• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KEMBANGAN DESA MOJOJAJAR KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KEMBANGAN DESA MOJOJAJAR KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara

tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya

menjadi tua. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua

merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Di masa ini seseorang mengalami

kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Lansia merupakan kelompok

penduduk yang rentan masalah baik ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan psikologi

(Partini,2004). WHO menggolongkan lanjut usia menjadi 4 golongan yaitu usia

pertengahan (middle age) antara usia 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia antara

60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) di atas 90

tahun.

Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah

mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi,

perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di

bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan

penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah

penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat. Saat

ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia

rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar

(2)

2

Indonesia jumlah penduduk 147,3 juta. Dari angka tersebut 16,3 juta orang (11%)

orang yang berusia 50 tahun ke atas, dan ±6,3 juta orang (4,3%) berusia 60 tahun ke

atas. Dari 6,3 juta orang terdapat 822.831 (13,06%) orang yang tergolong jompo,

yaitu para lanjut usia yang memerlukan bantuan khusus sesuai undang-undang bahkan

mereka harus dipelihara olah Negara (Nugroho, 2000).

Menurut Hardywinoto dan Setiabudhi (2005) jumlah penduduk lanjut usia

wanita pada umumnya lebih banyak dibanding pria. Hal ini dapat dilihat dari

persentase pria dan wanita serta rasio jenis kelamin dari penduduk lanjut usia pria dan

wanita. Menurut data Pusat statistik, jumlah lansia pada tahun 2010 meningkat secara

signifikan sebesar 11,4 % atau sebanyak 28,8 juta jiwa pada tahun 2020. Tahun 2025

diperkirakan lansia wanita memiliki persentase sebanyak 13,8% dan pria 11,6%. Dan

pada tahun 2050 nanti akan menjadi 23,1% untuk lansia wanita, sedangkan lansia pria

menjadi 20,0%.

Pada beberapa sistem, seperti sistem saraf, sistem musculoskeletal dan

jantung, sel pada jaringan dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika sel

tersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut berisiko

mengalami proses penuaan dan mempunyai kemampuan yang sedikit atau tidak sama

sekali untuk tumbuh dan memperbaiki diri. Ternyata sepanjang kehidupan ini, sel

pada sistem di tubuh kita cenderung mengalami kerusakan dan akhirnya sel akan

mati, dengan konsekuensi yang buruk karena sel tidak dapat diganti (Azizah, 2011).

Berdasarkan pernyataan teori seluler tersebut dengan terjadinya proses penuaan pada

lansia maka akan banyak perubahan-perubahan yang dialami oleh lansia, dan jika

lansia tersebut tidak dapat beradaptasi dengan baik dalam mengatasi

perubahan-perubahan yang dialaminya maka dapat timbul berbagai masalah. Salah satu masalah

(3)

3

seperti aterosklerosis, hipertensi, gagal jantung kongestif, penyakit jantung koroner,

dan sebagainya.

Menurut Hans Peter Wolff (2007), penyakit di kehidupan modern yang

penyebarannya paling luas adalah tekanan darah tinggi. Sekitar 20% dari semua orang

dewasa menderita tekanan darah tinggi dan menurut statistik angka ini terus

meningkat. Sekitar 40% dari semua kematian di bawah usia 65 tahun adalah akibat

tekanan darah tinggi. Dan sekitar 40% dari semua orang yang pensiun dini adalah

akibat penyakit-penyakit kardiovaskular, di mana tekanan darah tinggi sering menjadi

penyebabnya.

