I$SN:#E52-ii*i-;
w
*rE
ES-i+
!
ru
i. :.rw
.H
*1
i'* :
$+
i.i +1.
"''
'**
+-"
#
*
rssN
08s2 - 0607PANGAN
Volume
22
Nomor 3, September 2013Diterbitkan berkala empat kali setahun pada bulan Maret, Juni, September
dan
Desemberoleh
: Divisi R & D Perum BULOGTerakreditasi LlPl Nombr : 51 S/AU1/P2Ml-LlPl/0412013
Pelindung
:Direktur Utama Perum BULOG
Penasehat Redaksi
:1. Direksi Perum BULOG
2. Sekretaris
Perusahaan
"
Dewan
Penyunting
:1. Prof. Dr. M. Husein Sawit (Ekonomi Pertanian dan Kebijakan Pertanian)
2. lr. Agus Saifullah, M.Sc. (Kebijakan Pangan dan Analisa Harga)
Mitra Bestari
:1. Prof. Dr. Gono Semiadi
2.Prof.
Dr. lr. Punviyatno Hariyadi, M.Sc.3. Prof. Dr. Rizal Syarief, M.Sc.
4.
Dr.lr.
Sri Widowati, M. App.Sc.5, Dr. P. Suharno
6. Dr. Achmad Mudzakkir Fagi, M.Sc.
Dewan
Redaksi:
Ketua :
lr. Djoni Djunarsa, M.Sc.
Sekretaris
:Drs. Fauzi Muhammad, SE. Q.l.A.
Anggota:
1. Ali Ahmad Najih Amsari, ME
2. Eny Cahyaningsih, S.Si.
3. Moch. Gelar Hidayat, S.Si.
4. Nunun Damayanti, S.T.
Sekretariat
:1, Avrilia Purwandari, S.T.
2. Yetrin Lagandesa
Alamat Redaksi
:Divisi R & D, Gd. BULOG I Lt. Xl
Jl. Gatot Subroto Kav 49, Jakarta Selatan 12950
Telp. 021 -5252209, ext. 2123, 2131, 2133
Fax.
021-5255047E-mail Address : redaksi@majalahpangan.com
Website : http:i/vuww. majalahpangan.com
PANGAN adalah media ilmiah yang mempublikasikan artikel ilmiah, kajian tentang pangan baik
sains maupun terapan dan tulisan lainnya yang berkaitan dengan pangan. Redaksi menerima
tulisan dari semua bidang ilmu yang terkait dengan komoditi pangan dari segala sumber. lsi
aftikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.
A-
PtC
Rl
BPr
\r
D,N
ARTIX
D.
IdREVU
C-
Ktn
I(l
tr
Pt
fi
E
LK
K
R
ti
It
r-q
F
!
I
l(
G.
Ii
E
fi
H.B
Ar
ISSN 08s2 -0607
PANGAN
Media Komunikqsi
dan
Informasi
Yol.22
No. 3 September 2013,f"
B.
c
D.
DAFTAR
ISI
NIIKEL
Fembahan Kualitas Beras Selama Penyimpanan Change of Rice Quality During Storage
Ratra*'ati, Mohamad Djaeni, dan Damin Hartono
Proses Pengolahan Beras Fratanak Memperbaiki Kualitas dan Menurunkan Indeks Glikemik Gabah \Parietas Ciherang
Pqboiled Rice Processinglmprove Quality and Reduce Glycemic Index of Paddy cv. Ciherang
Nurman Susilo, Rokhani Hasbullah dan Sugiyono Keragaan Varietas Inpara di Lahan Rawa Pasang Surut
Puformance of Varieties Inpara in Swampland
Koesrini, Muhammad Saleh, dan Dedi Nursyamsi -...'...
Identifikasi Potensi MOCAF (Modified Cassava Flour) sebagai Bahan Pensubstitusi Teknis Terigu
pada Industri Kecil dan Menengah di Jawa Timur
Potency ldenrification of MOCAF (Modified Cassava Flour) as Tbchnical Substitution of l4rheat
Flour in Small and Medium Enterprises in East Java
Eka Ruriani, Ahmad Nafi , Liony Dwi Yulianti, Achmad Subagio
Karakteristik Fisikokimia dan Sifat Fungsional Tempe yang Dihasilkan dari Berbagai Varietas
Kedelai
Phsyco-c'hemical Characteristics and Functional Properties of Tempe Madefrom Dffirent Soybeans
Yuieties
Made Astawan, Tutik wresdiyati, Sri widowati, Siti Harnina Bintari, Nadya Ichsani
Q6imasi Rasio Pati Terhadap Air dan Suhu Gelatinisasi untuk Pembentukan Pati Resisten Tipe
III
mda Pati Sagu (Metroxylon sagu)Rfrio Optimization of Starch to Water and Gelatinization Temperature to Produce Resistant Starch
Type III ofSago Starch(Metroxylon sagu)
I Gusti Putu Adi Palguna, Sugiyono, Bambang Haryanto
IEVIEW
G-
Teknologi Proses Ekstrusi untuk Membuat Beras AnalogEtrusion Process kchnology of Analog Rice
Faleh Setia Budi, Purwiyatno Hariyadi, Slamet Budijanto, dan Dahrul Syah ...
f,-
Bbteknologi untuk Ketahanan Pangan Kedelai: Aspek Produksi dan Konsumsi Bbtechnologlt For Soybean Food Security : Production and Consumption Aspects Suyanto Pawiroharsono ...Halaman
r99-208
209-220
22t-228
229-240
24t-252
2s3-262
263-274
E-IL
-
---ARTIKEL
Identifikasi
Potensi MOC
LF
(Modrfied
Cussavu
Floar)
sebagai
Bahan
Pensubstitusi
Teknis
Terigu
pada
Industri Kecil
dan Menengah
di
Jawa
Timur
Potency
ldentffication
of
MOCAF
(Modrfied
Cussuvu
Flour)
as
Technical
Substitution
of
Wheut
Flour
in Smull
und
Medium
Enterprises
in
East
Javu
Eka Ruriani,
Ahmad Nafi
,
Liony
Dwi
Yulianti, Achmad Subagio
Universitas Jember
Jl. Kalimantan I No. 37 Kampus Tegalboto Jenrber 68121
Email : subagio.ftp@unej.ac.id
I :ierima : 25 Mei 2013 Revisi : i7 Septernber20l3 Disetujui : 30 September 2013
ABSTRAK
lndonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap terigu sebagai salah satu sumber pangan
pokok. Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap p"nggrnran terigu acialah aenlan
rremberdayakan dan memanfaatkan kekayaan alam lndonesia. Penggunaan MOCAF (Modified Cassiva
Flour) yang berasal dari singkong adalah salah satu solusi. Penelitian ini mengkaji pot,ensi secara teknis
penggunaan MOCAF sebagai bahan pensubstitusi terigu untuk pembuatan berbagai produk pangan,
<hususnya pada lndustri Kecil Menengah (lKM) pengguna terigu di Jawa Timur.
trlEiOdolOct'be;ifai
leskriptif kuantitatif melalui survei, penyebaran kuesioner, dan wawancara. lnterpretasi data disajikan :alam bentuk tabel, gambar, dan diagram. Selain itu juga dilakukan analisis SWOT untuk mengeiahui'aktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan MOCAF. Hasil penelitian menufrukkan
:ahwa secara teknis, potensi MOCAF sebigai bahan pensubstitusi terigu dalam pembuatan
;#;;;i
:acam
produk pangan pada IKM pengguna terigu di Jawa Timur sebesai54,43 persen. AnalisisSW6f
cada diagram carfesius menunjukkan bahwa posisi produk MOCAF berada pada kuadran I, yaitu grovvth
oertumbuhan). Posisi produk MOCAF berada dalam posisi yang menguntungkan atau dapat dikatakan
:ahwa MOCAF mempunyai Kekuatan dan peluang yang beiar Oatam-pertumtunannya. Hasil matrik lE
^ienunjukkan posisi kekuatan internaldan eksternal produk MOCAF berada pada sel lV, yang membutuhkan
strategi pengembangan yang hati-hati karena persaingan yang cukup tinggi.
