KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Disusun oleh:
IRFAN CAPELLI G 10109566 ANGGI SANJAYA KUSNANTO 10109549 RICKY NUGRAHA 10109558
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
LAMPIRAN F
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Irfan Capelli G Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Bunuraya, 16 Januari 1991
Usia : 22 Tahun
Agama : Kristen
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia Alamat : Dipati Ukur Nomor Telepon : 085243712358
E-mail : chaphel3116@yahoo.co.id
PENDIDIKAN FORMAL
1997 -2003 SDN7 Kabanjahe 2003 -2006 SMPN1 Kabanjahe 2006 -2009
2009 - ...
SMAN1 Tigapanah
Nama : Anggi Sanjaya K Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 03 Januari 1990
Usia : 22 Tahun
Agama : Kristen
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl.Maleber inpres, Rahayu 2 no.11 RT 03/RW 04
Nomor Telepon : 085324716065
E-mail : anggisanjaya@yahoo.com
PENDIDIKAN FORMAL
1995 - 1997 TK Kristen 1BPK Penabur Bandung 1997 - 2003 SD Kristen 1BPK Penabur Bandung 2003 - 2006 SMP Kristen 5BPK Penabur Bandung 2006 - 2009
2009 -...
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Ricky Nugraha
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 31 Mei 1991
Usia : 21 Tahun
Agama : Muslim
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl.Budhi No.23 Rt/Rw 02/04 kel sukarja kec. cicendo Bandung Nomor Telepon : 085624791280
E-mail : rickynugraha_91@yahoo.com
PENDIDIKAN FORMAL
1997 - 2003 SD Dian 1 Bandung 2003 - 2006 SMPN 47 Bandung 2006 - 2009
2009 -...
SMAN 17 Bandung
ii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN... ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Perumusan Masalah ... 2
1.4Maksud dan Tujuan ... 2
1.5Batasan Masalah ... 2
1.6Metode Penelitian ... 3
1.7Sistematika Penulisan Laporan ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1.Profil Tempat Kerja Praktek ... 5
2.1.1. Sejarah Perusahaan ... 5
2.1.2. Visi, Misi, dan Motto Perusahaan ... 9
2.1.3. Struktur Organisasi ... 10
2.1.3.1.Struktur Organisasi DISKOMINFO Jabar ... 10
2.1.3.2.Struktur Organisasi Bidang Telematika ... 11
2.1.3.3.Logo Provinsi Jabar ... 16
2.1.3.4.Keterangan Logo ... 16
2.1.3.5.Arti Warna Logo ... 17
2.2.Landasan teori ... 18
2.2.1. Pengertian sistem informasi ... 18
2.2.2. Elemen sistem ... 19
2.2.3. Klasifikasi sistem ... 20
iii
2.2.3.2. Sistem deterministik dan Probabilistik... 20
2.2.3.3. Sistem tertutup dan sistem terbuka ... 20
2.2.3.4.Sistem alamiah dan sistem buatan manusia ... 20
2.2.3.5. Sistem sederhana dan sistem kompleks ... 21
2.2.4. UML (Unified Modeling Language) ... 21
2.2.4.1.Definisi UML ... 21
2.2.4.2.Langkah penggunaan UML... 21
2.2.4.3.Fokus UML ... 23
2.2.4.4.Bangunan Dasar Metodologi UML ... 24
2.2.5. Database ... 27
2.2.5.1.Asal mula istilah Database ... 28
2.2.5.2.Konsep Dasar Database... 28
2.2.5.3.Perangkat untuk Membuat Database ... 28
2.2.6. Borland Delphi7 ... 29
2.2.7. Wampserver ... 31
2.2.8. MySQL ... 32
2.2.9. PHP MyAdmin ... 33
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35
3.1Analisis sistem ... 35
3.1.1. Analisis Masalah ... 35
3.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 36
3.1.3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 37
3.1.3.1 Analisis Perangkat keras ... 37
3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak ... 38
3.1.3.3 Analisis Pengguna ... 39
3.1.3.4 Analisis Basis Data ... 39
3.1.3.4.1. Diagram Usecase ... 39
3.1.3.4.2. Diagram Activity ... 40
3.2. Perancangan sistem ... 41
3.2.1 Perancangan Basis data ... 42
3.2.1.1 Diagram relasi ... 42
iv
3.2.2 Perancangan struktur menu... 45
3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 45
3.2.4 Perancangan Input ... 45
3.2.5 Perancangan Output ... 48
3.2.6 Jaringan semantic... 51
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... 52
4.1Implementasi ... 52
4.1.1 Batasan implementasi ... 52
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 53
4.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 53
4.1.4 Implementasi Basis Data ... 54
4.1.5 Implementasi Antarmuka... 56
4.1.5.1 Implementasi pada bagian Administrator ... 56
4.1.5.1.1 Proses manajemen data anggota ... 57
4.1.5.1.2 Proses manajemen data buku ... 59
4.1.5.1.3 Manajemen proses peminjaman ... 61
4.1.5.1.4 Manajemen pengembalian buku... 63
4.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 65
4.1.7 Penggunaan Program ... 65
4.2 Pengujian ... 66
4.2.1 Rencana pengujian ... 66
4.2.2 Pengujian Alpha... 68
4.2.2.1 Proses Log In Admin ... 68
4.2.2.2 Proses Manajemen Data Anggota ... 68
4.2.2.3 Proses Manajemen Data Buku ... 69
4.2.2.4 Proses Manajemen Data Peminjaman ... 70
4.2.2.5 Proses Manajemen Data Pengembalian ... 71
4.2.3 Pengujian Beta ... 72
4.2.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 72
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Kesimpulan ... 75
5.2 Saran ... 75
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat dan pertolongan-Nya laporan ini dapat terselesaikan yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu di Teknik Informatika , Universitas Komputer Indonesia.
