PENYUSUNAN
R ENCANA K ERJA S EKOLAH
(RKJM, RKT, RKAS)
Oleh: TIM RKS
WORKSHOP TINDAK LANJUT ME 2014
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI
2014
Indikator PELATIHAN
Peserta mampu:
1. Memahami penyusunan RKS dengan benar sesuai aturan BOS
2. Menyusun RKS dengan benar
sesuai aturan BOS
Sesi 1
Pengantar
Penyusunan
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan…
latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT;
dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT;
prinsip penyusunan RKS/M dan RKT; dan
alur dan proses penyusunan
RKS/M dan RKT.
Pokok Bahasan
1. Latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT.
2. Dasar-dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT.
3. Prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKT.
4. Alur dan proses penyusunan RKS/M
dan RKT.
Latar Belakang
Kebijakan MBS
Program BOS
RKS/M &
RKT Program
Wajar
Pentingnya Penyusunan RKS/M
1.Sumber penerimaan dana BOS
signifikan bagi sekolah/madrasah;
2.20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan;
3.Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah;
4.Sebagian besar sekolah/madrasah
belum menyusun/memiliki dokumen
RKS/M dan RKT.
Apakah RKS/M itu?
Proses menentukan tindakan masa depan (4 tahun) sekolah/madrasah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memper-hitungkan ketersediaan sumber daya.
Dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah/madrasah di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah/
madrasah yang telah ditetapkan.
Tujuan Penyusunan RKS/M
1.Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/madrasah dapat dicapai;
2.Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/madrasah;
3.Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/ madrasah, Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu;
4.Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;
5.Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat;
6.Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.
Dasar Hukum
1.UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1.
2.PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.
3.PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51.
4.PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
5.Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1):
“Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar
rencana kerja tahunan
yang merupakan penjabaran rinci darirencana kerja jangka menengah
satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun”Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah wajib membuat:
1.Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
2.Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.
Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS/M
1. Terpadu, mencakup keseluruhan program.
2. Multi tahun, mencakup periode 4 tahun.
3. Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.
4. Berbasis kinerja, memiliki indikator yg jelas.
5. Partisipatif, melibatkan berbagai unsur.
6. Integrasi pendidikan karakter bangsa.
7. Sensitif terhadap isu gender.
8. Responsif terhadap keadaan bencana.
9. Pelaksanaannya dimonitor dan
dievaluasi.
Alur Penyusunan RKS/M
PERSIAPAN
• Pembentukan
Tim Pengembang Sekolah/Madrasah (TPS/M).
• Pembekalan/
Orientasi TPS/M.
PENYUSUNAN RKS/M
• Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat Ini.
• Menetapkan Kondisi
Sekolah/Madrasah yang Diharapkan.
• Menyusun Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja.
• Menyusun Rencana Anggaran Sekolah/
Madrasah.
• Menyusun RKT & RKAS
PENGESAHAN
• Penyetujuan oleh
rapat dewan pendidik
• Pengesahan oleh pihak berwenang
• Sosialisasi kepada pemangku
kepentingan
Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS
BAB.I PENDAHULUAN (A.Latar Belakang, B.Tujuan, C.Sasaran, D.Manfaat, E.Dasar Hukum,
F.Sistematika).
BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI (A. Melakukan EDS/M, B. Membandingkan hasil
EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah, C.
Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah)
BAB.III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN (A. Visi Sekolah, B.Misi Sekolah C. Tujuan Sekolah, D. Sasaran dan Indikator Kinerja) BAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN
INDIKATOR KINERJA (A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung jawabnya, B. Merumuskan
Kegiatan, Indikator Kinerja, dan jadwal kegiatan ).
Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen
RKS/M
BAB.V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH (A. Menyusun Rencana Anggaran Belanja Sekolah: 1. Menghitung biaya satuan 2.
Menghitung rencana biaya program, B. Menyusun Rencana Pendapatan Sekolah C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendapatan)
BAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS (A. Menetapkan rencana kerja tahunan: 1. Menetapkan
program/kegiatan strategis 2. Menetapkan
kegiatan operasional 3. Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan Sekolah, B. Membuat Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah: 1. Menghtung biaya operasional, 2. Menghitung rencana belanja dan
pendanaan program dan kegiatan operasional, 3.
Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Sesi 2
Penyusunan RKS
BAB.I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang
B.Tujuan C.Sasaran D.Manfaat
E.Dasar Hukum
F.Sistematika
A.Latar Belakang (pokok pikiran)
1. Pentingnya program wajib belajar direncanakan dalam RKS/RKT
2. Pentingnya BOS mendukung rencana kegiatan sekolah (operasional, pengembangan sarana, akademik/non, dll)
3. Pentingnya pengelolaan sekolah dengan MBS (semua stakeholder sekolah aktif sesuai fungsi dan tugas masing-masing
4. Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah;
5. 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan;
6. Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah;
7. Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki dokumen RKS/M dan RKT
8. …………
B.Tujuan (contoh)
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/
madrasah dapat dicapai;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/
madrasah;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/
madrasah dan masyarakat;
6. Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/
madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.
C. Sasaran (contoh)
1. Tersusunnya Rencana Kerja Jangka Menengah(RKJM) empat tahunan;
2. Tersusunnya rencana kerja jangka pendek tahunan untuk pedoman operasional
pengelolaan sekolah yakni Rencana Kerja Tahunan (RKT);
3. Tersusunnya pedoman penganggaran sekolah untuk pembeayaan kegiatan dalam jangka waktu satu tahun yakni
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
4. Terwujudnya Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang lebih realistis dan operasional.
D. Manfaat (contoh)
1.Pedoman pengembangan kegiatan sekolah jangka menengah (4
tahunan);
2.Pedoman operasional pengelolaan sekolah jangka pendek ( 1 tahunan);
3.Ukuran target keberhasilan kinerja pengelolaan kegiatan sekolah jangka menengah dan pendek;
4.Bahan dasar evaluasi dan tindak
lanjut pelaksanaan kegiatan sekolah;
5.………
E.Dasar Hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1.
2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.
3. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51.
4. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendiknas Nomor 60 Tahun 2011 tenatng Larangan Pungutan Biaya Pendidikan SD dan SMP
7. Permendiknas Nomor ... Tentang BOS SMP/SMA/SMK (jika ada)
8. ... Regulasi-regulasi baru yang relevan
F.Sistematika
Halaman Judul
Halaman Pengesahan Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI
BAB III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH
BAB VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS Lampiran
• Tanya Jawab dan
Kesimpulan
BAB.II
IDENTIFIKASI KONDISI
SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI
A. Melakukan EDS/M
B. Membandingkan hasil EDS/M dengan
Acuan Standar Sekolah/Madrasah C. Merumuskan Tantangan
Sekolah/Madrasah
A. Melakukan EDS/M
Untuk menetapkan kondisi saat ini,
sekolah/madrasah perlu melakukan evaluasi diri didasarkan pada SNP dan/ atau SPM
Evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan
menggunakan instrumen (EDS/M) yang dijelaskan dalam Sesi tentang EDS/M
Tujuannya adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah/madrasah saat ini.
Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami
perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami
penurunan.
Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah
Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk mencapai SNP. Dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan.
Penyimpulan dilakukan dengan dua cara:
1.Membandingkan kondisi nyata/terkini dengan SPM dan/atau SNP. Pembandingan kondisi nyata dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi SPM/SNP, sudah memenuhi SPM/SNP, atau bahkan sudah melampaui SPM/SNP.
2. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.
B. Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar
Sekolah/Madrasah
No Standar
Komponen
Kondisi Saat Ini (Hasil
EDS/M) Standar Acuan (SNP) Simp ulan
2
2.1.1 ISI
Pengemban gan
kurikulm
2.1.1.1.Sekolah sudah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan guru, kepala sekolah tetapi belum
melibatkan unsur nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait.
2.1.1.1.Sekolah
melaksanakan pengembangan kurikulum
dengan melibatkan unsur guru,
konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait.
Belum meme nuhi SNP
5 5.1.2
SARPRA Lahan
5.1.2.1 Luas lahan
sekolah 5250 m2 (9 rombel lantai 1)
5.1.2.1 Luas lahan untuk 9 rombel lantai 1 sebesar 3974 m2 (Tabel 1 Luas Lahan)
Melebi hi SNP
Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan.
Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai/tahapan hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP.
Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik:
– Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja;
– Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya;
– Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.
