PRAKTIKUM I
PENGENALAN MIKROBA
PENGAMATAN BAKTERI, JAMUR DAN YEAST
A. Tujuan
Melihat morfoogi sel dan koloni bakteri
Bacillus subtilis, Streptococcus sp, Staphylococcus
aureus, Vibrio sp, dan Escherichia coli.
Melihat morfologi sel serta koloni jamur dan yeast.
B. Pendahuluan
Mikroorganisme ada dimana-mana dalam alam. Mikroba dapat ditemui mulai dari dasar lautan
sampai daratan, microorganism ditemui jika terdapat makanan, kelembaban air dan suhu yang cocok
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Untuk mengidentifikasi mikrrorganisme, kita
membutuhkan alat-alat dan bahan yang diperlukan misalnya mikroskop, kaca pembesar (LUP), petri
disk dan media tumbuh.
Mikroorganisme atau mikroba adalah organism hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya
dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop memungkinkan suatu objek kecil dapat
dilihat melalui peningkatan resolusi atau daya pisah
dan kontras (Pratiwi, 2008).
Mikroskop adalah alat yang dapat memperbesar
tampilan suatu benda sehingga mudah untuk diamati.
Penggunaan mikroskop digunakan untuk mengamati
mikroorganisme memiliki empat fungsi utama yaitu:
mengamati aktivitas mikroorganisme, mengamati
morfologis
mikroorganisme,
mengukur
mikroorganisme dan menghitung mikroorganisme.
Mikroskop yang digunakan pada pengamatan
mikroorganisme
pada
Laboratorium
adalah
mikroskop cahaya (Light Microscope) yang memiliki
tiga system lensa yaitu lensa obyektif, lensa okuler
dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa
okuler dapat berupa lensa tunggal (monokuler) atau
ganda (binokuler).
Prinsip kerja mikroskop cahaya adalah melewatkan berkas cahaya agar melalui sampel dan
kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini akan merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa
sehingga bayangan sampel terlihat lebih besar sewaktu diproyeksikan ke mata. Mikroskop cahaya
didesain untuk memperbesar obyek hingga ukuran sekitar 0,2 mikro meter karena dibatasi oleh
panjang gelombang cahaya tampak yang digunakan untuk menerangi sampelnya. Mikroskop cahaya
dapat memperbesar objek hingga 1000 kali ukuran sebenarnya, pembesaran lebih lanjut akan
menyebabkan kekaburan.
Pada prinsipnya mikroskop memiliki bagian dan komponen-komponen sebagai berikut:
a.
Stand atau
base (dasar mikroskop) adalah sebagai pondasi yang akan memberikan stabilitas
pada mikroskop.
b.
Handle atau
arm (lengan mikroskop) adalah bagian yang dipegang sewaktu mikroskop akan
dibawa atau dipindahkan.
c.
Stage (meja obyek) adalah alas horizontal yang berlubang di bagian tengahnya. Lubang ini
merupakan tempat ,eletakkan object glass berisi sampel yang akan diamati. Stage clips (jepitan)
adalah alat penjepit yang terletak diatas meja untuk menahan object glass.
d.
Illuminator (reflector atau cermin) adalah sumber cahaya yang terpasang di bawah meja obyek
dan dapat diubah posisinya untuk memantulkan sinar pada obyek yang akan diamati agar
terlihat jelas. Bila menggunakan cermin salah satu permukaan cermin berbentuk datar dan
sebelahnya cekung. Bagian datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan bagian
cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
e.
Kondensor adalah lensa yang terletak dibawah meja obyek yang berguna untuk memfokuskan
sinar ke obyek yang akan diamati.
f.
Iris diaphragm (iris diafragna) adalah alat yang diletakkan di bawah kondensor atau tepat di
bawah meja obyek untuk mengatur jumlah sinar yang masuk dalam kondensor.
g.
Eyepiece tube atau
Body tube (tabung mikroskop) adalah tabung yang berbentuk silinder
kosong dimana sinar dari lensa obyektif di bagian bawah akan menuju ke lensa okuler di bagian
atas sehingga terjadi perbesaran obyek yang diamati.
h.
