i
PENGARUH MILIEU THERAPY TERHADAP TINGKAT
ADAPTASI PADA ANAK USIA PRE-SCHOOL YANG
MENJALANI HOSPITALISASI di RS. WAVA HUSADA
KEPANJEN
SKRIPSI
Oleh :
CRISTOPER HAMONANGAN PANJAITAN
NIM. 09060008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH MILIEU THERAPY TERHADAP TINGKAT ADAPTASI
PADA ANAK USIA PRE-SCHOOL YANG MENJALANI HOSPITALISASI
di RS. WAVA HUSADA KEPANJEN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
CRISTOPER HAMONANGAN PANJAITAN
NIM. 09060008
Skripsi Ini Telah Disetujui Tanggal 2 Agustus 2013
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini., S.Kep, Ns., M.Kep. NIP. UMM. 11205010419
Pembimbing II,
Ledy Martha A., S.Kep.Ns.M.Kes Pembimbing I,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MILIEU THERAPY TERHADAP TINGKAT ADAPTASI
PADA ANAK USIA PRE-SCHOOL YANG MENJALANI HOSPITALISASI
di RS. WAVA HUSADA KEPANJEN
SKRIPSI
Disusun Oleh :CRISTOPER HAMONANGAN PANJAITAN
NIM. 09060008
Diujikan
Tanggal 3 Agustus 2013
getahui
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat NIP. UMM. 11293110304
Penguji I,
Nurul Aini., S.Kep, Ns., M.Kep NIP. UMM.11205010419
Penguji II,
Ledy Martha A., S.Kep.Ns.M.Kes
Penguji III,
Prof.Dr.Ir Sujono., M.Kes NIP. UMM. 131877094
Penguji IV,
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Cristoper Hamonangan Panjaitan
NIM : 09060008
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Pengaruh Milieu Therapy Terhadap Tingkat Adaptasi Pada Anak Usia Preschool yang Menjalani Hospitalisasi di RS. Wava Husada Kepanjen.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 2 Agustus 2013 Yang Membuat Pernyataan
v
“TIDAK PERNAH TAKUT UNTUK KELUAR DARI ZONA NYAMAN
KARENA KESUKSESAN BUKAN HANYA MELALUI DOA TAPI RASA
SYUKUR DAN KERJA KERAS DALAM KEADAAN APAPUN”
vi
Persembahan
Saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa yang telah
membantu saya dalam perkuliahan higga penyelesaian tugas akhir ini,
saya yakin Tuhan itu tidak melihat bentuk manusianya tapi HATI
manusianya, sehingga Tuhan tidak henti-hentinya selalu memberikan arti
kebenaran dari sudut pandang yang tidak pernah terpikirkan oleh
manusia, mukjizat yang selalu dirasakan adalah bukti bahwa Dia tidak
pernah meninggalkan ciptaannya dalam segala perjalanan hidup. I believe
nothing is impossible with IXOYE.
Terimakasih juga kepada bapak dan mama yang tidak
pernah henti-hentinya memberikan suntikan motivasi dan
dukungan materiil, tidak ada yang bisa saya balaskan semua
perjuangan kalian selain mencoba untuk selalu membuat
bapak dan mama tetap tersenyum dan bahagia, karena
setiap tetes keringat dan air mata bapak dan mama adalah
emas yang tidak dapat dinilai dengan apapun didunia ini, You’re my greatest hero I LOVE YOU MOM , I LOVE YOU DAD!!!
Terimakasih buat Keluargaku Opung, Namboru, Amangboru, alm. Nenek
,Om, tante dan kakak yang sudah memberi motivasi dan arahan yang
sangat berguna sehingga saya menjadi seorang sarjana, dan tidak
bosan-bosannya abang mengingatkan buat adek-adekku yang tercinta icha dan
icon, sepupuku elsi, yogi dan billy untuk semangat dalam menjalani
hidup dan pendidikan kalian karena abang selalu berdoa agar kalian bisa
vii
mimpi itu karena ketika kalian ingin sesuatu yang luar biasa lakukan lah hal yang luar biasa dan positif” . My Parents is My GOLD.