Dengan selesainya penulisan laporan kerja praktek yang berjudul
“MEMBANGUN APLIKASI DATABASE PERPUSTAKAAN
DISKOMINFO JAWA BARAT BERBASIS DESKTOP”, penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, antara lain:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengijinkan penulis menyelesaikan Kerja Praktek dan Laporan ini.
2. Orang Tua yang telah mendukung dalam moral dan semangat kepada penulis.
3. Teman- teman 1 Kelompok pada saat Kerja Praktek.
4. Bapak Cony Trijulianto, ST selaku Pembina Kerja Praktek di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat.
5. Bapak Drs. H. Asep Sukmana selaku Pembina bidang penerimaan Kerja Praktek yang telah memberikan izin untuk melaksanakan kerja praktek di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat.
6. Teman - teman IF 13 2009 yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
Bandung,16 Januari 2013
76
Nazir.Mohammad,Ph.D.(2011). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Ladjamudin, Bin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Kadir, Abdul. 2003 Pengenalan Sistem Informasi.Andi, Yogyakarta.
Kristanto, Andri 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta
Susanto, Azhar.2000. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Linggajaya. Bandung
Irawan, Budhi. 2005. Jaringan Komputer.Graha Ilmu. Yogyakarta
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perpustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya.Namun, saat ini pengertian tradisional dan paradigma lama mulai tergeser seiring perkembangan berbagai jenis perpustakaan.
Begitu juga pada Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar, masalah pengelolaan data buku, anggaran tahunan, dan juga informasi lainnya yang mendukung kegiatan yang ada di Dinas tersebut sangat penting sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi pengelolaan perpustakaan yang dapat meningkatkan keefektifan dalam mengolah data buku dan anggaran yang ada di Dinas tersebut.
Oleh karena itu penulis membuat suatu aplikasi yang mendukung kebutuhan yang ada pada DISKOMINFO JABAR dengan judul:
“MEMBANGUN APLIKASI DATABASE PERPUSTAKAAN
1.2. Identifikasi masalah
Dari latar belakang yang sudah diuraikan maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya perpustakaan untuk menunjang kerja pegawai dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
2. Tidak adanya database dalam penyimpanan data, sehingga sulit dalam pencarian data buku maupun anggaran tahunan.
1.3. Perumusan masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Cara membuat sistem informasi perpustakaan. 2. Membuat sistem database yang akan digunakan. 1.4. Maksud dan Tujuan
1.4.1.Maksud
Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi perpustakaan berbasis desktop untuk memudahkan pengolahan data perpustakaan dan mempermudah pegawai mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. 1.4.2.Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Memudahkan pegawai dalam mencari informasi yang butuhkan. 2. Mempermudah dalam membuat data-data buku dan data anggota. 1.5. Batasan Masalah
1) Aplikasi ini dibangun untuk kalangan DISKOMINFO dan publik. 2) Perpustakaan online ini hanya menampilkan daftar buku yang ada di
DISKOMINFO. 1.6. Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, yang memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Metode yang digunakan pada saat mengumpulkan data adalah: a. Studi Literatur.
Pengumpulan data dengan cara mempelejari sumber kepustakaan diantaranya hasil penelitian, review, jurnal, paper, buku referensi, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung yang berkaitan dengan judul yang diambil.
c. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung terhadap situasi dan permasalahan yang dihadapi.
1.7. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam laporan ini terbagi dalam bab-bab yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:
BAB I:PENDAHULUAN
BABII:TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tentang sejarah singkat, struktur organisasi, visi, misi, lingkup pekerjaan perusahaan tempat kerja praktek di DISKOMINFO.
BAB III: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Membahas tentang Membangun Aplikasi Database Perpustakaan DISKOMINFO JAWA BARAT Berbasis Desktop Menggunakan Borland Delphi7.
BAB IV: IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Membahas tentang pengimplementasian serta pembahasan sistem-sistem apa saja yang digunakan
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
5 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah DISKOMINFO JABAR
Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.
Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti :
1. IPTN 2. PJKA 3. ITB
4. Dan pihak Swasta lainnya.
Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE)
Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
(Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor
Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit
Pelaksana Daerah yang struktural.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika
Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor
Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981. Dasar Hukum :
1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia ;
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.
Nomenklatur :
BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem
Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika .
diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat disingkat DISKOMINFO, yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55 Bandung.
Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012.
