.J
""
616 .9951
Ind
s
A
セ GNZ@
ZZ[セ@ セ
ementerian
Gセ kesehatan@
RI
Lセ N@
DIimKTC)RAT JENDERAL EHNA:UPAYA KESEHATAN
,
•. ' _.,.Yf'
DIREKTORAT
jendセral@
PENGENDALIAN
...
セ@
セ⦅@
JmNYAKIT DAN PENYEHATAN L1NGKUNGAN
ゥN セ@
.
:
t
P
Lセ@"
r ., .
,:2£:
" .. "
j<:\.;.J'
2012
. . ' " " : ' . ' ,!, .: • . ' セ@ "-Pt"'
-'
' .. ,> . '.
GセBN@. ;
, ..
ZᄋᄋZセZZᄋAQLI セ@Katalog Oalam Terb itan . Kementerian Kesehatan RI
616.9951
Ind Indonesia . Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
s
Jenderal Sina Upaya KesehatanStandar prosedur operasional pemeriksaan mikroskopis TB ,-- Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. 20 121
ISBN 978-602-235-1 47-4
KATA PENGANTAR
Program pengendalian tuberkulosis (TB ) di Indonesia telah terlihat
kebe rh asilannya dengan menurunnya jumlah penderita di peringkat dunia , namun
untuk mencapai target MDG's pada tahun 2015 diperlukan penguatan program
penanggulangan TB dengan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse
(DOTS), di mana salah satu komponennya adalah pemeriksaan mikroskopis TB yang
bermutu .
Standar Prosedur Operasional (S PO) merupakan bagian dari komponen mutu
laboratorium TB yang disusun sebagai acuan bagi petugas laboratorium dalam
melakukan pemeriksaan mikroskopis TB di berbagai tingkat pelayanan, sehingga
diharapkan kualitas pemeriksaan laboratorium TB terj amin .
Kami mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Kerja Laboratorium TB dan
semua pihak ya ng telah bekerja sama untuk menyusu n Prosedur Tetap Pemeriksaan
Mikroskopis TB .
Harapan kami semoga buku ini bermanfaat bagi semua laboratorium
khusu snya laboratorium yang melakukan pemeriksaan TB dalam menjamin mutu
pemeriksaa nnya .
Jenderal Bina Upaya Kesehatan
KATA SAMBUTAN
Tuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat ya ng
menjadi tantangan global. Laboratorium TB merupakan komponen utama dalam
pengendalian penyakit TB karena menjadi penentu diagnosis TB dan sebagai sarana
peman tauan pengobatan pasien TB. Pemeriksaan Mikroskopis TB tetap menjadi alat
diagnosis utama TB di Indonesia . Kegiatan pemeriksaan mikroskopis TB dimulai dari
penjaringan suspek TB . pengumpulan contoh uji dahak . pemeriksaan mikroskopis.
pencatatan pelaporan dan pemantapan mutu yang harus dilaksanakan oleh semua
komponen yang terlibat sesuai dengan prosedur standar.
Dokumen Standar Prosedur Operasional ini ditujukan kepada seluruh petugas
laboratorium TB di fasyankes yaitu PS , PRM , PPM , RS dan Laboratorium Swasta yang
menjalankan strategi DOTS agar dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan
pemeri ksaan Mikroskopis TB sesuai standar.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait ya ng
telah ikut berkontribusi dalam menyelesaikan Standar Prosedur Operasional ini .
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait. khususnya dalam upaya
meningkatkan kualitas pemeriksaan mikroskopis TB untuk kepentingan Program
Nasional Pengendalian TB .
Dr. Tjandra Yoga Aditama IP . 195509031980121001
-
TIM PENYUSUN
Dr. Sri Widyastuti Subdit BP Mikrobiologi dan Imunologi, Oit BPPM & SK
Ora . Siti Sumartini, M.Kes Subdit BP Mikrobiologi dan Imunologi, Oit BPPM & SK
Org . Oyah Erty Mustikawati, MPH Subdit TB , Oit P2ML
Dr. Nani Rizkiyani, M.Kes Subdit TB, Oit P2ML
Prof. Agus Sjahrurrachman , Sp.MK Kelompok Kerja Laboratorium TB
Dr. Harini Janiar, Sp.PK
Dr. Koesprijanti , Sp.PK
Drs . Isak Solihin , M.Kes
Ora. Ning Rintiswati , M.Kes
Dr. Wiwi Ambarwati
Agus Susanto, SKM, M.Kes
Dr. Irfan Ediyanto
Dr. Retno Kusuma Oewi
Roni Chandra, S.Si, M.Biomedik
Kelompok Kerja Laboratorium TB
Kelompok Kerja Laboratorium TB
Kelompok Kerja Laboratorium TB
Kelompok Kerja Laboratorium TB
Subdit BP Mikrobiologi dan Imunologi, Oit BPPM & SK
Subdit BP Mikrobiologi dan Imunologi, Oit BPPM & SK
Subdit TB, Oit P2ML
Subdit TB, Oit P2ML
KNCV
Standar Prosedur Operasional Mikroskopis T8
セ@
DAFTAR 151
KATA PENGANTAR ... ... i
KATA SAM BUTAN .... ... ... ... . ... iii
TIM PENYUSUN ... ... ... v
-
DAFTAR lSi ... . ... .... .. viiStandar Prosedur Operasional Pemerik saan Mikroskopis TB .. . .. 1
I. Tujuan dan Ruan g Lingkup ... . . ... ... .. ... 1
II. Tanggung jawab .. ... 1
III. Pra Kualifikasi Tenaga .... ... . . ... 1
IV. Rujukan ... . . ... 1
V . Pengertian-pengertian .... . ... 2
V I. Dokumen ... .
. ... ... 2
VII. Prosedur ... . . ... ... 2
VII I. Instruksi Kerja .. . ... ... .. 4
IX. Alasan Perubahan Versi SOP ... . .. ... .4
Lampiran 1. INSTRUKSI KERJA PEN GUM PULAN DAHAK ... . . ... 5
Lampiran 2 INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN IDENTITAS SEDIAAN ... . . ... 9
Lampiran 3 INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN ... . .. 11
Lampiran 4 INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS ... 16
Lampiran 51 NSTRUKSI KERJA PEMANTAPAN MUTU INTERNAL ... 18
Lampiran 6 INSTRU KSI KERJA PENCATATAN PELAPORAN .... ... ... 24
Lampiran 7 1NSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN LlM BAH LABORATORIUM TB ... 31
Lampiran 8 PEN GGU NAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP ... ... 34
DAFTAR PU STAKA ... .... ... ... ... . ... 38
...,
...,
-I.
Nama Laboratonum
Aiamal
Penanggunf.: Jawab
Standar Prosedur Operasional
Pemeriksaan Mikroskopis TB
Tujuan dan Ru ang Lingkup
Kode
Versi No.
