• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di RS. Dr. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Asuhan Keperawatan Pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di RS. Dr. Pirngadi Medan"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan pada Ny.C dengan

Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari

Kebutuhan Tubuh

di RSUD dr. Pirngadi Medan

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

PUTRI SAIMA DALIMUNTHE

(112500006)

PROGRAM STUDI DIII

KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT Yang telah

melimpahkan berkah dan karunia-Nya serta memberi kemudahan dalam segala

hal, khususnya dalam dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah yang berjudul”

Asuhan Keperawatan Pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh di RS. Dr. Pirngadi Medan” Sholawat serta salam tak lupa

penulis haturkan ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SAW.

Karya tulis ini disusun guna memenuhi sebagian syarat untuk

mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawata di Akademi Keperawatan usu Medan.

Penulis menyadari, dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis

akan mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Dedi Ardinata, M.Kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

2. Erniyati, S.Kp.MNS sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatn

Universitas Sumatera Utara.

3. Nur Afi Darti, S.Kp,M.Kep sebagai ketua Program Diploma-III

Keperawatan Universitas Sumatera Utara

4. Mula Tarigan, S.Kp,M.Kes sebagai dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah

yang penuh kikhlasan dan kesabaran telah memberikan arahan, bimbingan,

dan ilmu yang bermanfaat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Salbiah S.Kp, M.Kep sebagai penguji I yang telah memberikan masukan

dan saran yang bermamfaat kepada peneliti demi kesempurnaan Karya

Tulis Ilmiah ini.

6. Kepada seluruh keluarga yang telah memberikan doa, dukungan, dan

motivasi kepada penulis.

7. Seluruh dosen pengajar fakultas keperawatan universitas sumatera utara

yang telah banyak mendidik penulis selama proses perkuliahan dan staf

(4)

8. Teristimewa Kepada Ayahanda Abi Samri Dalimunthe, tetes demi tetes

keringatmu telah menjadikan dukungan moril maupun material sehingga

peneliti lebih semangat dalam mengarungi kerasnya arus kehidupan, serta

Ibunda Nelli Wana Harahap, serta kakak dan adindaku sayang Nurilan Dlt,

Lisda Wardani Dlt, Yetti Armelia Dlt, Rahamat Syuriadi Dlt, Hikmah

Khoiriah Dlt, dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan baik

moril maupun materi serta doa restu sehingga peneliti dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

telah membantu peneliti berharap kiranya Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermamfaat bagi semua pembaca umumnya dan bagi peneliti khususnya untuk

meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Medan, 19 Juni 2014

Peneliti

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Manfaat ... 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Nutrisi ... 4

1. Pengkajian ... 11

2. Analisa Data ... 13

3. Perumusan Masalah ... 13

4. Perencanaan... 15

B. Asuhan Keperawatan Kasus ... 16

1. Pengkajian ... 16

2. Analisa Data ... 26

3. Rumusan Masalah ... 29

4. Perencanaan... 29

5. Implementasi ... 33

6. Evaluasi ... 33

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 37

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme

tubuh serta factor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi

kebutuhan nutrisi adalah factor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal,

factor patofisiologis seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu

pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti

adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi (Tarwoto

dan Wartonah, 2006).

Nutrisiadalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan

dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk

menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan

menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya

serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang

makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi ,reaksi, dan

keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto

dan Wartonah,2006).

Nutrisi klinik dalam bidang penyakit dalam adalah nutrisi untuk orang

sakit khususnya dalam bidang ilmu penyakit yang berkaitan dengan proses

penyembuhan, lebih tegasnya nutrisi berperan sebagai dasar proses

penyembuhan.kebutuhan nutrisi yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan

nutrisi secara individual baik jumlah maupun komposisinya. Kebutuhan

nutrisi pasien kanker sangat individual dan berubah-ubah dari waktu ke waktu

selama perjalanan penyakit serta tergantung dari terapi yang dijalankan

(Sudoyo, et al,2009).

Nutrisi merupakan bagian yang penting pada pelaksanaan kanker, baik

pada pasien yang sedang menjalani terapi, pemulihan dari terapi, pada

keadaan remisi maupun untuk mencegah kekambuhan.Status nutrisi pada

pasien kanker diketahui berhubungan dengan respon terapi, prognosis dan

(7)

sebelum menjalani terapi.Insiden malnutrisi tersebut bervariasi tergantung

pada asal kanker.Pasien kanker mempunyai risiko yang tinggi mengalami

malnutrisi yang dikenal sebagia kakesia.Kakesia kanker merupakan masalah

klinik yang paling sering dijumpai terutama pada pasien kanker stadium

lanjut, dan memberi dampak negative terhadap prognosis. Malnutrisi pada

pasien kanker bukan hanya disebabkan oleh penurunan asupan makanan saja

tetapi juga karena tidak adanya respon adaptasi terhadap starvasi seperti pada

orang normal, sehingga terjadi perubahan metabolisme (Sudoyo,et al, 2009).

Penyebab kankesia kanker belum dapat dipastikan, diperkirakan

multifaktoral. Disamping anoreksia, peningkatan keluaran energy, perubahan

metabolism, jenis dan lokasi tumor yang mengganggu saluran pencernaan dan

jenis terapi kanker diperkirakan mempunyai peran dalam terjadinya kakesia

kanke. Selain itu saat ini telah ditemukan adanya peranan sitokin terhadap

kejadian anoreksia dan berbagai gangguan metabolisme yang kemudian

mendasari kejadian kakesia kanker.Malnutrisi pada pasien kanker juga

merupakan yang berpengaruh pada keberhasilan terapi medic termasuk radiasi

dan kemoterapi.Selain mempengaruhi hasil pengobatan, malnutrisi atau

kakesia tidak jarang menyebabkan kematian. Asupan nutrisi yang adekuat

pada pasien kanker sulit dicapai, oleh karena itu terapi nutrisi yang adekuat

baik jumlah dan komposisi harus dimulai sejak pasien terdiagnosis penyakit

tersebut (Sudoyo,et al, 2009).

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi terdapat system tubuh yang berperan

adalah system pencernaan yang terdiri dari saluran pencernaan dan organ

assesoris.Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian

distal, dan organ assesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas

(Hidayat, 2006).

Berdasarkan observasi penulis selama studi kasus di RS Dr.Pirngadi Kota

Medan di ruang Dahlia I didapatkan data bahwa 1 pasien dari 19 pasien

mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh. Dengan melihat latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis

(8)

nutrisikurang darin kebutuhan tubuh pada Ny. C di ruang Dahlia I rumah

sakit Dr. Pirngadi Kota Medan.

B.

Tujuan Penulisan

Untuk memberikan Asuhan Keperawatani pada Ny.C dengan prioritas

masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di ruang

Dahlia I RS.Pirngadi Kota Medan.

C. Mamfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan standar asuhan

keperawatan untuk pengembangan praktik keperawatan dan

pemecahan masalah khususnya dalam bidang/ profesi keperawatan.

2. Bagi Institusi

Sebagai bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan kasus

pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di lapangan

dan dalam teori.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Agar dapat mengaplikasikan teori keperawatan kedalam praktek

pelayanan kesehatan dirumah sakit.

4. Research Selanjutnya

Mengembangkan penelitian sehingga dapat bermamfaat bagi

pengembangan ilmu dan praktik keperawatan dimasa yang akan datang

serta sebagai bahan masukan untuk pengembangan penelitian

(9)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Pemenuhan

Kebutuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Definisi Nutrisi

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan

kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia

untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan

menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya

serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang

makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi ,reaksi, dan

keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto

dan Wartonah,2006).

Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh

yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh

(Hidayat ,2006 ).

Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

System yang berperan dalam kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan

yang terdiri dari saluran pencernaan dan organ assesoris. Saluran pencernaan

dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, dan organ assesoris terdiri

dari hati, kantong empedu dan pancreas (Hidayat, 2006 ).

a. Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri

dari atas dua bagian luar yang sempit (vestibula ), yaitu ruang diantara

gusi, gigi, bibir, pipi dan bagian dalam, yaitu rongga mulut. Di dalam

mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui penguyahan yang

akan membuat makanan dapat hancur sampai merata. Didalam mulut

juga terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan saliva untuk proses

pencernaan. Dalam proses sekresi saliva dipengaruhi oleh beberapa

factor, diantaranya factor mekenis (seperti adanya benda-bolus-dalam

(10)

yang enak), dan faktor kimiawi (seperti bila makanan terasa asam dan

asin).

b. Faring dan esophagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang

hidung, mulut dan laring.Faring langsung berhubungan dengan

esophagus.Esophagus merupakan bagian yang berfungsi

menghantarkan makanan dari faring menuju lambung.

c. Lambung

Lambung berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium

atau kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Makanan

dalam lambung selama 2-6 jam

d. Usus Halus

Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang

lebih2,5 meterdalam keadaan hidup. Kemudian akan bertambah

panjangmenjadi lebih 6 meter pada orang yang telah meningga, akibat

adanya relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya. Fungsi usus

halus adalah mencerna dan mengabsorbsi chime dari lambung. Zat-zat

makanan yang telah halus akan diabsobsi di dalam usus halus, yaitu

pada duodenum, dan disini terjadi absobsi besi, kalsium dengan

bantuan vitamin D, vitamin A,D,E, dan K dengan bantuan empedu dan

asam folat.

e. Usus Besar

Usus besar atau juga disebut sebagai kolon merupakan sambungan dari

usus halus yang dimulai dari katup ileokolik atau ileosaekal yang

merupakan tempat lewatnya makanan. Usus besr memiliki panjang

kurang lebih 1,5 meter.kolon terbagi atasasenden,transversum,

desenden, sigmoid,dan berakhir d rectum yang panjangnya nkira-kira

10 cm dari usus besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir

(11)

f. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh.Fungsi hati adalah

menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing

lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.

g. Kantong Empedu

Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu,

memekatkan cairan empedu yang berfungsi member pH sesuai dengan

pH optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam

empedu, mengemulsilemak, mensekresi zat yang tak digunakan oleh

tubuh, dan member warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan

(dihasilkan oleh pigmen empedu), cairan empedu mengandung air,

garam empedu, lemak, kolestrol, pigmen fosfolipid, dan sedikit

protein.

h. Pankreas

Kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan memiliki

panjang kurang lebih 15 cm. fungsi pancreas adalah fungsi eksokrin

yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah pancreas

berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin diantara alveoli

pankreas.

Jenis-jenis nutrien

Nutrient merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan

(Alimul,2006). Fungsinya adalah menghasilkan energy dalam fungsi

organ, gerakan dan kerja fisik; sebagi bahan dasar untuk pembentukan dan

perbaikan jaringan sel-sel dalam tubu; sebagai pelindung dan pengatur

suhu tubuh( Tarwoto dan Wartonah, 2006 ).

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Hamper 80% energy

dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4

kilo kalori (kkal).Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot

berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit.Glikogen

adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energy selama istirahat/

(12)

adalah sumber energy, sumber energy utama bagi otak dan saraf,

membuat cadangan tenaga tubuh, pengaturan metabolisme lemak,

untuk efisiensi penggunaan protein dan memberikan rasa kenyang.

Sember karbohidrat adalah makanan pokok, umumnya berasal Dario

tumbuh-tumbuhan seperti jagung,beras, kacang, sagu, singkong, dan

lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.

Proses metabolisme karbohidrat adalah proses dari makanan sampai

dapat digunakan oleh tubuh mulai dari pencernaan, absorbs dan

metabolisme.

Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi

tiga jenis yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

- Monosakarida

Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling

sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Jenis dari

monosakarida adalah glukosal dektrosa yang banyak terdapat

pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada

buah, sayuran, madu, dan galaktosa yang berasal dari pecahan

disakarida

- Disakarida

Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose, dan laktosa. Sukrosa

dan maltose bnyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa

merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun

susu hewan.

- Polisakarida

Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida,

jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa

b. Lemak

Lemak atau lipid merupakan sumber energy yang paling besar.Lemak

berfungsi sebagai cadangan makanan, mempertahankan panas tubuh,

perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya dan

(13)

Menurut sumbernya lemak lemak berasal dari nabati dan

hewani.Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak

jenuh, seperti kacang-kacangan, kelapa dll.Sedangkan lemak hewani

banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang pada

daging sapi, kambing, dan lain-lain.

c. Protein

Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan

mengganti jaringan tubuh.Bentuk sederhana dari protein adalah asam

amino.Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormone

dan enzim.Sumber protein bisa didapat dari nabati dan hewani.Protein

nabati yaitu yang berasal dari tumbuhan seperti jagung, kedelai,

kacang hijau, terigu, dan sebagainya. Dan protein dari hewani yang

berasal dari hewan, seperti susu, daging, telur, hati, udang,

ikan,.Kerang, ayam, dan sebagainya.

d. Vitamin

Vitamin adalah substansi organic, keberadaanya sangat sedikit pada

makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sngat berperan

dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.

Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan dan

pemeliharaan kesehatan.

Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu vitamin yang larut

dalam air terdiri dari vitamin B kompleks, B1,B2,B3,B12 serta vitamin

C dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitaminA,D,E, dan K.

e. Mineral

Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena

peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Secara umum fungsi

dari mineral adalah membangun jaringan tulang, membangun tekanan

osmotic dalam tubuh, memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot

saraf, dan membuar berbagai enzim.

f. Air

Air merupakan zat makan paling mendasar yang dibutuhkan oleh

(14)

sangat penting bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan

dari pemasukan nutrisi lain.

faktor Yang Mempengaruhi Status Nutrisi

a. Pengetahuan

pengetahuan yang kurang tentang mamfaat makanan bergizi dapat

mempengaruhi pola konsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabkan

oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam

memehami kebutuhan gizi (Alimul,2006).

b. Prasangka

prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi tinggi

dapat mempengaruhi status gizi seseorang misalnya, di beberapa

daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah,

tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena

masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat

merendahkan derajat mereka.

c. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan

tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi.Misalnya di beberapa

daerah, terdapat larangan makan pisang dan peaya bagi para gadis

remaja.Padahal, makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang

baik. Adapula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan

dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan

sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.

d. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat

mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak

memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat

diakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai

dengan yang diharapkan. Saat ini, para remaja di kota-kota besar di

Negara kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu

secara berllebihan, seperti makanan cepat saji (junk food). Bakso,dan

(15)

bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan

karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.

e. Ekonomi

Status ekonomo dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena

penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak

sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian

yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya

dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

Karakteristik Status Nutrisi

Karakteristik suatu nutrisi ditentukan dengan adanya body Mass

Index (BMI) dan ideal body weigh (IBW) (Tarwoto dan Wartonah,

2006).

1. Body Mass Index ( BMI)

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan

tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan

sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weigh)

dan obesitas.

Rumus BMI diperhitungkan

BB (Kg)/TB(m2) atau BB(pon) x 704,5/TB (inci)2

Tabel 1. Klasifikasi Pengukuran Indeks Masa Tubuh (IMT) pada orang

dewasa Asi. ( Klasifikasi WHO).

Klasifikasi IMT (kg/m2)

Underweight < 18,5

Normal 18,5-22,9

overweight /23

Berisiko 23-24,9

Obes I 25-29,9

(16)

2. Ideal Body Weigh (IBW)

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang

sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter

dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10 % dari jumlah itu.

Rumus IBW diperhitungkan

Berat Bada Ideal (Kg) =TB (cm)-100-(10%(TB-100)

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat

meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik

secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi(Alimul,

2006 ).

a. Aspek biologis, antara lain meliputi :

1) Umur

Pengkajian ini terkait dengan tumbuh kembang klien.

Pada masa pertumbuhan, kebutuhan nutrisi sangat besar

dibandingkan dengan masa lansia.

2) Jenis kelamin

hal yang perlu di kaji antara lain : tingkat BMR antara

laki-laki dan wanita berbeda, begitu pula persentase

lemak dalam tubuh , dan lain-lain.

3) Tinggi badan dan berat badan

pengkajian ini dilakukan salah satunya adalah untuk

mengetahui perbandingan antara tinggi dan berat badan,

apakah ideal atau tidak.

4) Pengukuran antropometri

pengukuran antropometri ini berguna untuk

mengidentifikasi masalah nutrisi klien.

- Berat badan ideal : TB (cm)-100-(10%(TB-100)

- Lingkar lengan atas (MAC):

Nilai normal wanita : 28,5 cm

(17)

5) Riwayat kesehatan dan diet

Riwayat kesehatan misalnya adakah alergi terhadap

jenis makanan tertentu?gangguan pencernaan yang

sering dialami dan lain-lain. Riwayat diet terkait dengan

kebiasaan asupan makanan dan cairan klien, jenis

makanan yang dikonsumsi, nafsu makan dan

lain-lain(Asmadi, 2008).

b. Kemampuan makan

Beberapa yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan,

antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan

sendiri tanpa bantuan orang lain.

c. Pengetahuan tentang nutrisi

d. Nafsu makan, jumlah asupan, tingkat aktivitas

e. Pengonsumsian obat

f. Penampilan fisik

1. Keadaan Umum : kelemahan, tingkat kesadaran, tanda

vital, dan lain-lain

2. Keadaan kulit : kasar, kering, bersisik, dan lain-lain

3. Keadaan kepala dan mata : rambut kering, mudah dicabut,

sclera kuning, konjungtiva pucat, dan lain-lain

4. Keadaan mulut : mukosa bibir kering, gigi dan lidah kotor

5. Keadaan perut : permukaan garis perut adanya garis pena,

peristaltik usus, pembesaran hati dan limfe, dan lain-lain.

6. Keadaan ekstremitas : edema, pergerakan lemah, penurunan

lingkar lengan, dan masa otot menurun.

g. Pemerikasaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin

serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-lain, yaitu :

- Albumin : (N :4-5,5mg/dl)

- Hb : (N :12 mg%)

(18)

- BUN (N : 10-20 mg/100 ml )

- Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki :

0,6-1,3 mg/100 ml, wanita : 0,5-1,0 mg/100 mg)

2. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan menghubungkan data dengan

penyebab berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk

membuat kesimpulan dalam menentukan masalah keperawatan

klien. Fungsinya adalah menginteprestasi data yang diperoleh dari

klien ,maupun dari sumber lain, sehingga data yang diperoleh

memiliki makna dan arti dalam pengambilan keputusan untuk

menentukan masalah keperawatan dan kebutuhan klien (Potter dan

Perry, 1997).

3. Rumusan Masalah

Diagnosis keperawatan yang terjadi pada masalah kebutuhan

nutrisi adalah menurut NANDA :

1. Nutrisi, ketidakseimbangan : kurang dari kebutuhan tubuh

Definisi : asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan metabolic, berhubungan dengan :

- Hilang nafsu makan

- Mual dan muntah

- Kesulitan menguyah/menelan

- Kurang pengetahuan dasar nutrisi

- Factor ekonomi

- Intoleransi makanan

- Kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat

penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker

Kemungkinan data yang ditemukan :

- Berat badan menurun

- Kelemahan

- kesulitan makan

(19)

- Konjungtiva dan membrane mukosa pucat

- Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

- Kulit kering

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

- Anoreksia nervosa

- AIDS

- Pembedahan

- Kehamilan

- Kanker

- Anemia

- Marasmus

2. Nutrisi, ketidakseimbangan : lebih dari kebutuhan tubuh

Definisi : Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolic,

berhubungan dengan :

- Kurangnya pengetahuan dasar nutrisi

- Penggunaan obat-obatan yang merangsang nafsu

makan

- Asupan nutrient yang berlebih

- Kebutuhan nutrisi meningkat

- Perubahan gaya hidup

Kemungkinan data yang ditemukan :

- Berat badan 20 % diatas berat badan dan kerangka

ideal

- Pola makan yang berlebih

- Tingkat aktivitas kurang gerak

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

- Obesitas

- Hipotiroidisme

(20)

