i
PENGGUNAAN FUNGSI CHARF LAM DALAM
SURAT ALI-IMRAN
(Studi Sintaksis)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RAYZA PURWO FACHRUZI
2701409019
PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi.
Semarang, 21 Juli 2013
Pembimbing I, Pembimbing II,
\
Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I. Ahmad Miftahuddin, M.A.
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi,
Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang
Hari : Rabu
Tanggal : 31 Juli 2013
Panitia Ujian Skripsi
Ketua, Sekretaris,
Drs. Agus Yuwono, M.Si, M.Pd. Dr. Zaim Elmubarok, M.Ag. NIP 196812151993031003 NIP 197103041999031003
Penguji I,
Singgih Kuswardono, S.Pd.I., M.A. NIP 197607012005012001
Penguji II/ Pembimbing II, Penguji III/ Pembimbing I,
Ahmad Miftahuddin, M.A. Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I.
iv
PERNYATAAN
Dengan ini, saya:
Nama : Rayza Purwo Fachruzi
NIM : 2701409019
Prodi/ Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab/ Bahasa dan Sastra Asing
Fakultas : Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:
PENGGUNAAN FUNGSI CHARF LAM DALAM SURAT ALI-IMRAN
(Studi Sintaksis) yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, yang
saya hasilkan setelah melalui sebuah analisis, bimbingan, diskusi dan pemaparan/
ujian. Sumber informasi atau kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung,
telah disertai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam
penelitian karya ilmiah.
Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya.
Semarang, 21 Juli 2013
Yang membuat pernyataan
Rayza Purwo Fachruzi
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
دجو دج نم
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan
Persembahan
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
Untuk ayahanda tercinta H. Siswoyo dan ibunda tercinta
Hj. Purwati atas do‟a-do‟a yang tak henti terucap dan bantuan moril serta materinya.
Sahabat-sahabatku tersayang.
Almamater Universitas Negeri Semarang.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillah, Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik
dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW,
keluarga serta para sahabatnya. Dengan terselesaikannya skripsi ini,
perkenankanlah peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam
perijinan penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Zaim Elmubarok, M.Ag., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang selalu memberikan
kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Retno Purnama Irawati, S.S., M.A., Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan arahan, motivasi dan dukungan.
4. Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I., selaku pembimbing I dan Ahmad Miftahuddin,
M.A., selaku pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, dorongan,
semangat, dan bimbingannya dalam menyusun skripsi ini.
5. Segenap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat berharga.
6. Teman-temanku Prodi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2009 yang telah
vii
7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan skripsi yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga, walaupun nama mereka tidak
dapat saya sebut disini, itu tidak mengurangi rasa terimakasih saya.
Akhirnya peneliti berdoa semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak
pihak, dan semoga segala bantuan, baik perhatian maupun materi yang diberikan
kepada peneliti diterima oleh Allah SWT dan mendapat ridho-Nya. Tiada gading
yang tak retak. Untuk itu segala kritik yang konstruktif atas semua kekurangan
dalam penyusunan skripsi ini peneliti menerimanya dengan hati terbuka.
Semarang, 21 Juli 2013
Yang membuat pernyataan
Rayza Purwo Fachruzi
viii
ABSTRAK
Fachruzi, Rayza Purwo. 2013. Penggunaan Fungsi Charf lam Dalam Surat Ali-Imran (Studi Sintaksis). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Darul Qutni, S.Pd.I, M.S.I. Pembimbing II : Ahmad Miftahuddin, M.A.
Kata kunci: Jenis charf lam, Bentuk reksi charf lam, Al-Qur‟an surat Ali-Imran. Skripsi ini berjudul Penggunaan fungsi Charf lam dalam surat Ali-Imran (Studi Sintaksis). Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Apa saja jenis-jenis charf lam yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran? (2) Apa saja fungsi charf lam
yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran?. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan jenis-jenis charf lam yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali -Imran (2) Mendeskripsikan bentuk reksi charf lam yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan desain penelitian library research. Data dalam penelitian ini adalah charf lam
dalam Al-Qur‟an surat Ali-Imran Sumber data dalam penelitian ini adalah
Al-Qur‟an surat Ali-Imran.
Melalui penelitian ini peneliti menemukan 160 data 1) terdapat 2 jenis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB 1: PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2:TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Tinjauan Pustaka ... 6
2.2 Landasan Teori ... 10
2.2.1 Bahasa Arab ... 10
2.2.2 Sintaksis ... 11
2.2.3 Partikel ... 12
2.2.4 Partikel Lam ... 18
2.2.4.1 Partikel )ما( Berdampak Reksi ... 19
2.2.4.1.1 Partikel )ما( Tidak Berdampak Reksi... 20
x
BAB 3: METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 24
3.2 Sumber Data ... 25
3.3 Objek Penelitian ... 26
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.5 Teknik Analisis Data Instrumen Penelitian ... 27
3.6 Instrumen Penelitian ... 29
BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1 JenisPartikel Lam ... 32
4.1.1 Partikel )ما ( Yang Berdampak Reksi ... 32
4.1.1.1 Partikel )ما ( Yang Berdampak Reksi pada verba ... 33
4.1.1.2 Partikel )ما ( Yang Berdampak Reksi pada nomina ... 34
4.1.2 Partikel )ما ( Yang tidak Berdampak Reksi ... 37
4.2 Bentuk Reksi Pada Partikel )ما ( ... 39
4.2.1 Bentuk Reksi Pada Verba ... 39
4.2.2 Bentuk Reksi Pada Nomina ... 40
BAB 5 : PENUTUP ... 43
5.1 Simpulan ... 43
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Kartu data Charf Lam Dalam Surat Ali-Imran
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Charf (partikel) adalah termasuk jenis kata. Charf (partikel) dalam bahasa Arab ada tiga bagian yaitu dari segi jeni-jenisnya, fungsi dan
letaknya dalam kalimat sempurna (jumlat mufidah).
Lam termasuk bagian dari charf (partikel) yang ada dalam bahasa Arab. Lam mempunyai arti yang berbeda-beda didukung oleh bentuk dan struktur kalimat yang sempurna. Charf (partikel) biasanya di depan kata benda (nomina), kata kerja (verba), dan kata tugas (partikel). Adapun
sebagian charf (partikel) hanya terletak di depan kata benda saja atau hanya di depan kata kerja. Lam ternyata berbeda dengan partikel-partikel lainnya.
Lam dapat terletak di depan kata kerja (verba), di depan kata benda (nomina), di tengah-tengah kata tugas (partikel) dan di tengah-tengah antara
kata tugas (partikel) dan kata kerja (verba).
Sesuai dengan letaknya, lam mempunyai arti, jenis dan fungsi yang bermacam-macam. Adapun cara mengetahui bentuk reksi dan maknanya
2
Dalam ilmu linguistik, pembahasan jenis-jenis partikel lam seperti ini dipelajari dalam disiplin ilmu sintaksis. Sintaksis adalah membicarakan
kata dalam hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai
suatu ujaran. Hal ini sesuai dengan asal usul kata sintaksis itu sendiri yang
berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti „dengan‟ dan kata tattein
yang berarti „menempatkan‟. Jadi secara etimologis istilah itu berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok atau kalimat
(Chaer 1994:206). Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji partikel lam
sebagai kata dalam kelompok atau kalimat sesuai jenis dan bentuk reksi
partikel lam pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran.