TanggaJ
Halaman 1 dan 3
Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam pelayanan
pemeriksaan mikroskopis TB
Ruang lingkup dibatasi pada pelayanan pemeriksaan Mikroskopis TB paru di
fasyankes ; dilaksanakan oleh Tim DOTS yang terdiri dari :
Poliklinik DOTS : dokter dan perawat
Laboratorium : petugas laboratorium
Rangkaian kegiatan pelayanan pemeriksaan Mikroskopis TB dimulai dari
penjaringan suspek, pencatatan dalam buku reg ister TB 06 , permintaan
pemeriksaan laboratorium (formulir TB 05), pelaksanaan pemeriksaan
laboratorium (buku register TB 04 dan formulir TB 05) sampai PM E (formulir TB
12)
II. Tanggung jawab
Prosedur ini berada di bawah tanggung jawab Manajer Mutu
III. Pra Kualifika si Tenaga
A. Medical fitness
Berbadan sehat
B. Pendidikan dan Pelatihan
Dokter yang telah mengikuti pelatihan TB DOTS
Pemegang program TB yang telah mengikuti pelatihan TB DOTS
Petugas laboratorium yang telah mengikuti pelatihan laboratorium
mikroskopis TB
IV . Rujuka n
Pedoman Nasi onal Pengendalian Tuberkulosis , 2011
Modul Pelatihan Mikroskopi s TB, 2011
Ped oman Jejaring Laboratoriu TB dan Pemantapan Mutu (Quality Assurance) Pemeriksaan Mikroskopis TB
V. Pengertian -pengertian
IK
Tuberkulos is (TB)
Suspek
PMI
PME
VI. Dokum en
Instruksi Kerja yang bersifat tekn ls
Penyakit menular ya ng dapat menyerang organ tubuh manusia (paru-paru , tulang , selaput otak, usus, dan lain-lain) yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis
Tersangka TB
Pemantapa n Mutu Internal
Pemantapan Mutu Ekstern al
TB.06 : Regi ster Suspek TB TB .05
TB 05 : Formulir permintaan pemeriksaan dahak mikroskopis
TB .04 : Reg ister Laboratorium
TB 12 : Formulir untuk mengirimkan sediaan untuk keperluan uji silang
VII. Prosedur
A. Penjaring an suspek
Pen emuan kasus TB dilakukan melalui serangkaian kegiatan mulai dari
penjaringan terhadap suspek TB , pemeriksaan fisik dan laboratorium,
menegakkan diagnosis dan penatalaksanaannya .
Penemuan pasien TB , secara umum dilakukan secara pasif dengan promosi
aktif kecuali pad a kelompok khusus yang beresiko tinggi sakit TB seperti
pad a pasien dengan HIV, kelompok yang rentan tertular TB seperti di rutan ,
LP; yang hidup pada daerah kumuh , kontak dengan pasien TB BTA positif
terutama anak di bawah 5 tahun dan kontak dengan pa sien TB resistan obat
Gejala utama pasien TB paru ad alah batuk berdah ak selama 2-3 minggu
-bercampur darah , batuk darah , sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menu run , berat badan menurun , malaise, berkeringat malam hari tanpa
kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan .
B. Pencatatan dalam register TB 06
Semua suspek dicatat dalam buku register TB 06 dan diberi nomor identitas
yang kemudian digunakan sebagai nomor identitas sediaan .
C. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (TB 05)
Berdasarkan buku reg ister TB 06, semua suspek dirujuk ke laboratorium .
Petu gas poli DOTS mengisi formul ir TB 05 dengan lengkap sebagai
pengantar pemeriksaan mikroskopis dahak.
O. Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium (TB 04 dan TB 05)
セ@ Nomor identitas sediaan dari formulir TB 05 dituliskan pada pot
_ dahak, kaca sed iaan dan buku register TB 04
セ@ HasH pemeriksaan segera dicatat pad a formulir TB 05 dan buku
register TB 04
セ@ Formulir TB 05 diserahkan kepada petugas poli DOTS; hasil
labora torium merupakan rahasia jabatan.
r---,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
Poli DOTS T806 T805 T605 Laboratorium•
T804T605
l _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
E. Petugas poli DOTS segera mencatat hasil pemeriksaan laboratorium dalam
buku register TB 06
F. Kualitas pelayanan pemerik saan laboratori um mikroskopis TB dipantau
melalui kegiatan Pemantapan Mutu Internal dan Pemantapan Mutu
Eksternal. Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan melalui kegiatan uji
silang, supervisil bimbingan teknis dan tes panel.
Sediaan uji silang dikirimkan ke laboratorium ruju ka n uji silang menggunakan
formulir TB 12 ya ng diisi oleh pengelola program TB Kabupatenl Kota .
VII I. Instruksl Kerja
A Pengumpulan dahak
8 Pemberian Identitas
C Pembuatan Sediaan
0 Pemeriksaan Mikroskopis
E PMI
F Peneatatan Pelaporan terkalt laboratorium T8
G Pengelolaan lImbah Laboratorium T8
H penggunaan dan pemeliharaan mikroskop
...,; IX . Alasan Perubahan Vers; SOP
]MKセイ ⦅@ Disetujui
セ@ Dlkompllasl Dltelaah Perubahan Versi Baru
oleh oleh oleh
Nama Kode : Kode :
I
Tanggal
T
-
-! Tandatangan
Area Laboratorium : Jumlah
eopy: Alasan perubahan :
...
...
...
...
-Lampiran 1 .
INSTRUKSI KERJA PENGUMPULAN DAHAK
1. WAKTU PENGUMPULAN CON TOH UJI DAHAK
Unluk menegakkan diagnosis TB secara mikroskopis dibutuhkan tiga conloh uji
dahak. Pengumpulan spesimen dahak dilakukan dalam waktu 2 hari yailu
Sewaktu - Pagi - Sewaktu (SPS)
i,
Dahak Sewaktu hari -1 (A)o
Dahak pertama diambil SEWAKTU pad a sa at pasien berkunjung ke fasyankeso
Beri pot dahak pada saat pasien pulang untuk keperluan pengumpulan dahak pagi hari berikutnya .セ@ Dahak Pagi (B)
o
Pasien mengeluarkan dahak kedua pada PAGI hari setelah bangun tidur dan membawa contoh uji dahak ke laboratorium .セ@ Dahak Sewaktu hari -2 (C)
o
Kumpulkan dahak ketiga (dahak SEWAKTU ) di laboratorium pada saat pasien kembali ke laboratorium pada hari kedua saat membawa dahakpagi (B).
2. TEMPAT PENGUMPULAN DAHAK
Dahak adalah bahan yang infeksius. pad a saat berdahak aerosollpercikan dapat
menulari orang yang ada disekitarnya . karena itu tempat berdahak harus berada
ditempat yang jauh dari kerumunan orang . misalnya didepan ruang
pendaftaran ,ruang pemeriksaan ,ruang obat dll. Harus diperhatikan pula arah
angin pada saat berdahak , agar droplet! percikan dahak tidak mengenai petugas .
Pengumpulan dahak dilakukan di ruang terbuka dan mendapat si nar rnatahan lang sung atau di ruangan dengan ven tilasl yang baik. untuk mengurangi kemungklnan penularan akibat percikan dahak yang mfeksius. Tempat pengumpulan dahak dilengkapi dengan prosedur mengeluarkan dahak. tempat cud tangan dengan
air mengalir dan sabun .