C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
No STANDAR
Komponen Kondisi Saat Ini
(Hasil EDS/M) Standar Acuan
(SNP) Tantan gan
2
2.1.1 ISI
Pengemban gan
kurikulm
2.1.1.1.Sekolah sudah melaksanakan pengembangan kurikulum
dengan melibatkan guru, kepala sekolah tetapi belum
melibatkan unsur nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait
2.1.1.1.Sekolah
melaksanakan pengembanga n kurikulum dengan
melibatkan unsur guru, konselor, KS, komite
sekolah, dan nara sumber, dan pihak-
pihak lain yang terkait.
melibat kan unsur nara sumber , dan pihak- pihak lain yang terkait.
5 5.1.2
SARPRA Lahan
5.1.2.1 Luas lahan se- kolah 5250 m2 (9 rombel lantai 1)
5.1.2.1 Luas lahan untuk 9 rombel lantai 1 sebe- sar 3974 m2 (Tabel 1 Luas Lahan)
Menge mbang kan se- kolah
BAB. III
IDENTIFIKASI KONDISI
SEKOLAH/MADRASAH YANG DIHARAPKAN
A. Visi Sekolah, B. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah,
D. Sasaran dan Indikator Kinerja
Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
1. Seperti apa seharusnya sekolah/madrasah ini empat tahun mendatang?
2. Apakah sesuai dengan harapan sekolah/ madrasah dan para pemangku kepentingan?
3. Apa yang dianggap penting oleh
sekolah/ madrasah dan para
pemangku kepentingan, dan apa
yang menjadi perhatian mereka
dalam kinerja sekolah/madrasah?
Langkah Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang
Diharapkan
A. Merumuskan visi sekolah/madrasah.
B. Merumuskan misi sekolah/madrasah.
C. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah.
D. Menentukan sasaran dan
indikator kinerja
sekolah/madrasah.
Apakah Visi Sekolah/Madrasah Itu?
1.Gambaran apa yang diinginkan sekolah/ madrasah di masa depan.
2.Dikembangkan sesuai dengan keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia.
3.Mengacu kondisi lingkungan sekolah/madrasah dan daerah, tujuan pendidikan dasar dan pendidikan nasional.
4.Mempertimbangkan potensi dan
harapan masyarakat
sekolah/madrasah.
Tahap Merumuskan Visi Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
1. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan
3. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/ madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional.
4. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan
memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah.
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
6. Direviu setiap tahun, ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala jika dipandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Rambu-rambu Perumusan Visi
1.Mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll. yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia.
2.Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non akademik.
3.Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional Indonesia.
4.Perkembangan era global.
5.Perkembangan IPTEK.
6.Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan.
7.Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah, visi yayasan.
8.Belum operasional.
9.Menggambarkan harapan masa datang.
Contoh: A. Visi Sekolah/Madrasah:
“Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia,
berkualitas, kompetitif dan....”
Indikator:
1. Terpuji dalam akhlak 2. Unggul dalam mutu
3. Sehat dalam berkompetisi
4. ....
Merumuskan Misi
• Adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi.
• Bentuk layanan utama yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
• Menggunakan kalimat ’tindakan’ dan
bukan ’keadaan’ sebagaimana pada
rumusan visi.
Contoh: B. Misi Sekolah/Madrasah
1. Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan sikap amaliah yang berlandaskan agama
2. Menumbuhkan semangat belajar
3. Mewujudkan bimbingan dan pembelajaran aktif,
kreatif, efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya saing yang sehat kepada seluruh warga
sekolah baik prestasi akademik maupun non akademik.
5. Merealisasikan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah.
6. Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal dan memiliki daya saing yang tinggi.
Merumuskan Tujuan
Tujuan sekolah/madrasah pada
dasarnya merupakan langkah untuk
mewujudkan misi sekolah/madrasah
dalam jangka waktu tertentu.
Rumusan Tujuan Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
1. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (4 tahunan);
2. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan
pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat;
3. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan Pemerintah;
4. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
5. Disosialisasikan kepada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Contoh : C. Tujuan Sekolah /Madrasah
Tahap I (2014/2015– 2017/2018)
1.Mewujudkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) oleh minimal 80% warga sekolah.
