1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara
tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya
menjadi tua. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Di masa ini seseorang mengalami
kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Lansia merupakan kelompok
penduduk yang rentan masalah baik ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan psikologi
(Partini,2004). WHO menggolongkan lanjut usia menjadi 4 golongan yaitu usia
pertengahan (middle age) antara usia 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia antara
60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) di atas 90
tahun.
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah
mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi,
perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di
bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah
penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat. Saat
ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia
rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar
2
Indonesia jumlah penduduk 147,3 juta. Dari angka tersebut 16,3 juta orang (11%)
orang yang berusia 50 tahun ke atas, dan ±6,3 juta orang (4,3%) berusia 60 tahun ke
atas. Dari 6,3 juta orang terdapat 822.831 (13,06%) orang yang tergolong jompo,
yaitu para lanjut usia yang memerlukan bantuan khusus sesuai undang-undang bahkan
mereka harus dipelihara olah Negara (Nugroho, 2000).
Menurut Hardywinoto dan Setiabudhi (2005) jumlah penduduk lanjut usia
wanita pada umumnya lebih banyak dibanding pria. Hal ini dapat dilihat dari
persentase pria dan wanita serta rasio jenis kelamin dari penduduk lanjut usia pria dan
wanita. Menurut data Pusat statistik, jumlah lansia pada tahun 2010 meningkat secara
signifikan sebesar 11,4 % atau sebanyak 28,8 juta jiwa pada tahun 2020. Tahun 2025
diperkirakan lansia wanita memiliki persentase sebanyak 13,8% dan pria 11,6%. Dan
pada tahun 2050 nanti akan menjadi 23,1% untuk lansia wanita, sedangkan lansia pria
menjadi 20,0%.
Pada beberapa sistem, seperti sistem saraf, sistem musculoskeletal dan
jantung, sel pada jaringan dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika sel
tersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut berisiko
mengalami proses penuaan dan mempunyai kemampuan yang sedikit atau tidak sama
sekali untuk tumbuh dan memperbaiki diri. Ternyata sepanjang kehidupan ini, sel
pada sistem di tubuh kita cenderung mengalami kerusakan dan akhirnya sel akan
mati, dengan konsekuensi yang buruk karena sel tidak dapat diganti (Azizah, 2011).
Berdasarkan pernyataan teori seluler tersebut dengan terjadinya proses penuaan pada
lansia maka akan banyak perubahan-perubahan yang dialami oleh lansia, dan jika
lansia tersebut tidak dapat beradaptasi dengan baik dalam mengatasi
perubahan-perubahan yang dialaminya maka dapat timbul berbagai masalah. Salah satu masalah
3
seperti aterosklerosis, hipertensi, gagal jantung kongestif, penyakit jantung koroner,
dan sebagainya.
Menurut Hans Peter Wolff (2007), penyakit di kehidupan modern yang
penyebarannya paling luas adalah tekanan darah tinggi. Sekitar 20% dari semua orang
dewasa menderita tekanan darah tinggi dan menurut statistik angka ini terus
meningkat. Sekitar 40% dari semua kematian di bawah usia 65 tahun adalah akibat
tekanan darah tinggi. Dan sekitar 40% dari semua orang yang pensiun dini adalah
akibat penyakit-penyakit kardiovaskular, di mana tekanan darah tinggi sering menjadi
penyebabnya.
Darmojo et al (2004), dalam Azizah (2011) menyatakan bahwa menurut
WHO-community study of the elderly, Central Java 1990 sebanyak 15,2% lansia menderita
hipertensi dan CVD. Jumlah tersebut menjadi urutan penyakit tertinggi kedua setelah
artritis/reumatisme. Dalam penelitian lain yang diadakan oleh Household Survey on
Health, Dept. of Health menunjukkan bahwa penyakit tertinggi pertama yang banyak
diderita oleh lansia yang berusia lebih dari 55 tahun adalah penyakit kardiovaskular
sebanyak 15,7% per 100 pasien. Selain itu berdasarkan distribusi responden menurut
jenis penyakit berdasar pemberitahuan dokter/petugas kesehatan menurut jenis
kelamin pada tahun 1998, penyakit darah tinggi (hipertensi) memiliki persentase
33,1%, dengan penderita wanita sebanyak 33,7% dan penderita pria sebanyak 31,7%.