Terimakasih buat Dosen pembibing saya Ibu Nurul Aini dan
Ibu Lady Martha yang sudah memberi arahan dan motivasi,
dibimbing oleh Ibu adalah sebuah pengalaman yang tak
ternilai dan tidak dapat terlupakan hanya ucapan
terimakasih yang dapat saya sampaikan, semoga kebaikan
ibu Nurul dan ibu lady dibalas oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa. “Focus and calm”
Terimakasih juga buat teman-teman PSIK angkatan 2009 khususnya
angkatan 2009 kelas A (Tidak bisa menuliskan nama kalian satu-satu
disini hehehehe) sudah membantu dan memotivasi dalam perkuliahan
maupun kegiatan “Terbaik dan terkonyol” kalian, dari semester pertama hingga saya mendapatkan gelar sarjana, suatu saat kita mungkin tidak
bisa bertemu lagi seperti saat perkuliahaan tapi kenangan-kenangan itu
tidak akan pernah bisa terhapuskan oleh waktu, buat temanku yang
sudah mendapatkan kedamaiannya Alm. Robby Azhari perkataan dan tingkahmu sebagian motivasiku sekarang “karya ini untukmu kawan!!” ,terimakasih juga buat “Kangaranga WA Grup” kekonyolan kalian dan curhatan kalian emang bikin experience tersendiri hahaha, buat “K??mc?l lovers” hahaha kalian emang bisa aja memberikan energi negatif meski semua hanya fiktif yang konyol “Move on mblo!!”, buat “Linkin Park Street Team and Soldiers Indonesia” yang sudah memberikan informasi dan kegialaan untuk bisa lebih dekat dengan Linkin Park band favorite
saya sejak jaman SMP haha.. nonton konser bersama dan gathering adalah
keseruan yang penuh dengan cerita tersendiri guys!.
There is no last word, only the beginning of where the friendship started
viii
MILIEU THERAPY EFFECT ON THE LEVEL OF ADAPTATION in PRE-SCHOOL CHILDREN ARE UNDERGOING HOSPITALOZATION
at WAVA HUSADA HOSPITAL KEPANJEN
Cristoper H Panjaitan1, Nurul Aini, S.kep.Ns.,M.Kep2, Ledy Martha A. S.Kep.Ns.M.Kes3
ABSTRACT
Background: Hospital as one of the health facilities that provide health services to the people who have a strategic role in accelerating the improvement of public health. When patients begin to interact with the hospital will no hospitalization process. Hospitalization can cause anxiety and stress at any age. Fear of the unknown is always threatening psychological individuals who underwent inpatient child is no exception, in the pre-school age, there will be a farewell reactions such as refusing to eat, crying softly, often asked and uncooperative. on observations in Wava Husada Hospital in March early April to mid-contained 56 preschoolers with an average of 7-10 days treatment undergo hospitalization and found children who experience frequent hospitalizations uncooperative and showed a response like: Crying, struggled and screamed, so it affects the health-illness period that also impact on the level of parental stressors.
Methods: The study design used was a pre-experimental research design with Group One approach pre-Test Post-Test Design to examine the influence of milieu therapy adaptation level in preschool-aged children who undergo hospitalization. This study was conducted in July 2013 at the Wava Husada Keapanjen Hospital. Subject of research are preschoolers (n = 22) were taken with a non-probability sampling method with Accidental Sampling technique. Data analysis was done with SPSS 11 using a computerized system for windows with test paired T test.
Results: Based on the observation of indicators of child adaptability after given Milieu Therapy obtained the following data: adaptability indicators are rarely indicated only 5% (2 respondents), 14% rarely indicated and the remaining 81% (17 respondents) indicated consistent .. Test results of the study by using a paired T test samples t-test score is -7.386 with a significance value of 0.000 which is significant value> α = 0.05 so H0 is rejected
Conclusion: There Milieu therapy influence the adaptation rate of hospitalization in preschool children at Wava Husada Kepanjen hospital .
Keywords: Effect of Milieu Therapy, Rate adaptation, Preschool Children Hospitalization.
1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.