. ata kunci : lKM, pangan, MOCAF, potensi, substitusi, terigu
ABSTRACT
lndcnesia has high dependency on wheat flour as one of staple food sources . Exptoration of indigenous
-aiural resources is needed to reduce this dependency. The application of MaCAF (Modifred Cassaya
:
tur) on food products, which is derived from cassava,i" un
atternativetecnioiojy
to'solve the problem.-ie
objectiveof
this research is to identify the MCCAF potencyto
substitute wheat ftour in producing' .'iot)s kinds of food products in the view af technicat matter, particularly
in
sntall and ntediumenterprisi
!',lEs) as end users of wheatflour
in
East Java. Descriptive analysis rs used to identifythe potency by'':
methods of survey, questionnaire distribution, and interview. Tables,charts, and diagrams are used to
'::pretthedata.sWOTanalysrs
rb a/so usedto
investigate internaland
external factorsaffecting
-:
|\'4OCAF development. The results shouz that MOCilF coutd substitute 54.43 persen of wniatfloir
-
r:cd production. The SWOT analysis describes that MOCAF development is in the growth phase, a.=-:":'al
-:
position which has massive strength and opportunitiesin
its devetopment. UtZtrix tE exptains ',tJCAF position is in the fourth cetl, which should atways buitd up new strategy because of the strict: :
-:::':'on.
.
:
''
:':::
MOCAE potency, wheatflour, SMEs, substitute-.
l.1OCAF (ModiJied Cassava Flour) sebagai Bahan Pensubstitusi Teknis Terigu pada Industri Kecil:
.: ,,: Timur' .: ; ',-:4. Liony D*-i Yulionti don Achmad Subagio
I.
PENDAHULUANI
ndonesia memiliki
ketergantungan
yanglcrtup
tinggi
terhadap
terigu
sebagai
salahsatu
sumber pangan
pokok'
Dalam
kurunwaktu lima tahun
terakhir terigutelah
menjadisumber karbohidrat kedua terbesar
setelahberas dengan
volume
impor gandum nasional sebesar6
juta ton
pada tahun2012
(Aptindo'2012). Konsumsi
terigu
di
lndonesia
padatahun tahun 2010
sebanyak4,3
juta ton
danmeningkat menjadi
4,6
juta
ton
pada
tahun2011 (BPS,2011). Welirang (2013) mengatakan
bahwa
konsumsi
terigu
nasional
mengalamipertumbuhan
setiap tahun,
yaitu
sekitar
7'12
persen pada tahun 2010-2011 dan
7,06
persenpada
tahrrn
2011-2012.
la
memperkirakani<onsumsiterigu nasional mencapai 5,05 juta ton
pada tahun 2012
lndustri Kecil Menengah (lKM) pengolahan
pangan berbasis terigu memiliki peranan yang
iinggi dalam
meningkatnya konsumsi
terigu'Wetirang
(2013)
menjelaskanbahwa
strukturindustri
pengguna
terigu
nasional
terbagimenjadi dua, yaitu
34
persen industri besar danmenengah, sedangkan
66
persen
adalah IKM'Kondisiini menunjukkan bahwa industri tersebut
merupakan
target pasar terigu yang
sangatpotensial.
Tingginya permintaan atau kebutuhan IKM
terhadap
terigu
menjadi peluang besar dalammendukung penggunaan MOCAF
(ModifiedCassava
Ftou4
sebagai
bahan
pensubstitusiterigu.
MOCAF
adalah tepung
singkongtermodifikasi
melalui
proses fermentasi
olehbakteri
asam
laktat,
sehingga
mengalamiperubahan sifat fungsional dan dapat digunakan
unti.ik menggantikan
terigu pada
pembuatanproduk pangan berbahan baku terigu' Beberapa
penelitian telah mengkaji bahwa MOCAF dapat
menggantikan secara teknis
100
persen teriguseUagaibahan baku pada pembuatan brownies'
kue basah
dan
kue kering (Subagio, 2006); 75persen pada keripik;
70
persen pada cake dandonat (Luciana, 2006; Aliya, 2006);
60
persenpada snack(Rubhan, 2011)',50 persen pada pia'
macaroni, pangsit, prol tape, kerupuk, martabak
telur
dan
martabak manis (Sunarsih, 2012); 40persen pada mie basah, mie kering, nugget' dan
siomay;
dan
20
persenada
roti, bakpao, kuemolen, spaghetti, dan tepung bumbu gorengan'
Penelitian
ini
mengkaji potensi
MOCAFyang
secarateknis
digunakansebagai
bahanpeniubstitusi terigu untuk pembuatan berbagai macam
produk pangan,
khususnyapada
IKMpengguna
terigu
di
Jawa
Timur. Propinsi
inidipilih, karena
mempunyai
34
persen
daritoial
1,17 iuta
industri makanan minuman
dilndonesia,
dan
konsumsi total terigu mencapai433.857
ton
pada 2009 (BPS,2011)'
Konsumsiterigu
meningkat menjadi 433.860
ton
pada2010. Konsumsi terigu diperkirakan akan terus
meningkat untuk tahun-tahun berikutnya'
Tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
(i)mengetahui
jumlah
dan
skaia
ii'rdustri
Kecilmenengah pengguna
terigu
di
Jawa Timur; (ii) mengidcntifikasijenis
produk berbahan
bakuterigu yang
berpotensi (secara
teknis)
untukdisubstitusi
oleh
MOCAF;
(iii)
menghitungpotensi
MOCAFsebagai bahan
pensubstitusiieknis
terigu pada IKM
Jawa Timur;
dan
(iv)merumuskan
strategi
pengembangan MOCAF sebagai bahan pensubstitusi terigu.II.
METODOLOGIPenelitian
ini
dilakukan
pada
bulan
Aprilsampai Desember 2012
yang
berlokasi
diIKM pengguna terigu
di
wilayah Propinsi JawaTimur.
lndustri Kecil
(lK)
didefinisikan sebagaiindustri
yang jumlah
karyawan
atau
tenagakerja berjumlah antara 2-19 orang, dengan nilai
investasi kurang
dari Rp'
200juta
per
tahun'Sedangkan
lndustri
Menengah
(lM)
adalahindustri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja
berjumlah
antara 20-99 orang,
dan
memilikiinvestasidiatas Rp. 200 juta sampaidengan Rp'
50 milyar per tahun (Departemen Perindustrian
dan Perdagangan, 2002).
2.1.
Populasi
dan SamPelPenentuan sampel berdasarkan purposive
sampting
method
yaitu teknik
penentuansampel
dengan
mempertimbangkan beberapakriteria
yaitu
memiliki
kedekatan
denganprodusen terigu
dan
merupakan pusat industri'Berdasarkan
hal tersebut
penelitian dilakukandi
34
kota/kabupaten
di
Jawa Timur,
danhanya dipilih
9
kota/kabupaten karena datanya sesuai dengantujuan
penelitian. Adapun kota/kabupaten
tersebut adalah
Kabupaten Ngawi,Kota
Madiun,
Kota
Surabaya,
Kabupaten,, q,,l 'r j{L lL t"i '
1 ,1, ,:
iiL ,ll,l r,rillril i :
:iiliiiillll iiri:
l:illii*,iiiirilllrr -.
l.lllffillu'r :i[6iii
{llllrm, f, ,{i|fillll-]tfi ,i
lf,lrrllr .,iiLl ]""'iilf
* i*,' illr :
.lt "
iliiil' u*l,,i irr
riillloir" j u:
lrlilnill'll-,.,r X ,,i'iillllt.l. fl
tr., fil :
U;r\u ii"r: *t
::
rttrlllillitsil .r lil , r rii llililllllL ,,,urr '
.":
i llll li , ,i
r, rL ,,1 ,fl I
\F
ln
ai
ln4
ni
lri di
ai
Si t^ ld
IS
t)
)il
i)
U
k
g ;i
,)
:
-.-
Kota
Malang,
Kota
probolinggo,aien
Lumajang, Kabupaten
Jember,:cupaten
Bondowoso.Jumlah ini
sudah::
representatf,
karena lebih
dari
20-
darijumlah
total
keseluruhan38
kota/ =:en di Jawa Timur.Sumber Data
J ata primer diperoleh
dari hasil
kuesioner:engguna terigu
di
Jawa Timur,
hasil-
ew
pakar,
dan hasil
kuesioner
analisisl
-.
