• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Penyusunan

Rencana Kerja Sekolah (RKS)

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

2011

Bahan Pembelajaran

(4)

Bahan Ajar

Penyusunan Rencana Kerja Sekolah

Tim Pengembang Bahan Ajar Lembaga Pengembangan dan

Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Pengarah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Kepala BPSDMP-PMP Dr. Abi Sujak Kepala Pusbangtendik Prof. Dr, Siswandari, M.Stats Kepala LPPKS

Penanggung Jawab Dr. Abdul Kamil Marisi

Tim Penulis Medira Ferayanti, S.S, M.A Drs. Joko Wardjojo, MT Joko Priyadi, S.Pd

Tim Produksi Ady Saefudin, S.Pd Ghandi Kusuma Jaya, S.T Indah Mustika Rini, S.Pd Siti Budiyah, S.Si

Diterbitkan Oleh LPPKS, Karanganyar @2011

(5)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah

Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah.

Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala sekolah menujukkan peningkatan yang signi�ikan dan pada gilirannya akan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan profesional.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.

Surakarta, Juni 2011 Kepala LPPKS

(6)
(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

Tentang Bahan Ajar Ini 1

Kompetensi yang Diharapkan 2

Ruang Lingkup Materi 3

Langkah-langkah Pembelajaran 4

Kegiatan Pembelajaran 1 6

MENGENAL EVALUASI DIRI SEKOLAH 6

Materi 7

Penugasan 8

Kegiatan Pembelajaran 2 11

INSTRUMEN EDS 11

Bentuk instrumen 11

Bukti Fisik 11

Deskripsi Indikator 11

Tahapan Pengembangan 12

Rekomendasi 13

Studi Kasus 14

Penugasan 15

Re�leksi 16

Kegiatan Pembelajaran 3 17

PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS) 17

Penugasan 18

Materi 21

(8)
(9)

Tentang Bahan Ajar Ini

Di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen memegang peran penting untuk sebuah upaya kemajuan sekolah. Rencana diibaratkan seperti suatu peta. Ketika rencana telah dibuat, anda dapat selalu melihat sejauh mana kemajuan yang telah dibuat, dan seberapa jauh posisi anda dari tujuan yang telah dicanangkan. Dengan mengetahui dimana posisi anda sekarang, anda dapat mengambil keputusan kemana akan pergi atau apa yang akan anda lakukan berikutnya.

Mengingat betapa pentingnya perencanaan ini, setiap sekolah/ madrasah membutuhkan perencanaan yang terprogram dan terarah, yang meliputi rencana jangka menengah dan pendek. Hal ini diperkuat dengan diterbitkannya Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan yang menyatakan bahwa sekolah harus membuat Rencana Kerja Sekolah yang terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). RKJM menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun, sedangkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dicapai dalam kurun waktu tahunan. Permendiknas tersebut juga menyatakan bahwa RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-S/M).

(10)

Kompetensi yang Diharapkan

Penyelenggaraan Pendidikan pasal 51 menyatakan, bahwa satuan pendidikan harus membuat kebijakan tentang perencanaan program dan pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel. Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada pasal 51, oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam : 1). rencana kerja tahunan satuan pendidikan; 2). anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; dan 3). peraturan satuan atau program pendidikan.

Seorang calon kepala sekolah/ madrasah diharapkan memahami cara penyusunan rencana jangka menengah dan pendek. Dengan memiliki pemahaman terhadap aspek ini, diharapkan calon kepala sekolah/ madrasah ini dapat mengurutkan program prioritas dan dapat memastikan kemajuan implementasi rencana tersebut.

Nah, apakah anda siap untuk belajar lebih banyak tentang materi dalam modul ini? Saya harap iya, karena mempelajari penyusunan RKJM dan RKAS ini merupakan salah satu bekal anda untuk menjadi kepala sekolah/ madrasah yang mampu berkontribusi untuk peningkatan mutu sekolah melalui perencanaan program sesuai dengan kebutuhan/ kondisi nyata sekolah/ madrasah.