2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.
ix
PENGARUH MILIEU THERAPY TERHADAP TINGKAT ADAPTASI PADA
ANAK USIA PRE-SCHOOL YANG MENJALANI HOSPITALISASI di RS. WAVA
HUSADA KEPANJEN
Cristoper H Panjaitan1, Nurul Aini, S.kep.Ns.,M.Kep2, Ledy Martha A. S.Kep.Ns.M.Kes3
INTISARI
Latar Belakang : Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang memiliki peran strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Ketika pasien mulai berinteraksi dengan rumah sakit maka akan ada proses hospitalisasi. Rawat inap (Hospitalisasi) dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada usia berapa pun. Ketakutan yang tidak diketahui selalu mengancam psikologis setiap individu yang menjalani rawat inap tidak terkecuali anak, pada usia pra-sekolah maka akan terjadi reaksi perpisahan seperti menolak makan, menangis pelan, sering bertanya dan tidak kooperatif. pada observasi yang dilakukan di Rumah Sakit Husada Wava pada bulan Maret hingga pertengahan awal April terdapat 56 anak usia prasekolah dengan rata-rata perawatan 7-10 hari yang mengalami proses hospitalisasi serta didapatkan anak yang mengalami hospitalisasi sering tidak kooperatif dan menunjukkan respon seperti : Menangis, meronta dan berteriak, sehingga hal ini mempengaruhi priode sehat-sakit yang berdampak juga terhadap tingkat stressor orang tua.
Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Pre-experimental Design dengan pendekatan One Group pre-Test Post-Test Design dengan meneliti Pengaruh milieu therapy terhadap tingkat adaptasi pada anak usia preschool yang menjalani hospitalisasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2013 di Rumah Sakit Wava Husada Keapanjen. Subjek peneltitian adalah anak usia prasekolah (n=22) diambil dengan metode non-probability sampling dengan tehnik Accidental Sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS 11 for windows dengan Uji T test paired.
Hasil : Berdasarkan hasil observasi indikator kemampuan adaptasi anak setelah
diberikan Milieu Therapy didapatkan data sebagai berikut: indikator kemampuan adaptasi yang jarang ditunjukan hanya 5 % (2 responden), 14 % jarang ditunjukan dan sisanya 81 % ( 17 responden) konsisten ditunjukan.. Hasil penelitian dengan menggunakan Uji T test paired sampel didapatkan nilai t-hitug -7,386 dengan nilai
signifikansi 0,000 dimana nilai signifikansi tersebut > α = 0,05 sehingga H0 ditolak.
Kesimpulan : Ada Pengaruh Milieu therapy terhadap tingkat adaptasi anak yang mengalami hospitalisasi di RS. Wava Husada Kepanjen.
Kata Kunci : Pengaruh Milieu Therapy, Tingkat adaptasi, Anak Prasekolah Hospitalisasi.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Milieu Therapy Terhadap Tingkat Adaptasi Pada Anak Usia Preschool yang Menjalani Hospitalisasi di RS. Wava Husada Kepanjen”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini., S.Kep, Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Ledy Martha A., S.Kep.Ns.M.Kes., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya skripsi ini.
