
dan S. Wardani. 1986. Keragaman kadar air biji kopi yang dikeringkan dengan berbagai tipe alat pengering. Pelita Perkebunan 2 (1) :19-24
Hadiwibowo, R.M. 1976 Pengawasan dan peningkatan mutu produk. Waxta
Standarisasi. Lembaga Xlmu Pengetahuan Indonesia, 3 (2) : 9-25
Hasan,
R.
1976. Standarisasi sector indusii. Warta Standarisasi. Lembaga Ilrnuf engetahuan Indonesia, 3 (2) : 2-8
Pomeranz, Y. and C.E Meloan.1971. Food Analysis : Theory and Practice. The
AVI Publ. Co., Westport, Connecticut, USA.
Pusat Pengujian Mutu Barang. 1981. Koreksi Cera Tester terhadap metode oven
dalarn penentuan kadar air. Bull. Pengawasan Mutu, No 6 : 4-6.
Sivetz, M. and N.W. ~esrosier. 1979. Coffee Technology. AVI, Westport,
Connecticut, 768 p.
Soedja'I, A.M. (1980). Peranan kalibrasi dalam menunjang pengujian dan pengawasan mutu barang. Pertemuan Teknis Pengatwan Tata Kerja
Jaringan Laboratoriurn-Laboratorium Penguji d m Pengawas Mutu
XI,
paper No. 05lTM-TR/80. Pusat Pengendalian Mutu Barang, lop.