• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Duren 01 Tengaran Tahun Ajaran 2014/201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Duren 01 Tengaran Tahun Ajaran 2014/201"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

17

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan secara mendalam tentang proses yang diteliti (deskriptif) dan peneliti sengaja mengadakan perubahan (kuantitatif) melalui model Contextual

Teaching and Learning (CTL) dengan alat peraga IPA. Dengan demikian

penelitian ini berupaya untuk mendapatkan gambaran secara rinci tentang perubahan peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di kelas V Semester II, SDN Duren 01 Tengaran.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Guru berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran CTL. Tujuannya agar siswa memperoleh nilai lebih tinggi, minimal dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan.

3.2 Setting dan Subyek Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan pada Semester II Tahun Ajaran 2014/2015. Penentuan waktu penelitian mangacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian tindakan kelas ini memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas V SD Negeri Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD ini dipilih sebagai tempat penelitian, dengan alasan nilai mata pelajaran IPA kelas V di SD ini sebagian besar masih di bawah ketuntasan (KKM), sehingga penerapan model CTL adalah tepat dilakukan di SD ini.

3.2.3 Subyek Penelitian

(2)

penelitian dilakukan dengan cara populasi, yaitu mengambil semua siswa kelas V sebagai amatan dan sasaran penelitian. Untuk mengetahui hasil uji coba model CTL yang berbeda dengan pembelajaran guru IPA, maka guru IPA juga menjadi subyek penelitian dalam PTK ini.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Konsep

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah ketrampilan guru dalam pembelajaran IPA. Dalam hal ini peneliti bersama dengan guru IPA menerapkan model Contextual Teaching

and Learning (CTL) melalui media alat peraga IPA. Sedangkan variabel terikat

adalah hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Duren 01 Tengaran, yang mendapatkan mata pelejaran IPA melalui model Contextual Teaching and

Learning (CTL) dengan media alat peraga IPA.

Untuk memudahkan pemahaman penelitian ini, maka definisi konsep (arti kata) yang berguna sebagai indikator batasan penelitian. Judul penelitian ini ”Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Model Contextual Teaching and

Learning (CTL) pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Duren 01 Tengaran

Tahun Ajaran 2014/2015”. Konsep yang diperlukan adalah:

1. Hasil belajar IPA adalah nilai yang diperoleh siswa dalam ulangan/tes mata pelajara IPA yang diikuti di kelas.

2. Mata Pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan untuk siswa kelas V tingkat sekolah dasar.

3. Motivasi belajar siswa adalah kemauan siswa untuk mengikuti dan memahami mata pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah.

4. Model pembelajaran guru adalah sistem belajar dari kreatifitas guru dalam mengajarkan mata pelajaran di kelas.

5. Model CTL adalah salah satu kreatifitas cara pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan bantuan alat peraga.

(3)

7. Siswa Kelas V adalah siswa SDN Duren 01 Tengaran yang duduk di kelas V pada semester II TA 2014/2015.

3.4 Prosedur/Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Menurt Arikunto, Suhardjono, Supardi (2008:16) menyatakan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

3.4.1 Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal dimana peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. (Arikunto, Suharsimi, 2008:18). Dalam pelaksanaan penelitian ini, maka perencanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1. Menelaah materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim kolaborasi.

2. Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan model Contextual Teaching and Learning (CTL)

3. Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran. 4. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.

5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, siswa ,tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

3.4.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam PTK, dimaksudkan sebagai aktivitas yang dirancang dengan otomatis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam pembelajaran dan praktek pendidikan dalam kondisi kelas tertentu. PTK merupakan implementasi tindakan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. (Arikunto, Suharsimi, 2008:18).

3.4.3 Observasi

(4)

Suharsimi, 2008:18). Observasi atau pengamatan merupakan alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Nana Sudjana, 1989:84). Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini melalui observasi langsung. Saat pelaksanaan observasi, peneliti berkolaborasi dengan yang mengampu kelas V sebagai observer. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan, demikian juga peneliti melakukan observasi melalui hasil yang diberikan pada siswa untuk mengetahui aktivitas dan tingkat keberhasilan pembelajaran.