(11)

Ruang Lingkup Materi

Untuk membekali calon kepala sekolah/ madrasah ini tentang perencanaan jangka menengah dan pendek ini, tiga unit kegiatan pembelajaran akan disajikan dalam modul ini, yaitu:

- Kegiatan belajar 1 : Evaluasi Diri Sekolah (EDS) - Kegiatan belajar 2 : Penyusunan Rencana Kerja

sekolah (RKS)

Nomor dalam kegiatan pembelajaran ini mewakilkan urutan prasyarat materi dalam modul ini. Pada kegiatan pembelajaran 1, peserta akan diminta untuk belajar cara mengisi instrumen EDS serta membuat rekomendasi perbaikan dan pengembangan sekolah/madrasah. Hasil pengisian instrumen ini akan menjadi dasar dalam penyusunan RKS (kegiatan pembelajaran 2).

di bawah ini setelah menyelesaikan modul ini: 1. Menjelaskan konsep EDS.

2. Mengisi instrumen EDS dengan baik.

3. Menyusun RKJM berdasarkan rekomendasi pada instrumen EDS.

4. Menyusun RKAS dengan mengutamakan program-program prioritas

(12)

Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup aktivitas in-dividual dan kelompok.

Di dalam In Service Learning I, aktivitas individual meliputi:

1. merenungkan/ menjawab pertanyaan (aper-sepsi)

2. melakukan latihan/tugas/memecahkan kasus 3. membaca materi

4. melakukan re�leksi

5. membaca referensi lainnya

Sedangkan aktivitas kelompok meliputi: 1. mendiskusikan materi dan tugas,

2. sharing pengalaman dalam melakukan latihan dan memecahkan kasus,

3. role play

(13)

kegiatan mata diklat lainnya dalam rangka peningkatan kompetensi calon.

(14)

MENGENAL

EVALUASI DIRI SEKOLAH

Kegiatan Pembelajaran 1

Seorang kepala sekolah/ madrasah memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan sekolah/ madrasah. Kepala sekolah/madrasah diharapkan dapat menjadi lokomotif dan kekuatan untuk membimbing, menjadi contoh, serta menggerakkan para pendidik dan tenaga kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.

Pencapaian tujuan pendidikan ini harus didukung oleh penyusunan dan implementasi program-program yang terarah, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan nyata sekolah/ madrasah. Untuk itu, diperlukan data dan informasi yang relevan. Dengan menggunakan instrumen Evaluasi Diri Sekolah, data dan informasi ini dapat dikumpulkan.

(15)

Materi

Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah adalah EDS/M adalah proses Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah yang bersifat internal untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan SPM dan SNP yang hasilnya dipakai sebagai dasar Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/ Madrasah dan sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kab/kota.

Proses Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan Tim Pengembang Sekolah (TPS), pelatihan penggunaan instrumen, pelaksanaan EDS di sekolah dan penggunaan hasilnya sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS. Sekolah melakukan proses EDS setiap tahun sekali. EDS/M dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas: Kepala Sekolah, wakil unsur guru, wakil Komite Sekolah, wakil orang tua siswa, dan pengawas.

Proses EDS ini secara mendasar menjawab 3 (tiga) pertanyaan kunci di bawah ini, yaitu:

1. Seberapa baikkah kinerja sekolah kita? Hal ini terkait dengan posisi pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator SPM dan SNP.

2. Bagaimana kita dapat mengetahui kinerja sekolah? Hal ini terkait dengan bukti apa yang dimiliki sekolah untuk menunjukkan pencapaiannya. 3. Bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja?

Dalam hal ini sekolah melaporkan dan menindaklanjuti apa yang telah ditemukan sesuai pertanyaan di nomor 2 dan nomor 3 sebelumnya.

(16)

untuk sekolah sendiri guna mengetahui kekuatan dan kelemahannya sendiri , semacam cermin muka yang dapat dipakai dalam melihat kekuatan dan kelemahannya sendiri untuk selanjutnya dipakai dasar dalam upaya memperbaiki kinerjanya.