Data
sekunder seperti jum!ah
dan-
'kasi
IKM berasal dari Dinas perindustrianrerdagangan
paciatiap
daerah penelitian,^'e
penjualan MOCAF
pada pT.
Bangkit=ava Mandiri, dan data dari hasil
penelitian-= tian lain
yang
terkait.-strumen penelitian berupa
kuesioner.
-
.
kuesioneryang
akan
digunakan adalah-
::
cner
yang
berstruktur
terbuka
dan-;:
oner
tertutup.
Detailnya
adalah:
(i)-=sjoner
yang
ditujukan
pada pihak
IKM:-:guna
terigu. (ii)
Kuesioneruntuk
analisis'.
lT
yang
ditujukan kepada
para
pakar
I
lAF, (iii)
Pedoman wawancara
yang"-.:kan
pada pihak
produsen MOCAF
(pL
,-3kit
Cassava Mandiri),
dan (iv)
Fedoman:,',ancara
yang
ditujukan pada pihak
Dinas=-
dustrian
dan
Perdagangan
pada
setiap,::ah
tempat penelitian di Jawa Timur.I
3, MetodeAnalisis
Metode
analisis
data yang
digunakan:.la
penelitian
ini
adalah analisis
deskriptif:.-
analisis SWOT.
Metodedeskriptif
adalah:-a:u
METODOLOGI
yang
ditujukan
untuk"-=^ggambarkan
fenomena-fenomena
yang , :
-
yang berlangsung pada saat ini atau saat:-J
lampau
(Sukmadinata,
2006).
Analisis.=="rr-iptif
pada
penelitian
ini
dilakukan
untuk-
=- gidentifikasi potensi MOCAF sebagai bahan
. -
=.rbstitusi terigu.
Analisis
tersebut memiliki
beberapa:-::an
yang harus
dilakukan,antara lain.
(i)=
-:etahui jumlah,
mengidentifikasi
skala,.-,
produklKM,
(ii) Analisispotensi
MOCAF,
:
dilakukan dengan menganalisis data yang- diperoleh secara kuantitatif yang dilengkapi
:-
ran
grafikatau tabel. pada tahap lni
akan.',rui
kebutuhan
terigu untuk
pembuatan-;-masing
produk yang
diidentifikasi. (iii)Penghitungan potensi MOCAF. Setelah diketahui
kebutuhan
masing-masing
produk
terhadapterigu per
hari yang dijualoleh
IKM penggunaterigu dari
9
daerah menurut
klasifikasi jenis terigu, selanjutnya dapatdiketahui
persentase(
persen) MOCAF
yang dapat
mensubstitusiterigu pada
masing-ma:ing
produk
menurut klasifikasi jenis terigu yang digunakan.Pada
produk-produkyang
menggunakanterigu
berjenis
soft
wheat,
MOCAF
dapatmensubstitusi
kebutuhan
terigu
sebagaibahan
baku
sebesar
i00
persen
(Subagio,2006). Demikian pula halnya pada pembuatan
produk
biskuit, MOCAF
dapat
menggantikanterigu sebanyak
100
persen (Sunarsih, 2C11).Penggunaan
terigu
pada
produk-produkpengguna
terigu berjenis
hard
wheal
dapatdigantikan oleh MOCAF sebesar
20-30
persen.Produk-produk yang menggunakan terigu jenis
hard
wheaf
seperti
pada produk mie
basahdan mie
kering, penggunaan MOCAF
dalammenggantikan
terigu
adalah
sebanyak
40persen, kemudian pada produk roti, terigu dapat
disubstitusi sebanyak
20
persen
(Subagio,2006).
Selanjutnya
untuk
pembuatan
produkbakpao, molen, sphagetti,
dan
tepung bumbu,MOCAF
dapat
mensubstitusiterigu
sebanyak20
persen (Sunarsih, 2012).Berdasarkan
hasil
penelitian-penelitiantersebut dapat dilakukan penghitungan potensi MOCAF pada setiap produk menurut kebutuhan
terigu
per
tahunnya.
Adapun formula
yang digunakan untuk penghitungan potensi tersebutadalah :
Isubstitusi
=
IKebutuhan
X
%SubtitusiMOCAF
terigu
MOCAF(ton/tahun)
(ton/ta"hun)Analisis
SWOT
digunakan
untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, danancaman pada MOCAF. Analisis SWOT terdiri
dari
identifikasi
faktor internal yang
berupakekuatan produk (Strengths)
dan
kelemahanproduk (Weakness)
dan faktor
eksternal yangberupa
peluang (Opportunities)dan
ancamandari
lingkungan
luar
bagi
perkembanganproduk (Threats) untuk faktor eksternal. Semua
informasi yang diperoleh disusun dalam bentuk
matrik
lE
(lnternal
Eksternal)dan
dilakukananalisis untuk memperoleh strategi yang cocok dalam mengoptimalkan upaya yang akan dituju
(Marimin, 2004).
I''rtcnsi MOCAF (ModiJied Cassava l:lour) sebagai Bahan Pcnsubstitusi r"hir r"rigu puaa Industri Kecil
:.5 dr Jarva Timur
thnnd )|afi. Liony Dv,i Ytlianti dan Achmad Subagio
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN3.1.
ldentifikasi
Jumlah
dan Skala IKMHasil penelitian menunjukkan terdapat 228
IKM
pengguna
terigu
yang
teridentifikasi dari9
Kota/Kabupatendi
Jawa,Timur.
persentasejumlah IKM
pengguna
tertinggi sebesar
33persen
(Gambar
1)
terdapat
di
kota
Malangdengan total IKM 75 unit, sedangkan persentase
terendah sebesar
3
persenterdapat
di
kotaMadiun.
Kota
Malang merupakankota
pelajar,sehingga sangat potensial sebagai pasar untuk
produk-produk
siap
saji
berbahan baku terigu.seperti
roti, mie
instan,
rnakananringan
ataukue-kue basah.
Selain itu, kota
Malang jugamerupakan
salah kota
tujuan wisata
di
JawaTimur
yang
banyak dikunjungioleh
wisatawanasing maupun domestik. Hal
ini
mendorongpertumbuhan
IKM
penggunaterigu,
terutamauntuk
menghasilkan produk-produk
khasMalang,
salah
satunya adalah keripik
tempeyang dapat
digunakan sebagai
buah
tangan oleh wisatawan.Berdasarkan
hasil
survei, diketahui bahwajumlah total
keseluruhan
lK
pengguna teriguyang berada
di
9
daerah tempat
penelitiandi
Jawa
Timur adalah
sebanyak
191
lK.Sementara
untuk
jumlah
total
keseluruhanlM
pengguna
terigu
adalah
sebanyak37
lM.Dengan
kata
lain,
jumlah lK
pengguna terigu [image:7.595.42.580.330.822.2]jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah lM dengan
Gambar
1.
