BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bakteri Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri komensal
dari saluran napas bagian atas manusia sekitar 5-40% (Abdat,2010).
Streptococcus pneumoniae menyebabkan 20-30% dari seluruh kasus
pneumonia yang didapat di komunitas di Indonesia dan menyebabkan
60-80% dari semua kasus pneumonia oleh bakteri. Selain itu, Streptococcus
pneumoniae juga merupakan patogen nomor dua tersering pada meningitis
bakterial (Mandal, et al, 2008).
Infeksi saluran napas bawah masih tetap merupakan masalah utama
dalam bidang kesehatan, baik di negara yang sedang berkembang maupun
yang sudah maju. Dari data SEAMIC Health Statistic 2001 pneumonia
merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia. Hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 2002, penyakit infeksi saluran
napas bawah ini menempati urutan ke-2 sebagai penyebab kematian di
Indonesia. Di SMF Paru RSUP Persahabatan tahun 2001 infeksi juga
merupakan penyakit paru utama. Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
didapatkan data sekitar 180 pneumonia komunitas dengan angka kematian
antara 20 - 35 %. Pneumonia komunitas menduduki peringkat keempat
dan sepuluh penyakit terbanyak yang dirawat per tahun (Bahar,2003).
Berdasarkan laporan 5 tahun terakhir dari beberapa pusat paru di
2 didapatkan hasil pemeriksaan sputum pada penderita pneumonia
komunitas yakni, Streptococcus pneumoniae 14,04%, Staphylococcus
aureus 9%, Pseudomonas aeruginosa 8,56%, Enterobacter 5,26%, dan
Pseudomonas spp 0,9% (Bahar,2003).
Meningkatnya angka kejadian infeksi bakteri Streptococcus
pneumoniae juga berdampak pada munculnya resistensi terhadap
antibiotik. Di Amerika Serikat, 5-10% Streptococcus pneumoniae resisten
terhadap penisilin (Minimal Inhibitory Concentration (MIC) ≥2µg/ml) dan sekitar 20% Streptococcus pneumoniae memiliki resistensi sedang (MIC
0.1-1 µg/Ml). Penisilin G dosis tinggi dengan MIC sebesar 0,1-2 µg/ml
ternyata efektif untuk menangani pneumoniae yang disebabkan oleh
Streptococcus pneumoniae tetapi tidak efektif untuk mengobati meningitis
yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Beberapa strain yang
resisten terhadap penisilin ternyata juga resisten terhadap ceftizoxime,
tetrasiklin dan eritromisin. Streptococcus pneumoniae tetap sensitif
terhadap vankomisin (Jawetz, 2008).
Hasil penelitian Antimicrobial Resistantin Indonesia (AMRIN-
Study) terbukti dari 2494 individu di masyarakat, 43% Streptococcus
pneumoniae resisten terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain :
penisilin (34%), ceftizoxime (29%) dan eritromisin (25%) (Bahar,2003).
Seiring dengan berkembangnya penggunaan tanaman obat dalam
kesehatan dengan semboyan “back to nature”, keingintahuan masyarakat
terhadap khasiat dan manfaat tanaman obatpun semakin berkembang.
bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme mikroba
(Gumelar, 2008).
Salah satu tanaman yang telah banyak dikenal dan digunakan
secara luas oleh masyarakat Indonesia adalah pare (Momordica charantia
L.). Pare mudah sekali ditemukan dan didapatkan hampir di seluruh
Indonesia (Gunawan, Adiputra.2009). Ekstrak daunnya telah
menunjukkan efek antimikroba broadspectrum terhadap Eshcherichia coli,
Salmonella paratyphi, Shigella dysentrea, Streptomyces griceus dan
Mycobacterium tuberculosis (Costa et all,. 2011). Selain itu ekstrak
daunnya juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas
aeruginosa dan Bacillus subtilis (Leelaprakash et all,.2011).
Pada penelitian sebelumnya tahun 2011, di dalam daun pare yang
telah diekstrak dengan metanol terkandung tannin, flavonoid, alkaloid dan
terpenoid yang berefek sebagai anti mikroba. Daun kering dan daun
segarnya yang telah diekstrak dengan metanol memiliki konsentrasi MIC
sebesar 512 µg/Ml terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sedangkan
daun kering dan daun segarnya yang diekstrak dengan metanol ternyata
juga memiliki MIC yang sama terhadap Escherichia coli yakni sebesar
512 µg/Ml. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
ekstrak daun pare dapat menghambat pertumbuhan bakteri baik gram
positif maupun gram negatif (Costa et all,. 2011).
Hasil penelitian pendahuluan ekstrak daun pare terhadap
4 pada konsentrasi 6,25%, dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada
konsentrasi 12,5%.
Berdasarkan fakta diatas tentang kandungan bahan aktif daun pare
yang diduga dapat digunakan sebagai antimikroba, maka diajukan
tumbuhan obat sebagai pengobatan penyakit yang disebabkan
Streptococcus pneumoniae melalui penelitian yang berjudul “Efek Antimikroba Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia L.) terhadap
Streptococcus pneumoniae Secara In Vitro”.
1.2Rumusan Masalah
Apakah ekstrak daun pare (Momordica charantia) memiliki efek
antimikroba terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae ?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak daun pare (Momordica
charantia L.) terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae secara in vitro.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui KHM ekstrak daun pare (Momordica charantia L.)
terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae.
2. Mengetahui KBM ekstrak daun pare (Momordica charantia L.)
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat akademis
1. Memberikan informasi ilmiah ekstrak daun pare (Momordica
charantia L.) sebagai antimikroba, pada bakteri Streptococcus
pneumoniae.
2. Dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya terutama
tentang ekstrak daun pare dalam menghambat pertumbuhan
bakteri.
1.4.2 Manfaat Klinis
Dapat diterapkan sebagai salah satu farmakoterapi alternatif untuk
mengobati penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Streptococcus
pneumoniae.
1.4.3 Manfaat Masyarakat
1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa daun pare
(Momordica charantia L.) dapat digunakan sebagai alternatif
pengobatan penyakit yang disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae.
2. Memperluas pengetahuan masyarakat tentang penggunaan tanaman
KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKROBA
EKSTRAK DAUN PARE
(Momordica charantia L.)
TERHADAP
Streptococcus pneumoniae
SECARA IN VITRO
Oleh:
WINDHA TRI ASTUTI
09020047
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
HASIL PENELITIAN
EFEK ANTIMIKROBA
EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP Streptococcus pneumoniae SECARA IN VITRO
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
WINDHA TRI ASTUTI 09020047
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis telah berhasil menyelesaikan karya tulis akhir
ini. Penelitian yang berjudul “Efek Antimikroba Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia L.) terhadap Streptococcus pneumoniae Secara In Vitro” ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran
Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang. Dalam penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bimbingan dan
bantuan dari semua pihak, untuk itu oenulis ingin mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Allah SWT Ar Rahman Ar Rahim Ar Rasyid Ar Razzaq An Nazhir, yang selalu
menyertai hidup penulis dan memberikan kekuatan serta pertolongan sehingga
dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini.
2. dr. Irma Suswati, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang sekaligus penguji yang dengan penuh pengertian
memberikan masukan dan koreksi serta bimbingan dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas
6. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A selaku pembimbing I yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk bimbingan, semangat, ilmu, dan pengarahan dari
awal hingga terselesaikannya karya tulis ini
7. dr. Erdi Kuswandana, selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran
dan pengertian berkenan membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan karya tulis akhir ini.
8. Dr. Thontowi Djauhari N.S M.Kes, selaku dosen wali penulis yang telah
memberikan motivasi, saran dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
studi.
9. Seluruh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan ilmu dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan studi.
10.Orang Tua tercinta saya Ibu Ambarwati,S.Pd dan Bapak Purnomo,S.Pd,
terima kasih atas doa, cinta, kasih sayang dan kepercayaannya selama ini. Juga
kakak penulis Mas Wahyu Purwahadianto,S.E , Iptu Dian Puspito Sari,S.H,
Mbak Widiana Purwanti,S.Kom , Kak Lukman Hakim Siregar,S.E , dan tak
lupa si kecil Kenzie Abqary Siregar atas segala motivasi dan doanya.
11.My bestiest “GENK MELON” Momon (Mega Wiragrenda Alif Fiola), Memen (Septian Krystiana), Mumun (Wika Umayatul Choiroh) untuk
persahabatan indah kita selama ini. Terimakasih kalian telah menjadi teman,
kakak, adik, yang selalu bisa menjadi tempat curhat baik suka maupun duka
dan selalu memberikan keceriaan setiap hari. Mungkin tanpa kalian kehidupan
selama d FK akan terasa membosankan. Love u guys.. Salam kompak selalu
vii
12.My sista Atika Caesarini atas motivasi dan doanya. Terimakasih sudah
menjadi kakak, tempat curhat, dan teman HEDON yang cetar luarrrrr biasa!!!
Ayo ngemall lagi ^,^!!!
13.Kakak Ayu Prima Kusuma Putri atas semangad dan doanya. Terimakasih
telah menjadi sepupu dan patner yang luar biasa dari kecil ^,^!!!
14.Teman-teman kelompok “tutor nakal” 10 dan kelompok tutor IPD 2 untuk keceriaan yang selalu ada setiap hari di akhir masa perkuliahan kita.
15.Harien Lestari dan semua teman-teman terbaik angkatan 2009 yang selalu
memberikan motivasi kepada penulis. Salam Kompak FK UMM 09!!!
16.Mbah Sukini dan Anak-anak kos Anyelir 12 tercinta (Ellen, Rury, Kiki, Vita,
Yushi, Kaka, Momo, Mbak Nita, Ulik) atas motivasi dan doanya.
17.Seluruh Staf TU dan laboran FK UMM yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
18.Keluarga Besar BEM FK UMM dan TBMM Nurul Qolbi yang banyak
memberikan pengalaman berharga kepada penulis selama menjalani studi di
FK UMM.
19.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan dan
penyelesaian karya tulis akhir yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati
penulis mohon maav yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran serta kritik
yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 3 Maret 2013
ABSTRAK
Windha Tri Astuti, 2013. Efek Antimikroba Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia L.) terhadap Streptococcus pneumoniae secara In Vitro. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I) : dr. Bambang Mulyawan* Pembimbing (II) : dr. Erdy Kuswandana**
Latar Belakang : Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri gram positif penyebab 20-30% kasus pneumoniae di komunitas . Meningkatnya angka kejadian infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae juga berdampak pada munculnya resistensi terhadap antibiotik. Kandungan daun pare diperkirakan dapat digunakan sebagai bahan antimikroba .
Tujuan: Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak daun pare (Momordica charantia L.) terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae.
Metode : Penelitian eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Metode eksperimen dengan cara dilusi tabung dengan konsentrasi ekstrak daun pare 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56% ,kontrol bahan dan kontrol kuman. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA, korelasi pearson dan regresi linier.
Hasil Penelitian dan Diskusi: KHM (Kadar Hambat Minimum) pada konsentrasi 12,5% dan KBM (Kadar Bunuh Minimum) ditentukan pada konsentrasi 6,25%. Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan dengan signifikansi 0,000 (< 0,05). Hasil uji korelasi sebesar –0,667 dengan nilai signifikasi 0,000 (< 0,05). Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun pare semakin berkurang jumlah koloni bakteri Streptococcus pneumoniae. Hasil uji regresi menunjukkan pemberian konsentrasi ekstrak daun pare berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri sebesar Adjusted R square =0,425 (42,5%) Kesimpulan: Ekstrak daun pare mempunyai efek antimikroba terhadap Streptococcus pneumoniae.
Kata Kunci : Ekstrak Daun Pare, Streptococcus pneumoniae, KHM, KBM
* : Staff pengajar Ilmu Kesehatan Anak, FK UMM
ix ABSTRACT
Windha Tri Astuti, 2013. Antimicrobial Effect of Pare’s Leaf Extract (Momordica charantia L.) against Streptococcus pneumoniae in vitro. The Last Scientific Writing, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisor (I) : dr. Bambang Mulyawan* Advisor (II) : dr. Erdy Kuswandana**
Background: 20-30% pneumoniae in community caused by Streptococcus pneumoniae is a gram positive bacteriae. The increasing incidence of bacterial infections by Streptococcus pneumoniae also lead to antibiotic resistance. The substance of pare’s leaf extract predicted can be used as antimicrobial material. Objective :To investigate antimicrobial effect of Pare leaf extract (Momordica charantia) against Streptococcus pneumoniae.
Method : Experimental research with Post Test Only Control Group Design. The
experimental method was tube dilutions with the concentration of pare’s leaf
extract 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, material control and germ control. The data were analyzed by using one way ANOVA test, pearson correlation and linier regression.
Result & Discussion: The MIC is 6,25% concentration and the MBC is 12,5% concentration. The result of one way ANOVA test showed that there was significant difference among threatments with significancy 0.000 (< 0,05). The result of pearson correlation was -0,667 with significancy 0.000 (< 0,05). The
higher concentration of pare’s leaf extract, can more reduce the colony of
Streptococcus pneumoniae. The result of linier regression showed that giving
concentration of pare’s leaf extract influence the reduction of bacterial colony
with Adjusted R square = 0,425 (42,5%)
Conclusion: Pare leaf extract has antimicrobial effect against Streptococcus pneumoniae.
Key words : Pare Leaf Extract (Momordica charantia), Streptococcus pneumoniae, MIC, MBC
* : Staff lecturer division of pediatrics, Medical Faculty, UMM
** : Staf lecturer, Medical Faculty, UMM
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGAJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGUJIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan umum ... 4
1.3.2 Tujuan khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat akademis ... 5
1.4.2 Manfaat klinis ... 5
1.4.3 Manfaat masyarakat ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
xi
2.1.2 Habitat dan distribusi geografis tanaman pare ... 6
2.1.3 Morfologi tanaman pare ... 7
2.1.4 Kandungan daun pare ... 9
2.1.4.1 Flavonoid ... 9
2.1.4.2 Tannin ... 12
2.1.4.3 Alkaloid ... 14
2.1.4.4 Terpenoid ... 14
2.2 Tinjauan Umum Bakteri Streptococcus Pneumoniae ... 14
2.2.1 Taksonomi ... 14
2.2.2 Morfologi dan Identifikasi ... 15
2.3.2.1 Ciri khas organisme ... 15
2.3.2.2 Biakan Streptococcus Pneumoniae ... 18
2.2.3 Daya tahan ... 18
2.2.4 Struktur antigen ... 19
2.2.5 Patogenesis ... 20
2.3.5.1 Tipe Streptococcus Pneumoniae ... 20
2.3.5.2 Penentu patogenesis ... 20
2.3.5.3 Produksi penyakit ... 20
2.2.6 Patologi ... 21
2.2.7 Tanda-tanda klinis ... 21
2.2.8 Pengobatan ... 22
2.3 Uji Kepekaan Terhadap Antimikroba InVitro ... 23
2.3.1 Metode Dilusi Tabung ... 24
2.5.2 Metode Difusi Cakram ... 24
BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 28
3.1 Kerangka Konsep ... 28
3.2 Hipotesis ... 30
BAB 4 METODE PENELITIAN... 31
4.1 Rancangan penelitian ... 31
4.2 Lokasi dan waktu penelitian ... 31
4.3 Populasi dan sampel penelitian ... 31
4.3.1 Populasi ... 31
4.3.2 Sampel penelitian ... 31
4.3.3 Estimasi besar sampel ... 31
4.4 Variabel penelitian ... 32
4.4.1 Variabel bebas ... 32
4.4.2 Variabel tergantung ... 32
4.5 Definisi operasional ... 32
4.6 Alat dan bahan penelitian ... 34
4.6.1 Alat untuk ekstraksi daun pare ... 34
4.6.2 Bahan untuk ekstraksi ... 35
4.6.3 Alat untuk uji antimikroba ... 35
4.6.4 Bahan untuk uji antimikroba ... 35
4.7 Prosedur penelitian ... 35
xiii
4.7.3 Pembuatan Blood Agar Plate (BAP) ... 36
4.7.4 Identifikasi Bakteri Streptococcus pneumoniae ... 37
4.7.4.1 Pewarnaan gram ... 37
4.7.4.2 Tes Optochin... 38
4.7.5 Pembuatan perbenihan cair bakteri 106 sel/ml ... 38
4.7.6 Pembuatan ekstrak daun pare ... 39
4.7.7 Uji antimikroba larutan ekstrak daun pare ... 39
4.8 Skema Prosedur Penelitian ... 43
4.9 Analisis Data ... 44
4.9.1 Uji One way ANOVA ... 44
4.9.2 Uji Korelasi Pearson ... 44
4.9.3 Uji Regresi Linier ... 45
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 46
5.1 Identifikasi Bakteri Streptococcus pneumoniae ... 46
5.2 Uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun Pare terhadap Bakteri Streptococcus pneumoniae ... 47
5.2.1 Kadar Hambat Minimum Ekstrak Daun Pare ... 47
5.2.2 Kadar Bunuh Minimum Ekstrak Daun Pare ... 49
5.3 Analisis Data ... 50
5.3.1 Uji One Way ANOVA ... 51
5.3.2 Uji Korelasi Pearson ... 53
BAB 6 PEMBAHASAN... ... 56
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... ... 59
7.1 Kesimpulan... ... 59
7.2 Saran... ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN ... 63
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Morfologi Pare ... 7
Tabel 2.2 Terapi Streptococcus pneumoniae ... 22
Tabel 5.1 Skor Tingkat Kekeruhan pada Pertumbuhan Koloni Streptococcus pneumoniae dalam Kelompok Perlakuan Konsentrasi Ekstrak DaunPare ... 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Daun Pare ... 6
Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep ... 28
Gambar 4.1 Skema Prosedur Penelitian ... 43
Gambar 5.1 Hasil Pewarnaan Gram ... 46
Gambar 5.2 Hasil Tes Optochin ... 46
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA : Analysis of Variance
BAP : Blood Agar Plate
FLE : Fresh Leaves Extract
FLE HEX : Fresh Leaves Extract Hexane
FLE CLO : Fresh Leaves Extract Chloroform
FLE ACET : Fresh Leaves Extract Ethyl acetate
FLE MET : Fresh Leaves Extract Metanol
DLE : Dried Leaves Extract
DLE HEX : Dried Leaves Extract Hexane
DLE CLO : Dried Leaves Extract Chloroform
DLE ACET : Dried Leaves Extract Ethyl acetate
DLE MET : Dried Leaves Extract Metanol
KB : Kontrol Bahan
KBM : Kadar Bunuh Minimal
KK : Kontrol Kuman
KHM : Kadar Hambat Minimal
MIC : Minimal Inhibitory Consentration
DAFTAR PUSTAKA
Anibijuwon I. I., Abioye J. A. Dan Onifade A.K., 2011. Comparative antimicrobial activities of some plant extracts and commercial antibiotics againts some selected pathogen of food origin. International Journal of Medicine and Medical Sciences Vol. 3. Halaman : 268 – 272
Bahar,Azril, 2003. Peningkatan Prevalensi ISPA di Indonesia [Online] ( http://pdpi.ispa_indonesia.ac.id/?hal=detailartikel.com/2003, diakses tanggal 10 Januari 2013)
Costa et all,. 2011. Journal of Basic and Clinical Pharmacy Antibacterial Activity of Momordica charantia L. (Curcubitaceae) extracts and franctions.Vol 002 issue 001 [Online] (http://www.jbclinpharm.com, diakses 26 Agustus 2012)
Dahlan SM, 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Media.Jakarta. Halaman 58-64
Duke, James A. 2005. Phytochemical and Ethnobothanical Database [Online] (http://www.ars-grin.gov/duke/plants.html, diakses pada tanggal 10 Januari 2013)
Dzen,S,M,, et al, 2003. Bakteriologi Medik, Bayumedia Publising, Malang, Hal:105-123, 149-155
Funatogawa K, Shunji H, Hirofumi S, Takashi Y, Tsutomu H, Hideyuki I, Yoshikazu H, 2004. Antibacerial Activity of Hydrolyzable Tannis, Microbiol Immunol, 48, 251 – 261 [Online] (http://www.microbiol.immunol.com, diakses 10 Januari 2013)
Gunawan, Adiputra.2009. Potensi Buah Pare (Momordica charantia L.) Sebagai Antibakteri Salmonella thypimurium,Universitas Mahasaraswati,Denpasar
Hagermann, Ann E., 2002. Tannin Chemistry [Online] (http://www.biochemistry.com/chemistry/department/textbook/php, diakses tanggal 10 Januari 2013)
Jagessar, A.Mohamed, G.Gomes, 2008. An evaluation of the Antibacterial and Antifungal activity of leaf extracts of Momordica charantia L. against Candida albicans, Staphylococcus aureus and Escherichia coli, Nature and Science, 6 (I),Hal: 1545-0740
Jawetz, Melnick, Adelberg, 2008. Mikrobiologi Kedokteran, edisi 23, EGC, Jakarta, Hal: 243-245
xix
Kumar, K. Vamshi Sharathnath, P. Yogeswaran, 2010. A Medical Potency of Momordica charantia L., International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, Volume I, Issue 2, March – April 2010; Article 018. [Online] (http://www.Pharmaceuticalsciences.com/ diakses tanggal 10 Januari 2013)
Kurniawan, Deny. 2008. Regresi Linier (Linear Regression) [Online] ( http:// ineddeni.files.wordpress.com/2008/07/regresi_linier.pdf./ diakses tanggal 10 Januari 2013)
Leelaprakash et all,.2011. In Vitro Antimicrobial and Antioxidant Activity of Momordica charantia L. Pharmacophore 2011 Vol2 (4) 244-252 [Online] (http://www.pharmacophorejournal.com/ diakses tanggal 7 September 2012)
Lukito H, 2001. Rancangan Percobaan: Suatu Pengantar. Malang: IKIP. Hal 25-27.
Mandal, Wilkins, Dubar, et, al, 2008. Penyakit Infeksi, Edisi 6, PT Gelora Aksara Pratama, Surabaya,Hal:64-66
Manju Makhija, Dharmendra Ahuja, Bankim Chand Nandy, Shipra Gautam et al, 2011. Evaluation and comparison of antibacterial activity of leaves, seeds and fruits extract of Momordica charantia L., Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, Volume 2 Issue 2, Page No. 185[Online] (http://www.Journalofpharmaceutical.com/ diakses tanggal 10 Januari 2013)
Marjorie, 2000. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Mikrobiology Reviews Vol 12. No. 4 Halaman 571.
Murray PR, Patrick Ellien JO Baron, Fred C Tenover, 2001. Manual of Clinical Microbiology 7th Edition. American Society for Microbiology, ASM Press. Washington DC. Hal:1527-1536
Parekh J dan Chandra S, 2007. In vitro screening of antibacterial activity of aqueousand alcoholic extracts of various Indian plant species against selected pathogens from Enterobacteriaceae, African Journal of Microbiology Research Vol.1 Halaman 92 – 99,
Pratiwi, Sudarmono, 2001. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran UI, Jakarta, Hal: 33-39.
Rahayu, P.Winiati.2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil Olahan Industri Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak. Vol 11 (2). Buletin Teknologi dan Industri Pangan [online] (http://www.journal _11-2/antimikroba/patogen/php, diakses pada tanggal 7 September 2012)
Sanusi, 2005. Beberapa Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Instrumen Penelitian. repository.usu.ac.id/bitstream/.../18868/1/ikm-okt2005-9%20(6).pdf
Soekardjo B. dan Siswandono, 2000, Kimia Medisinal, Universitas Airlangga, Surabaya, Hal78-83
Soemiati,2002. Mekanisme kerja senyawa Fenol, [Online] (http://journal .ui.ac.id/?hal=detailartikel&q=360, diakses tanggal 10 Januari 2013)
Soenartyo,2000.Uji sitotoksisitas ekstrak Momordica charantia L. menggunakan
daun kumis kucing [Online] (http://journal
.lib.unair.ac.id/index.php/dj/issue/view/542/showToc.)
Sudarmono,2011. Khasiat Pare [Online] (http://khasiatbuah/pare.htm, diakses tanggal 7 September 2012)