• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal, Realionship, dan Service Recovery terhadap Repurchase Intention GSM XL Prabayar (Studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal, Realionship, dan Service Recovery terhadap Repurchase Intention GSM XL Prabayar (Studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar)"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENGARUH SWITCHING COST, ATTRACTIVENESS OF

ALTERNATIVE, INTERPERSONAL RELATIONSHIP, DAN SERVICE

RECOVERY TERHADAP REPURCHASE INTENTION GSM XL

PRABAYAR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

ARI WIBOWO

NIM : 109081000160

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

ii

ANALISIS PENGARUH SWITCHING COST, ATTRACTIVENESS OF

ALTERNATIVE, INTERPERSONAL RELATIONSHIP, DAN SERVICE

RECOVERY TERHADAP REPURCHASE INTENTION GSM XL

PRABAYAR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: Ari Wibowo NIM: 109081000160

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Cut Erika. A.F, SE,.MBA NIP.195706171985031002

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 8 Mei 2013 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Ari Wibowo

2. NIM : 109081000160

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal Relationship, dan Service Recovery Terhadap Repurchase Intention GSM XL Prabayar (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 Mei 2013

1. Dr. Lukman, M.Si ( )

NIP. 19640607 200302 1 001 Ketua

2. Ade Suherlan, SE, MM., MBA. ( ) NIP. 19800525 2009 12 1 001 Sekretaris

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 19 September 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Ari Wibowo

2. NIM : 109081000160

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal Relationship, dan Service Recovery terhadap Repurchase Intention GSM XL Prabayar (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 September 2013

1. Leis Suzanawati, SE.,M.Si ( )

NIP. 197208092005012004 Ketua

2. Dr. Ahmad Dumyati., MA ( )

NIP. 197001062003121001 Sekretaris

3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS ( ) NIP.194906021978031001 Pembimbing 1

4. Cut Erika. A.F, SE,.MBA ( )

Pembimbing 2

5. Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA ( )

(5)

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ari Wibowo

No. Induk Mahasiswa : 109081000160

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 30 Agustus 2013 Yang Menyatakan

(6)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ari Wibowo

2. Tempat tanggal lahir : Sukoharjo, 17 Oktober 1990

3. Alamat : Jl. Ciherang Raya No.100, Tapos - Depok

4. Telepon : 08999314691

5. E-mail : arii.wiibowo@gmail.com

II. PENDIDIKAN

1. SDN Sukatani 6 Tahun 1997-2003

2. SMPN 11 Depok Tahun 2003-2006

3. SMAN 4 Depok Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2013

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Hadi Parmanto

2. Ibu : Sani

(7)

vii

ANALYSIS THE EFFECT OF SWITCHING COST, ATTRACTIVENESS OF ALTERNATIVE, INTERPERSONAL RELATIONSHIP, AND SERVICE

RECOVERY TO REPURCHASE INTENTION GSM XL PREPAID

(Case Study On Students UIN Syarif Hidayatullah Jakarta GSM XL Prepaid Users)

Ari Wibowo

Abstract

This study aims to analyze the influence of switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship, and service recovery on repurchase intention GSM XL prepaid. This research was conducted in UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The population in this study were students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The samples in this study were 70 respondents GSM XL prepaid users. Sampling technique used in this reserch is judgement sampling method, then the data is processed by multiple regression analysis. The result of this research, based on simultaneous test, it is proved that the switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship, and service recovery have a significant influence on repurchase intention. Partially, switching cost, attractiveness of alternatives, interpersonal relationships have significant effect on the level of significance of 5% or 0,005, while service recovery has not significant influence to repurchase intention.

(8)

viii

ANALISIS PENGARUH SWITCHING COST, ATTRACTIVENESS OF

ALTERNATIVE, INTERPERSONAL RELATIONSHIP, DAN SERVICE

RECOVERY TERHADAP REPURCHASE INTENTION GSM XL

PRABAYAR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar)

Ari Wibowo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service recovery terhadap repurchase intention GSM XL prabayar. Penelitian ini diadakan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 responden pengguna GSM XL prabayar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode judgement sampling, kemudian data diproses menggunakan analisa regresi berganda. Hasil dari penelitian ini berdasarkan uji simultan terbukti bahwa switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service recovery berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. Secara parsial, switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5% atau 0,005, sedangkan service recovery tidak berpengaruh secara signifikan terhadap repurchase intention.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepadaRasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua, ayahanda Hadi Parmanto dan ibunda Sani yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Ahmad Dumyathi Bashori, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Titi Dewi Warnida SE., M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Cut Erika. A. F, SE., MBA, selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia memberikanmotivasi, banyak ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan arahanuntuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.

(10)

x

8. Kedua kakakku Heny Marlina dan Heru Susanto yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman Manajemen D Angkatan 2009 yang selalu menemani dalam suka dan duka sejak awal kuliah, terutama Dedi, Udin, Dika, Resa, Oji, dan Budi yang selalu menghibur ketika penulis sedang kesulitan.

10. Endah Meidah yang sudah menyemangati dan menemani penulis dalam mengerjakan skripsi.

11. Seluruh teman-teman manajemen angkatan 2009 yang selalu mengisi hari-hari menjadi menyenangkan.

12. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang akuntansi manajemen.

Jakarta, 30 Agustus 2013 Penulis,

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR GAMBAR………xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

a. Pengertian Hambatan Berpindah (Switching Barrier) ... 10

b. Bentuk-bentuk Switching Barrier ... 12

1) Biaya Perpindahan (Switching Cost) ... 12

2) Daya Tarik Alternatif (Attractivenes of Alternative) ... 15

3) Hubungan Interpersonal (Interpersonal Relationship) .. 17

4) Pemulihan Layanan (Service Recovery) ... 19

(12)

xii

c.Uji Heteroskedastisitas ... 39

3.Analisis Regresi Berganda ... 40

4. Koefisien Determinasi (R2) ... 41

5. Uji Hipotesis ... 42

a. Uji t Hitung (parsial) ... 42

b. Uji F Hitung (simultan) ... 43

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan ... 47

(13)

xiii

2. Karakteristik Responden ... 56

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57

b. Responden Berdasarkan Usia ... 57

c. Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ... 58

3. Analisis Deskriptif ... 58

a. Switching Cost. ... 59

b. Attractiveness of Alternative ... 65

c. Interpersonal Relationship ... 70

d. Service Recovery ... 75

e. Repurchase Intention ... 84

4. Uji Asumsi Klasik ... 90

a. Uji Normalitas... 90

b. Uji Multikolinearitas ... 92

c. Uji Heteroskedastisitas ... 93

5. Koefisien Determinasi (R2)... 95

6. Uji Hipotesis. ... 96

a. Uji t Hitung (Parsial) ... 96

b. Uji F Hitung (Simultan) ... 101

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 103

A. Kesimpulan... 103

B. Implikasi ... 104

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 TOP Brand Kartu GSM Prabayar Tahun 2010-2013