Sebelum mengenal instrumen EDS, anda akan diajak untuk mengenal bagian-bagian dalam instrumen EDS

dengan cara melakukan kegiatan berikut ini.

Penugasan

1. Lakukan brainstorming tentang indikator

apa sajakah yang menunjukkan bahwa anda sudah atau belum menjadi orang tua yang baik (fasilitator akan membimbing anda untuk melakukan brainstorming).

2. Instrumen evaluasi diri anda ada pada halaman 4. Adapun yang dimuat dalam instrumen tersebut adalah hal-hal sebagai berikut:

a. Standar : Menjadi orang baik.

b. Komponen : Menjadi orang tua yang baik. c. Indikator umum: (hasil brainstorming) d. Indikator khusus/ rinci: (hasil brainstorming) e. Bukti �isik (bukti �isik yang dapat anda

tunjukkan jika anda telah memenuhi indikator-indikator tersebut) :

(17)

f. Deskripsi komponen sesuai dengan bukti �isik dan indikator (uraikan komponen di atas sesuai dengan kondisi nyata sekolah dengan mengacu kepada bukti �isik dan indikator rinci):

g. Tahap pengembangan (1, 2, 3 atau 4) (Dari indikator rinci, susunlah tahap pengembangan 1, 2, 3 dan 4, dengan acuan tahap pengembangan 1 adalah tahap terendah yang merupakan tahap dimana anda belum memenuhi satupun indikator yang telah dirinci. Tahap 2, adalah tahapan dimana anda baru memenuhi sedikit dari indikator yang telah dirinci. Tahap 3 adalah tahapan dimana anda sudah memenuhi sebagian atau sebagian besar dari indikator tersebut. Sedangkan, tahap 4 adalah tahapan dimana anda telah memenuhi semua indikator untuk menjadi orang tua yang baik :

(18)

Komponen Indikator (UMUM) 1.1. PERAN SAYA SEBAGAI ORANG TUA SUDAH

SESUAI DENGAN NORMA 1.1.1. Dstnya.

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH 1. STANDAR : MENJADI ORANG BAIK

1. MENJADI ORANG BAIK (STANDAR)

1.1. SEBAGAI ORANG TUA, PERAN SAYA SUDAH SESUAI DENGAN NORMA (KOMPONEN)

1. TOR)

Bukti-bukti Fisik Ringkasan Deskripsi Indikator

Berdasarkan Bukti Fisik

Tahap Pengembangan

Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke -2 Tahap ke-1

Rekomendasi

(19)

INSTRUMEN EDS

Kegiatan Pembelajaran 2

Bentuk instrumen

Instrumen EDS/M terdiri dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang dijabarkan ke dalam 26 komponen dan 60 indikator. Setiap standar terdiri atas sejumlah komponen yang mengacu pada masing-masing standar nasional pendidikan sebagai dasar bagi sekolah dalam memperoleh informasi kinerjanya yang bersifat kualitatif. Setiap komponen terdiri dari beberapa indikator yang memberikan gambaran lebih menyeluruh dari komponen yang dimaksudkan.

Bukti Fisik

Bukti fisik yang tersedia digunakan sebagai bahan dasar untuk menggambarkan kondisi sekolah terkait dengan indikator yang dinilai. Bukti fisik tersebut misalnya catatan kajian, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan seperti komite sekolah, orangtua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang terkait.

Deskripsi Indikator

(20)

1. ISI STANDAR

1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan KOMPONEN

1.1.1 Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan disusun BSNP

INDIKATOR

Bukti-Bukti Fisik Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik

Tahapan Pengembangan

Tahap Ke-4 Tahap Ke-3 Tahap Ke-2 Tahap Ke-1 Kurikulum sekolah

kami dissun dan d i k e m b a n g k a n sesuai dengan panduan BSNP dan menjadi rujukan bagi pengembangan kurikulum sekolah lainnya yang memiliki karakteristik yang sama

Kurikulum sekolah kami disusun dan dikembangkan sesuai dengan panduan BSNP

Kurikulum sekolah kami disusun mengikuti

panduan yang

disusun BSNP namun masih memerlukan pengembangan

K u r i k u l u m sekolah kami belum sepenuhnya mengikuti panduan yang disusun BSNP

Rekomendasi

Check list pada tahapan pengembangan yang sesuai dengan kondisi sekolah

Tahapan Pengembangan

Deskripsi indikator berdasarkan bukti �isik menjadi rujukan bagi anggota TPS untuk menentukan posisi tahapan pengembangan sekolah.