Presentase'Jumlah
IKMTerigu di Jawa Timur
Pengguna
1:n" ''rKab N.gmn
r KotaMadirur r Kota Surabai a
rKab. Sidoajo r Kota llalarg r KotaProbolilggo
r Katr. Lunujmrg
o Katr. Jauba (ab. Boudorloso
'-.ir " li ii
"
I - i
l-",,,, '" n ,,[i ll .1 " .fl]llfili
,'1il l" I f *;r "'t ili xl*
-t
, ll.r i' -r ii,,, r'
". fl ' I lll
-,,l"'rt.liii,
:iiirliirlirll'iirlLlf
uNurf,iillilrl
luir
ja,SllI 4l'ra,,,i
l,:,
{&e;.,,r.
fiil l" nullr lii,
liuu'lllll.iilillT ,,
I t""TrrnuLlT I
,{[i,g],U,il,,iill ri rir ,"'x,,i],J
*ilIf1 r0
:ir .. ""'rl[ rl,
fliiiidll[;dll,
rii'iil'rii llll
ill[4]i]r'(1,i fi1ln IE I]lillirlill'*ll1lli:]lr Lriii
-:
,. rqq
" 'lll "l i
**.1 ,i,fi,,Gr
:il',,' *tlnr,itr
$mry li r*r""itii
11,i,iit ,1,, 1.1'r" : Ljlllfir ,Jl i
lrii,r$lfl lm]iiii ]ii,ri,iillilll.,'"l{lilr'ltrifl
,iIiil'L[ ] ',,rlrrll
friill'll'' r'
*,titll ry,"- frilu
penyebab, antara
lain
kemudahan masyarakatdalam rnengakses sumber-sumber permodalan
sebagai program
yang
dilakukan
pemerintahdalam
mengembangkan
atau
meningkatkanusaha mikro. Adanya lembaga keuangan mikro
yang
diprakarsaioleh
pemerintahyaitu
KreditUsaha Rakyat
Kecil
(KURK)
di
Jawa
Timur,Tempat Pelayanan Simpan Pinjam
(TPSP)koperasi, seda berbagai bentuk lembaga kredit
pedesaan dan menumbuhkembangkan lembaga
keuangan
mikro
yang
mandiri
(Taufiq, 2012).Kemudahan
akses
masyarakatdi
Jawa
Timur untuk memperoleh modal usaha, menyebabkantingginya peluang
untuk
mendirikan
lKdibandingkan
dengan mendirikan
lM.
Karenamodal
yang
dibutuhkan
untuk
mendirikan
lKtidak
begitu besar
yaitu
kurang
dari Rp.
200juta,
sementaralM
membutuhkanmodal
atauinvestasi
lebih
dari
Rp. 200
juta atau
kurang-1-<-9+
r hrrltrstri I{ecil
::r: Inrltr str-i I\{ert en.-slalr
-< cl
4-i
.+O
-t5
;T
-]o;
r.5'Einc
fr
15S
ro
5
L}
I_1.51 1-1.i
5 -(r -t.66 r <: - /ii
E
r
E -;
r
7.a
21 ':16&,"-#,
'}$;-
X*"'
1
***
*ooo
**d ao'**
*+i'"-ss+="-**.*ooo*
^-a*
-*&o€=
'
+o.F
.ts.*=
.!_*=
+.s*
,
o***'
*_*=ytS +s*)"
*=*S
Gambar 2. Sebaran lK dan lM Pengguna Terigu di Jawa Timur (%)
persentase sebesar
84
persen untuk lK dan16
dari Rp.
50
milyar
per
tahun
(Departemenpersen untuk lM. Tingginya jumlah lK
penggun,
Perindustrian dan Perdagangan, 2002).terigu
di
Jawa Timur
dibandingkan
dengan
BanyaknyajumlahlKdapatpuladisebabkanjumlah
lM
dapat
dimungkinkanoleh
beberapa
industri keciltidak
membutuhkantenaga
kerjaPANGAN, Vol. 22 No. 3 September 2013 :229 -
240
ilr I rrr i ""' Ihil i l ti tL1ti l-dL
tn
rh
tn
ro
Jit tr,
,)
Jit
la
:).
JT
tn
K
ta
K
l0
IU
:"r3,,vai
yang banyak, hanya 2-19 orang,-..-
ierdapat
beberapalK yang
beroperasi-- z ,.aryawan. Semua aspek ditangani mandiri
-
:emilik
atau
dibantu temandan
keluarga,-
-Jga
pemilik tidak dipersulit dengan urusan;;ajian
karyawannya. Berbedadengan
IM,
me:rbutuhkan
banyak
karyawan
untuk"-:erasi,
sehingga masyarakat lebih tertarik--
mendirikan lK dibandingkan lM.3ambar
2
menunjukkan
sebaran"--:ntase
lK dan lM
pengguna terigu di Jawa.rg.
Kota Probolinggo, Kabupaten Jember,-
Rabupaten Bondowoso merupakan daerah.:-ran
jurnlait
IKM yang
besar.Kota
Malang=--riiki 75 lKM,dengan persentase
30
persen-'-i
IKdan
46
persen untuklM.
Sementara. ,=-ah
yang
memilikijumlah lK dan lM
paling,
=:
<it adalah Kota Madiun yang hanya memiliki:::esar
4
persen dan kota ini tidak memiliki lM::^gguna
terigu.:
z
ldentifikasi
Produk
IKMProduk pangan
berbasis
terigu
yang:
-asilkan
oleh
IKM
di
9
daerah Jawa
Timur.=:anyak
26
macam,
yaitu:
bakpao,
biskuit,-
-:,',rnies,
cake,
donat,
gorengan,
keripik,,=-.tpuk,
kue
basah,
kue
kering,
makaroni,-alabak
telur,
martabak
manis, mie
basah,'
:
kering, molen, nugget, pangsit,
pia,
proli:
e,
roti, snack,
siomay, sphagheti,
tepung-
nbu,
dan
wafer.
Produk-produk
tersebut,:at
diklasifikasi
berdasarkan
jenis
terigu-g
digunakan ditinjau dari kadar protein yang=-.randung dalam gandum sebagai bahan baku
rbuatannya.
1.
Soft WheatJenis
tepung
ini
mempunyai kadar proteinig
rendah
yaitu
sekitar
8-9
persen::gai
bahan
baku
r\uproduk
l/l vuwr\yang
yqt lv dayauqyq= - 3ernbangannya
rendah
(Marsana,
2011).::erapa jenis
produk yang
tergolong dalam=3ori ini adalah kue basah, kue kering, dan
...:it.
Gambar
3
menunjukkanbahwa
dari;a
jenis
produk
yang
teridentifikasi
pada'=:ori ini,
kue
kering
merupakan
produk-
=
kebutuhanterigunya paling
tinggi
yaitu:::yak
5.220 kg per haridengan
persentase:=sar
80
persen, selanjutnya disusul biskuit(14
persen), dan kue basah(6
persen)Tingginya kebutuhan
kue
kering terhadapterigu
dimungkinkankarena produk
ini
palingrkuebasnh
tKueko'ing
[image:8.595.108.544.28.811.2]sBiskuit
Gambar
3.
Persentase Kebutuhan Terigu per HariPada
Produk Pengguna Terigu SortWheat (%)
tCake rtr{akalonr
J:
pPrar 0orqrgnr
rKqtpili
rDonal tsliempuk
r larnlain
Gambar
4.
Pe/sentase Kebutuhan Terigu per HariPada Produk Pengguna Terigu Mediunt Wheat (%)
digemari
oleh
masyarakat.
Hal
ini
terbuktidengan
banyaknyaIKM yang
menjual produktersebut
yaitu
sebanyak
55
IKM,
sementarakue basah memiliki 23 IKM penjual, dan produk
biskuit hanya 3 IKM yang menjual.