Darmojo et al (2004), dalam Azizah (2011) menyatakan bahwa menurut

WHO-community study of the elderly, Central Java 1990 sebanyak 15,2% lansia menderita

hipertensi dan CVD. Jumlah tersebut menjadi urutan penyakit tertinggi kedua setelah

artritis/reumatisme. Dalam penelitian lain yang diadakan oleh Household Survey on

Health, Dept. of Health menunjukkan bahwa penyakit tertinggi pertama yang banyak

diderita oleh lansia yang berusia lebih dari 55 tahun adalah penyakit kardiovaskular

sebanyak 15,7% per 100 pasien. Selain itu berdasarkan distribusi responden menurut

jenis penyakit berdasar pemberitahuan dokter/petugas kesehatan menurut jenis

kelamin pada tahun 1998, penyakit darah tinggi (hipertensi) memiliki persentase

33,1%, dengan penderita wanita sebanyak 33,7% dan penderita pria sebanyak 31,7%.

Jumlah ini menempati kembali urutan kedua setelah penyakit reumatik. (Azizah,

2011).

Hipertensi yang dialami oleh lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan

dapat pula menimbulkan berbagai masalah. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan

(4)

4

didukung pula dengan adanya faktor-faktor psikologis seperti tipe kepribadian lansia,

faktor pendidikan, serta faktor dukungan keluarga. Makanan – makanan yang kurang

sehat dengan kadar kolesterol dan lemak yang tinggi dapat berpengaruh buruk pada

pembuluh darah, sehingga dapat timbul hipertensi. Faktor keturunan keluarga

menjadi faktor yang tidak dapat diubah dalam terjadinya hipertensi, gaya hidup tidak

sehat seperti merokok, kurang olah raga juga dapat berpengaruh terhadap terjadinya

hipertensi. Stres dan pekerjaan yang menimbulkan terjadinya stress dapat

meningkatkan tekanan darah seseorang dan jika hal ini terjadi secara terus menerus

akan berakibat timbulnya hipertensi yang kronis.

Sedangkan dampak yang dapat timbul akibat hipertensi yang diderita lansia

antara lain semakin bertambahnya derajat hipertensi sehingga dapat mengakibatkan

terjadinya stroke yang berpotensi menyebabkan kecacatan pada lansia. Kecacatan

pada lansia ini berakibat meningkatnya ketergantungan lansia dalam pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari. Kehidupan sehari-sehari di rumah menjadi perhatian

karena mempengaruhi psikologis lansia yang akan menyebabkan terjadinya hipertensi.

Seperti pada lansia wanita di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi

Kabupaten Mojokerto mempunyai karakter dan tingkah laku yang berbeda-beda. Ada

sebagian lansia yang hanya menyendiri di kamar, dan ada sebagian lansia yang

memilih untuk berkumpul dengan orang – orang di sekitarnya. Hal ini di buktikan

ketika di lakukan studi pendahuluan terhadap 10 orang lansia wanita di Dusun

Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto 4 dari 10

orang lansia cenderung lebih pendiam dan 6 dari 10 orang lansia cenderung lebih

terbuka lebih bersosialisasi dengan lingkungan. Pola tingkah laku tersebut termasuk

(5)

5

Curl Gustav Jung, ahli psikologi, mengemukakan dua ciri kepribadian utama

yang dikenal istilah tipe kepribadian tertutup (introvert) dan tipe kepribadian terbuka

(ekstrovert). Tipe tersebut berpengaruh terhadap pola interaksinya. Tipe kepribadian

tertutup lebih mengutamakan pikiran, perasaan, cita - citanya sendiri yang menjadi

sumber dan minatnya. Lebih suka merenung dan merencanakan sehingga sering

tampak menyendiri, tingkah lakunya lamban dan ragu-ragu (Sabri,2001). Tipe

kepribadian ini tidak suka dengan pola kehidupan yang melibatkan orang banyak

sehingga tidak bisa memuaskan perasaannya jika mereka sangat akrab dengan orang

lain. Sebaliknya, tipe kepribadian terbuka lebih berorientasi ke dunia luar. Mempunyai

prinsip yang praktis, cepat bertindak dan cepat mengambil keputusan. Tipe

kepribadian ini lebih suka turut serta aktif di tengah orang-orang sehingga mudah

menyesuaikan diri dan biasanya disenangi lingkungannya (Iskandar,2004).

