• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Fotografi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Fotografi"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era saat ini, perkembangan teknologi semakin maju. Banyak manusia yang telah menggunakan teknologi sebagai kepentingan pribadi maupun kelompok. Berbagai macam alat-alat teknologi juga telah berkembang sangat pesat seiring dengan majunya zaman dan pemikiran orang dari ilmu yang didapat.

Perkembangan dunia IPTEK yang semakin pesat telah membawa manfaat yang luar biasa untuk kemajuan peradaban umat manusia. Kemajuan IPTEK yang telah dicapai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan oleh seluruh manusia modern serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan manusia. Pekerjaan manusia yang dulu hanya bisa dikerjakan menggunakan tenaga manusia, sekarang telah digantikan oleh teknologi yang justru juga diciptakan oleh otak manusia. Tujuannya yaitu untuk memberikan keefisienan, kemudahan, dan kenyamanan bagi manusia. Kemajuan teknologi juga memberikan dampak, baik dampak yang baik maupun dampak yang buruk.

1.2 Tujuan Kegiatan

Makalah ini bertujuan untuk mengakaji beberapa teknik dalam pengambilan suatu objek serta untuk meng-eksplor beberapa peninggalan budaya yang terpendam agar diketahui oleh beberapa masyarakat luar, untuk di lestarikan.

1.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Lokasi : 1. Candi Tikus - Trowulan

2. Candi Bajang Ratu - Trowulan

3. Sanggar Gubug Wayang Yensen Project Indonesia 4. Kompleks Jeruk Gamping

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Fotografi

Fotografi ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini tidak akan berfungsi. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang seniman foto (Photografer). Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai.

2.2 Kamera dan Cara Kerja

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap". Mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya.

Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.

Kamera berasal dari istilah qamara (bahasa arab). Camera obscura pertama kali dibuat oleh ilmuan muslim bernama Abu Muhammad Ibn Al Hasan Ibn Al Haytham atau Ibnu Haitam, yang lahir di Basra, Irak (965 - 1039 M).

(3)

Gambar 2.1 kamera obscura  Cara Kerja Kamera : Merekam Cahaya

Komponen kimiawi sebuah kamera tradisional adalah film. Pada dasarnya, pada saat mengarahkan film ke sebuah bayangan real, maka film tersebut akan merekam pola-pola cahaya. Hasil rekaman film berupa kumpulan besar butiran-butiran yang peka cahaya, yang menyebar dalam bentuk suspensi kimiawi pada sebuah strip plastik. Pada saat terkena cahaya, butiran-butiran ini mengalami reaksi kimiawi.

Pada saat satu rol film telah selesai terpakai, film kemudian diolah (kita menyebutnya “dicuci”) – film dipaparkan pada bahan kimia lain yang bereaksi dengan butiran-butiran peka cahaya tersebut. Pada film hitam putih, zat kimia pencuci akan menggelapkan butir-butiran yang terkena cahaya. Proses ini akan menghasilkan sebuah negatif, dimana daerah yang lebih bercahaya akan tampak lebih gelap dan daerah yang lebih gelap akan tampak lebih terang, yang selanjutnya akan diubah menjadi gambar positif pada saat pencetakan.

Film warna memiliki tiga lapisan yang berbeda yang masing-masing terbuat dari material yang peka cahaya. Masing-masing lapisan ini akan merespons warna yang berbeda-beda pula, yaitu merah, hijau, dan biru. Pada saat film dicuci, ketiga lapisan ini dipapar pada bahan kimia yang akan memberikan warna pada lapisan film tersebut. Pada saat kita menggabungkan informasi warna dari ketiga lapisan tersebut, maka akan diperoleh sebuah film negatif full color.

Ide dasar ini pada hakikatnya meliputi proses berikut: menangkap bayangan real sebuah objek dengan menggunakan lensa cembung (lensa konvergen) kemudian merekam pola cahaya bayangan real tersebut pada sebuah lapisan material yang peka cahaya yang kita sebut film (klise). Secara konsep, inilah yang terjadi pada saat kita memotret sebuah objek dengan kamera. Tetapi agar dapat menangkap gambar dengan jelas, Anda harus mengontrol secara cermat bagaimana proses di atas berjalan.

Tentu saja, jika menghamparkan selembar film pada lantai dan memfokuskan bayangan real sebuah benda di atas film tersebut dengan menggunakan lensa cembung, maka kita tidak akan menghasilkan gambar apapun yang Anda harapkan. Pada kondisi tersebut, setiap butiran-butiran peka cahaya pada film akan terpapar cahaya secara keseluruhan, dan tanpa adanya kontras pada daerah di luar bayangan real, maka gambar tidak akan terbentuk.

Untuk dapat menghasilkan sebuah potret, maka film harus dijaga agar tetap berada dalam keadaan gelap. Begitu kita ingin melakukan pemotretan, di situlah saatnya kita membiarkan cahaya masuk mengenai film tersebut. Tugas badan kameralah yang menjaga agar film tetap berada dalam keadaan gelap. Pada badan kamera terdapat sebuah shutter yang bertugas menutup atau membuka lintasan cahaya antara lensa dan

(4)

2.3 Aspek Dasar Fotografi

Aspek Dasar Fotografi, terdiri dari 4 hal penting, yaitu ; A. Pencahayaan

Objek harus memiliki cahaya agar dapat diambil gambarnya.

Terdapat berbagai macam tipe cahaya yang menerpa objek. Tipe cahaya:

 Front Lightning: cahaya berasal dari arah depan objek, sejajar dengan kamera.

 Side Lightning: cahaya berasal dari arah samping objek.

 Back Lightning: sumber cahaya membelakangi objek, cahaya menghadap arah kamera.

 Hair Lightning: Sumber cahaya tepat diatas objek foto.

(5)

B. Komposisi

Komposisi merupakan susunan dari berbagai objek dalam gambar sehingga kehadirannya dapat membangun atau mengacaukan sebuah gambar..

Komposisi merupakan perpaduan antara: Posisi,Proporsi, Garis, dll.

Posisi: Mengatur peletakan dari suatu objek, baik melalui pengaturan fasilitas kamera dan sudut pandang maupun pengaturan dari objek.

Proporsi: Ketika Anda akan mengambil suatu gambar, cobalah melihat sekeliling objek itu dan tentukan pula tujuan atau pesan yang Anda inginkan saat Anda mengambil gambar tersebut.

Garis: mengarahkan mata pada suatu titik pandang tertentu. Garis yang bergelombang dan melengkung memberikan kesan ketenangan, garis tebal dan lurus serta diagonal memberikan kesan dinamis dan memperkuat gambar.

Bentuk: menonjolkan bentuk satu sisi dengan penerangan muka, sedangkan untuk penampilan pola pencahayaan belakang lebih baik.

Peletakan posisi objek: objek yang ditempatkan tidak ditengah lebih menarik daripada objek diletakkan ditengah.

Diagonal yang dinamis: menampilkan kesan gerakan dan menampilkan kedalaman.

Kesedarhanaan: meniadakan objek yang tidak perlu, latar belakang yang bersih, akan membuat gambar tampak menarik

(6)

C. Sudut Pandang

Sudut Pandang merupakan ……….

Perbedaan sudut pandang memberikan kesan yang berbeda-beda. Macam-macam sudut pengambilan :

Bird Eye View: sudut pandang pada posisi atas. Menampilkan pola serta detail dari objek jika objek sedang beraktivitas.

Frog Eye View: Sudut pandang dari posisi bawah menampilkan kesan objek menjadi lebih tinggi dan lebih besar.