3.2.2. Medium Wheat
Kandungan protein terigu sedang (medium
wheat) sebesar
10
persen sampaidengan
11persen
dan
digunakanuntuk
brownies, cake,makaroni, nugget, pia, siomay, snack, gorengan, keripik, pangsit, proltape, wafer, donat, kerupuk,
martabak telur, dan martabak manis (Marsana,
2011). Penggunaan terigu jenis ini tertinggi untuk
produk kerupuk dengan kebutuhan sebesar 3,2
ton per hari
dengan
persentasesebesar
g0persen,
disusul
kemudiancake
(10
persen),pia
(3
persen), makaroni(2,7
persen), donat(1,3
persen), keripik
(1
persen), gorengan(0,9
persen), dan produk lainnya(0,3
perseri)P'rtensi N{OCAF (Modi/ied Cossava Floto') sebagai Bahan Pensubstitusi Teknis Teligu pada Industri Kecil
:::h dr Jawa Tirnr.rr
.lltmod Nafi. Liony Dv'i Yttlianti dan Athmad Subagio
(Gambar
4),
Selain itujuga
dapat diidentifikasi IKM penghasil kerupuk lebih banyak jumlahnya,yaitu
sebesar
46
unit
dibandingkan
IKMpenghasil produk-produk lain pada kategori ini' Kerupuk merupakan
produk
snack yang sangat digemari di lndonesia yang biasanya dikonsumsi saat makan nasi.3.2.3. Hard Wheat
Menurut
Marsana (2011),
hard
wheatmerupakan terigu yang kadar proteinnya paling
tinggi
yaitu
sebesar
12'13
persen. Tingginyakadar
protein
menjadikan
sifatnya
nrudahdicampur, difermentasikan,
daya serap
airnyatlr{iebasah
rNliekuing
rl{olar
rRoti
I Sphagetti r Te?urg
[image:9.595.30.583.34.678.2]bunilu
Gambar
5.
Persentase Kebutuhan Terigu perHari
i,r,r*rr:Produk Berbahan Baku
Wheat (.%)
Terigu Hard
:
Tabel 1. Kebutuhan Terigu yang Dirinci Menurut Produk per Tahun
No. Produk Jumlah KebutuhanTerigu (ton/tahun) Substitusi MOCAF(%)
Total substitusiMOCAF (ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. B. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Bakpao Biskuit Brownies Cake Donat Gorengan Keripik Kerupuk Kue Basah Kue Kering Makaroni Martabak Asin Martabak Manis Mie Basah Mie Kering Molen Nugget Pangsit Pia ProlTape Roti Snack Siomay Sphagheti
Tepung Bumbu
Wafer 8,82 324,18 5,22 150,97 19,03 13,41 14,4
1 158,19
138,42 1879,2 39,24 1,26 4,5 608,4 149,51 0,72 6,12 2,16 46,75 3,42 2675,20 0,11 6,3 7,67 12,06 4,5 1,76 324,18 5,22 105,68 9,51 10,06 10,80
579,1 0 138,42 1879,20 19,62 0,63 2,25 243,36 59,80 0,14 2,45 1,08 23,37 1,71 535,04 0,06 2,52 1,53 2,41 2,25
"lt ': iil
al1* tlj
"1ll rurir IMlllllrllwll]]]r
*\,Inmmrr lTl'',' ilr
14il: i
JflT L J
J,,'rr',,1]",r1
ri: nn l:fr Ii:l'$ t
lriii rirr llilt'
*ilig.,ltIiiilli lil lnttltifrlrII,
)lrii{l||ilalifii lhlrrdlig0l it
ITrur q,{ttl 20 100 100 70 50 75 75 50 100 100 50 50 50 40 40 20 40 50 '50 50 20 60 40 20 20 50 5 'fillfi0mlrr,ill[ llr
7279,74 3962,1 6
Total
tinggi, elastis dan mudah digiling.
Beberapajenis
produk yang dapat dikategorikan sebagaiproduk berbahan baku hard wheat adalah mie
basah, mie kering, molen, roti, sphagetti, tepung
bumbu,
dan
bakpao.
Gambar5
menunjukkanbahwa
roti
merupakan
produk
yang
palingbanyak
menyeraphard
wheaf terbesar
yaitu77
persen,disusul
kemudianmie basah
(18 persen),dan mie kering
(4
persen). Sisanyatersebar
untuk produk molen,
sphagetti
dantepung bumbu.
uuttrrtS
rt
I
{lllLffifilll llill li i,u
iulllllr ,iililLr,l]ltLLll iili.u rltrm l
E
lari lard
F
t,ltrulah Ke[ruhr[ar Tq igr ynug ildnli
dnpnt disutrltitusi trl0t)AF (orltnhurr)
rhurlal Ke[tuhdrmTerip vnqt ditpirt
diur[t$itusi trl0L{i (torf tnhur)
3ambar
6.
Potensi MOCAF Sebagai
BahanPensubstitusi Terigu
;
3.Penghitungan Potensi
MOCAFJumlah kebutuhan
terigu untuk
produk:::at
di
IKM Jawa Timur
mencapai8,82
ton/:-Jn.
Dengan
persentase substitusi sebesar-
-
persen, potensi MOCAF untuk mensubstitusi'="
EU
pada donat
adalah
1,76
ton/tahun.-::apun jumlah
penghitunganpotensi
MOCAF-':uk
menggantikan terigu pada semua procjuk: erbasis terigu yang telah teridentifikasidisajikan
s:cara rinci pada Tabel 1.
Hasil
penghitungan menunjukkan
bahwa-cduk kue kering mempunyai potensi terbesar
^:uk menggantikan terigu, yaitu senilai 1.879,2
-
r'tahun,
sedangkan potensi terendah
pada':duk
snack
sebesar0,06
ton/tahun. Produk- ack kurang teridentifikasi diproduksi oleh lKM,
*eski
potensi dapat tersubstisusi MOCAF cukup'-ggi
yaitu
60
persen.
Diperlukan teknologi:=-nbuatan snack cukup tinggi, sehingga cocok
: -at industri besar.
Gambar
6
memperlihatkan
jumlah"=:rtuhan terigu
(ton/tahun)
pada
semua-abel
2. Faktor Internal dan Eksternal Produk MOCAFproduk yang
diproduksi
oleh IKM
penggunaterigu. Jumlahnya adalah sebesar 7.280
tonltahun,
sementara
total jumlah
MOCAF
yangdapat
digunakan
untuk
mensubstitusi
terigupada semua produk adalah sebesar
3.962 ton/tahun.H:l
ini
menunjukkan bahwa potensiMOCAF sebagai bahan baku secara tekris dapat
menggantikan
terigu pada
produk-produk lKN4berbasis terigu adalah cukup tinggi,mengambil peran 54 persen.
3.4.
Analisis
SWOTBerdasarkan
hasil
surveidan
wawancara akar, produk MOCAF mempunyai kekuatan dankelemahan
dalam
faktor
iirternaldan
sebagaipeluang
dan
ancaman dalamfaktor
eksternaldalam pengembangan MOCAF diringras dalam
Tabel2.
Analisis matrik
lnternal
-
Eksternal
(lE)digunakan
untuk
mengetahui
posisi
MOCA[-,dan
memperoleh
strategi yang
tepat
uniukkeberadaanya.
Analisis
ini
menggunakanparameter
faktor
internal
dan
eksternal
yangmeliputi kekuatan internal produk dan pengarul-r
eksternal yang akan dihadapi. Hasil perhitungarr
penentuan bobot
faktor
internal
pada
produkMOCAF dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil tersebut
menunjukkan
bahwa faktor Aplikasi
PadaProduk Pangan
Luas
(APPL) memiliki
bobotVektor Prioritas (VP) paling tinggi yaitu sebesar
0,221
dibandingkan
dengan
faktor-faktorinternal
yang lain. Hal ini
berarti bahwa APPLmenjadi
faktor yang
sangat penting
sebagaikekuatan
bagi
keberadaan
produk
MOCAF(Subagio, 2006). Tabel
3
juga
menunjukkanbahwa
faktor
kelemahanyang
memiliki bobotFaktor lnternal
raling
yaitu
r
(18 ;anyadan
!9 - 240
Kekuatan
Sumber bahan baku lokal (SBBL) Harga lebih ekonomis (HLE) Sifat nutrisional (SN)
Aplikasi pada produk pangan luas (APPL)
uang
Segmentasi pasar luas (SPL)
Berpotensi sebagai
pensubstitusi
terigu BSPT)(ebutuhan tepung
yang terus
meningkatKTTM)
3ersifat padat karya (BPK)
Kelemahan
(i)
Kapasitas prbduksi kecil (KPK)(ii)
fvlarket share rendah (MSR)(iii)
Pasokan bahan baku kurang optimal (PBKO)(iv)
Saluran distribusi belum optimal (SDBO)Ancaman
(i)
Belum dikenal masyarakat luas (BDML)(ii)
Adanya produk pesaing (APP)(iii)
Tingkat kepuasan konsumen (TKK)(iv)
Kebijakan importerigu (KlT)Faktor Eksternal
:rsr NIOCAF (ModiJied Cassata Flour) sebagai Bahan Pensubstitusi Teknis TcrigLr pada lndustri Kecil
il ,ias'a 11*r,
:,.:tel .\'aJi, Liony Du,i Yulianti dan Achmad Snbagio
&
Tabel 3. Hasil Perhitungan Bobot Faktor lnternal MOCAF
APPL KPK MSR PBKO SDBO RG VP SBBL HLE SN APPL KPK MSR PBKO SDBO 1,000 0,281 0,237 1,882 0,179 0,652 0,696 0,632 3,557 1,000 0,347 0,693 0,200 0,179 0,724 0,382 4,217 2,884 1,000 2,105 0,550 0,696 1,494 1,003 0,531 1,442 0,475 1,000 0,315 0,281 0,333 0,333 5,593 5,000 1,817 3,175 1,000 0,200 0,822 0,281 1,533 5,593 1,437 3,557 5,000 1,000 3,581 3,646 1,437 1,382 0,669 3,557 1,216 0,279 1,000 0,333 1,582 2,621 0,997 3,000 3,557 0,274 3,000 1,000 1,879 1,816 0,715 2,065 0,778 0,370 1,104 0,638 0,?-01 0,i194 0,076 ,0,221 0,083 0,039
o,tte
0,068*.r!,,1 *r ,i,i,La {
li " l" l'*'n
xt ,,,, ,," ,,, -.,lft n
. u,*, trr
j fiil 'il]]. ,l 'rfiii
tiiilil '"'( ..;;
m,*"
:
::: r
lnternal SBBL HLE SN
Total
9,366
1,000Keterangan:
SBBL
(SumberBahan
Baku
Lokal),
HLE
(Harga Lebih _Ekonomis),SN
(Sifat'utrisionat),
nppr_
tniri**i
iuau
trt:l
Pangan-Luas), KPK (Kapasitas ProduksiKecit), MSR (Mark"t
5;;;;
Rendah), PBKo (Plsukan Bahan Baku Kui'ang Optimal)'sDBo
(Saturan oistriJusi aetum optimal),Rd
lRata-rata Geometrik), danvP
(vektorPrioritas '::
'-llf ,,t1,,1,,1f ;rill ,rlr "i uc
llii'I
r,li,-' ti '
S ,rn ,,rL "ii _ j
iirt, I "l
r 0, n i]'ll'l
,,,,,'uill .:
L0l::: r I Jl'
': - iillll'Frl i tllll!"Illlriiryll"'* iiiffi
ililllili,, {, ;iilirnrr
-' n9l -' llr ltl
VP
palingtinggi
adalah Pasokan Bahan Bakuxurang
6ptimif
(PBKO)
yaitu
sebesar
0'118'eana;
oaku
MOCAF
yang berupa
singkongmempunyai
fluktuasi
tinggi
baik
kualitas'*rupun
[uantitas tergantung musim dan daerahyang tentunya berdampak pada kontinuitas dan
mutir
proOr-ttUOCnf. Oleh
karena
itu'
faktortersebut merupakan faktor kelemahan terbesar
yang saflgat berpengaruh pada pengembangan
produk.
Adapun perhitungan penentuan bobot faktor
eksternai
pada produk
MOCAF
tersaji
padaTabel 4. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut' dapat diketahui bahwa faktor Berpotensi Sebagai
Pensubstitusi
Terigu (BSPT) memiliki
bobotVP
paling tinggi diantara
keseluruhan faktoreksternal,
yaitu
sebesar
0,216' Hal ini
dapatdiartikan bahwa faktor tersebut
memberikanpeluang
yang sangat
besar bagi
keberadaanMocnF.
Kaiakteristik
MocAF
yang
hampirsama dengan terigu menjadikan MOCAF dapat
digunakan sebagai
bahan
pensubstitusi terigu,"irr"
baik. Menurut Subagio (2006)' MOCAFjuga telah
diujicoba digunakan beragam
kuei"-ring,
seperti cookies, nastar,dan
kastengel' dimana100
persen tepungnya menggunakanMOCAF. Hasilnya menunjukkan
bahwa
kuekering yang dihasilkan mempunyai karakteristik
yang
tidakjauh
berbeda dengan produk yangOiOri"t
menggunakan
terigu
tipe
berproteinrendah (soft wheat).
Sementara
Faktor
Kebijakan
lmPorTerigu
(KlT)
memiliki bobotVP
palingtinggi
diantara faktor-faktcr eksternal untuk
ancamanyaitu
0,097.
Kebijakan pemerintah
yangiiOrt
membatasi
impor terigu,
dan
bahkanTabel 4. Hasil Perhitungan Bobot Faktor Eksternal MOCAF
BPK BDML APP TKK KIT RG VP Eksternal SPL BSPT KTTM
SPL BSPT KTTM BPK BDML APP TKK KIT 1,000 0,550 0,822 0,632 0,495 1,003 0,696 0,303 1,817 1,000 0,630 0,333 0,200 0,303 0,696 0,333 1,216 1,587 1,000 0,333 0,275 0,333 0,437 0,333 1,582 3,000 3,000 1,000 3,030 0,696 0,585 3,030 2,021 5,000 3,634 0,330 1,000 0,368 0,481 2,297 0,997 3,302 3,000 1,437 2,714 1,000 0,672 0,912 1,437 1,437 2,289
1 ,710
2,080 1,489 1,000 1,447 3,302 3,000 3,000 0,330 0,435 1,097 0,691 1,000 1,551 1,922 1,812 0,609 0,819 0,674 0,638 0,863 0,174 0,2,1q 0,204 0,068 0,092 0,076 0,072 0,0s7 :,*
l ,il ur, ir
Ll-.r.
Sn*rl "'ii, h t., !]lliiitti,,,,i, ffirill]t
rlul(rril,. .",ililllii, -r'il
['ul ii],,u i,' ;iliitr] I I .-.,
lll,u ill"'l'il'
llilrr ILLL lL, ,l
LLrllLrl
rl1h,,*rlfl l,j,ll'*l afiil :iill ,. I "
Total
8,889
1,000^"*ant*
.t*esmentasi
i'4ffi"'"Hor.nV";nr"rus
PasarLuas)'
Meninskatl,BSPr
(eeryotelsl-?,*91"t"^::::ti'l5',
aex
(Bersifa Padat Karya), BDML (BelumI;:f*
JI}|
DikenalMasyarakat Luas), APP"(Adanya Produk Pesaing), TKK (Tingkat Kepuasan Konsumen)' KIT
1x"uii,r.,n lmpor Terigu), RG (Rata-rata Geometrik), dan VP (Vektor Prioritas).
236 PANGAN, Vol.
*
:-
:srikan fasilitas berupa
penurunan
bea*
::
-.1
merupakan
ancaman
serius
bagi:,=-.:-nbangan
industri
MOCAF.