xi
6. Kepala Rumah Sakit Wava Husada yang telah memberi ijin dalam penelitian ini.
7. Kepala Bagian Unit rawat inap kelas C RS. Wava Husada Kepanjen yang telah membantu selama penelitian ini.
8. Petuga perawat di Unit rawat inap kelas C RS. Wava Husada Kepanjen yang telah membantu selama penelitian ini.
9. Orangtua anak usia pra-sekolah (3-6 tahun) yang telah bersedia untuk anaknya menjadi responden dalam penelitian ini.
10. Teman-teman PSIK angkatan 2009 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian proposal skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Malang, 2 Agustus 2013
xii
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan………...ii
Lembar Pengesahan………...iii
Lembar Pernyataan Keaslian………..iv
Motto………...………...v
Lembar Persembahan………..………... vi
Abstract………...……….. viii
Intisari..……….. ix
Kata Pengantar ... .. x
Daftar Isi ... .xii
Daftar Tabel……….. .xvi
Daftar Gambar………....xvii
Daftar Lampiran………..xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus………. .. 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Definisi istilah ... 7
1.6 Keaslian Penelitian ... 8
1.7 Batasan Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Milieu Therapy ... 11
2.1.1 Konsep Milieu Therapy ... 11
2.1.2 Definisi Milieu Therapy ... 11
xiii
2.1.4 Karakteristik Terapi Lingkungan ... 13
2.1.5 Terapi Lingkungan dalam Keperawatan ... 14
2.1.6 Jenis-Jenis Kegiatan Terapi Lingkungan ... 15
2.1.7 Peran perawat dalam Milieu Therapy ... 19
2.2 Konsep Adaptasi Anak ... 21
2.2.1 Definisi Adaptasi ... 21
2.2.2 Respon Adaptasi Anak ... 21
2.2.3Respon adaptasi anak di rumah sakit ... 28
2.2.4 Respon adaptasi anak sesuai penyebab ... 30
2.3 Konsep Anak ... 31
2.3.1 Definisi Anak ... 31
2.3.2 Klasifikasi anak ... 31
2.3.3 Aspek-aspek Perkembangan ... 33
2.4 Konsep Teori lingkungan (Florence Nightingale) ... 35
2.4.1 Pengaruh Teori Nightangale terhadap keperawatan. ... 35
2.4.2 Pengaruh lingkuan dalam keperawatan ... 36
2.5 Konsep Hospitalisasi. ... 37
2.5.1 Definisi Hospitalisasi ... 37
2.5.2 Respon Anak terhadap Hospitalisasi. ... 38
2.5.3 Respon Keluarga ... 40
2.5.4 Dampak Hospitalisasi pada anak dan keluarga…...….41
2.5.5 Peran perawat ... 42
2.5.6 Post hospitalisasi... 44
2.6 Pengaruh Milieu Therapy Terhadap………..……….…. 45
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 49
3.2 Hipotesis Penelitian ... 52
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 53
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 54
xiv
4.3.1 Populasi ... 55
4.3.2 Teknik Sampling ... 55
4.3.2.1 Kriteria Responden... 55
4.3.3 Sampel ... 56
4.4 Variabel Penelitian ... 56
4.4.1.Variabel Independent ... 56
4.4.2.Variabel Dependent ... 56
4.5 Definisi Operasional ... 57
4.6 Tempat penelitian ... 58
4.7 Waktu penelitian ... 58
4.8 Instrumen penelitian ... 58
4.9 Prosedur pengumpulan data ... 58
4.10Analisa data ... 60
4.11Etika Penelitian ... 62
4.8.1 Pengumpulan Data ... 52
4.8.2 Analisa Data ... 54
4.12Etika Penelitian ... 61
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Analisis Univariat ... 64
5.1.1 Distribusi pasien berdasarkan Usia ... 64
5.1.2 Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin ... 64
5.1.3 Tingkat adaptasi sebelum terapi ... 65
5.1.4 Tingkat adaptasi setelah terapi... 67
5.2 Analisa Bivariat ... 69
5.2.1 Uji normalitas Kolmogrov-smirnov ... 70
5.2.2 Uji T test Paired ... 71
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Tingkat adaptasi anak yang mengalami... 72
xv
6.2 Tingkat Adaptasi Anak Yang Mengalami Hospitalisasi Setelah di Lakuakan Milieu Therapy ... 75
6.3 Keterbatasan Penelitian……….……… 78
6.5 Implikasi Keperawatan………. 79
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ... 81 7.2 Saran ... 82
Daftar Pustaka………... 83
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat Dimensi Tempramen ... 21
Tabel 2.2 Kelompok Tempramen Sesuai Tingkatan ... 23
Tabel 2.3 Adaptasi Anak Terhadap Hospitalisasi ... 24
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 57
Tabel 5.1 Distribusi Pasien Berdasarkan Usia... 64
Tabel 5.2 Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65
Tabel 5.3 Tingkat Adaptasi Responden Sebelum Dilakukan Milieu Therapy ………66
Tabel 5.4 Distribusi Adaptasi Responden Sebelum Dilakukan Milieu Therapy ……….67
Tabel 5.5 Tingkat Adaptasi Responden Setelah Dilakukan Milieu Therapy ………...………..68
Tabel 5.6 Distribusi Adaptasi Responden Setelah Dilakukan Milieu Therapy ….….……….………...69
Tabel 5.7 Distribusi Tingkat Normalitas………..….….…………...70
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Ijin Penelitian di RS. Wava
Husada Kepanjen………85
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah melakukan penelitian di RS. Wava Husada Kepanjen……….86
Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden………...87
Lampiran 4 Standar Operasional Prosedur Milieu Therapy………...88
Lampiran 5 Lembar Observasi Adaptasi Anak Terhadap Hospitalisasi (NOC)………..………....97
Lampiran 6 Hasil Observasi Sebelum Dilakukan Milieu Therapy...99
Lampiran 7 Lembar Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-mimov dan Uji T-test Paired Menggunakan SPSS for Windows………...102
Lampiran 8 Surat Kesediaan Menjadi pembimbing skripsi………....109
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi………...111
Lampiran 10 Lembar Persetujuan Seminar dan Revisi Skripsi………...113
Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian……….114
xix
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, Dian. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.
