• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan paparan harmonisasi dan singkronisasi program1.pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bahan paparan harmonisasi dan singkronisasi program1.pptx"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

IR. CHANDRA MUSTIKA

Kepala Dinas

IR. CHANDRA MUSTIKA

Kepala Dinas

D I N A S P E R U M A H A N R A K YAT K AWA S A N P E R M U K I M A N D A N P E RTA N A H A N

P R OV I N S I S U M AT E R A B A R AT

P a d a n g , 6 F E B R U A R I 2 0 1 7 P a d a n g , 6 F E B R U A R I 2 0 1 7

(2)
(3)

VISI :

DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN

PERTANAHAN

PROVINSI SUMATERA BARAT

“MEWUJUDKAN PERMUKIMAN LAYAK HUNI YANG

BERKELANJUTAN DAN TATA KELOLA PERTANAHAN

(4)

Untuk menyelenggarakan TUGAS POKOK tersebut DINAS PERUMAHAN RAKYAT,

KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN mempunyai fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan;

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan ;

3) Pembinaan dan fasilitasi bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, lingkup provinsi dan kabupaten/kota;

4) Pelaksanaan kesekretariatan dinas

Tugas Pokok melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah Bidang

Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan .

D I N A S P E R U M A H A N R A K YAT K AWA S A N P E R M U K I M A N D A N P E RTA N A H A N

(5)

Sekretariat

Terdiri dari :

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan Sub Bagian Keuangan dan Program.

Fungsi :

Penyelenggaraan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian; danPenyelenggaraan koordinasi perencanaan program dan keuangan

(6)

Bidang Perumahan Rakyat

Terdiri dari :

Seksi Penyediaan Perumahan;

Seksi Rehabilitasi Perumahan; danSeksi Pembiayaan Perumahan.

Fungsi :

Melakukan pembinaan penyelenggaraan perumahan kepada Kabupaten/

Kota yang meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan;

Melaksanakan penyelenggaran perumahan yang meliputi perencanaan

perumahan, pembangunan perumahan, pemanfaatan perumahan dan pengendalian perumahan; dan

Melakukan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan

(7)

Bidang Kawasan Permukiman

Terdiri dari :

Seksi Prasarana, Sarana Utilitas Umum Kawasan Permukiman;Seksi Penataan Permukiman Kumuh; dan

Seksi Penataan Permukiman Strategis dan Khusus

Fungsi :

Menyelenggarakan pembinaan, fasilitasi dan koordinasi terkait kebijakan bidang

kawasan permukiman;

Menyelenggarakan perencanaan dan pembangunan terkait bidang kawasan

permukiman;

Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi terkait kebijakan perencanaan,

pembiayaan, dan pelaksanaan bidang kawasan permukiman; dan

Penyelenggaraan pelaporan terkait koordinasi, pemantauan dan evaluasi bidang

(8)

Bidang Pertanahan

Terdiri dari :

Seksi Pengadaan Tanah;

Seksi Perencanaan dan Penetapan Penggunaan Tanah; dan

Seksi Penyelesaian Masalah Tanah dan Izin Lokasi Lintas Daerah.

Fungsi :

Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pelaksanaan kebijakan,

pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan mengenai urusan pengadaan tanah yang menjadi kewenangan daerah provinsi;

Menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi, pelaksanaan kebijakan

pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan mengenai urusan perencanaan dan penetapan penggunaan tanah lintas daerah

(9)

Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pelaksanaan

kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan

laporan mengenai urusan penyelesaian masalah tanah dan izin lokasi lintas daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah

Provinsi; dan

(10)

UPTD TPA Sampah Regional

Terdiri dari :

Sub Bagian Tata Usaha;

Seksi Operasional dan Pemeliharaan; danSeksi Usaha;

Fungsi :

Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Pembuangan Akhir

(TPA) Sampah Regional;

Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Regional;

Pengujian dan Persiapan Teknologi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

(11)

Pelaksanaan kebijakan teknis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Regional;

Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan bidang

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Regional;

Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan

Permukiman dan Pertanahan; dan

(12)

Program dan Kegiatan TA 2017

PAGU DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN

PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

Rp. 12.059.874.838

Belanja Pokok Rp. 1.228.000.000

Program Pengembangan Perumahan

Penguatan dan Pembinaan POKJA Perumahan dan

Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Barat Rp. 330.000.000

Koordinasi dan Fasilitasi Percepatan Penyediaan Perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