Straight Eye View (eye level): sudut pandang lurus dengan objek yang akan dipotret. Objek direkam secara natural dan apa adanya, tanpa distrosi.

Gb.2.4 Gambar Sudut Pandang

D. Kontras

Kontras adalah perbedaan tingkat cahaya. Kontras akan membuat objek terpisah dari latar belakangnya.

Foto akan lebih kuat dengan objek utama yang lebih menonjol dari latar belakang.

(7)

2.4 Lensa

A. Definisi dan Fungsi Lensa

Lensa merupakan bagian utama dari kamera, elemen kaca atau plastik yang terdiri atas susunan elemen optik yang berfungsi untuk menangkap gambar di depan kamera, memfokuskan cahaya, serta meneruskan sinar dengan kombinasi warna untuk diterima oleh sensor atau film.

Pada kamera saku maupun kamera prosumer, lensa ini dibuat menyatu dengan bodi kamera, namun lensa yang digunakan pada kamera SLR dijual terpisah. Baik lensa yang menyatu dengan kamera ataupun lensa khusus kamera SLR, keduanya memiliki kesamaan dalam prinsip kerja, desain optik serta karakteristiknya. Lensa DSLR bisa dikelola secara manual dengan tangan, tanpa lewat tombol. Hal ini memungkin pengguna leluasa untuk melakukan pembesaran (zoom-in) atau pengecilan (zoom-out).

Lensa yang berkualitas tinggi memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang memuaskan dalam hal ketajaman, kontras maupun warna. Untuk menilai performa lensa para produsen menggunakan MTF chart yang bisa memberi gambaran kualitas lensa. Berkat teknologi manufaktur lensa modern dengan bantuan komputer, lensa masa kini semakin berkualitas dan sudah dilengkapi dengan fitur modern seperti lapisan khusus yang bisa meningkatkan ketajaman dan meredam flare. Dalam memilih lensa yang baik, diperlukan pemahaman dasar akan istilah-istilah yang umum dijumpai pada lensa, sekaligus mengenali pembagian atau penggolongan lensa berdasarkan jenisnya.

(8)

1. Panjang fokal (Focal Length) yaitu Lensa Weid, Normal, dan Tele

Secara difinisi, panjang fokal menandakan seberapa jarak antara sensor (atau film) terhadap lensa, saat kamera memfokus ke tak terhingga (infinity). Untuk menunjukkan panjang fokal lensa ini digunakan satuan milimeter (mm). Dalam pemahaman yang lebih umum, panjang fokal lensa menunjukkan seberapa besar sudut gambar (picture angle atau angle of view) yang bisa dihasilkan oleh sebuah lensa. Sudut gambar inilah yang akan menentukan luasnya bidang gambar yang bisa didapatkan pada panjang fokal tertentu.

2. Lensa Rentang Optis yaitu Lensa Fix, dan Lensa Zoom.

Lensa fix punya ukuran yang kecil, dengan sedikit elemen optik dan sesuai namanya, lensa fix hanya memiliki panjang fokal yang tetap. Sedangkan Lensa zoom sendiri memiliki kelebihan dibanding lensa fix yaitu punya rentang fokal yang bisa dirubah, dari fokal terpendek hingga fokal terpanjang.

Kemampuan zoom lensa diukur dengan membandingkan fokal terpanjang terhadap fokal terpendeknya, contoh bila lensa zoom 28-280mm, maka panjang fokal terpendek adalah 28mm dan fokal terpanjang adalah 280mm, sehingga lensa ini disebut dengan lensa zoom 10x (atau 280 dibagi 28).

Lensa zoom memiliki kelebihan dalam hal kepraktisan karena dengan satu lensa bisa didapat berbagai variasi fokal lensa untuk berbagai kebutuhan fotografi dan perspektif yang diinginkan. Namun dalam hal ketajaman, lensa zoom memang tidak bisa menyamai lensa fix. Hal ini karena rumitnya susunan optik dalam lensa zoom sehingga berpotensi menurunkan ketajaman secara umum. Dalam lensa zoom, ketajaman pada fokal terpanjang dan fokal terpendek umumnya menurun.

A. Fokal lensa yang pendek (misal 28mm) menghasilkan sudut gambar yang besar sehingga mampu mendapat bidang gambar yang luas atau lebar (wide angle). Semakin pendek fokalnya maka semakin luas bidang gambar yang bisa dihasilkan. Maka lensa 18mm bisa disebut lebih ‘wide’ daripada lensa 28mm. benda yang difoto dengan lensa wide hasilnya akan tampak lebih jauh daripada kenyataannya. Contoh ukuran lensa : 18 mm, 24 mm, 28 mm

(9)

Gb.2.7 Hasil Lensa Fix Wide Angle

  Lensa Wide Angle Zoom

Lensa wide angle zoom adalah jenis lensa yang populer bagi photographer pemandangan atau arsitektur karena kemampuan lensa ini untuk menangkap bidang yang luas dengan prespektif yang dinamis.

Gb. 2.8 Hasil Lensa Wide Angle Zoom

B. Fokal lensa yang panjang (misal 200mm) menghasilkan sudut gambar yang kecil sehingga mampu mendapat bidang gambar yang sempit, cocok untuk keperluan foto jarak jauh (telephoto). Semakin panjang fokalnya maka semakin jauh kemampuan tele yang dimiliki lensa tersebut. Jadi lensa 400mm bisa disebut lebih ‘tele’ dari lensa 200mm. . Lensa dengan fokal yang lebih besar dari 50mm disebut lensa tele, benda yang difoto dengan lensa tele hasilnya akan tampak lebih dekat daripada yang semestinya. Contoh ukuran lensa : 85 mm, 100 mm, 135 mm, 200 mm, 300mm

(10)

Gb.2.9 Fokal Lensa Panjang

 Lensa Fix Telephoto ( 85 mm, 105 mm )

Gb.2.10 Lensa Fix Telephoto

 Lensa Telephoto Zoom ( 85 mm, 105 mm )

Lensa telephoto zoom adalah jenis lensa yang dapat membuat objek yang jauh terasa lebih dekat. Sangat populer dikalangan photographer binatang liar, olahraga, photo-jurnalistik dan banyak lagi. Lensa telephoto zoom juga populer untuk portrait karena kemampuannya dalam mengkompresi latar belakang, sehingga model anda terlihat lebih enak dipandang. Biasanya lensa telephoto zoom rawan getar, maka dari itu lensa telephoto zoom yang memiliki Image stabilization sangat dianjurkan. Contoh lensa telephoto zoom dari berbagai merek antara lain : Canon 55-250mm IS, Sony 70-200mm f/2.8, Pentax 65-250mm f/4, Sigma 50-500mm dan sebagainya.

Gb.2.10.2 Hasil Lensa Telephoto Zoom

C. Fokal lensa yang Normal / Lensa Prima / Prime Lensa (misal 50 mm). Lensa ini memiliki panjang fokal yang dianggap sama dengan bidang gambar yang dilihat oleh mata manusia (sudut gambarnya sekitar 46o)

(11)

Gb.2.11 Lensa Normal dan hasilnya

 Lensa Fix Normal/Standart ( 50 mm, 60 mm )

Gb.2.12 Hasil Lensa Fix Normal

 Lensa Normal/Standart Zoom

Lensa standard zoom sering disebut juga sebagai jenis lensa jalan-jalan atau travelling. Lensa standard zoom biasanya mempunyai rentang fokal antara 16-85mm. Rentang fokal lensa standard zoom sangat fleksibel. Contoh lensa standar zoom dari berbagai merek antara lain : Canon 18-55mm f/3.5-5.6 IS, Nikon 18-55mm f/3.5-5.6 VR, Nikon 16-85mm f/3.5-5.6 VR, Pentax 16-50mm f/2.8

Gb.2.13 Hasil Lensa Normal

(12)

Diafragma adalah sebuah pintu masuknya cahaya untuk menyinari bidang gambar atau film ( Lubang akibat buka tutup tirai rana ).