Sekolah kemudian membandingkan deskripsi setiap indikator dengan rubrik yang ada dibawahnya untuk melihat posisi tahapan pencapaian. Sekolah kemudian memilih rubrik yang lebih mendekati atau sama dengan deskripsi sekolah untuk kemudian memberi tanda centang (√) pada tahapan pengembangan yang sesuai.

Tahapan pengembangan ini memiliki makna sebagai berikut:

(21)

2. Tahap ke-2, memenuhi SPM. Pada tahap ini, terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan tetapi masih sangat butuh perbaikan.

3. Tahap ke-3, memenuhi SNP. Pada tahap ini, kinerja sekolah baik, namun masih perlu peningkatan.

4. Tahap ke-4, melampaui SNP. Pada tahap ini, kinerja sekolah sangat baik, melampaui standar yang telah ditetapkan.

Tahapan pengembangan bisa berbeda dalam indikator yang berbeda pula. Hal ini penting sebab sekolah harus menilai kinerja apa adanya. Dalam pelaksanaan EDS/M yang dilakukan setiap tahun, sekolah mempunyai dasar nyata indikator atau komponen atau standar mana yang memerlukan perbaikan secara terus-menerus.

Rekomendasi

(22)

Studi Kasus

Sebelum mengisi instrumen EDS, mari lakukan hal-hal berikut terlebih dahulu.

1. Pelajari studi kasus dari SMAN Senyum Merona, Kota Yahya.

2. Setelah mempelajari studi kasus tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan di bawah studi kasus tersebut!

Sekolah Senyum Merona,

“Sekolah Senyum Merona berdiri sejak tahun 1955. Sekolah ini memiliki Visi “Karya bagi pendidikan yang berprestasi, berdisiplin dan berwawasan lingkungan” serta Misi “Menyelenggarakan pendidikan bermutu dan terjangkau dalam mencapai 8 Standar Nasional Pendidikan”.

Dari data yang ada di sekolah, diketahui bahwa:

Rata-rata Nilai Ujian Nasional 3 Tahun Terakhir

No Tahun Pelajaran

Bahasa Indonesia Matematika Bahasa Inggris IPA TT TR RT TT TR RT TT TR RT TT TR RT 1 2005/2006 9,40 4,60 7,01 9,00 4,33 6,03 8,40 5,00 6,02 - - -2 2006/2007 9,00 4,13 6,11 9,33 5,00 7,88 8,13 5,60 7,05 9,66 6,00 6,23 3 2007/2008 9,00 4,60 6,11 9,33 5,00 7,88 8,80 5,60 7,05 8,50 5,00 6,80

Hasil Wawancara:

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini cukup baik sebab disamping sebagian besar para gurunya memenuhi kuali�ikasi (sudah berijazah S1), mereka juga selalu mencoba untuk memenuhi stándar untuk setiap mata pelajaran.

(23)

mereka menggunakan sumber belajar yang tidak terbatas hanya pada buku pelajaran/buku paket saja – semua bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Belajar dapat dilakukan di luar gedung kelas seperti di kebon, pekarangan, sawah, pasar dll. Guru juga banyak memakai alat bantu dan pajangan dalam pembelajaran.

Para guru juga telah mengembangkan silabus dan RPP, hanya saja sebagian besar lebih banyak “mengambil dari pihak lain” (cut and paste). Ini disadari Kepala sekolah sehingga dia sudah merencanakan memberikan pemantapan para guru dalam membuat silabus dan RPP dengan mendatangkan guru yang handal dari sekolah lain untuk melakukan pendampingan dan “on the job training”.

