BAB IV
SKENARIO SISTEM PENYALURAN AIR BUANGAN
4.1 Periode Desain
Sistem Perencanaan Penyaluran Air Buangan Kota Padang direncanakan menggunakan periode desain selama 15 tahun. Periode desain ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap I dimulai dari tahun 2016 sampai 2020, tahap II dimulai dari tahun 2021 sampai 2025 dan tahap III dimulai dari tahun 2026 sampai 2030. Pembagian tahapan dalam perencanaan perhitungan air ini bertujuan untuk evaluasi terhadap tahapan awal perhitungan penyaluran air.
4.2 Konsep Penyaluran Grey Water dan Black Water
Saluran air kotor dibagi menjadi dua jenis, yaitu grey water dan black water. Black water adalah air limbah atau air kotor yang berakhir di septic tank. Sedangkan grey water merupakan air kotor yang berakhir pada saluran pembuangan riol kota. Seperti air bekas mandi atau mencuci. Saluran black water dari rumah harus disalurkan ke septic tank untuk diendapkan dan diuraikan oleh bakteri. Pekerjaan galian dan pemasangan jalur untuk black water ini mencakup pengggalian dan pemasangan septic tank, lalu galian dan pemasangan jalur pipa dari pipa black water di dalam rumah ke septic tank.
Untuk sistem penyaluran grey water pada daerah pelayanan onsite kota Padang ini direncanakan menggunakan sistem riol ukuran kecil (small bore sewer). Sistem ini hanya digunakan untuk menerima bagian-bagian cair dari air buangan kamar mandi, cuci, dapur dan limpahan air dari tangki septik, sehingga salurannya harus bebas zat padat. Alasan pemilihan sistem ini karena dari segi ekonomis sistem ini lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional, daerah pelayanan relatif lebih kecil, mengurangi kebutuhan air karena pipa tidak mengalirkan padatan, pipa yang dipasang hanya pipa persil dan servis yang menuju lokasi pembuangan akhir, pipa lateral dan pipa induk tidak diperlukan, kecuali untuk beberapa daerah perencanaan dengan kepadatan penduduk sangat tinggi dan timbulan air buangan yang sangat besardan sistem ini dilengkapi dengan instalasi pengolahan sederhana.
4.3 Daerah Pelayanan
Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3. Persentase daerah pelayanan pada tahap I sebesar 70%, tahap II 75% dan tahap III 80%.
4.4 Tingkat Pelayanan
Pemerintah Kota Padang merancang tingkat pelayanan penduduk selama 15 tahun kedepan yang dibuat dalam 3 tahap dengan tingkat pelayanan yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahap I, tingkat pelayanan sebesar 75%, tahap II 80% dan tahap III sebesar 85%. Sistem pelayanan air buangan pada Kota Padang ini akan dibagi berdasarkan blok-blok pelayanan, blok pada kota Padang ini dibagi atas 5 sistem penyaluran, yang dimana blok A menggunakan sistem penyaluran air buangan secara on site komunal, blok B menggunakan sistem small bore sewer, blok C menggunakan sistem shallow sewer, blok D dan E menggunakan sistem off site.
4.5 Sistem Penyaluran Air Buangan Blok A
SPAB Kota Padang pada blok A menggunakan sistem onsite komunal dan masih ada masyarakat menggunakan sistem onsite individual. Sistem onsite komunal pada tahap I tahun 2016-2020 sebesar 75% dan 25% masyarakat pada blok ini masih banyak memakai sistem onsite individual dan belum paham akan sanitasi. Pada tahap II dan III sistem onsite komunal meningkat berturut-turut 80% dan 85%, hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai mengenal dan paham terhadap keuntungan/ manfaat dari penyaluran air buangan untuk sani-tasi yang menunjang kesehatan.
4.6 Alternatif Sistem Penyaluran Air Buangan 4.6.1 Alternatif Saluran Air Buangan
Tabel 4.1 Alternatif Pemilihan Saluran Air Buangan
SDG Menurun Sedang Tinggi Tidak
Rendah-Sedang Tidak ada STEP Menanjak Rendah Tinggi Tidak
Sedang-Tinggi
Rendah
GP Menanjak Rendah
Sedang-Tinggi Ya Sedang-Tinggi Sedang
Vaucum Datar Rendah Rendah Ya Tinggi Tinggi
Conventiona
l Menurun Tinggi Sedang Ya Sedang Tidak ada
SDG-STEP Tidak Datar Rendah-Sedang
Tinggi Tidak Sedang Rendah
Conv-GP Tidak Datar
Sedang-Tinggi Sedang Ya Sedang-Tinggi Rendah-Sedang Conv-Vac Tidak Datar
Sedang-4.6.2 Penentuan Jenis dan Bentuk Saluran
Bentuk saluran yang digunakan adalah bulat lingkaran karena debit air buangan yang di-alirkan cenderung konstan dan menggunakan saluran tertutup. Jenis saluran yang digunakan yaitu saluran tertutup. Dipilihnya saluran tertutup karena air buangan yang disalurkan kemungkinan memiliki bau yang kurang sedap sehingga dengan penggunaan saluran tertutup maka hal tersebut dapat teratasi.
4.7 Sistem Penyaluran Air Buangan Terpilih
4.8 Skema Penyaluran Air Buangan
SPAB BLOK A
ONSITE INDIVIDUAL ONSITE KOMUNAL
Grey Water Black Water
Tangki Septik
Bidang Resapan (Filter Anaerobik)
Cairan
IPLT
Padatan
Grey Water Black Water
Tangki Septik
Bidang Resapan (Filter Biodigester)
Cairan
IPLT