Al-Qur‟an merupakan kalamullah yang terdiri dari 144 surat yang terbagi menjadi 30 juz. Surat Ali-Imran merupakan surat ke 3 dalam
Al-Qur‟an dan terdapat dalam juz 1. Al-Qur‟an surat Ali-Imran terdiri dari 200
ayat yang semuanya turun di madinah (madaniyah). Dalam Al-Qur‟an surat Ali-Imran terdapat banyak partikel lam yang berjumlah 160 partikel lam
yang terdiri dari tujuh jenis, yaitu: lam ta‟lil(letter of causality), lam juhud,
lam amilah lil jar (letter of genetif), lam muzchalaqoh,lam bu‟d, lam jawab
(letter of answer), dan lam ibtida‟ (letter of introduction). Salah satu contohnya pada ayat 178 :
ُِْ َََأ ََُ َ َِ َََْ َ اَ َُْ
ٌَْخ َُِِْْ
َُْ ُِْ ََِ ُ ََِْ
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan”
Pada ayat di surat Ali-Imran ini, terdapat 3 partikel lam yang terdiri dari 2 jenis partikel lam yang mempunyai 2 bentuk reksi yang berbeda-beda, yaitu partikel lam yang terangkai dengan dhomir (pronominal personal) ُْ yaitu kata َُْ adalah jenis lam „amilah lil jar (genetif), yang mengakibatkan bentuk reksi genetif ism dhomir (pronominal personal) dan mempunyai makna (kepada). Partikel lam yang kedua yaitu yang terangkai dengan kata َُِِْْأ, jenisnya sama dengan contoh yang pertama yaitu lam „amilah lil jar (genetif) dan berbentuk reksi sama, yaitu bentuk reksi genetif pada ism (nomina), akan tetapi lam „amilah lil jar (genetif) di sini mempunyai makna yang berbeda dengan yang pertama yaitu bermakna
(kepunyaan). Dan partikel lam yang terakhir yaitu lam ta‟lil (causality), adapun bentuk reksi lam ini adalah modus subjungtif pada fi‟l
mudhori‟ (verba), yaitu kata ُ ََْ , dan mempunyai makna
ط (kata perintah)
Permasalahan pada contoh di atas adalah hal yang mendorong peneliti
4
dengan mengetahui jenis-jenisnya dapat pula menggetahui jenis infleksi dan
maknanya. Sebaliknya jika tidak mengetahui jenis partikel lam, maka tidak akan dapat mengetahui bentuk reksi dan maknanya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan pokok dalam penelitian ini
adalah:
1. Apa saja jenis-jenis partikel lam yang terdapat dalam Al-Quran surat Ali-Imran?
2. Apa saja bentuk reksi partikel lam yang terdapat dalam Al-Quran surat Ali-Imran?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan jenis-jenis partikel lam yang terdapat dalam
Al-Qur‟an surat Ali-Imran.
2. Mendeskripsikan bentuk reksi partikel lam yang terdapat dalam
Al-Qur‟an surat Ali-Imran.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik secara teoritis
1. Manfaat teoritis
Dilihat dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya khazanah pengetahuan tentang jenis-jenis partikel lam, dan fungsinya pada Al-Qur‟an khususnya pada Surat Ali-Imran. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai landasan bagi para peneliti lain
untuk mengadakan penelitian sejenis dalam rangka meningkatkan
pemahaman tentang kaidah bahasa Arab, yang tentunya sangat penting
dalam pembelajaran qowaid bahasa Arab. 2. Manfaat praktis
Dilihat dari segi praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang analisis sintaksis yang berhubungan dengan kaidah
bahasa telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti.Sebagian peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tersebut karena hal itu sangat membantu para
pembelajar untuk memahami tata bahasa yang berhubungan dengan sintaksis,
khususnya bagi pembelajar bahasa Arab untuk memahami kaidah sintaksis dalam
bahasa Arab fushah.
Penelitiantentang tata bahasa yang berhubungan dengan kajian
sintaksischarf lamsudah pernah dilakukan di Indonesia namun penelitian sintaksis huruf lam dalam surat Ali-Imran belum pernah ada. Adapun beberapa peneliti
Fadhlah Nasution (2000) telah melakukan penelitian dalam bentuk skripsi
di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia dengan
judul analisis lam amr dalam Al-Qur‟an pada Surah An-Nisa‟ dan An-Nur. Penelitian Fadhlah membahas tentang lam amr, dan sumber data diambil dari
Al-Qur‟an suratAn-Nisa‟ dan An-Nur.
Persamaan antara penelitian yang dilakukan Fadhlah dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama mengkaji tentang kajian charf lam.
Sementara itu, perbedaan penelitian Fadhlah dengan yang penelitian
dilakukan peneliti terletak pada objek yang diteliti.Fadhlah meneliti tentang lam amrsebagai objek formal dan Al-Qur‟an surat An-Nisa dan An-Nur sebagai objek material, sedangkan peneliti meneliti charf lam secara global sebagai objek formal dan Al-Qu‟ran surat Ali-Imran sebagai objek materialnya.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh M. Jali Ahfaz Ritonga (2004) yang
telah melakukan penelitian dalam bentuk skripsi di Fakultas Pendidikan Bahasa
dan Seni dengan judul analisis charf jar lam dalam Al-Qur‟an pada Surat Al -Maidah. Penelitian Jali membahas tentang charf jar lam, dan sumber data diambil dari Al-Qur‟an suratAl-Maidah.
Persamaan antara penelitian yang dilakukan Jali dengan penelitian yang
8
Sementara itu, perbedaan penelitian Jali dengan penelitian yang dilakukan
peneliti terletak pada objek yang diteliti.Fadhlah meneliti tentang charf jar lamsebagai objek formal dan Al-Qur‟an surat Al-Maidah sebagai objek material, sedangkan peneliti meneliti charf lam secara global sebagai objek formal dan Al-Qu‟ran surat Ali-Imran sebagai objek materialnya.
Penelitian yang hampir sama dilakukan oleh Abdul Halim Hadi (2010),
yang telah melakukan penelitian dalam bentuk skripsi di Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dengan judul partikel lam dalam
Al-Qur‟an Al-Karim. Penelitian Abdul membahas tentang partikel lam, dan sumber data diambil dari Al-Qur‟an Al-Karim.
Persamaan antara penelitian yang dilakukan Halim dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti adalah objek formal penelitian sama-sama mengkaji
tentang kajian charf lam secara global.
Sementara itu, perbedaan penelitian Halimdengan penelitian yang
dilakukan peneliti terletak pada kajian penelitian dan objek yang
diteliti.Halimmeneliti tentang kajian semantik, sedangkan peneliti meneliti
Tabel 2.1. Tinjauan Pustaka
No Nama Peneliti
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Fadhlah
Analisis charf jar lam dalam
Al-Berdasarkan kajian pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
10
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi, baik di negeri Arab khususnya di Timur Tengah maupun di dunia
internasional.Ghazzawi (dalam Arsyad 2004:6) mengungkapkan bahwa bahasa
Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh lebih dari
dua ratus juta umat manusia. Bahasa Arab juga merupakan bahasa kitab suci
(Al-Qur‟an) dan tuntunan agama umat islam sedunia, ini dinyatakan dalam Al-Qur‟an pada surat Taha ayat 113 :
اّب ع انا ق ا ل ن كلا ك
“Demikianlah telah kami turunkan Al-qur‟an itu berbahasa Arab”. Maka tentu
saja bahasa Arab merupakan bahasa yang paling besar signifikannya bagi ratusan
juta muslim sedunia.
Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa merupakan suatu system yang
bersifat sistematis dan sekaligus sistemis, yang dimaksud dengan sistemis adalah
bahwa bahasa itu bukan suatu sistem tunggal, melainkan terdiri pula dari beberapa
2.2.2 Sintaksis
Menurut Chaer (1994:206) sintaksis adalah membicarakan kata dalam
hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu ujaran. Hal ini
sesuai dengan asal usul kata sintaksis itu sendiri yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu sun yang berarti „dengan‟ dan kata tattein yang berarti „menempatkan‟.Jadi,
secara etimologis istilah itu berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi
kelompok atau kalimat.
Adapun Hafny Beyk (tanpa tahun:6) mendefinisikan sintaksis dalam
bahasa Arab adalah aturan-aturan untuk mengetahui bentuk-bentuk kata bahasa
Arab dan keadaannya, baik ketika tunggal (mufrod) maupun ketika tersusun (murakkab).
Beberapa uraian definisi sintaksis diatas dapat disimpulkan bahwa kata
merupakan salah satu unsur dalam pembahasan sintaksis.Kata sendiri menurut
Fuad Nikmah (tanpa tahun:18) dibagi menjadi ism (nomina), fi‟l(verba) dan charf
(partikel).
“Ism (nomina)adalah kata yang menunjukkan arti manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, tempat, masa, sifat”.
“Fi‟l (verba) adalah kata yang menunjukkan atas kejadian pada masa yang
12
“Charf (partikel) adalah kata yang tidak mempunyai arti terkecuali
bersamaan dengan yang selainnya”.
Adapun Al-Ghulayaini (2005:11) menyatakan charf (partikel) itu tidak menunjukkan makna kecuali ketika ia terangkai dengan kata lain contoh: hal, fi,
lam dan tidak ada tanda-tanda khusus bagi charf (partikel) yang membedakannya sebagaimana tanda-tanda yang dimiliki oleh ism (nomina) dan fi‟l (verba). Kemudian Hubeis mendefinisikan (1985:4) charf (partikel) adalah kata yang tidak menunjukkan makna yang jelas kecuali terangkai dengan kata yang lain.
2.2.3 Partikel
Adapun partikeladalah salah satu jenis kata.Partikeladalah kata yang tidak
memiliki makna yang sempurna kecuali partikel tersebut terletak dalam suatu
kalimat.Partikelitu sendiri tidak memiliki tanda-tanda sebagaimana dimiliki oleh
ism (nomina) dan fi‟l(verba).
Menurut Ghulayaini (2005:619) partikel dalam bahasa Arab terbagi
menjadi dua macam yaitu charf mabna (construction) dan charf ma‟na
(signification). charf mabna (construction) adalah partikel yang menjadi bangunan atau komponen dalam pembentukan suatu kata, Sedangkan charf ma‟na
(signification) adalah partikel yang memiliki arti yang tidak sempurna kecuali
(signification) terbagi menjadi dua macam, yaitu charf amil dan charf ghoiru „amil.
Pengertian charf „amil menurut pakar bahasa Arab, diantaranya Ghulayaini (2005:619) menyatakan charf „amil adalah yang menjadikan dampak reksi pada kata lain sebab hubungan gramatikal. Adapun Hubeis (1985:66)
menambahkan definisi charf „amil adalah yang menjadikan kasus (i‟rob) atau perubahan bunyi harakat pada akhir kata benda (ism) atau bunyi harakat pada verba (fi‟l) bentuk infleksinya disebut modus. Sedangkan charf ghoiru „amil
(Ghulayaini,619:2005) adalah yang tidak menjadikan dampak reksi pada kata lain
sebab hubungan gramatikal.
Karena pokok pembahasan lebih erat kaitannya dengan charf ma‟na, maka penulis memfokuskan tentang charf ma‟na (signification), sedangkan charf mabna (construction) tidak masuk dalam pembahasan ini.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan charf ma‟na (signification) terbagi menjadi dua macam, yaitu charf „amil dan charf ghoiru „amil.
Pengertiancharf „amil adalah partikel yang dapat berdampak reksi pada kata lain sebab hubungan gramatikal, sedangkancharf ghoiru „amil adalah charf yang tidak berdampak reksipada kata lain sebab hubungan gramatikal. Hal ini menyebabkan
perlunya pembahasan tentang i‟rab(infleksi) dan bina‟.
14
dinisbatkan. Adapun pengertian bina‟ adalah tetapnya akhir kalimat pada satu
keadaan, baik rafa‟(nominatif), nashb (akusatif), jar (genetif), dan jazm (jusif).
Ni‟mah )tanpa tahun:23) menjelaskan tentang pengertian mu‟rab
(inflektif) adalah kata yang mengalami perubahan bentuk harakat akhirnya
disebabkan perubahan letaknya dalam kalimat, sedangkan mabni (solid) adalah kata yang tidak mengalami perubahan bentuk harakat akhirnya disebabkan
perubahan letaknya dalam kalimat.
Ism mu‟rab (nomina inflektif) adalah ism (nomina) yang memiliki penanda hubungan gramatikal (desinen). Nomina dalam bahasa Arab memiliki
tiga kasus infleksi, yaitu: nominative atau disebut rafa‟, akusatif atau disebut
nashb, genetif atau disebut jar. Ketiga ism tersebut mempunyai tanda-tanda sebagai berikut:
a. Kasus nominatif di tandai oleh desinen, sebagai berikut:
1. Sufiks bunyi vocal /u/ untuk nomina:
a. Mufrad (tunggal), contoh: ط (siswa itu telah berhasil)
b. Jama‟ muannas salim(jamak feminism regular), contoh: ض (ibu-ibu guru telah datang)
c. Jama‟ taksir (jamak iregular), contoh: ج
(bapak-bapak itu telah berdiri)
2. Konsonan semi vocal untuk ism musanna (ganda), contoh:
ئ ط
(kedua pesawat itu terbang tinggi)
a. Jama‟ muzakkar salim (jamak maskulin regular), contoh: ض (para ilmuan itu telah datang)
b. Asmaul khomsah (nomina lima), contoh: أ ء ج (ayahmu telah datang)
Bagi ism mu‟tal akhir seperti kata dan ض tandarafa‟nya adalah bunyi vocal /u/ yang dinisbatkan(muqaddarah) pada akhir harakat ism tersebut.
b. Kasus akusatif ditandai oleh desinen, sebagai berikut:
1. Sufiks bunyi vocal /a/ untuk ism(nomina):
a. Mufrad(tunggal), contoh: ئ (supir itu telah menjalankan mobilnya)
b. Jama‟ taksir(jamak iregular), contoh: ص ص ش
(guru itu telah menjelaskan beberapa teks)
2. Konsonan)ي) untuk ism(nomina):
a. Musanna (ganda), contoh: (saya menjumpai kedua bapak guru itu)
b. Jama‟ muzakkar salim(jamak maskulin regular), contoh:
ا
ف (orang-orang bermain sendiri-sendiri)
3. Sufiks bunyi vokal /i/untuk ism jama‟ mu‟annas salim(jamak feminim
regular), contoh:
أ
ض (saya melihat para perawat)
16
Sedangkan tanda nashab(akusatif)untuk ism mu‟tal akhir seperti pada contoh kata طص maka tanda dibacanashab(akusatif)-nya adalahbunyi vocal /a/ yang dinisbatkan (muqaddarah) pada charfalif.
c. Kasus genetif ditandai oleh desinen, sebagai berikut: 1. Bunyi vocal /i/ untuk ism(nomina):
a. Mufrad(tunggal), contoh: ص (saya telah sampai ke kampong)
b. Jama‟ taksir(jamak iregular), contoh: ج ع (saya
telah berbicara dengan banyak orang)
2. Charf ya‟ untuk ism (nomina):
a. Musanna(ganda), contoh: ص ع ط (saya telah mentelaah dua cerita)
b. Jama‟ muzakkar salim(jamak maskulin regular), contoh: (saya telah melewati para insinyur)
c. Asmaul khamsah(nomina lima), contoh: خ ع (saya telah berbicara dengan saudaramu)
3. Ada beberapa ism yangdigenetifkan dengan bunyi vokal /a/dalam posisi mufrad (tunggal)dan jama‟ taksir (jamak iregular)disebut denganmamnu‟ min as-sarfi.
