I. Pendahuluan
I.1. Latar belakang
Mikrobiologi ialah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme : bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari misalnya pembuatan anggur, keju, yoghurt, produksi penisilin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan pembuangan limbah (pelczar 2005).
. Media adalah susunan bahan baik bahan alami (seperti tauge, kentang, daging, telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Hidayat , 2006).
Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang digunakan untuk memudahkan berlangsungnya praktikum. Alat-alat yang biasa digunakan antara lain: mikroskop, gelas ukur, erlenmeyer, bunsen/spirtus, tabung reaksi, tabung durham, kawat ose, spreader, mikropipet, tip, hotplate, freezer, laminar air flow, incubator, dan autoclave.
I.2. Tujuan
Praktikum bertujuan untuk mengenal dan mengetahui alat-alat dan media beserta fungsinya yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.
I.3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, gelas ukur, tabung reaksi, Erlenmeyer, tabung durham, spreader, tip, micrometer, kawat ose, bunsen, hotplate, cawan petri, freezer, oven, incubator, autoclave, laminar air flow, PCA, PDA, BHIA, EMBA, NA, NB, SSA, dan LB.
II. Data
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada praktikum. Tabel 1. Pengenalan alat-alat pengamatan mikrobiologis
No Nama Gambar Fungsi
1. Gelas ukur Pengukuran volume
larutan dengan ketelitiaan yang kasar.
2. Erlenmeyer Menampung dan
menghomogenkan larutan.
3. Bunsen/spirtus Memberikan panas
untuk menghindari kontaminasi pada bakteri.
4. Tabung reaksi Media untuk
menumbuhkan bakteri,
mengembangbiakan bakteri dalam jumlah banyak.
5. Cawan petri Media untuk
bakteri, melihat secara spesifik seperti warna.
6. Kawat ose Mengambil/menggor
eskan bakteri pada media.
7. Tabung durham
Menjebak gas yang ada dalam media (tabung reaksi).
8. Spreader Menyebar/merataka
n bakteri pada media.
9. Mikropipet Mengambil larutan
10 .
Tip Alat bantu
mikropipet untuk mengambil larutan. Ukuran disesuaikan dengan mikropipet yang dipakai.
11. Hotplate Untuk memanaskan
sampel.
12 .
Freezer Untuk
menyimpan/menona ktifkan bakteri.
13 .
Laminar air flow
Sebagai tempat untuk mengisolasi mikroba.
14 .
Incubator Membantu proses
15
Oven Sebagai alat
pengering atau sterilisasi panas kering.
17 .
Mikroskop Mengamati objek
yang berukuran kecil.
Tabel 2. Pengenalan media untuk pertumbuhan mikroorganisme
No Nama Gambar Konsistensi Ketetapan
(g/L) Komposisi (g/L) 1. Nutrient
Broth (NB)
Cair 8 Beef Extract 3,0
Peptone 5,0
2. Salmonellae and Shigellae agar
(SSA)
Padat 60 Peptones 10,0
(III) citrate 1,0
Padat 37,5 Peptone 10,0
Lactose 10,0 Eosin 0,4 Di-potassium hydrogen phosphate 2,0 Methylene blue 0,6
Agar 15,5 5. Plate Count
Agar (PCA)
Padat 17,5 Trypton 5,0
6. Potato Dextrose Agar (PDA)
Padat 39 Potato infusion
4,0
Gelatin peptone 5,0
Beef extract 3,0 8. Lactose
Broth (LB)
Cair 13 Peptone 5,0
Meat extract 3,0 Lactose 5,0
II.2. Pembahasan
Mikrobiologi berkaitan dengan organisme yang berukuran mikro yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Mikroskop adalah instrumen yang paling banyak digunakan dan paling bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk melihat organisme dan struktur yang tak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran dalam kisaran luas dari seratus kali sampai ratusan ribu kali. Kedua kategori mikroskop yang ada ialah mikroskop cahaya (atau optis) dan mikroskop electron. Keduanya berbeda dalam prinsip yang mendasari perbesaran. Mikroskop cahaya yang kesemuanya menggunakan sistem lensa optis, mencakup mikroskop medan-terang, medan-gelap, fluoresensi, dan kontras-fase. Mikroskop electron menggunakan berkas electron sebagai pengganti gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang diperbesar (pelczar 2005).
Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. Makrometer (pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik
turunkan tabung mikroskop secara cepat.
Mikrometer (pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
Meja mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
Penjepit kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, dapat diketahui yang termasuk alat-alat yang terbuat dari gelas yaitu tabung reaksi, cawan petri, gelas ukur, dan Erlenmeyer. Tabung reaksi biasanya digunakan untuk mereaksikan suatu zat, namun pada praktikum mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Cawan petri digunakan sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume suatu larutan. Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menhomogenkan bahan. Adapun yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu autoclave, oven dan Bunsen. Autoclave digunakan untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap, sedangkan untuk oven digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas dan bunsen fungsinya untuk memanaskan dan mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina.
steril. Jarum ose digunakan untuk mengambil dan menggores sampel yang akan diamati. Inkubator berfungsi sebagai tempat untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat penyimpanan hasil penanaman mikroba. Colony counter berfungsi untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme sedangkan handsprayer sebagai tempat alcohol 70% untuk menyemprotkan alcohol ke tangan sebelum masuk ke incubator agar bersih dari mikroba yang ada ditangan.
Pada praktikum mikrobiologi dikenal istilah media yaitu tempat pertumbuhan mikroba yang terdiri dari bentuk padat(agar), cair(broth) dan semi padat(glatin). Berdasarkan hasil pengamatan terdapat 8 jenis media yang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. PCA : Media pertumbuhan bakteri umum yaitu bakteri yang belum diketahui jenisnya.
2. PDA : Media khusus untuk pertumbuhan jamur, fungi, kapang dan cendawan.
3. EMBA : Media pertumbuhan bakteri gram negative. 4. NA : Media pertumbuhan bakteri umum namun
memiliki nutrisi yang lebih banyak (padat).
5. NB : Media pertumbuhan bakteri umum namun memiliki nutrisi yang lebih banyak (cair).
6. BHIA : Media untuk bakteri yang mengalami kesulitan dalam pertumbuhan.
7. LB : Media pertumbuhan bakteri yang mengandung enzim laktosa.
8. SSA : Media pertumbuhan bakteri salmonellae dan shigellae.
menumbuhkan beberapa jenis bakteri dan menyebabkan koloni-koloni suatu bakteri tertentu mendapatkan bentuk yang khas, contohnya adalah Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) yang dapat menumbuhkan bakteri kelompok Enterobacteriaceae, salah satunya adalah E. coli yang akan tumbuh dengan membentuk koloni berwarna hijau dengan kilap logam. Sedang media selektif adalah media yang mengandung zat kimia tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan satu kelompok bakteri atau lebih tanpa menghambat pertumbuhan bakteri yang diinginkan, contohnya Bismuth sulfith Agar (BSA) untuk Salmonella, dan Vogel Johnson Agar (VJA) untuk Staphylococcus (kusuma 2009).
III. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa alat-alat dan media yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Terdapat alat utama dalam pengamatan mikrobiologi yaitu mikroskop yang memiliki bagian-bagian yaitu lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma, tabung mikroskop, micrometer, makrometer, revolver, reflector, meja mikroskop, penjepit kaca, lengan mikroskop, kaki mikroskop dan sendi inklinasi. Alat-alat lain yang terdapat di laboratorium yaitu gelas ukur, erlenmeyer,bunsen, tabung reaksi, tabung durham, kawat ose, spreader, mikropipet, tip, hotplate, freezer, laminar air flow, incubator, dan autoclave.