2.1.2 Visi, Misi, dan Motto Perusahaan 2.1.2.1Visi Perusahaan
"Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien". 2.1.2.2Misi perusahaan
1. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika;
2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi;
3. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakan diseminasi informasi; 4. Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mewujudkan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik;
2.1.2.1Motto Perusahaan
" West Java Cyber Province Membangun Masyarakat Informasi". 2.1.3 Struktur Organisasi
2.1.3.1Struktur Organisasi DISKOMINFO Jabar
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DISKOMINFO Jabar
2.1.3.2Struktur Organisasi Bidang Telematika DISKOMINFO Jabar
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bidang Telematika 2.1.3.2.1 Tugas pokok dan Fungsi Bidang Telematika
1. Bidang Telematika mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi telematika.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang Telematika mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis telematika; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi telematika;
c. Penyelenggaraan fasilitasi telematika. 3. Rincian Tugas Bidang Telematika:
a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Telematika; b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis telematika; c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan
telematika;
d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penerapan telematika; e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi standardisasi dan
monitoring evaluasi telematika;
g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
h. Menyelenggarakan koordinasi dengan badan koordinasi pemerintah dan pembangunan wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kab/Kota;
i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang telematika; j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; 4. Bidang Telematika membawahkan:
a. Seksi Pengembangan Telematika; b. Seksi Penerapan Telematika;
c. Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika. 2.1.3.2.2 Seksi Pengembang Telematika
a. Seksi Pengembangan Telematika mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan telematika; b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Pengembangan
Telematika mempunyai fungsi :
1. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pengembangan telematika;
2. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan telematika.
2.1.3.2.2.1 Rincian Tugas Seksi Pengembangan Telematika
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Telematika; 2. Melaksanakan penyusunan bahan pengembangan e-Government, Sistem
3. Melaksanakan pengembangan sistem keamanan informasi, aplikasi dan infrastruktur jaringan;
4. Melaksanakan pengendalian terhadap infrastruktur, perangkat lunak dan sistem informasi yang telah terbangun;
5. Menyusun bahan dan melaksanakan kebijakan strategi pengembangan infrastruktur aplikasi, aplikasi dasar, aplikasi layanan kepemerintahan, aplikasi layanan publik, dan tata laksana dalam bidang e-Government di lintas Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional;
6. Melaksanakan kebijakan strategi pengembangan aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan bidang e-business area provinsi;
7. Melaksanakan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi dan analisis system aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan bidang e-business area provinsi;
8. Melaksanakan koordinasi pengelolaan dan pengembangan akses informasi di bidang e-Business;
9. Menyusun bahan dan melaksanakan kebijakan dan strategi pengembangan serta koordinasi interoperabilitas sistem informasi, sistem keamanan informasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten multimedia antar perangkat daerah;
2.1.3.2.3 Seksi Penerapan Telematika
1. Seksi Penerapan Telematika mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan telematika;
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Penerapan Telematika mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan penerapan telematika; b. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan
telematika.
2.1.3.2.3.1 Rincian Tugas Seksi Penerapan Telematika
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerapan Telematika;Melaksanakan penerapan dan pendayagunaan telematika; 2. Melaksanakan penerapan prosedur kerja hasil pengembangan bidang
telematika;
3. Menyusun bahan dan melaksanakan bimbingan teknis bagi sumber daya manusia;
4. Melaksanakan sosialisasi hasil pembangunan dan pengembangan telematika kepada perangkat daerah dan publik;
5. Melaksanakan pendampingan hasil pengembangan aplikasi dan infrastruktur secara efektif terhadap perangkat daerah dan publik;
6. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
2.1.3.2.4 Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika
Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan standardisasi dan monitoring evaluasi telematika;
b. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi dan monitoring evaluasi telematika.
2.1.3.2.4.1 Rincian Tugas Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Standardisasi dan
Monitoring Evaluasi Telematika;
b. Melaksanakan pelayanan informasi standardisasi sistem informasi dan telematika bagi perangkat daerah dan publik;
c. Melaksanakan koordinasi penerapan standar nasional Indonesia lingkup aplikasi telematika;
d. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan sertifikasi, akreditasi, registrasi produk dan jasa aplikasi telematika;
e. Melaksanakan cross sertifikasi, kerjasama standardisasi dan audit aplikasi telematika;
f. Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana standardisasi, sertifikasi dan audit aplikasi telematika;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengembangan, penerapan telematika dan standardisasi serta audit aplikasi telematika;
2.1.3.3Logo Provinsi Jabar
Gambar 2.3 Logo provinsi Jabar
Secara keseluruhan merupakan sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat.Kemudian di tengahnya ada gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.