Sedangkan bagi ism mu‟talakhir seperti kata
Fi‟l mu‟rab(nomina inflektif) adalah fi‟l(verba) yang berubah-ubah
harakat akhirnya dalam kalimat.Dalam bahasa Arab fi‟l yang dii‟rab adalah fi‟l
mudhori‟ yang tidak bersambung dengan nun niswah atau nun taukid.Fi‟l
mudhori‟ yang dii‟rab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu marfu‟(nominative), mansub (akusatif) dan majzum(jusif).
a. Desinenrafa‟ fi‟l mudhori‟(modus indikatif) yaitu:
1. Bunyi vocal /u/, contoh: (saya sedang menulis)
2. Pengganti bunyi vocal /u/, yaitu dikekalkannya konsonan nun jika
fi‟l(verba) tersebut termasuk af‟alu khamsah(verba lima). Yang
dimaksud af‟alu khamsah(verba lima)adalah setiap fi‟l
mudhari‟(verba) yang berakhiran dengan alif musanna, waw jama‟ dan
ya‟ mukhatabah. Contoh: (kamu berdua sedang
menulis) dan jika fi‟l(verba) tersebut adalah mu‟tal maka fi‟l(verba)
tersebut dimodus indikatifkan dengan bunyi vokal /u/ yang dinisbatkan
(muqaddarah) pada akhir harakatfi‟l tersebut. b. Desinennashbfi‟l mudhori‟(modus subjungtif) yaitu:
1. Bunyi vocal /a/, contoh: (aku tidak akan menulis)
2. Pengganti bunyi vocal /a/ yaitu menanggalkan konsonan nun, jika
fi‟l(verba) tersebut termasuk af‟alu khamsah(verba lima). Contoh:
(kamu berdua tidak akan menulis)
c. Desinen jazmfi‟l mudhori‟ (modus jusif) yaitu:
1. Konsonan tak bervokal (sukun), contoh: (saya tidak
18
2. Pengganti harakat Konsonan tak bervokal (sukun) yaitu
menanggalkannya konsonan nun, jika fi‟l(verba) tersebut termasuk
af‟alu khamsah(verba lima). Contoh: (kamu berdua tidak
menulis)
Berdasarkan teori-teori diatas, peneliti menyimpulkan bahwa partikellam
yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagian dari huruf-huruf
dalam bahasa Arab, yang ditinjau dari jenisnya terdapat beberapa jenis dan dilihat
dari berfungsi, terdiri dari dua kelompok yaitu („amilah) dan (ghoiru „amilah). Berikut penjelasan tentang partikel lam dari jenis dan fungsinya.
2.2.4 Partikel Lam
Partikel lam adalah Charfhijaiyah (partikel alphabetical) yang kedua puluh tiga (Thohir 2000:236). Partikellam ditinjau dari segi jenisnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jika ditinjau dari segi fungsinya, maka partikel lam ada yang berdampak reksi dan ada yang tidak berdampak reksi. Adapun partikel lam
2.2.4.1Partikel )ما(Berdampak Reksi
1. „Amilah lil jazm (jusif) yaitu lam amr ) ا) , partikellam yang berdampak reksi jusif pada verba dan menandai
hubunganmaknawi„perintah‟( ط
)
. Adapun lam amrberbunyi vokal/u/ (kasroh) ketika tidak didahului waw atau fa‟ athof contoh:ض
(Supaya Allah SWT mengabulkan do‟aku),
sebaliknya jika lam amr didahului waw atau fa‟ athof maka berdesinen konsonan tak bervokal(sukun). Contoh:
ء ش ف ف
ء ش
ف (barang siapa
menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman,dan barang siapa
menghendaki (kafir) biarlah dia kafir).
2. „Amilah lil nashb(genetif)ada 2 macam :
a. Lam causality) ع ا ) yaitupartikellam yang berdampak reksi subjungtif pada verba yang menandai hubungan maknawi
„untuk‟ dan bertempat setelah an mudhmaroh, Contoh:
ف
(Saya pergi untuk menyelesaikanstudiku)
b. Lam Juhud ) ا) yaitu partikellam yang berdampak reksi subjungtif pada verba yang menandakan fungsinya sebagai komen
dan bertempat di khobar(coment)-nya kana yang manfi, contoh:
ه ع ط
20
(Dan tidaklah Allah SWT akan memperlihatkan kepada kalian hal-hal yang ghoib)
3. „Amilahlil jar (genetif) yaitu partikel yang berdampak reksi genetif
pada nomina yang menandakan hubungan maknawi „kepemilikan‟,
bersufik bunyi vokal /i/untuk ism dhohir(nomina apparent), contoh:
ئ ئ
ّ (hadiah untuk pemenang pertama)
danbersufik bunyi vokal „a‟untukism dhomir(nomina personal),
contoh: اخ خ ف (di akhirat dia tidak
memperoleh bagian apapun), kecuali ketika lam bertemu ya‟
mutakalim maka bersufik bunyi vocal /a/, contoh: َ (bagimu agamamu dan bagiku agamaku).
2.2.4.2Partikel )ما(Tidak Berdampak Reksi
1. Lam introduction)ء ا ا) yaitu charf ibtida‟(introduction) dan taukid, mabni fathah dan tidak menenempati i‟rab(infleksi), contoh:
ف َ
ّ أ ّ أ خأ
2. Lam muz‟halaqoh ) ا) yaitu partikellam yang aslinya bertempat diawal kata (ibtida‟), akantetapi kemasukan amil inna
untuk menguatkan kata, contoh:
ّ
ّأ (Ibrohim sungguh penyantun,
lembut hati dan suka kembali kepada Allah SWT)
3. Lam answer ) ا ) yaitucharf mabni fathah yang digunakan sebagai perantara untuk menjawab sumpah. Contoh: ِ
ش
ّ (Sesungguhnya jika kami bersyukur, niscaya aku
akan menambah (nikmat) kepadamu), dan sebagai perantar untuk
menjawab ism syarat . Contoh: ع أ
ظ ع عطأ
خ (sekiranya
mereka mengatakan, “kami mendengar dan patuh, dan dengarlah,
dan perhatikanlah kami, “tentunya itu lebih baik bagi mereka dan
lebih tepat)
4. Lam bu‟d ) ع ا ) yaitu charf yang tidak menempati
i‟rab(infleksi) dan ditambahkan sebagai taukid (penguat) pada ism isyarohyang bertempat diantara charf kaf dan dzal, contoh:
ِ
ّ ف ا
22
5. Lam help) غ ا ا) yaitu charf mabni yang berbunyi vocal /a/(fatchah) ketika bertempat di mustaghos bih ) غ ) dan dberbunyi vocal /i/(kasroh) ketika bertempat di mustaghos lah) غ (, contoh: ع ِ َ (Hai Kholid untuk Sa‟d) 6. Lam astonishment) ع ا) yaitu charfmabnifathah yang
digunakan untuk menyatakan keheranan, contoh: ِ َ َ
(Hai Hatim yang pemurah )
7. Lam augmentation) ئ ّ ا(yaitucharf tambahan yang masuk pada khobar mubtada‟ dan khobar lakinna dan tidak menempati i‟rab(infleksi), contoh:
ّأ ع
ش #
ظع ض
(Umi Khulaisy yang tua itu menerima hadiah daging dengan keadaan tulang punggugnya tinggal tulang-belulang)
8. Lam fariqoh
)
ا)
yaitu lam untuk membedakan antarain mukhofafah ) ّ )dan in nafiyah
)
ّ)
,contoh: ه ا
2.2.5 Al-Qur’an
Al-Qur‟an dan hdits adalah sumber hokum dalam ajaran agama islam yang menggunakan kaidah dan struktur bahasa Arab. Al-Qur‟an adalah firman Allah
SWT yang berfungsi mu‟jizat, diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan
dipandang beribadat membacanya (Syauki, 2000: 1)
Di dalam Al-Qur‟an terdapat 114 surat, surat ke tiga adalah surat Ali-Imran. Surat Ali-Imran termasuk surat Madaniyyah yang terdiri dari dua ratus
ayat. Dinamakan Ali-Imran karena memuat kisah keluarga Imran yangdidalam
kisahnya disebutkan kelahiran nabi Isa A.S, persamaannya dengan nabi Adam
dalam kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam
24
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian tentang penggunaan charf lam dalam surat Ali-Imran tergolong dalam penelitian kualitatif karena ditinjau dari analisis data yang dilakukan
peneliti tanpa menggunakan teknik statistik.