Rp. 200.000.000

Updating dan Pengumpulan Data untuk Database

(13)

Program Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Persampahan

Regional

Pengendalian dan Operasional UPTD TPA

Sampah Regional Rp. 3.800.000.000

Peningkatan Pembangunan Insrastruktur TPA

Sampah Regional Rp. 1.000.000.000

Masterplan Persampahan (DDUB) Rp. 598.000.000

Penyusunan Dokumen Lingkungan (Amdal,

UKL/UPL) TPA Sampah (DDUB) Rp. 200.000.000

(14)

Program Pemberdayaan komunitas Perumahan

Monitoring dan Evaluasi Program Perumahan dan Kawasan Permukiman di Provinsi Sumatera Barat

Rp. 200.000.000

Pembangunan PLP2K-BK Rp. 3.063.296.000

Stimulasi Perencanaan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)

Rp. 657.578.838

Program Pengelolaan Pertanahan

Penanganan Masalah Pertanahan di Provinsi

Sumatera Barat Rp. 250.000.000

Monev Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum Rp. 133.000.000

(15)

HARMONISASI DAN

SINKRONISASI PROGRAM/

KEGIATAN PRIORITAS 2018

DALAM RANGKA

PERSIAPAN RAKORTEK 21 s.d 24

FEBRUARI 2017

HARMONISASI DAN

SINKRONISASI PROGRAM/

KEGIATAN PRIORITAS 2018

DALAM RANGKA

PERSIAPAN RAKORTEK 21 s.d 24

FEBRUARI 2017

D I N A S P E R U M A H A N R A K YAT K AWA S A N P E R M U K I M A N D A N P E RTA N A H A N

P R OV I N S I S U M AT E R A B A R AT

P a d a n g , 1 F E B R U A R I 2 0 1 7 P a d a n g , 1 F E B R U A R I 2 0 1 7

(16)

USRA DENI,ST KABID PERUMAHAN RAKYAT HP :085263449840 EMAIL :

perkimpertanahan.sumbar@gmail.com

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

BIDANG PERUMAHAN RAKYAT

DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA BARAT

dalam rangka:

HARMONISASI DAN SINKRONISASI PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS 2018

(17)

Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

dan Kawasan Permukiman

2. Undang undang No 20 tahun 2011 tentang rumah susun;

3. Undang undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

pemerintahan daerah ;

4. Peraturan pemerintah no 88 tahun 2014 tentang pembinaan

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

(18)

Sumber :Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah

Kewenangan Provinsi

(19)

Sumber :Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah

Kewenangan Provinsi

(20)

Pemerintah Pasal 13

PEMERINTAH

DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN MEMPUNYAI TUGAS:

a. Merumuskan Dan Menetapkan Kebijakan Dan Strategi Nasional Di Bidang Perumahan dan kawasan permukiman;

b. Merumuskan dan Menetapkan Kebijakan Nasional tentang Pendayagunaan dan pemanfaatan hasil rekayasa teknologi di bidang perumahan dan kawasan permukiman;

c. merumuskan dan menetapkan kebijakan nasional tentang penyediaan Kasiba dan Lisiba;

d. mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman;

e. menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kawasan permukiman;

f. mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan untuk mendukung terwujudnya perumahan bagi MBR;

g. memfasilitasi penyediaan perumahan dan permukiman bagi masyarakat, terutama bagi MBR; h. memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat nasional;

i. melakukan dan mendorong penelitian dan pengembangan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

j. melakukan sertifikasi, kualifikasi, klasifikasi, dan registrasi keahlian kepada orang atau badan yang menyelenggarakan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; dan

k. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang perumahan dan kawasan permukiman.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011

(21)

PEMERINTAH PROVINSI Pasal 14

PEMERINTAH PROVINSI DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN MEMPUNYAI TUGAS:

a) merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional;

b) merumuskan dan menetapkan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil rekayasa teknologi di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional;

c) merumuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lintas kabupaten/kota; d) mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat provinsi di bidang

perumahan dan kawasan permukiman;

e) menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman; f) menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman

lintas kabupaten/kota;

g) memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi;

h) mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan untuk mendukung terwujudnya perumahan bagi MBR;

i) memfasilitasi penyediaan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat, terutama bagi MBR; dan

j) memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011

(22)