Kepribadian oleh Eysenck di bedakan menjadi 2 tipe kepribadian, yaitu tipe

kepribadian terbuka (ekstrovert) dan tipe kepribadian tertutup (introvert). 2 tipe

kepribadian tersebut untuk menyatakan adanya perbedaan dalam reaksi - reaksi

terhadap lingkungan sosial dan tingkah laku sosial. Tipe kepribadian terbuka adalah

individu yang senang bersosialisasi, sangat suka dengan pesta, memiliki banyak

teman, membutuhkan kegembiraan, berperilaku tanpa di pikirkan terlebih dahulu dan

kurang menuruti kata hati. Sedangkan orang – orang tipe kepribadian tertutup lebih

cenderung pendiam, introspeksi, bersikap hati – hati, termenung, keputusan yang

berdasarkan kata hati. Tipe kepribadian tertutup (introvert) adalah suatu orientasi ke

dalam diri sendiri. Orang yang mempunyai kepribadian tertutup lebih cenderung

menarik diri dari kontak sosial. Menurut Jung dalam Naisaban, perilaku kepribadian

(6)

6

terlibat dengan dunia luar, tidak senang berada di tengah kerumunan banyak orang

(Naisaban, 2003).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

 Apakah ada hubungan tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi pada lansia

di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto?

1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi pada lansia

di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tipe kepribadian lansia di Dusun Kembangan Desa

Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.

b. Mengidentifikasi tingkat hipertensi pada lansia di Dusun Kembangan

Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.

c. Menganalisis hubungan tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi

pada lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan

Kemlagi Kabupaten Mojokerto

1.4.Manfaat Peneitian 1.4.1. Bagi lansia

(7)

7

1.4.2. Bagi petugas kesehatan

Sebagai wacana dan menambah pengetahuan petugas kesehatan tentang tipe

kepribadian dengan tingkat hipertensi pada lansia.

1.4.3. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan menjadi sumber data untuk melakukan

penelitian lebih lanjut.

1.5 Batasan istilah penegasan

1.5.1. Lansia

Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan

suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan YME. Semua orang akan mengalami

proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Di

masa ini seorang akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial secara

bertahap (Azizah, 2011).

Menurut Surini dan Utomo (2003) dalam Azizah (2011), lanjut usia bukan

suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang

akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk

beradaptasi dengan stres lingkungan. Sedangkan menurut Stanley and Beare (2007),

mendefinisikan lansia berdasarkan karakteristik sosial masyarakat yang menganggap

bahwa orang telah tua jika menunjukkan ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan

(8)

8

1.5.2. Tipe kepribadian terbuka (ekstrovert) dan tipe kepribadian tertutup (introvert)

Profesor C.G Jung membedakan dua tipe kepribadian, bergantung pada

sikapnya terhadap dunia luar dan dunia batiniah sendiri yaitu tipe kepribadian terbuka

(ekstrovert), tipe kepribadian tertutup (introvert) (Sunaryo, 2004). Menurut Jung tipe

kepribadian terbuka (ekstrovert) berarti minat yang terarah keluar (termasuk dunia

manusia), sedang tipe kepribadian tertutup (introvert) menunjukkan bahwa minat dan

nilai terutama dari dirinya ; pikiran perasaan, cita-citanya sendiri yang menjadi sumber

dan minat-minat dan nilai-nilainya (Sunaryo, 2004).

1.5.3. Hipertensi

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit tekanan darah tinggi

adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di

atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan angka kematian

(Dalimartha et al, 2008). Widjaja (2009) juga mendefinisikan hipertensi atau penyakit

darah tinggi sebagai kondisi medis saat tekanan darah dalam arteri yang meningkat

hingga melebihi batas normal. Tekanan darah yang di ukuran di tunjukkan dengan

menggunakan angka, misalnya 120/80mmHg. Nilai 120 disebut dengan tekanan

darah sistolik yaitu tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi.