Penelitian kualitaitif menurut Moleong (2009: 6) adalah penelitian yang
menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis
statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Sedangkan Arikunto (2010:27)
mendefinisikan penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan
penafsiran terhadap hasilnya. Dan menurut Ibnu (dalam Ainin 2010: 12)
penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang datanya dinyatakan dalam
bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik.
Berdasarkan beberapa definisi penelitian kualitatif di atas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang datanya
dinyatakan dalam bentuk verbal, tidak menggunakan angka dan analisisnya tanpa
menggunakan teknik statistik.
Penelitian kualitatif yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah riset kepustakaan
(library research), Zed (2004: 3) mendefinisikan library research yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan data pustaka berupa Al-Qur‟an surat Ali-Imran.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Menurut Arikunto (2010:172) Sumber data ada tiga macam, yaitu: person, place, paper. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket (sumber data berupa
orang), place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, diam misalnya ruangan, kelengkapan alat, bergerak misalnya
aktivitas, kinerja, kegiatan belajar mengajar, keduanya merupakan objek untuk
penggunaan metode observasi, paper yaitu sumber data yang menyajikan
tanda-tanda berupa huruf angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Dengan
pengertiannya ini maka „paper‟ bukan terbatas hanya pada kertas. Dan dalam
penelitian ini, peneliti akan menggunakan sumber data paper.
Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sebagai sumber data adalah
26
Al-Qur‟an terdiri dari 114 surat, surat ke tiga adalah surat Ali-Imran. Surat Ali-Imran termasuk surat Madaniyyah yang terdiri dari dua ratus ayat. Dinamakan
Ali-Imran karena memuat kisah keluarga Imran yang didalam kisahnya
disebutkan kelahiran nabi Isa A.S, persamaannya dengan nabi Adam dalam
kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri
Imran ibunda dari pada nabi Isa (Depag RI 2009: 108).
Pernyataan di atas selaras dengan asbabun nuzul surat Ali-Imran dalam
hadits Ibnu Abi Hatim riwayat Ar-Rabi‟ bahwa suatu hari orang-orang Nasrani mendatangi Rasulullah, lalu mereka mendebat beliau dalam masalah Nabi Isa
A.S. (Jalaluddin As-Suyuthi 2008: 115)
Peneliti sangat tertarik untuk meneliti surat Imran, karena surat
Ali-Imran terdapat beragam jenis charf lam. Adapun mengetahui jenisnya dapat mengetahui maknanya. Adanya keberagaman ini yang memungkinkan terjadinya kesalah pahaman dalam membedakannya, yang berakibat kesalahan dalam
memberi makna. oleh karena alasan tersebut peneliti menjadikan surat Ali-Imran
sebagai sumber penelitian.
3.3 Objek Penelitian
Menurut Bungin (2010: 76) objek penelitian adalah apa yang menjadi
sasaran penelitian. Sasaran penelitian tidak tergantung pada judul dan topik
penelitian, tetapi secara konkrit tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan metode
dokumentasi. Menurut Arikunto (2010: 274) metode dokumentasi yaitu mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa cacatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
Dokumen adalah kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, dan apabila
informasi atau data yang akan dianalisis itu berupa dokumen, maka pelaksanaan
pengumpulan datanya disebut teknik dokumentasi (Ainin 2010: 130).
Dan menurut Arikunto (2010: 201) dokumentasi, dari asal katanya dokumen
yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
Dalam hal ini peneliti mengamati atau mencari langsung charf lam yang terdapat dalam Al-Qur‟an surat Ali-Imran, melalui kartu data. Karena banyaknya
charf lam dalam kartu data, maka peneliti menggunakan alat bantu berupa lembar rekapitulasi datauntuk mempermudah dalam penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Menurut Mahsun (2011: 117) Tahapan analisis data merupakan tahapan
yang sangat menentukan, karena pada tahapan ini, kaidah-kaidah yang mengatur
keberadaan objek penelitian harus sudah diperoleh. Penemuan kaidah-kaidah
tersebut merupakan inti dari sebuah aktivitas ilmiah yang disebut penelitian,
28
Secara garis besar, analisis data menurut Arikunto (2010: 278) meliputi 3
langkah yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan
penelitian. Sedangkan menurut Ainin (2010: 134) langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pengecekan data (pemerikasaan kembali).
2. Reduksi data, dalam hal ini peneliti harus memilih dan memilah data yang
relevan dan kurang relevan dengan tujuan penelitian. Data yang relevan
akan dianalisis oleh peneliti, sedangkan yang kurang relevan tidak dianalisis.
3. Penyajian data, meliputi: identifikasi, klasifikasi, penyusunan dan penjelasan
data secara sistematis, objektif dan menyeluruh serta pemaknaan.
4. Penyimpulan, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan kategori
dan makna temuan.
Dalam penelitian ini, data dicatat, dipilih dan kemudian diklasifikasikan
sesuai dengan kategori yang ada. Data tersebut dianalisa dengan mengunakan
metode distribusional teknik bagi unsur langsung. Metode distribusional adalah
metode analisis yang alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari
bahasa yang diteliti. Sedangkan teknik bagi unsur langsung adalah teknik analisis
data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur
yang langsung membentuk kontruksi yang dimaksud (Kesuma, 2007) dalam
Kuswardono (2013: 33)
Berdasarkan teori di atas, pada penelitian ini peneliti akan menganilis data
dengan mengumpulkannya terlebih dahulu dan kemudian membagi data tersebut
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 148) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Sedangkan menurut Sugiono (2010: 148) instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati.
Berdasarkan beberapa definisi instrument penelitian di atas, simpulan
instrument penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suatu
masalah atau menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan
mempermudah diolah serta mendapatkan hasil yang lebih baik.
Instrumen penelitian yang digunakan peneliti yaitu berupa kartu data yang
mengandung charf lam yang terdapat dalam Al-Qur‟an surat Ali-Imran. Instrumen ini sebagai alat bantu yang secara teknis dapat menjadi salah satu cara untuk
mengumpulkan dan mengolah data serta menganalisisnya.
