LAPORAN PRAKTIMUM TEKNIK LABORATORIUM “PENGGUNAAN DAN PERAWATAN MIKROSKOP”
DISUSUN OLEH :
NAMA : TITINWAGIANTI
NIM : F1072131015
KELOMPOK : 1 (SATU)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
PENDAHULUAN
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Mikroskop ada 2 macam yaitu, mikroskop elektron dan mikroskop optik. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati objek yang berukuran mikroskopik. Dalam Laboratorium biologi,keberadaan mikroskop sangatlah vital. Diperlukan pengetahuan dalam penggunaan dan perawatannya agar mikroskop tersebut tahan lama dan tentunya tidak mengganggu kelancaran praktikum.
Pengertian Mikroskop Karena pancaindera manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak masalah mengenai organisme yang ingin dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat. Adapun alat yang digunakan adalah mikroskop (Latin : mickro = kecil, spocopium = penglihatan) yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengamati objek (Latin : objectum = sesuatu yang diketengahkan) dan gerakan yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat oleh kekuatan mata telanjang. Jadi pengertian dari mikroskop adalah alat bantu yang digunakan seseorang untuk mengamati objek yang mempunyai gerakan yang sangat halus dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. (Anonymous, 2010).
2.2 Macam – Macam Mikroskop
Menurut (Sumarwoto,2009) mikroskop terdiri dari berbagai macam sebagai berikut :
a. Mikroskop Cahaya
Memiliki perbesaran maksimal 1000 kali berfungsi untuk melakukan perbesaran dengan bantuan cahaya.
b. Mikroskop Stereo
Merupakan jenis mikroskop yang hanya dapat digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop yang mampu melakukan perbesaran objek sampai dua juta kali. d. Mikroskop Ultraviolet
Mikroskop yang dapat mendeteksi adanya benda asing atau antigen dalam saringan.
f. Mikroskop Medan-Gelap
Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.
g. Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop yang digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alamiah.
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Belanda, Antony Van Leuwwenhock. Mikroskop yang ditemukan yaitu mikroskop sederhana (berlensa tunggal). Pada tahun 1600 Hans dan Zaccharis Jansen menemukan mikroskop yang lebih canggih yaitu mikroskop majemuk (berlensa ganda). Mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk merupakan mikroskop cahaya, dimana keduanya memanfaatkan pancaran cahaya untuk membentuk bayangan benda. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1932 Knoll dan Ruska menemukan mikroskop elektron(Purba,1999).
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, Mikroskop cahaya dan Mikroskop elekktron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler (Pramesti,2000). Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: • Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan
sumber cahaya.
yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).
Rumus:
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf
A yang terbalik dan diperbesar(Indarsih,2010).
Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:
• Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif. • Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. • Tabung mikroskop (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
• Makrometer (pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan
tabung mikroskop secara cepat.
• Mikrometer (pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
• Revolver , revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan
• Reflektor , terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya.
• Diafragma , berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. • Kondensor , kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat
ini dapat putar dan di naik turunkan.
• Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
• Penjepit kaca , penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek
agar tidak mudah bergeser.
• Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. • Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. • Sendi Klinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop. (Tim Biologi Umum,2012).
Mikroskop merupakan peralatan yang berharga yang harus diperlakukan dengan baik. Untuk membawa mikroskop itu pegang tangkainya dengan satu tangan. Letakkan tangan yang satu lagi pada bagian bawah untuk menopangnya. Jangan mengayun atau melambung, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop itu. Janganlah mencoba mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya. Akan ada bagian dari mikroskop yang terlepas dan jatuh ke lantai bila kalian memegangnya secara demikian.
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan mikroskop. 1. Mikroskop selalu dibawa dengan dua tangan; tangan pertama menumpu bagian dasar/kaki mikroskop sedang tangan yang lain memegang bagian pegangan mikroskop.
2. Dalam keadaan tersimpan, lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dan
mikroskop dalam keadaan tegak.