2.1.3.4 Keterangan Logo
Dari gambar diatas dapat dijelaskan makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo tersebut, ialah :
Gemah Ripah Repeh Rapih, merupakan pepatah lama Sunda yang bermaksud menyatakan bahwa Jawa Barat adalah daerah yang kaya raya yang didiami oleh banyak penduduk yang rukun dan damai;
Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai yang banyak dipakai oleh para laskar kerajaan zaman dahulu;
pada kujang tersebut melambangkan lima sila pada dasar negara Pancasila;
Padi merupakan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan pangan dan jumlah padi 17 menggambarkan hari tanggal 17 dari bulan Proklamasi;
. Kapas melambangkan sandang dan jumlah kapas 8 buah menyatakan bulan ke-8 dari tahun Proklamas;
Gunung, adalah lambang yang menunjukan bagian terbesar dari Jawa Barat berupa daerah pegunungan;
Sungai dan Terusan melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di Jawa Barat; Sawah dan Perkebunan; menyatakan luasnya lahan persawahan dan perkebunan (dibagian selatan dan tengah) di Jawa Barat; Dam, Saluran Air dan Bendungan kegiatan dibidang irigasi merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris.
2.1.4.1 Arti Warna Logo
a. Warna hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat.
b. Warna kuning melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. c. Warna hitam melambangkan keteguhan dan keabadian.
d. Warna Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. e. Warna merah melambangkan keberanian.
f. Warna putih melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran 2.2. Landasan teori
2.2.1 Pengertian sistem informasi
Ada beragam definisi sistem informasi, diantaranya adalah:
a. Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
b. Bodnar dan Hopwood (1993) sistem informasi adalah kumpulan perangkar keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. c. Hall (2001), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur
formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
d. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999) sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan,menganalisis, dan menyebarkan informasiuntuk tujuan yang spesifik.
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2.2.2 Elemen sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : 1. Tujuan
Tujuan utama dari sistem informasi adalah:
a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen, b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.
2. Masukan
Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Pada sistem informasi,masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi, serta instruksi.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna.
4. Keluaran
5. Mekanisme pengendalian
Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik.
6. Umpan balik
Umpan balik digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
2.2.3 Klasifikasi sistem
2.2.3.1sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep.Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.
2.2.3.2sistem deterministik dan Probabilistik
Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat.Sistem probabilistic adalah sistem yang tak dapat diramalkan dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas.
2.2.3.3sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan denga lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.
2.2.3.4sistem alamiah dan sistem buatan manusia
2.2.3.5sistem sederhana dan sistem kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misaknya otak manusia). 2.2.4 Unified Modeling Language (UML)
2.2.4.1 Definisi Unified Modeling Language (UML)
Berikut ini adalah beberapa definisi dari Unified Modeling Language
(UML)
- (Hend, 2006) UML adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak.
- (Adi Nugroho, 2005) UML adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek orientasi.
2.2.4.2 Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified
Modeling Language (UML) sebagai berikut:
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints
dan catatan-catatan lain.
3. Buatlahdeployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkanuse case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah
sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap
package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan
atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain. 9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah
component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
10. Perhalusdeployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan
11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
b. Pendekatankomponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.
Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 13. Perangkat lunak siap dibuat.
2.2.4.3 Fokus Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Dalam kerangka spesifikasi, Unified
Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (uml
menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML)bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping)
langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language
(UML)dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.
a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML)hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.
2.2.4.4 Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML) Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified
Modeling Language (UML)menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :
1. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu: a. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML).Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen
yang bersifat fisik maupun konseptual. b. Behavioral things
c. Groupingthings
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language
(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan
penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language
(UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language
(UML).
2. Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language
(UML),yaitu :
a. Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
b. Asosiasi
c. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
d. Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. 3. Diagram
Ada 5 (empat) macam diagram dalam Unified Modeling Language
(UML), yaitu :
a. Use Case Diagram
Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
b. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
c. Sequence Diagram
d. State Chart Diagram
Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
e. Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
2.2.5 Database
Beberapa pengertian dari database adalah sebagai berikut:
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan
disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada
suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu
2.2.7.1 Asal Mula Istilah Database
Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya
semakin luas, memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika, artikel mengenai database komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
2.2.7.2 Konsep Dasar Database
Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
2.2.7.3 Perangkat Untuk Membuat Database
DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database Management System (RDBMS) dan Overview of Database Management System (ODBMS).RDBMS meliputi Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan Storage Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers,Query Engine, Transaction Engine, dan Storage Engine.
Sedangkan level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software yang memungkinkan untuk membuat sebuah database antara lain :
High Level Software dan Low Level Software. Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force, Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper, FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart Suite Approach. Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara lainBtrieve dan Tsunami Record Manager.
Tipe Database
Terdapat 12 tipe database, antara lain Operational database, Analyticaldatabase, Data warehouse, Distributed database, End-user database, External data base, Hypermedia databases on the web, Navigational database, In-memory data bases, Document-oriented databases, Real-time databases, dan Relational Database.
2.2.6 Borland Delphi7
menangani pembuatan aplikasi sederhana sampai aplikasi yang berbasis client/server atau jaringan, Delphi dapat dimanfaatkan untuk membuat aplikasi yang berbasis text, grafik, angka, database maupun web.
Kelebihan menggunakan Borland Delphi
- Delphi mendukung Pemrograman Berorientasi Objek - Pengembangan aplikasi secara cepat
- Menggunakan bahasa tingkat tinggi
- Hasil dari proses kompilasi berupa sebuah file yang dapat dieksekusi sehingga mempermudah dalam pendistribusian program dan mengurangi banyaknya file pendukung.