MOCAF-=-.:di
tidak
kompetitifdi sisi
harga, apalagi:".r-sen
MOCAF
harus
menanggung
Pajak:;-=nbahan
Nilai (PPN) sebesar10
persen.Setelah dilakukan
pembobotan
dan:,,:"i: ngan pada masing-masing faktor internal
: ,
-
eksternal seperti yang diperlihatkan dalam-;bel
5 . Skor Faktor lnternal MOCAFpada Gambar 7.
Diagram
cartesius
pada
Garnbar
7menunjukkan bahwa posisi produk berada pada
kuadran
l,
yaitu growth
(pertumbuhan). Posisiproduk MOCAF berada dalam posisi
yangmenguntungkan
atau dapat
dikatakan
bahwaMOCAF
mempunyai
kekuatan
dan
peluangyang besar dalam
pertumbuhannya.Hal
ini menandakanbahwa
MOCAF memiliki potensi: l- ior lnternal Bobot Rating Nilai Skor
"
;-:atan
:::t --)l
--:
:,
tfr-L
(Strength)
0,201
0,1 94
0,076
0,221
3,667 3,333 3,00c 3,667
0,737 0,647
0,228
0,810
Sub Total 0,692 2,422
an
pir rat
igu
AF
tue
lel, lan
tue stik tng
ein
"
.
emahan (Weakness)"=<
',,SR
r3KO .'JBO
0,083 0,039 0,118 0,068
2,333 2,333
2,000 2,000
0,194
0,091
0,236
0,1 36
Sub Total 0,308 0,657
Total 3,079
:::rangan
:
SBBL (Sumber Bahan Baku Lokal), HLE (Harga Lebih Ekonomis), SN (Sifat Nutrisional),APPL (Aplikasi Pada produk Pangan Luas), KPK (Kapasitas Produksi Kecil), MSR (Market
Share Rendah), PBKO (Pasukan Bahan Baku Kurang Optimal),
dan
SDBO (Saluran Distribusi Belum Optimal).por
idi
-:iel 3
dan
4,
maka
kemudian
dilakukan:=:entuan
skor
masing-masing faktor dengan-.'a
mengalikan
bobot
dan
rating
pada*:sing-masing faktor
(Marimin, 2004).
Tabel:
renunjukkan hasil
perhitunganskor
faktor-
::nal
MOCAF.
Berdasarkanhasil
tersebut,-
.=tahui
bahwa
faktor
kekuatan
(strength)-.-ipunyai
total nilai skor
2,422,
sementara-:
:mahan
(weakness) mempunyaitotal
nilai=" - r' 0,657.
Selanjutnya analisis Tabel
6
menunjukkan..-
,',ia untuk faktor-faktor peluang (opportunity).
*
ah nilai skornya 2,174 dan faktor ancaman , -". -..11 :':at)
jumlah
r rnilai
-:t-:skornya adalah
-t--.-.-- -_ --l-l^L 0,678.A ia6!
=':asarkan
perhitungan
tersebut
dapat:
.;:ahui
nilai strength berada
di
atas
nilai:=-?ess
dengan selisih
(+)
1,765
dan
nilai:
::
,ltunity )uga berada
di
atas nilai
threat::-ran
selisih nilai (+1 1,496. Hasil identifikasi''
: --faktor tersebut dapat digambarkan dalamyang
cukuptinggi dalam
mensubstitusi terigu,karena dengan
posisi
growth tersebut
makaekspansi pasar
dari
produk
ini
masih
sangatIuas untuk terus berkembang.
Oleh karena
itu,
produk
MOCAF
harusmendukung
kebijakan
pertumbuhan
yangagresif. Strategi
yang
dimaksudyaitu
denganmengembangkan
atau
memperluas
pdsp,.r'mengingat rendahnya pangsa
pasar
yan{)dimiliki oleh produk ini
dengan
persentase 0,04persen
jauh
lebih rendah bila
dibandingkanpesaingnya
yang
menguasai
pasar
denganpersentase 99,96 persen.
Berdasarkan kedua
hasil
perhitungan skorpada Tabel
5
dan 'Tabel 6,juga
diperoleh darimatriks
lE
produk MOCAF. Melalui kedua tabeltersebut,
diketahui bahwa nilai skor
kekuataninternal produk MOCAF adalah sebesar 3,079
dan
skor
kekuatan eksternalnya adalah 2,852.Hasil skor
kekuatan internaldan eksternal
inilan lng (an
TTM
:enal
KIT
- 240
L
::"ar
Cartesius analisis SWOT, yang tersajii -.r:rrsi MOCAF (Modified Cassow l:lour) sebagai Bahau Pensubstitusi Teknis Terigu pada Industri Kecil
:::, Ji Jawa Tirnur
:.q'11aal lrlafi. Lionr Dv'i Yuliunti dun At'hnnd Subu,gio
Tabel 6 . Skor Faktor Eksternal MOCAF
Faktor Eksternal Bobot Rating NilaiSkor
Peluang SPL BSPT KTTM BPK
(Opporlunities)
0,174
0,216 0,204
0,068
3,667 3,333 3,000 3,000
0,638 0,720
0,612 0,204
Sub Total 0,662 2,174
Ancaman (Threats)
BDML APP TKK
KIT
0,092 0,076
0,072
0,097
2,333
1,333
2,333
2,000
0,215
0,101
0,1 68
a194
Sub Total 0,337 0,678
Total 2.852
Keterangan:
kemudian dapat diplotkan
ke
dalam matriks IE (lnternal-Eksternal) seperli yang tertuang padaGambar 8.
Matriks pada GambarB menunjukkan bahwa
posisi
kekuatan internaldan
eksternal produkMOCAF berada pada sel lV yang menandakan
bahwa produk harus
tetap
diproduksi
dandipasarkan seperti aktivitas biasanya,
namundengan strategi hati-hati karena produk berada
pada kondisi
persainganyang ketat. Hal
initerjadi
karena adanya faktor-faktor
pentingyang dapat berubah pada lingkungan eksternal,
SpL (Segmentasi Pasar Luas), BSPT (Berpotensi Sebagai Pensubstitusi Terigu), KTTM
(Kebutuhan Tepung Yang Terus Meningkat), BPK (Bersifa Padat Karya), BDML (Belum Dikenal Masyarakat Luas), APP (Adanya Produk Pesaing), TKK (Tingkat Kepuasan Konsumen), dan
KIT (Kebijakan lmPor Terigu).
Weakness to,616) Strength {2,49A)
Gambar 7. Diagram Cartesius Analisis SWOT dari MOCAF
seperti adanya produk
pesaing
yaitu
terigu.Keberadaan
pesaing MOCAF
disini
sangatmengancam karena konsumsiterigu di lndonesia
terus
meningkatsetiap tahunnya,
yaitu
padatahun 2011 mencapai 4,6
juta ton,
lebih tinggidari tahun 2010
sebanyak4,3
juta ton
(BPS,2011). Di samping itu, volume penjualan terigu
sebagai pesaing sangat
tinggi yaitu
sebesar99,96 persen
yang
menguasaipasar
apabiladibandingkan dengan produk MOCAF.
rll,h (ll
1:
PflulrlF'rllqW
dil ;aur
3mf,flilffiil]]]l
rr*i*,trlli:lli ild0flIrllttllF
i ,lt, 'flmfl8n
sMflilfrtrtl]lri
FMIimm[u
Itlll{lfiXrtflrl,p
l]l]imilllur r,mmllilutll
I]IilullliIMii! Jillll.IilmllrJ *rrfilt'fl tS
JlrlHllllL!.{iiffi lflmm ['ll1
lJlll}mlmil! lmll|lrffiru ,lq
JilUIIllliirrlll| '*rfltfl$]l-Illu
llrrrittllilLi
lLlr(B)r[]llfi lhi
ir&flil ,llililril]fl
ii., lilhinr
OpportunitY (2,16)
Threat
(0,598) [image:13.595.17.569.18.582.2]EFE SCORE
flTM
ikenal ), danterigu.
