• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 pengembangan dan klasifikasi akuntansi internasional-Kasus volkswagen group

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 2 pengembangan dan klasifikasi akuntansi internasional-Kasus volkswagen group"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 1

Akuntansi Internasional

Kasus 2-2 Volkswagen Grup

Abdul Maliq (2013121668)

● Anisa Eka Agustiani (2013121432)

● Dinda Puspita Sari (2013121848)

(2)

Profil Singkat Perusahaan

Volkswagen (biasa disingkat VW) adalah sebuah pabrikan otomotif berbasis di Wolfsburg, Lower Saxony, Jerman. Volkswagen didirikan oleh serikat buruh Jerman (Deutsche Arbeitsfront) pada tahun 1937.

Volkswagen merupakan merk asli dari Volkswagen Group, yang juga

membawahi beberapa merk mobil lain seperti Audi, Bentley Motors, Bugatti Automobiles, Auto Lamborghini, SEAT, sekoda dan sebuah pabrikan di scania. Nama Volkswagen sendiri dalam

(3)

Sekilas Info

Awal Indonesia masuk kedalam Kelompok 20 ekonomi utama atau biasa disebut G20. setelah itu Indonesia

menjadi anggota IFAC (International Financial Accounting Commitee) , sedangkan untuk di Eropa menggunakan Standar FASB (Financial Accounting Standar Board). Dan diganti kembali menjadi IFRS (International Financial Reporting Standars ), Standar tersebut digunakan dieropa pada tahun 2003, sedangkan di

Indonesia diadopsi pada tahun 2011. selain itu indonesia juga menerapkan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) merupakan terapan dari Standar IAS, IFRS, ETAP, dan GAAP.

IFRS digunakan agar setiap hasil laporan keuangan yang dihasilkan diberbagai negara dengan menggunakan

(4)

Definisi Akuntansi Internasional :

● Supranational Level

● Company Level

(5)

Apa yang terjadi dengan Volkswagen

Kelompok usaha Volkswagen menerapkan

Standar Akuntansi Internasional ( IAS,sekarang

Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS )

untuk tahun fiskal 2001. keterangan tersebut

diambil dari laporan tahunan Volkswagen tahun

2001, yang menjelaskan adanya perbedaan

Standar Akuntansi yang dipakai antara Hukum

(6)

Amandemen metode akuntansi,penilaian, dan

konsolidasi sesuai dengan Hukum Komersial Jerman

● Aset berwujud yang disewakan

● Sewa pembiayaan

● Aset berwujud yang didepresiasikan

● Goodwill

● Persediaan

● Provisi

● Perbedaan dari translasi laporan keuangan

(7)

Amandemen metode akuntansi,penilaian, dan konsolidasi

yang berbeda dengan Hukum Komersial Jerman

● Biaya Pengembangan

● Provisi pensiun

● Provisi untuk pemeliharaan

● Provisi jangka menengah dan panjang

● Efek dicatat sebagai nilai wajar

● Pajak tangguhan

● Instrumen keuangan derivatif

● Saham

● Piutang dan utang

(8)

Pertanyaan tentang Kasus Volkswagen

● Mengenai Kasus Volkswagen, jelaskan karakteristik dasar

akuntansi di Jerman. Faktor perkembangan yang menimbulkan

karakter tersebut ?

● Perbedaan terhadap ketentuan akuntansi dalam HGB dan IAS

yang dijelaskan dalam pengungkapan Volkswagen ? Apakah

konsisten dengan karakter yang ada dalam nomor 1 ?

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah UKM menggunakan laporan keuangan yang berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada Usaha Mikro, Kecil Dan

BPR Wijaya Mulya Santosa sudah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Hal ini dibuktikan dari : 1) Dasar pengukuran dan

Penelitian Kartika Wijaya dengan penelitiannya yang berjudul “IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PT

Dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) laporan keuangan berdasarkan siklus akuntansi, yang terdiri dari transaksi, jurnal,

SAK ETAP diterbitkan karena Ikatan Akuntan Indonesia IAI menilai bahwa penyusunan laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK berbasis IFRS International

Menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ETAP bahwa laporan keuangan yang lengkap meliputi: a Laporan posisi keuangan, b Laporan laba/rugi; c Laporan

Selain itu kurangnya sumber daya manusia yang menguasai standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik SAK ETAP dan kurangnya sosialisasi dan penyuluhan tentang standar