• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II UKU PUTIH SANITASI KABUPATEN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II UKU PUTIH SANITASI KABUPATEN JEMBER"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN JEMBER

2.1.

GEOGRAFIS, ADMINSTRATIF, DAN KONDISI FISIK Kondisi Geografis

Kabupaten Jember secara astronomis terletak pada posisi 6º27'29" s/d 7º14'35" Bujur Timur dan 7º59'6" s/d 8º33'56" Lintang

Selatan dengan luas wilayah seluas 3.293,34 Km2. dan memiliki ± 76

pulau-pulau kecil dengan pulau terbesar adalah Pulau Nusa Barong. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Jember memiliki batas :

Sebelah Utara : Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Probolinggo

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kabupaten Banyuwangi

Sebelah Barat : Kabupaten Lumajang

Penggunaan lahan di Kabupaten Jember didominasi oleh fungsi kegiatan budidaya, dimana lahan yang dibudidayakan untuk pertanian adalah seluas 46,41 % dari luas wilayah, sedangkan sisanya digunakan untuk permukiman seluas 9,93 %, hutan seluas 21,17 % dan lain-lain seluas 22,49 %.

Kondisi Topografis

Kabupaten Jember berada pada ketinggian 0 – 3.330 meter di atas permukaan laut. Daerah dengan ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan air laut merupakan kawasan terluas, yaitu 1.240,77 km² atau 37,68 % dari luas wilayah Kabupaten Jember sedangkan kawasan tersempit adalah daerah dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut dengan luas 31,34 km² atau 0,95 % dari luas wilayah Kabupaten Jember.

(2)

di atas permukaan laut, sedangkan di wilayah Timur Laut yang berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan wilayah Tenggara yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi memiliki ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan air laut.

Kondisi Daerah Aliran Sungai

Wilayah Kabupaten Jember memiliki beberapa sungai besar yang bermanfaat untuk kegiatan-kegiatan di bidang pertanian. Di Kabupaten Jember terdapat 16 Daerah Aliran Sungai (DAS), dimana masing-masing DAS terdiri dari beberapa sungai yang mengaliri lahan-lahan pertanian di sekitarnya. Sungai terbesar adalah sungai Bedadung yang berada pada DAS Bedadung Hilir, melintasi ibu kota Kabupaten dengan panjang 46.875 meter dan mampu mengairi lahan sawah seluas 93.000 hektar. Sungai terpanjang adalah kali Mayang yang berada pada DAS Antirogo dengan panjang 145.500 meter dan mengairi lahan seluas 5.860 hektar. Sungai-sungai lainnya adalah Kali Sanen, Kali Agung, Kali Krongkongan, Kali Besini, Sungai Bondoyudo, Kali Tanggul, Kali Suko, Sungai Watu Urip dan Kali Garanan.

DAS di Kabupaten Jember dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Jember

No. Nama DAS Luas (Ha) Debit

1. Sampeyan 175.649,94 2. Mayang 112.312,04 3. Bedadung 117.053,99 4. Wuluhan

Sumber : Kabupaten Jember Dalam AngkaTahun 2011

Dari potensi air permukaan sebanyak 7.153.660,80 m3 tersebut,

dapat dimanfaatkan untuk domestik sebesar 1.784.177,95 m3,

(3)

domestik dan Pertanian sebesar 3.247.717,07 m3 dan sisa cadangan

air permukaan sebesar 3.905.942,93 m3

Sumber/mata air secara umum berada di sekitar/lereng pegunungan, bukit dan gumuk. Jumlah gumuk di Kabupaten Jember sebanyak 1.670 buah sudah terinventarisir dan 285 buah belum terinventarisir yang tersebar di beberapa Kecamatan, antara lain : kecamatan Arjasa, Sumbersari, Jelbuk, Sukowono, Kalisat, Pakusari, Ledokombo dan Sumberjambe. Di bagian utara wilayah Kabupaten Jember pada umumnya masyarakat memanfaatkan smber mata air yang ada untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan air bersih karena belum tersentuh oleh jaringan pipa PDAM.