;angat
onesia pada tinggi (BPS, terigu ebesar rpabila
K rEl Rata-rata Lerlah
[image:14.595.8.575.33.810.2]IFE SCOIIE
Gambar 8. Matriks lE produk MOCAF
,,,
KESIMPULAN-rtal
jumlah
industri kecil
dan
menengah:?-
lglrna
terigu pada daerah tempat penelitian:
-:,',/a Timur yang dapat diidentifikasi adalah:=::ryak
228lKM,
yang terdiri dari 191 industri1:.
dan 37
industri
menengah. Terdapat 26€-
:
produk pangan
pengguna
terigu
yang;-
::^tifikasi
dan
berpotensi untuk disubstitusi::
".:'3 teknis oleh MOCAF.::tensi
MOCAF sebagai
bahan:-; - '
*:stitusi
teknis terigu pada produk-produki*
'
' :.-gguna
terigu diJawa Timur cukup tinggii
:'-
s:besar
54
persen. Hasil analisis SWOT*=---.ukkan
bahwa MOCAF sebagai
bahan:;-:,:stitusi
terigu pada
pembuatan berbagai;.::-"
berbasis
terigu
memiliki
posisi
yang*
= - :
-:tungkan
serta mempunyai kekuatan dan:-:
-.-3
yang besar dalam
pertumbuhannya,i,.-
-rla
dimungkinkan ekspansi
pasar
dari; -. :
-.
[ni
masih sangat
luas
untuk
terus:q
-{:-lang.
-
:s
penelitian
ini
juga
menyarankanT" ':
ttt_
kebijakan pemerintah
untuk,..3'r
insentif
menanggung
PPN
darise'ringga produk
ini
menjadi
lebihkompetitif dibanding terigu yang telah mendapat fasilitas penurunan bea masuk impor.
UCAPAN TERIMA KASIH
Achmad Subagio berterima
kasih
kepadaKementerian
Riset
dan
Teknologiyang
telahmembiayai penelitian
ini
melalui Program SINAStahun angga ran 2011 -2012.
DAFTAR PUSTAKA
Aliya.
2006.
Aplikasi MOCAF (Modified CassavaFlour) pada Produk Cake. Jember: Universitas
Jember.
Aptindo, 2012. Produksi Terigu. http://www.aptindo.
or.id/index. [Diakses pada 1 Desember 2012]. Arikunto,
S.
2002.
Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Badan Pusat Statistik (BPS). 2011. KonsumsiTepung
Terigu. Jakarta: Biro Pusat Statistik.
Departemen
Perindustriandan
Perdagangan.2002. Buku
I
Kebijakan dan Strategi UmumPengembangan
lndustri
Kecil
Menengah.Jakarta:
Departemen
Perindustrian
danPerdagangan RI.
Luciana. 2006. Aplikasi MOCAF (Modified Cassava Flou) pada Produk Cake. Jember: Universitas
- -'3
II
GR.OrnrTH I
Konsentmsi rnelaluil
Integrasi vertikat I
I
I
II
GR,O\\TTH
Koremtrasi rnelalrri Integrasi horisontal
rII
R.E TR.ENCHN{EI\T T Tumai orrrrd
fv' t
TETILBILITE J Hati-lnti
V GRCI\AITI] Koroentrasi rnelalui
Integras i horisorrtal STABILITf' Tak ada perubahan
profit Strategi
\.I
RETRENC}IN,IENT Capti!'e corrlpafly
Atau
di\.es tnletat
' 1r'-I1
GROw'TH I)ifersifikast konsentrik
vuI
GR,O\\'TH Difersifikasi korl€tlomeratr><
RETRENCHN.lENT Bangkr-ut (Liloridasi)
129
-240
iliiLiill
::". t.l l.:-F t-"lodifiedCossovaFlottr) sebagaiBahanPensubstitusiTeknisTerigupadalndustriKecil " i.i i- -:- ,r. Dll Yulianti dan Achmad Slrbaeio
Jember.
Marimin. 2004. Teknik
dan
Aplikasi PengambilanKeputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Grasindo
Gramedia Widiasarana
Marsana.
2011.
Optimasi Subsflfusi
TepungTerigu Dengan Modified Cassava Flour Pada
Sisfem Produksi Bahan Makanan Bolu Oven.
Yogyakarta: UGM.
Riyanti, D. 2003. Teknik Penarikan Sampel. Jakada:
PT Raja Grafindo Persada.
Rubhan.
2011.
Aplikasi
MOCAFpada
SnackMakarcni. Jember: Universitas Jember.
Subagir-r,
A.
2006.Ubi
Kayu Subsfltusi berbagaiTepung-tepungan. Vol 1-Edisi
3.
Food Review (April, 2006) '. hal lB-22.Sukmadinata.
2006.
METODOLOGI Pendidikan.Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sunarsih, S. 2012. Memanfaatkan Singkong Menjadi
MOCAF untuk
Pemberdayaan MasyarakatSumberejo. Sukoharjo: LPPM Univet Bantara
Sukoharjo.
Taufiq, M. 2012. Membangun Srstem Pembiayaan
Bagi
Usaha Kecil, MenengahDan
Koperasi( U KM K) M u h a m m ad Ta ufiq. http ://www.smecda.
com/deputi 7/file_infokop/edisi persen2023/m.
taufik.3. htm. [D iakses pada 28 November 20 1 21.
Welirang, F. 2013. Overview lndustri Tepung Terigu
Nasional lndonesia.
http://www.aptindo.or.id/index. [Diakses pada 17 Mei 20131.
BIODATA PENULIS :
Eka Ruriani lahir di Pasuruan, 23 Februari 1979.
Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian
dari Universitas Jember (tahun 2001) dan Master
dari lnstitut Pertanian Bogor (Tahun 2010).
Ahmad Nafi
lahir
di
Jember,3
April
1978. MemperolehGelar
Sarjana
Teknologi HasilPertanian dari Universitas Jember (Tahun 2002)
dan
Master
dari Universitas Brawijaya (Tahun2005).
Liony Dwi Yulianti lahir di Bekasi, 8 Juli 1990.
Memperoleh
Gelar
Sai'jana Teknologi Hasil Pertanian dari Universitas Jember (Tahun 2012).Achmad Subagio iahir
di
Kediri, 17 Mei 1969.Memperoleh
Gelar
Sarjana
dari
UniversitasJember (Tahun 1991), sedangkan Master dan
Doctor dari School of Agriculture and Bioktgical
Sciences, Osaka Prefecture University, Japan
(tahun 1997 dan 2000).
N
J'nn"r-i
"
rl
.Jl t trtrrr*-,rttttrLLrL
M.-:Tm/t
-,'finffi
,i,,ilffi iiifll! ;
,i '- iir r, l
liiliiilliiilj,,* ilfl -rti 1(lillllll[,lli-]rrllr'
-] ullliiiiifl* r{1
:llilttil*srnmimn-,Jflr':flrlmnllr il(
SiiHlFlllLull'il illllllll
rllrf'1lllfirffi{illil 1riil1; ; trfl ]16 *l]njlllf' fl,l*r0ln0
JilHlll"tllrit'itr
lllffiflnmilw ilm] rlllirurru mspnlp ilmiilmllffiffit[' m
,rlltfium$i ril",tililIt(
ffi,'Tmm
1*i,Flll
]r'r11ir; "r111r1u ' li11'; ", j,,;;*rtilt.
dlllrlllr rilfir, lIiillrr ,;)llrr,,tillffill1firl: J$
i.lll/llllilllriri iiiri:i;lrr-1il
iitttlttu ifiwlrflffilr
,ryuflfllq ;iili'rlmlr ;lillir-'liliilllrii'lll tllll
*ll'liliirflttlllflf ,lrflr
'* * t*,
240 PANGAN, Vol. 22 No. 3 September 2013 :229 -
240
-,*riil il[, ]i " i