- Imobilisasi yang lama

- Kurangnya latihan fisik

4. Perencanaan

Perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangakan secara

mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi

kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Dalam

perencanaan keperawatan, perawat menetapkan berdasarkan hasil

pengumpulan data dan rumusan diagnose keperawatan yang

merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan

keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau mengeliminasi

masalah kesehatan klien(Kozier et al.(1995). Langkah-langkah

dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi : penetapan

proritas, penetapan tujuan dan criteria hasil yang diharapkan,

menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan pengembangan

rencana asuhan keperawatan. Setelah diagnose keperawatan

dirumuskan secara spesifik, perawat menggunakan kemampuan

berpikir kritis untuk segera menetapkan prioritas diagnoasa

keperawatan dan intervensi yang penting sesuai dengan kebutuhan

(21)

1. Pengkajian

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. BIODATA PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. C

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 53 Tahun

Statu Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan :SLTA

Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jln. Bnj.Bejo Bandar Selamat

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 14 Mei 2014

No. Register :87 10 16

Ruangan/Kamar :XV Dahlia I/10

Tanggal Pengkajian :Senin, 02 Juni 2014

Diagnose Medis : CA Ovarium Std IIIC kemo CP

6siklus

II. KELUHAN UTAMA:

Pasien mengatakan badannya lemas dan tidak nafsu makan, mual muntah,

diare dan pendarahan

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya :

Pasien mengatakan bahwa hal ini dialami pasien setelah menjalani

kemoterapi 3 hari yang lalu pasien merasakan sering sakit pada

(22)

mual muntah, dan diare dengan frekuensi 4-5 kali perhari dengan

konsistensi cair.

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :

Hal yang memperbaiki keadaan adalah dengan istirahat dan klien

percaya dengan menggunakan air ramuan yang diberikan dari orang

pintar untuk dioleskan ke semua badan klien.

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan

Pasien mengatakan tubuhnya lemas dan lemas dan terasa pusing.

2. Bagaimana dilihat

Ketika di observasi pasien tampak lemah, mukosa bibir tampak

kering.

C. Region

1. Dimana lokasinya

Klien merasakan lemas pada seluruh tubuhnya.

2. Apa menyebar

Rasa lemas terasa pada seluruh anggota tubuh pasien

D. Severity

Lemas yang dirasakan klien karena tidak ada masukan makanan karena

tidak nafsu makan, mual muntah, dan diare.

E. Time

Lemas dirasakan klien setiap saat.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Klien 1 tahun sebelumnya pernah mengalami penyakit yang serius,

yaitu penyakit tumor ovarium.

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

1 tahun yang lalu klien dioperasi untuk pengangkatan tumor ovarium

dan mendapatkan tindakan pengobatan kemoterapi tahap 1 dengan 6

siklus

C. Pernah dirawat/operasi

(23)

D. Lama dirawat

Klien dirawat di rumah sakit kira-kira 1 bulan penuh sampai pada

tahap kemoterapi.

E. Alergi

Klien tidak memiliki alergi.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Orangtua klien tidak memiliki penyakit yang serius yang sama

seperti yang dialaminya.

B. Saudara kandung

Klien mengatakan saudara klien ada menderita hipertensi

C. Penyakit keturunan yang ada

Klien dan keluarga tidak memiliki penyakit keturunan.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Klien berusaha untuk sembuh dan menerima keadaan dengan

berpasrah kepada tuhan yang Maha Esa.

B. Konsep diri

- Gambaran diri :

Klien terus berusaha untuk cepat sembuh dan berkumpul

kembali dengan keluarga.

- Ideal diri :

Klien berharap dan percaya bahwa klien sembuh dan ingin

cepat pulang.

- Harga diri :

Klien dapat menerima keadaan penyakitnya seperti ini dengan

pasrah.

- Peran diri :

Klien berperan sebagai adik dalam keluarganya.

- Identitas :

(24)

C. Keadaan emosi :

Emosi klien dalam keadaan yang stabil.

D. Hubungan sosial :

- Orang yang berarti :

Orang yang berarti dalam kehidupan klien adalah keluarganya.

- Hubunga dengan keluarga :

Hubungan klien dengan keluarga terjalin dengan baik.

- Hubungan dengan orang lain :

Klien berhubngan baik dengan orang lain yang ada di

sekitarnya

- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Klien tidak mengalami hambatan dalam berhubungan dengan

orang lain.

E. Spiritual

- Nilai dan keyakinan :

Klien memiliki keyakinan bahwa akan sembuh dengan

berusaha dan berdoa.

- Kegiatan ibadah :

Selama berada dirumah sakit klien tidak melakukan sholat

dikarenakan penyakitnya tetapi klien selalu berdoa untuk

kesembuhannya.

VII. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum

Klien memiliki kesadaran penuh, klien terlihat pucat dan lemah

B. Tanda-tanda vital

- Suhu : 36,70 C

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Nadi : 8ox/i

- Pernafasan : 20x/i

- TB : 165 cm

- BB : 47kg ( setelah masuk rumah sakit )

(25)

C. Pemeriksaan head to toe

Kepala dan rambut

- Bentuk :

Bentuk kepala klien simetris dan tidak ada ditemukan benjolan

atau kelainan

- Kulit kepala :

Kulit kepala klien terlihat bersih tidak ada ketombe

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut :

Penyebaran rambut klien merata dan rambut klien terlihat

bersih

- Bau :

Rambut klien tercium agak berbau keringat

- Warna kulit :

Warna rambut klien hitam dan keputih-putihan

Wajah

- Warna kulit :

Kulit wajah klien putih karena pucat.

- Struktur wajah :

Struktur wajah klien simetris dan tidak ditemukan kelainan.

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan :

Klien memiliki mata yang lengkap dan simetris antara kanan

dan kiri.

- Konjungtiva dan sklera :

Konjungtiva klien anemis sklera klien putih.

- Pupil :

Pupil klien isokor

- Cornea dan iris :

Cornea mata klien tidak ditemukan adanya kelainan.

- Tekana bola mata :

(26)

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi :

Tulang hidung klien dalam keadaan normal tidak ditemukan

kelainan.

- Lubang hidung :

Simetris kiri dan kanan dan lubang hidung klien terlihat bersih

dan

- Cuping hidung :

Tidak ada pernafasan cuping hidung

Telinga

- Bentuk telinga :

Klien memiliki 2 telinga dengan bentuk yang normal dan

simetris antara kanan dan kiri.

- Ukuran telinga :

Ukuran telinga klien antara kanan dan kiri sama besar

- Lubang telinga :

Lubang hidung klien tampak bersih dan tidak terdapat serumen

pada lubang telinga klien.