PEMERINTAH KABUPATEN KOTA

Pasal 15

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN MEMPUNYAI TUGAS:

a. menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi;

b. menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dengan berpedoman pada strategi nasional dan provinsi tentang pendayagunaan dan pemanfaatan hasil rekayasa teknologi di bidang perumahan dan kawasan permukiman;

c. menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;

d. menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman;

e. melaksanakan pemanfaatan teknologi dan rancang bangun yang ramah lingkungan serta pemanfaatan industri bahan bangunan yang mengutamakan sumber daya dalam negeri dan kearifan lokal yang aman bagi kesehatan;

f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;

g. melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota;

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011

(23)

h. melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;

i. melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman;

j. melaksanakan kebijakan dan strategi daerah provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional;

k. melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;

l. mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;

m. mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan untuk mendukung terwujudnya perumahan bagi MBR;

n. memfasilitasi penyediaan perumahan dan permukiman bagi masyarakat, terutama bagi MBR;

o. menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba; dan

p. memberikan pendampingan bagi orang perseorangan yang melakukan pembangunan rumah swadaya.

PEMERINTAH KABUPATEN KOTA

Pasal 15

(24)
(25)
(26)

Kriteria Penerima

1. WNI;

2. MBR (Penghasilan Maksimum 2 Juta); 3. Sudah Berkeluarga;

4. Memiliki atau Menguasai Tanah;

5. Belum Memiliki Rumah atau Menghuni RTLH; 6. Belum Pernah

Mendapatkan Bantuan

Perumahan.

Kriteria Lokasi Kabupaten/Kota:

1. Daerah Tertinggal; 2. Daerah Miskin.

3. Diutamakan yang mengalokasikan APBD atau bermitra dengan dunia usaha untuk membantu sejenis BSPS

4. MoU dengan K/L

5. MoU dengan Provinsi Perjanjian Kerja Sama dengan Kab/Kot

Prioritas Lokasi

6.Terdapat Penanganan Kumuh; 7.Desa Nelayan;

8.Desa Perbatasan;

9.Desa Terpencil/Pulau Terluar; 10.Desa Tertinggal/ Miskin 11.MoU dengan K/L

12.Prioritas Daerah

SASARAN FASILITASI DAN PEMBERDAYAAN

(27)
(28)

1. Luas lantai < 7,2 m2 per orang 2. Tidak memenuhi kebutuhan

minimal Penghawaan

a. Lubang penghawaan < 5% (lima persen) dari luas lantai ruangan. b. Udara yang masuk berasal dari

asap dapur atau bau kamar mandi/WC.

3. Tidak memenuhi Kebutuhan Minimal Pencahayaan

a. Lubang cahaya < sepersepuluh dari luas lantai ruangan,

b. Sinar matahari masuk ke ruangan < 1 (satu) jam setiap hari

4. Atap yang tidak rapat dan bocor

Sumber: Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 403 Tahun 2002

INDIKATOR RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

(29)

5. Lantai tanah, lembab dan tidak mudah dibersihkan

6. Dinding tidak terbuat dari

materialconblock, bata atau papan dengan rangka kayu

7. struktur tidak menggunakan struktur beton bertulang untuk rumah tembok dan

struktur kayu untuk rumah kayu 8. Tidak Memiliki Pondasi

Sumber: Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 403 Tahun 2002

INDIKATOR RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

(30)
(31)
(32)
(33)

SURAT PERMOHONAN

II

PROPOSAL

IIII

HARUS DILENGKAPI DENGAN: a. Surat Dukungan (Pemda, Dinas

Perumahan, dan Dinas Terkait) : Dukungan Perijinan, PSU b. Kondisi Lingkungan Strategis

& Urgensi Penyediaan Rusun

c. Kelompok Sasaran & Rencana Pengelolaan

d. Legalitas Tanah (Sertifikat) HARUS DILENGKAPI DENGAN: a. Surat Dukungan (Pemda, Dinas

Perumahan, dan Dinas Terkait) : Dukungan Perijinan, PSU

b. Kondisi Lingkungan Strategis & Urgensi Penyediaan Rusun

c. Kelompok Sasaran & Rencana Pengelolaan

d. Legalitas Tanah (Sertifikat)