2.Mengkondisikan pengamalan shalat
berjamaah (zhuhur) sebesar minimal 75%
warga sekolah.
3.Meningkatkan nilai rata-rata UN sebesar 1,39 dari 7,10 menjadi 8,49.
4.Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu meraih juara I tingkat
provinsi.
5.Meningkatkan jumlah lulusan yang
diterima di sekolah /perguruan tinggi sebesar 20% dari 60% menjadi 80%.
6.Merealisasikan kepedulian warga sekolah terhadap kesehatan, kebersihan, dan
keindahan lingkungan madrasah sebesar minimal 60% warga sekolah
Contoh: C. Tujuan Sekolah/Madrasah
Tahap II (2017/2018 – 2020/2021)
1. Mewujudkan tim olimpiade matematika, sains dan KIR yang mampu meraih medali perunggu di tingkat nasional.
2. Merealisasikan jumlah sarana dan
prasarana serta pemanfaatannya yang mendukung peningkatan prestasi
akademik dan non akademik minimal 90%
terpenuhi.
3. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa Inggris dan Arab secara aktif sebesar 25% dari 50% menjadi 75%.
4. Mewujudkan sekolah menjadi rujukan
semua sekolah di tingkat kabupaten dan 10% sekolah di tingkat provinsi.
Menentukan Sasaran
Sasaran adalah jawaban terhadap tantangan utama yang akan dicapai sekolah/madrasah dalam waktu
empat tahun ke depan.
Sasaran disusun untuk mencapai tujuan.
Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam penyusunan program dan
kegiatan.
Menggunakan rumusan SMART
(Spesifik/khusus, Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai,
Realistic/realistis dan
Timebond/kerangka waktu)
Contoh: D. Sasaran Sekolah (4 Thn)
1. Meningkatnya rata-rata nilai UN sebesar 1,39 (dari 7,10 menjadi
8,49) pada tahun ajaran 2017/2018.
2. Terselesaikannya 100%
pembangunan masjid madrasah dan melengkapi berbagai sarana
yang dibutuhkan pada tahun ajaran
2017/2018.
Menentukan Indikator Kinerja
Indikator kinerja
adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telahdilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil.
Indikator kinerja
dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukurdan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Contoh :
“Pada th pelajaran 2017/18 rata-rata nilai UN sebesar 8,49 berpredikat memuaskan”
D. Sasaran dan Indikator Kinerja (4 tahun)
N
O SASARAN 4
TAHUNAN INDIKATOR
KINERJA SASARAN TAHUNAN
2014/
2015 2015/
2016 2016/
2017 2017/
2018 1 Meningkatnya
rata-rata nilai UN sebesar 1,39 (dari 7,10 menjadi 8,49) pada tahun ajaran
2017/2018
Pada tahun ajaran
2017/2018 rata- rata nilai
UASBN/UN sebesar 8,49 berpredikat memuaskan
Meningk atnya rata-rata nilai UN Matemat ika
sebesar 0,4 (dari 7,10 men jadi 7,50
Meningk atnya rata-rata nilai UN Matemat ika
sebesar 0,39(dari 7,50
men jadi 7,89)
Meningk atnya rata-rata nilai UN Matemat ika
sebesar 0,30 (dari 7,89 men jadi 8,19)
Meningk atnya rata-rata nilai UN Matemat ika
sebesar 0,30 (dari 8,19 men jadi 8,49
2 ....
3 dst
BAB.IV
PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN
INDIKATOR KINERJA
A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung
jawab,
B. Merumuskan Kegiatan, Indikator kegiatan,
dan jadwal kegiatan ).
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan…
• cara merumuskan program;
• cara menentukan penanggung jawab program;
• konsep dan cara merumuskan kegiatan; dan
• cara menyusun jadwal kegiatan.
Apakah Program Itu?
• Adalah upaya untuk mencapai sasaran.
• Pengelompokan program
sebaiknya disesuaikan dengan
kategori program BOS 2013.