- Semakin besar angka diafragma, maka kecil bukaan diafragma, foto terang. - Semakin kecil angka diafragma, maka besar bukaan diafragma, foto gelap.  Rana

Rana adalah Tirai untuk mengatur cahaya yang masuk berdasarkan lamanya cahaya yang masuk.

ISO

ISO adalah tingakat kepekaan sensor cahaya  Shutter Speed

Shutter Speed adalah kecepatan bukaan rana yang dapat mempengaruhi pencahayaan yang sempurna.

Lama waktu rana membuka akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya sinar yang masuk ke bidang film.

- Waktu Lama = Sinar Banyak - Waktu Singkat = Sinar Sedikit

BAB III

(13)

Dalam dunia fotografi banyak dikenal jenis-jenis fotografi yang dapat dijadikan spesialisasi, baik fotografer profesional maupun amatir mempunyai spesialisasi atau ketertarikan yang berbeda terhadap jenis fotografi. Seorang fotografer profesional boleh jadi menjadikan fotografi jurnalistik sebagai spesialisasi nya sedangkan fotografer amatir boleh jadi tertarik pada fotografi makro. Tidak ada aturan yang baku mana jenis fotografi yang harus Anda pilih, itu semua tergantung pada ketertarikan Anda saja. Berikut adalah beberapa jenis-jenis fotografi yang umum diketahui.

Tabel 3 Jenis – Jenis fotografi

N o

Jenis Fotografi Contoh Gambar Pengertian dan Keterangan

1 Fotografi Arsitektur

Jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya desain dan kontruksinya.

2 Fotografi Bokeh

3 Fotografi Fauna

Jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama.

4 Fotografi Flora

Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan yang memberikan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

5 Fotografi DOF

Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan yang memberikan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

6 Fotografi Freezing

Foto yang memperlihatkan subjek foto tepat ditengah gerakan yang sedang dilakukan. Karena menggunakan kecepatan rana tinggi,

(14)

7 Fotografi Human Interest

Foto yang menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

8 Jurnalis Daily Photograph

Sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa kehidupan sehari-hari manusia.

9 Jurnalis Spot Photograph

Sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa dalam keadaan tidak terjadwai atau dengan kata lain kejadian yang sifatnya tiba-tiba juga dapat dikatakan mendadak.

10 Fotografi Landscape

Jenis foto yangbegitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanscape merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini.

11 Fotografi Levitasi

Foto levitasi memperlihatkan model yang seakan melayang alami tanpa terlalu banyak ekspresi wajah.

(15)

12 Fotografi Makro

Foto dengan obyek utama benda-benda kecil.fotografi makro adalah jenis fotografi dengan pengambilan gambar dari jarak dekat. Obyek fotografi makro dapat berupa serangga, bunga, bulir air atau benda lain yang di close-up sehingga menghasilkan detail yang menarik.

13 Fotografi Mikro

14 Fotografi Panning

Merupakan foto yang obyek utamanya adalah benda bergerak. Misalnya motor berjalan, mobil berjalan dll.

15 Fotografi Potrait

Foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakn karakter seseorang.

16 Fotografi Siluet

Foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi.

17 Fotografi Slow n Stop Action

Slow action : teknik fotografi yang bertujuan memperlihatkan / menangkap gerakan obyek. Biasanya digunakan kecepatan rendah, antara 1/30 sampai 1 detik.

Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik fotografi untuk bertujuan membekukan gerak obyek. Biasanya digunakan kecepatan tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.

(16)

18 Fotografi Sport

Jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga.

19 Stage Photograph

Semua foto Yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.

20 Fotografi Still Live

Foto yang menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari obyek mati menjadi hal yang menarik dan tampak “ hidup “. Komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam menciptakan karya foto ini.

21 Fotografi Bawah Air

Fotografi bawah air biasanya digunakan oleh penyelam scuba atau perenang snorkel. Namun, biaya scuba diving, ditambah dengan peralatan fotografi sering mahal dan berat di bawah air, membuat ini salah satu jenis kurang umum dalam dunia fotografi.

22 Fotografi Glamour

Fotografi glamour berusaha untuk menangkap objek dalam pose yang menekankan kurva dan bayangan. Seperti namanya, tujuan fotografi glamor adalah untuk menggambarkan model dalam cahaya glamor.

23 Fotografi Aerial

Seorang fotografer aerial mempunyai spesialisasi dalam mengambil foto dari udara. Foto dapat digunakan untuk survei atau konstruksi, untuk memotret burung atau cuaca pada film atau untuk tujuan militer

(17)

24 Fotografi Seni Rupa

Fotografi seni rupa, juga dikenal hanya sebagai fotografi seni, mengacu pada cabang fotografi yang didedikasikan untuk memproduksi foto untuk tujuan murni estetika.

25 Fotografi Pernikahan

Fotografi pernikahan adalah campuran dari berbagai jenis fotografi.

26 Fotografi Periklanan

Fotografi iklan butuh hasil yang unik dan eye-catching hal ini berarti fotografer dapat memainkan beberapa jenis fotografi, termasuk fotografi makro dan fotografi glamor.

27 Fotografi Perjalanan (travel)

Fotografi perjalanan adalah jenis fotografi yang melibatkan dokumentasi pemandangan suatu daerah, orang, budaya, adat istiadat dan sejarah.

28 Fotografi Vernakular

Fotografi vernacular sering disebut juga fotografi amatir karena mengacu kepada penciptaan foto oleh fotografer amatir atau fotografer yang tidak dikenal yang mengambil foto kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang umum sebagai objek.

29 Fotografi Jalanan ( Street )

Fotografi jalanan adalah jenis fotografi dokumenter yang menampilkan objek dalam situasi candid di tempat umum seperti jalanan, taman, pantai, mall, dll.

30 Night Photograph

Fotografi malam, seperti namanya, adalah pengambilan foto outdoor di senja atau pada malam hari. Karena kurangnya cahaya yang tersedia dalam fotografi malam hari, fotografer akan menggunakan pencahayaan buatan atau menggunakan eksposure yang lama untuk memastikan bahwa sensor cukup menerima cahaya dari objek

(18)

31 Fotografi Inframerah

Fotografi inframerah mengacu pada jenis fotografi di mana foto yang diambil sensitif terhadap cahaya inframerah. Dalam fotografi inframerah, biasanya fotografer menggunakan filter yang hanya melewatkan panjang gelombang inframerah menuju sensor dan menghasilkan sebuah foto.

32 Fotografi Balistics

Balistik Fotografi adalah jenis fotografi yang berhubungan dengan pengambilan foto dari peluru yang ditembakkan dari pistol atau peluru yang menembus target masing-masing.

33 Fotografi Hitam Putih

Fotografi hitam-putih lebih cenderung digunakan untuk menimbulkan efek tertentu sehingga foto yang dihasilkan lebih bermakna.

34 Fotografi Peperangan (War)

Fotografi perperangan menangkap foto dari konflik bersenjata dan kehidupan di daerah yang dilanda perang.

