• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jasa perbanyakan tanaman, pengadaan bibit dan konsultasi pasca aklimatisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jasa perbanyakan tanaman, pengadaan bibit dan konsultasi pasca aklimatisasi"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

JASA PERBANYAKAN TANAMAN, PENGADAAN BIBIT DAN

KONSULTASI PASCA AKLIMATISASI

Theresia Prawitasari1) Soekisman Tjitrosemito2)

Laboratorium Kultur Jaringan Unit Usaha Jasa dan Industri (UJI) Departemen Biologi

FMIPA-IPB merupakan 1suatu unit usaha yang didirikan kurang lebih 1.5 tahun

yang lalu sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dari Departemen Biologi pada bulan Juli 2003. Didirikan dalam rangka upaya turut berpartisipasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas hasil produk-produk pertanian di era persaingan global AFTA tahun 2003 dan APEC tahun 2020 melalui salah satu faktor pendukungnya yaitu pengadaan bibit yang seragam, bermutu baik, tepat jenis sesuai permintaan konsumen.

Unit UJI ini dikembangkan sebagai implementasi penyampaian hasil-hasil riset Perguruan Tinggi untuk dapat dimanfaatkan masyarakat atau kalangan tertentu yang membutuhkannya. Pengembangannya diarahkan pada spesifikasi produk utama adalah perbanyakan tanaman dan pengadaan bibit tanaman buah-buahan tropis unggulan (pisang, jeruk, lengkeng, nenas). Namun dalam pelaksanaannya juga tidak menutup kemungkinan adanya kegiatan penunjang seperti halnya perbanyakan tanaman hias (krisan, geranium, kastuba), perbanyakan dan pengadaan bibit tanaman pangan (kentang), serta kegiatan pelatihan bagi alumni, masyarakat awam yang membutuhkan, dan kegiatan konsultasi.

Pada kegiatan tahun I telah terealisasi pesanan berupa planlet tanaman hias: krisan planlet kentang Granola, dan bibit kentang Granola G5. Sedangkan pesanan yang sedang berjalan untuk tahun depan adalah planlet krisan, planlet kentang Granola dan bibit kentang Granola, dan bibit kentang Granola G5, planlet dan bibit Geranium, bibit krisan G1-G3 sebanyak 50.000 bibit per bulan. Diharapkan penambahan pesanan bibit buah-buahan sebagai bagian kerja sama dengan Pusat Kajian Buah Tropika untuk nenas dan beberapa buah-buahan tropis lainnya.

Kendala yang dihadapi pada Tahun I adalah: i) jangka waktu pemesanan dan realisasi

pesanan seringkali terlalu singkat, sehingga tidak memungkinkan untuk

perbanyakan dalam waktu singkat (kurang dari 1 bulan), ii) adanya pembatalan pesanan yang mendadak sehingga menimbulkan kerugian karena biaya pemeliharaan tanaman yang sudah terlanjur dibuat tentunya memerlukan biaya pemeliharaan tambahan, iii) pemasaran yang masih terbatas. Kendala tersebut telah dan akan dicoba mencari solusi pemecahannya dengan cara: i) pemesanan diminta untuk menandatangani kontrak pesanan dalam jangka waktu yang disepakati bersama, ii) pemesan memberi uang muka sebesar 50% sebagai modal awal perbanyakan dan untuk mengantisipasi batalnya pesanan, iii) menambah tenaga khusus di bidang pemasaran sehingga lebih luas jangkauan pasar yang akan diraih.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kajiannya menunjukkan bahwa terdapat nilai korelasi positif yang tinggi dari hubungan nilai CBR terhadap nilai kecepatan gelombang geser dan modulus elastik bahan

Soetarto yang juga menentang Reorganisasi melakukan aksi protes dalam sebuah parade militer di mana Sutarto bersama pasukan Panembahan Senopati bersenjata lengkap

Terdapat beberapa pengelompokan keterkaitan bahasa berdasarkan uraian para ahli, yaitu: a) Bahasa Memengaruhi Pikiran yang berarti bahwa pemahaman terhadap kata

Dengan demikian, keluaran yang diharapkan dalam forum Rakorbang Pusat ini akan sangat tergantung dari komitmen dan kesepakatan dari seluruh instansi di tingkat Pusat,

Penelitian yang dilakukan oleh Supriyatno (2007) dengan judul “Pengaruh Disiplin kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”. Memperoleh hasil

Nur Ramadhan Wisata Surabaya dalam melakukan perencanaannya menggunakan segmenting, targeting dan positioning pemasaran.Tujuan dari Nur Ramadhan Wisata Surabaya

Kedua pemimpin sudah menunjukkan keinginan mereka untuk hubungan yang lebih baik namun, upaya normalisasi hubungan tidaklah semudah dibayangkan mengingat hubungan