Program Sekolah/Madrasah
1. Pengembangan kompetensi lulusan 2. Pengembangan kurikulum/KTSP
3. Pengembangan proses pembelajaran 4. Pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan
5. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah
6. Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah
7. Pengembangan dan penggalian sumber dana pendidikan
8. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian
Catatan: Pendidikan Karakter diintegrasikan pada program pengemb kurikulum, program proses pembelajaran, dan sarpra (fisik)
Pengemb. budaya dan lingkungan hidup pada prog.proses pembelajaran dan
pengemb,sarpra (lingk fisik)
Tahapan Penyusunan Program
1. Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis sekolah/madrasah.
2. Identifikasi kinerja
sekolah/madrasah dan indikator kinerjanya.
3. Penyusunan indikator kinerja program
4. Penamaan program.
Menetapkan Penanggungjawab Program
1. Penanggungjawab program adalah individu atau jabatan yang melekat
pada individu, misalnya guru kelas atau guru mata pelajaran atau wakil kepala sekolah/madrasah, atau komite
sekolah/madrasah.
2. Bertanggung jawab terhadap
keberhasilan dan kegagalan sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan.
3. Bertanggung jawab terhadap tertib
administrasi dan tertib waktu.
A.Program Kerja dan Penanggungjawab
NO PROGRAM KERJA PENANGGUNG
JAWAB KET
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengembangan kompetensi lulusan Pengembangan kurikulum/KTSP
Pengembangan proses pembelajaran Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
Pengembangan sarana prasarana sekolah
...
...
Pengembangan dan implementasi penilaian
Drs. Bambang Prawiramarta Paino, S.Pd.
Etik S.Pd, M.Pd.
Dra. Ijah Prastya Inestyaning, Amd.Pd.
...
...
Bunga Citra Indah, M.Pd.
Merumuskan Kegiatan
Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program.
Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai.
Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara
membuat daftar kegiatan yang terkait dengan program tersebut.
Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan
Kegiatan yang telah dirumuskan, dan dapat
diperkirakan biaya atau anggarannya.
Menentukan Indikator Kegiatan
Indikator kegiatan
adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atautidaknya suatu kegiatan yang telah
dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kegiatan telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil.
Indikator kegiatan
dapat bersifatkuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara
spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Contoh :“Rata-rata nilai UN sebesar 8,49 berpredikat memuaskan”
Format Kegiatan, Indikator, dan Jadwal Kegiatan
N
o Program Kegiatan Indikator Kegiatan
Penang gung Jawab
Jadwal 14/
15 15/
16 16/
17 17/
18
Program : 1 2 1 2 1 2 1 2
B. Merumuskan Kegiatan, Indikator Kegiatan,dan Jadwal Kegiatan
N
O PROGRAM
KERJA KEGIATAN INDIKATOR
KEGIATAN P.
JAWAB PROG
JADWAL
14/15 15/
16 16/
17 17/
18
1 2 1 2 1 2 1 2
1
2
3
4
Pengembngan kompetensi lulusan (bidang akademik dan non akademik) Pengembngan kurikulum
Pengembangan proses
pembelajara.
...dst
1. Penyiapan UN
2. Penyiapan TimVoly 2. Workshop
Kuriklm 3. Mereview
Krkulum 1. IHT Penysu
nan Silabus / RPP
Nilai UN 8,49 (memuaskn) Juara I Bola Voly Tk.Kab.
25% guru mampu
mengembng kan krklm Semua guru dpt menyu -sun silabus
Drs.
Bmbang
Paino, S.Pd.
Etik S.Pd,
V
V
V v V V
V V V V
V
V V V V
V V V
BAB V
RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH JANGKA MENENGAH
A. Menyusun Rencana Biaya Sekolah:
1. Menghitung biaya satuan
2. Menghitung rencana biaya program, B. Menyusun Rencana Pendanaan Sekolah C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan
Pendanaan
Sekolah
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta
diharapkan mampu menjelaskan cara…
• membuat rencana biaya sekolah/madrasah;
• membuat rencana pendanaan sekolah/madrasah; dan
• menyelaraskan rencana biaya dengan sumber pendanaan
sekolah/madrasah.
Dasar Hukum
• PP 17 / 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 51 ayat 2.
• PP 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 53.
• Permendiknas 19 / 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah - Point A No. 4. Rencana Kerja Sekolah/ Madrasah.
• Permendagri 13 / 2006 Jo 59 tahun 2007 tentang Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah.
• Standar Biaya Pendidikan; Biaya Operasi Sekolah Dasar. BSNP. 2006.