Kerjakan latihan berikut secara berkelompok! 1. Identi�ikasi masalah yang terkait dengan standar

proses pada studi kasus di atas !

2. Setelah SNP diidenti�ikasi, pilihlah komponen yang ada pada SNP tersebut.

3. Setelah itu, tulislah bukti-bukti �isik yang anda temukan pada kasus di atas.

4. Bandingkan bukti-bukti �isik tersebut, dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan SNP. 5. Uraikan deskripsi/ gambaran dari bukti �isik

tersebut sesuai dengan kondisi nyata sekolah yang ada pada kasus di atas, pada kolom “Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik.” 6. Selanjutnya, pilihlah tahap pengembangan

tingkat pencapaian sekolah tersebut yang sesuai dengan bukti �isik dan uraiannya!

7. Susunlah rekomendasi untuk meningkatkan tahap pengembangan sekolah tersebut!

(24)

1. Apakah ada hal-hal yang menurut anda penting, tetapi belum anda dapatkan pada pembelajaran EDS ini? Apa alasannya?

2. Setelah anda mempelajari materi EDS ini, apa tindakan yang akan anda lakukan di sekolah tempat anda bertugas agar sekolah anda dapat memenuhi standar nasional pendidikan?

3. Apa rencana tindak anda ke depan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anda, terkait dengan EDS?

(25)

PENYUSUNAN RENCANA

KERJA SEKOLAH (RKS)

Kegiatan Pembelajaran 3

Perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), menggerakkan atau memimpin

(actuating atau leading), dan pengendalian

(controlling) merupakan fungsi-fungsi yang

harus dijalankan dalam proses manajemen. Jika digambarkan dalam sebuah siklus, perencanaan merupakan langkah pertama dari keseluruhan proses manajemen tersebut. Perencanaan dapat dikatakan sebagai fungsi terpenting diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Apapun yang dilakukan berikutnya dalam proses manajemen bermula dari perencanaan. Daft (1988:100) menyatakan: “When planning is done well, the other management functions can be done well.”

Perencanaan pada intinya merupakan upaya penentuan kemana sebuah organisasi akan menuju di masa depan dan bagaimana sampai pada tujuan itu. Di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, sekolah diharuskan untuk membuat Rencana Kerja Jangka Menengah (4 tahun) dan Rencana Kerja Tahunan. Oleh karena itu, Kepala sekolah/madrasah adalah sosok kunci yang menentukan terwujudnya berbagai standar pengelolaan satuan pendidikan, khususnya di bidang perencanaan dan pengambilan berbagai keputusan strategis yang menjadi prasyarat keberhasilan pengembangan sekolah.

(26)

menyusun rencana tahunan sekolah/madrasah. Penyusunan RKJM dan RKAS ini dipermudah dengan adanya EDS.

Pada akhir pembelajaran, setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini para peserta akan memiliki kompetensi sebagai berikut:

1. Menyusun RKJM berdasarkan rekomendasi pada instrumen EDS.

2. Menyusun RKAS dengan mengutamakan program-program prioritas.

“The Secret of getting ahead is getting started. The secret of getting started is breaking your complex overwhelming tasks into small manageable ones – then starting on the first one.”

Mark Twain

Apakah maksud dari ungkapan di atas?

Jawablah pertanyaan tersebut secara individu, kemudian diskusikan dengan rekan di sebelah anda.

(27)

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 7 orang yang terdiri dari kepala sekolah/ madrasah, perwakilan guru, wakasek, siswa, orang tua dan komite sekolah, dan tokoh masyarakat. Pahami skenario di bawah ini, dan lakukan simulasi pembelajaran melalui role play!

Role Play

SKENARIO ROLE PLAY

Pak Yanto baru tiga bulan ditunjuk sebagai kepala sekolah di SMP X yang berstatus calon RSBI karena kepala sekolah yang lama menjalani masa pensiun. Untuk melaksanakan salah satu tugas kepala sekolah, yaitu menyusun RKJM dan RKAS sekolah tersebut, Pak Yanto belum memiliki pengetahuan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan, sedangkan 1 bulan lagi akan diadakan monitoring persiapan calon RSBI.