Triwulan 1 ... 3

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 55

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan . 55

4.6 Jika beralih ke GSM prabayar lain, saya khawatir pelayanan dari GSM Prabayar lain tidak sesuai dengan yang saya harapkan ... 56

4.7 Saya membutuhkan banyak waktu untuk mengevaluasi GSM Prabayar lainnya jika ingin beralih ... 57

4.8 Saya membutuhkan banyak usaha untuk mengevaluasi GSM Prabayar lainnya jika ingin beralih ... 58

4.9 Saya khawatir membutuhkan banyak waktu untuk membiasakan diri dengan layanan dan fitur dari GSM Prabayar yang baru, jika beralih ... 58

4.10 Saya khawatir membutuhkan banyak usaha untuk membiasakan diri dengan layanan dan fitur dari GSM Prabayar yang baru, jika beralih ... 59

4.11 Jika beralih ke GSM Prabayar lain, akan membutuhkan prosedur yang rumit untuk mengawalinya seperti pendaftaran identitas untuk aktivasi nomer baru dan lainnya ... 60

(15)

xv

4.13 Jika beralih ke GSM Prabayar lain, saya khawatir akan menimbulkan biaya yang lebih besar (membeli Sim Card baru, menginformasikan nomer baru, menambah jumlah

ponsel, dan lainnya) ... 61 4.14 Saya merasa nyaman berhubungandengan

karyawan/SPG/SPB/customer service GSM XLPrabayar ... 62 4.15 Saya senang dengan image/reputasi yang dimiliki

GSM XLPrabayar ... 62 4.16 Saya tidak tertarik terhadap operator lain karena GSM

XL prabayar memiliki reputasi yang lebih baik dibanding

operator GSM prabayar lainnya... 63 4.17 Saya tidak tertarik terhadap operator lain karena GSM

XL prabayar adalah merek (brand) yang terkenal. ... 64 4.18 Saya tidak tertarik terhadap operator lain karena berbagai

pilihan paket layanan yang menarik GSM XL prabayar sudah sangat lengkap dan sudah memenuhi kebutuhan

saya akan mobilitas ... 64 4.19 Saya tidak tertarik terhadap operator lain karena kualitas

layanan sms (short message service quality) yang diberikan

GSM XLprabayar sudah sangat baik ... 65 4.20 Saya tidak tertarik terhadap operator lain karena kualitas

suara saat percakapan (call quality) GSM XL prabayar

lebih baik dari operator lain ... 66 4.21 Saya tidak tertarik terhadap operator lain karena kualitas

jangkauan (coverage quality) GSM XL prabayar

lebih baik dari operator lain ... 67 4.22 Saya tidak tertarik terhadap operator lain karena

kualitas layanan internet GSM XL prabayar lebih baik

dari operator lain ... 69 4.23 Menurut saya, komunikasi karyawan GSM XL prabayar

dengan pelanggannya cukup baik ... 69 4.24 Menurut saya, karyawan GSM XL prabayar selalu

(16)

xvi

4.25 Menurut saya, karyawan/customer service GSM XL prabayar selalu memberikan waktunya untuk pelanggan

yang ingin konsultasi tentang layanan produk ... 70 4.26 Menurut saya, konsultasi dengan karyawan/customer service

GSM XL prabayar menyenangkan ... 71 4.27 Saya menjalin hubungan baik dengan sesama pengguna

GSM XL prabayar ... 71 4.28 Menurut saya, berinteraksi dengan sesama pelanggan

GSM XL prabayar menyenangkan ... 72 4.29 Saya sering bertukar pikiran dengan sesama pengguna

GSM XL prabayar mengenai berbagai layanan produk

GSM XL prabayar ... 72 4.30 Penanganan keluhan pelanggan terhadap

kesalahan/pelayanan yang gagal lebih fleksibel ... 73 4.31 Karyawan/customer service GSM XL prabayar cepat

dalam penanganan keluhan pelanggan ... 74 4.32 Pelanggan diberikan kemudahan akses dalam

menyampaikan keluhannya ... 75 4.33 Pengawasan terhadap proses penanganan keluhan

pelanggan cukup baik... 75 4.34 Pengawasan terhadap pengambilan tindakan dalam

penanganan keluhan pelanggan cukup baik ... 76 4.35 Karyawan/customer service menyampaikan informasi dengan

jelas mengenai hal yang menjadi keluhan pelanggan ... 77 4.36 Karyawan/customer service bersikap jujur tentangpenjelasan

informasi mengenai hal yang dikeluhkan pelanggan ... 77 4.37 Karyawan/customer service bersikap sopan saat melayani

keluhan pelanggan ... 78 4.38 Karyawan/customer service berusaha secara maksimal

untuk membantu menyelesaikan keluhan pelanggan ... 79 4.39 Karyawan/customer service menunjukkan rasa empathy

(17)

xvii

4.40 Pihak GSM XL prabayar menyampaikan permohonan

maaf atas kesalahan/kegagalan pelayanan ... 80

4.41 Pihak GSM XL prabayar telah menawarkan jasa kembali (pergantian jasa) yang sesuai kepada pelanggan sebagai kompensasi kesalahan/kegagalan pelayanan ... 81

4.42 Pihak GSM XL prabayar telah memberikan pelayanan free of charge (gratis) kepada pelanggan sebagai kompensasi kesalahan/kegagalan pelayanan ... 81

4.43 Saya akan setia menggunakan GSM XL prabayar ... 82

4.44 Ketika membeli kartu GSM, XL prabayar menjadi pilihan pertama saya ... 83

4.45 Saya tidak akan berpindah ke provider lain untuk mendapatkan kemungkinan pelayanan yang lebih baik ... 83

4.46 Saya akan membeli kembali GSM XL prabayar ... 84

4.47 Saya akan menggunakan kembali GSM XL prabayar ... 85

4.48 Saya selalu merekomendasikan GSM XL prabayar kepada orang lain ... 85

4.49 Saya akan menceritakan pengalaman saat menggunakan GSM XL prabayar kepada orang lain ... 86

4.50 Saya selalu menginformasikan hal-hal yang baik tentang GSM XL prabayar kepada orang lain ... 86

4.51 Saya akan lebih sering membeli pulsa GSM XL prabayar ... 87

4.52 Saya akan membeli pulsa GSM XL prabayar dengan jumlah nominal yang lebih besar... 88

4.53 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov ... 90

4.54 Hasil Uji Multikolinieritas... 91

4.55 Hasil Uji Glejser ... 93

4.56 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 94

4.57 Hasil Uji t (Parsial) ... 95

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Market Share Operator Telekomunikasi Tahun 2012 ... 2

1.2 Grafik Pelanggan XL 2010-2012 ... 4

2.1 Kerangka Pemikiran ... 30

4.1 Scaterplot Uji Normalitas ... 89

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Kuesioner………… ... 112

2 Data Mentah Kuesioner... 118

3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 126

4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 130

(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan bisnis yang sangat ketat di era globalisasi ini merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh sebuah organisasi. Organisasi dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya agar mampu bertahan ditengah kondisi dunia bisnis yang dinamis dan selalu berubah. Oleh karena itu, orgnisasi harus dapat menyesuaikan dengan cepat melalui sebuah perubahan, yang berupa sebuah strategi perubahan yang terstruktur dan berkelanjutan (Ariani, 2012:1).

Perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia saat ini yang semakin meningkat membuat persaingan dalam industri telekomunikasi khususnya antar provider kartu GSM prabayar menjadi hypercompetition. Banyaknya provider kartu GSM prabayar yang ditawarkan menyebabkan beragamnya pilihan bagi konsumen (Ariani, 2012:1).

(21)

2

untuk berpindah dari satu provider kartu GSM prabayar ke provider kartu GSM prabayar lainnya (Ariani, 2012: 2).

Gambar 1.1

Market Share Operator Telekomunikasi Tahun 2012

sumber : Laporan Tahunan Indosat 2012

Berdasarkan gambar di atas provider kartu GSM Telkomsel prabayar menguasai pangsa pasar sebesar 45,5% yang didapat dari dua provider merek dagangnya simPATI dan Kartu As sebesar, Indosat dengan IM3 dan Mentari sebesar 21,7%, XL Axiata dengan XL Prabayar sebesar 18,9%, Hutchinson dengan 3 (Three) sebesar 6,5%, serta Natrindo Telepon Selular(NTS) dengan Axis sebesar 5,6%.

(22)

3

per bulan yang merupakan dampak dari persaingan antar operator seluler yang sudah hypercompetition. Oleh karena itu operator seluler perlu mewaspadai masalah ini agar pelanggan mereka tidak berpindah ke operator lainnya.(www.indonesiafinancetoday.com)

PT XL Axiata Tbk. (selanjutnya disebut XL atau Perseroan) merupakan salah satu penyedia layanan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. XL menawarkan berbagai produk dan layanan telekomunikasi seperti percakapan, SMS, layanan berbasis data dan layanan tambahan lainnya kepada lebih dari 90 persen penduduk Indonesia yang berjumlah 240 juta orang.(www.xl.co.id)

Tabel 1.1

Top Brand Indeks Kartu GSM Prabayar Tahun 2010-2013 Triwulan 1

Merek 2010 2011 2012 2013

Triwulan 1

simPATI 49,9% 48,0% 37,1% 34,9%

IM3 17,5% 16,6% 17,8% 20,0%

XL Prabayar 13,3% 14,8% 17,2% 13,4%

Kartu As 6,5% 9,9% 10,9% 12,0%

Mentari 9,5% 7,3% 6,2% 4,5%

3 (Three) 1,5% 1,8% 3,0% 6,8%

Axis 1,1% 1,6% 5,9% 7,7%

Sumber: Top Brand Index (2013 Triwulan 1, 2012, 2011, 2010)

(23)

4

dari tahun 2010-2012 terus mengalami kenaikan kecuali pada tahun 2013 triwulan 1 dimana XL prabayar mengalami penurunan indeks sebesar 3,8%. Tetapi itu baru triwulan pertama dan masih bisa berubah pada triwulan berikutnya hingga akhir tahun 2013.

Gambar 1.2

Grafik Pelanggan XL 2010-2012

Sumber : Laporan Tahunan XL Axiata 2012

(24)

5

Berikut disajikan komposisi pelanggan dilihat dari jenis pelanggan : Tabel 1.2

Data Pelanggan XL tahun 2010-2012

Keterangan 2011 2012

Prabayar 46,1 juta pelanggan 45,4 juta pelanggan Pasca Bayar 306 ribu pelanggan 355 ribu pelanggan Total Pelanggan 46,4 juta pelanggan 45,8 juta pelanggan Sumber : Laporan Tahunan XL Axiata 2012

Berdasarkan data yang sudah disajikan di atas PT. Axiata harus melakukan perbaikan strategi bisnisnya agar penurunan pelanggan tidak terjadi lagi. Untuk memberi salah satu nilai pelanggan dan mengantisipasi agar pelanggan tidak berpindah ke operator seluler yang lain, maka perusahaan perlu untuk membangun hambatan-hambatan yang mengikat pelanggan agar pelanggan tetap menggunakan produk dan jasa mereka. Hambatan-hambatan inilah yang disebut dengan switching barrier. Jones, dkk (2000:261) mengungkapkan bahwa switching barrier adalah semua faktor yang membuat konsumen sulit untuk berpindah merek. Switching barrier ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk tetap menggunakan penyedia jasa tertentu. Faktor-faktor ini menjadikan pelanggan enggan untuk berpindah merek sehingga pelanggan tetap mengkonsumsi merek yang sama dengan yang telah dipilih sebelumnya.

(25)

6

yang berhubungan dengan perpindahan merek produk tertentu, daya tarik dari alternatif (attractiveness of alternative) yang ditinjau dari seberapa besar alternatif yang baik dalam pasar, dan hubungan interpersonal (interpersonal relationship) yang kuat yang dibangun antara karyawan dari supplier dan pelanggan, maupun hubungan antara pelanggan dengan sesamanya. Lalu dalam penelitian yang dilakukan oleh Kim, dkk (2004:6) selain tiga variabel yang dikemukakan oleh Jones, dkk (2003:261) terdapat satu variabel lagi yang cukup penting yaitu service recovery. Service recovery adalah upaya-upaya sistematis oleh perusahaan setelah kegagalan jasa untuk memperbaiki suatu masalah dan mempertahankan kehendak baik pelanggan. (Lovelock dan Wright, 2007 : 152)

Oleh karena itu, penghalang menjadi penting untuk dibangun dimana hal ini dapat menjadi investasi yang hubungannya dapat diukur oleh materi seperti berusaha mendorong dan membangun komitmen sehingga pelanggan merasa menjadi berkeinginan melanjut hubungan dengan melakukan pembelian ulang sebuah produk.

Dalam hal itu, niat pembelian ulang (repurchase intention) merupakan manifestasi dari hasil evaluasi terhadap merek yang telah dikonsumsi sebelumnya, Jones, dkk (2003:702) menjelaskan bahwa, niat pembelian ulang (repurchase intention) adalah suatu kemungkinan untuk memanfaatkan kembali suatu barang atau jasa dimasa yang akan datang.

(26)

7

repurchase intention pada produk kartu GSM XL prabayar. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal

Relationship, dan Service Recovery Terhadap Repurchase Intention

GSM XL Prabayar (Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah : 1. Apakah switching cost secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

repurchase intention ?

2. Apakah attractiveness of alternative secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention ?

3. Apakah interpersonal relationship secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention ?

4. Apakah service recovery secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention ?

(27)

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari permasalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis switching cost secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap repurchase intention.

2. Menganalisis attractiveness of alternative secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

3. Menganalisis interpersonal relationship secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

4. Menganalisis service recovery secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

5. Menganalisis switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service recovery secara simultan berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

2. Manfaat Penelitian 1. Bagi Konsumen

(28)

9

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan tambahan informasi kepada perusahaan dalam hal seberapa besar pengaruh switching barrier terhadap repurchase intention.

3. Bagi kalangan Akademik

(29)

10

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Landasan Teori

1. Hambatan Berpindah (Switching Barriers)

a. Pengertian Switching Barriers

(30)

11

berpindah merek karena beberapa kelebihannya. Hal ini justru dapat menjadi aset bagi perusahaan untuk menjadikan switching barrier ini sebagai kekuatan bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Lebih lanjut Jones, dkk (2003:702) mengatakan bahwa switching barrier adalah semua faktor yang membuat konsumen sulit untuk berpindah merek. Switching barrier ini dapat menjadi penghalang bagi konsumen untuk berpindah dari merek satu ke merek yang lain. Lund (dalam Julander dan Soderlund, 2003:17) menggambarkan penghalang sebagai investasi yang hubungannya dapat diukur oleh materi, seperti halnya berusaha untuk mendorong dan mendukung konsumen agar merasa menjadi berkeinginan melanjut hubungan itu, dan bagaimana merasa diwajibkan untuk melanjut hubungan itu.

(31)

12

b. Bentuk-bentuk Switching Barrier

1) Biaya Perpindahan (Switching Cost)

Morgan dan Hunt mendefinisikan biaya perpindahan sebagai biaya pemutusan hubungan (relationship termination cost) dalam sudut pandang ekspektasi terhadap semua kerugian (losses) akibat menghentikan hubungan atau berpindah ke alternatif lain (Harsono, 2005:43). Biaya perpindahan meliputi perjuangan untuk berubah, waktu dan usaha yang diperlukan untuk memperoleh merek suatu produk tertentu (Julander dan Soderlund, 2003:17)

Biaya perpindahan (switching cost) merupakan salah satu faktor yang mendorong apakah konsumen tetap termotivasi untuk mempertahankan suatu pilihan atau berpindah ke alternatif lain. Ketika pembeli mempertimbangkan alternatif lain dari penggunaan selama ini, maka salah satu yang dipertimbangkan adalah implikasi biaya atau seperti yang dikatakan Mowen & Minor (2002:226) disebut sebagai resiko.

(32)

13

sekarang dikarenakan tingginya switching cost (Lee dan Cunningham, 2001 : 119)

Burnham, dkk (2003 : 111) menyimpulkan bahwa dalam switching cost terdapat tiga variabel yang potensial di dalamnya, yaitu :

1. Procedural switching cost, yang terkait dengan waktu . Aspek-aspek dari procedural switching cost :

a) Economic risk cost, yang mengarah pada biaya atas resiko ketidakpastian dari efek negatif yang dimungkinkan timbul ketika menerima layanan service provider yang baru dimana konsumen hanya memiliki informasi yang terbatas.

b) Evaluation cost, yang mengarah pada biaya atas usaha dan waktu untuk mencari informasi serta proses analisis ketika menentukan keputusan untuk switching .

c) Learning cost, yang mengarah kepada biaya atas usaha dan waktu untuk mempelajari skill dan knowledge baru yang diperlukan, agar dapat menggunakan produk atau jasa yang baru tersebut secara efektif.

(33)

14

2. Financial switching cost, yang terkait dengan keuntungan moneter Aspek-aspek financial switching cost :

a) Benefit loss cost, mengarah kepada biaya yang berkenaan dengan ikatan kontraktual yang menciptakan nilai yang lebih untuk tetap bertahan dengan service provider

b) Monetary loss cost, mengarah kepada biaya yang keluar sekaligus yang muncul dalam proses ketika konsumen beralih ke provider yang baru, dibandingkan dengan mereka yang melakukan pembelian yang baru.

3. Relational switching cost, yang terkait dengan faktor emosional. Aspek-aspek relational switching cost :

a) Personal relational loss cost, mengarah kepada emotional loss yang diterima oleh konsumen ketika harus memutuskan hubungan dengan orang yang biasanya berinteraksi dengan konsumen.

b) Brand relationship loss cost, yang mengarah kepada emotional loss yang diterima oleh konsumen ketika mereka melakukan hubungan atas identifikasi yang selama ini telah terbentuk dengan merek atau perusahaan dimana pelanggan bergabung.

(34)

15

1) Kualitas produk yang tidak sesuai harapan jika beralih ke operator lain

2) Biaya atas waktu dan usaha untuk mengevaluasi produk GSM prabayar ain

3) Biaya atas waktu dan usaha membiasakan diri dengan fitur baru jika beralih ke operator lain

4) Biaya untuk mengawali hubungan dengan operator baru jika beralih

5) Benefit yang hilang jika beralih ke operator lain

6) Biaya yang dikeluarkan dalam proses berpindah ke operator lain jika beralih

7) Kenyamanan dalam berhubungan dengan personel (karyawan) 8) Senang dengan image yang dimiliki GSM XL prabayar

2) Daya Tarik Alternatif (Attractiveness of Alternative)

(35)

16

mengkonsumsi juga rendah. Hal ini dilakukan karena konsumen cenderung untuk mengurangi resiko yang mereka perkiarakan terlalu besar (Mowen dan Minor 2002:207). Konsumen membandingkan persepsi jumlah resiko yang muncul dalam keputusan pembelian dengan kriteria kepribadian mereka tentang seberapa besar resiko itu dapat diterima (Donal Popielarz dalam Mowen dan Minor, 2002:231). Jika resiko yang dirasakan lebih besar dari resiko yang dapat diterima, maka konsumen termotivasi untuk mengurangi resiko dengan beberapa cara atau tidak jadi melakukan pembelian. Oleh karena itu konsumen cenderung memperkecil tingkat resiko untuk mencari alternatif merek produk yang terbaik dari beberapa merek yang tersedia di pasar.

(36)

17

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka variabel attractiveness of alternative dalam penelitian ini dibentuk oleh indikator berikut Ramada (2006 : 22) :

1) Reputasi produk dibanding provider lainnya

2) Produk adalah merek (brand) yang terkenal dibanding provider lainnya..

3) Kelengkapan layanan produk dibanding provider lainnya. 4) Kualitas layanan sms (short message service quality) produk

dibanding provider lainnya.

5) Kualitas suara saat percakapan (call quality) produk dibanding provider lainnya.

6) Kualitas jangkauan (coverage quality) produk dibanding provider lainnya.

7) Kualitas layanan internet produk lebih baik dari operator lain dibanding provider lainnya.

3) Hubungan Interpersonal (Interpersonal Relationship)

(37)

18

memberikan status yang tinggi dari interaksi yang dibangun. Individu lebih mungkin untuk berhubungan dengan kelompok yang mempunyai hubungan kuat.

Gwinner (dalam Jones, dkk.,2000:3) mengungkapkan bahwa pelanggan dapat memperoleh manfaat psikososial dari hubungan dengan karyawan atau supplier maupun hubungannya dengan sesama pelanggannya. Lebih lanjut Ulaga dan Eggert (dalam Harsono, 2005:45) menyebutkan bahwa manfaat sosial merupakan bagian dari keseluruhan manfaat yang diterima pelanggan dalam pertukaran untuk harga yang dibayarkan. Jika hubungan yang terjadi cukup kuat, maka kemungkinan pelanggan untuk tetap mengkonsumsi produk juga tinggi, hal ini dapat dibangun melalui interaksi antara pelanggan dan supplier pada saat transaksi.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas maka variabel interpersonal relationship dalam penelitian ini dibentuk oleh indikator berikut Sugesti (2012 : 43) :

1) Komunikasi karyawan dengan pelanggannya 2) Karyawan selalu menyapa pelanggannya

3) Kesempatan konsultasi tentang produk dengan karyawan 4) Perasaan pelanggan ketika konsultasi dengan

karyawan/customer service

(38)

19

7) Kesempatan bertukar pikiran dengan sesama pelanggan

4) Pemulihan Layanan (Service Recovery)

Pemulihan layanan atau service recovery adalah berbagai hal yang akan dilakukan perusahaan setelah terjadinya suatu kegagalan jasa dalam pelayanan (service failure). Service recovery terjadi ketika adanya keluhan pelayanan (complain) dari pelanggan yang merasa tidak puas akan layanan dari perusahaan tersebut. Berikut beberapa macam pengertian/definisi service recovery menurut para ahli :

Menurut Tjiptono (2007 : 450) :

Pemulihan jasa merupakan salah satu determinan signifikan kepuasan dan loyalitas pelanggan yang merupakan upaya mempertahankan jalinan relasi dengan pelanggan yang tidak puas melalui kebijakan pemulihan jasa yang efektif ”.

Menurut Lovelock dan Wright (2007 : 152) :

“Service recovery adalah upaya-upaya sistematis oleh perusahaan setelah kegagalan jasa untuk memperbaiki suatu masalah dan

mempertahankan kehendak baik pelanggan”.

Bentuk-bentuk Penerapan Service Recovery

(39)

20

1. Procedural Justice

Merupakan atribut yang memfokuskan pada keadilan yang seharusnya diterima oleh konsumen ketika mengajukan komplain sesuai dengan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Procedural justice atau keadilan prosedural mengacu kepada kebijakan, peraturan, dan waktu yang digunakan dalam proses penanganan keluhan. Pelanggan menginginkan akses yang mudah terhadap prosedur yang adil mencakup tiga elemen penting, yaitu perusahaan mengemban tanggung jawab atas kegagalan jasa, setiap komplain ditangani dengan cepat dimulai oleh karyawan yang pertama kali mengalami kontak dengan pelanggan, dan adanya sistem yang fleksibel dan mempertimbangkan pula situasi individual serta masukan dari pelanggan mengenai hasil akhir yang diharapkannya. Procedural justice meliputi pengendalian proses (process control), pengendalian keputusan (decision control), kemudahan akses (accessibility), waktu/kecepatan (timing/speed), dan fleksibilitas (flexibility) dalam menangani komplain pelanggan.

2. Interactional Justice

(40)

21

(explanation/causal account), kejujuran/keterbukaan (honesty), kesopanan(politeness), usaha (effort) dan empati (empathy).

3. Distributive Justice

Merupakan atribut yang memfokuskan pada hasil dari penyelesaian service recovery, misalnya usaha apa saja yang dilakukan perusahaan untuk menangani keluhan pelanggan ketika perusahaan melakukan kesalahan, meskipun perusahaan harus mengeluarkan biaya yang besar sebagai pengganti kerugian. Untuk mengatasi kegagalan pelayanan perusahaan melakukan tindakan distributive justice dapat diwujudkan dengan memberi kompensasi pelanggan, misalnya memberi penggantian jasa gratis, diskon, kupon, pengembalian (refund), hadiah gratis (free gives), dan melakukan permintaan maaf karena persepsi pelanggan atas keadilan distributif cenderung dipengaruhi oleh metode atau tipe kompensasi (Kristaung, 2005 : 184).

Berdasarkan uraian diatas maka indikator dari variabel service recovery dalam penelitian ini adalah Pratama (2012 : 24) :

1) Fleksibilitas penanganan keluhan 2) Kecepatan waktu penanganan 3) Kemudahan akses

4) Pengawasan proses

(41)

22

6) Kejelasan informasi karyawan 7) Kejujuran karyawan

8) Kesopanan karyawan

9) Usaha karyawan dalam melakukan perbaikan 10) Empati karyawan

11) Permohonan maaf atas kegagalan jasa 12) Kompensasi penggantian jasa

13) Kompensasi layanan pengganti free of charge (gratis)

2. Minat Pembelian Ulang (Repurchase Intention)

(42)

23

dan jasa tersebut dan ada kecenderungan dilakukan secara berkala. Akumulasi dari pengalaman dan pengetahuan konsumen terhadap suatu merek merupakan faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian kembali merek yang sama. Konsumen beranggapan bahwa hal ini lebih ekonomis dan efisien daripada konsumen harus kembali mencari tahu tentang brand yang lain.

Dengan pengalaman yang konsumen peroleh dari suatu produk dengan merek tertentu akan menimbulkan kesan positif terhadap produk tersebut dan konsumen akan melakukan pembelian ulang (Hellier, dkk, 2003 : 4).

Menurut Humme, dkk (2006:138) definisi minat pembeliat ulang (repurchase intention) adalah keputusan konsumen untuk terlibat dalam aktivitas di masa depan dengan seorang penyedia jasa dan bentuk aktivitas tersebut di masa depan. Lebih lanjut Humme, dkk (2006:139) berpendapat bahwa minat pembelian ulang merupakan hasil dari sikap (attitude) konsumen terhadap performa jasa yang dikonsumsinya.

(43)

24

Minat beli ulang mengacu pada kemungkinan menggunakan penyedia layanan yang sama di masa depan. Hal ini merupakan salah satu perilaku konsumen yang mengukur kecenderungan untuk melanjutkan , meningkatkan , atau mengurangi jumlah layanan dari penyedia layanan saat ini. Langkah-langkah minat pembelian ulang biasanya diperoleh dari survei pelanggan saat menilai kecenderungan konsumen untuk membeli merek yang sama , produk / layanan yang sama , dari perusahaan yang sama. (Kitchathorn, 2009:3)

Pembelian ulang pelanggan atau retensi adalah tujuan yang paling penting bagi keberhasilan perusahaan dan mungkin konsep yang paling penting dalam pemasaran . Daripada biaya menghasilkan pelanggan baru yang diyakini besarnya sekitar enam kali dari biaya menjaga pelanggan yang sudah ada . Akibatnya , perusahaan memusatkan upaya pada menjaga pelanggan yang sudah ada atau membuat mereka membeli kembali, daripada berfokus sepenuhnya untuk mendapatkan pelanggan baru. (Kitchathorn, 2009:3)

(44)

25

1) Kesetiaan menggunakan GSM XL prabayar 2) Menjadi pilihan utama ketika membeli kartu GSM

3) Tidak akan berpindah untuk kemungkinan mendapatkan pelayanan yang lebih

4) Pembelian kembali GSM XL prabayar 5) Menggunakan kembali GSM XL prabayar

6) Merekomendasikan GSM XL prabayar kepada orang lain 7) Menceritakan pengalaman menggunakan GSM XL prabayar 8) Menginformasikan hal-hal baik tentang GSM XL prabayar

kepada orang lain

(45)

26

B. Penelitian Terdahulu

Julander dan Söderlund (2003) dalam penelitiannya dengan judul Effects of Switching Barriers on Satisfaction, Repurchase Intentions and Attitudinal Loyalty menganalisis tentang pengaruh switching barrier terhadap kepuasan, niat pembelian ulang (repurchase intention) dan loyalitas. Metode penelitian menggunakan model SEM (Structural Equation Modeling) dan analisis regresi.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa switching cost cenderung untuk mempengaruhi keputusan pelanggan, namun pengaruhnya cukup kecil. Sebaliknya pengaruh kepuasan diperkuat oleh attractiveness of alternative dan interpersonal relationship yang tinggi. attractiveness of alternative dan interpersonal relationship dengan mantap dan secara positif berhubungan dengan loyalitas, dan interaksi antara attractiveness of alternative dan interpersonal relationship dengan kepuasan pelanggan adalah juga hal positif. Selanjutnya switching cost mempunyai suatu hubungan yang negatif dengan kepuasan pelanggan dan loyalitas.

Kim, dkk (2004) melakukan penelitian dengan judul ”The Effect of Switching Barriers on Customer Retention in Korean Mobile

(46)

27

relationship berpengaruh signifikan sedangkan service recovery tidak berpengaruh signifikan terhadap customer retention.

Kitchathorn (2009) melakukan penelitian dengan judul “Factor Influencing Customer Repurchase Intention : An Investigation of

Switching Barriers that Influence the Relationship between Satisfaction

and Repurchase Intention in the Low Cost airlines Industry in Thailand”. Penelitian tersebut dilakukan di perusahaan penerbangan Thailand dengan biaya yang murah. Dari hasil penelitian tersebut variabel switching barrier yang berpengaruh signifikan hanya switching cost, Sedangkan 3 lainnya yaitu attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service recovery tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

Nikbin Davoud, dkk (2011) melakukan penelitian dengan judul

The effects of perceived justice in service recovery on firm reputation and

(47)

28

Penelitian Variabel Metode Hasil

(48)

29

No Peneliti (tahun)

Judul

(49)

30

No Peneliti (tahun)

Judul

Penelitian Variabel Metode Hasil

(50)

31

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Idhfzb

Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal Relationship, dan Service Recovery Terhadap Repurchase Intention GSM XL prabayar

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Pengguna GSM XL prabayar b. Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas

(51)

32

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara switching cost terhadap repurchase intention

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara switching cost terhadap repurchase intention

2. H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara attractiveness of alternatives terhadap repurchase intention

H1= Terdapat pengaruh yang signifikan antara attractiveness of alternatives terhadap repurchase intention

3. H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara interpersonal relationship terhadap repurchase intention

H1= Terdapat pengaruh signifikan antara interpersonal relationship terhadap repurchase intention.

4. H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara service recovery terhadap repurchase intention

H1= Terdapat pengaruh yang signifikan antara service recovery terhadap repurchase intention.

(52)

33

(53)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh switching cost (X1), attractiveness of alternative (X2), interpersonal relationship (X3), dan service recovery (X4) terhadap repurchase intention (Y), sebagai variabel-variabel dalam penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Juli 2013. Pemilihan lokasi (sampling) dilakukan pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di wilayah kampus 1.