3. Pada saat melihat spesimen, pertama kali gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah, dengan urutan langkah sebagai berikut.
a. Letakkan sediaan pada meja mikroskop tepat pada ujung lensa objektif, dan sambil melihat dari samping dekatkan lensa objektif ke benda perlahan-lahan.
d. Bila bayangan belum terlihat, ulangilah langkah a dan b. 4. Jika bayangan belum terlihat jelas, jangan menggunakan lensa objektif
yang memiliki perbesaran kuat.
5. Pada saat memindahkan lensa objektif dari perbesaran lemah ke perbesaran kuat, harus selalu melihat ke posisi lensa obyektif , supaya tidak terjadi benturan yang tibatiba antara lensa objektif dengan spesimen sehingga menyebabkan kerusakan atau pecahnya spesimen. 6. Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, yang memantul ke mata sehingga dapat mengganggu penglihatan(Sumarno,2008).
Peralatan harus dibersihkan setelah digunakan. Gunakan kain yang lembut untuk membersihkan bagian logamnya. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain yang lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan xylol. Bersihkan lensa dengan kertas lensa. Beri sedikit air pada kertas lensa sebelum digunakan untuk memataupun jamur ini menempel pada lensa sehbersihkan lensa. Beri alkohol pada kertas lensa jika kotoran yang ada pada lensa agak sulit dihilangkan(Daningsih,2013).
Yang dapat mengganggu hasil pengamatan pada mikroskop diantaranya adalah debu dan jamur. Debu ataupun jamur dapat menghalangi lensa mikroskop sehingga penampakan yang terlihat terganggu oleh keberadaan jamur atau debu tersebut(Ghosh,2009).
Cara untuk mencegah pertumbuhan jamur,yaitu sbb : 1. Pastikan relative humidity (R.H) dari lingkungan sekitar 60 %. Alat yang digunakan untuk monitoring kelembapan suatu ruangan adalah hygrometer. 2. Pada microscope sekarang ini didalam lensa objective ada sealed area yang berfungsi menciptakan kondisi untuk pertumbuhan jamur. Metode ini digunakan
pada microscope olympus .
3. Simpan microscope ditempat yang kering ( sedikit kandungan uap air). Untuk tetap menjaga mikroskop dalam keadaan kering, diletakkan sillica gel pada lemari penyimpan mikroskop .
MASALAH
1. Bagaiman cara penggunaan dan perawatan pada mikroskop ? TUJUAN
METODOLOGI
Pada praktikum mengenai penggunaan dan perawatan mikroskop dilaksanakan pada hari senin , tanggal 5 mei 2014 , waktu jam : 09.30 wib-11.30 wib , bertempat di Lboratorium biologi FKIP UNTAN .
Pada praktikum penggunaan dan perawatan mikroskop, menggunakan alat dan bahan mikroskop, tissue ,cawan petri , Cotton Buds,dan larutan xylol untuk membersihkan mikroskop.
Cara kerja: langkah awal yang harus dilakukan ialah mengambil mikroskop dengan benar, yaitu dengan tangan kanan memegang lengan mikroskop dan tangan kiri memegang dasarnya. Kemudian diletakkan di meja untuk diamati praktikan bagian-bagiannya dan apa saja fungsi dari bagian-bagian tersebut. Untuk membersihkan mikroskop,yang pertama kali dibongkar ialah lensa mikroskop. Lensa dibersihkan dengan larutan xylol. Periksa lah perputaran dari makrometer,mikrometer,penggerak kaca benda, mur dan baud.Bersihkan seluruh bagian mikroskop kemudian pasang kembali bagian-bagian mikroskop. Perawatan rutin hendaknya dilakukan minimal 6 bulan sekali. Didalam lemari penyimpanan diletakkan silica gel dan penerangan berupa lampu berwarna merah dengan daya rendah sekitar 5 watt .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan
1. Lensa okuler Untuk membentuk bayangan mata ,
3. Lengan mikroskop Untuk pemegang pada mikroskop
4. Kondensor Untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk , alat ini dapat diputar dan dinaik turunkan .
5. Makrometer (pemutar kasar) Untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat
6. Mikrometer Untuk menaikturunkan secara lambat dan bentuknya lebih kecil dari
11. Diafragma Untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk .
12. Meja preparat Sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati .
13. Kaki mikroskop Untuk menopang atau menyangga mikroskop
14. Tombol on/off Untuk menghidupkan atau matikan mikroskop.
Pembahasan
Pada praktikum penggunaan dan perawatan mikroskop,praktikan mengamati bagian-bagian dari mikroskop beserta fungsi dan perlakuannya serta perawatan mikroskop.
Pada bagian optik terdiri atas cermin, kondensor, lensa obyaktif dan lensa okuler. Cermin digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang. Sedangkan kondensor merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung/meja mikroskop. Untuk lensa okuler merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x. Dibandingkan dengan lensa obyektif terpasang pada bagian bawah revolver. Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).
Pada bagian mekanik terdiri dari tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, revolver, panggung/meja preparat, diafragma, lengan mikroskop, dan kaki mikroskop. Tabung mikroskop merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Makrometer (sekrup pengarah kasar) adalah komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran besar. Sedangkan mikrometer (sekrup pengarah halus) digunakan untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus. Selanjutnya revolver merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki. Panggung/meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen. Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat. Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah. Sedangkan diafragma digunakan untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Untuk memfokuskan cahaya yang masuk pada objek atau specimen dapat kita gunakan kondensor. sedangkan untuk memegang atau mengangkat mikroskop terdapat pada bagian lengan mikroskop, dan kaki mikroskop sebagai tempat bertumpunya mikroskop tersebut.
Namun jika bayangan belum terlihat jelas, gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lebih kuat.
Berhati-hatilah pada saat memindahkan lensa objektif dari perbesaran lemah ke perbesaran kuat, jangan sampai terjadi benturan yang tiba-tiba antara lensa objektif dengan spesimen sehingga menyebabkan kerusakan pada lensa atau pecahnya spesimen. Jangan lupa aturlah diafragma untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat, agar objek dapat terlihat dengan jelas
Pada saat menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop dialkukan beberapa langkah. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa yang telah diteteskan xylol.Selain lensa, kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar untuk membersihkannyalebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran, jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi,setelah dibersihkan pastikanastikan mikroskop dalam keadaan kering,
sebelum dan sesudah digunakan.
PENUTUP
Kesimpulan
dilihat dengan mata telanjang yang terbagi menjadi dua bagian yaitu : bagian potik dan bagian mekanik . Agar mikroskop dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama , mikroskop harus digunakan dan dirawat dengan baik dan benar . Perawatan dilakukan dengan membersihkan mikroskop minimal 6 bulan sekali .
Saran
Dalam praktikum kali ini asisten harus lebih tegas memberikan peraturan agar praktikan tidak ribut dan tertib , serta mengawasi agar tidak terjadi kesalahan dalam membawa mikroskop .
DAFTAR PUSTAKA
Daningsih,Entin.2013.Teknik Laboratorium: Laboratorium.Bahan, dan Alat.Pontianak : Universitas Tanjungpura.
Ghosh,Nabarun.2009.Fluoresences Microscope Evolved:Volume 40. Hal 13. Indarsih,Sri.2010.Fisika Untuk kelas X SMA.Jakarta:Erlangga.
Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK.Banjarbaru: Unlam. Purba,M. Dkk.1999.Kimia.Jakarta:Erlangga.
Sumarno.2008.Perawatan Peralatan Laboratorium.Jakarta:Depdikbud. Tim Biologi Umum.2012.Penuntun Praktikum Biologi Umum. Pontianak :
Universitas Tanjungpura.
Wootton, David.2006. Bad medicine: doctors doing harm since Hippocrates. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press.