Secara administrasi Kabupaten Jember terbagi menjadi 31 Kecamatan, 22 Kelurahan dan 246 Desa. Pembagian wilayah administrasi Kabupaten Jember berikut luasnya dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2.Nama, luas Wilayah Per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa

No. Kecamatan Kelurahan/DJumlah esa

Luas Wilayah (km2) (%) thd

Total

(4)

No. Kecamatan Kelurahan/DJumlah esa

Luas Wilayah (km2) (%) thd

Total

19. Bangsalsari 11 175,28 5,322256 20. Panti 7 160,71 4,879848 21. Sukorambi 5 60,63 1,840988 22. Arjasa 6 43,75 1,328439 23. Pakusari 7 29,11 0,883905 24. Kalisat 12 53,48 1,623883 25. Ledokombo 10 146,92 4,461125 26. Sumberjambe 9 138,24 4,197562 27. Sukowono 12 44,04 1,337244 28. Jelbuk 6 65,06 1,975502 29. Kaliwates 7 24,94 0,757286 30. Sumbersari 7 37,05 1,124998 31. Patrang 8 36,99 1,123176 248 3.293,34 100 Sumber : Diolah dari beberapa data sekunder

Sedangkan jika dilihat dari peta administratif Kabupaten Jember serta cakupan kajian Buku Putih sanitasi tergambar dalam gambar berikut:

(5)

2.2.

DEMOGRAFI

A. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Jember berdasarkan hasil sensus penduduk Tahun 2010 tercatat sebanyak 2.329.929 jiwa, terdiri dari 1.143.766 jiwa penduduk laki-laki dan 1.186.163 jiwa penduduk perempuan, dengan sex ratio di Kabupaten Jember sebesar 96,43. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kabupaten Jember relatif terus bertambah. Jika dibandingkan dengan Tahun 2009, penduduk Kabupaten Jember bertambah 14.227 jiwa atau sebesar 0,61 %. Jika dibandingkan dengan hasil sensus penduduk Tahun 2000, maka selama 10 (sepuluh) tahun terjadi pertambahan penduduk sebanyak 142.272 jiwa atau pertumbuhan rata-rata penduduk sebesar 0,63 % per tahun.

(6)

Distribusi penduduk Kabupaten Jember dapat dikatakan tersebar secara merata untuk masing-masing kecamatan. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak adalah Kecamatan Sumbersari dengan 125.981 jiwa (5,41 %), sedangkan Kecamatan Jelbuk merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu 31.967 jiwa (1,37 %). Kepadatan penduduk rata-rata di Kabupaten Jember pada Tahun 2010 adalah 707,47 jiwa/km2. Kepadatan penduduk paling

tinggi adalah di Kecamatan Kaliwates dengan tingkat kepadatan sebesar 4.479,55 jiwa/km2, sedangkan Kecamatan Tempurejo

memiliki tingkat kepadatan terendah dengan 134,71 jiwa/km2.

Tabel 2.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Saat ini dan Proyeksinya untuk 5

tahun

No

. Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK PertumbuhanTingkat

Tahun Tahun Tahun

n n+1 n+4 n n+1 n+4 n n+1 n+4

1. Kencong 65.127 2. Gumukm

as 79.162 3. Puger 114.33 2 4. Wuluhan 114.65 2 5. Ambulu 104.96 2 6. Tempurej

o

70.649

7. Silo 108.75 7 8. Mayang 48.408 9. Mumbuls

ari 62.323 10. Jenggaw

ah 80.908 11. Ajung 74.377 12. Rambipuj

i 78.671 13. Balung 76.782 14. Umbulsar

(7)

No

. Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK PertumbuhanTingkat

Tahun Tahun Tahun

Sumber : Jember dalam angka

2.3. PEREKONOMIAN

Tabel 2.4: Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir

(8)

(transfer)

2 Belanja Langsung

Rp

3 Jumlah Belanja

Rp

Ket: n = tahun penyusunan buku putih Sumber: Jember dalam angka

Tabel 2.5: Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk

5 tahun terakhir

N

o Subsektor/SKPD n-4 n-3 n-2 n-1 n

(a

E Total belanja modal sanitasi (A s/d D)

Rp

Total belanja modal sanitasi dari APBD murni (bukan pendamping)