Jumlah ini menempati kembali urutan kedua setelah penyakit reumatik. (Azizah,
2011).
Hipertensi yang dialami oleh lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan
dapat pula menimbulkan berbagai masalah. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan
4
didukung pula dengan adanya faktor-faktor psikologis seperti tipe kepribadian lansia,
faktor pendidikan, serta faktor dukungan keluarga. Makanan – makanan yang kurang
sehat dengan kadar kolesterol dan lemak yang tinggi dapat berpengaruh buruk pada
pembuluh darah, sehingga dapat timbul hipertensi. Faktor keturunan keluarga
menjadi faktor yang tidak dapat diubah dalam terjadinya hipertensi, gaya hidup tidak
sehat seperti merokok, kurang olah raga juga dapat berpengaruh terhadap terjadinya
hipertensi. Stres dan pekerjaan yang menimbulkan terjadinya stress dapat
meningkatkan tekanan darah seseorang dan jika hal ini terjadi secara terus menerus
akan berakibat timbulnya hipertensi yang kronis.
Sedangkan dampak yang dapat timbul akibat hipertensi yang diderita lansia
antara lain semakin bertambahnya derajat hipertensi sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya stroke yang berpotensi menyebabkan kecacatan pada lansia. Kecacatan
pada lansia ini berakibat meningkatnya ketergantungan lansia dalam pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari. Kehidupan sehari-sehari di rumah menjadi perhatian
karena mempengaruhi psikologis lansia yang akan menyebabkan terjadinya hipertensi.
Seperti pada lansia wanita di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi
Kabupaten Mojokerto mempunyai karakter dan tingkah laku yang berbeda-beda. Ada
sebagian lansia yang hanya menyendiri di kamar, dan ada sebagian lansia yang
memilih untuk berkumpul dengan orang – orang di sekitarnya. Hal ini di buktikan
ketika di lakukan studi pendahuluan terhadap 10 orang lansia wanita di Dusun
Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto 4 dari 10
orang lansia cenderung lebih pendiam dan 6 dari 10 orang lansia cenderung lebih
terbuka lebih bersosialisasi dengan lingkungan. Pola tingkah laku tersebut termasuk
5
Curl Gustav Jung, ahli psikologi, mengemukakan dua ciri kepribadian utama
yang dikenal istilah tipe kepribadian tertutup (introvert) dan tipe kepribadian terbuka
(ekstrovert). Tipe tersebut berpengaruh terhadap pola interaksinya. Tipe kepribadian
tertutup lebih mengutamakan pikiran, perasaan, cita - citanya sendiri yang menjadi
sumber dan minatnya. Lebih suka merenung dan merencanakan sehingga sering
tampak menyendiri, tingkah lakunya lamban dan ragu-ragu (Sabri,2001). Tipe
kepribadian ini tidak suka dengan pola kehidupan yang melibatkan orang banyak
sehingga tidak bisa memuaskan perasaannya jika mereka sangat akrab dengan orang
lain. Sebaliknya, tipe kepribadian terbuka lebih berorientasi ke dunia luar. Mempunyai
prinsip yang praktis, cepat bertindak dan cepat mengambil keputusan. Tipe
kepribadian ini lebih suka turut serta aktif di tengah orang-orang sehingga mudah
menyesuaikan diri dan biasanya disenangi lingkungannya (Iskandar,2004).
Kepribadian oleh Eysenck di bedakan menjadi 2 tipe kepribadian, yaitu tipe
kepribadian terbuka (ekstrovert) dan tipe kepribadian tertutup (introvert). 2 tipe
kepribadian tersebut untuk menyatakan adanya perbedaan dalam reaksi - reaksi
terhadap lingkungan sosial dan tingkah laku sosial. Tipe kepribadian terbuka adalah
individu yang senang bersosialisasi, sangat suka dengan pesta, memiliki banyak
teman, membutuhkan kegembiraan, berperilaku tanpa di pikirkan terlebih dahulu dan
kurang menuruti kata hati. Sedangkan orang – orang tipe kepribadian tertutup lebih
cenderung pendiam, introspeksi, bersikap hati – hati, termenung, keputusan yang
berdasarkan kata hati. Tipe kepribadian tertutup (introvert) adalah suatu orientasi ke
dalam diri sendiri. Orang yang mempunyai kepribadian tertutup lebih cenderung
menarik diri dari kontak sosial. Menurut Jung dalam Naisaban, perilaku kepribadian
6
terlibat dengan dunia luar, tidak senang berada di tengah kerumunan banyak orang
(Naisaban, 2003).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
Apakah ada hubungan tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi pada lansia
di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten
Mojokerto?
1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi pada lansia
di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tipe kepribadian lansia di Dusun Kembangan Desa
Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
b. Mengidentifikasi tingkat hipertensi pada lansia di Dusun Kembangan
Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
c. Menganalisis hubungan tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi
pada lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan
Kemlagi Kabupaten Mojokerto
1.4.Manfaat Peneitian 1.4.1. Bagi lansia
7
1.4.2. Bagi petugas kesehatan
Sebagai wacana dan menambah pengetahuan petugas kesehatan tentang tipe
kepribadian dengan tingkat hipertensi pada lansia.
1.4.3. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan menjadi sumber data untuk melakukan
penelitian lebih lanjut.
1.5 Batasan istilah penegasan
1.5.1. Lansia
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan
suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan YME. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Di
masa ini seorang akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial secara
bertahap (Azizah, 2011).
Menurut Surini dan Utomo (2003) dalam Azizah (2011), lanjut usia bukan
suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stres lingkungan. Sedangkan menurut Stanley and Beare (2007),
mendefinisikan lansia berdasarkan karakteristik sosial masyarakat yang menganggap
bahwa orang telah tua jika menunjukkan ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan
8
1.5.2. Tipe kepribadian terbuka (ekstrovert) dan tipe kepribadian tertutup (introvert)
Profesor C.G Jung membedakan dua tipe kepribadian, bergantung pada
sikapnya terhadap dunia luar dan dunia batiniah sendiri yaitu tipe kepribadian terbuka
(ekstrovert), tipe kepribadian tertutup (introvert) (Sunaryo, 2004). Menurut Jung tipe
kepribadian terbuka (ekstrovert) berarti minat yang terarah keluar (termasuk dunia
manusia), sedang tipe kepribadian tertutup (introvert) menunjukkan bahwa minat dan
nilai terutama dari dirinya ; pikiran perasaan, cita-citanya sendiri yang menjadi sumber
dan minat-minat dan nilai-nilainya (Sunaryo, 2004).
1.5.3. Hipertensi
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit tekanan darah tinggi
adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di
atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan angka kematian
(Dalimartha et al, 2008). Widjaja (2009) juga mendefinisikan hipertensi atau penyakit
darah tinggi sebagai kondisi medis saat tekanan darah dalam arteri yang meningkat
hingga melebihi batas normal. Tekanan darah yang di ukuran di tunjukkan dengan
menggunakan angka, misalnya 120/80mmHg. Nilai 120 disebut dengan tekanan
darah sistolik yaitu tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi.
Sedangkan nilai 80 di sebut dengan tekanan darah diastolik yaitu tekanan darah pada
saat relaksasi.
1.6 Keaslian penelitian
1. Pada penelitian, Yosefin Ratnaningtyas (2011) Hubungan Kepribadian Tipe D Dengan Kejadian Hipertensi di RSUD Prof. DR. Margono Soekardjo. Metode
9
Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Perbedaan penelitian
dari variabel independen yang digunakan, pada penelitian ini digunakan tipe
kepribadian tertutup (Introvert) dan tipe kepribadian terbuka (Ekstrovert). Dan
tempat penelitiannya dilakukan di Kabupaten Mojokerto. Sedangkan penelitian
diatas menggunakan variabel independen tipe kepribadian tipe D dan penelitian
dilakukan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
2. Pada penelitian, Yunita Kumala Indah (2014) Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Minyak Zaitun Extra Virgin Pada
Penderita Hipertensi di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Teknik sampling yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling.
Perbedaan penelitian dari variabel independen yang digunakan, pada penelitian
ini digunakan tipe kepribadian. Dan tempat penelitiannya dilakukan di
Kabupaten Mojokerto. Sedangkan penelitian diatas menggunakan variabel
independen pemberian minyak zaitun extra virgin. Dan penelitian di lakukan di
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT
HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KEMBANGAN
DESA MOJOJAJAR KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN
MOJOKERTO
SKRIPSI
Oleh : FIRDA AZIZA NIM. 09060112
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT
HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KEMBANGAN DESA
MOJOJAJAR KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN
MOJOKERTO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh : FIRDA AZIZA
NIM. 09060112
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Firda Aziza
NIM : 09060112
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
JudulSkripsi : Hubungan tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi pada
lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan
Kemlagi Kabupaten Mojokerto
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, 15 Mei 2015 Yang membuat pernyataan,
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah serta kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lansia Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto” tepat pada waktunya sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep) dalam rangka menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Selesainya penulisan Skripsi ini adalah berkat bantuan dan dukungan, bimbingan
serta arahan berbagai pihak hingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan setulus hati kepada:
1. Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep Ns. M.Kep Sp Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep.,selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dr. Moch. Agus Krisno B, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan motivasi dalam menyusun skripsi ini.
4. Sunardi, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini
5. Teristimewa untuk kedua orangtuaku dan saudara-saudaraku yang senantiasa
kuhormati dalam setiap kehidupanku, yang selalu siap membantu dan
memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan baik moril maupun materil yang
tak terhingga kepada ku. semoga Allah memberikan kalian kebahagiaan di dunia
vi
6. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
7. Bapak Saroni selaku Kepala Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten
Mojokerto yang telah memberikan ijin untuk melakukan studi pendahuluan dan
penelitian.
8. Ibu Kuseni selaku Kepala Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi
Kabupaten Mojokerto yang telah memberikan ijin untuk melakukan studi
pendahuluan dan penelitian.
9. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK angkatan 2009 yang turut serta
membantu dan memberikan dukungan.
10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini
bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan
kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 15 Mei 2015
vii
Relationship Between Personality Type And Hypertension Level On The Men in Kembangan Hamlet, Mojojajar Village, Kemlagi District, Mojokerto Regency
Firda Aziza1, DR. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes 2, Sunardi., S.Kep.,Ns.,M.Kep3
ABSTRACT
Background: Hypertension experience by older people can be caused by various factors. One of which is psychological factors such as personality types elderly, which can cause hypertension. The elderly using their stress coping so as to increase a person’s blood pressure if this occurs continuously will cause a chronic hypertension.
Research Methodology: The study design is observational analytic. The study was conducted in January 2015 in Kembangan Hamlet, Mojojajar Village, Kemlagi District, Mojokerto Regency. Research subjects were 48 elderly. This research using purposive sampling. Results were analyzed using a computerized system with Chi Square.
Result of the Research: The results showed that the image of the personality type of the elderly in the village of Kembangan sub-district Mojojajar Mojokerto which gained as much as 53.6% of the total respondents have introverted personality types, 43.7% of the total respondents have introverted personality types. The level of hypertension in the elderly in the village of Kembangan sub-district Mojojajar Mojokerto regency of 27.1% of the total respondents had mild hypertension levels, amounting to 41.7% of total respondents have moderate hypertension level and amounted to 31.3% of total respondents have a level severe hypertension.
Conclussion: There is a correlation between personality type and hypertension level on the old men in Kembangan Hamlet, Mojojajar Village, Kemlagi District, Mojokerto Regency
Keywords: Personality Type, Hypertension Level
1. University Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.
2. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.
viii
Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
Firda Aziza1, DR. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes 2, Sunardi., S.Kep.,Ns.,M.Kep3
ABSTRAK
Latar Belakang : Hipertensi yang dialami oleh lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya yaitu faktor psikologis seperti tipe kepribadian lansia, yang dapat menyebabkan timbulnya hipertensi. Para lansia menggunakan koping stress mereka sehingga dapat meningkatkan tekanan darah seseorang dan jika hal ini terjadi secara terus menerus akan berakibat timbulnya hipertensi yang kronis.
Metode Penelitian : Desain penelitian yang di gunakan adalah Observational-Analitik. Penelitian di lakukan pada bulan Februari 2015 di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto. Subjek penelitian sebanyak 48 lansia. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan sistem komputerisasi dengan uji Chi Square.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tipe kepribadian pada lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto yaitu didapatkan sebanyak sebesar 53,6% dari total responden memiliki tipe kepribadian introvert, sebesar 43,7% dari total responden memiliki tipe kepribadian introvert. Gambaran tingkat hipertensi pada lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto sebesar 27,1% dari total responden memiliki tingkat hipertensi ringan, sebesar 41,7% dari total responden memiliki tingkat hipertensi sedang dan sebesar 31,3% dari total responden memiliki tingkat hipertensi berat.
Kesimpulan: Ada hubungan antara tipe kepribadian dengan tingkat hipertensi pada lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
Kata Kunci: Tipe Kepribadian, Tingkat Hipertensi
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan penelitian ... 6
1.3.1 TujuanUmum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Bagi Lansia ... 6
1.4.2 Bagi Petugas Kesehatan ... 7
1.4.3 Bagi Peneliti ... 7
1.5 Batasan Istilah Penegasan ... 7
1.6 Keaslian Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Konsep Lansia ... 10
2.1.1 Definisi Lansia ... 10
2.1.2 Batasan Lanjut Usia ... 10
2.1.3 Teori – Teori Proses Menua ... 11
2.1.4 Perubahan – Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia ... 16
2.2 Konsep Hipertensi ... 21
2.2.1 Definisi Hipertensi ... 21
2.2.2 Patofisiologi Hipertensi ... 23
2.2.3 Hipertensi Pada Lansia ... 24
2.2.4 Jenis – Jenis Hipertensi Pada Lansia ... 25
2.2.5 Penyebab Hipertensi ... 25
2.2.6 Faktor Risiko Hipertensi ... 26
2.2.7 Tanda Dan Gejala Hipertensi ... 30
2.2.8 Komplikasi Dan Penyakit Penyerta Hipertensi ... 30
x
2.3.1 Definisi Kepribadian ... 32
2.3.2 Tipe Kepribadian ... 32
BAB III KERANGKA KONSEP ... 36
3.1 Kerangka Konseptual ... 36
3.2 Hipotesis Penelitian ... 38
BAB IV METODE PENELITIAN ... 39
4.1 Desain Penelitian ... 39
4.2 Populasi, Sampling, dan Sampel ... 39
4.3.1 Populasi penelitian ... 39
4.3.2 Teknik Sampling ... 39
4.3.3 Sampel Penelitian ... 40
4.3 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ... 40
4.3.1 Identifikasi Variabel ... 40
4.3.2 Definisi Operasional ... 41
4.4 Prosedur Penelitian ... 42
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45
4.6 Prosedur Pengumpulan Data ... 45
4.6.1 Kuesioner Atau Angket ... 45
4.6.2 Observasi ... 45
4.6.3 Langkah – Langkah Pengumpulan Data ... 45
4.7 Instrumen Penelitian ... 47
4.7.1 Instrumen Tipe Kepribadian... 48
4.7.2 Instrumen Tingkat Hipertensi ... 49
4.8 Pengolahan Data ... 49
4.9 Analisa Data ... 50
4.10 Etika Penelitian ... 52
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 53
5.1 Karakteristik Responden ... 53
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Lansia Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 53
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 54
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 55
5.2 Gambaran Tipe Kepribadian Di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 55
xi
5.4 Uji Chi Square ... 58
BAB VI PEMBAHASAN ... 59
6.1 Gambaran Tipe Kepribadian ... 59
6.2 Gambaran Tingkat Hipertensi ... 61
6.3 Hasil Analisis Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lasia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto ... 62
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 65
6.5 Implikasi Keperawatan ... 66
BAB VII PENUTUP ... 67
7.1 Kesimpulan... 67
7.2 Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
xii
DAFTAR GAMBAR
2.2.2. Patofisiologi Hipertensi... 23 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat
Hipertensi Pada Lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar
xiii
DAFTAR TABEL
2.1 Klasifikasi Hipertensi ... 22 4.3.2 Definisi Variabel Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Tingkat
Hipertensi Pada Lansia di Dusun Kembangan Desa Mojojajar
Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto 41
4.8 Kisi – Kisi Kuesioner Tipe Kepribadian ... 49 5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Lansia di Dusun
Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten
Mojokerto ... 54 5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun
Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten
Mojokerto ... 54 5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan di Dusun
Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten
Mojokerto ... 55 5.2 Distribusi Responden Tipe Kepribadian Lansia di Dusun
Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten
Mojokerto ... 56 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Hipertensi di Dusun
Kembangan Desa Mojojajar Kecamatan Kemlagi Kabupaten
Mojokerto ... 56 5.4 Tabel Cross Tabulasi Hubungan Tipe Kepribadian Dengan
Tingkat Hipertensi di Dusun Kembangan Desa Mojojajar
[image:23.612.140.524.108.569.2]xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 72
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 73
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Tipe Kepribadian Lansia ... 74
Lampiran 4 Lembar Observasi Tekanan Darah ... 78
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 79
Lampiran 6 Hasil Uji Chi Square ... 84
Lampiran 7 Tabel Perhitungan Data Responden ... 90
Lampiran 8 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 92
Lampiran 9 Surat Telah Melakukan Penelitian ... 93
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 94
Lampiran 11 Lembar Konsultasi ... 96
Lampiran 12 Angket Persetujuan ... 99
69
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bandiyah, Siti. 2009. LanjutUsia dan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta: Nuha Medika.
Baradero, Mary, dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta: EGC.
Beavers, D.G. 2008. Bimbingan Dokter pada Tekanan Darah. Jakarta: Dian Rakyat.
Brunner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Volume 1. Jakarta: EGC
. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Volume 2. Jakarta: EGC.
Dalimartha, Setiawan, dkk. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+.
Darmojo, R. Boedhi dan H. Hadi Martono. 2004. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan KesehatanMasyarakat. Jakarta: EGC.
Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.
Friedman, Marilyn M, Vicky R. Bowden dan Elaine G. Jones. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik Edisi 5. Jakarta: EGC.
Gunawan, Sulistia Gan. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.
Hardianto, Sukmawan. 2010. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian Lansia dalam Aktivitas Sehari-Hari di Desa Blaban Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan. Skripsi, STIKES Bina Sehat PPNI, Mojokerto.
Hart, Julian Tudor, dkk. 2009. Tanya Jawab Seputar Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Arcan.
Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan Edisi 17. Jakarta: EGC.
Kowalski, Robert E. 2010. Terapi Hipertensi Program 8 Minggu. Bandung: Qanita.
70
Niven, Neil. 2000. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan lain. Jakarta: EGC.
Noorkasiani dan S Tamher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik Volume 1. Jakarta: EGC.
Rahayu, Sarahevi. (2009). Hubungan antara Pengetahuan Keluarga dengan Dukungan Keluarga dalam Perawatan Diabetes Melitus di Desa Pamongan Kecamatan Guntur Kabupaten Demak (Internet) 23 November 2009. Available from:
(http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=935) (Accessed 27 Desember
2011)
Rubenstein, David, dkk. 2007. Lecture Notes Kedokteran Klinis. Jakarta: Erlangga.
Santoso, Djoko. 2010. Membonsai Hipertensi. Surabaya: Jaring Pena.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stanhope, Marcia dan Jeanette Lancaster. 1997. Perawatan Kesehatan Masyarakat suatu Proses dan Praktik untuk Peningkatan Kesehatan. Bandung: YIA PKP.
Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.
Sudoyo, Aru W., dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperwatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Wolff, Hanns Peter. 2007. Your Health Guide Hipertensi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Ratnaningtyas, Y. 2011. Kepribadian Tipe D dan Hipertensi. Purwokerto : Mandala Of Health. Volume 5, Nomor 2.
Susilo, Novita A. 2013. Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Kejadian Hipertensi di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Sayidiman Magetan 2 Desember 2013 available from :
http://hdl.handle.net/123456789/2111
(Accessed 6 Oktober 2014, 8:28 AM)
71
Suryabrata, S. 1990. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali.
Ulfiana, E. 2005. Hubungan Tipe Kepribadian (Ekstrovert dan Introvert) dengan Tingkat Kepuasan Interaksi Lansia di Panti wherda Hargo Dedali Surabaya 14 Februari 2005
Kifudyartanta. 2012. Psikologi Kepribadian (Paradigma Filosofis, Tipologis, Psikodinamik dan Organismik-Holistik). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Tommy Y.S, Suyasa F, dkk. 2005. Perbedaan Mina Dalam Penggunaan Fungsi Internet Berdasarkan Tipe Kepribadian. Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 2, Desember 2005
Available from : dosenpsikologi@yahoo.com (Accessed 18 November 2013, 6:12 PM)
Friedman S.H, Schustack W.M. 2006. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern jilid 1. Surabaya : Erlangga