Atas saran dari pengawas sekolah, Pak Yanto mengadakan rapat dengan perwakilan guru, wakil kepala sekolah, siswa, orang tua, komite sekolah, dan tokoh masyarakat untuk menyusun RKJM dan RKAS. Dan rapatpun dimulai...

Proses rapat diawali dengan pengantar dari kepala sekolah sebagai pemimpin rapat tentang rencana penyusunan RKJM dan RKAS. Setelah itu, beliau memaparkan dan membagikan hasil EDS kepada peserta rapat. Berdasarkan kajian EDS tersebut, setiap perwakilan menyampaikan saran atau pendapatnya, sampai tersusunnya rencana 4 tahunan pada RKJM dan rencana prioritas pada RKAS. Di akhir rapat, kepala sekolah membentuk tim penyusun RKJM dan

(28)

Setelah menyimak permainan peran tersebut, jawablah pertanyaan berikut secara berkelompok! 1. Apakah hasil EDS tersebut dimanfaatkan secara

maksimal untuk menentukan rencana 4 tahunan (RKJM) di dalam rapat tersebut?

2. Bagaimanakah proses penentuan prioritas rencana yang akan dituangkan ke dalam Rencana tahunan?

3. Apakah tujuan rapat tersebut dapat tercapai dengan baik?

4. Apakah anda setuju dengan tindakan, hasil dan proses penyusunan RKJM dan RKAS dalam rapat tersebut? Apabila setuju, uraikan alasan anda. Sebaliknya, jika anda tidak setuju, bagaimana seharusnya tindakan, hasil dan proses rapat tersebut?

(29)

Materi

PENYUSUNAN RKJM DAN RKAS

Ada beberapa alternatif tahapan penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah. Adapun tahapan yang digunakan di dalam modul ini adalah:

1. Telaah hasil EDS, khususnya pada rekomendasi yang telah dirumuskan. Dari rekomendasi tercermin komponen apa sajakah di dalam 8 SNP tersebut yang masih perlu ditingkatkan.

2. Pemanfaatan hasil EDS untuk menyusun RKJM. 3. Penentuan rencana prioritas dalam RKJM ke

dalam RKAS.

PEMILIHAN RENCANA PRIORITAS

Penentuan prioritas harus dilakukan melalui diskusi bersama stakeholder pendidikan di sekolah dan bukan oleh Kepala Sekolah ataupun oleh Komite Sekolah saja. Penentuan prioritas ini harus berdasarkan atas kriteria-kriteria yang disetujui bersama, meliputi:

a) Kepentingannya:

• Relevansinya terhadap misi, visi, dan tujuan strategis sekolah.

• Pentingnya pengembangan sekolah dalam kaitannya dengan semua faktor konteks.

b) Keterlaksanaan (Visibilitas):

• Kemampuan sekolah yang ada sekarang untuk memberikan dukungan sumber daya manusia, keahlian, energi, waktu dan dana untuk mewujudkannya.

c) Akseptabilitas:

(30)

Secara umum pemilihan prioritas ditentukan oleh:

Pentingnya satu kegiatan dan dampaknya bagi peningkatan mutu dan kinerja; urgensinya, ketersediaan SDM dan pelaksananya dan tersedianya waktu serta sumber daya dan dana pendukungnya. RKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah (KS dan guru), bersama dengan

stakeholder (pihak yang berkepentingan lainnya), misalnya: Komite sekolah, tokoh masyarakat, dan pihak lain yang peduli pendidikan di sekitar sekolah. Dengan melibatkan mereka, sekolah telah menunjukkan sikap terbuka dan siap bekerjasama. Hal tersebut akan meningkatkan rasa memiliki,serta dapat mengundang simpati sehingga masyarakat akan merasa senang memberikan dukungan atau bantuan yang diperlukan sekolah.

Untuk bahan bacaan selengkapnya, silahkan buka bahan bacaan KB I hal.