Jenis-jenis variabel
- Variabel global adalah variable yang dapat dikenali oleh seluruh program, nilai data yang tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan.
- Variabel local adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja.Nilai data yang tersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut dijalankan.
Gambar 2.4 Operasi Aritmetika
Gambar 2.6 Operator perbandingan
Gambar 2.7 Operator logika 2.2.7 Wampserver
membuat jaringan lokal sendiri dalam artian pemakai dapat membuat website secara offline untuk masa coba-coba di komputer sendiri. Kelebihan wamp, yaitu praktis dan tidak perlu banyak melakukan setting.
Gambar 2.8 wampserver 2.2.8 MySQL
MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau RDBMS), seperti halnya ORACLE, Postgresql, MS SQL, dan sebagainya.MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source terpopuler di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan bahwa bahwa di platform Web, dan baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya.
Keunggulan MySQL
di platform Windows. Banyak server Web berbasiskan Unix, ini menjadikan Access otomatis tidak dapat dipakai karena ia pun tidak memiliki kemampuan
client-server/networking.
Kedua, fitur-fitur yang dimiliki MySQL memang yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL-nya, praktis untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT, untuk full text searching. Atau sebutlah kekayaaan fungsi-fungsi builtinnya, mulai dari memformat dan memanipulasi tanggal, mengolah string, regex, enkripsi dan hashing. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs.
Ketiga, MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Soal kecepatan melakukan transaksi atau kinerja di kondisi load tinggi mungkin bisa diperdebatkan dengan berbagai benchmark berbeda, tapi kalau soal yang satu ini MySQL-lah juaranya. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI, di mana di setiap request skrip akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi.
PHP & MySQL adalah sebuah pasangan yang sangat cocok dan dapat berjalan di hamper semua sistem operasi dan web server yang ada. Alasan lain mengapa memilih PHP &MySQL adalah karena perkembangannya yang sangat cepat apalagi PHP & MySQL adalah bahasa pemprogaman yang bersifat open source, setiap waktu selalu munculfungsi-fungsi tambahan yang dapat meningkatkan performa keduanya.
2.2.9 PHP MyAdmin
Jika ingin membuat database, pengguna harus mengetikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat database. Tetapi hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena pengguna harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu.
Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola
database dalam MySQL, salah satunya adalah PHPMyAdmin. Dengan PHPMyAdmin pengguna dapat membuat tabel, mengisi data dan lain-lain dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya. Untuk mengaktifkan PHPMyAdmin
langkah-langkahnya adalah : yang pertama setelah meng-install XAMPP, pengguna harus mengaktifkan web serverAPACHE dan MySQL dari control panel
XAMPP. Yang kedua, jalankan di browser yang ada (IE, Mozilla Firefox atau
Opera) lalu ketikkan alamat web berikut : http://localhost/PHPmyadmin/ pada address bar lalu tekan Enter. Langkah ketiga apabila telah nampak interface
35 BAB III PEMBAHASAN
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.Tujuan utama analisis sistem adalah menemukan kelemahan dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
3.1.1.Analisis Masalah
Analisis permasalahan merupakan sebuah asumsi dari permasalahan yang akan diuraikan dalam prosedur-prosedur pengolahan data perpustakaan di DISKOMINFO Jabar. Analisis permasalahan dari prosedur yang ada, yaitu:
a) Tidak adanya perpustakaan untuk menunjang kerja pegawai dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
b) Tidak adanya database dalam penyimpanan data buku, sehingga sulit dalam hal pencarian data buku dan anggaran tahunan.
c) Banyaknya buku-buku yang letaknya berantakan.
3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan
prosedur yang sedang berjalan diartikan sebagai prosedur yang sedang dipakai, sedangkan analisis prosedur yang sedang berjalan diartikan sebagai cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh prosedur, seperti mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional dari prosedur sehingga dapat diketahui apa saja kebutuhan-kebutuhan pemakai yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan tersebut.
Tujuan dari analisa prosedur untuk menentukan bentuk dari rancangan prosedur yang akan diterapkan. Analisa tersebut juga dapat menentukan langkah-langkah perancangan yang akan dibuat sehingga rancangan prosedur sesuai dengan kebutuhan pemakai dan prosedur mempunyai unjuk kerja yang efisien dan efektif, dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.