LOKASI

II

a. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); Rencana Pembangunan & Pengembangan Perumahan & Kawasan Permukiman (RP3KP )

b. Akses jalan masuk > 6 M

c. Ketersediaan Listrik dan Air Minum a. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW); Rencana Pembangunan & Pengembangan Perumahan & Kawasan Permukiman (RP3KP )

b. Akses jalan masuk > 6 M

c. Ketersediaan Listrik dan Air Minum

KONDISI TANAH

IIII

a. Tersedia Tanah > 1000 m2;

b. Kondisi Tanah Siap Bangun, Tidak Perlu Cut & Fill;

a. Tersedia Tanah > 1000 m2;

b. Kondisi Tanah Siap Bangun, Tidak Perlu Cut & Fill;

SASARAN DAN PERSYARATAN

USULAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA

SASARAN DAN PERSYARATAN

USULAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA

SASARAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA TAHUN 2015-2019

SASARAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA TAHUN 2015-2019

KELOMPOK SASARAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA TAHUN 2015-2019

KELOMPOK SASARAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA TAHUN 2015-2019

Penataan Permukiman Kumuh; Pekerja TNI/Polri/PNS; Nelayan;

Wilayah Perbatasan; Rusun Khusus; Lembaga Pendidikan Berasrama

(34)

PENGERTIAN

Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus. (Permenpera No 10 Tahun 2013)

Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus. (Permenpera No 10 Tahun 2013)

PENERIMA MANFAAT BANTUAN RUMAH KHUSUS (Permenpera No 10 Tahun 2013)

PENGUSUL/PEMOHON BANTUAN

Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah

BENTUK RUMAH KHUSUS

Rumah tapak berbentuk tunggal, kopel atau deret Rumah tapak berbentuk tunggal, kopel atau deret

1. Masyarakat di wilayah Perbatasan Negara 2. Prajurit dan/atau Petugas Negara

3. Masyarakat Nelayan

4. Masyarakat yang terkena program pembangunan pemerintah

5. Transmigran 6. Korban Bencana

7. Lanjut Usia, Miskin, Yatim Piatu dan/atau anak terlantar

8. Masyarakat yang bertempat tinggal di pulau terluar, terpencil atau pedalaman 9. Masyarakat di lokasi rawan resiko sosial

10. Masyarakat dalam wilayah pengolah sumberdaya alam 11. Masyarakat dalam kawasan cagar budaya

12. Masyarakat yang memerlukan penanganan khusus

1. Masyarakat di wilayah Perbatasan Negara 2. Prajurit dan/atau Petugas Negara

3. Masyarakat Nelayan

4. Masyarakat yang terkena program pembangunan pemerintah

5. Transmigran 6. Korban Bencana

7. Lanjut Usia, Miskin, Yatim Piatu dan/atau anak terlantar

8. Masyarakat yang bertempat tinggal di pulau terluar, terpencil atau pedalaman 9. Masyarakat di lokasi rawan resiko sosial

10. Masyarakat dalam wilayah pengolah sumberdaya alam 11. Masyarakat dalam kawasan cagar budaya

12. Masyarakat yang memerlukan penanganan khusus

RUMAH KHUSUS

(35)

Syarat bantuan rumah khusus

A

Persyaratan Bantuan Rumah Khusus :

1. Lokasi :

a. harus sesuai dengan RTRW/RDTRK

b. Tersedianya infrastruktur (jalan akses, air minum, listrik)

2. Tanah :

a. luas minimal 1 (satu) Ha atau 50 unit rumah mengelompok satu hamparan; b. jelas status hukum kepemilikan hak atas tanah (dengan bukti legalitas/sertifikat)

c tanah siap bangun.

3. Sudah ada calon penerima bantuan Rumah Khusus

4. Menyampaikan surat permohonan bantuan kepada koordinator Penerima Bantuan (Pemda, KKP, BNPP, Kemenhan, Polri) yang selanjutnya akan diteruskan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

5. Surat Permohonan dilampiriProposal yang berisikan :

a) Gambaran umum penerima manfaat, lokasi, tanah, dan sebagainya;

b) kebutuhan rumah, rencana/sudah dibangun oleh Penerima Bantua, dan usulan bantuan; c) Surat dukungan dari Pemeritah Propinsi, Kabupaten/Kota;

d) Surat pernyataan dan kesanggupan dari Penerima Bantuan

B

Surat Pernyataan dan kesanggupan dari Calon Penerima Bantuan Rumah Khusus berisi, antara lain:

