• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PROGRAM PENDAMPINGAN UMKM DALAM PENYALURAN DANA ZIS DI BMT ARTHA BAROKAH ( IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PROGRAM PENDAMPINGAN UMKM DALAM PENYALURAN DANA ZIS DI BMT ARTHA BAROKAH ( IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA )"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh: Ebri Saputra NPM: 20120730129

Prodi Muamalat

Fakultas Agama Islam

(2)

i SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelas Sarjana Ekonomi Perbankan Islam (S.E.I) Stara Satu Pada Prodi Muamalat Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Oleh:

Ebri Saputra NPM: 20120730129

PRODI MUAMALAT FAKULTAS AGAMA ISLAM

(3)

ii Hal : Persetujuan

KepadaYth :

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta Assalamu’alaikum, wr.wb.

Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Ebri Saputra NIM : 20120730129

Judul : EFEKTIVITAS PROGRAM PENDAMPINGAN UMKM DALAM PENYALURAN DANA ZIS DI BMT ARTHA BAROKAH IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA

Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Fakultas Agama Islam Prodi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasyahkan.

Atas perhatiannnya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum, wr.wb.

Pembimbing,

(4)

iii

PENYALURAN DAN ZIS DI BMT ARTHA BAROKAH IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : EBRI SAPUTRA NPM : 20120730129

Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Ekonomi dan Perbankan Islam dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima:

Sidang Dewan Munaqasyah

Ketua Sidang : Rozikan. S.E.I., M.EI (...) Pembimbing : Drs Moh mas’udi, M,Ag (...) Penguji : Asep Purnama Bahtiar. S.Ag, M.S.I (...)

Yogyakarta, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dekan,

(5)

iv Nomor Mahasiswa : 20120730129

Program Studi : EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“EFEKTIVITAS PROGRAM PENDAMPINGAN UMKM DALAM

PENYALURAN DAN ZIS DI BMT ARTHA BAROKAH IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA, merupakan karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 26 November 2016 Yang Membuat Pernyataan

(6)

v

dan Perbankan Islam (EPI) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta telah menyelenggarakan Seminar Proposal seorang mahasiswa:

Nama : Ebri Saputra NPM : 20120730129

Jurusan-Prodi : Ekonomi dan Perbankan Islam

Judul :EFEKTIVITAS PROGRAM PENDAMPINGAN UMKM DALAM PENYALURAN DANA ZIS DI BMT ARTHA BAROKAH ( Imogiri Bantul Yogyakarta)

Dengan Tim Seminar Proposal

Ketua : Halimah Tusadiyah S PD.I (...) Pembimbing : Drs. Moh. Mas’udi, M,Ag. (...) Pembahas I : Khoerul Riskon (...) Pembahas II : Widya Ahmad Amin (...)

Mengetahui, Ketua/Sekretaris Jurusan-Prodi EPI

Syarif As’ad, S.EI., M.SI

Yogyakarta, 22 Juli 2016 Ketua Sidang

(7)

vi

orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah

orang yang mengetorinya”

(Q.s Asy-syam (91]:8-10)

“Hidup tidak Hanya dibangun oleH kekuasaan saja, tapi juga

oleh mimpi-mimpi”

(martin luther king)

“tak ada alasan yang dilontarkan untuk membantu orang

(8)

vii

memberikan cinta, kasih sayang, dan selalu memberi dukungan serta doa yang engkau panjatkan kepada Allah disetiap saat kepada saya putra kedua.

2. Kaka perempuan saya Yulizah yang telah berjuang, berkorban serta membimbing saya semoga kebaikan serta keberkahan selalu menyerertakan disetiap langkahnya

3. Kepada adik-adikku tersayang Aris Munandar, Ari Wibowo dan yang paling bungsu Siswono yang selalu memberi semanngat.

4. IMM Komisariat Fakultas Agama Islam, bergerak untuk peradaban adalah sebuah nilai yang telah menempa kader ikatan menuju cita-cita Muhammadiyah. Terimakasih teman-teman pimpinan komisariat FAI yang selalu ceria dalam membina kader-kadernya.

5. Hizbul Wathan UMY yang telah banyak mengajarkan apa itu sebuah permulaan untuk mencapai suatu harapan, diajarkan oleh pengalam di kuatkan dengan tantangan dan disatukan oleh tujuan (tetap jaya selalu) 6. IMM KORKOM UMY yang telah banyak memberikan kenyaman dalam

mencapai suatu tujuan bersama, terimah kasih atas kesetiannya dalam menjaga persaudaraan kita.

7. Terimah kasih juga untuk teman-teman bidang soasial ekonomi, arief Sitegar SE.I, Arifit Ranufa, Dadang Azhari, Isna Era, Hasbi Huzairi dan Widya Ahmad amin. Terimah kasih telah bersama dalam membagkitkan gairah sosial.

8. EPI C 2012. Perkuliahan tidak hanya di kelas, berjuang bersama adalah teori yang di ajarkan ketika Makrab 2012, tapi pertemanan selalu muncul dimanapun kita berada.

(9)

viii

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan kesehatan dan shalawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan teladan hidup yang baik, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Program Pendampingan UMKM Dalam Penyaluran Dan Zis Di Bmt Artha Barokah (Imogiri Bantul Yogyakarta)

Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari beberapa pihak. Maka, sudah sepantasnya apabila pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1.Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto M.A. selaku rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2.Bapak Mahli Zainuddin Tago, M.Si. selaku Dekan Fakultas Agama Islam 3.Bapak Syarif As’ad, SE.I., M.Si selaku Kepala Jurusan Ekonomi dan

Perbankan Islam

4.Ibu Miftha Khasanah, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama menempuh ilmu di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

5.Bapak Moh. Mas’udi M,Ag, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan waktu dan bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

6.Untuk semua dosen Fakultas Agama Islam Jurusan Prodi Ekonomi dan Perbankan Islam UMY yang telah mengajar dan memberikan ilmu.

7.Untuk pegawai TU, terima kasih telah melancarkan dan mensukseskan segala persyaratan dalam skripsi ini

(10)

ix

Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan atas amal baik yang telah mereka lakukan untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Yogyakarta 26 November 2016

(11)

x

NOTA DINAS ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

(12)

xi

B. Zakat Produktif... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian zakat produktif ... Error! Bookmark not defined. 2. Konsep Pengelolaan Zakat ... Error! Bookmark not defined. 3. Konsep Pengelolaan Infak dan ShadaqahError! Bookmark not defined. 4. Penyaluran Dana ZIS ... Error! Bookmark not defined. 5. Potensi, Peranan ZIS Dalam Ekonomi IslamError! Bookmark not defined. 6. Tujuan Dan Hikmah ZIS ... Error! Bookmark not defined. 7. Pengelolaan Zakat Dalam Tradisi Islam Error! Bookmark not defined.

8. Pendistribusian Dan Pendayagunaan Dana ZakatError! Bookmark not defined. 9. Hukum Zakat Produktif... Error! Bookmark not defined.

(13)

xii

A. Gambaran Umum BMT Artha BarokahError! Bookmark not defined. 1. Sejarah Berdirinya BMT Artha BarokahError! Bookmark not defined. 2. Sekilas Tentang Tentang Baitul Maal ... Error! Bookmark not defined. 3. Visidan Misi ... Error! Bookmark not defined. 4. Budaya Kerja ... Error! Bookmark not defined. B. Hasil Dan Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Peran BMT Artha Barokah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined. 2. Dampak pendampingan BMT Artha Barokah terhadap

perkembangan UMKM ... Error! Bookmark not defined. BAB VI PENUTUP ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Buku ... Error! Bookmark not defined. B. Skripsi dan Jurnal ... Error! Bookmark not defined. C. Majalah ... Error! Bookmark not defined. D. Internet ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL

(14)

xiii

(15)

xiv

Gambar 4. 1Struktur OrganisasiBMT Artha Barokah Error! Bookmark not defined.