3.1.2.Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Adapun kebutuhan nonfungsional untuk menjalankan aplikasi pengolahan surat-menyurat meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan memakai aplikas. Analisis kebutuhan nonfungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
3.1.3.1Analisis Perangkat keras
Perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan perangkat lunak dari Aplikasi Inventaris berbasis desktop di Dinas Komunikasi dan Informatika akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Perangkat keras yang digunakan
3.1.3.2 Analisis perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk Aplikasi database Perpustakaan berbasis web dan desktop di Dinas Komunikasi dan Informatika adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Perangkat Lunak yang digunakan
PerangkatLunak Keterangan
SistemOperasi Windows 7 ,Windows XP BahasaPemograman Delpi
Web Server WAMP
Database Server MySQL
Perangkat Keterangan
Processor Kecepatan 1 GHz
RAM 1 GB
Harddisk 256 Gb
Monitor Resolusi 1024 x 768
VGA 256 Mb
Lan Card 10/100 Mbps
3.1.3.3Analisis Pengguna
Suatu aplikasi dapat berjalan dengan optimal jika pengguna memiliki pengetahuan atau pengalaman akan teknologi. Berikut adalah tabel karakteristik pengguna:
Tabel 3.3 Karakteristik pengguna Pengguna Tanggung
jawab
Hak akses Tingkat pendidikan
3.1.3.4Analisis Basis Data 3.1.3.4.1 Diagram Use case
Gambar3.3 Diagram Use case Anggota 3.1.3.4.2 Diagram Activity
Gambar3.5 Diagram activity pengembalian buku 3.2 Perancangan sistem
Perancangan sistem adalah suatu gambaran sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk user,admin, dan semua yang berhubungan dengan perancangan ini. Perancangan perangkat lunak ini dibuat berdasarkan masukan dari hasil analisa untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada tahap analisa.
3.2.1 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan perancangan sebuah database pada dasarnya melibatkan enam tahap yang bersifat berulang yaitu perencanaan, analisis, perancangan, pemrograman, implementasi, dan penggunaan. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi dalam merancang sebuah database yaitu:
Tabel 3.4 perancangan basis data
Anggota nama, kode anggota, alamat, no telp
Peminjaman Kode pinjam, kode anggota, kode buku, tanggal pinjam, tanggal kembali, jumlah pinjam
Pengembalian Kode kembali, kode pinjam, terlambat, denda
buku Kode buku, judul, kategori, pengarang, penerbit, tahun terbit, jumlah buku.
3.2.1.1 Diagram relasi
3.2.1.2 Struktur tabel
Struktur table menggambarkan detail tabel yang berisi field, tipe data, panjang data, dan keterangan lainnya. Tabel yang terdapat pada aplikasi pengolahan data perpustakaan di DISKOMINFO adalah table anggota, table peminjaman, table pengembalian, table buku. Berikut deskripsi dari tabel-tabel tersebut:
1. Tabel Anggota
Tabel 3.5 struktur tabel anggota
Nama field Tipe data Panjang Null Kunci
Tabel3.6 struktur tabel peminjaman
3. Tabel pengembalian
Tabel3.7 struktur tabel pengembalian
Nama field Tipe data Panjang Null Kunci
kode_kembali Varchar 4 - primary key
kode_pinjam Varchar 4 - -
Terlambat Varchar 6 - -
Denda Varchar 10 - -
4. Tabel buku
Tabel3.8 struktur tabel buku
Nama field Tipe data Panjang Null Kunci
kode_buku Integer 3 - primary key
Judul Varchar 20 - -
Kategori Varchar 25 - -
Pengarang Varchar 15 - -
Penerbit Varchar 20 - -
tahun_terbit Varchar 4 - -
3.2.2 Perancangan struktur Menu
Dalam perancangan program ini menggunakan menu yang mengintegrasikan semua bagian dalam program, adapun tampilannya seperti berikut:
Gambar 3.7 Perancangan struktur menu 3.2.3 Perancangan Antarmuka
Program dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari instruksi-instruksi atau perintah-perintah terperinci yang sudah disiapkan oleh komputer sehingga dapat melakukan fungsi sesuai dengan yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk mempermudah dalam pencarian data buku.
3.2.4 Perancangan Input
program aplikasi dengan menggunakan alat masukan keyboard sebagai pengolahannya.
3.2.4.1 perancangan input tampilan utama
Gambar 3.8 perancangan antarmuka desktop perpustakaan 3.2.4.2 Perancangan masukan anggota
Gambar 3.9 perancangan masukan anggota
Klik anggota ke T02 Klik buku ke T03
3.2.4.3Perancangan masukan Buku
Gambar 3.10 perancangan masukan buku 3.2.4.4Perancangan Masukan Peminjaman
Gambar 3.11 perancangan masukan peminjaman buku Klik simpan ke T07 Klik batal ke T01
3.2.4.5Perancangan Masukan Pengembalian
Gambar 3.12 perancangan masukan pengembalian buku 3.2.5 Perancangan Output
Perancangan output adalah produk sistem dari sistem informasi yang dihasilkan dari input pengolahan data oleh sistem output atau informasi yang dihasilkan sistem print out kedalam bentuk kertas yang berguna dan memberikan nilai tambah bagi pengguna informasi tersebut.
3.2.5.1 perancangan keluaran anggota
Gambar 3.13 perancangan keluaran anggota
Klik simpan ke T09 Klik batal ke T01 PENGISIAN DATA PENGEMBALIAN
Kode kembali
Kode pinjam
Terlambat
Denda
Batal Simpan
3.2.5.2 perancangan keluaran buku
Gambar 3.14 perancangan keluaran buku
3.2.5.3 perancangan keluaran peminjaman
3.2.5.4 perancangan keluaran pengembalian
3.2.6 Jaringan semantik
3.3. Implementasi dan Pembahasan 3.3.1.Implementasi
Implementasi sistem merupakan kelanjutan dari perancangan sistem.Setiap langkah yang dibuat adalah urutan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang dirancang.