1. Pernyataan bersedia menyediakan tanah untuk pembangunan Rumah Khusus, yang dilengkapi rekomendasi dari Pemda tetang diijinkannya membangunan Rumah Khusus

2. Pernyataan bahwa telah ada calon penerima bantuan Rumah Khusus 3. Kesanggupan :

a. tidak akan merubah lokasi pembangunan yang telah disepakati, b. membantu proses terbitnya perijinan (IMB),

c. tidak akan merubah desain yang sudah ditetapkan,

d. segera memanfaatkan dan menyerahkan Rumah Khusus kepada Penerima Manfaat e. bersedia menerima dan mengelola Rumah Khusus beserta kelengkapannya

(36)

5

(PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NO. 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS)

C

Syarat bantuan rumah khusus .. lanjutan

Bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah, antara lain

PEMERINTAH PROVINSI :

1. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 2. Memberikan Bantuan Teknis dan pemantauan pelaksanaan pembangunan;

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA:

1. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;

2. Memberikan Bantuan Teknis, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan; 3. Menyediakan Alokasi dana APBD Kabupaten/Kota untuk membangun Rumah Khusus

dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah khusus.

4. Memberikan kemudahan perizinan dan keringanan retribusi dalam penerbitan IMB; 5. Memberikan jaminan ketersediaan daya listrik dan air minum yang memadai.

(37)

PERBAIKAN USULAN BANTUAN RUMAH KHUSUS

PERMOHONAN BANTUAN RUMAH KHUSUS

PERMOHONAN

BANTUAN RUMAH KHUSUS DAERAHDAERAH KEMENTERIANKEMENTERIANPU - PERAPU - PERA KONSTRUKSIPELAKSANA

PELAKSANA KONSTRUKSI

WASDAL PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BERKAS PERMOHONAN BERISIKAN DARI :

1.SURAT PERMOHONAN 2.PROPOSAL

3.SURAT DUKUNGAN DARI BUPATI/WALIKOTA/GUBERNUR 4. SURAT PERNYATAAN TAHAN CLEAN DAN CLEAR, SIAP BANGUN

5. SERTIFIKAT LAHAN

USULAN PENETAPAN LOKASI DARI DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN

USULAN PENETAPAN LOKASI DARI DITJEN

PENYEDIAAN PERUMAHAN 1.PELELANGANPROSES PEMBANGUNAN : 2.PELAKSANAAN KONSTRUKSI

2 SURAT REKOMENDASI

INSTANSI TERKAIT

DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN MENTERI PU - PERA

VERIFIKASI VERIFIKASI KELENG-KAPAN ADM LENGKAP TIDAK LENGKAP LENGKAP VERIFIKASI LAPANGAN PENETAPAN LOKASI OLEH MENTERI

PU - PERA PENETAPAN LOKASI

OLEH MENTERI PU - PERA

PELAKSANA PEMBANGUNAN OLEH SATKER PELAKSANA PEMBANGUNAN OLEH SATKER RUMAH KHUSUS TERBANGUN PEMANFAATAN OLEH PEMOHON BANTUAN RUMAH

KHUSUS PENGELOLAAN/SERAH TERIMA ASET 31 MARET APRIL-OKTOBER DESEMBER

MEKANISME BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS

PERSYARATAN TEKNIS : 1.SESUAI DENGAN TATA RUANG 2.LOKASI BUKAN RAWAN BENCANA

3.LENGKAP DENGAN INFRASTRUKTUR

4.KONDISI LAHAN SIAP BANGUN

6

(38)

BIDANG

KAWASANPERMUKIMAN

YOLI DETRA ASRAR.ST KABID KAWASAN PERMUKIMAN HP :08126626250 EMAIL :

perkimpertanahan.sumbar@gmail.com

dalam rangka:

HARMONISASI DAN SINKRONISASI PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS 2018

(39)

UU No. 1 Tahun 2011

Bab I ayat 1

(40)

TUPOKSI

Fungsi :

• Menyelenggarakan pembinaan, fasilitasi dan koordinasi

terkait kebijakan bidang kawasan permukiman;

• Menyelenggarakan perencanaan dan pembangunan terkait

bidang kawasan permukiman;

• Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi terkait

kebijakan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan bidang kawasan permukiman; dan

• Penyelenggaraan pelaporan terkait koordinasi, pemantauan

(41)

Sumber :Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah

Kewenangan Provinsi

(42)
(43)

BANTUAN PSU PERUMAHAN

BANTUAN PSU PERUMAHAN

PRINSIP PENANGANAN

Diperuntukkan bagi rumah umum

(rumah umum adalah: rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi

kebutuhn rumah bagi MBR), berbentuk rumah deret, rumah tunggal, dan

rumah susun).