Di bawah ini format instrumen yang berbentuk kartu data dan lembar
30
1. Kartu Data
No. Kartu : No. Ayat :
Ayat :
Transliterasi Ayat :
Arti Ayat :
Data :
Jenis charf lam :
Bentuk reksi charf lam : Penanda gramatikal :
Hubungan maknawi :
Keterangan :
1. Baris pertama merupakan nomor urut kartu data yang menunjukkan charf lam
yang terdapat pada surat Ali-Imran dan nomor atau angka yang menyatakan
urutan ayat serta surat dalam Al-Quran surat Ali-Imran.
2. Baris kedua merupakan ayat dari surat Ali-Imran
3. Baris ketiga merupakan transliterasi ayat dari surat Ali-Imran
4. Baris keempat merupakan arti ayat dalam surat Ali-Imran
5. Baris kelima merupakan data ayat yang terdapat jenis dan bentuk reksi charf lam dalam surat Ali-Imran
6. Baris keenam merupakan jenis charf lam yang terdapat dalam data
7. Baris ketujuh merupakan bentuk reksi charf lam yang terdapat dalam data 8. Baris kedelapan merupakan penanda gramatikal penggunaan charf lam dari
data
2. Lembar Rekapitulasi Kartu Data
No No. Kartu Data Ayat Analisis (sintaksis)
1
Keterangan :
a. Baris pertama merupakan nomor urut dalam lembar rekapitulasi
b. Baris kedua merupakan nomor urut kartu data yang ada telah dianalisis
c. Baris ketiga merupakan data berupa kalimat (ayat) yang terdapat charf lam d. Baris keempat merupakan analisis (sintaksis) dari kalimat (ayat) yang
32
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pembahasan tentang analisis
penggunaan fungsi partikel lam pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran.
4.1 Jenis Partikel Lam
Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas tentang analisis partikel
lam yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran. Menurut Thohir (2000: 236) jenis partikel lam ada 12 jenis, yaitu : lam amr, lam ta‟lil (causality), lam juhud, lam „amilah lil jar (genetif), lam ibtida‟ (introduction), lam muzchalaqoh, lam jawab (answer), lam bu‟d, lam istighosah (help), lam ta‟ajub(astonishment), lam zaidah (augmentation), dan lam fariqoh.
4.1.1Partikel )ما( Berdampak Reksi
Partikel yang berdampak reksi adalah partikel yang dapat berdampak reksi
pada kata lain sebab hubungan gramatikal.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, peneliti telah
menemukan 17 partikel ) ا( berdampak reksi pada verba dan 114 partikel
( ا
4.1.1.1Partikel )ما( Berdampak Reksi Pada Verba
Dampak reksi partikel ) ا( pada verba di surat Ali-Imran terdapat pada modus subjungtif. Menurut Kuswardono (dalam Zakaria, 2004: 62) dalam bahasa Arab modus subjungtif (nashb al fi‟l) ditandai dengan desinen berupa (1) bunyi
vocal /a/ (fatchah) pada al mudhari‟ shahich al akhir (sound inperfectum), al mudhari‟ al mu‟tal al akhir (final defectif imfperfectum) ( ), dan al mudhari‟ al
mu‟tal al akhir (final defectif imperfectum) ( ) (2) ditanggalkannya konsonan
nun ( )pada verba lima (af‟al al khamsah)(3) nisbat bunyi vokal /a/ (fatchah muqaddarah) pada al mudhari‟ al mu‟tal al akhir (final defective imperfectum).
Peneliti menemukan 17 partikel) ا( berdampak reksi pada verba, berikut 3 contoh data yang menunjukkan partikel ) ا( berdampak reksi pada verba, selebihnya terlampir, yaitu sebagai berikut:
1. ِِب ْ ُ ُب ُ ُق ُ ِ َ ْ َِل َ ْ ُ َل َْ ُب ُاِ ُُاا َُ َ َ اَ َ
Contoh pertama dari kartu data no. 84, pada susunan kata " ُ ِ َ ْ َِل”, fi‟l
mudhori‟ shachih akhir ( ّ ِ َ ْ َ) terinfleksi oleh lam ta‟lil (causality) yang mengakibatkan dampak modus subjungtif pada verba. Adapun desinennya adalah
bunyi vocal /a/ (fatchah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya fi‟l
mudhori‟ shachih akhir, verba berjenis shachih akhir bila terinfleksi modus subjuntif, makaberdesinen bunyi vocal /a/ (fatchah).
2. ْ َُِ ْ َ َْ ا َُ َك َ ُِلا ْ ِ ًا ََ َ َ ْ َِل
Pada contoh kedua dari kartu data no. 85, susunan kata “ َ َ ْ َِل” , fi‟l
34
bunyi vocal /a/ (fatchah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya fi‟l
mudhori‟ shachih akhir, verba berjenis shachih akhir bila terinfleksi modus subjungtif, makaberdesinen bunyi vocal /a/ (fatchah).
3. ا ُاََِْل ْ َُل ِ ْ ُن اَ ُنِ
Dan contoh yang terakhir dari kartu data no. 137, pada susunan kata
“ا ُاََِْل”, af‟al al khamsah (ا ُاََْ) terinfleksi oleh lam ta‟lil
(causality) yang mengakibatkan dampak modus subjungtif pada verba. Adapun
desinennya adalah tertanggalnya konsonan nun, hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya verba lima (af‟al al khomsah), verba berjenis verba lima bila terinfleksi modus subjungtif, maka berdesinen tertanggalnya konsonan nun.
4.1.1.2Partikel )ما( Berdampak Reksi Pada Nomina
Menurut Kuswardono (dalam Zakaria, 2004: 168) dalam bahasa Arab kasus
desinen berupa (1) kasrah di akhir kata pada nomina tunggal definit (mufrad
ma‟rifah), nomina feminism regular plural definit (jam‟ muannats salim
ma‟rifah), nomina maskulin/feminism plural irregular definit (jam‟
mudzakar/muannatstaksir ma‟rifah), (2) kasrah tanwin di akhir kata pada nomina tunggal indefinite (mufrad nakirah), feminism regular plural indefinit (jam‟
mudzakar/muannats taksir nakirah), (3) fatchah pada nomina mamnu‟ min al
sharfiy (unvaried noun), (4) charf ya‟ sebelum konsonan akhir pada nomina dual (mutsanna), nomina maskulin regural plural (jam‟ mudzakar salim), dan pada
asma al khamsah, dan (5) kasrah muqaddarah di akhir kata pada ism maqshur
Peneliti menemukan 114 partikel ) ا( berdampak reksi pada nomina, berikut 7 contoh data yang menunjukkan dampak reksi pada nomina, selebihnya
terlampir, yaitu sebagai berikut:
1. ِاَْبَ ِل ٌَْخ ُِاا َِْع اَ َ
Contoh pertama dari kartu data no. 158, pada susunan kata ” ِاَْبَ ِل”, ism jama‟ taksir ( اَْبَ) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). Adapun desinennya adalah bunyi vocal /i/
(kasrah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya ism jama‟ taksir (nomina jamak irregular), ism berjenis jama‟ taksir (jamak irregular) bila terinfleksi kasus genetif maka berdesinen bunyi vocal /i/ (kasrah).
2. ٍ اَ ِاَُلاَ ِلُْ لا ِفاِْخاَ َِْأاَ اََ ُلا ِقْ َخ ِ ُنِ ِل ُأ ِااَ ْلَأا
Pada contoh ke dua dari kartu data nomer 152, susunan kata ” ِل ُأ”, ism mulhaq bi jam‟i mudzakar salim ( ِل ُ) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). Adapun desinennya adalah
charf ya‟, hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya ism mulhaq bi jam‟I
36
3. َ ِل َف ْ ُْ ُق ُِلاِبَ ِ اََِّ ْلاِب ِ ْ َق ْ ِ ٌلُُ ْ ُكَااَ َْق ْلُق ِقِاَص ْ ُُْك ْنِ ْ ُ ُ ُْ َ َق
Contoh ke tiga dari kartu data nomer 147, pada susunan kata ” َ ِل”, ism istifham ( َم) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). ism istifham ( َم) terinfleksi kasus genetif, mabny
(solid), karena ism istifham (nomina interiorrogative).