Hasil dari implementasi ini adalah suatu sistem yang dapat berjalan dengan baik.Langkah-langkah implementasi ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap tes dan modifikasi
Pada tahap ini kita menguji secara kesuluruhan dari program yang kita buat, sehingga bila terdapat kesalahan dapat dilakukan perubahan atau perbaikan dari program tersebut.
2. Tahap pelatihan
Pada tahap ini user akan mengoperasikan sistem yang dapat mengerti dan memahami serta mempunyai pengetahuan yang cukup untuk perawatan sistem tersebut.
3. Tahap evaluasi
Tahap ini digunakan sejalan dengan modifikasi sistem, jadi jika terdapat kesalahan maka sistem dapat dengan segera diperbaiki, hal ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari sistem tersebut.
3.3.1.1Batasan implementasi
1. Tidak semua kebutuhan sistem informasi perpustakaan dikerjakan, hanya sistem yang mendukung.
2. Database yang digunakan dalam aplikasi menggunakan MySQL 3. Fasilitas yang digunakan hanya khusus untuk admin saja. 3.3.1.2Implementasi Perangkat Lunak
Implementasi perangkat lunak yang dipakai :
1. Paket Wamp yang terdiri dari PHP 5. Mysql, Apache Web Server yang semuanya dijalankan di komputer lokal
2. Delpi 7, sebagai text editor pembangunan program. 3. Sistem Operasi Microsoft Windows XP professional SP2. 3.3.1.3Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan berdasarkan kebutuhan Minimal: A.Spesifikasi Hardware untuk server
1. Processor : Intel Pentium IV atau yang sekelasnya 2. Memori (RAM) : minimal 512 MB
3. Monitor : Resolusi 1024 X 768 4. Hard disk : minimal 60 GB
5. Printer sebagai alat untuk mencetak Laporan
6. Mouse, Keyboard dan Monitor sebagai peralatan antarmuka. B.Spesifikasi Hardware untuk client
1. Processor : Intel Pentium atau yang sekelasnya yang mendukung internet.
4. Hard disk : minimal 20 GB
5. Mouse, Keyboard dan Monitor sebagai peralatan antarmuka. 3.3.1.4Implementasi Basis Data
Gambar 3.18 Implementasi Basis Data admin
Gambar 3.20 Implementasi Basis Data buku
Gambar 3.21 Implementasi Basis Data peminjaman
3.3.1.5Implementasi Antarmuka
Implemenatasi antarmuka merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Bagian ini merupakan suatu gambaran interaksi antara user dengan komputer.
Gambar 3.23 menu utama perpustakaan 3.3.1.5.1 Implementasi pada bagian Administrator
Terdapat berbagai fasilitas atau menu yang dapat digunakan oleh administrator untuk mengatur program, untuk masuk kesini harus login
administrator terlebih dahulu
3.3.1.5.1.1 Proses manajemen Data Anggota
Gambar 3.24 Data Anggota
Gambar 3.26 pengisian data anggota
Gambar 3.28 laporan data anggota 3.1.1.5.1.2 Proses Manajemen Data Buku
Gambar 3.30 pengisian data buku
Gambar 3.32 laporan data buku 3.1.1.5.1.3 Manajemen Proses peminjaman
Gambar 3.34 data peminjaman
Gambar 3.36 laporan data peminjaman 3.1.1.5.1.4 Manajemen Pengembalian Buku
Gambar 3.38 pengisian data pengembalian
3.1.1.6Implementasi Instalasi Program
Implementasi instalasi program merupakan aspek awal untuk menjelaskan bagaimana perancangan aplikasi dapat dijalankan secara utuh didalam sistem komputer. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan proses instalasi program agar berjalan pada kondisi offline.
1. Pastikan sudah memiliki software Delpi 7 danWamp untuk servernya. 2. Lakukan konfigurasi Software Delpi 7 danWamp (wamp-control.exe),
dengan mengaktifkan Apache dan MySQL
3. Konfigurasi database yang ada pada PhpMyAdmin, dengan menuju link, http://localhost/phpmyadmin/
4. Konfigurasi penyimpanan file data web secara offline, dengan menyimpan file database pada folder htdocs
5. Konfigurasi Koneksi Database, pastikan file database yang ada pada folder library dengan nama data koneksinya adalah inc.koneksi.php, harus memiliki sintak database yang sama.
3.1.1.7Penggunaan Program
3.3.2.Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.
3.3.2.1Rencana Pengujian
Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat.