B.Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek ataupun subjek (Sugiyono, 2007:115).

(54)

35

dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2007:116).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode judgement sampling yaitu sampel yang diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan. Siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui, dijadikan sebagai elemen-elemen sampel penelitian (Hamid, 2012:27).

(55)

36

C.Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Data Primer (Primary Data)

Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Sekaran, 2006: 60). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden.

2. Data Sekunder (Secondary Data)

(56)

37

D.Metode Analisis Data

Pengukuran tingkat kepentingan atas unsur switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service recovery terhadap repurchase intention, dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Riduwan dan Kuncoro, 2008:20).

Instrumen pertanyaan atau pernyataan ini akan mengahasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti instrumen di bawah ini:

SS = Sangat setuju diberi skor 5

S = Setuju diberi skor 4

N = Netral diberi skor 3

TS = Tidak Setuju diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai tingkatan atau preferensi yang “lebih tinggi” dari Setuju, dan

Setuju “lebih tinggi” dari Ragu-Ragu (Ghozali, 2012:47).

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas

(57)

38

kuesioner tersebut. (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas dilakukan dengan skor r = 0,3. Jika kurang dari 0,3 maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.(Sugiyono,2008:178).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah knsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011: 47). Uji reliabilitas digunakan koefisien Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally dalam Ghozali (2011:48).

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

(58)

39

mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2012:160)

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,2011: 105). Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/ Tolerance. Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 10 (Ghozali, 2011: 106).

c. Uji Heteroskedastisitas

(59)

40

homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mnegindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

(60)

41

Rumus regresi linier berganda:

(Nugroho, Agung, Buwono, 2005:43)

Dimana:

Y = repurchase intention

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan) b1 = Koefisien regresi switching cost

X1 = switching cost

b2 = Koefisien regresi attractiveness of alternative

X2 = attractiveness of alternative

b3 = Koefisien regresi interpersonal relationship

X3 = interpersonal relationship

b4 = Koefisien regresi service recovery

X4 = service recovery

e = Standar error

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

(61)

42

variabel indipenden mamberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Namun penggunaan koefisien determinasi memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, setiap tambahan satu variabel independen maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2saat mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali,2011: 97).

5. Uji Hipotesis

a. Uji t Hitung (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2012:98), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

(62)

43

b. Uji F Hitung (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen atau terikat. Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain menyatakan bahwa variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. (Ghozali, 2011:98

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:59).

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent variable) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable) (Sugiyono, 2007:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah switching cost (X1), attractiveness of alternative (X2), interpersonal relationship (X3), dan service recovery (X4). 2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi

(63)

44

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala

1. Switching Cost

b. Biaya atas waktu dan usaha untuk mengevaluasi produk GSM prabayar ain c. Biaya atas waktu

(64)

45

No Variabel Dimensi Indikator Skala

2. Alternative of Attractiveness

Julander, dkk,2003:20)

a. Reputasi GSM XL prabayar dibanding provider lainnya b. GSM XL prabayar adalah

merek (brand) yang terkenal dibanding provider lainnya..

c. Kelengkapan layanan GSM

XL prabayar dibanding provider lainnya.

d. Kualitas layanan sms (short message service quality) GSM XL dibanding provider lainnya.

e. Kualitas suara saat percakapan (call quality) GSM XL prabayar

dibanding provider lainnya. f. Kualitas jangkauan

(coverage quality) GSM XL prabayar dibanding provider lainnya.

g. Kualitas layanan internet GSM XL prabayar lebih baik dari operator lain dibanding provider lainnya.

a. Komunikasi karyawan GSM

XL prabayar dengan karyawan GSM XL prabayar d. Perasaan pelanggan ketika

konsultasi dengan

karyawan/customer service GSM XL prabayar

e. Hubungan dengan sesama pelanggan GSM XL prabayar

f. Interaaksi dengan sesama pelanggan GSM XL prabayar

g. Kesempatan bertukar pikiran dengan sesama pengguna GSM XL prabayar

(65)

46

No Variabel Dimensi Indikator Skala

4. Service Recovery

Ah & Wan,

b. Kecepatan waktu penanganan

c. Kemudahan akses

d. Pengawasan proses

a. Kejelasan informasi karyawan b. Kejujuran karyawan

c. Kesopanan karyawan

d. Usaha karyawan dalam

melakukan perbaikan e. Empati karyawan

Likert

Distributive Justice

a. Permohonan maaf atas kegagalan jasa

b. Kompensasi penggantian jasa c. Kompensasi layanan pengganti

free of charge (gratis)

Likert

5. Repurchase Intention

(Hawkins,Best, dan Coney, 1998)

a. Kesetiaan menggunakan GSM XL prabayar

b. Menjadi pilihan utama ketika membeli kartu GSM

c. Tidak akan berpindah untuk

kemungkinan mendapatkan

pelayanan yang lebih

d. Pembelian kembali GSM XL prabayar

e. Menggunakan kembali GSM

XL prabayar

f. Merekomendasikan GSM XL

prabayar kepada orang lain

g. Menceritakan pengalaman

menggunakan GSM XL

prabayar

h. Menginformasikan hal-hal

baik tentang GSM XL

prabayar kepada orang lain i. Frekuensi pembelian pulsa

GSM XL prabayar

j. Volume pembelian pulsa GSM XL prabayar

Likert

(66)

47

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan XL Axiata

PT XL Axiata Tbk berdiri pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, XL mulai beroperasi sebagai perusahaan perdagangan barang dan jasa umum. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM.Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon selular. Perseroan mengubah nama menjadi PT Excelcomindo Pratama, sesuai dengan perjanjian kerja sama antara Grup Rajawali dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui).

(67)

48 (“TMI”) melalui TM International (L) Limited. Pada tahun 2009, TMI

berganti nama menjadi Axiata Group Berhard (“Axiata”) dan di tahun

yang sama PT Excelcomindo Pratama Tbk. berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. untuk kepentingan sinergi.

Saat ini, sebagian besar saham XL dipegang oleh Axiata melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (66,55 persen) dan sisanya dipegang oleh masyarakat (33,45 persen).

XL dikenal sebagai pelopor layanan selular kepada anggota masyarakat biasa di Indonesia melalui program tarif hemat

“Rp1/detik” pada tahun 2007, yang memungkinkan lebih banyak

penduduk berpenghasilan menengah ke bawah menikmati layanan telepon selular.