4. َُْ ْلا ْ َُباَصَ اَ ِْ َب ْ ِ ِل ُُلاَ ُِِا ا ُباََْا َ ُِلا َ ُِ ِل ٌ ِ َع ٌْ َ اَْ ُاَ ْ ُِْ ا َُْ َ
Contoh ke empat dari kartu data nomer 127, pada susunan kata “ َ ُِ ِل” ,
ism maushul ( َ ُِلا) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). Ism maushul ) لا( bila terinfleksi kasus genetif maka berdesinen, mabny (solid), karena ism maushul.
5. َُْأاَ ُاََ ُلا اََُْع ٍَُ َ ْ ُ ِّبَ ْ ِ ٍةَِ ْغَ َلِ ا ُعِاََ ُِْعُ ِ ُُ ْ ِل
Contoh yang ke lima dari kartu data no. 90, pada susunan kata “ ِ ُُ ْ ِل” adalah nomina jamak maskulin regular (ism jama‟ mudzakar salim) ( ِ ُُ )
terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism
6. ْ ُُْك ْنِ ِ اَ ا ْ ُ َل اَُُب َْق َُ ْكَ ْ ُُ ُُص ِ ُْ اَ َ َن ُ ِ ْ َ
Contoh ke enam dari kartu data no. 79, pada susunan kata “ ْ ُ َل” adalah ism dhomir ( ْ ُك) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina).Ism dhomir ) ْ ُك( bila terinfleksi kasus genetif maka berdesinen, mabny (solid), karena ism dhomir (nomia personal).
7. ِ َخ َن ُ َ ْ َ اَ ِب ُُااَ َِْأاَ ِ اََ ُلا ُاَ ِ ُِِا َ
Dan contoh yang terakhir dari kartu data nomer 66, pada susunan kata “ُِِا” adalah ism jama‟ taksir ( ُاا) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). Adapun desinennya adalah bunyi vocal /i/ (kasrah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya ism mufrod
(tunggal), ism berjenis mufrod (tunggal) bila terinfleksi kasus genetif maka berdesinen bunyi vocal /i/ (kasrah).
4.1.2Partikel )ما( Tidak Berdampak Reksi
Partikel yang tidak berdampak reksi adalah partikel yang tidak dapat
berdampak reksi pada kata lain sebab adanya hubungan gramatikal.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, peneliti telah
menemukan 29 Partikel yang tidak berdampak reksi dalam Al-Qur‟an surat Ali -Imran. Berikut 4 contoh data yang menunjukkan Partikel yang tidak berdampak
38
1. ْ ُ ُ َ َل َُاا ا ُ ُاَ ٌُلَِ ْ ُْنََ ٍَْ ِب ُُاا ْ ُكَََن َْ َلَ
َن ُُ ْ َ
Contoh pertama dari kartu data no. 81, ” َْ َل” tersusun dari kata lam ( ) dan “ َْق”, yangmana lam ( ) adalah lam ibtida‟ (introduction). Jenis lam ini tidak mempunyai fungsi gramatikal ) غ(, Sehingga tidak berdampak reksi pada kata yang dimasukinya, yaitu “ َْق”.
2. َن ُِ ُْ ْلا ْ ُِْ ْ َُل ًا َْخ َناَ َل ِااَِ ْلا ُلَْ َ َ آ َْلَ
Contoh ke dua dari kartu data no. 9, ” َناَ َل” tersusun dari kata lam ( ) dan “ناَك”, yangmana lam ( ) adalah lam muzchalaqoh. Jenis lam ini tidak mempunyai fungsi gramatikal ) غ(, Sehingga tidak berdampak reksi pada kata yang dimasukinya, yaitu “ناَك”.
3. اَْبَأا ِلُْأ ًةَْ ِ َل َكِلَ ِ ُنِ
Contoh ke tiga dari kartu data no. 77, ” َةَْ ِ َل” tersusun dari kata lam ( ) dan “ةَْ ِع”, adapun lam ( ) adalah lam jawab (answer). jenis lam ini tidak mempunyai fungsi gramatikal ) غ(, Sehingga tidak berdampak reksi pada kata yang dimasukinya, yaitu “ةَْ ِع”.
4. اَْبَأا ِلُْأًةَْ ِ َل َكِلَ ِ ُنِ
Contoh terakhir dari kartu data no. 9, kata “ َكِلَ” tersusun dari beberapa
4.2 BentukReksi Partikel)ما(
Bentuk reksi pada bahasa Arab dibagi menjadi 2 bagian yaitu bentuk reksi
pada verba dan bentuk reksi pada nomina. Berdasarkan analisis yang dilakukan
peneliti ditenemukan 17 partikel ) ا( berdampak reksi pada verba dan 114 partikel ) ا( berdampak reksi pada nomina.
4.2.1Bentuk Reksi Pada Verba
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti ditenemukan 17 partikel) ا( berdampak reksi pada verba, berikut 3 contoh data yang menunjukkan berdampak
reksi pada verba, selebihnya terlampir, sebagai berikut:
1. َ ِِ اَ ْلا َقَ ْ ََ ا َُ آ َ ُِلا ُُاا َ ِّ َ ُِلَ
Pada contoh pertama dari kartu data no. 95, Lam ta‟lil ( )dalam susunan
kata ”َ ِّ َ ُِل“ termasuk charf nashb mabni kasroh, yang mengakibatkan modus subjungtif ) ( pada verba (fi‟l) setelahnya, yaitu “َ ِّ َ ُ“ desinennya adalah bunyi vocal /a/ (fathah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya berupa verba (f‟il), verba (fi‟l) tersebut tergolong fi‟l mudhori‟ shachih akhir. F‟il
berjenis shachih akhir bila terinfleksi oleh modus subjungtif maka berdesinen bunyi vocal /a/ (fatchah).
2. ِااَِ ْلا ْ ِ َُ اَ َ ِااَِ ْلا ْ ِ ُ ُ َْ َِل
Sedangkan contoh ke dua dari kartu data no. 53, Lam ta‟lil ( ) dalam
40
mengakibatkan modus subjungtif ) ( pada verba (fi‟l) setelahnya, yaitu
“ ُ َْ َ“ desinennya adalah tertanggalnya konsonan nun, hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya berupa verba (fi‟l), verba (fi‟l) tersebut tergolong af‟al al
khomsah (verba lima). F‟il (verba) berjenis af‟al al khomsah (verba lima) bila terinfleksi modus subjungtifmaka berdesinen tertanggalnya konsonan nun.
3. ِ َْغْلا َ َع ْ ُ َ ِ ْ ُِل ُُاا َناَك اَ َ
Pada contoh ke dua dari kartu data no. 13, lam juhud ( ) dalam susunan
kata “ ُ َ ِ ْ ُِل" termasuk charf nashb mabni kasroh, yang mengakibatkan modus subjungtif ) ( pada verba (fi‟l) setelahnya, yaitu “ ُ َ ِ ْ ُ“ desinennya adalah bunyi vocal /a/ (fatchah). Hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya berupa f‟il, fi‟l tersebut tergolong fi‟l mudhori‟ shachih akhir. F‟il
berjenis shachih akhir bila terinfleksi modus subjungtif maka berdesinen bunyi vocal /a/ (fatchah).
4.2.2Bentuk Reksi Pada Nomina
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti ditenemukan 114 partikel)ما) berdampak reksi pada nomina, berikut 5 contoh data yang menunjukkan
berdampak reksi pada nomina, selebihnya terlampir, sebagai berikut:
1. ََِْ َ َْب اَ ِل ًاقَُِّ ِّقَ ْلاِب َااَِ ْلا َكَْ َع َلَُن
Pada contoh pertama dari katu data no. 1, lam „amilah lil jar ( ) dalam
yang menjadi kasus genetif maka desinennya adalah, mabny (solid), karena ism
istifham.
2. ِ اُ ِل ًُ ُلْ َق ْ ِ
Pada contoh ke dua dari katu data no. 2, lam „amilah lil jar ( ) dalam
susunan kata “ِ اُ ِل” termasuk charf jar mabni kasroh, yang mengakibatkan kasus genetif ) ( pada nomina (ism) setelahnya, yaitu “ِ اُنلا“ desinennya adalah bunyi vocal /i/ (kasroh). Hal ini dikarenakan konsonan pembentukanya berupa nomina (ism), nomina (ism) berjenis ism jama‟ taksir
(jamak iregural) bila menjadi kasus genetif, maka berdesinen buyi vocal /i/
(kasroh).
3. ِ َخ َن ُ َ ْ َ اَ ِب ُُااَ َِْأاَ ِ اََ ُلا ُاَ ِ ُِِا َ
Pada contoh ke tiga dari katu data no. 143, lam „amilah lil jar ( ) dalam susunan kata ”ُِِا” termasuk charf jar mabni kasroh, yang mengakibatkan kasus genetif ) ( pada nomina (ism) setelahnya, yaitu ” ُاا” desinennya adalah bunyi vocal /i/ (kasroh). Hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya berupa nomina (ism), nomina (ism) berjenis ism mufrod (tunggal) bila menjadi kasus genetif maka berdesinen bunyi vocal /i/ (kasroh).
4. ِاَْبَأا ِلُْأ ًةَْ ِ َل َكِلَ ِ ُنِ
42
ism, ism berjenis ism mulhaq bijam‟i mudzakar salim, ism mulhaq bijam‟i mudzakar salim bila menjadi kasus genetif maka berdesinen konsonan ya‟.
5. ْ ِ َ ِ ِلاُ ِل اَ َ ََُْْخَ َْ َ َاُلا ْلِخُْ ْ َ َكُنِ اَُبَ
ٍاَْنَ
43
BAB 5
PENUTUP
5.1Simpulan
Penelitian ini membahas tentang studi analisis sintaksis jenis dan bentuk
reksi partikel lam dalam surat Ali-Imran. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, peneliti menyimpulkan: 1) Pada surat Ali-Imran terdapat 160
data dari jenis charf lam dengan rincian 17 partikel )ما (yang berdampak reksi
pada verba, 114 partikel )ما( yang berdampak reksi pada nomina, dan 29
partikel )ما( yang tidak berdampak reksi ; 2) terdapat 2 bentuk reksi pada
partikel lam dengan rincian 131 lam „amilah yang terdiri dari 17 bentuk reksi pada verba,dan 114 bentuk reksi pada nomina.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
mengajukan beberapa saran kepada pembaca dan pembelajar bahasa Arab
sebagai upaya untuk memahami dan meningkatkan kemampuan tentang
kaidah dalam bahasa Arab, khususnya tentang penggunaan fungsi charf lam, yaitu :
1. Peneliti berharap adanya penelitian-penelitian lain mengenai penggunaan
44
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam
memahami kaidah penggunaan fungsi charf lam
3. Bagi mahasiswa bahasa Arab hendaknya memahami secara mendalam
tentang bahasa Arab beserta tata bahasanya, khususnya yang berhubungan
DAFTAR PUSTAKA
Ahfaz Ritonga, Muhammad Jali. 2004. Analisis Charf Jar Lam dalam Al-Qur‟an pada Surat Al-Maidah. Universitas Pendidikan Indonesia.
Al-Ghulayaini, Syaikh Musthafa. 2005. Jami‟u Ad-Durus Al-„Arabiyyah. Bairut: Maktabah Al-„Asyri.
Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Departemen Agama RI, Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Departemen Agama, 2009.
Ainin, Muhammad. 2007. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang: Hilal Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
As-Suyuthi, Jalaluddin. 2008. Sebab Turunnya Ayat Al-Qur‟an. Depok: Gema Insani.
Beyk, Hafny. Tanpa tahun. Qowa‟id Al-Lughah Al-Arabiyyah. Bairut: Darul Kutub.
46
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
DEPAG. 2008. Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putra.
Hadi, Abdul Halim. 2010. Partikel Lam dalam Al-Qur‟an Al-Karim.Universitas Indonesia.
Hubeis, Umar. 1985. Fighul Lughah Jilid II. Surabaya: Pa. Pustaka Progresif.
Khotib, Thohir Yusuf. 2000. Mu‟jam Al-Mufashol Al-I‟rab. Bairut: Darul Kutub.
Kuswardono, Singgih. 2012. Pembentukan Istilah Linguistik dalam Bahasa Arab (Analisis Morfologi dan Sintaksis). Tesis. Universitas Gajah Mada.
Mahsun. 2011. METODE PENELITIAN BAHASA: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.
Moeleong MA, Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution. Fadhlah. 2000. Lam „Amr dalam Al-Qur‟an pada surah An-Nisa‟ dan An-Nur. Universitas Pendidikan Indonesia.
Ni‟mah, Fuad. Tanpa tahun. Mulakhas Qowa‟id Al-„Arabiyah. Bairut: Daru As-Saqafah Al-islamiyyah.
Syauqi, 2000. Al-Qur‟an dan Al-Hadits. Semarang: Toha Putra.
KARTU DATA CHARF LAM DALAM SURAT ALI-IMRAN
Nazzala alayka alkitaba bilchaqqimusaddiqan lima bayna yadayhi
Makna Ayat Dia menurunkan kitab (Al-Qur‟an) kepadamu )Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya
Data اَ ِل
Jenis charf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi
charf lam
Mengejarkan isim maushul
Hubungan
Arti Ayat Sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia
Data ِ اُ ِل
Jenis charf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi
Inna alladzina kafaruu bi-ayatiAllahi lahum adzabun shadiidun
Arti Ayat Sungguh orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat
Data ْ َُل
Jenis harf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi
charf lam
Mengejarkan isim dhomir
Ayat ًَ ْ َ َكْنَُل ْ ِ اَ َل ْ ََ Transliterasi
Ayat
Wahab lana min ladunka rachmatan
Arti Ayat Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu
Data اَ َل
Jenis charf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi
charf lam
Mengejarkan isim dhomir
Hubungan
Rabbanaa innaka jaamiu annasi liyawmin la rayba fiihi
Arti Ayat Ya tuhan kami, Engkau-lah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya
Data ٍمَِْل
Jenis charf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi
charf lam
Mengejarkan isim mufrod
Hubungan
Qul lillatdzina kafaruu satughlabuuna watukhsyaruuna ila jahannama
Arti Ayat Katakanlah (Muhammad) kepada orang-orang yang kafir, kamu (pasti) akan dikalahkan dan digiring ke dalam neraka Jahanam
Data َ ُِ ِل
Jenis harf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi
harf lam
Mengejarkan isim maushul
Hubungan
Qad kana lakum ayatun fiifi-atayni iltaqata
Arti Ayat Sungguh, telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang berhadap-hadapan
Data ْ ُ َل