Item Pengujian Deskripsi Jenis Pengujian
Manajemen
Anggota
Proses tambah anggota dan hapus
anggota yang kemudian disimpan kedalam databse
Black Box
Manajemen Data Buku
Proses tambah, edit, hapus data Buku dan disimpan kedalam databse
Black Box
Manajemen peminjaman
Proses edit dan hapus data Peminjam buku kemudian disimpan kedalam
database untuk ditampilkan kehalaman laporan peminjaman
Black Box
Manajemen Pengembalian
Proses masukan dan pengeluaran data pengembalian buku, adanya denda atau tidak kemudian disimpan kedalam
database untuk ditampilkan kehalaman laporan pengembalian
3.3.2.2 Pengujian Alpha
Berdasarkan rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut:
3.3.2.2.1 Proses Log in admin
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan : Masukan user name dan password
Yang
diharapkan:
Masuk fasilitas menu utama dan pengeditan
Pengamatan : Sistem akan memungkinkannya akses fasilitas admin
Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak
3.3.2.2.2 Proses Manajemen Data Anggota Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan :
Proses Tambah Anggota dan Proses hapus data
anggota
Yang diharapkan: Menampilkan data anggota telah bertambah
Menampilkan data anggota yang telah dihapus sudah tidak ada
Pengamatan :
Data Anggota baru disimpan kedalam database
Sistem menghapus data anggota dari database
Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan :
Data inputan kosong atau invalid pada proses tambah anggota
Yang diharapkan: Akan muncul pesan error windows
Pengamatan :
Sistem akan terus munculkan pesan error selama
input masih invalid
Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak
3.3.2.2.3 Proses Manajemen Data Buku Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan :
Proses Tambah Buku dan Proses hapus data
Buku
Yang diharapkan: Menampilkan data Buku telah bertambah
Menampilkan data Buku yang telah dihapus sudah tidak ada
Pengamatan :
Data Buku baru disimpan kedalam database
oleh sistem
Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan :
Data inputan kosong atau invalid pada proses tambah Buku
Yang diharapkan: Akan muncul pesan error windows
Pengamatan :
Sistem akan terus munculkan pesan error selama input masih invalid
Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak
3.3.2.2.4 Proses Manajemen Data Peminjaman Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan :
Proses Tambah Peminjaman dan Proses hapus data
peminjaman
Yang diharapkan: Menampilkan data peminjaman telah bertambah
Menampilkan data peminjaman yang telah dihapus sudah tidak ada
Pengamatan :
Data peminjaman baru disimpan kedalam database oleh sistem
Sistem menghapus data peminjaman dari database
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan :
Data beberapa inputan kosong atau invalid pada proses tambah peminjaman
Yang diharapkan: Akan muncul pesan error windows
Pengamatan :
Sistem akan terus munculkan pesan error selama input
masih invalid
Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak
3.3.2.2.5 Proses Manajemen Data Pengembalian
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan :
Proses Tambah Pengembalian dan Proses hapus data Pengembalian
Yang
diharapkan:
Menampilkan data Pengembalian telah bertambah
Menampilkan data Pengembalian yang telah dihapus sudah tidak ada
Pengamatan :
Data Pengembalian baru disimpan kedalam database oleh sistem
Sistem menghapus data Pengembalian dari database
Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak
Data Masukan :
Data beberapa inputan kosong atau invalid pada proses tambah Pengembalian
Yang
diharapkan:
Akan muncul pesan error windows
Pengamatan :
Sistem akan terus munculkan pesan error selama input
masih invalid
Kesimpulan : [X] Diterima [ ] Ditolak
3.3.2.3Pengujian Beta
3.3.2.3.1 Skenario Pengujian Beta
Pengujian beta dilakukan supaya dapat mengetahui sejauh mana aplikasi yang dibuat dapat menjadi alternatif penyelesaian permasalahan yang ada.
Tabel 3.9 tabel kuisioner
No Point yang diteliti Rumus presentase Skala penilaian 1 Aplikasi ini mudah untuk dipelajari? Y = P/Q * 100% 2 Tampilan aplikasi ini menarik?
3 Aplikasi ini membantu proses pendataan buku?
4 Aplikasi ini mempermudah penambahan data buku? 5 Aplikasi ini mempermudah
pendataan anggota? 6 Aplikasi ini mempemudah
penambahan data buku? 7 Aplikasi ini mempermudah
8 Aplikasi ini mempermudah penambahan data peminjaman? 9 Aplikasi ini mempermudah
pendataan data pengembalian? 10 Aplikasi ini mempermudah
penambahan data pengembalian? 11 Aplikasi ini mempermudah
pustakawan?
12 Aplikasii ini mempermudah penyimpanan data buku?
Kuisioner diajukan kepada 10 orang. Berikut hasis presentasi masing masing jawaban yang sudah dihitung nilainya dengan menggunakan rumus: Y = P/Q * 100%
Tabel 3.10 Hasil kuisioner
No Pertanyaan SS S BS KS TS
1 Aplikasi ini mudah untuk dipelajari?
4 (40%)
6 (60%) 2 Tampilan aplikasi ini menarik? 6
(60%) 4 Aplikasi ini mempermudah
penambahan data buku? 5 Aplikasi ini mempermudah
pendataan anggota? 6 Aplikasi ini mempemudah
penambahan data buku? 7 Aplikasi ini mempermudah
penambahan data peminjaman? (30%) (30%) (40%) 9 Aplikasi ini mempermudah
pendataan data pengembalian? 10 Aplikasi ini mempermudah
penambahan data pengembalian? 11 Aplikasi ini mempermudah
pustakawan? 12 Aplikasi ini mempermudah
penyimpanan data buku? 3.3.2.4 Kesimpulan dan Hasil