Jangan mengeluarkan dahak di ruangan tertutup
dengan ve ntilasi yang buruk , mi sa lnya:
3. CARA PENGUMPULAN DAHAK
*
Kama r kedl! toilet*
Ruang kerja (ruang pendaftaran, ruangpeng umpulan sampel , laboratorium ) ... Rua ng tun99u , ruang umum lainnya.
Persiapan Pengumpulan contoh uji dahak
a. Perslapan pasien
Pas len diberitahu bahwa contoh uji dahak sangat bernilai untuk menentukan
status penyakitnya. karena itu anjuran pemeriksaan SPS untuk pasien baru
dan SP untuk pasien dalam pemantauan pengobatan harus dipenuhi.
セ@ Dahak yang baik adalah yang berasal dari saluran nafas bagian bawah,
berupa lendir yang berwarna kuning kehijauan (mukopurulen). Pasien
berdahak dalam keadaan perut kosong , sebelum makan/minum dan
membersihkan rongga mulut terlebih dahulu dengan berkumur air bersih .
セ@ Bila ada kesulitan berdah ak pasien harus diberi obat ekspektoran yang
dapat merangsang pengeluaran dahak dan diminum pada malam sebelum
mengeluarkan dahak. Olahraga ringan sebelum berdahak juga dapat
merangsang dahak keluar.
セ@ Dahak adalah bahan infeksius sehingga pasien harus berhati-hati saa t
berdahak dan mencucu tangan .
セ@ Pasien dianjurkan membaca prosedur tetap pengumpulan dahak yang
tersedia di tempatllokasi berdahak .
-b. Persiapan Alat
セ@ POl dahak bersih dan kering , diameter mulut pot 4-5 em , Iransparan,
bening , bertutup ulir. Pot tidak boleh bocor. Sebelum diserahkan kepada
pasien , pot dahak harus sudah diberi identilas sesuai identitas/nomor
regisler pada form TB 05 .
セ@ Formulir Permohonan Pemeriksaan Laboratorium (TB 05)
セ@ Label, pensil , spidol
C. Cara Berdahak
Beri pelunjuk pada pasien untuk :
セ@ Kumur dengan air sebelum mengeluarkan dahak
セ@ Bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur
セ@ Tarik nafas dalam 2 - 3 kali dan seliap kali hembuskan nafas dengan kuat
セ@ Buka lulup pol, dekatkan ke mulut, berdahak dengan kual dan masukan ke dalam pot dahak
セ@ Tutup pot dengan rapal dengan cara memutar tutupnya
セ@ Pasien harus mencuci tangan dengan air dan sabun
セ@ Bila perlu hal di atas dapal diulang sampai mendapalkan dahak ya ng
berkualitas baik dan volume yang cukup (3-5 ml)
セ@ Bila dahak su lit dikeluarkan , dapat dilakukan hal sebagai berikut:
Lakukan olah raga ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa
kali . Bila terasa akan batuk, nafas ditahan selama mungkin lalu
disuruh batuk.
Malam hari sebelum tidur, banyak minum air atau menelan 1 tablet
gliseril guayakolat 200 mg.
セ@ Pot berisi dahak diserahkan kepada petugas laboratorium, dengan
menempatkan pot dahak di tempat yang telah disediakan
4. PENILAIAN KUALITAS CONTOH UJI DAHAK SECARA MAKROSKOPIS
Petugas laboratorium harus melakukan penilaian terhadap dahak pasien. Tanpa
membuka tutup pot. petugas laboratorium melihat dahak melalui dinding pot yang
transparan
Hal-hal yang perlu diamati adalah :
Vol 3,5 - 5 ml
Kekentalan : mukoid
Warna : Hijau kekuningan (purulen)
- '
- '
- '
- '
Bila ternyata contoh uji ya ng diserahkan adalah air liur, petugas harus meminta - '
pasien berdahak kembali, sebaiknya dengan pendampingan .
Perhatian : pad a sa at mendampingi pasien berdahak, petugas haru s berada di
belakang pa sien dan hindari arah angin menuju petugas.
r- - - - -- -- -
---; Bila dahak yang diperoleh tetap tidak memenuhi syara t, petugas lab tetap harus セ@
i
melakukan pemeriksaan dengan memilih bagian yang paling kental dan beri!
I
!
catatan bahwa "spesi men tidak me menu hi syarat I ai r liur" I--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ----'
-Lampiran 2
INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN IDENTITAS SEDIAAN
Pemberian identitas sediaan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
01 / 08 / 345.
セ@
Wa ktu
ー ・セ ァ。ュ「ゥャ。ョ@
dahakN omor urut s u s p ek (sesua i T B- 06)
Ko d e Fasyankes (2 d igit)
Kode Kabupat en (2 dig it)
Pemberian kod e huruf dengan ketentuan sebagai berikut:
9
i
!
セ@
,--",.
• A,B ,C : SPS dahak pasien pada pertama kali datang
AP
I
I
• D,E: SP dahak pasien pada akhir minggu ke 5/masa intensif pengobatan
• J,K : SP dahak pasien pada akhir pemberian obat sisipan
• F,G: SP dahak pasien pada akhir bulan ke lima masa pengobatan
•
H,I : SP dahak pasien pad a akhir masa pengobatanIdentitas sediaan dituliskan pada:
1. Pot Dahak
r .
-2. Ka ca Sediaan
---- - - ------ ----
--
-- --- - - -- - - ---
---Beri label yang jelas pada dinding pot dahak sesuai dengan nomor identitas sediaan dahak (TB 06)
*
Label ditempelkan pad a dinding pot, jangan padatutupnya
*
Pot da hak sekali paka i, bersih dan keringo o o
o
o o
o
._---- --- --- -- --- --- - --
---..
--- - --- -- --- - -- ---
-
--
- -- - -- -- - - - -_.-
- - - ---: *
oo
o
0*
o
0 0
o o
Sebaiknya gunakan frosted end slide (kaca sediaan dengan salah satu ujung buram) Tulis identitas sediaan dengan pensil 2B di atas bagian yang buram (frosted)
Nomor identitas sesuai dengan TB .05
o
---- ---- -- - - -- ------ - - - -- - - -- - -- - - - ---- - -- ..."
-Lampiran 3
INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN
ALAT-ALAT DAN REAGEN YANG DIBUTUHKAN
Kaca sediaan yang baru, bersih , jangan memakai kaca sediaan bekas
Lampu spiri tu s! bunsen
Wadah pern-buangan berisi disinfek-tan (misalnya li5015% )
me,levvatii lutut.
Udi/bata ng bambu dengan uiung berserabut (raugh-end)
Lidi/batang bamboo dengan uJung runcing
Wadah
pem-buangan untuk aplikator . Wadah pembuangan harus tahan
bocar
Reagen ZN dengan label botol warna berlainan , tutup botol dari plastik , kalak reagen dad karton
1, Periksa data pasien di pot dahak dan cocokkan denqrt yC'mg ada di formulir permohonan laboratorium TB (Formulir TB 05 )
2. Pindahkan data pasien dari formulir permohonan laboratonun' TB (T B 05 \ ke register laboratarium TB (Formuli r TB 04 )
3. Tuli s namar identitas sediaan pada ka ca sedl ... :"1n 4. Tulis nomor register laboratorium pad a formuhr TB 04 .
5. Tuli s nomor register labaratorium pada farmullr permohonan laboratorium TB (TB 05) 6. Berilah tanda pad a kolom yang sesuai di TB 04 mengenai aiasan pemeriksaan dahak
sesuai formulir oermohonan laboratorium TB.