Apakah Anggaran Sekolah/Madrasah itu?
Pernyataan rencana kerja
program dan kegiatan serta estimasi kinerja yang hendak dicapai sekolah/madrasah.
Dinyatakan dalam ukuran finansial tertentu.
Untuk periode waktu
tertentu.
A. Membuat Rencana Biaya Sekolah/Madrasah
1. Mendapatkan dan menghitung Biaya Satuan.
2. Menghitung Rencana
Biaya.
Mendapatkan dan Menghitung Biaya Satuan
Biaya satuan dapat dihitung dengan cara:
1. Menentukan jenis satuan dan jumlah satuan standar.
2. Menghitung biaya atau harga satuan.
Sekolah/madrasah perlu memiliki Daftar Biaya Satuan yang
diterbitkan oleh Pemda setempat.
Jika biaya satuan tidak ada di
Daftar Biaya Satuan Pemda,
sekolah merumuskan sendiri
dengan persetujuan komite
sekolah
Contoh 1: 1. Menghitung Biaya Satuan
Program/Kegiatan
Satuan
Satua
Harga Jumlah Unit Jmlah
Program :
Pengembangan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia
1. Biaya foto copy bahn exempl 6 5.000 30.000 2. Biaya transport (pp) Orang 6 5.000 30.000
Total biaya 60.000
Biaya Satuan 10.000/org/hari
1. Biaya Satuan Pelatihan Guru/IHT/Penataran/dll
NO Program
Kegiatan Jenis
Satuan Jumlah
Satuan Satuan
Harga Rp*) Jumlah (Rp) 4
4.1 Pengemb PTK IHT Penilaian a. ATK
b. Konsumsi
c. Penyusunanprog ram dan laporan
Set Paket set
50 or 3 harix50 or 5 set
15.000 20.000 50.000
750.000 3000.000 250.000
Jumlah 50 0r 4000.000
Biaya Satuan/orang 80.000/org
4.2 Prog Induksi Guru P a. Penyusunanprog
ram dan laporan b. ...
c. ...
Jumlah Biaya Satuan
5 Pengemb, Sarpra 5.1 Membangn Mushola
Contoh 2: 1. Menghitung Biaya
Satuan
Menghitung Rencana Biaya Program
Rencana Biaya adalah Rencana
Kebutuhan Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya operasionalnya.
Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan.
Menghitung biaya program, yaitu mengalikan jumlah satuan dengan
harga satuan. Setelah itu, tambahkan untuk mendapatkan total rencana
biaya yang dibutuhkan selama empat
tahun mendatang.
Contoh : 2. Menghitung Rencana Biaya Program
Program/Kegiat an
Satuan Jumlah 14/15 15/16 16/17 17/18
Jenis Hrga Jmlah Stuan Jmlh
Biaya Jmlah
Stuan Jmlh
Biaya Jmlh Stuan
Jumlh
Biaya Jmlah
Stuan Jmlh
Biaya Jmlh Stuan
Jumlh Biaya
A.Program Strategis 1. Pengembangan
Kompetensi Lulusan 2. Pengembangan
Kurikulum/KTSP 3. Pengemb. Proses
Pembelajaran 4. Pengembangan
Pendidik dan Tendik 4.1. Kegiatan: Pelatihan
PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia
OH (Orng
Hari)
10.00 0
24 2712 00
6 60.00 0
6 66.00 0
6 7260
0 6 7982 0
5. ………
8.Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian
B. Program Rutin 1. Belanja Pegawai
JUMLAH
Membuat Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
• Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat
kepastian perolehan dana.
• Berasal dari seluruh sumber pendapatan yang diterima oleh sekolah/madrasah.
Contoh:
1.Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS/M).
2.Sumbangan Orang Tua (SMA/SMK)
3.Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah terpilih
4.APBN/APBD Provinsi/Kabupaten/Kota.
5.Sumbangan masyarakat
6.Donatur (perusahaan/industri, alumni dsb).