Bruner & Suddart (2001). Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 1. Jakarta : EGC
Bowden & Greenberg (2008). Pediatric Nursing Procedures. Edisi 2. Philadelphia: Lipincott Williams & Wilkins.
Carpenito (2002) Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis. Edisi 9. Jakarta :EGC
Djohan. (2006). Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. Yogyakrta : Galangpress
Hatfield, Nancy T. (2008). Boardribb’s Introductory Pediatric Nursing, Edisi 7.
China : Lippincott Williams & Wilkins
Hidayat,Azis Alimul. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika.
Irwan, Dedy. 2012. Pengaruh Peran Keluarga Dalam Mengurangi Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi di Ruang Rawat Inap C Rumah Sakit Wava Kepanjen.
Nasir, Abdul. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika.
Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit, Edisi 2. Jakarta : EGC
Notoadmojo, Soekidjo (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam, dkk. (2005). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Purwandari (2009). Pengaruh Terapi Seni Dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Menjalani Hospitalisasi di Wilayah Kabupaten Banyumas, diakses dari
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124781TESIS0643%20End%20N09p -Pengaruh%20Terapi-Pendahuluan.pdf pada tanggal 11 Maret 2013.
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC
____________. (2010). Fundamental keperawatan, Edisi 7 .Jakarta: Salemba Medika. Rudolph, M Abraham,Dkk.(2006). Buku Ajar Pediatri. Volume 1. Jakarta : EGC Simamora Roymond H. (2009).Pendidikan Dalam Keperawatan, Cetakan I. Jakarta :
EGC.
Sacharin M. Rossa. (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta : EGC. Saleh, Marlia. (2012). Perbedaan Stress Hospitalisasi Anak Usia 1-12 Tahun Pada
Orientasi Pasien Baru Menggunakan Boneka Tangan dan Tanpa Bermain Boneka Tangan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang.Skripsi Ilmu Keperawatan UMM.
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental, Edisi 3. Yogyakarta : Kanisius.
Santrock, John W. (2009). Masa Perkembangan Anak Children, Edisi 11, Buku 2. Jakarta : Salemba Humanika.
xx
Stuart, Gail W & Sudeen, Sandra J. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperwatan. Jakarta : EGC
Sunyoto Danang & Setiawan Ari (2013). Buku Ajar Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Suryanah. (1996). Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC
Suryanti dkk. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai dan Origami Terhadap Tingkat Kecemasan sebagai Efek Hospitalisasi pada Anak Usia Pra-sekolah di RSUD dr.R.Goethe Tarunadibrata Purbalingga diakses dari
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jhptump-a-suryantiso-761-1-pengaruh-.pdf pada tanggal 18 maret 2013.
Supartini, Y, (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Cetakan 1 : EGC. Suyanto, (2011). Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan, Yogyakarta :
Nuha Medika
Whaley & Wong. (2000). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta : EGC ____________. (1991). Nursing Care of Infants and Children, Edisi 4 Volume 2.
New York : Mosby Year Book
Wong Donna L. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau
darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi setiap orang, penyakit yang diderita akan menyebabkan perubahan perilaku normal sehingga klien perlu menjalankan perawatan secara umum, hospitalisasi akan menimbulkan beberapa perubahan yaitu privasi, gaya hidup, otonomi diri, peran dan ekonomi (Asmadi, 2008 ).
2
anak. Meskipun dari beberapa keprihatinan keluarga dan tidak secara khusus terhadap anak, mereka akan tetap mempengaruhi bagaimana perasaan anak (Hatfield, 2008).