35 Fotografi Model

Fotografi busana adalah jenis fotografi yang berkonsentrasi pada mengambil foto dari pakaian atau aksesoris (pada model atau sendirian) yang akan diterbitkan di majalah fashion, iklan atau beredar di kalangan desainer.

36 Fotografi Tilt Shit

Fotografi busana adalah jenis fotografi yang berkonsentrasi pada mengambil foto dari pakaian atau aksesoris (pada model atau sendirian) yang akan diterbitkan di majalah fashion, iklan atau beredar di kalangan desainer.

37 Fotografi Light Painting

Fotografi light painting atau melukis dengan cahaya sangatlah unik. Memotret dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan kreatif shutter speed.

(19)

38 Fotografi Bulb

Kecepatan rana dapat diatur sesuai dengan waktu yang kita inginkan. Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana dengan lebih lama.

40 Fotografi Movement Spoiler

foto movement lebih memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah yakni antara 1/5 sampai 1 detik.

3.1 Photografi Berdasarkan Objek

Fotografi berdasarkan Objek, terbagi atas :

Tabel 3.1 Jenis – Jenis fotografi berdasarkan Objek

N o

Jenis Fotografi Keterangan

1 Foto Arsitektur

Foto yang diambil bisa berupa objek bangunan, gedung, dll.

2 Foto Flora Foto yang diambil berhubungan

dengan tanaman.

3 Foto Fauna

Foto yang diambil berupa objek hewan.

4 Foto Human Interest

Foto yang menggambarkan kehidupan manusia

5 Foto Jurnalis Daily Photograph

Foto yang diambil bisa berupa objek

6 Foto Jurnalis Spot Photograph

Foto yang diambil bisa berupa objek

7 Foto Landscape

Foto yang diambil bisa berupa objek pemandangan

8 Foto Makro

Foto yang diambil bisa berupa objek utama benda – benda kecil

(20)

10 Foto Potrait

Foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia

11 Foto Sport

Foto yang diambil bisa berupa objek yang sedang ber-olahraga

12 Foto Stage Photography

Foto yang diambil bisa berupa objek yang berhubungan dengan dunia hiburan / panggung

13 Foto Still Live

Foto yang diambil bisa berupa objek dari benda mati yang tampak hidup ( komunikatif )

14 Fotografi Glamour

Foto yang menggambarkan model dalam cahaya glamor

15 Fotografi Seni Rupa

Foto yang diambil bisa berupa objek yang memiliki nilai estetika atau nilai keindahan

16 Fotografi Pernikahan

Foto yang diambil bisa berupa objek utama sepasang kekasi yang sedang menikah

17 Fotografi Periklanan

Foto yang diambil berupa objek yang akan di-iklankan ke khalayak umum.

18 Fotografi Perjalanan ( Travel )

Foto yang diambil bisa berupa objek yang melibatkan dokumentasi pemandangan suatu daerah, orang, budaya, adat istiadat dan sejarah

19 Fotografi jalanan ( Street )

Foto yang diambil bisa berupa objek dalam situasi candid di tempat umum seperti jalanan, taman, pantai, mall, dll.

20 Fotografi Peperangan ( War )

Foto yang menangkap dari konflik bersenjata dan kehidupan di daerah yang dilanda perang.

21 Fotografi Model

Foto yang berkonsentrasi pada mengambil foto dari pakaian atau aksesoris (pada model atau sendirian) yang akan diterbitkan di

(21)

3.2 Photografi Berdasarkan Teknik

Fotografi berdasarkan Teknik, terbagi atas :

Tabel 3.2 Jenis – Jenis fotografi berdasarkan teknik

N o

Jenis Fotografi Keterangan

1 Foto DOF

Foto yang

2 Foto Freezing

Foto yang

3 Foto Levitasi

Foto yang menggunakan teknik Burst Mode / Continue Setting, dengan Shutter Speed yang tinggi

4 Foto Macro

Foto yang menggunakan kolaborasi ISO dan Diafragma. Pengambilan jarak dekat

5 Foto Micro

Foto yang menggunakan kamera khusus dan mikroskop untuk menangkap gambar objek yang sangat kecil.

6 Foto Panning

Foto yang bermain dengan Shutter speed

7 Foto Siluet

Foto yang menggunakan Kolaborasi antara ISO, Diafragma, dan Shutter Speed

8 Foto Slow n Stop

Foto yang menggunakan Shutter Speed. Jika Slow = Shutter rendah ;

(22)

9 Foto Aerial

Foto yang diambil dari udara. Fotografer aerial biasanya menggunakan pesawat, parasut, balon dan pesawat remote control untuk mengambil foto dari udara.

10 Foto Venekular

Foto yang

11 Foto Bawah Air

Foto yang menggunakan kamera dan alat khusus bawah air

12 Night Photography

Foto yang menggunakan eksposure yang lama untuk memastikan bahwa sensor cukup menerima cahaya dari objek.

13 Fotografi Inframerah

Foto dengan menggunakan filter yang hanya melewatkan panjang gelombang inframerah menuju sensor dan menghasilkan sebuah foto.

14 Fotografi Balistics

Foto yang menggunakan flash berkecepatan tinggi, dan juga seorang fotografer perlu pemicu untuk menyelaraskan kecepatan flash dengan kamera yang berkecepatan tinggi.

15 Fotografi Hitam Putih

Foto yang

16 Fotografi Tilt Shit

Foto yang menggunakan lensa khusus yang dikembangkan untuk memperbaiki perspektif dan mengatasi distorsi dengan cara mengubah sudut lensa terhadap media

17 Fotografi Light Painting

Foto yang membuka shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam

(23)

19 Fotografi Movement Spoiler

Foto yang

20 Fotografi Model

Foto yang

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM LAPANGAN

4.1 Hasil Praktikum Photografi

 Foto Arsitektur

Gb.4.1 Normal Eye Gb. 4.2 Frog Eye

 Foto Bokeh

(24)

Gb. 4.5 Bird Eye

 Foto DOF

Gb.4.6 Bird Eye Gb. 4.7 Normal Eye

 Foto Fauna

Gb.4.8 Frog Eye Gb. 4.9 Normal Eye

 Foto Flora

(25)

Gb.4.10 Normal Eye Gb. 4.11 Frog Eye

 Foto Freezing

Gb.4.12 Normal Eye Gb. 4.13 Bird Eye

 Foto Human Interest

Gb.4.14 Normal Eye Gb. 4.15 Frog Eye

(26)

 Fotografi Fashion

Gb.4.18 Frog Eye Gb. 4.19 Normal Eye

 Foto Landscape

Foto Levitasi

Gb.4.20 Normal Eye Gb. 4.21 Bird Eye

Gb.4.22 Frog Eye

(27)

 Foto Panning

Gb. 4.25 Normal Eye

 Foto Potrait

Gb.4.26 Bird Eye Gb. 4.27 Frog Eye

 Foto Siluet

Gb.4.28 Frog Eye Gb. 4.29 Normal Eye

 Foto Slow n Stop X

(28)

 Foto Still Live

Gb.4.32 Frog Eye Gb. 4.33 Bird Eye

4.2 Deskripsi Hasil Pemotretan

Tabel 4. Deskripsi hasil pemrotetan

N o

Jenis Fotografi Hasil Gambar Deskripsi

1

Fotografi Human Interest ( Bird

Eye)

Model Kamera : Fujifilm ISO : 100 Shutter Speed : 1/450 Diafragma ; F/4 Komposisi : ... 2 Fotografi Human Interest ( Normal )

Model Kamera : Canon 700 D ISO : 400 Shutter Speed : 1/8 Diafragma ; F/8 3 Fotografi Human Interest ( Normal 2 )

Model Kamera : Canon 700 D ISO : 100 Shutter Speed : 1/8 Diafragma ; F/8 4 Fotografi DOF ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon 700 D ISO : 12800 Shutter Speed : 1/2000 Diafragma ; F/8 5 Fotografi DOF ( Normal )

Model Kamera : Canon 700 D ISO : 12800

(29)

6

Fotografi DOF ( Bird Eye )

Model Kamera : Canon 700D ISO : 800 Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/8 7 Fotografi Fauna ( Normal )

Model Kamera : Canon 700D ISO : 100 Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/5.5 8 Fotografi Fauna ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon 700D ISO : 200 Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/5.5 9 Fotografi Arsitektur ( Normal )

Model Kamera : Canon Eos 600D ISO : 100 Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/11 10 Fotografi Arsitektur ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon Eos 600D ISO : 100 Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/11 11 Fotografi Bokeh ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 800 Shutter Speed : 1/1000 Diafragma ; F/5.6 12 Fotografi Bokeh ( Bird Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 800 Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/8 13 Fotografi Bokeh ( Normal )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 3200

Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/5.6

(30)

14

Fotografi Flora ( Normal )

Model Kamera : Sony-DSC-H90 ISO : 80 Shutter Speed : 1/250 Diafragma ; F/4 15 Fotografi Flora ( Brid Eye )

Model Kamera : Fujifilm ISO : 200 Shutter Speed : 1/350 Diafragma ; F/6.4 16 Fotografi Flora ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 800 Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/8 17 Fotografi Freezing ( Normal )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 3200 Shutter Speed : 1/2000 Diafragma ; F/5.6 18 Fotografi Freezing ( Bird Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 3200 Shutter Speed : 1/2000 Diafragma ; F/5.6  19 Fotografi Freezing ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 3200 Shutter Speed : 1/2000 Diafragma ; F/5.6 20 Jurnalis Daily Fotografi ( Brid Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 200 Shutter Speed : 1/8 Diafragma ; F/8  21 Jurnalis Daily Fotografi

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 100

Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/8

(31)

22

Jurnalis Daily Fotografi ( Frog

Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 100 Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/8 23 Fotografi Spot ( Frog Eye 1 )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 100 Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/8 24 Fotografi Spot ( Frog Eye 2 )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 1600 Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/8 25 Fotografi Spot ( Normal 1 )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 100 Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/8 26 Fotografi Spot ( Normal 1 )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 1600 Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/8 27 Fotografi Landscape ( Bird Eye )

Model Kamera : Fujifilm ISO : 100 Shutter Speed : 1/800 Diafragma ; F/4 28 Fotografi Landscape ( Normal 1 )

Model Kamera : Canon Eos 600D ISO : 100 Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/11 29 Fotografi Landscape ( Normal 2 )

Model Kamera : Canon Eos 600D ISO : 100

Shutter Speed : 1/125 Diafragma ; F/10

(32)

30

Fotografi Levitasi ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 1600 Shutter Speed : 1/2000 Diafragma ; F/5.6 31 Fotografi Levitasi ( Normal )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 1600

Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/8

32 Fotografi Macro ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 12800

Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/5.6

33 Fotografi Macro ( Brid Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 12800 Shutter Speed : 1/2500 Diafragma ; F/5.6 34 Fotografi Panning ( Normal )

Model Kamera : Samsung GT-S5360 ISO : 400 Shutter Speed : 1/8 Diafragma ; F/2.8 35 Fotografi Potrait ( Frog Eye )

Model Kamera : fujifilm ISO : 200 Shutter Speed : 1/850 Diafragma ; F/4.5 36 Fotografi Potrait ( Bird Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 200 Shutter Speed : 1/1000 Diafragma ; F/5.6 37 Fotografi Siluet ( Frog Eye )

Model Kamera : fujifilm ISO : 100

(33)

38

Fotografi Siluet ( Normal )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 100

Shutter Speed : 1/2000 Diafragma : f/5.6

39

Fotografi Slow & Stop ( Normal )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 3200

Shutter Speed : 1/8 Diafragma ; F/8

40

Fotografi Slow & Stop ( Bird Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 1600 Shutter Speed : 1/2000 Diafragma : F/5.6 41 Stage Fotografi ( Bird Eye )

Model Kamera : Fujifilm ISO : 100 Shutter Speed : 1/450 Diafragma ; F/4.5 42 Stage Fotografi ( Frog Eye )

Model Kamera : Fujifilm ISO : 200

Shutter Speed : 1/800 Diafragma ; F/3.6

43

Fotografi Still Life ( Bird Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 3200 Shutter Speed : 1/2000 Diafragma ; F/5.6 44 Fotografi Still Life ( Normal )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 200 Shutter Speed : 1/1000 Diafragma ; F/5.6 S 45 Fotografi Still Life ( Frog Eye )

Model Kamera : Canon Eos 700D ISO : 1600

Shutter Speed : 1/2000 Diafragma ; F/5.6

(34)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Untuk dapat menghasilkan sebuah potret, maka film harus dijaga agar tetap berada dalam keadaan gelap. Begitu kita ingin melakukan pemotretan, di situlah saatnya kita membiarkan cahaya masuk mengenai film tersebut. Tugas badan kameralah yang menjaga agar film tetap berada dalam keadaan gelap. Pada badan kamera terdapat sebuah shutter yang bertugas menutup atau membuka lintasan cahaya antara lensa dan film. Sebenarnya, istilah kamera berasal dari singkatan kata camera dan obscura, yang merupakan kata-kata Latin yang berarti “ruang gelap”.

Agar dihasilkan gambar yang baik, kita harus mengontrol dengan baik jumlah cahaya yang masuk mengenai film. Jika jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak, maka akan terlalu banyak butiran film yang akan bereaksi, dan gambar yang dihasilkan akan samar. Jika cahaya yang masuk mengenai film terlalu sedikit, maka hanya sedikit butiran film yang bereaksi, dan gambar yang dihasilkan akan terlalu gelap. Agar jumlah cahaya yang mengenai film sesuai dengan jumlah yang seharusnya agar menghasilkan gambar yang baik, terdapat mekanisme pada kamera yang memungkinkan kita untuk mengatur pencahayaan tersebut.

(35)

5.2 Daftar Pustaka

 www.uniquedailytips.com  momang-physics.html

 MENGENAL LENSA – LENSA CANON _ bonaventura21.html

 KOMPOSISI DASAR DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR ( CAMERA ANGLE ) _ Fotografiyuda.html  http://cintarenanda.blogspot.com/2011/11/macam-macam-kamera-berdasarkan-media.html  http://www.academia.edu/7723356/_Perkembangan_Kamera  http://sejarah-fotografi.blogspot.com/  https://kelasfotografi.wordpress.com/2013/08/26/mengenal-mode-fokus-pada-kamera-dslr/  http://hargadslr.blogspot.com/2015/03/fitur-kendali-kamera-dslr-nikon-d3200.html

(36)

5.3 Lampiran

Sejarah Perkembangan Kamera Digital

Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai. Fotografi digital benar-benar bisa memberikan kepraktisan dan kemudahan bagi setiap orang untuk membuat sebuah foto yang baik. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, dan beragam fitur untuk membuat foto yang bagus, muncul sebuah ungkapan bahwa setiap orang bisa menjadi fotografer profesional.