Sedangkan nilai 80 di sebut dengan tekanan darah diastolik yaitu tekanan darah pada

saat relaksasi.

1.6 Keaslian penelitian

1. Pada penelitian, Yosefin Ratnaningtyas (2011) Hubungan Kepribadian Tipe D Dengan Kejadian Hipertensi di RSUD Prof. DR. Margono Soekardjo. Metode

(9)

9

Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Perbedaan penelitian

dari variabel independen yang digunakan, pada penelitian ini digunakan tipe

kepribadian tertutup (Introvert) dan tipe kepribadian terbuka (Ekstrovert). Dan

tempat penelitiannya dilakukan di Kabupaten Mojokerto. Sedangkan penelitian

diatas menggunakan variabel independen tipe kepribadian tipe D dan penelitian

dilakukan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

2. Pada penelitian, Yunita Kumala Indah (2014) Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Minyak Zaitun Extra Virgin Pada

Penderita Hipertensi di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Teknik sampling yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling.

Perbedaan penelitian dari variabel independen yang digunakan, pada penelitian

ini digunakan tipe kepribadian. Dan tempat penelitiannya dilakukan di

Kabupaten Mojokerto. Sedangkan penelitian diatas menggunakan variabel

independen pemberian minyak zaitun extra virgin. Dan penelitian di lakukan di

(10)

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT

HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KEMBANGAN

DESA MOJOJAJAR KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN

MOJOKERTO

SKRIPSI

Oleh : FIRDA AZIZA NIM. 09060112

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(11)

i

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT

HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KEMBANGAN DESA

MOJOJAJAR KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN

MOJOKERTO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh : FIRDA AZIZA

NIM. 09060112

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(12)
(13)
(14)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Firda Aziza

NIM : 09060112

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

JudulSkripsi : Hubungan tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi pada

lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan

Kemlagi Kabupaten Mojokerto

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil

karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 15 Mei 2015 Yang membuat pernyataan,

(15)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

rahmat, hidayah serta kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

“Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lansia Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto” tepat pada waktunya sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan (S.Kep) dalam rangka menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Selesainya penulisan Skripsi ini adalah berkat bantuan dan dukungan, bimbingan

serta arahan berbagai pihak hingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan setulus hati kepada:

1. Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep Ns. M.Kep Sp Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep.,selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Moch. Agus Krisno B, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan motivasi dalam menyusun skripsi ini.

4. Sunardi, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini

5. Teristimewa untuk kedua orangtuaku dan saudara-saudaraku yang senantiasa

kuhormati dalam setiap kehidupanku, yang selalu siap membantu dan

memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan baik moril maupun materil yang

tak terhingga kepada ku. semoga Allah memberikan kalian kebahagiaan di dunia

(16)

vi

6. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

7. Bapak Saroni selaku Kepala Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto yang telah memberikan ijin untuk melakukan studi pendahuluan dan

penelitian.

8. Ibu Kuseni selaku Kepala Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi

Kabupaten Mojokerto yang telah memberikan ijin untuk melakukan studi

pendahuluan dan penelitian.

9. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK angkatan 2009 yang turut serta

membantu dan memberikan dukungan.

10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang

bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini

bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan

kesehatan masyarakat.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, 15 Mei 2015

(17)

vii

Relationship Between Personality Type And Hypertension Level On The Men in Kembangan Hamlet, Mojojajar Village, Kemlagi District, Mojokerto Regency

Firda Aziza1, DR. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes 2, Sunardi., S.Kep.,Ns.,M.Kep3

ABSTRACT

Background: Hypertension experience by older people can be caused by various factors. One of which is psychological factors such as personality types elderly, which can cause hypertension. The elderly using their stress coping so as to increase a person’s blood pressure if this occurs continuously will cause a chronic hypertension.