- Ketajaman pendengaran :

Normal ,klien masih mampu mendengar suara dengan baik.

Mulut dan faring

- Keadaan bibir :

Bibir klien simetris dan bibir klien terlihat kering.

- Keadaan gusi dan gigi :

Gigi klien tidak ada caries, gigi kurang bersih

- Keadaan lidah :

Keadaan lidah klien berada di garis tengah dan klien mampu

untuk menggerakkan lidah dengan baik.

Leher

(27)

Trachea berada pada posisi yng normal tidak ditemukan adanya

kelainan.

- Thyroid :

- Tidak ditemuakan massa di daerah tyroid klien dan tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid klien.

- Suara :

Suara klien terdengar jelas dan tidak ada kelainan.

- Kelenjar limfe :

Tidak ditemukan kelainan pada kelenjar limfe dan tidak ada

nyeri tekan.

- Denyut nadi karotis :

Denyut nadi karotis klien teraba.

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan :

Kulit klien terlihat bersih tidak terdapat kotoran dikulit klien.

- Kehangatan :

Kulit klien terasa hangat

- Warna :

Kulit klien berwarna sawo matang

- Turgor :

Turgor kulit kering

- Kelembaban :

Kulit klien tidak terlalu lembab.

- Kelainan pada kulit :

Tidak ditemukan kelainan pada kulit klien.

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Ukuran dan bentuk :

Ukuran dan bentuk payudara klien sama besar dan simetris

antara kanan dan kiri.

- Warna payudara dan areola :

Aerola klien berwarna coklat dan tidak ada kelainan.

(28)

Payudara klien dalam keadaan baik dan tidak ditemukan

adanya kelainan.

Pemeriksaan thoraks/dada

- Inspeksi thoraks :

Bentuk thoraks klien simetris.

- Pernafasan (frekuensi, irama) :

Frekuensi 20x/I dengan irama teratur

- Tanda kesulitan bernafas :

Tidak ada kesulitan bernafas

Pemeriksaan paru

- Palpasi getaran suara :

Saat kedua tangan diletakkan pada punggung pasien dan pasien

dianjurkan mengatakan kata tujuh puluh tujuh, terasa getaran

pada telapak tangan

- Perkusi :

Saat diperkusi suara paru normal

- Auskultasi :

Saat diauskultasi suara nafas normal

Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi (bentuk, benjolan) :

Ditemukan penumpukan cairan/ acites pada abdomen klien

- Auskultasi :

Saat diauskultasi pada abdomen klien bunyi peristaltik usus

6x/i.

- Palpasi :

Saat dipalpasi abdomen terasa sakit

- Perkusi :

Suara abdomen thympani dan tidak ditemukan kelainan pada

abdomen klien.

Pemerikaan kelamin dan daerah sekitarnya

- Genitalia :

(29)

- Anus dan perineum :

Anus dan perineum tidak ditemukan kelainan.

Pemeriksaan muskuloskeletal/ekstremitas

Kesimetrisan otot pada ekstermitas klien simetris antara kanan

dan kiri, jari-jari lengkap dan turgor kulit kering, tonus klien

lemah dan tidak bertenaga

Fungsi motorik

Pada pemeriksaan motorik klien masih mampu berjalan meski

dengan bantuan dari orang lain.

Fungsi sensori

Identifikasi klien dengan sentuhan baik klien mampu

membedakan antara sentuhan tajam dengan tumpul, dapat

merasakan rasa panas dengan dingin.

Refleks (bisep, trisep,pateral, tenson achiles)

Refleks klien terangsang dengan baik tidak ditemukannya

kelainan pada refleks klien.

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari :

Sebelum masuk rumah sakit, pasien makan 3 kali sehari

- Nafsu/selera makan :

Pasien tidak selera makan, saat diobservasi pasien makannya

sedikit dan makanan satu porsi tidak habis

- Nyeri ulu hati :

Klien merasakan ada nyeri ulu hati.

- Alergi :

Tidak ditemukan alergi makanan pada klien.

- Mual dan muntah :

Jika dipaksa makan pasien merasa mual dan muntah

- Jumlah dan jenis makanan :

Jumlah maknanan yang di makan klien hanya termakan ½

(30)

- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah)

Pasien tidak nafsu makan

II. Perawatan diri/ personal hygiene

- Kebersihan tubuh :

Klien dibantu keluarga dalam kebersihan diri klien.

- Kebersihan gigi dan mulut :

Gigi klien terlihat bersih dan mulut klien tidak tercium bau.

- Kebersihan kuku kaki dan tangan

Kuku kaki dan tangan klien bersih dan pendek.

III. Pola kegiatan/ Aktivitas

- Uraikan aktivitas klien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti

pakaian, dilakukan secara mandiri atau bantuan :

Aktivitas klien banyak dilakukan diatas tempat tidur klien.

klien melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan,

berpakaian, dan kamar mandi klien meminta bantuan keluarga

atau perawat.

- Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/ sakit :

Selama klien dirawat dirumah sakit klien tidak melakukan

ibadah sholat dengan teratur klien hanya berdoa untuk

kesembuhan penyakitnya.

IV. Pola Eliminasi

I. BAB

- Pola BAB :

Sebelum masuk rumah sakit pasien biasanya BAB 1x/hari

- Karakter feses :

Karekter feses klien lembek dan cair karena klien juga

mengalami diare

- Riwayat perdarahan :

Riwayat perdarahan pada BAB klien, sering terasa sulit untuk

mengedan karena mules yang berlebih dan keluar darah secara

(31)

- BAB terakhir :

Klien terakhir BAB pada pagi hari saat pengkajian

- Diare :

- Klien mengalami diare dengan frekuensi 4-5x/ hari atau

bahkan lebih dengan konsistensi cair

II. BAK

- Pola BAK :

Klien BAK sampai 4- 5x perhari

- Karakter urine :

Urine klien berwarna kuning dan lancar.

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK :

Klien tidak mengalami rasa sakit saat BAK tetapi klien setiap

ingin BAK selalu takut dan khawatir dan setelah BAK selesai

klien selalu merasa puas dan lega.

- Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih

Klien tidak ditemukan adanya riwayat penyakit ginjal atau

kandung kemih.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

- USG : perut dan panggung menunjukkan massa ovarium dan

ascites

- Pemeriksaan laboratorium : Hb : 8 g/dl, Ht : 45 %, Albumin

:2,5 g/dl

- Terapi medis cairan IV terpasang infuse RL, obat per oral

Asam mefemanat 500 mg per oral

2. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

Keperawatan

1. Ds :

- Pasien mengatakan

tidak nafsu makan

- Pasien merasakan

Asupan

makanan

tidak adekuat

Gangguan

(32)

pahit

- jika dipaksa makan,

pasien merasa mual

dan muntah

- pasien mengatakan

diare 4-5x perhari

Do :

- k/u lemah

- kesadaran : cm

- konjungtiva : pucat

- Hb : 8 g/dl

− Klien mengatakan

terasa sakit dibagian

perut bagian bawah

Do :

− Klien tampak

meringis menahan

sakit dan tampak

memegang

perutnya, klien

terlihat pucat dan

Nyeri abdomen

Tidak nafsu

makan

Mual/muntah

BB menurun

Nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

Cistoma Ovarii

Rangsang

reseptor nyeri

Nyeri

(33)

mengeluarkan

keringat, perut klien

terlihat semakin

membesar tampak

seperti orang hamil

− TTV:

TD : 110/70 mmHg

HR: 80x/i

RR: 20x/i

T : 36, 70C

− Skala nyeri 5

Ds :

klien mengatakan tidak

mampu malakukan aktivitas

Do :

Semua kegiatan klien

dibantu keluarga atau

perawat

Kista Ovarium

Penumpukan

cairan dalam

ovarium

Reseptor nyeri

dipersepsikan

Intoleransi

aktivitas

3. Rumusan Masalah

(34)

1. Ganggua Nutrisi

2. Nyeri

3. Intoleransi aktivitas

DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)

1. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan hilangnya nafsu makandan mual muntah ditandai dengan

klientampak mukosa bibir pucat, diare dan berat badan menurun.

2. Nyeri berhubungan dengan Agen injuri Biologi ditandai dengan

klien tampak meringis, klien terlihat memegang perut saat

merasakan kesakitan, klien terlihat pucat dan mengeluarkan

keringat, perut klien terlihat semakin membesar tampak seperti

orang hamil, klien mengatakan terasa sakit dibagian perut bagian

bawah dan skala nyeri 5

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

ditandai dengan melaporkan keletihan atau kelemahan secara

verbal

4. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Hari/ Tanggal

No. Dx

Perencanaan keperawatan

Senin, 2 Juni 2014

1. Tujuan :

Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan dalam 2x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, nafsu makan meningkat, mual muntah hilang. kriteria hasil :

− Nafsu makan meningkat

− Mual/muntah hilang

− Berat badan meningkat

Rncana tindakan Rasional

1. Bina hubungan

teraupetik dengan pasien dan keluarga pasien

Kaji :

2. Kaji makanan kesukaan

pasien

1. Membina hubungan saling

percaya dan mendukung dengan pasien

2. Membantu dalam

mengidentifikasikan

(35)

3. Kaji karakteristik diare (konsistensi, pola BAB) Observasi

4. Observasi anoreksia, mual, muntah dan catat warna, frekuensi

muntah dan konsistensi feses.

5. Awasi pemeriksaan

laboratorium

Tindakan Mandiri :

6. Timbang berat badan

pada

interval yang tepat.

7. Mengukur tanda-tanda

vital

8. Bantu pasien untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi

9. Berikan higine mulut

sebelum makan

10.Anjurkan pasien makan

makanan yang dalam keadaan hangat

11.Dorong makan sedikit

tapi sering Kolaborasi

12.Lakukan kolaborasi

dengan tim gizi

13.Lakukan kolaborasi

dengan tim medis dalam pemberian terapi

14.Lakukan kolaborasi

dengan tim medis pemberian obat terapi Pendidika Kesehatan

15.Berikan pendidikan

kesehatan tentang kebutuhan nutrisi dan bagaiman memenuhinya

3. Memebantu dalam

perubahannya outputnya.

4. Dapat mempengaruhi pilihan

diet dan mengidentifikasi area pemecahan masalah untuk meningkatkan pemasukan /penggunaan nutrient

5. Nilai rendah menunjukkan

malnutrisi dan menunjukkan kebutuhn

intervensi/perubahan program yang tepat

6. Berguna dalam mengukur

keefektifan nutrisi dan dukungan cairan

7. Mengetahui kondisi pasien

8. Untuk mengidentifikasi

pemasukan nutrisi jika klien mengalami kelemahan dalam fisiknya, misalnya dengan menyuapi

9. Mulut yang bersih

meningkatkan nafsu makan

10.Meningkatkan selera makan

dan menghindari terjadinya mual dan muntah.

11.Mencegah terjadinya mual

muntah

12.Menentukan diet yang tepat

untuk pasien

13.Mempercepat proses

penyembuhan

14.Membantu mengurangi sakit

pasien

15.Meningkatkan pengetahuan

(36)

Hari/

tanggal

No.

Dx

Perencanaan keperawatan

Senin, 2

Juni 2014

2 Tujuan :

− Rasa nyeri berkurang

Kriteria hasil :

− Skala nyeri berkurang 5 menjadi 3

− Ekspresi wajah rileks

− Klien menyampaikan kepada perawat

tentang perubahan rasa nyeri yang dirasakan

− TTV dalam batas normal

Rencana tindakan Rasional

1. Lakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif (meliputi skala, durasi, frekuensi, faktor pencetus, faktor yang meringankan, intensitas)

2. Ajarkan teknik relaksasi dengan nafas dalam atau masase

3. Berikan respon positif saat klien

mengungkapkan nyerinya

4. Kontrol faktor

lingkungan yang dapat menimbulkan

ketidaknyamanan pada pasien (suhu ruangan, pencahayaan, keributan)

5. Berikan posisi yang

nyaman untuk klien

6. Anjurkan pada klien

untuk banyak istirahat

7. Kolaborasi dengan ahli

farmasi untuk pemberian analgesik (asam

mefenamat 500mg per oral)

1. Untuk memberikan

manajemen nyeri yang tepat pada klien

2. Agar klien merasa rileks dan tidak tegang

sehingga nyerinya berkurang

3. Agar klien merasa

leluasa untuk mengungkapkan nyerinya sehingga perawat bisa mengkaji nyerinya

4. Agar klien bisa beristirahat dengan nyaman

5. Agar klien beristirahat dengan nyaman

6. Dengan istirahat maka

akan mengurangi aktivitas klien yang bisa menambah nyerinya

7. Dengan pemberian

(37)

5. PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari /

Tanggal

No. Dx

Perencanaan keperawatan

Senin, 2 Juni 2014

3 Tujuan :

− Pola aktivitas terpenuhi

kriteria hasil :

− Klien menunjukkan pola aktivitas

1. Kaji kemampuan klien untuk

melakukan aktivitas

2. Berikan lingkungan tenang,

pertahankan tirah baring bila diindikasikan

3. Berikan bantuan dalam aktivitas

atau ambulasi bila perlu, memungkinkan pasien untuk melakukannya sebanyak mungkin

4. Tingkatkan tingkat aktivitas sesuai toleransi

5. Anjurkan pasien untuk

menghentikan aktivitas bila nyeri

1. Mempengaruhi pilihan

intervensi atau bantuan

2. Meningkatkan istirahat dan

ketenangan

3. Membantu bila perlu harga diri

ditingkatkan bila pasien melakukan sesuatu sendiri

4. Meningkatkan secara bertahap

tingkat aktivitas sampai normal dan memperbaiki tonus otot atau stamina tanpa kelemahan

5. Untuk menurunkan rasa nyeri

(38)

Hari/

Tanggal No.