(31)

Latihan

PRAKTIK PENYUSUNAN RKJM DAN RKAS

Sekolah Z berdiri sejak tahun 1990, dan tahun ini mendapatkan akreditasi B. Sekolah ini didirikan di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas nelayan dan buruh bangunan. Dari hasil pengisian instrumen EDS ditemukan bahwa sekolah tersebut tidak memiliki dokumen I dan hanya memiliki dokumen II KTSP yang belum menggunakan acuan permendiknas terbaru. Selain itu mayoritas guru masih menggunakan model pembelajaran tradisional dalam memfasilitasi pembelajaran peserta didiknya. Fasilitas sekolah juga sangat minim, MCK sangat memprihatinkan, kursi dan meja sudah cukup tua, cat sekolah sudah buram, perpustakaan tidak ada, serta media pembelajaran kurang. Dari hasil EDS, dirumuskanlah beberapa rekomendasi untuk peningkatan atau pengembangan sekolah Z, yaitu:

1. Workshop penyusunan dokumen I dan revisi

dokumen II KTSP

2. Diklat model pembelajaran 3. Pembangunan perpustakaan

4. Perbaikan MCK sekolah yang kondisinya memprihatinkan.

5. Pembelian media pembelajaran

6. Pembelian meja dan kursi untuk peserta didik 7. Studi banding ke sekolah Y untuk mempelajari

best practices yang ada di sekolah tersebut.

MARI KERJAKAN HAL BERIKUT INI!

1. Berdasarkan rekomendasi pada kasus di atas, jika anda adalah kepala sekolah Z, apakah anda akan memasukkan semua program di atas dalam RKJM sekolah anda? Kemukakan alasan anda! 2. Tuliskan kegiatan/ program 4 tahunan tersebut

(32)

Pen

y�

sun

an

Re

nc

an

a K

erj

a S

eko

lah

NO. KOMPONEN KEGIATAN

URAIAN KEGIATAN (DISESUAIKAN DENGAN HASIL

ANALISIS KESENJANGAN) SASARAN

Tahun

2011 2012 2013 2014 1. Standar Isi dan

Standar Kompetensi Lulusan

2. Standar Proses

3. Standar Penilaian

4. Standar Sarana Prasarana

5. Dst.

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM) PERIODE TAHUN 2010-2013

SEKOLAH ... KAB./KOTA ...

(33)

Pen

NO KOMPONEN DAN ASPEK KEGIATAN

HASIL KEGIATAN SUMBER DANA

JABATAN PERAN OUTPUT JUMLAHURAIAN SEKOLAH (Rp) GRAND BLOCK (Rp)

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN 2011/2012

SEKOLAH ... KAB./KOTA ...

PROVINSI ...

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan selesainya langkah ini, maka RKS/M telah selesai karena sekolah/madrasah sudah mempunyai rencana yang lengkap, yaitu: Sasaran, Program, Kegiatan, Rencana

Penulis memilih BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat karena disanalah penulis mengetahui bagaimana sebenarnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Propinsi

Penulis memilih BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat karena disanalah penulis mengetahui bagaimana sebenarnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Propinsi

Sejauh mana anda paham tentang rekomendasi kegiatan EDS/M atau Identifikasi SNP dan SPM dengan perencanaan sekolah yang dilakukan di sekolah/madrasah Saudara.

19 Tahun 2007 tentang Stándar Pengelolaan Pendidikan dinyatakan bahwa sekolah/madrasah membuat (1) Rencana Kerja Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan yang akan

bahwa untuk menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan nasional yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014, diperlukan pedoman penyusunan, pengendalian

• Proyek Prioritas Nasional yang telah ditetapkan akan menjadi acuan pembahasan pada pelaksanaan penyusunan RKP 2018 tahapan selanjutnya yaitu Multilateral Meeting, sementara

LEMBAR PENGESAHAN Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS Tahun Anggaran 2024 disusun berdasarkan hasil analisis konteks dan Rencana Kegiatan Jangka Menengah RKJM yang disusun oleh