Prevalensi yang terjadi akan dampak hospitalisasi pada anak, khususnya anak usia pra-sekolah cukup tinggi hampir dan tidak menutup kemungkinan terjadi disetiap rumah sakit. Menurut penelitian yang dilakukan Irawan (2012) tentang Pengaruh Peran Keluarga Dalam Mengurangi Tingkat Kecemasan Anak Usia Pra-sekolah Akibat Hospitalisasi di Ruang Rawat Inap C Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen didapatkan tingkat kecemasan anak usia pra-sekolah akibat hospitalisasi dari 16 responden, terdapat 7 orang (43,75%) dengan tigkat kecemasan panik, 4 orang (25%) dengan tingkat kecemasan berat, 3 orang (18,75%) dengan tingkat kecemasan sedang, 2 orang (12,5%) dengan tingkat kecemasan ringan dan pada saat peneliti melakukan studi pendahuluan di Rumah Sakit Husada Wava pada bulan Maret hingga pertengahan awal April terdapat 56 anak usia prasekolah dengan rata-rata perawatan 7-10 hari yang mengalami proses hospitalisasi serta didapatkan anak yang mengalami hospitalisasi sering tidak kooperatif dan menunjukkan respon seperti : Menangis, meronta dan berteriak.
3
Dalam teori Erikson pada tahap usia sekolah, anak mengembangkan inisiatif versus rasa bersalah setelah berhasil menanamkan rasa percaya dan otonomi yang berkembang, jika anak merasa aman secara psikososial melalui interaksi yang sesuai dengan orang tuanya maka pada masa ini anak akan cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar dan cenderung bertanya “mengapa” sehingga ketika anak mengalami perpisahan maka akan terjadi reaksi perpisahan seperti menolak makan, menangis pelan, sering bertanya dan tidak kooperatif hal ini dilihat kembali dari seberapa lama anak akan mengalami masa perpisahan dengan kedua orang tua dan lingkungan sekitarnya seperti : sekolah dan tempat bermain (Behrman,1996).
4
kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua dan keluarga (Wong, 2000).
Beberapa rumah sakit sudah memberikan penerapan untuk meminimalkan dampak hospitalisasi terhadap anak seperti terapi bermain yaitu anak-anak didorong untuk bermain dengan bebas yang menyebabkan anak melepaskan tegangan-tegangan emosi (Yustinus,2005) dan Rooming in yaitu menghadirkan keluarga dalam proses pendekatan agar anak mampu mengekspresikan emosional mereka (Wong, 2000) akan tetapi hal tersebut belum mampu membuat anak terhindar dari dampak hospitalisasi di kemudian hari ketika anak diharuskan untuk kembali kerumah sakit, sehingga hal ini juga mampu menciptakan beberapa trauma psikologis akibat hospitalisasi, hal tersebut dikarenakan konsep terapi bermain dan rooming in masih berfokus pada keadaan individu dan keluarga tanpa memperhatikan dan melibatkan anak terhadap keadaan lingkungan sekitar yaitu semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktifitasnya (Darsonno,1995). Sehingga ketika anak mengalami proses hospitalisasi anak wajib untuk diusahakan mampu beradaptasi terhadap lingkungan karena dengan suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan, penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi (Samadi, 2006) sehingga dengan bantuan perawat dan orang sekitar proses adaptasi tidak akan tercapai.
5
psikis individu serta mendukung proses penyembuhan (Murray Z., 1985). Dengan menciptakan suatu lingkungan hidup (belajar) yang baru, program milieu therapy secara khas merupakan suatu pendekatan tim yang terdiri dari para anggota profesional (Yustinus, 2005). Milieu therapy terdiri dari Terapi Rekreasi , Terapi kreasi seni, Petthe therapy dan Plant therapy (Yosep, 2009) . Milieu therapy semula digunakan pada pasien yang mengalami gangguan jiwa akan tetapi dengan melihat konsep atau tujuan utama Milieu therapy yang berfokus pada lingkungan dalam proses meningkatkan kesehatan mental maupun fisik serta berdasarkan Body of knowledge ilmu keperawatan yaitu Holistik (Holism) dengan melihat manusia dan lingkungan secara menyeluruh dalam suatu sistem; melihat manusia secara utuh; bio, psiko, sosial dan spiritual dengan segala sifatnya yang hakiki; mempunyai kebutuhan dasar dan kebutuhan interpersonal; punya perasaan; keinginan dan kemampuan (Nursalam, 2008). Sehingga Milieu therapy dapat dipergunakan untuk meminimalkan dampak hospitalisasi dengan melihat aspek Body of knowledge ilmu keperawatan tersebut maka dengan terapi ini anak diharapkan dapat pulih kembali tidak hanya secara fisik melainkan psikis jangkan panjang yang berpengaruh terhadap proses hospitalisasi dikemudian hari dan meningkatkan pengetahuan anak terhadap proses hospitalisasi tersebut.