Pada tahun 1960 Eugene F. Lally, seorang teknisi dari Jet Propulsion Laboratory NASA adalah orang pertama yang mencetuskan ide untuk mendigitalisasi sebuah foto. Saat itu tujuannya adalah untuk mempermudah pengiriman foto secara langsung dari misi-misi luar angkasa Amerika Serikat. Pada tahun 1970an, dunia jurnalistik turut mempengaruhi kemunculan kamera digital. Saat itu, terdapat sebuah tuntutan untuk menghadirkan foto dari suatu peristiwa yang terjadi, secepat mungkin.

Maka digunakanlah media pemindai foto (scanner). Sebuah foto dipindai menjadi data elektronik, kemudian dikirimkan melalui jalur telepon. Akan tetapi, cara ini juga masih dianggap merepotkan, karena terjadi penurunan kualitas gambar yang cukup signifikan dan proses pengiriman foto pun masih memerlukan waktu yang relatif lama. Untuk menjawab persoalan ini, diperlukan suatu kamera yang bisa secara langsung menciptakan foto yang berupa data elektronik. barulah pada bulan Desember tahun 1975, seorang teknisi dari perusahaan Kodak yang bernama Steven Sasson, menjadi orang pertama yang menemukan Kamera Digital

(37)

Jenis Kamera Digital

A. Jenis kamera berdasarkan media penangkap sinar/cahaya: 1. Kamera Film

Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi).

2. Kamera Polaroid

Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film. 3. Kamera Digital

Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupunexternal memory yang menggunakan memory card.

B. Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja: 1. Kamera Single Lens Reflect (SLR)

Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film.

2. Kamera Instan

Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan

(38)

C. Jenis kamera berdasarkan Teknologi viewfinder: 1. Kamera Saku

Lensa utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan Cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembidik (viewfinder) dengan lensa.

2. Kamera TLR (Twins Lens Reflect)

Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.

3. Kamera SLR (Single Lens Reflect)

Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk.

D. Jenis kamera Kategori Digital:

1. Kamera compact simple point and shoot

kamera ini hanya dapat melakukan Point and Shoot atau dapat dikatakan sudah diatur dalam mode auto saja tanpa dapat berkreasi lebih tinggi lagi.

2. Kamera compact standar

Dilengkapi dengan desain yang ergonomis, tubuh lebih ramping, layar LCD pada bagian belakang yang beberapa di antaranya sudah support dengan teknologi touchscreen dan memiliki kualitas sensor lensa dengan resolusi lebih besar dan berkualitas.

3. Kamera prosumer

(39)

DSLR dan juga ada fasilitas High Speed Recording sampai dengan Noise Reduction. Terdapat juga layar LCD di bagian belakang serta fasilitas pengaturan ISO di dalamnya.

5. Kamera DSLR consumer

Fasilitas mulai dari pengaturan auto atau juga manual sampai dengan fitur layar LCD di bagian belakang dan beberapa merk dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder dan juga telah mengadopsi teknologi touchscreen.

6. Kamera hybrid atau mirrorless

Kamera mirrorless dapat dikatakan juga sebagai gabungan antara DSLR consumer, DZLR dan prosumer.

7. Kamera DSLR pro

Kamera ini sangat berkualitas dan dilengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak dimiliki jenis-jenis kamera di bawahnya.

8. Kamera boutique atau butik

Kamera jenis ini memang memiliki desain retro dan terkesan kuno, namun sensor full frame-nya setara dengan kualitas gambar yang dihasilkan kamera DSLR semi-pro sampai profesional.

(40)

Gambar Jenis Kamera:

Gb 5.1 Kamera Film Gb 5.2 Kamera Polaroid Gb 5.3 Kamera Digital

(41)

Gb 5.7 kamera-compact-simple-point-and-shoot Gb 5.8 kamera-compact-standar Gb 5.9 kamera-prosumer

Gb 5.10 kamera-DZLR Gb 5.11 kamera-DSLR Consumer Gb 5.12 kamera-Hybrid

(42)

Sejarah dan awal perkembangan Fotografi

Sejarah fotografi di Indonesia dimulai pada tahun 1857, pada saat 2 orang juru foto Woodbury dan Page membuka sebuah studio foto di Harmonie, Batavia. Masuknya fotografi ke Indonesia tepat 18 tahun setelah Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya yang kemudian disebut-sebut sebagai awal perkembangan fotografi komersil. Studio fotopun semakin ramai di Batavia. Dan kemudian banyak fotografer professional maupun amatir mendokumentasikan hiruk pikuk dan keragaman etnis di Batavia.

Gb 5.15 Kamera Daguerre

Masuknya fotografi di Indonesia adalah tahun awal dari lahirnya teknologi fotografi, maka kamera yang adapun masih berat dan menggunakan teknologi yang sederhana. Teknologi kamera pada masa itu hanya mampun merekam gambar yang statis. Karena itu kebanyakan foto kota hasil karya Woodbury dan Page terlihat sepi karena belum memungkinkan untuk merekam gambar yang bergerak.

Terkadang fotografer harus menggiring pedagang dan pembelinya ke dalam studio untuk dapat merekam suasana hirup pikuk pusat perbelanjaan. Oleh sebab itu telihat bahwa pedagang dan pembelinya beraktifitas membelakangi sebuah layar. Ini karena teknologi kamera masih sederhana dan masih riskan jika terlalu sering dibawa

(43)

melakukan pemotretan outdoor. Bisa dibilang ini adalah awal munculnya kamera modern.Karena bentuknya yang lebih sederhana, kamera kemudian tidak dimiliki oleh fotografer saja tetapi juga dimiliki oleh masyarakat awam.

Banyak karya-karya fotografer maupun masyarakat awam yang dibuat pada masa awal perkembangan fotografi di Indonesia tersimpan di Museum Sejarah Jakarta.

A. Kassian Cephas (1844-1912): Yang Pertama, yang Terlupakan Cephas lahir pada 15 Januari 1845. Cephas banyak

menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah Christina Petronella Steven . Cephas mulai belajar menjadi fotografer profesional pada tahun 1860-an. Ia sempat magang pada Isidore van Kinsbergen, fotografer yang bekerja di Jawa

Gb 5.16 Kassian Cephas

Tengah sekitar 1863-1875. Tapi berita kematian Cephas di tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar fotografi kepada seseorang yang bernama Simon Willem Camerik.

Kassian Cephas memang bukan tokoh nasional. Ia hanyalah seorang fotografer asal Yogyakarta yang eksis di ujung abad ke-19, di mana dunia fotografi masih sangat asing dan tak tersentuh oleh penduduk pribumi kala itu. Nama Kassian Cephas mungkin baru disebut bila foto-foto tentang Sultan Hamengku Buwono VII diangkat sebagai bahan perbincangan.Dulu, Cephas pernah menjadi fotografer khusus Keraton pada masa kekuasaan Sultan Hamengku Buwono VII. Karena kedekatannya dengan pihak Keraton, maka ia bisa memotret momen-momen khusus yang hanya diadakan di Keraton pada waktu itu. Hasil karya foto-fotonya itu ada yang dimuat di dalam buku karya Isaac Groneman (seorang dokter yang banyak membuat buku-buku tentang kebudayaan Jawa) dan buku karangan Gerrit Knaap (sejarawan Belanda yang berjudul "Cephas, Yogyakarta: Photography in the Service of the Sultan".

