• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN FUNGSI CHARF LAM DALAM SURAT ALI IMRAN (Studi Sintaksis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN FUNGSI CHARF LAM DALAM SURAT ALI IMRAN (Studi Sintaksis)"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGGUNAAN FUNGSI CHARF LAM DALAM

SURAT ALI-IMRAN

(Studi Sintaksis)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RAYZA PURWO FACHRUZI

2701409019

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi.

Semarang, 21 Juli 2013

Pembimbing I, Pembimbing II,

\

Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I. Ahmad Miftahuddin, M.A.

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi,

Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang

Hari : Rabu

Tanggal : 31 Juli 2013

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Drs. Agus Yuwono, M.Si, M.Pd. Dr. Zaim Elmubarok, M.Ag. NIP 196812151993031003 NIP 197103041999031003

Penguji I,

Singgih Kuswardono, S.Pd.I., M.A. NIP 197607012005012001

Penguji II/ Pembimbing II, Penguji III/ Pembimbing I,

Ahmad Miftahuddin, M.A. Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I.

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini, saya:

Nama : Rayza Purwo Fachruzi

NIM : 2701409019

Prodi/ Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab/ Bahasa dan Sastra Asing

Fakultas : Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:

PENGGUNAAN FUNGSI CHARF LAM DALAM SURAT ALI-IMRAN

(Studi Sintaksis) yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, yang

saya hasilkan setelah melalui sebuah analisis, bimbingan, diskusi dan pemaparan/

ujian. Sumber informasi atau kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung,

telah disertai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam

penelitian karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya.

Semarang, 21 Juli 2013

Yang membuat pernyataan

Rayza Purwo Fachruzi

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

دجو دج نم

Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan

Persembahan

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

 Untuk ayahanda tercinta H. Siswoyo dan ibunda tercinta

Hj. Purwati atas do‟a-do‟a yang tak henti terucap dan bantuan moril serta materinya.

 Sahabat-sahabatku tersayang.

 Almamater Universitas Negeri Semarang.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillah, Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik

dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW,

keluarga serta para sahabatnya. Dengan terselesaikannya skripsi ini,

perkenankanlah peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam

perijinan penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Zaim Elmubarok, M.Ag., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang selalu memberikan

kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Retno Purnama Irawati, S.S., M.A., Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan arahan, motivasi dan dukungan.

4. Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I., selaku pembimbing I dan Ahmad Miftahuddin,

M.A., selaku pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, dorongan,

semangat, dan bimbingannya dalam menyusun skripsi ini.

5. Segenap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat berharga.

6. Teman-temanku Prodi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2009 yang telah

(7)

vii

7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan skripsi yang

tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga, walaupun nama mereka tidak

dapat saya sebut disini, itu tidak mengurangi rasa terimakasih saya.

Akhirnya peneliti berdoa semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak

pihak, dan semoga segala bantuan, baik perhatian maupun materi yang diberikan

kepada peneliti diterima oleh Allah SWT dan mendapat ridho-Nya. Tiada gading

yang tak retak. Untuk itu segala kritik yang konstruktif atas semua kekurangan

dalam penyusunan skripsi ini peneliti menerimanya dengan hati terbuka.

Semarang, 21 Juli 2013

Yang membuat pernyataan

Rayza Purwo Fachruzi

(8)

viii

ABSTRAK

Fachruzi, Rayza Purwo. 2013. Penggunaan Fungsi Charf lam Dalam Surat Ali-Imran (Studi Sintaksis). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Darul Qutni, S.Pd.I, M.S.I. Pembimbing II : Ahmad Miftahuddin, M.A.

Kata kunci: Jenis charf lam, Bentuk reksi charf lam, Al-Qur‟an surat Ali-Imran. Skripsi ini berjudul Penggunaan fungsi Charf lam dalam surat Ali-Imran (Studi Sintaksis). Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Apa saja jenis-jenis charf lam yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran? (2) Apa saja fungsi charf lam

yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran?. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan jenis-jenis charf lam yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali -Imran (2) Mendeskripsikan bentuk reksi charf lam yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan desain penelitian library research. Data dalam penelitian ini adalah charf lam

dalam Al-Qur‟an surat Ali-Imran Sumber data dalam penelitian ini adalah

Al-Qur‟an surat Ali-Imran.

Melalui penelitian ini peneliti menemukan 160 data 1) terdapat 2 jenis

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB 1: PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2:TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

2.2 Landasan Teori ... 10

2.2.1 Bahasa Arab ... 10

2.2.2 Sintaksis ... 11

2.2.3 Partikel ... 12

2.2.4 Partikel Lam ... 18

2.2.4.1 Partikel )ما( Berdampak Reksi ... 19

2.2.4.1.1 Partikel )ما( Tidak Berdampak Reksi... 20

(10)

x

BAB 3: METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 24

3.2 Sumber Data ... 25

3.3 Objek Penelitian ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.5 Teknik Analisis Data Instrumen Penelitian ... 27

3.6 Instrumen Penelitian ... 29

BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 JenisPartikel Lam ... 32

4.1.1 Partikel )ما ( Yang Berdampak Reksi ... 32

4.1.1.1 Partikel )ما ( Yang Berdampak Reksi pada verba ... 33

4.1.1.2 Partikel )ما ( Yang Berdampak Reksi pada nomina ... 34

4.1.2 Partikel )ما ( Yang tidak Berdampak Reksi ... 37

4.2 Bentuk Reksi Pada Partikel )ما ( ... 39

4.2.1 Bentuk Reksi Pada Verba ... 39

4.2.2 Bentuk Reksi Pada Nomina ... 40

BAB 5 : PENUTUP ... 43

5.1 Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Kartu data Charf Lam Dalam Surat Ali-Imran

(12)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Charf (partikel) adalah termasuk jenis kata. Charf (partikel) dalam bahasa Arab ada tiga bagian yaitu dari segi jeni-jenisnya, fungsi dan

letaknya dalam kalimat sempurna (jumlat mufidah).

Lam termasuk bagian dari charf (partikel) yang ada dalam bahasa Arab. Lam mempunyai arti yang berbeda-beda didukung oleh bentuk dan struktur kalimat yang sempurna. Charf (partikel) biasanya di depan kata benda (nomina), kata kerja (verba), dan kata tugas (partikel). Adapun

sebagian charf (partikel) hanya terletak di depan kata benda saja atau hanya di depan kata kerja. Lam ternyata berbeda dengan partikel-partikel lainnya.

Lam dapat terletak di depan kata kerja (verba), di depan kata benda (nomina), di tengah-tengah kata tugas (partikel) dan di tengah-tengah antara

kata tugas (partikel) dan kata kerja (verba).

Sesuai dengan letaknya, lam mempunyai arti, jenis dan fungsi yang bermacam-macam. Adapun cara mengetahui bentuk reksi dan maknanya

(13)

2

Dalam ilmu linguistik, pembahasan jenis-jenis partikel lam seperti ini dipelajari dalam disiplin ilmu sintaksis. Sintaksis adalah membicarakan

kata dalam hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai

suatu ujaran. Hal ini sesuai dengan asal usul kata sintaksis itu sendiri yang

berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti „dengan‟ dan kata tattein

yang berarti „menempatkan‟. Jadi secara etimologis istilah itu berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok atau kalimat

(Chaer 1994:206). Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji partikel lam

sebagai kata dalam kelompok atau kalimat sesuai jenis dan bentuk reksi

partikel lam pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran.