3.4.4 Refleksi

Berdasarkan hasil analisis peneliti melakukan refleksi, yaitu mencoba mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas guru dan siswa, serta hasil belajar pada siswa kelas V pada SD Negeri Duren 01 Tengaran, apakah sudah efektif melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama. Kemudian tim kolaborasi membuat tindak lanjut perbaikan untuk siklus berikutnya mengacu pada silkus sebelumnya.

3.5 Siklus Penelitian

(5)

Gambar 3.1.

Model Spiral menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart.

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari pengamatan/observasi langsung kepada subyek penelitian. Sumber data (siswa kelas V dan guru kelas V), meliputi pengamatan siswa secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama hingga siklus kedua dan hasil evaluasi. Sedangkan guru/peneliti membuat laporan dari lembar observasi aktivitas guru dan kualitas pembelajaran dalam pembelajaran berbasis CTL. Data sekunder diperoleh dari dokumen yang tersedia di kelas/sekolah maupun data-data lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Sumber data sekunder berupa data siswa dan nilai hasil tes sebelum dilakukan tindakan.

3.6.2 Jenis Data

(6)

dipergunakan untuk menggambarkan/deskripsi proses/siklus penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, aktivitas guru dan kualitas pembelajaran dalam pembelajaran model CTL.

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui observasi, tes dan dokumentasi. Observasi merupakan kegiatan mengevaluasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara formal yaitu dengan menggunakan instrument yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan peserta didik, maupun dapat dilakukan secara informal yaitu tanpa menggunakan instrumen (Endang Poerwanti, 2008 : 2.26). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aktivitas siswa, aktivitas guru dan kualitas pembelajaran dalam pembelajaran model CTL.

Tes merupakan salah satu alat, cara, dan langkah-langkah yang sistematik digunakan dalam mengukur sejumlah perilaku tertentu siswa (Ruminiati, 2007:3-18). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA. Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang berupa jumlah siswa, daftar nama, daftar nilai.

3.7 Teknik Analisis Data

(7)

Tabel 3.1

Kriteria dan Kualifikasi Nilai Ketuntasan

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktifitas siswa dan aktifitas guru selama pembelajaran mata pelajaran IPA dengan model CTL. Data ini menjadi analisis deskriptif, dipaparkan dalam uraian/kalimat sesuai dengan tahapan kegiatan pada siklus penelitian, terutama proses peningkatan hasil belajar siswa. Data ini sebagai pendukung untuk memperkuat analisis data kuantitatif hasil penelitian dan kesimpulan. Jadi penggabungan analisis data kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan metode penelitian ini yang bersifat deskriptif kuantitatif.

3.8 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan model CTL ini dapat terwujud bilamana terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA. Pihak sekolah SDN 01 Duren mengharapkan nilai ketuntatasan (KKM) siswa mata pelajaran IPA dalam penelitian ini mencapai 80%. Peningkatan nilai mata pelajaran IPA hingga melampaui nilai KKM (≥ 65), dapat dilihat dari:

1. Ketrampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model CTL meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model CTL memotivasi belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan.

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 65 Tuntas

Gambar

Gambar 3.1.
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Dengan data yang lengkap mengenai SDM Batan dan Program yang terkait, diharapkan dapat disusun Pola Diklat Berjenjang yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan SDM

Jumlah biaya tetap usaha ayam Broiler sangat bervariasi jika dilihat menurut periode pemeliharaan, semakin lama periode pemeliharaan maka semakin besar biaya

Berdasarkan hasil uji laboratorium untuk sifat fisik tanah secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa, dengan adanya kegiatan penanaman tanaman jabon secara

Praktikum kali ini adalah Penentuan Titik Beku larutan yang mempunyai tujuan untuk menghitung tetapan penurunan titik beku molal pelarut serta menghitung

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan suatu informasi dan pengetahuan kepada para masyarakat, terlebih yang berprofesi sebagai Guru Sekolah Menengah

Selang waktu antara usulan kegiatan, maka diperlukan data aktual tentang potensi dan pesaing yang ada di Kota Padang yang menjalankan bisnis Percetakan digital.. Persiapan

Para peneliti telah menemukkan ciri orang yang dapat di kategorikan sebagai seseorang bertipe materialistik yaitu: (1) Individu yang mengutamakan menghargai dan

Berdasarkan hasil analisis statistik, penelitian ini memiliki model yang kurang baik untuk menjelaskan pengaruh variabel literasi keuangan dan sikap terhadap uang