6
terhadap psikologi anak sehingga dengan milieu therapy diharapkan dapat meningkatkan mutu dan pelayanan keperawatan yang lebih baik di masa mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Adakah pengaruh Milieu therapy terhadap tingkat adaptasi anak usia pra sekolah yang menjalani hospitalisasi.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh Milieu Therapy terhadap tingkat adaptasi anak (Usia pre-school) yang mengalami hospitalisasi.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi tingkat adaptasi pada anak yang mengalami hospitalisasi sebelum dilakukan Milieu Therapy.
2. Mengidentifikasi tingkat adaptasi anak yang mengalami hospitalisasi setelah dilakukan Milieu Therapy.
7
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1.Manfaat Teoritis
1. Bagi Tempat Penelitian
Menambah tingkat pengetahuan petugas kesehatan, khususnya dalam menangani anak usia pre-school dalam menghadapi dampak hospitalisasi.
2. Bagi Anak
Memberikan suatu pelayanan yang lebih komprehensif dan professional dalam meningkatkan derajat kesehatan pasien secara fisik maupun psikis.
3. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengetahuan tentang dampak milieu therapy terhadap adaptasi anak yang mengalami hospitalisasi.
1.4.2.Manfaat Praktis
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber informasi, wacana kepustakaan serta dapat digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah.
2. Bagi Perawat
Menjadi bahan masukan dan sumber informasi baru dalam ilmu keperawatan terutama mengenai peran perawat untuk mengurangi dampak hospitalisasi pada anak usia pre-school dengan menggunakan Milieu therapy.
1.5.Definisi istilah
1. Milieu therapy
8
mendukung proses penyembuhan, jenis terapi lingkungan terdiri dari Terapi rekreasi, Terapi kreasi seni, pet therapy dan plant therapy (Yosep, 2009).
2. Hospitalisasi
Hospitalisasi adalah merupakan pengalaman yang mengancam bagi setiap orang, penyakit yang diderita akan menyebabkan perilaku normal sehingga klien perlu menjalankan perawatan (Hospitalisasi) secara umum hospitalisasi akan menimbulkan beberapa aspek yaitu privasi, gaya hidup, otonomi diri, peran dan ekonomi (Asmadi, 2008 ).
3. Adaptasi
Adaptasi adalah pertahanan yang didapat sejak lahir atau diperoleh karena belajar dari pengalaman menangani stressdan cara penyesuaian yang berorientasi pada tugas (task oriented) (Sunaryo,2004).
1.6.Keaslian Penelitian
9
Perbedaan penelitian ini dengan penilitian Purwandari (2009) adalah pada variabel yang digunakan, tempat, dan waktu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah Milieu therapy (terapi lingkungan) sebagai variabel independen dan adaptasi anak usia pra-sekolah yang mengalami hospitalisasi sebagai variabel dependen. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian pre-eksperimen one grup pre test post tes design pendekatan dengan metode purposive sampling. Tempat dan waktu penelitian ini adalah di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen pada Bulan Juli 2013.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suryanti,dkk (2011) tentang pengaruh terapi bermain mewarnai dan origami tehadap tingkat kecemasan sebagai efek hospitalisasi pada anak usia pra-sekolah di RSUD dr.R.Goethe Tarunadibrata Purbalingga, desain penelitian yang digunakan pre-eksperimental dengan one group pre test-post test design. Hasil penelitian ini ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kecemasan sebelum dan sesudah terapi bermain, terapi bermain dapat mengurangi tingkat kecemasan pra-anak usia sekolah, dari kecemasan sedang sampai kecemasan ringan. Tehnik pengambilan sampel non probability sampling yaitu tehnik pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama dari setiap anggota populasi atau sampling quota.
10
dengan metode purposive sampling. Tempat dan waktu penelitian ini adalah di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen pada Bulan Juli 2013.
1.7. Batasan penelitian
1. Pada anak usia balita dan sekolah yang mengalami hospitalisasi. 2. Tanpa melihat respon hospitalisasi keluarga.
3. Tanpa melihat peran perawat terhadap hospitaisasi anak.
4. Tidak memberikan terapi hingga pasien selesai melakukan perawatan. 5. Tidak menggunakan semua terapi pada setiap sampel.