Menjamin terwujudnya rumah yang

layak huni dan terjangkau dalam

lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan

berkelanjutan (UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Psl 3 huruf f).

Memberikan kemudahan dan-atau

bantuan pembangunan rumah bagi MBR oleh pemda (UU No. 1/2011 Pasal

54).

Penyediaan PSU dalam rangka mendorong pembangunan rumah/perumahan baru. Tujuan Bantuan PSU untuk mendukung cpin RPJMN 2015-2019 terkait dengan perumahan: “meningkatkan akses masyarakat

berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak,

aman, dan terjangkau serta

didukung oleh penyediaan

prasarana, sarana, dan utilitas yang

(44)

KOMPONEN BANTUAN PSU RUMAH

UMUM

KOMPONEN BANTUAN PSU RUMAH

UMUM

Bantuan PSU Rumah Tunggl dan Deret

Jalan (poros dan lingkungan), berupa lapisan atas, badan jalan atau lapis pondasi bawah sudah terbentuk

Bantuan PSU Rumah Susun

Jalan dan pelataran parkir. Berupa lapisan atas, badan jalan atau lapis pondasi bawah sudah terbentuk

(45)

MEKANISME PELAKSANAAN BANTUAN PSU RUMAH UMUM TAPAK TAHUN 2015

RUMAH UMUM YANG LAYAK HUNI DALAM LINGKUNGAN YANG SEHAT, AMAN, SERASI, TERATUR, TERENCANA,

TERPADU, DAN BERKELANJUTAN.

BANTUAN PSU RUMAH UMUM TA 2015 : 41.700 unit TA 2015-2019 : 201.700 unit

KRITERIA LOKASI BANTUAN 1. Rumah baru sudah terbangun,

minimal pada saat dilakukan verifiksi lokasi

2. Sesuai dengan peruntukan RTRW

3. Sudah memiliki site plan

4. Lahan clean and clear

5. Tersedia tanah untuk pembangunan PSU

KELENGKAPAN ADMINISTRASI 1. Surat Usulan

2. Site Plan

3. Dokumentasi Lokasi 4. Sertifikat Tanah 5. Surat Pernyataan

membangun unit rumah

6. Legalitas Pengembang 7. Perijinan

KELENGKAPAN ADMINISTRASI 1. Surat Usulan

2. Site Plan

3. Dokumentasi Lokasi 4. Sertifikat Tanah 5. Surat Pernyataan

membangun unit rumah

(46)

.

PRASARANA SARANA UMUM

Permen PUPR No. 38/PRT/M/2015

Tentang Bantuan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Umum Untuk Perumahan Umum

LINGKUP PERATURAN BANTUAN PSU MELIPUTI:

Kelompok sasaran dan persyaratan pemberian

bantuan

PSU;

Tahapan pemberian bantuan PSU; dan

(47)

PRASARANA SARANA UMUM

Permen PUPR No. 38/PRT/M/2015

Tentang Bantuan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Umum Untuk Perumahan Umum

Kelompok Sasaran

Pasal 4

1) Kelompok sasaran pemberian Bantuan PSU adalah MBR.

2) Pemberian Bantuan PSU melalui pelaku pembangunan yang membangun perumahan umum.

3) Bantuan PSU diberikan untuk perumahan umum berupa rumah tunggal, rumah deret, dan rumah susun dimana jenis komponen Bantuan PSU antara lain :

a) jalan;

b) ruang terbuka non hijau; c) sanitasi;

d) air minum; e) rumah ibadah;

f) jaringan listrik; dan

g) penerangan jalan umum.