G Total belanja APBD

(9)

sanitasi terhadap belanja total (9:10x100%)

I Jumlah penduduk 2,169,732 2,179,829 2,197,829 2,330,549 2,330,549

J jumlah modal sanitasi perpenduduk (E:I) Rp 8,730.79 Rp 10,132.81 Rp 3,561.09 Rp 5,077.53

Ket: belanja modal (investasi baru dan pemeliharaan) Sumber.Jember dalam angka

T

abel 2.6: Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhir

Tahun Ruang Fiskal Daerah (IRFD)Indeks Kemampuan Fiskal/

n-4

Tabel 2.7: Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir

N konstan ( Struktur perekonomian)

4 Inflasi (%) 11,10% 5,72% 7,87% 0.00% 0.00%

5 Pertumbuhan ekonomi (%) 6,04% 5,5% 6,04% 0.00% 0.00%

3.

Sumber PDRB kabupaten Jember

2.4 TATA RUANG WILAYAH

(10)

karakteristik fisik pada bagian wilayah Kabupaten Jember. Sasaran yang dituju dalam pembentukan struktur wilayah fungsional tersebut antara lain adalah :

 Adanya kesamaan fungsi (homogenitas) dan dominasi kegiatan tertentu, dimana pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut dalam satu satuan wilayah akan lebih menguntungkan baik dalam segi pengadaan sarana dan prasarana pelayanan, interaksi antar kegiatan sejenis maupun pengawasan segala kegiatan yang terjadi.

 Batasan Kemampuan Jangkauan Pelayanan (radius pelayanan) fasilitas sosial ekonomi skala BWK.

 Adanya batas fisik yang jelas seperti jalan, sungai dan lain-lain.

 Kekompakan wilayah terhadap daerah-daerah yang akan dikembangkan,

 Kemudahan hubungan antar bagian wilayah, tercapainya keserasian, dan integrasi antara kota lama dengan kawasan pengembangan,

 Memantapkan peran BWK dengan meningkatkan sarana-prasarana yang sesuai dengan karakteristik wilayahnya.

 Kemudahan dalam pengawasan dan pengelolaan masing-masing wilayah fungsional,

Pada setiap Bagian Wilayah Kota (BWK) tersebut dialokasikan pusat-pusat kegiatan dengan pengarahan pada skala pelayanannya, sedangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan pembangunan, wilayah Kabupatn Jember dibagi dalam beberapa wilayah pengembangan Bagian Wilayah Kota (BWK), yaitu :

(11)

Peta 2.3: Rencana pola ruang Kabupaten/Kota

2.5 SOSIAL DAN BUDAYA

(12)

Kabupaten Jember Dalam Angka 2010 tercatat bahwa jumlah bangunan masjid 2.355 buah,, bangunan mushola 10.285 buah, bangunan gereja Kristen Protestan 72 buah, bangunan gereja Kristen Katholik 14 buah, bagunan pura 12 buah dan bangunan vihara 2 buah.

Banyaknya sekolah dan kelas negeri dan swasta tahun pelajaran 2010/2011 di Kabupaten Jember dapat dilihat pada tabel berikut :

T

abel 2.8: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota

Nama Kecamatan

Jumlah Sarana Pendidikan

Umum Agama

SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

Data seperti tabel diatas tidak tersedia datanya, namun tabel berikut hampir memiliki kontens yang serupa

N

o. Kecamatan TK SD/MI SMP/MTS SMA/MAN SMK PT

N S N S N S N S N S N S

1. Kencong 1 30 25 21 3 7 1 1 - 3 - -2. Gumukma

s - 29 35 23 2 14 - 4 - 4 - -3. Puger - 45 43 24 2 1

6 - 6 - 4 - -4. Wuluhan - 48 37 33 2 1

7 - 4 - 3 - -5. Ambulu 1 46 40 24 2 14 1 5 - 6 - -6. Tempurejo - 26 45 6 3 10 - 1 - 4 - -7. Silo - 33 42 22 5 10 - 4 - 1 - -8. Mayang - 12 23 13 2 15 - 2 - 1 - -9. Mumbulsar

i - 12 21 14 2 8 1 1 - - - -10

. Jenggawah 1 30 27 16 2 16 1 2 - 4 - -11

. Ajung - 23 18 13

2 13 - 1 - 2 -

-12

(13)

-N

o. Kecamatan TK SD/MI

SMP/M

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2010

(14)

Tabel 2.9: Jumlah penduduk miskin per kecamatan

No. Kecamatan Jumlah KeluargaMiskin

1. Kencong 3.155

2. Gumukmas 3.507

3. Puger 5.004

4. Wuluhan 4.448

5. Ambulu 6.035

6. Tempurejo 9.199

7. Silo 13.340

8. Mayang 8.407

9. Mumbulsari 10.864

10. Jenggawah 7.220

11. Ajung 5.905

12. Rambipuji 5.650

13. Balung 5.668

14. Umbulsari 4.349

15. Semboro 2.933

16. Jombang 4.349

17. Sumberbaru 13.982

18. Tanggul 9.344

19. Bangsalsari 15.187

20. Panti 7.495

21. Sukorambi 4.826

22. Arjasa 7.293

23. Pakusari 7.925

24. Kalisat 16.746

25. Ledokombo 15.758

26. Sumberjambe 12.726

27. Sukowono 11.694

28. Jelbuk 6.377

29. Kaliwates 4.908

30. Sumbersari 6.035

31. Patrang 7.425

248.356

Tabel 2.10: Jumlah rumah per kecamatan

Nama Kecamatan RumahJumlah

Kencong 19,155

Gumukmas 23,283

Puger 33,627

Wuluhan 33,721

Ambulu 30,871

Tempurejo 20,779

(15)

Mayang 14,238 Mumbulsari 18,330

Jenggawah 23,796

Ajung 21,876

Rambipuji 23,139

Balung 22,583

Umbulsari 20,386

Semboro 12,900

Jombang 14,696

Sumberbaru 29,138

Tanggul 24,289

Bangsalsari 33,504

Panti 17,625

Sukorambi 11,145

Arjasa 11,191

Pakusari 12,235

Kalisat 21,991

Ledokombo 18,324

Sumberjambe 17,713

Sukowono 17,309

Jelbuk 9,402

Kaliwates 32,859

Sumbersari 37,053

Patrang 27,785

sumber : Jember dalam angka 2011

2.6

KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH

(16)

Kabupaten Jember, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten ( BAPPEKAB ) Jember, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Jember, Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kabupaten Jember.

Gambar

tabel 2.2.Tabel  2.2.Nama,  luas  Wilayah  Per-Kecamatan  dan  JumlahKelurahan/Desa
Tabel 2.4:  Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir
Tabel 2.5:  Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk5 tahun terakhir
Tabel 2.6:  Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhirIndeks Kemampuan Fiskal/
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menurut indikator keberhasilan MBS pada tahap pelaksanaan dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) indikator. Hal ini bagi peneliti cukup membuktikan bahwa dalam

Semua perusahaan membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, dana tersebut ada yang berasal dari pemilik perusahaan atau modal sendiri, dan adapula yang

Strategi pemasaran destinasi pariwisata Danau Mas Harun Bastari Desa Mujerejo Kabupaten Rejang Lebong dapat memberikan kontribusi kontribusi terhadap Pendapatan Asli

Sedangkan pada Badan Pendapatan Daerah dalam pelayanan pembuatan NPWPD dan pembayaran pajak yang terbagi dalam dua jenis pelayanan yakni offline dan online sudah

PKA adalah persepsi atau penilaian diri ibu yang meyakini bahwa ibu tidak memiliki suplai ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya, sehingga ibu yang

diantaranya area parker yang tersedia di Stasiun Jember khususnya untuk kendaraan roda dua, petugas cepat tanggap dalam menangani kritik dan saran yang diberikan oleh

engan perkataan lainnya pasar itu adalah keseluruhan permintaan dan penaaran akan sesuatu barang atau jasa. )ehingga kemampuan hidup perusahaan itu bukan

Lensa merupakan bagian utama dari kamera, elemen kaca atau plastik yang terdiri atas susunan elemen optik yang berfungsi untuk menangkap gambar di depan