Contoh: B. Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
No. Sumber Pendapatan
Jumlah Pendptan
2014-2018 2014/20
15 2015/20
16 2016/20
17 2017/20 18 (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
1 Pemerintah
1.1 BOS 304.396 76.224 76.224 76.224 76.224
1. 2 Sumbngn Ortu
(SMA/K) 4.000 1.000 1.000 1.000 1.000
1.2 DAK (APBN) - - - - -
1.3 APBD Provinsi 23.040 5.760 5.760 5.760 5.760
1.4 APBD Kab/Kota 3.840 960 960 960 960
2 Masyarakat
2.1 Bantuan Masyarakat 800 200 200 200 200
2.2 Bantuan Alumni 600 150 150 150 150
3 Pendapatan Asli Sekolah/Madrasah
3.1 Kantin 900 225 225 225 225
3.2 ....
JUMLAH 337.576 84.519 84.519 84.519 84.519
Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan
1.Memahami asumsi /tingkat kepastian perolehan dana sekolah/madrasah:
– Sumber pendapatan yang telah bersifat pasti (BOS, APBD Propinsi dan Kab/Kota)
– Sumber pendapatan bersifat belum pasti
(sumbangan, donatur, hibah, usaha sekolah/
madrasah, dll)
2. Memperkirakan persentase kontribusi setiap sumber pendanaan terhadap total pendanaan pada periode tahun perencanaan.
3. Mempelajari aturan penggunaan berdasarkan sumber pendanaan. Dana BOS telah mengatur secara tertulis apa yang boleh dan tidak boleh dalam penggunaan anggaran, demikian pula sumber pendanaan lainnya.
4. Lakukan penyesuaian rencana pengeluaran terhadap sumber pendanaan.
Contoh: C. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
PROGRAM BiayaTotal (Rp.000
)
Sumber Pendanaan
Pemerintah Masyarakat PAS BOS DAK APBD
Prov
APBD Kab/Kot
a
Masy
. Alumni Kantin A.Program Strategis
1. Pengembangan Kompetensi Lulusan
2. Pengembangan Kurikulum/KTSP 3. Pengemb. Proses
Pembelajaran
4. Pengembangan Pendidik dan Tendik
4.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia
271,2 271,2
5. ………
8.Pengembangan dan
Implementasi Sistem Penilaian B. Program Rutin
1. Belanja Pegawai JUMLAH
BAB.VI
PERUMUSAN RKT DAN RKAS TH. PELAJARAN 2014/2015
A. Menetapkan rencana kerja tahunan:
1. Menetapkan program/kegiatan strategis 2. Menetapkan kegiatan rutin/reguler
3. Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan Sekolah,
B. Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah:
1. Menghtung biaya operasional
2. Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan
program dan kegiatan operasional,
3. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS)
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan…
• tujuan penyusunan RKT;
• dasar hukum penyusunan RKT;
• prinsip-prinsip penyusunan RKT;
• proses penetapan RKT; dan
• proses penetapan RKAS/M.
Apakah RKT itu?
• Proses untuk menentukan
program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
• Dokumen tentang gambaran
program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah untuk
mencapai tujuan dan sasaran
tahunan yang telah ditetapkan.
Tujuan Penyusunan RKT
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/
madrasah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan
resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/
madrasah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas
Pendidikan Provinsi, dan antar waktu.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Dasar Hukum RKT (1)
1. PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 53 ayat (1):
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan
yang meliputi masa 4 (empat)
tahun.
Dasar Hukum RKT (2)
2. PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,
Pasal 51:
Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan
pendidikan menengah dituangkan dalam:
a.rencana kerja tahunan satuan pendidikan;
b.anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan;
c.peratuan satuan atau program pendidikan.
Dasar Hukum RKT(3)
3. Permendiknas 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa sekolah/madrasah wajib membuat:
1. Rencana kerja jangka menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan
perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
2. Rencana kerja tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah.
Prinsip-Prinsip RKT
• Terintegrasi, mencakup keseluruhan program.
• Multi Sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.
• Partispatif, melibatkan berbagai unsur.
• Monitoring dan evaluasi, oleh berbagai pihak.
• Kesetaraan Gender.
A. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan
Tiga hal yang harus dilakukan:
1.Menetapkan program/kegiatan strategis
2.Menetapkan kegiatan-kegiatan rutin
3.Menetapkan jadwal rencana
kerja tahunan.
Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
Langkah-langkah menyusun program/kegiatan strategis:
1.Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M.
Misalnya, sasaran dalam RKS/M “Pada
2017/178nilai rata-rata UN 8,49”. Sasaran dalam program tahunan “Pada 2014/15
nilai rata-rata UN 7,50“
2. Menetapkan program, indikator
keberhasilan program, kegiatan dan
penanggung-jawab program/kegiatan harus merujuk pada program yang ada dalam
RKJM. Untuk menetapkan indikator
keberhasilan program harus sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu
tahun.
Contoh : 1. Program/Kegiatan Strategis
N0 Program Sasaran Kegiatan Indikator
Progrm/Kegiatn
Pnanggng jawab A Program
Sekolah 1 Pengembangan
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Meningkatnya kemampuan PAKEM seba -nyak 3 guru (dari 2 gr men jadi 5 guru)
1.Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia
3 orang guru menerapkan PAKEM dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
Kepala sekolah/
madrasah
dst dst dst
2 Pengembangan Sarana
Prasarana Sekolah/
Madrasah
Meningkatnya rasio buku:
murid untuk mapel
Matematika sebesar 1:1
1.Pengadaa n buku mapel matemtika
Rasio buku : murid untuk mapel
Matematika 1 : 1
Guru Kelas III dan
Komite sekolah/
madrasah
dst dst dst dst dst
Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara regular selalu dilakukan
sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tahunan.
Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk
mempertahankan/meningkatkan prestasi siswa, kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan daya dan jasa,
dan sebagainya.
Contoh : 2. Kegiatan Rutin/Reguler
Kategri/Prog Sasaran Kegiatan Indikator Kegiatan Penanggung jawab A. Prog.
Sekolah 1. Pengemb
SKL Terlaksananya kegiatan PPDB
sesuai regulasi yang ditetapkan
PPDB
Terselenggaranya PPDB sesuai rencana daya tampung dan input yg lebih bermutu
Kepala sekolah/
madrasah
8. Pengem- bangan Sistem Penilaian
Terlaksananya kegiatan penilaian sesuai standar penilaian
a. UTS b.UAS c.UKK d.US e.UN
Terselenggaranya keg penilaian
UTS,UAS,UKK, US, UN sesuai rencana dengan hasil meningkat
Kepala sekolah/
madrasah dan Guru kelas
B. Prog Non Sklh(Belanja Lainnya) 1. Belanja
Barang dan Jasa
2. Belanja pegawai
Terpenuhinya barang dan jasa yang diperlu-kan sekolah/madrasah untuk mendukung pe-laksanaan pendidikan/
pembelajaran Tahun 2010/2011
Pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan bahan habis pakai
Tersedianya ATK bahan habis pakai.
Kepala
Sekolah/madrasa h dan Ketua Komite
Sekolah/madrasa h
a.Pembayaran
langganan listrik ke PLN.
b.Langganan telepon c.Pembayaran langgan
an air ke PDAM.
1.Terbayarnya listrik ke PLN.
2.Terbayarnya telepon 3.Terbayarnya air ke
PDAM.
Terpenuhinya gaji
dan tunjangan gr/TU Pembayaran gaji guru
dan TU 1. Terbayarnya gaji guru /TU tepat waktu
Dst Dst dst dst
Menetapkan Jadwal Rencana Kerja Tahunan
Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/ madrasah, sumber daya yang ada, serta kegiatan
monitoring pelaksanaan program/
kegiatan dalam jangka waktu satu tahun.
Dalam RKT, jadwal disusun
berdasarkan kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai bulan Juli.
Dipadukan program strategis dan program kontinew menjadi
kelompok program sekolah dan
program non sekolah (belanja
lainnya)
Contoh : 3. Jadwal Rencana Kerja Tahunan
N
o Program Kegiatan Sasaran Bulan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
A Program Sekolah
1 2 4
8
Pengemb SKL ...
Pengembangan PTK
Pengemb. Penilaian
a. PPDB b. ...
a.Pelatihan PAKEM
b.IHT Penilaian a. UTS
b. ...
v
v
v
v
v B Prog. Non Sekolah
(Belanja Lainnya) 1
2
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Pegawai
a. Pengadaan ATK
b. ...
a. Pembayaran Gaji
b. Pembayaran Honor
PTT/GTT c. Pembayaran
Tunjangan
V
v v