Research Methodology: The study design is observational analytic. The study was conducted in January 2015 in Kembangan Hamlet, Mojojajar Village, Kemlagi District, Mojokerto Regency. Research subjects were 48 elderly. This research using purposive sampling. Results were analyzed using a computerized system with Chi Square.

Result of the Research: The results showed that the image of the personality type of the elderly in the village of Kembangan sub-district Mojojajar Mojokerto which gained as much as 53.6% of the total respondents have introverted personality types, 43.7% of the total respondents have introverted personality types. The level of hypertension in the elderly in the village of Kembangan sub-district Mojojajar Mojokerto regency of 27.1% of the total respondents had mild hypertension levels, amounting to 41.7% of total respondents have moderate hypertension level and amounted to 31.3% of total respondents have a level severe hypertension.

Conclussion: There is a correlation between personality type and hypertension level on the old men in Kembangan Hamlet, Mojojajar Village, Kemlagi District, Mojokerto Regency

Keywords: Personality Type, Hypertension Level

1. University Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

2. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

(18)

viii

Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

Firda Aziza1, DR. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes 2, Sunardi., S.Kep.,Ns.,M.Kep3

ABSTRAK

Latar Belakang : Hipertensi yang dialami oleh lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya yaitu faktor psikologis seperti tipe kepribadian lansia, yang dapat menyebabkan timbulnya hipertensi. Para lansia menggunakan koping stress mereka sehingga dapat meningkatkan tekanan darah seseorang dan jika hal ini terjadi secara terus menerus akan berakibat timbulnya hipertensi yang kronis.

Metode Penelitian : Desain penelitian yang di gunakan adalah Observational-Analitik. Penelitian di lakukan pada bulan Februari 2015 di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. Subjek penelitian sebanyak 48 lansia. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan sistem komputerisasi dengan uji Chi Square.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tipe kepribadian pada lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto yaitu didapatkan sebanyak sebesar 53,6% dari total responden memiliki tipe kepribadian introvert, sebesar 43,7% dari total responden memiliki tipe kepribadian introvert. Gambaran tingkat hipertensi pada lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto sebesar 27,1% dari total responden memiliki tingkat hipertensi ringan, sebesar 41,7% dari total responden memiliki tingkat hipertensi sedang dan sebesar 31,3% dari total responden memiliki tingkat hipertensi berat.

Kesimpulan: Ada hubungan antara tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi pada lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto

Kata Kunci: Tipe Kepribadian, Tingkat Hipertensi

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

(19)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan penelitian ... 6

1.3.1 TujuanUmum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Lansia ... 6

1.4.2 Bagi Petugas Kesehatan ... 7

1.4.3 Bagi Peneliti ... 7

1.5 Batasan Istilah Penegasan ... 7

1.6 Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Lansia ... 10

2.1.1 Definisi Lansia ... 10

2.1.2 Batasan Lanjut Usia ... 10

2.1.3 Teori – Teori Proses Menua ... 11

2.1.4 Perubahan – Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia ... 16

2.2 Konsep Hipertensi ... 21

2.2.1 Definisi Hipertensi ... 21

2.2.2 Patofisiologi Hipertensi ... 23

2.2.3 Hipertensi Pada Lansia ... 24

2.2.4 Jenis – Jenis Hipertensi Pada Lansia ... 25

2.2.5 Penyebab Hipertensi ... 25

2.2.6 Faktor Risiko Hipertensi ... 26

2.2.7 Tanda Dan Gejala Hipertensi ... 30

2.2.8 Komplikasi Dan Penyakit Penyerta Hipertensi ... 30

(20)

x

2.3.1 Definisi Kepribadian ... 32

2.3.2 Tipe Kepribadian ... 32

BAB III KERANGKA KONSEP ... 36

3.1 Kerangka Konseptual ... 36

3.2 Hipotesis Penelitian ... 38

BAB IV METODE PENELITIAN ... 39

4.1 Desain Penelitian ... 39

4.2 Populasi, Sampling, dan Sampel ... 39

4.3.1 Populasi penelitian ... 39

4.3.2 Teknik Sampling ... 39

4.3.3 Sampel Penelitian ... 40

4.3 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ... 40

4.3.1 Identifikasi Variabel ... 40

4.3.2 Definisi Operasional ... 41

4.4 Prosedur Penelitian ... 42

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45

4.6 Prosedur Pengumpulan Data ... 45

4.6.1 Kuesioner Atau Angket ... 45

4.6.2 Observasi ... 45

4.6.3 Langkah – Langkah Pengumpulan Data ... 45

4.7 Instrumen Penelitian ... 47

4.7.1 Instrumen Tipe Kepribadian... 48

4.7.2 Instrumen Tingkat Hipertensi ... 49

4.8 Pengolahan Data ... 49

4.9 Analisa Data ... 50

4.10 Etika Penelitian ... 52

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 53

5.1 Karakteristik Responden ... 53

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Lansia Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 53

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 54

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 55

5.2 Gambaran Tipe Kepribadian Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 55

(21)

xi

5.4 Uji Chi Square ... 58

BAB VI PEMBAHASAN ... 59

6.1 Gambaran Tipe Kepribadian ... 59

6.2 Gambaran Tingkat Hipertensi ... 61

6.3 Hasil Analisis Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lasia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 62

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 65

6.5 Implikasi Keperawatan ... 66

BAB VII PENUTUP ... 67

7.1 Kesimpulan... 67

7.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(22)

xii

DAFTAR GAMBAR

2.2.2. Patofisiologi Hipertensi... 23 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat

Hipertensi Pada Lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar

(23)

xiii

DAFTAR TABEL

2.1 Klasifikasi Hipertensi ... 22 4.3.2 Definisi Variabel Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat

Hipertensi Pada Lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar

Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto 41

4.8 Kisi – Kisi Kuesioner Tipe Kepribadian ... 49 5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Lansia di Dusun

Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto ... 54 5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun

Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto ... 54 5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan di Dusun

Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto ... 55 5.2 Distribusi Responden Tipe Kepribadian Lansia di Dusun

Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto ... 56 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Hipertensi di Dusun

Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten

Mojokerto ... 56 5.4 Tabel Cross Tabulasi Hubungan Tipe Kepribadian Dengan

Tingkat Hipertensi di Dusun Kembangan Desa Mojojajar

[image:23.612.140.524.108.569.2]
(24)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 72

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 73

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Tipe Kepribadian Lansia ... 74

Lampiran 4 Lembar Observasi Tekanan Darah ... 78

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 79

Lampiran 6 Hasil Uji Chi Square ... 84

Lampiran 7 Tabel Perhitungan Data Responden ... 90

Lampiran 8 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 92

Lampiran 9 Surat Telah Melakukan Penelitian ... 93

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 94

Lampiran 11 Lembar Konsultasi ... 96

Lampiran 12 Angket Persetujuan ... 99

(25)

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bandiyah, Siti. 2009. LanjutUsia dan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta: Nuha Medika.

Baradero, Mary, dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta: EGC.

Beavers, D.G. 2008. Bimbingan Dokter pada Tekanan Darah. Jakarta: Dian Rakyat.

Brunner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Volume 1. Jakarta: EGC

. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Volume 2. Jakarta: EGC.

Dalimartha, Setiawan, dkk. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+.

Darmojo, R. Boedhi dan H. Hadi Martono. 2004. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga.

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan KesehatanMasyarakat. Jakarta: EGC.

Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.

Friedman, Marilyn M, Vicky R. Bowden dan Elaine G. Jones. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik Edisi 5. Jakarta: EGC.

Gunawan, Sulistia Gan. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.

Hardianto, Sukmawan. 2010. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian Lansia dalam Aktivitas Sehari-Hari di Desa Blaban Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan. Skripsi, STIKES Bina Sehat PPNI, Mojokerto.

Hart, Julian Tudor, dkk. 2009. Tanya Jawab Seputar Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Arcan.

Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan Edisi 17. Jakarta: EGC.

Kowalski, Robert E. 2010. Terapi Hipertensi Program 8 Minggu. Bandung: Qanita.

(26)

70

Niven, Neil. 2000. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan lain. Jakarta: EGC.

Noorkasiani dan S Tamher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik Volume 1. Jakarta: EGC.

Rahayu, Sarahevi. (2009). Hubungan antara Pengetahuan Keluarga dengan Dukungan Keluarga dalam Perawatan Diabetes Melitus di Desa Pamongan Kecamatan Guntur Kabupaten Demak (Internet) 23 November 2009. Available from:

(http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=935) (Accessed 27 Desember

2011)

Rubenstein, David, dkk. 2007. Lecture Notes Kedokteran Klinis. Jakarta: Erlangga.

Santoso, Djoko. 2010. Membonsai Hipertensi. Surabaya: Jaring Pena.

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stanhope, Marcia dan Jeanette Lancaster. 1997. Perawatan Kesehatan Masyarakat suatu Proses dan Praktik untuk Peningkatan Kesehatan. Bandung: YIA PKP.

Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.

Sudoyo, Aru W., dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperwatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Wolff, Hanns Peter. 2007. Your Health Guide Hipertensi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Ratnaningtyas, Y. 2011. Kepribadian Tipe D dan Hipertensi. Purwokerto : Mandala Of Health. Volume 5, Nomor 2.

Susilo, Novita A. 2013. Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Kejadian Hipertensi di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Sayidiman Magetan 2 Desember 2013 available from :

http://hdl.handle.net/123456789/2111

(Accessed 6 Oktober 2014, 8:28 AM)

(27)

71

Suryabrata, S. 1990. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali.

Ulfiana, E. 2005. Hubungan Tipe Kepribadian (Ekstrovert dan Introvert) dengan Tingkat Kepuasan Interaksi Lansia di Panti wherda Hargo Dedali Surabaya 14 Februari 2005

Kifudyartanta. 2012. Psikologi Kepribadian (Paradigma Filosofis, Tipologis, Psikodinamik dan Organismik-Holistik). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tommy Y.S, Suyasa F, dkk. 2005. Perbedaan Mina Dalam Penggunaan Fungsi Internet Berdasarkan Tipe Kepribadian. Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 2, Desember 2005

Available from : dosenpsikologi@yahoo.com (Accessed 18 November 2013, 6:12 PM)

Friedman S.H, Schustack W.M. 2006. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern jilid 1. Surabaya : Erlangga

Gambar

Tabel Cross Tabulasi Hubungan Tipe Kepribadian Dengan

Referensi

Dokumen terkait

Prevalensi Hipertensi dan Faktor Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kecamatan Johar Baru Jakarta

Terbukti dari faktor yang mempengaruhi hipertensi yang salah satuya terdapat tipe kepribadian, dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anis Prabowo walaupun

1) Sebagian besar lansia di Dusun Jimus Desa Pule Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan mempunyai dukungan keluarga cukup. 2) Sebagian besar lansia di Dusun Jimus Desa Pule

Keterkaitan antara hubungan tipe kepribadian dengan tingkat aktivitas fisik pada lansia seperti yang tampak pada tabel 5.8 sesuai hasil uji Chi-Square didapatkan nilai ρ

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 8-14 Mei 2015 di Dusun Tambakrejo Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto menunjukkan bahwa responden yang

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet hipertensi pada lansia di Dusun Mojongapit Desa Mojongapit

Maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara lama menderita hipertensi dengan kejadian demensia pada lansia di Dusun Pajaran, Desa Peterongan,

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 8-14 Mei 2015 di Dusun Tambakrejo Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto menunjukkan bahwa responden yang