CARA MEMBUAT SEDIAAN DAHAK
r - -- -- -- -- -
ウpセウャュ・セ@
セ@
---0
Ambil co ntoh uj; dahak pad a bagian yang purulen
dengan lid;
L _ _ _ _ _ _ _ _ _
dahak dengan bagian yang pu ru len (A) d; dalam air liur
(R)
L _ _ ______ J
,---,
Apuskan dahak di alas kaca sediaan pada
permukaan yang sarna dengan nomor
identitas.
Apusan bentuk oval 2x3 em kemudian ratakan dengan gerakan spiral kecil ·keeil.
Jangan membuat gerakan spiral bila sed iaan
: dahak sudah kering karena akan
: menyebabkan aerosol.
,
,
: Keringkan di dalam suhu kamar
t ________________________ __ ___________ _
[)
r--- ---,
lidi langsung dibuang ke dalam botol berisi disinfektan .
---
セ@-E
r-- ---'
.Lakukan fiksasi . Gunakan pinset atau penjepit
I
kayu untuk memegang kaca .I
•
Pa stikan apusan menghadap ke atas • Lewatkan 3 x melalui api dari lampu spiritus .I
Pemanasan yang berlebihan akan merusak hasH ..
I
L ____ __ ____________ _
Un!uk fasyankes yang hanya melakukan fiksasi (tidak melakukan pewarnaan dan pembacaan mikroskopis) maka kirimkan sediaan yang telah difiksasi ke
laboratorium rujukan dengan cara :
Bungkus sediaan dengan kertas lissue kemudian digulung beberapa kali agar lidak pecah alau kirimkan da!am kolak sediaan bersama Form TB 05.
Cara penanganan dahak yang bercampur darah
1. Dahak dengan darah sedikit:
Pilih bagian dahak yang tidak mengandung darah , dan buat sediaan seperti biasa
2. Dahak dengan darah sedang
Sua! sediaan, kemudian fiksasi, genangi dengan air bersih/aquades lalu
digoyang-goyang sampai warna merah darah hilang . Lalu air dibuang dan bilas lagi dengan air
kemudian warnai dengan Ziehl-Neel sen.
PEWARNAAN METODE ZIEHL NEELSEN
3
Leta kkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak yang ditempatkan di atas bak cuer atau baskom, antara satu sed iaan dengan sediaan lainnya
masing-masingberjarak kurang leblh 1 Jan .
Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih
U セ MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMG@
Silas sed iaan dengan air mengalir
secara hati-hati dari ujung kaca
sediaan セ@
z
Genangi seluruh permukaan sed iaan dengan ca rbol fuch si n. Saring zat warna
setiap kati akan melakukan pewarnaan
sediaan.
4 > - - - ,
Oing inkan 5elama m inimal 5 men it.
* 't---,
Jangan ada percikan ke sediaan lain
Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB
-6
Miringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset untuk membuang air
8 ' \ - - - ,
Genangi permukaan sediaan dengan methylene blue selam a 20-30 detik
10 \---,/
Miringkan sed iaan untuk
mengalirkan 5isa methylene blue
7 } - - - -- - - ,
Genangi dengan a5am al cohol sa mpai tidak tampak warna merah ca rbol fu chsin. Jangan sampai ada percika n ke sediaan lain
Bilas sediaan dengan air mengalir. Jangan ada perclkan ke sediaan lain
11 \--- - - .
Keringkan sediaan pada rak pengering . Jangan keringkan dengan kertas tissue
Lampiran 4
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Sediaan apus harus diperiksa secara sistematis untuk memastikan bahwa hasil yang
dilaporkan telah mewakili seluruh bag ian sediaan. Jangan memeriksa sediaan sebelum
kering.
Lelakkan sediaan di alas meja mikroskop,
permukaan sediaan menghadap ke atas.
Gunakan lensa objektif 10 x untuk menetapkan fokus dan menemukan lapang pandang. Periksa sediaan untuk menentukan kualitas sediaan. Pada sediaan dahak umumnya ditemukan lebih banyak sellekosit atau sal radang
Putariah lensa objektif 100x "':engan hati-hati ke atas sediaan apus.
Jangan sekali-kali lansa menyentuh kaca sediaan.
Teteskan salu teles minyak emersi, aplikator minyak emersi tidak boleh menyentuh kaca
objek. Telesan harus jatuh bebas ke
permukaan sediaan apus agar aplikator minyak emersi tidak terkontaminasi dengan sediaan .
Sesuaikan fokus dengan hatj·hati sampai sel terlihat jelas
Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TS
-Lakukan pembacaan sediaan apus sepanjang garis te ngah dari uju ng kiri ke kanan
atau sebaliknya.
Laporkan hasil pemeriksaan mikroskopis dengan mengacu kepada skata Inte rn ational
Union A.gainst To Lung Disease (IUATLD)
Ape
png
!Mlhat
Hall
dltullUan
AjiiiJ8III
tidak ditemukan BTA datam 100 lapang pandang Negatif Neg
dit emukan 1-9 BTA dalam 100 lapang Scanty Tulis jumlah
pandang(tuliskan jml BTA yang ditemukan) BTA
ditemukan 10 - 99 BTA dim 100 lapang pandang 1+ 1+
ditemukan 1 - 10 BTA setiap 1 lapang 2+ 2+
pandang(periksa minimal 50 lapang pandang)
ditemukan - 10 BTA dalam 1 lapang pandang(periksa 3+ 3+ minimal 20 lapang pandang)
Setelah selesai pembacaan , bersihkan minyak dari sedi aan apu s denga n meletakkan
bag ian yang berminyak di atas tissue atau kertas penyerap.
Sebelum menguji sediaan apus selanjutnya,
bersihkan lensa objektif dengan menggunakan kertas lensa.
Setelah menyelesaikan pembacaan semua
sediaan bersihkan lensa objektif dengan
kertas lensa yang dibasahi eter alcohol (3:7)
Sediaan harus disimpan dalam kolak sediaan
dengan urutan sesuai TB 04 untuk uji silang.
Lampiran 5
INSTRUKSI KERJA PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
Pemantapan Mutu Internallaboratorium mikroskopis
TB
terdiri dari: a. Tahap Pra anal isis18
t) Prosedur tetap ca ra pengumpulan dahak.
2) Pers iapan pasien
Memberikan bimbinga n kepada pasien tentang ca ra pengumpulan dahak ,
waktu pengumpulan dahak dan lokasi pengumpulan dahak.
3) Persia pan alat dan bahan .
a) Pot dahak sesuai standar
x
v
x
Standar Prosedur Operasional Mlkroskopi5 TB
,.. bersih dan kering, bermulut lebar (diameter 4-5 em)
,.. transp:1ran ,
,.. bening,
,.. bah an kuat , tidak mudah bocor,
,.. bertutup ulir minimal 3 dan dapat menutup rapat
x
-b) Spidol dan label untuk pemberian identitas sesuai dengan nomor
identitas yang tertera pad a lorm TB 04, TB 05 , TB 06 dan ka ca sediaan.
4 ) Uji kualitas con toh uji dahak
Dahak yang diperiksa harus mukopurulen yaitu dahak yang mukoid berwarna
kuning kehijauan . Petugas harus dapat memotivasi pasien agar dapat
mengeluarkan dahak yang baik. Bila dahak yang diperoleh tetap ti dak
memenuhi syarat, petugas lab tetap harus melakukan pemeriksaan dengan
memilih bagian yang paling kental dan beri catatan bahwa "spesimen tidak
memenuhi syarat I air liur"
Uji kualitas dahak dilakukan dengan cara melihat warna dan kekentalan
dahak tanpa membuka tutup pot dahak, karena itu pot dahak harus terbuat
dari bahan yang transparan dan bening.
5) Uji lungsi reagen Ziehl Neelsen
Uji ini diperlukan untuk memastikan reagen Ziehl Neelsen ya ng tersedia
dapat mewarnai M.tubercufosis dengan baik.
Petugas harus membuat sediaan dahak kontrol yaitu beberapa sediaan
dahak dari dahak BTA negatil dan dahak BTA 1 + yang telah difiksasi .
Ketik a akan menggunakan reagen Ziehl Neelsen kemasan baru maka
dilakukan pewarnaan terhadap satu sediaan dahak BTA negatil dan satu
sediaan dahak BTA 1+. Pewarnaan yang baik BTA tampak berwarna
merah cerah dengan latar belakang biru yang terang, inti lekosit tampak
jelas dan tidak ada endapan merah atau biru .
Hasil uji lungsi haru s dicatat dalam buku khusus yang menuliskan
tanggal pelaksanaan uji lungsi, nomor batch botol reagen dan hasil
pewarnaan (Ii hat lormulir hasil PMI )
Bila hasil pewarnaan dinilai baik maka reagen dapat dipakai sebaliknya
bila memberikan hasil pewarnaan yang tidak baik :
Standar Prosedur Operaslona l M ik roskopis TB
a) Endapan metilen biru atau kristal carbol fuchsin maka reagen
harus disaring langsung pada sa at melakukan pewarnaan.
b) Dekolorisas i yang tida k sempurna mak[ 1 mengganti larutan
asam alkohol dengan larutan yang baik
• Kumpulan sediaan dahak kontrol yang belum diwarna i harus disimpan
dalam kotak khusus.
b. Tahap analisis
1) Memastikan prosedur tetap di laksanakan dengan baik pada setiap
pemeriksaan . Prosedur tetap yang harus tersedia di laboratorium
mikroskopis TB adalah :
a) Prosedur tetap pengumpulan dahak
b) Prosedur tetap pembuatan sediaan
c) Prosedur tetap fiksasi
d) Prosedur tetap pewarnaan.
e) Prosedur tetap pembacaan mikroskopis
f) Prosedur tetap pencatatan & pelaporan
g) Prosedur tetap pengolahan limbah
2) Menggunakan alat sesuai standar. Kelengkapan alat dapat dibuat dalam
ben tuk daftar tilik.
3) Pemberian identitas sesuai dengan standar dan dilakukan pengecekan
ulang .
4) Pembuatan sediaan harus sesuai prosedur tetap.
Penilaian sediaan yang belum diwarnai
Sebelum melakukan pewarnaan , sediaan dapat dinilai ketebalannya dengan
meletakkan sediaan yg kering 4-5 cm di atas kertas koran . Sediaan yang
baik apabila kita masih dapat melihat tulisan secara samar.
-... -
-
-------- -
--
- -- -
--
--,Contoh sediaan yang benar, tulisan di koran masih terbaca secara samar
-
---------
-- - ---,Contoh sediaan yang terlalu tebal , tulisan di koran tidak terbaca
セ@
_.
- -- ---
--_.
__
. --
-_. --'Contoh sediaan yang terlalu tipis , tulisan di koran terbaca dengan mudah
LLGMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMLセ@
,
'
, • Apabila sediaan terlalu tipis. sediaan dapat ditambahi •
dengan dahak. dengan catatan sediaan belum kering .
sehingga tidak menimbulkan aerosol
• Apabi la sediaan tre lalu tebal . sediaan harus dibuang dan
,
,
diganti dengan membuat sediaan baru ..
---'
Peni l. i.n sed i •• n y. ng tel. h d iw. rn. iEvaluasi kualitas sediaan dahak dilakukan dengan penilaian terhadap 6 unsur dengan
mempergunakan skala sarang laba-Iaba . Sediaan yang baik harus memperlihatkan
sarang laba-Iaba yang penuh
r -- -- - -- - - . - . - - - ----;
Kg·llt··
.
Contoh sediaan apus dahak yang baik
HasH pewarnean apusan dengan hasH yang kurang ba lk
Terlalu tebal
Kurang di tengah, terlalu tipis dan kurang dekolorisasi
5) Pembacaan mikroskopis
Terlalu tipis
Pewarnaan tidak merata , ukuran terlalu besar
Pembacaa n dilakukan sesuai prosedur tetap . Bila di fasyankes terdapat 2
atau lebih petugas mikroskopis , maka dilakukan inter-observer blinded yai tu
pembacaan sediaan dilakukan oleh 2 orang secara blinded dan dicatat.
-6) Penyimpanan sediaan
Dilakukan pengecekan ulang apakah penyi mpanan sediaan sudah sesuai
dengan prosedur
c. Tahap Pasca Anal isis
Menjamin bahwa pelaksanaan tahap pasca analisis sesuai protap yaitu
pelaksanaan dekontaminasi alat dan bahan in feksius; pengelolaa n limbah
in feksius dan non infeksius ; dan pemeliharaan mikroskop.
Periksa kembali pencatatan dan pelaporan sesuai dengan standar. Petugas
tidak diperkenankan menuliskan laporan dengan tanda atau simbol yang tidak
sesuai ska la IUATLD. Contoh tidak ditemukan BTA dituliskan sebagai "- ",
seharusn ya : "neg" ; ditemukan 1-9 BTA/100 LPB dituliskan " BTA jarang" atau
"±" seharu snya "dituliskan jumlah BTA yang ditemuka n". Apabi la ditemukan
BTA harus dilaporkan dengan simbol 1+, 2+ atau 3+ sesuai dengan skala
IUATLD. Tidak diperbolehkan menuliskan hasil pemeriksaan diatas kaca
sediaan . Penuli san hasil positif diluliskan dengan tinta mera h.
Lampiran 6
INSTRUKSI KERJA PENCATATAN PELAPORAN
.,..=--GNMMセMᆳ
---
__ .. _.::::.0;:;:... _
---
-==-=-:=:.:=-," ' . I ,. "
セ]MQ ]@
:= =:
I
,=
'. --
WセセNヲ@
..--;'TI --
-r
r---
1. Tuliskan identitas sedlaan sesuai dengan formulir permohonan lab (TB.05). Identitas sediaan ini sesuai dengan nomer urut dalam TB.062. Catat identitas pasien sesuai TB 05 dalam Register TB .04 .
3. Tulis Nomar Register Laboratorium. Salin Nomar Register Laboratorium dalam TB 05
4. Catat hasil pemeriksaan dalam buku reg isterTB .04 5. Salin hasil pemeriksaan di bag ian bawah TB .OS.
6. Beri tan9gal dan tandatangani Formulir Permohonan Laboratorium (TB 05) 7. Kembalikan Formulir Permohonan Laboratorium TB 05 kepada dokter atau
UPK yang mengirimkan
---Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB
-Pelaparan disampaikan seeepatnya pada dakter pengirim. petugas harus
menjaga kerahasiaan hasil laboratorium .
Jangan menuliskan hasil pemeriksaan pad a sediaan karena sediaan d ibutuhkan untu k crass eheek/uji si lang pema ntapan mutu.
Dari farmul ir TB .05 ya ng telah berisi hasil pemeriksaan . dakterl petugas TB akan melengkapi register suspek (TB .06)
Dalam rangka menjaga kualita s pemeriksaan labaratarium mikroskopi s TB , juga dilaksanakan Pemantapan Mutu Eksternal berupa Uji Silang. Sediaan yang telah diperiksa oleh laboratorium , secara periodik akan diambil sampel oleh pengelola
program kabl kota untuk diperiksa ulang di laboratorium Rujuk an Uji Silang . Pengiriman ulang sediaan untuk uji silang menggunakan formu lir TB .12
Alur Uji Silang Sediaan Mikroskopik TB
( untuk lab fa syankes )
-( 1 ) Pemlllhan sampel aleh wasor
( 2 ) Penglrlman sampel aleh wasor ke Lab RUS ( 3 ) Hasll pembacaan alehlab ujl silang ( blinded)
Anallsa hasll ujl silang aleh wasar kab
I
kota ( 4 ) Umpan ballk hasll ujl silang( 5 ) Sedlaan yang ' dlsperancy"ke pembaca II ( 6 ) Hasll pembacaan ulang aleh lab II
Pada akhir periode uji silang. pengelola program kabl kota akan memberikan umpan
balik ke laboratorium mikroskopis. Hasil umpan balik ini harus digunakan oleh petugas laboratorium mikroskapis untuk meningkatkan kinerjanya (Peningkatan Mutu)
セ@
: PROGRAM TB NASIONAL
I
I
TB,04 1 REGISTER LABORATORIUMNama UPK Mikroskopis
Kabupaten/Kola
Nama UPK 1. 3,
2, 4, Bulan
[ I J
TahunI I
I
No.Reg Identilas Nomar 5ediaan Tangga! Tanggat Lengkap Nama Umur Alamal Nama Alasan oemeriksaan Unluk Utk lindak oemeriksaan Hasil Tanda Keterangan
Lab. Sed iaan Diterima riksaan peme- lengfcap UPK tangan
Pasien I l i P diaanosis Ian ut S P S
(l ) (2) (3) (. ) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11 ) (12) (13)
,
I
I
I
I
Keterangan:
• No. identilas sediaan dahak . Tulis sesUtll deog an form I B.05
• Alasan pemeriksaan : Tulis sesuai kode hUf1JI iden\J las sedl3an/ Jams pemeriksaan
• Hasil pemeriksaan : Tulis hasil pembacaan sediaan sesuai kolomnya, neg untuk ョ ・ァ。 セ ヲ@dan" 2t ds\ untuk haS41 posillf S unluk dahak sewaktu panama, P unluk dahak pagl dan 5 untuk dahak sewaktu kedua
• NOfTlOf Register Labora tonum : lulls nomor reg ister Lab. dengan 3 digit, mulal dengan 001 pada setiap permulaan lahun anggaran dan I1JlIs berurulan berdasarkan tanggal pemeriksaan
-[ PROGRA M TB NASIONA l l T B .05
FORMULIR PERMOHONAN LABORATORIUM TB UNTUK PEMERIKSAAN OAH A K
I
Nama UPK No.Telp.:Nama tersangka/paslen Umur
c=r=J
lahunJaniS kelamin L O p O
Alamat lengkap
Kab/ Kota
,
-Propinsi
.
At asan eom orlk saan :Diagnosa
0
セ s[G[ォBャ@
peny,kltI
.
Follow upPa",
C-J
1. Akhir lahap awat0
Ekstraparu
l 1
Loka si 2. Akhir sisipan0
3. 1 bulan sebelum AP
0
I
No . identita s sedlaan
I
4 Akhir pengobatan (AP)
0
(sesual dongan T8 06) No Reg T8 kablkota
I I
- - -
-Tgl .pengambHan dahak lerakh.r:
Tgtpengiriman sediaan
Tanda tangan pengambil sediaan Sec ars visual dahak lampak :
Nanah lendir : S
D
Bercak darah . S0
Air liur : S0
P
D
p0
p0
s
D
s
0
s
0
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Register lab. (sesuai dengan TB.(4) :
Ta n9gal Pe me rlksa an Speslmen dahak • Hasll"
I - -
-
H•
!.,-
...
l
A (Sewaktu )
B (Pagi)
C (Sewaktu)
) OIISl 5eSU31 kode huruf sesual idenlltas sedlaan
" J Ben tanda ru mpul pd hasil yg sesuai ••• ) lsi dengan jumlah BTAyang dilemukan
1-c:::=J c:::=J c:::=J
c=::::J c=::::J
-c=::::J
c:::=J c:::=J c:::=J
c=::::J
c:::=J c:::=J c:::=J
c=::::J c=::::J
Olpenksa oleh Tanda tangan pemenksa.
( ... . ... )
Petunjuk register TB.04 (Register Laboratorium TB)
Buku ini untuk mencatat setiap melakukan pemeriksaan dahak dari seorang penderita
(baik untuk penderita suspek maupun untuk follow-up pengobatan).
Buku ini diisi oleh petugas laboratorium yang melakukan pewarnaan dan pembacaan
sediaan dahak di fasi litas pelayanan kesehatan .
Nomor Reg . Lab
Nomor Identitas Sed iaan
Tanggal sediaan diterima Tanggal Pemeriksaan
Nama Lengkap Pasien Umur L I P
Alamat Nama UPK
Alasan Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Tandatangan
Keterangan
Tulis nomor register Lab. dengan 3 digit. mulai dengan 001 pada setiap permulaan tahun anggaran dan tuli s berurutan berda sarkan tanggal
peme riksaan .
Tulis sesuai dengan nomor yang ada pada kaca sediaan ya ng diperiksa
Tulis tanggal sediaan terse but diterima
Tulis tanggal pemenksaan sediaan dahak tersebut
Tulis nama lengkap
Tulis umur dalam tahun pada kolom jenis kelamin
ya ng sesuai.
Tuli s alamat lengkap.
Tulis nama unit pengobatan yang meminta
dilakukannya pemeriksaan laboratorium ini.
Tuli s kode huruf sesuai identita s slidel waktu pengambilan dahak di kolom diagnosis atau follow up
(3 kolom : S, P, dan S) Tuli s hasil pemenksaan dengan lengkap sesuai dengan tingkat positifnya yaitu 1+, 2+ , atau 3+ ata u Neg pada kolom yang sesuai . Kolom S untuk dahak sewaktu pertama , Kolom P untuk dahak pagi , dan kolom S untuk dahak sewaktu kedua .
Bubuhi tanda tangan dari petugas yang melakukan
pemeriksaan .
Disedlakan untuk hal-hallam yang diperlukan .
-Petunjuk formulir TB.OS (Permohonan Lab untuk pemerik saan dahak)
Formul ir ini diisi:
• Bagian atas oleh petugas ya ng meminta pemeriksaan dahak
• Bagian bawah oleh petugas ya ng membaca sediaan dahak.
Satu penderita mengg unaka n satu formuli r. Sa tu formulir digunakan untu k 3 spesimen
(untuk diagnosis) atau untuk 2 spesimen (untuk follow-u p pen gobatan).
Cara mengisi bag ian atas
Nama Unit Yankes Nama suspekJpasien Umur
Jenis kelamin
Alamat leng kap Kabupaten/Kota Klasifikasi Pen yakit Al asan pemeriksaan No. Reg Kab/Kota
Nomor identita s sediaan
Tanggal pengambilan dahak lerakhir
Tanggal pengiriman
sediaan
T anda tanga n pengambil
sediaan
Secara visual dahak ta mpak
Tulis nama unit pengirim .
Tulis nama lengkap dari suspekJpasien Tulis umur dalam ta hun .
Beri tanda
¥
pada kotak yang sesuai . Tulis alamat pasien secara lengkap. Tulis nama kabupate n I kota. Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai Tulis no register Kab/Kota (paslen)Tulis sesuai dengan nomer yang ada pada kaca sediaan, dengan tidak menca ntumkan waktu pengambilan dahak (SPS).
Tulis ta nggal pengambilan dahak terakhir.
Tulis tanggal sediaan tsb dikirim ke Lab.
Bubuhi tanda tangan dari pengambil/pembuat
sediaan
Beri tanda ¥ pada kota k yang sesuai
Standar Prosedur Operaslonal Mikroskopis TB
Cara mengisi bag ian bawah : (diisi oleh peluga s lab ya ng membaca s edi aan).
No. Register Lab
Tanggal pemeriksaan
Spesimen dahak
Hasil
Oiperiksa oleh
Tuhs nomor yang sesual dengcm dl buku register
lab (T8 04).
1 ults tangg.1 sedlaan tsb dlptr sa
Tults kode hurul sesuai waktu ー・ ョァ。ュ「 ゥャ セ ョ@ dahak yang
dikirim :
S
Penegakan diagnosis:Sewaktu (A), Pagi (B) , Sewaktu (C)
I', Follow up Akhir lase intensil:
Sesuai waktu dan uruta n specimen (0 ) & (E)
i,
Follow up bila 1 bulan sebelum AP :Sesuai waktu dan urutan specimen (F) & (G)
S
Follow up AP :Sesuai waktu dan urutan specimen (H) & (I)
セ@ Setelah sisipan :
Sesuai waktu dan urutan specimen (J) & (K)
Beri tanda rumput (¥) pad a kotak yang sesuai
untuk tiap sediaan yang diperiksa. Untuk ko lom
1-9 bta , tulis jumlah kuman yang di temukan dalam
100lp セ@
Bubuhi tanda tangan dan tu lis nama lengkap
petugas
pemeriksa
'
-Lampiran
7
INSTRUKSI KERJA PENGELO LAAN Ll MBAH LABORATORIUM TB
A . Pemusnahan sisa contoh uji
1. Limbah infeksius dan tidak infeksius, baik padat maupun cair harus
dikumpulkan pada tempat terpisah dalam wadah yang tidak bocor. Wadah
untuk limbah tajam harus kuat terhadap tusukan .
2. Wadah contoh uji dan tutupnya , kaca sediaan yang sudah tak terpakai dan
limbah padat lain harus direndam dalam larutan Iysol 5% atau desinfektan lain
yang cocok untuk desinfeksi M.tuberculosis selama minimal 12 jam .
3. Limbah cair bekas pewarnaan ditampung dalam wadah yang mengandung Iysol
sebelum dibuang ke saluran limbah. Limbah zat pewarna hanya dibuang ke
saluran air kator yang tak akan mencemari badan airl sungai ulltuk konsumsi.
Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan kepada Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan (Bapedal) daerah masing-masing .
4. Insenerasi merupakan cara mengolah limbah sebelum atau setelah diotoklaf.
Insenerasi idealnya dilakukan pad a alat dengan dua ruang bakar, di mana pada
ruang bakar pertama suhu mencapai BOOoe dan pada ruang bakar kedua
mencapai 1000o
e.
Waktu retensi gas dalam ruang bakar kedua minimal 0,5detik. Insenerator yang hanya memiliki satu ruang bakar kurang efektif untuk
menangani bahan infektif. Jika memakai carbonizer pakailah sesuai petunjuk
pemakaian .
5. Untuk sterilisasi dengan otoklaf dibutuhkan suhu 1210
e
dengan tekanan udara1,5 sampai 2 atmosfer selama minimal 20 men it (perhitungan waktu dimulai
saat suhu dan tekanan udara tersebut tercapai; jangan membuka otoklaf jika
belum dingin benar dan jangan mengisi air berlebihan). Jika jumlah yang di
otoklaf banyak, dianjurkan minimal 30 men it. Pastikan bahwa ada ruang kosong
diantara barang yang di otoklat . Pada saat melakukan otoklaf. pastikan bahwa
tidak ada wadah yang tertutup rapat. Wadah harus sedikit dilonggarkan agar
uap air dalam mudah masuk ke dalam wadah . Dianjurkan melakukan uji fungsi
otoklaf secara berkala sebaiknya dengan memakai spora B thermophilus
sebagai indikator. Jika menggunakan pemanasan kering, lakukan pada suhu
160°C selama minimal 30 meni!. Jika belum ada otoklaf, dapat digunakan
pressure cooker pad a suhu didih selama minimal 30 meni!.
6. Tersedia "spill box" yang berisi semua peralatan untuk menanggulangi
kecelekaan kerja berupa tumpahan bahan infeksius (terdiri atas : tissue, lap
tebal, desinfectant, sapu kecil dengan skop sampah ).
7. Tersedia kotak PPK yang berisi kapas, antiseptik, plester dll
B. Pen anganan peralatan Laboratorium
Persiapan bahan dan alat untuk pemeriksaan
- Prose s dekontaminasi limbah sebelum dibuang atau dicuci
Direndam dalam disinfektan selama 12 jam
Direbus sampai mendidih 10 menit
C . Penangana n Limb ah Laboratorium
1. limbah bend a tajam
Dibakar sampai hangus
limbah benda tajam langsung dimasukkan dalam wadah khusus tahan
tusukan untuk dimusnahkan di incenerator. BlIa tidak menggunakan
incenerator harus didekontaminasi sebelum dimusnahkan .
-Sebelum dialah limbah cair harus dikumpulkan dalam wadah khusus yang
terbuat dari plastik. Tidak dibenarkan menggunakan wadah dari gelas karena
dapat pecah . Jika limbah mengandung pelarut arganik, wadah harus terbuat
dari bahan baja anti karat.
2. limbah padat harus dikumpulkan dalam katak limbah ya ng tutupnya dapat
dibuka dengan kaki dan sebelah dalamnya dilapisi kantang plastik khusus.
Kantang harus diikat sebelum diangkat dari dalam katak. Lakukan insinerasi
jika limbah dapat dibakar (misalnya : kain , kertas). Setelah dekantaminasi dan
sterilisasi limbah padat di baknr atau dikubur dengan kedalaman 1,5 meter
3. limbah Cair
Melalui system IPAU waste water treatment
-Lampiran 8
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP
Prins ip kerja mikroskop
Cahaya yang berasal dari sumber
cahaya (cermin atau sinar lampu )
diteruskan ke diafragma, kondensor dan kaca sediaan yang diperiksa. Cahaya dari lensa objektif diteruskan melalui tabung mikroskop ke lensa okuler dan selanjutn ya diterima oleh mata sehingga objek terlihat.
Cara menggunakan mikroskop untuk
pemeriksaan dahak
1. Leta kkan mikroskop di meja yang permukaannya datar, tidak licin dan dekat sumber cahaya.
2. Bila menggunakan sumber cahaya lampu :
a. Atur te9angan lampu ke minimum .
b. Nyalakan mikroskop memakai
tombolON.
c. Sesuaikan dengan pelan-pelan
sampai intensitas cahaya yang di-inginkan te rcapai.
Selalu gunakan lombol pengatur fokus untuk menurunkan meja sed iaan menjauhi lensa!
3. Letakkan sediaan yang telah diwarnai ke atas meja sediaan .
4. Puta r lempeng objektif ke objektif 10 x.
5. Atur dengan tomboJ pengatur fokus kasar dan pengatur foku s halus sampai sediaan terl ihat jelas. 6. Sesuaikan jarak antar pupil sampai gambar kiri dan
gam bar kanan menyatu dengan cara menggeser-geser kedua lensa okuler karena setiap orang mempunyai jarak anta r pupil yang berbeda-beda).
-r
, 7. Fokuskan gam bar dengan mata kanan dengan cara meliha t ke dalam okuler kanan dan sesuaikan dengan tombol pengatur focus halus.
I
l B. Fokuskan gambar dengan mata kiri dengan cara melihat ke dalam okuler kiri dan putar. cinein pen yesuai diopter sampai didapatkan gambar yang paling jelas, ba ik untuk mata ,
kiri maupun matn kanan . I
I 9. Buka iris/diafragma sampa i 70 - 80%. hingga lapangan pandang terang dengan merata. I I 10. Teteska n minyak imersi di atas sediaan (aplikator jangan menyentuh sediaan) dan putar
Jensa objektif 100 x ke tempatnya sampai berbunyi セォ ャゥォ BN@
11 .
12.
Fokuskan dengan menggunakan tombo1 pengatur fokus halu s. bukan dengan pengatur , foku s ka sa r sa mpai didapatkan gambar yang paling jelas.
8 egilu sed iaan selesai dibaca, putar objektif 100 x menjauhi kaca sediaan , tempatkan objektif 10 x di atas sediaan, lalu sediaan diambil.
13. 8ila telah selesai, atur kembali pengatur intensitas ca ha ya ke minimum dan matikan
mikroskop dengan menekan tombol OFF. I
14 . Setiap se lesai menggunakan mikroskop, bersihkan dengan hati-hati minyak emersi dari I
lensa objektif 100 x dengan menggunakan kerta s lensa , kondensor diturunkan, lensa
i
pada posisi lensa objektif terpendek . Simpan mikroskop dalam kotak mikroskopl lemari ya ng dijaga kelembabannya dengan menempatkan lampu 5 watt yang selalu menyala
Perawatan mikroskop
Jangan sekali-kali membongkar bagian dalam mikroskop.
Membersihkan lensa
Untuk membersihkan lensa sebaiknya gunakan Ethyl ether atau pembersih lensa ya ng sesuai anjuran pabrik. Beberapa bahan pembersih dapat merusak permukaan lensa atau melarutkan perek at lensa setelah digunakan beberapa waktu .
Bahan Pembersi h Penggunaan Jangka Penggunaan
p。ョェ。ョセ@ sekali-sekali
Rekomendasi pabrik v v
Eth yl ether/ethanol v v
Alkohol x v
Bensin x v
Aseton/ keton x v
Xylol x x
12) Jangan sekali -sekali menyentuh permukaan bola lampu dengan tangan telan-jang , karena lemak kulit yang tertinggal akan mengurangi terangnya sinar. Gunakan kertas tissue/ kertas lensa/ pembungkus lampu untuk memegang bola lampu sa at memasangnya ke mikroskop.
セ@ Sebaiknya selalu tersedia cadangan lampu dan sekering . Pastikan voltase yang digunakan sesuai , 110V atau 220V, dan bilamana perlu gunakan stabilisator
voltase .
) Harus ada ventilasi yang cukup agar panas yang dihasilkan lampu dapat diatasi . Sebelum menyalakan lampu , putarlah regulator voltase ke minimum .
Pengembus udara Jangan menyentuh bola lampu saat
memasang, gunakan
kertas tissue
Kotak penyimpan mikroskop , harus selalu menyala walaupun mikroskop sedang dipakai
.J Okuler harus tetap pada tempatnya, jamur atau debu dapat masuk melalui
lubang kosong tempat objektif bila lensa tidak terpasang . Bila lensa ada yang hilang , tutup rapat dengan penutup yang tersedia.
r) Bila gambar terlihat buram atau ada bintik hitam , periksa adanya debu atau kotoran pad a lensa objektif, okuler, kondensor, dan kaca sumber cahaya. Bintik hitam bergerak bila okuler diputar, berarti debu pada okuler. Bin tik hitam bila sediaan digerakkan, berarti debu pad a kaca sediaan .
(J) Debu pada lensa dapat dihilangkan dengan menggunakan sikat halus atau
dengan meniupkan udara dengan penghembus udara di atas permukaan lensa.
-FORMULIR HASIL PEMANTAPAN MUTU INTERNAL LABORATORIUM MIKROSKOPIS TB
Nama Laboratorium Kabupateni Kota
Provinsi
Tanggal Uji N omor Batc h F ung si
Reagen
Penanggungjawab PM I
(Nama Jelas)
Kontrol Kontrol
Keterangan Negatif Positif (1 +)
Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, 2006 , Pemeriksaan Miroskopis Tuberkulosis, Panduan Bagi Petugas
Laboratorium
Kemenkes, 2011 , Modul Pelatihan Pemeriksaan Mikroskopis TB
WHO , 1998, Laboratory Services in Tuberculosis Control Part 2, Microscopy , WHO ,
1998
WHO , 2002 , External Quality Assessment for AFB Smear Microscopy, APHL , CDC ,
IUATLD ,KNCV, RIT, WHO
RIT, 2007 , Mikroskopis TB untuk Program Tuberkulosis Nasional , A . Fujiki
Depkes, 2009, Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi AFB pada level
Operasional, Kelompok Inti Nasional Pelatihan Mikroskopi TB
RIT, 2009, Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik, A .Fujiki
i s bn ii QQGゥャ QQャャャQ QQ iゥiQセ ュ イ MT@
: