Keragaman Genetik Sapi Peranakan Ongole (Po) Berdasarkan Uji DNA Mikrosatelit
Teks penuh
Dokumen terkait
From the study analysis we get that the highest frequency of alel is about (0.33), the highest heterogenity is (54.10%), the highest Polymorphic Information Content (PIC) is about
Penanda ini dapat digunakan untuk pembeda dan pengelompokan sapi lokal Indonesia yaitu sapi Aceh satu klaster dengan sapi Pesisir dan PO, mempunyai jarak genetik yang lebih dekat
Hasil analisis molekuler menunjukkan bahwa keragaman genetik tertinggi ditampilkan oleh subpopulasi Lamongan sedangkan frekuensi alel sangat bervariasi dan tertinggi dihasilkan
SKN dapat disusun dengan menggunakan bahan- bahan yang mudah ditemukan di daerah sekitar peternakan di daerah Kabupaten Rembang yang memiliki kandungan nutrien
Berdasarkan hasil evaluasi program pemuliaan dengan menggunakan parameter genetik dan fenotipik maka pengembangan sapi Peranakan Ongole perlu dilanjutkan dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi Aceh yang memiliki genotype BE pada lokus BM1824, AE pada lokus SPS115, dan BG pada lokus ILSTS028 memiliki bobot badan yang
Pengumpulan data fenotipik sapi Aceh (131 jantan dan 269 betina) dan sampel darah (8 sampel untuk analisis D-loop dan 160 sampel untuk genotiping mikrosatelit) dilakukan di Kota
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sapi PO populasi UPT Tuban ditemukan tiga genotipe (AA, AB dan BB) pada fragmen gen INHA dan INHBA, sapi PO populasi BBIB Singosari