(48)

PERSYARATAN ADMINISTASI :

1. Persyaratan administrasi yang wajib dipenuhi pelaku pembangunan dalam mengajukan Bantuan PSU terdiri atas:

a. format surat permohonan pemberian Bantuan PSU dan kelengkapannya;

b. dokumen kuesioner pemberian Bantuan PSU berupa rumah tunggal dan rumah deret; dan

c. dokumen kuesioner pemberian Bantuan PSU berupa rumah susun.

2. Format surat permohonan pemberian Bantuan PSU dan kelengkapannya terdiri atas format A, format B, format C, format D, format E, format F, format G, dan format H sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri PUPR no 38 tahun 2015 ; 3. Dokumen kuesioner pemberian Bantuan PSU berupa rumah tunggal dan rumah deret

tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri PUPR no 38 tahun 2015 ;

4. Dokumen kuesioner pemberian Bantuan PSU berupa rumah susun sebagaimana Lampiran III Peraturan Menteri PUPR no 38 tahun 2015 ;

PRASARANA SARANA UMUM

Permen PUPR No. 38/PRT/M/2015

(49)

TAHAPAN PEMBERIAN BANTUAN PSU

1. USULAN PERMOHONAN PEMBERIAN BANTUAN PSU;

2. PENETAPAN LOKASI PERUMAHAN PENERIMA BANTUAN PSU;

3. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN FISIK BANTUAN PSU; DAN

4. PELAPORAN.

PRASARANA SARANA UMUM

Permen PUPR No. 38/PRT/M/2015

(50)

PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

PLP2K-BK

(Penanganan Lingkungan PerumahanPermukiman Kumuh Berbasis Kawasan)

KEGIATAN TAHUN 2017 :

1. Stimulasi Perencanaan PLP2K-BK di Kabupaten Solok

Selatan

(51)
(52)

BANGUNAN GEDUNG BANGUNAN GEDUNG

(53)
(54)
(55)

TINGKAT PUSAT :

(56)

Penataan Permukiman Strategis dan

Khusus

(57)
(58)

PROVINSI : KAB/KOTA :

NO

Data Pelaku Pembangunan Kelengkapan Dokumen Data Usulan PSU

PERUMAHAN (Nama/Lokasi) PERUSAHAAN (Nama/Alamat) Surat Usulan Bupati / Walikota Surat Usulan Gubernur Surat Usulan Pelaku Pembangun an Siteplan Yang Disahkan Pemda Surat Pernyataan Membangun Rumah MBR Surat pernyataan pelaku pembangunan untuk menyerahkan lahan Surat pernyataan pemda untuk mendukung pelaksanaan Bantuan PSU dan

clean and clear Surat pernyataan pemda untuk menerima aset Bantuan PSU paska konstruksi Surat peryataan bahwa calon pembeli rumah umum merupakan MBR Surat pelepasan hak atas tanah Daya Tampung (Unit > 100) Jumlah Rumah Usulan (Unit > 50)

Jumlah Rumah Terbangun (Unit >

50)

       

1 Contoh   v v v v v v v v v - 500 200 100

2      

3      

4      

5      

                                               

5 JUMLAH 200 

Keterangan V ADA Mataram, Januari 2017

- TIDAK ADA Provinsi 0 0

Dinas……. Dinas…….

Kepala/Kabid/.... Kepala/Kabid/....

Nama Nama

NIP NIP

USULAN LOKASI BANTUAN PSU PERUMAHAN UMUM TA 2018

(59)

Kode PRIORITAS NASIONAL Kode PROGRAM PRIORITAS No KEGIATAN PRIORITAS USULAN KEGIATAN LOKASI KINERJA PAGU INDIKATIFTARGET R DANASUMBE

INSTANSI PENGUSUL

DASAR PENGUSULAN

DOKUMEN PENDUKUNG K/L PROV KAB/KOT FS DED AMDAL LAHAN 1 PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT                          

1.4 Perumahan dan Permukiman

1.4.1 Fasilitasi penyediaan hunian

layak baru; 1 Penciptaan Iklim Kondusif Untuk Penyediaan Rumah MBR (Regulasi, Perizinan, dst)

       

2 Penyediaan Perumahan Baru MBR Penyediaan Hunian Vertikal

beserta PSU bagi MBR Kota Padang 1 twin tower Rp 1,500,000,000 APBN ATR/BPN     Peningkatan Kualitas dan Penyediaan Infrastruktur Dasar Permukiman

            Pembangunan Rusunawa Vertikal

beserta PSU untuk nelayan Kawasan Mandeh, Kab. Pesisir Selatan

1 twin

tower Rp 15,000,000,000 APBN   PROV   Mendukung Penataan Kawasan KPPN Mandeh        

3 Fasilitasi Keswadayaan Masyarakat      

4 Fasilitasi Pembiayaan Perumahan

MBR      

5 Optimalisasi Peran BUMN terkait

perumahan      

1.4.2 Fasilitasi peningkatan kualitas hunian dan penataan kawasan permukiman (termasuk kawasan kumuh);

1 Percepatan Pendataan dan

Perencanaan Penataan Permukiman       

2 Penguatan Kelembagaan di daerah

dalam upaya penanganan kumuh      

3 Pembangunan Permukiman

(termasuk yang berbasis komunitas) Stimulasi Perencanaan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK)

Prov. Sumatera

Barat     DAK   PROV   Pencapaian Target Universal Access 0% Kawasan Kumuh pada Tahun 2019

       

4 Konsolidasi Lahan (Land Consolidation) untuk Penanganan Permukiman Kumuh

       

5 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Layak dan Terintegrasi      

1.4.3 Penyediaan akses air minum

dan sanitasi; 1 Peningkatan Hygiene dan Sanitasi (PHBS) terkait Demand Terhadap Air Minum dan Sanitasi

       

2 Penyediaan Infrastruktur Air minum

dan Sanitasi Terintegrasi Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Permukiman Perkotaan Terintegrasi

Prov. Sumatera

Barat     DAK   PROV   Pencapaian Target Universal Access 100% Akses Air Minum dan Sanitasi Layak pada Tahun 2019

       

3 Manajemen Layanan Air Minum dan

Sanitasi      

1.4.4 Peningkatan ketersediaan air

baku. 1 Jaga Air (Menjaga Kualitas dan Kuantitas Air) Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Baku Prov. Sumatera Barat 4,01 Rp 4,568,000,000 APBN PUPR     Peningkatan Ketahanan Sumber Daya Air Domestik di 15 DAS Prioritas Nasional

            Rehabilitasi Sarana dan Prasarana

Air Baku Prov. Sumatera Barat 0,07 Rp 28,500,000,000 APBN PUPR     Peningkatan Ketahanan Sumber Daya Air Domestik di 15 DAS Prioritas Nasional

       

2 Simpan Air (Pengelolaan Air yang

Berkelanjutan) Penyediaan dan Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Prov. Sumatera Barat 0,53 Rp 305,725,490,000 APBN PUPR     Peningkatan Ketersediaan dan Kuantitas Air di Kota-Kota Besar dan Metropolitan

       

3 Hemat Air (Efisiensi dan Efektivitas

Pelayanan Air Minum)      

[image:59.720.28.717.77.492.2]

BAHAN RAKORTEKNAS

(60)

Gambar

TABEL PRIORITAS NASIONAL PROGRAM PRIORITAS DAN KEGIATAN PRIORITAS 2018

Referensi

Dokumen terkait

Peralatan atau alat berat dalam pekerjaan sipil banyak berkaitan dengan pemindahan tanah (earth moving) dan segala aspek yang timbul dari peralatan yang digunakan untuk

Pada kelompok eksperimen pre test dengan presentase tertinggi masuk kategori sikap dampak seks bebas kurang (48,3%) pada post test masuk kategori baik (56,9%).Pada kelompok

OOP memberikan kemudahan dalam pembuatan sebuah program, keuntungan yang didapat apabila membuat Program berorientasi objek atau object oriented programming (OOP)

Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen dan variabel man ayang paling dominan

Guru menyuruh siswa bertanya kepada teman atau orang lain. yang ahli untuk menggali informasi mengenai

Coba tak simpulin ya dek, berarti emang kamunya punya kebiasaan apa-apa mbok pendem sendiri, kamu juga tertutup sama orang lain, kemudian orang yang paling deket sama kamu

Menurut Shapiro yang dikutip olah Sigit Muryono bahwa pola asuh permisif (laissez faire) sikap orang tua yang berusaha menerima dan mendidik anak sebaik mungkin, tetaoi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan mengamati dan menganalisa penerapan prinsip kehati-hatian dengan mengambil kurun waktu penelitian sekama 3 tahun