Revolver (cakram) terletak di bawah body tube yang berfungsi sebagai tempat memasang lensa
obyektif dan dapat digerakkan untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.
i.
Lensa obyekttif adalah lensa keciluntuk membesarkan obyek yang diamati. Umumnya memiliki
3 buah lensa obyektif yang masing-masing mempunyai jarak focus 16,4 dan 1,8 mm dengan
perbesaran masing-masing 10,44 dan 95 kali garis tengah yang diamati. Lensa 16 dan 4 dapat
digunakan secara kering sedangkan lensa 1,8 mm penggunaanya harus dicelupkan ke dalam
minyak imersi yang mempunyai indeks refraksi sama dengan gelas agar dapat emneruskan sinar
sebanyak mungkin.
j.
Lensa okuler adalah lensa yang diletakkan di bagian atas body tube untuk memperbesar obyek
yang dilihat kedua kalinya (setelah diperbesar oleh lensa obyektif). Pada umunya terdapat 4
buah lensa okuler yang digunakan yaitu masing-masing dapat memperbesar 5; 7,5 ; 10 dan 12,5
kali.
k.
Coarse adjustment (focus) knob (pengatur kasar) adalah alat mekanis (sekrup) yang berguna
untuk menaikturunkan bodytube besrta lensanya dengan cepat agar sampel yang diamati masuk
ke dalam focus lensa.
l.
fine adjustment (focus) knob (pengatur halus) adalah alat mekanis (sekrup) untuk
menaikturunkan body tube scara lambat agar sampel yang diamati betul-betul masuk ke dalam
lensa (Herlinda, 2010)
Mikroorganisme terdiri dari bakteri, archae, fungi, protozoa, alga mikroskopis dan virus.
Percobaan kali ini menggunakan mikroorganisme bakteri, jamur dan yeast. Bakteri berasal dari kata
Latin
bacterium; jamak bacteria adalah kelompok mikroorganisme yang tidak memiliki membrane
sel. Organism ini termasuk dalam domain prokariotik dan berukuran sangat kecil(mikroskopik).
Morfologi bakteri
Ada beberapa bemtuk dasar bakteri, yaitu bulat (tunggal:
coccus, jamak:
cocci), batang atau
silinder (tunggal:
bacillus, jamak:
bacilli) dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau
melingkar-lingkar.
(Pratiwi, 20008)
Bentuk
cocci umumnya bulat atau
oval. Bila
cocci
membelah diri, sel-sel
dapat tetap melekat satu sama lain.
Penggolongan bakteri cocci adalah sebagai
berikut:
a.
monococcus,
yaitu
bakteri
bulat
tunggal, misalnya Neisseria gondi.
b.
Diplococcus,
yaitu
bakteri
bulat
bergandengan
dua-dua,
misalnya
Diplococcus pneumonia.
d.
Satphlococcus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang berkoloni menyerupai segerombolan anggur,
misalnya Staphylococcus aureus.
e.
Streptococcus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang bergandengan seperti rantai, misalnya
Streptococcus sp.
Bakteri berbentuk batang atau bacil memiliki penggolongan sebagai berikut:
a.
Bacilli, yaitu bakteri berbentuk batang tunggal, misalnya Salmonella typhi
b.
Diplobacilli, yaitu bakteri berbentuk batang bergandengan dua-dua.
c.
Streptobacilli, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang seperti rantai,
misalnya Bacillus anthracis.
d.
Coccobacilli, yaitu bakteri batang yang bentuknya menyerupai cocci.
Bakteri bentuk spiral memiliki satu atau lebih lekukan dan tidak berbentuk lurus. Dibedakan
menjadi:
a.
Spiral, yaitu golongan bakteri yang berbentuk spiral, misalnya Spirillum
b.
Vibrio, yaitu golongan bakteri yang berbentuk spiral tak sempurna atau koma, misalnya
Vibrio
cholera.
c.
Spirochaeta, yaitu golongan bakteri yang berbentu spiral lentur atau berpilin fleksibel.
d.
Spirillia, yaitu golongan bakteri yang berpilin kaku.
Jamur adalah organisme multiseluler yang berfilamen dan pertumbuhannya mudah dilihat
karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Jamur terdiri dari suatu thalus yang tersusun
dari filamen yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa disebut miselium. Hifa jamur
dapat bersekat (septa) dan dapat pula tidak bersekat (konositik). Jamur dengan hifa bersekat
termasuk dalam kelas Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes. Sedangkan jamur yang
konositik termasuk dalam kelas Phycomycetes. Umumnya hifa jamur tidak berwarna (transparan).
Jamur termasuk organism kemototrof yang memerlukan senyawa organic untuk
nutrisinya(Pratiwi, 2008). Jamur tidak dapat hidup secara autotrof melainkan harus hidup secara
heterotrotof. Jamur hidup dengan menguraikan bahan-bahan organic yang ada di lingkungannya.
Umumnya jamur hidup secara saprofit, artinya hidup dari penguraian sampah-sampah organic.
Adapula jamur yang hidup secara parasit artinya jamur mendapatkan makanan (bahan organic) dari
inangnya, tetapi ada juga yang bersimibiosis mutualisme dengan hidup bersama-sama dengan
organism lain agar saling mendapatkan keuntungan, misalnya bersimbiosis dengan ganggang
membentuk lumut kerak. Jamur uniselluer misalnya ragi dapat mencerna tepung hinnga menjadi
gula dan gula dicerna menjadi alcohol.
Pada umumnya jamur dibedakan menjadi dua yaitu: khamir (yeast) dan kapang (mold).
Kapang
Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari dua bagian miselium dan resisten dan
spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filament yang
dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang hanya
berdiameter 1µm. disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama.
Tiga macam morfologi hifa:
a.
Aseptat atau senosit, yaitu hifa yang tidak mempunyai dinding sekat atau septum.
b.
Septat dengan sel-sel uninukleat, sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi
nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan
perpindahan nucleus dan sitoplasma dari satu ruang keruang yang lain. Setiap ruang suatu hifa
yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagiamana halnya pada sel yang khas, setiap
ruang itu biasanya dinamakan sel.
c.
Septet dengan sel-sel multinukleat, septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu
nucleus dalam setiap ruang.
sumber:
gambar a
http://www.google.co.id/imgres?q=morfologi+jamur&hl=id&sa=X&biw=1024&bih=677&tbm=isch&prmd=i mvns&tbnid=F2QRTd7aJTT8xM:&imgre gambar b http://www.google.co.id/imgres?q=morfologi+jamur&hl=id&sa=X&biw=1024&bih=677&tbm=isch&prmd=i mvns&tbnid=Omqf79zt9zGPWM:&imgrefurl=http://www.budisma.web.id/Net/blog/2011/0Khamir (yeast)
Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir mempunyai
sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, khamir memiliki beragam ukuran berkisar antara
1-5µm lebarnya dan panjangnya 5-30µm. khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ
penggerak lainnya.
a.
Khamir murni
Khamir yang dapat berkembang biak dengan cara seksual dengan pembentukan askospora.
b.
Khamir liar
Khamir ini tidak mempunyai spora. Khamir murni yang biasanya terdapat di kulit anggur.
Khamir ini mungkin digunakan diproses fermentasi.
c.
Khamir atas
Khamir murni yang cenderung memroduksi gas sangat cepat sewaktu fermentasi sehingga
khamir itu dibawa ke permukaan.
d.
Khamir dasar
Khamir murni yang memroduksi gas secara lebih lamban pada bagian awal fermentasi
sehingg khamir cenderung berada pada bawah.
e.
Khamir palsu
Khamir yang di dalamnya tidak terdapat tahap pembentukan spora seksual.
Sumber:
http://www.google.co.id/imgres?q=khamir&hl=id&sa=G&gbv=2&biw=1024&bih=641&tbm=isch&tbnid =JU1CuJMKHILpfM:&imgrefurl=http://www