Al-Qur‟an merupakan kalamullah yang terdiri dari 144 surat yang terbagi menjadi 30 juz. Surat Ali-Imran merupakan surat ke 3 dalam

Al-Qur‟an dan terdapat dalam juz 1. Al-Qur‟an surat Ali-Imran terdiri dari 200

ayat yang semuanya turun di madinah (madaniyah). Dalam Al-Qur‟an surat Ali-Imran terdapat banyak partikel lam yang berjumlah 160 partikel lam

yang terdiri dari tujuh jenis, yaitu: lam ta‟lil(letter of causality), lam juhud,

lam amilah lil jar (letter of genetif), lam muzchalaqoh,lam bu‟d, lam jawab

(letter of answer), dan lam ibtida‟ (letter of introduction). Salah satu contohnya pada ayat 178 :

ُِْ َََأ ََُ َ َِ َََْ َ اَ َُْ

ٌَْخ َُِِْْ

َُْ ُِْ ََِ ُ ََِْ

(14)

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan”

Pada ayat di surat Ali-Imran ini, terdapat 3 partikel lam yang terdiri dari 2 jenis partikel lam yang mempunyai 2 bentuk reksi yang berbeda-beda, yaitu partikel lam yang terangkai dengan dhomir (pronominal personal) ُْ yaitu kata َُْ adalah jenis lam „amilah lil jar (genetif), yang mengakibatkan bentuk reksi genetif ism dhomir (pronominal personal) dan mempunyai makna (kepada). Partikel lam yang kedua yaitu yang terangkai dengan kata َُِِْْأ, jenisnya sama dengan contoh yang pertama yaitu lam „amilah lil jar (genetif) dan berbentuk reksi sama, yaitu bentuk reksi genetif pada ism (nomina), akan tetapi lam „amilah lil jar (genetif) di sini mempunyai makna yang berbeda dengan yang pertama yaitu bermakna

(kepunyaan). Dan partikel lam yang terakhir yaitu lam ta‟lil (causality), adapun bentuk reksi lam ini adalah modus subjungtif pada fi‟l

mudhori‟ (verba), yaitu kata ُ ََْ , dan mempunyai makna

ط (kata perintah)

Permasalahan pada contoh di atas adalah hal yang mendorong peneliti

(15)

4

dengan mengetahui jenis-jenisnya dapat pula menggetahui jenis infleksi dan

maknanya. Sebaliknya jika tidak mengetahui jenis partikel lam, maka tidak akan dapat mengetahui bentuk reksi dan maknanya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan pokok dalam penelitian ini

adalah:

1. Apa saja jenis-jenis partikel lam yang terdapat dalam Al-Quran surat Ali-Imran?

2. Apa saja bentuk reksi partikel lam yang terdapat dalam Al-Quran surat Ali-Imran?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan jenis-jenis partikel lam yang terdapat dalam

Al-Qur‟an surat Ali-Imran.

2. Mendeskripsikan bentuk reksi partikel lam yang terdapat dalam

Al-Qur‟an surat Ali-Imran.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik secara teoritis

(16)

1. Manfaat teoritis

Dilihat dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya khazanah pengetahuan tentang jenis-jenis partikel lam, dan fungsinya pada Al-Qur‟an khususnya pada Surat Ali-Imran. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai landasan bagi para peneliti lain

untuk mengadakan penelitian sejenis dalam rangka meningkatkan

pemahaman tentang kaidah bahasa Arab, yang tentunya sangat penting

dalam pembelajaran qowaid bahasa Arab. 2. Manfaat praktis

Dilihat dari segi praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan

(17)

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang analisis sintaksis yang berhubungan dengan kaidah

bahasa telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti.Sebagian peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tersebut karena hal itu sangat membantu para

pembelajar untuk memahami tata bahasa yang berhubungan dengan sintaksis,

khususnya bagi pembelajar bahasa Arab untuk memahami kaidah sintaksis dalam

bahasa Arab fushah.

Penelitiantentang tata bahasa yang berhubungan dengan kajian

sintaksischarf lamsudah pernah dilakukan di Indonesia namun penelitian sintaksis huruf lam dalam surat Ali-Imran belum pernah ada. Adapun beberapa peneliti

(18)

Fadhlah Nasution (2000) telah melakukan penelitian dalam bentuk skripsi

di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia dengan

judul analisis lam amr dalam Al-Qur‟an pada Surah An-Nisa‟ dan An-Nur. Penelitian Fadhlah membahas tentang lam amr, dan sumber data diambil dari

Al-Qur‟an suratAn-Nisa‟ dan An-Nur.

Persamaan antara penelitian yang dilakukan Fadhlah dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama mengkaji tentang kajian charf lam.

Sementara itu, perbedaan penelitian Fadhlah dengan yang penelitian

dilakukan peneliti terletak pada objek yang diteliti.Fadhlah meneliti tentang lam amrsebagai objek formal dan Al-Qur‟an surat An-Nisa dan An-Nur sebagai objek material, sedangkan peneliti meneliti charf lam secara global sebagai objek formal dan Al-Qu‟ran surat Ali-Imran sebagai objek materialnya.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh M. Jali Ahfaz Ritonga (2004) yang

telah melakukan penelitian dalam bentuk skripsi di Fakultas Pendidikan Bahasa

dan Seni dengan judul analisis charf jar lam dalam Al-Qur‟an pada Surat Al -Maidah. Penelitian Jali membahas tentang charf jar lam, dan sumber data diambil dari Al-Qur‟an suratAl-Maidah.

Persamaan antara penelitian yang dilakukan Jali dengan penelitian yang

(19)

8

Sementara itu, perbedaan penelitian Jali dengan penelitian yang dilakukan

peneliti terletak pada objek yang diteliti.Fadhlah meneliti tentang charf jar lamsebagai objek formal dan Al-Qur‟an surat Al-Maidah sebagai objek material, sedangkan peneliti meneliti charf lam secara global sebagai objek formal dan Al-Qu‟ran surat Ali-Imran sebagai objek materialnya.

Penelitian yang hampir sama dilakukan oleh Abdul Halim Hadi (2010),

yang telah melakukan penelitian dalam bentuk skripsi di Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dengan judul partikel lam dalam

Al-Qur‟an Al-Karim. Penelitian Abdul membahas tentang partikel lam, dan sumber data diambil dari Al-Qur‟an Al-Karim.

Persamaan antara penelitian yang dilakukan Halim dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah objek formal penelitian sama-sama mengkaji

tentang kajian charf lam secara global.

Sementara itu, perbedaan penelitian Halimdengan penelitian yang

dilakukan peneliti terletak pada kajian penelitian dan objek yang

diteliti.Halimmeneliti tentang kajian semantik, sedangkan peneliti meneliti

(20)

Tabel 2.1. Tinjauan Pustaka

No Nama Peneliti

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Fadhlah

Analisis charf jar lam dalam

Al-Berdasarkan kajian pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

(21)

10

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi, baik di negeri Arab khususnya di Timur Tengah maupun di dunia

internasional.Ghazzawi (dalam Arsyad 2004:6) mengungkapkan bahwa bahasa

Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh lebih dari

dua ratus juta umat manusia. Bahasa Arab juga merupakan bahasa kitab suci

(Al-Qur‟an) dan tuntunan agama umat islam sedunia, ini dinyatakan dalam Al-Qur‟an pada surat Taha ayat 113 :

اّب ع انا ق ا ل ن كلا ك

Demikianlah telah kami turunkan Al-qur‟an itu berbahasa Arab”. Maka tentu

saja bahasa Arab merupakan bahasa yang paling besar signifikannya bagi ratusan

juta muslim sedunia.

Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa merupakan suatu system yang

bersifat sistematis dan sekaligus sistemis, yang dimaksud dengan sistemis adalah

bahwa bahasa itu bukan suatu sistem tunggal, melainkan terdiri pula dari beberapa

(22)

2.2.2 Sintaksis

Menurut Chaer (1994:206) sintaksis adalah membicarakan kata dalam

hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu ujaran. Hal ini

sesuai dengan asal usul kata sintaksis itu sendiri yang berasal dari bahasa Yunani,

yaitu sun yang berarti „dengan‟ dan kata tattein yang berarti „menempatkan‟.Jadi,

secara etimologis istilah itu berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi

kelompok atau kalimat.

Adapun Hafny Beyk (tanpa tahun:6) mendefinisikan sintaksis dalam

bahasa Arab adalah aturan-aturan untuk mengetahui bentuk-bentuk kata bahasa

Arab dan keadaannya, baik ketika tunggal (mufrod) maupun ketika tersusun (murakkab).

Beberapa uraian definisi sintaksis diatas dapat disimpulkan bahwa kata

merupakan salah satu unsur dalam pembahasan sintaksis.Kata sendiri menurut

Fuad Nikmah (tanpa tahun:18) dibagi menjadi ism (nomina), fi‟l(verba) dan charf

(partikel).

Ism (nomina)adalah kata yang menunjukkan arti manusia, hewan,

tumbuh-tumbuhan, tempat, masa, sifat”.

“Fi‟l (verba) adalah kata yang menunjukkan atas kejadian pada masa yang

(23)

12

“Charf (partikel) adalah kata yang tidak mempunyai arti terkecuali

bersamaan dengan yang selainnya”.

Adapun Al-Ghulayaini (2005:11) menyatakan charf (partikel) itu tidak menunjukkan makna kecuali ketika ia terangkai dengan kata lain contoh: hal, fi,

lam dan tidak ada tanda-tanda khusus bagi charf (partikel) yang membedakannya sebagaimana tanda-tanda yang dimiliki oleh ism (nomina) dan fi‟l (verba). Kemudian Hubeis mendefinisikan (1985:4) charf (partikel) adalah kata yang tidak menunjukkan makna yang jelas kecuali terangkai dengan kata yang lain.

2.2.3 Partikel

Adapun partikeladalah salah satu jenis kata.Partikeladalah kata yang tidak

memiliki makna yang sempurna kecuali partikel tersebut terletak dalam suatu

kalimat.Partikelitu sendiri tidak memiliki tanda-tanda sebagaimana dimiliki oleh

ism (nomina) dan fi‟l(verba).

Menurut Ghulayaini (2005:619) partikel dalam bahasa Arab terbagi

menjadi dua macam yaitu charf mabna (construction) dan charf ma‟na

(signification). charf mabna (construction) adalah partikel yang menjadi bangunan atau komponen dalam pembentukan suatu kata, Sedangkan charf ma‟na

(signification) adalah partikel yang memiliki arti yang tidak sempurna kecuali

(24)

(signification) terbagi menjadi dua macam, yaitu charf amil dan charf ghoiru „amil.

Pengertian charf „amil menurut pakar bahasa Arab, diantaranya Ghulayaini (2005:619) menyatakan charf „amil adalah yang menjadikan dampak reksi pada kata lain sebab hubungan gramatikal. Adapun Hubeis (1985:66)

menambahkan definisi charf „amil adalah yang menjadikan kasus (i‟rob) atau perubahan bunyi harakat pada akhir kata benda (ism) atau bunyi harakat pada verba (fi‟l) bentuk infleksinya disebut modus. Sedangkan charf ghoiru „amil

(Ghulayaini,619:2005) adalah yang tidak menjadikan dampak reksi pada kata lain

sebab hubungan gramatikal.

Karena pokok pembahasan lebih erat kaitannya dengan charf ma‟na, maka penulis memfokuskan tentang charf ma‟na (signification), sedangkan charf mabna (construction) tidak masuk dalam pembahasan ini.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan charf ma‟na (signification) terbagi menjadi dua macam, yaitu charf „amil dan charf ghoiru „amil.

Pengertiancharf „amil adalah partikel yang dapat berdampak reksi pada kata lain sebab hubungan gramatikal, sedangkancharf ghoiru „amil adalah charf yang tidak berdampak reksipada kata lain sebab hubungan gramatikal. Hal ini menyebabkan

perlunya pembahasan tentang i‟rab(infleksi) dan bina‟.

(25)

14

dinisbatkan. Adapun pengertian bina‟ adalah tetapnya akhir kalimat pada satu

keadaan, baik rafa‟(nominatif), nashb (akusatif), jar (genetif), dan jazm (jusif).

Ni‟mah )tanpa tahun:23) menjelaskan tentang pengertian mu‟rab

(inflektif) adalah kata yang mengalami perubahan bentuk harakat akhirnya

disebabkan perubahan letaknya dalam kalimat, sedangkan mabni (solid) adalah kata yang tidak mengalami perubahan bentuk harakat akhirnya disebabkan

perubahan letaknya dalam kalimat.

Ism mu‟rab (nomina inflektif) adalah ism (nomina) yang memiliki penanda hubungan gramatikal (desinen). Nomina dalam bahasa Arab memiliki

tiga kasus infleksi, yaitu: nominative atau disebut rafa‟, akusatif atau disebut

nashb, genetif atau disebut jar. Ketiga ism tersebut mempunyai tanda-tanda sebagai berikut:

a. Kasus nominatif di tandai oleh desinen, sebagai berikut:

1. Sufiks bunyi vocal /u/ untuk nomina:

a. Mufrad (tunggal), contoh: ط (siswa itu telah berhasil)

b. Jama‟ muannas salim(jamak feminism regular), contoh: ض (ibu-ibu guru telah datang)

c. Jama‟ taksir (jamak iregular), contoh: ج

(bapak-bapak itu telah berdiri)

2. Konsonan semi vocal untuk ism musanna (ganda), contoh:

ئ ط

(kedua pesawat itu terbang tinggi)

(26)

a. Jama‟ muzakkar salim (jamak maskulin regular), contoh: ض (para ilmuan itu telah datang)

b. Asmaul khomsah (nomina lima), contoh: أ ء ج (ayahmu telah datang)

Bagi ism mu‟tal akhir seperti kata dan ض tandarafa‟nya adalah bunyi vocal /u/ yang dinisbatkan(muqaddarah) pada akhir harakat ism tersebut.

b. Kasus akusatif ditandai oleh desinen, sebagai berikut:

1. Sufiks bunyi vocal /a/ untuk ism(nomina):

a. Mufrad(tunggal), contoh: ئ (supir itu telah menjalankan mobilnya)

b. Jama‟ taksir(jamak iregular), contoh: ص ص ش

(guru itu telah menjelaskan beberapa teks)

2. Konsonan)ي) untuk ism(nomina):

a. Musanna (ganda), contoh: (saya menjumpai kedua bapak guru itu)

b. Jama‟ muzakkar salim(jamak maskulin regular), contoh:

ا

ف (orang-orang bermain sendiri-sendiri)

3. Sufiks bunyi vokal /i/untuk ism jama‟ mu‟annas salim(jamak feminim

regular), contoh:

أ

ض (saya melihat para perawat)

(27)

16

Sedangkan tanda nashab(akusatif)untuk ism mu‟tal akhir seperti pada contoh kata طص maka tanda dibacanashab(akusatif)-nya adalahbunyi vocal /a/ yang dinisbatkan (muqaddarah) pada charfalif.

c. Kasus genetif ditandai oleh desinen, sebagai berikut: 1. Bunyi vocal /i/ untuk ism(nomina):

a. Mufrad(tunggal), contoh: ص (saya telah sampai ke kampong)

b. Jama‟ taksir(jamak iregular), contoh: ج ع (saya

telah berbicara dengan banyak orang)

2. Charf ya‟ untuk ism (nomina):

a. Musanna(ganda), contoh: ص ع ط (saya telah mentelaah dua cerita)

b. Jama‟ muzakkar salim(jamak maskulin regular), contoh: (saya telah melewati para insinyur)

c. Asmaul khamsah(nomina lima), contoh: خ ع (saya telah berbicara dengan saudaramu)

3. Ada beberapa ism yangdigenetifkan dengan bunyi vokal /a/dalam posisi mufrad (tunggal)dan jama‟ taksir (jamak iregular)disebut denganmamnu‟ min as-sarfi.

Sedangkan bagi ism mu‟talakhir seperti kata

(28)

Fi‟l mu‟rab(nomina inflektif) adalah fi‟l(verba) yang berubah-ubah

harakat akhirnya dalam kalimat.Dalam bahasa Arab fi‟l yang dii‟rab adalah fi‟l

mudhori‟ yang tidak bersambung dengan nun niswah atau nun taukid.Fi‟l

mudhori‟ yang dii‟rab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu marfu‟(nominative), mansub (akusatif) dan majzum(jusif).

a. Desinenrafa‟ fi‟l mudhori‟(modus indikatif) yaitu:

1. Bunyi vocal /u/, contoh: (saya sedang menulis)

2. Pengganti bunyi vocal /u/, yaitu dikekalkannya konsonan nun jika

fi‟l(verba) tersebut termasuk af‟alu khamsah(verba lima). Yang

dimaksud af‟alu khamsah(verba lima)adalah setiap fi‟l

mudhari‟(verba) yang berakhiran dengan alif musanna, waw jama‟ dan

ya‟ mukhatabah. Contoh: (kamu berdua sedang

menulis) dan jika fi‟l(verba) tersebut adalah mu‟tal maka fi‟l(verba)

tersebut dimodus indikatifkan dengan bunyi vokal /u/ yang dinisbatkan

(muqaddarah) pada akhir harakatfi‟l tersebut. b. Desinennashbfi‟l mudhori‟(modus subjungtif) yaitu:

1. Bunyi vocal /a/, contoh: (aku tidak akan menulis)

2. Pengganti bunyi vocal /a/ yaitu menanggalkan konsonan nun, jika

fi‟l(verba) tersebut termasuk af‟alu khamsah(verba lima). Contoh:

(kamu berdua tidak akan menulis)

c. Desinen jazmfi‟l mudhori‟ (modus jusif) yaitu:

1. Konsonan tak bervokal (sukun), contoh: (saya tidak

(29)

18

2. Pengganti harakat Konsonan tak bervokal (sukun) yaitu

menanggalkannya konsonan nun, jika fi‟l(verba) tersebut termasuk

af‟alu khamsah(verba lima). Contoh: (kamu berdua tidak

menulis)

Berdasarkan teori-teori diatas, peneliti menyimpulkan bahwa partikellam

yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagian dari huruf-huruf

dalam bahasa Arab, yang ditinjau dari jenisnya terdapat beberapa jenis dan dilihat

dari berfungsi, terdiri dari dua kelompok yaitu („amilah) dan (ghoiru „amilah). Berikut penjelasan tentang partikel lam dari jenis dan fungsinya.

2.2.4 Partikel Lam

Partikel lam adalah Charfhijaiyah (partikel alphabetical) yang kedua puluh tiga (Thohir 2000:236). Partikellam ditinjau dari segi jenisnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jika ditinjau dari segi fungsinya, maka partikel lam ada yang berdampak reksi dan ada yang tidak berdampak reksi. Adapun partikel lam

(30)

2.2.4.1Partikel )ما(Berdampak Reksi

1. „Amilah lil jazm (jusif) yaitu lam amr ) ا) , partikellam yang berdampak reksi jusif pada verba dan menandai

hubunganmaknawi„perintah‟( ط

)

. Adapun lam amrberbunyi vokal/u/ (kasroh) ketika tidak didahului waw atau fa‟ athof contoh:

ض

(Supaya Allah SWT mengabulkan do‟aku),

sebaliknya jika lam amr didahului waw atau fa‟ athof maka berdesinen konsonan tak bervokal(sukun). Contoh:

ء ش ف ف

ء ش

ف (barang siapa

menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman,dan barang siapa

menghendaki (kafir) biarlah dia kafir).

2. „Amilah lil nashb(genetif)ada 2 macam :

a. Lam causality) ع ا ) yaitupartikellam yang berdampak reksi subjungtif pada verba yang menandai hubungan maknawi

„untuk‟ dan bertempat setelah an mudhmaroh, Contoh:

ف

(Saya pergi untuk menyelesaikanstudiku)

b. Lam Juhud ) ا) yaitu partikellam yang berdampak reksi subjungtif pada verba yang menandakan fungsinya sebagai komen

dan bertempat di khobar(coment)-nya kana yang manfi, contoh:

ه ع ط

(31)

20

(Dan tidaklah Allah SWT akan memperlihatkan kepada kalian hal-hal yang ghoib)

3. „Amilahlil jar (genetif) yaitu partikel yang berdampak reksi genetif

pada nomina yang menandakan hubungan maknawi „kepemilikan‟,

bersufik bunyi vokal /i/untuk ism dhohir(nomina apparent), contoh:

ئ ئ

ّ (hadiah untuk pemenang pertama)

danbersufik bunyi vokal „a‟untukism dhomir(nomina personal),

contoh: اخ خ ف (di akhirat dia tidak

memperoleh bagian apapun), kecuali ketika lam bertemu ya‟

mutakalim maka bersufik bunyi vocal /a/, contoh: َ (bagimu agamamu dan bagiku agamaku).

2.2.4.2Partikel )ما(Tidak Berdampak Reksi

1. Lam introduction)ء ا ا) yaitu charf ibtida‟(introduction) dan taukid, mabni fathah dan tidak menenempati i‟rab(infleksi), contoh:

ف َ

ّ أ ّ أ خأ

(32)

2. Lam muz‟halaqoh ) ا) yaitu partikellam yang aslinya bertempat diawal kata (ibtida‟), akantetapi kemasukan amil inna

untuk menguatkan kata, contoh:

ّ

ّأ (Ibrohim sungguh penyantun,

lembut hati dan suka kembali kepada Allah SWT)

3. Lam answer ) ا ) yaitucharf mabni fathah yang digunakan sebagai perantara untuk menjawab sumpah. Contoh: ِ

ش

ّ (Sesungguhnya jika kami bersyukur, niscaya aku

akan menambah (nikmat) kepadamu), dan sebagai perantar untuk

menjawab ism syarat . Contoh: ع أ

ظ ع عطأ

خ (sekiranya

mereka mengatakan, “kami mendengar dan patuh, dan dengarlah,

dan perhatikanlah kami, “tentunya itu lebih baik bagi mereka dan

lebih tepat)

4. Lam bu‟d ) ع ا ) yaitu charf yang tidak menempati

i‟rab(infleksi) dan ditambahkan sebagai taukid (penguat) pada ism isyarohyang bertempat diantara charf kaf dan dzal, contoh:

ِ

ّ ف ا

(33)

22

5. Lam help) غ ا ا) yaitu charf mabni yang berbunyi vocal /a/(fatchah) ketika bertempat di mustaghos bih ) غ ) dan dberbunyi vocal /i/(kasroh) ketika bertempat di mustaghos lah) غ (, contoh: ع ِ َ (Hai Kholid untuk Sa‟d) 6. Lam astonishment) ع ا) yaitu charfmabnifathah yang

digunakan untuk menyatakan keheranan, contoh: ِ َ َ

(Hai Hatim yang pemurah )

7. Lam augmentation) ئ ّ ا(yaitucharf tambahan yang masuk pada khobar mubtada‟ dan khobar lakinna dan tidak menempati i‟rab(infleksi), contoh:

ّأ ع

ش #

ظع ض

(Umi Khulaisy yang tua itu menerima hadiah daging dengan keadaan tulang punggugnya tinggal tulang-belulang)

8. Lam fariqoh

)

ا

)

yaitu lam untuk membedakan antara

in mukhofafah ) ّ )dan in nafiyah

)

ّ

)

,

contoh: ه ا

(34)

2.2.5 Al-Qur’an

Al-Qur‟an dan hdits adalah sumber hokum dalam ajaran agama islam yang menggunakan kaidah dan struktur bahasa Arab. Al-Qur‟an adalah firman Allah

SWT yang berfungsi mu‟jizat, diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadat membacanya (Syauki, 2000: 1)

Di dalam Al-Qur‟an terdapat 114 surat, surat ke tiga adalah surat Ali-Imran. Surat Ali-Imran termasuk surat Madaniyyah yang terdiri dari dua ratus

ayat. Dinamakan Ali-Imran karena memuat kisah keluarga Imran yangdidalam

kisahnya disebutkan kelahiran nabi Isa A.S, persamaannya dengan nabi Adam

dalam kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam

(35)

24

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian tentang penggunaan charf lam dalam surat Ali-Imran tergolong dalam penelitian kualitatif karena ditinjau dari analisis data yang dilakukan

peneliti tanpa menggunakan teknik statistik.

Penelitian kualitaitif menurut Moleong (2009: 6) adalah penelitian yang

menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis

statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Sedangkan Arikunto (2010:27)

mendefinisikan penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang tidak

menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan

penafsiran terhadap hasilnya. Dan menurut Ibnu (dalam Ainin 2010: 12)

penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang datanya dinyatakan dalam

bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik.

Berdasarkan beberapa definisi penelitian kualitatif di atas, dapat

disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang datanya

dinyatakan dalam bentuk verbal, tidak menggunakan angka dan analisisnya tanpa

menggunakan teknik statistik.

Penelitian kualitatif yang diterapkan dalam penelitian ini adalah

(36)

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah riset kepustakaan

(library research), Zed (2004: 3) mendefinisikan library research yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,

membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan data pustaka berupa Al-Qur‟an surat Ali-Imran.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

Menurut Arikunto (2010:172) Sumber data ada tiga macam, yaitu: person, place, paper. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket (sumber data berupa

orang), place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, diam misalnya ruangan, kelengkapan alat, bergerak misalnya

aktivitas, kinerja, kegiatan belajar mengajar, keduanya merupakan objek untuk

penggunaan metode observasi, paper yaitu sumber data yang menyajikan

tanda-tanda berupa huruf angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Dengan

pengertiannya ini maka „paper‟ bukan terbatas hanya pada kertas. Dan dalam

penelitian ini, peneliti akan menggunakan sumber data paper.

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sebagai sumber data adalah

(37)

26

Al-Qur‟an terdiri dari 114 surat, surat ke tiga adalah surat Ali-Imran. Surat Ali-Imran termasuk surat Madaniyyah yang terdiri dari dua ratus ayat. Dinamakan

Ali-Imran karena memuat kisah keluarga Imran yang didalam kisahnya

disebutkan kelahiran nabi Isa A.S, persamaannya dengan nabi Adam dalam

kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri

Imran ibunda dari pada nabi Isa (Depag RI 2009: 108).

Pernyataan di atas selaras dengan asbabun nuzul surat Ali-Imran dalam

hadits Ibnu Abi Hatim riwayat Ar-Rabi‟ bahwa suatu hari orang-orang Nasrani mendatangi Rasulullah, lalu mereka mendebat beliau dalam masalah Nabi Isa

A.S. (Jalaluddin As-Suyuthi 2008: 115)

Peneliti sangat tertarik untuk meneliti surat Imran, karena surat

Ali-Imran terdapat beragam jenis charf lam. Adapun mengetahui jenisnya dapat mengetahui maknanya. Adanya keberagaman ini yang memungkinkan terjadinya kesalah pahaman dalam membedakannya, yang berakibat kesalahan dalam

memberi makna. oleh karena alasan tersebut peneliti menjadikan surat Ali-Imran

sebagai sumber penelitian.

3.3 Objek Penelitian

Menurut Bungin (2010: 76) objek penelitian adalah apa yang menjadi

sasaran penelitian. Sasaran penelitian tidak tergantung pada judul dan topik

penelitian, tetapi secara konkrit tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian.

(38)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan metode

dokumentasi. Menurut Arikunto (2010: 274) metode dokumentasi yaitu mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa cacatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.

Dokumen adalah kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, dan apabila

informasi atau data yang akan dianalisis itu berupa dokumen, maka pelaksanaan

pengumpulan datanya disebut teknik dokumentasi (Ainin 2010: 130).

Dan menurut Arikunto (2010: 201) dokumentasi, dari asal katanya dokumen

yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

Dalam hal ini peneliti mengamati atau mencari langsung charf lam yang terdapat dalam Al-Qur‟an surat Ali-Imran, melalui kartu data. Karena banyaknya

charf lam dalam kartu data, maka peneliti menggunakan alat bantu berupa lembar rekapitulasi datauntuk mempermudah dalam penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Menurut Mahsun (2011: 117) Tahapan analisis data merupakan tahapan

yang sangat menentukan, karena pada tahapan ini, kaidah-kaidah yang mengatur

keberadaan objek penelitian harus sudah diperoleh. Penemuan kaidah-kaidah

tersebut merupakan inti dari sebuah aktivitas ilmiah yang disebut penelitian,

(39)

28

Secara garis besar, analisis data menurut Arikunto (2010: 278) meliputi 3

langkah yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan

penelitian. Sedangkan menurut Ainin (2010: 134) langkah-langkah yang harus

ditempuh dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan pengecekan data (pemerikasaan kembali).

2. Reduksi data, dalam hal ini peneliti harus memilih dan memilah data yang

relevan dan kurang relevan dengan tujuan penelitian. Data yang relevan

akan dianalisis oleh peneliti, sedangkan yang kurang relevan tidak dianalisis.

3. Penyajian data, meliputi: identifikasi, klasifikasi, penyusunan dan penjelasan

data secara sistematis, objektif dan menyeluruh serta pemaknaan.

4. Penyimpulan, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan kategori

dan makna temuan.

Dalam penelitian ini, data dicatat, dipilih dan kemudian diklasifikasikan

sesuai dengan kategori yang ada. Data tersebut dianalisa dengan mengunakan

metode distribusional teknik bagi unsur langsung. Metode distribusional adalah

metode analisis yang alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari

bahasa yang diteliti. Sedangkan teknik bagi unsur langsung adalah teknik analisis

data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur

yang langsung membentuk kontruksi yang dimaksud (Kesuma, 2007) dalam

Kuswardono (2013: 33)

Berdasarkan teori di atas, pada penelitian ini peneliti akan menganilis data

dengan mengumpulkannya terlebih dahulu dan kemudian membagi data tersebut

(40)

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 148) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Sedangkan menurut Sugiono (2010: 148) instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati.

Berdasarkan beberapa definisi instrument penelitian di atas, simpulan

instrument penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suatu

masalah atau menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan

mempermudah diolah serta mendapatkan hasil yang lebih baik.

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti yaitu berupa kartu data yang

mengandung charf lam yang terdapat dalam Al-Qur‟an surat Ali-Imran. Instrumen ini sebagai alat bantu yang secara teknis dapat menjadi salah satu cara untuk

mengumpulkan dan mengolah data serta menganalisisnya.

Di bawah ini format instrumen yang berbentuk kartu data dan lembar

(41)

30

1. Kartu Data

No. Kartu : No. Ayat :

Ayat :

Transliterasi Ayat :

Arti Ayat :

Data :

Jenis charf lam :

Bentuk reksi charf lam : Penanda gramatikal :

Hubungan maknawi :

Keterangan :

1. Baris pertama merupakan nomor urut kartu data yang menunjukkan charf lam

yang terdapat pada surat Ali-Imran dan nomor atau angka yang menyatakan

urutan ayat serta surat dalam Al-Quran surat Ali-Imran.

2. Baris kedua merupakan ayat dari surat Ali-Imran

3. Baris ketiga merupakan transliterasi ayat dari surat Ali-Imran

4. Baris keempat merupakan arti ayat dalam surat Ali-Imran

5. Baris kelima merupakan data ayat yang terdapat jenis dan bentuk reksi charf lam dalam surat Ali-Imran

6. Baris keenam merupakan jenis charf lam yang terdapat dalam data

7. Baris ketujuh merupakan bentuk reksi charf lam yang terdapat dalam data 8. Baris kedelapan merupakan penanda gramatikal penggunaan charf lam dari

data

(42)

2. Lembar Rekapitulasi Kartu Data

No No. Kartu Data Ayat Analisis (sintaksis)

1

Keterangan :

a. Baris pertama merupakan nomor urut dalam lembar rekapitulasi

b. Baris kedua merupakan nomor urut kartu data yang ada telah dianalisis

c. Baris ketiga merupakan data berupa kalimat (ayat) yang terdapat charf lam d. Baris keempat merupakan analisis (sintaksis) dari kalimat (ayat) yang

(43)

32

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pembahasan tentang analisis

penggunaan fungsi partikel lam pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran.

4.1 Jenis Partikel Lam

Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas tentang analisis partikel

lam yang terdapat pada Al-Qur‟an surat Ali-Imran. Menurut Thohir (2000: 236) jenis partikel lam ada 12 jenis, yaitu : lam amr, lam ta‟lil (causality), lam juhud, lam „amilah lil jar (genetif), lam ibtida‟ (introduction), lam muzchalaqoh, lam jawab (answer), lam bu‟d, lam istighosah (help), lam ta‟ajub(astonishment), lam zaidah (augmentation), dan lam fariqoh.

4.1.1Partikel )ما( Berdampak Reksi

Partikel yang berdampak reksi adalah partikel yang dapat berdampak reksi

pada kata lain sebab hubungan gramatikal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, peneliti telah

menemukan 17 partikel ) ا( berdampak reksi pada verba dan 114 partikel

( ا

(44)

4.1.1.1Partikel )ما( Berdampak Reksi Pada Verba

Dampak reksi partikel ) ا( pada verba di surat Ali-Imran terdapat pada modus subjungtif. Menurut Kuswardono (dalam Zakaria, 2004: 62) dalam bahasa Arab modus subjungtif (nashb al fi‟l) ditandai dengan desinen berupa (1) bunyi

vocal /a/ (fatchah) pada al mudhari‟ shahich al akhir (sound inperfectum), al mudhari‟ al mu‟tal al akhir (final defectif imfperfectum) ( ), dan al mudhari‟ al

mu‟tal al akhir (final defectif imperfectum) ( ) (2) ditanggalkannya konsonan

nun ( )pada verba lima (af‟al al khamsah)(3) nisbat bunyi vokal /a/ (fatchah muqaddarah) pada al mudhari‟ al mu‟tal al akhir (final defective imperfectum).

Peneliti menemukan 17 partikel) ا( berdampak reksi pada verba, berikut 3 contoh data yang menunjukkan partikel ) ا( berdampak reksi pada verba, selebihnya terlampir, yaitu sebagai berikut:

1. ِِب ْ ُ ُب ُ ُق ُ ِ َ ْ َِل َ ْ ُ َل َْ ُب ُاِ ُُاا َُ َ َ اَ َ

Contoh pertama dari kartu data no. 84, pada susunan kata " ُ ِ َ ْ َِل”, fi‟l

mudhori‟ shachih akhir ( ّ ِ َ ْ َ) terinfleksi oleh lam ta‟lil (causality) yang mengakibatkan dampak modus subjungtif pada verba. Adapun desinennya adalah

bunyi vocal /a/ (fatchah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya fi‟l

mudhori‟ shachih akhir, verba berjenis shachih akhir bila terinfleksi modus subjuntif, makaberdesinen bunyi vocal /a/ (fatchah).

2. ْ َُِ ْ َ َْ ا َُ َك َ ُِلا ْ ِ ًا ََ َ َ ْ َِل

Pada contoh kedua dari kartu data no. 85, susunan kata “ َ َ ْ َِل” , fi‟l

(45)

34

bunyi vocal /a/ (fatchah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya fi‟l

mudhori‟ shachih akhir, verba berjenis shachih akhir bila terinfleksi modus subjungtif, makaberdesinen bunyi vocal /a/ (fatchah).

3. ا ُاََِْل ْ َُل ِ ْ ُن اَ ُنِ

Dan contoh yang terakhir dari kartu data no. 137, pada susunan kata

ا ُاََِْل”, af‟al al khamsah (ا ُاََْ) terinfleksi oleh lam ta‟lil

(causality) yang mengakibatkan dampak modus subjungtif pada verba. Adapun

desinennya adalah tertanggalnya konsonan nun, hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya verba lima (af‟al al khomsah), verba berjenis verba lima bila terinfleksi modus subjungtif, maka berdesinen tertanggalnya konsonan nun.

4.1.1.2Partikel )ما( Berdampak Reksi Pada Nomina

Menurut Kuswardono (dalam Zakaria, 2004: 168) dalam bahasa Arab kasus

desinen berupa (1) kasrah di akhir kata pada nomina tunggal definit (mufrad

ma‟rifah), nomina feminism regular plural definit (jam‟ muannats salim

ma‟rifah), nomina maskulin/feminism plural irregular definit (jam‟

mudzakar/muannatstaksir ma‟rifah), (2) kasrah tanwin di akhir kata pada nomina tunggal indefinite (mufrad nakirah), feminism regular plural indefinit (jam‟

mudzakar/muannats taksir nakirah), (3) fatchah pada nomina mamnu‟ min al

sharfiy (unvaried noun), (4) charf ya‟ sebelum konsonan akhir pada nomina dual (mutsanna), nomina maskulin regural plural (jam‟ mudzakar salim), dan pada

asma al khamsah, dan (5) kasrah muqaddarah di akhir kata pada ism maqshur

(46)

Peneliti menemukan 114 partikel ) ا( berdampak reksi pada nomina, berikut 7 contoh data yang menunjukkan dampak reksi pada nomina, selebihnya

terlampir, yaitu sebagai berikut:

1. ِاَْبَ ِل ٌَْخ ُِاا َِْع اَ َ

Contoh pertama dari kartu data no. 158, pada susunan kata ” ِاَْبَ ِل”, ism jama‟ taksir ( اَْبَ) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). Adapun desinennya adalah bunyi vocal /i/

(kasrah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya ism jama‟ taksir (nomina jamak irregular), ism berjenis jama‟ taksir (jamak irregular) bila terinfleksi kasus genetif maka berdesinen bunyi vocal /i/ (kasrah).

2. ٍ اَ ِاَُلاَ ِلُْ لا ِفاِْخاَ َِْأاَ اََ ُلا ِقْ َخ ِ ُنِ ِل ُأ ِااَ ْلَأا

Pada contoh ke dua dari kartu data nomer 152, susunan kata ” ِل ُأ”, ism mulhaq bi jam‟i mudzakar salim ( ِل ُ) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). Adapun desinennya adalah

charf ya‟, hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya ism mulhaq bi jam‟I

(47)

36

3. َ ِل َف ْ ُْ ُق ُِلاِبَ ِ اََِّ ْلاِب ِ ْ َق ْ ِ ٌلُُ ْ ُكَااَ َْق ْلُق ِقِاَص ْ ُُْك ْنِ ْ ُ ُ ُْ َ َق

Contoh ke tiga dari kartu data nomer 147, pada susunan kata ” َ ِل”, ism istifham ( َم) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). ism istifham ( َم) terinfleksi kasus genetif, mabny

(solid), karena ism istifham (nomina interiorrogative).

4. َُْ ْلا ْ َُباَصَ اَ ِْ َب ْ ِ ِل ُُلاَ ُِِا ا ُباََْا َ ُِلا َ ُِ ِل ٌ ِ َع ٌْ َ اَْ ُاَ ْ ُِْ ا َُْ َ

Contoh ke empat dari kartu data nomer 127, pada susunan kata “ َ ُِ ِل” ,

ism maushul ( َ ُِلا) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). Ism maushul ) لا( bila terinfleksi kasus genetif maka berdesinen, mabny (solid), karena ism maushul.

5. َُْأاَ ُاََ ُلا اََُْع ٍَُ َ ْ ُ ِّبَ ْ ِ ٍةَِ ْغَ َلِ ا ُعِاََ ُِْعُ ِ ُُ ْ ِل

Contoh yang ke lima dari kartu data no. 90, pada susunan kata “ ِ ُُ ْ ِل” adalah nomina jamak maskulin regular (ism jama‟ mudzakar salim) ( ِ ُُ )

terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism

(48)

6. ْ ُُْك ْنِ ِ اَ ا ْ ُ َل اَُُب َْق َُ ْكَ ْ ُُ ُُص ِ ُْ اَ َ َن ُ ِ ْ َ

Contoh ke enam dari kartu data no. 79, pada susunan kata “ ْ ُ َل” adalah ism dhomir ( ْ ُك) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina).Ism dhomir ) ْ ُك( bila terinfleksi kasus genetif maka berdesinen, mabny (solid), karena ism dhomir (nomia personal).

7. ِ َخ َن ُ َ ْ َ اَ ِب ُُااَ َِْأاَ ِ اََ ُلا ُاَ ِ ُِِا َ

Dan contoh yang terakhir dari kartu data nomer 66, pada susunan kata “ُِِا” adalah ism jama‟ taksir ( ُاا) terinfleksi oleh partikel jar (genetif) yang mengakibatkan kasus genetif pada ism (nomina). Adapun desinennya adalah bunyi vocal /i/ (kasrah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya ism mufrod

(tunggal), ism berjenis mufrod (tunggal) bila terinfleksi kasus genetif maka berdesinen bunyi vocal /i/ (kasrah).

4.1.2Partikel )ما( Tidak Berdampak Reksi

Partikel yang tidak berdampak reksi adalah partikel yang tidak dapat

berdampak reksi pada kata lain sebab adanya hubungan gramatikal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, peneliti telah

menemukan 29 Partikel yang tidak berdampak reksi dalam Al-Qur‟an surat Ali -Imran. Berikut 4 contoh data yang menunjukkan Partikel yang tidak berdampak

(49)

38

1. ْ ُ ُ َ َل َُاا ا ُ ُاَ ٌُلَِ ْ ُْنََ ٍَْ ِب ُُاا ْ ُكَََن َْ َلَ

َن ُُ ْ َ

Contoh pertama dari kartu data no. 81, ” َْ َل” tersusun dari kata lam ( ) dan “ َْق”, yangmana lam ( ) adalah lam ibtida‟ (introduction). Jenis lam ini tidak mempunyai fungsi gramatikal ) غ(, Sehingga tidak berdampak reksi pada kata yang dimasukinya, yaitu “ َْق”.

2. َن ُِ ُْ ْلا ْ ُِْ ْ َُل ًا َْخ َناَ َل ِااَِ ْلا ُلَْ َ َ آ َْلَ

Contoh ke dua dari kartu data no. 9, ” َناَ َل” tersusun dari kata lam ( ) dan “ناَك”, yangmana lam ( ) adalah lam muzchalaqoh. Jenis lam ini tidak mempunyai fungsi gramatikal ) غ(, Sehingga tidak berdampak reksi pada kata yang dimasukinya, yaitu “ناَك”.

3. اَْبَأا ِلُْأ ًةَْ ِ َل َكِلَ ِ ُنِ

Contoh ke tiga dari kartu data no. 77, ” َةَْ ِ َل” tersusun dari kata lam ( ) dan “ةَْ ِع”, adapun lam ( ) adalah lam jawab (answer). jenis lam ini tidak mempunyai fungsi gramatikal ) غ(, Sehingga tidak berdampak reksi pada kata yang dimasukinya, yaitu “ةَْ ِع”.

4. اَْبَأا ِلُْأًةَْ ِ َل َكِلَ ِ ُنِ

Contoh terakhir dari kartu data no. 9, kata “ َكِلَ” tersusun dari beberapa

(50)

4.2 BentukReksi Partikel)ما(

Bentuk reksi pada bahasa Arab dibagi menjadi 2 bagian yaitu bentuk reksi

pada verba dan bentuk reksi pada nomina. Berdasarkan analisis yang dilakukan

peneliti ditenemukan 17 partikel ) ا( berdampak reksi pada verba dan 114 partikel ) ا( berdampak reksi pada nomina.

4.2.1Bentuk Reksi Pada Verba

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti ditenemukan 17 partikel) ا( berdampak reksi pada verba, berikut 3 contoh data yang menunjukkan berdampak

reksi pada verba, selebihnya terlampir, sebagai berikut:

1. َ ِِ اَ ْلا َقَ ْ ََ ا َُ آ َ ُِلا ُُاا َ ِّ َ ُِلَ

Pada contoh pertama dari kartu data no. 95, Lam ta‟lil ( )dalam susunan

kata ”َ ِّ َ ُِل“ termasuk charf nashb mabni kasroh, yang mengakibatkan modus subjungtif ) ( pada verba (fi‟l) setelahnya, yaitu “َ ِّ َ ُ“ desinennya adalah bunyi vocal /a/ (fathah), hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya berupa verba (f‟il), verba (fi‟l) tersebut tergolong fi‟l mudhori‟ shachih akhir. F‟il

berjenis shachih akhir bila terinfleksi oleh modus subjungtif maka berdesinen bunyi vocal /a/ (fatchah).

2. ِااَِ ْلا ْ ِ َُ اَ َ ِااَِ ْلا ْ ِ ُ ُ َْ َِل

Sedangkan contoh ke dua dari kartu data no. 53, Lam ta‟lil ( ) dalam

(51)

40

mengakibatkan modus subjungtif ) ( pada verba (fi‟l) setelahnya, yaitu

ُ َْ َ“ desinennya adalah tertanggalnya konsonan nun, hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya berupa verba (fi‟l), verba (fi‟l) tersebut tergolong af‟al al

khomsah (verba lima). F‟il (verba) berjenis af‟al al khomsah (verba lima) bila terinfleksi modus subjungtifmaka berdesinen tertanggalnya konsonan nun.

3. ِ َْغْلا َ َع ْ ُ َ ِ ْ ُِل ُُاا َناَك اَ َ

Pada contoh ke dua dari kartu data no. 13, lam juhud ( ) dalam susunan

kata “ ُ َ ِ ْ ُِل" termasuk charf nashb mabni kasroh, yang mengakibatkan modus subjungtif ) ( pada verba (fi‟l) setelahnya, yaitu “ ُ َ ِ ْ ُ“ desinennya adalah bunyi vocal /a/ (fatchah). Hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya berupa f‟il, fi‟l tersebut tergolong fi‟l mudhori‟ shachih akhir. F‟il

berjenis shachih akhir bila terinfleksi modus subjungtif maka berdesinen bunyi vocal /a/ (fatchah).

4.2.2Bentuk Reksi Pada Nomina

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti ditenemukan 114 partikel)ما) berdampak reksi pada nomina, berikut 5 contoh data yang menunjukkan

berdampak reksi pada nomina, selebihnya terlampir, sebagai berikut:

1. ََِْ َ َْب اَ ِل ًاقَُِّ ِّقَ ْلاِب َااَِ ْلا َكَْ َع َلَُن

Pada contoh pertama dari katu data no. 1, lam „amilah lil jar ( ) dalam

(52)

yang menjadi kasus genetif maka desinennya adalah, mabny (solid), karena ism

istifham.

2. ِ اُ ِل ًُ ُلْ َق ْ ِ

Pada contoh ke dua dari katu data no. 2, lam „amilah lil jar ( ) dalam

susunan kata “ِ اُ ِل” termasuk charf jar mabni kasroh, yang mengakibatkan kasus genetif ) ( pada nomina (ism) setelahnya, yaitu “ِ اُنلا“ desinennya adalah bunyi vocal /i/ (kasroh). Hal ini dikarenakan konsonan pembentukanya berupa nomina (ism), nomina (ism) berjenis ism jama‟ taksir

(jamak iregural) bila menjadi kasus genetif, maka berdesinen buyi vocal /i/

(kasroh).

3. ِ َخ َن ُ َ ْ َ اَ ِب ُُااَ َِْأاَ ِ اََ ُلا ُاَ ِ ُِِا َ

Pada contoh ke tiga dari katu data no. 143, lam „amilah lil jar ( ) dalam susunan kata ”ُِِا” termasuk charf jar mabni kasroh, yang mengakibatkan kasus genetif ) ( pada nomina (ism) setelahnya, yaitu ” ُاا” desinennya adalah bunyi vocal /i/ (kasroh). Hal ini dikarenakan konsonan pembentuknya berupa nomina (ism), nomina (ism) berjenis ism mufrod (tunggal) bila menjadi kasus genetif maka berdesinen bunyi vocal /i/ (kasroh).

4. ِاَْبَأا ِلُْأ ًةَْ ِ َل َكِلَ ِ ُنِ

(53)

42

ism, ism berjenis ism mulhaq bijam‟i mudzakar salim, ism mulhaq bijam‟i mudzakar salim bila menjadi kasus genetif maka berdesinen konsonan ya‟.

5. ْ ِ َ ِ ِلاُ ِل اَ َ ََُْْخَ َْ َ َاُلا ْلِخُْ ْ َ َكُنِ اَُبَ

ٍاَْنَ

(54)

43

BAB 5

PENUTUP

5.1Simpulan

Penelitian ini membahas tentang studi analisis sintaksis jenis dan bentuk

reksi partikel lam dalam surat Ali-Imran. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, peneliti menyimpulkan: 1) Pada surat Ali-Imran terdapat 160

data dari jenis charf lam dengan rincian 17 partikel )ما (yang berdampak reksi

pada verba, 114 partikel )ما( yang berdampak reksi pada nomina, dan 29

partikel )ما( yang tidak berdampak reksi ; 2) terdapat 2 bentuk reksi pada

partikel lam dengan rincian 131 lam „amilah yang terdiri dari 17 bentuk reksi pada verba,dan 114 bentuk reksi pada nomina.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

mengajukan beberapa saran kepada pembaca dan pembelajar bahasa Arab

sebagai upaya untuk memahami dan meningkatkan kemampuan tentang

kaidah dalam bahasa Arab, khususnya tentang penggunaan fungsi charf lam, yaitu :

1. Peneliti berharap adanya penelitian-penelitian lain mengenai penggunaan

(55)

44

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam

memahami kaidah penggunaan fungsi charf lam

3. Bagi mahasiswa bahasa Arab hendaknya memahami secara mendalam

tentang bahasa Arab beserta tata bahasanya, khususnya yang berhubungan

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Ahfaz Ritonga, Muhammad Jali. 2004. Analisis Charf Jar Lam dalam Al-Qur‟an pada Surat Al-Maidah. Universitas Pendidikan Indonesia.

Al-Ghulayaini, Syaikh Musthafa. 2005. Jami‟u Ad-Durus Al-„Arabiyyah. Bairut: Maktabah Al-„Asyri.

Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Departemen Agama RI, Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Departemen Agama, 2009.

Ainin, Muhammad. 2007. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang: Hilal Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

As-Suyuthi, Jalaluddin. 2008. Sebab Turunnya Ayat Al-Qur‟an. Depok: Gema Insani.

Beyk, Hafny. Tanpa tahun. Qowa‟id Al-Lughah Al-Arabiyyah. Bairut: Darul Kutub.

(57)

46

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

DEPAG. 2008. Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putra.

Hadi, Abdul Halim. 2010. Partikel Lam dalam Al-Qur‟an Al-Karim.Universitas Indonesia.

Hubeis, Umar. 1985. Fighul Lughah Jilid II. Surabaya: Pa. Pustaka Progresif.

Khotib, Thohir Yusuf. 2000. Mu‟jam Al-Mufashol Al-I‟rab. Bairut: Darul Kutub.

Kuswardono, Singgih. 2012. Pembentukan Istilah Linguistik dalam Bahasa Arab (Analisis Morfologi dan Sintaksis). Tesis. Universitas Gajah Mada.

Mahsun. 2011. METODE PENELITIAN BAHASA: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.

Moeleong MA, Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution. Fadhlah. 2000. Lam „Amr dalam Al-Qur‟an pada surah An-Nisa‟ dan An-Nur. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ni‟mah, Fuad. Tanpa tahun. Mulakhas Qowa‟id Al-„Arabiyah. Bairut: Daru As-Saqafah Al-islamiyyah.

Syauqi, 2000. Al-Qur‟an dan Al-Hadits. Semarang: Toha Putra.

(58)

KARTU DATA CHARF LAM DALAM SURAT ALI-IMRAN

Nazzala alayka alkitaba bilchaqqimusaddiqan lima bayna yadayhi

Makna Ayat Dia menurunkan kitab (Al-Qur‟an) kepadamu )Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya

Data اَ ِل

Jenis charf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi

charf lam

Mengejarkan isim maushul

Hubungan

Arti Ayat Sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia

Data ِ اُ ِل

Jenis charf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi

Inna alladzina kafaruu bi-ayatiAllahi lahum adzabun shadiidun

Arti Ayat Sungguh orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat

Data ْ َُل

Jenis harf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi

charf lam

Mengejarkan isim dhomir

(59)

Ayat ًَ ْ َ َكْنَُل ْ ِ اَ َل ْ ََ Transliterasi

Ayat

Wahab lana min ladunka rachmatan

Arti Ayat Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu

Data اَ َل

Jenis charf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi

charf lam

Mengejarkan isim dhomir

Hubungan

Rabbanaa innaka jaamiu annasi liyawmin la rayba fiihi

Arti Ayat Ya tuhan kami, Engkau-lah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya

Data ٍمَِْل

Jenis charf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi

charf lam

Mengejarkan isim mufrod

Hubungan

Qul lillatdzina kafaruu satughlabuuna watukhsyaruuna ila jahannama

Arti Ayat Katakanlah (Muhammad) kepada orang-orang yang kafir, kamu (pasti) akan dikalahkan dan digiring ke dalam neraka Jahanam

Data َ ُِ ِل

Jenis harf lam Lam amilah lil jar Bentuk infleksi

harf lam

Mengejarkan isim maushul

Hubungan

Qad kana lakum ayatun fiifi-atayni iltaqata

Arti Ayat Sungguh, telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang berhadap-hadapan

Data ْ ُ َل

Gambar

Tabel 2.1. Tinjauan Pustaka
TABEL REKAPITULASI JENIS CHARF LAM DALAM SURAT ALI-IMRAN

Referensi

Dokumen terkait

Itu inisiatif dari saya mas, dulu mak Anik tanya enaknya kapan pengajiannya. Saya tanyakan biasanya pas sepi pelanggan hari apa? Katanya rata-rata hari selasa

Beberapa hal yang disepakati dalam pertemuan adalah sebagai berikut: adalah (1) penyuluhan tentang pembuatan pupuk organik dan organik plus serta keunggulan bertanam

Hasil penelitian menunjukkan dalam pembentukan kualitas pelayanan didominasi oleh aspek tangible (bukti fisik) berkenaan dengan fasilitas fisik yang diberikan oleh

Secara umum layout merupakan sebuah pengaturan tata letak yang dimiliki oleh setiap perusahaan meliputi penetapan lokasi perusahaan,letak mesin –mesin , letak gudang dan

11 Uang adalah alat yang di gunakan untuk menukar sesuaitu dengan barang+. Uang terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang

Dalam hasil validasi ahli terhadap Media Pembelajaran terdapat 10 aspek yang dinilai, yaitu : (1) Media yang digunakan mamapu membuat informasi yang abstrak

Hana mengungkapkan bahwa gagasan untuk membuat media muncul ketika dalam sebuah perjalanan dari Jakarta ke Papua, ia melihat sebuah media yang kemudian membuatnya berpikir