Dx Implementasi keperawatan

Evaluasi

teraupetik dengan pasien dan keluarga pasien

2. Mengkaji riwayat

nutrisi

3. Mengobservasi

anoreksia, mual, muntah dan catat warna, frekuensi muntah dan konsistensi feses.

4. Mengobservasi nilai

hemoglobin pasien

5. Mengukur

tanda-tanda vital

6. Memonitor adanya

penurunan berat badan

7. Menjaga kebersihan

mulut pasien

8. Menganjurkan untuk

makan sedikit tapi sering

9. Menganjurkan klien

untuk makan makanan dalam keadaan hangat

10.Menyelingi makan

dengan minum

11.Melakukan

kolaborasi dengan tim medis dalam

pemberian terapi

12.Kolaborasi pemberian

terapi obat anti diare

13.Mengajarkan kepada

klien dan keluarganya tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal, serta memberikan

informasi yang tepat tentang kebutuhan

S :

pasien mengatakan tidak nafsu makan, klien diare dengan frekuensi 5 x

O :

k/u masih lemah TTV :

TD :110/70mmHg HR:82 x/i

Masalah belum teratasi P:

(39)

nutrisi dan bagaimana

dan mengukur TTV TD:110/70mmHg HR:82 x/i

RR:20x/i T:36,70 C

2. Memberikan posisi

yang nyaman pada klien dengan posisi supinasi

3. Melakukan

pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi skala

4. Mengajarkan teknik

relaksasi (nafas dalam dan masase) untuk meringankan nyeri

5. Menganjurkan klien

untuk banyak istirahat

6. Memberikan respon

positif pada klien saat klien mengungkapkan dengan

selalumemberikan dukungan dan memberikan kenyamanan

7. Memberikan

analgesic (asam mefenamat 500mg per oral)

S :

klien mengatakan perutnya masih terasa nyeri, skala nyeri 5

O:

klien terlihat kesakitan dan memegangi perutnya

klien mengatakan susah untuk tidur

Masalah belum teratasi P :

Intervensi dilanjutkan

Selasa,

sebelum, selama, dan setelah aktivitas

3. Mengkaji

kemampuan pasien

S:

Klien mengatakan tidak dapat berktivitas ( aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga)

O:

(40)

dalam mobilisasi

4. Mendampingi dan

membantu dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri seperti ,mandi dan mengganti pakaian

A:

Masalah belum teratasi P :

(41)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan

kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia

untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan

menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya

serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang

makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi ,reaksi, dan

keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit ( Tarwoto

dan Wartonah,2006).

a. Hasil pengkajian dengan masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh pada Nn. C adalah klien mengalami

penurunan berat yaitu berat badan sebelum sakit 50 kg dan setelah dan

berat badan selama saki 47 kg, penurunan berat badan terjadi karena

mual muntah dan hilangnya nafsu makan.

b. Diagnosis yanng ditemui setelah pengkajian adalah gangguan nutrisi

: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu

makan, mual muntah, ditandai dengan klien tampak mukosa bibir

pucat m,diare dan berat badan menurun.

c. Rencana asuhan keperawatan dengan masalah pemenuhan kebutuhan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Nn. C yaitu, Bina hubungan

teraupetik dengan pasien dan keluarga pasien, Kaji makanan kesukaan

pasien, Observasi anoreksia, mual, muntah dan catat warna, frekuensi

muntah dan konsistensi feses, Awasi pemeriksaan laboratorium,

Timbang berat badan pada interval yang tepat, Mengukur tanda-tanda

vital, Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, Berikan higine

mulut sebelum makan, Anjurkan pasien makan makanan yang dalam

keadaan hangat, Dorong makan sedikit tapi sering , Lakukan

kolaborasi dengan tim gizi, Lakukan kolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian terapi, Berikan pendidikan kesehatan tentang

(42)

d. Implementasi asuhan keperawatan dengan melakukan hubungan

teraupetik dengan pasien dan keluarga pasien, mengkaji riwayat

nutrisi, mengobservasi anoreksia, mual, muntah dan catat warna,

frekuensi muntah dan konsistensi feses,mengobservasi nilai

hemoglobin pasien, mengukur tanda-tanda vital, memonitor adanya

penurunan berat badan, menjaga kebersihan mulut pasien,

menganjurkan klien untuk makan makanan dalam keadaan hangat,

menyelingi makan dengan minum, melakukan kolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian terapi, mengajarkan kepada klien dan

keluarganya tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal, serta

memberikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan

bagaimana memenuhinya

e. Evaluasi dengan masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh pada Nn. C yaitu, teratasi sebagian karena makan

klien porsi sedikit tapi sering dan klien sudah mulai makan buah

seperti Apel dan Pisang dan tetapi sesekali masih malas makan dan

masih menolak untuk makan karena setiap dipaksa makan merasa mual

dan muntah, dan belum ada pertambahan berat badan dan pola BAB

klien juga semakin membaik.

B. Saran

a. Bagi institusi Pendidikan

Diharapkan lebih meningkatkan pelayanan pendidikan yang

berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat yang

terampil , inovatif, dan professional yang mampu memberikan asuhan

keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan.

b. Bagi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)

Lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan

kerjasama baik antar tim kesehatan maupun dengan klien sehingga

asuhan keperawatan yang diberikan dapat mendukung kesembuhan

klien pada umumnya dan pada khususnya klien yang mengalami

(43)

c. Research Selanjutnya

Lebih memperoleh data yang lebih akurat sebagai data dukung

penelitian selanjutnya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh.

d. Bagi Penulis

Diharapkan bisa memeberikan tindakan pengelolaan asuhan

keperawatan selanjutnya pada pasien dengann masalah nutrisi kurang

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.A. (2006).Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep

&Proses Keperawata.Jakarta :Salemba Medika

Asmadi, (2008).Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.

Jakarta:Salemba Medika

Tarwoto, wartonah.(2003).Kebutuhan Dasar Manusia & Proses

Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.

Tarwoto, Wartonah. (2006).Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Sudoyo. Dkk.( 2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Internal

Publishing

Wilkinson, Judith M,Buku Saku Diagnosis Keperawatan : Diagnosisi

NANDA, Intervensi NIC, criteria hasil NOC/ penulis, Judit M

Wilkinson, Nancy R, Aherrn: alih bahasa, Esty Wahyuningsih

editor edisi bahasa Indonesia, Dwi Widiarti- Ed 9.- Jakarta :

EGC,2011.

Hidayat, A. A.(2009). Aplikasi Konsep Dasar Manusia. Jakarta : Salemba

Medika Potter dan Perry (2005). Fundamental Keperawatan Edisi 4.Jakarta :

(45)

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari pertama

No Dx Tanggal Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi

1. Rabu,4

1. Memantau keadaan

umum dan mengukur TTV klien

TD :120/70 mmHg HR:82x/i

RR:20x/i T:36,70C

2. mengobservasi

anoreksia, mual, muntah dan mencatat warna, frekuensi muntah dan konsistensi feses.

3. Memberikan obat diare

4. Memberi nasi(MBI)

pada klien

5. Menganjurkan klien

makan dengan porsi sedikit tapi sering

6. Menganjurkan

menyelingi makan dengan minum

S: klien mengatakan tidak nafsu makan O :

Porsi makan klien utuh, klien menolak makan, klien masih diare dengan konsistensi cair dan frekuensi 4-5 x perhari

Tanggal Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi

2. Rabu, 4

1. Mengajarkan dan

menganjurkan klien teknik relaksasi tarik nafas dalam.

2. Memberikan posisi yang

nyaman pada klien dengan posisi supinasi

3. Melakukan pengkajian skala

nyeri

4. Menganjurkan klien untuk

banyak istirahat

5. Memberikan obat oral asam

mefenamat 500 mg

S: klien mengatakan nyeri sedikit berkurang O :

klien tampak tenang A :

masalah belum teratasi

(46)

Intervensi dilanjutkan dengan

No Dx

Tanggal Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi

3. Rabu, 4

1. Mengkaji tingkat aktivitas

2. Mengkaji kemampuan pasien

dalam aktivitas fisik ( ambulasi, berpindah, mengubah posisi)

5. Mendampingi dan membantu

dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiriseperti ,mandi dan mengganti pakaian

Klien mampu mengubah posisi miring kiri dan kanan dan ADL klien masih dibantu perawat atau keluarga

Hari kedua

No Dx

Tanggal Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi

1. Kamis, 5

1. Memantau keadaan umum dan

mengukur TTV klien TD :110/70 mmHg HR:82x/i

RR:20x/i T:36,70C

2. Mengbservasianoreksia, mual,

muntah dan mencatat warna, frekuensi muntah dan konsistensi feses.

3. Memberi nasi(MBI) pada klien

4. Mengkaji diare pasien

(konsistensi dan pola BAB

(47)

pasien )

5. Memberikan obat anti diare

6. Menganjurkan klien makan

dengan porsi sedikit tapi sering

7. Menganjurkan menyelingi

makan dengan minum

O :

Porsi makan klien utuh, klien

Tanggal Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi

2. Kamis, 5

1. Mengajarkan dan

menganjurkan klien teknik relaksasi tarik nafas dalam.

2. Memberikan posisi yang

nyaman pada klien dengan posisi supinasi

3. Melakukan pengkajian skala

nyeri

4. Menganjurkan klien untuk

banyak istirahat

5. Memberikan obat oral asam

mefenamat 500 mg

S : klien mengatakan nyeri tidak terlalu sering terasa dengan skala nyeri 3 O :

klien tampak tenang

intervensi dilanjutkan

No Dx

Tanggal Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi

3. Kamis,5Juni

2014

15:00 15:30

15:45

1. Mengkaji tingkat aktivitas

2. Mengkaji kemampuan

pasien dalam aktivitas fisik ( ambulasi, berpindah, mengubah posisi)

3. Mendampingi dan

membantu dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri seperti

S: Klien mengatakan nyaman. O :

(48)

,mandi dan mengganti pakaian

teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan Hari ketiga

No. Dx

Tanggal Waktu Tndakan keperawatan evaluasi

1. Jum’at, 6

1. Memantau keadaan umum

dan mengukur TTV klien TD :120/70 mmHg HR:82x/i

RR:20x/i T:36,70C

2. Observasi anoreksia, mual,

muntah dan catat warna, frekuensi muntah dan konsistensi feses.

3. Memberi nasi(MBI) pada

klien.

4. Memberikan obat diare

5. Menganjurkan klien makan

dengan porsi sedikit tapi sering

6. Menganjurkan menyelingi

makan dengan minum

S : Klien mengatakan tidak nafsu makan, tetapi klien

Porsi makan klien sedikit tapi sering dan klien sudah mulai makan apel dan pisang.

A: masalah teratasi sebagian P :

Intervensi dilanjutkan

No. Dx

Tanggal Waktu Tndakan keperawatan evaluasi

2. Jum’at, 6

1. Mengajarkan dan

menganjurkan klien teknik relaksasi tarik nafas dalam.

2. Memberikan posisi yang

nyaman pada klien dengan posisi supinasi

3. Melakukan pengkajian skala

nyeri

4. Menganjurkan klien untuk

banyak istirahat

5. Memberikan obat oral asam

mefenamat 500 mg

S : klien mengatakan nyeri tidak terlalu sering terasa dengan skala nyeri 3 O :

(49)

sebagian P :

intervensi dilanjutkan

No. Dx

Tanggal Waktu Tndakan keperawatan evaluasi

3. Jum’at, 6

Juli 2014

15:00 15:30

15:45

1. Mengkaji tingkat aktivitas

2. Mengkaji kemampuan

pasien dalam aktivitas fisik ( ambulasi, berpindah,

mengubah posisi)

3. Mendampingi dan

membantu dalam

pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri seperti ,mandi dan mengganti pakaian

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Pengukuran Indeks Masa Tubuh (IMT) pada orang

Referensi

Dokumen terkait

Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak September 2007 dan ditunjuk kembali untuk jabatan yang sama dengan masa jabatan hingga tahun 2016 oleh RUPST tahun 2013

The history of bookkeepers presented in this paper is intended to give a space to the many workers in the accounting industry who have to date been rendered practically invisible by

minor has ability to oxidase and methylate with antioxidant role as defensive activities against iAs, but it also needs more than 14 days to recover in high level

Within the constraints of the production focus of NedCar, the control focus of the commercial partners must be said to be quite broad because MMC and VCC do not con®ne their

It was concluded that both methods of karyotyping are considered as valuable protocol for genetic normal-abnormal base on the number of chromosomes. This study

This paper considers two types of potentially dysfunctional consequences of a rigid budgetary control style: budget slack creation and managerial short-term orientation.. Slack

The tool, named ICP: Data Mining Package, is able to perform supervised classification procedures on huge amounts of data, usually referred as big data, on a

KEY WORDS: traffic monitoring, vehicle detection, vehicle tracking, aerial imagery, UAV, particle