(16)

xv

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data melalui teknik pendekatan obsevasi, wawancara, dokomentasi serta informasi yang bersangkutan dalam membantu peneliti.Teknik ini dilakukan ketika peneliti berada dilapangan bersifat menggambarkan atau menganalisa data di suatu tempat secara terperinci sesuai permasalahan yang di perlukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini terdapat hal yang menarik yang ada di BMT Artha Barokah Imogiri Yogyakarta, dalam menyalurkan dana zakat untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha kecil masyarakat dengan cara memberikan pendampingan, memberi motivasi serta peminjaman modal menggunakan dana Zakat, Infak dan Shadaqah yang telah di tentukan oleh penyalur. Pengembangan yang dilakukan dalam penyaluran dana zakat di bidang produktif, BMT Artha Barokah menerapkan dua cara yaitu bina ekonomi masyarakat (Bem) tumtuh dan bina ekonomi masyarakat (Bem) mandiri. Dengan pembagian seperti ini BMT merasa sangat efektif dalam meningkatkan usaha yang di lakukan oleh para pelaku usaha.

(17)

xvi

(18)

xvii

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No: 158/1987 dan 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

أ Alif - Tidak dilambangkan

Ba b be

Ta t Te

ṡa ṡ es (dengan titik di atas)

ج Jim J Je

ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah)

Kha Kh Ka dan ha

د dal d de

al zet (dengantitik di atas)

Ra r Er

Zai z Zet

sin s Es

Syin Sy Es dan ye

(19)

xviii

ع ‘ain ‘... Koma tebalik di atas

gain g Ge

ف Fa f Ef

Qaf q Ki

Kaf k Ka

lam l el

Mim m Em

nun n en

Wau w we

ha h ha

ء Hamzah ... Apostrof

Ya y ye

2. Vokal

a. Vokal Tunggal

A. Tanda B. Nama C. Huru Latin D. Nama

__َ___ Fathah A A

_____ Kasrah I I

(20)

xix E. Tanda dan

Huruf F. Nama G. Huru Latin H. Nama

.... Fathah Ai a dan i

.... kasrah au a dan u

Contoh:

ك Ditulis Kataba

ف Ditulis fa’ala

ك Ditulis ukira

Ditulis ya habu Ditulis su’ila

3. Maddah

Harakat dan huruf Nama Huruf dan tanda Nama

. .... . ... fathah dan alif atau ya

a dan garis di atas

. .... Kasrah dan ya i dan garis di atas

. .... ḍammah dan wau

(21)

xx

Ditulis R m

Ditulis Q la

Ditulis Yaq lu

4. Ta Marbutah

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua yaitu:

1. Ta marbutahhidup

2. Ta marbutah yang hidupataumendapatharkatfathah, kasrah, dandammah, transliterasinya adalah /t/

3. Ta marbutah yang matiataumendapatharkatsukun, transliterasinyaadalah /h/

(22)

xxi

Ditulis al-mad nah al-munawwarah

Ditulis ṭalḥah

5. Syaddah (tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf sama dengan huruf yang diberi tanda tasydid.

Contoh:

َ Ditulis Rabban

َ Ditulis Nazzala

Ditulis al-birru

ج Ditulis al-ḥajju

(23)

xxii

alif lam ( ). Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf /1/ diganti dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.

Baik diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sandang.

Contoh:

ج َ Ditulis ar-rajulu

َ Ditulis as-sayyidatu

َ Ditulis asy-syamsu

Ditulis al-qamaru

(24)

xxiii

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun hanya berlaku bagi hamzah yang terletak ditengah dan diakhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.

Contoh:

ء َ Ditulis An-Nau-u

ء ش Ditulis Syaiun

إ Ditulis In

أ Ditulis Umirtu

كأ Ditulis Akala

8. Penulisan kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis

(25)

xxiv

-Wa innall ha lahuwa khairur -raziqīn.

ف أف Ditulis -Fa aufū al-kaila wa al-mīzān. -Fa auful-kaila wal-mīz n.

ه Ditulis Bismillāhi majrēhāwa murs h

ع جح َ ع ه ا إ

Ditulis -Wa lillāhi ‘alan-nāsihijju al-baiti man-istaṭā’a ilaihi sabīlā.

9. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital dikenal, namun dalam transliterasi ini huruf tersebut dipergunakan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya:

Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf yang nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh:

ََإ Ditulis Wa m Muhammadun ill rasul

(26)

xxv

-Syahru Ramaḍanal-lazi unzila fīhil -Qur’ānu.

فأ ء Ditulis -Wa laqad ra’āhu bi al-ufuq al-mubīni

-Wa laqad ra’āhu bil-ufuqil-mubini.

(27)
(28)

xv

oleh BMT Artha Barokah Imogiri Bantul Yogyakarta dalam meningkatkan dan mengarahkan pelaku usaha dalam mengembangkan usaha yang di kerjakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data melalui teknik pendekatan obsevasi, wawancara, dokomentasi serta informasi yang bersangkutan dalam membantu peneliti. Teknik ini dilakukan ketika peneliti berada dilapangan bersifat menggambarkan atau menganalisa data di suatu tempat secara terperinci sesuai permasalahan yang di perlukan oleh peneliti.

Dalam penelitian ini terdapat hal yang menarik yang ada di BMT Artha Barokah Imogiri Yogyakarta, dalam menyalurkan dana zakat untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha kecil masyarakat dengan cara memberikan pendampingan, memberi motivasi serta peminjaman modal menggunakan dana Zakat, Infak dan Shadaqah yang telah di tentukan oleh penyalur. Pengembangan yang dilakukan dalam penyaluran dana zakat di bidang produktif, BMT Artha Barokah menerapkan dua cara yaitu bina ekonomi masyarakat (Bem) tumtuh dan bina ekonomi masyarakat (Bem) mandiri. Dengan pembagian seperti ini BMT merasa sangat efektif dalam meningkatkan usaha yang di lakukan oleh para pelaku usaha.

(29)

xvi

The research using a qualitative-descriptive methods, and the technique of accumulation data by means of observation approachment, an interview, a documentation with information be concerned with the objects for helping the researcher. the characteristic of technique in the range is to describe or data analyze which detailed that apropriated with the problems which researcher need.

In this research that something interesting in the BMT Artha Barokah Imogiri Yogyakarta, to distributed the zakat fund for incresed and developted a small effort for the people with efforts, giving motivation and a loan by the zakat fund, infaq, and Shadaqah which fixed by a distributor. A development is to do by distributed zakat fund in the productive sector, BMT Artha Barokah applied 2 methods; economic buildings of People (Bina Ekonomi Masyarakat) Tumtum and Economic buildings of people (Bina Ekonomi Masyarakat) Autonomous. By the distribution, BMT believe it can be effective ways to developing an effort that to do by the agent of trade.

(30)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Zakat adalah sebagai salah satu rukun Islam dan media yang paling tepat untuk menghubungkan antara yang kaya dan yang miskin, sekaligus berfungsi untuk membina ukhuwah islamiyyah. Kewajiban zakat dalam Islam memiliki makna yang fundamental. Selain berkaitan erat dengan aspek ketuhanan, juga ekonomi dan sosial. Di antara aspek-aspek ketuhanan adalah banyaknya ayat-ayat Al-Quran yang menyebut masalah zakat, termasuk di antara dua puluh tujuh ayat yang menyandingkan kewajiban zakat dengan kewajiban shalat secara bersamaan. Sedangkan dengan keadilan sosial, perintah zakat dapat dipahami sebagai satu kesatuan sistem yang tak terpisahkan dalam pencapaian kesejahteraan sosial-ekonomi dan kemasyarakatan. Di samping itu, zakat juga diharapkan dapat meningkatkan atau menumbuhkan perekonomian, baik dalam level individu maupun dalam sosial masyarakat. (Abdullah,2002:132).

(31)

keIslaman jati diri manusia, pada dimensi kesadaran etis dan moralitas yang terkait dengan realita sosial.

Menurut konsep fiqh zakat, rumusan mengenai zakat sebuah hasil ijtihad manusia. Di dalam Al-Quran hanya disebutkan pokok-pokoknya saja yang kemudian dijelaskan oleh hadis Nabi. Penjabaran dalam hal tersebut tercantum dalam kitab-kitab fiqh lama, tetapi nampaknya kurang relevan dengan keadaan zaman sekarang. Rumusan fiqh zakat yang diajarkan pada lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia hampir semuanya hasil ijtihad para ahli pada abad terdahulu. Rumusan itu dipengaruhi oleh situasi dan kondisi (setempat) pada zaman itu, sehingga rumusan tersebut banyak tidak sesuai lagi untuk digunakan pengelola zakat pada zaman modern ini. (Hidayat, 2010:7).

(32)

(Nasar, “Integrasi Pengelolaan Zakat Dalam UU No 23 Tahun 2011/11/September/ 2012”).

Menurut M. Dawam Raharjo kategori produktif akan mampu menghantarkan kepada hakekat zakat yang sebenarnya. Yakni sebagai ibadah dan dana sosial. Sedangkan dengan pendayagunaan zakat untuk konsumtif akan cenderung melanggengkan kemiskinan. Solusinya kemudian adalah dengan menerapkan konsep zakat produktif. Dengan menerapkan konsep seperti ini zakat dapat memecahkan masalah yang nyata atas kemiskinan yang masih dialami oleh sebagian masyarakat kita. (Raharjo,1999:459).

(33)

Sumber: Data Lapangan, 2013-2016 Diolah Gambar 1. 1 Penyaluran Dana ZIS

Dalam melakukan suatu pendampingan yang dilakukan oleh penghimpun dana telah bagus akan tetapi masih banyaknya kekurangan yang ada di lapangan itu sendiri seperti kurangnya tingkat silaturahmi sehingga masyarakat bingung dengan apa dan harus seperti apa yang akan dilakukan setelah pendampingan itu. Dari tingkat silaturahmi sendiri yang dilakukan oleh pengelola jarang dilakukan hanya ketika saat melakukan seminar atau materi kelas, oleh karena itu kelompok tersebut masih kurang semangat untuk datang ketika kelas atau materi, walaupun masih ada beberapa kelompok yang datang atau menghadiri kegiatan yang dilakukan oleh si penghimpun dana.

(34)

Untuk menyalurkan dana zakat dari muzakki untuk mustahiq terdapat lembaga penyaluran zakat yang memiliki tugas khusus menjadi amil zakat untuk mengelokasikannya, mendayagunakan, mengatur daya zakat, baik pengambilan maupun pendistribusian. Pengelolaan distribusi zakat yang diterapkan di Indonesia terdapat dua macam kategori yaitu kategori secara konsumtif dan distribusi produktif. Zakat produktif merupakan zakat yang diberikan kepada mustahiq sebagai modal untuk menjalankan kegiatan ekonomi dalam bentuk usaha yaitu mengembangkan tingkat ekonomi dan potensi produktifitas mustahiq (Qadir,2001:46).

Salah satu lembaga yang menyalurkan zakat produktif adalah BMT Artha Barokah. Selain menggarap segmen pasar. BMT Artha Barokah juga merambat ke sektor pertanian dan kerajinan disektor pertanian, BMT telah bermitra dengan kelompok tani Sekar Mulyo dan Lestari Mulyo di Selopamioro. Sedangkan di sektor usaha kerajinan BMT ini menggandeng beberapa pengrajin di sekitar Imogiri.Untuk menguatkan pendanaannya, BMT Artha Barokah juga menjalin kerja sama dengan LPPM-UGM (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat) untuk menyalurkan dana kepada UMKM yang ada di Imogiri dan sekitarnya. Ini juga dimaknai sebagai bentuk kepercayaan masyarakat kepada BMT (Nurhidayanto.blogspot.co.id).

(35)

DANA ZIS DI BMT ARTHA BAROKAH”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa optimal penyalurannya terhadap pengembangan ekonomi masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sistem pendistribusian dana ZIS di BMT Artha Barokah? 2. Bagaimana efektivitas pendampingan terhadap perkembangan ekonomi

kelompok?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan sistem pendistribusian dana ZIS di BMT Artha Barokah.

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektivitas pendampingan terhadap perkembangan ekonomi kelompok

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis

(36)

2. Manfaat Praktis

Dapat memberi masukan pada lembaga keuangan itu sendiri untuk meningkatkan mutu lembaga dan memperbaiki kinerja dan mekanisme dalam memperdayaakan ekonomi kalangan menengah atau UMKM yang dibina oleh lembaga tersebut.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Cecep Suyudi ”Strategi Nirlaba Dalam Upaya Pemberdayaan

UMKM (Studi Kasus Pada Lembaga Nirlaba Syariah Masyarakat Mandiri

Parung Bogor). Adapun tujuan dari skripsi ini adalah memahami dan meneliti

lebih jauh dilembaga keuangan syariah dalam upaya pemberdayaan UMKM, dan untuk mengetahui keunggulan strategi yang dikembangkan masyarakat mandiri.

(37)

Tesis Saifulloh (2012) yang berjudul “ pengolalaan Zakat Dalam

Pemeberdayaan Masyarakat (studi kasus pada laz rumah zakat kota semarang” dengan memanfaatkan dana zakat dengan baik dapat memajuhkan kesejahteraan masyarakat dalam meningkatkan perkembangan ekonomi bagi seluru masyarakat pada umumnya. Agar dapat menggunakan dana zakat dengan baik demi menungjang kesenjangan sosial, perlu diadakannya utau pengelolaan zakat yang sesuai dan profesional dalam penyalurannya kepada masyarakat dengan berkerja sama dengan pemerintah. dan hal inipun telah dilakukan oleh pengelola rumah zakat kota Semarang dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Sistem pengelolaan Rumah Zakat kota Semarang telah berjalan dengan baik dalam pengumpulan dan pendistribusian maupn pendayagunaan zakat yang mana diharapkan oleh parah penerimah manfaat.

Jurnal oleh Mila Sartika (2008) Vol 11. No 1. “penelitian ini berjudul pengaruh pendayagunaan Zakat produktif terhadap pemebrdayaan mustahiq

(38)

ini tertuju ke seberapa besar pengaruh jumlah dana zakat disalurkan dalam kegiatan produktif pada tahun 2007. ( Vol 11 No. I Juli 2008).

(39)

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Efektivitas

1. Pengertian efektivitas

Efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian menurut Hidayat yang menjelaskan bahwa “efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan bahwa seberapa jauh target (kualitas,kuantitas dan waktu) telah tercapai. Di mana semakin besar prosentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”. (http://www.blogspot.com diakses tanggal 23 Oktober 2016 pukul 23:00 Wib).

(40)

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dikategorikan efektif itu ketika seseorang melakukan apa yang diinginkannya sesuai dengan harapan atau tujuan yang ia kehendaki atau sesuai dengan harapan yang dapat menimbulkan rasa senang atau bahagia dinamakan efektif. 2. Indikator Efektif

Adapun beberapa indikator agar suatu tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien yaitu:

a. Adanya tim organisasi dalam proses manajemen, diperlukan adanya sebuah pengorganisasian yang baik. Apabila tim dari organisasi yang ada dapat berperan dan bekerja sama dengan baik, maka tujuan yang akan dicapai dapat berlangsung secara efektif efisien.

b. Perolehan prestasi yang didapat suatu manajemen yang baik dapat terlihat dari perolehan prestasi yang didapat. Artinya, semakin banyak prestasi yang didapat, berarti proses manajemen yang berlangsung dapat tercapai dengan optimal, serta tujuan yang dicapai juga tercapai secara efektif dan efisien. Demikian pula berlaku sebaliknya, apabila perolehan prestasi yang didapat hanya sedikit maka proses manajemen yang berlangsung belum tercapai secara optimal.

(41)

sebaliknya, apabila kualitas yang telah dicapai kurang baik, maka proses manajemen yang berlangsung belum dapat maksimal dan tujuan yang dicapaipun belum dapat tercapai secara efektif dan efisien.

d. Tipe kepemimpinan juga mempengaruhi suatu manajemen. Dalam hal ini, tipe kepemimpinan yang bersikap adil, memberi sugesti, memberi dukungan, bertindak sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai sumber insiprasi, sebagai pelindung, dan sebagai atasan sangatlah diperlukan. Hal tersebut diperlukan karena akan mempengaruhi tingkat ketercapaian tujuan. Apabila kepemimpinan yang ada dalam sebuah manajemen dapat berlangsung baik, maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

B. Zakat Produktif

1. Pengertian zakat produktif

(42)

Indonesia dengan Undang-Undang No 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat menggunakan sistem sukarela. Model kelembagaan yang dianut adalah multi lembaga yang tidak memisahkan fungsi pengumpulan dan pendistribusian. Terdapat dua subjek pengelola zakat formal (pemerintah) dan non-formal (masyarakat). Lembaga formal pengelola zakat adalah Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk di tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan. UU No 38 Tahun 1999 juga memberikan kewenangan kepada lembaga amil zakat (LAZ) untuk melakukan pengelolaan zakat.

(43)

2. Konsep Pengelolaan Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam, oleh sebab itu hukumzakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti,shalat,haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Quran dan As-Sunah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.

Menurut bahasa harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya. Menurut syara’ harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan dikuasai). Menurut ghalibnya (lazim) sesuatu dapat disebut maal (harta) apabila memenuhi dua syarat yaitu: a) Dapat dimiliki, dihimpun, disimpan, dan dikuasai.

b) Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya, misalnya rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, dan lain sebagainya. (Zahron, Akutansi ZIS 2013:3-4).

3. Konsep Pengelolaan Infak dan Shadaqah

(44)

konsep pengelolaan dana zakat. Namun demikian praktek pengelolaan dana zakat, infak dan shadaqah sudah begitu populer di Indonesia sehingga seolah-olah dana zakat, infak dan shadaqah (ZIS) tidak ada bedanya satu sama lain. Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang konsep zakat dan pengelolaannya, selanjutnya pada bagian ini akan dibahas tetang infak dan shadaqah, infak merupakan harta (materi) yang disunahkan untuk jumlah dan waktu yang tidak ditentukan. Penyalurannya juga tidak ditentukan oleh penerima, sedangkan shadaqah adalah harta non materil yang disunahkan untuk dikerjakan. Contohnya, senyum, menyingkirkan batu/paku dari jalanan dan lain sebagainya. Pengertian infak sebenarnya sama dengan pengertian shadaqah ,termasuk juga hukum-hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja kalau infak berkaitan dengan materi, shadaqah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non material. Secara akuntansi infak mungkin masih bisa untuk dihitung, sedangkan shadaqah tidak mudah melakukan kalkulasi secara tepat karena merupakan pemberian harta non material.

4. Penyaluran Dana ZIS

(45)

Hal pertama dalam pendistribusian zakat adalah dengan melakukan distribusi lokal atau dengan kata lain mengutamakan zakat yang berada di daerah lingkungan terdekat dengan lembaga zakat, dibandingkan dengan pendistribusian untuk wilayah lainnya: hal ini disebut sebagai centralistic, atau hubungan dengan lingkungan sekitar.

Salah satu pendapat yang masyhur tentang pendistribusian zakat yaitu bahwa pendistribusian zakat tergantung di mana harta itu berbeda dan bukan pemiliknya tinggal. Tetapi dalam masa saat ini pemilik harta umumnya tinggal di tempat di mana uangnya lalu diinvestasikan di ibu kota atau daerah lainnya. Dalam keadaan seperti ini maka distribusinya tergantung di mana pemiliknya tinggal dan di mana hartanya berada.

Landasan dasar dari semua ini adalah bahwa pendistribusian zakat dilakukan di tempat di mana tempat zakat tersebut dikumpulkan. Untuk menghormati hak tetangga (fakir miskin) yang tinggal di daerah yang sama. Juga ingin mengentaskan kemiskinan dan segala penyebabnya serta sebagai salah satu bentuk pelatihan bagi setiap daerah untuk bisa mandiri, hingga mengatasi permasalahan kemasyarakatan. (Qardhawi,2005:134,141)

5. Potensi, Peranan ZIS Dalam Ekonomi Islam

(46)

untuk menghapuskan kemiskinan masyarakat dengan menyadarkan sikaya akan tangung jawab sosial yang mereka miliki. Dalam bidang ekonomi zakat mencegah penumpukan kekayaan dalam tangan segelintir orang dan memungkinkan kekayaan untuk disebarkan sebelum sempat menjadi sangat besar dan berbahaya ditangan pemiliknya.

6. Tujuan Dan Hikmah ZIS

ZIS merupakan ibadah yang mempunyai dimensi ganda: trancendental dan horizontal. ZIS memeliki banyak hikmah, baik yang terkait dengan meningkatakan keimanan terhadap Allah SWT maupun peningkatan kualitas terhadap antara sesama manusia. Tujuan ZIS adalah perwujudan peningkatan terhadap Allah SWT, mensyukuri nikmatnya, menumbuhkan akhlak mulia dengan menciptakan rasa kemanusiaan untuk tolong menolong antara sesama, serta menjauhkan dari sifat kikir, rakus, dan juga menumbuhkan ketenangan hidup, dan mengembangkan harta yang dimiliki.Manfaat dari ZIS adalah menolong, membantu dan menolong serta membina kaum dhuafa maupun mustahiq lainnya kearah yang lebih baik dan lebih sejahtera serta dapat membantu mereka dalam beribadah kepada Allah secara baik serta menghindarkan mereka dari kekufuran nikmatnya.

(47)

7. Pengelolaan Zakat Dalam Tradisi Islam

Zakat adalah instrumen ilahiyah yang diwajibkan kepada kaum muslimin. Allah SWT. Berfirman dalam surah At-Taubah ayat 60 ada delapan golongan yang berhak menerima zakat yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, hambasahaya, orang yang berhutang, orang-orang dalam perjalanan dan para pejuang dijalan Allah (Ibnu Sabil).

Artinya “Sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat) itu hanya untuk orang-orang fakir, dan orang-orang miskin, dan amil-amil yang mengursinya, dan orang=orang mualaf yang dijinakan hatinya, dan untu khambah-hambah yang memerdekakan dirinya, dan orang-orang berhutang untuk (dipelajakan pada) jalan Allah. dan orang-orang musfir (yang keputusan) dalam perjalanan, (ketetapan hukum yang demikian itu ialah) sebagai satu ketetapan (yang datangnya) dai Allah. Dan (ingat) Allah maha mengetahui san maha bijaksana.(At-Taubah (9) 60).

(48)

8. Pendistribusian Dan Pendayagunaan Dana Zakat

Agar dana zakat yang disalurkan dapat berdayaguna dan berhasil guna maka pemanfaatannya harus selektif. Sedapat mungkin untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat produktif tanpa meninggalkan kebutuhan pemenuhan kebutuhan konsumtif. Hal lain yang harus diperhatikan juga adalah kebutuhan mustahik. Di beberapa ayat di dalam Al-Quran disebutkan bahwa pembayaran zakat untuk mustahik yang ada di lingkungan muzakki.

Namun, pemerataan kebutuhan mustahik diseluruh pelosok juga harus diperhatikan, untuk itu pendistribusian dan pendayagunan zakat termasuk harta selain zakat, dilakukan oleh lembaga amil zakat (LAZ) dengan memperhatikan, berdasarkan database yang ada di BKPZ (Badan Keuangan Pengelola Zakat), berdasarkan skala prioritas kebutuhan mustahik sesuai pedoman pendistribusian dan pendayaagunaan zakat yang ditetapkan oleh BKPZ nasional. Dalam mengelola zakat LAZ wajib mencatat data pengumpulan, pendistribusian, dan pedayagunaan zakat dan harta selain zakat. (Nana Mintarti,2005:76).

9. Hukum Zakat ProduktifPentingnya dasar zakat digambarkan dalam bentuk ayat berikut:

(49)

“Dan dirikanlah sembayang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul,supaya kamu diberi rahmat”. (Qs.An-Nur(24):56.) b) Dasar Dari Hadist

َ لاداو ةق ص ف ْو ْ م ُ ه ْفل ثْي ح ِ ا ْ فْم ساب ْبا

ِ ا ( .نافْهلا ةثاغا بُ هو ِ اف ْْ ا

ِ طبلو هن س ا صا ما

ْ ا َ لادا ثي ح ْغصلا ما ا ِ ط ي سلا و هف طو هج خ

سناو ه ي بو س ب لهسو سم ىاو سم با ةياو م هيل اف

)

Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra., secara marfu’ Nabi Saw. bersabda bahwa setiap kebaikan adalah sedekah. Dan pahala bagi yang menunjukkan atas kebaikan seperti yang mengerjakannya. Dan Allah menyukai terhadap orang yang tertimpa musibah.” (HR. Maqashidul Hasanah).

ةق ص َ ْيخَأ هْجو ِ سبت

Artinya:”senyumanmu terhadap wajah saudaramu bernilai shadaqah untuk mu”(H.R. Ibnu Hiban).

10.Anjuran Bekerja Dalam Al-Quran

Islam sangat menganjurkan kepada manusia agar bekerja mencari karunia Allah. Hal ini tertulis dalam beberapa ayat Al-Quran, yaitu : Surat At Taubah (9) Ayat 105, sebagai berikut :

(50)

Dalam Islam dianjurkan untuk menyeimbangkan antara beribadah kepada Allah dan mencari rejeki di dunia, sebagaimana tercantum dalam Surat Al Jumuah (62) Ayat 9-10, sebagai berikut :

Artinya“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”(Al Jumuah (62): 9)

Artinya “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al Jumuah (62): 10) 11.Pendayagunaan Zakat Produktif

(51)

C. Pemebrdayaan Ekonomi

Pemberdayaan adalah upaya memperkuat posisi sosial dan ekonomi dengan tujuan mencapai penguatan kemampuan umat melalui dana bantuan yang pada umumnya berupa kredit untuk usaha produktif sehingga umat (mustahik) sanggup meningkatkan pendapatannya dan juga membayar

kewajibannya (zakat) dari hasil usahanya. Pemberdayaan sebagian dari kelompok yang berhak akan harta zakat, misalnya fakir miskin, yaitu dengan memberikan harta zakat kepada mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu juga dengan memberikan modal kepada mereka yang mempunyai keahlian dalam sesuatu, sehingga dapat meneruskan kegiatan profesi, karena mereka tidak mempunyai modal tersebut. Semua ini dimaksudkan untuk memberdayakan harta, menggerakkan unsur-unsur produksi, menggali potensi sumber daya, meningkatkan tambahan penghasilan serta merealisasikan kekuatan ekonomi dan sosial masyarakat. (Khasanah,2010:198).

Usaha kecil dan menengah terdiri dari tiga kata yaitu; usaha, mikro kecil dan menengah. Dalam literatur yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian secara kata “usaha” adalah kegiatan yang menggerakan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, prakasa, ikhtiar atau dan upaya), untuk mencapai sesuatu. Untuk kata “mikro“ adalah kecil, tipis, sempit atau berkaitan dengan jumlah sedikit atau ukuran yang lebih kecil. Sedangkan untuk “kecil”

(52)

sebagainya) tidak besar. Serta kata “menegah” adalah yang berasal dari kata

dasar tengah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan tempat (arah,titik) di antara dua tepi (batas). Untuk kata syariah atau syariat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah SWT. Hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar berdasarkan Al-Quran dan Hadis.

(53)

Dalam Undang-Undang tersebut di atas disebutkan bahwa:

a. Kriteria usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yang sesuai undang undang.

b. Kriteria usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian atau usaha besar memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dalam undang-undang.

c. Kriteria Usaha menegah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan per tahun sebagaimna diatur dalam undang-undang.

Menurut Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1999 usaha menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat di mana kegiatan ekonomi tersebut mempunyai kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) lebih dari Rp 50.000.000,- sampai paling banyak Rp 500.000.000,. Namun hal tersebut masih menjadi perdebatan antar bank-bank di Indonesia (Suhardjono, 2005: 33). Menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995 tentang pengertian usaha kecil setidaknya berpenghasilan Rp 50.000.000,- dalam kurun waktu 1 tahun (Suhardjono, 2005: 35)

Kriteria-kriterianya adalah sebagai berikut:

1) Usaha mikro: maksimal aset 50 juta, dengan maksimum omset adalah 300 juta.

2) Usaha kecil: maksimal aset di atas 50 juta sampai 500 juta, omzet di atas 300 juta sampai dengan 2,5 milyar.

(54)

D. Indikator Pengembangan Usaha

Menurut Jeaning Beaver dalam Muhammad Sholeh, tolok ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan kecil dapat dilihat dari peningkatan omset penjualan.Tolok ukur perkembangan usaha haruslah merupakan parameter yang dapat diukur sehingga tidak bersifat nisbi atau bahkan bersifat maya yang sulit untuk dapat dipertanggungjawabkan. Semakin konkrit tolok ukur itu semakin mudah bagi semua pihak untuk memahami serta membenarkan atas diraihnya keberhasilan tersebut. Para peneliti pun sepakat pada peningkatan omset penjualan, pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan pelanggan sebagai pengukuran perkembangan usaha. (Mohammad Soleh, 2008: 26).

(55)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu merujuk pada prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah pengamatan wawancara,atau penalaran dokumen berupa data deskriptif dari subjek yang mempunyai pemahaman yang mendalam terkait objek yang akan diteliti sebagai gambaran akan pemahaman maupun konseptual terkait teori. (Moleong:2012,6)

.

B. Objek dan subjek penelitian

(56)

Dalam hal ini peneliti memilih salah satu dari beberapa yang telah mengikuti program pendampingan untuk dijadikan sebagai responden dalam satu program pendampingan yang telah di lakaukan. Kelebihan teknik sampling ini adalah pelaksanaannya mudah dan adanya stratifikasi dapat meningkatkan presisi dari sampel terhadap populasi

C. Sumber Data Utama

Sumber data utama dalam penelitan kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, baik berupa wawancara dan observasi selebihnya adalah data tambahan berupa dokumen. Data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari data asli atau pertama data ini didapat oleh peneliti dari hasil wawancara dengan manajer dan para peserta yang telah mengikuti program pendampingan dan selain itu, terdapat data tambahan dokumen atau laporan rekap program pendampingan yang telah dilaksanakan oleh objek penelitian yaitu BMT Arta Baraokah Imogiri, Bantul, Yogyakata.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

(57)

dilakukan. Penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur dalam wawancara dengan manajer atau penanggungjawab Baitul Maal dan para peserta yang mengikuti program pendampingan itu. Indikator poin wawancara menggunakan kriteria dari berbagai penilaian untuk mengetahui terkait dampak atau manfaat suatu program pendampingan dan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yaitu: a. Assesment (penilaian), untuk mengindetifikasi kebutuhan suatu

pendampingan,

b. Delivery (penyampaian), untuk melihat tujuan dari suatu program pendampingan,

c. Evaluation (evaluasi), untuk mengukur hasil dari suatu program pendampingan.

2. Observasi

(58)

3. Dokumentasi

Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, bografi, peraturan, kebijakan. Hasil observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh data-data dokumen. Peneliti akan menjadikan dokumen sebagai data untuk mengetahui program-program pendampingan yang telah dilaksanakan pada objek penelitian tersebut.

E. Metode Analisis Data

(59)
(60)
(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BMT Artha Barokah 1. Sejarah Berdirinya BMT Artha Barokah

BMT Artha Barokah berdiri pada 2 Juli 2007 berasal dari inisiatif pemuda dan para aktivis yang ada di daerah Imogiri terdiri dari remaja mesjid, pedagang, pegawai negeri sipil, pekerja serabutan dan pegawai swasta. Kemudian mendapatkan izin resmi Badan Hukum No: 38/BH/KPTS/IX/2008 pada tanggal 18 September 2008 dengan slogan “Nyaman Bersama Syariah”. Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah ini

(62)

barang sebagai penunjang operasional BMT Artha Barokah. Asal nama Artha yang berarti harta dan Barokah yang mempunyai makna manfaat dapat digunakan oleh orang lain. Diharapkan dengan berdirinya BMT Artha Barokah dapat menjadi lembaga keuangan syariah yang bisa mengayomi para anggotanya dengan dana yang terkumpul, serta bisa memberikan manfaat di kemudian hari dari dana yang dipinjamkan. Dengan telah lama berdirinya BMT Artha Barokah ini hingga saat ini terkumpul asset sebesar Rp. 6,000.0000.000,00 (Miliar). Kedepannya BMT Artha Barokah mempunyai impian yakni strategi pelebaran jaringan dan perluasan cabang. Untuk pelebaran jaringan BMT Artha Barokah bekerja sama dengan BMT yang lain yang ada di Yogyakarta maupun luar Yogyakarta.

(63)

Rekrutmen karyawan dilakukan di solo dan mendapat training di kantor pusat agar apa yang diinginkan oleh BMT bisa menjadi satu visi dan misi untuk karyawan baru di BMT Arta Barokah. (BMT Artha Barokah 20 Oktober 2016).