(44)

Gb 5.17 Karya Kassian Cephas (Sultan Hamengku Buwono VII)

Dari foto tersebut, bisa dibilang bahwa Cephas telah memotret banyak hal tentang kehidupan di dalam Keraton, mulai dari foto Sultan Hamengku Buwono VII dan keluarganya, bangunan-bangunan sekitar Keraton, upacara Garebeg di alun-alun, iring-iringan benda untuk keperluan upacara, tari-tarian, hingga pemandangan Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Tidak itu saja, bahkan Cephas juga diketahui banyak memotret candi dan bangunan bersejarah lainnya, terutama yang ada di sekitar Yogyakarta. Berkaitan dengan kegiatan Cephas memotret kalangan bangsawan Keraton, ada cerita yang cukup menarik. Zaman dulu, dari sekian banyak penduduk Jawa waktu itu, hanya segelintir saja rakyat yang bisa atau pernah melihat wajah rajanya. Tapi, dengan foto-foto yang dibuat Cephas, maka wajah-wajah raja dan bangsawan bisa dikenali rakyatnya.

(45)

Kamera Canon EOS 600 D

Gb 5.18 Kamera Canon Eos 600D tampak depan

Beberapa penjelasan mengenai fungsi dari tombol – tombol yang terdapat pada kamera SLR dan DSLR Canon :

1. Lensamerupakan alat vital dari kamera yang berfungsi memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (atau lebih umum dikenal dengan nama film). Lensa adalah kekuatan kamera SLR. Ada berbagai macam lensa di dunia fotografi.

2. Stabilizer

.

Fungsi fitur ini adalah untuk meredam getaran tangan (hand shake) saat memotret yang berpotensi membuat hasil foto menjadi blur. Prinsip kerja fitur ini adalah dengan mengandalkan sebuah gyrosensor yang mendeteksi getaran pada kamera dan melakukan kompensasi secara mekanik untuk meredam getaran itu.

3. Tombol Lensa. Tombol ini mempunyai fungsi sebagai pengunci lensa dengan bodi Kamera DSLR.

4. Tombol fokus. Ada dua mode atau cara pada tombol ini untuk mendapatkan fokus saat kita memotret yaitu Mode Autofocus dan Mode Manual Focus.

Mode Autofocus : Mode Manual :

(46)

6. Built-in Flash Light. Blitz atau flash diterjemahkan secara bebas menjadi lampu kilat. Ini merupakan satu asesori yang sangat luas dipakai dalam dunia fotografi. Fungsi utamanya adalah untuk meng-illuminate (mencahayai/menerangi) obyek yang kekurangan cahaya agar terekspos dengan baik.

7. Shutter. Tombol ini mempunyai fungsi untuk mengambil sebuah gambar.

8. Grip. Grip adalah bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera DSLR yang fungsinya sebagai pegangan kamera supaya kita bisa memegang kamera dengan kuat. Di dalam grip ini terdapatbaterai kamera.

9. Anti Red Eye. Fungsi tombol tersebut sebagai penangkal untuk menghindari mata kelihatan merah pada saat menggunakan Flash light (Lampu Flash).

Gb 5.19 Kamera Canon Eos 600D tampak belakang

10. Tombol Preview. Tombol ini berfungsi untuk melihat hasil foto yang telah diambil pada LCD.

11. Tombol Hapus. Berfungsi untuk mendelete gambar/ isi memori.

12. Tombol Navigasi. Tombol ini memiliki untuk membantu dan mengendalikan kamera serta melihat hasil gambar yang sudah di jepret. Tombol navigasi ini mempunyai bentuk yang berbeda-beda, scroll , analog, dan tombol 4 arah biasa. Untuk kamera dslr canon 600D tombol 4 arah merupakan short cut white balance, jenis

(47)

o Diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma lensa biasanya membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia terbentuk dari sejumlah lembaran logam (umumnya 5, 7, atau 8 lembar) yang dapat diatur untuk mengubah ukuran lubang (disebut tingkap/aperture) dimana cahaya akan lewat. Tingkap akan mengembang dan menyempit persis pupil di mata manusia. Diafragma selalu ada dalam sebuah kamera dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi banyak tidaknya penerimaan cahaya yang ada pada sebuah foto atau gambar.

15. Tombol Zoom. Jika pada kamera digital biasa tombol ini berfungsi untuk memperbesar atau memperdekat objek yang kan kita ambil gambarnya, namun pada kamera SLR dan DSLR kedua tombol ini memiliki fungsi yang berbeda. Kedua tombol ini memang tetap berfungsi untuk memperbesar, namun hanya memperbesar gambar yang telah kita selesai ambil dan muncul pada LCD.

16. Thumb-Wheel. Tombol yang berfungsi untuk mengatur modus pemotretan.

17. Tombol Life View. Tombol ini berfungsi untuk membidik objek lewat LCD. Sebagai alternatif jika tidak ingin membidik gambar dengan menggunakan Finder.

18. View Finder. View finder merupakan istilah lain dari jendela bidik. Jadi apapun output yang dilihat akan sama hasilnya jika dilihat dari view finder atau LCD. Di view fider juga ada informasi-informasi seputar kecepatan apperture, titik focus, metering, dan sebagainya. Nah dibagian view finder ini ada bagian karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya yang masuk view finder supaya objek benar-benar real.

19. Tombol Menu dan Info. Menu sebagai pengaturan , Tombol InFo untuk mengetahui Info Gambar yang telah kita ambil.

20. Monitor LCD. Monitor LCD ini mempunyai fungsi untuk melihat gambar, melihat settingan pada kamera, dan melihat fitur-fitur pada kamera DSLR.

(48)

Gb 5.20 Kamera Canon Eos 600D tampak atas

21. Tombol ISO. ISO merupakan kemampuan atau tingkat sensifitas sensor pada kamera terhadap cahaya. Semakin besar nilai dari settingan ISO pada kamera, maka semakin sensitif dan besar cahaya yang di dapatkan.

22. Dial. Tombol yang berguna untuk mengatur kecepatan rana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Shutter Speed.

23. Tombol Display. Tombol yang berfungsi untuk menampilkan hasil foto yang telah diambil, dan akan ditampilkan pada layar LCD.

(49)

yang tidak ada di Nikon D3100). Nikon D3200 menghilangkan tombol live view dan tombol rekam video.Sebagai penggantinya adalah live view dapat di aktifkan dengan tombol di belakang kamera dimana tombol rekam yang diatur tepat di

belakang tombol shutter untuk menjadi aktif

Gb 5.21 Kamera Nikon D3200

Tampilan sisi Atas Kamera DSLR Nikon D3200

Gb 5.21.1 Kamera Nikon D3200 tampak atas

Dari sisi atas, yang menonjol adalah lampu flash D3200 dengan titik "hotshoe" yang dapat dipasang oleh beragam Speedlight flash buatan Nikon. Sebelah kiri dari sisi atas kamera terlihat kosong, sedangkan sebelah kanan dipenuhi oleh kumpulan control point

(50)

Gb 5.22 Tombol Kamera Nikon D3200 tampak atas

Tombol putar Nikon D3200 memberikan pilihan yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan D3100, yaitu movie record. Selain itu terdapat tombol on - off, tombol display, dan tombol info yang memberikan informasi tentang setting menu untuk potographer pemula.

Gb 5.23 Tombol Kamera Nikon D3200 tampak depan

Sisi depan kamera Nikon D3200 memberikan tombol lampu flash multi fungsi. Tombol ini bisa ditekan untuk memakai flash, atau ditahan agak lama dan digunakan dengan kombinasi dari kontrol dial untuk mengganti kompensasi lampu flash. Tombol flash ini memberikan kemudahan dalam mengatur langsung lampu flash yang merupakan daya tarik tersendiri karena tersedia dalam entry level kamera DSLR.

(51)

Gb 5.24 Kamera Nikon D3200 tampak belakang

Dari sisi belakang, Nikon D3200 memberikan nuasana serupa tapi tak sama dengan Nikon D3100. Penambahan nya adalah adanya tombol drive mode yang letaknya ditas tombol delete disis kiri bawah body Nikon D3200

Tambahan lain dibandingkan dengan Nikon D3100 adalah tersedianya penerima sensor infra merah dibelakang yang terletak di atas kiri yang merupakan salah satu dari 2 receiver infra merah yang ada di Nikon D3200 sehingga anda bisa mengontrol kamera dari jarak jauh dengan menggunakan remote infra merah

(52)

MENGENAL MODE FOKUS PADA KAMERA DSLR

Pada saat ini hampir semua kamera DSLR dilengkapi dengan beberapa pilihan cara kamera melakukan autofokus (autofocus mode). Memotret vas bunga yang diam diatas meja tentu membutuhkan cara autofokus yang berbeda dengan memotret pemain sepak bola.

Dahulu, lensa pada kamera memerlukan pengaturan fokus secara manual. Untuk mencari fokus, kita harus memutar ring fokus pada lensa dan melihat efeknya di jendela bidik untuk mendapatkan gambar yang paling tajam menurut penilaian kita. Kemudian ditemukanlah teknologi auto fokus yang memudahkan kita dalam memotret. Dengan AF (Auto Focus), kamera secara otomatis menggerakkan elemen lensa untuk mendapat hasil terbaik, dalam waktu yang cukup singkat.

Mode fokus kamera digunakan sesuai dengan kondisi pemotretan dan gerakan obyek. AF tentu saja sangat membantu, tapi dalam kondisi cahaya yang buruk manual fokus bisa menolong. Pada kamera Nikon, hanya kamera SLR dengan fitur AF motor yang dapat auto focus dengan lensa AF non motor (lensa tipe AF atau AF-D). Sedangkan kamera entry level seperti Nikon D3100, D3200, D5100, D5200 tidak akan dapat fokus otomatis tanpa lensa tipe AF-S.

(53)

Pada kamera SLR Canon EOS bisa dibilang tidak ada batasan AF seperti di Nikon karena modul auto focus-nya sudah ditanam di lensa. Tapi kekurangan canon adalah hanya memungkinkan lensa auto focus tipe EF-S berfungsi pada kamera tipe APS-C, harus digunakan lensa EF untuk kamera full frame-nya. Sedangkan Nikon tidak peduli jenis lensa AF, AF-D dan AF-S, DX atau pun bukan dapat digunakan di kamera APS-C atau 35mm full frame dan sebaliknya dengan limitasi. Mengenai perbedaan APS-C atau DX dan full frame FX ini dan kode/simbol lensa dibahas di artikel lain. Berikut ini kita bahas mode AF atau fokus otomatis satu persatu.

1. Nikon Single AF (AF-S), Canon One Shoot AF

AF-S yang dimaksud di sini adalah mode fokus, bukan tipe lensa Nikon. Pada Single AF fotografer menentukan lokasi fokus yang diinginkan dengan memindahkan titik fokus kemudian menekan tombolshutter setengah. Biasanya fotografer menggunakan aperture/bukaan besar misalnya f/2.8 yang dikombinasikan dengan mode ini untuk menghasikan foto bokeh atau pemotretan portrait. Mode AF-S sangat direkomendasikan untuk semua situasi yang tidak memfoto obyek yang bergerak cepat karena fotografer diharap dapat menentukan titik fokus yang tepat.

(54)

2. Nikon Continuous AF (AF-C), Canon AI Servo

Mode ini khusus untuk menangani obyek foto yang bergerak seperti anak-anak yang sedang bermain, foto human interest dengan manusia yang aktif bergerak, mobil balap atau olahraga cepat lainnya juga termasuk burung terbang atau hewan liar. Fotografer cukup sekali menentukan obyek fotonya dan fokus dengan menekan tombol shutter setengah alias half pressed, selanjutnya cukup mengarahkan kamera agar tetap dapat otomatis mengikuti gerakan dari obyek foto.

Jika obyek foto bergerak cepat dan kamera dapat fokus dengan tepat maka dapat dihasilkan foto dengan background atau latar kabur yang terarah/motion blur. Efek seperti ini sangat penting untuk fotografi olahraga. Keefektifan dari fokus seperti ini juga dipengaruhi oleh sistem fokus kamera; Semakin canggih kamera yang digunakan, semakin akurat tracking-nya.

Gb 5.27 tampilan pemilihan mode auto focus secara manual pada kamera dslr canon

3. Nikon Automatic AF (AF-A), Canon AI Focus

Mode ini akan memberikan keputusan pada kamera apakah akan menggunakan AF-S atau AF-C seperti yang dijelaskan di atas. Kamera akan memutuskan hal ini berdasarkan gerakan obyek foto yang ditangkapnya.

(55)

Gb 5.28 tampilan pemilihan mode auto focus pada kamera dslr nikon

4. Nikon Manual Focus (MF), Canon Manual Focus

Pada situasi tertentu, misalnya kurang cahaya atau obyek foto terlalu datar atau teksturnya terlalu mulus, kamera dapat tidak mampu mengunci fokus atau fokus ke obyek yang salah. Kita dapat mengaktifkan AF assist, menggunakan flash untuk mengatasi hal ini atau menambahkan cahaya bantu lainnya seperti dari lampu atau reflektor. Flash tambahan seperti Nikon SB-800 atau SB-900 memiliki AF assist yang sangat dapat diandalkan, dalam situasi gelap sekalipun. Tetapi bila tidak memungkinkan maka gunakan manual fokus.

(56)

Fokus seperti ini cukup menyulitkan terlebih pada lensa tele; Untuk membantu mempermudah manual fokus maka gunakan diafragma atau aperture kecil f/4, f/5.6 atau lebih kecil lagi dan gunakan live view jika mungkin. Semua lensa AF bisa diset menjadi manual fokus, tetapi tidak sebaliknya. Lensa manual tidak akan pernah bisa auto focus dan belum tentu didukung oleh kamera untuk metering dan indikator fokusnya. Sedangkan bila kita memanualkan sebuah lensa AF kita tetap dapat melihat indikator fokus atau tidaknya obyek yang kita pilih menurut kamera.

Auto focus kamera tingkat lanjut biasanya juga menawarkan pilihan jumlah titik fokus yang aktif. Pilihan standar adalah tidak mengaktifkan semua titik fokus kamera tapi hanya sekelompok bagian pada frame, biasanya di tengah dan dalam kebanyakan situasi sangat dapat diandalkan. Hanya pada mode AF-C saja direkomendasikan pengaktifan semua titik fokus pada pemotretan tracking obyek bergerak, agar dapat mengantisipasi gerakan obyek foto yang tak biasa.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan kamera dalam pembuatan film (iklan) tidak saja berfungsi untuk menangkap gambar, akan tetapi hasil dari tangkapan kamera dapat menciptakan makna. Unsur-unsur yang

Mikroskop terdiri atas bagian-bagian, bila tidak dikelompokkan, maka bagian-bagian mikroskop antara lain lensa okuler, pengaturan fokus besar, lensa objektif, meja mikroskop,

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan

Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.. Kabel serat optik berukuran sangat

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan

Jenis lensa ini (lihat gambar 6) dapat menghasilkan fitur wajah dalam prespektif alami, dan subjek foto berada pada jarak yang nyaman dari kamera. Dinamakan

Merupakan kumpulan dari beberapa lensa optik yang digunakan bersama dengan sebuah badan kamera dan bekerja untuk menghasilkan gambar suatu obyek pada media film atau sensor

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan