KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKROBA
DEKOK DAUN PARE (Momordica charantia)
TERHADAP Salmonella typhi SECARA in vitro
Oleh: SHALLAHUDIN
09020099
FAKULTAS KEDOKTERAN
EFEK ANTIMIKROBA
DEKOK DAUN PARE (Momordica charantia)
TERHADAP Salmonella typhi SECARA in vitro
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh Shallahudin
09020099
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
2013
iii
KARYA TULIS AKHIR Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 14 Maret 2013
Pembimbing I
dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, MSc. SpA
Pembimbing II
dr. Indah Serinurani E
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Shallahudin ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal : 14 Maret 2013
Tim Penguji
dr. Pertiwi Febriana Chandrawati MSc. SpA , Ketua
dr. Indah Serinurani E , Anggota
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Segala puji hanya bagi Allah SWT atas petunjuk dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir dengan judul Efek
Antimikroba Dekok Daun Pare (Momordica charantia) terhadap Salmonella typhi
secara in vitro”, sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Pendidikan
Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen
penguji yang telah meluangkan waktu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini
4. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
5. dr. Pertiwi Febriana Chandrawati MSc. SpA selaku dosen pembimbing
1 yang telah meluangkan waktu dan membimbing penulis dalam
6. dr. Indah Serinurani E selaku dosen pembimbing 2 yang telah
meluangkan waktu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
karya tulis akhir ini.
7. Keluarga penulis atas support, doa, dan kasih sayangnya
8. Teman-teman angkatan 2009 (yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu).
9. Teman sejati Cendy, Egy, Pepy, Hilman, dkk.
10.Teman belajar Karin, Rini, Indah, Anggi, Bela, Tia, Meri, Marsha,
Leni, Cut
11.Teman-teman C-team, terima kasih atas kekompakan bermain futsal.
12.Seluruh staf laboratorium (Pak Joko, Mas Miftah, Mbak Fat, Mas
Yono) yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
13.Seluruh staf tata usaha (Pak Yon, Mas Faisal, Mas Didit, dll)Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas semua bantuan
dan dukungannya.
14.Semua pihak yang telah membantu dalam menyesaikan karya tulis
akhir ini dan telah mendoakan demi suksesnya karya tulis akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun.
Semoga karya tulis akhir ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Wassalamualaikum wr. wb.
Malang, 14 Maret 2013
vii ABSTRAK
Shallahudin. 2013. Efek Antimikroba Dekok Daun Pare (Momordica charantia) Terhadap Salmonella typhi. Karya Tulis Akhir, Program Pendidikan Dokter, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (I) Pertiwi Febriana Chandrawati (2) Indah Serinurani
Latar Belakang: Salmonella typhi adalah bakteri Gram negatif, yang merupakan agen penyebab demam tifoid. Uji sensitivitas menunjukkan Ampisilin, Amoksilin, dan Kloramfenikol resisten terhadap Salmonella typhi. Kandungan dekok daun pare diperkirakan dapat digunakan sebagai antimikroba terhadap Salmonella tyhi.
Tujuan: Membuktikan efek dekok daun pare (Momordica charantia) sebagai antimikroba terhadap Salmonella typhi.
Metode: True experimental, post test only control group design. Menggunakan metode dilusi tabung untuk mengetahui efek antimikroba dekok daun pare dengan berbagai konsentrasi terhadap bakteri Salmonella typhi dan untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Sampel yang digunakan adalah bakteri Salmonella typhi, konsentrasi dekok daun pare yang digunakan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, dan 0%.
Hasil Penelitian & Diskusi: KHM pada konsentrasi 25% dan KBM pada konsentrasi 50%. Uji statistik one way ANOVA signifikansi 0,000 < p (0.05). Uji korelasi signifikansi 0,000 < p (0,01) dan R= -0.703. Uji regresi, (R2= 0.494). Semakin tinggi konsentrasi dekok daun pare maka semakin rendah pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Diduga senyawa yang mempunyai aktivitas antibakteri yaitu tannin, alkaloid, saponin dan flavanoid.
Kesimpulan: Dekok daun pare (Momordica charantia) memiliki efek antimikroba terhadap bakteri Salmonella typhi.
ABSTRACT
Shallahudin, 2013. Antimicrobial effect of Bitter Melon (Momordica charantia) leaves decoction against Salmonella typhi. Final project in Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I) Pertiwi Febriana Chandrawati (2) Indah Serinurani
Background: Salmonella typhi is a gram-positive bacteria, which is the causative agent of typhoid fever. Sensitivity test showed Salmonella typhi resistant to Ampicilin, Amoxicilin, and Chloramphenicol. The content of bitter melon leaves is suspected to an antimicrobial agent against Salmonella typhi.
Objective: Proving the effect of bitter melon leaves decoction as an antimicrobial against Salmonella typhi.
Methods: True experimental, post-test only control group design. Used tube dilution test to know the antimicrobial effect of bitter melon (Momordica charantia) leaves decoction in various concentrations of Salmonella typhi and to determine the Minimal Inhibitory Concentration (MIC) and Minimal Bactericidal Concentration (MBC). Sample was Salmonella typhi bacteria, concentration of bitter melon leaves decoction that were used in 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, and 0%..
Results & Discussion: MIC was 25 % and MBC was 50 %. One-way ANOVA test, significance 0.000 < p (0.05). Correlation test, significance 0.000 < p (0.01) and r = -0.703. Regression test (R2 = 0.494). The higher concentration of bitter melon decoction caused the lower growth of Salmonella typhi colonies. Suspected compound has antibacterial activity was tannins, alkaloids, saponins and flavonoids.
Conclusion: Bitter melon leaves (Momordica charantia) decoction has antimicrobial effects against Salmonella typhi.
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...ii
LEMBAR PENGESAHAN ...iii
LEMBAR PENGUJIAN ...iv
KATA PENGANTAR ...v
ABSTRAK ...vii
ABSTRACT ...viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR SINGKATAN ...xiii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR TABEL ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Rumusan Masalah ...3
1.3 Tujuan Penelitian ...3
1.4 Manfaat Penelitian ...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...4
2.1 Tinjauan umum Salmonella typhi ...4
2.1.1 Taksonomi ...4
2.1.2 Morfologi dan Struktur ...5
2.1.3 Metabolisme Bakteri ...13
2.1.5 Struktur antigen ...14
2.1.6 Daya tahan ...15
2.1.7 Patogenitas ...15
2.1.8 Patogenesis ...16
2.1.9 Manifestasi klinis infeksi Salmonella typhi ...16
2.1.10 Pengobatan ...17
2.2 Tinjauan umum zat antimikroba ...18
2.2.1 Mekanisme kerja antimikroba terhadap Salmonella ...19
2.2.2 Mekanisme resistensi terhadap antimikroba ...21
2.2.3 Antimikroba untuk Salmonella typhi ...22
2.3 Uji kepekaan terhadap antimikroba ...23
2.3.1 Metode dilusi tabung ...24
2.3.4 Metode difusi cakram ...25
2.4 Tinjauan tentang tanaman pare ...26
2.4.1 Tinjauan umum ...27
2.4.2 Taksonomi ...27
2.4.3 Morfologi ...27
2.4.4 Nama lain` ...29
2.4.5 Kandungan & manfaat pare...29
2.5 Proses dekok ...41
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 43
3.1 Kerangka Konsep ... 44
xi
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 46
4.1 Desain Penelitian ...46
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...46
4.3 Populasi dan Sampel ...46
4.3.1 Populasi ...46
4.3.2 Sampel ...46
4.3.3 Estimasi Jumlah Pengulangan ...46
4.4 Variabel Penelitian...47
4.4.1 Variabel Bebas ...47
4.4.2 Variabel Tergantung ...47
4.5 Definisi Operasional ...47
4.6 Alat dan Bahan ...48
4.6.1 Alat dan Bahan Identifikasi Bakteri ...48
4.6.2 Alat dan Bahan Pembuatan Dekok Daun Pare ...49
4.6.3 Alat dan Bahan Uji Kepekaan Ekstrak Daun Pare ...49
4.7 Prosedur Penelitian ...50
4.7.1Sterilisasi Alat ...50
4.7.2 Pembuatan Ekstrak Daun Pare ...51
4.7.3 Identifikasi Bakteri Salmonella typhi ...51
4.7.3.1 Pewarnaan Gram ...51
4.7.4 Pembuatan Perbenihan Cair Bakteri...52
4.7.5 Uji kepekaan ekstrak daun pare terhadap bakteri ...52
4.8 Diagram Alur Penelitian ...57
BAB V HASIL PENELITIAN ...
5.1 Efek Dekok Daun Pare Terhadap Salmonella typhi ... 59
5.1.1 KHM Dekok Daun Pare ... 59
5.1.2 KBM Dekok Daun Pare ... 60
5.2 Analisa Data ... 62
5.2.1 Analisis Ragam ... 62
5.2.2 Pengujian Korelasi ... 65
5.2.3 Uji Regresi Linear ... 65
BAB VI PEMBAHASAN ... 70
BAB VII KESIMPULAN ... 74
DAFTAR PUSTAKA ...75
xiii
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA : Analysis Of Variance
C : Celcius
CM : Centimeter
DNA : Deoxiribonucleic Acid
IgG : Imunoglobulin G
KB : Kontrol bahan
KBM : Kadar Bunuh Minimal
KHM : Kadar Hambat Minimal
KK : Kontrol Kuman
MDR : Multiple Drug Resistance
M : Meter
MG : Miligram
ML : Mililiter
mRNA : Messenger Ribonucleic Acid
RNA : Ribonucleic Acid
NCCLS : National Committee for Clinical Laboratory Standarts
PABA : Para Amino Benzoat
tRNA : Transfer RNA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Salmonella typhi...5
2.2 Metode dilusi tabung ...24
2.3 Metode difusi cakram ...25
2.4 Daun Momordica charantia ...27
3.1 Kerangka konsep ...43
4.1 Diagram alur penelitian tahap 1 ...57
4.2 Diagram alur penelitian tahap 2 ...58
5.1 Mean Plot Jumlah Koloni Per Cawan ... 64
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kandungan senyawa kimia pada pare ...33
2.2 Kandungan bahan aktif daun pare dalam berbagai ekstrak ...34
2.3 Kandungan bahan aktif biji pare dalam berbagai ekstrak ...35
2.4 Kandungan bahan aktif buah pare dalam berbagai ekstrak ...36
2.5 Screening fitokimia dari fraksi Momordica chrantia ...37
2.6 Screening fitokimia dari daun Momordica charantia ...38
5.1 Skor Tingkat Kekeruhan Pada Pertumbuhan Koloni ...61
5.2 Rata-rata jumlah koloni Salmonella typhi per cawan ...62
5.3 Analisis ragam satu arah (One Way Analisis Of Variance) ... 63
5.4 Hasil uji Tukey untuk jumlah koloni per cawan ... 64
5.5 Uji Korelasi kesembilan macam konsentrasi ... 66
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Penelitian ... 82
Lampiran 2 Data Penelitian ... 88
Lampiran 3 Analisa Data ... 89
Lampiran 4 Gambar-gambar Penelitian ... 96
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salmonella typhi adalah bakteri Gram negatif yang termasuk genus
Salmonella, yang merupakan agen penyebab demam tifoid dan memiliki bentuk
infeksi yang paling serius dibanding genus yang lainnya karena sering
menyebabkan komplikasi berupa perdarahan dan perforasi usus yang paling sering
menyebabkan kematian (Karsinah, 2002).
Pada tahun 2004 Salmonella typhi diperkirakan menginfeksi 21,7 juta
orang dan menyebabkan 217.000 kematian di seluruh dunia. Insidensi tinggi
demam tifoid (>100 kasus/100.000 populasi/tahun) ditemukan di Asia Selatan,
Asia Tenggara, dan Afrika Selatan, sebanyak 80% kasus berasal dari area kumuh
di Bangladesh, Cina, India, Indonesia, Laos, Nepal, Pakistan, dan Vietnam
(Crump, 2004). Insidens demam tifoid di Indonesia pada usia masing-masing
adalah 0–1, 2-4, 5-15, dan rata-rata adalah 148,7/100.000, 180,3/100.000, dan
81,7/100.000 kasus (Ochiai, 2008). Di Jawa Barat, prevalensi demam tifoid
menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2009 adalah 2,14 per 1.000 atau
menempati urutan kedua setelah pneumonia (Riset Kesehatan Dasar, 2009).
Antibiotik pertama untuk mengobati demam tifoid adalah kloramfenikol,
digunakan pada tahun 1948 dan selanjutnya menjadi terapi pilihan sampai tiga
dekade di samping ampisilin dan trimetoprim-sulfametoksazol. Laporan pertama
mengenai resistensi Salmonella typhi terhadap kloramfenikol pada tahun 1974, 20
2
ampisilin, dan trimetoprim-sulfametoksazol, atau dikenal sebagai MDR (Multiple
Drug Resistance) Salmonella typhi (Crump, 2004). Uji sensitivitas menunjukkan
ampisilin, amoksilin, dan kloramfenikol resisten terhadap kuman tersebut
(Hartoyo, 2006).
Pencarian solusi masalah resistensi antibiotik pada patogen bakteri sering
difokuskan pada isolasi dan karakterisasi antimikroba baru dari berbagai sumber
termasuk tanaman obat. Di berbagai belahan dunia, sejumlah penelitian
berlangsung untuk mengkonfirmasi khasiat medis bahan-bahan tanaman salah
satunya adalah pare (Sibanda T, 2007).
Pare dikenal dengan rasa pahitnya. Di balik rasa pahitnya terkandung
khasiat sebagai obat berbagai jenis penyakit. Bagian tanaman yang di manfaatkan
sebagai obat adalah buah, daun, dan bijinya (Kumar, 2010). Menurut Costa
(2010), daun pare lebih banyak dimanfaatkan sebagai antimikroba dibandingkan
dengan buah dan bijinya.
Dekok daun pare mempunyai efek antimikroba tertinggi jika
dibandingkan dengan ekstrak daun pare dengan pelarut methanol maupun ethanol.
Penelitian yang dilakukan Manju Makhija (2011), dekok daun pare mengandung
tanin, saponin, dan alkaloid. Berbagai bahan aktif tersebut memiliki aktivitas anti
bakteri dalam melawan bakteri gram positif dan negatif.
Dari berbagai hasil penelitian terdahulu diketahui ekstrak daun pare
menghasilkan daya antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococus,
Pseudomonas, Streptococcus, Bacillus sp, Shigella dysentriae, Lactobacillus sp.
Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah dekok daun pare dapat digunakan
3
penelitian untuk mendapatkan dasar teoritis dan bukti-bukti ilmiah tentang
penggunaan dekok daun pare dalam pengobatan demam tifoid yang disebabkan
oleh Salmonella typhi.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian dekok daun pare mempunyai efek antimikroba terhadap
pertumbuhan koloni bakteri Salmonella typhi secara in vitro?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk membuktikan efek antimikroba dekok daun pare terhadap bakteri
Salmonella typhi secara in vitro.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui nilai KBM dan KHM dekok daun pare terhadap
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Efek antimikroba dekok daun pare terhadap Salmonella typhi dapat
digunakan untuk menambah wawasan keilmuan bagi peneliti dan pembaca.
1.4.2 Manfaat Aplikasi di Masyarakat
Penelitian ini ingin memberikan informasi pada masyarakat umum tentang
penggunaan dekok daun pare sebagai terapi adjuvan untuk pengobatan