XL telah berkembang dari perusahaan kecil yang menjual layanan dasar telepon menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air, dengan infrastruktur jaringan dan layanan yang sangat luas di seluruh tanah air.XL menyediakan layanan untuk pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis kepada pelanggan perusahaan.

(68)

49

elektronik) dari Bank Indonesia, yang memungkinkan XL menyediakan layanan pengiriman uang.

Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, XL senantiasa berusaha meningkatkan layanan menyeluruh (end-to-end) dan terus berinovasi untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan pelanggan. XL selalu dinamis dalam mengelola dan menjalankan usahanya, bersedia belajar, cepat beradaptasi dengan perubahaan di industri atau keadaan pasar sehingga mampu memberikan atau menyediakan layanan berkualitas prima kepada pelanggan. (www.xl.co.id)

2. Visi dan Nilai-Nilai XL

Visi :“ Menjadi juara selular Indonesia, memuaskan pelanggan,

pemegang saham, dan karyawan”

Tiga nilai utama XL yang disingkat sebagai “ITS XL” terdiri dari:

a) Integritas (Integrity)

1) Jujur dalam berbicara dan bertindak

2) Konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan 3) Adil dalam memperlakukan pihak lain

4) Berdedikasi terhadap perubahan

(69)

50

b) Kerja Sama (Teamwork)

1) Berpikiran positif dan terbuka terhadap masukan orang lain 2) Menghargai perbedaan

3) Peduli terhadap pihak lain

4) Komunikatif dalam membangun pengertian yang sama 5) Berbagi pengetahuan dan ketrampilan

6) Berfokus kepada tujuan bersama c) Pelayanan Prima (Service Excellence)

1) Fokus pada pelanggan dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan

2) Berorientasi pada solusi terbaik

3) Efisien dan efektif dalam menghasilkan solusi 4) Sepenuh hati dalam menjalankan tugas

5) Berorientasi pada kualitas atas produk dan layanan yang diberikan

6) Proaktif dalam bertindak

(70)

51

3. Perkembangan Produk

XL berupaya sepenuhnya untuk bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan melalui layanan yang berkualitas tinggi.

Seiring tumbuhnya komunitas pengguna layanan data dan smartphone, ekspektasi pelanggan untuk mendapat pelayanan yang baik dari penyedia data pada harga yang tepat juga semakin bertumbuh. Pengguna data mengharapkan pengalaman pengguna yang lebih baik dengan konektivitas data yang handal/stabil dan campuran produk yang relevan, yang sesuai dengan kebutuhan mereka

Fokus XL dalam membangun jaringan data end-to-end yang baik—dengan memasang sejumlah besar Node B berteknologi HSDPA untuk meningkatkan cakupan 3G dan memperkuat lapisan transmisi menggunakan teknologi IP—memungkinkan XL untuk menawarkan layanan data yang menyalurkan lalu lintas data kapasitas tinggi dan jangkauan luas di lebih banyak kota pada kecepatan yang lebih tinggi. HotRod 3G+ XL, paket data yang diluncurkan pada tahun 2011 kini telah tersedia untuk melayani 29 kota HotRod, dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 4 kota. Di kota-kota HotRod, XL telah memasang lapisan transmisi canggih dan memperluas jejak 3G untuk konektivitas yang lebih baik dan lancar. HotRod 3G+ menawarkan untuk membawa data dengan kecepatan hingga 7,2 mbps.

(71)

52

Google dalam meluncurkan dan mempromosikan tempat di mana

konsumen dapat mencoba Android. Tempat ini dinamakan, “XL

Rumahnya Android” di beberapa sentra XL di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Beberapa sentra XL ini membantu mendidik massa pengguna Android yang semakin besar jumlahnya di Indonesia, sehingga semakin mendorong mereka untuk menggunakan layanan data di jaringan XL. Agar dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan kemudahan bagi para pelanggannya, XL telah meluncurkan MyXL, sebuah aplikasi di Google Play, yang dapat digunakan pelanggan untuk memperoleh informasi sisa pulsa, sisa kuota, dan membeli berbagai paket.

Menjelang akhir tahun 2012, XL berkolaborasi dengan 12 perusahaan rekaman untuk kembali meluncurkan RBT (Ring Back Tone) dan iRing, melalui UMB *919#. RBT telah menjadi layanan nilai tambah yang paling populer, sehingga akan turut mendukung pendapatan dari layanan nilai tambah dan membantu mengembangkan industri musik Indonesia.(www.xl.co.id)

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

(72)

53

Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada pengguna GSM XL di wilayah kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 70 responden yang dianggap dapat mewakili.

Sebelum kuesioner diberikan ke 70 responden, peneliti melakukan try out atau pra survey terhadap 20 responden dengan memberikan 47 pertanyaan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Pertanyaan Corrected

Item-Total Correlation

Attractiveness of Alternative(X2)

(73)

54

Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

Interpersonal Relationship(X3)

IPR1 0,670 Valid

Repurchase Intention (Y)

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 4.1 Hasil Uji  Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut saya sudah sangat baik, ini terlihat dari keseharian peserta didik baik itu dalam pembelajaran, dalam lingkungan sekolah, maupun di luar lingkungan sekolah. Mereka dapat

Judul : Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Wisata dan Rekreasi di Kabupaten Purbalingga Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Berbasis Web..

Berdasarkan analisis variansi menunjukkan bahwa pemberian kapur CaCO 3 memberikan pengaruh nyata (P<0,05) pada peningkatan nilai pH, KBOT dan KTK tanah PMK pada

atau 35%, sedangkan yang menyatakan puas yaitu sebanyak 26 responden atau 62,5%, dan Terdapat hubungan hubungan yang erat antara mutu pelayanan dengan tingkat

Selanjutnya untuk membuktikan pengaruh perilaku pencegahan keputihan siswi kelas X SMA Negeri 1 Pundong Bantul Yogyakart, data uji menggunakan uji Wilcoxon, hasil

Kegiatan sebelum membaca yang dilakukan pastilah memilih bacaan. Terkadang tidak mudah untuk memilih bacaan. Para pembaca harus mengetahui bacaan seperti apa yang mereka

Hasil uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol buah mengkudu dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli memperlihatkan bahwa

Begitu pula pengambilan keputusan yang dilakukan oleh KPPS dalam melaksanakan kegiatan penghitungan perolehan suara tidak sejalan dengan aturan serta kerja sama