2. Sekilas Tentang Tentang Baitul Maal

Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga keuangan yang berlandaskan syariah. Sebagai lembaga keuangan baru yang berlandaskan syariah peran dan fungsi BMT mempunyai posisi yang strategis di tengah sistem perbankan konvensional yang dengan riba. Hal ini disebabkan BMT menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu satu sisi mengembangkan aspek sosial (Baitul Maal), dan di sisi lain mengembangkan aspek bisnis (Baitul Tamwil), dimana di dalam menjalankan kedua fungsi tersebut berlandaskan sistem syariah Islam.

Baitul Maal Artha Barokah adalah salah satu bagian dari lembaga yang menjadi penghimpun sekaligus penyalur dana berupa zakat, infak, shadaqah dan wakaf serta hibah. Didirikan melekat dengan pendirian BMT sehingga dengan sendirinya berjalan bersamaan pengelolaan BMT pada tahun 2008 yang dikelola secara terpisah dari Baitul Tamwil, namun masih belum diprioritaskan pengelolaannya secara maksimal.

(64)

mendapatkan Surat keputusan resmi dengan SK No.807/DD/SK-DIREKTUR/VII/2012 sebagai salah satu Mitra Pengelola Zakat Lembaga Amil Zakat Dari Yayasan Dompet Dhuafa Republika.Dengan Surat keputusan tersebut maka diharapkan pengelolaan akan lebih profesional dengan pembinaan dan supervisi dari Yayasan Dompet Dhuafa dengan program-program yang lebih baik agar semakin berprestasi dan bermamfaat bagi masyarakat umum dengan adannya kemitraan ini

3. Visidan Misi a. Visi

Menjadikan BMT yang terdepan, amanah, produktif dan kontributif berbasis syariah di Indonesia

b. Misi

1) Sebagai bagian lembaga penggerak ekonomi syariah

2) Meningkatkan pelayanan secara profesional, amanah dan saling menguntungkan.

3) Membantu mengembangkan dan fokus pada usaha mikro kecil dan menengah

4) Memberdayakan anggota dan masyrakat umum 4. Budaya Kerja

(65)

5. Srutktur Organisasi

Pengawas manajemen :1.Sutardi, A. MD OT

2.AgungBudiantoro,S.SI, M.SI 3. Ani Maruhah

Pengawas Syariah : 1. Husni Tamrin, S.E 2. Juani S.SI

Susunan pengurus

Ketua : Kasidi SE

Sekretaris : Inti Iriantina S.E

Bendahara : Sulastr Susunan Pengelolaan Pusat

Direktur : Kasidi S.E

Manajer oprasional : Istiqomah Isti H. L. MD Menajer Pembiayaan : Sulastri

(66)

Struktur Organisasi

Sumber : BMT Artha Barokah

Gambar 4.1Struktur Organisasi BMT Artha Barokah 6. Program Baitul Maal Artha Barokah

a. Program Ekonomi Umat

1) Bina ekonomi mandiri (BEM) adalah pemberdayaan ekonomi kaum dhuafa, baik pendampingan maupun permodalan

(67)

b. Program Pendidikan

1) Beasiswa yatim dhuafa yaitu program untuk pendidikan siswa berprestasi yang kurang mampu dari SD sampai dengan perguruan tinggi

2) Membangun keluarga utama yaitu program kajian rutin untuk seluruh civitas BMT dan masyarakat umum

3) Perpustakaan Arba peduli yang menyediakan buku-buku keislaman dan kewirausahaan

c. Program Wakaf

1) Wakaf uang yaitu digunakan untuk usaha produktif

2) Wakaf ambulance yaitu untuk biaya pembelian dan perawatan ambulan

d. Program Sosial

1) Tanggap bencana yaitu program tanggap bencana ketika ada bencana yang terjadi.

2) Bakti sosial yaitu program sosial untuk membantu masyarakat dalam bentuk tebar hewan qurban, tebar sembako gratis, parcel ramadhan dan pelayanan kesehatan gratis.

e. Program Bina Ekonomi Mandiri

(68)

dan pengetahuan hingga jadi maandiri, dan tahapnya melalui BEM tumbuh dan BEM mandiri. (Baitul Maal BMT Artha Barokah)

f. Kampung produktif kreatif

Yaitu rintisan kampung yang bisa produktif dan kreatif sehingga mampu menyejahterakan warga kampung dan sekitarnya, kegiatan meliputi sebagai berikut :

1) Pelatihan dan training.

2) Program yang relevan (Kandangisasi ternak, Pengelolaan sampah, kerajianan Tempe, kayu, perikanan, lokasi outbon ddll).

3) Pendampingan 1 bulan sekali selama 5 Tahun. 4) Semua warga produktif dan kreatif.

(69)

B. Hasil Dan Pembahasan

Lembaga Amil zakat merupakan lembaga untuk para muzakki bergerak di bidang sosial ataupun juga dapat membantu para pelaku usaha kecil dalam melakukan pembiayaan seperti, untuk modal usaha yang telah ditekuni atau baru akan membuka usaha. Akan tetapi lembaga Zakat juga mempunyai tanggung jawab dalam mengembangkan usaha-usaha produktif. Supaya dengan adanya lembaga amil tersebut dapat membantu para pelaku usaha kecil dalam meningkatkan atau bangun dari keterpurukan yang selama ini dialami oleh para pelaku usaha tersebut. Dengan cara seperti ini BMT Artha Barokah mendirikan lembaga yang khusus untuk pemberdayaan ekonomi umat atau pun sosial lainnya yaitu badan pengelola Zakat,Infak, Shadaqah serta Wakaf (ZISWAF).

(70)

adanya penambahan pembiayaan-pembiayaan seperti biasa karena menggunakan akad pembiayaan qardhul hasan.

Zakat dipandang dari segi kesejahteraan umat berdampak terhadap keadilan ekonomi, dimana zakat dapat berdampak terhadap kemandirian sosial. Zakat menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta (sosial distribusi). Zakat produktif dapat menolong dan membantu, membina , dan membangun kaum dhuafa yang lemah guna untuk memenuhi kehidupan pokoknya. Karena itu dalam Al-Quran mengatakan bahwa tidak boleh hanya berputar kepada orang kaya saja.Untuk itu perlu adanya pemahaman yang mendalam terhadap pendayagunaan zakat, artinya bahwa zakat didayagunakan untuk membangun kesejateraan umat. Untuk menyejahterakan umat kurang mampu perlu membangun inovasi baru yaitu, memberdayakan zakat dengan usaha produktif, dengan tujuan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat kurang mampu akan sangat terbantu.

Dengan adanya program seperti ini maka masyarakat sangat terbantu untuk mengembangkan usaha yang dijalani guna tercapainya suatu tujuan yang dapat menyejatherakan bagi kaum yang kekurangan modal. Dengan demikian BMT telah berhasil memasuki masyarakat yang lebih kecil dengan program-programnya yang ada di Baitul Maal untuk menyejahterakan rakyat kecil.

(71)

kecil menengah (UMKM) di mana tempat pelaku usaha tersebut. Selain itu pada tanggal 25 0ktober 2016 peneliti melakukan wawancara kepada direktur BMT bapak Kasidi karena ketika itu pihak maal yang mengelola baru masuk kerja menggantikan manajer lama karena keluar dari pekerjaan. Dan pada tanggal 28 Oktober 2016 peneliti kembali lagi ke BMT bertemu dengan manajer baitul maal mbak Astuti untuk mencari tahu tempat-tempat pelaku usaha yang di dampingi oleh pengelola dana. Peneliti lebih sering ke UMKM dibandingkan ke BMT disebabkan peneliti lebih banyak membutuhkan data kepada pihak pelaku usaha atau UMKM jadi peneliti beberapa kali bersilaturahmi untuk melakukan wawancara guna melengkapi data-data yang ada. Berikut ini hasil wawancara selama peneliti berada dilapangan.

1. Peran BMT Artha Barokah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM)

(72)

BMT membentuk jiwa atau karakter pelaku usaha supaya dapat menjadi pelaku usaha yang benar-benar berkembang dari usaha yang sebelumnya.

BEM Tumbuh sendiri dibina oleh pihak BMT selama satu tahun setiap kelompok untuk membentuk karakter dan membentuk supaya menjadi pengusaha yang sesuai dengan harapan walaupun sudah mempunyai usaha sebelumnya untuk mengembangkan usaha yang ada dan untuk pengembangan usaha supaya menjadi ekonomi mandiri, BEM Tumbuh itu didampingi selama satu tahun untuk mencapai target bem Mandiri. Dalam pembinaan ini pihak pengelola berkerja sama dengan orang-orang yang sudah berpengalaman di setiap bidang baik itu dalam bidang kemasan atau tata cara pemasaran itu sendiri. Sedangkan Bina Ekonomi Masyarakat Mandiri dari pihak pengelola hanya meneruskan dari BEM tumbuh itu sendiri, dan anggota bina ekonomi mandiri sekarang berjumlah 60 orang yang masih dalam proses dari ekonomi tumbuh itu, setelah itu dari ekonomi mandiri itu sendiri ketika sudah mapan akan digiring kepada pembiayaan tamwil supaya dapat bagi hasil dan tidak lagi ke ekonomi mandiri.

(73)

dan disana diadakan sejenis workshop dan diberikan tata cara bagaimana produk kita di pasaran itu sesuai dengan kebutuhan masyrakat dan dalam mencapai target tersebut pengelola dana ZIS mempunyai tanggung jawab juga dalam mencapai target yang diinginkan selain memberikan motivasi dan semangat kepada pelaku UMKM juga harus tetap melakukan langkah-langkah seperti berikut:

a. Pendampingan

Pendampingan yang dilakukan oleh pengelola merupakan salah satu hal yang penting dalam mencapai yang diinginkan oleh pengelola, karena untuk mencapai target pengelola tidak hanya memberi modal akan tetapi juga harus benar-benar melakukan pendampingan dari awal sampai waktu yang telah disepakati untuk dapat mengontrol seberapa besar perkembangan usaha tersebut.

b. Pengawasan

(74)

c. Kunjungan

Perlu diadakannya suatu kunjungan oleh pihak BMT Artha Barokah kepada pelaku usaha tersebut untuk mengklarifikasi sudah sejauh manakah usaha itu berjalan dan kendala apa yang dihadapi oleh para pelaku usaha tersebut.

Melalui hal seperti itu maka BMT dapat membangkitkan semangat para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bagi penerima dana tersebut untuk lebih berkembang dan membangkitkan motivasi kerjanya. Karena UMKM selain menerimadana juga dapat berbagi keluh kesah terhadap kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha. Walaupun cara yang dilakukan itu sederhana akan tetapi menjadi sangat perlu dilakukan oleh BMT kepada pelaku usaha karena dengan cara itu dapat membangkitkan semangat untuk lebih giat lagi dalam mengembangkan usaha yang dilakukan. BMT juga dalam menjalankan program-program pemberdayaan ekonomi kecil sangat kesulitan dalam mencari data UMKM yang sesuai dengan harapan atau masuk dalam kategori yang telah menjadi target utama oleh pengelola untuk dilakukan pembiayaan kata Bapak Kasidi selaku direktur BMT Artha Barokah.

(75)

usaha apa yang telah dilakukan oleh pelaku usaha baru kami melakukan pembiayaan. UMKM yang dibiayai tersebut tidak dikenakan sistem bagi hasil akan tetapi hanya mengangsur setiap bulannya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak pengelola dan penerima manfaat dan pembiayaan itu juga menggunakan aqad qardul hasan jadi tidak ada bagi hasil dalam angsuran tersebut”.(wawancara bapak Kasidi Jum’at 28 Oktober 2016).

Pihak penyalur dana selain melakukan cara pendampingan, pengawasan dan kunjungan BMT juga melakukan cara-cara yang untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman seperti mengajarkan tatacara bagaimana membuat buku pengeluaran dan pemasukan yang walaupun sederhana akan tetapi sangat bermanfaat bagi pengembangan pelaku UMKM itu sendiri. BMT selain melakukan suatu pendampingan usaha BMT juga mengajarkan para pelaku usaha tatacara membuat laporan keuangan untuk menunjang pengetahuan dalam pengembangan usaha tersebut supaya dapat mengatur pengeluaran agar tidak tercampur mana untuk kebutuhan usaha dan mana untuk kebutuhan sehari-hari.

(76)

yang kebanyakan masyarakat menegah ke bawah akan sulit keluar dari garis kemiskinan. Karena tujuan pemberdayaan sendiri adalah memperkuat masyarakat lemah baik dalam aspek internal maupun dalam aspek eksternal. Dalam aspek internal membantu memperkuat mental atau persepsi dengan berjuang menuju arah yang lebih baik dan lebih berkembang dari yang sebelumnya. Sedangkan dalam aspek eksternal dilakukan dengan cara menolongnya keluar dari struktur sosial yang terus menindasnya (Suharto,2009:60).

BMT Artha Barokah dalam penghimpunan dana juga bekerja sama dengan Dompet Dhuafa Yogyakarta, dan juga berkerja sama baik cara penghimpunan maupun secara pendampingan itu sendiri di mana pihak BMT mencari pelaku usaha dari Dompet Dhuafa mendapat pekerjaan di pendampingan itu atau ketika menyediakan pemateri ketika materi kelas, dan juga pihak dompet dhuafa juga sering melakukan survei ke rumah-rumah para pelaku usaha untuk memberikan arahan guna untuk melihat seberapa jauh perkembangan usaha yang dijalani oleh para pelaku tersebut.

(77)

langsung untuk menggali segala hal tentang UMKM yang akan dibiayai. Dalam hal ini pihak BMT dapat melihat langsung mana UKM yang layak dan cocok untuk dibiayai. Pendistribusian dana ZIS sendiri lebih banyak kepada fundraising untuk modal kerja. Selain untuk modal kerja dana ZIS juga disalurkan dengan beberapa cara yaitu seperti santunan, baksos beasiswa dan lain sebagainya.

Distribusi dalam perekonomian syariah Islam adalah mencakup dalam pengaturan kepemilikan unsur-unsur produksi dan sumber-sumber daya kekayaan bagi keadilan masyarakat umum. Dalam masalah ini zakat mempunyai peran penting dalam kajian distribusi. Masalah zakat dan distribusi adalah masalah yang berhubungan dengan jaminan sosial. Tanggung jawab dalam jaminan sosial ini merupakan tanggungjawab antara masyarakat, individu dan pemerintah, termasuk dalam juga lembaga-lembaga filantropi.

(78)

bekerja secara bersama saling membantu satu sama lain layaknya seperti saudara.

Tabel. 4. 1Pemasukan Dana ZISWAF

(79)

8 bagi hasil tahun 2013-2016 di atas merupakan dana yang terkumpul dari hasil dana sosial masyarakat untuk digunakan pada penggunaan soasial. Dari hasil analisis penulis bahwa data pemasukan dana sosial dari tahun ketahun tingkat kepercayaan masyarakat semangkin menambah untuk dapat disalurkan melalui BMT Artha Barokah itu sendiri.

(80)

2 Program Dana

(Sumber data dari Bmt Artha Barokah di Olah)

Walaupun dana untuk ekonomi umat mengalami penurunan setiap tahunnya akan tetapi untuk program pendampingan sendiri pun masih tetap seperti yang awal tidak ada perubahan sama sekali dalam proses pendampingan tersebut. Masyarakat juga masih mempercayakan dana sosialnya untuk tetap dikelola oleh BMT itu sendiri.

(81)

mikro kecil menengah dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan pola yang dibangun melalui program-program pemberdayaan yang ada. Tentu dengan adanya dana zakat dan adanya program tersebut maka UMKM yang dibiayai atau didampingi sangat terbantu dari segi pengembangan usaha yang telah ditekuni dari sebelumnya. Ada juga beberapa pelaku usaha dapat mempekerjakan ibu-ibu yang ada di sekitar perumahan atau di kawasan itu yang membutuhkan pekerjaan, jadi secara tidak langsung pendapatan juga mengalami peningkatan dari sebelumnya.

Skema penghimpunan dan penyaluran dana untuk usaha produktif,

Gambar 4.2 Skema Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Untuk Usaha Produktif.

Dalam proses penyaluran dana itu pihak BMT sebenarnya mengalami kesulitan dan benar- benar harus sesuai dan lulus seleksi sesuai dengan yang telah penulis paparkan. Sedangkan untuk penghimpunan pihak BMT yang peneliti wawancarai juga mempunyai kesulitan, seperti yang peneliti dapatkan dalam wawancara dengan pak Kasidi selaku direktur pada tanggal 22 oktober 2016,

Lembaga

Pengelola Zakat

Untuk

Usaha Internal dan

(82)

“Sebenarnya dalam pengumpulan dana itu sendiri kami juga mempunyai kesulitan mas, seperti kesulitan untuk menyadarkan masyarakat untuk membayar zakat, infak serta shadaqah itu sendiri, dan untuk penyalurannya juga kami sangat kesulitan dalam penyarian data UMKM yang benar-benar siap untuk dibiayai dan tentunya yang masuk dalam kategori kaum dhuafa atau penerima dana tersebut”.

Jadi untuk lembaga pengelola zakat yang ada di BMT sendiri juga mempunyai kendala dalam pencarian dana juga tidak serta-merta dana zakat infak shadaqah terkumpul begitu saja perlu proses dan kerja keras dalam pengumpulan dana itu, selain pengumpulan dana, BMT juga kesulitan untuk mencari UKM yang benar-benar ingin diajak kerja sama dalam hal ini.

Tabel. 4. 3 Data Penerima Manfaat Ekonomi Mandiri Kelompok Angkringan

No Nama Cp Alamat Modal

usaha

1 Wibowo 087739806555 Karangtalun RT 01,Sriharjo,Bantul

5 Fendi Usman 087839400082 Karang Semut 6

Sujiyanto 087738051282 Bendo Wukirsari Imogiri Bantul 7 Siti Sarmingah 089657477161 Demi Manggung

Wukirsari RT 04

(83)

Imogiri 0,- (sumber data: Bmt Artha Barokah)

(84)

Walaupun dari pihak BMT belum pernah mengadakan sosialisasi tentang uang zakat sendiri untuk modal pembiayaan, akan tetapi masyrakat pernah atau sudah mengetahui tentang pembiayaan itu sendiri dari mulut ke mulut sesama masyarakat jadi dari pelaku usaha sudah sedikit paham soal pembiayaan pendampingan itu sendiri, sehingga dari pihak penyalur dana tidak terlalu sulit untuk menjelaskan soal pembiayaan untuk usaha produktif itu sendiri untuk lebih belajar dan dapat mengembangkan usaha yang ditekuni.

Dengan adanya tambahan modal zakat produktif maka para pelaku usaha kecil sangat terbantu, karena dalam pembiayaan zakat produktif sendiri tidak adanya tambahan angsuran seperti biasanya masyarakat sangat menyambut senang program yang dilakukan oleh pengelola zakat.

2. Dampak pendampingan BMT Artha Barokah terhadap perkembangan UMKM

Konsep pemberdayaan ekonomi umat yang dimaksud dengan pemberdayaan dana qardhul hasan, di mana dana zakat disalurkan untuk konsep pemberdayaan ekonomi kreatif. Pendayagunaan dana qardhul hasan adalah untuk pemanfaatan dana (zakat,infak dan

(85)

yang kurang beruntung (golongan asnaf). Dengan adanya pemberdayaan ini diharapkan akan tercipta kesadaran serta membentuk sikap individu dan kelompok menuju kemandirian.

Dengan demikian, pemberdayaan adalah memperkuat posisi sosial dan ekonomi dengan tujuan mencapai penguatan kemampuan umat melalui dana bantuan yang pada umumnya berupa kredit untuk usaha produktif sehingga mustahiq sanggup meningkatkan pendapatannya dan juga membayar kewajibannya (zakat) dari hasil usahanya atas kredit yang dipinjamkan. Dari hasil usahanya atas kredit yang dipinjamkan supaya dapat membantu kelompok lain yang membutuhkan sehingga roda perekonomian yang ada di Indonesia terus berkembang dan dapat saling tolong menolong sesama manusia pada umumnya.

(86)

Tabel. 4. 4 Data Penerima Manfaat Kelompok Kayu

No Nama Cp Alamat Penghasilan/bln 1 Sumarji - Sukorame

Mangunan 2 Ngatiran 087839815014 Sukorame

Mangunan

Rp.900.000,-

3 Jiono 081904178272 Sukorame Mangunan

Rp.1000.000,-

4 Sukimin 087839261353 Sukorame Mangunan

7 Sugiyadi 085325667514 Sukorame Mangunan

Rp.1.500.000,-

8 Piaman 082323440913 Sukorame Mangunan

(sumbe data BMT Artha Barokah)

(87)

semua ketua kelompok yang didampingi BMT Artha Barokah, akan tetapi kelompok yang benar-benar merasa sangat-sangat belum ada perubahan secara signifikan ialah kelompok kayu yang berada di Desa Sukorame itu sendiri sedangkan dari hasil pemaparan kelompok yang lain sudah cukup efektif untuk program yang ada walaupun masih ada kekurangan.

Kekurangan atau hambatan yang dihadapi oleh kelompok kayu tersebut adalah untuk pendapatan tidak terlalu berpengaruh hampir tidak ada bedanya dengan yang sebelumnya karena tidak ada pendampingan yang khusus buat kelompok kayu walaupun telah di dampingi oleh pihak BMT. Akan tetapi secara kualitas dan semangat untuk bekerja mengalami peningkatan dari sebelumnya. Selain pendapatan tidak terlalu meningkat kendala yang dihadapi adalah dengan pinjaman 1.000.000 untuk usaha kayu sendiri tidak mencukupi kebutuhan yang di perlukan seperti membeli peralatan dan membeli kayu yang dibutuhkan itu belum mencukupi. Menurut bapak Ngatiran yang peneliti wawancarai pada Jum’at 28 Oktober

2016

(88)

Selain tidak merasa mengalami pendapatan yang mendasar kelompok kayu juga mempunyai kendala soal pemasaran yang dirasa kurang adanya chanel yang diberikan oleh BMT sehingga masih bingung dan hanya mengandalkan satu warung yang ada di Bali, dan itu tidak terlalu rame karena masih bersifat menunggu. Dalam pendampingan yang dilakukan oleh BMT Artha Barokah yang peneliti dapat selama dilapangan ada yang pertumbuhan pendapatan tumbuh pesat dan juga ada yang tidak terlalu pesat.

Dalam pendampingan kelompokpun juga mengalami pasang surut baik dari sisi usaha maupun kekompakan dalam kelompok. Hal yang terjadi adalah cara pandang dalam menyikapi persoalan yang sedang terjadi dalam kelompok. Hal ini pun terkadang berujung pada konflik. internal yang berimbas juga pada aktivitas produksi.Disinilah peran pendampingan untuk dapat memecahkan konflik yang ada pada internal kelompok untuk dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tersebut.

Gambar

Gambar 1. 1 Penyaluran Dana ZIS
Gambar 4.1Struktur Organisasi BMT Artha Barokah
Tabel. 4.  2 Penyaluran Dana Sosial BMT
Gambar 4.2 Skema Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Untuk Usaha Produktif.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian yang telah dijabarkan di atas, penulis melakukan suatu penelitian tentang “Implementasi Diagonalisasi Matriks untuk Menyelidiki Pewarisan Autosomal pada

Merujuk atas adanya peraturan dan perundang-undangan yang mewajibkan sebuah lembaga atau institusi menyusun rencana strategik, SMK Negeri 7 Majene harus lebih siap

Sampai saat ini belum didapatkan penelitian yang menilai dimensi fraktal retina pada suatu populasi pasien diabetes melitus tipe 2 dengan dan tanpa retinopati

Saya sedar dan akur bahawa saya bertanggungjawab sepenuhnya terhadap kenyataan di dalam surat akuan ini dan menanggungrugi segala kos/denda/penalti yang akan ditanggung

PENGARUH PENAMBAHAN BIODIESEL PADA BAHAN BAKAR SOLAR DAN PENERAPAN PIPA BERSIRIP PERSEGI DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA UJI JALAN

Pakan yang mengandung campuran minyak jagung, minyak ikan dan minyak kelapa atau hanya minyak kelapa memberikan laju pertumbuhan tinggi dan konversi pakan

Adapun fokus penditiannya adalah perkembangbiakan pada tumbuhan dengan sumber dala buku kelas 6 SD yang memuat materi perkembangbiakan tumbuhan yang digunakan sekolah d1 Kota

bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan,